i pe aneka kerajinan aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/proposal... ·...

91
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR I b PE Aneka Kerajinan Aluminium Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc., NIDN. 0009046901, Ketua I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si., NIDN. 0023046902, Anggota Ni Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd, NIDN. 0021048202, Anggota Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian kepada Masyarakat Nomor: 131/UN48.15/LPM/2015 tanggal 5 Maret 2015 Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

Upload: lykhanh

Post on 04-Mar-2018

259 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR

IbPE Aneka Kerajinan Aluminium

Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun

Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc., NIDN. 0009046901, Ketua

I Wayan Sudiarta, S.Pd., M.Si., NIDN. 0023046902, Anggota

Ni Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd., M.Pd, NIDN. 0021048202, Anggota

Dibiayai oleh:

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan

Program Pengabdian kepada Masyarakat

Nomor: 131/UN48.15/LPM/2015 tanggal 5 Maret 2015

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun 2015

Page 2: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

1

Page 3: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

2

RINGKASAN

Kerajinan aluminium merupakan kerajinan unik yang sentra produksinya

hanya ada di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Keunggulan

sifat logam aluminium yang ringan, kuat, inert, dan memiliki kilap logam yang

sangat baik yang disertai dengan motif-motif ragam hias yang khas Buleleng

menjadikan produk kerajinan banyak diminati tidak saja oleh masyarakat lokal tetapi

juga turis asing yang berkunjung ke Bali. Untuk menjadikan produk kerajinan ini

berkualitas ekspor dan mampu menyejahterakan para pengerajinnya, beberapa

permasalahan strategis dan utama perlu dipecahkan dengan pendampingan Ipteks dan

manajemen modern. Permasalahan utama yang disepakati untuk dipecahkan dalam

tiga tahun program pendampingan ini adalah: tahun pertama, masalah pewarnaan

logam aluminium, penyediaan alat produksi yang lebih modern, perluasan desain

produk untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen dan website pemasaran;

tahun kedua, manajemen produksi dan pemasaran, komunikasi dengan

buyer/rekanan berbahasa Inggris, dan lay-out produksi yang memenuhi standar

kesehatan dan kenyamanan kerja, dan jaminan mutu produk; dan tahun ketiga

difokuskan pada pembinaan kelompok plasma, pendirian koperasi pengerajin,

pengembangan desain produk dan HaKI.

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun kedua (Maret-Nopember 2015)

adalah pendampingan peningkatan pewarnaan, perluasan desain produk,

pendampingan perluasan tempat produksi dan penataan lay out proses produksi yang

lebih nyaman dan sehat, pendampingan manajemen usaha modern, peningkatan

kualitas sumber daya manusia, pembentukan koperasi serba usaha yang terintegrasi

dengan asosiasi pengerajin, promosi usaha dengan pameran produk, penyusunan

buku Aneka Kerajinan Aluminium Menyali. Capaian luaran kinerja kegiatan adalah

(1) peningkatan kapasitas produksi sekitar 35% untuk Wahyu Artha Handicraft dan

25% untuk Siapa Sangka Handicraft, dengan peningkatan omzet sebesar 38% untuk

Wahyu Artha dan 25% untuk Siapa Sangka Handicraft dibandingkan baseline.

Produk luaran berupa dua artikel ilmiah, satu draft artikel ilmiah untuk publikasi

internasional dan sebuah draft buku. Rencana kegiatan di tahun ketiga (2016) adalah

(1) pemantapan kapasitas produksi dan peningkatan daya saing dengan branding

batik logam aluminium dan perluasan desain sesuai kebutuhan pasar; (2) penguatan

manajemen usaha; (3) perluasan pasar; dan (4) penguatan kelembagaan dan

pengembangan komunitas. Kegiatan-kegiatan di tahun ketiga difokuskan pada

keberlanjutan usaha, kemandirian dan daya saing global.

Kata-kata kunci: kerajinan, aluminium, ekspor.

Page 4: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

3

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah

berhasil menyelesaikan Laporan Akhir Tahun Program Pengabdian Kepada Masyarakat

Ipteks bagi Produk Ekspor tahun kedua (tahun 2015) ini tepat waktu. Ucapan terima

kasih kami sampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,

Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset dan

Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas dukungan dana yang dihibahkan kepada kami

sehingga kegiatan pengabdian ini terlaksana dengan baik. Demikian juga ucapan terima

kasih kami sampaikan kepada Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat,

Universitas Pendidikan Ganesha, para mitra industri, dan pihak-pihak yang telah

bekerjasama baik dan berkontribusi terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan ini.

Semoga Laporan Akhir Tahun ke-2 (2015) Program Iptek bagi Produk Ekspor

(IbPE) ini berkontribusi positif dalam peningkatan kecerdasan, kreativitas dan daya

inovasi masyarakat.

Singaraja, 9 Nopember 2015

Tim Pelaksana

Page 5: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

4

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. 1

RINGKASAN...................................................................................................... 2

PRAKATA .......................................................................................................... 3

DAFTAR ISI........................................................................................................ 4

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 5

BAB 2. TARGET DAN LUARAN .................................................................... 15

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ................................................................ 16

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI .............................................. 19

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI..... ............................................................... 20

BAB 6. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA ......................................... 30

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 31

LAMPIRAN ...................................................................................................... 32

1. Artikel Ilmiah

2. Draft Buku Kerajinan Aluminium Menyali

3. Buku Panduan HAKI

4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor

5. Draft Artikel untuk Publikasi Internasional

Page 6: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

5

BAB 1. PENDAHULUAN

Aneka kerajinan berbahan baku logam aluminium telah cukup lama (lebih

dari dua dasa warsa) berkembang di Desa Menyali, Kecamatan Sawan, Kabupaten

Buleleng. Di desa pertanian yang berlokasi sekitar 10 km dari Kota Singaraja, saat

ini ada sekitar 120 orang pengerajin aluminium yang telah menghasilkan aneka

produk kerajinan berbahan baku aluminium. Di Bali khususnya di Buleleng,

kerajinan aluminium ini hanya berkembang di desa ini sehingga Desa Menyali

dikenal sebagai sentra kerajinan aluminium. Pada awalnya, kerajinan ini untuk

memenuhi kebutuhan sarana upacara seperti bokor (sejenis baskom), dulang (alat

untuk menyajikan makanan tradisional Bali), saab (alat penutup atau tudung saji),

dan aneka kerajinan untuk perlengkapan upakara. Karena keunggulan logam

aluminium yang ringan, kuat, mudah dibentuk, penampakan yang putih berkilau, dan

inert (tahan terhadap asam dan basa, dan korosi), kerajinan aluminium dapat bertahan

sampai saat ini dan telah berkembang menghasilkan beraneka ragam jenis

peruntukan dan variasi motif, tidak saja untuk perlengkapan upacara keagamaan

seperti yang telah disebutkan di atas, tetapi juga untuk peralatan rumah tangga

sehari-hari seperti bingkai foto, bingkai cermin, kotak tissue, kotak sepatu dan

sebagainya, serta untuk penunjang pariwisata (hotel dan restoran) seperti tray

rectangle set, aneka bucket, file holder, CD box, wine box, dan sebagainya. Dua

kelompok pengerajin yang digolongkan sebagai UMK dan sedang berkembang baik

dan dikenal masyarakat sekitar adalah Wahyu Artha Handycraft yang dikelola oleh

Bapak I Gede Ardana, dan Siapa Sangka Handycraft yang dikelola oleh Bapak I

Made Arnawa. Paparan dan analisis berikut akan lebih fokus pada kedua profil usaha

kerajinan aluminium ini yang selanjutnya sebagai mitra dari usulan program ini.

I Gede Ardana (42 tahun) mendirikan Wahyu Artha Handycraft pada tahun

2005 sebagai kelanjutan dari usaha kerajinan keluarga yang dimulainya sejak kecil

sebagaimana teman-teman sebayanya di Desa Menyali. Setelah menyelesaikan

sekolah menengah atas di SMAN 3 Singaraja, beliau pernah merantau ke Mengwi

Badung untuk bekerja membuat kerajinan 5okum5 Bali (1992). Pengalaman sebagai

pekerja kerajinan ini sangat berharga bagi beliau. Belaiu akhirnya balik lagi ke Desa

Menyali dan kembali ke habitat kerajinan aluminium. Krisis ekonomi global pada

tahun 1998, kerajinan aluminium mengalami surut dan beliau sekeluarga beralih ke

kerajinan dupa, namun usaha inipun tidak bertahan lama. Akhirnya di tahun-tahun

Page 7: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

6

berikutnya beliau kembali lagi menekuni kerajinan aluminium. Pada tahun 2005

akhirnya beliau menghimpun beberapa teman pengerajin untuk bergabung di rumah

keluarga beliau dan mendirikan Wahyu Artha Handycraft.

Wahyu Artha Handycraft mendapatkan suplai bahan baku berupa lembaran-

lembaran aluminium dari beberapa toko bangunan di Kota Singaraja. Kebutuhan

bahan baku aluminium setiap hari untuk mendukung keseluruhan aktifitas kerajinan

aluminium di Desa Menyali kurang lebih 600 lembar/hari (lembarannya seukuran

dengan triplek) dan untuk kebutuhan Wahyu Artha sendiri sekitar 25 – 50

lembar/hari tergantung ukuran dan motif kerajinan yang dikerjakan. Ada tiga jenis

ketebalan lembaran aluminium yang digunakan untuk kerajinan yaitu dengan kode

022 (tipis), 033 (sedang) dan 04 (agak tebal), namun yang paling banyak diminati

pasar adalah kerajinan aluminium dengan lembaran bahan 022. Selain lembaran

aluminium, bahan penunjang lainnya adalah kawat aluminium. Mutu bahan baku dan

bahan penunjang tidak banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu, namun

sangat tergantung dari penyedia yaitu toko-toko bangunan. Bapak Gede Ardana

pernah mencoba memesan langsung dari Surabaya namun kualitasnya sama dan dari

segi ekonomi tidak menguntungkan karena ongkos kirim yang besar.

Selain keunggulan aluminium yang ringan, kuat, mudah dibentuk, inert dan

penampakan kilap yang baik, produksi kerajinan aluminium yang dikerjakan oleh

Wahyu Artha Handycraft juga sangat unik. Peralatan yang digunakan sangat

sederhana seperti palu, gunting, bantalan kayu dan ban bekas. Peralatan tersebut

memiliki ukuran dan bentuk yang unik sesuai keunikan bentuk dan motif kerajinan

yang dibuat. Kapasitas produksi sangat tergantung dari motif atau pola yang dibuat,

misalnya untuk pola kotak tissue 10 perajin dapat menghasilkan 150 buah/hari

Biasanya, menurut pemilik Wahyu Artha Handycraft ini, barang yang dapat dibuat

perhari oleh 12 orang pekerjanya (termasuk beliau dan istri) senilai Rp.

1.500.000,00/hari dan dengan ongkos kerja karyawan minimal Rp. 50.000,00 di luar

makan (dua kali makan dan dua kali snack). Lembur untuk menyelesaikan order

mendesak beliau hargai Rp. 5.000/orang untuk jam pertama, jam kedua Rp.

7.500/orang, jam ketiga Rp.10.000/orang dan begitu seterusnya. Selama pengerjaan,

kualitas pekerjaan dikontrol langsung oleh beliau dan istri dan kontrolnya berupa

kesesuaian dengan pola, ukuran, dan motifnya. Perbedaan lebih dari 10% biasanya

di-reject. Modal usaha termasuk investasi lahan, bangunan, peralatan, dan SDM

Page 8: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

7

diperkirakan ada di kisaran Rp. 800.000.000,00 hingga Rp. 1.000.000.000,00

termasuk gedung showroom yang sedang dibangun.

Proses produksi aneka kerajinan aluminium yang dikerjakan oleh Wahyu

Artha Handycraft meliputi desain, pembuatan pola, pengerjaan sesuai pola, kontrol

mutu, pengepakan, dan pengiriman. Desain umumnya sesuai order (permintaan) dari

pembeli (dari dalam negeri seperti dari Gianyar, Denpasar dan Jakarta, dan dari luar

negeri seperti dari Amerika Serikat (Las Vegas), Eropa (Belanda), dan Amerika

Latin (Columbia, Chili, Peru) dalam paket besar yang terdiri dari beberapa hingga

puluhan desain. Desain kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk pola oleh Bapak

Ardana sendiri lalu dilanjutkan pengerjaannya sesuai pola oleh anggota pengerajin

beliau. Jika pesanan banyak dan waktu pengerjaan singkat, beberapa pola yang lebih

sederhana diberikan kepada kelompok pengerajin lain tetapi kualitasnya tetap beliau

yang kontrol. Proses pengerjaannya meliputi pemotongan lembaran aluminium

sesuai pola dengan gunting, penekukan untuk membentuk sesuai dengan bentuk yang

diinginkan dengan menggunakan palu, membuat ornamen ukiran sesuai pola dengan

pemukulan dengan palu, penyambungan antara bentuk satu dengan bentuk lainnya

jika diperlukan sesuai desain bentuk, dan pewarnaan dengan cat jika diperlukan.

Jaminan mutu produk dilakukan langsung oleh Bapak Ardana secara manual,

memeriksa satu persatu kesesuaian hasil pengerjaan dengan pola yang telah dibuat

dengan presisi 99% untuk bentuk dan ukuran, walaupun ciri hand made

memungkinkan adanya variasi motif tapi toleransi variasi motif tidak lebih dari 10%.

Jenis produk dibedakan atas fungsinya yaitu ada tiga: perlengkapan upacara

keagamaan, produk fungsional untuk rumah tangga, hotel, dan restoran, dan produk

ornamen (berbagai ragam hias). Motif yang telah dikembangkan lebih dari 100

dengan paduan bentuk, ukuran dan motif hingga ratusan item produk. Setiap itemnya

dibuat sesuai pesanan yang biasanya berkisar dari 100 hingga 1000 buah. Beberapa

spesifikasi produk dapat dilihat dalam gambar berikut.

Square Box Middle Set

of 6

Heart Flat Box

Set of 6

Shoe Box Set of 3

Page 9: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

8

Gambar 1.1 Beberapa Produk Kerajinan Aluminium dari Wahyu Artha Handycraft

Pengelolaan usaha kerajinan aluminium Wahyu Artha Handycraft masih

menerapkan manajemen keluarga, dimana administrasi dan keuangan ditangani oleh

Ibu Ardana sedangkan pengelolaan produksi dan pemasaran ditangani oleh Bapak

Ardana. Perencanaan produksi dilakukan berdasarkan pesanan dengan penambahan

stok barang tidak lebih dari 10% dari jumlah yang dipesan. Walaupun beliau telah

pernah mengikuti pelatihan manajemen usaha dan komputer, namun beliau belum

mampu menerapkannya secara sederhana. Beliau sangat mengharapkan bantuan

pendampingan manajemen usaha (produksi dan pemasaran) dengan sentuhan

teknologi informasi, utamanya website dan pemasaran on-line. Pembukuan keuangan

yang beliau miliki adalah pencatatan order, pencatatan pembayaran dari pemesan dan

tunggakannya, dan lembaran-lembaran kontrak kerja dan arsip-arsip tanda bukti

pengiriman barang. Beliau menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari usaha

kerajinan dipatok 30% untuk setiap item barang. Sebagian keuntungan beliau

investasikan untuk pengembangan usaha dan sebagain lagi untuk biaya hidup

keluarga. Pola usaha tradisional masih beliau anut, sehingga masalah auditing dan

perpajakan beliau menyerahkan langsung kepada pemesan sehingga beliau hanya

menerima bersih. Dalam hal ini beliau menyatakan sangat memerlukan

pendampingan, demikian juga halnya terhadap perlindungan hak atas kekayaan

intelektual dan inventori yang telah hasilkan, beliau masih sangat awam dan masih

percaya bahwa keunikan dari kerajinan aluminium dan pengerjaannya sulit ditiru

orang lain..

Pemasaran produk kerajinan aluminium dari Wahyu Artha Handycraft saat

ini lebih banyak berorientasi luar negeri (ekspor) yaitu sekitar 90% dan sisanya 10%

untuk pasar lokal. Teknik pemasaran yang bapak Ardana tempuh adalah masih off-

line melalui promosi pameran produk kerajinan diantaranya adalah pameran

Round Box Set 0f 7 Tumbler Pencil Holder in

3 Size

File Holder in 3 Size

Page 10: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

9

SMESCO di JCC Jakarta (2009), di Yogyakarta (2010), dan di Surabaya (2011). Dari

pameran-pameran tersebut beliau mendapatkan rekanan untuk memasarkan produk

kerajinan ini ke luar negeri. Selain itu, pemasaran juga dilakukan secara langsung

terhadap turis yang datang ke Desa Menyali karena semenjak diperkenalkan oleh

Pemkab Buleleng dan Dinas Perindustrian Bali sebagai sentra kerajinan aluminium

ada beberapa turis asing yang tertarik berbisnis kerajinan ini di negaranya. Beberapa

diantaranya adalah dari Las Vegas (USA), Amerika Latin (Columbia, Peru, Chili),

dan Eropa (Belanda, Italia). Harga jual produk kerajinan sangat bergantung dari

jenis, bentuk, ukuran, dan motifnya dengan kisaran harga Rp. 500,00 hingga Rp.

200.000,00/buah.

Sumberdaya manusia yang dimiliki Wahyu Artha Handycraft saat ini adalah

sebanyak 12 orang, dengan rincian 4 orang berkualifikasi pendidikan SMA/SMK dan

8 orang SMP. Wahyu Artha Handycraft juga telah membina 20 kelompok pengerajin

yang anggotanya masing-masing 3-4 orang dan menjadikannya mitra kerja,

khususnya dalam menyelesaikan order-order besar. Beberapa pelatihan telah diikuti

oleh Wahyu Artha Handycraft yang diselenggarakan oleh pemerintah/instansi terkait

diantaranya adalah pelatihan pembukuan (Baturiti, 2010), pelatihan komputer

(Denpasar, 2010), seminar pemodalan bersama BI (Hotel Bali Villa Pemuteran,

2011), dan pelatihan industri kreatif (Denpasar, 2013).

Fasilitas pendukung usaha kerajinan dari Wahyu Artha Handycraft adalah

berupa 1 ruang produksi (4 x 5 m) dan 1 ruang penyimpanan (4 x 4 m) di rumah

keluarga yang berjarak 20 meter dari jalan desa, dan kompleks bangunan di tepi jalan

desa yang dilengkapi 1 ruang administrasi dan 1 ruang show room (5 x 5 m) dan

sedang dipersiapkan beberapa ruang produksi, penyimpanan hasil produski dan

pengepakan serta penyimpanan bahan baku. Fasilitas tersebut terjangkau listrik, air

dan sarana telekomunikasi (telepon dan internet).

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, modal usaha yang telah

terakumulasi sejak berdirinya Wahyu Artha handycraft tahun 2005 diperkirakan

berkisar antara Rp. 800.000.000,00 – Rp. 1.000.000.000,00. Omzet bulanan berkisar

antara Rp. 30.000.000,00 – Rp. 50.000.000,00. Produk kerajinan yang diproduksi

perhari dengan harga Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000.00 dengan biaya produksi

(termasuk bahan baku, bahan tambahan, peralatan dan pengerjaan, pengepakan,

pengiriman dan biaya lainnya) perhari berkisar antara Rp. 1.050.000 – Rp.

