makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Yayasan saat ini sulit dibedakan dengan lembaga lainnya yang berorientasi laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk menyiasati berbagai aktivitas di luar bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan, kesehatan, serta pendidikan dan persoalan ini telah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, terutama pihak perpajakan. Dampaknya, sistem dunia usaha menghadapi risiko penghancuran melalui regulasi serta kepatutan yang bersifat umum. Berbagai fakta yang ada menunjukkan bahwa kecenderungan pendirian yayasan adalah untuk berlindung dibalik status badan hukum yayasan, dan bukan wadah pengembangan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Selain itu, tujuan kecenderungan ini biasanya berakhir dengan interpretasi memperkaya diri para pendiri, pengurus, dan pengawas. Sejalan dengan kecenderungan tersebut, berbagai masalah yayasan mulai muncul, seperti kegiatan yayasan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan yang tercantum dalam anggaran dasar, sengketa antara pengurus dengan pendiri atau pihak lain, dan dugaan bahwa yayasan digunakan untuk menampung kekayaan para pendiri atau pihak lain yang diperoleh dengan cara melawan hukum. 1

Upload: jiantari-se

Post on 07-Nov-2014

22.862 views

Category:

Education


16 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Yayasan saat ini sulit dibedakan dengan lembaga lainnya yang berorientasi

laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk menyiasati berbagai

aktivitas di luar bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan, kesehatan, serta pendidikan

dan persoalan ini telah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, terutama pihak

perpajakan. Dampaknya, sistem dunia usaha menghadapi risiko penghancuran melalui

regulasi serta kepatutan yang bersifat umum.

Berbagai fakta yang ada menunjukkan bahwa kecenderungan pendirian

yayasan adalah untuk berlindung dibalik status badan hukum yayasan, dan bukan

wadah pengembangan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Selain itu, tujuan

kecenderungan ini biasanya berakhir dengan interpretasi memperkaya diri para

pendiri, pengurus, dan pengawas.

Sejalan dengan kecenderungan tersebut, berbagai masalah yayasan mulai

muncul, seperti kegiatan yayasan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan yang

tercantum dalam anggaran dasar, sengketa antara pengurus dengan pendiri atau pihak

lain, dan dugaan bahwa yayasan digunakan untuk menampung kekayaan para pendiri

atau pihak lain yang diperoleh dengan cara melawan hukum. Banyaknya masalah

tersebut memunculkan kebutuhan akan hukum positif atau landasan yuridis.

Dalam rangka penerapan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas pada

masyarakat, manajemen yayasan melakukan pembenahan administrasi, termasuk

publikasi pertanggungjawaban laporan keuangan setiap tahun.

Karakteristik utama organisasi nonprofit seperti yayasan berbeda dengan

organisasi swasta (profit). Perbedaannya terletak pada mekanisme organisasi

bersangkutan dalam memperoleh sumber daya awal yang dibutuhkan, yang umumnya

diperoleh dari sumbangan.

Berbagai transaksi yayasan dapat dibedakan dengan jenis transaksi organisasi

swasta, seperti transaksi penerimaan sumbangan. Namun demikian, praktek organisasi

nonprofit seperti yayasan diakui sering tampil beragam. Pada beberapa bentuk

organisasi nonprofit di mana tidak ada kepemilikan, kebutuhan modalnya didanai dari

utang; sementara kebutuhan operasinya diperoleh darp pendapatan atau jasa yang

diberikan. Akibatnya, pengukuran jumlah, saat, dan kepastian arus masuk kas menjadi

1

Page 2: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

ukuran yang penting bagi para pemakai laporan keuangan yayasan tersebut, seperti

kreditor dan pemasok dana lainnya. Yayasan semacam ini memiliki karakteristik yang

tidak berbeda dengan organisasi swasta.

Pemakai laporan keuangan yayasan memiliki kepentingan bersama, yaitu

untuk menilai:

Jasa yayasan dan kemampuan yayasan untuk memberikan jasa secara

berkesinambungan.

