laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip ... · petunjuk teknis perjanjian kinerja,...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ……................................................................................................................ hal
i
Kata Pengantar ……...................................................................................................... iiRingkasan Eksekutif ………….....................................................................................
Daftar Tabel …………………………………………………………………………...
Daftar Gambar …………………………………………………………………….…..
iv
vii
viii
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 1.1 Gambaran Umum .......................................................................................... 2 1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................... 4 1.3 Tugas dan Fungsi............................................................................................. 5 1.3.1 Tugas …………………………………………………………………. 5 1.3.2 Fungsi ………………………………………………………………… 5 1.4 Sumber Daya ……….. ................................................................................... 6 1.4.1 Sumber Daya Manusia ………………………………………………... 6 1.4.2 Sumber Dana Keuangan ……………………………………………… 7 1.5 Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi ……..……………………… 7 1.6 Sistematika LAKIP……………………………………………….………… 8
II.
PERNCANAAN KINERJA……………………………….................................
10 2.1 Startegi dan Kebijakan …………………………........................................... 10 2.2 Perjanjian Kinerja …………………………………………………………... 12
III.
AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................
13 3.1 Akuntabilitas Kinerja...................................................................................... 13 1.1.1 Realisasi Anggaran Tahun 2017 ……………………………………… 15 3.2 Capaian-capaian diperjanjian Kinerja ......................................... …..……… 16 3.3 Analisis Hambatan dan Upaya Pencapaian PK …………………………….. 16 3.4 Pengungkapan Renstra baru yang belum dapat diukur ditahun 2016 ……… 17
IV.
PENUTUP ............................................................................................................
25
4.1 Kesimpulan ………………………………………………...... ……….…. 25
4.2 Saran ............................................................................................................... 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-NYA Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017
ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Laporan Kinerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara
Tahun 2017 ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP ini dimaksudkan adalah untuk memberikan
gambaran pelaksanaan tugas dan pencapaian indicator kinerja utama Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 dan sebagai bahan atau pedoman kami
dalam penyusunan Rencana Kerja di Tahun berikutnya serta merupakan evaluasi Perjanjian
kinerja/pencapaian kinerja pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi
Kalimantan Utara.
Kami menyadari upaya-upaya yang dilakukan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Provinsi Kalimantan Utara selama Tahun 2017 ini masih dirasakan belum memberikan
kepuasan yang maksimal, namun demikian harus diakui pula bahwa upaya-upaya tersebut telah
memberikan dampak positif terhadap pencapaian sasaran dan tujuan SKPD dan kami bertekad
akan berusaha optimal dalam mendorong kinerja organisasi agar lebih baik lagi di Tahun 2018.
Dalam Pelaksanaan Penyusunan LAKIP ini masih banyak sekali kekurangannya oleh karena itu
saran dan pendapat kami harapkan untuk penyempurnaan dalam Penyusunan LAKIP ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
iii
3
Berbagai masukan dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan guna
penyempurnaan penyusunan laporan pada waktu yang akan datang. Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan LAKIP ini.
Tanjung Selor, Januari 2017
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
iii
4
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah Laporan yang berisi
tentang informasi dan data yang telah diolah serta memberikan gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan untuk mewujudkan Tujuan dan
Sasaran Organisasi/Lembaga.
Dalam upaya meningkatkan terwujudnya pembangunan yang berkualitas, berdaya guna
dan berhasil guna, maka fokus yang menjadi perhatian utama adalah dengan menitikberatkan
sasaran dan tujuan pembangunan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan yang diinginkan oleh
masyarakat. Dengan demikian dalam menetapkan arah dan kebijakan pembangunan tersebut
harus mempertimbangkan aspek logis, realistis, efektif dan efisien, akuntabel dan transparan,
serta dilakukan dengan mengikuti norma, standar, prosedur dan kriteria, sehingga sinergitas
program pembangunan yang akan dijalankan dapat terjamin keberlangsungannya secara
berkesinambungan.
Berangkat dari pemikiran diatas, maka dalam rangka meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pembangunan yang lebih baik, diperlukan penguatan terhadap dokumen
perencanaan strategis yang lebih berkualitas, terukur dan dapat beradaptasi dengan lingkungan
internal maupun eksternal, serta dapat diimpelementasikan dengan mudah, cepat dan tepat pada
sasarannya.
Dalam rangka pelaksanakan tugas dan fungsi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimantan Utara, telah ditetapkan 1 (satu) tujuan dan 1 (satu) sasaran strategis yang
akan dicapai pada Tahun 2017. 1 Satu sasaran strategis tersebut diukur ke dalam 4 (empat)
indicator kinerja. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut capaian kinerjanya SANGAT BAIK
Adapun sasaran dan indicator kinerja yang telah ditetapkan antara lain :
Meningkatkan Sumber-sumber Pendapatan Daerah
a) Persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
b) Persentase Pendapatan Lain-lain yang sah terhadap APBD
c) Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
d) Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Pelayanan Publik
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
iii
5
Pencapaian sasaran yang telah ditargetkan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017 tidak terlepas dari adanya dukungan dana yang telah
dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Total anggaran Belanja
Langsung APBD pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara
Tahun 2017 sebesar Rp 11.985.468.550,- ( Sebelas milyar sembilan ratus delapan puluh lima
juta empat ratus enam puluh delapan ribu lima ratus lima puluh rupiah ) dan belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 12.942.109.660,00,- (Dua belas milyar Sembilan ratus empat puluh dua
ribu seratus sembilan ribu enam ratus enam puluh rupiah ) Sehingga Total Dana APBD Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2017 sebesar Rp. 24.927.578.210,00,- ( Dua puluh
empat milyar sembilan ratus dua puluh tuuh juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu dua ratus
sepuluh rupiah). Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara per
31 Desember 2017 Realisasi keuangannya sebesar 58,42 % sedangkan fisiknya 67,06 % dan
