laporan akhir ipteks bagi masyarakat (i m

45
1 LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) I b M PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN JAGUNG AFKIR UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SIDODADI Oleh: Cahyuni Novia, SE. MP NIDN. 0708117701 (Ketua Tim Pengusul) Syaiful, S.Kom, MKom NIDN. 0720087601 (Anggota Tim Pengusul) SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID Juli 2017 Dibiayai oleh : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal penguatan Riset dan pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak PenelitianTahun Anggaran 2017 Nomor 120/SP2H/LT/DRPM/IV/2017 tanggal 3 April 2017

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

1

LAPORAN AKHIR

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IbM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI

PENGOLAHAN JAGUNG AFKIR UNTUK

MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT

DI DESA SIDODADI

Oleh:

Cahyuni Novia, SE. MP NIDN. 0708117701 (Ketua Tim Pengusul) Syaiful, S.Kom, MKom NIDN. 0720087601 (Anggota Tim Pengusul)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

Juli 2017

Dibiayai oleh :

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jenderal penguatan Riset dan pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Kontrak PenelitianTahun Anggaran 2017

Nomor 120/SP2H/LT/DRPM/IV/2017 tanggal 3 April 2017

Page 2: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

2

Page 3: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

3

RINGKASAN

Desa Sidodadi adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Paiton

Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Desa Sidodadi merupakan salah satu desa penghasil jagung terbesar di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Potensi tanaman jagung yang ada di Desa Sidodadi ini masih sangat bagus, produksi tanaman jagung rata-rata sekali panen menghasilkan 15 sampai dengan 20 ton. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pendapatan masyarakat kelompok ibu-ibu PKK melalui pengolahan jagung afkir menjadi keripik jagung (tortilla chips) dan dodol. Metoda yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah metoda deskriptif melalui pendekatan dan usaha komprehensip pada aspek sosial budaya, religi, mutu layanan dan kehidupan bermasyarakat terhadap olahan jagung afkir melalui penyuluhan dan pelatihan dengan cara demonstrasi langsung mengenai olahan jagung afkir menjadi keripik jagung (tortilla chips) dan dodol.

Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di desa Sidodadi adalah kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi. Metode ceramah dilakukan untuk menyampaikan berbagai informasi umum mengenai produk olahan jagung afkir, khususnya menjadi dodol dan keripik jagung (tortilla chips). Pada kesempatan ini disampaikan bahwa bagaimana penanganan bahan baku yang tadinya tidak bernilai tinggi menjadi bernilai tinggi dengan cara dibuat dodol dan keripik jagung (tortilla chips). Hasil capaian lainnya dalam kegiatan ini adalah : a) menariknya proses pembuatan dodol dan keripik jagung (tortilla chips), karena masih merupakan hal baru bagi masyarakat di Sidodadi, b) keingintahuan yang cukup besar dari para peserta khususnya ibu-ibu PKK terhadap materi pelatihan yang diberikan, c) menariknya komoditas jagung afkir sebagai bahan pangan yang memiliki nilai ekonomis tinggi saat ini Sedangkan yang menjadi faktor kendala dalam kegiatan ini adalah : a) kurangnya pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai diversifikasi produk olahan jagung afkir, b) kurangnya pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai penanganan dan proses pembuatan keripik jagung (tortilla chips) dan dodol jagung afkir, dan c) jaringan pemasaran produk keripik jagung (tortilla chips) dan dodol yang masih cukup sulit. Kata kunci: Jagung afkir, keripik jagung, dodol

Page 4: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

4

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmatdan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

Laporan Kemajuan Program Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) ini. Laporan ini

berjudul “IbM Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Jagung Afkir

Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat di Desa Sidodadi”

Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena

itu masukan dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna

melengkapi laporan kami. Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan

dorongan dari beberapa pihak, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terimakasih kepada :

1. Ketua STT Nurul Jadid Probolinggo

2. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STT Nurul Jadid Probolinggo

3. Ketua PKK RT.13/RW.07 dan RT. 14/RW.07 Desa Sidodadi.

Semoga laporan ini dapat member manfaat dan konstribusi pada

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya dan pembaca

pada khususnya.

Probolinggo, 15 Agustus 2017

Page 5: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

5

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. 1

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... 2

RINGKASAN ............................................................................................................ 3

PRAKATA ................................................................................................................. 4

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 5

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... 6

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. 7

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. 8

BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 9

BAB 2. TARGET DAN LUARAN ........................................................................... 13

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ....................................................................... 14

BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ..................................................... 21

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI ............................................................................. 23

BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA .......................................................... 27

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 29

LAMPIRAN ............................................................................................................... 30

Page 6: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

6

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Target dan luaran program pengabdian .................................................. 13

Tabel 2. Materi yang digunakan dalam pelatihan ................................................. 20

Tabel 3. Mitra kerja yang pernah membuat keripik dan dodol jagung sebelum

kegiatan IbM ........................................................................................... 24

Tabel 4. Produk yang dihasilkan menarik, dapat dikembangkan dan

bernilai jual ............................................................................................. 25

Tabel 5. Bahan baku mudah diperoleh dan cara pembuatan produk mudah dibuat

sendiri ...................................................................................................... 25

Page 7: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jagung kualitas afkir.............................................................................. 9 Gambar 2. Bahan baku pembuatan dodol dan keripik jagung (tortilla chips) ...... 15 Gambar 3. Koordinasi ketua tim dengan anggota tim........................................... 15 Gambar 4. Modul pelatihan pembuatan dodol dan keripik jagung (tortilla chips)16 Gambar 5. Uji coba resep oleh tim dalam pembuatan dodol dan keripik jagung

(tortilla chips)......................................................................................17 Gambar 6. Penyerahan alat kepada mitra oleh ketua pelaksana ........................... 17 Gambar 7. Pengarahan pada saat pembuatan dodol dan keripik jagung (tortilla

chips) .................................................................................................. 18 Gambar 8. Pelaksanaan pelatihan pembuatan dodol dan keripik jagung (tortilla

chips) .................................................................................................. 19

Page 8: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

8

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Produk Pengabdian ........................................................................... 30 Lampiran 2. Instrumen .......................................................................................... 31

Lampiran 3. Personalia Tenaga Pelaksana Beserta Kualifikasinya .......................... 33 Lampiran 4. Publikasi ........................................................................................... 42

Page 9: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Desa Sidodadi adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Paiton

Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Desa Sidodadi merupakan salah

satu desa penghasil jagung terbesar di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo.

Potensi tanaman jagung yang ada di Desa Sidodadi ini masih sangat bagus,

produksi tanaman jagung rata-rata sekali panen menghasilkan 15 sampai dengan

20 ton, Gambar jagung afkir segar diperlihatkan pada Gambar 1.

.

Gambar 1. Jagung afkir

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pokok yang menyediakan 60%

dari total produksi pangan dunia (Nuss dan Tanumihardjo, 2010) dan makanan

ketiga yang paling penting dari dunia setelah gandum dan padi (Aydinsakir et al.,

2013). Jagung sebagian besar terdiri dari karbohidrat, sebagian besar dalam

bentuk pati, dengan cukup jumlah protein serta beberapa lipid, vitamin, dan

mineral. Jagung memiliki komposisi protein sebesar 8-12%, serat kasar 0,8-2,5%

dan 68-73% karbohidrat (Ullah et al., 2010). Jagung mempunyai banyak manfaat

salah satunya untuk mencegah kanker (Jayaram et al., 2015).