Page 11: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

10

1.400.000,00. Potensi bisnis dari usaha kerajinan ini memiliki prospek yang sangat

baik, namun oleh karena pembukuan yang belum teratur dan masih menerapkan

manajemen tradisional atau manajemen keluarga dalam hal tertib administrasi

keuangan maka, menurut Bapak Ardana selaku pemilik usaha ini, perencanaan bisnis

usaha dan implementasinya belum optimal.

Selanjutnya, profil singkat usaha kerajinan dari mitra UKM kedua yaitu Siapa

Sangka Handycraft yang dimiliki oleh Bapak I Made Arnawa dapat dipaparkan

sebagai berikut. Sejak 19 tahun yang lalu ((1993) Bapak I Made Arnawa merantau

dari Desa Menyali (Buleleng) ke Tegallalang (Gianyar) untuk memulai usaha

kerajinan kayu. Tahun 2009, beliau pulang kampung dan kembali menggeluti

kerajinan aluminium dan bergabung menjadi sub-kelompok dengan Wahyu Artha.

Ide mengkombinasikan kerajinan kayu dengan kerajinan aluminium mendorong

beliau untuk mendirikan Siapa Sangka Handycraft di tahun yang sama. Sekarang di

Desa Menyali beliau memperkerjakan 3 orang pengerajin sementara di Tegallalang

dimana showroom beliau masih juga memperkerjakan 3 orang. Para pengerajin di

bawah asuhan beliau semuanya berkualifikasi pendidikan sekolah menengah.

Peningkatan kompetensi SDM dilakukan secara otodidak dan belum mendapatkan

bantuan pelatihan atau pendampingan teknologi maupun manajemen dari pemerintah

atau pihak-pihak terkait. Fasilitas usaha yang beliau miliki di Desa Menyali hanyalah

tempat produksi dan penyimpanan produk dan bahan baku, sementara di Tegallalang

ada sebuah show room dan workshop room yang dipadukan. Peralatan yang dipakai

masih sederhana (konvensional). Baik lokasi kerja di Desa Menyali maupun di

Tegallalang memiliki akses jalan, listrik, telekomunikasi dan air yang memadai.

Bahan baku kayu lokal beliau beli dari Desa Menyali dan sekitarnya, sementara kayu

semisintetik MDF atau Arbot beliau beli pada rekanan di Tegallalang. Sedangkan

bahan baku lembaran dan kawat aluminium beliau beli di toko-toko bangunan di

Kota Singaraja. Modal awal beliau adalah Rp. 50.000.000,00 dan saat ini

diperkirakan hingga Rp. 400.000.000,00 dengan omzet penjualan bulanan di kisaran

Rp. 25.000.000,00 – Rp. 30.000.000,00. Produk beliau masih banyak (60%) untuk

keperluan fasilitas pendukung pariwisata Bali dan 40% untuk ekspor ke manca

negara (Belanda, Italia, Amerika). Manajemen usaha dan administrasi kegiatan usaha

kerajinan yang berpola pada manajemen keluarga serta masih menggunakan

pembukuan manual yang sederhana menyebabkan kegiatan usaha kerajinan dari

Page 12: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

11

Siapa Sangka Handycraft cukup sulit mengukur perkembangan kemajuan usahanya.

Demikian juga pemasaran dari Siapa Sangka Handycraft masih tergantung dari

datangnya orderan langsung dan mengerjakan order yang dimiliki orang lain

(ngesub) khususnya dari Wahyu Artha Handycraft. Adanya kerjasama untuk

pemasaran ekspor bersama dengan Wahyu Artha Handycraft, mulai tahun 2012 ini

Siapa Sangka Handycraft lebih memusatkan usaha kerajinannya di Desa Menyali.

Beberapa produk kerajinan dari Siapa Sangka Handycraft yang dimiliki oleh Bapak I

Made Arnawa adalah sebagai berikut.

House Lizard

in 5 Size

Horse of Sea

in 3 Size

Dolphin

Mirror Star Mirror Heart Turtles

Gambar 1.2 Beberapa Produk Kerajinan Aluminium dari Siapa Sangka Handycraft

Pola hubungan kerja antara Wahyu Artha Handycraft dengan Siapa Sangka

Handycraft dapat diuraikan sebagai berikut. Siapa Sangka Handycraft adalah binaan

dan sub-pengerjaan order dari Wahyu Artha Handycraft khususnya pada desain

produk yang memadukan aluminium dan kayu. Pemilik usaha Wahyu Artha

Handycraft yaitu Bapak I Gede Ardana adalah teman sebaya dan sekampung dari

Bapak Made Arnawa pemilik usaha Siapa Sangka Handycraft. Mereka sering tukar

pengalaman dalam hal mengembangkan kerajinan khas Desa Menyali. Perpaduan

yang selaras antara kerajinan kayu dan kerajinan aluminium memiliki prospek bisnis

yang baik.

Mengacu pada paparan kondisi kedua UKM kerajinan di atas terungkap

beberapa permasalahan yang dihadapi. Pertama, bahan baku utama kerajinan ini

Page 13: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

12

yaitu logam aluminium (lembaran dan kawat) ketersediaannya cukup memadai

dengan jaminan mutu yang baik. Namun penyediaanya masih tergantung kepada

beberapa toko bangunan di Kota Singaraja. Mengingat kebutuhan bahan baku yang

banyak (untuk pengerajin di Desa Menyali sekitar 600 lembar/hari) dan sering

kebutuhannya melonjak seketika sesuai jumlah pemesanan produk kerajinan oleh

buyer diperlukan suplaier yang khusus menangani. Kedua, peralatan atau perkakas

kerja yaitu gunting dan palu yang unik untuk tiap-tiap lekukan dan tonjolan dalam

penggarapan untuk memenuhi desain bentuk, ukuran dan motif ketersediaannya

sangat bergantung kepada satu orang pande (tukang pembuat perkakas) yang sudah

berumur tua dan bahkan sampai saat ini belum ada regenerasi. Suatu hal yang sangat

memprihatinkan dan perlu segera ditangani. Demikian juga alat-alat yang manual ini

masih memungkinkan untuk ”dimesinisasi” seperti misalnya alat potong cetak

menggantikan gunting sehingga kapasitas produksi dapat ditingkatkan untuk

mengejar target penyelesaian order. Ketiga, lay out proses produksi belum

memperhatikan standar kenyamanan dan kesehatan kerja, karena pekerjaan ini lebih

banyak duduk dan konsentrasi tinggi. Demikian juga dalam hal jaminan produk

masih bergantung pada cara-cara manual dan mengandalkan pada pemilik usaha.

Seperti penuturan Bapak Ardana, pernah pengiriman satu kontainer produk ke luar

negeri di-reject. Penyebabnya adalah lemahnya kontrol mutu yaitu kerajinan

aluminium vass bunga bocor karena sambungan dan pengerjaan motif ragam hiasnya

terlalu keras (berlubang atau retak yang tidak kasat mata). Demikian juga jaminan

mutu bebas logam berat (terutama nikel) dan eco-label perlu diperhatikan. Keempat,

desain produk masih tergantung pada pesanan (order) dan HaKI dari desain belum

jelas kepemilikannya. Beberapa desain yang dirancang sendiri menggunakan

pendekatan manual dan coba-coba sehingga banyak menghabiskan bahan dan waktu.

Perlu pendekatan komputerisasi untuk perancangan desain produk, namun

pengerajin/pemilik usaha belum mampu melakukannya sendiri. Kelima, sampai saat

ini buyer atau konsumen mengeluhkan warna cat yang digunakan untuk mewarnai

kerajinan aluminium sesuai dengan desain yang mereka tentukan. Warna cat cepat

mengelupas, walaupun teknik pengecatannya dengan cara semprot. Keenam,

administrasi dan dokumentasi jenis-jenis, desain, dan motif produk-produk kerajinan

yang telah dihasilkan. Dokumentasi dengan foto sangat terbatas, baik kualitas dan

daya tahannya. Oleh karena itu perekaman degital dan komputerisasi untuk

Page 14: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

13

dokumentasi dan administrasi sangat diperlukan. Ketujuh, manajemen usaha

(produksi dan pemasaran) masih bersifat tradisional dan kekeluargaan, belum

menggunakan manajemen modern berdasarkan bussiness plan dan pembukuan

keuangan yang baik. Kedelapan, manajemen pemasaran yang menggunakan sistem

off-line cendrung masih pasif, menunggu orderan datang langsung dari buyer atau

dari eksportir. Oleh karena itu, kedua UKM kerajinan ini menyampaikan kebutuhan

adanya website yang mampu menjadi sarana promosi sekaligus pemasaran secara on-

line. Kesembilan, tantangan ke depan yang dihadapi untuk keberlanjutan dan

perluasan pemasaran serta mengurangi ketergantungan kepada guide atau konsultan

bahasa Inggris dan pemahaman terhadap hukum perdangangan internasional

(termasuk kontrak kerja antara vendor – distributor – buyer), kedua UKM ini

memerlukan pelatihan bahasa Inggris untuk bisnis (ekspor). Di samping itu juga

mereka memerlukan pendampingan pengurusan ijin usaha dan perpajakan.

Kesepuluh, persoalan dan tantangan bersama para kelompok pengerajin adalah

terjaminnya ketersediaan bahan baku dan penjunjang serta peningkatan modal usaha,

sehingga mereka membutuhkan sebuah koperasi pengerajin yang menyediakan jasa

keuangan mikro (simpan-pinjam) dan jasa penyediaan bahan baku aluminium dan

bahan-bahan penunjang lainnya.

UKM Wahyu Artha Handycraft dan Siapa Sangka Handycraft berada di Desa

Menyali sekitar 10 km dari kampus Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA).

Lokasi Desa Menyali berada di sebelah timur Kota Singaraja, tepatnya di Kecamatan

Sawan. Jalan menuju Desa Menyali dapat digambarkan sebagai berikut. Berangkat

dari kampus UNDIKSHA Jalan Udayana menuju ke timur searah jalan propinsi

Buleleng – Karangasem, ketemu pertigaan yang menuju Desa Jagaraga, belok kanan

lalu lurus melewati Desa Jagaraga dan sampai di Desa Menyali. Setelah ketemu

pertigaan dengan tanda SMK Sawan, belok kanan menuju ke pemukiman penduduk

Desa Menyali lokasi dari kedua UKM mitra (Denah lokasi usaha mitra terlampir).

Hasil diskusi kelompok terfokus pada permasalahan-permasalahan yang

dihadapi pengerajin dan pengusaha kerajinan aluminium yang dianalisis

menngunakan teknik analisis sebab-akibat (root cause analysis) menurut Gano

(2008) dapat dipetakan dalam bentuk Ishikawa diagram menurut Tague (2004)

sebagai berikut:

Page 15: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

14

Gambar 1.3 Ishikawa Diagram Peta Masalah Kerajinan Aluminium Menyali

Berdasarkan hasil diskusi antara Bapak Ardana (Wahyu Artha Handycraft),

Bapak Arnawa (Siapa Sangka Handycraft), Pembina UMKM dari Dinas Koperasi,

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng) dan tim pengusul disepakati

perioritas permasalahan yang akan ditangani dalam tiga tahun (2014 – 2016) sebagai

berikut. Pada tahun pertama (2014), permasalahan prioritas adalah pewarnaan logam

aluminium, penyediaan alat produksi yang lebih modern, perluasan desain produk

untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen dan pembuatan website pemasaran.

Pada tahun kedua (2015), permasalahan yang akan dipecahkan adalah perbaikan

kualiats dan peningkatan kapasitas produksi batik logam, penguatan manajemen

produksi dan pemasaran, peningkatan website untuk promosi dan pemasaran online,

komunikasi dengan buyer/rekanan berbahasa Inggris dan hukum dagang

internasional, kesehatan dan kenyamanan kerja, dan komunitas usaha dan koperasi.

Sedangkan tahun ketiga (2016) difokuskan pada branding batik logam, pembinaan

kelompok plasma, pengembangan desain produk untuk perluasan pasar, dan

perlindungan hak atas kekayaan intelektual (HaKI).

Gambar 4a. Suasana kerja di

UKM Wahyu Artha.

Gambar 4b. Diskusi Tim

Pengusul dengan Bapak

Ardana*dan Bapak Arnawa.

Gambar 4c. Diskusi Tim

Pengusul dengan Bapak Ardana

dan Pembina UMKM Dinas

Kopdagprin Buleleng.

Page 16: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

15

BAB 2. TARGET DAN LUARAN

Target luaran utama program IbPE dalam tiga tahun adalah sebagai berikut:

(1) Terjadinya peningkatan kapasitas produksi hingga 50%,

(2) Pasar ekspor bertambah minimal tiga negara tujuan ekspor,

(3) Penambahan omzet 20% tiap tahun,

(4) Terbitnya buku aneka kerajinan aluminium khas Desa Menyali dalam dua

bahasa (ber-ISBN),

(5) Terbentuk sebuah koperasi pengerajin yang berbadan hukum dengan

anggota minimal 30 orang,

(6) Minimal dua desain produk yang memiliki HaKI (minimal hak cipta), dan

(7) Minimal ada sebuah publikasi ilmiah tingkat nasional atau internasional

pertahun.

Target luaran pendukung dalam tiga tahun adalah sebagai berikut:

(1) Sebuah teknologi “batik logam” yang menerapkan prinsip-prinsip kimia yang

prospektif untuk dipatenkan (HaKI).

Tahapan pencapaian target luaran disajikan sebagai Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tahapan Pencapaian Target Luaran

No. Luaran Target Tahunan dan Pencapaiannya

Target

2014

Ketercapaian

(10 Nop

2014)

Target

2015

Ketercapaian

Juni 2015

Target

2016

1. Peningkatan

kapasitas

produksi

20% 24,7% (WA)

20,3% (SS)

35% 35% (WA);

25% (SS)

50%

2. Peningkatan

omzet

20% 34,1% (WA)

22,38% (SS)

40% 38% (WA),

25% (WS)

60%

3. Penambahan

jumlah negara

tujuan ekspor

1 negara 4 (Hongkong,

Jepang,

Italia,

Australia)

2 negara 2 negara

tambahan

(Kanada dan

Australia)

3 negara

4. Asosiasi

Pengerajin

dan

Pengusaha

Kerajinan

Logam

Penjajaga

n

Kesanggupan

kedua mitra

Pendirian Klp dan

koperasi

menjadi satu

dengan nama

Koperasi

Serba Usaha

Wahyu

Artha, tahap

pembentukan

Penguatan

5. Koperasi

Pengerajin

Aluminium

Penjajaga

n

Kesanggupan

kedua mitra

Pendirian Penguatan

6. HaKI 1 draft 1 draft (batik 1 daftar, Penyepurnaa 2 terdaftar

Page 17: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

16

logam) 1 draft n draft

7. Publikasi

nasional atau

internasional

1 artikel

publikasi

1 draft

artikel, 1

pameran

produk, 1

artikel hasil

skripsi

mahasiswa.

2 artikel

publikasi

2 artikel hasil

skripsi di

bawah

naungan

IbPE, 1 draft

artikel untuk

publikasi

internasional

3 artikel

publikasi

8. Buku Aneka

Kerajinan

Alumnium

Menyali

Penjajaga

n

Kesnggupan

kedua mitra

berkontribusi

Draft Draft Published

ber-ISBN

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Mengacu pada hasil pemetaan masalah yang dihadapi oleh kedua mitra UKM

kerajinan aluminium dapat dijabarkan pertahun tentang pemilihan solusi (IPTEKS)

untuk mengatasi persoalan prioritas yang dihadapi.

Tabel 3.1 Masalah Prioritas, Solusi IPTEKS, Pendekatan dan Tujuan

No. Masalah Prioritas Solusi IPTEKS Pendekatan/

Metode

Tujuan/Sasaran/

Tahun Pertama (2014) Tahun pertama telah berhasil memecahkan masalah pewarnaan aluminium, pengembangan

beberapa desain produk, modernisasi beberapa peralatan produksi, perluasan tempat kerja,

pembuatan dan launching website.

Tahun Kedua (2015)

1. Kualitas dan

kapasitas

produksi batik

logam.

Integrasi anodizing

dan pewarnaan

kresol.

Pelatihan dan

pendampingan

integrasi anodizing

dan pewarnaan

kresol.

Kualitas batik

logam meningkat

dan kapasistas

produksi lebih

besar.

2. Tuntutan pasar

terhadap desain

produk semakin

luas.

Perluasan desain

sesuai permintaan

komsumen, dan

integrasi aluminium

dengan logam lain

dan dengan kayu.

Pendampingan

perluasan desain

produk sesuai

tuntutan pasar.

Terpenuhiya

tuntutan pasar

terhadap update

desain produk.

3. Keselamatan dan

kesehatan kerja.

Penataan lay-out

produksi untuk

memenuhi standar

kesehatan,

keselamatan dan

kenyamanan kerja

serta melek kimia

dan lingkungan.

Pendampingan

penataan lay-out

produksi.

Pendampingan

pengolahan limbah

kerajinan logam,

kayu, dan

pewarnaannya.

Minimalisasi

kecelakaan kerja;

Optimalisasi

proses produksi

dan peningkatan

efektifitas kerja

Penghindaran

tubuh dari

Page 18: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

17

terpapar zat-zat

kimia berbahaya.

4. Manajemen

berbantuan

komputer.

Penerapan

manajemen modern

berbantuan

komputer

berbasiskan kearifan

manajemen keluarga

yang telah

diterapkan.

Pelatihan dan

pendampingan

manajemen

produksi dan

pemasaran

berbantuan

computer.

Diterapkannya

manajemen

produksi dan

pemasaran

modern

Peningkatan

kapasitas

produksi dan

omzet penjualan.

5. Komunikasi

dengan

buyer/rekanan

berbahasa Inggris

dan hukum

dagang

internasional

Peningkatan

kemampuan

berbahasa Inggris

untuk bisnis dan

pemahaman hukum

perdagangan

internasional untuk

ekspor.

Pelatihan dan

pendampingan

berbahasa Inggris

untuk bisnis.

Penyuluhan hukum

dagang

internasional.

Pelatihan tentang

MoU, SPK, dan

Kontrak Kerja

Terjaminnya

tidak mis-

interpretasi

terhadap kontrak-

kontrak kerja

(vendor-exportir-

buyer) yang

berbahasa

Inggris.

Terhindar dari

penipuan atau

kesalahpahaman

yang merugikan

bisnis.

6. Promosi dan

pemasaran online.

Peningkatan

kapasitas website

sebagai media

promosi interaktif

dan pemasaran

online.

Pendampingan

update website.

Pelatihan pemasaran

online.

Website di-

update secara

regular.

Terjadi interaksi

antara pengusaha

dengan customer

melalui website.

7. Komunitas usaha

dan koperasi.

Pendirian Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng dan

pendirian Koperasi

Pengerajin

Aluminium.

Penyuluhan dan

pendampingan

pendirian Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng.

Penyuluhan dan

pendampingan

pendirian Koperasi

Pengerajin

Aluminium.

Terbentuknya

Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng

berbadan hukum.

Terbentuknya

Koperasi

Pengerajin

Aluminium yang

berbadan hukum.