Belanja Langsung Realisasi keuangan sebesar 66,77 % dan fisiknya 84,74 % sedangkan realisasi
keuangan Belanja Tidak Langsung 50,68 % dan fisiknya 50,68%. Dari Total anggaran sebesar
Rp 24.927.578.210,00,- terealisasi sebesar Rp. 14.561.586.588,00 sehingga sisa anggaran
Rp. 10.365.991.622,00
Tercapainya target Penerimaan dari sumber penerimaan merupakan sasaran utama Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara, adapun penerimaan bersumber
dari Penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp. 308.952.404.415,00 dari target yang
ditetapkan Rp. 297.428.308.388,00 sehingga melebihi target sebesar Rp. 11.524.096.027,00.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian taget terhadap beberapa indikator yang
dicantumkan dalam Rencana Strategis Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2016-
2021 khususnya tahun anggaran 2017 dapat dipenuhi sesuai harapan
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
iii
6
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban kinerja serta peningkatan kinerja bagi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
Tanjung Selor, Januari 2018
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
vii
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan ……....................... 6
Tabel 1.2 Komposisi Pegawai berdasarkan Eselon ……................................................. 7
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ……............................................................... 12
Tabel 3.1 Realisasi Anggaran Tahun 2017 …………………………..…........................ 15
Tabel 3.2 Capaian Perjanjian Kinerja ……………………………………...................... 16
Tabel 3.3 Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja ………………….............. 17
Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun ini dan beberapa tahun lalu …..... 18
Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun ini dengan target jangka menengah… 18
Tabel 3.7 Perbadingan Realisasi Penerimaan Tahun Anggara 2016 dan 2017 ………... 21
Tabel 4.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ……………..………………..….................... 27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
DAFTAR GAMBAR
hal
Rapak Koordinasi Se Kalimantan di Kota Tarakan ……................................................. 28
Tim Intensifikasi dan Ekstensifikasi ……………...……................................................. 29
Persiapan wacana perubahan Nomor Polisi Kendaraan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 16 November 2012. Pembentukan Provinsi
Kalimantan Utara bertujuan untuk mendorong peningkatan pelayanan dibidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, memperpendek rentang kendali (span
of control) pemerintahan, terutama di kawasan perbatasan. Pemerintah Pusat berharap
dengan adanya pemerintahan provinsi, permasalahan di perbatasan utara Kalimantan
dapat langsung dikontrol dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Peraturan
Daerah Provinsi Kalimantan Utara Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Sususnan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Peraturan Gubernur Kalimantan
Utara Nomor 22 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Daerah Provinsi
Kalimantan Utara, dan Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah mendukung Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan
Utara 2016-2021 yaitu
Visi
“Berpadu dalam kemajemukan untuk mewujudkan Kaltara 2021
yang Mandiri, Aman dan Damai dengan didukung Pemerintahan
yang Bersih dan Berwibawa”
Tiga Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara adalah:
Mandiri: Inti dari bagian visi mandiri adalah terjadinya proses pembangunan yang
diarahkan untuk mewujudkan Kalimantan Utara sebagai wilayah yang mandiri.
Sebagai provinsi yang dicita-citakan mandiri, diharapkan akan mampu mewujudkan
kehidupan sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju dengan
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
membangun kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi.Kemampuan untuk
berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian.
Kemandirian tidak berarti mengisolasi diri melainkan tetap memahami saling
ketergantungan dengan daerah lain dalam hubungan yang saling mengisi dan bersifat
proaktif. Beberapa permasalahan penting yang terkait dengan kemandirian ini adalah
pemenuhan kebutuhan pangan dan energi serta aspek pembangunan lainnya dengan
penekanan pada aspek sumber daya manusia menuju Kalimantan Utara yang adil dan
makmur.Keadilan dan kemakmuran diupayakan terjadi pada semua aspek kehidupan.
Masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara diupayakan memiliki kesempatan yang sama
dalam meningkatkan taraf kehidupan; memperoleh lapangan pekerjaan; mendapatkan
pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan pendapat; serta
mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum.
Aman dan Damai: bagian dari visi ini mengarahkan pembangunan Provinsi
Kalimantan Utara sebagai daerah dengan kondisi perpaduan kemajemukan
masyarakat yang aman dan damai untuk menjaga kedaulatan negara dan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Secara demografis, masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara merupakan perpaduan
dari berbagai etnis baik yang merupakan penduduk asli maupun pendatang yang pada
saat ini dan masa mendatang harus bahu membahu memajukan daerah untuk
kesejahteraan masayarakat Kalimantan Utara.Kemajemukan ini haruslah diarahkan untuk
menjadi potensi pembangunan yang kondusif dengan menjaga suasana kedamaian
diantara berbagai kelompok masyarakat dan keragaman kemampuan.
Secara geografis Kalimantan Utara merupakan serambi depan bangsa yang
berhadapan dengan negara lain, oleh karena itu suasana aman dan terjaganya keutuhan
wilayah NKRI menjadi salah satu yang penting untuk diwujudkan. Pertahanan dan
keamanan NKRI merupakan urusan yang secara yuridis formil menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat, namun Provinsi Kalimantan Utara haruslah juga berupaya menciptakan
keamanan wilayah sesuai tugas dan kewenangannya karena dampak keamanan wilayah
akan langsung dirasakan oleh masyarakat setempat.
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
Demikian pula sebagai daerah yang termasuk berjarak cukup jauh dari pemerintahan
pusat, penegakan hukum sesuai ketentuan juga harus diwujudkan untuk mendukung
suasana aman dan damai masyarakat Kalimanatan Utara.
Pemerintahan yang bersih dan berwibawa: bagian dari visi ini mengarahkan
pembangunan Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki pemerintahan bersih,
transparan dan akuntabel.
Sebagai provinsi yang baru, Kalimantan Utara harus memulai dengan dasar yang
baik, oleh karena itu terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa menjadi
penting untuk diwujudkan. Pemerintahan yang bersih dan kemudian berdampak pada
kewibawaan menjadi upaya perwujudan pondasi dibangunnya Provinsi Kalimantan Utara
yang maju dan baik di masa depan. Dimensi lain yang harus diwujudkan dalam membuat
pemerintahan yang berwibawa adalah dihadirkannya sosok pemerintahan daerah berupa
berbagai sarana dan prasarana serta kemudahan untuk melayani masyarakat Kalimantan
Utara.