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat penting dan

strategis dalam upaya pembangunan pertanian di Indonesia karena menjadi salah

Page 10: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

10

satu tanaman pokok bagi kebutuhan manusia (Widiyanti et al., 2016). Dalam

usaha meningkatkan daya guna jagung, maka perlu dilakukan diversifikasi

pengolahan produk pangan asal jagung. Produk pangan yang dimaksud

merupakan bahan olahan setengah jadi maupun bahan siap dikonsumsi. Bahan

olahan tersebut harus disukai oleh konsumen dan secara ekonomis pengolahan

bahan tersebut mempunyai efisiensi yang tinggi. Jagung juga dapat dikembangkan

menjadi produk yang bernutrisi dan bernilai jual tinggi dodoln itu tentunya akan

mempunyai masa simpan lebih panjang jika dikemas dengan baik (Agato dan

Narsih, 2011). Hasil panen dari tanaman jagung tidak semuanya bagus, melainkan

ada yang isi bijinya tidak rata atau ukurannya kecil dan jika dijual harganya sangat

murah, biasanya petani jagung didaerah sidodadi menyebutnya dengan sebutan

jagung afkir.

Salah satu hasil olahan jagung yang disukai konsumen pada saat ini adalah

keripik jagung atau tortilla (Sánchez‐Madrigal et al., 2014). Proses pengolahan

produk ini cukup sederhana sehingga berpeluang diadopsi oleh masyarakat

pedesaan, terutama wanita tani sebagai industri rumah tangga (Agato dan Narsih,

2011). Makanan ringan berbahan baku dasar jagung adalah keripik dan dodol.

Dodol jagung sangat mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.

Dodol jagung merupakan makanan tradisional yang cukup populer di beberapa

daerah di Indonesia, dapat diolah dari tepung ketan, tepung biji-bijian, palawija

maupun buah-buahan dicampur dengan gula atau diberi tambahan bahan lain

seperti tepung beras atau tepung ketan, tepung tapioka, tepung hunkwe, bahan

pewarna maupun bahan lainnya. Cara pembuatan dodol sangat mudah, peralatan

yang digunakan juga sederhana sehingga dapat diterapkan sebagai industri rumah

tangga (Wahyuni et al., 2014; Utomo et al., 2014; Novia et al, 2015).

Permasalahan utama masyarakat di Desa Sidodadi adalah belum mengenal

teknologi pengolahan jagung afkir. Sebagian besar produksi jagung di daerah ini

hanya dijual dalam bentuk segar dengan harga yang sangat murah dan biasanya

dipergunakan untuk direbus ataupun dijadikan lauk dan sayur. Sebagian lagi

biasanya dikeringkan untuk dijadikan pakan ternak. Harga jagung afkir sering kali

dibawah harga pasar yaitu Rp 1.500 – Rp 1.900/kg.

Page 11: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

11

Hal ini terjadi karena ketidak pahaman masayarakat setempat tentang

jenis produk lain yang dapat dihasilkan dari bahan baku jagung afkir, masyarakat

juga belum memahami teknologi sederhana apa yang dapat diaplikasikan pada

jagung afkir yang mereka miliki. Mereka beranggapan bahwa jagung hanya bisa

jual dalam bentuk segar (belum diolah) dan dikeringkan saja. Padahal hanya

dengan sentuhan teknologi yang sederhana jagung afkir dapat menjadi produk

olahan yang bernilai tinggi dibandingkan dengan menjual dalam bentuk belum

diolah. Salah satunya adalah mengolah jagung afkir menjadi keripik jagung

(tortilla chips) dan dodol.

Permasalahan lainnya adalah lambannya akses informasi yang masuk

kepedesaan dan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan

teknologi membuat masyarakat ketinggalan informasi-informasi penting yang

telah dan sedang berkembang, termasuk informasi penting mengenai teknologi

tepat guna sederhana yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Selain itu

tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap pola pikir kehidupan mayarakat

sehingga kreasi-kreasi baru sulit mereka ciptakan dan dikembangkan. Sarana dan

prasarana yang kurang, letak yang jauh dari kota juga merupakan suatu hambatan

dalam penerimaan teknologi terbaru. Kenyataan inilah yang terjadi pada seluruh

masyarakat pedesaan termasuk masyarakat petani jagung di desa Sidodadi

Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Permasalahan lainnya adalah peningkatan produksi jagung pada saat panen

raya sebesar 16,5-22 ton (10%) dengan harga jual jagung sampai Rp.750,-/kg,

sehingga harga tersebut lebih murah lagi dan sangat jauh dari harga normal.

Kondisi tersebut memaksa para petani jagung untuk tetap menjual jagung afkir

dalam bentuk segar karena terdesak oleh kebutuhan, bahkan ditemukan juga

jagung yang tidak dijual, tetapi dijadikan pakan ternak. Ditinjau dari aspek sosial

budaya masyarakat setempat, banyaknya jagung afkir yang tidak terjual atau

hanya menjadi pakan ternak sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dari petani

pendahulunya dan belum adanya sarana prasarana yang memadai dalam

mengakses informasi secara cepat.

Page 12: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

12

Jagung afkir yang tidak terjual bahkan sampai dijadikan pakan ternak atau

dibuang, secara aspek religi merupakan suatu kemubadziran yang tidak layak bila

dilakukan oleh seorang yang beragama, karena agama mengajarkan pada umatnya

bahwa kemubadziran adalah perilakunya syaitan. Sedangkan bila diolah, maka

masyarakat setempat akan mendapatkan penghasilan. Tambahan penghasilan

tersebut akan membuat masyarakat setempat lebih semangat dalam menjalankan

ibadahnya dan lebih optimis dalam menyongsong masa depan.

Pengolahan jagung afkir pada yang akan dilakukan oleh keluarga petani

maupun ibu-ibu dalam kelompok PKK, akan terjalin silaturahmi yang semakin

kuat, sehingga secara otomatis akan berdampak pada ketentraman kehidupan

bermasyarakat yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian pada analisis situasi, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut :

1. Desa Sidodadi merupakan daerah penghasil jagung, perlu upaya untuk

memberikan pengetahuan mengenai diversifikasi olahan jagung afkir kepada

masyarakat.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya kelompok ibu-ibu PKK

mengenai proses pembuatan produk keripik dan dodol dari jagung afkir yang

baik dan benar, menyebabkan jagung afkir seringkali terbuang karena tidak

terjual.

Page 13: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

13

BAB 2

TARGET DAN LUARAN

Berdasarkan potensi wilayah Desa Sidodadi yang sangat strategis karena

sebagai desa yang banyak menanam jagung, maka kegiatan Program Pengabdian

Kepada Masyarakat ini tentunya memiliki target dan luaran sebagai wujud

penerapan aplikasi teknologi yang disampaikan. Adapun target dan luaran yang di

hasilkan dari kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Target dan luaran program pengabdian

Target Luaran 1. Memberikan informasi peserta mengenai

produk turunan dari jagung afkir. 2. Peserta dapat mengikuti pelatihan

pengolahan jagung afkir menjadi keripik dan dodol.

3. Mempraktekkan cara mengolah sampai

pengemasan produk keripik dan dodol dari jagung afkir.

4. Kemampuan berkreatifitas dan pola pikir

dalam menangkap peluang bisnis yang menjanjikan.

5. Tumbuhnya jiwa kewirausahaan bagi

kelompok ibu-ibu PKK

1. Pemahaman masyarakat, khusunya ibu-ibu PKK tentang produk turunan yang dapat dihasilkan dari jagung afkir.

2. Ketrampilan kelompok ibu-ibu PKK dalam mengolah jagung afkir menjadi keripik dan dodol.

3. Peserta pelatihan mampu membuat keripik dan dodol dengan baik.

4. Peserta mengetahui cara merintis jaringan pemasaran baru.

5. Membuka peluang penciptaan lapangan

kerja untuk diri sendiri dan orang lain

Page 14: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

14

BAB 3 METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Kegiatan

Program pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Sidodadi,

Kecamatan Paiton, Kabupaten Malang Jawa Timur. Praktek pelatihan pembuatan

produk olahan jagung afkir menjadi keripik dan dodol dilakukan di rumah Ketua

PKK RT.13/RW.07. Sedangkan waktu program kegiatan pengabdian ini

dilakukan selama 8 bulan.

B. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan adalah kelompok ibu-ibu PKK RT.13/RW.07 dan RT.

14/RW.07 yang berdomisili di Desa Sidodadi.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan cara :

1. Survei lokasi kegiatan

Survei dilakukan dengan tujuan untuk menentukan tempat yang tepat

dalam melaksanakan kegiatan pengabdian ini. Survei kegiatan yang dilakukan

mencakup pemilihan sentra produksi jagung serta lokasi dimana akan

dilaksanakannya kegiatan (pemilihan tempat yang mudah dijangkau). Negosiasi

dengan Ketua PKK RT.13/RW.07 dan RT. 14/RW.07 sebagai mitra dalam

pelaksanaan kegiatan IbM dengan tujuan untuk menentukan jadwal, tempat, dan

persepsi yang sama tentang kegiatan.

2. Survei bahan baku untuk pelaksanaan kegiatan

Survei bahan baku bertujuan untuk memastikan bahan baku siap pakai

yaitu jagungh afkir. Hal ini dipandang perlu oleh tim karena, Desa Sidodadi

mayoritas petani jagung, sehingga tim perlu memastikan mempersiapkan bahan

siap pakai dengan memberikan dana yang diperlukan. Gambar 2 memperlihatkan

Page 15: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

15

bahan baku untuk pembuatan keripik dan dodol jagung afkir.

Gambar 2. Bahan baku pembuatan keripik dan dodol jagung afkir

3. Pengumpulan data pendukung kegiatan

Pengumpulan data pendukung dilakukan untuk memantau kegiatan pasca

panen jagung yang telah dilakukan oleh rekanan kegiatan selama ini, sehingga

arahan dalam pelaksanaan kegiatan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat

setempat.

Gambar 3. Koordinasi ketua tim dengan anggota tim 4. Sosialisasi dengan masyarakat setempat

Pendekatan secara kelompok dilaksanakan dengan maksud untuk menarik

minat warga setempat dalam mengikuti kegiatan yang telah direncanakan.

Page 16: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

16

Pemberian sekilas arahan mengenai pentingnya kegiatan ini menjadi tujuan utama

dalam sosialisasi. Arahan yang disampaikan dalam kegiatan ini, selain dalam

bentuk komunikasi dan presentasi juga dengan memberikan buku panduan

pembuatan keripik dan dodol jagung seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.

Mengenai materi yang disampaikan dapat dilihat pada Tabel 2.

Gambar 4. Modul pelatihan pembuatan keripik dan dodol jagung afkir

5. Pengkajian Produk oleh tim

Sebelum pelaksanaan kegiatan, tim perlu melakukan uji coba terhadap

produk untuk memastikan kualitas produk yang akan dibuat dalam kegiatan.

Gambar 5. Uji coba resep oleh tim dalam pembuatan keripik dan dodol

Page 17: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

17

6. Pendemonstrasian penggunaan alat

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendemonstrasikan cara

penggunaan alat-alat yang digunakan dan akhirnya disumbangkan bagi kelompok

warga setempat. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat memahami cara

pengoperasian dan perawatan alat tersebut.

Gambar 6. Penyerahan alat kepada mitra oleh ketua pelaksana

7. Percobaan pembuatan dodol dan keripik jagung pada saat kegiatan IbM

Praktek pembuatan dodol dan keripik jagung dalam kegiatan ini bertujuan

agar mitra kegiatan dapat secara langsung membuat keripik dan dodol jagung,

sehingga diharapkan mitra dapat membuat keripik dan dodol jagung dengan benar

pada saat kegiatan dan kemudian hari.

Page 18: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

18

Gambar 7. Pengarahan pada saat pembuatan keripik dan dodol jagung

8. Pelaksanaan Pembuatan Dodol dan Keripik Jagung serta Pengemasannya

Pembuatan dodol dan dodol jagung dalam kegiatan ini bertujuan agar

mitra kegiatan dapat secara langsung membuat dodol dan dodol jagung serta

mengetahui cara pengemasannya, sehingga diharapkan mitra dapat melakukan

pembuatan keripik dan dodol jagung afkir serta pengemasan dengan benar pada

saat kegiatan dan kemudian hari.

Gambar 8. Pelaksanaan pelatihan pembuatan keripik dan dodol jagung

Page 19: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

19

9. Merintis jaringan pemasaran

Mengumpulkan informasi harga dodol jagung yang sudah beredar di

pasaran untuk dodol jagung Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,- ukuran 150gr,

sedangkan dodol jagung afkir hasil pelatihan dijual dengan harga Rp 9.000,-

/150gr. Keripik jagung yang beredar di pasaran harganya Rp 8.000,- sampai

11.000,-/150gr, sedangkan harga jual keripik jagung afkir hasil pelatihan Rp.

6.500.-/150gr. Tabel 2 memperlihatkan materi yang digunakan dalam pelatihan

untuk dodol ukuran ± 1,4 kg dan keripik jagung afkir ukuran ±650 gram.

Tabel 2. Materi yang digunakan dalam pelatihan Produk

Pengabdian Bahan

Biaya Produksi

Cara Membuat

Dodol Jagung

- 1 kg Jagung segar - 500 gr tepung ketan - 1 liter santan kental - 500 gr gula - 1 sdt garam - 50 gr margarin - Plastik kemasan - Bahan bakar

Rp 6.000,- Rp 10.000,- Rp 7.000,- Rp 6.000,- Rp 500,- Rp 2.000,- Rp 3.000,- Rp 7.000,- Rp 41.500,-

1. Jagung yang sudah disisir diancurkan menjadi bubur menggunakan blender. (berikan sedikit santan).

2. Campur tepung ketan, sisa santan, gula, garam ke dalam bubur jagung, lalu masak dengan api kecil sampai mengental dan kalis (± 3 jam).

3. Masukkan margarine, aduk sampai rata lalu tuang kedalam loyang.

4. Diamkan sampai dingin, kemas dodol jagung dengan plastik.

Keripik Jagung

- 500 gram Jagung - 100 gram Terigu - 10 gram tepung sagu /

tapioka

- 5 gram garam - 1 sdk teh baking powder - 5 siung bawang putih

- 7 gram kapur sirih

- Minyak goreng

- Bahan Bakar - Plastik kemasan

Rp 2.000,- Rp 1.000,- Rp 1.000,- Rp 500,- Rp 500,- Rp 1.000,- Rp 500,- Rp 3.000,- Rp 5.000,- Rp 1.000,- Rp 15.500,-

1. Jagung yang sudah kering direbus 1 jam dengan larutan air kapur sirih. Kemudian dicuci sampai bersih dan direndam air bersih selama 15 jam. Lalu dicuci kembali kemudian dikukus selama 1 jam sampai lunak.

2. Jagung yang sudah dikukus dihaluskan dengan grinder kemudian dicampur dengan semua bumbu dan tepung. Diamkan 30 menit.

3. Giling adonan dengan ketebalan 2 - 5 dengan penggiling mie. Goreng dengan api sedang sampai kecoklatan. Angkat dan dinginkan kemudian kemas.

Page 20: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

20

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Pelaksana pada program pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari

ketua tim pengusul dan satu orang anggota yang memiliki disiplin keilmuan yang

berbeda-beda dengan tujuan saling melengkapi di berbagai bidang. Ketua Tim

pengusul memiliki kualifikasi dibidang teknologi pangan dan manajemen.

sehingga dapat memberikan informasi serta menyampaikan teknologi tepat guna

apa saja yang dapat dilakukan terhadap jagung dan memberikan pelatihan

keterampilan tentang pengolahan jagung menjadi keripik dan dodol. Pengalaman

kemasyarakatan yang telah dilakukan adalah pembuatan tempe, pembuatan nugget

jamur tiram putih, pembuatan keripik nanas, pembuatan dodol ubi jalar ungu,

pelatihan pembuatan selai dan dodol apel manalagi kualitas afkir di Kecamatan

Tumpang beserta pendampingan manajemen keuangannya, dan pelatihan

pembuatan selai dan dodol wortel di Kecamatan Tumpang beserta pendampingan

manajemen keuangannya.

