review laporan hasil audit manajemen kpn donggala

27
TUGAS AUDIT MANAJEMEN REVIEW LAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN KPN PELOPOR DONGGALA NAMA: FITA ISHFAH AINI NIM: 125020301111007 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: fita

Post on 26-Sep-2015

526 views

Category:

Documents


119 download

DESCRIPTION

tugas audit manajemen

TRANSCRIPT

TUGAS AUDIT MANAJEMENREVIEW LAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMENKPN PELOPOR DONGGALA

NAMA: FITA ISHFAH AININIM: 125020301111007

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2015REVIEW LAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMENLaporan Hasil Audit Manajemen KPN Pelopor Di Donggala, Palu, 23 Mei 2012Laporan hasil audit manajemen yang disusun oleh Kantor Akuntan Publik Jiantari dan Rekan ini, menurut saya sudah cukup lengkap dan sesuai dengan standar penyajian dalam penjelasan di Buku Audit Manajemen IBK Bhayangkara.Laporan ini disajikan dengan mengikuti arus informasi yang menitikberatkan pada penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna). Kepentingan pengguna adalah mengetahui bagiamana pelaksanaan produktivitas pemasaran dan Pengelolaan Piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang digunakan dalam menyelenggarakan operasional KPN Pelopor.Audtor sudah mencantumkan secara jelas tentang tujuan audit serta mencantumkan aspek ekonomis, efektif dan efisien. Tujuan tersebut yaitu:1. Menilai kecukupan prosedur produktivitas pemasaran dan Pengelolaan Piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang digunakan dalam menyelenggarakan operasional KPN Pelopor.2. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang dimiliki oleh KPN Pelopor.3. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang ditemukan.Penyusunan laporan sudah sesuai dengan format dalam penyajian mengikuti arus informasi yang menitikberatkan pada penyajian kepada kepentingan para pembaca (pengguna). Format itu meliputi Bab I: Informasi Latar BelakangBab II: Kesimpulan Audit yang didukung dengan Temuan AuditBab III: RekomendasiBab IV: Ruang Lingkup AuditBab I Informasi Latar BelakangDalam bab ini auditor sudah menjelaskan informasi umum dari KPN Pelopor dan program yang diaudit dengan jelas. Namun, belum menjelaskan gambaran umum dari program yang diaudit, yaitu Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam. Selain itu tidak dijelaskan alasan mengapa program itu harus diaudit. Seharunya auditor mencantumkan dua hal tersebut dalam bab ini.Bab IIKesimpulan Audit yang didukung dengan Temuan Audit

Dalam kesimpulan, auditor sudah menjelaskan mengenai kriteria, kondisi, sebab, akibat, serta rekomendasi. Namun, ada satu hal yang belum jelas dicantumkan, yaitu penyimpangan. Hal itu hanya tersirat dari penjelasan yang ada. Seharusnya laporan menjelaskan keenam aspek tersebut. Pada kriteria dalam laporan audit manajemen ini, auditor hanya memasukkan kriteria dalam perusahaan yang berkaitan dengan program yang diaudit.Selanjutnya, mengenai penilaian Ekonomis-Efektif-Efisien dari kondisi yang ada sudah dijelaska berdasarkan temuan-temuan yang di dapat dari pejabat yang berwenang, yaitu bendahara KPN.Bab III RekomendasiDalam bab ini, auditor sudah menjelaskan kelemahan-kelemahan yang ada dalam manajemen Koperasi atas pemasaran dan pengelolaan piutang berdsarkan temuan-temuan selama audit. Dari kelemahan yang ada, auditor mengajukan beberapa rekomendasi untuk pihak manajemen. Menurut saya, rekomendasi yang diberikan sudah jelas karena tidak teoritis dan mudah dipahami. Hal ini akan memeudahkan pihak manajemen untuk membuat kebijakan selanjutnya. Namun, dalam rekomednasi ini tidak ada penjelasan, apakah sebelumnya sudah dilakukan komunikasi atau belum. Rekomendasi sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak yang berkepentingan, sehingga diharapkan dapat menjadi rekomendasi final yang diterima dan dapat dilaksanakan dengan penuh komitmen.Bab IV Ruang Lingkup AuditMenurut saya, audtor sudah menunjukkan aspek dari program yang diaudit dengan jelas, termasuk periodenya.