Setelah memperhatikan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan
Utara yang terdapat dalam RPJMD Tahun 2016-2021, Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara mendukung Misi yang ketiga yaitu:
Mewujudkan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara yang bersih dan
berwibawa.
Faktor Pendorong:
a. Pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
mendorong transparansi pengelolaan keuangan daerah.
b. Pelatihan yang menyeluruh kepada aparatur di Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah guna mendukung tata kelola keuangan daerah yang baik.
Faktor penghambat:
a. Belum tersedianya dukungan Regulasi Pungutan yang memadai dan
b. Belum adanya potensi pungutan retribusi dalam rangka peningkatan PAD.
Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah asas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017, disusun sebagai pertanggung
jawaban atas pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana disepakati dalam dokumen
Penetapan Kinerja Tahun 2017. Penetapan kinerja dimaksud telah mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya dan dana dari APBD serta mengacu pada Rencana Kerja
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara tahun 2017 dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021.
1.2. Maksud dan Tujuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah dalam kurun waktu
satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategi instansi. Penyusunan LAKIP juga
menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit organisasi. Selain
itu, LAKIP menjadi salah satu alat untuk mengidentifikasi keberhasilan, permasalahan
dan solusi serta menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program
dan kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LAKIP sebagai proses evaluasi
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan di pemerintah
untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayanan publik untuk
memberikan landasan, arah dan kebijakan dalam mewujudkan Visi dan Misi Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah.
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
1.3. Tugas dan Fungsi.
1.3.1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 22 tahun 2016 pada pasal 11 tugas
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi meliputi:
“Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pajak daerah, retribusi
daerah dan pendapatan lain-lain, dana perimbangan, perencanaan, pembinaan
dan pengawasan pendapatan”.
1.3.2, Fungsi
Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimanan dimaksud dalam pasal 11,
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah dijelaskan bahwa Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendapatan daerah sesuai dengan rencana
strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;Perencanaan, pembinaan dan
pengendalian kebijakan teknis di bidang pajak daerah;
2. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis
retribusi dan pendapat lain-lain;
3. Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendaian kebijakan teknis
pengembangan pendapatan dan dana perimbangan;
4. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;
5. Pelaksanaan Unit Pelayanan Teknis;
6. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional; dan
7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya;
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
1.4. Sumber Daya.
1.4.1. Sumber Daya Manusia.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur yang strategis dalam
melaksanakan tugas-tugas Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi
Kalimantan Utara. Hingga sampai dengan 31 Desember 2017 jumlah sumber daya
manusia yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebanyak 76 (tujuh
puluh enam) Orang yang bertugas di Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah dan 5 (lima) Unit Pelaksana Teknis Daerah Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara. Berdasarkan kualifikasi dapat
dijelaskan sebagai tabel berikut:
A. Berdasarkan Pendidikan
Pegawai Negeri Sipil Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerahdengan
latar belakang SD sebanyak 3 Orang, SLTP sebanyak 4 Orang, SLTA
sebanyak 30 Orang, D.III sebanyak 3 Orang, D, IV sebanyak 3 Orang, S.1
sebanyak 26 Orang, S.2 sebanyak 7 Orang.
Tabel 1.1.
Komposisi Pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
No
Instansi Pendidikan
Jumlah SD SLTP SLTA DII DIII DIV S1 S2
1. BPPRD Kaltara - - 5 - 1 3 7 5 21
2. UPTD Tarakan 1 1 8 - - - 4 1 15
3. UPTD Bulungan 2 2 7 - 1 - 2 - 14
4. UPTD Nunukan - 1 5 - 1 - 5 - 12
5. UPTD Malinau - - 3 - - - 3 1 7
6. UPTD Tana Tidung - - 2 - - - 5 - 7
Jumlah 3 4 30 - 3 3 26 7 76 Sumber: Data Kepegawaian Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Prov.Kaltara
B. Berdasarkan Eselon
Pegawai Negeri Sipil Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerahyang
menempati jabatan Eselon II a sebanyak 1 Orang, Eselon III a sebanyak 8
orang, Eselon IV a sebanyak 20 orang, dan Non Eselon sebanyak 30 orang.
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
Tabel 1.2.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Eselon.
No
Instansi Eselon Golongan
II III IV Staf I II III IV
1. BPPRD Kaltara 1 3 5 12 - 6 10 5 2. UPTD Tarakan - 1 3 11 2 7 5 1 3. UPTD Bulungan - 1 3 10 3 6 4 1 4. UPTD Nunukan - 1 3 8 1 6 3 2 5. UPTD Malinau - 1 3 3 - 3 2 2 6. UPTD Tana Tidung - 1 3 3 - 2 5 -
Jumlah 1 8 20 47 6 30 29 11 Sumber: Data Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Prov.Kaltara
1.4.2. Sumber dana Keuangan
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pada APBD Tahun Anggaran
2017 Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provnnis Kalimantan Utara
diberikan tanggungjawab untuk mencapai target Pendapatan
Rp. 297.428.308.388,00 dan diberikan dukungan mengelola anggaran belanja
Rp. 24.927.578.210,00 yang terdiri atas Belanja tidak langsung
Rp. 12.942.109.660,00 dan Belanja langsung Rp. 11.985.468.550,00
1. 5. Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi.
1.5.1. Isu Stategis
Isu Stratergis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan karena dampaknya
yang signifikan. Terkait penyelenggraan tugas dan fungsi Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara antara lain :
1. Melemahnya perekonomian global yang berdampak pada penurunan daya
beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor dan kemampuan membayar
pajak;
2. Pengelolaan pelayanan pendapatan di SAMSAT (public service;)
3. Penggunaan dan pemanfaatan aset daerah dalam mendukung pendapatan asli
daerah dari sektor retribusi daerah;
4. Dukungan teknologi informasi dalam upaya intensifikasi pengelola
pendapatan daerah;
7 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
1.5.2. Permasalahan yang dihadapi
Beberapa permaslahan atau kendala yang dihadapi oleh Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam melaksanakan
pengelolaan pendapatan antara lain :
1. Permasalahan regulasi berupa pemberian subsidi bea balik nama kendaraan
bermotor kepada angkutan umum barang/orang yang berbadan hukum;
2. Pertumbuhan ekonomi yang melambat;
3. Kondisi dan lokasi aset Pemerintah Daerah yang kurang kompetitif
dibandingkat dengan aset yang dikelola swasta;
4. Belum tersedianya Sumber Daya Manusia dengan kompetensi Teknologi
yang memadai
5. Penurunan kemampuan ekonomi masyarakat memnyebabkan masih cukup
tingginya tunggakan pajak;
1. 6. Sistematika Penyajian Laporan LAKIP.
a. Daftar Isi.
b. Kata pengantar.
c. Ringkasan Eksekutif.
d. Daftar Tabel.
e. Daftar Gambar.