Mekanisme pertanggungjawaban dan aspek kinerja pengelola.

Kemampuan yayasan dalam mengelola jasa dikomunikasikan melalui laporan

posisi keuangan, dimana informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan

informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut disampaikan. Laporan

ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih, baik yang terikat maupun tidak

terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban pengelola yayasan atas hasil pengelolaan

sumber daya sumber daya yayasan akan disajikan melalui laporan aktivitas dan

laporan arus kas. Laporan aktivitas menyajikan informasi mengenai perubahan yang

terjadi dalam kelompok aktiva bersih.

B. TUJUAN:

Makalah ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan untuk

memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain

yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.

C. RUANG LINGKUP:

Laporan keuangan yayasan ini terdiri dari laporan posisi keuangan & laporan

aktivitas. Makalah ini menetapkan informasi dasar mengenai laporan keuangan

yayasan. Sementara hal-hal yang tidak diatur dalam pernyataan standar akuntansi

yayasan, harus mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum.

D. DEFINISI ISTILAH DALAM AKUNTANSI YAYASAN

Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Makalah ini.

Pembatasan Permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang

ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan

secara permanen. Yayasan diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua

penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya

tersebut.

2

Page 3: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

Pembatasan Temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh

penyumbang, agar sumber daya tersebut dapat dipertahankan sampai dengan

periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.

Sumbangan Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk

tujuan tertentu oleh penyumbang. Pembatas tersebut dapat bersifat permanen

atau temporer.

Sumbangan tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak

dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.

3

Page 4: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM YAYASAN

Yayasan Maju Bersama merupakan sebuah yayasan lembaga swadaya masyarakat

yang didirikan pada tanggal 1 Januari 2005. Yayasan ini mengkhususkan untuk

bergerak dalam bidang pemberdayaan dan peningkatan profesionalitas usaha kecil

dan menengah (UKM) yang ada di sekitar kota Depok. Yayasan melihat bahwa

banyak UKM yang sesungguhnya memiliki potensi besar untuk dapat berkembang

menjadi sebuah perusahaan yang lebih besar namun mereka terbentur pada

permasalahan sumber daya manusia (Profesionalisme). Permasalahan tersebut masih

ditambah dengan kurangnya jaringan dalam rangka pemasaran produk-produk yang

mereka hasilkan. Selain itu, yayasan ini juga bertujuan untuk membantu pemerintah

dalam mengurangi jumlah pengangguran dengan jalan mendorong terciptanya UKM-

UKM baru.

Visi Yayasan Maju Bersama:

“Memberdayakan UKM sebagai penggerak Ekonomi Mikro”

Misi Yayasan Maju Bersama:

Mendorong terciptanya UKM baru

Meningkatkan profesionalitas UKM

Memperkuat jaringan antar sesama UKM

Struktur Organisasi Yayasan Maju Bersama:

Untuk menjalankan misi-misinya tersebut, yayasan mengembangkan program-

program sebagai berikut:

4

Ketua: Fajar SandiWakil Ketua: Siusanto

SekretarisHendra Setiawan

BendaharaLuluk Widiawati

DivisiHumas

DivisiJaringan dan Informasi

DivisiPengumpulan Dana

DivisiPelatihan

Page 5: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

Sosialisasi UKM: Seminar Kewirausahaan

Pelatihan: Pelatihan Pemasaran, Pelatihan Keuangan, Pelatihan Manajemen Produksi

Pengembangan Jaringan: Pertemuan UKM, Studi Banding

Untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut, yayasan menyusun anggaran sevagai

berikut:

Anggaran Operasional:

Belanja Gaji Rp. 120.000.000

Belanja Barang Rp. 40.000.000

Belanja Listrik, air, & Telepon Rp. 10.000.000

Rp. 170.000.000

Anggaran Kegiatan:

Seminar Kewirausahaan Rp. 10.000.000

Pelatihan Pemasaran Rp. 15.000.000

Pelatihan Keuangan Rp. 12.500.000

Pelatihan Manajemen Produksi Rp. 7.500.000

Pertemuan UKM Rp. 5.000.000

Studi Banding Rp. 15.000.000

Rp. 65.000.000

TOTAL ANGGARAN Rp. 235.000.000

Dalam mengadministrasikan pelaksanaan anggarannya, yayasan membuat pembagian

dana menjadi:

Dana Terikat (Restricted Fund)

Dana tidak Terikat (Unrestricted Fund)

Pada awal tahun anggaran tersebut, diketahui saldo kas untuk dana terikat ( Restricted

Fund) adalah Rp. 15.000.000 dan dana tidak terikat (Unrestricted Fund) sebesar Rp.

10.000.000

B. TRANSAKSI YAYASAN

Selama bulan Januari, transaksi-transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

1. 5 Jan Diterima bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 70 juta dengan syarat

penggunaan 60% untuk kegiatan pelatihan bagi UKM dan pembentukan

jaringan UKM.

5

Page 6: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

2. 6 Jan Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp. 8 Juta

untuk pembangunan jaringan UKM.

3. 7 Jan Dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp. 9 Juta

4. 11 Jan Yayasan mengadakan seminar kewirausahaan di Hotel Aneka Wijaya,

menghabiskan dana sebesar Rp. 4,5 Juta.

5. 12 Jan Diterima Uang pendaftaran dari peserta seminar kewirausahaan

sebesar Rp. 2 Juta.

6. 13 Jan Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai

Rp. 10 Juta.

7. 15 Jan Dibayarkan Biaya sewa gedung sebagai sekretariat yayasan untuk 2

tahun kedepan sebesar Rp. 15 Juta.

8. 20 Jan Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp. 50 Juta yang akan jatuh

tempo pada bulan Juni tahun depan.

9. 23 Jan Dibayar tagihan listrik, air, dan telepon untuk bulan Desember tahun

lalu sebesar 1,5 Juta.

10. 25 Jan Dibeli alat Tulis kantor (ATK) sebagai perlengkapan sekretariat

yayasan untuk enam bulan kedepan senilai Rp. 2 Juta

11. 30 Jan Mengadakan kegiatan pertemuan UKM I yang menghabiskan dana Rp.

3 Juta.

12. 31 Jan Diterima sumbangan berupa 2 unit computer dari pemerintah Jawa

barat. Nilai dari kedua computer tersebut adalah Rp. 9 Juta.

BASIS KAS

1. 5 Jan Diterima bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 70 juta dengan syarat

penggunaan 60% untuk kegiatan pelatihan bagi UKM dan pembentukan

jaringan UKM.

Kas Rp. 70.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 42.000.000

Pendapatan-Dana tidak Terikat Rp. 28.000.000

2. 6 Jan Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp. 8 Juta

untuk pembangunan jaringan UKM.

Kas Rp. 8.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 8.000.000

6

Page 7: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

3. 7 Jan Dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp. 9 Juta

Belanja Gaji-Dana tidak Terikat Rp. 9.000.000

Kas Rp. 9.000.000

4. 11 Jan Yayasan mengadakan seminar kewirausahaan di Hotel Aneka Wijaya,

menghabiskan dana sebesar Rp. 4,5 Juta.

Belanja Kegiatan-Dana Terikat Rp. 4.500.000

Kas Rp. 4.500.000

5. 12 Jan Diterima Uang pendaftaran dari peserta seminar kewirausahaan

sebesar Rp. 2 Juta.

Kas Rp. 2.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 2.000.000

6. 13 Jan Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai

Rp. 10 Juta.

Belanja Kendaraan-Dana tidak Terikat Rp. 10.000.000

Kas Rp. 10.000.000

7. 15 Jan Dibayarkan Biaya sewa gedung sebagai sekretariat yayasan untuk 2

tahun kedepan sebesar Rp. 15 Juta.