Tahun Ketiga (2016)

1. Dikenalnya batik

logam secara luas

(nasional dan

internasional)

Branding batik

logam. Promosi dan

publikasi batik

logam dengan

mengikuti

pameran/expo

produk kerajinan di

tingkat nasional/

internasional.

Dikenalnya batik

logam secara

luas.

Meningkatnya

penggunaan

HaKI batik logam

untuk

meningkatkan

Page 19: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

18

pendapatan/

royalti.

2. Perlunya

pengembangan

keunggulan

melalui

peningkatan

kualitas dan

kuantitas desain

produk.

Perluasan desain

produk.

Pendampingan

explorasi dan

inovasi desain

produk dengan

pangsa pasar yang

lebih luas.

Penciptaan

pangsa pasar

ekspor yang lebih

luas dengan

inovasi desain

produk.

3. Tuntutan pasar

agar menjamin

kuantitas,

kualitas, dan

kontinuitas

produksi.

Peningkatan

kapasitas produksi

melalui pembinaan

plasma produksi.

Pendampingan peer-

mentoring

keterampilan

mengerjakan

kerajinan desain tak

lazim/sulit pada

plasma produksi.

Meminimalisasi

perbedaan hasil

pengerjaan desain

rumit/sulit saat

mengerjakan

order paket besar

secara bersama-

sama dalam

waktu terbatas.

Terjaminnya

kapasitas

produksi sesuai

waktu kontrak.

Terjaminnya

kualitas dan

kontinuitas

produksi.

4. Berfungsi efektif

dan keberlanjutan Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng dan

Koperasi

Pengerajin

Aluminium.

Penguatan kapasitas

kelembagaan

Asosiasi Pengerajin

dan Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng dan

Koperasi Pengerajin

Aluminium.

Pelatihan penguatan

kelembagaan dan

pembinaan SDM

Asosiasi dan

Koperasi.

Pelatihan dan

Pendampingan

Penyusunan,

Pelaksanaan, dan

Evaluasi Program

Kerja Asosiasi dan

Koperasi.

Berfungsi

efektifnya

koperasi

pengerajin

sebagai lembaga

keuangan mikro

untuk dari, oleh,

dan untuk

pengerajin.

Terjalinnya

silaturahmi antar

pengerain dan

pengusaha

kerajinan.

5. Pengadministrasian

dan pembukuan

koleksi desain

produk dan

keunggulan proses

produksi serta

penyusunan

dokumen usulan

perlindungan HaKI

terhadapnya

HaKI dan penulisan

buku Kerajinan

Alumnium Menyali

Pelatihan dan

pendampingan

penyusunan draft

dokumen HaKI

terhadap desain,

proses dan produk

kerajinan

aluminium.

Workshop menulis

buku bersama (tim

pelaksana dan

mitra).

Terlindunginya

secara hukum

kekayaan

intelektual yang

terkandung dalam

desain, proses

dan produk

kerajinan

aluminium.

Perlindungan

HaKI secara

mandiri oleh

Page 20: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

19

pengusaha

kerajinan.

Diterbitkannya

sebuah buku

tentang kerajinan

aluminium Desa

Menyali.

BAB 5. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Kinerja yang baik telah ditunukkan oleh Lembaga Pengabdian Kepada

Masyarakat (LPM) Universitas Pendidikan Ganesha kurun waktu 3 tahun terakhir

sejak dimotivasi dan dibimbing oleh para Reviewer Ditlitabmas DIKTI. Jumlah

kegiatan P2M dosen UNDIKSHA dalam kurun waktu 3 tahun terakhir meliputi 230

judul yang didanai oleh PT sendiri, 15 dari Kemendiknas/Kementrian terkait, dan 8

judul dibiayai institusi dalam negeri di luar Kemendiknas. Jumlah dosen yang terlibat

PKM dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 700 orang dari PT sendiri, 49 dari

Kemendiknas, dan 24 dari institusi dalam negeri di luar Kemendiknas. Selama kurun

waktu 1 (satu) tahun terakhir, berdasarkan data base LPM tahun 2011, terdapat 57

kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah berhasil dilaksanakan baik dengan

pendanaan dari DIPA lembaga maupun dari DP2M Dikti dengan besaran dana

Rp.5.000.000,- sampai dengan Rp. 100.000.000,-.

Para pengusul kegiatan ini sangat relevan dengan bidang keilmuan masing-

masing yaitu: (1) Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd., M.Sc. memiliki bidang

keahlian kimia anorganik khususnya kimia material padatan dan memiliki

pengalaman terlibat dalam pengabdian kepada masyarakat (penerapan Iptek dan

pengembangan usaha). Di samping itu, ketua pengusul juga punya pengalaman

perkoperasian menjadi pengurus Koperasi Kredit (Credit Union Eka Karya Shanti,

Kedewatan Ubud (sekretaris, 1986- 1990; dewan audit, 1991-1995); (2) I Wayan

Sudiarta, S.Pd., M.Si memiliki bidang keahlian di bidang pendidikan seni rupa dan

kajian budaya, telah memiliki pengalaman dalam membina masyarakat pengerajin

khususnya dalam pengembangan desain, serta perpengalaman dalam pameran seni

rupa di dalam dan luar negeri; dan (3) Ni Nyoman Karina Wedhanti. Memiliki

keahlian di bidang bahasa Inggris dan pendidikannya, memiliki pengalaman

membuat profil hotel dan pemasarannya, serta pernah membuat profil untuk promosi

dan website UNDIKSHA (English version). Dalam program IbPE ini juga

Page 21: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

20

melibatkan kepakaran di bidang hukum (Ratna Artha Windari, SH. M.H.) untuk

membantu memberikan wawasan hukum dagang internasional khususnya

pemahaman dokumen kontrak kerja vendor – distributor (exporter) – buyer serta

memberikan wawasan perlidungan HaKI produk kerajinan (saat ini sedang sebagai

ketua pelaksana IbM berkaitan dengan HaKI kerajinan khas Buleleng. Di samping

itu, tim pengusul juga akan melibatkan tenaga lapangan (seorang laboran kimia dan 4

orang mahasiswa tugas akhir/skripsi terkait electroplating, spinelisasi, resist

blocking, dan pengolahan limbah industri kerajinan logam) untuk mendampingi

mitra agar melek kimia yang berkaitan dengan kerajinan logam dan pewarnaannya.

Fasilitas pendukung yang ada di UNDIKSHA khususnya di Laboratorium

Kimia adalah seperangkat alat Atomic Absorption Spektroskopi (AAS) untuk

mendukung analisis pelekatan dan buangan logam-logam yang digunakan dalam

electroplating seperti logam emas (Au), tembaga (Cu), kromium (Cr) dan kobal

(Co). Teori dan praktek tentang elektroplating sederhana sudah sering dilakukan dan

merupakan muatan mata kuliah kimia fisika (West, 1994) demikian juga pembuatan

spinel (Aldinger & Weberruss, 2010) dalam praktikum kimia anorganik (Karyasa,

2011). Program ini diyakini oleh pengusul dan para mitra dapat berjalan dengan baik.

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI

5.1 Peningkatan Pewarnaan Produk

Pada awalnya, solsusi terhadap peraslahan pewarnaan aluminium adalah

“batik logam” dengan teknik anodizing bertingkat. Tahapan pengerjaannya adalah

sebagai berikut: (1) tahap pengolahan awal permukaan logam aluminium dengan

larutan alkalin dan mengkilapkan dengan asam nitrat; (2) tahap anodising dengan

teknik elektrolisis menggunakan katoda inert, elektrolit asam sulfat dan arus listrik

DC 25 Volt untuk menghasilkan lapisan tipis oksida aluminium dan pori-pori pada

permukaaan; dan (3) tahap pewarnaan secara elektrolitik yaitu teknik anodising

secara bertingkat menggunakan logam lain yang memiliki citra estetik tinggi yaitu

emas, perak, dan tembaga. Pada tahap ketiga ini, setiap tingkat pewarnaan

menggunakan pelindung (resist) berupa cat minyak untuk melindungi bagian logam

aluminium yang tidak diwarnai pada tingkat pewarnaan ini. Setelah diwarnai satu

tingkat, dilakukan perendaman dengan air panas agar terjadi sealing atau penutupan

pori-pori yang tidak terwarnai pada bagian yang diwarnai. Kemudian, bagian

Page 22: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

21

permukaan yang dilindungi dengan cat minyak digosok dengan minyak dan dicuci

dengan detergen agar pelindung benar-benar terlepas dan tidak mengganggu proses

pewarnaan selanjutnya. Pada pewarnaan tingkat selanjutnya, permukaan logam

selain bagian yang diwarnai pada tingkat kedua ini ditutup dengan cat minyak.

Proses pewarnaan tingkat kedua seperti pada tingat pertama namun dengan logam

pemberi warna yang berbeda. Demikian seterusnya hingga batik logam selesai dibuat

sesuai desainnya.

Kelemahan dari pewarnaan ini adalah cukup rumit kalau diimpelemntasikan

pada desain-desain yang lebih besar dan biaya produksi yang tinggi akibat

penggunaan bahan-bahan kimia dan peralatan pendukungnya. Mitra industri

menyampaikan harus ada perubahan teknologi sehingga lebih mudah diterapkan,

biaya lebih murah dan berujung pada biaya produski yang lebih kompetitif.

Kelemahan lainnya adalah jenis warna terbatas pada warna emas, perak dan tembaga.

Oleh karena, pewarnaan yang diujiterap adalah penggunaan dengan metode sprying

and heating yang menggunakan warna cat khusus logam yang harganya lebih murah

dengan warna yang lebih bervariasi. Zat warna yang digunakan adalah warna kresol.

Warna kresol ini juga dapat diaplikasikan pada teknik anodizing dengan beberapa

modifikasi. Namun hasilnya belum optimal.

Optimalisasi pewarnaan yang sedang dikembangkan adalah pewarnaan

sprying dan heating dengan zat warna anorganik yang mengandung unsur

aluminium. Pada tahap awal, telah diujicoba pembuatan warna cobalt blue dari

limbah aluminium dengan struktur spinel CoAlO4. Pemanfaatan limbah logam

aluminium (yaitu sisa lembaran aluminium sekitar 10-15% dari setiap lembarnya)

sebagai bahan baku dalam pembuatan warna cobalt blue dan warna-warna lainnya

memiliki nilai strategis karena limbah logam tersebut belum dimanfaatkan,

teknologinya dapat diterapkan dengan mudah. Pengembangan zat warna dari limbah

logam aluminium ini melibatkan dua penelitian skripsi mahasiswa (artikelnya

terlampir). Tahap selanjutnya adalah menggunakan zat warna yang dihasilkan ini

untuk dipadukan dalam teknik-teknik pewarnaan yang telah diterapkan.

5.2 Perluasan Desain Produk

Perluasan desain produk terus dilakukan sesuai permintaan pasar. Daya saing

produk kerajinan Wahyu Artha Handicraft dan Siapa Sangka Handicraft dapat dilihat

Page 23: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

22

dari kekayaan desain dan motif-motifnya. Pada tahun 2015 ada beberapa perluasan

desain produk yang telah dikembangkan selain produk-produk pesanan dengan desai

dari para pemesan di antaranya adalah tempat lampu dan box untuk tempat makanan

ringan yang dipadukan dengan kaca tembus pandang.

Gambar 5.1 Desain Lampu

Desain-desain baru yang dikembangkan tersebut telah dipamerkan dalam INACRAF

2015 yang berlangsung di Jakarta Convention Center tanggal 10 – 17 Juni 2015.

5.3 Penataan Layout Produksi

Pada tahun 2014 telah dilakukan penataan dan perluasan tempat kerja di

Wahyu Artha Handicraft dan tahun 2015 ini dilanjutkan terutama penataan tempat

kerja pada ruang kerja yang telah dibangun pada tahun 2014 lalu. Perluasan tempat

parkir kendaraan karyawan dengan dana dari perusahaan telah dilakukan pada awal

tahun 2015 sehingga suasana kerja lebih nyaman.

Siapa Sangka Handicraft mulai tahun 2015 lebih memusatkan tempat kerja

usahanya di wilayah Tegallang Gianyar dengan nama Siapa Sangka Aluminium. Hal

ini dimaksudkan tidak saja untuk strategi jemput bola karena di Gianyar lebih banyak

Page 24: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

23

perusahaan eksportir besar atau customer lebih banyak berada di daerah wisata

tersebut di samping tempat kerja di Desa Menyali kurang prospektif karena terletak

di tengah pemukiman (masuk gang).

Gambar 5.2 Suasana Tempat Usaha Siapa Sangka Handicraft di Tegallalang Gianyar

Page 25: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

24

Perluasan tempat dan penataan lay out proses poduksi yang telah dilakukan telah

dapat meningkatkan kapasitas produksi sekitar 30% (Wahyu Artha Handicraft) dan

25% (Siapa sangka Handicraft) dari base line tahun 2013. Hal ini didukung oleh

perbaikan manajemen proses produksi dan peningkatan kualitas sumber daya

manusia.

5.4 Penerapan Manajemen Modern

Penerapan manajemen proses produksi dan manajemen pemasaran terus

ditingkatkan baik di Wahyu Artha Handicraft maupun di Siapa Sangka Handicraft.

Seperangkat komputer yang telah diberikan kepada Wahyu Artha Handicraft pada

tahun 2014 telah difungsikan dengan baik untuk mendokumentasi desain-desain dan

motif-motif yang dihasilkan dengan spirit bahwa desain dan motif baru yang

dihasilkan merupakan karya intelektual yang perlu didokumentasi dan dilindungi.

Demikian juga pembukuan keuangan perusahaan demikian juga daftar order, daftar

gaji karyawan, daftar penyelesaian order, dan sebagainya telah mulai dicatatkan

secara rapi di komputer. Hal ini memicu Siapa Sangka Handicraft untuk

melaksanakan hal yang sama karena dirasakan sangat menguntungkan bagi

pengembangan usaha mereka.

Pada tahun 2015, Bapak Made Arnawa (Siapa Sangka Handicraft)

memerlukan bantuan seperangkat komputer serta pelatihan pemanfaatannya untuk

mengoptimalkan manajemen perusahaan. Seperangkat komputer (lengkap dengan

printer, modem atau jaringan internet) telah diberikan pada beliau untuk

dimanfaatkan di tempat usaha beliau yang baru di Tegallalang Gianyar.

5.5 Peningkatan Kualitas SDM

Peningkatan kualitas SDM terutama kualitas pengerajin dan SDM

manajemen terus diupayakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pembinaan

kualitas SDM pengerajin dengan rutin meningkatkan kemampuan dalam

mengerjakan motif-motif atau desain-desain baru juga diberikan pada keluarga-

keluarga plasma sehingga saat pesanan banyak pengerajin plasma mampu

mengerjakan dengan kualitas yang terjamin dan tepat waktu. Hal ini dilakukan oleh

Wahyu Artha Handicraft dan Siapa Sangka Handicraft. Putu Krisna, anak tertua dari

Bapak Gede Ardana (Wahyu Artha Handicraft) telah mulai dipersiapkan untuk

Page 26: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

25

meneruskan usaha kerajinan ini dengan memberikan banyak kesempatan dalam

berkomunikasi dengan pelanggan, mengatur kerja karyawan dan mengikuti berbagai

temu usaha atau pelatihan-pelatihan dan mengikuti pameran. Hal ini sangat

dimungkinkan karena Putu Krisna telah menyelesaikan studinya dan bertekad untuk

berwirausaha mengikuti jejak orang tuanya. Salah satu event yang dipercayakan

padanya adalah mengikuti pameran bersama dengan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Propinsi Bali pada ajang ICRAF 2015 pada tanggal 10-17 Juni 2015 di

Jakarta Convention Center. Putu Krisna telah melaksanakan tugas ini dengan baik.

Peningkatan SDM pengelola perusahaan berupa pelatihan dan pendampingan

berbahasa Inggris untuk bisnis, penyuluhan hukum dagang internasional dan HAKI, dan

pelatihan tentang MoU, SPK, dan Kontrak Kerja yang telah dilaksanakan pada bulan

Agustus-September sesuai kesepakatan antara tim pelaksana dengan mitra usaha.

Penyuluhan HAKI dan hukum dagang internasional yang dilanjutkan dengan pelatihan

tentang MoU, SPK dan Kontrak Kerja diberikan oleh dosen Jurusan Hukum UNDIKSHA

yaitu Ratna Artha Windari, S.H., M.H yang dilanjutkan dengan pendampingan bahasa

Inggris oleh tim pelaksana. Berkaitan dengan kegiatan tersebut telah berhasil disusun Buku

Panduan HAKI dan Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor.

5.6 Kegiatan Promosi Usaha

Kegiatan promosi usaha dilakukan dengan mengikuti pameran-pameran

produk, promosi via online (website: www.wahyuarthaaluminium.com) dan temu

usaha serta mengintensifkan komunikasi dengan pelanggan. Pameran produk telah

dilakukan tahun 2015 yaitu mengikuti ajang pameran produk kerajinan mewakili

Bali pada acara ICRAF 2015 di JCC Jakarta 10-17 Juni 2015.

Page 27: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

26

Gambar 5.3 Website dan Pameran di ICRAFT 2015.

Wahyu Artha Handycraft bersama Siapa Sangka Handicraft juga berpartisipasi dalam

pameran dalam rangka Buleleng Festival (Bulfest) 2015 yang diselenggarakan di

Singaraja dalam rangka Hari Kemerdekaan dan Ulang Tahun Kota Singaraja. Respon

masyarakat terhadap produk-produk yang dipamerkan sangat tinggi, terutama

inovasi-inovasi produk yang ditampilkan yang terus meningkat dari tahun-tahun

sebelumnya.

Gambar 5.4 Stand Pameran dalam Bulfest 2015

Page 28: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

27

Pada awal bulan September 2015, Wahyu Artha Handycraft telah diundang untuk

memamerkan dan memberikan pelatihan batik logam di Hotel Bali Intercontinental,

Jimbaran-Kuta kepada 176 orang calon wirausaha dari berbagai daerah di Indonesia

dan juga beberapa turis asing.

Gambar 5.5 Pelatihan Batik Logam di Hotel Bali Intercontinental Jimbaran-Kuta

Kegiatan ini tidak saja menjadikan batik logam lebih dikenal secara luas namun

memberikan pengalaman kepada Bapak Gede Ardana selaku pemilik Wahyu Artha

Handycraft memberikan pelatihan berskala nasional bahkan internasional. Pameran

produk IbPE juga telah dilakukan secara bersama-sama dengan produk penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat yang digelar di Gedung Laksmi Graha Jalan

Ngurah Rai Singaraja (depan Kantor Bupati Buleleng) selama 7 (tujuh) hari dari

tanggal 26 September hingga 2 Oktober 2015 dengan tema “Pameran Produk

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha: Bali

Synwood, Batik Logam dan Batu Mulia”. Acara ini juga diselingi dengan acara-acara

focus group discussion dan pelatihan. Acara pameran ini mengundang para pihak

terkait langsung dnegan industri kerajinan seperti Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Propinsi Bali, KADIN Bali, Bupati Buleleng dan SKP terkait, asosiasi

pengerajin, asosiasi pengusaha dan para eksportir kerajinan.

