profil kesehatan kabupaten donggala 2014 · kabupaten donggala tahun 2014.....79 grafik 3.27...

275
Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 i

Upload: others

Post on 15-Nov-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 i

Page 2: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah dipanjatkan atas Berkat dan Rahmat Tuhan

Yang Maha Esa sehingga penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Donggala

Tahun 2014 dapat tersususun dengan baik.

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala Tahun 2014 ini adalah

kelanjutan dari profil-profil sebelumnya yang penyajiannya relatif

komprehensif dan terdiri dari Pertama; Pendahuluan. Kedua; Gambaran

Umum dan Perilaku Penduduk yang meliputi keadaan geografis, keadaan

iklim, keadaan ekonomi, keadaan pendidikan, keadaan lingkungan,

keadaan sosial budaya dan perilaku masyarakat. Ketiga; Situasi Derajat

Kesehatan yang meliputi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat.

Keempat; Situasi Derajat Kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan

dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan

penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,

perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan serta

pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Kelima; Situasi Sumber Daya

Kesehatan yang meliputi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Kelima; Kesimpulan.

Dalam penyusunan Profil ini digunakan data dari pengelola program

yang berada di wilayah kerja Kabupaten Donggala, yaitu Dinas Kesehatan,

Puskesmas, RSUD Kabelota serta sumber-sumber terkait. Oleh karena itu,

Profil Kesehatan ini merupakan rangkuman dan rekapitulasi data dari

masing-masing unit kegiatan dengan hasil cakupan sepanjang tahun 2014.

Sesuai dengan tujuan penyusunannya, tentunya Profil Kesehatan ini

diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam

penyusunan kebijakan atau pengambilan keputusan dalam bidang

kesehatan di tahun mendatang.

Page 3: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 iii

Mas

terp

lan

Kes

ehat

an K

abup

aten

Do

ngga

la

Walaupun dalam penyusunan Profil ini telah menggunakan juknis

penyusunan profil kesehatan tahun 2013 edisi revisi tahun 2014 dengan

data terpilah menurut jenis kelamin, namun dalam realitanya belum

sepenuhnya dapat menampilkan data terpilah secara keseluruhan karena

belum semua pengelola program dapat menampilkan data terpilah secara

utuh. Oleh karena itu, untuk tahun mendatang diharapkan kepada semua

pengelola program agar dapat menyesuaikan instrumen pelaporannya

sehingga semua data sudah terpilah menurut jenis kelamin. Data terpilah

berbasis gender dapat membantu proses identifikasi ada tidaknya maupun

besaran kesenjangan mengenai kondisi kebutuhan, dan persoalan yang

dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol,

dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.

Dengan menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan

Profil ini, maka untuk peningkatan dalam penyusunan Profil yang akan

datang maka saran-saran penyempurnaan akan diterima dengan senang hati.

Kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

terlibat dalam penyusunan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala

Tahun 2014 tak lupa kami ucapkan terima kasih.

Donggala, 10 Agustus 2015

Kepala Dinas KesehatanKabupaten Donggala

Drg. Hj. Anita B Nurdin, M.KesPembina Utama Muda

NIP. 19580518 198812 2 001

Page 4: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vi

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN .........................................................................1

BAB 2 GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK .................... 5A. Letak Geografis....................................................................... 6B. Keadaan Iklim ....................................................................... 7C. Keadaan Penduduk ................................................................ 7D. Keadaan Ekonomi ................................................................ 14E. Keadaan Pendidikan ............................................................. 16F. Keadaan Sosial Budaya ......................................................... 18G. Perilaku Masyarakat ............................................................. 19H. Keadaan Lingkungan ............................................................ 23

BAB 3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................................... 30A. Mortalitas (Angka Kematian) .................................................31B. Morbiditas (Angka Kesakitan) .............................................. 44C. Status Gizi Masyarakat ......................................................... 77

BAB 4 SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................................. 82A. Pelayanan Kesehatan Dasar .................................................. 83B. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ..................... 108C. Pemberantasan Penyakit Menular ....................................... 116D. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar ........... 129E. Perbaikan Gizi Masyarakat .................................................. 133F. Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan ........................ 140G. Pelayanan Kesehatan dalam Situasi Bencana ....................... 140

BAB 5 SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN .....................................142A. Sarana Kesehatan ................................................................ 142B. Tenaga Kesehatan .............................................................. 149C. Pembiayaan Kesehatan ....................................................... 154

BAB 6 KESIMPULAN ......................................................................... 155

LAMPIRAN PROFIL

Page 5: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten DonggalaTahun 2014............................................................................. 5

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur danJenis Kelamin Kabupaten Donggala Tahun 2014 ...................... 11

Tabel 2.3 Persentase Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk MenurutKecamatan di Kabupaten Donggala Tahun 2014 ...................... 13

Tabel 2.4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten DonggalaTahun 2011 - 2013 ................................................................. 22

Tabel 2.5 Distribusi Posyandu Menurut Strata Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014 ................................................................ 24

Tabel 3.1 Penemuan Kasus Pneumonia pada Balita Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014 ................................................................ 60

Tabel 3.2 Kasus Diare yang Ditangani Kabupaten DonggalaTahun 2014........................................................................... 62

Tabel 4.1 Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Barudi Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014 ...........................100

Tabel 4.2 Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB Aktifdi Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014 ........................... 101

Tabel 4.3 Pencapaian BOR, BTO, TOI, ALOS, GDR dan NDRDi RSUD Kabelota Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014 ............................................................... 114

Tabel 5.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014 ............................................................... 142

Tabel 5.2 Jumlah, Rasio dan Standar Rasio Tenaga KesehatanBerdasarkan Indikator Kesehatan 2010Kabupaten Donggala Tahun 2014 ......................................... 151

Tabel 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan yang Mengikuti Tugas BelajarKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................... 153

Page 6: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Batas-Batas Wilayah Kabupaten Donggala Tahun 2014 ......... 6

Page 7: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 viii

Mas

terp

lan

Kes

ehat

an K

abup

aten

Do

ngga

la

Grafik 3.5 Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1.000 KHKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 38

Grafik 3.6 Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1.000 KHPer jenis Kelamin dan Puskesmas Kabupaten DonggalaTahun 2014....................................................................... 39

Grafik 3.7 Angka Kematian Ibu (AKI) Per 1.000 KHKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014.............................41

Grafik 3.8 Angka Kematian Ibu (AKI) Per 1.000 KHPer jenis Kelamin dan Puskesmas Kabupaten DonggalaTahun 2014....................................................................... 42

Grafik 3.9 Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate; CNR)Semua Kasus TB Indonesia, Tahun 1999 - 2014 .................. 47

Grafik 3.10 Case Detection Rate (CDR) Antar Propinsi Tahun 2014....... 47

Grafik 3.11 Cure Rate (%), Complete Rate (%), dan Success Rate (%)Kabupaten Donggala Tahun 2012 - 2014............................ 48

Grafik 3.12 Cure Rate (%), Complete Rate (%), dan Success Rate (%)Per Puskesmas Kabupaten Donggala Tahun 2014 ................ 50

Grafik 3.13 Jumlah Penderita Kasus HIV/AIDS Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014 ............................................................ 53

Grafik 3.14 Jumlah Penderita Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok UmurKabupaten Donggala Tahun 2014 ...................................... 54

Grafik 3.15 Persentase Penderita Pneumonia Ditangani dan Ditemukanpada Balita Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014.......... 56

Grafik 3.16 Penderita Pneumonia Ditangani dan Ditemukan pada BalitaMenurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala Tahun 2014 ...................................... 57

Grafik 3.17 Persentase Kasus Diare yang Ditangani Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014 ............................................................ 60

Page 8: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 ix

Mas

terp

lan

Kes

ehat

an K

abup

aten

Do

ngga

la

Grafik 3.18 Kasus Diare yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin danPuskesmas Kabupaten Donggala Tahun 2014.......................61

Grafik 3.19 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 tahun dan Cacat Tingkat 2Kabupaten Donggala Tahun 2011 - 2014 ............................ 63

Grafik 3.20 Kasus Baru (Pausi Basiler and Multi Basiler)Menurut Jenis Kelamin dan Puskesmas Kabupaten DonggalaTahun 2014....................................................................... 65

Grafik 3.21 Angka Kesakitan (API; Annual Parasite incidence)Per 1.000 Penduduk Kabupaten DonggalaTahun 2011 - 2014............................................................. 67

Grafik 3.22 Sediaan Darah Diperiksa yang Positif MalariaMenurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala Tahun 2014 ...................................... 68

Grafik 3.23 Jumlah Penderita, Angka Kematian (CFR) dan Angka Kasus(IR) DBD Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014 ..............71

Grafik 3.24 Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala Tahun 2014 ...................................... 72

Grafik 3.25 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014 ............................................................ 79

Grafik 3.26 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)Menurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala Tahun 2014 ...................................... 79

Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat PerawatanKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 80

Grafik 3.28 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat PerawatanMenurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala Tahun 2014 .......................................81

Grafik 4.1 Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu HamilKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 86

Page 9: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 x

Mas

terp

lan

Kes

ehat

an K

abup

aten

Do

ngga

la

Grafik 4.2 Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga KesehatanKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 87

Grafik 4.3 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu NifasKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 89

Grafik 4.4 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi KebidananKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 90

Grafik 4.5 Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi NeonatalKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014.............................91

Grafik 4.6 Persentase Cakupan KN1 dan KN3Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 93

Grafik 4.7 Persentase Cakupan Kunjungan BayiKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 95

Grafik 4.8 Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak BalitaKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014............................ 96

Grafik 4.9 Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan siswa SD danSetingkat Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014 ............. 98

Grafik 4.10 Cakupan Imunisasi pada Bayi Menurut Jenis VaksinKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014........................... 104

Grafik 4.11 Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu HamilKabupaten Donggala Tahun 2014 ....................................106

Grafik 4.12 Persentase Kelompok Usia Lanjut yang Mendapat PelayananKesehatan Kabupaten Donggala Tahun 2010-2014.............107

Grafik 4.13 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap diFasilitas Pelayanan Kesehatan Kabupaten DonggalaTahun 2010-2014 ............................................................. 109

Grafik 4.14 Pencapaian BOR, BTO, TOI, ALOS, GDR, dan NDRdi RSUD Kabelota Kabupaten DonggalaTahun 2010-2014 ............................................................. 113

Page 10: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 xi

Mas

terp

lan

Kes

ehat

an K

abup

aten

Do

ngga

la

Grafik 4.15 KLB di Desa/Kelurahan yang Terkena dan Ditangani <24 Jam

Kabupaten Donggala Tahun 2010-2014............................. 116

Grafik 4.16 Persentase Penemuan dan Penanggulangan (Pengobatan)Kasus Pneumonia pada Balita Kabupaten DonggalaTahun 2010-2014 ............................................................. 119

Grafik 4.17 jumlah Kasus HIV, AIDS, IMS/Syphilis dan Kematian AkibatAIDS Kabupaten Donggala Tahun 2010-2014 .................... 122

Grafik 4.18 TTU Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten DonggalaTahun 2014...................................................................... 131

Grafik 4.19 TTU Menurut Status Higiene Sanitasi Kabupaten DonggalaTahun 2014......................................................................132

Grafik 4.20 Jumlah Balita Ditimbang dan Balita BGMKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014........................... 134

Grafik 4.21 Jumlah Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Dua KaliKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014........................... 136

Grafik 4.22 Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada IbuHamil Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014................. 138

Grafik 5.1 Perkembangan Jumlah Tempat Tidur RSUD KabelotaKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014........................... 143

Grafik 5.2 Perkembangan Posyandu dan StratanyaKabupaten Donggala Tahun 2010 - 2014........................... 147

Grafik 5.3 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis TenagaKabupaten Donggala Tahun 2014 .....................................150

Page 11: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 xii

Mas

terp

lan

Kes

ehat

an K

abup

aten

Do

ngga

la

Page 12: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

1

Page 13: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Undang–undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah

bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan

fasilitas pelayanan kesehatan untuk memelihara derajat kesehatan yang

setinggi–tingginya. Selain itu, pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan

insormasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui

kerja sama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan

Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan, pemerintah

memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses

terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

Salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi

kesehatan adalah Profil Kesehatan, yang merupakan salah satu paket

penyajian data/informasi kesehatan yang relatif lengkap, berisi

data/informasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan

(SDM) dan data/informasi lainnya yang terkait terbit setiap tahun. Sistem

Informasi Kesehatan (SIM) tidak dapat berdiri sendiri dan merupakan

bagian fungsional dari Sistem Kesehatan. Oleh karena itu, sejak terbitan

tahun 2001, Profil Kesehatan diupayakan untuk lebih berkait dengan Sistem

Kesehatan. Sebagaimana diketahui Sistem Kesehatan selalu diarahkan untuk

mencapai Visi Kementerian Kesehatan yang bertemakan “Masyarakat Sehat

yang Mandiri dan Berkeadilan”. Artinya Profil Kesehatan diformat agar

dapat menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian Pembangunan

Kesehatan dalam rangka mencapai Visi tersebut.

Page 14: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 2

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala merupakan gambaran situasi

kesehatan di Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah yang disusun

berdasarkan data/informasi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Donggala, kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun luar gedung

Puskesmas dan Rumah Sakit dan Lembaga/Badan yang terkait (BPS, BKKBN,

BAPPEDA). Penyusunan profil kesehatan ini mengacu kepada petunjuk

teknis (Juknis) edisi revisi tahun 2013 (berdasarkan data terpilah jenis

kelamin) yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Penerbitan Profil ini dilakukan secara berkala setiap tahun sekali

sejak tahun 1996 yang memuat data/informasi tentang kesehatan dan

data/informasi pendukung lain yang berhubungan dengan gambaran umum

dan perilaku penduduk seperti keadaan penduduk, ekonomi, pendidikan,

sosial budaya dan perilaku masyarakat. Data dianalisis dengan analisis

sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap

penerbitan Profil Kesehatan selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan,

baik dari segi materi, analisis maupun bentuk tampilan fisiknya sesuai

dengan Juknis Kementrian Kesehatan, di mana tahun yang tercantum dalam

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala tersebut disesuaikan dengan isi data

pada tahun yang sama misalnya : Profil Kesehatan Kabupaten Donggala

Tahun 2014 berisi data tahun 2014.

Penyusunan narasi Profil Kesehatan Kabupaten Donggala Tahun

2014 menyajikan berbagai informasi seputar kondisi kesehatan

di Kabupaten Donggala terutama kejadian dan masalah kesehatan seperti

terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB); Angka Kematian Bayi (AKB); Angka

Kematian Balita (AKABA); Angka Kematian Ibu (AKI); Status Gizi

Masyarakat; Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Penunjang; Sanitasi

Dasar; Kefarmasian dan Alat Kesehatan; Tenaga dan Sarana Kesehatan,

serta Pembiayaan Kesehatan sebagai indikator tolak ukur pencapaian

pembangunan kesehatan di Kabupaten Donggala Tahun 2014.

Page 15: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 3

Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Donggala bertujuan untuk

melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil

pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar

pelayanan minimal (SPM) di bidang kesehatan dan pencapaian target

indikator Millenium Development Goal`s (MDGs) bidang kesehatan, serta

berbagai upaya terkait dengan pembangunan kesehatan yang

diselenggarakan lintas sektor seperti Badan Pusat Statistik (BPS).

Sistematika penyusunan Profil Kersehatan Kabupaten Donggala

tahun 2014 terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu :

Bab 1 – Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang latar belakang

dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Donggala Tahun

2014 dan sistematika dari penyajiannya.

Bab 2 – Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk. Bab ini

menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Donggala. Selain uraian

tentang letak geografis dan iklim, bab ini juga mengulas tentang faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan meliputi kependudukan,

ekonomi, pendidikan, sosial budaya, perilaku masyarakat, dan lingkungan.

Bab 3 – Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasil

pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2014 mencakup angka

kematian bayi, balita dan ibu; angka kesakitan; dan status gizi masyarakat

yang merupakan indikator dari pencapaian pembangunan kesehatan secara

menyeluruh.

Bab 4 – Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang

upaya–upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dalam pembangunan

di bidang kesehatan sampai tahun 2014 untuk tercapai dan berhasilnya

program–program pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang

upaya kesehatan yang telah dilakukan meliputi pencapaian cakupan

pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan penunjang; pemberantasan

penyakit menular (PTM); pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi

Page 16: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 4

dasar; pencapaian perbaikan gizi masyarakat; pelayanan kefarmasian dan

alat kesehatan serta pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.

Bab 5 – Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan

tentang sumber daya pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2014.

Gambaran tentang keadaan sumber daya yang mencakup tentang keadaan

tenaga dan sarana kesehatan pada tahun 2014. Pada Bab ini juga akan

dijelaskan tentang jumlah serta distribusi tenaga per Kecamatan, serta

jumlah dan penyebaran sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari

Rumah Sakit dan Puskesmas termasuk Puskesmas Pembantu (Pustu), Pusat

Kesehatan Desa (Poskesdes). Selain itu, digambarkan pula tentang

perkembangan penyediaan obat generik, distributor obat yang terdiri dari

Pedagang Besar Farmasi, Apotek dan Toko Obat.

Bab 6 – Kesimpulan. Bab ini menyajikan tentang hal-hal penting

yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan

Kabupaten Donggala Tahun 2014. Selain keberhasilan-keberhasilan yang

perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih

kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Lampiran. Pada lampiran ini berisi 79 tabel yang berupa data

kesehatan pencapaian Kabupaten Donggala dan yang terkait dengan

kesehatan gender yang responsif. Profil Kesehatan dapat disajikan dalam

bentuk hardy copy (berupa buku) atau dalam bentuk soft copy (file,

tampilan di situs internet, dan lain-lain).

Page 17: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Gambaran Umumdan Perilaku Penduduk

2

Page 18: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 5

BAB 2GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK

Kabupaten Donggala merupakan salah satu kabupaten tertua

di Propinsi Sulawesi Tengah. Memiliki dua wilayah yang terpisah yakni

wilayah Banawa dan wilayah Pantai Barat dengan karateristik budaya

penduduk yang beragam dan adat istiadat yang berbeda, termasuk perilaku

yang berkaitan dengan kesehatan.

Sejak dilaksanakannya kebijakan desentralisasi ternyata berimplikasi

kepada terus bertambahnya jumlah kecamatan dan desa/kelurahan/UPT

di Wilayah Pemerintah Kabupaten Donggala. Pada tahun 2014, secara

administratif wilayah Kabupaten Donggala terdiri dari 16 Kecamatan dengan

158 desa/upt dan 9 kelurahan. Rincian pembagian wilayah administrasi

pemerintahan Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.1

berikut.

Tabel 2.1Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan

Kabupaten DonggalaTahun 2014

No KECAMATAN J U M L A H JumlahDesa+UPT+KelDesa UPT Kelurahan

12345678910111213141516

Sojol UtaraSojolDampelasBalaesangBalaesang TanjungSirenjaSindue TobataSindue TambusaboraSindueLabuanTanantoveaBanawaBanawa TengahBanawa SelatanRio PakavaPinembani

59131381366137105819149

0010010000000000

0000000000090000

591413814661371014819149

Jumlah 158 2 9 169

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014.

Page 19: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 6

Berikut gambaran umum Kabupaten Donggala dan perilaku penduduk

pada tahun 2014 yang meliputi : letak geografis, keadaan iklim, keadaan

penduduk, keadaan ekonomi, keadaan pendidikan, keadaan lingkungan,

keadaan sosial budaya dan perilaku masyarakat.

A. LETAK GEOGRAFIS

Secara Administratif, luas wilayah Kabupaten Donggala sebesar

5.275,7 Km² yang terbagi atas 16 kecamatan dengan

169 desa/UPT/kelurahan, dimana Kecamatan Rio Pakava merupakan

kecamatan terluas (872,2 Km2). Sedangkan kecamatan dengan luas

wilayah terkecil adalah Kecamatan Banawa Tengah dengan luas

wilayah 74,6 Km2. Kabupaten Donggala terletak diantara 00-30 Lintang

Utara dan 20-20 Lintang Selatan, serta 1190-45’ dan 120-45’ Bujur Timur.

Kondisi topografis kebupaten Donggala sangat bervariasi dengan

ketinggian di atas ± 700 m dari permukaan laut.

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Donggala pada gambar

2.1 berikut.

Gambar 2.1Batas – Batas Wilayah Kabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan elevasi (ketinggian dari permukaan air laut) dataran

di Kabupaten Donggala terdiri dari :

a. < 100 meter = 20,2 persen

b. 100 – 500 meter = 27,2 persen

• Kabupaten TolitoliSebelah Utara

• Kabupaten Sigi, Kota Palu dan ProvinsiSulawesi BaratSebelah Selatan

• Selat Makassar dan Wilayah ProvinsiSulawesi BaratSebelah Barat

• Kabupaten Sigi dan Kabupaten ParigiMoutongSebelah Timur

Page 20: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 7

c. 501 – 1.000 meter = 26,7 persen

d. > 1.000 meter = 25,9 persen

B. KEADAAN IKLIM

Sebagaimana dengan daerah–daerah lain di Indonesia, Kabupaten

Donggala memiliki 2 musim yaitu musim panas dan musim hujan.

Musim panas terjadi antara bulan April – September sedangkan musim

hujan terjadi pada bulan Oktober – Maret. Hasil pencatatan rata-rata

parameter cuaca pada stasiun Meteorologi Mutiara Palu pada tahun

2014 menunjukkan bahwa rata-rata suhu udara (27,70 C) dengan suhu

udara tertinggi terjadi pada bulan Maret (28,50 C) dan terendah terjadi

pada Juli (26,70 C).

Sementara tekanan udara tertinggi pada bulan September (1.011,

24 mb) dan terendah pada bulan Juni (1.009,43 mb) dengan rata-rata

tekanan udara (1.010, 20 mb). Rata-rata Kelembaban udara (76,40%)

dengan kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Maret

(73,09%) dan tertinggi pada bulan Juli (80,78%). Curah Hujan

tertinggi pada bulan November (152 mm) dan terendah pada bulan

Februari (28 mm) dengan rata-rata curah hujan (62,6 mm). Sedangkan

rata-rata kecepatan angin 3,6 Knots dan arah angin terbanyak berasal

dari arah Barat Laut.

C. KEADAAN PENDUDUK

Masalah utama kependudukan di Kabupaten Donggala adalah

penyebaran penduduk yang tidak merata dan hanya berpusat pada

daerah–daerah tertentu saja.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Jumlah Penduduk Kabupaten Donggala sepanjang 5 tahun

terakhir (2010-2014) mengalami peningkatan, mulai dari tahun

2010 (279.756 jiwa) bertambah menjadi 282.752 jiwa (tahun

2012) kemudian pada tahun 2013 meningkat lagi sebesar 287.921

Page 21: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 8

jiwa dan bertambah menjadi 290.915 jiwa pada tahun 2014.

Peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Donggala dari tahun

2010-2014, dapat dilihat pada grafik 2.1 berikut.

Grafik 2.1Jumlah Penduduk Kabupaten Donggala

Tahun 2010 – 2014

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Berdasarkan grafik 2.1, rata-rata peningkatan jumlah

penduduk Kabupaten Donggala pada 5 tahun terakhir (2010-

2014) sebesar 3,98 persen. Peningkatan jumlah penduduk

tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 34,1 persen dan tahun

2012 dengan jumlah penduduk terendah sebesar 12,2 persen.

Grafik 2.2 menggambarkan tentang jumlah penduduk per

Kecamatan Kabupaten Donggala pada tahun 2014, yang terdiri

atas 16 kecamatan dengan luas wilayah 5.275,7 Km2 dan jumlah

penduduk 290.915 jiwa. Kecamatan Banawa dengan jumlah

penduduk terbesar (33.220 jiwa) namun dengan luas wilayah

yang terkecil (99,0 Km2) sedangkan jumlah penduduk terkecil

sebesar 6.687 jiwa di Kecamatan Pinembani. Untuk lebih jelasnya

telah disajikan pada grafik dibawah ini dan secara terperinci pada

lampiran profil tabel 1 berikut.

270.000

275.000

280.000

285.000

290.000

295.000

2010 2011 2012 2013 2014

279.756282.752 284.113

287.921

290.915

Jumlah Penduduk

Page 22: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 9

Lak-Laki51%

Perempuan49%

Grafik 2.2Jumlah Penduduk Per Kecamatan

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014.

Proporsi jumlah penduduk Kabupaten Donggala tahun 2014

menurut jenis kelamin laki–laki sebesar 148.804 jiwa (51%) dan

perempuan sebesar 142.101 jiwa (49%) pada grafik 2.3 berikut.

Grafik 2.3Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014

9.78626.670

29.99723.710

10.87320.953

9.18612.026

19.11814.039

15.80633.220

10.56424.645

23.6356.687

- 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000

Sojol UtaraSojol

DampelasBalaesangB.Tanjung

SirenjaSindue Tobata

S.TombusaboraSindue

LabuanTanantovea

BanawaBanawa TengahBanawa Selatan

Rio PakavaPinembani

Jumlah penduduk

Page 23: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 10

Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS

Kabupaten Donggala pada tahun 2010, diketahui bahwa rata–rata

laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Donggala per tahun

selama 10 tahun terakhir yakni dari tahun 2000–2010 sebesar 1,03

persen. Pada tahun 2012 laju pertumbuhan penduduk Kabupaten

Donggala meningkat menjadi 1,05 persen dengan kepadatan

penduduk rata–rata 53,6 jiwa/Km2. Sedangkan kepadatan

penduduk rata-rata sebesar 54,2 jiwa/Km2. Sehingga terjadi

peningkatan sebesar 0,02 persen pada laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Donggala selama 10 tahun terakhir (2000-

2010) dengan kepadatan penduduk rata-rata sebesar 0,6 persen

selama 5 tahun terakhir (2010-2015).

2. Komposisi penduduk

a. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur

Menurut BPS, komposisi penduduk Indonesia menurut

kelompok umur terdiri dari penduduk usia muda (0-14

tahun), usia produktif (15-64 tahun) dan usia non produktif

(≥65 tahun). Pada tahun 2014, Kabupaten Donggala

membedakan komposisi penduduk atas 3 golongan umur,

yaitu penduduk usia muda (umur 0–14 thn) sebesar 104.112

jiwa atau 35,8 persen, penduduk usia produktif (umur 15–64

thn) sebesar 176.236 jiwa atau 60,6%, dan penduduk usia

non produktif (umur ≥ 65 thn) sebesar 10.557 jiwa atau 3,6

persen. Angka beban tanggungan penduduk (Dependency

Ratio) Kabupaten Donggala pada tahun 2014 sebesar 65,1.

Berdasarkan data pada tahun 2013, komposisi

penduduk menunjukkan bahwa penduduk usia muda (umur

0–14 thn) sebanyak 101.175 jiwa atau 35,8 persen sedangkan

penduduk usia produktif (umur 15–64 thn) sebanyak 171.285

jiwa atau 60,6% dan penduduk usia non produktif

(umur ≥ 65 thn) sebesar 10.292 jiwa atau 3,6 persen. Angka

Page 24: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 11

beban tanggungan penduduk (Dependency Ratio)

Kabupaten Donggala pada tahun 2013 sebesar 65,08.

Sehingga tidak terjadi peningkatan komposisi penduduk dari

tahun 2013 ke tahun 2014 karena komposisi penduduk

adalah relatif sama. Hal ini disebabkan karena peningkatan

jumlah penduduk Kabupaten Donggala hanya sebesar 1,03%.

b. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Golongan

Umur

Komposisi penduduk menurut golongan umur dan

jenis kelamin (penduduk muda, penduduk produktif dan

non produktif) dapat disajikan pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin

Kabupaten DonggalaTahun 2014

No.Golongan

Umur(Thn)

Laki-Laki Perempuan Jumlah( L + P ) %

Jumlah % Jumlah %

1 0 - 14 53.368 35,9 50.744 35,7 104.112 35,8

2 15 – 64 90.115 60,6 86.121 60,6 176.236 60,6

3 >65 5.321 3,6 5.236 3,7 10.557 3,6

Jumlah 148.804 100,0 142.101 100,0 290.905 100,0

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan tabel 2.2, maka penduduk usia muda

sebesar 35,8 persen sedangkan 60,6% pada penduduk usia

produktif dan usia non produktif sebesar 3,6 persen.

Persentase jumlah penduduk usia produktif pada jenis

kelamin laki-laki lebih besar jika dibandingkan dengan usia

muda dan usia non produktif pada jenis kelamin perempuan

karena usia produktif merupakan masa-masa untuk

Page 25: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 12

melakukan banyak karya, aktif dan energik dalam bekerja.

Sedangkan pada usia muda (0-14 tahun), secara ekonomis

masih tergantung kepada orang tua atau orang lain yang

menanggungnya. Selain itu, penduduk usia > 65 tahun

dianggap non produktif lagi karena kemampuannya tidak

dapat optimal dalam melakukan pekerjaan.

Gambaran persentase komposisi jumlah penduduk

Kabupaten Donggala menurut jenis kelamin dan golongan

umur juga dapat dilihat pada grafik 2.4 berikut.

Grafik 2.4Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Golongan Umur

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014

3. Persebaran Penduduk

Luas wilayah Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah

adalah 5.275,7 Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2014

adalah 290.915 jiwa, dan kepadatan rata-rata penduduk

di Kabupaten Donggala pada tahun 2014 adalah 55,1 jiwa/Km2.

53.368

90.115

5.321

50.744

86.121

5.236

0 - 14 15 - 64 >65

Laki - Laki Perempuan

Page 26: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 13

Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Banawa

yakni sebesar 335,4 jiwa/Km2 sedangkan kepadatan penduduk

yang terendah berada di Kecamatan Pinembani yakni sebesar 16,6

jiwa/Km2. Adapun rincian luas wilayah dan kepadatan penduduk

menurut kecamatan di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat

dilihat pada tabel 2.3 berikut.

Tabel 2.3Persentase Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk

Menurut Kecamatan di Kabupaten DonggalaTahun 2014

No. Kecamatan Luas(Km2)Persentase

(%)Kepadatan

Penduduk/Km2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Sojol Utara

Sojol

Dampelas

Balaesang

Balaesang Tanjung

Sirenja

Sindue Tobata

Sindue Tambusabora

Sindue

Labuan

Tanantovea

Banawa

Banawa Tengah

Banawa Selatan

Rio Pakava

Pinembani

139,1

705,4

732,8

314,2

188,9

286,9

211,9

211,6

177,2

126,0

302,6

99,0

74,6

430,7

872,2

402,6

2,6

13,4

13,9

5,9

3,8

5,4

4,0

4,0

3,3

2,4

5,7

1,9

1,4

8,2

16,5

7,6

70,4

37,8

40,9

75,5

57,6

73,0

43,3

56,8

107,9

111,4

52,2

335,4

141,5

57,2

27,1

16,6

Jumlah 5.275,7 100,0 55,1

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2014.

Page 27: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 14

Berdasarkan tabel 2.3, kepadatan penduduk Kabupaten

Donggala pada tahun 2014 (55,1 jiwa/Km2) lebih tinggi

dibandingkan tahun 2013 (53,6 jiwa/Km2), karena jumlah

penduduknya meningkat 10 persen atau dari 287.921 jiwa (tahun

2013) menjadi 290.915 jiwa (tahun 2014) dari tahun 2013.

D. KEADAAN EKONOMI

Masalah ekonomi dapat diketahui dari berbagai indikator antara

lain produk domestik regional bruto, angka beban ketergantungan, dan

tingkat pendidikan penduduk.

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Laju perkembangan ekonomi secara nasional dan regional

selalu mengalami perubahan sebagai akibat terjadinya

peningkatan baik skala ekonomi, maupun teknologi serta

kemampuan SDM sebagai salah satu faktor produksi.

Perekonomian Kabupaten Donggala yang dicapai selama tahun

2011 tumbuh sebesar 8,5 persen lebih tinggi apabila dibandingkan

pertumbuhan ekonomi tahun 2010 yang mencapai 7,1 persen.

Kondisi ini disebabkan beberapa sektor mengalami pertumbuhan

yang cukup signifikan, utamanya sektor primer dan tersier.

Kemampuan perekonomian Kabupaten Donggala diukur

dengan angka PDRB atas dasar harga yang berlaku. Produk

Domestik Regional Bruto Kabupaten Donggala tahun 2011

berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 4.409.504. Nilai ini

mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar

14,1 persen yang nilainya sebesar 3.743.571 rupiah tahun 2010.

Adapun perkembangan produk domestik regional bruto

Kabupaten Donggala tahun 2007–2011 secara rinci dapat dilihat

pada tabel 2.4 berikut.

Page 28: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 15

Tabel 2.4Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten DonggalaTahun 2011 – 2013

Sumber : BPS Kab. Donggala, 2013.

Angka PDRB untuk tahun 2014 tidak dapat kami sajikan karena

sumber data (BPS) belum mempublikasikan data tersebut.

2. Beban Tanggungan

Rasio Beban tanggungan digunakan untuk mengetahui

beban tanggungan ekonomi suatu negara. Tingginya rasio beban

tanggungan merupakan faktor penghambat pembangunan

ekonomi suatu negara karena sebagian besar pendapatan yang

diperoleh oleh golongan yang produktif harus dikeluarkan untuk

memenuhi kebutuhan golongan yang non produktif. Semakin

besar rasio tanggungan berarti semakin besar beban tanggungan

bagi kelompok usia produktif. Tinggi rendahnya angka

tanggungan dapat dibedakan 3 golongan, yaitu :

a. Angka beban tanggungan rendah apabila < 30

b. Angka beban tanggungan sedang apabila 30 - 40

c. Angka beban tanggungan tinggi apabila > 41

Dependency Ratio Kabupaten Donggala pada tahun 2009

sebesar 77,06. Terjadi peningkatan tahun 2010 menjadi 77,07

dan pada tahun 2011 Dependency Ratio masih sama dengan

tahun yang sebelumnya yakni 77,07. Sedangkan pada tahun 2012

Uraian 2011

(Juta Rp.)

2012*)

(Juta Rp.)

2013

(Juta Rp.)

a. PDRB atas dasarharga yang berlaku

b. PDRB atas dasarharga konstan 2000

c. Laju PertumbuhanPDRB

4.323.966

1.851.076

8,81

5.033.999

2.016.656

8,95

5.882.456

2.198.967

9,04

Page 29: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 16

279.756

282.752

284.113

287.921

290.915

274.000 276.000 278.000 280.000 282.000 284.000 286.000 288.000 290.000 292.000

2010

2011

2012

2013

2014

Jumlah Penduduk

dan 2013 mengalami penurunan yakni menjadi 65,08. Pada tahun

2014, mengalami peningkatan menjadi 65,1. Hal ini berarti bahwa

pada tahun 2014, setiap 100 orang berusia produktif harus

menanggung 65 orang yang berusia non produktif dengan

termasuk golongan angka beban tanggungan tinggi.

Rasio beban tanggungan penduduk Kabupaten Donggala

tahun 2010–2014 secara rinci dapat dilihat pada grafik 2.5 berikut.

Grafik 2.5Rasio Beban Tanggungan Penduduk Kabupaten Donggala

Tahun 2010 – 2014

Sumber Data : BPS Kab. Donggala, 2010 – 2014.

E. KEADAAN PENDIDIKAN

Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf

penduduk yang dalam hal ini didefinisikan sebagai persentase

penduduk usia 10 tahun ke atas yang pernah sekolah, dapat membaca

dan menulis huruf latin dan huruf lainnya. Pada tahun 2014, jumlah

penduduk Kabupaten Donggala yang berumur 10 tahun ke atas sebesar

218.978 jiwa sedangkan yang berumur 10 tahun ke atas yang melek

huruf sebesar 10.059 jiwa atau 4,6 persen. Gambaran jumlah penduduk

Kabupaten Donggala yang berumur 10 tahun keatas dan yang berumur

10 tahun keatas yang melek huruf dapat dilihat pada grafik 2.6 dan

lampiran profil tabel 3 berikut.

Page 30: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 17

Grafik 2.6Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas dan Penduduk Berumur

10 Tahun Keatas yang Melek HurufKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber Data : BPS Kab. Donggala, 2014.

Grafik 2.7Persentase Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Di Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber Data : BPS Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan grafik 2.7, persentase pendidikan tertinggi yang

ditamatkan adalah tidak memiliki ijazah SD (29,1 persen), SD/MI (37,2

persen), SMP/MTs (17,2 persen), SMS/MA (12 persen), SMK (2,2

29,1

37,2

17,2

12,0

2,2

0,7

0,2

1,4

- 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0

SD

SD/MI

SMP/MTs

SMS/MA

SMK

DI/DII

DIII

S1/DIV & S2/S3

218,978

10,059

Berumur 10 Th ke atas Berumur 10 Th ke atas ygMelek Huruf

Jumlah Penduduk

Page 31: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 18

persen), D I/D II (0,7 persen), DIII (0,2 persen), S1/DIV dan S2/S3 (1,4

persen). Persentase pendidikan tertinggi yang memiliki ijazah SD/MI

sebesar 81.449 orang atau 37,2 persen dan terendah dengan ijazah DIII

sebesar 1.509 orang atau 0,2 persen. Gambaran persentase pendidikan

tertinggi yang ditamatkan di Kabupaten Donggala tertera secara

lengkap pada lampiran profil tabel 3.

F. KEADAAN SOSIAL BUDAYA

Kabupaten Donggala adalah salah satu Daerah Tingkat II

di Propinsi Sulawesi Tengah. Ibukota kabupaten ini terletak di Banawa

dengan luas wilayah 5.275.7 km2 dan berpenduduk sebanyak 290.915

jiwa (tahun 2014). Kabupaten Donggala dapat dikatakan sebagai Ibu

dari Propinsi Sulawesi Tengah karena dari kabupaten inilah lahir

berbagai kabupaten/kota yang sekarang ada di Sulawesi Tengah,

diantaranya Kota Palu, Kota Sigi, Kota Parigi Moutong dan Kota Toli-

toli sehingga diakatakan sebagai kabupaten bersejarah yang punya

cukup andil dalam perkembangan Propinsi Sulawesi Tengah.

Kelompok etnis atau suku yang berdiam di Kabupaten Donggala,

yaitu etnis Kaili dan Dampelas. Terdapat suku terasing hidup di daerah

pegunungan seperti suku Da`a di Donggala. Suku Kaili juga mempunyai

adat istiadat, hukum adat sebagai aturan dan norma yang harus

dipatuhi. Penyelenggaraan upacara adat biasanya dilaksanakan pada

saat pesta perkawinan (no-Rano, no-Raego, kesenian berpantun

muda/i),pada upacara kematian (no-Vaino, menuturkan kebaikan

orang yg meninggal), pada upacara panen (no-Vunja, penyerahan sesaji

kepada Dewa Kesuburan), dan upacara penyembuhan penyakit (no-

Balia, memasukkan ruh untuk mengobati orang yg sakit); pada masa

sebelum masuknya agama Islam dan Kristen, upacara-upacara adat

seperti ini masih dilakuan dengan mantera-mantera yang mengandung

animisme.

Page 32: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 19

Salah satu kerajinan masyarakat suku Kaili adalah menenun

sarung. Ini merupakan kegiatan para wanita di daerah Wani, Tavaili,

Palu, Tipo dan Donggala. Sarung tenun ini dalam bahasa Kaili

disebut Buya Sabe, tetapi oleh masyarakat umum sekarang dikenal

dengan Sarung Donggala. Jenis Buya Sabe ini pun mempunyai nama-

nama tersendiri berdasarkan motif tenunannya, seperti Bomba, Subi

atau Kumbaja. Demikian juga sebutan warna sarung Donggala

didasarkan pada warna alam, seperti warna Sesempalola/kembang

terong (ungu), Lei-Kangaro/merah betet (merah-jingga), Lei-pompanga

(merah ludah sirih).

G. PERILAKU MASYARAKAT

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang

berpengaruh terhadap derajat kesehatan, akan disajikan tiga indikator

yaitu Persentase Rumah Tangga ber PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat) dan Persentase Posyandu serta Poskesdes.

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku

kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota

keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan

dimasyarakat. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk

melaksanakan semua perilaku kesehatan. Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan

perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam

gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS pada tatanan rumah

tangga dinilai berdasarkan indikator yang meliputi 10 indikator

PHBS di rumah tangga yaitu :

a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

b. Memberi bayi ASI Eksklusif

Page 33: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 20

c. Menimbang balita setiap bulan

d. Menggunakan air bersih

e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

f. Menggunakan jamban sehat

g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

h. Makan buah dan sayur setiap hari

i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

j. Tidak merokok di dalam rumah

Klasifikasi PHBS ditentukan berdasarkan nilai perilaku dan

lingkungan sehat tiap keluarga dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Sehat 1, yaitu apabila keluarga berperilaku positif kurang dari

25 persen dari jumlah seluruh indikator PHBS.

2. Sehat 2, yaitu bila keluarga berperilaku positif 25 persen –

49 persen dari jumlah seluruh indikator PHBS.

3. Sehat 3, yaitu bila keluarga berperilaku positif 50% - 74%

dari jumlah seluruh indikator PHBS

4. Sehat 4, yaitu bila keluarga berperilaku positif lebih dari

75% dari jumlah seluruh indikator PHBS

Manfaat rumah tangga ber-PHBS bagi rumah tangga, yaitu :

a) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit

b) Anak tumbuh sehat dan cerdas

c) Anggota keluarga giat bekerja

d) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk

memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk

menambah pendapatan keluarga.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Donggala cakupan Rumah

Tangga ber PHBS adalah sebanyak 278 rumah tangga (23,9

persen) dari 1.165 (1,6 persen) rumah tangga yang dipantau. Data

persentase rumah tangga Ber PHBS menurut kecamatan dan

puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 56. Pada tahun

Page 34: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 21

2013, cakupan Rumah Tangga berPHBS adalah sebanyak 632

rumah tangga (33,4 persen) dari 1.895 (2,7 persen) rumah tangga

yang dipantau. Berdasarkan data tersebut, maka cakupan Rumah

Tangga berPHBS menurun sebesar 354 rumah tangga atau

9,5 persen dari 730 rumah tangga (1,1 persen).

2. Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal dewasa

ini. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas,

yaitu kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi,

Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk Meningkatkan

kualitas Posyandu telah dilakukan pengelompokan Posyandu ke

dalam 4 tingkat perkembangan, yaitu (1) Posyandu Pratama, (2)

Posyandu Madya, (3) Posyandu Purnama dan (4) Posyandu

Mandiri.

Berdasarkan Profil UKBM Kabupaten Donggala, pada tahun

2014 jumlah Posyandu di Donggala adalah sebanyak 451 unit

(strata Pratama 25,7 persen; strata Madya 50,8%; strata Purnama

22,6 persen dan srata Mandiri 0,9 persen) sedangkan pada tahun

2013 sebanyak 447 unit (strata Pratama 26,6 persen; strata

Madya 52,8%; strata Purnama 19,6 persen dan srata Mandiri 0,9

persen). Artinya, bahwa terjadi peningkatan sebanyak 4 unit dari

tahun sebelumnya dengan jumlah posyandu aktif sebanyak 106

unit (23,5 persen) pada tahun 2014 sedangkan 92 unit (20,5

persen) posyandu aktif pada tahun 2013. Tingkat perkembangan

Posyandu dalam 5 tahun terakhir dapat di lihat pada tabel 2.5

berikut.

Page 35: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 22

Tabel 2.4Distribusi Posyandu Menurut Strata

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

No.Strata

Posyandu2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Pratama 252 57.0 186 40.7 115 25.6 119 26.6 116 25.7

2 Madya 166 37.5 222 48.6 251 55.8 236 52.8 229 50.8

3 Purnama 24 5.4 47 10.3 80 17.8 88 19.7 102 22.6

4 Mandiri 0 0.0 2 0.4 4 0.9 4 0.9 4 0.9Jumlah 442 100 457 100 450 100 447 100 451 100

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Promkes. Dinkes Kab. Donggala, 2010 - 2014.

Berdasarkan tabel 2.5, dapat dilihat bahwa terjadi

peningkatan jumlah posyandu dari tahun 2010 sebesar 442

posyandu menjadi 457 posyandu pada tahun 2011, akan tetapi

pada tahun 2012 menurun menjadi 450 posyandu dan 447

posyandu pada tahun 2013 dan meningkat kembali pada tahun

2014 sebanyak 451 posyandu.

Jumlah posyandu yang aktif juga mengalami peningkatan

dari 92 pos (20,5 persen) pada tahun 2013 menjadi 106 atau 23,5

persen pada tahun 2014. Jumlah Posyandu menurut strata,

kecamatan dan puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel

68.

3. Pos Kesehatan Desa

Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah upaya kesehatan

bersumber masyarakat bersumberdaya masyarakat dibentuk

di desa dalam rangka menyediakan pelayanan kesehatan dasar

bagi masyarakat desa. Poskesdes menyelenggarakan kegiatan-

kegiatan terutama untuk :

a. Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit,

terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi

Page 36: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 23

menimbulkan KLB, dan faktor-faktor risikonya (termasuk

status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko.

b. Penanggulangan penyakit menular dan penyakit yang

berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor risikonya

(termasuk kurang gizi).

c. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan

kegawatdaruratan kesehatan.

d. Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya.

Poskesdes adalah salah satu bentuk UKM (upaya kesehatan

masyarakat) yang dimiliki oleh Desa Siaga yaitu Desa yang

penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan

serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah

kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara

mandiri.

Berdasarkan data program dilaporkan bahwa pada tahun

2014, dari 167 desa/kelurahan yang ada terdapat 61 desa siaga

atau 36,5 persen. Jumlah ini meningkat apabila dibandingkan

pada tahun 2012 (56 desa siaga) karena pada tahun 2013, jumlah

desa siaga sebanyak 61 desa atau 40,7 persen dari 150

desa/kelurahan. Adapun jumlah desa siaga menurut kecamatan

disajikan secara rinci pada lampiran profil tabel 69.

H. KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan merupakan salah satu variabel yang sering mendapat

perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat, variabel

lainnya adalah faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik.

Keempat variabel diatas dapat menentukan baik buruknya status

derajat kesehatan masyarakat.

Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit/gangguan

kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah

dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Page 37: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 24

Berikut ini akan disajikan indikator–indikator yang menggambarkan

tentang keadaan lingkungan yaitu : rumah sehat, tempat–tempat umum

sehat, akses terhadap air bersih dan akses terhadap jamban sehat.

Perkembangan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar

di Kabupaten Donggala akan diuraikan berikut.

1. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang

memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana

air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan

limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang

sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Ukuran rumah

yang relatif kecil dan berdesak-desakan dapat mempengaruhi

tumbuh kembang mental atau jiwa anak–anak. Anak–anak

memerlukan lingkungan bebas, tempat bermain luas yang mampu

mendukung daya kreativitasnya. Dengan kata lain, rumah apabila

terlampau padat disamping merupakan media yang cocok untuk

terjadinya penularan penyakit khususnya penyakit saluran nafas

juga dapat mempengaruhi perkembangan anak.

