laporan akhir -...

35
i LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DESA BINAAN BERBASIS TRI HITA KARANA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KREATIF DAN USAHA MANDIRI BERBASIS POTENSI LOKAL DI DESA MANIKLIYU, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI Oleh: I Wayan Artanayasa, S.Pd., M.Pd (Ketua) NIP. 197309262001121001 I Putu Gede Parma, S.ST.Par., M.Par (Anggota) NIP. 197708192002121003 I Gede Suwiwa, S.Pd., M.Pd (Anggota) NIP. 198501172008121001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No 254/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2015

Upload: doandang

Post on 06-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

i

LAPORAN AKHIR

PENGEMBANGAN DESA BINAAN BERBASIS TRI HITA KARANA

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT MELALUI EKONOMI KREATIF DAN

USAHA MANDIRI BERBASIS POTENSI LOKAL DI DESA MANIKLIYU,

KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

Oleh:

I Wayan Artanayasa, S.Pd., M.Pd (Ketua)

NIP. 197309262001121001

I Putu Gede Parma, S.ST.Par., M.Par (Anggota)

NIP. 197708192002121003

I Gede Suwiwa, S.Pd., M.Pd (Anggota)

NIP. 198501172008121001

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No 254/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

Page 2: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

iii

PRAKATA

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya laporan akhir kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M)

Desa Binaan “Memberdayakan Masyarakat Melalui Ekonomi Kreatif dan Usaha

Mandiri Berbasis Potensi Lokal di Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten

Bangli” yang dilaksanakan di Desa Manikliyu dapat terlaksana dengan baik. Laporan ini

dibuat dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan dan memberikan

informasi tentang proses perencanaan dan pelaksanaan dari awal hingga akhir kegiatan

serta hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan ini. Penulis menyadari bahwa isi dari

laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga perlu sumbangsih dari para pembaca

terutama hal yang terkait tentang tata tulis dan substansi laporan. Terlaksananya

kegiatan ini dari awal hingga pembuatan laporan berkat bantuan dari berbagai pihak,

melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya

kepada

1. Prof.Dr. Ketut Suma, M.S selaku ketua LPM Undiksha Singaraja atas bantuannya

dalam hal memberikan fasilitas sehubungan dengan pengurusan dana untuk

pelaksanaan kegiatan.

2. I Ketut Garis selaku Kepala Desa Manikliyu yang telah memberikan kemudahan

dalam pengurusan ijin, peminjaman tempat dan alat serta membantu

mengumpulkan warga yang menjadi peserta yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

kegiatan.

3. Para peserta, atas kerjasamanya dalam mengikuti pelatihan sehingga pelaksanaan

P2M dapat berjalan sesuai rencana

4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala bantuannya

baik pemikiran maupun material pada kegiatan ini

Demikian laporan akhir pengabdian pada masyarakat ini, semoga atas segala

bantuan yang diberikan mendapat imbalan yang sepadan dari Tuhan yang Maha Esa.

Singaraja, 7 Oktober 2015

Penulis

Page 4: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................

PRAKATA ............................................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

DAFTAR TABEL .................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

1.1 Analisis Situasi ............................................................................................

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ...........................................................

1.3 Tujuan Kegiatan ..........................................................................................

1.4 Manfaat Kegiatan ........................................................................................

BAB II METODE PELAKSANAAN ...................................................................

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................

3.1 Hasil Peta Potensi-Potensi Unggul SDA dan SDM Desa Binaan di Desa

Manikliyu .....................................................................................................

3.2 Hasil Kegiatan Pembentukan Kelompok-Kelompok dan Pelatihan ...........

3.3 Pembahasan .................................................................................................

BAB V PENUTUP ………………………………………………………………

5.1 Simpulan .....................................................................................................

5.2 Saran ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

LAMPIRAN ..........................................................................................................

a. Absensi Peserta Kegiatan ………………………………………………….

b. Foto-Foto Kegiatan ………………………………………………………..

c. Peta Lokasi ………………………………………………………………...

i

ii

iii

iv

v

vi

1

1

4

5

5

7

9

9

13

16

19

19

19

20

21

22

26

29

Page 5: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

v

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Jumlah Penduduk Desa Manikliyu Berdasarkan Tingkat Pendidikan .........

3.2 Jumlah Penduduk Desa Manikliyu Berdasarkan Penyebaran Mata

Pencaharian ...................................................................................................

10

11

Page 6: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1 Sarkofagus di Desa Manikliyu .....................................................................

1.2 Hasil Perkebunan Desa Manikliyu ...............................................................

2.1 Diagram Alir Pelaksanaan Kegiatan ............................................................

3.1 Suasana Pembentukan Kelompok dan Pelatihan .......................................

3.2 Suasana Pelatihan Pembuatan Sirup dan Selai Jeruk ..................................

3.3 Wisata Arkeologi dan Agrowisata …………………..................................

3.4 Hasil Olahan Jeruk (Sirup dan Selai) dan Kopi Basah Arabika ..................

3.5 Media Promosi Melalui Bolg (Manikliyu.blogspot.com)…………………

3

4

8

15

16

16

17

18

Page 7: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Manikliyu atau Manikeliyu dulunya disebut desa Manikmerinci. Dari asal

katanya yaitu manik yang merupakan nama seorang laki-laki yang telah menikah dan

mempunyai 16 orang anak yang kesemuanya dapat bertahan hidup, sedangkan

kata merinci dalam bahasa bali yang berhubungan dengan buah-buahan yang artinya

banyak. Kata merinci ini diambil karena 16 orang anak (banyak) tersebut dapat bertahan

hidup. Akhirnya setelah beberapa lama manikmerinci diubah menjadi manikeliyu

atau manikliyu karena merinci dan liyu memiliki persamaan arti yaitu banyak.