Anggota I Tim Pengusul pada kegiatan pengabdian masyarakat

berkualifikasi dibidang Teknik Informatika yang berfungsi sebagai penunjang

dalam perintisan mencari jaringan pemasaran produk melalui internet dengan cara

membuat blog pribadi, sehingga dapat digunakan sebagai informator terhadap

aspek ekonomis. Anggota tim pengusul I keripikn tercatat sebagai sebagai Staf

Pengajar di Prodi Teknik Informatika STT Nurul Jadid. Pengalaman

kemasyarakatan yang telah dilakukan adalah pelatihan pembuatan kerupuk dan

dodol wortel di Kecamatan Tumpang beserta pembuatan blog untuk jaringan

pemasaran produk olahan wortel.

Tim pendukung untuk membantu menyelesaikan persoalan ini adalah

Dr. Deny Utomo, SPi, MP yang kini tercatat staf pengajar pada Prodi Ilmu dan

Teknologi Pangan Universitas Yudharta Pasuruan. Kepakaran yang dimiliki

adalah berkaitan dengan aspek manajemen industri hasil pertanian.

Page 21: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

21

Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat kali ini juga

melibatkan 2 mahasiswa program studi Teknik Informatika dengan tujuan

memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang dunia nyata dan memberikan

pembelajaran kepada mahasiwa cara menghadapi dunia luar kampus.

Page 22: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

22

BAB 5 HASIL YANG DICAPAI

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didahului dengan survei

pendahuluan. Hasil survei pendahuluan dan wawancara dengan ketua PKK

RT.13/RW.07 dan RT. 14/RW.07, informasi dari internet mengenai potensi desa

terlihat bahwa penduduk Desa Sidodadi sebagian besar menanam jagung. Hasil

wawancara dengan Ketua PKK RT.13/RW.07 dan RT. 14/RW.07 dan beberapa

warga yang diambil sebagai sampel dapat diambil kesimpulan, bahwa mereka

belum mengetahui diversifikasi olahan jagung afkir secara intensif. Khususnya

para petani jagung hanya menjual jagung dalam bentuk segar. Bahkan jagung

afkir yang diperoleh dari hasil panen dijual sangat murah dan tidak jarang sampai

terbuang, karena tidak ada yang membeli. Mayoritas jagung afkir, jika dikonsumsi

langsung menurut warga terasa asam dan juga berbentuk tidak sempurna,

sehingga jika dijual kurang menarik bagi konsumen.

Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi.

Metode ceramah dilakukan untuk menyampaikan berbagai informasi umum

mengenai produk olahan jagung afkir, khususnya menjadi dodol dan keripik. Pada

kesempatan ini disampaikan bahwa bagaimana penanganan bahan baku yang

tadinya tidak bernilai tinggi menjadi bernilai tinggi dengan cara dibuat dodol dan

keripik. Materi pelatihan disampaikan langsung melakukan pendemontrasian yang

berkenaan dengan proses pembuatan dodol dan keripik mulai dari penanganan

bahan baku,cara menghilangkan rasa asam pada jagung, cara penggunaan alat-alat

produksi, proses pencampuran bahan, pemasakan sampai pengemasan.

Evaluasi dilakukan dalam bentuk pertanyaan kontrol yang bertujuan untuk

melihat perhatian dan minat dari peserta pelatihan ini. Hal-hal yang menjadi

faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah :

1. Menariknya proses pembuatan dodol dan keripik jagung afkir ini, karena

masih merupakan hal baru bagi masyarakat di Desa Sidodadi.

Page 23: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

23

2. Keingintahuan yang cukup besar dari para peserta khususnya ibu-ibu PKK

terhadap materi pelatihan yang diberikan.

3. Menariknya komoditas jagung afkir sebagai bahan pangan yang memiliki

nilai ekonomis tinggi saat ini.

Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini adalah :

1. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu PKK dan petani jagung mengenai

diversifikasi produk olahan jagung afkir.

2. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu PKK dan petani mengenai penanganan dan

proses pembuatan keripik dan dodol jagung afkir.

3. Jaringan pemasaran produk dodol dan keripik yang masih cukup sulit.

Evaluasi produk kegiatan dilakukan untuk mengetahui kualitas keripik dan

dodol jagung yang dibuat oleh mitra kegiatan, sehingga tim dapat mengetahui

tingkat penyerapan tekonologi oleh mitra kegiatan. Salah satu cara untuk

melakukan evaluasi kegiatan dalam menghasilkan produk, tim melakukan

penyebaran kuisioner.

Mitra kerja yang ikut dalam kegiatan pelatihan pembuatan produksi dan

pengemasan adalah 25 orang dengan distribusi pendidikan 8 orang SMU, 8 orang

SMP dan 9 orang SD. Secara umum, pendidikan mitra kerja cukup baik dan data

yang ditemui menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun dari peserta yang pernah

mengetahui cara pembuatan keripik dan dodol jagung afkir.

Rendahnya pengetahuan pasca panen jagung afkir mitra kerja dengan

berlimpahnya bahan baku jagung afkir di desa Sidodadi merupakan fenomena

yang menarik perhatian tim kerja untuk melatih dan mentransfer pengetahuan

pembuatan keripik dan dodol jagung afkir. Tabel 3 memperlihatkan jumlah mitra

kerja yang pernah membuat keripik dan dodol jagung afkir sebelum kegiatan IbM

dilaksanakan

Tabel 3. Mitra kerja yang pernah membuat keripik dan dodol jagung sebelum

kegiatan IbM Keripik Dodol

Pernah 0 0 Belum pernah 25 25 Jumlah 25 25

Page 24: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

24

Tabel 4. Produk yang dihasilkan menarik, dapat dikembangkan dan bernilai jual Keripik Dodol

Ya 25 19 Tidak 0 6 Jumlah 25 25

Tabel 5. Bahan baku mudah diperoleh dan cara pembuatan produk mudah dibuat

sendiri Keripik Dodol

Ya 25 25 Tidak 0 0 Jumlah 25 25

Mitra kerja yang berjumlah 25 orang belum pernah membuat keripik dan

dodol jagung afkir (Tabel 3). Setelah melaksanakan kegiatan, ternyata 100% mitra

kerja dapat membuat produk keripik dan dodol jagung afkir dengan baik yaitu

secara fisik dan rasa keripik dan dodol menarik, sehingga dapat dikembangkan

sebagai produk olahan dari pasca panen jagung afkir (Tabel 4). Kondisi produk

akan lebih menarik dan ketahanan produk meningkat dengan dilakukan

pengolahan dan pengemasan yang benar.

Peralatan pengemasan yang dimiliki mitra kerja menjadi modal penting

dalam pengembangan produk dan peningkatan nilai jual keripik dan dodol jagung

afkir. Dasar dalam pengembangan produk yaitu bahan dasar yaitu jagung afkir

sangat mudah didapatkan di desa Sidodadi. Produk keripik dan dodol jagung

afkir juga relatif mudah di buat oleh mitra kerja pada saat pelatihan produksi

(Tabel 5) dan saat peninjauan keberlanjutan kegiatan. Saat membuat keripik dan

dodol jagung afkir, tim pelaksana memberikan alternatif dan penjelasan yang

mendasar serta sederhana.