Secara keseluruhan, menurut saya laporan audit manajemen ini sudah cukup baik, format penyajiannya sudah tepat. Tetapi ada beberapa hal yang menurut saya perlu, namun belum dicantumkan dalam laporan.

LAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN KPN PELOPOR DONGGALAPalu, 23 Mei 2012No: 055/KPA/IV/2012Lampiran: 4 EksemplarPerihal: Laporan Hasil Audit Manajemen

KepadaYth, Ketua dan Pengurus KPN PeloporDi Donggala

Kami telah melakukan audit atas Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam pada KPN Pelopor untuk periode tahun 2010/2011. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam yang dimiliki (terjadi pada) KPN. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Produktivitas Pemasaran dan Pengelolaan Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam yang dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan ekonomis, efisiensi, dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya.Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi:Bab I: Informasi Latar BelakangBab II: Kesimpulan Audit yang didukung dengan Temuan AuditBab III: RekomendasiBab IV: Ruang Lingkup AuditDalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerjasama dari berbagai pihak baik ketua, pengurus, maupun anggota yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini.Kantor Akuntan Publik Jiantari dan RekanBAB IINFORMASI LATAR BELAKANG

KPN Pelopor (selanjutnya disebut Perusahaan Berbadan Hukum) berlokasi di Kabupaten Donggala Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Didirikan tanggal 22 Oktober 1987 oleh para pendiri yang terdiri atas:1. Moh. Nasir Dg. Malimpo, S. Sos2. Mustamin, B. Sc3. Yunias Tawawo4. Drs. Arifin Baharuddin5. Drs. Kaharuddin BM. Radjak6. Drs. KismanTujuan dari didirikannya Koperasi ini adalah untuk menyelenggarakan fungsi pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai konsumen akhir, menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen, menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi, dan menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Adapun program kerja KPN Pelopor tahun buku 2011 adalah sebagai berikut:Sasaran program kerja KPN Pelopor yaitu peningkatan bidang organisasi, Usaha dan permodalan.A. BIDANG ORGANISASI Meningkatkan jumlah keanggotaan Pembagian tugas-tugas yang terarah Menerapkan mekanisme kerja yang efisien dan efektif Mengupayakan agar RAT Tahun Buku 2011 dilaksanakan tepat waktu Mengikuti pelatihan perkoperasian Menertibkan dan meningkatkan administrasi pembukuan Meningkatkan Rapat Pengurus untuk mengevaluasi kegiatan dan permasalahan dalam pengelolaan usaha dan keuangan serta jalan keluarnya Membuat laporan setiap bulan ke Dinas Perindagkop Kabupaten Donggala Meningkatkan pelayanan kepada AnggotaB. BIDANG USAHA Meningkatkan pelayanan usaha simpan pinjam Meningkatkan pelayanan usaha waserdaC. BIDANG PERMODALAN Menambah permodalan dengan mengintensifkan Simpanan Wajib dan Simpanan Sukarela Menggiatkan penagihan piutang simpan pinjam Menginventarisir piutang lain-lain Menertibkan pengelolaan keuangan seefisien mungkin untuk menghindari hal-hal yang merugikan KPN Pelopor Mengupayakan agar mematuhi dan mentaati disiplin anggaran yang telah ditetapkan dalam rapat anggota Menyimpan uang pada BRI Unit untuk menghindari kebocoran atau penyalahgunaan keuangan1. KEANGGOTAANJumlah Anggota KPN Pelopor sampai dengan tahun 2010/2011 sebanyak 32 orang terdiri dari: Anggota Penuh: 32 orang Calon anggota: - Dilayani: 20 orangAnggota KPN Pelopor sampai dengan tahun 2012 yang masuk sebanyak 3 orang.2. PENGURUS, BADAN PENGAWAS, DAN KARYAWANSusunan Pengurus dan Badan Pengawas KPN Pelopor masa bakti 2010-2012 adalah sebagai berikut: Pembina: Kepala Dinas Koperindag (Drs. Ismail, M. Si) Pengurus: Ketua: Syarief, SE., M. Si Sekretaris: Drs. Arifin B Bendahara: Rosmyaty. P.S. SE Badan Pengawas: Ketua: Ridjali, S. Sos Anggota: Drs. Kisman, M. Si Anggota: Moh. Nasir Dg Malimpo, S. Sos Karyawan:Karyawan KPN Pelopor sampai dengan tahun 2012 sebanyak 10 orang meliputi Karyawan Tetap sebanyak 8 orang dan Karyawan Honorer sebanyak 2 orang, tidak ada Karyawan yang masuk (baru) dan keluar karena meninggal dunia maupun purna bhakti (pensiun).Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk: 4. Menilai kecukupan prosedur produktivitas pemasaran dan Pengelolaan Piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang digunakan dalam menyelenggarakan operasional KPN Pelopor.5. Menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang dimiliki oleh KPN Pelopor.6. Memberikan berbagai saran perbaikan atas kelemahan produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam yang ditemukan.