Anak-anak tersebut (16 orang) dilahirkan disebuah tempat yang pada akhirnya

ditempat itu dibangun sebuah pura yakni Pura Tebenan yang sekarang lokasinya berada

di sebelah Utara Desa Manikliyu tepatnya berada di wilayah banjar Saap yang

merupakan bagian dari desa Manikliyu. Pura Tebenan ini dibangun pada tahun 877 SM.

Berdasarkan prasasti yang ditemukan di pura ini, diceritakan bahwa pura Tebenan

dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Aji Warmadewa Jayawardana.

Ketika ke 16 orang anak tersebut menginjak dewasa, Desa Manikliyu terpecah

menjadi 4 desa yaitu Desa Manikliyu, Desa Bayung Cerik, Desa Ulian, dan Desa

Lembean. Sehingga sampai sekarang masih ada penyebutan nama seseorang

ditambahkan kata Pan untuk laki-laki dan Men untuk perempuan. Dari 4 desa tersebut

Desa Manikliyu merupakan desa utama karena prasasti yang ditemukan hanya terdapat

di Banjar Saap, Desa Manikliyu yaitu di Pura Tebenan.

Desa Manikliyu dipilih untuk program Desa Binaan berdasarkan pertimbangan

analisis kritis pengusul, Bappeda Bangli, dan tokoh masyarakat yang merupakan

wilayah pengembangan kawasan wisata prasejarah dan agrowisata, karena kawasan ini

merupakan tourism zone yang sangat strategis dan memegang peranan penting bagi

pengembangan wisata desa, agrowisata, kerajinan kreatif-inovatif, pertanian dan

peternakan sebagai sumber kehidupan masyarakat. Walaupun terletak pada posisi yang

vital dan strategis, ternyata desa ini menyumbangkan jumlah angka kemiskinan, angka

pengangguran, buta aksara, putus sekolah, rawan bencana yang cukup besar, derajat

kesehatan masyarakat yang rendah bagi kabupaten Bangli, dan kualitas pendidikan yang

Page 8: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

2

rendah, yang nampaknya perlu mendapat penanganan segera dalam upaya mewujudkan

kawasan wisata mandiri (Rencana Strategis Kecamatan Kintamani, 2008-2013).

Secara umum, kondisi eksisting Desa Manikliyu merupakan kawasan yang

berada pada zonasi geowisata, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan

konservasi hutan (PKWK, 2010), sehingga pada kawasan ini dicanangkan berbagai

fasilitas wisata, agrowisata konservasi hutan, yang didukung aktivitas pertanian,

peternakan dan industri kerajinan kreatif terpadu sebagai penyangga aktivitas

pengembangan kawasan hutan kawasan pariwisata, dan kawasan industri pertanian

dalam arti luas.

Desa Manikliyu adalah satu dari sembilan desa yang ada di wilayah Kintamani

Barat, yang memiliki luas wilayah 503 Ha,dengan ketinggian 1050 mdpl. Dimana Desa

Manikliyu yang memiliki jumlah penduduk 1665 jiwa tersebar di dua dusun, yakni

Dusun Manikliyu dan Dusun Saap. Dengan keadaan wilayah yang berbukit dan

mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah disektor pertanian dan peternakan.

Potensi Desa Manikliyu yang prospektif dikembangakan sebagai implementasi

ideologi Tri Hita Karana adalah (1) wisata arkeologi, (2) agrowisata (perkebunan

rakyat berupa jeruk dan kopi), dan (3) aneka usaha dari hasil perkebunan (sirup, selai

jeruk, buuk kopi dan lain-lain). Di samping itu terdapat potensi masyarkat berupa

organisasi adat (desa pakraman), kelompok perkebunan (subak abian), dan kelompok

peternak. Potensi arkeologi didukung dengan adanya situs bersejarah yang terletak pada

ketinggian 1.070 M. BT. 80 62’ 38” dan LS. 80 54’ 23”. Pan Suki (warga Desa

Manikliyu) secara tidak sengaja menemukan peti sarkofagus saat berkebun. Tanah

tegalan (tanah kebun kering) tempat temuan tersebut masyarakat disebut “Tegalan

Sibuan” yang diartikan “isi buana” (isi dunia). Didorong rasa ingin tahu, maka peti batu

tersebut di buka beramai-ramai bersama tetangga sekerjanya dan setelah tutup peti batu

tersebut di buka di dalamnya banyak berisi tulang manusia. Keanehan dan ketakutan

para pekerja ladang itu membawa mereka untuk melaporkan kepada aparat desa

setempat, sehingga temuan tersebut sampai ke kantor balai Arkeologi Denpasar.