I. PENDAHULUAN.
1. Gambaran Umum SKPD
2. Tugas dan Fungsi
3. Sumberdaya Organisasi
4. Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi
5. Sistematika Penyajian Lapaoran Kinerja
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
II. PERENCANAAN KINERJA
1. Strategi dan Kebijakan
2. Perjanjian Kinerja
III. AKUNTABILITAS KINERJA
1. Akuntabilitas Kinerja
2. Capaian-capaian di perjanjian Kinerja
3. Analis Hambatan dan Upaya yang Sudah dilakukan terkait Percapaian yang ada di
Perjanjian Kinerja
4. Pengungkapan Renstra baru yang belum dapat diukur ditahun 2016:
a. Membandingkan antara target dan realisasi Tahun Ini
b. Membandingkan Antara raalisasi Kinerja serta capaian kinerja Tahun ini dan
tahun lalu dan beberapa Tahun Terakhir
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menegah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi
d. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada).
e. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan.
f. Analisis atas efisiensi pengunaan sumber daya.
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Hasil analisis berupa hambatan dari BabIII Saran
3. Langka-langka yang dilakukan di tahun berikutnya untuk mengatasi hambatan
4. Pengungkapan Renstra baru dengan menyusun perjanjian kinerja baru yang sesuai
dengan renstra.
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
BAB II PERENCANAAN
KINERJA
2.1 Strategi dan Kebijakan.
1. Rencana Strategi.
Perencanaan Strategi merupakan proses yang sistimatis dalam pembuatan
keputusan di masa yang akan datang yang penuh risiko, dengan memanfaatkan
sebayak-banyaknya pengetahuan antisipasi dan mengorganisasikannya secara
sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya
melalui umpan balik yang sistenatis. Oleh karenanya, perencanaan strategis bukan
sekedar rencana kerja jangka menengah 5 tahunan. Perencanaan strategis lebih
merupakan wahana bagi para pemimpin instansi dan seluruh staf/anggota dalam
menentukan masa depan organisasi/instansi mereka
Rencana strategis yang dihasilkan dari proses perencanaan strategis
dimaksudkan untuk memberikan arah dan sekaligus menentukan apa yang ingin
dihasilkan, apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin dirubah. Dengan demikian,
proses perencanaan strategis yang menghasilakn dokumen Rencara Strategis (Renstra)
akan dapat digunakan dalam mengukur akuntabilitas kinerja sebuah entitas.
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara sebagai
mana yang di amanat oleh Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 dan Peraturan
Gubernur Kalimantan Utara Nomor 22 Tahun 2016 pasal 11 tugas Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi meliputi melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lain-lain, dana
perimbangan, perencanaan, pembinaan dan pengawasan pendapatan. Rencana strategis
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Tahun 2016-2021 merupakan bagian
integral dari kebijakan dan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara yang
terdiri atas visi, misi, tujuan, sasaran, strategis, kebijan dan program sebagai berikut;
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
a. Visi
Visi merupakan suatu kondisi atau keadaan yang akan diwujudkan pada akhir
periode perencanaan. Visi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi
Kalimantan Utara adalah :
“Terwujudnya Pendapatan Daerah yang Optimal untuk memenuhi
Tuntutan Penyedian Pembiayaan Daerah”
b. Misi
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan delapan Misi yaitu :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia;
2. Mengembangkan implementasi teknologi informasi;
3. Meningkatkan tata kerja sesuai dengan system dan prosedur;
4. Meningkatkan budaya kerja aparatur dalam pelayanan publik;
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana;
6. Mengintensifkan pemungutan pajak daerah;
7. Mengintensifkan dan mengekstensifkan pemungutan retribusi daerah dan
pendapatan lain-lain;
8. Mengoptimalkan pemnafaatan dan pemberdayaan aset daerah;
Strategi menjelaskan pemikiran-pemikiran secara konseptual analitis dan
komprehensif tentang langkah-langkah ataupun upaya-upaya yang diperlukan untuk
merealisasikan tujuan dan sasaran organsisasi yang telah ditetapkan. Adapun langkah
strategis yang dilakukan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah adalah
Menggali potensi pendapatan yang ada di daerah Kalimantan Utara.
2. Kebijakan.
Agar strategi yang ada dapat berhasil dengan baik, Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Provinsi Kalimanatan Utara menerapkan kebijakan yaitu;