STRUKTUR ORGANISASIKPN PELOPOR DONGGALAMasa Bakti 2010-2012

PEMBINAKepala Dinas KoperindangDrs. Ismail, M. Si

BADANPENGAWASKETUASyarief, SE., M. SiKETUARidjali, S. Sos

SEKRETARISDrs. Arifin BANGGOTADrs. Kisman, M. Si

BENDAHARARosmyaty. P.S. SERosmyaty. P.S. SERosmyaty. P.S. SEANGGOTAMoh. Nasir Dg Malimpo, S. Sos

KARYAWANKPN PELOPORRosmyaty. P.S. SERosmyaty. P.S. SEANGGOTAKPN PELOPORRosmyaty. P.S. SERosmyaty. P.S. SE

Keterangan: = Tidak langsung = Langsung

BAB IIKESIMPULAN AUDIT

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

Kondisi:1. Biaya pengeluaran untuk pelaksanaan program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor telah memakai dana sebesar Rp. 2.299.510,-/bulan yang lebih besar dari yang telah dianggarkan/diestimasi sebelumnya.2. Prosedur penjualan yang menimbulkan jumlah piutang (penjualan kredit) yang sangat besar pada anggota KPN Pelopor.3. Pada tahun sebelumnya SHU unit Waserda KPN Pelopor yang merupakan laba koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi dengan baik.4. Pencatatan terjadinya piutang ke dalam buku pembantu piutang KPN Pelopor belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang.5. Laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3 tahun terakhir ini dan RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat waktu.Kriteria:1. Dalam data keuangan berkaitan dengan penganggaran/estimasi program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor hanya membutuhkan dana sebesar Rp. 1.197.850,-2. Untuk memutuskan terjadinya penjualan kredit, harus ada jaminan bahwa anggota yang membeli akan membayar semua biaya pembelian tepat pada waktunya.3. Dalam program kerja KPN Pelopor tahun buku 2011 agar SHU yang 5,68% dibagikan kepada anggota diupayakan dapat terealisasi secara keseluruhan tepat pada waktunya.4. Pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang harus secara kronologis dan tepat waktu, sesuai dengan tanggal terjadinya untuk setiap anggota.5. Laporan Pertanggungjawaban dan RAT KPN Pelopor setiap unit dilaksanakan setiap akhir tahun sekali sesuai standar operasional prosedur manajemen keuangan koperasi yang telah ditetapkan sebelumnya.Penyebab:1. Bulan sebelumnya unit Waserda KPN Pelopor mengalami kerugian penimbunan persediaan barang di gudang oleh karyawan gelap.2. Besarnya jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor yang belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya.3. Adanya kesalahan dipihak Bendahara KPN Pelopor bahwa pelaksanaan pembagian SHU anggota mengalami keterlambatan.4. Petugas pencatat piutang sebagian merupakan karyawan honorer dan belum memiliki pengalaman memadai dalam mengelola piutang Koperasi.5. Pihak bendahara masih menunggu beberapa laporan penagihan piutang dari masing-masing juru tagih unit yang belum disetorkan karena desakan keterlambatan pembayaran piutang oleh anggota KPN Pelopor.Akibat:1. Pihak bendahara harus memakai dana yang dibutuhkan lebih besar dari yang dianggarkan/diestimasi sebelumnya.2. KPN Pelopor mengalami kerugian sebesar Rp. 4.744.994,61 karena jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor tidak dapat ditagih karena piutang tersebut sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari pembukuan.3. Pelaksanaan pembagian SHU anggota tidak teralokasi/terkontribusi dengan baik.4. Banyak piutang yang tidak diakui sebagai utang oleh anggota dan tingkat ketertagihannya rendah (diragukan).5. Pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011 tidak dapat terealisasi untuk bulan januari 2012 ini.