Di akhir bulan Maret dan di bulan Juni 1997, Balai Arkeologi Denpasar bekerja

dengan instansi terkait mengadakan penggalian arkeologis dan menghasilkan temuan-

temuan, seperti sarkofagus (A) dengan bekal kubur periuk sebagian sudah pecah dan

utuh kurang lebih 40 buah. Ditemukannya nekara perunggu dipergunakan sebagai

Page 9: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

3

wadah kubur, dengan bekal kubur di dalamnya antaralain berupa spiral, penutup jari

perunggu, manik- manik dan bekal kubur periuk di letakkan di samping luar nekara

perunggu. Pada penggalian lanjutan di bulan Juni 1997, tim berhasil menemukan satu

buah sarkofagus (B) ukuran dan tipenya hampir sama dengan yang di temukan pada

penggalian pertama (sarkofagus A). Bekal kubur periuk pecah dan utuh diletakan di luar

Sarkofagus. Pada sisi selatan masih tampak sebagian dari bagia kepala/rangka manusia

dengan rangkaian pilinan spiral berganda berbahan dari perunggu berderet di kepala

seolah olah dipergunakan sebagaia perhiasan kepala bekal kubur si mati. Berdasarkan

temuan situs tersebut, Desa Manikliyu sangat berpotensi menjadi tujuan wisata

arkeologi atau wisata sejarah. Keberadaan benda-benda arkeologis tersebut sementara

dijaga oleh aparat desa serta pemilik tanah yang sehari-hari ada di tempat tersebut

sehingga pemanfaatan sebagai wisata arkeologi kurang dirasa maksimal.

Gambar 1.1 Sarkofagus di Desa Manikliyu

Potensi desa Manikliyu lain yang dapat dikembangkan adalah potensi

agrowisata jeruk dan kopi karena sebagai besar wilayah desa digunakan untuk

perkebunan jeruk dan kopi. Dengan tersedianya lahan pertanian dan perkebunan jeruk

dan kopi maka kita akan dapat mengembangkan daerah tersebut menjadi wilayah

agrowisata yang nantinya diharapkan akan mampu membantu menigkatkan pendapatan

masyarakat setempat. Dalam agrowisata para wisatawan dapat langsung memetik dan

menikmati buah khususnya buah jeruk.

Page 10: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

4

Selain itu yang menjadi fokus pengembangan dalam rencana pengembangan

desa binaan ini adalah bagaimana mengembangkan hasil pertanian jeruk dan kopi

supaya menjadi produk yang mampu mempunyai daya saing tinggi dipasaran. Kondisi

sekarang masyarakat setempat belum optimal dalam mengembangkan hasil pertanian

dan hanya menjual hasil mentah buahnya saja. Kondisi itu membuat para petani

mempunyai penghasilan yang tidak tetap dan terkadang hasil pertanian menjadi anjlok.

Kurangnya pemanfaatan hasil perkebunan disebabkan karena minimnya terapan

teknologi tepat guna di masyarakat dalam pengolahan hasil perkebunan yang dapat

mengantarkan desa Manikliyu menjadi desa usaha mandiri.

Gambar 1.2 Hasil Perkebunan Desa Manikliyu

Kehidupan sosial budaya masyarakat desa manikliyu terpelihara dengan baik

dengan dilandasi oleh awig-awig. Kerukunan hidup beragama di desa manikliyu patut

di dipuji dan ditiru karena berlandaskan pada nilai tatwan asi sekaligus menjadi modal

pengembangan desa usaha mandiri dan desa wisata.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi di atas, maka masalah yang ditemui di Desa

Manikliyu, Kecamatan Kintamani adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya pengelolaan situs peninggalan sejarah menjadi wisata arkeologi.

2. Belum mampu menjadi desa wisata (agrowisata).

3. Masyarakat belum mampu mengembangkan hasil pertanian menjadi produk

pendukung pariwisata ataupun produk yang mempunyai daya saing tinggi dipasaran

Page 11: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

5

1.3 Tujuan Kegiatan

Melalui program P2M Desa Binaan Undiksha ini, diusulkan upaya untuk

mengatasi masalah yang disebutkan tadi Program ini direncanakan berlangsung dalam

dua tahun.

1. Tujuan jangka pendek program P2M ini adalah; (1) menghasilkan pemetaan

potensi-potensi unggul sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM)

dalam mengembangkan potensi pariwisata dan perkebunan berbasis Tri Hita

Karana; (2) terbentuknya kelompok-kelompok wisata sejarah (wisata arkeologi)

dengan sistem pengelolaan yang lebih modern dan profesional; (3) terbentuknya

kelompok wisata perkebunan (agrowisata) yang mempunyai kemampuan

menerapkan IPTEK untuk mengembangkan produk perkebunan (jeruk dan kopi)

yang mempunyai daya saing tinggi dipasaran.

2. Tujuan jangka panjang dari program ini adalah: (1) meningkatkan kualitas hidup

masyarakat secara merata dan menyeluruh (secara sosial dan ekonomi);

mengembangkan pariwisata arkeologi dan agrowisata berbasis lingkungan dan

kearifan lokal; dan (3) mengembangkan potensi daerah menjadi tujuan wisata

arkeologi dan wisata perkebunan (agrowisata).