Page 29: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

28

5.7 Pendirian Asosiasi dan Koperasi

Rapat-rapat pembentukan asosiasi dan koperasi pengerajin telah dilakukan

berkali-kali baik secara informal dengan mendatangi tokoh-tokoh pengerajin dan

pengusaha kerajinan di Desa Menyali maupun secara resmi dengan mengundang

para pengerajin dan tokoh-tokoh masyarakat untuk membicarakan kedua hal

tersebut. Pada penjajagan tahap awal, para tokoh masyarakat pengerajin

mengharapkan tidak perlu banyak organisasi karena pengalaman terdahulu tentang

kelompok-kelompok pengerajin yang kegiatan keorganisasiannya kurang optimal.

Mereka menginginkan kelompok-kelompok pengerajin yang telah ada disatukan

dalam sebuah koperasi yang lebih besar kegiatannya tidak hanya sebatas koperasi

simpan pinjam sebagaimana telah berlangsung pada kelompok-kelompok pengerajin

tersebut. Hal ini kembali terungkap pada pertemuan resmi di rumah Bapak Gede

Ardana pada tanggal 10 Mei 2015 yang dihadiri oleh 30 orang. Disepakati oleh para

peserta rapat untuk membentuk Koperasi Serba Usaha dengan komitmen bersama

untuk memajukan warga masyarakat pengerajin dan berkontribusi pada

pembangunan Desa Menyali.

Koperasi Serba Usaha yang disepakati tersebut meliputi kegiatan usaha

simpan pinjam, usaha pertokoan, pengembangan usaha, dan pemasaran bersama.

Unit usaha simpan pinjam yang disepakati adalah simpan pinjam dengan sistem

saham sebagai satuan tertentu (untuk keadilan terhadap simpanan dan pinjaman)

yang besarannya akan dibahas lebih lanjut. Kredit akan diberikan sesuai dengan

analisa yang baik agar tercapai kesuksesan bersama. Unit usaha pertokoan yang

disepakati adalah usaha pertokoan yang menjual bahan, alat, dan hasil kerajinan.

Unit pertokoan akan melakukan kerjasama langsung dengan produsen atau agen

pertama yang memproduksi bahan dan alat untuk kerajinan. Potensi ini diprediksi

akan menguntungkan karena setiap hari pengerajin di Menyali minimal memerlukan

600 lembar aluminium. Jika bisa langsung mendatangkan dari Surabaya, unit

pertokoan ini akan mampu menjual kepada anggota lebih murah atau minimal sama

dengan toko-toko yang ada di Singaraja. Kalau minimal mendapatkan keuntungan

Rp. 1.000/lembar aluminium yang harganya Rp. 70.000an/lembar maka keuntungan

minimal yang diperoleh adalah Rp. 600.000/hari. Unit pengembangan usaha

dimaksudkan untuk memberikan fasilitasi pelatihan teknologi, desain, dan seni serta

Page 30: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

29

berbagai hal terkait kemajuan bersama. Unit pemasaran bersama dimaksudkan agar

tidak terjadi persaingan harga yang kurang sehat yang merugikan semua pengerajin

serta adanya standarisasi produk dan standarisasi harga. Disepakati juga untuk

bertemu kembali untuk membahas lebih detail rencana pendirian koperasi serba

usaha.

Pertemuan selanjutnya dilaksanakan tanggal 28 Mei 2015 di Workshop

Wahyu Artha yang diikuti oleh 25 orang. Beberapa keputusan atau kesepakatan yang

dihasilkan pada pertemuan ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk tahap awal, unit

simpan pinjam diaktifkan terlebih dahulu untuk memperoleh modal usaha unit

pertokoan, artinya unit simpan pinjam dianggap memiliki daya ungkit yang tinggi

pada perkembangan Koperasi Serba Usaha; (2) Nilai besaran saham disepakati Rp.

100.000/saham; (3) Simpanan terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan

simpanan sukarela dengan besaran simpanan pokok Rp. 100.000/anggota, simpanan

wajib Rp. 50.000/anggota dan simpanan sukarela sesuai kemampuan anggota; (4)

Simpanan pkok dan simpanan wajib tidak boleh ditarik; (5) Pinjaman maksimum

mempertimbangkan jenis pinjaman yaitu pinjaman untuk usaha produktif, konsumtif

dan berobat atau sakit, untuk berobat atau sakit menjadi skala prioritas untuk

mendapatkan pinjaman namun besarannya tertentu dan disepakati dalam AD/ART;

(6) Perlu dipilih tim panitia kredit yang kompeten, cerdas dan terpercaya serta

mampu melihat kemampuan mencicil dari calon peminjam; (7) Bunga pinjaman 2%

tetap; (8) Simpanan dilayani tanggal 1- tanggal 10 tiap bulannya, pinjaman tanggal

11-20 tiap bulannya, dan penalti pelunasan sebelum waktunya adalah sebesar 1 x

bunga; (9) Setelah tiga hari kerja melewati tanggal terakhir pembayaran bunga dan

cicilan, akan dikenakan denda 1% , jika 2 x bulan tidak bayar bunga dan cicilan,

dikenai SP1 dengan bayar denda 2%, 3 x bulan dikenai SP2 denda 3%, 4x bulan

tidak bayar bunga dan cicilan dikenai SP3 dan tindakan sanksi sita barang serharga

hutang dan penaltinya; dan (10) ditugaskan kepada pemrakarsa dan tim pendamping

untuk membuat draft AD/ART dan menyiapkan pendaftaran ke Dinas Koperasi,

Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Buleleng serta menyipakan peresmian

Koperasi Serba Usaha.

5.8 Penulisan Buku Kerajinan Aluminium Menyali

Penulisan Buku Aneka Kerajinan Aluminium Menyali memiliki nilai

strategis yaitu sebagai wahana promosi dan pelestarian. Kegiatan yang telah

Page 31: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

30

dilakukan adalah survey dengan mewawancarai beberapa tokoh yang terlibat atau

mengetahui sejarah dan perkembangan kerajinan aluminium Menyali,

mengumpulkan informasi dan fakta-fakta tentang kehidupan para pengerajin,

pemetaan masalah pengerajin dan dokumentasi berbagai hal terkait keunikan

kerajinan aluminium Menyali. Draft awal buku (terlampir) telah berhasil disusun dan

akan dipakai pedoman dalam mengembangkan dan mevalidasi isinya.

BAB 6. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA

Rencana kegiatan di tahun ketiga (2016) adalah (1) pemantapan kapasitas

produksi dan peningkatan daya saing yang terdiri dari kegiatan branding batik logam

aluminium dan perluasan desain sesuai kebutuhan pasar; (2) penguatan manajemen

usaha; (3) perluasan pasar dan promosi usaha dengan pengembangan bisnis online

dan mengikuti berbagai pameran; (4) penguatan kelembagaan dan pengembangan

komunitas dengan memantapkan Koperasi Serba Usaha dan penggalangan komunitas

pengerajin dan pemasaran; (5) Melanjutkan menulis dan mereview Buku Kerajinan

Aluminium Menyali dan menerbitkannya dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris);

dan (6) Publikasi ilmiah nasional dan internasional. Kegiatan-kegiatan di tahun

ketiga difokuskan pada keberlanjutan usaha, kemandirian dan daya saing global.

BAB 7. SIMPULAN DAN SARAN

Pelaksanaan program Iptek bagi Produk Ekspor Aneka Kerajinan Aluminium

tahun kedua (2015) telah dilaksanakan sesuai rencana dan telah mencapai luaran dan

kinerja sesuai yang ditargetkan sehingga kedua mitra memiliki kapasitas produksi

dan manajemen usaha yang layak dan berkualitas untuk menghasilkan produk-

produk ekspor di bidang kerajianan logam. Pelibatan mahasiswa untuk melakukan

penelitian terkait dengan pemanfaatan limbah logam aluminium memberikan

manfaat kepada mahasiswa agar mampu memecahkan permasalahan nyata yang ada

di lingkungan sekitar dan menjadikan karya ilmiahnya sebagai sebuah landasan

untuk memberi nilai tambah pada kegiatan kerajinan aluminium Menyali.

Penyusunan buku tentang sejarah, perkembangan, keunikan dan pembinaan kerajinan

aluminium Menyali diharapkan mampu memberikan makna ilmiah yang lebih dari

kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

Page 32: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

31

DAFTAR PUSTAKA

Aldinger, F. & Weberruss, V.A. 2010. Advanced Ceramics and Future Materials.

Weinheim: Wiley-VCH.

Gano, D. L. 2008. Apollo Root Cause Analysis – A New Way of Thinking. Third

Edition. Apollonian Publishers

Karyasa. I W., 2011. Praktikum Kimia Anorganik Berwawasan Lingkungan.

Singaraja: UNDIKSHA Press.

Tague, N. R. 2004. Seven Basic Quality Tools. The Quality Toolbox. Wisconsin:

American Society. P.42

West. A. R. 1989. Solid State Chemistry and Its Application. Singapore: John Wiley

& Sons.

Page 33: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

32

LAMPIRAN

Lampiran 1. Artikel Ilmiah

PENGARUH KONSENTRASI CoCl2 PADA PEMBUATAN PIGMEN BIRU DARI LIMBAH KERAJINAN ALUMINIUM

TERHADAP TERBENTUKNYA STRUKTUR SPINEL CoAl2O4

Ni Wayan Yuliandewi, I Wayan Karyasa, Ni Made Wiratini

Jurusan Pendidikan Kimia

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak

Pembuatan pigmen biru dengan variasi konsentrasi CoCl2 dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengaruh konsentrasi CoCl2 terhadap terbentuk struktur spinel CoAl2O4 pada pembuatan pigmen biru.Metode yang digunakan dalam pembuatan spinel yaitu limbah dari kerajinan aluminium direaksikan dengan variasi konsentrasi CoCl2.Spinel CoAl2O4 yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan FTIR dan XRD untuk dapat mengetahui ikatan, fase, ukuran, dan parameter kisi kristal yang terbentuk. Berdasarkan hasil sintesis pigmen biru menunjukkan konsentrasi CoCl2 2 M merupakan konsentrasi yang tepat untuk mensintesis karena menghasilkan pigmen biru sedangkan sintesis dengan CoCl2 1 M; 1,5 M menghasilkan pigmen berwarna biru muda dan sintesis dengan CoCl2 2,5 M dan 3 M menghasilkan pigmen berwarna biru kehijauan. Karakterisasi pigmen biru menggunakan FTIR menunjukkan adanya ikatan Co-O dan koordinasi oktahedral ion Al

3+ pada sintesis pigmen biru menggunakan CoCl2 1,5 M; 2 M; 2,5 M; dan 3

M sedangkan sintesis dengan CoCl2 1 M hanya menunjukkan adanya koordinasi oktahedral ion Al

3+. Berdasarkan karakterisasi menggunakan XRD, spinel yang disintesis dengan

konsentrasi CoCl2 1,5 M; 2 M; 2,5 M; dan 3M menunjukkan terbentuknya fase CoAl2O4 sedangkan sintesis dengan CoCl2 1 M menunjukkan terbentuknya fase Al2O3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan yaitu terdapat pengaruh konsentrasi CoCl2 terhadap terbentuknya struktur spinel CoAl2O4 dari pembuatan pigmen biru.

Kata kunci: spinel, limbah, konsentrasi, FTIR, XRD

Abstract

Manufacture of a blue pigment with variation concentrations CoCl2 which aims to describe and explain the effect of CoCl2 concentration of CoCl2 to form the spinel structure of CoAl2O4on making blue pigment. The method used in the manufacture of spinel is waste from the aluminum craft reacted with CoCl2 concentration variations. Spinel formed CoAl2O4

Page 34: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

33

characterized using FTIR and XRD to identify the bonding, phase, size, and parameters lattice of the crystal. Based on the results of the synthesis of the blue pigment showed concentrations of CoCl2 2 M was the appropriate concentration used for synthesis because it produced blue pigment while CoCl2 1 M; 1.5 M produced light blue pigment and synthesis with CoCl2 2.5 M and 3 M produced blue-green pigment. Blue pigment characterization using FTIR showed Co-O bond and coordination octahedral Al

3+ ions on the synthesis of blue

pigment using CoCl2 1.5 M; 2 M; 2.5 M; and 3 M while the synthesis with CoCl2 1 M only indicate the presence of Al

3+ ions octahedral coordination. Based on the characterization

using XRD, spinel that was synthesized with concentration of CoCl2 of 1.5 M; 2 M; 2.5 M; and 3M showed the formation of CoAl2O4 phase while synthesis with CoCl2 1 M shows the formation of Al2O3 phase. Based on the research that has been done, it can be concluded that there are significant concentrations of CoCl2 to the formation of spinel structure CoAl2O4 from blue pigment manufacture.

Keyword: spinel, waste, concentration

Page 35: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

SINTESIS PIGMEN “COBALT BLUE” DARI LIMBAH KERAJINAN LOGAM ALUMINIUM DAN PENERAPANNYA

SEBAGAI PIGMEN GLASIR KERAMIK

Pande Putu Lita Indriani, I Wayan Karyasa, I Dewa Ketut Sastrawidana

Jurusan Pendidikan Kimia

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]} @undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan (1) mensintesis pigmen cobalt blue dari limbah aluminium dan CoCl2, dan (2) menguji efektifitas pigmen cobalt blue yang dihasilkan sebagai pewarna glasir keramik. Keramik berglasir dikarakterisasi berdasarkan sifat tampak, ketahanan retak, kuat tekan, dan penyerapan air. Hasil penelitian ini adalah (1) pigmen cobalt blue dapat disintesis dari limbah aluminium dan CoCl2 dengan konsentrasi yang digunakan sebesar 3M, menghasilkan warna biru kehijauan, dan (2) pigmen cobalt blue yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pewarna glasir keramik dengan penampakan visual yang dihasilkan yaitu halus, rata dan tidak berpori, dengan warna biru mengkilap (glossy), tidak terjadi retakan pada permukaan badan keramik, menghasilkan nilai PA yang rendah yaitu sebesar 2,67%, dan memiliki kuat tekan sebesar 1000 kg/cm

2.

Kata kunci: aluminium, pigmen cobalt blue, keramik berglasir.

Abstract

This research aims to (1) synthesizing cobalt blue pigment from waste aluminum and CoCl2, and (2) to test the effectiveness of cobalt blue pigment produced as ceramic glaze dye. Glazed ceramic is characterized by nature looks, crack resistance, compressive strength, and water absorption. Results of this study were (1) the cobalt blue pigment can be synthesized from waste aluminum and CoCl2 concentration used by 3M, produces greenish-blue color, and (2) cobalt blue pigment produced can be used as a dye with a ceramic glaze that is generated visual sightings smooth, flat and non-porous, with a shiny blue color (glossy), does not occur cracks on the surface of the ceramic body, generating value PA is low at 2.67%, and has a compressive strength of 1000 kg/cm

2.

Keywords: aluminum, cobalt blue pigments, glazed ceramic

PENDAHULUAN Aluminium merupakan logam yang berlimpah dan dapat digunakan dalam

banyak hal, antara lain sebagai alat-alat perabotan rumah tangga, industri pesawat dan kapal, serta dapat digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks. Logam aluminium dapat membentuk berbagai persenyawaan dengan unsur lain membentuk spinel. Spinel adalah kelas oksida logam campuran dengan rumus umum AB2O4. Spinel dapat dibuat dari magnesium, aluminium, nikel, dan besi. Spinel dari aluminium dapat dibuat dengan mereaksikan aluminium dengan

Page 36: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

1

Lampiran 2. Draft Buku

ANEKA

KERAJINAN

ALUMINIUM

MENYALI

I Wayan Karyasa

I Wayan Sudiarta

Ni Nyoman Karina Wedhanti

Page 37: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

2

ANEKA KERAJINAN ALUMINIUM MENYALI

Penulis:

I Wayan Karyasa

I Wayan Sudiarta

Ni Nyoman Karina Wedhanti

ISBN :

Cetakan Pertama, Nopember 2015

Penerbit:

Dicetak oleh Unit Penerbitan dan Percetakan

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak atau mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dalam

bentuk apa pun termasuk ilustrasi, tanpa ijin dari penulis dan penerbit.

Page 38: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

3

ANEKA KERAJINAN ALUMINIUM

MENYALI

Penulis:

I Wayan Karyasa

I Wayan Sudiarta

Ni Nyoman Karina Wedhanti

2015

Page 39: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

4

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Hyang

Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nyalah buku ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Buku ini ditulis untuk memenuhi hasrat para pengerajin binaan kami

untuk mendokumentasikan sejarah, perkembangan, ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni kerajinan logam aluminium yang ada di Desa Menyali, Kecamatan Sawan,

Kabupaten Buleleng. Kerajinan ini menjadi tulang punggung sumber penghidupan

bagi sebagaian besar keluarga yang ada di desa ini selain dari bertani dan beternak.

Buku ini juga merupakan usaha kami untuk melestarikan karya intelektual hasil

kreasi warga Desa Menyali sejak tahun 1950an di samping sebagai informasi bagi

para pihak terkaitbaik dunia usaha dan industri maupun instansi-instansi pemerintah

dan non pemerintah. Kehadiran buku ini juga diharapkan membantu Desa Menyali

berkembang menjadi Desa Wisata.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Desa Menyali, Bendesa Adat

dan para sesepuh desa serta para narassumber yang telah banyak membantu

memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penulisan buku ini.

Penghargaan dan ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Direktorat Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mendanai kegiatan pengabdian

kepada masyarakat dengan skema program Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE) Aneka

Kerajinan Aluminium tahun anggaran 2014-2016.

Semoga kehadiran buku ini bermakna bagi kita semua.

Singaraja, 29 Juni 2015

Penulis

Page 40: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

5

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul I

Prakata Ii

Daftar Isi Iii

Bab 1 Selayang Pandang Tentang Desa Menyalir 2

Bab 2 Sejarah dan Perkembangan Aneka Kerajinan

Aluminium Menyali

5

Bab 3 Aluminium dan Keunggulannya Sebagai Bahan Baku

Kerajinan

10

Bab 4 Profil Pengusaha Kerajinan Aluminium Menyali 12

Bab 5 Peta Masalah Kerajinan Aluminium Menyali 15

Bab 6 Pembinaan Pengerajin dan Pengusaha Kerajinan 22

Bab 7 Penutup 27

Daftar Rujukan 28

Page 41: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

6

BAB I

SELAYANG PANDANG

TENTANG DESA MENYALI

Mengenai sejarah berdirinya Desa Menyali, ada beberapa versi yang berkembang di

masyarakat tentang. Menurut salah satu versi I Ketut Suamba (70 tahun, salah

seorang tokoh masyarakat setempat) Desa Menyali pada awalnya bernama ”Pahit

Hati”yang dikaitkan dengan makna kata ”Nyali” atau ”Empedu” yang merupakan

bagian dari organ pencernaan manusia yang ada dekat organ hati yang rasanya pahit.