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
Reformasi administrasi pajak dan retribusi, penyediaan layanan pajak dan
retribusi yang mudah, intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi,
peningkatan kualitas dan kuantitas SDM serta dukungan institusi penegak
hukum
2.2 Perjanjian Kinerja.
Perjanjian Kinerja merupakan bentuk persetujuan kerjasama antara Gubernur
Kalimantan Utara sebagai yang memeberi mandate kepada Kepala Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara untuk mewujudkan sebuah target
yang telah disepakati bersama melalui perjanjian kinerja (PK) menjadi tanggung jawab
kepala SKPD terkait dan Gubernur selaku atasan langsung akan memberikan supervise
yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian
tersebut, selanjutnya isi Perjanjian Kerja (PK) kepala Badan Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2017
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1) (2) (3) (4)
1
Meningkatkan Sumber-sumber
pendapatan daerah
Persentase Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap APBD
10 %
Persentase Pendapatan Lain-lain
yang sah terhadap APBD
2 %
Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
78 %
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Pelayanan Publik
40 %
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Akuntabilitas Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap akhir periode instansi melakukan
pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja, dimana
pengukuran pencapaian target kinerja tersebut dilakukan dengan membandingkan antara
target kinerja dengan realisasi kinerja. Hasil capaian kinerja, baik kekurangan maupun
kelebihannya merupakan hasil kerja manajemen dalam mensinergikan berbagai sumber
daya dan seluruh komponen yang ada di lingkungan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Provinsi Kalimantan Utara tidak terkecuali pengaruh kondisi dan situasi yang
melingkupinya. Upaya pengukuran kinerja diakui tidak selalu mudah, karena hasil capaian
suatu indikator tidak semata-mata merupakan output dari satu input (program, kegiatan,
sumber dana), akan tetapi merupakan akumulasi, korelasi dan sinergi antara berbagai input
dan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan itu. Dengan demikian
keberhasilan realisasi suatu sasaran/kegiatan, tidak dapat diklaim sebagai hasil dari satu
sumber dana atau oleh satu pihak saja.
Akuntabilitas Pengukuran Kinerja adalah Proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi dan
rencana strategis instansi Pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Dengan adanya capaian kinerja
ini, maka akan dapat diambil suatu tindakan yang diperlukan untuk mengevaluasi dan
mengoreksi atas program/kegiatan pada tahun- tahun mendatang.
Untuk melakukan pengukuran capaian kinerja, telah digunakan indikator kinerja
sebagai berikut :
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
1. Indikator Kinerja pada tingkat sasaran yang merupakan tolak ukur keberhasilan suatu
sasaran tersebut agar dapat dicapai.
2. Indikator Kinerja pada tingkat sasaran strategis yang terdiri dari :
a. input (masukan) yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan agar dapat menghasilkan output (keluaran).
b. output (keluaran) yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari sesuatu
kegiatan baik berupa fisik maupun non fisik.
c. outcome (hasil) yaitu sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran pada
waktu tertentu secara langsung.
d. benefit (manfaat) yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari suatu
kegiatan.
e. impact (dampak) yaitu pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negative
pada setiap tingkapan indikator yang berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja adalah Analis untuk menilai pencapaian secara kuantatif setiap
indikator kinerja sebagai bahan kontribusi bagi proses penilaian dan evaluasi atas
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesui dengan program, kegiatan,
kebijakan, tujuan, sasaran dan indikator kinerja. , dengan menggunakan indikator kinerja,
input, output, dan outcome. Dan apakah program/ kegiatan yang telah dilaksanakan itu
mencapai sasaran atau tidak, jika belum maka akan dilakukan tindakan apa yang harus
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2017
terdapat sebanyak 4 (enam) program utama dan 5 (lima) kegiatan dan 2 (dua) Program
Penunjang terdiri dari 17 (tujuh belas) kegiatan.
Adapun realisasi kinerja dan capaian kinerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi
Daerah Provinsi Kalimantan Utara dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
Tabel 3.1
Realisasi Anggaran Tahun 2017
PROGRAM SKPD
ANGGARAN
( RP )
JUMLAH
REALISASI
( RP )
% KODE
REKENING
URAIAN
4.01. 4.04.02.01 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
4.514.918.550,00
2.822.347.072,00
62,51
4.01. 4.04.02.01 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
234.000.000,00
198.000.000,00
84,26
4.01. 4.04.02.02 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
516.872.000,00
146.537.375,00
28,35
4.01. 4.04.02.06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
8.700.000,00
7.700.000,00
88,51
4.01. 4.04.02.17 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah
3.299.035.000,00
1.968.856.950,00
59,68
4.04. 4.04.02.23 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
Informasi
3.410.943.000,00
2.859.659.327,00
83,84
JUMLAH
11.985.468.550,00
8.003.100.724,00
66,77
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Skala nilai peringkat kinerja Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara berada pada peringkat sedang
dimana realisasi fisik 67,06 % dan keuangannya 66,77 %.
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
3.2 Capaian – Capaian diperjanjian Kinerja.
Capaian kinerja di Perjanjian Kinerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimantan Utara disajikan pada table di bawah ini:
Tabel 3.2
Capaian Perjanjian Kinerja
No.
Indikator Capaian dalam
Perjanjian Kinerja
Target Dalam Perjanjian
Kinerja
Capaian Perjanjian
Kinerja
Keterangan.
1
Persentase Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap
APBD
10 %
19,76 %
Melebihi
target
2
Persentase Pendapatan
Lain-lain yang sah
terhadap APBD
2 %
4,34 %
Melebihi
target
3
Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
70 %
72,93 %
Melebihi
target
4
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Pelayanan Publik
40 %
83,84 %
Melebihi
target
3.3 Analisis Hambatan dan Upaya Pencapaian Perjanjian Kinerja
I. Hambatan,
Beberapa hambatan yang dihadapi Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimantan Utara dalam pencapaian Perjanjian Kinerja adalah:
a. Faktor ekonomi masyarakat mempengaruhi sumber pendapatan daerah
b. Masih banyaknya sumber-sumber pendapatan daerah yang belum tergali
c. Provinsi Kalimantan Utara sebagai daerah otonomi baru belum banyak peraturan yang
dibuat untuk mengatur pembayaran pajak dan retribusi
d. Masih banyaknya tunggakan pajak yang dilakukan masyarakat sehingga
mempengeruhi pendapatan daerah
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
No.
Indikator Capaian dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Target Realisasi
1 Persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD 10 % 19,76 %
2 Persentase Pendapatan Lain-lain yang sah terhadap APBD 2 % 4,34 %
3 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 78 % 72,93 %
4 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Publik
40 %
83,84 %
II. Terkait Upaya yang dilakukan capaian yang ada Perjanjian Kinerja.
Upaya yang dilakukan untuk mencapai Perjanjian Kinerja melalui
a. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Apatur dengan kegiatan-kegiatan:
1. Pendidikan dan Pelatihan formal.
2. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
b. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan kegiatan-kegiatan
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
c. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan
kegiatan-kegiatan
1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah
d. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dengan kegiatan
1. Penyusunan Sistem Informasi terhadap Layanan Publik
Dari lima kegiata tersebut di atas ada dua kegiatan yang memberikan kontribusi
yang cukup besar dalam peningkatan pendapatan asli daerah yaitu kegiatan Intensifikasi
dan ekstensifikasi Sumber-sumber pendapatan daerah dan kegiatan penyusunan sistem
informasi terhadap layanan publik
Dengan adanya kegiatan tersebut Provinsi Kalimanatan Utara pada tahun anggaran
2017 telah memiliki Nomor Kendaraan bermotor sendiri dengan inisial “KU” dan server
data base kendaraan bermotor sendiri serta SMS Gateway.