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan ini adalah (1) hasil pemetaan potensi-potensi yang ada untuk

mengembangkan wisata arkeologi dan agrowisata berbasis Tri Hita Karana; (2)

mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pengembangan wisata

arkeologi dan agrowisata yang dikelola secara modern dan berkelanjutan sebagai salah

satu pendapatan masyarakat; dan (3) memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan tentang wisata arkeologi dan agrowisata berbasis Tri Hita Karana.

Sedangkan, luaran yang diharapkan melalui kegiatan Desa Binaan ini adalah

sebagai berikut.

1. Dapat berkembang menjadi desa wisata arkeologi yaitu dengan tata pengelolaan situs

prasejarah dengan lebih baik sehingga dapat diminati oleh wisatawan baik domestik

maupun mancanegara.

Page 12: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

6

2. Menjadi desa wisata (agrowisata) dengan didukung oleh pembentukan kelompok-

kelompok perkebunan yang kuat, untuk memperkuat akses kepada pemerintah

daerah dan nasional dan terpublikasi secara luas.

3. Menghasilkan produk olahan dari hasil perkebunan seperti selai jeruk dan bubuk

kopi luak sehingga menambah daya jual hasil perkebunan dipasaran

4. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional

5. Laporan kegiatan

Page 13: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

7

BAB II

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan pelatihan yaitu dengan

pembentukan kelompok serta peyuluhan dan pelatihan tentang pengelolaan wisata

arkeologi dan agrowisata. Metode lain yang digunakan adalah difusi ipteks yaitu

kegiatan yang menghasilkan produk dengan membuat sirup dan selai jeruk serta bubuk

kopi basah arabika. Metode pelaksanaan kegiatan disajikan dengan diagram alir

kegiatan seperti pada gambar 2.1 dan pelaksanaan kegiatan seperti 2.1. Kegiatan desa

binaan ini direncanakan berlangsung selam 2 tahun. Pada tahun pertama dilakukan jenis

kegiatan, meliputi pemetaan potensi-potensi unggul sumber daya alam (SDA),

penyiapan sumber daya manusia (SDM) yaitu dengan pembentukan dan pelatihan

kelompok wisata arkeologi dan agrowisata. Materi pelatihan meliputi: (1) konsep

pengembangan dan pengelolaan wisata arkeologi secara modern dan profesional dan

dalam hal ini berkerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli, (2) konsep

pengembangan dan pengelolaan agrowisata berbasis Tri Hita Karana dan bekerjasama

dengan Dinas Perkebunan dan Dinas Perindustrian Kabupaten Bangli, dan (3)

implementasi hasil pelatihan terkait dengan teknis pengelolaan wisata arkeologi dan

agrowisatas serta menghasilkan produk perkebunan yang bernilai tinggi dipasaran. Pada

tahun kedua kegiatan yang dilakukan yaitu menerapkan IPTEK dalam pengelolaan

wisata arkeologi dan agrowisata serta menghasilkan produk perkebunan yang bernilai

jual tinggi pada kelompok-kelompok wisata, dan pengembangkan sistem pengelolaan

wisata yang berkelanjutan yang berbasis Tri Hita Karana.

Page 14: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

8

Gambar 2.1 Diagram Alir Pelaksanaan Kegiatan

Pemetaan potensi-potensi unggul

SDA dan SDM

(pembentukan dan pelatihan

kelompok wisata arkeologi dan

agrowisata)

Identifikasi dan

penyiapan fasilitas

Hasil : Pemetaan potensi-potensi unggul SDA dan kesiapan SDM,

pengelolaan wisata arkeologi dan agrowisata dan teknologi

pengolahan produk perkebunan

Pengembangan sistem pengelolaan wisata arkeologi dan

agrowisata serta pengembangan hasil perkebunan yang

berkelanjutan berbasis Tri Hita Karana

Hasil Pengelolaan wisata arkeologi dan agrowisata yang modern dan

profesional serta menghasilkan produk olahan perkebunan yang

bernilai jual tinggi dan terintergrasi dengan masyarakat dalam

hukum/awig-awig yang telah berlaku

Page 15: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang dicapai melalui kegiatan Desa Binaan ini adalah adanya peta potensi-

potensi unggul SDA dan SDM untuk pengembangan wisata arkeologi dan agrowisata,

serta pengembangan hasil perkebunan kopi, adanya kelompok sadar wisata arkeologi

dan agrowisata, serta kelompok pengolahan hasil perkebunan kopi secara modern dan

berkelanjutan dengan sistem pengelolaan secara profesional, dihasilkan produk

pengolahan kopi serta adanya artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional.

Hasil masing-masing kegiatan dipaparkan sebagai berikut.