Sebelum bernama pahit hati Desa Menyali dinamakan desa ”Basang Alas”. Menurut

catatan sejarah pada saat bernama desa Pahit Hati, Desa Menyali diperintah oleh

Pasek Sakti Batu Lempang. Pada masa itu, Desa Menyali melingkupi wilayah-

wilayah desa modern. saat ini seperti Jagaraga, Sangsit dan Desa Bungkulan. Bapak

Ketut Suamba memperkirakan perubahan nama Desa Menyali dari Pahit Hati ke

Menyali terjadi sekitar tahun 1920an, mungkin sekitar tahun 1924. Hal ini dibuktikan

dengan ditemukannya sebuah prasasti berupa bendera Saraswati yang bertuliskan

”Kapaica ring sang wikan makardi Tabuh saraswat-Menyali”. Dilihat dari berbagai

informasi dan catatan sejarah mengenai sejarah keberdaan Desa Menyali. Pada

dasarnya desa Mneyali adalah desa tertua diantara desa-desa yang ada di Kecamatan

Sawan saat ini, seperti Desa Jagaraga, Bungkulan dan Sangsit.

Versi lain cerita sejarah tentang berdirinya Desa Menyali, menyebutkan bahwa Desa

Menyali dulunya bernama ”Ume Nyale” nama ini terinspirasi oleh karena letak Desa

Menyali yang Nyalah (Tanggung) diantara desa-desa di sekitarnya. Karena posisi

semacam itu, daerah Menyali yang dulunya adalah hamparan uma (sawah atau

tegalan) dinamai Uma Nyalah yang pada akhirnya masyarakat lebih mengenalnya

dengan Umanyali atau Menyali.

Mengenai topografi dan keadaan penduduk, luas Desa Menyali adalah 4,27 km2

dengan populasi penduduk mencapai 4.234 jiwa, yang terdiri dari 2.133 laki-laki dan

2.101 wanita. Sebagian besar penduduk desa ini (± 35% dari penduduk produktif)

berprofesi sebagai petani karena memiliki lahan basah dan subur yang cocok untuk

areal persawahan. Terdapat sekitar ± 20% dari jumlah penduduk pekerja di desa ini

Page 42: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

7

berkecimpung dalam dunia kerajinan, seperti kerajinan seni tabuh (pembuatan rindik,

tingkelik, gerantang, kebyur, dan lain-lain), pembuatan batu bata, kerajinan

pengobatan alternatif sengat lebah, dan yang paling populer adalah kerajinan

”bokor”. Masyarakat setempat yang lain (± 15%) juga memiliki aktivitas seperti

berkebun dan berternak.Pekebunan yang dikembangkan di Desa Menyali saat ini

adalah perkebunan kopi, coklat, kelapa, rambutan dan duren Bangkok, sedangkan

peternakannya meliputi pemeliharaan sapi, ayam, dan babi.

Desa Menyali terdiri dari 2 Banjar yang dipimpin oleh (kepala desa)

”perbekel”.Banjar tersebut yakni, Banjar Dinas Kawanan dan Banjar Dinas

Kanginan. Banjar Dinas Kawanan terdiri dari 4 tempekan, yaitu suatu kelompok

masyarakat yang biasanya beraktivitas dalam kegiatan di desa, baik itu dalam

upacara Dewa Yadnya, Manusia Yadnya dan lain sebagainya. Banjar ini terdiri dari

beberapa ”tempek” yaitu: Tempekan Campurasa, Tempekan Pancayasa, Tempekan

Eka Sila, dan Tempekan Kajanan. Keempat tempekan ini disebut “tinggi kelod” dan

”tinggi sampingan”. Sementara itu Banjar Kanginan terdiri dari 5 tempekan, yaitu:

Tempekan Dharma Karya, Tempekan Tamansari, Tempekan Kubuanyar, Tempekan

Paninjoan, dan Tempekan Tri Tunggal. Masing–masing banjar dipimpin oleh Kelian

Banjar. Sementara peraturan mengenai adat istiadat di Desa Menyali diatur oleh

Kelian adat setempat

Gambar 1. Peta dan Denah Desa Menyali

Page 43: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

8

BAB II

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

ANEKA KERAJINAN ALUMINIUM

MENYALI

Sejarah dan perkembangan kerajinan aluminium di Desa Menyali dapat di runut

menjadi tiga era yaitu era tahun 1950-an, era tahun 1970-an dan era tahun 2000-an

sampai sekarang. Di setiap era merupakan tonggak perkembangan baik jenis produk

kerajinan, tokoh dan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait produk kerajinan yang

dikembangkan.

Era Tahun 1950-an

Selain itu penduduk Desa Menyali sebagian besar bekerja sebagai tukang patri dan

pengerajin aluminium, awalnya pada jaman dulu sekitar tahun 1950-an di awali

adanya tukang patri yang diantaranya :

Gede Antara

Gede Antara ini merupakan orang yang paling pertama bekerja sebagai tukang patri

pada tahun 1950-an, beliau bekerja sebagai tukang patri dan membua kerajinan yang

terbuat dari seng bekas atap rumah seperti dandang, ember, dan belek. Pada tahun

1960-an berkembang hasil karyanya membuat ketel atau caratan dan penyeseran

atau alat untuk menyiram tanaman.

Page 44: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

9

Made Suara

Made Suara merupakan satu generasi dengan Gede Antara, beliau juga bekerja

sebagai tukang patri dan membuat kerajinan yang sama seperti dandang, ember,

belek, ketel dan pengikihan atau alat pemarutan kelapa dari logam.

Era Tahun 1970-an

Pada tahun 1970-an berkembang penggunaan bahan baku kerajinan yang tidak lagi

menggunakan seng bekas atap rumah, namun menggunakan seng plat bergambar. Hasil

karya kerajinan pada saat itu juga berkembang pesat bertransformasi dari aneka kerajinan

logam seng untuk kebutuhan rumah tangga berkembang menjadi aneka kerajian untuk

peralatan upacara keagamaan seperti sangku, bokor, dan dulang. Karena kesulitan bahan

baku dan perkembangan penggunaan plat atau lembaran aluminium untuk berbagai bahan

bangunan, maka pada era ini untuk pertama kali dikembangkan kerajinan menggunakan

bahan baku plat atau lembaran aluminium.

Tokoh-tokoh pada era ini yang dianggap berjasa mengembangkan kerajinan logam

aluminium adalah sebagai berikut.

Made Asih Awan

Pada tahun 1977 seiring perkembangan zaman Made Asih merupakan orang pertama yang

mengembangkan pembuatan kerajinan yang awalnya menggunakan seng bekas atap rumah

Page 45: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

10

dan seng plat bergambar kini Made Asih mengembangkannya dengan menggunakan

aluminium untuk membuat kerajinan seperti bokor, sangku, dulang, saab, caratan, dan lain-

lain untuk keperluan yadnya.

Gede Some Nada

Bapak Gede Some Nada atau sering disapa Pak Dian ini pertama kali mempunyai ide

baru membuat sokasi atau keben menggunakan bahan aluminium. Beliau juga

membuat kerajinan apa yang buat oleh Made Asih.

Era tahun 2000-an

Pada era tahun 2000-an terjadi tonggak perkembangan aneka kerajinan aluminium

Menyali yaitu perubahan desain produk dari aneka kerajinan untuk keperluan

upacara keagamaan ke penggunaan yang lebih umum yaitu sebagai ornamen atau

ragam hias interior maupun eksterior rumah atau hotel di samping berbagai desain

fungsional lainnya. Pengerajin atau pengusaha kerajinan aluminium yang dianggap

tokoh dalam era ini adalah sebagai berikut.

Gede Ardana

Pada tahun 2005 Gede Ardana mulai mengembangkan aluminium untuk kerajina untuk

kebutuhan umum (interior dan exterior) seperti bingkai foto, tempat tissue, mirror atau

cermin, tempat lilin, tempat lampu dan lain-lain. Bentuk-bentuk barang kerajinanpun

Page 46: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

11

bervariasi ada yang kotak, oval, dan bulat. Selanjutnya pada tahun 2012 beliau mendirikan

Wahyu Artha Handicraft yang menjelma menjadi usaha kerajinan yang melayani

permintaan barang-barang kerajinan aluminium untuk ekspor. Beliau memperkerjakan

beberapa keluarga pengerajin sebagai plasma untuk memeuhi order yang datang dari para

vendor atau eksportir kerajinan Bali. Beliau juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan

pendidikan yang diselenggarakan oleh berbagai instansi pemerintah serta aktif mengikuti

pameran-pameran produk. Barang-brang kerajinan beliau sudah merambah berbagai

negara seperti negara-negara di Amerika Latin, Eropa dan Timur Tengah.

Made Arnawa

Di bawah bimbingan Bapak Gede Ardana, Made Arnawa berkembang menjadi pengerajin

handal dan pengusaha kerajinan yang sedang berkembang pesat. Made Arnawa mendirikan

Siapa Sangka Handicraft di Desa Menyali dan pada akhir tahun 2014 dipindahkan ke

Gianyar yaitu di daerah Tegallang dengan nama Siapa Sangka Aluminium sebagai usaha

ekspansi dan jemput bola pemasaran karena di Gianyar banyak pengusaha besar yang

berorientasi ekspor. Produk-produk kerajinan yang beliau kembangkan adalah perpaduan

antara kerajinan aluminium dan kerajinan kayu.

Keunikan Kerajinan Aluminium Menyali

Keunikan dari aneka kerajinan aluminium Menyali terletak pada desain, ragam hias,

peralatan yang sederhana dan pengerjaan yang murni menggunakan tangan (hand

made). Kreatifitas desain-desain produk kerajinan aluminium yang beraneka ragam

didukung oleh sifat bahan baku aluminium yang ringan, kuat, berupa lembaran yang

mudah dibentuk dan stabil. Keunikan ragam hias yang bervariasi dari ragam hias

yang menggunakan motif-motif ukiran Bali, motif-motif stilisasi seperti halnya

motif-motif Batik maupun motif-motif budaya manca negara seperti ragam hias

untuk pohon natal dan keperluan hotel dan spa. Keunikan peralatan yang digunakan

pengerajin terletak pada kesederhanaannya dari sejak era tahun 1950-an sampai saat

ini tidak banyak mengalami perubahan yaitu alat pemotong logam aluminium

(gunting khusus logam), palu dan paku serta bantalan (ketiga alat ini merupakan alat

utama dalam pengerjaan motif-motif ukiran), dan alat perakit atau penyambung

Page 47: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

12

komponen satu dengan komponen lainnnya yaitu penyarungan, penampelakan dan

pengalisan. Proses pengerjaan kerajinan aluminium Menyali merupakan hal yang

snagat unik dan memerlukan tenaga pengerajin yang terampil, teliti, cekatan dan

tekun. Keunikan proses pengerjaan kerajinan aluminium di Desa Menyali mmemiliki

prospek yang baik untuk mengembangkan Desa Menyali menjadi Desa Wisata

Pengerajinan yang memiliki nilai edukasi karakter bangsa yaitu rajin, ulet, tekun,

teliti dan cekatan.

Beberapa contoh produk kerajianan aluminium Menyali yang khas adalah sebagai

berikut.

Bokor

Bokor merupakan hasil kerajinan aluminium yang berbentuk bulat,yang bermafaat

atau berguna untuk bersembahyang sebagai tempan canang atau banten.

,

Bingkai Cermin

Bingkai foto merupakan hasil kerajinan aluminium yang memiliki fungsi atau

manfaat untuk membingkai suatu foto atau gambar.Dan adapun berbagai bentuk dari

bingkai foto tersebut seperti berbentuk persegi, berbentuk bulat, berbentuk jantung

dan laen sebagainya.dibawah terdapat contoh gambar bingkai cermin yang berbentuk

jantung,

Pernak-Pernik Natal

Pernak-pernik natal ini memiliki fungsi untuk menghiasi pohon natal dan sebagai

hiasan gantung. Pernik natal ini terdapat berbagai macam yaitu berbentuk bintang,

Page 48: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

13

jantung, cemara, bunga, dan masih banyak bentuk lagi.dibawah terdapat contoh dari

gambar pernak-pernik natal yang berbentuk bintang, cemara dan jantung,

Tempat File atau Filling Cabinet

Jenis kerajinan ini brmanfaat atau berguna untuk menaruh file, buku, atau map. Jenis

ini cuma terdiri dari satu jenis, namun ukurannya saja yang beda ada ukuran L dan

M. Berikut contoh gambar Tempat File,

Sokasi atau Keben

Sokasi atau keben ini berguna atau bermanfaat untuk membawa banten dan canang,

sama fungsinya dengan bokor. Cuma sokasi ini berbeda bentuknya dengan bokor,

sokasi ini persis berbentuk kubus.sokasi ini terdiri dari 6 (enam) pisis, yaitu dari

besar terus semakin mengecil. Adapun contoh dibwah bentuk dari sokasi:

Peralatan Yang Digunakan

Page 49: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

14

Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan kerajinan aluminium yang sangat

tradisional yaitu: gunting, tang, palu, paku, penyarungan, penampelaka dan

pengalisan..

Gunting dan Tang

Gunting digunakan untuk memotong bahan yang akan dijdikan kerajinan aluminium

agar bisa diukir atau dipahat dan bisa dibentuk dengan mudah.

Palu dan Paku

Palu dan paku digunakan untuk memahat atau mengukir produk dengan sedemikian

rupa, agar memiliki nilai seni yang bagus dan dan kelihatan menarik bagi konsumen

dan para seniman.

Penyarungan, Penampelakan dan Pengalisan

Peralatan ini digunakan untuk merakit bentuk kerajinan aluminium agar bisa

terbentuk kerajinan aluminium yang bagus dan sekaligus sebagai tahap pinising

dalam pembuatan produk kerajinan aluminium.

Page 50: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

15

BAB III

ALUMINIUM DAN KEUNGGULANNYA

SEBAGAI BAHAN BAKU KERAJINAN

Aluminium merupakan unsur logam yang kelimpahannya di alam paling banyak

(8,3% berat pada kerak bumi). Logam aluminium berwaarna putih perak dan

tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,699 gr cm–3

. Selain ringan, logam

aluminium tahan korosi, tidak beracun, reflektif, memiliki daya hantar listrik yang

baik, dapat ditempa sehingga mudah dibuat lembaran tipis, kekerasan yang rendah

(2,75 Mohs).

Sifat-sifat aluminium yang ringan, tahan korosi dan tidak beracun serta mudah

ditempa atau dibentuk serta dapatr menghantarkan panas dengan baik meyebabkan

logam aluminium banyak digunakan sebagai peralatan rumah tangga panci, wajan,

dan lain-lain. Sifat aluminium yang reflektif seperti dalam bentuk aluminium foil

banyak digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.. Daya hantar

listrik aluminiumdua kali lebih besar dari tembaga sehingga aluminium digunakan

sebagai kabel tiang listrik. Paduan logam aluminium sengan logam lainya seperti

tembaga dan magnesium menghasilkan paduan logam yang kuat seperti

Duraliumuntuk pembuatan badan pesawat.

Ketahanan korosi aluminium disebabkan oleh adanya lapisan transparan yang snagat

tipis di permukaan logam aluminium yaitu lapisan aluminium oksiada Al2O3.

Lapisan tipis ini sangat rapat atau kedap dan tahan terhadap berbagai macam zat

kimia seperti asam maupun basa. Hal inilah yang menyebabkan aluminium tidak saja

tahan korosi tetapi tahan terhadap zat-zat lainnya.

Beberapa penggunaan aluminium antara lain: (1) sektor industri otomotifdan

penerbangan yaitu untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor dan

untuk membuat badan pesawat terbang; (2) sektor pembangunan perumahan;untuk

kusen pintu dan jendela; (3) sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis

produk; dan (4) sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan

barang kerajinan.

Page 51: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

16

Aluminium sheet dan coil merupakan bahan untuk semua manufaktur. Kebutuhan

aluminium sheet banyak digunakan dalam konstruksi, fabrikasi, dekorasi, pipa,

kemasan, otomotif, penyejuk udara, wadah panci, pendinginan, listrik dan produk

elektronik, industri ringant, petrokimia, transportasi, dan lain-lain

Di pasaran saat ini, data teknis aluminium coil dan sheet adalah sebagai berikut: (1).

Aluminium coil dengan ketebalan 0,30 – 3,20 mm, lebar 914 – 1525 mm ID 500

mm; (2). Aluminium slitted coil, ketebalan 0,15 – 3,20 mm, lebar 20 – 913 mm, ID

300, 400, 500 mm; (3) Aluminium sheet, ketebalan 0,15 – 0,39 mm, lebar 600 –

1220 mm, panjang 500 – 3600 mm; dan (4) Aluminium plate, ketebalan 0,40 – 3,20

mm, tebal 600 – 1525 mm, dan panjang 500 – 4000 mm.

Secara umum lembaran aluminium (aluminium sheet) yang ada di pasaran saat ini

ada 4 (empat) tingkatan atau grade kualitas yaitu:1100-H14, 3003-H14, 5052-H32,

and 6061-T6. Grade 1100-H14 merupakan lembaran aluminium murni yang memiliki

sifat resiste terhadap zat kimia dan cuaca. Lembaran ini cukup mudah ditempa tetapi

kekuatannya cukup rendah. Tipe ini sering digunakan dalam peralatan untuk proses

kimia, reflektor sinar dan perhiasan. Grade 3003-H14 adalah tipe aluminium

lembaran yang lebih kuat dari tipe 1100, walaupun demikian sifat-sifat lainnya masih

tetap sama dengan tipe sebelumnya dan harganya cukup rendah. Lembaran

aluminium tipe ini sangat tahan korosi dan mudah dibentuk sehingga sering

digunakan untuk pembuatan kotak surat, dan aneka kerajinan aluminium fungsional

seperti tempat tissue, tempat sampah, kotak perhiasan dan lain sebagianya. Tipe

inilah yang biasanya digunakan oleh pengerajin aluminium. Grade 5052-H32 adalah

tipe lembaran aluminium yang jauh lebih kuat dari tipe 3003 tetapi penampilannya

tetap baik, tahan korosi, dan mudah dibentuk. Umumnya digunakan untuk chassis

elektronik, tanki bertekanan dan sebagainya. Grade 6061-T6 adalah aloi aluminium

struktural yang dibuat dengan perlakuan panas. Aluminium lembaran ini masih bisa

dilelehkan, lebih kuat dari tipe 5052, tetapi sulit dibentuk. Tipe lembaran aluminium

ini digunakan sebagai struktur pesawat terbang.

Page 52: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

17

BAB IV

PROFIL PENGUSAHA

KERAJINAN ALUMINIUM MENYALI

Dalam bab ini akan dipaparkan profil dua pengusaha kerajinan aluminium Menyali

sebagai sebuah contoh bagaimana menggambarkan kondisi riil kehidupan para

pengerajin dan pengusaha kerajinan di Desa Menyali dan perannya dalam menopang

keterjaminan kesejahteraan masyarakat desa. Dua pengusaha kerajinan yang

dipaparkan ini adalah I Gede Ardana dan I Made Arnawa. Kedua pengusaha

kerajinan alumnium ini dipilih karena saat ini merupakan pionir pengerajin dan

pengusaha kerajinan yang dianggap sukses di desa ini.