Setelah kami menyimpulkan, kami juga ingin mencoba menilai keekonomisasian, keefisienan, dan keefektivitasan dari produktivitas pemasaran pada unit waserda dan unit simpan pinjam yang dimiliki oleh KPN Pelopor, berdasarkan kondisi diatas bahwa:1. Pada kondisi pertama, penggunaan biaya estimasi pengadaan barang yang dianggarkan sebenarnya sebesar Rp. 1.197.850,- disebabkan karena bulan lalu unit waserda KPN Pelopor mengalami kerugian penimbunan persediaan barang digudang oleh karyawan gelap sebesar Rp. 1.101.660 mengakibatkan pihak bendahara harus memakai dana lebih besar dari biaya estimasi yang dianggarkan sebelumnya sebesar Rp. 2.299.510, kami menyatakan kejadian ini tidak EKONOMIS sebab dana yang terpakai lebih besar dari biaya estimasi dan menyebabkan kerugian.2. Pada kondisi kedua, jumlah piutang yang tak tertagih dari penjualan kredit pada anggota KPN Pelopor sebesar Rp. 4.744.994,61. Ini disebabkan karena ada anggota yang belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya dan ada piutang yang sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari pembukuan akibatnya KPN Pelopor mengalami kerugian, kami menyatakan kejadian ini tidak EFEKTIF DAN EFISIEN sebab juru tagih tidak dapat memberikan kebijakan yang tegas mengenai jaminan bahwa anggota yang membeli akan membayar semua biaya pembelian tepat pada waktunya.3. Pada kondisi ketiga, SHU unit Waserda KPN Pelopor 5, 68% yang merupakan laba koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi secara keseluruhan tepat pada waktunya. Ini disebabkan karena adanya keterlambatan di pihak bendahara KPN Pelopor dalam pelaksanaan pembagian SHU anggota akibatnya pembagian SHU unit waserda KPN Pelopor pada anggota baru sekitar 3,25% dengan kekurangan 2,43%, kami menyatakan kejadian ini tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, karena pihak bendahara KPN Pelopor tidak lebih tanggap dalam pelaksanaan pembagian SHU guna terciptanya efektivitas dan efisiensi waktu.4. Pada kondisi keempat, pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang. Ini disebabkan karena sebagian petugas pencatat piutang KPN Pelopor merupakan karyawan honorer dan belum memiliki pengalaman memadai dalam mengelola piutang koperasi akibatnya banyak piutang yang tidak diakui sebagai utang oleh anggota dan tingkat ketertagihannya rendah (diragukan), kami menyatakan kejadian tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, karena pihak manajemen tidak memberikan standar kualifikasi sebagai pengelola piutang yang baik pada saat penerimaan karyawan honorer begitu pula juga pada petugas pencatat piutang yang belum mempunyai pendidikan, pengalaman maupun pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.5. Pada kondisi kelima, laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3 tahun terakhir ini dan RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat pada waktunya, ini disebabkan karena dari pihak bendahara masih menunggu laporan penagihan piutang yang belum dapat disetorkan juru tagih karena desakan keterlambatan pembayaran piutang pada anggota KPN Pelopor akibatnya pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011 tidak dapat terealisasi untuk bulan januari 2012 ini, kami menyatakan kejadian ini tidak EFEKTIF DAN EFISIEN, sebab kurangnya penertiban dan peningkatan administrasi pembukuan. Semua terkendala pada masalah ketepatan waktu.