3.1 Hasil Peta Potensi-Potensi Unggul SDA dan SDM Desa Binaan di Desa

Manikliyu

3.1.1 Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

a. Letak Geografis

Secara geografis Desa Manikliyu merupakan daerah dataran tinggi pegunungan

dengan ketinggian 1.050 m dari permukaan laut yang terletak di :

a) Sebelah utara : Desa Serai

b) Sebelah timur : Desa Belancan

c) Sebelah selatan : Desa Lembean

d) Sebelah barat : Desa Ulian

Desa Manikliyu terletak di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli dengan

jarak orbitasi :

a) Ibukota kecamatan : 7 km

b) Ibukota kabupaten : 36 km

c) Ibukota propinsi : 80 km.

b. Luas Wilayah

Desa Manikliyu dengan luas total wilayah 503 hektare terdiri dari keseluruhan

wilayah yang ada dan dipergunakan untuk berbagai keperluan antara lain:

a) Pemukiman : 5,50 Ha/m2

b) Kantor : 0,75 Ha/m2

c) Sekolah : 39,87 Are/m2

Page 16: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

10

d) Tempat Ibadah : 1,25 Ha/m2

e) Kuburan : 1,50 Ha/m2

f) Pertanian : 196 Ha/m2

g) Perkebunan : 297,50 Ha/m2

h) Pekarangan : 0,15 Ha/m2

i) Sarana Umum lainnya : 0,35 Ha/m2

c. Iklim

Kondisi iklim Desa Manikliyu memiliki iklim tropis, suhu udara relatif rendah

atau dingin berkisar antara 150C – 30

0 C. Angka curah hujan rata-rata tahunan terendah

adalah 900 mm dan tertinggi 3.500 mm. Penyebaran curah hujan relatif tinggi yaitu

2.500 - 3.500 mm/thanun. Curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember – Maret dan

terendah pada bulan agustus.

3.1.2 Potensi Sumber Daya Manusia (SDM)

a. Jumlah Penduduk

Masyarakat/penduduk Desa Manikliyu terdiri dari 438 KK dengan total

penduduk 1.665 jiwa dengan perincian laki-laki sebanyak 820 jiwa dan perempuan

sebanyak 845 jiwa. Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah penduduk Desa Manikliyu

dipaparkan dalam tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Desa Manikliyu Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No.

Banyak Penduduk Berdasarkan Pendidikan

(Jiwa)

Tidak/Belum Sekolah TK SD SMP SMA Perguruan

Tinggi

1 468 28 274 367 439 89

Mata pencaharian penduduk Desa Manikliyu sebagian besar adalah petani (59%),

lainnya (41%) bermata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil (PNS), pedagang,

pertukangan, karyawan swasta, peternak, wiraswasta, dan lainnya. Data selengkapnya

disajikan pada tabel 3.2 berikut.

Page 17: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

11

Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Desa Manikliyu Berdasarkan Penyebaran Mata

Pencaharian

No. Mata Pencaharian Banyak Penduduk (Jiwa)

1 Petani 983

2 PNS 32

3 Pedagang 16

4 Tukang (Bangunan) 9

5 Pegawai Swasta 35

6 Peternakan 4

7 Wiraswasta 2

8 Montir 2

9 Sopir 10

Jumlah 1093

b. Keadaan Sosial

Secara umum sistem sosial yang berlaku di Desa Manikliyu adalah sama seperti

wilayah-wilayah lainnya di Kecamatan Kintamani. Masyarakat Desa Manikliyu

merupakan komunitas yang homogen yang seluruhnya beragama Hindu sehingga secara

sosial sistem kehidupan bermasyarakat yang dianut berdasarkan aturan/norma, adat

istiadat, dan hubungan antar masyarakat sudah tertata dengan baik, terkoordinasi dalam

Desa Dinas maupun Desa Adat. Kegiatan sosial dan budaya di desa ini masih sangat

kental, dalam artian, rasa gotong royong masyarakatnya sangat tinggi. Tradisi yang

dimiliki desa sangat dijunjung tinggi dan dilestarikan sampai sekarang.

c. Keadaan Ekonomi

Struktur perekonomian Desa Manikliyu masih bercorak agraris yang

menitikberatkan pada sektor perkebunan/ pertanian. Terutama perkebunan jeruk dan

kopi yang merupakan komoditi utama Desa Manikliyu. Subak merupakan lembaga yang

sangat penting bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya terutama dibidang

pertanian, perkebunan dan peternakan. Dengan demikian penghasilan sebagai petani

sangat penting dalam mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat secara umum.

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di wilayah Desa Manikliyu yang menunjang

kegiatan masyarakat dalam menjalankan kegiatan usaha dan kehidupan sehari-hari, baik

sosial dan ekonomi sudah cukup lengakap. Pada bidang kesehatan sudah terdapat Pusat

Kesehatan Desa (PUSKESDES) dan layanan posyandu. Dalam bidang pendidikan, telah

Page 18: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

12

ada 1 Taman Kanak-Kanak (TK), yaitu TK Pra Widya Dharma, 1 Sekolah Dasar (SD)

yaitu SDN Manikliyu, dan 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu SMPN 5

Kintamani yang keberadaan sekolah tersebut di pusat Desa Manikliyu. Dalam bidang

pemerintahan dan organisasi pendukung telah ada Kantor Kepala Desa, balai desa dan

pusat organisasi lainnya seperti BPD, LPM, PKK, Karang Taruna, subak, organisasi

adat. Dalam bidang ekonomi telah ada pasar desa dan warung/toko penjual sembako

dan penjual alat dan bahan pertanian dan peternakan. Untuk akses transportasi, sudah

sangat memadai, dimana jalan menuju desa dan jalan utama desa sudah diaspal hotmik

3.1.3 Potensi Wilayah

Potensi desa dapat dijadikan modal dasar pembangunan di Desa Manikliyu.