I Gede Ardana (42 tahun) mendirikan Wahyu Artha Handycraft pada tahun 2005

sebagai kelanjutan dari usaha kerajinan keluarga yang dimulainya sejak kecil

sebagaimana teman-teman sebayanya di Desa Menyali. Setelah menyelesaikan

sekolah menengah atas di SMAN 3 Singaraja, beliau pernah merantau ke Mengwi

Badung untuk bekerja membuat kerajinan payung Bali (1992). Pengalaman sebagai

pekerja kerajinan ini sangat berharga bagi beliau. Belaiu akhirnya balik lagi ke Desa

Menyali dan kembali ke habitat kerajinan aluminium. Krisis ekonomi global pada

tahun 1998, kerajinan aluminium mengalami surut dan beliau sekeluarga beralih ke

kerajinan dupa, namun usaha inipun tidak bertahan lama. Akhirnya di tahun-tahun

berikutnya beliau kembali lagi menekuni kerajinan aluminium. Pada tahun 2005

akhirnya beliau menghimpun beberapa teman pengerajin untuk bergabung di rumah

keluarga beliau dan mendirikan Wahyu Artha Handycraft.

Wahyu Artha Handycraft mendapatkan suplai bahan baku berupa lembaran-lembaran

aluminium dari beberapa toko bangunan di Kota Singaraja. Kebutuhan bahan baku

aluminium setiap hari untuk mendukung keseluruhan aktifitas kerajinan aluminium

di Desa Menyali kurang lebih 600 lembar/hari (lembarannya seukuran dengan

triplek) dan untuk kebutuhan Wahyu Artha sendiri sekitar 25 – 50 lembar/hari

tergantung ukuran dan motif kerajinan yang dikerjakan. Ada tiga jenis ketebalan

lembaran aluminium yang digunakan untuk kerajinan yaitu dengan kode 022 (tipis),

033 (sedang) dan 04 (agak tebal), namun yang paling banyak diminati pasar adalah

kerajinan aluminium dengan lembaran bahan 022. Selain lembaran aluminium, bahan

penunjang lainnya adalah kawat aluminium. Mutu bahan baku dan bahan penunjang

Page 53: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

18

tidak banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu, namun sangat tergantung

dari penyedia yaitu toko-toko bangunan. Bapak Gede Ardana pernah mencoba

memesan langsung dari Surabaya namun kualitasnya sama dan dari segi ekonomi

tidak menguntungkan karena ongkos kirim yang besar.

Selain keunggulan aluminium yang ringan, kuat, mudah dibentuk, inert dan

penampakan kilap yang baik, produksi kerajinan aluminium yang dikerjakan oleh

Wahyu Artha Handycraft juga sangat unik. Peralatan yang digunakan sangat

sederhana seperti palu, gunting, bantalan kayu dan ban bekas. Peralatan tersebut

memiliki ukuran dan bentuk yang unik sesuai keunikan bentuk dan motif kerajinan

yang dibuat. Peralatan ini diproduksi oleh pande (tukang perkakas kerajinan) yang

khusus pula, dan saat ini hanya tinggal ada seorang di desa ini dan sudah agak renta

(umurnya di atas 60-an). Para pengerajin di UKM ini juga menyampaikan

keprihatinan mereka tentang keberlangsungan penyediaan perkakas produksi

kerajinan aluminium ini, apalagi perkembangan tuntuan pasar tentang desain yang

semakin beraneka ragam. Mereka juga menyampaikan ada minat untuk berlatih

membuat perkakas tersebut. Kapasitas produksi sangat tergantung dari motif atau

pola yang dibuat, misalnya untuk pola kotak tissue 10 perajin dapat menghasilkan

150 buah/hari Biasanya, menurut pemilik Wahyu Artha Handycraft ini, barang yang

dapat dibuat perhari oleh 12 orang pekerjanya (termasuk beliau dan istri) senilai Rp.

1.500.000,00/hari dan dengan ongkos kerja karyawan minimal Rp. 50.000,00 di luar

makan (dua kali makan dan dua kali snak). Lembur untuk menyelesaikan order

mendesak beliau hargai Rp. 5.000/orang untuk jam pertama, jam kedua Rp.

7.500/orang, jam ketiga Rp.10.000/orang dan begitu seterusnya. Selama pengerjaan,

kualitas pekerjaan dikontrol langsung oleh beliau dan istri dan kontrolnya berupa

kesesuaian dengan pola, ukuran, dan motifnya. Perbedaan lebih dari 10% biasanya

di-reject. Modal usaha termasuk investasi lahan, bangunan, peralatan, dan SDM

diperkirakan ada di kisaran Rp. 800.000.000,00 hingga Rp. 1.000.000.000,00

termasuk gedung showroom yang sedang dibangun.

Proses produksi aneka kerajinan aluminium yang dikerjakan oleh Wahyu Artha

Handycraft meliputi desain, pembuatan pola, pengerjaan sesuai pola, kontrol mutu,

pengepakan, dan pengiriman. Desain umumnya sesuai order (permintaan) dari

pembeli (dari dalam negeri seperti dari Gianyar, Denpasar dan Jakarta, dan dari luar

negeri seperti dari Amerika Serikat (Las Vegas), Eropa (Belanda, Italia), dan

Amerika Latin (Columbia, Chili, Peru) dalam paket besar yang terdiri dari beberapa

hingga puluhan desain. Desain kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk pola oleh

Bapak Ardana sendiri lalu dilanjutkan pengerjaannya sesuai pola oleh anggota

pengerajin beliau. Jika pesanan banyak dan waktu pengerjaan singkat, beberapa pola

yang lebih sederhana diberikan kepada kelompok pengerajin lain tetapi kualitasnya

tetap beliau yang kontrol. Proses pengerjaannya meliputi pemotongan lembaran

aluminium sesuai pola dengan gunting, penekukan untuk membentuk sesuai dengan

Page 54: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

19

bentuk yang diinginkan dengan menggunakan palu, membuat ornamen ukiran sesuai

pola dengan pemukulan dengan palu, penyambungan antara bentuk satu dengan

bentuk lainnya jika diperlukan sesuai desain bentuk, dan pewarnaan dengan cat jika

diperlukan. Jaminan mutu produk dilakukan langsung oleh Bapak Ardana secara

manual, memeriksa satu persatu kesesuaian hasil pengerjaan dengan pola yang telah

dibuat dengan presisi 99% untuk bentuk dan ukuran, walaupun ciri hand made

memungkinkan adanya variasi motif tapi toleransi variasi motif tidak lebih dari 10%.

Jenis produk dibedakan atas fungsinya yaitu ada tiga: perlengkapan upacara

keagamaan, produk fungsional untuk rumah tangga, hotel, dan restoran, dan produk

ornamen (berbagai ragam hias). Motif yang telah dikembangkan lebih dari 100

dengan paduan bentuk, ukuran dan motif hingga ratusan item produk. Setiap itemnya

dibuat sesuai pesanan yang biasanya berkisar dari100 hingga 1000 buah. Beberapa

spesifikasi produk dapat dilihat dalam gambar berikut.

Square Box Middle

Set of 6

Heart Flat Box

Set of 6

Shoe Box Set of 3

Round Box Set 0f 7 Tumbler Pencil Holder

in 3 Size

File Holder in 3 Size

Page 55: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

20

Gambar 4.1 Beberapa Produk Kerajinan Aluminium dari Wahyu Artha Handycraft

Pengelolaan usaha kerajinan aluminium Wahyu Artha Handycraft masih menerapkan

manajemen keluarga, dimana administrasi dan keuangan ditangani oleh Ibu Ardana

sedangkan pengelolaan produksi dan pemasaran ditangani oleh Bapak Ardana.

Perencanaan produksi dilakukan berdasarkan pesanan dengan penambahan stok

barang tidak lebih dari 10% dari jumlah yang dipesan. Walaupun beliau telah pernah

mengikuti pelatihan manajemen usaha dan komputer, namun beliau belum mampu

menerapkannya secara sederhana. Beliau sangat mengharapkan bantuan

pendampingan manajemen usaha (produksi dan pemasaran) dengan sentuhan

teknologi informasi, utamanya website dan pemasaran on-line. Pembukuan keuangan

yang beliau miliki adalah pencatatan order, pencatatan pembayaran dari pemesan dan

tunggakannya, dan lembaran-lembaran kontrak kerja dan arsip-arsip tanda bukti

pengiriman barang. Beliau menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh dari usaha

kerajinan dipatok 30% untuk setiap item barang. Sehingga dengan omzet penjualan

rata-rata perbulan Rp. 45.000.000,00 – Rp.60.000.0000,00 tergantung dari musim

pasang-surut orderan beliau mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 13.500.000,00 –

Rp. 18.000.000,00 per bulan. Sebagian keuntungan beliau investasikan untuk

pengembangan usaha dan sebagain lagi untuk biaya hidup keluarga. Pola usaha

tradisional masih beliau anut, sehingga maslaha auditing dan perpajakan beliau

menyerahkan langsung kepada pemesan sehingga beliau hanya menerima bersih.

Dalam hal ini beliau menyatakan sangat memerlukan pendampingan, demikian juga

halnya terhadap perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan inventori yang telah

hasilkan, beliau masih sangat awam dan masih percaya bahwa keunikan dari

kerajinan aluminium dan pengerjaannya sulit ditiru orang lain..

Pemasaran produk kerajinan aluminium dari Wahyu Artha Handycraft saat ini lebih

banyak berorientasi luar negeri (ekspor) yaitu sekitar 90% dan sisanya 10% untuk

pasar lokal. Teknik pemasaran yang bapak Ardana tempuh adalah masih off-line

melalui promosi pameran produk kerajinan diantaranya adalah pameran SMESCO di

JCC Jakarta (2009), di Yogyakarta (2010), dan di Surabaya (2011). Dari pameran-

pameran tersebut beliau mendapatkan rekanan untuk memasarkan produk kerajinan

ini ke luar negeri. Selain itu, pemasaran juga dilakukan secara langsung terhadap

turis yang datang ke Desa Menyali karena semenjak diperkenalkan oleh Pemkab

Buleleng dan Dinas Perindustrian Bali sebagai sentra kerajinan aluminium ada

beberapa turis asing yang tertarik berbisnis kerajinan ini di negaranya. Beberapa

diantaranya adalah dari Las Vegas (USA), Amerika Latin (Columbia, Peru, Chili),

dan Eropa (Belanda, Italia). Harga jual produk kerajinan sangat bergantung dari

jenis, bentuk, ukuran, dan motifnya dengan kisaran harga Rp. 500,00 hingga Rp.

200.000,00/buah.

Page 56: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

21

Sumberdaya manusia yang dimiliki Wahyu Artha Handycraft saat ini adalah

sebanyak 12 orang, dengan rincian 4 orang berkualifikasi pendidikan SMA/SMK dan

8 orang SMP. Wahyu Artha Handycraft juga telah membina 20 kelompok pengerajin

yang anggotanya masing-masing 3-4 orang dan menjadikannya mitra kerja,

khususnya dalam menyelesaikan order-order besar. Beberapa pelatihan telah diikuti

oleh Wahyu Artha Handycraft yang diselenggarakan oleh pemerintah/instansi terkait

diantaranya adalah pelatihan pembukuan (Baturiti, 2010), pelatihan komputer

(Denpasar, 2010), seminar pemodalan bersama BI (Hotel Bali Villa Pemuteran,

2011), dan pelatihan industri kreatif (Denpasar, 2013).

Fasilitas pendukung usaha kerajinan dari Wahyu Artha Handycraft adalah berupa 1

ruang produksi (4 x 5 m) dan 1 ruang penyimpanan (4 x 4 m) di rumah keluarga yang

berjarak 20 meter dari jalan desa, dan kompleks bangunan di tepi jalan desa yang

dilengkapi 1 ruang administrasi dan 1 ruang show room (5 x 5 m) dan sedang

dipersiapkan beberapa ruang produksi, penyimpanan hasil produski dan pengepakan

serta penyimpanan bahan baku. Fasilitas tersebut terjangkau listrik, air dan sarana

telekomunikasi (telepon dan internet).

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, modal usaha yang telah terakumulasi sejak

berdirinya Wahyu Artha handycraft tahun 2005 diperkirakan berkisar antara Rp.

800.000.000,00 – Rp. 1.000.000.000,00. Omzet bulanan berkisar antara Rp.

45.000.000,00 – Rp. 60.000.000,00 dengan keuntungan per bulan berkisar antara Rp.

13.500.000,00 hingga Rp. 18.000.000,00. Produk kerajinan yang diproduksi perhari

dengan harga Rp. 1.500.000,00 – Rp. 2.000.000.00 dengan biaya produksi (termasuk

bahan baku, bahan tambahan, peralatan dan pengerjaan, pengepakan, pengiriman dan

biaya lainnya) perhari berkisar antara Rp. 1.050.000 – Rp. 1.400.000,00. Potensi

bisnis dari usaha kerajinan ini memiliki prospek yang sangat baik, namun oleh

karena pembukuan yang belum teratur dan masih menerapkan manajemen tradisional

atau manajemen keluarga dalam hal tertib administrasi keuangan maka, menurut

Bapak Ardana selaku pemilik usaha ini, perencanaan bisnis usaha dan

implementasinya belum optimal.

Selanjutnya, profil singkat usaha kerajinan dari mitra UKM kedua yaitu Siapa

Sangka Handycraft yang dimiliki oleh Bapak I Made Arnawa dapat dipaparkan

sebagai berikut. Sejak 19 tahun yang lalu ((1993) Bapak I Made Arnawa merantau

dari Desa Menyali (Buleleng) ke Tegallalang (Gianyar) untuk memulai usaha

kerajinan kayu. Tahun 2009, beliau pulang kampung dan kembali menggeluti

kerajinan aluminium dan bergabung menjadi sub-kelompok dengan Wahyu Artha.

Ide mengkombinasikan kerajinan kayu dengan kerajinan aluminium mendorong

beliau untuk mendirikan Siapa Sangka Handycraft di tahun yang sama. Sekarang di

Desa Menyali beliau memperkerjakan 3 orang pengerajin sementara di Tegallalang

Page 57: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

22

dimana showroom beliau masih juga memperkerjakan 3 orang. Para pengerajin di

bawah asuhan beliau semuanya berkualifikasi pendidikan sekolah menengah.

Peningkatan kompetensi SDM dilakukan secara otodidak dan belum mendapatkan

bantuan pelatihan atau pendampingan teknologi maupun manajemen dari pemerintah

atau pihak-pihak terkait. Fasilitas usaha yang beliau miliki di Desa Menyali hanyalah

tempat produksi dan penyimpanan produk dan bahan baku, sementara di Tegallalang

ada sebuah show room dan workshop room yang dipadukan. Peralatan yang dipakai

masih sederhana (konvensional). Baik lokasi kerja di Desa Menyali maupun di

Tegallalang memiliki akses jalan, listrik, telekomunikasi dan air yang memadai.

Bahan baku kayu lokal beliau beli dari Desa Menyali dan sekitarnya, sementara kayu

semisintetik MDF atau Arbot beliau beli pada rekanan di Tegallalang. Sedangkan

bahan baku lembaran dan kawat aluminium beliau beli di toko-toko bangunan di

Kota Singaraja. Modal awal beliau adalah Rp. 50.000.000,00 dan saat ini

diperkirakan hingga Rp. 400.000.000,00 dengan omzet penjualan bulanan di kisaran

Rp. 25.000.000,00 – Rp. 30.000.000,00 dengan keuntungan usaha sekitar Rp.

7.500.000,00 – Rp. 9.000.000,00 per bulan. Pemasaran produk beliau masih banyak

(60%) untuk keperluan fasilitas pendukung pariwisata Bali dan 40% untuk ekspor ke

manca negara (Belanda, Italia, Amerika). Manajemen usaha dan administrasi

kegiatan usaha kerajinan yang berpola pada manajemen keluarga serta masih

menggunakan pembukuan manual yang sederhana menyebabkan kegiatan usaha

kerajinan dari Siapa Sangka Handycraft cukup sulit mengukur perkembangan

kemajuan usahanya. Demikian juga pemasaran dari Siapa Sangka Handycraft masih

tergantung dari datangnya orderan langsung dan mengerjakan order yang dimiliki

orang lain (ngesub) khususnya dari Wahyu Artha Handycraft. Adanya kerjasama

untuk pemasaran ekspor bersama dengan Wahyu Artha Handycraft, mulai tahun

2012 ini Siapa Sangka Handycraft lebih memusatkan usaha kerajinannya di Desa

Menyali. Beberapa produk kerajinan dari Siapa Sangka Handycraft yang dimiliki

oleh Bapak I Made Arnawa adalah sebagai berikut.

House Lizard Horse of Sea Dolphin

Page 58: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

23

in 5 Size in 3 Size

Mirror Star Mirror Heart Turtles

Gambar 4.2. Beberapa Produk Kerajinan Aluminium dari Siapa Sangka Handycraft

Page 59: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

24

BAB V

PETA MASALAH

KERAJINAN ALUMINIUM MENYALI

Berdasarkan survey terhadap kondisi usaha kerajinan aluminium di Desa Menyali

dan hasil analisis asesmen kebutuhan pengembangan usaha kerajinan di desa tersebut

dapat diungkap beberapa permasalahan yang dihadapi terkait penyediaan bahan

baku, peralatan atau perkakas kerja, lay out proses produksi, desain produk,

pewarnaan, administrasi, manajemen proses produksi, manajemen pemasaran,

pengembangan sumberdaya manusia, dan penguatan kelembagaan.

Pertama, bahan baku utama kerajinan ini yaitu logam aluminium (lembaran dan

kawat) ketersediaannya cukup memadai dengan jaminan mutu yang baik. Namun

penyediaanya masih tergantung kepada beberapa toko bangunan di Kota Singaraja.

Mengingat kebutuhan bahan baku yang banyak (untuk pengerajin di Desa Menyali

sekitar 600 lembar/hari) dan sering kebutuhannya melonjak seketika sesuai jumlah

pemesanan produk kerajinan oleh buyer diperlukan suplaier yang khusus menangani.

Kedua, peralatan atau perkakas kerja yaitu gunting dan palu yang unik untuk tiap-

tiap lekukan dan tonjolan dalam penggarapan untuk memenuhi desain bentuk, ukuran

dan motif ketersediaannya sangat bergantung kepada satu orang pande (tukang

pembuat perkakas) yang sudah berumur tua dan bahkan sampai saat ini belum ada

regenerasi. Suatu hal yang sangat memprihatinkan dan perlu segera ditangani.

Demikian juga alat-alat yang manual ini masih memungkinkan untuk ”dimesinisasi”

seperti misalnya alat potong cetak menggantikan gunting sehingga kapasitas

produksi dapat ditingkatkan untuk mengejar target penyelesaian order.

Ketiga, lay out proses produksi belum memperhatikan standar kenyamanan dan

kesehatan kerja, karena pekerjaan ini lebih banyak duduk dan konsentrasi tinggi.

Demikian juga dalam hal jaminan produk masih bergantung pada cara-cara manual

dan mengandalkan pada pemilik usaha. Seperti penuturan Bapak Ardana, pernah

pengiriman satu kontainer produk ke luar negeri di-reject. Penyebabnya adalah

lemahnya kontrol mutu yaitu kerajinan aluminium vass bunga bocor karena

sambungan dan pengerjaan motif ragam hiasnya terlalu keras (berlubang atau retak

Page 60: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

25

yang tidak kasat mata). Demikian juga jaminan mutu bebas logam berat (terutama

nikel) dan eco-label perlu diperhatikan.

Keempat, desain produk masih tergantung pada pesanan (order) dan HaKI dari

desain belum jelas kepemilikannya. Beberapa desain yang dirancang sendiri

menggunakan pendekatan manual dan coba-coba sehingga banyak menghabiskan

bahan dan waktu. Perlu pendekatan komputerisasi untuk perancangan desain produk,

namun pengerajin/pemilik usaha belum mampu melakukannya sendiri.