3.4 Pengungkapan Resntra baru yang belum dapat diukur di tahun 2016
A. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
Tabel 3.3
Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
No
Kegiatan Realisasi target
2017 Target jangka Renstra OPD
1. Persentase Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD
19,76 %
20%
2. Persentase Pendapatan Lain-lain yang sah terhadap APBD
4,34 %
4%
3. Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
72,93 %
94 %
4. Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Publik
83,84 %
95 %
B. Membandingkan antara realisasi Pendaptann Tahun ini dan tahun lalu dan
beberapa Tahun Terakhir
Pada Tahun Anggaran 2017, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimanatan Utara OPD yang baru terbentuk berdasarkan peraturan
Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Pembentukan OPD, data 2016 masih
menggunakan nomor klatur Dinas Pendapatan Daerah, sehingga ada program dan
kegiatan yang tidak dilaksanakan pada tahun 2017
Tabel 3.4
Perbandingan Realisasi Pendapatan Tahun ini dan beberapa Tahun lalu
No
Jenis Penerimaan
Tahun Anggaran
2014 2015 2016 2017
1
Pendapatan Pajak
Daerah
11.833.885.267,00
305.736.943.264,00
249.930.125.019,00
308.952.404.415,00
2
Retribusi Daerah
0,00
0,00
129.871.200,00
137.040.500,00
3
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
272.983.280.000,00
163.875.702.000,00
238.377.094.882,95
119.599.365.322,82
4
Dana
Perimbangan
1.228.625.712.846,00
910.439.345.079,00
1.579.537.873.785,00
1.646.668.595.005,00
C. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategi
organisasi,
Tabel 3.5
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun dan Target Jangka Menengah.
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
No.
PROGRAM SKPD
ANGGARAN ( RP )
JUMLAH REALISASI
( RP )
%
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.514.918.550,00 2.822.347.072,00 62,51
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 234.000.000,00 198.000.000,00 84,26
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
516.872.000,00
146.537.375,00
28,35
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
8.700.000,00
7.700.000,00
88,51
5 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
3.299.035.000,00
1.968.856.950,00
59,68
6 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
3.410.943.000,00
2.859.659.327,00
83,84
JUMLAH 11.985.468.550,00 8.003.100.724,00 66,77
D. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau penengkatan/penurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan.
Keberhasilan Provinsi Kalimantan Utara memiliki Nomor Kendaraan
Bermotor sendiri, server data base dan SMS Gateway dapat dicapai karena adanya
sinergi kerjasama yang baik antara Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah
Provinsi Kalimantan Utara, UPTD, Kepolisian dan PT. Jasa Raharja seperti:
1. Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam upaya mencapai misi
yang telah ditetapkan.
2. Penandatanganan Surat Keputusan Kapolri agar Provinsi Kalimantan Utara
memiliki Nomor Kendaraan Bermotor sendiri
3. Dukungan PT. Jasa Raharja agar Provinsi Kalimantan Utara memiliki Nomor
Kendaraan Bermotor sendiri
4. Kesiapan UTPD Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah dalam memberikan
layanan kepada wajib pajak
5. Tersedianya Dana pada DPA Badan Pengelola Pajak dan Retribusi telah
memiliki server data base kendaraan bermotor
.
F. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya.
Tabel 3.6
Analisis Efisiensi Pengguna Anggaran
Table realisasi fisik dan keuangan serta efisiesi.
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
viii
Dengan memperhatikan table di atas serapan anggaran sebesar 66,77 %,
sedangkan realisasi pendapatan asli daerah Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp. 308.952.404.415,- dibandingkan dengan target tahun 2016 sebesar
Rp. 297.428.308.388,- maka terjadi surplus pendapatan asli daerah sebesar
Rp. 11.524.096.027,-
Penghematan terjadi pada program dan kegiatan :
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
3. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
G. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
pernyataan kinerja.
Program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah adalah Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Apatur, Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan, Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi
Informasi yaitu:
1. Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 dan Peraturan Daerah Nomor
4 Tahun 2016.
2. Diklat PNS dalam menunjang pengelolaan keuangan daerah yang baik
3. Rekonsialiasi pendapatan per triwulan sebagai informasi pencapaian target pada
triwulan yang telah dicapai dan sebagai informasi yang dapat digunakan untuk
mengambil kebijakan terkait pencapaian target
4. Pengadaan dan pemanfaatan teknologi informasi secara online sehingga
tersedianya data realisasi pendapatan secara cepat dan akurat.
20
21
ja In
No.