Kriteria rumah sehat berdasarkan Riskesdas 2010 adalah

apabila memenuhi tujuh kriteria, yaitu atap berplafon, dinding

permanen, jenis lantai bukan tanah, tersedia jendela, ventilasi

cukup, pencahayaannya alami cukup, dan tidak padat huni (≥ 8

m2/orang). Persentase rumah tangga menurut kriteria rumah sehat

Per-Puskesmas dapat dilihat pada grafik 2.8 berikut.

Page 38: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 25

Grafik 2.8Persentase Rumah Tangga Menurut Kriteria Rumah Sehat Per-Puskesmas

di Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber Data : Seksi Kesehatan Lingkungan, Dinkes Kab. Donggala . 2014.

Pada grafik 2.8 menunjukkan bahwa pada tahun 2014,

jumlah rumah di Kabupaten Donggala sebanyak 69.938 unit dan

46.073 (65,9%) unit yang memenuhi syarat (rumah sehat).

Puskesmas Tompe yang memiliki persentase tertinggi (154,3%)

dengan jumlah rumah sehat 7.235 unit sedangkan kriteria rumah

sehat terendah adalah Puskesmas Lalundu, 1.147 unit atau 20

persen. Artinya persentase cakupan rumah sehat lebih meningkat

apabila dibandingkan pada tahun 2013, yaitu Puskesmas Tompe

(150,5%) dengan rumah sehat tertinggi dan Puskesmas Lalundu

dengan rumah sehat terendah (15,5 persen). Persentase rumah

sehat menurut puskesmas secara rinci (data dari 16 puskesmas)

disajikan pada Lampiran profil Tabel 57.

2. Tempat – tempat Umum Sehat

Tempat-tempat umum (TTU) adalah tempat yang banyak

dikunjungi orang sehingga dikhawatirkan dapat menjadi sumber

penyebaran penyakit. Tempat-tempat umum meliputi sarana

pendidikan, hotel, rumah sakit, restoran, bioskop, pasar, terminal,

31,020,0

56,070,8

62,6134,6

51,844,01

154,372,2

40,427,8

88,582,4

PinembaniLalundu

LembasadaDonggala

WaniLabuan

ToayaBatusuya

TompeMalei

TambuSabang

BalukangOgoamas

Page 39: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 26

tempat wisata, stasiun, kantin sekolah dan lain-lain. Tempat-

tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya

penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan

kesehatan lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi

terhadap tempat-tempat umum dilakukan untuk mewujudkan

lingkungan tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi

kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan

gangguan kesehatan lainnya

Kategori TTU yang sehat apabila memiliki sarana air bersih,

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,

ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai dengan

banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang

sesuai.

Data yang diolah dari laporan Puskesmas masing–masing per

kecamatan tahun 2014 menunjukkan bahwa persentase TTU sehat

mencapai 96,5% untuk Kabupaten Donggala. Apabila

dibandingkan dengan persentase cakupan pada tahun 2013 yang

mencapai 76,3% maka pada tahun 2014 persentase cakupan TTU

sehat mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari

meningkatnya kesadaran masyarakat Kabupaten Donggala

terhadap kesehatan khususnya kesehatan lingkungan. Data

persentase TTU sehat menurut kecamatan, disajikan pada

lampiran profil tabel 62.

3. Akses Terhadap Air Bersih

Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting

yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan

kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat. Secara nasional berdasarkan data tahun 2012, 90%

kualitas fisik air minum di Indonesia termasuk dalam kategori baik

(tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau). Sumber air

minum yang digunakan penduduk Kabupaten Donggala dapat

Page 40: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 27

dibedakan menurut sarana bukan jaringan perpiaan (sumur gali

terlindungi, sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan pompa,

terminal air, mata air terlindungi, penampungan air hujan) dan

perpipaan (PDAM,BPSPAM). Pada 14 puskesmas yang ada

di Kabupaten Donggala melaporkan bahwa dari 290.915 jiwa

penduduk kabupaten Donggala, jumlah sarana sumur gali

terlindungi yang memenuhi syarat 1.245 unit dengan jumlah

penduduk pengguna sebanyak 23.937 jiwa. Apabila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya, maka pengguna sumur gali terlindungi

dan sarana mengalami penurunan karena pada tahun 2013 jumlah

penduduk pengguna sumur gali terlindungi yang memenuhi syarat

sebanyak 33.276 dengan jumlah sarana 1.663 unit.

Jumlah penduduk pengguna sumur gali dengan pompa yang

memenuhi syarat sebanyak 17.537 jiwa dengan jumlah sarana 877

unit. Berdasarkan data tahun 2013, jumlah penduduk pengguna

sumur gali dengan pompa yang memenuhi syarat sebesar 55.484

jiwa dengan jumlah sarana 2.773 unit. Artinya bahwa jumlah

sarana dan penduduk pengguna sumur gali dengan pompa yang

memenuhi syarat mengalami penurunan jika dibandingkan

dengan tahun 2014.

Untuk penduduk yang menggunakan sumur bor dengan

pompa yang memenuhi syarat sebanyak 24.999 jiwa dengan

jumlah sarana 1.163 unit. Sedangkan pada tahun 2013, jumlah

sarana sumur bor dengan pompa yang memenuhi syarat sebanyak

2.773 unit dan jumlah penduduk pengguna sebanyak 55.484 jiwa.

Jumlah penduduk pengguna dan sarana sumur bor dengan

pompa yang memenuhi syarat pada tahun 2014 mengalami

penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2013.

Tahun 2013 jumlah penduduk pengguna terminal air yang

memenuhi syarat sebanyak 1.016 jiwa dengan sarana 54 unit

Page 41: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 28

sedangkan untuk tahun 2014, tidak terdapat penduduk pengguna

terminal air dan sarana yang memenuhi syarat.

Jumlah penduduk pengguna mata air terlindungi yang

memenuhi syarat sebanyak 1.780 jiwa dengan jumlah sarana 16

unit sedangkan pada tahun 2013, jumlah penduduk pengguna

mata air terlindungi 14.588 jiwa dengan jumlah sarana 728 unit.

Apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2013), maka

jumlah penduduk pengguna dan sarana mata air terlindungi yang

memenuhi syarat mengalami penurunan.

Jumlah sarana dan penduduk pengguna penampungan air

hujan (PAH) yang memenuhi syarat tahun 2014 sebanyak 24 unit

dan 698 jiwa sedangkan pada tahun 2013, sebanyak 788 jiwa

penduduk pengguna PAH dengan jumlah sarana 41 unit.

Penduduk yang menggunakan perpipaan yang memenuhi

syarat sebanyak 116.562 jiwa dengan jummlah sarana 110 unit.

Jika dibandingkan pada tahun 2013 (penduduk pengguna

perpipaan, 640 jiwa dengan jumlah sarana, 32 unit), maka

penduduk pengguna perpipaan dan sarana yang memenuhi syarat

mengalami peningkatan.

Jumlah penduduk Kabupaten Donggala yang memiliki akses

air minum berkualitas (layak) adalah 185.513 jiwa atau 63,8%

sedangkan pada tahun 2013, sebanyak 191.476 jiwa atau 67,7%

bagi penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas (layak).

Cakupan persentase penduduk dengan akses berkelanjutan

terhadap air minum berkualitas menurut kecamatan dan

puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil tabel 58.

4. Akses Terhadap Jamban Sehat

Salah satu fasilitas sanitasi adalah jamban, jamban yang sehat

sangat erat kaitannya dengan lingkungan dan risiko penularan

penyakit, khususnya penyakit saluran pencernaan. Dalam hal ini

jenis sarana jamban yang layak (jamban sehat) dibedakan dalam

Page 42: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 29

empat jenis sarana jamban sehat yakni komunal, leher angsa,

plengsengan dan cemplung. Cakupan persentase penduduk

Kabupaten Donggala dengan akses sanitasi layak (jamban sehat)

dapat dilihat pada lampiran profil tabel 60.

Jumlah penduduk Kabupaten Donggala pada tahun 2014

sebanyak 290.915 jiwa, dari 29.191 jiwa penduduk pengguna

komunal terdapat 25.104 jiwa penduduk dengan jumlah sarana

komunal 525 unit yang memenuhi syarat dari 608 unit sarana

komunal yang tersedia.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2013, jumlah penduduk

sebanyak 287.921 jiwa dengan jumlah sarana komunal dan

jumlah penduduk pengguna komunal yang memenuhi syarat

sebesar 5.583 unit dan 27.916 jiwa. Hal ini mengalami

penurunan apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2013.

Jumlah penduduk pengguna plengsengan 39.492 jiwa

dengan jumlah sarana 3.004 unit tetapi penduduk pengguna

leher angsa dan sarana leher angsa yang memenuhi syarat

sebanyak 5.166 jiwa dengan sarana 635 unit.

Untuk sarana dan penduduk pengguna cemplung, sudah

tidak digunakan lagi pada tahun 2014 sedangkan penduduk

dengan akses sanitasi layak sebesar 161.559 jiwa atau 55,5%.

Data ini mengalami penurunan 23,5 persen apabila dibandingkan

pada tahun 2013 (223.328 jiwa atau 79%).

Page 43: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Situasi Derajat Kesehatan

3

Page 44: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 30

BAB 3

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup

serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas

dan status gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator

adalah Angka Harapan Hidup Waktu Lahir. Sedangkan untuk mortalitas

telah disepakati tiga indikator, yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000

Kelahiran Hidup (KH), Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran

Hidup dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 1000 Kelahiran Hidup.

Untuk morbiditas disepakati empat belas indikator, yaitu Angka Acute

Flaccid Paralysis (AFP) pada anak usia <15 Tahun per 100000 Anak, Angka

kesembuhan penderita TB Paru BTA+, Persentase Balita dengan Pneumonia

ditangani, Persentase HIV/AIDS ditangani, Persentase HIV (persentase kasus

terhadap penduduk beresiko), Persentase infeksi menular seksual (IMS)

diobati, Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) Per 100.000

Penduduk, Persentase penderita Malaria diobati, Persentase penderita Kusta

selesai berobat, kasus penyakit Filariasis ditangani, jumlah kasus dan angka

kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Sementara itu untuk status gizi telah disepakati lima indikator, yaitu

Persentase kunjungan Bayi, Persentase BBLR ditangani, Persentase Balita

dengan gizi buruk dan Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi. Derajat

kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor–faktor

tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan

kesehatan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga

dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan

dan faktor lainnya.

Page 45: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 31

A. Mortalitas (Angka Kematian)

Angka kematian masyarakat dari waktu ke waktu dapat

memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dan

dapat juga digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan

pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.

Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan

survei dan penelitian.

Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun

waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu,

dapat berupa penyakit maupun sebab lainnya. Menurut Dinas

Kesehatan Propinsi Jawa Tengah (tahun 2011) bahwa angka kematian

dari waktu ke waktu menggambarkan status kesehatan masyarakat

secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan, kondisi

lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Angka tersebut

dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan

pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan.

Indikator dan target Angka Kematian Bayi (AKB) 23 per 1.000

kelahiran hidup pada tahun 2015, Angka Kematian Balita (AKABA)

32 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2015, Angka Kematian

Neonatal (AKN) menurun dengan acuan Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) 19 per 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun

2015 (Kemenkes RI, 2011).

Perkembangan tingkat kematian dan penyakit-penyakit

penyebab utama kematian yang terjadi di Kabupaten Donggala

sampai akhir tahun 2014 akan diuraikan berikut.

1. Angka Kematian Neonatal (AKN)

Kematian Neonatal adalah jumlah kematian pada 4 minggu

pertama (usia 27 hari) per 1.000 Kelahiran Hidup. Angka

kematian mortalitas pasca neonatal adalah jumlah kematian dari

28 hari-1 tahun per 1.000 Kelahiran Hidup.

Page 46: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 32

Penyebab kematian Neonatal adalah Asfiksia, komplikasi

pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Tetanus Neonatorum, dan

trauma kelahiran serta akibat kelainan kongenital yang

sebenarnya dapat dicegah melalui pemeliharaan ibu selama

kehamilan, penolong persalinan yang aman dan bersih, serta

penanganan yang adekuat terhadap bayi baru lahir terutama

bayi yang beresiko tinggi (Prabamurti dalam Vivian, 2010).

WHO (1997) memperkirakan 85% dari kematian bayi

disebabkan infeksi, asfiksia lahir dan trauma kelahiran.

Sedangkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

tahun 2001 menunjukkan bahwa proporsi penyebab kematian

neonatal kelompok umur 0-7 hari tertinggi adalah premature

dan BBLR (35%), kemudian asfiksia lahir (33,6%) dan penyakit

penyebab kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi

adalah infeksi sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis,

pneumonia, diare) kemudian feeding problem (14,3%). Hasil

SDKI (tahun 2007) menunjukkan bahwa AKN sebesar 20 per

1.000 Kelahiran Hidup. Menurut Vivian (2010), menunjukkan

bahwa 50% kematian bayi terjadi pada periode neonatal yaitu

di bulan pertama kehidupan.

Grafik 3.1Angka Kematian Neonatal (AKN) Per 1.000 KH

Kabupaten DonggalaTahun 2013 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2013 – 2014.

1,06

4,1

0

1

2

3

4

5

2013 2014

Page 47: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 33

Berdasarkan grafik 3.1, AKN tahun 2013 sebesar 6 kasus

(1,06 persen) namun meningkat pada tahun 2014 menjadi 23

kasus (4,1 persen). Penyebab utama meningkatnya AKN ini

disebabkan oleh Asfiksia, kelahiran premature, komplikasi pada

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), Penyakit infeksi (Sepsis, Tetanus

neonatorum, Diare, dan Pneumonia), Trauma kelahiran dan

Akibat kelainan congenital. Faktor lain yang berkontribusi

terhadap kematian neonatal, seperti status sosio-ekonomi ibu

yang rendah, status gizi ibu, fertilitas yang tinggi, dan faktor

keterlambatan untuk mendapatkan perawatan yang berkualitas

bagi bayi yang sakit.

Grafik 3.2Angka Kematian Neonatal (AKN) Per 1.000 KH

Per Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2014 .

Laki-laki PerempuanOgoamas 0 0Balukang 1 0Sabang 0 1Tambu 2 3Malei 0 0Tompe 0 0Batusuya 2 0Toaya 0 3Labuan 3 1Wani 0 2Donggala 0 2Lembasada 1 0Lalundu 0 0L. Despot 1 0Pinembani 1 0

1 12

32

33

12 2

1 1 1

00,5

11,5

22,5

33,5

Page 48: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 34

Pada grafik 3.2 tersebut, AKN pada tahun 2014 yang

tertinggi (5 kasus) terjadi di Puskesmas Tambu (2 laki-laki dan

3 perempuan) kemudian urutan kedua adalah Puskesmas Labuan

sebanyak 4 kasus (3 laki-laki dan 1 perempuan). Urutan ketiga

adalah Puskesmas Toaya sebesar 3 kasus (3 perempuan).

Rasio kematian neonatal sangat dipengaruhi oleh

keberhasilan program imunisasi dan manajemen penanggulangan

bayi sakit. Apabila pencapaian program berhasil, maka proporsi

kematian neonatal akan menurun. AKN dapat dicegah melalui

pemeliharaan ibu selama kehamilan, penolong persalinan yang

aman dan bersih, serta penanganan yang adekuat terhadap bayi

baru lahir terutama pada bayi yang Risti (resiko tinggi).

AKN Per 1.000 Kelahiran Hidup Per Jenis Kelamin dan

Puskesmas di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat dilihat

pada lampiran profil tabel 5.

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat

bayi lahir sampai satu hari sebelum ulang tahun pertama. Dari

sisi penyebabnya, kematian bayi dibedakan faktor endogen dan

eksogen. Kematian bayi endogen (kematian neonatal) adalah

kejadian kematian yang terjadi pada bulan pertama setelah bayi

dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor bawaan.

Sedangkan kematian eksogen (kematian post neonatal) adalah

kematian bayi yang terjadi antara usia 1 bulan sampai 1 tahun,

umumnya disebabkan oleh faktor yang berkaitan dengan

pengaruh lingkungan.

Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate

adalah jumlah yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun

yang dinyatakan dalam 1.000 Kelahiran Hidup pada tahun yang

sama. AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi

Page 49: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 35

masyarakat setempat, karena bayi adalah kelompok usia yang

paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan

maupun sosial ekonomi.

AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk

menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tataran

propinsi maupun nasional. Selain itu, program pembangunan

kesehatan di Indonesia banyak menitikberatkan pada upaya

penurunan AKB. Angka Kematian Bayi merujuk kepada jumlah

bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi

belum mencapai umur 1 tahun per 1.000 Kelahiran Hidup.

Menurut hasil SDKI, kondisi AKB Propinsi Sulawesi Tengah

menunjukkan perbaikan dalam 5 tahun terakhir (2005-2010)

dengan AKB tahun 2010 sebesar 33 lebih rendah dibandingkan

tahun 2011 atau terjadi peningkatan AKB dari tahun 2010 yaitu

8,5 per 1.000 Kelahiran Hidup menjadi 9,7 per 1.000 Kelahiran

Hidup pada tahun 2011. Namun kondisi AKB Propinsi Sulawesi

Tengah masih tergolong tinggi dan berada di atas rata-rata AKB

Nasional.

Cakupan AKB sepanjang 5 tahun terakhir pada grafik 3.3

dilaporkan bahwa dari tahun 2010, kematian bayi sebesar

32 bayi dengan AKB (5,7 per 1.000 Kelahiran Hidup). Namun,

pada tahun 2011 terjadi peningkatan AKB menjadi 7,6 per 1.000

Kelahiran Hidup dengan kematian bayi sebesar 44 bayi

sedangkan tahun 2012 terjadi penurunan AKB (5,3 per 1.000

Kelahiran Hidup) dengan jumlah kematian sebanyak 31 bayi.

Jumlah AKB kembali menurun pada tahun 2013 dan 2014, yaitu

masing-masing sebesar 0,7 per 1.000 Kelahiran Hidup dengan

jumlah kasus kematian sebanyak 4 bayi. Penyebab utama

kematian bayi dibedakan atas dua, yaitu penyebab langsung

(persalinan premature, persalinan oleh Dukun dan kelainan

Page 50: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 36

bawahan) dan penyebab tidak langsung (anemia dan gizi rendah,

infeksi, kerja saat hamil tua, jarak kehamilan yang pendek).

Penurunan AKB yang lambat disebabkan oleh kemiskinan, status

perempuan yang rendah, gizi buruk, deteksi dan pengobatan

yang kurang cukup, kehamilan dini, akses dan kualitas asuhan

antenatal, persalinan, dan nifas yang buruk. Trend kasus AKB

dapat dilihat pada grafik 3.3 berikut.

Grafik 3.3Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1.000 KH

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Pada tahun 2014, AKB sebesar 4 kasus yang terjadi

di Puskesmas Tompe (1 kasus), Puskesmas Batusuya (1 kasus),

Puskesmas Toaya (1 kasus) dan Puskesmas Donggala (1 kasus).

Beberapa faktor penyebab AKB, yaitu keluarga dengan anak

banyak, pilihan dan akses terhadap kontrasepsi rendah, banyak

kelahiran ditolong petugas non medis dan komplikasi serius

kehamilan dan persalinan yang menyebabkan tingginya IMR.

Cara penanggulangan AKB adalah melaksanakan pelatihan tenga

kesehatan, pemberian Asi Eksklusif, program KIA, posyandu dan

program KB. AKB Per 1.000 Kelahiran Hidup Per Jenis Kelamin

5,7 7,6 5,3 5,4

0,7

0,0

1,0

2,0

3,0

4,0

5,0

6,0

7,0

8,0

2010 2011 2012 2013 2014

Page 51: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 37

dan Puskesmas di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat dilihat

pada grafik 3.4 berikut sedangkan untuk data selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran profil tabel 5.

Grafik 3.4Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1.000 KH

Per Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2014

3. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka kematian balita (AKABA) adalah jumlah anak yang

meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan

sebagai angka per 1.000 kelahiran Hidup. Angka kematian balita

menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan

Laki-laki PerempuanOgoamas 0 0Balukang 0 0Sabang 0 0Tambu 0 0Malei 0 0Tompe 1 0Batusuya 1 0Toaya 0 1Labuan 0 0Wani 0 0Donggala 1 0Lembasada 0 0Lalundu 0 0L. Despot 0 0Pinembani 0 0

1 11

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

Page 52: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 38

faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan

anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan

kecelakaan.

Berdasarkan data UNICEF (2012), setiap 3 menit di mana

pun di Indonesia, satu anak balita meninggal dunia. Hasil SDKI

(2007) menunjukkan bahwa rumah tangga perdesaan masih

memiliki AKABA sepertiga lebih tinggi daripada AKABA pada

rumah tangga perkotaan, tetapi sebuah studi menunjukkan

bahwa AKABA di perdesaan mengalami penurunan lebih cepat

dibandingkan di perkotaan karena tren ini tampaknya terkait

dengan urbanisasi yang cepat sehingga menyebabkan kepadatan

penduduk yang berlebihan, kondisi sanitasi yang buruk pada

penduduk miskin perkotaan yang diperburuk oleh perubahan

dalam masyarakat yang menyebabkan hilangnya jaringan

pengaman sosial tradisional. Millennium Development Goals

(MDGs) menetapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi

dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71–140, sedang dengan

nilai 20–70 dan rendah dengan nilai < 20.

Grafik 3.5Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1.000 KH

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 - 2014

6,4

7,95,6

5,91,1

2010 2011 2012 2013 2014

Page 53: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 39

Berdasarkan grafik 3.5, AKABA pada tahun 2011 yang

mencapai 7,9 per 1.000 Kelahiran Hidup dan mengalami

penurunan tahun 2012 sebesar 5,6 per 1.000 Kelahiran Hidup.

Namun, mengalami peningkatan AKABA pada tahun 2013

sebesar 5,9 per 1000 Kelahiran Hidup. Sedangkan AKABA

mengalami penurunan sebesar 1,1 per 1.000 Kelahiran Hidup

pada tahun 2014.

Grafik 3.6Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1.000 KH

Per Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

Laki-laki PerempuanOgoamas 0 0Balukang 0 0Sabang 0 0Tambu 0 0Malei 0 0Tompe 2 0Batusuya 1 0Toaya 0 1Labuan 1 0Wani 0 0Donggala 1 0Lembasada 0 0Lalundu 0 0L. Despot 0 0Pinembani 0 0

2

1 11 1

0

0,5

1

1,5

2

2,5

Page 54: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 40

Angka kematian balita pada tahun 2014 sebesar 6 kasus

yang terjadi di Puskesmas Tompe (2 kasus), Puskesmas Batusuya

(1 kasus), Puskesmas Toaya (1 kasus), Puskesmas Labuan (1 kasus)

dan Puskesmas Donggala (1 kasus). AKABA Per 1.000 Kelahiran

Hidup Per Jenis Kelamin di Kabupaten Donggala tahun 2014

dapat dilihat pada lampiran profil tabel 5.

4. Angka Kematian Ibu (AKI)

Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian seorang ibu

yang disebabkan kehamilan, melahirkan atau nifas, bukan karena

kecelakaan. AKI per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka kematian

ibu mengacu pada jumlah wanita yang meninggal dari suatu

penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau

penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil)

selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari

setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per

100.000 Kelahiran Hidup.

Angka kematian ibu juga dapat digunakan dalam

pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini

dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan

pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitifitas AKI

terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya

indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. AKI

mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa

kehamilan, persalinan dan nifas.

UNICEF (2012) mengatakan bahwa setiap jam, satu

perempuan meninggal dunia karena melahirkan atau karena

sebab-sebab yang berhubungan dengan kehamilan. Proporsi

persalinan di fasilitas kesehatan masih rendah (55%). Lebih dari

setengah perempuan di 20 propinsi tidak mampu atau tidak mau

Page 55: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 41

menggunakan jenis fasilitas kesehatan apapun dan sebagai

penggantinya mereka melahirkan dirumah mereka sendiri.

Berdasarkan grafik 3.7, diperoleh data bahwa ibu yang

meninggal pada tahun 2013 sebesar 11 kasus dengan AKI sebesar

193 per 100.000 Kelahiran Hidup. Angka ini meningkat apabila

dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2014 sebesar 14 kasus

dengan AKI sebesar 250 per 100.000 Kelahiran Hidup.

Grafik 3.7Angka Kematian Ibu (AKI) Per 100.000 KH

Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan

kematian ibu, yaitu pertama; faktor kurang edukasi ibu. Ibu-ibu

yang masih awam dalam pengetahuan melahirkan, biasanya

kurang terlalu memperdulikan dan mempersiapkan dalam

melahirkan, seperti asupan gizi baik untuk ibu dan anak, ibu

perlu ikut senam hamil karena dapat memperlancar kelahiran.

Kedua; faktor kemiskinan. Faktor kemiskinan yang sangat

sulit diatasi, walaupun pemerintah sudah susah payah membuat

SJSN (JKN), tetapi tetap masih ada saja yang tidak termasuk

dalam JKN sehingga ibu yang ingin melahirkan karena tidak

memiliki uang sehingga menggunakan alternatif lain yaitu pergi

248,58224,6

203,4

192,6

250,2

0

50

100

150

200

250

300

2010 2011 2012 2013 2014

Page 56: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 42

ke dukun sehingga kemungkinan kematian pasca melahirkan

meningkat. Ketiga; faktor SDM yang kurang pengalaman. SDM

juga sangat berpengaruh dalam kematian ibu pasca melahirkan

karena SDM tenaga medis yang membantu melahirkan seperti

Dokter, Bidan, dan Perawat harus diberikan bekal yang matang

dalam melahirkan.

Grafik 3.8Angka Kematian Ibu (AKI) Per 1.000 KH

Per Kelompok Umur dan PuskesmasKabupaten Donggala Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan grafik 3.8 tersebut bahwa AKI pada tahun

2014 sebesar 14 kasus yang terjadi di Puskesmas Ogoamas

(1 kasus), Puskesmas Tambu (1 kasus), Puskesmas Tompe (1 kasus),

Puskesmas Batusuya (1 kasus), Puskesmas Wani (2 kasus),

Puskesmas Donggala (4 kasus), Puskesmas Lembasada (1 kasus),

< 20 Th 20-34 Th ≥35 ThOgoamas 0 1 0Balukang 0 0 0Sabang 0 0 0Tambu 1 0 0Malei 0 0 0Tompe 0 0 1Batusuya 0 1 0Toaya 0 0 0Labuan 0 0 0Wani 0 1 1Donggala 0 2 2Lembasada 0 0 1Lalundu 1 0 0L. Despot 0 0 0Pinembani 1 0 1

11 11 1 1

2 2

11 1 1

00,5

11,5

22,5

Page 57: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 43

Puskesmas Lalundu (1 kasus) dan Puskesmas Pinembani (2 kasus).

AKABA Per 1.000 Kelahiran Hidup Per Kelompok umur dan

Puskesmas di Kabupaten Donggala tahun 2014 pada grafik 3.8

berikut dan lampiran profil tabel 6.

5. Angka Kematian Kasar

Angka kelahiran kasar atau Crude Birth Rate (CBR)

menunjukkan jumlah bayi yang lahir setiap 1.000 penduduk

dalam satu tahun. Angka kelahiran kasar digolongkan menjadi

tiga, yaitu :

a. Golongan tinggi, apabila jumlah kelahiran lebih dari 30

b. Golongan sedang, apabila jumlah kelahiran antara 20-30

c. Golongan rendah, apabila jumlah kelahiran kurang dari 20

Angka Kematian Kasar menurut data dari BPS (tahun 2000)

diperoleh data AKK Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2005-2007

adalah sama yaitu sebesar 7 per 1000 penduduk.

6. Umur Harapan Hidup (UHH)

Umur harapan hidup digunakan untuk menilai derajat

kesehatan dan secara tidak langsung dapat memberi gambaran

tentang adanya peningkatan kualitas hidup masyarakat baik

di Kabupaten/Kota, Propinsi maupun Negara. Adanya perbaikan

pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan

pada sektor kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya

peningkatan angka UHH saat lahir.

Meningkatnya UHH waktu lahir, sekaligus memberikan

gambaran kepada kita bahwa salah satu penyebabnya adalah

meningkatnya kualitas hidup dan status kesehatan masyarakat.

Angka harapan hidup waktu lahir di Kabupaten Donggala

cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini seiring dengan

adanya asumsi kecenderungan AKB yang menurun serta

perubahan komposisi penduduk (penurunan kelompok umur

Page 58: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 44

usia muda dan peningkatan kelompok umur usia tua) pada

tahun 1990, UHH rata-rata 57,5. Umur harapan hidup

Kabupaten Donggala terus meningkat dari tahun ke tahun.

UHH di Kabupaten Donggala meningkat dari 65,6 tahun pada

tahun 2011 menjadi 66 pada tahun 2012. Meningkatnya UHH

ini secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang

adanya kemungkinan peningkatan kualitas hidup dan kesehatan

dalam masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kematian.

B. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN)

Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun

prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian

penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas

juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Angka Kesakitan pada penduduk berasal dari community based data

yang diperoleh melalui pengamatan (surveilans) terutama yang

diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan

dan pelaporan rutin dan insidentil.

Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan

diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapat

perhatian termasuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan

imunisasi (PD3I)dan penyakit potensial KLB/wabah.

1. Penyakit Menular Langsung

a. TB Paru

Menurut Nurmasadi, dkk (dalam Amin dan Bahar,

2010) bahwa TB adalah penyakit infeksi kronis yang sering

terjadi atau ditemukan pada tempat tinggal dengan

lingkungan padat penduduk atau daerah urban yang

kemungkinan besar telah mempermudah proses penularan

dan berperan terhadap peningkatan jumlah kasus TB.

Page 59: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 45

Penyakit TB merupakan penyebab kematian ke-3 setelah

penyakit kardiovaskular dan penyakit saluran pernapasan

pada semua kelompok usia, dan nomor satu satu dari

golongan penyakit infeksi.

Penyakit TB sampai saat ini masih menjadi masalah

kesehatan masyarakat karena merupakan salah satu

penyakit infeksi pembunuh utama yang menyerang

golongan usia produktif (15–50 tahun) dan anak–anak serta

golongan sosial ekonomi lemah. Sebagian besar penyakit

ini menyerang paru–paru sebagai organ tempat infeksi

primer, namun dapat juga menyerang organ lain seperti

kulit, kelenjar limfe, tulang dan selaput otak.

Nurmasadi (dalam WHO dalam Global Tuberculosis

Report, 2013) menyatakan bahwa insiden kasus TB

diperkirakan 8,6 juta orang dan kasus kematian akibat TB

mencapai 1,3 juta pada tahun 2012. Indonesia menempati

urutan ke-4 diantara 22 negara dengan beban TB tertinggi

(High Burden Country) di dunia yang berjumlah 400-500

ribu kasus insiden TB per 100.000 penduduk pada tahun

2012.

Upaya pengendalian TB Paru terdapat pada

komitmen MDGS yang terdiri dari (Nurmasadi dalam

Kemenkes RI, 2013) :

1) Menurunkan insidensi TB Paru pada tahun 2015

2) Menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian

akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015

dibandingkan tahun 1990

3) Sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA+ (Basil Tahan

Asam positif) terdeteksi dan diobati melalui program

DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)

Page 60: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 46

atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan

langsung oleh PMO (Pengawas Minum Obat).

4) Sedik tercapai SR (Success Rate).

Terdapat sembilan indikator dalam program

penanganan dan pengobatan TB Paru menurut

Kementerian Kesehatan, yaitu Angka penjaringan suspek,

proporsi pasien TB BTA+ diantara suspek, proporsi Pasien

TB Paru BTA+ diantara semua pasien TB Paru

tercatat/diobati, proporsi pasien TB Anak diantara seluruh

pasien TB, angka penemuan kasus (Case Detection Rate;

CDR), angka notifikasi kasus (Case Notification Rate; CNR),

angka kesembuhan (Cure Rate), angka pengobatan lengkap

(Complete Rate), angka keberhasilan pengobatan (Success

Rate; SR).

Namun dalam profil kesehatan tahun 2014 ini,

indikator penanganan TB Paru yaitu CNR dan pengobatan

TB Paru yaitu Cure Rate, Complete Care dan SR karena

berpedoman sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyusunan

Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2014 (Edisi Revisi 2014).

Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate; CNR)

adalah angka yang menunjukkan jumlah seluruh pasien TB

yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk

di suatu wilayah. Angka CNR berguna untuk menunjukkan

kecenderungan (trend) meningkat atau menurunnya

penemuan pasien TB di suatu wilayah tersebut.

Page 61: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 47

Grafik 3.9Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate; CNR) Semua Kasus TB

Indonesia, Tahun 1999 - 2014

Grafik 3.9 menunjukkan CNR semua kasus TB di tingkat

Nasional sejak 1999 cenderung meningkat, namun CNR

mengalami stagnansi dalam 4 tahun terakhir (2011-2014).

Grafik 3.10Case Detection Rate (CDR) Semua Kasus TB

Antar Propinsi Tahun 2014

Grafik 3.10 menunjukkan CNR semua kasus TB yang

terendah di Propinsi DIY (74 kasus per 100.000 penduduk).

Apabila pada tahun 2014 jumlah penduduk DIY sebanyak

3.679.200 jiwa, maka dapat dikatakan pada tahun 2014

Page 62: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 48

telah ditemukan 2.722 kasus TB di Propinsi DIY. Angka

CDR tertinggi di Propinsi Papua (302 kasus per 100.000

penduduk) atau dapat dikatakan telah ditemukan 9.511

kasus TB di Propinsi Papua pada tahun 2014.

Pencapaian CNR seluruh kasus TB Paru untuk

Kabupaten Donggala tahun 2014, mengalami peningkatan

dari tahun 2013 (329 per 100.000 penduduk) dan telah

memenuhi target nasional (85 per 100.000 penduduk),

yaitu sebesar 342 per 100.000 penduduk.

Pada grafik 3.11 disajikan tentang angka kesembuhan,

pengobatan lengkap dan keberhasilan pengobatan TB Paru

dari tahun 2012-2014 berikut.

Grafik 3.11Cure Rate (%), Complete Rate (%) dan Success Rate (%)

Kabupaten DonggalaTahun 2012 – 2014

Sumber : Seksi P2P, Program TB Paru. Dinkes Kab. Donggala, 2012 – 2014.

Berdasarkan grafik 3.11 tersebut, maka Cure rate

mengalami penurunan dari 90,9% (tahun 2012) menjadi

88,5% (tahun 2013) dan tahun 2014 meningkat menjadi

87%. Berbeda halnya dengan Complete Care yang

90,9 88,5 87

1,9 3,729,6

92,8 92,2

116,6

-

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

2012 2013 2014

Cure Rate Complete Rate Success Rate

Page 63: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 49

mengalami peningkatan sepanjang tahun 2012-2014 (1,9

persen menjadi 3,7 persen dan 29,6 persen). Success Rate

pun mengalami penurunan dan peningkatan sama halnya

dengan Cure Rate dan Complete Care, yaitu dari 92,8%

(tahun 2012) menurun menjadi 92,2% (tahun 2013) dan

mengalami peningkatan pada tahun 2013 (116,6%).

Pencapaian Cure Rate pada tahun 2014, mengalami

peningkatan, yaitu sebesar 87% (target Nasional 85%)

namun pencapaian Complete Care belum memenuhi target

Nasional (80%) yaitu sebesar 29,6% sedangkan

pencapaian Success Rate telah memenuhi target sebesar

116,6% (target Nasional 88%).

Beberapa strategi DOTS terdiri dari lima komponen

kunci (Kemenkes RI, 2013), yaitu :

1) Komitmen politis yang berkesinambungan

2) Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak

mikroskopis yang terjamin mutunya

3) Pengobatan yang standar dengan supervisi dan

dukungan bagi pasien

4) Keteraturan penyediaan obat yang dijamin

kualitasnya

5) Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu

memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan

pasien dan kinerja keseluruhan program

Page 64: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 50

Grafik 3.12Cure Rate (%), Complete Rate (%) dan Success Rate (%)

Per Puskesmas Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Seksi P2P, Program TB Paru. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan grafik 3.12, maka urutan Cure Rate

tertinggi di Puskesmas Tambu (100%), Malei (100%) dan

Toaya (96,8%). Untuk Complete Rate sebesar 275%

(Puskesmas Malei), kemudian Puskesmas Sabang (87,5%)

dan Puskesmas Wani (85,7%). Pencapaian Successs Rate

dengan cakupan tertinggi sebesar Puskesmas Malei (375%)

kemudian Puskesmas Sabang (162,5%) dan Puskesmas

Wani (157,1%). Secara rinci cakupan TB Paru berdasarkan

Jenis kelamin dan Puskesmas dapat dilihat pada lampiran

profil tabel 9.

100,0

100,0

96,8

87,5

275,0

85,7

162,5

375,0

157,1

0,0 100,0 200,0 300,0 400,0

Ogoamas

Balukang

Sabang

Tambu

Malei

Tompe

Batusuya

Toaya

Labuan

Wani

Donggala

Lembasada

Lalundu

Pinembani

Success Rate

Complete Rate

Cure Rate

Page 65: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 51

Pengobatan bagi penderita TB Paru akan menjalani

proses dari 6-9 bulan atau bahkan bisa lebih yang dapat

menyebabkan pasien frustasi atau bosan minum obat

sehingga menyebabkan pengobatan tidak sesuai anjuran

yang akan mengakibatkan pasien menjadi resisten. Penyakit

TB Paru dapat disembuhkan secara total apabila penderita

patuh terhadap pengobatan (Suharmiati dan Maryani,

2011).

Pengobatan yang tidak selesai akan berakibat kuman

TB resisten teradap obat-obatan TB (Multi Drug Resisten)

Paru. MDR-TB merupakan bentuk tb yang tidak merespon

terhadap standar 6 bulan pengobatan yaitu menggunakan

obat standar atau first-line (resisten terhadap isoniazid dan

rifampicin). Akibatnya, akan membutuhkan waktu 2 tahun

untuk diobati dengan obat yang 100 kali lebih mahal

dibandingkan pengobatan dengan obat standar (first-line).

Mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilakukan

peningkatan kemitraan dengan berbagai pihak terutama

seorang PMO (Pengawas Menelan Obat) untuk

meningkatkan ketaatan penderita dalam minum obat

sehingga penanggulangan TB secara teratur dapat tercapai.

b. HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)

merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan

menurunnya imunitas tubuh sebagai akibat dari serangan

Human Immunodeficiency Virus. Akibat dari penurunan

daya tahan tersebut adalah penderita mudah diserang

berbagai macam penyakit infeksi (Infeksi Oportunistik).

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu

dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang

Page 66: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 52

ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu

pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT),

Sero Survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku

(STBP).

HIV/AIDS dapat ditularkan melalui cairan tubuh

penderita yang terjadi melalui proses hubungan seksual

(dengan lawan jenis atau heteroseksual, lelaki seks dengan

lelaki atau Homoseksual dan wanita seks dengan wanita

atau Lesbian), penggunaan jarum suntik yang

terkontaminasi secara bergantian, transfusi darah dan

penularan dari Ibu ke anak dalam kandungan melalui

plasenta serta kegiatan menyusui.

Di Indonesia, kasus pertama terjadi pada tahun 1987

yaitu pada seorang turis asing di Bali kemudian tahun 1999

terdapat 815 kasus HIV/AIDS, dimana 112 diantaranya

berakhir dengan kematian. Sekitar 13-20 juta orang rawan

tertular HIV pada tahun 2002 dan akhir tahun 2005

diperkirakan orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)

berjumlah sekitar 90 ribu-130 ribu orang. Pada tahun 2010

diproyeksikan sekitar 400 ribu orang menjadi ODHA dan

100 ribu meninggal akibat AIDS. Pada tahun 2015 jumlah

ODHA akan mencapai 1 juta jiwa dan 350 ribu

diantaranya berujung kematian. Kematian dan kesakitan

tersebut harus dicegah dan ditekan dengan mengubah

perjalanan epidemiologi HIV/AIDS di Indonesia.

Jumlah penderita HIV dan AIDS meningkat sepanjang

tahun 2010-2014, dimana pada tahun 2010 sebanyak

1 kasus untuk penderita HIV dan 3 kasus untuk penderita

AIDS. Jumlahnya relatif tetap untuk penderita AIDS

(1 kasus) sedangkan menurun untuk penderita AIDS karena

Page 67: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 53

tidak ada kasusnya pada tahun 2011. Namun, jumlahnya

meningkat pada tahun 2012 untuk penderita HIV dan AIDS

(masing-masing 7 kasus). Sedangkan pada tahun 2013,

kasusnya menurun menjadi 6 kasus untuk penderita HIV

dan 4 kasus untuk penderita AIDS. Namun, meningkat

kembali pada tahun 2014 yaitu sebesar 10 kasus untuk

penderita HIV dan penderita AIDS sebesar 11 kasus. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3.13 berikut.

Grafik 3.13Jumlah Penderita Kasus HIV/AIDS

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi P2P, Program HIV-AIDS. Dinkes Kab. Donggala, 2010 - 2014.

Jumlah kasus HIV/AIDS menurut kelompok umur

tahun 2014 dapat dilihat pada grafik 3.14 berikut. Kasus

HIV tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun (4 kasus)

sedangkan terdapat 5 kelompok umur, tidak terdapat kasus

AIDS. Pada penderita HIV, sebesar 4 kasus pada kelompok

umur 20-29 tahun (kasus tertinggi) sedangkan terdapat

5 kelompok umur yang tidak terdapat kasus HIV. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran profil tabel 11.

60,3

40,6 41,236,9

47,0

- 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0

2010 2011 2012 2013 2014

Penderita ditemukan & ditangani

Page 68: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 54

Grafik 3.14Jumlah Penderita Kasus HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Seksi P2P, Program HIV-AIDS. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

c. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai

jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh

bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi

akibat kecelakan karena menghirup cairan atau bahan

kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah

anak–anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari

65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan

(malnutrisi, gangguan imunologi).

Pneumonia merupakan masalah kesehatan dunia

karena angka kematiannya tinggi, tidak saja di negara

berkembang tetapi juga di negara juga di negara maju

seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Eropa.

Di Amerika Serikat misalnya, terdapat 2-3 juta kasus

Pneumonia per tahun dengan jumlah angka kematian rata-

4

2

2

2

0

2

4

3

1

0 1 2 3 4 5

<1 Th

1-4 Th

5-14Th

15-19 Th

20-29 Th

30-39 Th

40-49 Th

50-59 Th

≥ 60 Th

AIDS

HIV

Page 69: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 55

rata 45.000 orang (Susi Hartati dkk dalam Misnadiarly,

2008).

Berdasarkan Riskesdas tahun 2007 bahwa setiap

tahunnya di Indonesia diperkirakan terdapat 6 juta kasus

baru penyakit Pneumonia. Jumlah kematian balita

di Indonesia akibat Pneumonia tahun 2008 diperkirakan

mencapai 30.740 balita atau rata-rata 83 balita meninggal

setiap hari akibat Pneumonia (Depkes RI, 2010).

Penderita Pneumonia ditemukan dan ditangani pada

tahun 2010 sebesar 1.321 kasus (60,3%) dari 2.190

perkiraan penderita Pneumonia dari jumlah Balita sebesar

21.902 jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan apabila

dibandingkan pada tahun 2011, yaitu dari 35.907 jiwa

Balita diperoleh perkiraan penderita Pneumonia sebesar

3.591 kasus sedangkan penderita ditemukan dan ditangani

sebesar 1.458 kasus (40,6 persen).

Namun mengalami penurunan selama 2 tahun

terakhir (2012-2013), yaitu penderita Pneumonia

ditemukan dan ditangani pada tahun 2012 (1.381 kasus

atau 41,2 persen dari 3.348 perkiraan penderita

Pneumonia dari jumlah Balita sebesar 33.481 jiwa)

sedangkan tahun 2013 (1.237 kasus atau 36,9 persen dari

3.348 perkiraan penderita Pneumonia dari jumlah Balita

sebesar 33.481 jiwa).

Pada tahun 2014, mengalami peningkatan untuk

penderita Pneumonia ditemukan dan ditangani (1.336

kasus atau 47 persen) dari 2.841 perkiraan penderita

Pneumonia dengan jumlah Balita sebesar 28.409 jiwa.

Penemuan kasus Pneumonia pada Balita dapat dilihat pada

tabel 3.1 dan grafik 3.15 berikut.

Page 70: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 56

Tabel 3.1Penemuan Kasus Pneumonia pada Balita

Kabupaten DonggalaTahun 2010-2014

Pneumonia 2014 2013 2012 2011 2010Jumlah balita 28.409 33.481 33.481 35.907 21.902Perkiraanpenderita

2.841 3.348 3.348 3.591 2.190

Penderitaditemukandan ditangani

1.336 1.237 1.381 1.458 1.321

Sumber : Seksi P2P, Program Pneumonia. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Grafik 3.15Persentase Penderita Pneumonia Ditemukan dan Ditangani pada Balita

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Pneumonia. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Salah satu faktor resiko yang berhubungan dengan

kejadian Pneumonia pada balita adalah kepadatan hunian.

Balita dengan tingkat hunian padat memiliki resiko terkena

Pneumonia lebih besar dibandingkan anak balita yang

tinggal di rumah dengan tingkat hunia tidak padat. Selain

itu, Pnuemonia lebih banyak terjadi pada anak dengan

status gizi kurang dan gizi buruk.

60,3

40,6 41,236,9

47,0

-

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

2010 2011 2012 2013 2014

Page 71: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 57

Grafik 3.16Penderita Pneumonia Ditemukan dan Ditangani pada Balita

Menurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Pneumonia. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan grafik 3.16 berikut, pada tahun 2014,

penderita Pneumonia ditemukan dan ditangani sebesar 247

kasus atau 57,4% (143 laki-laki atau 66,5% dan 104

Perempuan atau 48,3%) dengan perkiraan penderita

Pneumonia sebesar 430 kasus (215 laki-laki dan 215

Perempuan) dari jumlah Balita sebesar 4.301 jiwa yang

merupakan urutan tertinggi pertama terjadi di Puskesmas

Donggala.

102

215

121

102

215

121

0 50 100 150 200 250

Ogoamas

Balukang

Sabang

Tambu

Malei

Tompe

Batusuya

Toaya

Labuan

Wani

Donggala

Lembasada

Lalundu

L. Despot

Pinembani

Perempuan Laki-laki

Page 72: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 58

Sedangkan penderita ditemukan dan ditangani yang

tertinggi kedua terjadi di Puskesmas Lembasada sebesar 182

kasus atau 75,2% (105 laki-laki atau 86,9% dan

77 Perempuan atau 63,5%) dengan perkiraan penderita

Pneumonia sebesar 242 kasus (121 laki-laki dan 121

Perempuan) dari jumlah Balita sebesar 2.420 jiwa.