Pejabat yang berwenang:Bendahara

Review Laporan Hasil Audit Manajemen Fita Ishfah Aini/125020301111007DAFTAR RINGKASAN TEMUAN AUDITNo.KondisiKriteriaPenyebabAkibatRekomendasi

1.Biaya pengeluaran untuk pelaksanaan program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor telah memakai dana sebesar Rp. 2.299.510,-/bulan yang lebih besar dari yang telah dianggarkan/diestimasi sebelumnya.Dalam data keuangan berkaitan dengan penganggaran/estimasi program pengadaan barang oleh unit waserda KPN Pelopor hanya membutuhkan dana sebesar Rp. 1.197.850,-Bulan sebelumnya unit Waserda KPN Pelopor mengalami kerugian penimbunan persediaan barang di gudang oleh karyawan gelap.Pihak bendahara harus memakai dana yang dibutuhkan lebih besar dari yang dianggarkan/diestimasi sebelumnya.

Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk lebih bijak dalam penggunaan dana anggaran/estimasi pengadaan barang.

2.Prosedur penjualan yang menimbulkan jumlah piutang (penjualan kredit) yang sangat besar pada anggota KPN Pelopor.

Untuk memutuskan terjadinya penjualan kredit, harus ada jaminan bahwa anggota yang membeli akan membayar semua biaya pembelian tepat pada waktunya.Besarnya jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor yang belum dapat dibayarkan tepat pada waktunya.

KPN Pelopor mengalami kerugian sebesar Rp. 4.744.994,61 karena jumlah piutang (penjualan kredit) pada anggota KPN Pelopor tidak dapat ditagih karena piutang tersebut sudah jatuh tempo dan harus dihapuskan dari pembukuan.KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup selain dari kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya untuk menjadi dasar dalam pengelolaan piutang, terutama dalam menentukan batas maksimum piutang bagi anggota.

3.Pada tahun sebelumnya SHU unit Waserda KPN Pelopor yang merupakan laba koperasi yang akan dibagikan kepada anggota belum dapat terealisasi dengan baik.Dalam program kerja KPN Pelopor tahun buku 2011 agar SHU yang 5,68% dibagikan kepada anggota diupayakan dapat terealisasi secara keseluruhan tepat pada waktunya.Adanya kesalahan dipihak Bendahara KPN Pelopor bahwa pelaksanaan pembagian SHU anggota mengalami keterlambatan.Pelaksanaan pembagian SHU anggota tidak teralokasi/terkontribusi dengan baik.Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk lebih tanggap dalam pelaksanaan pembagian SHU guna terciptanya efektivitas dan efisiensi waktu.