Belanja Sewa-Dana tidak Terikat Rp. 15.000.000

Kas Rp. 15.000.000

8. 20 Jan Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp. 50 Juta yang akan jatuh

tempo pada bulan Juni tahun depan.

Kas Rp. 50.000.000

Pendapatan-Dana tidak Terikat Rp. 50.000.000

9. 23 Jan Dibayar tagihan listrik, air, dan telepon untuk bulan Desember tahun

lalu sebesar 1,5 Juta.

Belanja Ltrk, Air & Telp-Dana tidak terikat Rp. 1.500.000

Kas Rp. 1.500.000

10. 25 Jan Dibeli alat Tulis kantor (ATK) sebagai perlengkapan sekretariat

yayasan untuk enam bulan kedepan senilai Rp. 2 Juta

Belanja ATK-Dana tidak Terikat Rp. 2.000.000

Kas Rp. 2.000.000

7

Page 8: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

11. 30 Jan Mengadakan kegiatan pertemuan UKM I yang menghabiskan dana Rp.

3 Juta.

Belanja Kegiatan-Dana Terikat Rp. 3.000.000

Kas Rp. 3.000.000

12. 31 Jan Diterima sumbangan berupa 2 unit computer dari pemerintah Jawa

barat. Nilai dari kedua computer tersebut adalah Rp. 9 Juta.

TIDAK ADA PENJURNALAN

NERACADana Tidak Terikat(dalam Rp) Dana Terikat (dalam Rp)

Aktiva

Kas 50.500.000 59.500.000

Total 50.500.000 59.500.000

Kewajiban dan Ekuitas Dana

Ekuitas Dana* 50.500.000 59.500.000

Total 50.500.000 59.500.000

LAPORAN AKTIVITASDana tidak Terikat (dalam Rp) Dana Terikat (dalam Rp)

Pendapatan Rp. 78.000.000 Rp. 52.000.000

Belanja Gaji Rp. 9.000.000 Rp. –

Belanja Kendaraan Rp. 10.000.000 Rp. –

Belanja Sewa Gedung Rp. 15.000.000 Rp. –

Belanja Listrik,air&Telp Rp. 1.500.000 Rp. –

Belanja ATK Rp. 2.000.000 Rp. –

Belanja Kegiatan Rp. - Rp. 7.500.000

Surplus/Defisit Rp. 40.500.000 Rp. 44.500.000

Transfer-Masukan Rp. - Rp. –

Transfer-Keluaran Rp. - Rp. –

8

Page 9: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

Penambahan Ekuitas Dana Rp. 40.500.000 Rp. 44.500.000

Dana tidak Terikat Dana Terikat

*Saldo Awal = Rp. 10.000.000 Rp. 15.000.000

+/+Penambahan

Ekuitas Dana = Rp. 40.500.000 Rp. 44.500.000

Saldo Akhir = Rp. 50.500.000 Rp. 59.500.000

BASIS AKRUAL

1. 5 Jan Diterima bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 70 juta dengan syarat

penggunaan 60% untuk kegiatan pelatihan bagi UKM dan pembentukan jaringan

UKM.

Kas Rp. 70.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 42.000.000

Pendapatan-Dana tidak Terikat Rp. 28.000.000

2. 6 Jan Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp. 8 Juta

untuk pembangunan jaringan UKM.

Kas Rp. 8.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 8.000.000

3. 7 Jan Dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp. 9 Juta

Belanja Gaji-Dana tidak Terikat Rp. 9.000.000

Kas Rp. 9.000.000

4. 11 Jan Yayasan mengadakan seminar kewirausahaan di Hotel Aneka Wijaya,

menghabiskan dana sebesar Rp. 4,5 Juta.

Belanja Kegiatan-Dana Terikat Rp.4.500.000

Kas Rp. 4.500.000

5. 12 Jan Diterima Uang pendaftaran dari peserta seminar kewirausahaan

sebesar Rp. 2 Juta.