Puskesmas Batusuya sebesar 167 kasus atau 81,3%

(93 laki-laki atau 90,8% dan 74 Perempuan atau 71,9%)

dengan perkiraan penderita sebesar 205 kasus (102 laki-laki

dan 103 Perempuan) dari jumlah Balita sebesar 2.053 jiwa

yang tertinggi ketiga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada lampiran Profil Kesehatan tabel 10.

Sebagian kematian akibat penyakit pneumonia terjadi

dipelosok desa yang tidak terjangkau oleh layanan

kesehatan. Oleh karena itu disamping perlunya

ditingkatkan usaha-usaha penemuan dan pengobatan

penderita didaerah yang sulit dijangkau, diperlukan pula

pengetahuan masyarakat tentang penyakit Pneumonia

yang meliputi gejala, faktor resiko, pencegahan dan lain-

lain agar dapat dihindari, dicegah, dan diobati sedini

mungkin sehingga tidak sempat mengancam jiwa atau

berakibat pada kematian.

d. Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi

perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air

besar. Seseorang dikatakan menderita diare apabila feses

lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali

atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak

berdarah dalam waktu 24 jam.

Page 73: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 59

Penyakit diare masih menjadi masalah global dengan

derajat kesakitan dan kematian yang tinggi diberbagai

negara terutama di negara berkembang. Indonesia

merupakan salah satu negara berkembang dengan angka

kejadian penyakit diare yang tinggi karena tingginya

morbiditas dan mortalitas (Magdarina, 2010).

Diare merupakan salah satu penyebab utama

kematian terutama pada anak-anak. Sekitar 10% episode

diare pada anak berusia balita di seluruh dunia merupakan

diare berdarah atau disentri (Hardi dkk, 2012). Angka

kejadian diare pada anak di dunia mencapai 1 miliar kasus

tiap tahun, dengan korban meninggal sekitar 4 juta jiwa.

Angka kematian balita di negara Indonesia akibat diare ini

sekitar 2,8 juta setiap tahun. Provinsi Jawa Timur

merupakan daerah kedua dengan sebaran frekuensi KLB

terbesar di Indonesia setelah Sulawesi Tengah (DepKes RI,

2011).

Kasus Diare yang ditangani pada tahun 2010 sebesar

8.618 kasus (73,5%) dari 11.727 perkiraan kasus Diare dari

jumlah penduduk sebesar 277.236 jiwa. Jumlah ini

mengalami peningkatan pada tahun 2011, yaitu dari

279.756 jiwa penduduk diperoleh perkiraan kasus Diare

sebesar 11.834 kasus (78,3%) sedangkan kasus Diare yang

ditangani sebesar 9.270 kasus.

Namun mengalami penurunan pada tahun 2012,

yaitu kasus Diare yang ditangani (7.527 kasus atau 62,9%

dari 11.960 perkiraan kasus Diare dari jumlah penduduk

sebesar 282.752 jiwa) dan mengalami peningkatan pada

tahun 2013 (7.924 kasus atau 68,2% dari 11.621 perkiraan

kasus Diare dari jumlah penduduk sebesar 282.752 jiwa).

Page 74: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 60

Pada tahun 2014, kembali menurun untuk kasus Diare

yang ditangani (7.896 kasus atau 10 persen) dari 790

perkiraan kasus Diare dengan jumlah penduduk sebesar

290.915 jiwa. Kasus Diare yang ditangani dapat dilihat

pada tabel 3.2 dan grafik 3.17 berikut.

Tabel 3.2Kasus Diare yang Ditangani

Kabupaten DonggalaTahun 2010-2014

Diare 2014 2013 2012 2011 2010Jumlah Penduduk 290.915 282.752 282.752 279.756 277.236

Perkiraan kasus 790 11.621 11.960 11.834 11.727

Diare yangditangani

7.896 7.924 7.527 9.270 8.618

Sumber : Seksi P2P, Program Pneumonia. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Grafik 3.17Persentase Kasus Diare yang Ditangani

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Diare. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Penyakit diare disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya faktor nutrisi, faktor perilaku orang tua dan

faktor lingkungan yang kotor namun kebanyakan dari

masyarakat selama ini hanya memahami bahwa diare

73,5 78,3

62,9 68,2

10,0

-

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

2010 2011 2012 2013 2014

Kasus Diare yg ditangani

Page 75: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 61

terjadi dikarenakan makanan yang sudah tercemar. Cara

penularan melalui faktor nutrisi yaitu memakan makanan

basi dan makanan sisa dari beberapa hari yang lalu.

Sedangkan dari perilaku orang tua sendiri yang tidak

mencuci tangan sebelum kontak dengan bahan makanan

dan setelah kontak dengan barang kotor atau tercemar.

Cara penularan diare dapat melalui melalui lingkungan

dengan cara fekal oral makanan atau minuman yang

tercemar kuman atau kontak langsung dengan tangan

penderita yang kotor pada saat menyentuh makanan atau

melalui lalat pada makanan yang tidak ditutup.

Grafik 3.18Kasus Diare yang Ditangani

Menurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Pneumonia. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

1055

15

948

26

0 200 400 600 800 1000 1200

Ogoamas

Balukang

Sabang

Tambu

Malei

Tompe

Batusuya

Toaya

Labuan

Wani

Donggala

Lembasada

Lalundu

Pinembani

Perempuan Laki-laki

Page 76: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 62

Berdasarkan grafik 3.18, kasus Diare yang ditangani

pada tahun 2014 paling tinggi terjadi di Puskesmas

Lembasada sebesar 2.003 kasus atau 29,9 persen (1.055

laki-laki atau 30,6 persen dan 948 perempuan atau 29,3

persen) dengan perkiraan kasus Diare sebesar 67 kasus (34

laki-laki dan 32 perempuan) dari jumlah penduduk Balita

sebesar 24.645 jiwa.

Sedangkan Puskesmas Pinembani dengan kasus Diare

yang ditangani paling rendah, yaitu sebesar 41 kasus atau

2,3 persen (15 laki-laki dan 26 perempuan) dengan

perkiraan kasus Diare sebesar 18 kasus (9 laki-laki dan

9 perempuan) dari jumlah penduduk sebesar 6.687 jiwa.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran profil

tabel 13.

e. Kusta

Kusta merupakan penyakit menular (kronis) yang

disebabkan Mycobacterium leprae. Gejala kusta biasanya

timbul di kulit dan saraf tepi seperti pada muka, tangan

dan kaki serta sering menyebabkan kecacatan (deformitas)

hingga memberi kesan menyeramkan. Dalam perjalanan

hidupnya penderita kusta sering mengalami diskriminasi,

dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat. Tingginya

prevalensi kusta dapat berdampak pada munculnya

permasalahan sosial-ekonomi karena penyakit ini

umumnya menyerang penduduk kelompok usia produktif

dan mereka tidak dapat bekerja.

Sehingga pemerintah berkewajiban memberikan

perhatian yang serius dalam upaya mencegah dan

menanggulangi penyakit kusta di wilayahnya. Dengan

berkembangnya teknologi kedokteran, kecacatan akibat

Page 77: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 63

kusta sudah dapat dicegah apabila penderita ditemukan

dan dilakukan penanganan sejak awal. Pengobatan dan

fisioterapi penderita sedini mungkin merupakan cara yang

efektif untuk memutuskan rantai penularan dan mencegah

kecacatan akibat kusta.

Berdasarkan laporan WHO, jumlah kasus kusta tahun

2009 di dunia berjumlah 497.791 kasus. Negara India

menjadi penyumbang terbesar dengan 260.063 kasus,

Brasil 49.384 kasus dan Indonesia 16.549 kasus. Pada tahun

2010 Indonesia melaporkan 17.012 kasus baru, dimana

1.822 ditemukan sudah dalam keadaan cacat tingkat 2

(cacat yang tampak) dan 1.904 kasus adalah anak-anak.

Saat ini masih ada 14 propinsi dengan jumlah kasus kusta

tinggi, yakni provinsi Jawa Timur (4.653 kasus), Jawa Barat

(1.749 kasus), Jawa Tengah (1.740 kasus).

Grafik 3.19Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2

Kabupaten DonggalaTahun 2011 – 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Kusta. Dinkes Kab. Donggala, 2011 – 2014.

Berdasarkan grafik 3.19, bahwa penderita Kusta 0-14

tahun sebesar 22,9 persen (tahun 2011), cakupan ini

menurun apabila dibandingkan pada tahun berikutnya

22,9

10,6

14,616,7

8,2

23,4

17,1 16,7

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

2011 2012 2013 2014

Penderita 0-14 Th Cacat Tk. 2

Page 78: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 64

(tahun 2012) yaitu sebesar 10,6 persen kemudian

meningkat lagi pada tahun 2013 sebesar 14,6 persen dan

terus mengalami peningkatan sebesar 16,7 persen (tahun

2014).

Kasus Kusta dengan penderita yang cacat tingkat 2,

sepanjang 4 tahun terakhir ini (2011-2014) mengalami

peningkatan tertinggi pada tahun 2012 (23,4 persen) dan

terendah pada tahun 2012 (8,2 persen) sedangkan tertinggi

kedua pada tahun 2013 (17,1 persen) dan ketiga pada

tahun 2014 (16,7 persen).

Faktor yang memberikan kontribusi terhadap

tingginya kejadian kusta yaitu tingkat sosial ekonomi,

tingkat pendidikan masih rendah, lingkungan fisik rumah

yang tidak memenuhi syarat kesehatan (seperti: intensitas

pencahayaan, luas ventilasi, jenis lantai, jenis dinding,

kepadatan hunian yang buruk, kelembaban, dan suhu),

faktor personal hygiene.

Pada tahun 2014, jumlah kasus baru penderita Kusta

(Pausi Basiler and Multi Basiler) sebesar 36 kasus (27 laki-

laki dan 9 perempuan). Berdasarkan grafik 3.20 tersebut,

dipaparkan bahwa Puskesmas Labuan dengan kasus

penderita Kusta tertinggi sebesar 15 kasus (10 laki-laki dan

5 perempuan) kemudian Puskesmas Donggala sebesar

7 kasus (5 laki-laki dan 2 perempuan) dan Puskesmas

Tompe sebesar 3 kasus (3 laki-laki). Sedangkan sebanyak

4 Puskesmas yang tidak memeiliki kasus baru Kusta, yaitu

Puskesmas Ogoamas, Puskesmas Sabang, Puskesmas Malei

dan Puskesmas Pinembani. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran profil tabel 14.

Page 79: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 65

Grafik 3.20Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler and Multi Basiler)

Menurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Kusta. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

2. Penyakit Menular Bersumber Binatang

a. Malaria

Menurut Sembel (2009), penyakit malaria merupakan

salah satu momok kesehatan masyarakat yang sangat

penting di dunia. Penyakit ini penyebab utama terjadinya

kematian di banyak Negara berkembang terutama pada

anak-anak dan ibu hamil sebagai kelompok utama yang

mudah terinfeksi. Malaria disebabkan oleh parasit

Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel

darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria

0

1

0

1

0

3

1

2

10

2

5

0

2

0

0

0

0

1

0

0

0

0

5

0

2

1

0

0

0 2 4 6 8 10 12

Ogoamas

Balukang

Sabang

Tambu

Malei

Tompe

Batusuya

Toaya

Labuan

Wani

Donggala

Lembasada

Lalundu

Pinembani

Perempuan Laki-laki

Page 80: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 66

(Anopheles) betina yang dapat menyerang semua orang

baik laki–laki ataupun perempuan pada semua golongan

umur dari bayi, anak–anak dan orang dewasa.

Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah

desa–desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak

baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses

pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial

ekonomi masyarakat yang rendah, serta buruknya perilaku

masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Malaria

merupakan salah satu penyakit menular yang upaya

pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs.

Malaria di Indonesia merupakan peringkat ketiga

penyebab kematian terutama di daerah endemis (Sari,

2005). Indonesia kawasan timur mulai dari Kalimantan,

Sulawesi Tengah sampai Utara, Maluku, Irian Jaya, Lombok,

sampai Nusa Tenggara Timur merupakan daerah endemis

malaria. Beberapa daerah di Sumatera mulai dari Lampung,

Riau, Jambi dan Batam kasus malaria cenderung meningkat

(Harijanto, 2007).

Kasus Malaria di sekitar Jawa dan Bali pada tahun

2008 mengalami peningkatan API (Annual Parasite Index)

0,16 dari 0,15 pada tahun 2005. API merupakan angka

kejadian Malaria yang dihitung per 1000 penduduk

sedangkan AMI (Annual Malaria Incidence) untuk luar

Jawa dan Bali di Indonesia menunjukkan kecenderungan

menurun. Pada tahun 2008 angka kesakitan Malaria

sebesar 18,82 per 1000 penduduk dari 24,75 pada tahun

2005 (Depkes RI, 2008)

Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan telah

menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah

Page 81: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 67

di Indonesia menjadi 4 strata yaitu :

1) Endemis Tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk.

2) Endemis Sedang bila API berkisar antara 1–5

penduduk per 1.000 per penduduk.

3) Endemis Rendah bila API 0 – 1 per penduduk.

4) Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat

penularan malaria (Daerah pembebasan malaria) atau

API = 0.

Di Kabupaten Donggala, pencapaian angka API pada

tahun 2011 sebesar 3,5/1.000 penduduk dari 13.328 kasus

penderita klinis yang dilakukan pemeriksaan sediaan darah

(endemis sedang). Namun menurun pada tahun 2012

sebesar 1,8/1.000 penduduk dari 11.867 kasus (endemis

sedang) dan terus menurun pada 2 tahun berikutnya, yaitu

tahun 2013 sebesar 0,8 per 1.000 penduduk dari 6.364

kasus dan tahun 2014 sebesar 0,6 per 1.000 penduduk dari

7.733 kasus (endemis rendah). Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada grafik 3.21 berikut.

Grafik 3.21Angka Kesakitan (API; Annual Parasite Incidence) Per 1.000 Penduduk

Kabupaten DonggalaTahun 2011 – 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Malaria. Dinkes Kab. Donggala, 2011 – 2014.

3,51,8

0,8 0,6

13,32811,867

6,3647,7

- 2,0 4,0 6,0 8,0

10,0 12,0 14,0

2011 2012 2013 2014

API Per 1.000 Penduduk Penderita Klinis (Suspek)

Page 82: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 68

Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian

Malaria, yaitu faktor manusia (karakteristik manusia; umur,

jenis kelamin, imunitas, ras, status gizi dan perilaku

manusia; kebiasaan berada diluar rumah sampai larut

malam, tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya

Malaria, memasang kawat kasa pada rumah, menggunakan

obat nyamuk/revelen) iklim, topografi, kondisi sosial

ekonomi dan suhu yang cocok untuk berkembang suburnya

penyakit Malaria berkisar antara 16-34°C dengan

kelembaban relatif 60%.

Grafik 3.22Sediaan Darah Diperiksa yang Positif Malaria

Menurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Malaria. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

43

54

50

17

53

37

0 10 20 30 40 50 60

Ogoamas

Balukang

Sabang

Tambu

Malei

Tompe

Batusuya

Toaya

Labuan

Wani

Donggala

Lembasada

Lalundu

L. Despot

Pinembani

Perempuan Laki-laki

Page 83: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 69

Berdasarkan grafik 3.22 bahwa pada tahun 2014,

jumlah sediaan darah diperiksa yang positif Malaria sebesar

166 kasus (2,1 persen) dengan kasus penderita Malaria

tertinggi pada Puskesmas Tompe sebesar 107 kasus atau

29,6 persen (54 laki-laki atau 35,5% dan 53 perempuan

atau 25,4 persen) kemudian Puskesmas Lembasada sebesar

87 kasus atau 8 persen (50 laki-laki atau 11,4 persen dan 37

perempuan atau 5,7 persen) dan Puskesmas Balukang

sebesar 60 kasus atau 19,2 persen (43 lak-laki atau 28,9

persen dan 17 perempuan atau 10,4 persen). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran profil tabel 22.

Pemberantasan penyakit Malaria dilakukan dengan

dengan 4 fase, yaitu fase persiapan (pengenalan wilayah,

penyediaan tenaga, bahan, alat, kendaraan), fase

penyerangan (teknik penyemprotan rumah), fase

konsplidasi (PCD dan ACD), fase pemeliharaan

(berfungsinya jaringan pelayanan kesehatan secara primer).

Pengobatan penyakit Malaria adalah cara modern

dan tradisoinal. Cara modern, yaitu lakukan pemeriksaan

ke dokter dan biasanya dokter akan menganjurkan Anda

untuk menjauhi daerah terpencil dan juga sangat jauh dari

penyebab Malaria. Sedangkan cara tradisional adalah

menggunakan daun pepaya, dengan mengambil beberapa

daun pepaya kemudian airnya direbus 3 kali sehari dan

lakukan secara teratur.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah

penyakit Malaria adalah pencegahan ABCD :

1) A : Awasilah semua hal yang beresiko tinggi pada

terjadinya penyakit Malaria dan sadarilah masa

inkubasi atau gejala yang paling utama.

Page 84: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 70

2) B : Bersihkanlah daerah yang menjadi sarang tempat

tinggal nyamuk dan hindarilah terkena gigitan

nyamuk terutama pada sore hari

3) C : Chemopropylaxis adalah jenis obat Malaria yang

digunakan untuk membantu dan menjaga tingkat dari

infeksi yang terjadi lebih lanjut

4) D : Diagnosis dan pengobatan yang tepat dari tim

medis jika mengalami demam yang terjadi selama

1 minggu setelah Anda datang ke daerah yang

berpotensi penyakit Malaria

b. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DHF; Dengue

Haemorrhagic Fever) merupakan salah satu penyakit

menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah

kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar

Biasa (KLB) karena penyebarannya yang cepat dan

berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit ini disebabkan

oleh virus Dengue yang penularannya melalui gigitan

nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang hidup

di genangan air bersih di sekitar rumah. Nyamuk ini

mempunyai kebiasaan menggigit pada saat pagi dan sore

hari, umumnya kasus mulai meningkat saat musim hujan.

Indonesia adalah salah satu negara dengan kasus DBD

tertinggi di Asia Tenggara. Direktorat Jenderal

Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen

PP & PL) Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa

Angka Kesakitan/Incidence Rate (IR) DBD cenderung

meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data IR DBD

per propinsi pada tahun 2013, teridentifikasi propinsi-

propinsi dengan angka kasus tertinggi dan terendah.

Page 85: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 71

Propinsi dengan IR DBD tertinggi adalah Bali 168 per

100.000 penduduk, DKI Jakarta 96 per 100.000 penduduk,

Kalimantan Timur 93 per 100.000 penduduk, Sulawesi

Tenggara 67 per 100.000 penduduk dan DI Yogyakarta 65

per 100.000 penduduk sedangkan yang terendah adalah

Maluku 2 per 100.000 penduduk, Papua 8 per 100.000

penduduk dan Nusa Tenggara Timur 9 per 100.000

penduduk. Angka kematian akibat DBD setiap daerah

berbeda-beda, meskipun DKI Jakarta dan Bali memiliki

kasus terbanyak namun laju kematian (Case Fertility

Rate/CFR) akibat DBD ini tergolong terendah di Indonesia.

Grafik 3.23Jumlah Penderita, Angka Kematian (CFR) dan Angka Kasus (IR) DBD

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi P2P, Program DBD. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Berdasarkan grafik 3.23, kasus DBD di Kabupaten

Donggala tahun 2010 ditemukan sebanyak 89 kasus dan

2 kasus kematian akibat DBD dengan IR (Incidence Rate)

sebesar 32,1 per 100.000 penduduk kemudian meningkat

pada tahun 2011 ditemukan sebanyak 112 kasus; 1 kasus

kematian akibat DBD; IR sebesar 40/100.000 penduduk

kemudian menurun sepanjang 3 tahun berikutnya, yaitu

89

112,0 108,0

67,0

34,0

2 1 1 0 0

32,140,0 38,2

23,711,7

0

20

40

60

80

100

120

2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah kasus DBD Meninggal IR Per 100.000 Penduduk

Page 86: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 72

tahun 2012 sebesar 108 kasus; 1 kasus kematian akibat

DBD; IR sebesar 38,2 per 100.000 penduduk sedangkan

tahun 2013 ditemukan sebesar 67 kasus; tidak terjadi kasus

kematian akibat DBD; IR sebesar 23,7 per 100.000

penduduk dan tahun 2014 sebesar 34 kasus; tidak terjadi

kasus kematian akibat DBD; IR sebesar 11,7 per 100.000

penduduk.

Faktor-faktor penyebab meningkatnya kasus DBD,

antara lain faktor lingkungan, faktor sosial, dan faktor

sarana kesehatan serta tenaga medis. Sedangkan penyebab

munculnya KLB DBD disebabkan karena pertumbuhan

penduduk yang tidak memiliki pola tertentu, urbanisasi

yang tidak terencana dan terkontrol, dan sebagainya.

Grafik 3.24Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin dan Puskesmas

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Seksi P2P, Program DBD. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

5

52

8

1

32

0 2 4 6 8 10

OgoamasBalukang

SabangTambu

MaleiTompe

BatusuyaToaya

LabuanWani

DonggalaLembasada

LalunduL. Despot

Pinembani

Perempuan

Laki-laki

Page 87: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 73

Pada tahun 2014, jumlah kasus DBD berdasarkan jenis

kelamin dan Puskesmas Se-Kabupaten Donggala yang

berdasarkan grafik 3.24 yaitu sebesar 34 kasus (8 kasus,

6 kasus dan 4 kasus). Puskesmas Labuan (5 laki-laki dan

3 perempuan) dan Puskesmas Donggala (8 laki-laki),

Puskesmas Tambu (5 laki-laki dan 1 perempuan) dan

Puskesmas Wani (2 laki-laki dan 2 perempuan). Secara rinci

kasus DBD dapat dilihat pada lampiran profil tabel 21.

Dengan mengenali faktor-faktor penyebab

meningkatnya kasus DBD sekaligus area-ara yang beresiko

tinggi maka dapat membuat masyarakat menjadi lebih

waspada terhadap penyakit ini. Disarankan meningkatkan

sosialisasi agar mengupayakan diri terhindar dari gigitan

nyamuk dengan menggunakan reppelent apabila akan

bepergian keluar rumah, sekolah, dan lain-lain.

Peningkatan program tentang upaya pencegahan dan

penanggulangan DBD kepada masyarakat secara intensif,

meningkatkan gerakan masyarakat untuk melakukan

kegiatan kerja bakti seminggu sekali dan meningkatkan

kegiatan survei jentik.

c. Filariasis

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh

parasit berupa cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies

yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia

timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah

bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang

mengandung cacing filarial dalam tubuhnya. Dalam tubuh

manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi dewasa dan

menetap dijaringan limfe sehingga menyebabkan

pembengkakan dikaki, tungkai, payudara, lengan dan

Page 88: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 74

organ genital. Beberapa jenis nyamuk diketahui berperan

sebagai vektor Filariasis antara lain Mansonia, Anopheles

dan Culex. WHO telah menetapkan kesepakatan Global

(The Global Goal Of Elimination of Lymphatic Filariasis as

a Public Health Problem by The Year) 2020.

Filariasis menyebar hampir di seluruh wilayah

Indonesia. Dari tahun ke tahun jumlah provinsi yang

melaporkan kasus filariasis terus bertambah. Dari 495

Kabupaten/Kota, 356 (71,9%) Kabupaten/Kota merupakan

endemis filariasis dan 139 Kabupaten/Kota (28,1 persen)

yang tidak endemis filariasis. Jumlah kasus kronis filariasis

yang dilaporkan sampai tahun 2009 sudah sebanyak 11.914

kasus (Depkes RI, 2008).

Kasus Filariasis di Kabupaten Donggala sejak tahun

2011 ditemukan sebanyak 9 kasus, dimana semua penderita

adalah laki–laki dengan angka kesakitan yakni 3 per

100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2012, 2013 dan

2014 tidak ditemukan kasus baru. Secara rinci dapat dilihat

pada lampiran profil tabel 23.

Faktor lingkungan dan faktor perilaku merupakan

faktor yang mempengaruhi kepadatan vektor filariasis.

Lingkungan ideal bagi nyamuk dapat dijadikan tempat

potensial untuk perkembangbiakan dan peristirahatan

nyamuk sehingga kepadatan nyamuk akan meningkat.

Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepadatan vektor

filariasis adalah lingkungan fisik, lingkungan biologik serta

lingkungan sosial dan ekonomi. Faktor perilaku, sebagian

masyarakat telah terbiasa keluar rumah pada malam hari

hanya untuk berkumpul makan diluar ataupun memang

memiliki kegiatan namun tidak semua masyarakat

Page 89: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 75

menggunakan repelen dan kebiasaan tidak menggunakan

kelambu saat tidur.

Idealnya untuk menuju ke eliminasi filaria perlu

dilakukan penentuan apakah kabupaten/kota endemis atau

tidak, dengan cara pemeriksaan darah jari (sediaan darah

jari). Apabila Kabupaten/Kota tersebut endemis maka

langkah selanjutnya adalah menentukan kapan

dilaksanakan pengobatan massal. Untuk satu siklus

pengobatan massal memerlukan waktu selama 5 tahun.

Adapun upaya yang dilakukan saat ini adalah upaya

sosialisasi ke penentu kebijakan untuk mendapatkan

dukungan terhadap upaya eliminasi penyakit filariasis.

3. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat

diberantas/ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. PD3I

yang dibahas dibawah ini mencakup penyakit Difteri, Pertusis

(Batuk Rejan), Tetanus Non Neonatorum, Tetanus Neonatorum,

Campak dan Polio. Jumlah kasus penyakit menular yang dapat

dicegah dengan imunisasi menurut Kabupaten tahun 2014, dapat

dilihat pada lampiran profil tabel 19 dan 20.

a. Difteri

Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya

relatif rendah. Rendahnya kasus difteri ini sangat

dipengaruhi dengan adanya program imunisasi. Pada tahun

2014, tidak ditemukan kasus Difteri di Kabupaten Donggala.

b. Pertusis (Batuk Rejan)

Pada tahun 2014, tidak terdapat kasus Pertusis

di Kabupaten Donggala.

Page 90: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 76

c. Tetanus Non Neonatorum

Tidak terdapat kasus Non Neonatorum di Kabupaten

Donggala pada tahun 2014.

d. Tetanus Neonatorum

Pencegahan terhadap terjadinya kasus Tetanus neonatorum

dapat dilakukan dengan pertolongan persalinan harus

secara higienis serta ditunjang dengan imunisasi Tetanus

Toxoid (TT) sewaktu ibu hamil. Neonatorum adalah

penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik

yang khas setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan

menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul

kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan

membuka mulut dan menetek disusul dengan kejang–

kejang. Tetanus pada bayi kebanyakan disebabkan oleh

bakteri yang masuk melalui tali pusat sewaktu pertolongan

persalinan yang tidak memenuhi syarat. Terdapat 1 kasus

Tetanus Neonatorum di Puskesmas Batusuya dengan jenis

kelamin laki-laki. Secara rinci dapat di lihat pada lampiran

profil tabel 19.

e. Campak

Campak adalah penyakit yang disebabkan virus

measles, disebarkan melalui droplet bersin/batuk dari

penderita. Gejala awal penyakit ini adalah demam, bercak

kemerahan, batuk–pilek, mata merah (conjuctivitis)

selanjutnya timbul ruam di seluruh tubuh. Sebagian besar

kasus campak menyerang anak–anak, dimana penularan

dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh

sekret orang yang telah terinfeksi.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Donggala tidak

terdapat kasus campak dan cakupan imunisasi campak

Page 91: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 77

di Kabupaten Donggala tahun 2014 sebesar 94,7%. Secara

rinci dapat di lihat pada lampiran profil tabel 20 dan 41.

f. Polio

Polio (Poliomyelitis) merupakan penyakit paralisis

atau lumpuh yang disebabkan virus polio. Cara penularan

Polio terbanyak melalui mulut ketika seseorang

mengkonsumsi makanan–minuman yang terkontamisasi

lendir, dahak atau faeses penderita polio. Virus masuk

aliran darah ke sistem saraf pusat menyebabkan otot

melamah dan kelumpuhan, menyebabkan tungkai menjadi

lemas secara akut. Kondisi inilah disebut acute flaccid

paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut. Polio menyerang

semua usia, namun sebagian besar terjadi anak usia 3–5

tahun. Berdasarkan surveilans AFP di Kabupaten Donggala

tahun 2014 terdapat 1 kasus AFP non polio di Puskesmas

Toaya.

Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit

polio dilakukan melalui imunisasi polio dan ditindaklanjuti

dengan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus

AFP pada kelompok umur <15 tahun. Kegiatan ini

dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya virus polio

liar yang berkembang di masyarakat melalui pemeriksaan

spesimen tinja penderita AFP yang ditemukan. Sementara

cakupan imunisasi polio di Kabupaten Donggala tahun

2014 sebesar 93,5%.

C. STATUS GIZI MASYARAKAT

Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan

keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam

mewujudkan SDM yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah

Page 92: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 78

gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan

(janin), bayi, anak, dewasa, dan usia lanjut. Periode 2 tahun pertama

kehidupan seorang anak merupakan masa kritis karena mengalami

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu

terjadinya gangguan gizi di masa tersebut dapat bersifat permanen

dan tidak dapat pulih walaupun kebutuhan gizi di masa selanjutnya

terpenuhi. Status gizi masyarakat dapat diukur melalui indikator-

indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),

status gizi balita, anemia gizi besi pada ibu dan pekerja wanita dan

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Adapun indikator-

indikator yang sangat berperan menentukan status gizi masyarakat

antara lain sebagai berikut :

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

Berat Badan Lahir Rendah (< 2.500 gram) merupakan

salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian

bayi. Kasus BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR

Premature (usia kandungan < 37 minggu) dan BBLR Intrauterine

Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir cukup bulan

tetapi berat badannya kurang. Kasus BBLR dengan IUGR

umumnya disebabkan karena status gizi ibu hamil yang buruk

atau menderita sakit yang memperberat kehamilan.

Berdasarkan grafik 3.25, jumlah kasus BBLR di Kabupaten

Donggala pada tahun 2011 sebesar 95 kasus kemudian

meningkat menjadi 114 kasus pada tahun 2012 sedangkan pada

tahun 2013 kasus BBLR menurun menjadi 86 kasus. Namun

meningkat kembali sebesar 129 kasus pada tahun 2014.

Berdasarkan grafik 3.26 bahwa pada tahun 2014, jumlah

kasus BBLR menurut jenis kelamin dan puskesmas Se-Kabupaten

Donggala sebesar 129 kasus dengan 3 Puskesmas tertinggi

(Puskesmas Tambu, Puskesmas Toaya dan Puskesmas Donggala).

Page 93: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 79

Puskesmas Tambu sebesar 23 kasus (16 laki-laki dan

7 perempuan), Puskesmas Toaya sebesar 21 kasus (8 laki-laki dan

13 perempuan) dan Puskesmas Donggala sebesar 16 kasus

(11 laki-laki dan 5 perempuan). Secara rinci data BBLR disajikan

dalam lampiran profil tabel 36.

Grafik 3.25Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Kabupaten DonggalaTahun 2011 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2011 – 2014.

Grafik 3.26Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)Menurut Jenis Kelamin dan Puskesmas

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

95114

86

129

-

50

100

150

2011 2012 2013 2014

16

8

11

7

13

5

0 5 10 15 20

OgoamasBalukang

SabangTambu

MaleiTompe

BatusuyaToaya

LabuanWani

DonggalaLembasada

LalunduL. Despot

Pinembani

Perempuan

Laki-laki

Page 94: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 80

2. Pemantauan Status Gizi Balita di Timbang (D/S)

Status gizi Balita merupakan salah satu indikator tingkat

kesejahteraan masyarakat. Untuk menilai status gizi balita

biasanya dilakukan dengan Body Mass Index (BMI) atau Indeks

Massa Tubuh (IMT) yaitu pengukuran tubuh dibandingkan umur

(BB/U atau TB/U).

Berdasarkan hasil laporan penimbangan balita tahun 2014

jumlah balita yang dilaporkan (D) yakni 22.174 balita,

sedangkan jumlah balita yang ditimbang (S) sebanyak 27.889

balita maka persentase balita yang ditimbang adalah 79,5%.

Dari 22.174 balita ditimbang terlihat bahwa balita yang

di Bawah Garis Merah (BGM) sebesar 1.875 balita atau 8,5

persen. Puskesmas dengan cakupan balita BGM tertinggi adalah

puskesmas Tambu dengan jumlah BGM sebanyak 218 balita.

Data balita ditimbang menurut kecamatan dan puskesmas secara

rinci dapat dilihat pada lampiran profil tabel 46.

Grafik 3.27Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Berdasarkan grafik 3.27, jumlah kasus gizi buruk pada

Balita di Kabupaten Donggala pada tahun 2010 sebesar 75 kasus

75 77

203

68101

0

50

100

150

200

250

2010 2011 2012 2013 2014

Gizi Buruk pada Balita

Page 95: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 81

kemudian meningkat sepanjang tahun 2011 sebesar 77 kasus dan

tahun 2012 sebesar 203 kasus sedangkan pada tahun 2013

menurun drastis sebesar 68 kasus. Namun meningkat kembali

menjadi 101 kasus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Donggala, jumlah gizi buruk

pada Balita sebesar 101 kasus dengan kasus tertinggi terjadi pada

Puskesmas Tompe (16 kasus; 6 laki-laki dan 10 perempuan).

Untuk lebih jelasnya telah disajikan pada garafik 3.28 berikut

dan lampiran profil tabel 47.

Grafik 3.28Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

Menurut Jenis Kelamin dan PuskesmasKabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

6 10

0 2 4 6 8 10 12

Ogoamas

Balukang

Sabang

Tambu

Malei

Tompe

Batusuya

Toaya

Labuan

Wani

Donggala

Lembasada

Lalundu

L. Despot

Pinembani

Perempuan

Laki-laki

Page 96: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 82

Page 97: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 83

Page 98: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Situasi Upaya Kesehatan

4

Page 99: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 82

BAB 4

SITUASI UPAYA KESEHATAN

Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya melalui peningkatan keterjangkauan (accesibility),

kemampuan (affordability), kualitas (quality) pelayanan kesehatan sehingga

mampu mengantisipasi perubahan, perkembangan, masalah dan tantangan

dalam pembangunan kesehatan.

Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya

kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya

masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup

upaya–upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan

penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan

lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,

kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan,

pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman,

pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya,

serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan

oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit

serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan

mencakup upaya–upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit,

pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan

pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.

Page 100: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 83

Masyarakat sehat merupakan investasi yang sangat berharga bagi

bangsa Indonesia. Untuk mencapai keadaan tersebut di Kabupaten

Donggala telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan seperti yang

tergambar dalam uraian berikut :

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang

sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan

cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah

dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan

oleh fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Seorang ibu mempunyai peran sangat besar didalam

pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan

kesehatan yang dialami seseorang yang sedang hamil dapat

mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya hingga

kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anak.

Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara

khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan,

nifas, dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua

jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah

sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta.

Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan

kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan

yaitu dengan menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000

Kelahiran Hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000

Kelahiran Hidup pada tahun 1992 (AKI secara Nasional). Untuk

menurunkan AKI diperlukan upaya–upaya yang terkait dengan

kehamilan, kelahiran dan nifas.

Secara Nasional upaya untuk mempercepat penurunan AKI

telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe

Page 101: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 84

Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan

dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri.

Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan

lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam

menurunkan AKI melalui Making Prgnancy Safer (MPS) yang

dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.

Salah satu upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran

dan nifas yang dilaksanakan di Kabupaten Donggala adalah

dengan menerapkan program pusat berupa Jaminan Persalinan

(Jampersal) serta selalu berupaya meningkatkan sarana dan

prasarana pelayanan, antara lain peningkatan status Pukesmas

menjadi Puskesmas Rawat Inap dengan pelayanan PONED.

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan

oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa

kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar

pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar

Pelayanan Kebidanan (SPK) sedangkan tenaga kesehatan

yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal

kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan,

dokter, bidan dan perawat.

Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi

timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan

darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi

fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut

jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan

memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) apabila

diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet

selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus),

tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K), serta KB pasca Persalinan.

Page 102: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 85

Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila

dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar

tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi

pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama

kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan

yang dianjurkan minimal 1 kali pada triwulan pertama,

1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga.

Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan

untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa

deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan

komplikasi.

Cakupan kunjungan ibu hamil terdiri dari cakupan K1

atau merupakan gambaran ibu hamil yang telah melakukan

kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4

adalah gambaran ibu hamil yang telah mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai dengan standar serta paling

sedikit 4 kali kunjungan, dengan distribusi 1 kali pada

trisemester pertama, 1 kali pada trisemester kedua dan

2 kali pada trisemester ketiga. Angka ini dapat

dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan

pada ibu hamil.

Persentase cakupan K1 dan K4 ibu hamil di Kabupaten

Donggala dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik

4.1. Cakupan pelayanan K1 di Kabupaten Donggala pada

tahun 2010 sebesar 100% kemudian meningkat pada tahun

2011 (108%) tetapi menurun sepanjang 3 tahun berikutnya,

yaitu tahun 2012 (105,9%) kemudian menurun tahun 2013

(103,7%) dan kembali menurun pada tahun 2014

(100,6%). Cakupan yang mencapai angka diatas 100%

karena penggunaan data proyeksi jumlah ibu hamil.

Page 103: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 86

Sedangkan cakupan pelayanan K4 di Kabupaten

Donggala pada tahun 2010 sebesar 87,5% kemudian

meningkat tahun 2011 (97,1%) tetapi menurun sepanjang

3 tahun berikutnya, yaitu tahun 2012 (92,7%) kemudian

menurun tahun 2013 (90,5%) dan kembali menurun pada

tahun 2014 (84,1%). Target SPM kesehatan untuk cakupan

K4 pada tahun 2014 adalah 95%.

Data cakupan pelayanan ibu hamil K1 dan K4

menurut Kecamatan dan Puskesmas pada tahun 2014,

secara rinci disajikan pada lampiran profil tabel 29.

Grafik 4.1Persentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil

Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Periode persalinan merupakan salah satu periode

yang berkontribusi besar terhadap AKI di Indonesia.

Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan

60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who,

when, where and why; Lancet 2006), sedangkan dalam

target MDGs, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk

meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan AKI

menjadi 102 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun

100 108,0 105,9 103,7100,6

87,5 97,1 92,7 90,5 84,1

2010 2011 2012 2013 2014

K1 K4

Page 104: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 87

2015 dari 425 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun

1992 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari

40.7 persen pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan

oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang

aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan

kompetensi kebidanan.

Grafik 4.2Persentase Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Kabupaten DonggalaTahun 2010 - 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Berdasarkan grafik 4.2, cakupan persalinan oleh

tenaga kesehatan sebesar 85,7% (tahun 2010) meningkat

sebesar 95,3% pada tahun 2011 namun menurun pada

tahun 2012 sebesar 92,8% dan kembali meningkat sebesar

94,5% (tahun 2013) akan tetapi kembali menurun pada

tahun 2014 sebesar 91,6%. Walaupun cakupannya

menurun pada tahun 2014, namun telah memenuhi target

SPM kesehatan yaitu 90%.

85,7

95,3

92,8

94,5

91,6

80,082,084,086,088,090,092,094,096,098,0

2010 2011 2012 2013 2014

Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Page 105: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 88

Upaya peningkatan cakupan persalinan perlu

dilakukan melalui upaya pelaksanaan program unggulan

kesehatan ibu, diantaranya adalah Kemitraan Bidan Dukun,

peningkatan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan

melalui jaminan program persalinan, revitalisasi Bidan

Koordinator melalui pelaksanaan supervisi fasilitatif untuk

peningkatan mutu dan kualitas tenaga penolong persalinan,

serta peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu melalui

pelaksanaan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu

dan Anak (PWS KIA).

Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter

spesialis, dokter dan bidan. Persalinan yang dilakukan

di sarana pelayanan kesehatan dapat menurunkan risiko

kematian ibu saat persalinan karena ditempat tersebut

persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan tersedia

sarana kesehatan yang memadai sehingga dapat menangani

komplikasi yang mungkin terjadi pada saat persalinan yang

membahayakan nyawa ibu dan bayi. Secara rinci data

cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut

Kecamatan dan Puskesmas pada tahun 2014, secara rinci

disajikan pada lampiran profil tabel 29.

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Masa nifas adalah masa 6-8 minggu setelah persalinan

dimana organ reproduksi mengalami pemulihan untuk

kembali normal. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah

pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam

sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.

Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas di perlukan

pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan

melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali

dengan distribusi waktu :

Page 106: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 89

1) Kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah

persalinan sampai 3 hari.

2) Kunjungan nifas kedua (KF2) dilakukan pada minggu

ke-2 setelah persalinan.

3) Kunjungan nifas ketiga (KF3) dilakukan pada minggu

ke-6 setelah persalinan.

Diupayakan kunjungan nifas dilakukan pada saat

dilaksanakannya kegiatan di Posyandu dan dilakukan

bersamaan pada kunjungan bayi.

Pelayanan kunjungan nifas didefinisikan sebagai

kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam

gedung maupun di luar gedung fasilitas kesehatan

(termasuk bidan di desa/polindes/poskesdes) dan

kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang

diberikan meliputi : Pemeriksaan tekanan darah, nadi,

respirasi dan suhu; Pemeriksaan tinggi fundus uteri;

Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya;

Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan;

Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak 2 kali;

Pelayanan KB pasca persalinan.

Grafik 4.3Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

2010 2011 2012 20132014

90,8

98,4

95,5 95,393,2

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Page 107: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 90

Berdasarkan grafik 4.3, maka cakupan pelayanan

kesehatan ibu nifas pada tahun 2010 sebesar 90,8%

kemudian meningkat sebesar 98,4% (tahun 2011). Namun

menurun pada tahun 2012 sebesar 95,5% dan 95,3% pada

tahun 2013 kemudian kembali menurun sebesar 93,2%

pada tahun 2014. Walaupun cakupannya menurun pada

tahun 2014, namun telah memenuhi target SPM kesehatan

yaitu 90%. Secara rinci cakupan pelayanan kesehatan ibu

nifas menurut Kecamatan dan Puskesmas pada tahun 2014,

secara rinci disajikan pada lampiran profil tabel 29.

d. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatal

Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan

dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan

dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan

meliputi Hb < 8 g%, hipertensi dalam kehamilan (sistole >

140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme nyata,

eklampsia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini,

letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak

sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan

persalinan prematur.

Grafik 4.4Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

25,5

61,0

87,0 89,5

47,3

0

20

40

60

80

100

2010 2011 2012 2013 2014

Page 108: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 91

Berdasarkan grafik 4.4, maka dapat dilihat trend

cakupan penanganan komplikasi kebidanan sepanjang

5 tahun terakhir (tahun 2010-2014). Pada tahun 2010,

penanganan komplikasi kebidanan sebesar 25,5 persen

kemudian meningkat selama 3 tahun terakhir yaitu sebesar

61% (tahun 2011), 87% (tahun 2012) dan 89,5% (tahun

2013) namun pada tahun 2014 menurun menjadi 47,3

persen. Walaupun cakupannya menurun pada tahun 2014,

namun telah memenuhi target SPM kesehatan yaitu 80%.

Neonatus risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus

neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir

< 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan

kelainan neonatal. Neonatal risti/komplikasi yang ditangani

adalah neonates risti/komplikasi yang mendapat pelayanan

oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan

di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit.

Cakupan penanganan komplikasi neonatal sepanjang

5 tahun terakhir (tahun 2010-2014) dapat dilihat pada

grafik 4.5 berikut. Trend cakupan penanganan komplikasi

Grafik 4.5Persentase Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

14,019,0

29,9

24,1

70,4

2010 2011 2012 2013 2014

Penanganan Kompilkasi Neonatal

Page 109: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 92

Neonatal mengalami peningkatan dari tahun 2010-

2012, namun mengalami penurunan pada tahun 2013 dan

meningkat kembali pada tahun 2014. Pada tahun 2014

cakupan penanganan komplikasi Neonatal sebesar 70,4%,

sementara target SPM kesehatan adalah 80%. Artinya,

bahwa cakupan penanganan komplikasi Neonatal tidak

mencapai target. Secara rinci cakupan penanganan

komplikasi Neonatal menurut Kecamatan dan Puskesmas

pada tahun 2014, secara rinci disajikan pada lampiran

profil tabel 32.

e. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN3)

Neonatus atau bayi baru lahir (0–28 hari) merupakan

golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan

paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk

mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan difasilitas

kesehatan dan memberikan ppelayanan kesehatan sesuai

standar pada kunjungan bayi baru lahir.

Kematian neonatus sebagian besar terjadi pada

pertama kehidupan (0–6 hari). Mengingat besarnya risiko

kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir

harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering

dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit

atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi

sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal

tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan

dalam pelaksanaan kunjungan neonatus dari semula 2 kali

(satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada umur 8–

28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama).

Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus

dilaksanakan pada umur 6–48 jam, umur 3–7 hari dan

umur 8–28 hari.

Page 110: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 93

Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan

standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu

Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda

vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif,

injeksi Vitamin K, imunisasi (jika belum di berikan saat

lahir), penanganan dan rujukan kasus, serta penyuluhan

perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku

KIA.

Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan

indikator cakupan kunjungan neonatus. Pencapaian

cakupan kunjungan neonatus pertama (KN1) dan

kunjungan neonatus lengkap (KN3) pada tahun 2014 telah

mencapai target SPM kesehatan (90%) yaitu 99,6% dan

96,7%. Pencapaian ini tentunya tidak terlepas dari upaya–

upaya yang telah dilaksanakan oleh pengelola program

melalui kerja sama antar lintas sektor maupun program

lainnya.

Grafik 4.6Persentase Cakupan KN1 dan KN3

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

97,8 99,7 99,5 100,6 99,6

55,4

97,8 96,6 99,6 96,7

2010 2011 2012 2013 2014

KN1 KN3

Page 111: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 94

Berdasarkan grafik 4.6 menunjukkan bahwa

persentase cakupan KN1 pada tahun 2010 sebesar 97,8%

dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 (99,7%)

namun cakupannya menurun pada tahun 2012 (99,5%)

dan meningkat sebesar 100,6% pada tahun 2013 dan

menurun kembali 99,6% pada tahun 2014. Sedangkan

cakupan KN3 paling rendah terjadi pada tahun 2010

(55,4%) dan tertinggi sebesar 99,6% (tahun 2013). Target

SPM kesehatan pada tahun 2014 sebesar 90% dan cakupan

KN1 (99,6%) dan KN3 (96,7%), artinya cakupan KN telah

mencapai target untuk tahun 2014 ini. Secara rinci data

cakupan KN1 dan KN3 menurut Kecamatan dan Puskesmas

pada tahun 2014 disajikan pada lampiran profil tabel 37.

f. Pelayanan Kesehatan pada Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan

sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan

Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada

umur 29 hari–3 bulan, 1 kali pada umur 3–6 bulan, 1 kali

pada umur 6–9 bulan, dan 1 kali pada umur 9–11 bulan.

Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi

pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1–4,

dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh

kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan perawatan

kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian terhadap

upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan

kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya

kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.

Persentase cakupan kunjungan bayi sepanjang 5 tahun

terakhir (2010-2014) dapat dilihat pada grafik 4.7 berikut.

Berdasarkan grafik tersebut trend kunjungan bayi

mengalami peningkatan tajam dari 2 tahun terakhir (2010-

Page 112: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 95

2011) di tahun 2013 namun kembali menurun pada tahun

2013 dan meningkat kembali pada tahun 2014.

Grafik 4.7Persentase Cakupan Kunjungan Bayi

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

Target SPM kesehatan pada tahun 2014 sebesar 90%

dan cakupan kunjungan bayi sebesar 99,5% yang artinya

bahwa cakupan tersebut telah mencapai target SPM.

Pencapaian target cakupan kunjungan bayi sangat

dipengaruhi oleh keaktifan posyandu tiap bulannya, peran

kader, dan partisipasi keluarga untuk membawa bayi ke

posyandu, serta keaktifan tenaga puskesmas dalam

membina posyandu. ini. Secara rinci data cakupan

kunjungan bayi menurut Kecamatan dan Puskesmas pada

tahun 2014 disajikan pada lampiran profil tabel 39.

g. Pelayanan Kesehatan pada Anak Balita

Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan

kesehatan pada anak umur 12–59 bulan yang sesuai standar

meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun,

pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun dan

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

2010 2011 2012 2013 2014

53,441,9

98,8

85,799,5

Kunjungan Bayi

Page 113: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 96

pemberian vitamin A sebanyak 2 kali setahun (Bulan

Februari dan Agustus).

Pemantauan pertumbuhan dilakukan melalui

penimbangan Berat Badan, pengukuran Tinggi Badan

di Posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik

Swasta serta fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan

perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi,

Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh

petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh

petugas kesehatan di sarana kesehatan.

Persentase cakupan pelayanan kesehatan anak balita

selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 4.8

berikut. Trend cakupan pelayanan kesehatan anak Balita

mengalami perubahan setiap tahunnya, dimana cakupan

pada tahun 2011 (14,5 persen) menurun dibandingkan

cakupan tahun 2010 (30,5 persen) kemudian meningkat

pada tahun 2012 (47,9 persen) namun kembali menurun

pada tahun 2013 (37,6 persen) dan meningkat kembali

pada tahun 2014 (75,9%).

Grafik 4.8Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014.

30,5

14,5

47,9

37,6

75,9

2010 2011 2012 2013 2013

Page 114: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 97

Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan anak

balita di Kabupaten Donggala sebesar 75,9% sedangkan

target SPM kesehatan adalah 90%, artinya cakupannya

tidak mencapai target. Rendahnya cakupan pelayanan

kesehatan anak balita perlu mendapat perhatian karena

langkah ini merupakan salah satu strategi untuk

menurunkan angka kematian balita (AKABA).

Indikator lain yang cukup sensitif memotret upaya

pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu

cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh

balita. Balita yang ditimbang diasumsikan sudah

mendapatkan pelayanan–pelayanan kesehatan yang sesuai

dengan standar. Secara rinci data cakupan pelayanan

kesehatan anak Balita menurut Kecamatan dan Puskesmas

pada tahun 2014 disajikan pada lampiran profil tabel 45.

h. Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Masalah kesehatan anak usia sekolah semakin

kompleks, yang biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan

baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun.

Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia

sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan

refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.

Berdasarkan hal tersebut, sangat perlu adanya

penjaringan kesehatan murid SD/MI kelas satu dimana

sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang

melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas satu. Hal

ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak

usia sekolah.

Berdasarkan hasil Riskesdas 2007, bahwa untuk

masalah kesehatan mata dengan kelainan refraksi pada

anak usia 6-14 tahun sebesar 1,1 persen dan 0,2 persen

Page 115: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 98

mengalami kebutaan. Untuk proporsi masalah kesehatan

gigi dan mulut sebesar 21,6% terjadi pada anak usia 5-9

tahun dan 20,6 persen pada anak usia 10-14 tahun.

Sementara karies gigi aktif yang terjadi pada anak usia 12

tahun adalah 29,8 persen dan anak di atas usia 12 tahun

sebesar 43,9 persen. Sedangkan anak usia 12 tahun dengan

karies gigi sebanyak 36,1 persen dan anak di atas 12 tahun

sebanyak 72,1%. Untuk status gizi pada anak usia >15

tahun, yang kurus 14,8 persen dan yang obesitas 10,3

persen. Angka anemia pada anak usia <14 tahun 9,8

persen, sementara pada anak usia >15 tahun (19,7 persen

perempuan dan 13,1 persen laki-laki). Hasil survei

kecacingan 2009 oleh Ditjen P2PL menyebutkan 31,8

persen siswa SD menderita kecacingan.

Grafik 4.9Persentase Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Kabupaten DonggalaTahun 2010 – 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014

Berdasarkan grafik 4.9, cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD dan setingkat Kabupaten Donggala

sepanjang tahun 2010-2014 adalah cakupan tertinggi pada

0,010,020,030,040,050,060,070,0

80,0

90,0

2010 20112012

20132014

12,2

76,6

63,5

55,7

87,5

Page 116: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 99

tahun 2014 (87,5%) sedangkan terendah pada tahun 2010

(12,2%). Secara rinci data cakupan pelayanan kesehatan

(penjaringan) siswa SD dan setingkat menurut Kecamatan

dan Puskesmas pada tahun 2014 disajikan pada lampiran

profil tabel 48.

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi

terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan cukup

tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita antara

15–49 tahun sehingga untuk mengatur jumlah kelahiran atau

menjarangkan kelahiran, wanita usia subur (WUS) dan pasangan usia

subur (PUS) diprioritaskan untuk mengikuti program KB.

Keberhasilan program KB diukur dengan beberapa indikator,

diantaranya proporsi peserta KB Baru menurut metode kontrasepsi,

persentase KB aktif terhadap jumlah PUS dan persentase baru metode

kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

a. Pelayanan Peserta KB Baru

Peserta KB baru adalah pasangan usia subur (PUS) yang

baru pertama kali mneggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi

dan/atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat

kontrasepsi, termasuk pasca keguguran, sesudah melahirkan, atau

pasca istirahat. Jumlah PUS di Kabupaten Donggala tahun 2014

sebesar 48.298 orang, dari jumlah PUS tersebut yang menjadi

peserta KB baru sebanyak 14.343 orang (29,7 persen).

Pencapaian target peserta KB baru tahun 2014 mengalami

peningkatan (29,7 persen) dari 26,1 persen pada tahun 2013 dan

10.4 persen pada tahun 2012.

Pada tahun 2014, penggunaan alat kontrasepsi berupa IUD

(0,6 persen) mengalami penurunan apabila dibandingkan pada

tahun 2010 (2,9 persen) dan 2013 (3,5 persen) sedangkan

penggunaan alat kontrasepsi suntik (51,0%) lebih meningkat

dibandingkan tahun 2010 (46,8 persen) dan 2011 (42,4 persen)

Page 117: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 100

namun mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2012

(59,2%) dan 2013 (59,5%).

Penggunaan pil yang paling tinggi apabila dibandingkan

cakupan sepanjang 4 tahun terakhir (2010 : 38,9 persen; 2011 :

39,4 persen; 2012 : 33,7 persen; 2013 : 35,9 persen) sedangkan

penggunaan kondom lebih rendah dibandingkan pada tahun

2010 (2,6 persen), 2012 (4,2 persen) dan 2012 (2,2 persen)

namun lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 (1,2 persen).

Penggunaan implant lebih rendah dibandingkan pada tahun

2010 (8,1 persen) dan 2011 (9,3 persen) namun meningkat

dibandingkan dengan tahun 2012 (3,0 persen) dan 2013

(1,8 persen) sedangkan metode MOP/MOW paling rendah

terjadi di tahun 2014 (0,3 persen). Tidak terdapat pengguna

tablet vagina sepanjang 5 tahun terakhir.

Persentase pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB

baru di Kabupaten Donggala tahun 2010–2014 dapat dilihat

pada tabel 4.1 berikut. Secara lebih rinci data proporsi peserta

KB Baru menurut jenis kontrasepsi puskesmas dan kecamatan

dapat dilihat pada lampiran profil tabel 34.

Tabel 4.1Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi

Peserta KB Baru di Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

TahunPola Penggunaan Alat Kontrasepsi

IUD Suntik PIL Kondom Implant MOP/MOW

Tab.Vagina

2010 2,9% 46,8% 38,9% 2,6% 8,1% 0,5% 0

2011 3,5% 42,4% 39,4% 4,2% 9,3% 1,2% 0

2012 1,7% 59,2% 33,7% 2,2% 3,0% 0,2% 0

2013 1,0% 59,5% 35,9% 1,2% 1,8% 0,5% 0

2014 0,6% 51,0% 40,3% 1,7% 6,2% 0,3% 0

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014

Page 118: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 101

b. Pelayanan Peserta KB Aktif

Peserta KB aktif adalah akseptor yang sedang menggunakan

kontrasepsi untuk menjarangkan keseuburan dan masih

terlindungi oleh efek kontrasepsinya. Persentase cakupan peserta

KB aktif di Kabupaten Donggala pada tahun 2014 dapat dilihat

pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2Persentase Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi

Peserta KB Aktif Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala, 2010 – 2014

Berdasarkan tabel 4.2, pada tahun 2014 (0,6 persen)

menunjukkan terdapat peningkatan penggunaan alat kontrasepsi

IUD apabila dibandingkan dengan tahun 2012 (0,3 persen) dan

2013 (0,4 persen) namun terjadi penurunan jika dibandingkan

dengan tahun 2010 (3,2 persen) dan 2011 (3,6 persen).

Sedangkan penggunaan alat kontrasepsi suntik pada tahun 2014

(59,2%) mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan

tahun 2013 (59,7%), tetapi meningkat apabila dibandingkan

tahun 2010 (43,4 persen), 2011 (43,8 persen) dan 2012 (37

persen).

Penggunaan alat kontrasepsi pil yang paling rendah pada

tahun 2014 (37,3 persen) dibandingkan dengan tahun 2010-

2013 (40,9 persen; 39,7 persen; 60,3%; dan 37,6 persen).

Tahun

Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi

IUD Suntik PIL Kondom Implant MOP/MOW Tab.

Vagina

2010 3,2% 43,4% 40,9% 1,0% 9,4% 1,9% 0

2011 3,6% 43,8% 39,7% 1,2% 9,5% 2,1% 0

2012 0,3% 37,0% 60,3% 0,7% 1,4% 0,3% 0

2013 0,4% 59,7% 37,6% 0,5% 1,6% 0,2% 0

2014 0,6% 59,2% 37,3% 0,7% 1,9% 0,3% 0

Page 119: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 102

Untuk penggunaan alat kontrasepsi kondom memiliki cakupan

yang sama jumlahnya pada tahun 2014 dan 2012 sebesar 0,7

persen sedangkan pada tahun 2013 (0,5 persen), namun lebih

tinggi cakupannya pada tahun 2010 (1,0 persen) dan 2011 (1,2

persen). Sedangkan cakupan penggunaan alat kontrasepsi

implant yang terendah pada tahun 2012 (1,4 persen) sedangkan

yang tertinggi sebesar 9,5 persen (tahun 2011) kemudian

tertinggi kedua pada tahun 2010 (9,4 persen), 2014 (1,9 persen)

dan 2013 (1,6 persen).

Alat kontrasepsi berupa MOP/MOW, cakupan penggunaan

KB aktif tertinggi pada tahun 2011 (2,1 persen) kemudian tahun

2010 (1,9 persen), tahun 2012 (0,3 persen), tahun 2014 (0,3

persen) dan 2013 (0,2 persen). Tidak terdapat penggunaan

tablet vagina sepanjang tahun 2010-2014. Secara lebih rinci data

proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi puskesmas

dan kecamatan dapat dilihat pada lampiran profil tabel 33.

3. Pelayanan Imunisasi

Pelayanan imunisasi merupakan bagian dari upaya

pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan pada

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Imunisasi

terdiri dari dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi

aktif adalah pemberian kuman atau kuman yang sudah

dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang

tubuh memproduksi antibodi sendiri, contohnya imunisasi polio

atau campak. Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan

sejumlah antibodi sehingga kadar antibodi dalam tubuh

meningkat, contohnya penyuntikan ATS pada orang yang

mengalami luka kecelakaan.

Indikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan

program imunisasi adalah angka UCI (Universal Child

Immunization). Pada awalnya UCI dijabarkan sebagai

tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 80% untuk tiga

Page 120: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 103

jenis antigen yaitu DPT3, Polio dan Campak. Namun sejak tahun

2003, indikator perhitungan UCI sudah mencakup semua jenis

antigen. Apabila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu

wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut juga

tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap

penularan PD3I.

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi

kepada bayi umur 0-11 bulan (BCG, DPT, Polio, Campak, HB),

imunisasi untuk Wanita Usia Subur /Ibu Hamil (TT) dan imunisasi

untuk anak SD (kelas 1 : DT dan kelas 2-3: TT), sedangkan

kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas dasar ditemukan

masalah seperti Desa Non UCI, potensial/risti KLB,

ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya

berdasarkan kebijakan teknis.

a. Imunisasi Dasar pada Bayi

Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah

dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama

kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak

merupakan faktor penting dalam mengurangi angka

kematian balita sehingga harus dipertahankan cakupan

imunisasi campak sebesar 90%. Target tersebut sejalan

dengan target Renstra Kemenkes 2014 yang menetapkan

target cakupan imunisasi campak sebesar 90%.

Kabupaten Donggala tahun 2014 telah mencapai

target cakupan imunisasi campak sebesar 94,7%, menurun

di tahun 2013 menjadi 94,2% dan tahun 2012 meningkat

kembali menjadi 106,3%. Namun kembali menurun pada

tahun 2011 (101,3%) dan 2010 (86,3%).

Program Imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi

dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah

meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis

Page 121: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 104

Hepatitis dan 1 dosis Campak). Data pencapaian Desa UCI

menurut Kecamatan dan Puskesmas tahun 2014 dapat

dilihat pada lampiran profil tabel 40.

Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi BCG,

DPT, Polio, Hepatitis B dan imunisasi campak, yang

dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi pada bayi

menurut vaksin tahun 2010–2014 dapat dilihat pada grafik

4.10 berikut.

Grafik 4.10Cakupan Imunisasi pada Bayi Menurut Jenis Vaksin

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala, 2010–2014

Berdasarkan Grafik 4.10 menunjukkan bahwa pada

tahun 2014 terjadi penurunan capaian untuk cakupan

Imunisasi baik BCG, DPT 1 + HB 1, DPT 3 + HB 3, Campak

dan Polio 4 apabila dibandingkan dengan tahun 2011-2013

namun lebih meningkat dengan tahun 2010 kecuali

cakupan imunisasi DPT 1 + HB 1. Rincian cakupan imunisasi

bayi menurut Puskesmas di Kabupaten Donggala secara

rinci dapat dilihat pada lampiran profil tabel 41 dan 42.

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

2010 2011 2012 2013 2014

BCG DPT 1 + HB 1 DPT 3 + HB 3 POLIO 4 CAMPAK

Page 122: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 105

b. Imunisasi Pada Ibu Hamil

Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh

bakteri yang disebut Clostridium tetani. Tetanus juga bisa

menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum)

pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Masih

banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal

di daerah-daerah terpencil berada dalam kondisi yang

masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah

yang dapat menimbulkan risiko ibu maupun bayinya

terkena tetanus. Tetanus merupakan salah satu penyebab

kematian bayi di Indonesia.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)

merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan

WUS termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk

mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah

1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih;

2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan

3) penyelenggaraan surveilans.

Beberapa permasalahan imunisasi TT pada WUS yaitu

pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang

dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS

tidak hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi TT2

ibu hamil jauh lebih rendah dari cakupan K4.

Berdasarkan Grafik 4.11 yang menunjukkan bahwa

pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT-1 sebesar 39,7

persen dan TT-2 sebesar 29,3 persen. Cakupan ini

mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun

2013 yakni TT–1 (63,7%) dan TT–2 (58,7%). Beberapa

langkah yang perlu segera dilakukan adalah sosialisasi

kepada seluruh petugas lapangan agar mengacu pada

kriteria Antenatal Care (ANC) berkualitas, yang salah

satunya dengan imunisasi TT, dan semua sistem pencatatan

Page 123: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 106

dalam pelaksanaan TT WUS termasuk ibu hamil

menggunakan sistem pencatatan yang sama yaitu T1–T5.

Grafik 4.11Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala, 2014

Data selengkapnya mengenai cakupan imunisasi TT-1 dan

TT-2 ibu hamil dapat dilihat pada lampiran profil tabel 30.

4. Ketersediaan Obat

Program peningkatan ketersediaan obat dan vaksin

dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi

Presiden (Inpres) No. 3 tahun 2010 tentang Program

Pembangunan yang Berkeadilan. Obat adalah salah satu

kebutuhan dasar dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin

ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan.

Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan Buffer

Stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan

pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan perbekalan kesehatan

sampai ke masyarakat.

Ketersediaan obat yang dibahas meliputi jumlah persediaan

obat, jumlah kebutuhan dan persentase ketersediaan obat

generik. Persentase ketersediaan dihitung menggunakan

indikator obat panduan yang berisi item obat yang sering

digunakan, wajib tersedia untuk beberapa penyakit menular dan

39,7

29,3

TT 1

TT 2

Page 124: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 107

sangat dibutuhkan untuk pengobatan sepuluh penyakit dasar

terbanyak.

Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat

(RKO) buffer stock diperlukan data kebutuhan dari masing–

masing puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat

kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal

selama 18 bulan dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan

kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk

pemenuhan kebutuhan selama waktu tunggu proses pengadaan

obat ditahun anggaran selanjutnya. Data kebutuhan obat

Kabupaten Donggala Tahun 2014 secara rinci dapat dilihat

dalam lampiran profil tabel 65.

5. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila)

Seiring dengan bertambahnya Umur Harapan Hidup

(UHH) maka keberadaan Usila tidak dapat diabaikan begitu saja,

karena dengan meningkatnya kualitas hidup Usila maka

ketergantungan dan biaya kesehatan yang ditimbulkannya akan

semakin berkurang. Pelayanan kesehatan juga dilakukan kepada

kelompok khusus yakni Usila, dimana pada kelompok ini

biasanya banyak mengalami gangguan kesehatan degeneratif dan

penurunan fungsi tubuh lainnya.

Grafik 4.12Persentase Kelompok Usia Lanjut

yang Mendapat Pelayanan KesehatanTahun 2010–2014

Sumber : Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus. Dinkes Kab. Donggala, 2010-2014

41,4 39,7

71,236,0

33,6

0,010,020,030,040,050,060,070,080,0

2010 2011 2012 2013 2014

Page 125: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 108

Berdasarkan grafik 4.12 tersebut maka pada tahun 2014

di Kabupaten Donggala jumlah Usila sebesar 35.429 orang

(17.955 laki-laki dan 17.474 perempuan) dan 33,6 persen usila

telah mendapat pelayanan kesehatan. Cakupan tersebut

mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan 4 tahun

sebelumnya seperti terlihat pada gambaran pencapaian

pelayanan kesehatan kelompok Usila sepanjang 5 tahun terakhir.

Cakupan pelayanan kesehatan lansia menurut jenis kelamin,

Kecamatan dan Puskesmas disajikan secara rinci pada lampiran

profil tabel 51.

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

Upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilakukan secara

rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan ringan dan

pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan

pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan

sedang hingga berat. Sebagian besar sarana pelayanan Puskesmas

dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi

penderita melalui pelayanan kunjungan rawat jalan dan rawat inap

dengan tempat tidur (Puskesmas Perawatan).

Sedangkan Rumah Sakit yang dilengkapi berbagai fasilitas

merupakan sarana rujukan bagi Puskesmas terhadap kasus-kasus yang

membutuhkan penanganan lebih lanjut melalui perawatan rawat inap,

disamping tetap menyediakan pelayanan rawat jalan bagi masyarakat

yang langsung datang ke rumah sakit. Gambaran pencapaian

pelayanan kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap di fasilitas

pelayanan Kesehatan selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik

4.13 berikut.

Page 126: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 109

Grafik 4.13Jumlah Kunjungan Rawat Jalan dan Pasien Rawat Inap

di Fasilitas Pelayanan KesehatanKabupaten Donggala

Tahun 2010-2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Dinkes Kab. Donggala dan RSU Kabelota Kab.

Donggala, 2010-2014.

Berdasarkan grafik 4.13, terlihat bahwa terjadi penurunan

kunjungan rawat jalan yang paling rendah pada tahun 2014 sebesar

6.443 kunjungan apabila dibandingkan pada tahun 2013 sebesar

104.880 kunjungan dan tahun 2012 sebesar 154.430 kunjungan,

namun kembali menurun pada tahun 2011 yang mencapai 67.265

kunjungan kemudian meningkat menjadi 183.290 kunjungan pada

tahun 2010.

Tetapi sebaliknya terhadap kunjungan rawat inap yang paling

tinggi yakni sebesar 5.445 kunjungan pada tahun 2014 kemudian

menurun pada tahun 2013 sebesar 4.407 kunjungan dan 2,180

kunjungan pada tahun 2012. Namun kembali meningkat pada tahun

2011 sebesar 3.163 kunjungan dan menurun kembali pada tahun 2010

sebesar 1.915 kunjungan. Secara rinci jumlah kunjungan rawat jalan

dan pasien rawat inap di sarana pelayanan kesehatan menurut

kecamatan dan puskesmas selama tahun 2014 disajikan pada lampiran

profil tabel 53.

183.290

67.265

154.430

104.880

6.443

1.915

3.163

2.180

4.407

5.445

- 50.000 100.000 150.000 200.000

2010

2011

2012

2013

2014

Rawat Inap Rawat Jalan

Page 127: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 110

1. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat

dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan

tingkat efisiensi pelayanan. Berdasarkan keputusan Menteri

Kesehatan No.34/Dirhub/1972 tentang perencanaan dan

pemeliharaan disebutkan bahwa untuk menunjang

terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah

sakit diwajibkan mempunyai dan merawat statistik yang up to

date dan membina rekam medis berdasarkan ketentuan yang

ditetapkan.

Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan

kesehatan di Rumah sakit yang dipantau antara lain

pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) dan rata-

rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO) yang digunakan

untuk menilai cakupan pelayanan unit rawat inap. Sedangkan

rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of

Interval/TOI) dan rata-rata lama menginap (Average Length of

Stay/ALOS) digunakan untuk menilai efisiensi pelayanan unit

rawat inap. Indikator yang digunakan untuk menilai mutu

pelayanan unit rawat inap adalah persentase pasien keluar yang

meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan persentase pasien keluar

yang meninggal ≥ 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).

Secara rinci indikator kinerja pelayanan di Rumah ssakit di

Kabupaten Donggala tahun 2014 pada lampiran profil tabel 55.

a. Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR)

Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase

pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu.

Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya

tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Rata-rata

BOR pada RSU Kabelota di Kabupaten Donggala pada

tahun 2014 belum memenuhi target dari BOR ideal sebesar

60-80%, yaitu 17,0 persen dan cakupan ini menurun

Page 128: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 111

apabila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 20.0

persen. Cakupan BOR secara rinci dapat dilihat pada

indikator kinerja pelayanan di rumah Sakit di Kabupaten

Donggala pada lampiran profil tabel 55.

b. Frekuensi Penggunaan Tempat Tidur (BTO)

Bed Turn Over (BTO) adalah frekuensi penggunaan

tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur

digunakan dalam satu satuan waktu (biasanya dalam

periode 1 tahun). Indikator ini memberikan tingkat efisiensi

pada pemakaian tempat tidur. Idealnya dalam 1 tahun, satu

tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali. Rata-Rata BTO

pada RSU Kabelota di Kabupaten Donggala pada tahun

2014 sebanyak 18,2 kali, cakupan ini menurun apabila

dibandingkan pada tahun 2013 sebesar 22,8 kali. Jadi BTO

pada RSU Kabelota di Kabupaten Donggala belum

memenuhi standar yang ideal dalam 1 tahun. Cakupan

BTO secara rinci dapat dilihat pada indikator kinerja

pelayanan di rumah Sakit di Kabupaten Donggala pada

lampiran profil tabel 55.

c. Interval Penggunaan Tempat Tidur (TOI)

Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata jumlah hari

tempat tidur tidak terpakai dari saat kosong sampai saat

terisi berikutnya. Angka ini merupakan salah satu indikator

tingkat efisiensi pelayanan rumah sakit. Standard TOI

adalah 1–3 hari. Rata-rata TOI di RSU Kabelota

di Kabupaten Donggala tahun 2014 adalah 16,6 hari

sedangkan pada tahun 2013 adalah 12.8 hari. Apabila

dibandingkan dengan standard TOI maka keadaan RSU

Kabelota di Kabupaten Donggala menunjukkan bahwa

tingkat efisiensi RSU masih rendah. Cakupan TOI secara

rinci dapat dilihat pada indikator kinerja pelayanan

Page 129: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 112

di rumah Sakit di Kabupaten Donggala pada lampiran

profil tabel 55.

d. Rata-rata Lama Menginap (ALOS)

Average Length of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama

rawat (dalam satuan hari) seorang pasien. Rata-rata ALOS

RSU Kabelota di Kabupaten Donggala pada tahun 2014

adalah 4 hari yang lebih meningkat dibandingkan dengan

tahun 2013 adalah 3,2 hari. Cakupan ALOS secara rinci

dapat dilihat pada indikator kinerja pelayanan di rumah

Sakit di Kabupaten Donggala pada lampiran profil tabel 55.

e. Angka Kematian Umum (GDR)

Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian

umum setiap 1.000 penderita keluar rumah sakit. Indikator

ini menggambarkan kualitas pelayanan suatu Rumah Sakit

secara umum, meskipun GDR dipengaruhi juga oleh angka

kematian ≤ 48 jam yang umumnya merupakan kasus

gawat darurat. Pada GDR, tidak melihat berapa lama

pasien berada di Rumah Sakit dari masuk sampai meninggal.

Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar.

Pada tahun 2014 angka GDR di RSU Kabelota

di Kabupaten Donggala adalah 1,0 kematian per 1.000

pasien sedangkan pada tahun 2013 adalah 0.9 per 1.000

pasien. Angka GDR ini meningkat 0,1 persen dibandingkan

dengan tahun 2013 dan masih < 45 per 1.000 pasien

keluar, artinya angka GDR RSU Kabelota telah memenuhi

nilai ideal. Cakupan GDR secara rinci dapat dilihat pada

angka kematian pasien di Rumah Sakit Kabelota Kabupaten

Donggala pada lampiran profil tabel 54.

f. Angka Kematian Netto (NDR)

Nett Death Rate (NDR) adalah angka kematian pasien

setelah dirawat ≥ 48 jam per 1.000 pasien keluar (hidup +

mati). Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan

Page 130: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 113

di Rumah Sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah

mendapatkan perawatan 48 jam artinya terdapat faktor

pelayanan rumah sakit yang terlibat dengan kondisi

meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal < 48

jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan

pasien datang ke rumah sakit yang menjadi penyebab

utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah

< 25 per 1.000 pasien keluar.

Rata-rata NDR di RSU Kabelota Donggala pada tahun

2014 adalah 3,1 per 1.000 penderita keluar (Hidup + Mati).

Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu <

25 < 25 per 1.000 pasien keluar. Cakupan NDR secara

rinci dapat dilihat pada angka kematian pasien di Rumah

Sakit Kabelota Kabupaten Donggala pada lampiran profil

tabel 54. Pencapaian indikator pelayanan kesehatan

di Rumah Sakit selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada

grafik 4.14 berikut.

Grafik 4.14Pencapaian BOR, BTO, TOI, ALOS, GDR, dan NDR

di RSUD Kabelota Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : RSU Kabelota Kab. Donggala, 2010-2014.

-

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

BOR BTO TOI ALOS GDR NDR

2010

2011

2012

2013

2014

Page 131: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 114

Tabel 4.3Pencapaian BOR, BTO, TOI, ALOS, GDR, dan NDR

di RSUD Kabelota Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

TahunIndikator kinerja pelayanan

Angka kematianpasien

BOR BTO TOI ALOS GDR NDR2010 9,6 10,9 30,2 3,2 1,6 0,62011 13,0 14,4 21,9 3,2 1,4 0,92012 16,7 18,7 16,2 3,2 1,0 0,52013 20,0 22,8 12,8 3,2 0,9 0,62014 17,0 18,2 16,6 4,0 1,0 3,1

Sumber : RSU Kabelota Kab. Donggala, 2010-2014.

Berdasarkan grafik 4.14 dan tabel 4.3, menunjukkan

bahwa indikator kinerja pelayanan di Rumah Sakit yang

berupa BOR, BTO, TOI dan ALOS mengalami trend

sepanjang 5 tahun terakhir (2010-2014). Angka BOR

sepanjang tahun 2010-2013 (9,6; 13,0; 16,7; dan 20,0)

mengalami peningkatan namun menurun pada tahun 2014

(17,0). Demikian halnya juga dengan angka BTO yang

mengalami peningkatan sepanjang 4 tahun terakhir (2010 :

10,9; 2011 : 14,4; 2012 : 18,7; dan 2013 : 22,8) dan

menurun pada tahun 2014 (18,2). Berbeda halnya dengan

angka TOI yang menurun sepanjang 4 tahun terakhir

(2010 : 30,2; 2011 : 21,9; 2012 : 16,2 dan 2012 : 12,8)

kemudian meningkat pada tahun 2014 sebesar 16,6.

Sedangkan angka ALOS senantiasa bernilai stabil sepanjang

4 tahun terakhir sebesar 3,2 dan meningkat menjadi 4,0

pada tahun 2014.

Angka kematian pasien yang berupa GDR dan NDR

juga mengalami trend sepanjang 5 tahun terakhir. Angka

GDR meningkat sepanjang 3 tahun terakhir (2010 : 1,6;

2011 : 1,4; dan 2012 : 1,0) namun menurun pada tahun

2013 (0,9) dan kembali meningkat pada tahun 2014 (1,0).

Page 132: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 115

Sedangkan angka NDR yang paling tertinggi pada tahun

2014 sebesar 3,1 dan terendah pada tahun 2012 sebesar 0,5.

Gambaran secara rinci tentang angka kematian pasien

di Rumah Sakit Kabupaten Donggala Tahun 2014 dapat

dilihat pada lampiran tabel 54 dan indikator kinerja

pelayanan di Rumah Sakit Kabupaten Donggala Tahun

2014 pada lampiran tabel 55.

2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)

Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas untuk meningkatkan

akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh

masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat

kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.

Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

diharapkan dapat menurunkan AKI, AKB, AKABA serta

menurunkan angka kelahiran disamping dapat terlayaninya

kasus–kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya.

Program ini telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan

akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin

di Puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan

di Rumah Sakit.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Donggala, jumlah peserta

Jamkesmas sebesar 158.015 jiwa (54,3%) dan Jamkesda sebesar

17.766 jiwa (6,1 persen). Jumlah ini meningkat untuk cakupan

Jamkesmas apabila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu

147.346 jiwa sedangkan jumlah peserta Jamkesda masih tetap

sebesar 17.766 Jiwa. Cakupan jaminan kesehatan Kabupaten

Donggala secara rinci dapat dilihat pada lampiran profil tabel

52.

Page 133: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 116

C. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar

Biasa (KLB)

Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan

KLB merupakan tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus

penyakit berpotensi wabah yang terjadi pada masyarakat. Upaya

penanggulangan yang dilakukan dimaksudkan untuk mencegah

penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak negatif yang

dapat ditimbulkan.

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data oleh

pengelola program surveilans, jumlah desa/kelurahan yang

melaporkan terkena KLB dan yang mendapatkan penanganan

< 24 jam dapat dilihat pada grafik 4.15 berikut.

Grafik 4.15KLB di Desa/Kelurahan yang Terkena dan Ditangani <24 Jam

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi P2P. Dinkes Kab. Donggala. 2010 - 2014.

Berdasarkan grafik 4.15, menunjukkan bahwa pada tahun

2014 persentase desa/kelurahan yang terkena KLB dan mendapat

penanganan dalam kurun waktu < 24 jam yakni sebesar 90%,

dengan jumlah desa yang terkena KLB yakni sebanyak 7 desa

(Desa Marana, Desa Batusuya, Desa Toaya Vunta, Desa Tambu,

Desa Kampung Baru, Desa Tompe dan Desa Lumbu Lama).

Jumlah kasus KLB selama tahun 2013 sebanyak 5 jenis

penyakit dan 1 kasus tersangka keracunan makanan dengan

23

9

13

2

7

23

9

13

2

6

0 5 10 15 20 25

2010

2011

2012

2013

2014

Ditangani < 24 Jam

Desa KLB

Page 134: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 117

jumlah 71 penderita dan 4 kematian. Penyakit dengan jumlah

kasus yang tinggi adalah Malaria (23 penderita) dan Chikunguya

(23 penderita) dengan 4 kematian (CFR tersangka keracunan

makanan : 25,0 persen; Tetanus Neonatorum : 100%; Diare :

5,3 persen dan 50%). Jumlah penderita dan kematian pada KLB

menurut jenis KLB pada tahun 2014 disajikan secara rinci pada

lampiran tabel 27 dan 28.

2. Pemberantasan Penyakit Polio

Upaya pencegahan dan pemberantasan polio telah

dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga

ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara

aktif terhadap kasus–kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP)

kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk

mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang

di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP

yang ditemukan. Penemuan kasus AFP dilaksanakan melalui

surveilans berbasis Rumah Sakit dan berbasis masyarakat.

Target untuk kasus AFP (non Polio) ditetapkan sebesar

≥ 2 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun sedangkan untuk

standar spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80%

spesimen tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu

diambil ≤ 14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0–80 C

sampai di laboratorium. Kabupaten Donggala pada tahun 2014

telah mencapai target angka cakupan AFP sebesar 1,0 per

100.000 penduduk usia < 15 tahun sedangkan pada tahun 2013

sebesar 5,9 per 100.000 anak umur < 15 Tahun. Jumlah kasus

AFP (Non Polio) menurut Kecamatan dan Puskesmas secara rinci

dijelaskan pada lampiran profil tabel 18.

3. Pemberantasan TB Paru

Upaya pencegahan dan pemberantasan TB Paru dilakukan

dengan pendekatan DOTS (Directly Observed Treatment

Page 135: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 118

Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan

pengawasan langsung oleh PMO (Pengawas Menelan Obat).

Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan

pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang

ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Strategi pengendalian

penyakit Tuberkulosis dilaksanakan dengan melibatkan semua

unit pelayanan kesehatan baik Puskesmas, Rumah Sakit, Pustu,

Klinik, Balai pengobatan dan dokter praktek Swasta/DPS

melaksanakan DOTS dalam penanggulangan TBC.

Indikator untuk menilai keberhasilan upaya pengendalian

tuberkulosis diukur dengan melihat cakupan penemuan

penderita minimal 83% dari perkiraan penderita baru BTA+,

angka konversi > 80%, angka kesembuhan > 85% serta angka

kesalahan pemeriksaan laboratorium kasus TB (Error rate) < 5%.

Berdasarkan jumlah penduduk pada tahun 2014 (290.915

jiwa) dan jumlah kasus BTA (+) yakni 263 kasus, maka CNR

(Case Notification Rate) BTA (+) per 100.000 penduduk adalah

90,4%. Persentase TB Paru sembuh dan pengobatan lengkap

dapat dilihat pada lampiran profil tabel 7, 8 dan 9.

4. Pemberantasan Penyakit ISPA

Upaya dalam rangka pemberantasan P2 ISPA (Penyakit

Infeksi Saluran Pernafasan Akut) lebih difokuskan pada upaya

penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan

tepat terhadap penderita Pneumonia Balita yang ditemukan.

Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu

dalam penanganan balita sakit (MTBS). Melalui pendekatan

MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang

menemukan, namun bila kondisi Balita sudah berada dalam

pneumonia berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka

penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih

lengkap.

Page 136: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 119

Persentase cakupan penemuan dan pengobatan Pneumonia

pada balita selama 5 tahun terakhir (2010–2014) dapat dilihat

pada grafik 4.16 berikut.

Grafik 4.16Persentase Penemuan dan Penanganan (Pengobatan)

Kasus Pneumonia pada BalitaKabupaten Donggala

Tahun 2010–2014

Sumber : Seksi P2P, Program Pneumonia. Dinkes Kab. Donggala. 2010 - 2014.

Berdasarkan grafik 4.16 tersebut, cakupan penemuan dan

pengobatan Pneumonia mengalami penurunan selama 4 tahun

terakhir (2010 : 47,7 persen; 2011 : 40,6 persen; 2012 : 40,6

persen; dan 2012 : 36,9 persen) dan meningkat pada tahun 2014

sebesar 47,0 persen. Secara rinci dapat dilihat pada lampiran

profil tabel 10.

Hasil cakupan penemuan penderita pneumonia pada balita

dari tahun ke tahun cenderung menurun serta semakin jauh dari

target sesuai indikator yang seharusnya dicapai setiap tahunnya.

Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain

kuantitas dan kualitas tenaga terlatih dalam penemuan kasus

masih rendah, dukungan dana untuk kegiatan program masih

sangat minim, sarana dan prasarana belum optimal.

Sementara itu data yang ada belum dapat menggambarkan

situasi penderita ISPA yang sesungguhnya karena masih banyak

kasus–kasus yang tidak tercatat, seperti misalnya penderita yang

47,740,6 40,6 36,9

47,0

0

30

60

90

120

150

2010 2011 2012 2013 2014

Page 137: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 120

berobat ke Rumah Sakit atau klinik/balai pengobatan/praktek

swasta, sehingga banyak kasus Pneumonia pada Balita yang tidak

terjaring dalam sistem pencatatan dan pelaporan program ISPA

yang telah berjalan selama ini. Hal ini disebabkan kemitraan

dengan lintas sektor atau lintas program belum berjalan dengan

baik.

5. Penanggulangan Penyakit HIV/AID dan PMS

Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS dan PMS (penyakit

menular seksual) diarahkan untuk melakukan upaya pokok

berupa pencegahan penyakit, pelayanan kesehatan dan kegiatan

penunjang yang dibutuhkan. Kegiatan Pencegahan penyakit,

antara lain diarahkan untuk meningkatkan kegiatan peningkatan

gaya hidup sehat melalui penyelenggaraan KIE, life skill

education, pendidikan kelompok sebaya, konseling, peningkatan

penggunaan kondom pada perilaku seksual rawan tertular dan

menularkan HIV dan PMS, pengurangan dampak buruk (harm

reduction) pada pengguna napza suntik, penatalaksanaan IMS

pada kegiatan klinik IMS, pemeriksaan berkala, pengobatan

dengan pendekatan sindrom dan etiologi, skrining pengamanan

darah donor, kewaspadaan universal pada setiap kegiatan medis

dan pencegahan penularan dari ibu HIV+ kepada anaknya.

Kegiatan Pelayanan kesehatan, dilakukan dalam bentuk

VCT (Voluntary Counseling & Testing), hotline service,

pemberian ART (Anti Retro-viral Therapy) terhadap pengidap

virus HIV, pengobatan infeksi opportunistic, pelayanan gizi

ODHA, pengobatan paliatif, perawatan ODHA, laboratorium

di Rumah Sakit/klinik VCT dan program dukungan untuk

melakukan perawatan penderita di rumah (Home Base Care)

serta manajemen kasus Case Management.

Kegiatan Penunjang, antara lain berupa kegiatan Second

Generation Surveilans atau Surveilans generasi ke dua AIDS,

Surveilans HIV, Surveilans IMS, Survei Surveilans Perilaku,

Page 138: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 121

memperkirakan estimasi populasi rawan dan infeksi HIV dan

proyeksi, pembiayaan, melakukan penelitian dan pengembangan,

penyusunan pengembangan peraturan dan perundang-undangan

di daerah, pendidikan dan pelatihan, kerjasama lintas sektoral

melalui KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) dan pengembangan

Teknologi Informasi.

Upaya pengendalian HIV/AIDS dilakukan secara terintegrasi

dengan melibatkan lintas program di jajaran kesehatan, lintas

sektor dan pihak terkait lainnya termasuk organisasi sosial

masyarakat (LSM), dengan harapan pelaksanaan program

pengendalian HIV/AIDS akan mampu berjalan efektif dalam

upaya membatasi laju penyebaran infeksi HIV/AIDS. Adapun

sasaran program pengendalian HIV-AIDS ini, antara lain :

a) Penduduk usia seksual aktif (15-45 tahun) terutama pada

kelompok berperilaku resiko tinggi dan juga resiko rendah.

b) Kelompok berperilaku seksual beresiko (WPS dan Klien)

juga bagi pengguna napza suntik pada wilayah yang

mempunyai prevalensi inveksi menular seksual (IMS) dan

HIV/AIDS tinggi, ODHA yang diobati ARV dan infeksi

opurtunistik.

c) Peningkatan SDM Petugas Kesehatan dan Masyarakat

peduli HIV dalam Penanggulangan HIV/AIDS.

Berdasarkan jumlah kasus HIV, AIDS, IMS/Syphilis dan

kematian akibat AIDS sepanjang 5 tahun terakhir (2010-

2014) dapat dilihat pada grafik 4.17 berikut.

Page 139: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 122

Grafik 4.17Jumlah Kasus HIV, AIDS, IMS/Syphilis dan Kematian Akibat AIDS

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi P2P, Program HIV-AIDS. Dinkes Kab. Donggala. 2010-2014.

Berdasarkan grafik 4.17, bahwa di Kabupaten Donggala,

untuk kasus HIV cenderung meningkat sepanjang 5 tahun

terakhir, yaitu pada tahun 2010 sebanyak 1 kasus, tahun 2011

sebanyak 1 kasus, tahun 2012 sebanyak 7 kasus, tahun 2013

sebanyak 6 kasus dan tahun 2014 sebanyak 10 kasus. Sedangkan

untuk kasus AIDS, pada tahun 2010 sebanyak 3 kasus, tidak

terdapat kasus HIV pada tahun 2011, tahun 2012 sebanyak

7 kasus, tahun 2013 sebanyak 4 kasus dan 2014 sebanyak 4 kasus.

Untuk kasus IMS/Syphilis, pada tahun 2010 sebanyak

19 kasus, tahun 2011 sebanyak 38 kasus, tahun 2012 sebanyak

69 kasus, tahun 2013 sebanyak 23 kasus dan tahun 2014

sebanyak 33 kasus. Sedangkan untuk kasus kematian akibat AIDS,

3 kasus pada tahun 2010, tidak ada kasus kematian pada tahun

2011, tahun 2012 sebanyak 6 kasus, tahun 2013 sebanyak 3 kasus

dan 1 kasus pada tahun 2014. Sehingga kasus HIV tertinggi

terjadi pada tahun 2014 (10 kasus) sedangkan sebanyak 7 kasus

AIDS, 69 kasus IMS/Syphilis dengan 6 kasus kematian akibat

AIDS tertinggi merupakan kasus tertinggi pada tahun 2012.

Dalam perjalanan penyakit HIV dikenal istilah “window

period” (periode jendela) yaitu 12 minggu sejak virus masuk

1 1 7 6 103 0 7 4 419

38

69

2333

3 0 6 3 10

30

60

90

120

150

2010 2011 2012 2013 2014

HIV

AIDS

IMS/Syphilis

Kematian akibat AIDS

Page 140: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 123

dalam tubuh sampai terbentuk antibodi. Sering terjadi salah

pengertian dimana dianggap “tidak terinfeksi virus HIV”

(pemeriksaan saat ini tidak/belum mendeteksi adanya antibodi),

padahal periode jendela ini sangat potensial dalam menularkan

virus karena saat ini virus berkembang biak sangat cepat. Pada

kelompok demikian, dianjurkan memeriksa ulang 12 minggu

kemudian.

Semakin tingginya mobilitas penduduk antar wilayah,

menyebarnya sentra-sentra pembangunan ekonomi di Indonesia,

meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, dan

meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan, secara

simultan telah memperbesar tingkat risiko penyebaran HIV/AIDS.

Untuk lebih jelasnya jumlah kasus HIV, AIDS dan IMS/Syphilis

menurut jenis kelamin di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat

dilihat pada lampiran profil tabel 11.

6. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang

perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian

dalam waktu yang singkat. Penyakit ini merupakan penyakit

menular yang sering menimbulkan KLB. Upaya pemberantasan

DBD terdiri dari 3 hal yaitu : 1) peningkatan kegiatan surveilans

penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan

pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan

vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor ini

yaitu :

a) Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3 M plus

(menguras, menutup dan mengubur) plus menabur

larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air,

penggerakan juru pemantau jentik (jumantik) serta

pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah

tangga.

Page 141: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 124

b) Pemeriksaan jentik berkala.

Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan

Angka Bebas Jentik (ABJ). Apabila ABJ ≥95% diharapkan

penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi. Oleh karena

itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan

kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif

pendekatan baru.

Kasus DBD di Kabupaten Donggala mengalami penurunan

kasus setiap tahunnya sepanjang 2010-2015, yakni pada tahun

2010 sebanyak 89 kasus dengan incidence rate per 100.000

penduduk adalah 32,1 kemudian meningkat menjadi 112 kasus

dengan incidence rate per 100.000 penduduk adalah 40,0 pada

tahun 2011. Namun menurun pada tahun 2012 (108 kasus

dengan incidence rate per 100.000 penduduk adalah 38,2),

tahun 2013 (67 kasus dengan incidence rate per 100.000

penduduk adalah 23,7) dan tahun 2014 (34 kasus dengan

incidence rate per 100.000 penduduk adalah 11,7). Secara rinci

jumlah kasus DBD menurut jenis kelamin, Kecamatan dan

Puskesmas tahun 2014 dapat dilihat lampiran profil tabel 21.

7. Pengendalian Penyakit Malaria

Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk

Indonesia karena mengakibatkan dampak yang luas dan

berpeluang menjadi penyakit emerging dan re-emerging. Kondisi

ini dapat terjadi karena adanya kasus impor, resistensi obat dan

beberapa insektisida yang digunakan dalam pengendalian

vektor, serta adanya vektor potensial yang dapat menularkan

dan menyebabkan malaria. Selain itu, malaria umumnya

merupakan penyakit di daerah terpencil, sulit dijangkau dan

banyak ditemukan di daerah miskin atau sedang berkembang.