PENERIMAAN TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
PENDAPATAN 2.316.135.096.354,83 2.313.468.322.821,95 2,360,834,836,792.14 2,169,549,870,332.82
A. PENDAPATAN ASLI DAERAH 512.366.490.812,83 488.437.091.101,95 451,087,980,095.14 428,688,810,237.82
I. Pendapatan Pajak Daerah 267.309.153.000,00 249.930.125.019,00 297,428,308,388.00 308,952,404,415.00
Pajak Kendaraan Bermotor 60.245.085.000,00 59.078.984.607,00 65,159,038,013.00 65,159,038,013.00
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 72.448.068.000,00 59.323.341.731,00 71,348,954,375.00 71,348,954,375.00
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 111.000.000.000,00 109.010.966.140,00 125,000,000,000.00 125,000,000,000.00
Pajak Air Permukaan 616.00.000,00 635.684.693,00 752,250,000.00 752,250,000.00
Pajak Rokok 23.000.000.000,00 21.881.147.848,00 35,168,066,000.00 35,168,066,000.00
II. Hasil Retribusi Daerah 0,00 129.871.200,00 140,000,000.00 137,040,500.00
Retribusi Jasa Usaha 0,00 129.871.200,00 140,000,000.00 140,000,000.00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Penyewaan Tanah dan Bangunan 0,00 129.871.200,00 100,000,000.00 100,000,000.00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Ruangan 0,00 0,00 20,000,000.00 20,000,000.00
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah-Kendaraan Bermotor 0,00 0,00 20,000,000.00 20,000,000.00
III. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 245.057.337.812,83 238.377.094.882.95 153,519,671,707.14 119,599,365,322.82
Penerimaan Jasa Giro 9.000.000.000,00 10.207.869.450,13 3,725,000,000.00 4,982,210,617.51
Jasa Giro Kas Daerah 9.000.000.0000,00 10.207.869.450,13 3,725,000,000.00 3,725,000,000.00
Penerimaan Bunga Deposito 30.000.000.000,00 36.656.173.135,47 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00
Rekening Deposito Pada Bank 30.000.000.000,00 36.656.173.135,47 20,000,000,000.00 20,000,000,000.00
Pendapatan Denda Pajak 3.000.000.000,00 4.634.709.712,00 1,981,723,097.00 1,981,723,097.00
Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor 2.900.000.000,00 4.383.668.044,00 1,700,000,000.00 1,700,000,000.00
Pendapatan Denda BBNKB 75.000.000,00 180.350.800,00 240,000,000.00 240,000,000.00
Pendapatan Denda Air Permukaan 1.000.000,00 9.766.428,00 41,723,097.00 41,723,097.00
Pendapatan Denda Retribusi 1.000.000,00 1.894.48,00 4,104,800.00 4,104,800.00
Pendapatan Denda Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 1.000.000,00 1.894.48,00 4,104,800.00 4,104,800.00
Laporan Akuntabilitas Kiner stansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
Tabel 3.7
Perbandingan Realisasi Penerimaan Tahun Anggaran 2016 dan Tahun 2017
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
No
PENERIMAAN
TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
Pendapatan Dari Pengembalian 650.000.000,00 967.331.489,92
107,809,982.50
107,809,982.50
Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan 125.000.000,00 195.949.466,00
107,809,982.50
107,809,982.50
Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas 525.000.000,00 771.382.023,02
-
-
Pendapatan BLUD 134.170.114.665,00 115.374.734.951,08
116,668,457,521.00
116,668,457,521.00
Pendapatan Jasa Layanan Umum BLUD 134.170.114.665,00 115.374.734.951,00
116,668,457,521.00
116,668,457,521.00
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 67.429.093.147,83 69.720.348.749,58
11,032,576,306.64
11,032,576,306.64
Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 67.429.093.147,83 69.720.348.749,58
11,032,576,306.64
11,032,576,306.64
B. DANA PERIMBANGAN 1.659.437.612.000,00 1.579.537.873.785,00
1,822,417,751,000.00
1,646,668,595,005.00
I. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 185.747.821.000,00 169.483.900.727,00
329,295,149,000.00
170,079,309,143.00
Bagi Hasil Pajak 76.674.629.000,00 53.913.245.323,00
73,360,332,000.00
73,360,332,000.00
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pertambangan 50.105.002.000,00 34.998.429.773,00
37,956,122,000.00
37,956,122,000.00
Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan Orang Pribadi 20.725.256.000,00 13.471.416.400,00
28,213,668,000.00
28,213,668,000.00
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perkebunan 3.328.053.000,00 3.099.721.350,00
3,829,149,000.00
3,829,149,000.00
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan sektor Perhutanan 2.516.318.000,00 2.343.677.800,00
3,361,393,000.00
3,361,393,000.00
Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 109.073.192.000,00 115.570.655.404,00
255,934,817,000.00
255,934,817,000.00
Bagi Hasil Dari Iuran Hak Pengusahaan Hutan 17.697.606.000,00 5.460.374.804,00
17,622,080,000.00
17,622,080,000.00
Bagi Hasil Dari Provinsi Sumber Daya Hutan 17.697.606.000,00 5.460.374.804,00
10,625,264,000.00
10,625,264,000.00
Bagi Hasil Dari Dana Reboisasi
126,560,004,000.00
126,560,004,000.00
Bagi Hasil Dari Iuran Tetap (Land-Rent) 3.605.551.000,00 2.884.440.800,00
6,080,819,000.00
6,080,819,000.00
Bagi Hasil Dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti) 73.586.664.000,00 95.879.141.000,00
83,645,571,000.00
83,645,571,000.00
Bagi Hasil Dari Pertambangan Minyak Bumi 11.648.1112.000,00 9.318.489.600,00
10,271,218,000.00
10,271,218,000.00
Bagi Hasil Dari Pertambangan Gas Bumi 2.535.259.000,00 2.028.207.200,00
1,129,861,000.00
1,129,861,000.00
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
No
PENERIMAAN
TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
II. Dana Alokasi Umum 1.032.459.000,00 1.32.459.159.000,00
1,185,105,787,000.00
1,185,105,787,000.00
Dana Alokasi Umum 1.032.459.000,00 1.32.459.159.000,00
1,185,105,787,000.00
1,185,105,787,000.00
Dana Alokasi Umum 1.032.459.000,00 1.32.459.159.000,00
1,185,105,787,000.00
1,185,105,787,000.00
III. Dana Alokasi Khusus 441.230.632.000,00 377.594.814.058,00
308,016,815,000.00
291,483,498,862.00
Dana Alokasi Khusus (DAK) 309.857.072.000,00 249.898.274.058,00
76,116,080,000.00
76,116,080,000.00
DAK Bidang Pendidikan 0,00 0,00
8,360,357,000.00
8,360,357,000.00
DAK Bidang Kesehatan 0,00 0,00
58,280,485,000.00
58,280,485,000.00
DAK Bidang Kelautan dan Perikanan 1.366.879.000,00 1.366.879.498,00