Kelima, sampai saat ini buyer atau konsumen mengeluhkan warna cat yang

digunakan untuk mewarnai kerajinan aluminium sesuai dengan desain yang mereka

tentukan. Warna cat cepat mengelupas, walaupun teknik pengecatannya dengan cara

semprot.

Keenam, administrasi dan dokumentasi jenis-jenis, desain, dan motif produk-produk

kerajinan yang telah dihasilkan. Dokumentasi dengan foto sangat terbatas, baik

kualitas dan daya tahannya. Oleh karena itu perekaman degital dan komputerisasi

untuk dokumentasi dan administrasi sangat diperlukan.

Ketujuh, manajemen usaha (produksi dan pemasaran) masih bersifat tradisional dan

kekeluargaan, belum menggunakan manajemen modern berdasarkan bussiness plan

dan pembukuan keuangan yang baik.

Kedelapan, manajemen pemasaran yang menggunakan sistem off-line cendrung

masih pasif, menunggu orderan datang langsung dari buyer atau dari eksportir. Oleh

karena itu, kedua UKM kerajinan ini menyampaikan kebutuhan adanya website yang

mampu menjadi sarana promosi sekaligus pemasaran secara on-line.

Kesembilan, tantangan ke depan yang dihadapi untuk keberlanjutan dan perluasan

pemasaran serta mengurangi ketergantungan kepada guide atau konsultan bahasa

Inggris dan pemahaman terhadap hukum perdangangan internasional (termasuk

kontrak kerja antara vendor – distributor – buyer), kedua UKM ini memerlukan

peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan bahasa Inggris untuk bisnis (ekspor). Di

samping itu juga mereka memerlukan pendampingan pengurusan ijin usaha dan

perpajakan.

Kesepuluh, persoalan dan tantangan bersama para kelompok pengerajin adalah

terjaminnya ketersediaan bahan baku dan penjunjang serta peningkatan modal usaha,

Page 61: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

26

sehingga mereka membutuhkan sebuah koperasi pengerajin yang menyediakan jasa

keuangan mikro (simpan-pinjam) dan jasa penyediaan bahan baku aluminium dan

bahan-bahan penunjang lainnya.

Hasil diskusi kelompok terfokus (FGD) pada permasalahan-permasalahan yang

dihadapi pengerajin dan pengusaha kerajinan aluminium yang dianalisis

menngunakan teknik analisis sebab-akibat (root cause analysis) menurut Gano

(2008) dapat dipetakan dalam bentuk Ishikawa diagram menurut Tague (2004)

sebagai berikut:

Gambar 5.1. Ishikawa Diagram Peta Masalah Kerajinan Aluminium Menyali

Gambar 5a. Suasana kerja di

UKM Wahyu Artha.

Gambar 5b. Diskusi Tim

Pengusul dengan Bapak

Ardana*dan Bapak Arnawa.

Gambar 5c. Diskusi Tim

Pengusul dengan Bapak Ardana

dan Pembina UMKM Dinas

Kopdagprin Buleleng.

Page 62: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

27

BAB VI

PEMBINAAN PENGERAJIN

DAN PENGUSAHA KERAJINAN

Kegiatan pembinaan pengerajin dan pengusaha kerajinan telah banyak dilakukan

oleh berbagai instansi terkait, namun banyak di antara program-program pembinaan

tersebut masih bersifat aksidental. Kegiatan pembinaan yang terprogram dengan baik

diharapkan dapat meningkatkan daya saing pengerajin dan pengusaha kerajinan

sehingga industri kerajinan tetap eksis dan dapat menyejahterakan pelaku-pelaku

usaha kerajinan tersebut beserta keluarga-keluarga mereka dan masyarakat

sekitarnya. Sebagai sebuah contoh, program pembinaan pengerajin yang dilakukan di

Desa Menyali dalam bentuk program Iptek bagi Produk Ekspor yang berlangsung

secara multitahun. Dua pengusaha kerajinan yaitu Wahyu Artha Handicraft dan

Siapa Sangka Handicraft dibina dalam program ini secara berkesinambungan yang

dipaparkan sebagai berikut.

Berdasarkan hasil diskusi antara Bapak Ardana (Wahyu Artha Handycraft), Bapak

Arnawa (Siapa Sangka Handycraft), Pembina UMKM dari Dinas Koperasi,

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng) serta tim pelaksana pembinaan

disepakati perioritas permasalahan yang akan ditangani dalam tiga tahun sebagai

berikut. Pada tahun pertama, permasalahan prioritas adalah pewarnaan logam

aluminium, penyediaan alat produksi yang lebih modern, perluasan desain produk

untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen dan pembuatan website pemasaran.

Pada tahun kedua, permasalahan yang akan dipecahkan adalah perbaikan kualiats

dan peningkatan kapasitas produksi batik logam, penguatan manajemen produksi dan

pemasaran, peningkatan website untuk promosi dan pemasaran online, komunikasi

dengan buyer/rekanan berbahasa Inggris dan hukum dagang internasional, kesehatan

dan kenyamanan kerja, dan komunitas usaha dan koperasi. Sedangkan tahun ketiga

difokuskan pada branding batik logam, pembinaan kelompok plasma, pengembangan

desain produk untuk perluasan pasar, dan perlindungan hak atas kekayaan intelektual

(HaKI).

Mengacu pada hasil pemetaan masalah yang dihadapi oleh kedua mitra UKM

kerajinan aluminium dapat dijabarkan pertahun tentang pemilihan solusi (IPTEKS)

untuk mengatasi persoalan prioritas yang dihadapi.

Page 63: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

28

Tabel 6.1. Masalah Prioritas, Solusi IPTEKS, Pendekatan/Metode dan

Tujuan/Sasaran

No. Masalah Prioritas Solusi IPTEKS Pendekatan/

Metode

Tujuan/Sasaran/

Tahun Pertama

1. Pewarnaan logam

aluminium

Pewarnaan non-cat

yaitu dengan teknik

elektroplating dan

spinelisasi permukaan

dan sistem blok

bertahap.

Ujiterap dan

pelatihan

electroplating dan

spinelisasi

Pendampingan

penggunaan

bahan-bahan

kimia dalam

proses maupun

penanggulangan

limbahnya.

Terpecahkannya

masalah

kesulitan

pewarnaan

logam

aluminium agar

tidak

mengelupas.

Batik logam

aluminium yang

mudah

diaplikasikan

sesuai desain.

2. Penyediaan alat

produksi yang lebih

modern

Penyediaan mesin bubut

dan penggunaannya

untuk pembuatan

perkakas khusus untuk

kerajinan aluminium.

Alih pengetahuan

dan keterampilan

pembuatan

perkakas khusus

tradisional;

Rancang bangun

dan ujiterap

mesin bubut

untuk

modernisasi

pembuatan

perkakas

kerajinan;

Pelatihan dan

pendampingan

penggunaan dan

pemeliharaan

mesin bubut.

Adanya

regenerasi SDM

dalam membuat

perkakas khusus

untuk kerajinan

aluminium.

Peningkatan

kapasitas

produksi

perkakas untuk

pemenuhan

kebutuhan

perkakas dan

keberlanjutan

kerajinan

aluminium.

3. Perluasan desain

produk untuk

memenuhi beragam

kebutuhan

konsumen

Peningkatan

keterampilan

pembuatan desain

produk kerajinan yang

lebih responsif dengan

kebutuhan pasar.

Pelatihan dan

pendampingan

pembuatan desain

produk yang

didahului dengan

penambahan

wawasan tentang

perkembangan

desain produk

kerajinan di dunia

Dimilikinya

kompetensi

memadai

pembuatan

desain produk

menggunakan

piranti komputer

untuk

mengurangi

ketergantungan

Page 64: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

29

saat ini dan

trendnya.

desain produk

dari buyer

seperti selama

ini terjadi.

Perluasan desain

produk ditinjau

dari bentuk,

ukuran, ragam

hias, motif dan

penggunaannya.

4. Pembuatan website

pemasaran.

Pembuatan dan

pemeliharaan website

untuk promosi dan

pemasaran on-line.

Pelatihan desain

grafis

Pelatihan

pembuatan

website

Pelatihan

pemasaran on-

line

Pendampingan

pemeliharaan

website dan

pemasaran online

Dimiliki dan

dipergunakannya

secara optimal

website promosi

dan pemasaran

on-line oleh dua

UKM mitra.

Penambahan

pangsa pasar.

Peningkatan

omzet.

Tahun Kedua

1. Kualitas dan

kapasitas produksi

batik logam.

Integrasi anodizing

dan pewarnaan

kresol.

Pelatihan dan

pendampingan

integrasi anodizing

dan pewarnaan

kresol.

Kualitas batik

logam

meningkat dan

kapasistas

produksi lebih

besar.

2. Tuntutan pasar

terhadap desain

produk semakin

luas.

Perluasan desain

sesuai permintaan

komsumen, dan

integrasi aluminium

dengan logam lain

dan dengan kayu.

Pendampingan

perluasan desain

produk sesuai

tuntutan pasar.

Terpenuhiya

tuntutan pasar

terhadap update

desain produk.

3. Keselamatan dan

kesehatan kerja.

Penataan lay-out

produksi untuk

memenuhi standar

kesehatan,

keselamatan dan

kenyamanan kerja

serta melek kimia

dan lingkungan.

Pendampingan

penataan lay-out

produksi.

Pendampingan

pengolahan limbah

kerajinan logam,

kayu, dan

pewarnaannya.

Minimalisasi

kecelakaan

kerja;

Optimalisasi

proses produksi

dan peningkatan

efektifitas kerja

Penghindaran

tubuh dari

terpapar zat-zat

kimia berbahaya.

4. Manajemen

berbantuan

Penerapan

manajemen modern

berbantuan

Pelatihan dan

pendampingan

manajemen produksi

Diterapkannya

manajemen

produksi dan

Page 65: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

30

komputer. komputer

berbasiskan kearifan

manajemen keluarga

yang telah

diterapkan.

dan pemasaran

berbantuan

computer.

pemasaran

modern

Peningkatan

kapasitas

produksi dan

omzet penjualan.

5. Komunikasi dengan

buyer/rekanan

berbahasa Inggris

dan hukum dagang

internasional

Peningkatan

kemampuan

berbahasa Inggris

untuk bisnis dan

pemahaman hukum

perdagangan

internasional untuk

ekspor.

Pelatihan dan

pendampingan

berbahasa Inggris

untuk bisnis.

Penyuluhan hukum

dagang internasional.

Pelatihan tentnag

MoU, SPK, dan

Kontrak Kerja

Terjaminnya

tidak mis-

interpretasi

terhadap

kontrak-kontrak

kerja (vendor-

exportir-buyer)

yang berbahasa

Inggris.

Terhindar dari

penipuan atau

kesalahpahaman

yang merugikan

bisnis.

6. Promosi dan

pemasaran online.

Peningkatan

kapasitas website

sebagai media

promosi interaktif

dan pemasaran

online.

Pendampingan

update website.

Pelatihan pemasaran

online.

Website di-

update secara

regular.

Terjadi interaksi

antara pengusaha

dengan customer

melalui website.

7. Komunitas usaha

dan koperasi.

Pendirian Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng dan

pendirian Koperasi

Pengerajin

Aluminium.

Penyuluhan dan

pendampingan

pendirian Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha Kerajinan

Logam Buleleng.

Penyuluhan dan

pendampingan

pendirian Koperasi

Pengerajin

Aluminium.

Terbentuknya

Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan

Logam Buleleng

berbadan

hukum.

Terbentuknya

Koperasi

Pengerajin

Aluminium yang

berbadan

hukum.

Tahun Ketiga

1. Dikenalnya batik

logam secara luas

(nasional dan

internasional)

Branding batik

logam.

Promosi dan

publikasi batik

logam dengan

mengikuti

pameran/expo

produk kerajinan

di tingkat

nasional/

Dikenalnya batik logam

secara luas.

Meningkatnya

penggunaan HaKI batik

logam untuk

meningkatkan

pendapatan/

Page 66: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

31

internasional. royalti.

2. Perlunya

pengembangan

keunggulan

melalui

peningkatan

kualitas dan

kuantitas desain

produk.

Perluasan desain

produk.

Pendampingan

explorasi dan

inovasi desain

produk dengan

pangsa pasar

yang lebih luas.

Penciptaan pangsa pasar

ekspor yang lebih luas

dengan inovasi desain

produk.

3. Tuntutan pasar

agar menjamin

kuantitas, kualitas,

dan kontinuitas

produksi.

Peningkatan

kapasitas

produksi melalui

pembinaan

plasma produksi.

Pendampingan

peer-mentoring

keterampilan

mengerjakan

kerajinan desain

tak lazim/sulit

pada plasma

produksi.

Meminimalisasi

perbedaan hasil

pengerjaan desain

rumit/sulit saat

mengerjakan order paket

besar secara bersama-

sama dalam waktu

terbatas.

Terjaminnya kapasitas

produksi sesuai waktu

kontrak.

Terjaminnya kualitas dan

kontinuitas produksi.

4. Berfungsi efektif

dan keberlanjutan

Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng dan

Koperasi

Pengerajin

Aluminium.

Penguatan

kapasitas

kelembagaan

Asosiasi

Pengerajin dan

Pengusaha

Kerajinan Logam

Buleleng dan

Koperasi

Pengerajin

Aluminium.

Pelatihan

penguatan

kelembagaan dan

pembinaan SDM

Asosiasi dan

Koperasi.

Pelatihan dan

Pendampingan

Penyusunan,

Pelaksanaan, dan

Evaluasi Program

Kerja Asosiasi

dan Koperasi.

Berfungsi efektifnya

koperasi pengerajin

sebagai lembaga

keuangan mikro untuk

dari, oleh, dan untuk

pengerajin.

Terjalinnya silaturahmi

antar pengerain dan

pengusaha kerajinan.

5. Pengadministrasian

dan pembukuan

koleksi desain

produk dan

keunggulan proses

produksi serta

penyusunan

dokumen usulan

perlindungan HaKI

terhadapnya

HaKI dan

penulisan buku

Kerajinan

Alumnium

Menyali

Pelatihan dan

pendampingan

penyusunan draft

dokumen HaKI

terhadap desain,

proses dan

produk kerajinan

aluminium.

Workshop

menulis buku

bersama (tim

pelaksana dan

mitra).

Terlindunginya secara

hukum kekayaan

intelektual yang

terkandung dalam desain,

proses dan produk

kerajinan aluminium.

Perlindungan HaKI

secara mandiri oleh

pengusaha kerajinan.

Diterbitkannya sebuah

buku tentang kerajinan

aluminium Desa

Menyali.

Page 67: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

32

Target luaran utama program IbPE dalam tiga tahun adalah sebagai berikut: (1)

Terjadinya peningkatan kapasitas produksi hingga 50%; (2) Pasar ekspor bertambah

minimal tiga negara tujuan ekspor; (3) Penambahan omzet 20% tiap tahun; (4)

Terbitnya buku aneka kerajinan aluminium khas Desa Menyali dalam dua bahasa

(ber-ISBN); (5) Terbentuk sebuah koperasi pengerajin yang berbadan hukum dengan

anggota minimal 30 orang; (6) Minimal dua desain produk yang memiliki HaKI

(minimal hak cipta), dan (7) Minimal ada sebuah publikasi ilmiah tingkat nasional

atau internasional pertahun.Target luaran pendukung dalam tiga tahun adalah sebagai

sebuah teknologi “batik logam” yang menerapkan prinsip-prinsip kimia yang

prospektif untuk dipatenkan (HaKI).

Tahapan pencapaian target luaran disajikan sebagai Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Tahapan Pencapaian Target Luaran

No. Luaran Target Tahunan

Target

Tahun I

Target

Tahun II

Target

Tahun III

1. Peningkatan kapasitas

produksi

20% 35% 50%

2. Peningkatan omzet 20% 40% 60%

3. Penambahan jumlah

negara tujuan ekspor

1 negara 2 negara 3 negara

4. Asosiasi Pengerajin Penjajagan Pendirian Penguatan

5. Koperasi Pengerajin Penjajagan Pendirian Penguatan

6. HaKI 1 draft 1 daftar, 2 terdaftar

7. Publikasi nasional atau

internasional

1 artikel

publikasi

2 artikel

publikasi

3 artikel

publikasi

8. Buku Aneka Kerajinan

Alumnium Menyali

Penjajagan Draft Published

ber-ISBN

Page 68: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

33

Lampiran 3. Draft Paten

Page 69: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

34

Lampiran 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor

Page 70: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

35

Page 71: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

36

Lampiran 5. Buku Panduan HAKI

BUKU PANDUAN

PENDAFTARAN

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI):

HAK CIPTA DAN PATEN

Tim Pelaksana

Program IbPE Aneka Kerajinan Aluminium

Didanai oleh Direktorat Riset dan PPM

Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2015

Page 72: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

37

PRAKATA

Pentingnya perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual (HaKI) semakin

dirasakan oleh semua kalangan, termasuk para pengerajin aluminium di sentra

kerajinan aluminum Desa Menyali Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng. Namun

banyak di antara pengerajin tidak memiliki pengetahuan yang memadai bagaimana

caranya mendaftrakan HaKI atas karya-karya mereka sehingga pendaftaran HaKI

terhadap desain, proses, dan produk kerajinan masih minim.

Buku panduan ini disusun untuk memberikan wawasan tentang HaKI dan

pengetahuan tentang pendaftaran HaKI serta konsekuensinya. Buku panduan ini

hanya fokus pada Hak Cipta dan Paten sesuai peluang yang paling memungkinkan

bisa didaftarkan pada desain, proses, dan produk kerajinan batu permata, sementara

jenis-jenis HaKI lainnya dapat dipelajari dari buku sumber/rujukan dari buku

panduan sederhana ini.

Semoga bermanfaat.

Singaraja, 2 Agustus 2015

Tim Pelaksana

Program IbPE Aneka Kerajinan Aluminium

Page 73: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

38

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................

PRAKATA..............................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................

BAB 2 HAK CIPTA...........................................................................

BAB 3 PATEN...............................................................................

BAB 4 PENUTUP.............................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN.......................................................................

Page 74: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

39

BAB 1

PENDAHULUAN

Apa itu HaKI?

Hak kekayaan intelektual yang disingkat dengan HaKI atau HKI adalah suatu hak yang timbul dari hasil olah pikir atau lahir karena kemampuan intelektual yang menghasikan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia.

Mengapa HaKI penting?

HaKI sangat bermanfaat bagi kita karena HaKI dapat sebagai:

(1) aset perusahaan;

(2) pendukung pengembangan usaha;

(3) pencegah persaingan usaha tidak sehat dan peningkat daya saing;

(4) pemacu inovasi/kreativitas; dan

(5) pembentuk image.

Apakah usaha kerajinan kita memungkinkan memperoleh HaKI?

Semua hasil karya intelektual kita memeungkinkan untuk memperoleh HaKI apalagi

usaha kerajinan yang melibatkan banyak kreatifitas dan inovasi. Pertanyaan-

pertanyaan atau langkah-langkah berikut secara berurutan akan menuntun anda untuk

mencermati karya anda memiliki potensi HaKI atau tidak.