Hasil evaluasi kegiatan melalui kuisioner, kemudian dijadikan dasar untuk

melakukan peninjauan tahap 1 dan 2. Kegiatan ini tidak hanya berhenti pada saat

kegiatan pelatihan bersama tim saja. Keberlanjutan kegiatan dan pengawasan

terhadap penggunaan alat yang diserahkan kepada warga dalam hal ini kelompok

ibu-ibu PKK Desa Sidodadi melalui Tim IbM STT Nurul Jadi Probolinggo dan

ada tidaknya transfer ilmu dalam pembuatan produk yang telah diberikan akan

dilakukan secara berkala.

Page 25: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

25

BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Setelah tercapai target dari pelatihan ini, maka tim pelaksana juga

mempunyai rencana tahapan berikutnya yaitu :

1. Evaluasi program

Evaluasi program kegiatan untuk mengetahui apakah seluruh program sudah

diaplikasikan kepada mitra dengan baik.

2. Pengajuan proposal PKM

Pembuatan proposal PKbM tentang pengemasan dan pengajuan ijin untuk

IRT untuk keripik dan dodol.

Page 26: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

26

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pelatihan pengolahan keripik dan dodol jagung afkir

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK dalam pengetahuan

diversifikasi produk olahan jagung afkir khususnya menjadi keripik dan dodol.

2. Masih adanya kesulitan dari ibu-ibu PKK dalam memasarkan produk keripik

dan dodol jagung afkir.

B . Saran

Dari hasil kegiatan ini disarankan :

1. Perlu kiranya dilakukan pelatihan yang lebih intensif untuk lebih banyak

memberikan informasi terbaru mengenai olahan jagung.

2. Perlu adanya tindak lanjut dari masyarakat desa Sidodadi untuk terus berupaya

merintis jaringan pemasaran produk keripik dan dodol jagung afkir dengan

melakukan pengemasan yang lebih menarik disertai adanya ijin IRT, agar

produknya dapat dikenal oleh masyarakat luas.

Page 27: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

27

DAFTAR PUSTAKA Agato & Narsih. 2011. Pengembangan hasil pertanian (jagung) menjadi produk

susu jagung dan kerupuk jagung. Jurnal Teknologi Pangan 2(1): 86-94.

Aydinsakir, K., Erdal, S., Buyuktas, D., Bastug, R. & Toker, R. 2013. The influence of regular deficit irrigation applications on water use, yield, and quality components of two corn (Zea mays L.) genotypes. Agricultural

Water Management 128: 65-71. Jayaram, S., Kapoor, S. & Dharmesh, S. M. 2015. Pectic polysaccharide from

corn (Zea mays L.) effectively inhibited multi-step mediated cancer cell growth and metastasis. Chemico-biological Interactions, 235: 63-75.

Novia, C., Syaiful & Utomo, D. 2015. Diversifikasi mangga menjadi selai dan dodol. Teknologi Pangan 6(2) : 76-79.

Nuss, E. T. & Tanumihardjo, S. A. 2010. Maize: a paramount staple crop in the context of global nutrition. Comprehensive Reviews in Food Science and

Food Safety 9(4): 417-436. Sánchez‐Madrigal, M. Á., Meléndez‐Pizarro, C. O., Martínez‐Bustos, F.,

Ruiz‐Gutiérrez, M. G., Quintero‐Ramos, A., Márquez‐Meléndez, R., ... & Campos‐Venegas, K. 2014. Structural, functional, thermal and rheological properties of nixtamalised and extruded blue maize (Zea mays L.) flour with different calcium sources. International Journal of Food Science &

Technology 49(2): 578-586. Ullah, I., Ali, M. & Farooqi, A. 2010. Chemical and nutritional properties of some

maize (Zea mays L.) varieties grown in NWFP, Pakistan. Pakistan journal

of Nutrition 9(11): 1113-1117. Utomo, D., Wahyuni, R. & Novia, C. 2014. Diversifikasi produk olahan apel

manalagi kualitas afkir menjadi selai dan dodol. Jurnal Agrika 8(2) : 211-217.

Wahyuni, R. Utomo, D., Novia, C. & Syaiful. 2015. Peningkatan nilai ekonomis wortel kualitas afkir menjadi krupuk dan dodol. Cyber Techn 9(2) : 53-57

Widiyanti, N. M. N. Z., Baga, L. M. & Suwarsinah, H. K. 2016. Kinerja usahatani dan motivasi petani dalam penerapan inovasi varietas jagung hibrida padalahan kering di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Penyuluhan 12(1): 31-42.

Page 28: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

28

Lampiran 1. Produk Pengabdian

DODOL DAN KERIPIK JAGUNG AFKIR

Page 29: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

29

Lampiran 2. Instrumen

Borang Kegiatan Program Ipteks bagi Masyarakat

Mitra Kegiatan : 1. Kelompok Ibu PKK Sidodadi

2. Kelompok petani Jagung Jumlah Mitra : 2 Usaha Pendidikan Mitra : - S-3……….orang

- S-2……….orang

- S-1……….orang

- Diploma……….orang

- SMA 8 orang

- SMP 8 orang

- SD 9 orang

- Tidak berpendidikan……….orang

Persoalan Mitra: Teknologi, Manajemen, Sosial-ekonomi, Hukum, Keamanan, Lainnya (sebutkan yang sesuai)

: Teknologi

Status Sosial Mitra: Pengusaha Mikro, Anggota Koperasi, Kelompok Tani/Nelayan, PKK/Karang Taruna, Lainnya (sebutkan yang sesuai)

: Kelompok Ibu-ibu PKK RT. 13/ RW.07 dan Kelompok Ibu-ibu PKK RT. 14/ RW.07 Sidodadi

Lokasi Jarak PT ke Lokasi Mitra : 1 Km Sarana transportasi: Angkutan umum, motor, jalan kaki (sebutkan yang sesuai)

: Motor dan mobil pribadi

Sarana Komunikasi: Telepon, Internet, Surat, Fax, Tidak ada sarana komunikasi (sebutkan yang sesuai)

: Telepon

Identitas Tim IbM Jumlah dosen : 3 orang Jumlah mahasiswa : 2 orang Gelar akademik Tim : - S-3 1 orang

- S-2 2 orang - S-1 0 orang - GB……….orang

Gender : Laki-laki 2 orang Perempuan 1 orang

Prodi/Fakultas/Sekolah : Teknik Informatika / STT Nurul Jadid Probolinggo

Aktivitas IbM Metode Pelaksanaan Kegiatan: Penyuluhan/Penyadaran , Pendampingan Pendidikan, Demplot, Rancang Bangun, Pelatihan Manajemen Usaha, Pelatihan Produksi, Pelatihan Administrasi, Pengobatan, Lainnya (sebutkan yang sesuai)

: Pelatihan Produksi

Page 30: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

30

Waktu Efektif Pelaksanaan Kegiatan : 7 bulan Evaluasi Kegiatan Keberhasilan : berhasil Indikator Keberhasilan Keberlanjutan Kegiatan di Mitra : Berlanjut Kapasitas produksi : Sebelum IbM 0 kg

Setelah IbM 30 kg Omzet per bulan : Sebelum IbM Rp. 0,-

Setelah IbM Rp. 2.500.000,- Persoalan Masyarakat Mitra : Terselesaikan Biaya Program : Ditlitabmas Sumber lain

: :

Rp. 40.000.000,- Rp. 500.000,-

Likuiditas Dana Program a) Tahapan pencairan dana : Mendukung kegiatan b) Jumlah dana : Diterima 100% Kontribusi Mitra Peran Serta Mitra Dalam Kegiatan : Aktif Kontribusi Pendanaan : Menyediakan Peranan Mitra : Objek kegiatan Keberlanjutan Alasan Kelanjutan Kegiatan Mitra : Permintaan masyarakat Usul penyempurnaan program IbM Model Usulan Kegiatan : Penyemperpurnaan kemasan

keripik dan dodol jagung afkir Anggaran Biaya : Rp. 50.000.000,- Lain-lain : - Dokumentasi (Foto kegiatan dan Produk) Produk/kegiatan yang dinilai bermanfaat dari berbagai perspektif (Sebutkan)