Karakteristik Desa Manikliyu adalah daerah dataran perbukitan yang banyak

dimanfaatkan untuk usaha perkebunan dan peternakan, serta terdapat sebuah situs

arkeologi disalah satu perkebunan warga yang sekarang dikelola oleh desa.

Pemanfaatan potensi lahan pada masing-masing sub sektor secara umum sebagai

berikut.

a. Situs Arkeologi dan Jalur Wisata

Disalah satu tanah tegalan (tanah kebun kering) ditemukan artefak arkeologis

yaitu sarkofagus. Temuan artefak akeologis yang sangat penting sebab belum pernah

ditemukan sistem kubur yang menampakkan beberapa sistem kubur yang berbeda

berada pada suatu lapis budaya. Pemakaian bekal kubur yang berbeda pada suatu

dengan yang lainnya dapat dipakai sebagai studi banding tentang status sosial si mati

lebih sosial lebih luas. Keberadaan benda-benda arkeologis tersebut sementara

diamankan oleh aparat desa serta pemilik tanah yang sehari-hari ada di tempat tersebut,

agar upaya pengerusakan yang tidak diinginkan untuk kepentingan tertentu tidak terjadi.

Jalan desa juga merupakan jalur wisata (trecking sepeda), yang dapat dilihat dari

banyaknya wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang melintasi jalan desa

dengan menaiki sepeda untuk melihat pemandangan di wilayah desa.

b. Sub Sektor Peternakan

Komoditas ternak yang diusahakan/dipelihara oleh masyarakat Desa Manikliyu

adalah ternak sapi, babi dan ayam. Dalam rangka mendukung usaha ternak warga

menanam rumput gajah disekitar perkebunan untuk pakan sapi, sedangkan pakan babi

Page 19: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

13

berasal dari limbah organik rumah tangga seperti sisa-sisa makan yang ditambah dengan

pakan jadi yang dijual di toko/warung . Begitu juga dengan pakan ayam yang masih

membeli di warung, seprti jagung dan lain-lain.

c. Sub Sektor Perkebunan

Sebagian lahan di Desa Manikliyu dimanfaatkan untuk perkebunan yang

mecapai 200 Ha. Jeruk dan kopi merupakan komoditi utama yang telah dapat

meningkatkan taraf hidup masyarakat Manikliyu. Mayoritas warga berglut dengan

perkebunan khusunya jeruk Kintamani (Siem dan Selayer) dan kopi arabika. Jeruk

siem/siam merupakan anggota jeruk keprok, termasuk buah-buahan yang banyak

mengandung vitamin C disamping vitamin-vitamin dan zat-zat mineral lainnya.

Diantara berbagai jenis jeruk, jeruk siam yang paling banyak mendapat perhatian,

karena selain rasanya yang manis serta memiliki harga jual yang relatif lebih tinggi.

Diperkirakan pangsa pasar jeruk siam saat ini sekitar 60% dari semua jenis

jeruk.Komoditi lainnya adalah kopi yaitu jenis arabika. Kopi Arabika yang

dikembangkan petani Manikliyu memiliki keistimewaan dari wilayah lainnya, karena

sistem yang digunakan adalah sistem Tumpang Sari. Sistem Tumpang Sari yakni kebun

kopi diselingi tanaman jeruk sehingga menghasilkan kopi arabika rasa jeruk.

d. Sumber Air

Sumber air di Desa Manikliyu berasal dari mata air yang ada disekitar desa serta

dari sisa air hujan yang telah ditampung dalam tempat penyimpanan air yang digunakan

untuk mengairi lahan perkebunan. Kebutuhan rumah tangga dipenuhi dengan

memanfaatkan sumber mata air yang ada di wilayah desa.

3.2 Hasil Kegiatan Pembentukan Kelompok-Kelompok dan Pelatihan

Kelompok yang berhasil dibentuk dalam kegiatan Desa Binaan ini terbagi

menjadi 3 kelompok. 1 kelompok adalah kelompok sadar wisata (arkeologi dan

agrowisata) yang diberi nama kelompok “Darwis” dan 1 kelompok adalah kelompok

tani yang diberi nama “Manik Sedana” yang dibentuk untuk pengolahan biji kopi, serta

1 kelompok lagi adalah kelompok “Usaha Kreatif” yang dibentuk untuk pengolahan

jeruk menjadi sirup dan selai. Pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para

anggota kelompok dalam rangka mengembangkan usaha pengelolaan wisata dan

pengelolaan hasil pertanian secara lebih profesional dengan konsep berbasis Tri Hita

Page 20: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

14

Karana dilaksanakan pada tanggal 30 Mei, 6 Juni, dan 13 Juni 2015 dengan narasumber

I Gede Putu Parma, S.ST.Par, M.Par dari Undiksha sekaligus anggota pelaksanan.