Kas Rp. 2.000.000

Pendapatan-DanaTerikat Rp. 2.000.000

6. 13 Jan Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai

Rp. 10 Juta.

Kendaraan Rp. 10.000.000

Kas Rp. 10.000.000

9

Page 10: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

7. 15 Jan Dibayarkan Biaya sewa gedung sebagai sekretariat yayasan untuk 2

tahun kedepan sebesar Rp. 15 Juta.

Sewa dibayar dimuka Rp. 15.000.000

Kas Rp. 15.000.000

Pembayaran biaya sewa gedung untuk dua tahun kedepan akan diakui oleh

yayasan sebagai sewa dibayar dimuka, yang merupakan aktiva. Yayasan mencatat

transaksi ini dengan mendebit sewa dibayar dimuka dan mengkredit kas sebesar 15

juta. Pada akhir tahun nanti, akan dilakukan penyesuaian untuk mencatat belanja sewa

yang benar-benar (secara Substansi) menjadi beban tahun ini.

Beban Sewa Rp.7.500.000

Sewa dibayar dimuka Rp. 7.500.000

8. 20 Jan Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp. 50 Juta yang akan jatuh

tempo pada bulan Juni tahun depan.

Kas Rp. 50.000.000

Utang Bank Rp. 50.000.000

9. 23 Jan Dibayar tagihan listrik, air, dan telepon untuk bulan Desember tahun

lalu sebesar 1,5 Juta.

Beban Ltrk,air,&Telp Rp. 1.500.000

Beban yg msh hrs dibayar Rp. 1.500.000

Maka pada bulan Januari tahun ini ketika dilakukan pembayaran, jurnal yang

dicatat adalah sebagai berikut:

Beban yg msh hrs dibayar Rp.1.500.000

Kas Rp. 1.500.000

10. 25 Jan Dibeli alat Tulis kantor (ATK) sebagai perlengkapan sekretariat

yayasan untuk enam bulan kedepan senilai Rp. 2 Juta.

Perlengkapan ATK Rp. 2.000.000

Kas Rp. 2.000.000

11. 30 Jan Mengadakan kegiatan pertemuan UKM I yang menghabiskan dana Rp.

3 Juta.

Belanja Kegiatan-Dana Terikat Rp. 3.000.000

Kas Rp. 3.000.000

10

Page 11: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

12. 31 Jan Diterima sumbangan berupa 2 unit computer dari pemerintah Jawa

barat. Nilai dari kedua computer tersebut adalah Rp. 9 Juta.

Komputer Rp. 9.000.000

Pendapatan Sumbangan Rp. 9.000.000

NERACADana tidak Terikat (dalam Rp) Dana Terikat(dalam Rp)

Aktiva

Kas Rp. 50.500.000 Rp. 59.500.000

Sewa dibyr dimuka Rp. 15.000.000 Rp. –

Perlengkapan ATK Rp. 2.000.000 Rp. –

Komputer Rp. 9.000.000 Rp. –

Kendaraan Rp. 10.000.000 Rp. –

Total Rp. 86.500.000 Rp.59.500.000

Kewajiban dan Ekuitas Dana

Utang Bank Rp. 50.000.000 Rp. –

Ekuitas Dana* Rp. 36.500.000 Rp. 59.500.000

Rp. 86.500.000 Rp. 59.500.000

LAPORAN AKTIVITASDana tidak Terikat (dalam Rp) Dana Terikat (dalam Rp)