: Keripik dan dodol jagung

Potret permasalahan lain yang terekam : - Belum adanya diversifikasi produk olahan jagung

Luaran program IbM dapat berupa - Jasa : - Metode : - Produk/barang : Keripik, dodol, dan publikasi

ilmiah - Paten :

Page 31: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

31

Lampiran 3. Personalia Tenaga Pelaksana Beserta Kualifikasinya

BIODATA KETUA TIM PENGUSUL

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Cahyuni Novia, SE.,MP 2 Jenis Kelamin P 3 Jabatan Fungsional Asisten ahli/ IIIa 4 NIPY 080070 5 NIDN 0708117701 6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 8 Nopember 1977 7 E-mail [email protected] 8 Nomor Telepon/HP 08158089646 9 Alamat Kantor STT Nurul Jadid Paiton Probolinggo 10 Nomor Telepon/Faks Telp dan Fax. (0335)772073 11 Lulusan yang Telah

Dihasilkan S-1 = 2 orang; S-2 = - ; S3 = -

12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Sistim Informasi Akuntansi 2. Manajemen Umum

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Darma Persada Jakarta

Universitas Brawijaya

-

Bidang Ilmu Ekonomi Manajemen

Teknologi Industri Pertanian

-

Tahun Masuk-Lulus 1996-2000 2008-2010 - Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Hasil Penjualan Produk Kaos “777” Pada PT. Pabrik Kaos Aseli Jakarta

Kajian Kelayakan Teknis dan Finasial Produksi Nugget Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Rasa Ikan Tongkol (Euthynus aletrates) Skala Industri Kecil

-

Nama Pembimbing/Promotor

1. Drs. Soeroso 2. Sukardi, SE

1. Dr.Ir. Wignyanto, MS

2. Prof.Dr.Ir. Pratikto,MMT

-

Page 32: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

32

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1. Pemanfaatan Kulit Manggis Untuk Pewarna Alami

Mandiri 5

2. Analisis Kontribusi Teknologi Pada Industri Pengolahan Teripang di PT. Tripang Jaya Nusantara Pasuruan

Mandiri 5

3. Analisis Perancangan Pengolahan Pestisida Nabati Minyak Cengkeh Skala Industri Menengah

Mandiri 5

4.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Konsumen Melalui Metode Technology Contribution

Coefficient (TCC) di PT. Pembangkitan Jawa Bali Paiton-Probolinggo

Dikti 9

5. Strategi Peningkatan Produktivitas Unit Usaha Susu Pasteurisasi di Koperasi Sae Pujon

Mandiri 5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp) 1. Pelatihan Pembuatan Tempe Mandiri 3

2. Pelatihan Pembuatan Manisan Salak dan Strategi Pemasarannya

Mandiri 3

3. Pembuatan Keripik Nanas Mandiri 3

4. Pelatihan Pembuatan keripik Ubi Jalar Ungu Mandiri 3

5. Pelatihan Pembuatan Nugget Jamur Tiram Putih Mandiri 2

6.

Meningkatkan Pendapatan Petani Apel di Desa Duwet Krajan Melalui Pengolahan Apel Manalagi Kualitas Afkir Menjadi selai dan Dodol

Dikti 35

7. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Melalui Pengolahan Wortel Afkir Menjadi Krupuk Dan Dodol

Dikti 45

E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor

/Tahun

Page 33: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

33

1. Perancangan Unit Pengolahan Produk Ekstrusi Berbasis Jagung dan Beras Skala Industri Kecil

PRIMORDIA Vol.5, No.2 Juli

2009 ISSN 0216-7093

2. Strategi Teknologi Informasi dalam Supply Chain Management

Jurnal CYBER-TECHN

Vol.5, No.1 Nopember 2010 ISSN 1907-9044

3.

Kajian Kelayakan Teknis Dan Finansial Produksi Nugget Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Rasa Ikan Tongkol (Euthynus Aletrates) Skala Industri Kecil

Jurnal CYBER-Techn

Vol.5, No.2 April 2011

ISSN 1907-9044

4. Diversifikasi produk olahan apel manalagi kualitas afkir menjadi selai dan dodol

Jurnal Teknologi

Pangan

Vol.7 No.1 Juni 2014 ISSN 0216-7093

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Ipteks Bagi Masyarakat (IbM).

Malang, 30 Juli 2017 Pengusul (Cahyuni Novia, SE, MP)

Page 34: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

34

BIODATA ANGGOTA I TIM PENGUSUL

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Syaiful,S.Kom, M.kom 2 Jenis Kelamin L 3 Jabatan Fungsional Asisten ahli/ IIIa 4 NIPY 040031 5 NIDN 0720087601 6 Tempat dan Tanggal Lahir Probolinggo, 20 Agustus 1976 7 E-mail [email protected] 8 Nomor Telepon/HP 081234800269 9 Alamat Kantor STT Nurul Jadid Paiton Probolinggo 10 Nomor Telepon/Faks Telp dan Fax. (0335)772073 11 Lulusan yang Telah

Dihasilkan S-1 = 10 orang; S-2 = - ; S3 = -

12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Jaringan Komputer 2. Manajemen Pusat Komputer 3. Pemrograman WEB 4. Pengantar Komputer

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

Sekolah Tinggi Teknologi Nurul

Jadid

Universitas Dian Nuswantoro

-

Bidang Ilmu Teknik Informatika Teknik Informatika - Tahun Masuk-Lulus 1999-2003 2011-2013 - Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadiid

- -

Nama Pembimbing/Promotor

1. Drs. Widjianto, M.Kom

2. Bayu Setiawan,S.Kom., MMT

1. Dr.Ing. Vincent Suhartono

2. M. Arief Soeleman, M.kom

-

Page 35: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

35

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1. Sistem Informasi Pembayaran Terpadu Lembaga Sekolah di PP. Nurul Jadid Berbasis WEB

Mandiri 3

2. Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Berbasis WEB

Mandiri 3

3. Membangun E-Learning di Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid

Mandiri 5

4. Analisis dan perancangan sistem database yang terintegrasi di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton probolinggo

Dikti 13,5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp) 1. Pelatihan Pembuatan blog Mandiri 2

2. Pelatihan Desain WEB untuk Pemula di PP. Nurul Jadid

Mandiri 3

3. Pelatihan Pembuatan CMS Templates WEB Mandiri 3

4. Meningkatkan pendapatan masyarakat Melalui pengolahan wortel menjadi Krupuk dan dodol

Dikti 45

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Ipteks Bagi Masyarakat (IbM).

Probolinggo, 30 Juli 2017 Pengusul

(Syaiful, S.Kom, M.Kom)

Page 36: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

36

Lampiran 4. Publikasi

KREATIFITAS MASYARAKAT DALAM DIVERSIFIKASI OLAHAN

JAGUNG SERTA PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL

SEBAGAI SARANA PROMOSI PRODUK

Community Creativity in Diversification of Maize Processes and The Use of

Social Media as The Promotion of Product

Cahyuni Novia1)

, Syaiful2)

, Deny Utomo3)

1Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Probolinggo email : [email protected]

2Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid Probolinggo email : [email protected]

3Fakultas Pertanian, Universitas Yudharta Pasuruan email : [email protected]

ABSTRACT

Sidodadi Village is a village located in Paiton Sub-district of Probolinggo

Regency of East Java Province. Sidodadi Village is one of the biggest corn-

producing villages in Paiton Sub-district, Probolinggo District. The potential of

corn crops in Sidodadi Village is still very good, the production of corn crops on

average once harvest yields 15 to 20 tons. The goal to be achieved in community

service activities is to increase the income of the community groups of mothers

PKK through corn processing afkir into chips / tortillas and dodol. The method is

done by using lecture and demonstration method along with the training material,

and delivered directly by performing pendemontrasian with respect to the process

of making dodol and chips / tortillas ranging from raw materials, how to use the

means of production, the process of mixing the materials, cooking until

packaging. Working partners' results can make tortillas and maize dodol and can

do packing well.