Kegiatan ini dihadiri oleh 40 orang anggota masyarakat desa binaan. Seluruh anggota

masyarakat yang hadir memberikan tanggapan yang positif terhadap usaha pengelolaan

wisata arkeologi dan agrowisata yang dikembangkan. Aktivitas masing-masing

kelompok yang dibentuk dengan sistem yang diterapkan diuraikan sebagai berikut.

a. Kelompok Sadar Wisata “Darwis”

Ketua : I Nyoman Sukra

Anggota :

1. I Ketut Teher

2. I Wayan Jelas

3. I Wayan Betawai Aryana

4. I Nyoman Agustinus

5. I Ketut Sinah

6. I Wayan Puger

7. Nang Jasi

8. Jro Mangku Gina

9. I Ketut Kentel

10. I Nengah Dania

11. I Nengah Dobel

12. I Nyoman Simpir

13. I Nengah Pugir

14. I Nyoman Arsa

15. I Wayan Endrawan

16. I Wayan Ardana

17. Ni Nyoman Gatri

18. I Wayan Pugiarsa

19. I Wayan Darta

b. Kelompok Tani “Manik Sedana”

Ketua : I Wayan Sujana

Anggota :

1. I Nengah Nuridin

2. I Nengah Ledang

3. I Wayan Mupu

4. Kadek Rekayasa

5. I Nengah Kekeran

6. I Nyoman Rauh Setyawan

7. Jro Mangku Rin

8. Nang Madra

9. I Wayan inget

10. I Wayan Tegeg

11. I Wayan Koperbudiana

12. I Made Mandiyasa

13. I Made Indayana

14. Ni Nyoman Mulyani

15. I Wayan Lokantana

16. Nang Diana

17. I Made Mandi

18. Nang Susun

19. I Nengah Darsa

Page 21: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

15

Gambar 3.1 Suasana Pembentukan Kelompok dan Pelatihan

Sedangkan kelompok 3 yaitu kelompok “Usaha Kreatif” terdiri dari ibu-ibu

rumah tangga yang diberikan pelatihan membuat sirup dan selai jeruk. Pelaksanaan

kegiatan dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2015 dengan mendatangkan 2 narasumber

dari SMKN 2 Singaraja Jurusan Tata Boga yaitu Luh Sari, S.Pd., Luh Juni S.Pd, dengan

jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang. Kelompok “Usaha Kreatif” sebagai

berikut.

Ketua : Ni Nengah Sugiasih

Anggota :

1. Ni Wayan Suarningsih

2. Ni Nengah Sarna

3. Ni Wayan Sarna

4. Ni Nengah Murni

5. Ni Wayan Nambang

6. Ni Wayan Pica

7. Ni Putu Sinar Dewi

8. Ni Putu Sujayani

9. Mey Cahyani

10. Ni Wayan Leni

11. Ni Nyoman Susila Rahayu

12. Ni Wayan gampil

13. Ni Luh Eka Aryanti

14. Ni Putu Diah Dewi Laras

15. Ni Nyoman Darmadi

16. Ni Ketut Kariasih

17. Ni Wayan Rusmini

18. Ni Luh Jani

19. Ni Putu Eka Nopianti

Page 22: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

16

Gambar 3.2 Suasana Pelatihan Pembuatan Sirup dan Selai Jeruk

3.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil petapotensi sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia

(SDM), dan potensi wilayah di Desa Manikliyu dinilai sangat potensial untuk

mengembangkan wisata arkeologi dan agrowisata serta pengolahan hasil pertanian yaitu

kopi untuk dikembangkan menjadi kopi basah arabika dengan citarasa jeruk.

Pengembangan wisata arkeologi dan agrowisata baru terbatas pada pembentukan

kelompok yang sadar wisata arkeologi sebab akses jalan ke situs bersejarah masih

kurang, serta terbatasnya infrastruktur. Untuk agrowisata dimulai dengan menata

beberapa perkebunan kopi dan jeruk yang ada disamping jalan raya agar menjadi

agrowisata yang dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal

ini didasari oleh beberapa alasan yaitu akses jalan yang telah baik dengan sudah diaspal

hotmik serta merupakan jalur wisatawan melakukan kegiatan bersepeda (trecking).

Gambar 3.3 Wisata Arkeologi dan Agrowisata

Page 23: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

17

Selain mengembangkan wisata arkeologi dan agrowisata, juga dikembangkan

pengolahan kopi basah arabika dengan citarasa jeruk dan olahahan jeruk dalam bentuk

sirup dan selai jeruk. Pengembangan pengelolaan kopi arabika basah dan selai jeruk

dipilih karena dinilai paling menjanjikan sebagai penghasilan utama masyarakat di desa

ini selain dari hasil perkebunan jeruk dan kopi yang belum diolah. Hal ini didasari oleh

beberapa alasan diantaranya (1) lahan perkebunan yang luas dan cocok untuk

tumbuhnya tanaman kopi dan jeruk, (2) sistem tumpang sari yang dikembangkan

dengan tanaman jeruk sehingga kopi memiliki citarasa yang berbeda dengan kopi

lainnya, (3) SDM yang ada memiliki keterampilan yang cukup untuk mengembangkan

usaha ini, (4) memiliki banyak nilai ekonomis terutama membuat hasil perkebunan

terutama kopi memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Gambar 3.4 Hasil Olahan Jeruk (Sirup dan Selai) dan Kopi Basah Arabika

Berdasarkan beberapa keuntungan yang diperoleh, nampaknya usaha ini perlu

dilakukan secara berkesinambungan. Namun, walaupun sudah dirasakan manfaatnya

oleh petani, kegiatan ini masih perlu mendapatkan pembinaan lanjutan karena dalam

pelaksanaan awal masih banyak kendala yang dihadapi petani dalam upaya

mempromosikan wisata serta upaya dalam pengolahan kopi dan jeruk yang bernilai jual

tinggi. Selain itu perlu ditetapkan suatu aturan agar usaha ini bisa dikelola secara

berkesinambungan dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara merata

dan menyeluruh.