9,475,238,000.00
9,475,238,000.00
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik 131.373.560.000,00 127.696.540.000,00
163,270,194,000.00
163,270,194,000.00
Bantuan Operasional Sekolah 128.935.200.000,00 125.586.950.000,00
133,463,000,000.00
133,463,000,000.00
Dana Peningkatan Pengelolaan Koperasi dan UKM 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00
2,500,000,000.00
2,500,000,000.00
Tunjangan Profesi Guru 0,00 0,00
24,549,755,000.00
24,549,755,000.00
Tambahan Penghasilan Guru 0,00 0,00
1,320,000,000.00
1,320,000,000.00
Tunjangan Khusus Guru 0,00 0,00
36,636,000.00
36,636,000.00
Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan 0,00 0,00
1,400,803,000.00
1,400,803,000.00
Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan 0,00 0,00
68,630,541,000.00
68,630,541,000.00
Bidang Pendidikan 0,00 0,00
27,049,173,000.00
27,049,173,000.00
Bidang Jalan 0,00 0,00
32,089,155,000.00
32,089,155,000.00
Bidang Irigasi 0,00 0,00
5,831,950,000.00
5,831,950,000.00
Bidang Energi Skala Kecil dan Menengah 0,00 0,00
3,660,263,000.00
3,660,263,000.00
C. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 144.330.993.542,00 245.493.357.935,00
87,329,105,697.00
94,192,465,090.00
I. Pendapatan Hibah 746.800.000,- 1.103.255.000,00
1,119,480,000.00
1,116,880,000.00
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
No
PENERIMAAN
TAHUN 2016 TAHUN 2017
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
Pendapatan Hibah Dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri 196.800.000,00 295.200.000,00
445,200,000.00
445,200,000.00
Badan/Lembaga/Organisasi Swasta 196.800.000,00 295.200.000,00
445,200,000.00
445,200,000.00
Pendapatan Hibah Dari Kelompok Masyarakat/Perorangan 550.000.000,00 808.055.000,00
674,280,000.00
674,280,000.00
Sumbangan Pihak Ketiga 550.000.000,00 808.055.000,00
674,280,000.00
674,280,000.00
II. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
7,500,000,000.00
7,500,000,000.00
Dana Penyesuaian 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
7,500,000,000.00
7,500,000,000.00
Dana Insentif Daerah 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
7,500,000,000.00
7,500,000,000.00
III. Pendapatan Lainnya 138.584.193.542,00 239.390.102.935,00
78,709,625,697.00
85,575,585,090.00
Pendapatan Lainnya 138.584.193.542,00 239.390.102.935,00
78,709,625,697.00
78,709,625,697.00
Pendapatan Lainnya 138.584.193.542,00 239.390.102.935,00
78,709,625,697.00
78,709,625,697.00
JUMLAH
2.316.135.096.354,83
2.313.468.322.821,95
2,360,834,836,792.14
2,169,549,870,332.82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
25
BAB IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pencapaian kinerja dapat dicapai kerena adanya kerja sama yang baik antara Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah dengan instansi terkait .
2. Pencapaian target Penjanjian Kinerja yang melebihi target pendapatan disebabkan
adanya sosialisasi dan pemanfaatan teknologi informasi dari Badan Pengelola Pajak
dan Retribusi Daerah Provinsi ke masyarakat
3. Target perjanjian kinerja yang tidak tercapai pada bagian pengembangan pengelolaan
keuangan daerah disebabkan kurangnya tenaga pada bagian program dan keuangan
B. Saran.
1. Untuk meningkatkan capaian kinerja pada pendapatan khusunya pendapatan asli daerah
sosialisasi kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara harus dilakukan secara
berkesinambungan
2. Wilayah kerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah yang luas, sebaran
penduduk yang tidak merata dan sulit terjangkau, sedangkan Kantor SAMSAT
biasanya berada di Kabupaten/Kota maka perlu pengembangan SAMSAT Desa di
wilayah terpencil.
3. Sarana dan prasarana pelayanan SAMSAT harus terpelihara dengan baik.
4. Perlunya tenaga teknisi yang handal dalam menangani aplikasi SAMSAT
C. Langkah-langkah yang akan dilakukan ditahun berikutnya untuk mengatasi hambatan.
Untuk mengatasi hambatan dalam pencapaian kinerja pada tahun 2017 yang tidak
tercapai, pada tahun anggaran 2018 Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah masih
tetap pada program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Apatur, Program
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
26
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program
Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi pada kegiatan seperti:
1. Sosialisi kebijakan Pemerintah Provinsi Kailmantan Utara terkait manfaat membayar
pajak pada anggaran tahun 2017 hanya dilakukan satu kali, pada tahun anggaran
2018 akan tingkatkan.
2. Kegiatan Peningkatan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor akan
diadakan SAMSAT Desa di daerah yang mudah dijangkau masyarakat
3. Pada tahun anggaran 2017 pelayanan pembayaran PKB dan BBNKB di lakukan pada
Kantor SAMSAT maka tahun anggaran 2018 diadakan SAMSAT Mobile yang
dapat mempermudah masyarakat membayar PKB dan BBNKB
D. Pengungkapan renstra baru dengan menyusun perjanjian kinerja baru yang sesuai dengan
renstra.
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kaliamntan Utara telah
memiliki renstra tahun 2016-2021 .
Perjanjian Kinerja Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan
Utara pada tahun anggaran 2017 sudah direvisi sesuai dengan renstra Badan Pengelola
Pajak dan Retribusi Daerah yang disusun bersamaan dengan penyesuaian Renstra OPD.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
27
Tabel 4.1
Pen Kinerja Tahun 2018
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Kalimantan Utara
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1
Meningkatknya Sumber-sumber
Pendapatan Daerah
Persentase Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terhadap APBD
19 %
Persentase Peningkatan
Lain-lain Pendapatan yang
Sah terhadap APBD
4 %
Tanjung Selor, 20 Februari 2017
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
28
Kegiatan Tim Intesifikasi dan Ekstensifikasi
Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
(Intensifikasi dan Ekatensifikasi Sumber-sumber
Pendapatan Daerah)
Rapak Koordinasi Se Kalimantan di Kota
Tarakan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah 2017
29
Pendataan Alat Berat
Tim Intensifikasi dan Ekstensifikasi