Keywords: corn, tortilla chips, dodol

ABSTRAK

Desa Sidodadi adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Desa Sidodadi merupakan salah satu desa penghasil jagung terbesar di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Potensi tanaman jagung yang ada di Desa Sidodadi ini masih sangat bagus, produksi tanaman jagung rata-rata sekali panen menghasilkan 15 sampai dengan 20 ton. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pendapatan masyarakat kelompok ibu-ibu PKK melalui pengolahan jagung afkir menjadi keripik / tortilla dan dodol. Metode yang

Page 37: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

37

dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi disertai materi pelatihan, serta disampaikan langsung dengan melakukan pendemontrasian yang berkenaan dengan proses pembuatan dodol dan tortilla mulai daripenanganan bahan baku, cara penggunaan alat-alat produksi, proses pencampuran bahan, pemasakan sampai pengemasan. Hasil secara keseluruahan mitra kerja dapat membuat keripik/tortilla dan dodol jagung afkir serta dapat melakukan pengemasan dengan baik.

Kata kunci : Jagung, keripik jagung, dodol

PENDAHULUAN

Desa Sidodadi adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Desa Sidodadi merupakan salah satu desa penghasil jagung terbesar di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Potensi tanaman jagung yang ada di Desa Sidodadi ini masih sangat bagus, produksi tanaman jagung rata-rata sekali panen menghasilkan 15 sampai dengan 20 ton.

Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pokok yang menyediakan 60% dari total produksi pangan dunia (Nuss dan Tanumihardjo, 2010) dan makanan ketiga yang paling penting dari dunia setelah gandum dan padi (Aydinsakir et al., 2013). Jagung sebagian besar terdiri dari karbohidrat, sebagian besar dalam bentuk pati, dengan cukup jumlah protein serta beberapa lipid, vitamin, dan mineral. Jagung memiliki komposisi protein sebesar 8-12%, serat kasar 0,8-2,5% dan 68-73% karbohidrat (Ullah et al., 2010). Jagung mempunyai banyak manfaat salah satunya untuk mencegah kanker (Jayaram et al., 2015).

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang sangat penting dan strategis dalam upaya pembangunan pertanian di Indonesia karena menjadi salah satu tanaman pokok bagi kebutuhan manusia (Widiyanti et al., 2016). Dalam usaha meningkatkan daya guna jagung, maka perlu

dilakukan diversifikasi pengolahan produk pangan asal jagung. Produk pangan yang dimaksud merupakan bahan olahan setengah jadi maupun bahan siap dikonsumsi. Bahan olahan tersebut harus disukai oleh konsumen dan secara ekonomis pengolahan bahan tersebut mempunyai efisiensi yang tinggi. Jagung juga dapat dikembangkan menjadi produk yang bernutrisi dan bernilai jual tinggi selain itu tentunya akan mempunyai masa simpan lebih panjang jika dikemas dengan baik (Agato dan Narsih, 2011). Hasil panen dari tanaman jagung tidak semuanya bagus, melainkan ada yang isi bijinya tidak rata atau ukurannya kecil dan jika dijual harganya sangat murah, biasanya petani jagung didaerah sidodadi menyebutnya dengan sebutan jagung afkir.

Salah satu hasil olahan jagung yang disukai konsumen pada saat ini adalah keripik jagung atau tortilla (Sánchez‐Madrigal et al., 2014). Proses pengolahan produk ini cukup sederhana sehingga berpeluang diadopsi oleh masyarakat pedesaan, terutama wanita tani sebagai industri rumah tangga (Agato dan Narsih, 2011). Makanan ringan berbahan baku dasar jagung adalah keripik dan dodol jagung juga sangat mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Dodol jagung merupakan makanan tradisional yang cukup populer di beberapa daerah di Indonesia, dapat diolah dari tepung ketan, tepung biji-bijian, palawija maupun buah-buahan dicampur dengan gula atau diberi

Page 38: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

38

tambahan bahan lain seperti tepung beras atau tepung ketan, tepung tapioka, tepung hunkwe, bahan pewarna maupun bahan lainnya. Cara pembuatan dodol sangat mudah, peralatan yang digunakan juga sederhana sehingga dapat diterapkan sebagai industri rumah tangga (Wahyuni et al., 2014; Utomo et al., 2014; Novia et al, 2015).

Permasalahan utama masyarakat di Desa Sidodadi adalah belum mengenal teknologi pengolahan jagung afkir. Sebagian besar produksi jagung di daerah ini hanya dijual dalam bentuk segar dengan harga yang sangat murah dan biasanya dipergunakan untuk direbus ataupun dijadikan lauk dan sayur. Sebagian lagi biasanya dikeringkan untuk dijadikan pakan ternak. Harga jagung afkir sering kali dibawah harga pasar yaitu Rp 1.500 – Rp 1.900/kg.

Hal ini terjadi karena ketidak pahaman masayarakat setempat tentang jenis produk lain yang dapat dihasilkan dari bahan baku jagung afkir, masyarakat juga belum memahami teknologi sederhana apa yang dapat diaplikasikan pada jagung afkir yang mereka miliki. Mereka beranggapan bahwa jagung hanya bisa jual dalam bentuk segar (belum diolah) dan dikeringkan saja. Padahal hanya dengan sentuhan teknologi yang sederhana jagung afkir dapat menjadi produk olahan yang bernilai tinggi dibandingkan dengan menjual dalam bentuk belum diolah. Salah satunya adalah mengolah jagung afkir menjadi keripik (tortilla chips) dan dodol.

Lambannya akses informasi yang masuk kepedesaan dan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan teknologi membuat masyarakat ketinggalan informasi-informasi penting yang telah dan sedang berkembang, termasuk informasi penting mengenai teknologi tepat guna sederhana yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Selain itu tingkat pendidikan juga berpengaruh terhadap pola pikir kehidupan mayarakat sehingga kreasi-kreasi baru sulit mereka ciptakan dan dikembangkan. Sarana

dan prasarana yang kurang, letak yang jauh dari kota juga merupakan suatu hambatan dalam penerimaan teknologi terbaru. Kenyataan inilah yang terjadi pada seluruh masyarakat pedesaan termasuk masyarakat petani jagung di desa Sidodadi Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Permasalahan lainnya adalah peningkatan produksi jagung pada saat panen raya sebesar 16,5-22 ton (10%) dengan harga jual jagung bahkan sampai Rp.750,-/kg, sehingga harga tersebut lebih murah lagi dan sangat jauh dari harga normal. Kondisi tersebut memaksa para petani jagung untuk tetap menjual jagung afkir dalam bentuk segar karena terdesak oleh kebutuhan, bahkan ditemukan juga jagung yang tidak dijual, tetapi dijadikan pakan ternak. Ditinjau dari aspek sosial budaya masyarakat setempat, banyaknya jagung afkir yang tidak terjual atau hanya menjadi pakan ternak sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dari petani pendahulunya dan belum adanya sarana prasarana yang memadai dalam mengakses informasi secara cepat.

Perubahan perilaku masyarakat yang sedang digemari adalah penggunaan media social sebagai sarana komunikasi juga telah sampai di masyarakat desa Sidodadi. Tetapi mereka belum memanfaatkan media tersebut untuk sarana promosi, hanya sebagai media komunikasi saja. Sarana Promosi produk dengan dengan menggunakan media social. Menurut Hidayatullah (2016), media sosial adalah sebuah media online dimana penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakanisi meliputi blog, social network atau jejaring social (face book, Twitter, Instagram dsb), wiki, forum dan dunia virtual. Social media yang paling banyak digunakan adalah blog, social network atau jejaring social (face book, twitter, instagram dsb) dan wiki.