Selain pelatihan tentang pengelolaan wisata serta pengolahan hasil perkebunan,

hal lain yang selanjutnya dilakukan adalah mengadakan promosi. Promosi bertujuan

Page 24: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

18

agar wisata di Desa Manikliyu serta produk olahan perkebunan dapat dikenal luas oleh

masyarakat sekitar, nasional maupun mancanegara. Kegiatan promosi dilakukan melalui

media sosial, pembuatan blog, pembuatan spanduk, pembuatan papan penunjuk arah

untuk akses ke Desa Manikliyu terutama penunjuk arah ke situs arkeologi. Hal lain

yang dilakukan adalah dengan mengajak mahasiswa pertukaran dari Thailand untuk

bersama ke Desa Manikliyu dan mencoba olahan hasil perkebunan. Tanggapan dari

mahasiswa tersebut positif, yang dibuktikan dengan pemesanan 9 dus bubuk kopi basah

arabika yang akan dibawanya pulang ke Thailand.

Gambar 3.5 Media Promosi Melalui Blog (Manikliyu.blogspot.com)

Page 25: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

19

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hasil pelaksanaan program Desa Binaan ini adalah peta potensi sumber daya

alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), serta potensi wilayah untuk

pengembangan desa wisata arkeologi dan agrowisata serta pengelolaan dan pengolahan

hasil perkebunan kopi. Dilihat dari potensi tersebut, Desa Manikliyu sangat potensial

untuk dapat mengembangkan wisata arkeologi dan agrowisata serta dapat dijadikan

sentra pengembangan olahan dari biji kopi karena sumber daya alamnya telah tersedia.

Terbentuknya 3 kelompok yang dapat menunjang kegiatan ini yaitu 1 kelompok

sadar wisata “Darwis” yang diberikan pelatihan mengenai cara pengelolaan wisata

arkeologi dan agrowisata secara lebih profesional dan 1 kelompok tani “Manik Sedana”

yang telah diberikan pelatihan cara pengolahahan kopi dengan penerapan IPTEK

sehingga dihasilkan olahan kopi yaitu kopi arabika basah yang bernilai jual tinggi. Serta

1 kelompok yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga “Usaha Kreatif” yang diberikan

pelatihan pengolahan jeruk menjadi sirup dan selai jeruk agar nilai jeruk lebih tinggi

4.2 Saran

Agar usaha wisata arkeologi dan agrowisata serta pengolahan hasil perkebunan

yaitu biji kopi dan jeruk dapat dikembangkan dan bisa terlaksana dengan konsep Tri

Hita Karana maka diperlukan pengelolaan secara lebih profesional yang disesuaikan

dengan kearifan lokal yang telah ada di Desa Manikliyu. Selain itu, promisi juga harus

ditingkatkan agar wisatwan mengetahui tentang wisata yang ada di Manikliyu serta

mulai mempromosikan olahan dari biji kopi arabika dan jeruk.

Page 26: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

20

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Bangli Dalam Angka. Pemkab. Bangli: Bali

Anonim. 2013. “Desa Manikliyu”. Tersedia pada http://manikliyubali.hol.es/index.html

(diakses tanggal 1 September 2014)

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangli, 2011. Bangli dalam Angka (Bangli in Figures

2011). Denpasar: Percetakan Arysta Jaya

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2009. Undang- Undang

Republik Indonesia no. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif

Indonesia 2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia Tahun 2009- 2025.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011. Pokok – Pokok Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Tahun 2011 – 2025. Disampaikan dalam Rakernas Kementerian KUKM Tanggal 14 Mei 2011 Di Jakarta.

Michael Sherraden. 2006. Aset untuk Orang Miskin: Perspektif Baru

UsahaPengentasan Kemiskinan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta Michael Sherraden. 2006. Aset untuk Orang Miskin: Perspektif Baru UsahaPengentasan Kemiskinan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

Page 27: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

21

LAMPIRAN

KEGIATAN

Page 28: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

22

Page 29: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

23

Page 30: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

24

Page 31: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

25

Page 32: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

26

Foto-Foto Kegiatan Pembentukan Kelompok dan Pelatihan

Page 33: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

27

Foto Wisata Arkeologi dan Agrowisata

Page 34: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

28

Foto Kegiatan Pelatihan dan Pembuatan Sirup dan Selai Jeruk

Page 35: LAPORAN AKHIR - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_197309262001121… · laporan ini jauh dari kesempurnaan, ... 1.1 Analisis Situasi ... 3.1 Hasil

29

Peta Lokasi

MANIKLIYU