Oleh karena itu, malaria merupakan salah satu penyakit menular

yang menjadi sasaran prioritas komitmen global dalam MDGs.

Page 142: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 125

Penyakit malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal

sebagai berikut : 1) adanya perubahan lingkungan yang berakibat

meluasnya tempat tempat perindukan nyamuk penular malaria;

2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan iklim

yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim

kemarau; 4) Krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan

dampak pada daerah–daerah tertentu dengan adanya

masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan

untuk terserang malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena

Plasmodium Falciparum resisten terhadap klorokuin dan

meluasnya daerah resisten, serta 6) Menurunnya perhatian dan

kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria

secara terpadu.

Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan

pengobatan yang tepat merupakan salah satu upaya penting

dalam rangka pemberantasan penyakit malaria disamping

pengendalian vektor potensial. Ada dua model pendekatan

dalam upaya penegakan diagnosa penderita malaria, yaitu untuk

wilayah Jawa-Bali dilakukan secara aktif (Active Case Detection)

oleh Juru Malaria Desa dengan mendatangi warga yang

mengeluh gejala klinis malaria, sedangkan untuk wilayah diluar

Jawa-Bali, dilakukan secara pasif dengan menunggu pasien

datang berobat kepelayanan kesehatan. Upaya pengobatan tidak

hanya diberikan kepada penderita klinis atau penderita dengan

konfirmasi laboratorium namun juga diberikan pada kelompok

tertentu untuk tujuan profilaksis.

Berdasarkan data dari pengelola program Malaria Dinas

Kesehatan Kabupaten Donggala bahwa pada tahun 2014

terdapat 166 penderita dengan pemeriksaan sediaan darah

positif dengan angka kesakitan (Annual Parasite Incidence; API)

sebesar 0,9 per 1.000 penduduk sedangkan pada tahun 2013,

sebanyak 235 penderita pemeriksaan sediaan darah positif dan

Page 143: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 126

API sebesar 0,8 per 1000 penduduk serta 1 kasus kematian

(Puskesmas Batusuya). Artinya bahwa terjadi penurunan jumlah

penderita Kasus Malaria dari tahun sebelumnya. Secara rinci

angka kesakitan dan kematian Malaria menurut jenis kelamin,

Kecamatan dan Puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil

tabel 22.

8. Pemberantasan Penyakit Kusta

Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit menular yang

menimbulkan masalah yang sangat kompleks, menyangkut

masalah-masalah : medis, sosial, ekonomi, keamanan dan

ketahanan nasional. Masalah penyakit kusta ini diperberat

dengan kompleksnya epidemiologi dan banyaknya penderita

kusta yang mendapat pengobatan ketika sudah menderita cacat

sebagai akibat masih adanya stigma dan kurangnya pemahaman

tentang penyakit kusta dan akibatnya di sebahagian besar

masyarakat Indonesia.

Sebagai akibat keterlambatan pengobatan penyakit kusta

tersebut maka penularan terus berjalan sehingga kasus baru

banyak bermunculan. Keadaan ini tentu akan menghambat

pencapaian tujuan program pemberantasan penyakit kusta.

Mengingat kondisi tersebut diperlukan adanya sistem

pembangunan kesehatan secara terpadu dan menyeluruh yang

meliputi penemuan penderita sedini mungkin, pengobatan

penderita yang tepat, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial

dengan rehabilitasi karya mantan penderita kusta

Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit kusta

antara lain adalah melakukan penemuan penderita melalui

berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan

intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan

keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta.

Prevalensi penyakit kusta di Kabupaten Donggala pada

tahun 2013 sebesar 1,3 per 10.000 penduduk dengan 38 kasus

Page 144: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 127

baru dan NCDR sebesar 14,50 per 100.000 penduduk yang

terdiri atas 11 kasus Pausie Basiler dan 30 kasus Multi Basiler.

Sedangkan tahun 2014, prevalensi penyakit kusta sebesar 1,4 per

10.000 penduduk dengan 36 kasus baru dan NCDR sebesar 12,4

per 100.000 penduduk yang terdiri atas 8 kasus Pausie Basiler

(kusta kering) dan 28 kasus Multi Basiler (kusta basah).

Naik turunnya NCDR sangat ditentukan oleh aktifitas

penemuan penderita yang dilakukan. Beberapa kegiatan dapat

dilakukan untuk meningkatkan NCDR antara lain dengan

melakukan pemeriksaan kontak secara intensif kepada semua

penderita baru, penyebarluasan informasi kepada masyarakat

dan petugas kesehatan lainnya selain jurim dapat membantu

petugas dalam menemukan kasus kusta.

Kusta merupakan penyakit kronik dengan masa inkubasi

yang panjang berdampak pada Eliminasi Kusta yang sulit

tercapai dalam waktu dekat. Upaya terpenting adalah menjaga

kesinambungan penanggulangan kusta yang harus didukung oleh

berbagai program dan sektor terkait. Untuk menilai kinerja

petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta, digunakan angka

proporsi cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan cacat

terlihat). Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan

keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata lain

kinerja petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta

pengetahuan masyarakat yang rendah.

Pada tahun 2014, proporsi penderita cacat tingkat II

sebesar 16,67 persen (2 kasus). Artinya bahwa kasus menurun

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 17,07 persen (7 kasus),

namun angka ini belum mencapai target program yaitu <5

persen. Hal ini berarti penularan masih terjadi dimasyarakat dan

kasus ditemukan terlambat sehingga pada saat penemuan

penderita sudah mengalami cacat tingkat II.

Page 145: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 128

Masa pengobatan kusta cukup panjang, berdasarkan

klasifikasi untuk tipe PB (kusta kering) dibutuhkan masa

pengobatan 6–9 bulan, sedangkan tipe MB (kusta basah) masa

pengobatan 12–18 bulan. Persentase RFT PB (tahun 2012)

sebesar 92,7%; tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar

100%. Perlu dilakukan upaya untuk memotivasi penderita kusta

baik PB maupun MB agar datang memeriksakan dirinya setiap

3 bulan setelah selesai masa pengobatannya selama 2 tahun

untuk PB dan 5 tahun untuk MB. Gambaran secara rinci kejadian

penyakit kusta di Kabupaten Donggala menurut jenis kelamin,

Kecamatan dan Puskesmas tahun 2014 dapat dilihat pada

lampiran profil tabel 14, 15, 16 dan 17.

9. Pengendalian Penyakit Filariasis

Program eliminasi filariasis di Indonesia dilaksanakan atas

dasar kesepakatan global WHO tahun 2000 yaitu ”The Global

Goal oh Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health

Problem the year 2020 ” yang merupakan realisasi dari resolusi

WHA pada tahun 1997. Program eliminasi ini dilaksanakan

melalui dua pilar kegiatan yaitu :

a. Pemberian obat massal pencegahan (POMP) filariasis

kepada semua penduduk di daerah endemis filariasis

dengan menggunakan DEC 6 mg/kg BB dikombinasikan

dengan Albendazole 400 mg sekali setahun selama 5 tahun

guna memutuskan rantai penularan.

b. Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan

mengurangi kecacatan.

Kegiatan POMP filariasis dilaksanakan untuk memutus

rantai penularan, dengan sasaran pemberian obat adalah semua

penduduk yang ada di daerah endemis filariasis kecuali anak

berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat,

penderita kronis filariasis yang dalam serangan akut, dan balita

dengan marasmus/kwasiorkor dapat ditunda pengobatannya.

Page 146: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 129

Kegiatan tatalaksana kasus klinis filariasis harus dilakukan

pada semua penderita. Tatalaksana ini bertujuan untuk

mencegah atau mengurangi kecacatan penderita dan agar

penderita menjadi mandiri dalam merawat dirinya.

Pada tahun 2014, tidak terdapat kasus Filariasis

di Kabupaten Donggala. Berbeda halnya pada tahun 2013,

terdapat 9 kasus (kasus ini merupakan kasus lama pada tahun

2011). Dalam rangka upaya memutus rantai penularan filariasis

di Kabupaten Donggala, maka telah dilaksanakan kegiatan

POMP. Pada tahun 2011 cakupan POMP Kabupaten Donggala

adalah sebesar 81.9 % dari 246.646 sasaran yang ditetapkan.

D. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

Faktor lingkungan memiliki peran yang sangat besar dalam

proses timbulnya gangguan kesehatan baik secara individu maupun

masyarakat umum. Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dan

sanitasi dasar pada prinsipnya dimaksudkan untuk memperkecil atau

meniadakan faktor risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan

akibat dari lingkungan yang kurang sehat. Bentuk upaya yang

dilakukan dalam peningkatan kualitas lingkungan, antara lain

melakukan pembinaan kesehatan lingkungan pada masyarakat dan

institusi, surveilans vektor dan pengawasan Tempat-Tempat Umum

(TTU).

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan diarahkan pada

masyarakat dan institusi yang memiliki potensi mengancam kesehatan

masyarakat yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pembinaan

dimaksud mencakup upaya pemantauan, penyuluhan dan pemberian

rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar (air

bersih dan jamban), pengelolaan sampah, sirkulasi udara,

pencahayaan dan lain-lain.

Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit/gangguan

kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, telah

Page 147: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 130

dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Perkembangan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar

di Kabupaten Donggala diuraikan sebagai berikut :

1. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang

memenuhi syarat kesehatan yaitu memiiki jamban sehat, tempat

pembuangan sampah, sarana air bersih, sarana pembuangan air

limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai

rumah tidak dari tanah.

Pada tahun 2014 dari jumlah rumah yang ada

di Kabupaten Donggala sebanyak 69.938 rumah, terdapat

11.409 rumah yang dibina, rumah yang dibina memenuhi syarat

sebanyak 3.706 rumah dan tercatat 46.073 rumah yang

dinyatakan sehat atau 65,9% dari jumlah seluruh rumah yang

ada. Persentase rumha sehat menurut Kecamatan dan Puskesmas

Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran

profil tabel 57.

2. Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan

Makanan (TPM)

Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan

Makanan (TMP) adalah tempat yang banyak dikunjungi orang

sehingga dikhawatirkan dapat menjadi sumber penyebaran

penyakit. TUPM terbagi atas TTU (tempat–tempat umum) dan

TPM (tempat pengelolaan makanan). TTU terdiri atas sarana

pendidikan, sarana kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu,

Polindes) dan Hotel sedangkan TPM terdiri atas jasa boga,

restoran, depot air minum (DAM), tempat makanan jajanan,

dan sebagainya. TUMP yang dikategorikan sehat apabila

memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,

pembuangan limbah, ventilasi baik dan luas yang sesuai dengan

banyaknya pengunjung.

Page 148: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 131

Adapun jumlah TTU memenuhi syarat kesehatan tahun

2014 dapat dilihat pada grafik 4.18 berikut.

Grafik 4.18TTU Memenuhi Syarat Kesehatan

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014.

Berdasarkan grafik 4.18, menunjukkan bahwa dari jumlah

4 unit hotel yang ada, yang telah dibina berjumlah 3 unit hotel.

Sarana kesehatan menunjukkan dari jumlah 166 unit (Rumah

Sakit, Puskesmas, Pustu, Poskesdes) semuanya telah memenuhi

syarat kesehatan. Untuk sarana pendidikan dari jumlah 460 unit

yang telah memenuhi syarat kesehatan berjumlah 482 unit.

Secara rinci persentase TTU memenuhi syarat kesehatan menurut

Kecamatan dan Puskesmas dapat dilihat pada lampiran profil

tabel 62.

Adapun jumlah TPM memenuhi syarat kesehatan tahun 2014

dapat dilihat pada grafik 4.19 berikut. Berdasarkan grafik 4.19

menunjukkan bahwa pada tahun 2014, dari 336 unit TPM di

Kabupaten Donggala sebanyak 254 unit yang memenuhi syarat

0 100 200 300 400500

Sarana Pendidikan

Sarana Kesehatan

Hotel

482

166

3

460

166

2

Memenuhi SyaratJumlah

Page 149: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 132

higiene sanitasi (jasa boga 5 unit, restoran 104 unit, DAM 93 unit

dan makanan jajanan 52 unit). Secara rinci persentase TPM

menurut status higiene sanitasi menurut Kecamatan dan

Puskesmas di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat dilihat

pada lampiran profil tabel 63.

Grafik 4.19TPM Menurut Status Higiene Sanitasi

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014.

3. Kualitas Air Minum

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka

kebutuhan akan air minum yang berkualitas semakin bertambah.

Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat terhadap air

minum meningkat, salah satunya melalui pendekatan

partisipatori yang mendorong masyarakat berperan aktif dalam

pembangunan perpipaan air bersih di daerahnya. Jumlah

penyelenggara air minum di Kabupaten donggala pada tahun

0100

200300

400

Jumlah TPM

Jasa Boga

Restoran

Depot Air Minum

Tempat Makanan Jajanan

336

5

104

93

52

Page 150: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 133

2014 sebanyak 100 dan yang memenuhi syarat (fisik,

bakteriologi dan kimia) sebanyak 97. Secara rinci persentase

kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi

syarat kesehatan menurut Kecamatan dan Puskesmas

di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran

profil tabel 59.

E. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Keadaan gizi yang baik merupakan syarat utama dalam

mewujudkan SDM yang sehat dan berkualitas. Upaya perbaikan gizi

masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani

permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Masalah gizi adalah

gangguan kesehatan seseorang/masyarakat yang disebabkan tidak

seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari

makanan.

Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan manusia, dimulai

sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa sampai dengan

usia lanjut. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada

kelompok masyarakat antara lain gizi kurang dalam bentuk Kurang

Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),

Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA) serta masalah

gizi yang berkaitan dengan penyakit degeneratif.

1. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu

Upaya pemantauan status gizi pada kelompok balita

difokuskan melalui pemantauan terhadap pertumbuhan berat

badan yang dilakukan melalui kegiatan penimbangan

di Posyandu secara rutin setiap bulan, serta pengamatan

langsung terhadap penampilan fisik balita yang berkunjung

di fasilitas pelayanan kesehatan.

Cakupan penimbangan balita di Posyandu merupakan

indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada

balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi

Page 151: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 134

serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin

tinggi cakupan balita ditimbang, seyogyanya semakin tinggi pula

cakupan Vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan

diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang.

Berdasarkan data dari pengelola program gizi, gambaran

pemantauan status gizi balita tahun 2010–2014 dapat dilihat

pada grafik 4.20 berikut.

Grafik 4.20Jumlah Balita Ditimbang dan Balita BGM

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014.

Berdasarkan grafik 4.20, cakupan terhadap jumlah balita

yang ditimbang selama tahun 2014 yakni sebesar 22.174 balita,

dari jumlah balita ditimbang, balita yang BGM berjumlah 1.875.

cakupan balita yang ditimbang ini mengalami peningkatan

sepanjang 5 tahun terakhir (2010-2014) sedangkan untuk

cakupan BGM mengalami peningkatan tertinggi pada tahun

2013 sebesar 3.126 Balita. Gambaran secara rinci mengenai hasil

penimbangan Balita menurut jenis kelamin, Kecamatan dan

Puskesmas di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat dilihat

pada Lampiran profil tabel 46.

2010 2011 2012 2013 2014

14.88718.052 19.291

21.427 22.174

819 751 1.774 3.1261.875

Balita Ditimbang Balita BGM

Page 152: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 135

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Tujuan pemberian kapsul Vitamin A pada balita adalah

untuk menurunkan prevalensi dan mencegah kekurangan

vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti

efektif untuk mengatasi masalah kekurangan Vitamin A (KVA)

pada masyarakat apabila cakupannya tinggi. Peranan vitamin A

dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak,

maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya pemberian

vitamin A lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, kesehatan

dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk kesehatan

mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan

tubuh.

Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah

bayi (umur 6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI,

anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A

200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI,

sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup

melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan setahun sekali pada

bulan Februari atau Agustus; dan anak balita 6 bulan sekali, yang

diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus.

Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas

diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan

kesehatan ibu nifas atau dapat pula diberikan di luar pelayanan

tersebut selama ibu nifas belum mendapatkan kapsul vitamin A.

Strategi penanggulangan KVA dilaksanakan melalui

pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi yaitu kapsul vitamin A

biru (6–11 bulan) sebanyak satu kali dalam setahun (bulan

februari atau agustus) dan kapsul vitamin A merah untuk anak

balita (1 – 5 tahun) sebanyak 2 kali yaitu tiap bulan Februari dan

Agustus, serta ibu nifas paling lambat 30 hari setelah melahirkan.

Gambaran pemberian kapsul vitamin A selama 5 tahun

terakhir dapat dilihat pada grafik 4.21 berikut.

Page 153: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 136

Grafik 4.21Jumlah Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Dua Kali

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2010 - 2014.

Berdasarkan grafik 4.21, terlihat bahwa sepanjang 4 tahun

terakhir (2010-2013) terjadi peningkatan cakupan balita yang

mendapat vitamin A sebanyak 2x di Kabupaten Donggala

namun pada tahun 2014 terjadi penurunan yakni menjadi

27.421 balita dari 30.353 balita. Secara rinci cakupan pemberian

vitamin A pada Balita sebanyak dua kali menurut jenis kelamin,

Kecamatan dan Puskesmas selama tahun 2014 dapat dilihat pada

lampiran profil tabel 43.

3. Pemberian Tablet Besi

Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb)

dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang

diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia,

sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi

(Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi

besi dan kelompok yang paling rentan adalah wanita hamil.

0 20.000 40.000

2010

2011

2012

2013

2014

30.031

29.700

27.826

31.781

30.353

24.636

25.703

26.000

29.155

27.421

Mendapat Vit. A 2X

Jumlah Balita

Page 154: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 137

Anemia Gizi Besi masih merupakan masalah gizi yang perlu

mendapat penanganan karena dampak yang ditimbulkan antara

lain risiko perdarahan yang dilahirkan, bayi yang dilahirkan

BBLR, kesakitan meningkat dan penurunan kesegaran fisik.

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia gizi besi

dilaksanakan melalui pemberian Tablet Tambah Darah (TTD)

yang diprioritaskan pada ibu hamil, karena prevalensi anemia

pada kelompok ini cukup tinggi

Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini terfokus

pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu

hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama masa

kehamilannya. Pelayanan pemberian tablet besi dimaksudkan

untuk mengatasi kasus Anemia serta meminimalisasi dampak

buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil.

Berdasarkan grafik 4.22 berikut bahwa cakupan pemberian

tablet besi (Fe-1) sepanjang 3 tahun terakhir mengalami

peningkatan, namun menurun pada tahun 2013 (101,6%) dan

2014 (95,8%). Sedangkan cakupan Fe-3 mengalami peningkatan

pada tahun 2012 (93,5%) setelah cakupannya menurun pada

tahun 2010 (71,1%) dan 2011 (87,6%), tetapi kemudian

menurun kembali pada tahun 2013 (91,7%) dan 2014 (77,9%).

Persentase cakupan pemberian tablet besi (Fe-1 dan Fe-3) kepada

ibu hamil menurut Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten

Donggala tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran profil tabel

31. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan

antenatal care (ANC). Cakupan kunjungan K4 pada ibu hamil

tahun 2014 sebesar 84,1% diikuti oleh cakupan Fe-3 ibu hamil

sebesar sebesar 77,9%.

Page 155: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 138

Grafik 4.22Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014.

4. Cakupan Pemberian ASI Eksklusif

Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar

adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan

umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24

bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan

pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh

kembangnya.

Cakupan pemberian ASI Aksklusif dipengaruhi beberapa hal,

terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum

adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI serta

belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan

kampanye terkait pemberian ASI maupun MP ASI, masih

kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana KIE ASI dan MP

ASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI

dan MP ASI.

0,050,0

100,0150,0

2010

2011

2012

2013

2014

2010 2011 2012 2013 2014Fe 3 71,1 87,6 93,5 91,7 77,9

Fe 1 85,5 93,0 103,3 101,6 95,8

Page 156: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 139

Pada tahun 2014 di Kabupaten Donggala, cakupan

pemberian ASI Ekskulsif mencapai 27,0 persen. Angka ini belum

mencapai target MDG’s yakni sebesar 70% dan cakupannya

menurun dibandingkan tahun 2013 (66,8%). ASI Eksklusif

tertinggi berada di Puskesmas Donggala sebesar 39,9 persen

sedangkan terendah berada di Puskesmas Pinembani sebesar

7,4 persen. Secara rinci cakupan pemberian ASI eksklusif menurut

jenis kelamin, Kecamatan dan Puskesmas di Kabupaten donggala

pada tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran profil tabel 38.

Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk

meningkatkan pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya

peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif,

penyediaan fasilitas menyusui ditempat kerja, peningkatan

pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan

keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan

pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan sepuluh

langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di Rumah Sakit

dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan

kegiatan persalinan.

Sepuluh langkah tersebut meliputi :

1. Membuat kebijakan tentang menyusui

2. Melatih staf pelayanan kesehatan

3. KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen

menyusui

4. Membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama

persalinan

5. Membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan

menyusui meskipun ibu dipisah dari bayinya

6. Memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada

indikasi medis

7. Menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang

waktu (24 jam)

Page 157: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 140

8. Menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi

9. Tidak memberi dot kepada bayi

10. Mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui

dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar

dari sarana pelayanan kesehatan.

F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

Untuk mewujudkan visi dan misi Kemenkes pada tahun 2014,

maka Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan melaksanakan

strategi ”Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan

obat dan alat kesehatan (Alkes) serta menjamin keamanan/khasiat,

kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, Alkes, dan makanan.

Menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat

melalui peningkatan akses obat bagi masyarakat luas serta pemberian

dukungan untuk pengembangan undustri farmasi di dalam negeri

sebagai upaya kemandirian di bidang kefarmasian; penggunaan obat

yang rasional dengan pelayanan kefarmasian yang bermutu;

menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET), utamanya pada Obat

Esensial Generik untuk pengendalian harga obat; meningkatkan

pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk mengembangkan industri

obat herbal indonesia; memantapkan kelembagaan dan meningkatkan

koordinasi dalam pengawasan terhadap sediaan farmasi, alat

kesehatan, dan makanan untuk menjamin keamanan,

khasiat/kemanfaatan dan mutu dalam rangka perlindungan

masyarakat dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan obat.

G. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA

Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam

yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana

lingkungan hidup terjadi akibat dari kerusakan lingkungan seperti

banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan lahan,

kecelakaan industri, tumpahan minyak dilaut; sedangkan bencana

Page 158: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 141

alam terjadi sebagai akibat aktivitas lapisan/kerak bumi/fenomena

alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi,

badai dan angin rebut yang kejadiannya sulit diprediksi.

Undang–undang Nomor 24 tahun 2007 tentang bencana pada

pasal 1 ayat 1 mendefinisikan bahwa bencana adalah peristiwa atau

rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan

masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non

alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda

dan dampak psikologis.

Upaya–upaya antisipasi berupa kesiapsiagaan baik melalui

penguatan sarana prasarana kelembagaan dan upaya mitigasi serta

pencegahan dampak sangat diperlukan dalam rangka upaya

penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.

Bencana alam yang terjadi di Wilayah Kabupaten Donggala telah

banyak menimbulkan korban meninggal, hilang dan pengungsi. Dinas

Kesehatan Kabupaten Donggala sebagai Institusi yang bertanggung

jawab dalam pelayanan kesehatan menyelenggarakan upaya

penanganan masalah kesehatan akibat bencana dengan kegiatan-

kegiatan antara lain ; Pembentukan Pos Pelayanan Kesehatan,

Mobilisasi sarana dan prasarana dan tenaga kesehatan, pengiriman

bahan logistik (obat-obatan dan bahan habis pakai), berkoordinasi

dengan : Pusat Penanggulangan Krisis (PPK), Dinas Kesehatan

Kabupaten dan Rumah Sakit, dan upaya-upaya penanggulangan

bencana lainnya.

Page 159: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Situasi Sumber Daya Kesehatan

5

Page 160: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 142

BAB 5

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung

dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan diharapkan

dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya pembangunan

kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna apabila kebutuhan akan

SDM kesehatan dapat terpenuhi. Dalam bab ini, gambaran mengenai situasi

SDM dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan

pembiayaan kesehatan.

A. SARANA KESEHATAN

Penyediaan sarana kesehatan melalui Rumah Sakit, Puskesmas

dan jaringannya, sarana pelayanan lain, dan sarana produksi dan

distribusi kefarmasian terdapat pada tabel 5.1 atau secara rinci dapat

dilihat pada lampiran profil tabel 66 berikut.

Tabel 5.1Jumlah Fasilitas Kesehatan Kabupaten Donggala

Tahun 2010-2014No. Sarana Kesehatan 2010 2011 2012 2013 2014

Rumah Sakit1. Rumah Sakit Umum 1 1 1 1 12. Rumah Sakit Bersalin 0 1 1 1 1

Puskesmas dan Jaringannya3. Puskesmas perawatan 9 9 8 8 84. Puskesmas non perawatan 5 5 6 6 85. Puskesmas Keliling 20 20 18 22 226. Puskesmas pembantu 73 73 74 72 717 Pusat Kesehatan Desa 55 68 63 97 998 Pos Pelayanan Terpadu 457 457 450 447 447

Sarana Pelayanan Lain9. Praktek Dokter Perorangan 7 7 0 0 010. Unit Transfusi Darah 0 0 0 1 1

Sarana Produksi danDistribusi Kefarmasian

11. Apotek 2 4 4 6 912. Toko Obat 0 0 10 6 613. GFK 0 0 1 1 1

Sumber : Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala. 2010-2014.

Page 161: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 143

1. Rumah Sakit

Ruang lingkup pembangunan kesehatan selain upaya

promotif dan preventif, didalamnya juga terdapat pembangunan

kesehatan bersifat kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit

merupakan pelayanan kesehatan pada masyarakat yang bergerak

dalam kegiatan kuratif dan rehabilitatif serta berfungsi sebagai

sarana pelayanan kesehatan rujukan.

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan

sarana Rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan

fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah

sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah

penduduk. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap

fasilitas pelayanan kesehatan, jumlah Rumah sakit umum

(pemerintah dan swasta) pada periode tahun 2010–2014

cenderung tetap yaitu dari 1 unit. Situasi perkembangan jumlah

tempat tidur Rumah sakit secara ringkas dapat dilihat pada grafik

5.1 berikut.

Grafik 5.1Perkembangan Jumlah Tempat Tidur RSUD Kabelota

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

2010

2011

2012

2013

2014

102

102

102

102

105

3.567

4.837

6.231

7.452

6.525

Jumlah Hari Perawatan Tempat Tidur

Page 162: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 144

Berdasarkan Grafik 5.I, menunjukkan bahwa jumlah

tempat tidur pada tahun 2014 bertambah sebanyak 3 dari 102

unit tempat tidur pada tahun 2013 dengan jumlah hari

perawatan yang menurun yakni dari 7.452 (tahun 2013) menjadi

6.525 (tahun 2014).

2. Puskesmas dan Jaringannya

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut

Puskesmas merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas sebagai unit pelayanan

kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam sistem pelayanan

kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan dan beberapa

upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,

kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan

pemerintah daerah setempat. Puskesmas memiliki fungsi

sebagai : 1) pusat pembangunan berwawasan kesehatan; 2) pusat

pemberdayaan masyarakat, 3) pusat pelayanan kesehatan

masyarakat primer; dan 4) pusat pelayanan kesehatan

perorangan primer.

Pelayanan kesehatan di Puskesmas diupayakan terus

meningkat. Jumlah puskesmas dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan sehingga diharapkan pelayanan kesehatan dapat

terjangkau oleh masyarakat dan merata sampai ke daerah

terpencil. Selain penambahan jumlah, peningkatan status

puskesmas juga dilakukan, yaitu peningkatan status puskesmas

yang awalnya adalah puskesmas non perawatan menjadi

puskesmas perawatan atau peningkatan status puskesmas dari

yang sebelumnya puskesmas pembantu menjadi puskesmas induk.

Pada tahun 2014, sarana kesehatan berupa Puskesmas dan

jaringannya antara lain Puskesmas Perawatan 8 unit, Puskesmas

non perawatan 8 unit, Puskesmas keliling 22 unit, Puskesmas

Page 163: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 145

pembantu (Pustu) 71 unit, Pusat Kesehatan Desa (Poskesdes) 97

unit dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 447 unit.

Pada tahun 2014, persebaran Puskesmas (Perawatan dan

non perawatan) di Kabupaten Donggala sudah merata pada

setiap 16 kecamatan (1 kecamatan memiliki 1 Puskesmas).

Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Kabupaten

Donggala tahun 2014 (290.915 jiwa), maka rasio Puskesmas

sebesar 0,01 persen (jumlah Puskesmas dibagi jumlah penduduk

tahun 2014 dikalikan dengan 100%) yang artinya bahwa

1 Puskesmas melayani 18.182 jiwa. Cakupan ini telah memenuhi

standar nasional dimana 1 Puskesmas melayani 25.000 jiwa,

artinya bahwa Pemerintah Kabupaten Donggala telah mampu

menyediakan sarana kesehatan sesuai standar nasional tersebut.

3. Sarana Pelayanan Lain

Praktek dokter perorangan dan unit transfusi darah (UTD)

merupakan bagian dari sarana pelayanan lain di Kabupaten

Donggala. Pada tahun 2014, tidak terdapat praktek dokter

perorangan di wilayah kerja Kabupaten Donggala sedangkan

UTD hanya terdapat 1 unit.

4. Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Obat merupakan salah satu komponen yang tak

tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Akses terhadap obat

terutama obat esensial merupakan salah satu hak asasi manusia.

Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan

kewajiban bagi pemerintah dan dan institusi pelayanan

kesehatan baik publik maupun swasta.

Sebagai komoditi khusus, semua obat yang beredar harus

terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat

memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu

upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga

ketangan konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan

Page 164: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 146

obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara

fisik serta dapat mempertahankan kualitas obat di samping

tenaga pengelola yang terlatih.

Instalasi farmasi merupakan unit pengelola perbekalan

kefarmasian dan alat kesehatan yang ada ditingkat provinsi dan

kabupaten/kota, sebagai sarana pengadaan, penerimaan,

penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, administrasi dan

pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan

pelayanan kefarmasian. Pada tahun 2012 telah dibangun instalasi

farmasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala. Jumlah sarana

kesehatan berupa Apotek 9 unit, Toko obat 6 unit dan GFK

1 unit di wilayah kerja Kabupaten Donggala pada tahun 2014.

5. Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat

dilakukan dengan menerapkan berbagai pendekatan, termasuk

didalamnya dengan melibatkan potensi masyarakat. Hal ini

sejalan dengan konsep pemberdayaan pengembangan

masyarakat yang tercermin dalam pengembangan sarana UKBM.

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, berbagai upaya telah dilaksanakan termasuk

dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya di masyarakat,

antara lain Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan

Desa (Poskesdes), Desa siaga (DESI), Tanaman Obat Keluarga

(TOGA), dan Pos Obat Desa.

a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Posyandu adalah salah satu bentuk UKBM yang

dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan

bersama masyarakat guna memberdayakan masyarakat dan

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

Page 165: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 147

mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi, dan

balita.

Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program

prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,

perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk

memantau perkembangan posyandu maka dikelompokkan

menjadi 4 strata, yaitu Pratama, Madya, Purnama dan

Mandiri.

Grafik 5.2Perkembangan Posyandu dan Stratanya

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Promosi Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan grafik 5.2 tersebut, jumlah posyandu

di Kabupaten Donggala tahun 2014 sebanyak 451 unit yang

terdiri dari Pratama sebanyak 116 pos (25,7 persen),

Madya sebanyak 229 pos (50,8%), Purnama sebanyak 102

pos (22,6 persen) dan Mandiri 4 pos (0,9 persen).

Sedangkan jumlah posyandu aktif sebanyak 106 pos atau

23,5 persen. Apabila dibandingkan dengan tahun 2010-

2012 maka terdapat perubahan strata posyandu mandiri,

dari 0,8 persen (tahun 2013) menjadi 0,9 persen (2014).

Gambaran jumlah Posyandu menurut strata, kecamatan

2010 2011 2012 2013 2014

57,0

40,7

25,6 26,6 25,7

37,6

48,655,8 52,8 50,8

5,4 10,317,8 19,6

22,6

- 0,4 0,9 0,8 0,9

Pratama

Madya

Purnama

Mandiri

Page 166: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 148

dan puskesmas di Kabupaten Donggala tahun 2014 dapat

dilihat pada lampiran profil tabel 68.

b. Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan Desi (Desa Siaga)

Poskesdes merupakan UKBM yang memberikan

pelayanan kesehatan dasar buka setiap hari dan dapat

diakses dengan mudah oleh penduduk di wilayah tersebut.

Poskesdes dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang

kader. Kegiatan utama poskesdes yaitu pengamatan dan

kewaspadaan dini (surveilans perilaku berisiko, lingkungan

dan masalah kesehatan lainnya), penanganan

kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap

bencana serta pelayanan kesehatan.

Pelayanan yang diberikan poskesdes juga mencakup

pertolongan persalinan dan pelayanan KIA. Adanya

poskesdes merupakan salah satu indikator suatu desa

disebut desa siaga. Desa Siaga adalah desa dan kelurahan

yang penduduknya dapat mengakses pelayanan kesehatan

dasar dan mengembangkan UKBM. Sebuah desa dikatakan

menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki

minimal sebuah Poskesdes dengan tenaga 1 bidan dan

2 kader.

Sampai dengan tahun 2014 terdapat 97 unit dengan

rasio poskesdes terhadap desa/upt/kelurahan sebesar 0,65

dan desa siaga sebanyak 61 desa (36,5 persen) dari 167

desa/kelurahan. Secara rinci data UKBM menurut

kecamatan dan puskesmas dapat dilihat pada lampiran

profil tabel 68 dan 69.

6. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

Pembangunan kesehatan berkelanjutan membutuhkan

tenaga kesehatan yang memadai baik dari segi jenis, jumlah

maupun kualitas. Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang

Page 167: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 149

berkualitas tentu saja dibutuhkan proses pendidikan yang

berkualitas pula.

Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk

meningkatkan ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam

rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pendididkan tenaga kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah

dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan dan jenjang

pendidikan.

Pada tahun 2014 di Kabupaten Donggala terdapat 1 unit

Politeknik Kesehatan (Poltekkes) yang dikelola oleh pemerintah

daerah dengan program studi yang diselenggarakan yakni

keperawatan.

B. TENAGA KESEHATAN

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau

ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis

tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

Jenis tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan,

tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, tenaga

keterapian fisik dan tenaga keteknisan medis.

Tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting

dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan

yang berkualitas harus didukung oleh SDM yang berkualitas disamping

ketersediaan sumber daya yang lain. Hal yang penting diperhatikan

dalam pengadaan SDM adalah jumlah, jenis, distribusi tenaga

kesehatan dan rasionya terhadap jumlah penduduk.

1. Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan menurut Jenis Tenaga

Data yang diperoleh dari Bidang Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dan Sub Bagian Kepegawaian

menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang bekerja

Page 168: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 150

di Kabupaten Donggala pada tahun 2014 berjumlah 508 orang

yang tersebar anatara lain Dinas Kesehatan sebanyak 112 orang,

RSUD Kabelota sebanyak 120 orang, Puskesmas sebanyak 246

orang dan AKPER Donggala sebanyak 30 orang. Jumlah ini

menurun apabila dibandingkan dengan tahun 2013 (Dinas

Kesehatan 98 orang, RSUD Kabelota 116 orang, Puskesmas 450

orang dan AKPER Donggala sebanyak 30 dengan total

694 orang).

Berikut ini akan disajikan jumlah tenaga kesehatan menurut

jenis tenaga yang bekerja di institusi pelayanan kesehatan

pemerintah, yaitu Dinkes, RSUD, Puskesmas dan AKPER.

Grafik 5.3Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga

Kabupaten DonggalaTahun 2014

Sumber : Bidang SDMK. Dinkes Kab. Donggala. RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

Berdasarkan grafik 5.3 bahwa jumlah tenaga kesehatan yang

paling banyak adalah tenaga Bidan sebanyak 222 orang

sedangkan teknisi gigi yang paling rendah untuk tahun 2014.

536

9222

16242

173

2640

124

1414

117

dr. spesialisdr. umum

dr. gigiBidan

PerawatPerawat gigi

FarmasiApoteker

KesmasKesling

GiziFisioterapi

RadiograferRadioterapis

Teknisi gigiAnalisis kesehatan

Page 169: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 151

Untuk melihat kecukupan tenaga kesehatan (dalam hal ini

tenaga yang melayani langsung masyarakat) di sarana pelayanan

kesehatan biasanya digunakan rasio tenaga kesehatan per

100.000 penduduk. Gambaran jumlah, rasio dan standar rasio

tenaga kesehatan berdasarkan indikator indonesia Sehat 2010

dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut.

Tabel 5.2Jumlah, Rasio dan Standar Rasio Tenaga Kesehatan

Berdasarkan Indikator Indonesia Sehat 2010Kabupaten Donggala

Tahun 2014

Sumber : Bidang SDMK. Dinkes Kab. Donggala. RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

No Jenis Tenaga Jumlah Rasio Standar RasioPer 100.000 Penduduk

Tenaga Medis1 Dokter Spesialis 5 1,7 62 Dokter Umum 36 12,4 403 Dokter Gigi 9 3,1 11

Tenaga Keperawatan4 Bidan 222 156,2 1005 Perawat 162 55,7 117,5

Tenaga Kefarmasian6 Farmasi 17 6,9 227 Apoteker 3 10

Tenaga KesehatanMasyarakat

8 KesehatanMasyarakat

26 8,9 40

Tenaga KesehatanLingkungan

9 Kesehatan Lingkungan 40 13,8 40Tenaga Gizi

10 Nutrisionis 12 4,1 22Tenaga Teknisi Medis

11 Fisioterapi 4 1,4 6Tenaga Medis danFisioterapis

12 Radiografer 14

15,8 413 Radioterapis 1414 Teknisi Gigi 115 Analisis Kesehatan 17

Page 170: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 152

Berdasarkan tabel 5.2, maka rasio tenaga medis (dokter

spesialis, dokter spesialis gigi dan dokter umum) belum

memenuhi standar indikator Indonesia Sehat 2010. Berbeda

dengan tenaga keperawatan (Bidan dan Perawat), dimana

tenaga bidan telah memenuhi standar rasio (100) yakni 156,2.

Sedangkan untuk kefarmasian, kesehatan masyarakat,

kesehatan lingkungan, gizi dan teknisi medis juga belum ada

yang memenuhi stndar rasio Indonesia Sehat 2010. Berbeda

halnya dengan tenaga medis dan fisioterapis dengan standar

rasio 4 sedangkan cakupan rasio nya pada tahun 2014 ini sebesar

15,8. Artinya untuk tenga medis dan fisoterapis telah memenuhi

standar rasio Indonesia Sehat 2010.

2. Pendidikan Tenaga Kesehatan

Salah satu unsur yang berperan dalam percepatan

pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang bertugas

disarana pelayanan kesehatan dimasyarakat. Dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat tersebut tenaga diharuskan untuk

memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan

paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan,

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas

maka dibutuhkan pendidikan yang berkualitas, salah satu

caranya dengan mengikuti tugas belajar (Tubel). Setiap tahun

terdapat tenaga kesehatan yang mengikuti Tubel dengan jenjang

pendidikan yang berbeda–beda. Jenjang pendidikan yang paling

banyak diikuti tenaga kesehatan adalah pendidikan Diploma

(DIII) kesehatan. Tenaga kesehatan tersebut berasal dari unit-unit

kesehatan, seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan

Kabupaten dan Dinas Kesehatan Propinsi. Adapun jumlah tenaga

kesehatan yang mengikuti Tubel berdasarkan jenjang

pendidikannya dapat dilhat pada tabel 5.3 berikut.

Page 171: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 153

Tabel 5.3Jumlah Tenaga Kesehatan yang Mengikuti Tugas Belajar

Kabupaten DonggalaTahun 2010–2014

Tahun D III D IV S1 S2 Spesialis Jumlah

2010

2011

2012

2013

2014

40

4

5

0

0

0

2

0

1

0

2

16

17

0

2

7

0

1

4

4

0

1

1

9

0

49

23

23

14

6

Jumlah 64 3 40 17 11 134Sumber : Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2010-2014.

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa sepanjang

5 tahun terakhir (tahun 2010–2014), jumlah tenaga

kesehatan yang mengikuti tugas belajar sebanyak 134 orang

yang terdiri dari jenjang pendidikan Diploma III (DIII)

mencapai 64 orang, Diploma IV sebanyak 3 orang, Sarjana

Satu (S1) sebanyak 40 orang, Strata Dua (S2) sebanyak 17

orang, dan Spesialis sebanyak 11 orang.

Namun, pada tahun 2014 tenaga kesehatan yang

mengikuti tugas belajar sebanyak 6 orang yang merupakan

jumlah paling sedikit sepanjang 5 tahun terakhir. Berbeda

halnya dengan tahun 2010, merupakan jumlah tenaga

kesehatan yang paling banyak mengikuti tugas belajar.

Mulai tahun 2011 sampai dengan sekarang jenjang

pendidikan yang di ikuti tenaga kesehatan lebih beragam,

hal ini ditandai dengan adanya tenaga kesehatan yang

mengikuti jenjang pendidikan Diploma IV (D IV) dan

program dokter spesialis. Hal ini tidak terlepas dari upaya

yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten

Page 172: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 154

Donggala untuk meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan yang akan diberikan oleh tenaga kesehatan

nantinya.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Salah satu komponen sumber daya yang diperlukan dalam

menjalankan pembangunan kesehatan adalah pembiayaan kesehatan.

Dalam melaksanakan upaya pembangunan kesehatan diperlukan

pembiayaan, baik yang bersumber dari pemerintah, maupun

masyarakat termasuk swasta. Pembiayaan kesehatan yang bersumber

dari pemerintah terdiri atas (1) APBD Kesehatan meliputi APBD

Propinsi dan APBD Kabupaten/Kota, (2) APBN Kesehatan meliputi

APBN Propinsi dan kabupaten/kota termasuk pinjaman hutang luar

negeri (PHLN) dan ASKESKIN.

Pada tahun 2014 total anggaran kesehatan untuk Kabupaten

Donggala berjumlah Rp.80.710.048.114,- yang berasal dari APBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala sebesar Rp.58.765.431.830,-

dan APBN untuk Dinas Kesehatan sebesar Rp.21,944.616.284,- .

Berdasarkan total anggaran kesehatan Kabupaten Donggala dan

Jumlah Penduduk Kabupaten Donggala, maka anggaran kesehatan

perkapita sebesar Rp. 277.435,- sedangkan persentase total APBD

kesehatan Kabupaten Donggala terhadap total APBD Kabupaten

Donggala sebesar 3.60 persen. Secara rinci anggaran kesehatan

Kabupaten Donggala pada tahun 2014 dapat di lihat pada lampiran

profil tabel 79.

Page 173: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 155

Page 174: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

B a b VI

KESIMPULAN

6

Page 175: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 155

BAB 6

KESIMPULAN

Profil Kesehatan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk

melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pencapaian hasil

pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar

pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian target indikator

Millenium Development Goals bidang kesehatan. Berbagai upaya dilakukan

untuk peningkatan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten

Donggala melalui program–program kesehatan yang sejalan dengan

pelaksanaan desentralisasi dibidang kesehatan.

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala Tahun 2014 memberikan gambaran

secara garis besar tentang kesehatan masyarakat di Kabupaten Donggala tahun

ke tahun. Profil ini juga diharapkan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja

pembangunan kesehatan yang sangat dibutuhkan bagi para penentu kebijakan

dan perencana pembangunan kesehatan. Selain itu, profil juga menjadi salah

satu bahan untuk menilai pencapaian program yang diharapkan dapat

digunakan dalam melakukan perbaikan dari setiap program yang telah

dilaksanakan. Data dan informasi dalam profil disajikan dalam bentuk narasi,

tabel, grafik dan gambar.

Berdasarkan pemaparan yang disajikan di Profil Kesehatan Kabupaten

Donggala Tahun 2014, maka dapat diambil beberapa kesimpulan berikut :

a. Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Donggala semakin meningkat,

dilihat dari penurunan AKB (0,7 persen), dan AKABA (1,1 persen) serta

morbiditas penyakit, peningkatan status gizi masyarakat dan umur

harapan hidup (66 tahun) namun masih perlu dilakukan upaya percepatan

pencapaian sesuai dengan target DPA Dinas Kesehatan Kabupaten

Donggala Tahun 2010-2014 dan Renstra Kemenkes RI Tahun 2010-2014.

b. Beberapa penyakit menular langsung (TB Paru, HIV-AIDS, Pneumonia,

Diare dan Kusta) dan penyakit menular bersumber binatang (Malaria,

DBD, Filariasis) masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Donggala,

Page 176: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 156

termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) namun

dengan prevalensi penyakit yang masih rendah.

c. Pelaksanaan Upaya Kesehatan yang dilakukan di Kabupaten Donggala,

dapat digambarkan berikut :

1. Cakupan K4 sebanyak 84,1%.

2. Cakupan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar

91,6%.

3. Cakupan kunjungan Neonatus (KN3) mencapai 96,7%

4. Cakupan desa/kelurahan UCI sebesar 87,4%

5. Pengendalian berbagai penyakit yang telah dilakukan antara lain :

a) Gerakan imunisasi polio dan kegiatan surveilans epidemiologi

secara aktif khususnya terhadap AFP.

b) Pencegahan dan pemberantasan TB Paru dengan pendekatan

DOTS atau pengobatan TB Paru dan pengawasan langsung

oleh Pengawas Menelan Obat (PMO).

c) Peningkatan tatalaksana berbagai kasus penyakit dengan cepat

dan tepat.

d) Pendirian Klinik VCT (Voluntary Conselling and Testing) untuk

HIV/AIDS di Puskesmas Donggala.

e) Pemberian Kapsul Vitamin A kepada balita dengan capaian

90,3%.

f) Pemberian tablet Fe3 sebesar 77,9% kepada ibu hamil

di Kabupaten Donggala.

g) Adanya peningkatkan ratio sarana pelayanan kesehatan

(Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan

Rumah Sakit) dan ratio tenaga kesehatan terhadap jumlah

penduduk, dapat digambarkan berikut :

1) Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten Donggala, sebanyak 2

unit dengan rincian 1 unit RS Pemerintah dan 1 unit RS

Bersalin.

Page 177: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 157

2) Jumlah Puskesmas sampai akhir tahun 2014 sebanyak

16 unit dan setiap kecamatan telah memiliki minimal 1

puskesmas.