BAHAN DAN METODE

Bahan

Bahan keripik meliputi, jagung kualitas afkir, tepung tapioka, air, garam, bawang

Page 39: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

39

putih dan gula. Bahan pembuatan dodol meliputi, jagung afkir, santan, gula, garam, margarine, dan tepung ketan.

Alat

Alat yang digunakan adalah Blender, Penggiling daging (untuk menghaluskan jagung), gilingan mie (cetakan keripik), pemarut kelapa, sealer, dandang, kompor, pisau, talenan, sutil, bak penampungan bahan, wajan, sendok pengaduk, nampan cetakan, sepet, dan plastik kemasan.

Metode / Pelaksanaan penelitian

Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara pada pengurus PKK dan masyarakat. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mengetahui status sosial, pendidikan dan motivasi mitra kerja dalam kegiatan IbM yang dilaksanakan agar target luaran dapat tercapai.

Target luaran dinilai pada saat pelaksanaan kegiatan praktek pembuatan keripik dan dodol jagung afkir dan pemantauan keberlanjutan kegiatan dengan memanfatkan media soaial sebagai sarana promosi produk..

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat melibatkan dua mitra. Mitra kerja yang ikut dalam kegiatan pelatihan pembuatan produksi dan pengemasan adalah 25 orang dengan distribusi pendidikan 8 orang SMU, 8 orang SMP dan 6 orang SD. Secara umum, pendidikan mitra kerja cukup baik dan data yang ditemui menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun dari peserta yang pernah mengetahui cara pembuatan keripik dan dodol jagung afkir.

Rendahnya pengetahuan pasca panen jagung afkir mitra kerja dengan berlimpahnya bahan baku jagung afkir di desa Sidodadi merupakan fenomena yang menarik perhatian tim kerja untuk melatih dan mentransfer pengetahuan pembuatan

keripik dan dodol jagung afkir. Tabel 1 memperlihatkan jumlah mitra kerja yang pernah membuat keripik dan dodol jagung afkir sebelum kegiatan IbM dilaksanakan Tabel 1. Mitra kerja yang pernah membuat

keripik dan dodol sebelum kegiatan IbM

Keripik Dodol Pernah 0 0 Belum pernah

25 25

Jumlah 25 25 Tabel 2. Produk yang dihasilkan menarik,

dapat dikembangkan dan bernilai jual

Keripik Dodol Ya 25 16 Tidak 0 9 Jumlah 25 25

Tabel 3. Mitra kerja yang pernah

memanfaatkan media sosial sebagi sarana promosi produk

Keripik Dodol Pernah 0 0 Tidak 25 25 Jumlah 25 25

Mitra kerja yang berjumlah 25orang

belum pernah membuat keripik dan dodol jagung afkir (Tabel 1). Setelah melaksanakan kegiatan, ternyata 100% mitra kerja dapat membuat produk keripik dan dodol jagung afkir dengan baik yaitu secara fisik dan rasa keripik dan dodol menarik sehingga dapat dikembangkan sebagai produk pasca panen jagung afkir yang memberikan alternatif jagung dijual dalam bentuk segar (Tabel 2). Kondisi produk akan lebih menarik dan ketahanan produk meningkat dengan dilakukan pengolahan dan pengemasan yang benar.

Peralatan pengemasan yang dimiliki mitra kerja menjadi modal penting dalam pengembangan produk dan peningkatan nilai jual keripik dan dodol jagung afkir. Dasar dalam pengembangan produk yaitu bahan dasar yaitu jagung afkir sangat mudah

Page 40: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

40

didapatkan di desa Sidodadi. Produk keripik dan dodol jagung afkir juga relatif mudah di buat oleh mitra kerja pada saat pelatihan produksi dan saat peninjauan keberlanjutan kegiatan. Saat membuat keripik dan dodol, tim pelaksana memberikan alternatif dan penjelasan yang mendasar serta sederhana. Penjelasan tersebut berkenaan dengan mitra kerja yang akan mengkonsumsi produk yang dibuat. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi produk juga belum pernah dilakukan oleh peserta pelatihan, Karena para peserta masih banyak yang tidak mengetahui aplikasi di hp yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk.

KESIMPULAN

Dua tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Seluruh mitra kerja dapat membuat keripik

dan dodol jagung afkir serta melakukan pengemasan dengan baik.

2. Produk keripik dan dodol jagung afkir yang dihasilkan pada pelatihan produksi menarik dan dapat dikembangkan.

3. Bahan dasar pembuatan produk keripik dan dodol, yaitu jagung afkir yang mudah didapatkan di desa Sidodadi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan Ibm dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian ini terutama kepada DPRM Dikti, STT Nurul Jadid, dan Kelompok Ibu-ibu PKK Desa Sidodadi Kabupaten Probolinggo.

DAFTAR PUSTAKA

Agato & Narsih. 2011. Pengembangan hasil

pertanian (jagung) menjadi produk susu jagung dan kerupuk jagung. Jurnal Teknologi Pangan 2(1): 86-94.

Aydinsakir, K., Erdal, S., Buyuktas, D., Bastug, R. & Toker, R. 2013. The

influence of regular deficit irrigation applications on water use, yield, and quality components of two corn (Zea mays L.) genotypes. Agricultural

Water Management 128: 65-71. Hidayatullah, N. (2016). Promosi penjualan

melalui jejaring sosial (Studi deskriptif kualitatif promosi penjualan melalui jejaring sosial twitter pada “coffee house ulee kareng”). Flow, 2(18).

Jayaram, S., Kapoor, S. & Dharmesh, S. M. 2015. Pectic polysaccharide from corn (Zea mays L.) effectively inhibited multi-step mediated cancer cell growth and metastasis. Chemico-

biological Interactions, 235: 63-75. Novia, C., Syaiful & Utomo, D. 2015.

Diversifikasi mangga off grade menjadi dodol dan dodol. Teknologi

Pangan 6(2) : 76-79. Nuss, E.T. & Tanumihardjo, S.A. 2010.

Maize: a paramount staple crop in the context of global nutrition. Comprehensive Reviews in Food

Science and Food Safety 9(4): 417-436.

Sánchez‐Madrigal,M.Á., Meléndez‐Pizarro, C.O.,Martínez‐Bustos,F., Ruiz‐Gutiérrez,M.G., Quintero‐Ramos, A., Márquez‐Meléndez, R., ... & Campos‐Venegas, K. 2014. Structural, functional, thermal and rheological properties of nixtamalised and extruded blue maize (Zea mays L.) flour with different calcium sources. International Journal of Food Science

& Technology 49(2): 578-586. Ullah, I., Ali, M. & Farooqi, A. 2010.

Chemical and nutritional properties of some maize (Zea mays L.) varieties grown in NWFP, Pakistan. Pakistan

journal of Nutrition 9(11): 1113-1117. Utomo, D., Wahyuni, R. & Novia, C. 2014.

Diversifikasi produk olahan apel manalagi kualitas afkir menjadi dodol dan dodol. Jurnal Agrika 8(2) : 211-217.

Page 41: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

41

Wahyuni, R. Utomo, D., Novia, C. & Syaiful. 2015. Peningkatan nilai ekonomis wortel kualitas afkir menjadi krupuk dan dodol. Cyber

Techn 9(2) : 53-57 Widiyanti, N. M. N. Z., Baga, L. M. &

Suwarsinah, H. K. 2016. Kinerja

usahatani dan motivasi petani dalam penerapan inovasi varietas jagung hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal

Penyuluhan 12(1): 31-42.

Page 42: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

42

Page 43: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

43

Page 44: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

44

Page 45: LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I M

1