Pendapatan Rp. 37.000.000 Rp. 52.000.000

Belanja Gaji Rp. 9.000.000 Rp. –

Belanja Kegiatan Rp. - Rp. 7.500.000

Surplus/Defisit Rp. 28.000.000 Rp. 44.500.000

Transfer-Masukan Rp. - Rp. –

Transfer-Keluaran Rp. - Rp. –

Penambahan Ekuitas Dana Rp. 28.000.000 Rp. 44.500.000

11

Page 12: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

Dana tidak Terikat Dana Terikat

*Saldo Awal = Rp. 10.000.000 Rp. 15.000.000

-/-Beban yang

Msh hrs dibayar = (Rp. 1.500.000) Rp. –

Rp. 8.500.000 Rp. 15.000.000

+/+Penambahan

Ekuitas Dana = Rp. 28.000.000 Rp. 44.500.000

Saldo Akhir = Rp. 36.500.000 Rp. 59.500.000

BASIS KAS MODIFIKASI

1. 5 Jan Diterima bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 70 juta dengan syarat

penggunaan 60% untuk kegiatan pelatihan bagi UKM dan pembentukan jaringan

UKM.

Kas Rp. 70.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 42.000.000

Pendapatan-Dana tidak Terikat Rp. 28.000.000

2. 6 Jan Diterima sumbangan dari asosiasi pengusaha Depok sebesar Rp. 8 Juta

untuk pembangunan jaringan UKM.

Kas Rp. 8.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 8.000.000

3. 7 Jan Dibayarkan gaji staf dan karyawan sebesar Rp. 9 Juta

Belanja Gaji-Dana tidak Terikat Rp. 9.000.000

Kas Rp. 9.000.000

4. 11 Jan Yayasan mengadakan seminar kewirausahaan di Hotel Aneka Wijaya,

menghabiskan dana sebesar Rp. 4,5 Juta.

Belanja Kegiatan-Dana Terikat Rp. 4.500.000

Kas Rp. 4.500.000

5. 12 Jan Diterima Uang pendaftaran dari peserta seminar kewirausahaan

sebesar Rp. 2 Juta.

Kas Rp. 2.000.000

Pendapatan-Dana Terikat Rp. 2.000.000

6. 13 Jan Yayasan membeli sebuah motor untuk kendaraan operasional senilai

Rp. 10 Juta.

Belanja Kendaraan Rp. 10.000.000

Kas Rp. 10.000.000

12

Page 13: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

Kendaraan Rp. 10.000.000

Ekuitas Dana-diinvestasikan

Pada Aktiva Tetap Rp. 10.000.000

7. 15 Jan Dibayarkan Biaya sewa gedung sebagai sekretariat yayasan untuk 2

tahun kedepan sebesar Rp. 15 Juta.

Belanja Sewa-Dana tidak Terikat Rp. 15.000.000

Kas Rp. 15.000.000

8. 20 Jan Diterima uang pinjaman dari bank sebesar Rp. 50 Juta yang akan jatuh

tempo pada bulan Juni tahun depan.

Kas Rp. 50.000.000

Pendapatan-Dana tidak Terikat Rp. 50.000.000

9. 23 Jan Dibayar tagihan listrik, air, dan telepon untuk bulan Desember tahun

lalu sebesar 1,5 Juta.

Beban Ltrk,air,Telp-Dana tidak Terikat Rp. 1.500.000

Kas Rp.1.500.000

10. 25 Jan Dibeli alat Tulis kantor (ATK) sebagai perlengkapan sekretariat

yayasan untuk enam bulan kedepan senilai Rp. 2 Juta.

Belanja ATK-Dana tidak Terikat Rp. 2.000.000

Kas Rp. 2.000.000

11. 30 Jan Mengadakan kegiatan pertemuan UKM I yang menghabiskan dana Rp.

3 Juta.

Belanja Kegiatan-Dana Terikat Rp. 3.000.000

Kas Rp. 3.000.000

12. 31 Jan Diterima sumbangan berupa 2 unit computer dari pemerintah Jawa

barat. Nilai dari kedua computer tersebut adalah Rp. 9 Juta.