(1) Apakah karya intelektual anda merupakan hal yang baru? Kalau ya lanjut ke

poin (2), kalau tidak LUPAKAN untuk memperoleh HaKI.

(2) Apakah karya intelektual itu dikategorikan sebagai produk yang dapat

diberikan perlindungan HaKI? Kalau ya lanjut ke poin (3), kalau tidak

LUPAKAN untuk memperoleh HaKI.

(3) Apakah karya intelektual tersebut merupakan barang/produk yang dapat

dikomersialkan/memiliki nilai ekonomi? Kalau ya lanjut ke poin (4), kalau

tidak LUPAKAN untuk memperoleh HaKI.

Page 75: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

40

(4) Pilihlah jenis/bidang perlindungan HaKI yang sesuai dengan karya intelektual

anda. Kalau ya lanjut ke poin (5), kalau tidak LUPAKAN untuk memperoleh

HaKI.

(5) Daftarkan sesuai ketentuan yang berlaku. Kalau ya anda akan

MEMPEROLEH Haki, kalau tidak LUPAKAN untuk memperoleh HaKI.

Bidang/jenis HaKI manakah yang dapat dipilih berkaitan dengan kekayaan

intelektual dalam industri kerajinan khususnya kerajinan batu permata?

Secara garis besar HKI dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu:

(1) Hak Cipta (copyright);

(2) Hak kekayaan industri (industrial property rights), yang mencakup:

-Paten;

-Desain industri;

-Merek;

-Penanggulangan praktek persaingan curang;

-Desain tata letak sirkuit terpadu; dan

-Rahasia dagang.

Untuk usaha/industri kerajinan yang paling memungkinkan adalah hak cipta, paten,

merek, dan rahasia dagang.

Bagaimana sistem HaKI dapat menjamin perlindungan hukum terhadap karya

intelektual seseorang?

Sistem HaKI merupakan hak privat (private rights). Seseorang bebas untuk

mengajukan permohonan atau mendaftar karya intelektual atau tidak. Hak eksklusif

yang diberikan negara kepada individu pelaku HaKI (inventor, pencipta,

pendesain,dan sebagainya) tidak lain dimaksud sebagai penghargaan atas hasil karya

(kreativitas)nya dan agar orang lain terangsang untuk lebih lanjut mengembangkan

lagi, sehingga dengan sistem HKI tersebut kepentingan masyarakat ditentukan

melalui mekanisme pasar.

.

Kemana kita bisa mengurus pendaftaran HaKI?

Alamat yang dapat dituju untuk pengurusan HaKI adalah:

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Departemen Kehakiman dan HMA RI

Jalan Daan Mogot KM. 24

Page 76: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

41

Tangerang 15519 Banten Indonesia

Telp: (021)5524992, 5524994, 5517921

Fax: (021)5517921, 5525366

Website: www.dgip.go.id

Alamat yang dapat dituju untuk Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI

Bali:

Jalan Raya Puputan Niti Mandala Renon

Denpasar 80234

Telp. (0361) 226541, 228718

Fax. (0361) 226541, 240752

BAB 2

HAK CIPTA

Apa yang dimaksud dengan Hak Cipta?

Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, hak cipta

adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau

memperbanyak ciptaannya atau member izin untuk itu dengan tidak mengurangi

pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang atas

inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi,

kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan

bersifat pribadi.

Yang dimaksud dengan mengumumkan dalam hal ini adalah membacakan,

menyiarkan, memamerkan, menjual, mengedarkan, atau menyebarkan suatu ciptaan

dengan menggunakan alat apapun atau melakukan dengan cara apapun sehingga

ciptaan dapat dibaca, didengar, atau dilihat orang lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan memperbanyak adalah menambah jumlah baik

secara keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan

bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama termasuk mengubah wujud ciptaan

tersebut baik secara tetap ataupun sementara.

Apa yang dimaksud dengan pemegang hak cipta dan lisensi?

Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau pihak yang

menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak

dari pihak tersebut di atas. Sedangkan lisensi adalah izin yang diberikan oleh

pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk

Page 77: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

42

mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaannya atau produk hak terkaitnya

dengan persyaratan tertentu.

Bagaimana hak cipta dapat dialihkan?

Hak cipta dapat dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena pewarisan;

hibah; wasiat; perjanjian tertulis; atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh

peraturan perundang-undangan.

Ciptaan apa sajakah yang dilindungi oleh UU Hak Cipta?

Ciptaan yang dilindungi ialah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan

sastra yang meliputi karya: (1) Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay

out ) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; (2) Ceramah,

kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu; (3) Alat peraga yang dibuat

untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan; (4) Lagu atau musik dengan

atau tanpa teks; (5) Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan

pantomim; (6) Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir,

seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; (7) Arsitektur; (8)

Peta; (9) Seni batik; (10) Fotografi; (11) Sinematografi; (11) Terjemahan, tafsir,

saduran, bunga rampai dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.

Dengan demikian karya intelektual berkaitan dengan kerajinan batu permata dapat

menjadi lingkup dari hak cipta.

Bagaimana halnya kepemilikan hak cipta dari hasil kebudayaan rakyat atau hasil

ciptaan yang tidak diketahui penciptanya?

Negara memegang hak cipta atas (1) karya peninggalan prasejarah, sejarah dan

benda budaya nasional lainnya; (2) folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi

milik bersama seperti cerita, hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan

tangan, koreografi, tarian, kaligrafi dan karya seni lainnya.

Berapa jangka waktu perlindungan terhadap hak cipta?

Berdasarkan UU Hak Cipta pasal 29, ciptaan yang tergolong (1) buku, pamflet, dan

semua hasil karya tulis lainnya; (2) drama atau drama musikal, tari, koreografi; (3)

segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni patung dan seni pahat; (4) seni batik;

(5) lagu atau musik dengan atau tanpa teks; (6) arsitektur; (7) ceramah, kuliah, pidato

dan ciptaan sejenis lain; (9) alat peraga; (10) peta; (11) terjemahan, tafsir, saduran

dan bunga rampai; berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50

(lima puluh) tahun setelah pencipta meninggal dunia. Jika dimiliki 2 (dua) orang atau

lebih, hak cipta berlaku selama hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir

dan berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya.

Sedangkan menurut pasal 30 UU Hak Cipta, hak cipta atas ciptaan berupa (1)

program komputer, sinematografi, fotografi, database, karya hasil pengalihwujudan

berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan; (2) perwajahan

Page 78: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

43

karya tulis yang diterbitkan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali

diterbitkan.

Ciptaan dimiliki atau dipegang oleh suatu badan hukum, hak cipta berlaku selama 50

(lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan. Sedangkan hak cipta yang

dimiliki/dipegang oleh negara berdasarkan pasal 10 ayat (2) UU Hak Cipta berlaku

tanpa batas waktu.

Hal-hal apakah yang dapat pencipta atau pemegang hak cipta lakukan jika ada

pihak yang melakukan pelanggaran?

Jika ada pihak yang melakukan pelanggaran terhadap hak cipta, maka pencipta atau

pemegang hak cipta tersebut dapat: (1) mengajukan permohonan Penetapan

Sementara ke Pengadilan Niaga dengan menunjukkan bukti-bukti kuat sebagai

pemegang hak dan bukti adanya pelanggaran; (2) mengajukan gugatan ganti rugi ke

pengadilan niaga atas pelanggaran hak ciptanya dan meminta penyitaan terhadap

benda yang diumumkan atau hasil perbanyakannya; dan (3) melaporkan pelanggaran

tersebut kepada pihak penyidik POLRI dan/atau PPNS DJHKI.

Bagaimana prosedur permohonan pendaftaran ciptaan dalam lingkup seni

kerajinan?

Tahapan permohonan pendaftaran ciptaan kerajinan adalah sebagai berikut:

(1) Permohonan pendaftaran ciptaan diajukan dengan cara mengisi formulir yang

disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 3 (tiga).

(2) Pemohon wajib melampirkan: (a) surat kuasa khusus, apabila permohonan

diajukan melalui kuasa; (b) contoh ciptaan dengan ketentuan untuk produk

kerajinan berupa foto sebanyak 10 (sepuluh) lembar; (c) salinan resmi serta

pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir notaris, apabila

pemohon badan hukum; (d) foto kopi kartu tanda penduduk; dan (e) bukti

pembayaran biaya permohonan.

(3) Dalam hal permohonan pendaftaran ciptaan pemegang hak ciptanya bukan si

pencipta sendiri, pemohon wajib melampirkan bukti pengalihan hak cipta

tersebut.

Page 79: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

44

Gambar1.Skema Pendaftaran Hak Cipta

Tabel 1. Tarif Biaya Permohonan Hak Cipta berdasarkan PP No.38 Tahun 2009

Page 80: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

45

Page 81: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

46

BAB 3

PATEN

Apa itu paten?

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil

invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan

sendiri invensinya tersebut kepada pihak lain untuk melaksanakannya.

Hak eksklusif adalah hak yang hanya diberikan kepada Pemegang Paten untuk

jangka waktu tertentu guna melaksanakan sendiri secara komersial atau memberikan

hak lebih lanjut kepada orang lain. Invensi adalah ide inventor yang dituangkan ke

dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat

berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau

proses. Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau beberapa orang yang secara

besama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang

menghasilkan invensi. Sedangkan pemegang paten adalah iventor sebagai pemilik

paten atau pihak yang menerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang

menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam daftar umum paten.

Bagaimana kita dapat menggunakan paten orang lain atau orang lain

menggunakan paten kita?

Untuk dapat menggunakan paten orang lain atau paten kita dapat digunakan oleh

orang lain maka perlu mendapatkan lisensi. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh

pemegang paten kepada pihak lain berdasar perjanjian pemberian hak untuk

menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten yang diberi perlindungan dalam jangka

waktu dan syarat tertentu.

Dalam hal ini dikenal istilah Lisensi wajib. Lisensi wajib adalah lisensi untuk

melaksanakan paten yang diberikan, berdasarkan keputusan DJHKI, atas dasar

permohonan.Setiap pihak dapat mengajukan permohonan lisensi wajib kepada

DJHKI setelah lewat jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak

tanggal pemberian paten dengan membayar biaya tertentu, dengan alasan bahwa

paten yang bersangkutan tidak dilaksanakan atau tidak dilaksanakan sepenuhnya di

Indonesia oleh pemegang paten. Permohonan lisensi wajib dapat pula diajukan setiap

saat setelah paten diberikan atas dasar alasan bahwa paten telah dilaksanakan oleh

pemegang paten atau pemegang lisensinya dalam bentuk dan

dengan cara yang merugikan kepentingan masyarakat.

Apakah paten atau kepemilikan paten dapat dialihkan?

Paten atau pemilikan paten dapat beralih atau dialihkan baik seluruhnya maupun

sebagian karena (1) pewarisan, (2) hibah, (3) wasiat, (4) perjanjian tertulis, atau (5)

sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

Invensi-invensi apa sajakah yang dapat atau tidak dapat dipatenkan?

Page 82: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

47

Setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan

praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi, konstruksi atau komponennya dapat

memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk paten sederhana. Satu invensi, atau

beberapa invensi akan tetapi harus merupakan satu kesatuan invensi dapat diajukan

permohonan paten.

Yang tidak dapat diberi paten adalah invensi tentang: (1) Proses atau produk yang

pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban umum atau

kesusilaan; (2) Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedahan

yang diterapkan terhadap manusia dan/atau hewan; (3) Teori dan metode dibidang

ilmu pengetahuan dan matematika; atau (4) Semua makhluk hidup, kecuali jasad

renik serta proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan

kecuali proses non biologis atau proses mikrobiologis.

Berapakah jangka waktu berlakunya paten dan paten sederhana?

Paten memiliki jangka waktu berlaku selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak

tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang. Paten Sederhana

(sesuai dengan ketentuan dalam diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun

terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.

Tabel 3.1. Perbedaan antara Paten dan Paten Sederhana

Bagaimanakah prosedur dari permohonan paten?

Permohonan paten diajukan dengan cara mengisi formulir (terlampir) yang

disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4 (empat). Apabila

Page 83: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

48

permohonan diajukan melalui konsultan paten terdaftar selaku kuasa, maka dalam

permohonan perlu dilampiri surat kuasa. Apabila permohonan diajukan oleh pihak

lain yang bukan penemu (inventor), maka diperlukan surat pengalihan hak.

Dalam surat permohonan dilengkapi dengan deskripsi, klaim, abstrak: masing-

masing rangkap 3 (tiga). Deskripsi adalah uraian lengkap tentang invensi yang

dimintakan paten. Uraian tersebut mencakup:

(1) Judul invensi, yaitu susunan kata-kata yang dipilih untuk menjadi topik invensi;

(2) Bidang teknik invensi, yaitu menyatakan tentang bidang teknik yang berkaitan

dengan invensi;

(3) Latar belakang invensi yang mengungkapkan tentang invensi terdahulu beserta

kelemahannya dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang

merupakan tujuan dari invensi;

(4) Uraian singkat invensi yang menguraikan secara ringkas tentang fitur-fitur dari

klaim mandiri;

(5) Uraian singkat gambar (bila ada) yang menjelaskan secara ringkas keadaan

seluruh gambar yang disertakan;

(6) Uraian lengkap invensi yang mengungkapkan isi invensi sejelasjelasnya

terutama fitur yang terdapat pada invensi tersebut dan gambar yang disertakan

digunakan untuk membantu memperjelas invensi.

Klaim adalah bagian dari permohonan yang menggambarkan inti invensi yang

dimintakan perlindungan hukum, yang harus diuraikan secara jelas dan harus

didukung oleh deskripsi. Klaim tersebut mengungkapkan tentang semua

keistimewaaan teknik yang terdapat dalam invensi. Klaim tidak boleh berisi gambar

atau grafik tetapi boleh berisi tabel, rumus matematika ataupun rumus kimia. Klaim

tidak boleh berisi kata-kata yang sifatnya meragukan.

Abstrak adalah bagian dari spesifikasi paten yang akan disertakan dalam lembaran

pengumuman yang merupakan ringkasan uraian lengkap penemuan, yang ditulis

secara terpisah dari uraian invensi. Abstrak tersebut ditulis tidak lebih dari 200 (dua

ratus) kata, yang dimulai dengan judul invensi sesuai dengan judul yang ada pada

deskripsi invensi.

Di samping persyaratan administratif, dokumen permohonan paten juga harus

memenuhi persyaratan fisik mengenai penulisan deskripsi, klaim dan abstrak serta

pembuatan gambar ditetapkan sebagai berikut:

(1) Dari setiap lembar kertas, hanya salah satu mukanya saja yang boleh

dipergunakan untuk penulisan deskripsi, klaim dan abstrak serta pembuatan

gambar;

(2) Deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam lembaran kertas HVS yang terpisah

dengan ukuran kertas A-4 (29,7 cm x 21 cm) yang berat minimumnya 80 gram

dan dengan jarak sebagai berikut:

• Dari pinggir atas 2 cm (maksimal 4 cm);

• Dari pinggir bawah 2 cm (maksimal 3 cm)

• Dari pinggir kiri 2,5 cm (maksimal 4 cm)

Page 84: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

49

• Dari pinggir kanan 2 cm (maksimal 3 cm)

(3) Kertas A-4 tersebut berwarna putih, tidak mengkilat dan pemakaiannya harus

dilakukan dengan menempatkan sisi-sisinya yang pendek di bagian atas dan

bawah;

(4) Setiap lembar dari uraian dan klaim diberi nomor urut menurut angka Arab pada

bagian atas dan bawah;

(5) Di pinggir kiri dari pengetikan uraian invensi, klaim dan abstrak setiap lima

barisnya harus diberi nomor baris yang di setiap halaman baru selalu dimulai

dari awal;

(6) Pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan tinta warna hitam, dengan

jarak antar baris 1,5 spasi dan ukuran tinggi huruf minimum 0,21 cm;

(7) Tanda-tanda dengan garis, rumus kimia atau matematika dan tanda-tanda

tersebut dapat ditulis dengan tangan;

(8) Gambar harus dibuat dengan tinta hitam pada kertas putih ukuran A-4 yang berat

minimumnya 100 gram dan dengan jarak sebagai berikut:

• Dari pinggir atas 2,5cm;

• Dari pinggir bawah 1cm;

• Dari pinggir kiri 2,5 cm;

• Dari pinggir kanan 1.5 cm

(9) Setiap istilah yang dipergunakan dalam deskripsi, klaim, abstrak dan gambar

harus konsisten satu sama lain;

(10) Pengajuan permohonan paten harus dilakukan dalam rangkap 3 (tiga).

Tahap berikutnya adalah permohonan pemeriksaan substantif. Permohonan

pemeriksaan substantif diajukan dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan

untuk itu dalam bahasa Indonesia dengan melampirkan bukti pembayaran biaya

permohonan sebesar Rp 2.000.000,- (Dua juta rupiah) untuk Paten, sedangkan untuk

Paten Sederhana dengan membayar biaya sebesar Rp 350.000

Tahap selanjutnya adalah permohonan untuk memperoleh Petikan Daftar Umum

Paten. Permohonan ini diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh

pemohon dengan cara diketik rangkap 2 (dua) dengan mencantumkan judul

penemuan dan nomor paten (ID). Pemohon wajib melampirkan surat kuasa khusus,

apabila permohonan melalui kuasa; dan bukti pembayaran biaya permohonan.

Tabel 3.2.Tarif Biaya Permohonan Paten berdasarkan PP No. 38 Tahun 2009

Page 85: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

50

Page 86: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

51

Page 87: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

52

Page 88: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

53

Bagaimanakah upaya kita jika hasil pemeriksaan substanstif permohonan paten

ditolak?

Berdasarkan Pasal 60 UU Nomor 14 Tahun 2001 permohonan banding dapat

diajukan terhadap penolakan permohonan yang berkaitan dengan alasan dan dasar

pertimbangan mengenai hal-hal yang bersifat substantive. Permohonan banding

diajukan secara tertulis oleh Pemohon atau Kuasanya kepada Komisi Banding Paten

dengan tembusan yang disampaikan kepada Direktorat Jenderal. Tata cara

permohonan banding harus sesuai dengan pasal-pasal terkait pada UU Nomor 14

Tahun 2001 dan UU lain terkait yang berlaku.

Page 89: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

54

Gambar 3.1. Skema Permohonan Paten

Page 90: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

55

BAB 4

PENUTUP

Beberapa hal berkaitan dengan desain dan produk kerajinan dapat diusulkan untuk

mendapatkan hak cipta atau paten jika memiliki kebaruan (novelty), keunikan dan

nilai ekonomis.

Pendampingan penelusuran HaKI terhadap produk-produk sejenis sangat diperlukan

disamping pendampingan pendaftaran permohonan HaKI produk-produk kerajinan.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. (2004) Membangun Usaha Kecil –

Menengah berbasis Pendayagunaan Sistem Hak Kekayaan Intelektual.

Tangerang: DJ HKI

--------. (2011) Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual. Tangerang: DJ HKI

Page 91: I PE Aneka Kerajinan Aluminium - lppm.undiksha.ac.idlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal... · Buku Panduan HAKI 4. Buku Panduan Praktis Melakukan Perjanjian Ekspor-Impor 5

56

Lampiran 6. Draft Artikel untuk Publikasi Internasional