3) Jumlah Puskesmas Pembantu sampai akhir tahun 2014

sebanyak 71 unit.

4) Jumlah Puskesmas Keliling sebanyak 22 unit.

5) Jumlah Pusat kesehatan desa sebanyak 97 unit.

6) Jumlah Pos pelayanan terpadu sebanyak 447 unit.

7) Jumlah Dokter Umum sebanyak 36 orang dan rasionya

terhadap jumlah penduduk Kabupaten Donggala

adalah 12,4 per 100.000 penduduk.

8) Jumlah dokter spesialis sebanyak 5 orang, rasionya

terhadap jumlah penduduk Kabupaten Donggala

adalah 1,7 per 100.000 penduduk.

9) Jumlah dokter gigi sebanyak 9 orang, rasionya

terhadap jumlah penduduk Sumatera Utara adalah 3,1

per 100.000 penduduk.

10) Jumlah perawat sebanyak 162 orang, rasionya

terhadap jumlah penduduk Kabupaten Donggala

adalah 55,7 per 100.000 penduduk.

11) Jumlah bidan sebanyak 222 orang, rasionya terhadap

jumlah penduduk Kabupaten Donggala adalah 156,2

per 100.000 penduduk.

12) Jumlah desa siaga sampai akhir 2014 sebanyak 61 desa

atau 36,5 persen.

d. Pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah, terutama APBD Kabupaten

mengalami peningkatan setiap tahunnya, walaupun belum mencapai

alokasi sebesar 10% untuk sektor kesehatan dari total APBD Kabupaten

sesuai dengan tuntutan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

e. Masih lemahnya sistem pelaporan khususnya penyampaian profil

kesehatan Kabupaten Donggala sehingga mengakibatkan terlambatnya

penyelesaian profil kesehatan Kabupaten.

Page 178: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 158

Page 179: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 5.276 Km

2Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 167 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 148.804 142.111 290.915 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,1 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km

255,1 Jiwa/Km

2Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 65 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 104,71 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 3,90 5,32 4,59 % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi Tabel 3

a. SMP/ MTs 18.817,0 18.891,0 37.708,0 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 15.773,0 10.521,0 26.294,0 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 2.529,0 2.183,0 4.712,0 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 257,0 1.252,0 1.509,0 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 257,0 256,0 513,0 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 1.500,0 1.477,0 2.977,0 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,0 0,0 0,0 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 2.916 2.679 5.595 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 17,9 8,9 13,6 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 11,0 12,0 23,0 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 3,8 4,5 4,1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 3,0 1,0 4,0 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 1,0 0,4 0,7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 5,0 1,0 6,0 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 1,7 0,4 1,1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 4 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 250,2 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

DINAS KESEHATAN KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 180: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.2 Angka Kesakitan19 Tuberkulosis20 Jumlah kasus baru TB BTA+ 162 101 263 Kasus Tabel 721 Proporsi kasus baru TB BTA+ 61,60 38,40 % Tabel 722 CNR kasus baru BTA+ 55,69 34,72 90,40 per 100.000 penduduk Tabel 723 Jumlah seluruh kasus TB 211 131 342 Kasus Tabel 724 CNR seluruh kasus TB 72,53 45,03 117,56 per 100.000 penduduk Tabel 725 Kasus TB anak 0-14 tahun 5,0 % Tabel 726 Persentase BTA+ terhadap suspek 11,54 7,51 9,63 % Tabel 827 Angka kesembuhan BTA+ 86,5 87,8 87,0 % Tabel 928 Angka pengobatan lengkap BTA+ 33,5 23,5 29,6 % Tabel 929 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 120,0 111,2 116,6 % Tabel 930 Angka kematian selama pengobatan 4,8 2,1 6,9 per 100.000 penduduk Tabel 931 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 51,5 42,5 47,0 % Tabel 1032 Jumlah Kasus HIV 8 2 10 Kasus Tabel 1133 Jumlah Kasus AIDS 7 4 11 Kasus Tabel 1134 Jumlah Kasus Syphilis 14 19 33 Kasus Tabel 1135 Jumlah Kematian karena AIDS 0 1 1 Jiwa Tabel 1136 Donor darah diskrining positif HIV 0,32 0,00 0,24 % Tabel 1237 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 9,8 10,2 10,0 % Tabel 1338 Kusta39 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 27 9 36 Kasus Tabel 1440 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 9,3 3,1 12,4 per 100.000 penduduk Tabel 1441 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 16,67 % Tabel 1542 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 16,67 % Tabel 1543 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2 per 100.000 penduduk Tabel 1544 Angka Prevalensi Kusta 1,00 0,38 1,4 per 10.000 Penduduk Tabel 1645 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100,0 100,0 100,0 % Tabel 1746 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 29,2 0,0 21,9 % Tabel 1747 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi48 AFP Rate (non polio) < 15 th 1,0 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 1849 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 1950 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 1951 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 1952 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 1953 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 1954 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 1 1 Kasus Tabel 1955 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 1956 Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20

Page 181: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

57 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 2058 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 2059 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 2060 Incidence Rate DBD 7,9 0,0 11,7 per 100.000 penduduk Tabel 2161 Case Fatality Rate DBD 0 0 0 % Tabel 2162 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,9 0,53 0,57 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2263 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2264 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2365 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 11,4 12,7 12,0 % Tabel 2466 Persentase obesitas 0,00 0,00 0,0 % Tabel 2567 Persentase IVA+ pada perempuan usia 30-50 tahun 0,00 % Tabel 2668 Persentase Deteksi Dini CA Serviks dengan Metode IV +

dan Kanker Payudara dengan CBE 0,00 % Tabel 2669 Jumlah penderita dan kematian menurut KLB 3 1 4 Tabel 2770 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,0 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan71 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 100,6 % Tabel 2972 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 84,1 % Tabel 2973 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 91,6 % Tabel 2974 Pelayanan Ibu Nifas 93,2 % Tabel 2975 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 94,3 % Tabel 2976 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 51,1 % Tabel 3077 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 77,9 % Tabel 3178 Penanganan komplikasi kebidanan 47,3 % Tabel 3279 Penanganan komplikasi Neonatal 68,4 72,7 70,4 % Tabel 3280 Peserta KB Baru 29,7 % Tabel 3581 Peserta KB Aktif 64,5 % Tabel 3582 Bayi baru lahir ditimbang 98,3 100,7 99,5 % Tabel 3683 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 2,5 2,1 2,3 % Tabel 3684 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 101,6 97,5 99,6 % Tabel 3785 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 97,2 96,2 96,7 % Tabel 3786 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 67,4 60,3 63,9 % Tabel 3887 Pelayanan kesehatan bayi 96,0 103,1 99,5 % Tabel 3988 Desa/Kelurahan UCI 87,4 % Tabel 4089 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 92,8 96,8 94,7 % Tabel 4190 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 91,6 95,8 93,6 % Tabel 42

Page 182: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

91 Bayi Mendapat Vitamin A 99,2 101,7 100,4 % Tabel 43

Page 183: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

92 Anak Balita Mendapat Vitamin A 87,7 88,3 88,0 % Tabel 4393 Baduta ditimbang 87,4 82,4 84,9 % Tabel 4494 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 7,3 8,1 7,6 % Tabel 4495 Pelayanan kesehatan anak balita 79,0 73,1 75,9 % Tabel 4596 Balita ditimbang (D/S) 79,6 79,4 79,5 % Tabel 4697 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 7,9 9,0 8,5 % Tabel 4698 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,0 100,0 100,0 % Tabel 4799 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 85,7 89,6 87,5 %

Tabel 48100 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,12 Tabel 50101 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 13,85 14,83 14,33 % Tabel 49102 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 68,24 49,15 57,58 % Tabel 49103 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 30,31 37,01 33,62 % Tabel 51

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

104 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 60,4 % Tabel 52105 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 2,1 2,3 2,2 % Tabel 53106 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 1,7 2,1 1,9 % Tabel 53107 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 1,1 0,9 1,0 per 100.000 pasien keluar Tabel 54108 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 0,4 0,3 0,3 per 100.000 pasien keluar Tabel 54109 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 17,0 % Tabel 55110 Bed Turn Over (BTO) di RS 18,2 Kali Tabel 55111 Turn of Interval (TOI) di RS 16,6 Hari Tabel 55112 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,0 Hari Tabel 55

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat113 Rumah Tangga ber-PHBS 23,9 % Tabel 56

C.4 Keadaan Lingkungan114 Persentase rumah sehat 65,9 % Tabel 57115 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 63,8 % Tabel 58116 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 97,0 % Tabel 59

Page 184: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

117 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak(jamban sehat)

55,5% Tabel 60

118 Desa STBM 92,8 % Tabel 61119 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 96,5 % Tabel 62120 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 75,6 % Tabel 63121 TPM tidak memenuhi syarat higiene sanitasi 100,0 % Tabel 63122 TPM memenuhi syarat diuji petik 29,5 % Tabel 64

D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan123 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 66124 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 66125 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 66126 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 66127 Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 66128 Jumlah Puskesmas pembantu 71,00 Tabel 66129 Jumlah Apotek 9,00 Tabel 66130 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 67131 Jumlah Posyandu 451,00 Posyandu Tabel 68132 Posyandu Aktif 23,50 % Tabel 68133 Rasio posyandu per 100 balita 1,31 per 100 balita Tabel 68134 Jumlah Desa Siaga 61,00 Desa Tabel 69135 Persentase Desa Siaga 36,53 % Tabel 69

D.2 Tenaga Kesehatan136 Jumlah Dokter Spesialis - 5,00 5,00 Orang Tabel 70137 Jumlah Dokter Umum 11,00 25,00 36,00 Orang Tabel 70138 Rasio Dokter (spesialis+umum) 14,09 per 100.000 penduduk Tabel 70139 Jumlah Dokter Gigi + dokter Gigi Spesialis 1,00 8,00 9,00 Orang Tabel 70140 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis)141 Jumlah Bidan 222,00 Orang Tabel 71142 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 156,22 per 100.000 penduduk Tabel 71143 Jumlah Perawat 48,00 114,00 162,00 Orang Tabel 71144 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 55,69 per 100.000 penduduk Tabel 71145 Jumlah Perawat Gigi 5,00 37,00 42,00 Orang Tabel 71146 Jumlah Tenaga Kefarmasian 5,00 15,00 20,00 Orang Tabel 72147 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 11,00 15,00 26,00 Orang Tabel 73

Page 185: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

148 Jumlah Tenaga Sanitasi 14,00 26,00 40,00 Orang Tabel 73149 Jumlah Tenaga Gizi 2,00 10,00 12,00 Orang Tabel 74

D.3 Pembiayaan Kesehatan150 Total Anggaran Kesehatan 104.256.335.114,00 Rp Tabel 79151 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 6,95 % Tabel 79152 Anggaran Kesehatan Perkapita 358.386,19 Rp Tabel 79

Page 186: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 1

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATANWILAYAH KEPALA JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) KELUARGA TANGGA per km

2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Sojol Utara 139,1 5 0 5 9.786 2.663 3,7 70,42 Sojol 705,4 9 0 9 26.670 6.707 4,0 37,83 Dampelas 732,8 13 0 13 29.997 7.251 4,1 40,94 Balaesang 314,2 13 0 13 23.710 5.684 4,2 75,55 Balaesang Tanjung 188,9 8 0 8 10.873 2.497 4,4 57,66 Sirenja 286,9 13 0 13 20.953 4.821 4,3 73,07 Sindue Tobata 211,9 6 0 6 9.186 2.387 3,8 43,38 Sindue Tambusabora 211,6 6 0 6 12.026 3.079 3,9 56,89 Sindue 177,2 13 0 13 19.118 4.749 4,0 107,9

10 Labuan 126,0 7 0 7 14.039 3.618 3,9 111,411 Tanantovea 302,6 10 0 10 15.806 3.922 4,0 52,212 Banawa 99,0 5 9 14 33.220 8.318 4,0 335,413 Banawa Tengah 74,6 8 0 8 10.564 2.569 4,1 141,514 Banawa Selatan 430,7 19 0 19 24.645 6.097 4,0 57,215 Rio Pakava 872,2 14 0 14 23.635 5.799 4,1 27,116 Pinembani 402,6 9 0 9 6.677 1.549 4,3 16,6

5.276 158 9 167 290.905 71.710 4,1 55,1

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala, 2014 17,02

JUMLAHNO KECAMATAN DESA KELURAHAN DESA +

KELURAHAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

TAHUN 2014KABUPATEN DONGGALA

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

JUMLAHPENDUDUK

Page 187: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 17.599 16.854 34.453 104,42 5 - 9 19.260 18.214 37.474 105,73 10 - 14 16.509 15.676 32.185 105,34 15 - 19 12.783 12.117 24.900 105,55 20 - 24 10.854 10.609 21.463 102,36 25 - 29 11.612 12.051 23.663 96,47 30 - 34 11.864 11.553 23.417 102,78 35 - 39 11.412 11.040 22.452 103,49 40 - 44 9.934 8.987 18.921 110,5

10 45 - 49 7.528 7.151 14.679 105,311 50 - 54 6.222 5.737 11.959 108,512 55 - 59 4.470 3.731 8.201 119,813 60 - 64 3.436 3.145 6.581 109,314 65 - 69 2.352 2.126 4.478 110,615 70 - 74 1.505 1.500 3.005 100,316 75+ 1.464 1.620 3.084 90,4

148.804 142.111 290.915 104,7ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 65,1

JUMLAH

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala, 2014

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

Page 188: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 3

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 111.945 107.033 218.9782 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK

HURUF 4.365 5.694 10.059 3,9 5,3 4,63 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 31.893 31.895 63.788 28,5 29,8 29,1b. SD/MI 40.927 40.522 81.449 36,6 37,9 37,2c. SMP/ MTs 18.817 18.891 37.708 16,8 17,6 17,2d. SMA/ MA 15.773 10.521 26.294 14,1 9,8 12,0e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2.529 2.183 4.712 2,3 2,0 2,2f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 257 1.252 1.509 0,2 1,2 0,7g. AKADEMI/DIPLOMA III 257 256 513 0,2 0,2 0,2h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IVi. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

1,4 1,42.977 1,3 1.500

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala, 2014

1.477

Page 189: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 103 5 108 90 0 90 193 5 1982 Sojol Balukang 263 5 268 264 3 267 527 8 5353 Dampelas Sabang 328 2 330 229 2 231 557 4 5614 Balaesang Tambu 247 5 252 252 4 256 499 9 5085 Balaesang Tanjung Malei 102 0 102 97 0 97 199 0 1996 Sirenja Tompe 203 4 207 228 2 230 431 6 4377 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 258 8 266 166 3 169 424 11 435

10 Labuan Labuan 157 4 161 130 2 132 287 6 29311 Tanantovea Wani 144 2 146 144 2 146 288 4 29212 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 240 3 243 240 0 240 480 3 48315 Rio Pakava Lalundu 113 4 117 90 1 91 203 5 208

Lalundu Despot 114 3 117 97 1 98 211 4 21516 Pinembani Pinembani 20 3 23 21 2 23 41 5 46

2.916 53 2.969 2.679 24 2.703 5.595 77 5.67217,9 8,9 13,6

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala, 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

463

170 356

899

3 359

4 903

168

463

2

0

188

436

1

4

189

440

HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATAN NAMAPUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

Batusuya

Donggala

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI

Page 190: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sojol Balukang 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 03 Dampelas Sabang 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 04 Balaesang Tambu 2 0 0 0 3 0 0 0 5 0 0 05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Sirenja Tompe 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 1 27 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 0 0 0 0 3 1 0 1 3 1 0 1

10 Labuan Labuan 3 0 1 1 1 0 0 0 4 0 1 111 Tanantovea Wani 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 015 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lalundu Despot 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 016 Pinembani Pinembani 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

11 3 2 5 12 1 0 1 23 4 2 63,8 1,0 0,7 1,7 4,5 0,4 0,0 0,4 4,1 0,7 0,4 1,1

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

1

2

NEONATAL BAYI NEONATAL

0

ANAKBALITA BAYI

1

0

0

0

Batusuya

21

1 10

BAYI

0 010

PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN

BALITA BALITA

LAKI - LAKIANAK

BALITA

2

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

BALITA

0

NO

JUMLAH KEMATIAN

ANAKBALITA

PUSKESMAS

00

KECAMATAN

2 0

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Donggala

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

1

NEONATAL

1

Page 191: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 6

< 20tahun

20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20

tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Sojol Utara Ogoamas 193 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 12 Sojol Balukang 527 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Dampelas Sabang 557 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Balaesang Tambu 499 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 15 Balaesang Tanjung Malei 199 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Sirenja Tompe 431 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 17 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 424 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Labuan Labuan 287 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 Tanantovea Wani 288 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 212 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 480 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 115 Rio Pakava Lalundu 203 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1

Lalundu Despot 211 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 016 Pinembani Pinembani 41 0 0 0 0 1 0 1 2 0 0 0 0 1 0 1 2

5.595 0 0 1 1 2 4 4 10 1 1 1 3 3 5 6 14250,2

Keterangan:- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

42

0 10

0

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

899

Batusuya

Donggala

JUMLAH (KAB/KOTA)

00 0

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

2

1 0

4

010

JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

20 000

0

JUMLAH KEMATIAN IBU

0 0 20

0

JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS

0

0

NO KECAMATAN PUSKESMAS

0

356 0

JUMLAH LAHIRHIDUP

1

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALINKEMATIAN IBU

Page 192: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 7

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sojol Utara Ogoamas 5.000 4.786 9.786 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!2 Sojol Balukang 13.689 12.981 26.670 3 75,0 1 25,0 4 7 77,8 2 22,2 9 0 0,03 Dampelas Sabang 15.355 14.642 29.997 13 56,5 10 43,5 23 15 57,7 11 42,3 26 0 0,04 Balaesang Tambu 11.996 11.714 23.710 12 57,1 9 42,9 21 13 59,1 9 40,9 22 0 0,05 Balaesang Tanjung Malei 5.561 5.312 10.873 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 2 66,7 1 33,3 3 0 0,06 Tompe Tompe 10.629 10.324 20.953 28 70,0 12 30,0 40 29 70,7 12 29,3 41 0 0,07 Sindue Tobata 4.747 4.439 9.1868 Sindue Tambusabora 6.128 5.898 12.0269 Sindue Toaya 9.687 9.431 19.118 18 66,7 9 33,3 27 23 63,9 13 36,1 36 4 11,1

10 Labuan Labuan 7.207 6.832 14.039 7 46,7 8 53,3 15 14 53,8 12 46,2 26 5 19,211 Tanantovea Wani 8.052 7.754 15.806 8 61,5 5 38,5 13 15 57,7 11 42,3 26 2 7,712 Banawa 16.937 16.283 33.22013 Banawa Tengah 5.457 5.107 10.56414 Banawa Selatan Lembasada 12.710 11.935 24.645 14 66,7 7 33,3 21 23 60,5 15 39,5 38 2 5,315 Rio Pakava Lalundu

Lalundu Despot16 Pinembani Pinembani 3.228 3.459 6.687 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!

148.805 142.110 290.915 162 61,6 101 38,4 263 211 61,7 131 38,3 342 17 5,0

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 55,69 34,72 90,40

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 72,53 45,03 117,56

223 146 269 175 21

Keterangan:Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar : 290.905

12.422 11.213 23.635

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

4 44,4 9 0 0,0

29 8235,4

8

4,936,4 66

53,3 15

53 64,6

5 55,6

42

7 46,7

63,6 24

8

24 0 0,0

4

44,4 18 12 50,0 12 50,0

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUKJUMLAH KASUS BARU BTA+

L P

Sumber : Seksi P2P, Program TB Paru. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Donggala

L+P

JUMLAH SELURUHKASUS TB

L PL+P

Batusuya 10 55,6

Page 193: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 8

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Sojol Balukang 35 8 43 3 1 4 8,57 12,50 9,303 Dampelas Sabang 78 47 125 13 10 23 16,67 21,28 18,404 Balaesang Tambu 74 75 149 12 9 21 16,22 12,00 14,095 Balaesang Tanjung Malei 46 30 76 0 0 0 0,00 0,00 0,006 Tompe Tompe 355 293 648 28 12 40 7,89 4,10 6,177 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 125 104 229 18 9 27 14,40 8,65 11,79

10 Labuan Labuan 97 94 191 7 8 15 7,22 8,51 7,8511 Tanantovea Wani 51 42 93 8 5 13 15,69 11,90 13,9812 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 83 79 162 14 7 21 16,87 8,86 12,9615 Rio Pakava Lalundu

Lalundu Despot16 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

1.491 1.345 2.836 172 101 273 11,54 7,51 9,63

Keterangan :Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

20,24 11,94 16,5684 67 151 17 8 25

8,09

11,59 11,76

11,08 5,49

11,90

379 437 816 42 24 66

84 69 153 10 8 18

Sumber : Seksi P2P, Program TB Paru. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK

Page 194: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 9

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 02 Sojol Balukang 17 9 26 14 82,4 7 77,8 21 80,8 6 35,3 1 11,1 7 26,9 117,6 88,9 107,7 1 1 23 Dampelas Sabang 4 4 8 3 75,0 3 75,0 6 75,0 3 75,0 4 100,0 7 87,5 150,0 175,0 162,5 0 0 04 Balaesang Tambu 11 5 16 12 109,1 4 80,0 16 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 109,1 80,0 100,0 0 0 05 Balaesang Tanjung Malei 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0 11 550,0 0 0,0 11 275,0 650,0 100,0 375,0 0 0 06 Tompe Tompe 21 10 31 18 85,7 10 100,0 28 90,3 1 4,8 3 30,0 4 12,9 90,5 130,0 103,2 3 0 37 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 21 10 31 19 90,5 11 110,0 30 96,8 2 9,5 2 20,0 4 12,9 100,0 130,0 109,7 0 0 0

10 Labuan Labuan 9 4 13 7 77,8 2 50,0 9 69,2 5 55,6 1 25,0 6 46,2 133,3 75,0 115,4 2 0 211 Tanantovea Wani 9 5 14 5 55,6 5 100,0 10 71,4 9 100,0 3 60,0 12 85,7 155,6 160,0 157,1 1 0 112 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 9 13 22 6 66,7 13 100,0 19 86,4 7 77,8 3 23,1 10 45,5 144,4 123,1 131,8 2 0 215 Rio Pakava Lalundu 8 3 11 8 100,0 2 66,7 10 90,9 2 25,0 0 0,0 2 18,2 125,0 66,7 109,1 0 1 116 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 1 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 155 98 253 134 86,5 86 87,8 220 87,0 52 33,5 23 23,5 75 29,6 120,0 111,2 116,6 14 6 20ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 4,8 2,1 6,9

Keterangan:Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

175,0 130,0

100,0 89,7 95,5

1 16,7 125,0 6 60,0 100,0

3 7,9 1 3,4 6,04

52

25

50,0

86,2

7 70,0

60 89,638 29 67 35 92,1

83,356 4 10

JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)

L PBTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN

(SUCCESS RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Sumber : Seksi P2P, Program TB Paru Dinkes Kab. Donggala, 2014.

0 0 0

5 3 8

Batusuya

Donggala

Page 195: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 10

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sojol Utara Ogoamas 476 480 956 48 48 96 2 4,2 2 4,2 4 4,22 Sojol Balukang 1.301 1.297 2.598 130 130 260 6 4,6 11 8,5 17 6,53 Dampelas Sabang 1.478 1.475 2.953 148 148 295 83 56,2 74 50,2 157 53,24 Balaesang Tambu 1.164 1.166 2.330 116 117 233 12 10,3 16 13,7 28 12,05 Balaesang Tanjung Malei 532 526 1.058 53 53 106 56 105,3 59 112,2 115 108,76 Sirenja Tompe 1.034 1.031 2.065 103 103 207 71 68,7 41 39,8 112 54,27 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 944 940 1.884 94 94 188 89 94,3 72 76,6 161 85,5

10 Labuan Labuan 680 681 1.361 68 68 136 16 23,5 20 29,4 36 26,511 Tanantovea Wani 774 778 1.552 77 78 155 27 34,9 20 25,7 47 30,312 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 1.208 1.212 2.420 121 121 242 105 86,9 77 63,5 182 75,215 Rio Pakava Lalundu 576 578 1.154 58 58 115 5 8,7 12 20,8 17 14,7

Lalundu Despot 558 559 1.117 56 56 112 7 12,5 5 8,9 12 10,716 Pinembani Pinembani 302 305 607 30 31 61 17 56,3 17 55,7 34 56,0

14.201 14.208 28.409 1.420 1.421 2.841 732 51,5 604 42,5 1.336 47,0

Keterangan:Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH (KAB/KOTA)

1.024

430

932.053

2.150 2152.151

Sumber : Seksi P2P, Program Pneumonia. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala 4.301 215

JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITA

PNEUMONIA PADA BALITA

57,4

167 81,31.029

PUSKESMASPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L L + P

102

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

PKECAMATAN

104

71,974103 205

66,5

90,8

NO

48,3143 247

Page 196: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 11

L P L+PPROPORSIKELOMPOK

UMURL P L+P

PROPORSIKELOMPOK

UMURL P L+P

PROPORSIKELOMPOK

UMURL P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 02 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 03 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 04 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 0 0,0 0 0 05 20 - 29 TAHUN 3 1 4 40,0 1 1 2 18,2 4 6 10 30,3 0 0 06 30 - 39 TAHUN 2 0 2 20,0 2 2 4 36,4 3 7 10 30,3 0 1 17 40 - 49 TAHUN 2 0 2 20,0 2 1 3 27,3 5 5 10 30,3 0 0 08 50 - 59 TAHUN 1 1 2 20,0 1 0 1 9,1 2 1 3 9,1 0 0 09 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,0 1 0 1 9,1 0 0 0 0,0 0 0 0

8 2 10 7 4 11 14 19 33 0 1 1

80,0 20,0 63,6 36,4 42,4 57,6 0 1003

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH (KAB/KOTA)

PROPORSI JENIS KELAMIN

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi P2P, Program HIV-AIDS. Dinkes Kab. Donggala. 2014

AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

H I V

NO KELOMPOK UMUR

Page 197: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 12

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

RSUD Kabelota 313 97 410 313 100,0 97 100 410 100 1 0,32 0 0 1 0,24

0313 97 410 313 100,0 97 100 410 100 1 0,32 0 - 1 0,24

L

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH

P L + PJUMLAH PENDONOR

Sumber : Seksi P2P, Program HIV-AIDS. Dinkes Kab. Donggala. 2014

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIVL P

POSITIF HIV

L + P

Page 198: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 13

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sojol Utara Ogoamas 5.000 4.786 9.786 14 13 27 114 8,4 110 8,5 224 8,42 Sojol Balukang 13.689 12.981 26.670 37 35 72 142 3,8 162 4,6 304 4,23 Dampelas Sabang 15.355 14.642 29.997 42 40 81 424 10,2 428 10,8 852 10,54 Balaesang Tambu 11.996 11.714 23.710 33 32 64 153 4,7 176 5,5 329 5,15 Balaesang Tanjung Malei 5.561 5.312 10.873 15 14 30 269 17,8 219 15,2 488 16,56 Tompe Tompe 10.629 10.324 20.953 29 28 57 242 8,4 254 9,1 496 8,77 Sindue Tobata 4.747 4.439 9.186 13 12 258 Sindue Tambusabora 6.128 5.898 12.026 17 16 339 Sindue Toaya 9.687 9.431 19.118 26 26 52 320 12,2 359 14,0 679 13,110 Labuan Labuan 7.207 6.832 14.039 20 19 38 183 9,4 175 9,4 358 9,411 Tanantovea Wani 8.052 7.754 15.806 22 21 43 46 2,1 34 1,6 80 1,912 Banawa 16.937 16.283 33.220 46 44 9013 Banawa Tengah 5.457 5.107 10.564 15 14 2914 Banawa Selatan Lembasada 12.710 11.935 24.645 34 32 67 1.055 30,6 948 29,3 2.003 29,915 Rio Pakava Lalundu 12.422 11.213 23.635 34 30 64

Lalundu Despot 0 0 0 0 0 016 Pinembani Pinembani 3.228 3.459 6.687 9 9 18 15 1,7 26 2,8 41 2,3

148.805 142.110 290.915 404 386 790 3.944 9,8 3.952 10,2 7.896 10,0

27,1

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK

5,4 374 5,8

18,520,6

506

209 6,2 165

11,0 701

DIARE DITANGANI

15,9 1.207 13,4

Batusuya

Donggala

P L + PL

266

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Donggala dan Seksi P2P, Program Diare. Dinkes Kab. Donggala. 2014

195 16,2 461

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIAREJUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

Page 199: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 14

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sojol Balukang 0 0 0 1 0 1 1 0 13 Dampelas Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Balaesang Tambu 0 0 0 1 1 2 1 1 25 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Tompe Tompe 0 0 0 3 0 3 3 0 37 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 0 0 0 2 0 2 2 0 210 Labuan Labuan 4 2 6 6 3 9 10 5 1511 Tanantovea Wani 0 0 0 2 0 2 2 0 212 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 0 0 0 1 1 0 1 115 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 2 0 2 2 0 216 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5 3 8 22 6 28 27 9 36

PROPORSI JENIS KELAMIN 62,5 37,5 78,6 21,4 75,0 25,0

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 9,3 3,1 12,4

0

24

0

1

NO

5

Sumber : Seksi P2P, Program Kusta. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya 0

5

0 1

PUSKESMAS Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah

1

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

1

PB + MB

Donggala 1

KASUS BARU

12

KECAMATAN

1

Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering

0

7

Page 200: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 15

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Sojol Utara Ogoamas - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Sojol Balukang 1 - 1 1 100,0 0 03 Dampelas Sabang - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!4 Balaesang Tambu 1 1 2 - 0,0 0 05 Balaesang Tanjung Malei - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Tompe Tompe 3 - 3 - 0,0 0 07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 2 - 2 0,0 010 Labuan Labuan 10 5 15 2 13,3 6 4011 Tanantovea Wani 2 - 2 - 0,0 0 012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada - 1 1 - 0,0 0 015 Rio Pakava Lalundu 2 - 2 2 100,0 0 016 Pinembani Pinembani - - - - #DIV/0! 0 #DIV/0!

27 9 36 6 16,7 6 16,67

2

JUMLAH (KAB/KOTA)

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK

0

5 2 7 1 14,3 0

NO KECAMATAN PUSKESMAS

0

1 - 1 - 0,0 0

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Kusta. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2

Page 201: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sojol Balukang 0 0 0 1 0 1 1 0 13 Dampelas Sabang 0 0 0 0 1 1 0 1 14 Balaesang Tambu 0 0 0 1 1 2 1 1 25 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Sirenja Tompe 0 0 0 3 0 3 3 0 37 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 0 4 0 4 4 0 410 Labuan Labuan 4 2 6 6 3 9 10 5 1511 Tanantovea Wani 0 0 0 2 1 3 2 1 312 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 0 0 0 1 1 0 1 115 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 2 0 2 2 0 216 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 3 8 24 8 32 29 11 401,0 0,4 1,4

0

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK

1

2 7

0 0

5

0 1 0 1 1

1 1 2 4 1 5

Sumber : Seksi P2P, Program Kusta. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 202: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Sojol Balukang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 0 0 0 #DIV/0! 0 03 Dampelas Sabang 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 04 Balaesang Tambu 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 1 2 0 0 0 0 0 05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Tompe Tompe 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 3 0 3 0 0 0 #DIV/0! 0 07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 4 0 4 3 75 0 #DIV/0! 3 7510 Labuan Labuan 4 2 6 4 100,0 2 100 6 100 6 3 9 1 17 0 0 1 1111 Tanantovea Wani 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 1 3 0 0 0 0 012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 1 1 0 #DIV/0! 0 0 0 015 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 0 2 1 50 0 #DIV/0! 1 5016 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 3 8 5 100 3 100 8 100 24 8 32 7 29,2 0 0,0 7 21,9

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

405 2

0

1

#DIV/0!

21

JUMLAH (KAB/KOTA)

0 1 0 0

1

#DIV/0! 0

50

#DIV/0! 0

100

0

100 0

0

0

#DIV/0! 1

2 100 4

0 0 0 0

1 12

NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PBL + PPENDERITA PB

Sumber : Seksi P2P, Program Kusta. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

PENDERITA MB L + PRFT MB

L PL P

Page 203: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 18

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)

1 2 3 4 51 Sojol Utara Ogoamas 3.131 02 Sojol Balukang 9.645 03 Dampelas Sabang 10.136 04 Balaesang Tambu 8.824 05 Balaesang Tanjung Malei 4.153 06 Sirenja Tompe 7.651 07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 6.362 110 Labuan Labuan 4.616 011 Tanantovea Wani 4.995 012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 8.968 015 Rio Pakava Lalundu 7.978 0

Lalundu Despot 016 Pinembani Pinembani 2.394 0

101.175 11,0

Sumber : Seksi P2P, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala. 2014Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar : 104.112

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Batusuya

Donggala

7.914

14.408

0

0

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN

Page 204: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 19

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sojol Balukang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Dampelas Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Balaesang Tambu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Tompe Tompe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Labuan Labuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 Tanantovea Wani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 015 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lalundu Despot 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 016 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

#DIV/0! #DIV/0! 100,0

0

0

0

0

0

00

0

0

0 0

00

0

0

0

0 0

0

NO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUS MENINGGAL

Batusuya

Donggala

JUMLAH KASUS MENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGAL

PERTUSIS

0

0

0 1 1

0 0

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)CASE FATALITY RATE (%)

Sumber : Seksi P2P, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

0

10

0

Page 205: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 20

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sojol Balukang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Dampelas Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Balaesang Tambu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Tompe Tompe 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Sindue Tobata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sindue Tambusabora 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Sindue Toaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 010 Labuan Labuan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 011 Tanantovea Wani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 012 Banawa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Banawa Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 014 Banawa Selatan Lembasada 0 0 0 0 0 0 0 0 0 015 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 016 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

KECAMATAN PUSKESMAS

Batusuya

Donggala

JUMLAH KASUS PD3I

Page 206: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Sojol Balukang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!3 Dampelas Sabang 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!4 Balaesang Tambu 5 1 6 0 0 0 0,0 0,0 0,05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 Tompe Tompe 2 1 3 0 0 0 0,0 0,0 0,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 1 1 2 0 0 0 0,0 0,0 0,0

10 Labuan Labuan 5 3 8 0 0 0 0,0 0,0 0,011 Tanantovea Wani 2 2 4 0 0 0 0,0 0,0 0,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 1 1 0 0 0 #DIV/0! 0,0 0,015 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Lalundu Despot 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!16 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 23 11 34 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 7,9 3,8 11,7

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi P2P, Program DBD. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

0 0,0

8 0 8 0 0 0

0,0

0,0 #DIV/0! 0,0

2 2 0 0 0 #DIV/0!

Page 207: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 22

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Sojol Utara Ogoamas 52 76 128 52 76 128 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!2 Sojol Balukang 149 164 313 149 164 313 43 28,9 17 10,4 60 19,2 0 0 0 0,00 0,00 0,003 Dampelas Sabang 760 724 1.484 760 724 1.484 30 3,9 10 1,4 40 2,7 0 0 0 0,00 0,00 0,004 Balaesang Tambu 243 225 468 243 225 468 3 1,2 - - 3 0,6 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,005 Balaesang Tanjung Malei 32 22 54 32 22 54 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!6 Tompe Tompe 152 209 361 152 209 361 54 35,5 53 25,4 107 29,6 0 0 0 0,00 0,00 0,007 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 286 420 706 286 420 706 7 2,4 3 0,7 10 1,4 0 0 0 0,00 0,00 0,00

10 Labuan Labuan 188 232 420 188 232 420 2 1,1 4 1,7 6 1,4 0 0 0 0,00 0,00 0,0011 Tanantovea Wani 75 95 170 75 95 170 - 0,0 - - - - 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!12 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 438 652 1.090 438 652 1.090 50 11,4 37 5,7 87 8,0 0 0 0 0,00 0,00 0,0015 Rio Pakava Lalundu 89 103 192 89 103 192 17 19,1 - - 17 8,9 0 0 0 0,00 #DIV/0! 0,00

Lalundu Despot 95 106 201 95 106 201 8 8,4 5 4,7 13 6,5 0 0 0 0,00 0,00 0,0016 Pinembani Pinembani 53 80 133 53 80 133 2 3,8 4 5,0 6 4,5 0 0 0 0,00 0,00 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.462 4.271 7.733 3.462 4.271 7.733 256 7,4 154 3,6 166 2,1 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 290.905

0,9 0,53 0,57

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO

Sumber : Seksi P2P, Program Malaria. Dinkes Kab. Donggala. 2014

0,00 0,008 0,6 0 0 0 0,00

0 0,00 0,00 0,00

865 1.444 4 0,7 4 0,5

17 5,7 53 9,3 0 0

579 865

298

1.444

569 271

579

NO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL

271 298 569 36 13,3

P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

Batusuya

Donggala

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGALSUSPEK

MALARIA

Page 208: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 23

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 02 Sojol Balukang 0 0 0 0 0 03 Dampelas Sabang 0 0 0 0 0 04 Balaesang Tambu 0 0 0 0 0 05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 0 0 0 06 Tompe Tompe 0 0 0 0 0 07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 0 0 0 0 0 010 Labuan Labuan 0 0 0 0 0 011 Tanantovea Wani 0 0 0 0 0 012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 0 0 0 0 015 Rio Pakava Lalundu 0 0 0 0 0 0

Lalundu Despot 0 0 0 0 0 016 Pinembani Pinembani 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

Sumber : Seksi P2P, Program Filariasis. Dinkes Kab. Donggala. 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

0

0

0

0

0

0 0

0 0

0

Batusuya

Donggala 0

0

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 209: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 24

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 5.000 4.786 9.786 1.127 22,5 1.247 26,1 2.374 24,32 Sojol Balukang 13.689 12.981 26.670 2.185 16,0 1.257 9,7 3.442 12,93 Dampelas Sabang 15.355 14.642 29.997 3.117 20,3 2.779 19,0 5.896 19,74 Balaesang Tambu 11.996 11.714 23.710 879 7,3 786 6,7 1.665 7,05 Balaesang Tanjung Malei 5.561 5.312 10.873 677 12,2 843 15,9 1.520 14,06 Tompe Tompe 10.629 10.324 20.953 901 8,5 1.006 9,7 1.907 9,17 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 9.687 9.431 19.118 699 7,2 1.317 14,0 2.016 10,5

10 Labuan Labuan 7.207 6.832 14.039 911 12,6 1.075 15,7 1.986 14,111 Tanantovea Wani 8.052 7.754 15.806 978 12,1 775 10,0 1.753 11,112 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 12.710 11.935 24.645 1.773 13,9 1.776 14,9 3.549 14,415 Rio Pakava Lalundu

Lalundu Despot16 Pinembani Pinembani 3.228 3.459 6.687 211 6,5 1.001 28,9 1.212 18,1

148.805 142.110 290.915 16.920 11,4 18.114 12,7 35.034 12,0

Sumber : Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala, 2014 dan Seksi P2P Program PTM

12.422 11.213 23.635 577

CAKUPAN PENGUKURAN HIPERTENSI/TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN

Batusuya

Donggala

10.875 10.337 21.212

22.394 21.390

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

4.667 10,7

8,6 1.659 7,8

43.784 2.110 9,4

775 7,1

4,6 811 7,2 1.388 5,9

884

2.557 12,0

Page 210: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 25

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 5.000 4.786 9.786 0 0,0 0 0,0 0 0,02 Sojol Balukang 13.689 12.981 26.670 0 0,0 0 0,0 0 0,03 Dampelas Sabang 15.355 14.642 29.997 0 0,0 0 0,0 0 0,04 Balaesang Tambu 11.996 11.714 23.710 0 0,0 0 0,0 0 0,05 Balaesang Tanjung Malei 5.561 5.312 10.873 0 0,0 0 0,0 0 0,06 Tompe Tompe 10.629 10.324 20.953 0 0,0 0 0,0 0 0,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 9.687 9.431 19.118 0 0,0 0 0,0 0 0,0

10 Labuan Labuan 7.207 6.832 14.039 0 0,0 0 0,0 0 0,011 Tanantovea Wani 8.052 7.754 15.806 0 0,0 0 0,0 0 0,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 12.710 11.935 24.645 0 0,0 0 0,0 0 0,015 Rio Pakava Lalundu

Lalundu Despot16 Pinembani Pinembani 3.228 3.459 6.687 0 0,0 0 0,0 0 0,0

148.805 142.110 290.915 0 0,0 0 0,0 0 0,0

Sumber: …………….. (sebutkan)

Batusuya

Donggala

0,0 0,0

0,0

10.875 10.337 21.212

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

0,0

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI

0,0

0 0,0

22.394 21.390 43.784

23.63511.21312.422 0 0,0 0 0,0 0 0,0

0 0

0 0 0

Page 211: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 26

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!2 Sojol Balukang 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!3 Dampelas Sabang 7 0 0 0 04 Balaesang Tambu 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!5 Balaesang Tanjung Malei 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Tompe Tompe 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!7 Sindue Tobata 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!8 Sindue Tambusabora 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!9 Sindue Toaya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

10 Labuan Labuan 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!11 Tanantovea Wani 11 0 0 0 012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 9 0 0 0 015 Rio Pakava Lalundu 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!16 Pinembani Pinembani 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

40 0 0 0 0

Sumber: …………….. (sebutkan)Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

0 0

KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-49 TAHUN

13 0 0

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IV POSITIF DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Batusuya

Donggala

PEMERIKSAAN IV + PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA(CBE)NO

Page 212: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7

HARI8-28HARI

1-11BLN

1-4THN

5-9THN

10-14THN

15-19THN

20-44THN

45-54THN

55-59THN

60-69THN

70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1Tersangkakeracunanmakanan

Sindue Puskesmas Toaya,Desa Marana `10/03/14 `10/03/14 `16/03/14 1 3 4 0 0 0 0 0 1 1 0 2 0 0 0 1 0 1 582 669 1.251 0,17 0,45 0,32 100,0 - 25,0

2 Tetanus NeonatorumSindue TombusaboraPuskesmas Batusuya,Desa Batusuya `05/05/14 `05/05/14 `10/05/14 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1.246 1.197 2.443 - 0,08 0,04 #DIV/0! 100,0 100,0

3 AFP Sindue Puskesmas Toaya,Desa Toaya Vunta `25/6/14 `25/6/14 `2/7/14 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 917 886 1.803 - 0,11 0,06 - - -

4 Chikungunya Balaesang Puskesmas Tambu,Desa Tambu 25/08/14 25/08/14 31/08/14 5 18 23 0 0 1 1 2 1 1 16 1 0 0 0 0 0 0 1.107 1.116 2.223 0,45 1,61 1,03 - - -

5 Diare Balaesang Puskesmas Tambu,Desa Kampung Baru 23/10/14 23/10/14 29/10/14 7 12 19 0 0 2 9 3 1 0 4 0 0 0 0 1 0 1 525 511 1.036 1,33 2,35 1,83 14,3 - 5,3

6 Diare Sirenja Puskesmas Tompe,Desa Tompe 14/10/14 14/10/14 21/10/14 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1.128 1.039 2.167 0,09 0,10 0,09 100,0 - 50,0

7 Malaria Banawa SelatanPuskesmasLembasada,Desa Lumbu Lama

24/11/14 25/11/14 28/11/14 15 8 23 0 0 0 3 2 6 3 5 4 0 0 0 0 0 0 470 467 937 3,19 1,71 2,45 - - -

JUMLAH PENDUDUKTERANCAM

JUMLAHKECAMATAN

YANG TERSERANG

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi P2P. Dinkes Kab. Donggala. 2014

WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH DESA/KEL

CFR (%)NO JENIS KEJADIAN

LUAR BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN

Page 213: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 28

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 61 Sojol Utara Ogoamas 0 0 #DIV/0!2 Sojol Balukang 0 0 #DIV/0!3 Dampelas Sabang 0 0 #DIV/0!4 Balaesang Tambu 2 2 100,05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 #DIV/0!6 Tompe Tompe 1 1 100,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 2 2 100,0

10 Labuan Labuan 0 0 #DIV/0!11 Tanantovea Wani 0 0 #DIV/0!12 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 0 #DIV/0!15 Rio Pakava Lalundu 0 0 #DIV/0!

Lalundu Despot 0 0 #DIV/0!16 Pinembani Pinembani 0 0 #DIV/0!