Komputer Rp. 9.000.000

Ekuitas Dana-diInvestasikan

Pada Aktiva Tetap (Dana tidak Terikat) Rp. 9.000.000

13

Page 14: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

NERACADana tidak Terikat (dalam Rp) Dana Terikat (dalam Rp)

Aktiva

Kas Rp. 50.500.000 Rp. 59.500.000

Komputer Rp. 9.000.000 Rp. –

Kendaraan Rp. 10.000.000 Rp. –

Total Rp. 69.500.000 Rp. 59.500.000

Kewajiban & Ekuitas Dana

Utang Bank Rp. 50.000.000 Rp. –

Ekuitas Dana* Rp. 50.500.000 Rp. 59.500.000

Diinvestasikan pada

Aktiva Tetap Rp. 19.000.000 Rp. –

Dicadangkan untuk

Utang (Rp. 50.000.000) Rp. –

Total Rp. 69.500.000 Rp. 59.500.000

LAPORAN AKTIVITASDana tidak Terikat (dalam Rp) Dana Terikat (dalam Rp)

Pendapatan Rp. 78.000.000 Rp. 52.000.000

Belanja Gaji Rp. 9.000.000 Rp. –

Belanja Kendaraan Rp. 10.000.000 Rp. –

Belanja Sewa Gedung Rp. 15.000.000 Rp. –

Belanja Ltrk,air&Telp Rp. 1.500.000 Rp. –

Belanja ATK Rp. 2.000.000 Rp. –

Belanja Kegiatan Rp. - Rp. 7.500.000

Surplus/Defisit Rp. 40.500.000 Rp. 44.500.000

Transfer-Masukan Rp. - Rp. –

Transfer-Keluaran Rp. - Rp. –

Penambahan Ekuitas Dana Rp. 40.500.000 Rp. 44.500.000

14

Page 15: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

Dana tidak Terikat Dana Terikat

*Saldo Awal Rp. 10.000.000 Rp. 15.000.000

+/+Penambahan

Ekuitas Dana Rp. 40.500.000 Rp. 44.500.000

Rp. 50.500.000 Rp. 59.500.000

+/+Diinvestasikan

Pada Aktiva tetap Rp. 19.000.000 Rp. –

-/-Dicadangkan

untuk Utang (Rp. 50.000.000) Rp. –

Saldo Akhir Rp. 19.500.000 Rp. 59.500.000

15

Page 16: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

BAB III

KESIMPULAN

Kemampuan yayasan dalam mengelola jasa dikomunikasikan melalui laporan posisi

keuangan, dimana informasi mengenai aktiva, kewajiban, aktiva bersih, dan informasi

mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut, akan disampaikan.

Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik yang terikat maupun

yang tidak terikat penggunaannya. Pertanggungjawaban pengelola yayasan tentang hasil

pengelolaan sumber daya yayasan disajikan melalui laporan aktivitas. Laporan aktivitas akan

menyajikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam kelompok aktiva bersih.

Berdasarkan Kasus Akuntansi Yayasan Maju Bersama dengan didukung pernyataan

diatas dapat saya simpulkan bahwa Laporan Keuangan yang disajikan oleh Yayasan Maju

Bersama sudah sesuai dengan Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba pada PSAK 45 dan

telah mengacu pada Prinsip Akuntansi yang berlaku Umum baik Posisi Keuangan sampai

pada Laporan Aktivitas sesuai dengan Basis Akuntansi.

16

Page 17: Makalah akuntansi sektor publik (studi kasus laporan keuangan yayasan) jiantari c 301 09 013

DAFTAR PUSTAKABastian. Indra, AKUNTANSI YAYASAN & LEMBAGA PUBLIK, Jakarta; Penerbit

Erlangga, 2007

Bastian. Indra, AKUNTANSI UNTUK LSM & PARTAI POLITIK, Jakarta; Penerbit

Erlangga, 2007

PSAK 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, Tim Kerja IAI (Ikatan Akuntan

Indonesia), 1998

Sumber Data:

http://www.google.com//Kasus_Akuntansi_Yayasan

17