4.Pencatatan terjadinya piutang ke dalam buku pembantu piutang KPN Pelopor belum dilakukan secara tertib dan disiplin oleh petugas pencatat piutang.Pencatatan piutang ke dalam buku pembantu piutang harus secara kronologis dan tepat waktu, sesuai dengan tanggal terjadinya untuk setiap anggota.Petugas pencatat piutang sebagian merupakan karyawan honorer dan belum memiliki pengalaman memadai dalam mengelola piutang Koperasi.Banyak piutang yang tidak diakui sebagai utang oleh anggota dan tingkat ketertagihannya rendah (diragukan).Karyawan yang bertugas sebagai petugas pencatat piutang untuk melakukan pengelolaan piutang harus memenuhi kualifikasi sebagai pengelola piutang baik dalam pendidikannya maupun pengalaman dan harus mendapatkan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

5.Laporan pertanggungjawaban pengurus yang selama 3 tahun terakhir ini dan RAT tahun buku 2011 belum dapat dilaksanakan tepat waktu.Laporan Pertanggungjawaban dan RAT KPN Pelopor setiap unit dilaksanakan setiap akhir tahun sekali sesuai standar operasional prosedur manajemen keuangan koperasi yang telah ditetapkan sebelumnya.Pihak bendahara masih menunggu beberapa laporan penagihan piutang dari masing-masing juru tagih unit yang belum disetorkan karena desakan keterlambatan pembayaran piutang oleh anggota KPN Pelopor.Pelaksanaan rapat anggota tahunan KPN Pelopor tahun buku 2011 tidak dapat terealisasi untuk bulan januari 2012 ini.KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup (tegas) selain kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya mengenai ketepatan waktu untuk menjadi dasar dalam penertiban dan peningkatan administrasi pembukuan.

BAB IIIREKOMENDASI

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen dimasa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi:1. Kelemahan yang terjadi pada sistem dan prosedur akuntansi yang dimiliki KPN Pelopor baik dari unit Waserda maupun unit Simpan Pinjam.2. Kelemahan yang terjadi pada pengelolaan piutang koperasi karena ada beberapa karyawan dibagian petugas pencatat piutang masing-masing unit masih belum mempunyai pengetahuan dan kurang terlatih.3. Kelemahan yang terjadi pada pembagian SHU dan pengunaan dana anggaran/estimasi pengadaan barang.4. Kelemahan yang terjadi pada pihak manajemen mengenai kebijakan dan peraturan yang tegas (lain) atas ketepatan waktu dalam pengevaluasian kegiatan dan permasalahan dalam pengelolaan usaha dan keuangan.Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi:1. KPN Pelopor baik unit Waserda maupun unit Simpan Pinjam harus memiliki sistem informasi akuntansi yang lengkap dan memadai untuk mendukung praktik pencatatan transaksi yang memadai, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.2. Karyawan yang bertugas sebagai petugas pencatat piutang untuk melakukan pengelolaan piutang harus memenuhi kualifikasi sebagai pengelola piutang baik dalam pendidikannya maupun pengalaman dan harus mendapatkan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.3. Pihak bendahara KPN Pelopor dituntut untuk lebih tanggap dalam pelaksanaan pembagian SHU dan lebih produktif dalam penggunaan dana anggaran/estimasi pengadaan barang guna terciptanya efektivitas dan efisiensi waktu.4. KPN Pelopor harus membuat kebijakan dan peraturan yang cukup (tegas) selain kebijakan/peraturan yang ada sebelumnya mengenai ketepatan waktu untuk menjadi dasar dalam penertiban dan peningkatan administrasi pembukuan.Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang koperasi di masa yang akan datang.

BAB IVRUANG LINGKUP AUDIT

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah produktivitas pemasaran dan pengelolaan piutang unit waserda dan unit simpan pinjam pada KPN Pelopor untuk periode tahun 2010/2011. Audit kami mencakup sistem pengendalian manajemen produktivitas dan profitabilitas, personalia yang bertugas mengelola efektivitas biaya dan piutang, dan aktivitas pemasaran lainnya pada KPN Pelopor.

REFRENSI

Bayangkara. IBK, MANAGEMENT AUDIT Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008

Sumber Lain: Data Primer: Wawancara Data Sekunder: Daftar Penjualan Barang dan Buku Pembantu Piutang Unit Waserda dan Unit Simpan Pinjam KPN Pelopor Tahun Buku 2011 www.google.com/auditproduktivitaspemasarandanpengelolaanpiutangkoperasi