6 6 100,0

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

Batusuya 1 1 100,0

KLB DI DESA/KELURAHAN

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

NO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi P2P. Dinkes Kab. Donggala. 2014

0 0 #DIV/0!Donggala

Page 214: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 29

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sojol Utara Ogoamas 210 209 99,5 201 95,7 201 185 92,0 197 98,0 197 98,02 Sojol Balukang 571 574 100,5 546 95,6 546 523 95,8 533 97,6 533 97,63 Dampelas Sabang 651 600 92,2 563 86,5 621 550 88,6 523 84,2 559 90,04 Balaesang Tambu 513 532 103,7 488 95,1 489 468 95,7 505 103,3 503 102,95 Balaesang Tanjung Malei 233 245 105,2 203 87,1 222 198 89,2 198 89,2 198 89,26 Tompe Tompe 454 472 104,0 404 89,0 434 415 95,6 424 97,7 424 97,77 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 415 453 109,2 405 97,6 396 421 106,3 431 108,8 431 108,8

10 Labuan Labuan 299 325 108,7 204 68,2 286 283 99,0 265 92,7 292 102,111 Tanantovea Wani 341 353 103,5 297 87,1 326 283 86,8 292 89,6 292 89,612 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 532 543 102,1 505 94,9 508 463 91,1 477 93,9 475 93,515 Rio Pakava Lalundu 254 231 90,9 138 54,3 242 203 83,9 203 83,9 203 83,9

Lalundu Despot 246 250 101,6 228 92,7 235 208 88,5 212 90,2 212 90,216 Pinembani Pinembani 133 64 48,1 27 20,3 127 32 25,2 57 44,9 57 44,9

6.250 6.290 100,6 5.257 84,1 5.967 5.467 91,6 5.561 93,2 5.628 94,3

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Donggala

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMILPERSALINAN

DITOLONG NAKESMENDAPAT

YANKES NIFASIBU NIFAS

MENDAPAT VIT AJUMLAH K1NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

452 459 101,5Batusuya 81,9 353

K4

302 66,8 431

98,7 899 99,6

81,9

888 98,3 891

347 80,5 353

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

946 980 103,6 746 78,9 903

Page 215: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 30

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Sojol Utara Ogoamas 210 14 6,7 23 11,0 9 4,3 4 1,9 2 1,0 38 18,12 Sojol Balukang 571 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -3 Dampelas Sabang 651 168 25,8 66 10,1 128 19,7 149 22,9 33 5,1 376 57,84 Balaesang Tambu 513 278 54,2 231 45,0 95 18,5 44 8,6 59 11,5 429 83,65 Balaesang Tanjung Malei 233 114 48,9 62 26,6 17 7,3 4 1,7 1 0,4 84 36,16 Tompe Tompe 454 83 18,3 68 15,0 6 1,3 4 0,9 53 11,7 131 28,97 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 415 145 34,9 68 16,4 16 3,9 7 1,7 6 1,4 97 23,410 Labuan Labuan 299 118 39,5 62 20,7 8 2,7 3 1,0 5 1,7 78 26,111 Tanantovea Wani 341 31 9,1 13 3,8 14 4,1 4 1,2 11 3,2 42 12,312 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 532 525 98,7 458 86,1 0 - 0 - 326 61,3 784 147,415 Rio Pakava Lalundu 254 132 52,0 102 40,2 38 15,0 58 22,8 35 13,8 233 91,7

Lalundu Despot 246 104 42,3 97 39,4 0 - 0 - 0 - 97 39,416 Pinembani Pinembani 133 31 23,3 22 16,5 7 5,3 10 7,5 14 10,5 53 39,8

6.250 2.480 39,7 1.834 29,3 421 6,7 324 5,2 617 9,9 3.196 51,1

Donggala

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

Batusuya

946

452 395 76,3

36,2 2,7 52 5,5 409

87,4 301 66,6 13

7,4 26

2,4 20 4,4 3452,9 11

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

43,2342 261 27,6 70

Page 216: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 31

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sojol Utara Ogoamas 210 209 99,5 176 83,82 Sojol Balukang 571 463 81,1 399 69,93 Dampelas Sabang 651 590 90,6 527 81,04 Balaesang Tambu 513 485 94,5 449 87,55 Balaesang Tanjung Malei 233 208 89,3 178 76,46 Tompe Tompe 454 432 95,2 358 78,97 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 415 451 108,7 379 91,310 Labuan Labuan 299 325 108,7 195 65,211 Tanantovea Wani 341 345 101,2 292 85,612 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 532 530 99,6 465 87,415 Rio Pakava Lalundu 254 225 88,6 194 76,4

Lalundu Despot 246 230 93,5 169 68,716 Pinembani Pinembani 133 56 42,1 25 18,8

6.250 5.988 95,8 4.871 77,9

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

70,6

78,9946 980

KECAMATAN

746

TAHUN 2014KABUPATEN DONGGALA

452Batusuya 101,5459

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

NO PUSKESMAS

103,6Donggala

319

JUMLAHIBU HAMIL

Page 217: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 32

S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Sojol Utara Ogoamas 210 42 17 40,5 103 90 193 15 14 29 8 51,8 9 66,7 17 58,72 Sojol Balukang 571 114 65 56,9 263 264 527 39 40 79 30 76,0 35 88,4 65 82,23 Dampelas Sabang 651 130 54 41,5 328 229 557 49 34 84 31 63,0 23 67,0 54 64,64 Balaesang Tambu 513 103 48 46,8 247 252 499 37 38 75 23 62,1 25 66,1 48 64,15 Balaesang Tanjung Malei 233 47 17 36,5 102 97 199 15 15 30 8 52,3 9 61,9 17 57,06 Tompe Tompe 454 91 33 36,3 203 228 431 30 34 65 16 52,5 17 49,7 33 51,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 415 83 40 48,2 258 166 424 39 25 64 18 46,5 22 88,4 40 62,9

10 Labuan Labuan 299 60 47 78,6 157 130 287 24 20 43 24 101,9 23 117,9 47 109,211 Tanantovea Wani 341 68 26 38,1 144 144 288 22 22 43 11 50,9 15 69,4 26 60,212 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 532 106 56 52,6 240 240 480 36 36 72 26 72,2 30 83,3 56 77,815 Rio Pakava Lalundu 254 51 41 80,7 113 90 203 17 14 30 22 129,8 19 140,7 41 134,6

Lalundu Despot 246 49 38 77,2 114 97 211 17 15 32 21 122,8 17 116,8 38 120,116 Pinembani Pinembani 133 27 11 41,4 20 21 41 3 3 6 5 166,7 6 190,5 11 178,9

6.250 1.250 591 47,3 2.916 2.679 5.595 437 402 839 299 68,4 292 72,7 591 70,4

37 56,6 27 38,9 64 47,5436 463 899 65 69 135

19 67,4 15 59,5 34 63,7188 168 356 28 25 53452 90 34 37,6

946 189 64 33,8

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL

JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN

BUMILDENGAN

KOMPLIKASIKEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

L + PL P

PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN

Page 218: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 33

PESERTA KB AKTIFMKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN

NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Sojol Utara Ogoamas 0 0,0 0 0,0 0 0,0 11 1,4 11 1,4 5 0,6 490 60,2 308 37,8 0 0,0 0 0,0 803 98,6 814 100,02 Sojol Balukang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 5 0,5 5 0,5 13 1,2 270 25,8 760 72,5 0 0,0 0 0,0 1.043 99,5 1.048 100,03 Dampelas Sabang 17 0,4 1 0,0 6 0,1 51 1,3 75 1,9 24 0,6 2.417 59,7 1.531 37,8 0 0,0 0 0,0 3.972 98,1 4.047 100,04 Balaesang Tambu 18 0,9 0 0,0 7 0,3 86 4,3 111 5,5 85 4,2 1.186 58,7 640 31,7 0 0,0 0 0,0 1.911 94,5 2.022 100,05 Balaesang Tanjung Malei 6 0,5 0 0,0 0 0,0 4 0,3 10 0,8 2 0,2 917 70,8 366 28,3 0 0,0 0 0,0 1.285 99,2 1.295 100,06 Tompe Tompe 2 0,1 0 0,0 0 0,0 5 0,3 7 0,4 0 0,0 1.299 74,2 445 25,4 0 0,0 0 0,0 1.744 99,6 1.751 100,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 33 1,6 0 0,0 0 0,0 77 3,8 110 5,4 13 0,6 1.307 64,1 609 29,9 0 0,0 0 0,0 1.929 94,6 2.039 100,010 Labuan Labuan 0 0,0 0 0,0 0 0,0 18 1,4 18 1,4 6 0,5 867 66,1 421 32,1 0 0,0 0 0,0 1.294 98,6 1.312 100,011 Tanantovea Wani 5 0,4 0 0,0 0 0,0 12 1,0 17 1,4 18 1,5 599 49,5 576 47,6 0 0,0 0 0,0 1.193 98,6 1.210 100,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 83 1,5 26 0,5 47 0,8 229 4,1 385 6,9 16 0,3 3.261 58,0 1.956 34,8 0 0,0 0 0,0 5.233 93,1 5.618 100,015 Rio Pakava Lalundu 8 0,7 1 0,1 4 0,3 38 3,1 51 4,2 13 1,1 784 64,5 368 30,3 0 0,0 0 0,0 1.165 95,8 1.216 100,0

Lalundu Despot 1 0,1 0 0,0 2 0,1 8 0,4 11 6 0,3 914 49,8 903 49,2 0 0,0 0 0,0 1.823 99,4 1.83416 Pinembani Pinembani 1 0,2 0 0,0 0 0,0 4 0,6 5 0,8 16 2,5 270 42,7 341 54,0 0 0,0 0 0,0 627 99,2 632 100,0

192 0,6 28 0,1 66 0,2 599 1,9 885 2,8 223 0,7 18.424 59,2 11.615 37,3 0 0,0 0 0,0 30.262 97,2 31.147 100,0

1.545 100,0

4.734 99,4 4.764 100,0

0 0,0

0 0,0

1.506 97,5388

2.003

25,1

42,0

0 0,0

0 0,0

0,4

0,0 2.731 57,3

1.112 72,039

30

2,5

0,6

6

0

0,0 27

0,0 24 0,5

1,70

6 0,1 0 0,0 0

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +NONMKJP

% MKJP +NON MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka PanjangSumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

12 0,8 0 0,0

Page 219: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 34

PESERTA KB BARUMKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN

NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Sojol Utara Ogoamas 0 0,0 0 0,0 0 0,0 39 5,2 39 5,2 5 0,7 389 51,9 316 42,2 0 0,0 0 0,0 710 94,8 749 100,02 Sojol Balukang 0 0,0 0 0,0 0 0,0 12 1,4 12 1,4 2 0,2 511 59,0 341 39,4 0 0,0 0 0,0 854 98,6 866 100,03 Dampelas Sabang 18 1,8 1 0,1 8 0,8 81 8,2 108 11,0 11 1,1 427 43,5 436 44,4 0 0,0 0 0,0 874 89,0 982 100,04 Balaesang Tambu 6 0,7 0 0,0 7 0,8 99 10,7 112 12,2 74 8,0 458 49,7 277 30,1 0 0,0 0 0,0 809 87,8 921 100,05 Balaesang Tanjung Malei 2 0,2 0 0,0 0 0,0 33 4,1 35 4,3 74 9,1 241 29,8 460 56,8 0 0,0 0 0,0 775 95,7 810 100,06 Tompe Tompe 0 0,0 0 0,0 0 0,0 236 13,3 236 13,3 0 0,0 1.347 76,0 189 10,7 0 0,0 0 0,0 1.536 86,7 1.772 100,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 9 0,7 0 0,0 0 0,0 41 3,4 50 4,2 14 1,2 671 55,8 468 38,9 0 0,0 0 0,0 1.153 95,8 1.203 100,010 Labuan Labuan 1 0,1 0 0,0 0 0,0 20 1,9 21 2,0 6 0,6 533 50,2 502 47,3 0 0,0 0 0,0 1.041 98,0 1.062 100,011 Tanantovea Wani 5 0,7 0 0,0 0 0,0 34 4,7 39 5,4 18 2,5 336 46,5 330 45,6 0 0,0 0 0,0 684 94,6 723 100,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 0 0,0 11 1,0 4 0,3 51 4,4 66 5,7 8 0,7 318 27,6 760 66,0 0 0,0 0 0,0 1.086 94,3 1.152 100,015 Rio Pakava Lalundu 8 1,4 1 0,2 4 0,7 52 9,4 65 11,8 4 0,7 368 66,7 115 20,8 0 0,0 0 0,0 487 88,2 552 100,0

Lalundu Despot 4 0,6 0 0,0 2 0,3 0 0,0 6 0,9 2 0,3 155 23,3 501 75,5 0 0 658 66416 Pinembani Pinembani 1 0,3 0 0,0 0 0,0 5 1,3 6 1,5 3 0,8 201 51,0 184 46,7 0 0,0 0 0,0 388 98,5 394 100,0

79 0,6 13 0,1 25 0,2 888 6,2 1.005 7,0 239 1,7 7.313 51,0 5.786 40,3 0 0,0 0 0,0 13.338 93,0 14.343 100,0

0 0,0 1.548 95,4 1.622 100,0

0 0,0 735 84,4 871 100,040,0

34,5

0 0,0

0 0,0

15,6 381

977

43,7

60,2

348

5590,0 3,8 74 4,6

6 0,7

12 0,7

14,2 1360 0,0 0 0,0 124

13 0,8 0 0,0 0

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +NONMKJP

% MKJP+ NONMKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Batusuya

Donggala

12

61

1,4

Page 220: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 35

PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 81 Sojol Utara Ogoamas 1.625 749 46,1 814 50,12 Sojol Balukang 4.416 866 19,6 1.048 23,73 Dampelas Sabang 5.027 982 19,5 4.047 80,54 Balaesang Tambu 3.960 921 23,3 2.022 51,15 Balaesang Tanjung Malei 1.798 810 45,1 1.295 72,06 Tompe Tompe 3.511 1.772 50,5 1.751 49,97 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 3.203 1.203 37,6 2.039 63,7

10 Labuan Labuan 2.314 1.062 45,9 1.312 56,711 Tanantovea Wani 2.638 723 27,4 1.210 45,912 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 4.113 1.152 28,0 5.618 136,615 Rio Pakava Lalundu 1.960 552 28,2 1.216 62,0

Lalundu Despot 1.900 664 34,9 1.834 96,516 Pinembani Pinembani 1.031 394 38,2 632 61,3

48.298 14.343 29,7 31.147 64,5

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya 3.490

7.312

871 25,0

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

Donggala

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO

4.764

1.545

65,2

44,3

KECAMATAN PUSKESMAS

1.622 22,2

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 221: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 36

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sojol Utara Ogoamas 103 90 193 103 100,0 90 100,0 193 100,0 1 1,0 3 3,3 4 2,12 Sojol Balukang 263 264 527 260 98,9 267 101,1 527 100,0 2 0,8 0 0,0 2 0,43 Dampelas Sabang 328 229 557 327 99,7 229 100,0 556 99,8 8 2,4 4 1,7 12 2,24 Balaesang Tambu 247 252 499 250 101,2 246 97,6 496 99,4 16 6,4 7 2,8 23 4,65 Balaesang Tanjung Malei 102 97 199 102 100,0 96 99,0 198 99,5 1 1,0 2 2,1 3 1,56 Tompe Tompe 203 228 431 203 100,0 221 96,9 424 98,4 3 1,5 3 1,4 6 1,47 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 258 166 424 211 81,8 213 128,3 424 100,0 8 3,8 13 6,1 21 5,0

10 Labuan Labuan 157 130 287 157 100,0 128 98,5 285 99,3 7 4,5 4 3,1 11 3,911 Tanantovea Wani 144 144 288 145 100,7 143 99,3 288 100,0 6 4,1 6 4,2 12 4,212 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 240 240 480 240 100,0 240 100,0 480 100,0 1 0,4 6 2,5 7 1,515 Rio Pakava Lalundu 113 90 203 113 100,0 90 100,0 203 100,0 1 0,9 0 0,0 1 0,5

Lalundu Despot 114 97 211 112 98,2 100 103,1 212 100,5 1 0,9 2 2,0 3 1,416 Pinembani Pinembani 20 21 41 26 130,0 21 100,0 47 114,6 1 3,8 0 0,0 1 2,1

2.916 2.679 5.595 2.867 98,3 2.698 100,7 5.565 99,5 71 2,5 58 2,1 129 2,3

2,0 7

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

1,1 16 1,899,8 2,5 5

3

897 99,8

94,1 2,2152 90,5356 183 97,3

11436 463 899 435 99,8 462Donggala

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + PJUMLAH LAHIR HIDUPBBLR

L

2,1188

BAYI BARU LAHIR DITIMBANGPNO KECAMATAN PUSKESMAS

Batusuya 168 4335

Page 222: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 37

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sojol Utara Ogoamas 98 93 191 103 105,1 90 96,8 193 101,0 103 105,1 90 96,8 193 101,02 Sojol Balukang 267 253 520 260 97,4 267 105,5 527 101,3 260 97,4 267 105,5 527 101,33 Dampelas Sabang 304 288 592 327 107,6 229 79,5 556 93,9 314 103,3 226 78,5 540 91,24 Balaesang Tambu 239 227 466 250 104,6 246 108,4 496 106,4 248 103,8 246 108,4 494 106,05 Balaesang Tanjung Malei 108 104 212 102 94,4 96 92,3 198 93,4 102 94,4 96 92,3 198 93,46 Tompe Tompe 210 203 413 203 96,7 221 108,9 424 102,7 203 96,7 221 108,9 424 102,77 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 189 188 377 211 111,6 213 113,3 424 112,5 211 111,6 213 113,3 424 112,5

10 Labuan Labuan 140 132 272 157 112,1 128 97,0 285 104,8 157 112,1 123 93,2 280 102,911 Tanantovea Wani 158 152 310 145 91,8 143 94,1 288 92,9 132 83,5 127 83,6 259 83,512 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 252 232 484 240 95,2 240 103,4 480 99,2 240 95,2 239 103,0 479 99,015 Rio Pakava Lalundu 123 108 231 113 91,9 90 83,3 203 87,9 113 91,9 90 83,3 203 87,9

Lalundu Despot 115 108 223 112 97,4 100 92,6 212 95,1 111 96,5 99 91,7 210 94,216 Pinembani Pinembani 61 60 121 121 198,4 21 35,0 142 117,4 23 37,7 21 35,0 44 36,4

2.916 2.766 5.682 2.962 101,6 2.698 97,5 5.660 99,6 2.834 97,2 2.661 96,2 5.495 96,7

86,7 152

451462

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

897 104,3 434 98,4

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

885 102,9

81,7

98,6

335 81,7 76,4

435Donggala 110,3 107,6

LKUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)L

410

860

P L + P

183

441

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + P

152 76,4

419

33586,7

NO KECAMATAN PUSKESMAS

211 199 183

JUMLAH BAYI

Batusuya

Page 223: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 38

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 44 40 84 22 50,0 20 50,0 42 50,02 Sojol Balukang 155 140 295 147 94,8 140 100,0 287 97,33 Dampelas Sabang 196 216 412 179 91,3 158 73,1 337 81,84 Balaesang Tambu 139 156 295 129 92,8 121 77,6 250 84,75 Balaesang Tanjung Malei 104 101 205 71 68,3 56 55,4 127 62,06 Tompe Tompe 73 57 130 49 67,1 38 66,7 87 66,97 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 215 233 448 94 43,7 79 33,9 173 38,6

10 Labuan Labuan 84 98 182 55 65,5 58 59,2 113 62,111 Tanantovea Wani 105 148 253 69 65,7 79 53,4 148 58,512 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 232 196 428 119 51,3 96 49,0 215 50,215 Rio Pakava Lalundu 103 106 209 71 68,9 65 61,3 136 65,1

Lalundu Despot 76 79 155 46 60,5 53 67,1 99 63,916 Pinembani Pinembani 31 36 67 10 32,3 9 25,0 19 28,4

2.136 2.140 4.276 1.440 67,4 1.291 60,3 2.731 63,9

70,7 137 64,3

57,2249 561 62,3312

70Batusuya

Donggala

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

900

USIA 0-6 BULANL + P

114 99

465 435

213 67 58,8

67,1

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN JUMLAH BAYIPUSKESMAS L P

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

Page 224: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 39

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 98 93 191 72 73,5 68 73,1 140 73,32 Sojol Balukang 267 253 520 385 144,2 359 141,9 744 143,13 Dampelas Sabang 304 288 592 244 80,3 226 78,5 470 79,44 Balaesang Tambu 239 227 466 240 100,4 252 111,0 492 105,65 Balaesang Tanjung Malei 108 104 212 48 44,4 63 60,6 111 52,46 Tompe Tompe 210 203 413 189 90,0 198 97,5 387 93,77 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 189 188 377 227 120,1 223 118,6 450 119,4

10 Labuan Labuan 140 132 272 155 110,7 149 112,9 304 111,811 Tanantovea Wani 158 152 310 133 84,2 139 91,4 272 87,712 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 252 232 484 245 97,2 263 113,4 508 105,015 Rio Pakava Lalundu 123 108 231 84 68,3 106 98,1 190 82,3

Lalundu Despot 115 108 223 93 80,9 111 102,8 204 91,516 Pinembani Pinembani 61 60 121 64 104,9 80 133,3 144 119,0

2.916 2.766 5.682 2.800 96,0 2.852 103,1 5.652 99,5

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

892 103,7

82,9 344 83,9

441 419 860 442 100,2 107,4450

211 199 410 179 84,8 165Batusuya

Donggala

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI

Page 225: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 40

1 2 3 4 5 61 Sojol Utara Ogoamas 5 4 80,02 Sojol Balukang 9 9 100,03 Dampelas Sabang 13 14 107,74 Balaesang Tambu 13 12 92,35 Balaesang Tanjung Malei 8 8 100,06 Tompe Tompe 13 13 100,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 13 13 100,0

10 Labuan Labuan 7 6 85,711 Tanantovea Wani 10 7 70,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 19 17 89,515 Rio Pakava Lalundu 6 5 83,3

Lalundu Despot 8 5 62,516 Pinembani Pinembani 9 7 77,8

167 146 87,4JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

7 58,3

22 19 86,4

Batusuya

Donggala

12

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 226: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 41

BAYI DIIMUNISASIDPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Sojol Utara Ogoamas 98 93 191 91 92,9 86 92,5 177 92,7 98 100,0 82 88,2 180 94,2 93 94,9 84 90,3 177 92,7 -2,20 2,33 0,002 Sojol Balukang 267 253 520 261 97,8 233 92,1 494 95,0 257 96,3 239 94,5 496 95,4 251 94,0 241 95,3 492 94,6 3,83 -3,43 0,403 Dampelas Sabang 304 288 592 310 102,0 321 111,5 631 106,6 296 97,4 322 111,8 618 104,4 288 94,7 322 111,8 610 103,0 7,10 -0,31 3,334 Balaesang Tambu 239 227 466 258 107,9 249 109,7 507 108,8 250 104,6 256 112,8 506 108,6 248 103,8 269 118,5 517 110,9 3,88 -8,03 -1,975 Balaesang Tanjung Malei 108 104 212 88 81,5 122 117,3 210 99,1 101 93,5 102 98,1 203 95,8 111 102,8 98 94,2 209 98,6 -26,14 19,67 0,486 Tompe Tompe 210 203 413 202 96,2 213 104,9 415 100,5 220 104,8 234 115,3 454 109,9 203 96,7 244 120,2 447 108,2 -0,50 -14,55 -7,717 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 189 188 377 182 96,3 185 98,4 367 97,3 173 91,5 156 83,0 329 87,3 188 99,5 153 81,4 341 90,5 -3,30 17,30 7,0810 Labuan Labuan 140 132 272 110 78,6 108 81,8 218 80,1 99 70,7 96 72,7 195 71,7 119 85,0 135 102,3 254 93,4 -8,18 -25,00 -16,5111 Tanantovea Wani 158 152 310 136 86,1 116 76,3 252 81,3 118 74,7 104 68,4 222 71,6 130 82,3 124 81,6 254 81,9 4,41 -6,90 -0,7912 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 252 232 484 233 92,5 210 90,5 443 91,5 242 96,0 208 89,7 450 93,0 257 102,0 196 84,5 453 93,6 -10,30 6,67 -2,2615 Rio Pakava Lalundu 123 108 231 112 91,1 113 104,6 225 97,4 128 104,1 112 103,7 240 103,9 115 93,5 111 102,8 226 97,8 -2,68 1,77 -0,44

Lalundu Despot 115 108 223 98 85,2 96 88,9 194 87,0 117 101,7 97 89,8 214 96,0 106 92,2 88 81,5 194 87,0 -8,16 8,33 0,0016 Pinembani Pinembani 61 60 121 49 80,3 46 76,7 95 78,5 47 77,0 53 88,3 100 82,6 64 104,9 51 85,0 115 95,0 -30,61 -10,87 -21,05

2.916 2.766 5.682 2.780 95,3 2.675 96,7 5.455 96,0 2.712 93,0 2.595 93,8 5.307 93,4 2.705 92,8 2.677 96,8 5.382 94,7 2,70 -0,07 1,34

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

2,28 9,4388,0 428 102,1 816104,8104,5438105,0 901 405

4,32 15,03

38893,695,591,8 400 805 94,9 16,20

68,2 133 66,8 277 67,6 22,9976,3 134 67,3 295 72,0 14488,6 139 69,8 326 79,5 161

L + P L P L + PNO KECAMATAN

L PPUSKESMAS

JUMLAH BAYIL P L + P

DO RATE (%)

L P L + P

441 419 860 463

Batusuya

Donggala

211 199 410 187

Page 227: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

BAYI DIIMUNISASIBCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Sojol Utara Ogoamas 98 93 191 100 102,0 81 87,1 181 94,8 97 99,0 82 88,2 179 93,7 93 94,9 84 90,3 177 92,72 Sojol Balukang 267 253 520 258 96,6 237 93,7 495 95,2 254 95,1 226 89,3 480 92,3 250 93,6 240 94,9 490 94,23 Dampelas Sabang 304 288 592 311 102,3 304 105,6 615 103,9 299 98,4 319 110,8 618 104,4 287 94,4 322 111,8 609 102,94 Balaesang Tambu 239 227 466 230 96,2 224 98,7 454 97,4 254 106,3 253 111,5 507 108,8 248 103,8 269 118,5 517 110,95 Balaesang Tanjung Malei 108 104 212 101 93,5 112 107,7 213 100,5 102 94,4 102 98,1 204 96,2 112 103,7 100 96,2 212 100,06 Tompe Tompe 210 203 413 217 103,3 230 113,3 447 108,2 221 105,2 232 114,3 453 109,7 197 93,8 230 113,3 427 103,47 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 189 188 377 170 89,9 150 79,8 320 84,9 175 92,6 155 82,4 330 87,5 188 99,5 153 81,4 341 90,510 Labuan Labuan 140 132 272 118 84,3 120 90,9 238 87,5 100 71,4 95 72,0 195 71,7 119 85,0 135 102,3 254 93,411 Tanantovea Wani 158 152 310 147 93,0 134 88,2 281 90,6 119 75,3 109 71,7 228 73,5 130 82,3 124 81,6 254 81,912 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 252 232 484 224 88,9 228 98,3 452 93,4 259 102,8 209 90,1 468 96,7 241 95,6 184 79,3 425 87,815 Rio Pakava Lalundu 123 108 231 120 97,6 107 99,1 227 98,3 127 103,3 112 103,7 239 103,5 114 92,7 111 102,8 225 97,4

Lalundu Despot 115 108 223 112 97,4 111 102,8 223 100,0 117 101,7 98 90,7 215 96,4 103 89,6 89 82,4 192 86,116 Pinembani Pinembani 61 60 121 40 65,6 39 65,0 79 65,3 47 77,0 53 88,3 100 82,6 56 91,8 47 78,3 103 85,1

2.916 2.766 5.682 2.767 94,9 2.675 96,7 5.442 95,8 2.738 93,9 2.575 93,1 5.313 93,5 2.670 91,6 2.649 95,8 5.319 93,6

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Imunisasi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

277 67,6

94,981688,0

68,2 133

428 102,1

66,8292

805 93,6

71,2 144

388

76,8

91,8

130

400 95,5

65,3

870 101,2

347 84,6 162

405

150 75,4

860419441 422 95,7 448 106,9

L P L + P L

Batusuya 211 199 410 197 93,4

Donggala

L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BAYIP L + P

Page 228: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 43

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Sojol Utara Ogoamas 98 93 191 70 71,4 58 62,4 128 67,0 421 431 852 352 83,6 373 86,5 725 85,1 519 524 1.043 422 81,3 431 82,3 853 81,82 Sojol Balukang 267 253 520 230 86,1 230 90,9 460 88,5 1.557 1.526 3.083 1.166 74,9 1.107 72,5 2.273 73,7 1.824 1.779 3.603 1.396 76,5 1.337 75,2 2.733 75,93 Dampelas Sabang 304 288 592 430 141,4 424 147,2 854 144,3 929 897 1.826 810 87,2 891 99,3 1.701 93,2 1.233 1.185 2.418 1.240 100,6 1.315 111,0 2.555 105,74 Balaesang Tambu 239 227 466 225 94,1 199 87,7 424 91,0 930 943 1.873 807 86,8 841 89,2 1.648 88,0 1.169 1.170 2.339 1.032 88,3 1.040 88,9 2.072 88,65 Balaesang Tanjung Malei 108 104 212 71 65,7 72 69,2 143 67,5 437 399 836 387 88,6 355 89,0 742 88,8 545 503 1.048 458 84,0 427 84,9 885 84,46 Tompe Tompe 210 203 413 335 159,5 340 167,5 675 163,4 887 866 1.753 824 92,9 787 90,9 1.611 91,9 1.097 1.069 2.166 1.159 105,7 1.127 105,4 2.286 105,57 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 189 188 377 201 106,3 172 91,5 373 98,9 760 759 1.519 702 92,4 699 92,1 1.401 92,2 949 947 1.896 903 95,2 871 92,0 1.774 93,6

10 Labuan Labuan 140 132 272 176 125,7 164 124,2 340 125,0 452 494 946 452 100,0 494 100,0 946 100,0 592 626 1.218 628 106,1 658 105,1 1.286 105,611 Tanantovea Wani 158 152 310 120 75,9 129 84,9 249 80,3 429 427 856 362 84,4 390 91,3 752 87,9 587 579 1.166 482 82,1 519 89,6 1.001 85,812 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 252 232 484 222 88,1 221 95,3 443 91,5 1.038 1.098 2.136 1.018 98,1 1.079 98,3 2.097 98,2 1.290 1.330 2.620 1.240 96,1 1.300 97,7 2.540 96,915 Rio Pakava Lalundu 123 108 231 103 83,7 150 138,9 253 109,5 591 570 1.161 548 92,7 479 84,0 1.027 88,5 714 678 1.392 651 91,2 629 92,8 1.280 92,0

Lalundu Despot 115 108 223 45 39,1 46 42,6 91 40,8 636 629 1.265 521 81,9 498 79,2 1.019 80,6 751 737 1.488 566 75,4 544 73,8 1.110 74,616 Pinembani Pinembani 61 60 121 64 104,9 64 106,7 128 105,8 258 258 516 169 65,5 169 65,5 338 65,5 319 318 637 233 73,0 233 73,3 466 73,2

2.916 2.766 5.682 2.893 99,2 2.813 101,7 5.706 100,4 12.345 12.326 24.671 10.826 87,7 10.889 88,3 21.715 88,0 15.261 15.092 30.353 13.719 89,9 13.702 90,8 27.421 90,3JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

4.619 99,8

72,1 1.961 72,8

2.313 99,8 2.306

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

99,9

1.355 1.338 2.693 996 73,5 965

2.317 2.309 4.626100,0

837 73,5 1.669

3.766 100,0

73,1

1.876 1.890 3.766 1.876 100,0 1.890

1.144 1.139 2.283 832 72,7

441 437 416 99,3 853 99,2

64,3 292 71,2

99,1860

128

419

211 199 410 164 77,7

PLMENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI MENDAPAT VIT AJUMLAH JUMLAH

L + P

Batusuya

Donggala

PMENDAPAT VIT A

LL PL + P

Page 229: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 44

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sojol Utara Ogoamas 135 118 253 129 110 239 95,6 93,2 94,5 9 7,0 4 3,6 13 5,42 Sojol Balukang 541 524 1.065 491 451 942 90,8 86 88,5 8 1,6 15 3,3 23 2,43 Dampelas Sabang 490 489 979 430 429 859 87,8 88 87,7 36 8,4 24 5,6 60 7,04 Balaesang Tambu 454 445 899 358 346 704 78,9 78 78,3 24 6,7 21 6,1 45 6,45 Balaesang Tanjung Malei 209 197 406 99 98 197 47,4 50 48,5 2 2,0 1 1,0 3 1,56 Tompe Tompe 427 414 841 352 349 701 82,4 84 83,4 30 8,5 32 9,2 62 8,87 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 410 428 838 348 343 691 84,9 80 82,5 27 7,8 43 12,5 70 10,1

10 Labuan Labuan 281 301 582 525 272 797 186,8 90 136,9 28 5,3 41 15,1 69 8,711 Tanantovea Wani 285 271 556 170 164 334 59,6 61 60,1 29 17,1 25 15,2 54 16,212 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 464 463 927 433 431 864 93,3 93 93,2 24 5,5 1 0,2 25 2,915 Rio Pakava Lalundu 219 214 433 203 192 395 92,7 90 91,2 39 19,2 30 15,6 69 17,5

Lalundu Despot 208 200 408 119 112 231 57,2 56 56,6 4 3,4 8 7,1 12 5,216 Pinembani Pinembani 138 151 289 80 85 165 58,0 56 57,1 33 41,3 58 68,2 91 55,2

5.805 5.682 11.487 5.072 4.682 9.754 87,4 82 84,9 368 7,3 378 8,1 746 7,6

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

44

31

12,3

3,3

74 9,9

76 4,0

80,7

90,5

30

45

7,7

4,81.885

750 80,8 81

89,1 92

929

2.082

391

944 941

359

NO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGMJUMLAH (D)

Batusuya

Donggala

% (D/S) L P L+P

484 445

1.060 1.022

Page 230: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 45

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 420 438 858 386 91,9 393 89,7 779 90,82 Sojol Balukang 1.006 1.046 2.052 743 73,9 951 90,9 1.694 82,63 Dampelas Sabang 1.126 1.186 2.312 628 55,8 582 49,1 1.210 52,34 Balaesang Tambu 1.034 1.120 2.154 854 82,6 695 62,1 1.549 71,95 Balaesang Tanjung Malei 408 428 836 370 90,7 298 69,6 668 79,96 Tompe Tompe 712 778 1.490 897 126,0 880 113,1 1.777 119,37 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 702 784 1.486 662 94,3 570 72,7 1.232 82,9

10 Labuan Labuan 517 558 1.075 130 25,1 164 29,4 294 27,311 Tanantovea Wani 623 602 1.225 482 77,4 612 101,7 1.094 89,312 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 1.063 1.107 2.170 955 89,8 855 77,2 1.810 83,415 Rio Pakava Lalundu 446 455 901 209 46,9 213 46,8 422 46,8

Lalundu Despot 488 526 1.014 392 80,3 420 79,8 812 80,116 Pinembani Pinembani 153 187 340 143 93,5 126 67,4 269 79,1

11.079 11.774 22.853 8.749 79,0 8.603 73,1 17.352 75,9

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

2.297

1.445 97,0

66,61.115

783 115,1

65,5

662 81,7

67,61.182

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

L

680 810 1.490

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

Batusuya

Donggala 1.701 1.749 3.450

Page 231: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 46

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Sojol Utara Ogoamas 471 469 940 409 421 830 86,8 89,8 88,3 27 6,6 24 5,7 51 6,12 Sojol Balukang 1.773 1.696 3.469 1.436 1.329 2.765 81,0 78 79,7 53 3,7 15 1,1 68 2,53 Dampelas Sabang 1.229 1.169 2.398 1.026 972 1.998 83,5 83 83,3 63 6,1 40 4,1 103 5,24 Balaesang Tambu 1.104 1.109 2.213 855 853 1.708 77,4 77 77,2 102 11,9 116 13,6 218 12,85 Balaesang Tanjung Malei 576 574 1.150 260 293 553 45,1 51 48,1 54 20,8 61 20,8 115 20,86 Tompe Tompe 1.068 1.053 2.121 898 872 1.770 84,1 83 83,5 55 6,1 111 12,7 166 9,47 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 829 819 1.648 765 743 1.508 92,3 91 91,5 71 9,3 137 18,4 208 13,8

10 Labuan Labuan 591 642 1.233 529 581 1.110 89,5 90 90,0 59 11,2 80 13,8 139 12,511 Tanantovea Wani 591 573 1.164 320 313 633 54,1 55 54,4 71 22,2 65 20,8 136 21,512 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 1.081 1.073 2.154 976 967 1.943 90,3 90 90,2 96 9,8 95 9,8 191 9,815 Rio Pakava Lalundu 529 537 1.066 485 473 958 91,7 88 89,9 60 12,4 55 11,6 115 12,0

Lalundu Despot 363 348 711 223 207 430 61,4 59 60,5 5 2,2 11 5,3 16 3,716 Pinembani Pinembani 313 307 620 159 156 315 50,8 51 50,8 56 35,2 74 47,4 130 41,3

14.042 13.847 27.889 11.176 10.998 22.174 79,6 79 79,5 881 7,9 994 9,0 1.875 8,5

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

57 6,1

2,853

101 5,4

118 3,1

75,2

83,8

44

65

4,6

3,53.768

1.885

83,5

75,1 75

844.495

2.507 954

1.881

931

1.887

NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)

BALITA

L+PBGM

L

Batusuya

Donggala

PDITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)

1.270 1.237

2.254 2.241

Page 232: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 47

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!2 Sojol Balukang 3 - 3 3 100,0 - #DIV/0! 3 100,03 Dampelas Sabang 6 2 8 6 100,0 2 100,0 8 100,04 Balaesang Tambu 6 6 12 6 100,0 6 100,0 12 100,05 Balaesang Tanjung Malei 3 1 4 3 100,0 1 100,0 4 100,06 Tompe Tompe 6 10 16 6 100,0 10 100,0 16 100,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 1 3 4 1 100,0 3 100,0 4 100,010 Labuan Labuan 9 6 15 9 100,0 6 100,0 15 100,011 Tanantovea Wani 4 1 5 4 100,0 1 100,0 5 100,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 3 2 5 3 100,0 2 100,0 5 100,015 Rio Pakava Lalundu 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0

Lalundu Despot - 2 2 - #DIV/0! 2 100,0 2 100,016 Pinembani Pinembani 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0

50 51 101 50 100,0 51 100,0 101 100,0

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program Gizi. Dinkes Kab. Donggala. 2014

15 100,0

6 100,0

10

1 100,0

5 100,0

5 100,0

100,0

1

5

5

10 15

6Batusuya

Donggala

P L + PMENDAPAT PERAWATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN

Page 233: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 48

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Sojol Utara Ogoamas 94 53 147 119 126,6 81 152,8 200 136,1 9 9 182 Sojol Balukang 292 258 550 275 94,2 280 108,5 555 100,9 32 28 603 Dampelas Sabang 357 339 696 443 124,1 385 113,6 828 119,0 35 34 694 Balaesang Tambu 349 297 646 336 96,3 229 77,1 565 87,5 31 28 595 Balaesang Tanjung Malei 198 151 349 142 71,7 161 106,6 303 86,8 20 17 376 Tompe Tompe 289 273 562 133 46,0 119 43,6 252 44,8 20 15 357 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 236 223 459 121 51,3 179 80,3 300 65,4 26 20 46

10 Labuan Labuan 120 131 251 65 54,2 84 64,1 149 59,4 21 18 3911 Tanantovea Wani 174 160 334 215 123,6 211 131,9 426 127,5 22 19 4112 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 394 321 715 363 92,1 249 77,6 612 85,6 35 20 5515 Rio Pakava Lalundu 17

Lalundu Despot 3516 Pinembani Pinembani 133 114 247 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.833 3.415 7.248 3.285 85,7 3.059 89,6 6.344 87,5 361 282 608CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 85,7 89,6 87,5

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH SD DANSETINGKAT

MENDAPATPELAYANANKESEHATAN

(PENJARINGAN)

JUMLAH

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar, Program KIA/KB. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Donggala

L + P

417

L

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

316

360

Batusuya

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

278 594

P

132,0417

65,9 42 29 71629 550 1.179 66,3

252 267

480 172,7 897 151,0

519 239 94,8 241 90,3 480

16 26 42

92,5 19 36

65,5 777

Page 234: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 49

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Sojol Utara Ogoamas 9 - 0,0 0,0 569 604 1.173 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!2 Sojol Balukang 32 - 0,0 0,0 1.988 1.809 3.797 42 2,1 42 2,3 84 2,2 35 40 75 35 100,0 40 100,0 75 100,03 Dampelas Sabang 35 - 0,0 0,0 2.230 2.014 4.244 1.489 66,8 1.482 73,6 2.971 70,0 3.789 2.586 6.375 3.738 98,7 2.551 98,6 6.289 98,74 Balaesang Tambu 31 - 0,0 0,0 1.967 1.900 3.867 336 17,1 312 16,4 648 16,8 14 12 26 14 100,0 12 100,0 26 100,05 Balaesang Tanjung Malei 20 - 0,0 0,0 988 883 1.871 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!6 Tompe Tompe 20 - 0,0 0,0 1.641 1.544 3.185 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!7 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 26 - 0,0 0,0 1.468 1.356 2.824 33 2,2 85 6,3 118 4,2 10 5 15 10 100,0 5 100,0 15 100,010 Labuan Labuan 21 - 0,0 0,0 1.019 1.041 2.060 251 24,6 128 12,3 379 18,4 200 137 337 9 4,5 - 0,0 9 2,711 Tanantovea Wani 22 - 0,0 0,0 1.068 967 2.035 - 0,0 - 0,0 - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!12 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 35 - 0,0 0,0 1.262 1.211 2.473 470 37,2 491 40,5 961 38,9 470 491 961 6 1,3 6 1,2 12 1,215 Rio Pakava Lalundu 17 - 0,0 0,0 980 810 1.790 14 1,4 28 3,5 42 2,3 10 18 28 9 90,0 14 77,8 23 82,116 Pinembani Pinembani 35 - 0,0 0,0 645 707 1.352 52 8,1 61 8,6 113 8,4 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

361 - 0,0 - 0,0 20.415 19.183 39.598 2.828 13,9 2.845 14,8 5.673 14,3 6.698 8.472 15.170 4.571 68,2 4.164 49,2 8.735 57,6

#DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!-

750 34,6 1.536 29,6 2.286 31,1

- - -

2.170 5.183 7.3534,6 216 7,6 357 6,0

- 0,0 - 0,0

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

JUMLAH (KAB/ KOTA)

0,0

2.850 5.901

1.539 1.4870,0 3.026 -

0,0

0,0

0,0 3.051 141

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

42

JUMLAHSD/MI

JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAHSD/MI

MENDAPATYAN. GIGI

% %

16 -

-

Sumber : Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus. Dinkes Kab. Donggala. 2014

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN

Batusuya

Donggala

MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI

Page 235: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGITETAP

RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN

1 2 3 4 5 61 Sojol Utara Ogoamas - 42 0,02 Sojol Balukang - - #DIV/0!3 Dampelas Sabang 1 144 0,04 Balaesang Tambu - - #DIV/0!5 Balaesang Tanjung Malei - 102 0,06 Tompe Tompe - - #DIV/0!7 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 30 151 0,210 Labuan Labuan 4 154 0,011 Tanantovea Wani - 99 0,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 6 99 0,115 Rio Pakava Lalundu 13 82 0,2

Lalundu Despot - 35 0,016 Pinembani Pinembani - - #DIV/0!

174 1.470 0,1JUMLAH (KAB/ KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus. Dinkes Kab. Donggala. 2014

562

- #DIV/0!

0,2

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

Batusuya

Donggala

-

120

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 236: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 51

L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sojol Utara Ogoamas 616 592 1.208 48 7,79 56 9,46 104 8,612 Sojol Balukang 1.679 1.599 3.278 246 14,65 229 14,32 475 14,493 Dampelas Sabang 1.896 1.809 3.705 2.302 121,41 1.981 109,51 4.283 115,604 Balaesang Tambu 1.482 1.444 2.926 364 24,56 484 33,52 848 28,985 Balaesang Tanjung Malei 688 653 1.341 109 15,84 103 15,77 212 15,816 Tompe Tompe 1.312 1.269 2.581 613 46,72 642 50,59 1.255 48,627 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 1.193 1.168 2.361 384 32,19 413 35,36 797 33,76

10 Labuan Labuan 887 840 1.727 646 72,83 1.161 138,21 1.807 104,6311 Tanantovea Wani 992 958 1.950 189 19,05 536 55,95 725 37,1812 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 1.566 1.464 3.030 427 27,27 422 28,83 849 28,0215 Rio Pakava Lalundu 775 677 1.452 62 8,00 60 8,86 122 8,40

Lalundu Despot 732 679 1.411 0 - 0 - 0 -16 Pinembani Pinembani 39 425 464 0 - 0 - 0 -

17.955 17.474 35.429 5.443 30,31 6.468 37,01 11.911 33,62

-1.269

1,92

0 02.611

Sumber : Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus. Dinkes Kab. Donggala. 2014

53

Batusuya

Donggala

JUMLAH (KAB/KOTA)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

1.342

5.384

-

8,06

0

434

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

USILA (60TAHUN+)

JUMLAH

2.628 14,502.756 381

-

Page 237: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 52

%L P L+P L P

1 2 3 4 5 6 7

1 JAMKESMAS 158.015 0,0 0,0

2 JAMKESDA 17.766 0,0 0,0

0 0 175.781 0,0 0,0JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Jaminan Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

JUMLAH

Page 238: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

%L+P

8

54,3

6,1

60,4

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

Page 239: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 52

%L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS 0 0,0 0,0 0,0

2 ASKES PNS 0 0,0 0,0 0,0

3 JPK JAMSOSTEK 0 0,0 0,0 0,0

4 TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI 0 0,0 0,0 0,0

5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0,0 0,0 0,0

6 ASURANSI SWASTA 0 0,0 0,0 0,0

7 JAMKESDA 0 0,0 0,0 0,0

0 0 0 0,0 0,0 0,0

Sumber : Seksi Jaminan Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

JUMLAH

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 240: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 53

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Ogoamas 36 17 53 0 0 0 36 17 532 Puskesmas Balukang 4 3 7 430 350 780 4 3 73 Puskesmas Sabang 51 54 105 172 160 332 51 54 1054 Puskesmas Tambu 32 13 45 331 420 751 32 13 455 Puskesmas Malei 1 1 2 0 0 0 1 1 26 Puskesmas Tompe 3 1 4 248 319 567 3 1 47 Puskesmas Batusuya 11 7 18 50 143 193 11 7 188 Puskesmas Toaya 60 53 113 60 23 83 60 53 1139 Puskesmas Labuan 12 10 22 0 0 0 12 10 22

10 Puskesmas Wani 4 3 7 0 0 0 4 3 711 Puskesmas Donggala 49 31 80 21 50 71 49 31 8012 Puskesmas Lembasada 18 15 33 346 238 584 18 15 3313 Puskesmas Lalundu 8 2 10 80 26 106 8 2 1014 Puskesmas Lalundu Despot 2 0 2 30 72 102 2 0 215 Puskesmas Pinembani 2 0 2 0 0 0 2 0 2

SUB JUMLAH I 293 210 503 1.768 1.801 3.569 293 210 503

1 RSUD KABELOTA . 2.860 3.080 5.940 737 1.139 1.876 0

SUB JUMLAH II 2.860 3.080 5.940 737 1.139 1.876 0 0 01 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 02 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 03 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 04 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0

0 0 0SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.153 3.290 6.443 2.505 2.940 5.445 293 210 503

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 148.804 142.111 290.915 148.804 142.111 290.915

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 2,1 2,3 2,2 1,7 2,1 1,9

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Dinkes Kab. Donggala dan RSU Kabelota Kab. Donggala. 2014.

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

Page 241: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 54

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Kabelota 105 718 1.198 1.916 8 11 19 3 3 6 11,1 9,2 9,9 4,2 2,5 3,1

105 718 1.198 1.916 8 11 19 3 3 6 1,1 0,9 1,0 0,4 0,3 0,3

Sumber :RSU Kabelota Kab. Donggala. 2014Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAMDIRAWATNO

NAMA RUMAHSAKITa

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAHTEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)

Page 242: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 55

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

NONAMA RUMAH

SAKITa

JUMLAHTEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARIPERAWATAN

JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD Kabelota 105 1.916 6.525 7.696 17,0 18,2 16,6 4,0

105 1.916 6.525 7.696 17,0 18,2 16,6 4,0

Keterangan:a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014

Page 243: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 56

JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Sojol Utara Ogoamas 2.584 81 3,1 6 7,42 Sojol Balukang 6.661 28 0,4 12 42,93 Dampelas Sabang 7.173 312 4,3 75 24,04 Balaesang Tambu 5.633 21 0,4 3 14,35 Balaesang Tanjung Malei 2.443 14 0,6 4 28,66 Tompe Tompe 4.736 7 0,1 2 28,67 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 4.711 7 0,1 4 57,110 Labuan Labuan 3.582 502 14,0 119 23,711 Tanantovea Wani 3.858 7 0,2 1 14,312 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 6.049 29 0,5 6 20,715 Rio Pakava Lalundu 5.747 136 2,4 40 29,416 Pinembani Pinembani 1.517 7 0,5 - -

70.779 1.165 1,6 278 23,9

PUSKESMAS

6

0,1

0,1

TAHUN 2014

7

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Promosi Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

10.752

7

KECAMATAN

JUMLAH (KAB/KOTA)

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

Batusuya

Donggala

5.333

KABUPATEN DONGGALA

- -

RUMAH TANGGA

85,7

NO

Page 244: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 57

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Sojol Utara Ogoamas 2.568 1.831 71,3 1.018 550 54,0 285 51,8 2.116 82,42 Sojol Balukang 6.639 5.691 85,7 1.479 650 43,9 185 28,5 5.876 88,53 Dampelas Sabang 7.209 1.640 22,7 3.355 775 23,1 361 46,6 2.001 27,84 Balaesang Tambu 5.153 1.909 37,0 1.418 600 42,3 171 28,5 2.080 40,45 Balaesang Tanjung Malei 2.499 1.691 67,7 808 350 43,3 114 32,6 1.805 72,26 Tompe Tompe 4.690 7.058 150,5 1.622 768 19,5 177 23,0 7.235 154,37 Sindue Tobata8

SindueTambusabora

9 Sindue Toaya 4.798 2.039 42,5 2.759 987 35,8 511 51,8 2.550 53,110 Labuan Labuan 3.577 4.401 123,0 1.742 890 51,1 415 46,6 4.816 134,611 Tanantovea Wani 4.063 2.348 57,8 1.715 960 56,0 197 20,5 2.545 62,612 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 6.008 3.140 52,3 2.868 1.200 41,8 227 18,9 3.367 56,015 Rio Pakava Lalundu

Lalundu Despot16 Pinembani Pinembani 1.510 343 22,7 1.167 500 42,8 125 25,0 468 31,0

69.938 42.367 60,6 30.012 11.409 38,0 3.706 32,5 46.073 65,9

TAHUN 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

371

307 27,9

42,2 2.478 51,8

70,8 7.589 3.432

2.681 879

1.100 32,1

32,8 2.107 44,0

10.714 7.282 68,0

5.722 887 15,5

RUMAH MEMENUHISYARAT (RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)

2013JUMLAH

RUMAH YANGBELUM

MEMENUHISYARAT

RUMAH DIBINA RUMAH DIBINAMEMENUHI SYARAT

2014

NO

KABUPATEN DONGGALA

KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

SELURUHRUMAH

Batusuya

Donggala

4.788

20,0 3.948 1.200 30,4 260 21,7 1.147

Page 245: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 58

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 361 Sojol Utara Ogoamas 9.786 25 492 18 437 25 496 19 387 43 759 39 709 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 3 4220 3 4220 5753 58,82 Sojol Balukang 26.670 16 320 10 280 10 188 8 158 135 5.124 98 1987 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 5 8938 5 8938 11363 42,63 Dampelas Sabang 29.997 209 4134 186 3680 80 287 72 212 45 578 39 409 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 8 13887 8 13887 18188 60,64 Balaesang Tambu 23.710 97 3015 89 2582 54 320 42 320 121 2.231 115 1987 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 7 10394 7 10394 15283 64,55 Balaesang Tanjung Malei 10.873 95 1984 87 1722 83 1331 74 1187 95 2.587 87 2245 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 35 900 24 698,00 5 2200 5 2200 8052 74,16 Tompe Tompe 20.953 130 2608 130 2608 153 3360 142 2978 99 2.145 87 1897 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 11 5150 9 4690 12173 58,17 Sindue Tobata 9.1868 Sindue Tambusabora 12.0269 Sindue Toaya 19.118 86 1728 78 1363 79 2968 65 2112 79 1.287 69 1121 0 - - 0,00 1 367 1 367,00 0 0 0 0,00 13 10404 12 9600 14563 76,210 Labuan Labuan 14.039 73 1287 62 1096 56 1890 49 1459 65 1.123 58 987 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 5 6540 5 6540 10082 71,811 Tanantovea Wani 15.806 61 1208 54 988 76 2149 68 2015 87 1.890 79 1768 0 - - 0,00 1 245 1 439,00 0 0 0 0,00 9 9334 7 7259 12469 78,912 Banawa 33.22013 Banawa Tengah 10.56414 Banawa Selatan Lembasada 24.645 119 2376 98 2089 86 1546 78 1132 205 4.239 187 3987 0 - - 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 13 12174 10 9364 16572 67,215 Rio Pakava Lalundu

Lalundu Despot16 Pinembani Pinembani 6.687 - 0 0 0 - 0 0 0 13 980 9 879 0 - - 0,00 14 658 9 358,00 0 0 0 0,00 7 2252 5 1608 2845 42,5

- 0,00

290.915 1.384 28.722 1.245 23.937 1.001 21.682 877 17.537 1.318 30.456 1.163 24.999 0 0 0 0 21 1.886 16 1.780 35 900 24 698 128 129.252 110 116.562 185.513 63,8

23.635

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

5913

6128 11590 126,2

19 25821 31869 95,9

14711 62,212

6350

28539

8870 8

79

21

0

0

0

0,00

0,00

0,000

0

0 0

0

0

2

0

3

548,00

68,00

0,00

2

3

0

548

68

0

-

-

-

0,00

0,00

0,00

0

0

0

-

-

-89

79 1869

128 3259

1895

87

135

109

1.987

3.546

1.980

96

85

79

1856

2123

1598

110

87

102

2024

3244

1879

115

87

231

1189

1123

4780

132

95

246

2336

2134

5100

PENDUDUK YANGMEMILIKI AKSES

AIR MINUM

JUM

LAH

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARAT

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARATMEMENUHI

SYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

TERMINAL AIR

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

NOMEMENUHI

SYARAT

Batusuya

Donggala

MEMENUHISYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI

SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

Page 246: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 59

JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 Sojol Utara Ogoamas 1 1 100,0 1 100,02 Sojol Balukang 3 3 100,0 3 100,03 Dampelas Sabang 12 12 100,0 11 91,74 Balaesang Tambu 8 8 100,0 8 100,05 Balaesang Tanjung Malei 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!6 Sirenja Tompe 10 10 100,0 10 100,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 7 7 100,0 7 100,010 Labuan Labuan 5 5 100,0 5 100,011 Tanantovea Wani 6 6 100,0 6 100,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 7 7 100,0 7 100,015 Rio Pakava Lalundu 7 7 100,0 7 100,016 Pinembani Pinembani 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

100 100 100,0 97 97,0

91,7

100,010 10 100,0

24 22

JUMLAH (KAB/KOTA)

PUSKESMAS

24 100,0

10

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA

Batusuya

Donggala

MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAHPENYELENGGARA

AIR MINUM

Page 247: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 60

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Sojol Utara Ogoamas 9.786 8 350 5 289 82,6 892 5.568 889 5.478 98,4 212 1.234 60 548 44,4 - - - - #DIV/0! 6315 64,52 Sojol Balukang 26.670 97 2.390 91 2.100 87,9 1.557 13.459 1.535 13.412 99,7 235 3.460 54 712 20,6 - - - - #DIV/0! 16224 60,83 Dampelas Sabang 29.997 46 2.154 36 2.111 98,0 1.235 12.289 1.212 12.234 99,6 265 3.220 71 815 25,3 - - - - #DIV/0! 15160 50,54 Balaesang Tambu 23.710 36 1.800 29 1.357 75,4 10.450 11.245 10.359 11.125 98,9 167 2.980 43 256 8,6 - - - - #DIV/0! 12738 53,75 Balaesang Tanjung Malei 10.873 24 952 19 889 93,4 678 4.068 669 4.035 99,2 198 2.100 37 324 15,4 - - - - #DIV/0! 5248 48,36 Tompe Tompe 20.953 42 2.150 40 1.890 87,9 1.674 10.044 1.668 10.012 99,7 245 3.745 63 412 11,0 - - - - #DIV/0! 12314 58,87 Sindue Tobata 9.1868 Sindue Tambusabora 12.0269 Sindue Toaya 19.118 41 1.689 35 1.354 80,2 313 9.867 298 9.838 99,7 193 2.134 25 125 5,9 - - - - #DIV/0! 11317 59,2

10 Labuan Labuan 14.039 21 980 17 879 89,7 682 5.349 678 5.325 99,6 112 1.800 28 378 21,0 - - - - #DIV/0! 6582 46,911 Tanantovea Wani 15.806 48 1.990 41 2.015 101,3 549 6.780 535 6.778 100,0 215 2.356 42 234 9,9 - - - - #DIV/0! 9027 57,112 Banawa 33.22013 Banawa Tengah 10.56414 Banawa Selatan Lembasada 24.645 60 2.879 51 2.234 77,6 2.215 14.580 2.692 14.467 99,2 256 3.780 56 321 8,5 - - - - #DIV/0! 17022 69,115 Rio Pakava Lalundu 23.635 52 3.926 47 2.789 71,0 412 9.234 398 9.212 99,8 298 3.456 49 287 8,3 - - - - #DIV/0! 12288 52,016 Pinembani Pinembani 6.687 8 152 5 98 64,5 25 125 25 125 100,0 98 897 23 78 8,7 - - - - #DIV/0! 301 4,5

JUMLAH (KAB/KOTA) 290.915 608 29.191 525 25.104 86,0 25.524 131.905 25.781 131.289 99,5 3.004 39.492 635 5.166 13,1 - - - - #DIV/0! 161.559 55,5

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

8.523 99,7

20.725 99,9

692

4.150

8.547

20.750

689

4.134

31

78

2.112 98,2

4.987 88,6

Batusuya

Donggala

JUM

LAH

PEN

DU

DU

K MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SAR

ANA

KOMUNAL

38

87

2.150

5.629

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA MEMENUHI SYARAT

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

MEMENUHI SYARAT

PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

JUM

LAH

SAR

ANA

189

321

1.980

6.350

39

45

320 16,2

356 5,6

-

-

#DIV/0!- - - 10955 119,3

- - - #DIV/0! 26068 78,5

Page 248: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 60

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

% P

END

UD

UK

PEN

GG

UN

A

JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Sojol Utara Ogoamas 9.786 8 350 5 289 82,6 892 5.568 889 5.478 98,4 212 1.234 60 548 44,4 - - - - #DIV/0! 63152 Sojol Balukang 26.670 97 2.390 91 2.100 87,9 1.557 13.459 1.535 13.412 99,7 235 3.460 54 712 20,6 - - - - #DIV/0! 162243 Dampelas Sabang 29.997 46 2.154 36 2.111 98,0 1.235 12.289 1.212 12.234 99,6 265 3.220 71 815 25,3 - - - - #DIV/0! 151604 Balaesang Tambu 23.710 36 1.800 29 1.357 75,4 10.450 11.245 10.359 11.125 98,9 167 2.980 43 256 8,6 - - - - #DIV/0! 127385 Balaesang Tanjung Malei 10.873 24 952 19 889 93,4 678 4.068 669 4.035 99,2 198 2.100 37 324 15,4 - - - - #DIV/0! 52486 Tompe Tompe 20.953 42 2.150 40 1.890 87,9 1.674 10.044 1.668 10.012 99,7 245 3.745 63 412 11,0 - - - - #DIV/0! 123147 Sindue Tobata 9.1868 Sindue Tambusabora 12.0269 Sindue Toaya 19.118 41 1.689 35 1.354 80,2 313 9.867 298 9.838 99,7 193 2.134 25 125 5,9 - - - - #DIV/0! 11317

10 Labuan Labuan 14.039 21 980 17 879 89,7 682 5.349 678 5.325 99,6 112 1.800 28 378 21,0 - - - - #DIV/0! 658211 Tanantovea Wani 15.806 48 1.990 41 2.015 101,3 549 6.780 535 6.778 100,0 215 2.356 42 234 9,9 - - - - #DIV/0! 902712 Banawa 33.22013 Banawa Tengah 10.56414 Banawa Selatan Lembasada 24.645 60 2.879 51 2.234 77,6 2.215 14.580 2.692 14.467 99,2 256 3.780 56 321 8,5 - - - - #DIV/0! 1702215 Rio Pakava Lalundu 23.635 52 3.926 47 2.789 71,0 412 9.234 398 9.212 99,8 298 3.456 49 287 8,3 - - - - #DIV/0! 1228816 Pinembani Pinembani 6.687 8 152 5 98 64,5 25 125 25 125 100,0 98 897 23 78 8,7 - - - - #DIV/0! 301

JUMLAH (KAB/KOTA) 290.915 608 29.191 525 25.104 86,0 25.524 131.905 25.781 131.289 99,5 3.004 39.492 635 5.166 13,1 - - - - #DIV/0! 161.559

- - #DIV/0! 26068

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

6.350 45 356 5,6 - -4.150 20.750 4.134 20.725 99,9 321Donggala 87 5.629 78 4.987 88,6

- - - #DIV/0! 10955189 1.980 39 320 16,2 -98,2 692 8.547 689 8.523 99,7

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

Batusuya 38 2.150 31 2.112

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SAR

ANA

JUM

LAH

PEN

DU

DU

KPE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

JUM

LAH

SAR

ANA

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUM

LAH

PEN

DU

DU

K

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK

KOMUNAL

Page 249: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

%

26

64,560,850,553,748,358,8

59,246,957,1

69,152,04,5

55,5

78,5

119,3

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK

Page 250: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 61

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Sojol Utara Ogoamas 5 4 80 0 0,0 4 80,02 Sojol Balukang 9 9 100 0 0,0 9 100,03 Dampelas Sabang 13 12 92 0 0,0 12 92,34 Balaesang Tambu 13 11 85 1 7,7 11 84,65 Balaesang Tanjung Malei 8 8 100 1 12,5 8 100,06 Tompe Tompe 13 13 100 2 15,4 13 100,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 13 12 92,3 0 0,0 12 92,3

10 Labuan Labuan 7 7 100,0 0 0,0 7 100,011 Tanantovea Wani 10 8 80,0 0 0,0 8 80,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 19 19 100,0 2 10,5 19 100,015 Rio Pakava Lalundu 6 6 100,0 0 0,0 6 100,0

Lalundu Despot 8 8 100,0 0 0,0 8 100,016 Pinembani Pinembani 9 6 66,7 0 0,0 6 66,7

167 155 92,8 7 4,2 155 92,8JUMLAH (KAB/KOTA)

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Batusuya

Donggala

PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN

22

12

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKANSTBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

11 91,7

95,521 0,0 21

11 91,7

95,5

DESA STOP BABS(SBS)

1 8,3

0

Page 251: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 62

SD SLTP

SLTA

PUSK

ESM

AS

RU

MAH

SAKI

T U

MU

M

BIN

TAN

G

NO

NBI

NTA

NG

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

JUM

LAH

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Sojol Utara Ogoamas 9 7 1 4 - - - 21 8 88,9 7 100,0 1 100,0 4 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 20 95,22 Sojol Balukang 32 14 4 10 - - - 60 25 78,1 14 100,0 4 100,0 10 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 53 88,33 Dampelas Sabang 35 7 3 17 - - - 62 32 91,4 7 100,0 3 100,0 17 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 59 95,24 Balaesang Tambu 28 5 3 10 - - 2 48 26 92,9 5 100,0 3 100,0 10 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! 2 100,0 46 95,85 Balaesang Tanjung Malei 20 7 1 10 - - - 38 18 90,0 7 100,0 1 100,0 10 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 36 94,76 Tompe Tompe 26 4 1 13 - - - 44 23 88,5 4 100,0 1 100,0 13 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 41 93,27 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 23 7 2 10 - - - 42 23 100,0 7 100,0 2 100,0 10 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 42 100,010 Labuan Labuan 18 3 1 8 - - - 30 18 100,0 3 100,0 1 100,0 8 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 30 100,011 Tanantovea Wani 22 5 2 9 - - - 38 21 95,5 5 100,0 2 100,0 9 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 37 97,412 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 35 11 4 21 - - - 71 35 100,0 11 100,0 4 100,0 21 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 71 100,015 Rio Pakava Lalundu 15 4 2 18 - - - 39 14 93,3 4 100,0 2 100,0 18 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 38 97,416 Pinembani Pinembani 1 - - 5 - - - 6 1 100,0 - #DIV/0! - #DIV/0! 5 100,0 - #DIV/0! 0 #DIV/0! - #DIV/0! 6 100,0

357 95 30 165 1 0 3 651 336 94,1 94 98,9 30 100,0 165 100,0 1 100,0 0 #DIV/0! 2 66,7 628 96,5

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Batusuya

Donggala

RUMAH SAKITUMUM

HOTELSARANA PENDIDIKAN

SD BINTANG NON BINTANG

26

67

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPATUMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

YANG ADA

JUM

LAH

TTU

SARANAKESEHATAN HOTEL

SLTP SLTA

8

13

2

4

12

18

-

1

-

-

-

1

48

104

25

67

96,2

100,0

8

12

100,0

92,3

2

4

100,0

100,0 18

12 100,0

100,0 1

-

100,0

0

0

#DIV/0!#DIV/0! - #DIV/0! 47 97,9

#DIV/0! - - 102 98,1

Page 252: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 63

JASA BOGARUMAHMAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIRMINUM(DAM)

MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA

RUMAHMAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIRMINUM(DAM)

MAKANANJAJANAN TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Sojol Utara Ogoamas 30 0 13 1 16 30 100,0 0 0 0 0 0 0,02 Sojol Balukang 19 0 15 3 0 18 94,7 0 1 0 0 1 5,33 Dampelas Sabang 21 0 7 12 0 19 90,5 0 2 0 0 2 9,54 Balaesang Tambu 17 0 8 8 0 16 94,1 0 1 0 0 1 5,95 Balaesang Tanjung Malei 11 0 2 0 5 7 63,6 0 0 0 4 4 36,46 Sirenja Tompe 38 0 11 9 8 28 73,7 0 2 0 8 10 26,37 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 13 0 2 6 4 12 92,3 0 0 0 1 1 7,7

10 Labuan Labuan 5 0 0 4 0 4 80,0 0 0 0 1 1 20,011 Tanantovea Wani 39 0 8 4 3 15 38,5 0 2 0 22 24 61,512 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 31 0 8 7 5 20 64,5 0 1 0 10 11 35,515 Rio Pakava Lalundu 24 0 5 6 0 11 45,8 0 0 0 13 13 54,216 Pinembani Pinembani 16 0 0 0 3 3 18,8 0 0 0 13 13 81,3

336 5 104 93 52 254 75,6 0 10 0 72 82 24,4

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Batusuya

Donggala

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

10

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMAS JUMLAHTPM

50

22 0

5

8

17 23

3

5

21 95,5

50 100,0

0

0

1

0 0

0 0

0

1

0

4,5

0,0

Page 253: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 64

JASA

BO

GA

RU

MAH

MAK

AN/

RES

TOR

AN

DEP

OT

AIR

MIN

UM

(DAM

)

MAK

ANAN

JAJA

NAN

TOTA

L

JASA

BO

GA

RU

MAH

MAK

AN/

RES

TOR

AN

DEP

OT

AIR

MIN

UM

(DAM

)

MAK

ANAN

JAJA

NAN

TOTA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Sojol Utara Ogoamas 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! 30 0 4 1 5 10 33,32 Sojol Balukang 1 0 1 0 0 1 100,0 18 0 5 1 0 6 33,33 Dampelas Sabang 2 0 2 0 0 2 100,0 19 0 2 4 0 6 31,64 Balaesang Tambu 1 0 1 0 0 1 100,0 16 0 1 2 0 3 18,85 Balaesang Tanjung Malei 4 0 0 0 4 4 100,0 7 0 0 0 0 0 0,06 Sirenja Tompe 10 0 2 0 8 10 100,0 28 0 4 3 2 9 32,17 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 1 0 0 0 1 1 100,0 12 0 0 2 1 3 25,010 Labuan Labuan 1 0 0 0 1 1 100,0 4 0 0 1 0 1 25,011 Tanantovea Wani 24 0 2 0 22 24 100,0 15 0 8 1 1 10 66,712 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 11 0 1 0 10 11 100,0 20 0 1 2 1 4 20,015 Rio Pakava Lalundu 13 0 0 0 13 13 100,0 11 0 0 2 0 2 18,216 Pinembani Pinembani 13 0 0 0 13 13 100,0 3 0 0 0 0 0 0,0

82 0 10 0 72 82 100,0 254 0 34 29 12 75 29,5

JUM

LAH

TPM

TID

AKM

EMEN

UH

I SYA

RAT

PUSKESMAS

PER

SEN

TASE

TPM

DIU

JI P

ETIK

Batusuya

Donggala

PER

SEN

TASE

TPM

DIB

INA

1 0

0 0

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JUM

LAH

TPM

MEM

ENU

HI S

YAR

ATH

IGIE

NE

SAN

ITAS

I

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA

0

1

0

0

JUMLAH TPM DIUJI PETIK

0 1

0

100,0

#DIV/0!0 15 30,050

21 0

0 7

2

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Lingkungan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

3 1 6 28,6

7 1

Page 254: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 65

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 133.075 41.000 107.900 148.900 111,92 Aminofilin tablet 200 mg tablet 191.084 63.108 1.000 64.108 33,53 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 3.779 1.275 - 1.275 33,74 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 39.187 11.433 4.400 15.833 40,45 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - - - - #DIV/0!6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 1.502.026 428.142 428.142 28,57 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 51.049 17.660 4.609 22.269 43,68 Metampiron tablet 500 mg tablet - - - - #DIV/0!9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - - #DIV/0!

10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :AluminiumHidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg

tablet 229.303 359.324 37.000 396.324 172,811 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +

polimiksin 10.000 IU/gtube - - - - #DIV/0!

12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg

supp 6.027 1.974 - 1.974 32,813 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam

Salisilat 3%pot 14.512 4.900 - 4.900 33,8

14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 1.329 458 - 458 34,515 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +

Levodopa 250 mgtablet - - - - #DIV/0!

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 9.124 2.968 2.230 5.198 57,017 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 1.154.875 359.750 - 359.750 31,218 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet - - - - #DIV/0!19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - - #DIV/0!20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - - - #DIV/0!21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - - #DIV/0!22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 6.081 1.753 630 2.383 39,223 Betametason krim 0,1 % krim 1.376 5.723 7.360 13.083 950,824 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 12.625 3.450 22.300 25.750 204,025 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 1.133.179 390.058 5.700 395.758 34,926 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol - - - - #DIV/0!27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 4.350 3.302 - 3.302 75,928 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 100.000 242.229 - 242.229 242,229 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 1.340 462 - 462 34,530 Diazepam tablet 2 mg tablet 66.908 22.917 - 22.917 34,331 Diazepam tablet 5 mg tablet 1.069 475 - 475 44,4

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

Page 255: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul - - - - #DIV/0!33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 7.713 3.428 - 3.428 44,434 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 9.785 4.349 - 4.349 44,435 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 310.450 96.500 - 96.500 31,136 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 8.267 3.445 - 3.445 41,737 Etakridin larutan 0,1% botol 3.107 1.232 269 1.501 48,338 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - - #DIV/0!39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 1.239 413 - 413 33,340 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 148.285 49.550 6.200 55.750 37,641 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - - #DIV/0!42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - - #DIV/0!43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol - - - - #DIV/0!44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 21.027 6.832 - 6.832 32,545 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 18.720 5.600 19.800 25.400 135,746 Furosemid tablet 40 mg tablet 18.000 1.164 - 1.164 6,547 Gameksan lotion 1 % botol - - - - #DIV/0!48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium

klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 gsach 18.560 11.747 11.400 23.147 124,7

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 713 1.256 325 1.581 221,750 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 96.539 42.906 6.000 48.906 50,751 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 1.638.000 296.666 616.000 912.666 55,752 Gliserin botol - - - - #DIV/0!53 Glukosa larutan infus 5% botol 4.831 2.062 4.480 6.542 135,454 Glukosa larutan infus 10% botol 860 382 640 1.022 118,855 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - - #DIV/0!56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 50.000 8.800 - 8.800 17,657 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - - #DIV/0!58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet - - - - #DIV/0!59 Haloperidol tablet 5 mg tablet - - - - #DIV/0!60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 12.567 10.443 10.443 83,161 Hidrkortison krim 2,5% tube 17.744 6.576 4.800 11.376 64,162 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 219.888 69.725 - 69.725 31,763 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 338.911 130.292 32.500 162.792 48,0

Page 256: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 48.000 1.500 2.700 4.200 8,865 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 401.408 190.417 108.000 298.417 74,366 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 163.712 57.183 16.000 73.183 44,767 Kaptopril tablet 25 mg tablet 220.225 80.850 9.500 90.350 41,068 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 62.169 19.808 200 20.008 32,269 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - - #DIV/0!70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - - #DIV/0!71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 169.729 52.178 - 52.178 30,772 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 6.696 5.477 336 5.813 86,873 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 1.682.983 629.667 177.000 806.667 47,974 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - - #DIV/0!75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - - #DIV/0!76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - - #DIV/0!77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet - - - - #DIV/0!78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +

Sulfadoxin 500 mgtablet - - - - #DIV/0!

79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml

botol 13.695 6.973 12.750 19.723 144,080 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :

Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mgtablet 300.000 128.095 189.500 317.595 105,9

81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet 62.544 21.763 - 21.763 34,882 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 74.549 22.176 - 22.176 29,783 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - - #DIV/0!84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 24.905 7.526 17.520 25.046 100,685 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial - - - - #DIV/0!86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 3.671 1.299 454 1.753 47,887 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - - #DIV/0!88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - - #DIV/0!89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - - #DIV/0!90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125

mgtablet 64.000 3.000 - 3.000 4,7

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 5.000 537 - 537 10,792 Metronidazol tablet 250 mg tablet - - - - #DIV/0!93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - - #DIV/0!94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - - #DIV/0!95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 7.500 1.349 6.635 7.984 106,5

Page 257: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - - #DIV/0!97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 45.000 4.120 - 4.120 9,298 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 84.000 7.983 - 7.983 9,599 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 15.846 1.405 2.544 3.949 24,9100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 19.852 7.380 6.275 13.655 68,8101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial - - - - #DIV/0!102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 13.359 4.607 - 4.607 34,5103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 12.500 20.553 22.898 43.451 347,6104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - - #DIV/0!105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 930.000 355.636 134.200 489.836 52,7106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - - #DIV/0!107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 82.800 18.555 17.300 35.855 43,3108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 1.248.000 227.732 270.000 497.732 39,9109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 8.000 1.713 - 1.713 21,4110 Povidon Iodida larutan 10 % botol - - - - #DIV/0!111 Prednison tablet 5 mg tablet 970.058 333.417 - 333.417 34,4112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - - #DIV/0!113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 50.986 19.242 41.300 60.542 118,7114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet - - - - #DIV/0!115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - - #DIV/0!116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - - #DIV/0!117 Ringer Laktat larutan infus botol 83.393 29.854 4.020 33.874 40,6118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap

4%tube 15.296 4.928 - 4.928 32,2

119 Salisil bedak 2% kotak 11.868 2.883 7.201 10.084 85,0120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - - #DIV/0!121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - - #DIV/0!122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - - #DIV/0!123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - - - - #DIV/0!124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - - #DIV/0!125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 20.167 6.551 - 6.551 32,5126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol - - - - #DIV/0!127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - - #DIV/0!

Page 258: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL

PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN

PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN

1 2 3 4 5 6 7 8

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2014

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 33.108 23.417 36.000 59.417 179,5129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 193.663 64.825 - 64.825 33,5130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 11.976 4.093 - 4.093 34,2131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 508.225 248.250 87.000 335.250 66,0132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - - #DIV/0!133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 32.386 11.488 6.100 17.588 54,3134 Vaksin Rabies Vero vial 65 23 - 23 35,4135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 779.767 346.563 852.000 1.198.563 153,7

VAKSIN136 BCG vial 1.207 1.171 14 1.185 98,2137 T T vial 2.566 943 132 1.075 41,9138 D T vial 161 509 350 859 533,5139 CAMPAK 10 Dosis vial 1.132 2.234 399 2.633 232,6140 POLIO 10 Dosis vial 1.944 2.552 410 2.962 152,4141 DPT-HB vial 1.753 2.725 370 3.095 176,6142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 1.476 1.805 504 2.309 156,4143 POLIO 20 Dosis vial - - - - #DIV/0!144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - - #DIV/0!

Sumber : Seksi Kefarmasian. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Page 259: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 66

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 12 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 -

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 0 0 0 - - JUMLAH TEMPAT TIDUR 86

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP3 PUSKESMAS KELILING4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 71 0 0 0 71

1 RUMAH BERSALIN -2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK -3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN -5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -6 BANK DARAH RUMAH SAKIT -7 UNIT TRANSFUSI DARAH -

1 INDUSTRI FARMASI -2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -5 PEDAGANG BESAR FARMASI -6 APOTEK 9 97 TOKO OBAT 6 68 PENYALUR ALAT KESEHATAN -

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 260: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Sumber : Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Page 261: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 67

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100,0

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 #DIV/0!

1 1 100,0

Sumber : RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 262: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 68

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Sojol Utara Ogoamas 16 88,9 0 0,0 2 11,1 0 0,0 18 2 11,12 Sojol Balukang 5 16,7 24 80,0 1 3,3 0 0,0 30 1 3,33 Dampelas Sabang 0 0,0 31 70,5 13 29,5 0 0,0 44 13 29,54 Balaesang Tambu 13 34,2 18 47,4 7 18,4 0 0,0 38 7 18,45 Balaesang Tanjung Malei 0 0,0 20 80,0 5 20,0 0 0,0 25 5 20,06 Tompe Tompe 0 0,0 32 100,0 0 0,0 0 0,0 32 0 0,07 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 0 0,0 34 97,1 1 2,9 0 0,0 35 1 2,9

10 Labuan Labuan 0 0,0 9 25,7 15 42,9 1 2,9 25 16 64,011 Tanantovea Wani 2 5,7 4 11,4 16 45,7 2 5,7 24 18 75,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 36 102,9 3 8,6 0 0,0 0 0,0 39 0 0,015 Rio Pakava Lalundu 4 11,4 10 28,6 0 0,0 0 0,0 14 0 0,0

Lalundu Despot 4 11,4 11 31,4 0 0,0 0 0,0 15 0 0,016 Pinembani Pinembani 21 60,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 21 0 0,0

116 25,7 229 50,8 102 22,6 4 0,9 451 106 23,5

1,3

7,7

76,9

0,0

2,9 52

39 3

40

3

39 111,4

7,7

1

033,3

5,7

23 59,0

10 28,6

PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDUPRATAMA

Batusuya

Donggala

13

2

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Promosi Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIFNO KECAMATAN

Page 263: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 69

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Sojol Utara Ogoamas 5 2 0 0 0 2 40,02 Sojol Balukang 9 2 0 0 0 2 22,23 Dampelas Sabang 13 2 0 1 0 3 23,14 Balaesang Tambu 13 3 0 0 0 3 23,15 Balaesang Tanjung Malei 8 4 0 0 0 4 50,06 Sirenja Tompe 13 6 0 1 0 7 53,87 Sindue Tobata8 Sindue Tambusabora9 Sindue Toaya 13 10 0 0 0 10 76,9

10 Labuan Labuan 7 5 0 0 0 5 71,411 Tanantovea Wani 10 5 0 0 0 5 50,012 Banawa13 Banawa Tengah14 Banawa Selatan Lembasada 19 8 0 0 0 8 42,115 Rio Pakava Lalundu 6

Lalundu Despot 816 Pinembani Pinembani 9 - 0 0 0 - 0,0

167 58 0 2 1 61 36,5

12 2 0 0 0 2

5 0 0 1 6 27,3

Batusuya

Donggala

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAHDESA/

KELURAHAN

16,7

22

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH (KAB/KOTA)

Sumber : Seksi Kesehatan Dasar. Program Promosi Kesehatan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

4 0 0 0 4 66,7

Page 264: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 70

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Ogoamas - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 12 Puskesmas Balukang - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 13 Puskesmas Sabang - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - -4 Puskesmas Tambu - - - - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - -5 Puskesmas Malei - - - - 1 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 16 Puskesmas Tompe - - - 1 2 3 1 2 3 - - - - - - - - -7 Puskesmas Batusuya - - - 1 - 1 1 - 1 - - - - - - - - -8 Puskesmas Toaya - - - 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - - -9 Puskesmas Labuan - - - 1 2 3 1 2 3 1 1 2 - - - 1 1 210 Puskesmas Wani - - - - 2 2 - 2 2 - 1 1 - - - - 1 111 Puskesmas Donggala - - - 1 6 7 1 6 7 - 1 1 - - - - 1 112 Puskesmas Lembasada - - - 2 2 2 - 2 - - - - - - - - -13 Puskesmas Lalundu - - - 2 2 2 - 2 - 1 1 - - - - 1 114 Puskesmas Pinembani - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 9 19 28 9 19 28 1 7 8 - - - 1 7 8

1 RSUD KABELOTA - 5 5 2 6 8 2 11 13 - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 5 5 2 6 8 2 11 13 - 1 1 - - - - 1 1SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - 5 5 11 25 36 11 30 41 1 8 9 - - - 1 8 9RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1,7 12,4 14,1 3,1 0,0 3,1

Keterangan : a termasuk S3

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014 RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

DOKTERSPESIALIS GIGI TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA

Page 265: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 71

L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Ogoamas 11 1 0 1 0 0 02 Puskesmas Balukang 11 5 3 8 0 0 03 Puskesmas Sabang 14 8 15 23 0 1 14 Puskesmas Tambu 10 2 6 8 0 0 05 Puskesmas Malei 9 1 6 7 0 0 06 Puskesmas Tompe 13 2 15 17 0 0 07 Puskesmas Batusuya 9 6 4 10 0 0 08 Puskesmas Toaya 16 5 8 13 0 0 09 Puskesmas Labuan 17 4 7 11 0 1 1

10 Puskesmas Wani 14 11 11 0 1 111 Puskesmas Donggala 34 2 5 7 0 2 212 Puskesmas Lembasada 24 1 4 5 0 1 113 Puskesmas Lalundu 17 5 1 6 0 0 014 Puskesmas Pinembani 7 1 0 1 0 0 0

206 43 85 128 0 6 6

1 RSUD KABELOTA 16 5 29 34 5 31 36

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 5 29 34 5 31 36

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 222 48 114 162 5 37 42

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 156,2 55,7 14,4

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014 RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

BIDAN PERAWATa

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 266: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 72

TENAGA TEKNISKEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Puskesmas Ogoamas - - - - - - - - -2 Puskesmas Balukang - - - - - - - - -3 Puskesmas Sabang - 1 1 - - - - 1 14 Puskesmas Tambu - 1 1 - - - - 1 15 Puskesmas Malei - - - - - - - - -6 Puskesmas Tompe - - - - - - - - -7 Puskesmas Batusuya - 1 1 - - - - 1 18 Puskesmas Toaya - 3 3 - - - - 3 39 Puskesmas Labuan - 1 1 - - - - 1 1

10 Puskesmas Wani - 1 1 - - - - 1 111 Puskesmas Donggala 1 - 1 - 1 1 1 1 212 Puskesmas Lembasada - - - - - - - - -13 Puskesmas Lalundu 1 - 1 - - - 1 - 114 Puskesmas Pinembani - - - - - - - - -

2 8 10 1 - 1 2 9 11

1 RSUD KABELOTA 2 5 7 1 1 2 3 6 9

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 5 7 1 1 2 3 6 9SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 - 0 0 - 0 0 -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 - 0 0 - 0 0 -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 - 0 0 - 0 0 -JUMLAH (KAB/KOTA) 4 13 17 2 1 3 5 15 20RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,9

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014 RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 267: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 73

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Ogoamas 1 - 1 - - -2 Puskesmas Balukang - - - - 1 13 Puskesmas Sabang - 1 1 - 1 14 Puskesmas Tambu - 1 1 - 1 15 Puskesmas Malei - - - - - -6 Puskesmas Tompe 1 - 1 2 1 37 Puskesmas Batusuya 1 1 2 1 - 18 Puskesmas Toaya 1 4 5 3 1 49 Puskesmas Labuan 1 - 1 - 6 6

10 Puskesmas Wani - 3 3 2 3 511 Puskesmas Donggala 1 2 3 - 2 212 Puskesmas Lembasada - 1 1 - 2 213 Puskesmas Lalundu - - - 1 1 214 Puskesmas Pinembani 2 - 2 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 13 21 10 19 29

1 RSUD KABELOTA 3 2 5 4 7 11

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 2 5 4 7 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 11 15 26 14 26 40

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 8,9 13,7

RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Page 268: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 74

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Ogoamas 1 - 1 - - - 1 - 12 Puskesmas Balukang - - - - - - - - -3 Puskesmas Sabang - 1 1 - - - - 1 14 Puskesmas Tambu - - - - - - - - -5 Puskesmas Malei - 1 1 - - - - 1 16 Puskesmas Tompe - 1 1 - - - - 1 17 Puskesmas Batusuya - - - - - - - - -8 Puskesmas Toaya - 1 1 - - - - 1 19 Puskesmas Labuan - 1 1 - - - - 1 1

10 Puskesmas Wani - 1 1 - - - - 1 111 Puskesmas Donggala - 1 1 - - - - 1 112 Puskesmas Lembasada 1 - 1 - - - 1 - 113 Puskesmas Lalundu - 1 1 - - - - 1 114 Puskesmas Pinembani - 1 1 - - - - 1 1

2 9 11 - - - 2 9 11

1 RSUD KABELOTA - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 1 1 - - - - 1 1

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 10 12 - - - 2 10 12

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4,1 0,0 4,1

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014 RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Page 269: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 75

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Ogoamas - - - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Balukang - - - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Sabang - - - - - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Tambu - - - - - - - - - - - - - - -5 Puskesmas Malei - - - - - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Tompe - - - - - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Batusuya - - - - - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Toaya - - - - - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Labuan - - - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Wani - - - - - - - - - - - - - - -11 Puskesmas Donggala - - - - - - - - - - - - - - -12 Puskesmas Lembasada - - - - - - - - - - - - - - -13 Puskesmas Lalundu - - - - - - - - - - - - - - -14 Puskesmas Pinembani - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD KABELOTA 2 2 4 - - - - - - - - - 2 2 4

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 2 4 - - - - - - - - - 2 2 4SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 2 2 4 - - - - - - - - - 2 2 4RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 1,4 0,0 0,0 0,0 1,4

Fisioterapis : Tenaga kesehatan lulusan pendidikan formal fisioterapi dan kepadanya diberikan wewenang tertulis untukmelakukan tindakan fisioterapi atas dasar keilmuan dan kompetensi yang dimilikinya sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.Okupasi terapis : Tenaga kesehatan yang menangani pasien atau klien dengan gangguan fisik dan atau mental yang bersifatsementara atau menetap.Terapis wicara : Tenaga kesehatan lulusan pendidikan terapi wicara baik di dalam maupun di luar negeri sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku. Terapi wicara merupakan tindakan untuk membantuseseorang yang mengalami ganguan bahasa bicara dan menelan.Akupunktur : Tenaga kesehatan lulusan Diploma III Akupunktur yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuaidengan persyaratan yang berlaku.

RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Page 270: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 76

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Ogoamas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Balukang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Sabang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Tambu - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 15 Puskesmas Malei - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Tompe - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Batusuya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Toaya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Labuan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Wani - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -11 Puskesmas Donggala - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 112 Puskesmas Lembasada - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -13 Puskesmas Lalundu - - - - - - - - - - 1 1 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 214 Puskesmas Pinembani - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - 1 1 1 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - 1 3 4

1 RSUD KABELOTA 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 4 6

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 4 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 1 2 1 1 2 - - - - - - - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 2 4 6

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 2 4 2 2 4 - - - - - - - 4 4 - - - - - - - - - - - - - - - 4 8 12

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 3 6 3 3 6 - - - - - - - 6 6 - - - - - - - - - - - - - - - 6 12 18

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 14 7 7 14 - - - - 1 1 1 16 17 - - - - - - - - - - - - - - - 15 31 46

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 15,8

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum, Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014 RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.Keterangan:

*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

Radiografer : Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan tugas wewenang dan tanggung jawab untuk melakukankegiatan mendiagnostik penyakit menggunakan sinar-x (contoh rontgen patah tulang dilakukan sebelum operasi),di pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.Radioterapis : Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan tugas wewenang dan tanggung jawab untuk melakukankegiatan terapi atau pengobatan penyakit menggunakan sinar-x (contoh penyakit kanker yang dimatikan dengansinar-x) di pelayanan kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.Teknisi Elektromedis : Tenaga kesehatan yang Menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakaiperalatan kesehatan dengan tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu dan standar.Teknisi Gigi : Tenaga kesehatan yang bekerja di bidang keteknisian gigi (pembuatan prothesa gigi alat orthodontie dan maxillofacial).Analis Kesehatan : Tenaga kesehatan yang bekerja di laboratorium untuk menyelediki tentang penyakit atau kesehatan (badanmanusia).Refraksionis Optisien : Tenaga kesehatan yang melaksanakan pemeriksaan mata dasar, pemeriksaan refraksi, menetapkan hasilpemeriksaan, menyiapkan dan membuat lensa kacamata atau lensakontak, termasuk pelatihan ortoptik.Ortetik Prostetik : Tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan, pembuatan, pemakaian alat bantu anggota gerak tubuh yang layuh(ortosa) dan alat ganti anggota gerak tubuh yang hilang (protesa).Rekam Medis dan informasi kesehatan :Tenaga kesehatan yang mencatat dan mendokumentasikan tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,tindakan dan pelayanan lain di fasilitas kesehatanTeknisi Transfusi Darah : Tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan transfusi darah (kegiatan pengerahan dan pelestarian donor,penyediaan darah dan tindakan medis pemberian darah kepada resipien).Teknisi Kardiovaskuler : Tenaga kesehatan yang melakukan tindakan medis yang berhubungan dengan jantung dan peredaran darah.

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS

KESEHATANREFRAKSIONIS

OPTISIEN

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

REKAM MEDIS DANINFORMASI

KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSIDARAH

TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAHORTETIK PROSTETIK

Page 271: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 77

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Ogoamas 3 15 18 - - - 3 15 182 Puskesmas Balukang 8 10 18 - - - 8 10 183 Puskesmas Sabang 12 5 17 - - - 12 5 174 Puskesmas Tambu 4 13 17 - - - 4 13 175 Puskesmas Malei 4 14 18 - - - 4 14 186 Puskesmas Tompe 8 10 18 - - - 8 10 187 Puskesmas Batusuya 11 7 18 - - - 11 7 188 Puskesmas Toaya 6 12 18 - - - 6 12 189 Puskesmas Labuan 9 9 18 - - - 9 9 18

10 Puskesmas Wani 8 10 18 - - - 8 10 1811 Puskesmas Donggala 9 9 18 - - - 9 9 1812 Puskesmas Lembasada 5 13 18 - - - 5 13 1813 Puskesmas Lalundu 5 13 18 - - - 5 13 1814 Puskesmas Lalundu Despot 7 11 18 - - - 7 11 1815 Puskesmas Tonggolobibi 8 10 18 - - - 8 10 1816 Puskesmas Pinembani - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 107 161 268 - - - 107 161 268

1 RSUD KABELOTA - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 107 161 268 - - - 107 161 268

RSUD Kabelota Kab. Donggala, 2014.Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum. Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM

KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 272: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 78

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Puskesmas Ogoamas - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Balukang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Sabang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Tambu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -5 Puskesmas Malei - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Tompe - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Batusuya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Toaya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Labuan - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

10 Puskesmas Wani - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -11 Puskesmas Donggala - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -12 Puskesmas Lembasada - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -13 Puskesmas Lalundu - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -14 Puskesmas Pinembani - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -1 RSUD KABELOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

RSUD Kabelota, Dinkes Kab. Donggala. 2014

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATANTOTALPEJABAT

STRUKTURALSTAF PENUNJANG

ADMINISTRASISTAF PENUNJANG

TEKNOLOGISTAF PENUNJANG

PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGAKEPENDIDIKAN JURU

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Bagian Kepegawaian dan Umum. Bidang Pengembangan SDMK. Dinkes Kab. Donggala. 2014

Page 273: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

TABEL 79

ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah (Rp.) %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD Dinas Kesehatan Kab. Donggala 58.765.431.830 56,4

a. Belanja Langsung 35.514.079.830 34,1

b. Belanja Tidak Langsung 23.251.352.000 22,3

2 APBD rumah Sakit Umum Daerah Kabelota 14.682.287.000 14,1

a. Belanja Langsung 9.548.681.000 9,2

b. Belanja Tidak Langsung 5.133.606.000 4,9

3 APBN : 30.068.616.284 28,8

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4.192.488.000 4,0

- Jamkesmas 12.899.808.284 12,4

- Jamkesda 6.500.000.000 6,2

- Tugas Perbantuan (TP) 852.320.000 0,8

- Tugas Perbantuan (TP) Dirjen Upaya Kesehatan 4.000.000.000 3,8

- B O K 1.624.000.000 1,6

4 APBD AKPER 740.000.000 0,7

a. Belanja Langsung 326.500.000 0,3

b. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 413.500.000 0,4

104.256.335.114 100,0

845.240.563.000

6,95

358.386

KABUPATEN DONGGALATAHUN 2014

Sumber : Bagian Keuangan. Dinkes Kab. Donggala. 2014

ANGGARAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Page 274: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Belanja Langsung(BL)

Belanja TidakLangsung

(BTL)Total Belanja Langsung

(BL)

2010 10.738.313.500 14.724.358.500 25.462.672.000 258.379.507.750

2011 20.187.248.002 17.996.815.159 38.184.063.161 356.851.834.1642012 19.326.940.740 20.891.724.207 40.218.664.947 305.405.371.6992013 20.077.651.877 21.243.385.915 41.321.037.792 424.177.527.6932014 35.514.079.830 23.251.352.000 58.765.431.830 398.867.108.000

RS 290.915 100.000 0,34PKM 5,50pustu 24,41poskesdes 33,34puskel 7,56utd 0,34

Dinas Kesehatan APBD Kab. Donggala

Tahun

Page 275: Profil Kesehatan Kabupaten Donggala 2014 · Kabupaten Donggala Tahun 2014.....79 Grafik 3.27 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan Kabupaten Donggala Tahun 2010

Belanja TidakLangsung

(BTL)Total

314.805.674.540 573.185.182.290 4,16

288.077.959.811 644.929.793.975 5,66

415.182.125.824 720.587.497.523 6,33

417.009.474.451 841.187.002.144 4,73446.373.455.000 845.240.563.000 8,90

APBD Kab. Donggala % BL DinasKesehatanterhadapBL APBD