lapkas thoraks_ revisi
DESCRIPTION
thoraksTRANSCRIPT
BAB 3
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama (Inisial) : RS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 18 tahun
Alamat : Kebun PTPN III
Pendidikan Terakhir : SMK
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
Tanggal Masuk : 05 Juni 2015
Anamnesis
Keluhan Utama : Sesak Nafas
Telaah : Hal ini dialami pasien +/- 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Sebelumnya mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kanan belakang
dan perut kanan bawah lima(5) jam yang lalu. Pasien ditusuk oleh orang
yang dikenalnya yang memiliki tinggi yang sama dengan pasien, tusuk
dari arah depan dan belakang dengan pisau dapur. Kemudian pasien
dikejar ke RS terdekat untuk mendapatkan pengobatan dan penjahitan luka
dan pasien diperbolehkan pulang. Namun pasien merasakan sesak makin
bertambah dan memutuskan datang ke RS HAM. Riwayat pingsan (-).
Riwayat Penyakit Terdahulu : -
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Riwayat Pengobatan : -
Riwayat Alergi : -
Riwayat Operasi : -
Primary Survey
Airway (A) : Clear
Breathing (B) : Spontan, 28x/i
Circulation (C): Akral Hangat dan Merah, CTR <2”, TD: 110/90mmHg, HR : 110x/i
Disability (D) : GCS ( E4 V5 M6 ) : 15 (Compos Mentis)
Exposure (E) : Log Roll : luka tusuk pada dada
Secondary Survey
Kepala : Simetris
- Mata : Konjungtiva palpebra anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), reflex pupil
(+/+), pupil isokor 3 mm kiri dan kanan
- T/H/M : dalam batas normal
- Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-) Pembesaran Tiroid (-)
Thorax :
- Look : Asimetris, Ketinggalan nafas pada dada kanan, luka tusuk pada dinding
dada kanan belakang
- Feel : Palpasi : SF kanan < kiri
Perkusi : hipersonor pada seluruh lapangan paru kanan
- Listen : SP : vesikuler dan menghilang di lapangan paru kanan, ST: (-)
Abdomen :
- Look : Simetris, tampak luka panjang +/- 10cm terjahit di kuadran kanan bawah.
- Feel : Palpasi : Soepel, Hati/Limpa tidak teraba, Nyeri tekan di daerah luka.
- : Perkusi : timpani
- Listen : normoperistaltik (+)
Genitalia : Dalam batas normal
Ekstremitas : (Superior) : Dalam batas normal, (Inferior) : Dalam batas normal
Diagnosa Kerja : (Right) Pneumothoraks d/t penetrating thoracoabdominal stab wound.
Tatalaksana Awal di IGD :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Inj. Ranitidine 50mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30mg/8 jam
- Cek DL, HST, KGD, Albumin, Elektrolit, RFT
- Foto Thorax PA erect
Laboratorium
- Hb : 8,90 g%
- Leukosit : 22,44 /mm3
- Trombosit : 223.000/mm3
- Ht : 25,40%
- PT : Pasien (15,2) Kontrol (13,5)
- INR : 1,13
- APTT : Pasien (26,4) Kontrol (33,2)
- TT : Pasien (18,2) Kontrol (17,2)
- Albumin : 3,2 gr/dL
- KGD : 235,60 mg/dL
- Ureum : 20,20 mg/dL
- Kreatinin : 1,17 mg/dL
- Natrium : 134 mEq/L
- Kalium : 4,1 mEq/L
- Klorida : 106 mEq/L
Foto Thorax: PA Erect (05 Juni 2015 – 22.40WIB)
Tampak pleural line di hemithoraks kanan.
Kesan : Pneumothorax pada paru kanan.
Tindakan
Dilakukan pemasangan thoracic tube + WSD emergensi (05 Juni 2015 - 23.30WIB)
Dengan pemasangan thoracic tube didapati :
Sesak berkurang (-), initial bubble (+), cairan hemoragik (+) +/- 50cc, Undulasi (+). Dilakukan
pemantauan selama 3 jam.
Foto Thorax Post Chest Tube Insertion : PA Erect (06 Juni 2015 – 0040 WIB)
Pleural line (-),WSD terfiksasi (+).
Kesan : Pneumothorax teratasi paru kanan berkembang
penuh.
Hasil dari Cairan dari Chest Tube : Initial bubble (+), Cairan Hemoragik (+) +/- 50cc, Undulasi (+).
Follow Up – Post Chest Tube Insertion di IGD (06 Juni 2015)
Hari/
Tanggal/
Waktu
S O A P
Sabtu/
06 Juni 2015
0100WIB
Sesak (+)
berkurang,
Nyeri dada (+)
daerah luka
tusuk, Nyeri
Perut (+)
daerah luka
tusuk.
Sens : CM
TD : 110/80mmHg
HR : 94x/i
RR : 25x/i
T : 36,6°C
Cairan WSD : 50cc
Undulasi (+)
Bubble (-)
Hematopneumothorak
s d/t penetrating
thorocoabdominal stab
wound + Post Chest
tube insertion (H1)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Sabtu/
06 Juni 2015
0200WIB
Sesak (-),
Nyeri dada (+)
daerah luka
tusuk, Nyeri
Perut (+)
daerah luka
Sens : CM
TD : 120/80mmHg
HR : 74x/i
RR : 22x/i
T : 36.2°C
Hematopneumothorak
s d/t penetrating
thorocoabdominal stab
wound + Post Chest
tube insertion (H1)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
tusuk. Cairan WSD : 10cc
Undulasi (+)
Bubble (-)
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Sabtu/
06 Juni 2015
0300WIB
Sesak (-),
Nyeri dada (+)
daerah luka
tusuk, Nyeri
Perut (+)
daerah luka
tusuk.
Sens : CM
TD : 120/80mmHg
HR : 74x/i
RR : 22x/i
T : 36.2°C
Cairan WSD : 10cc
Undulasi (+)
Bubble (-)
Hematopneumothorak
s d/t penetrating
thorocoabdominal stab
wound + Post Chest
tube insertion (H1)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Follow Up di Ruangan
Hari/
Tanggal
S O A P
Sabtu/
06 Juni 2015
(0700)
Sesak (-),
Nyeri dada (+)
daerah luka
tusuk, Nyeri
Perut (+)
daerah luka
tusuk.
Sens : CM
TD : 120/80mmHg
HR : 84x/i
RR : 20x/i
T : 36,8°C
Cairan WSD +/-
70cc/6jam. undulasi
(+), bubble (-).
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks :
I : Simetris,
Ketinggalan
pernafasan (-),
P : SF Kanan = Kiri
Hematopneumothoraks
d/t penetrating
thorocoabdominal stab
wound + Post Chest
tube insertion (H1)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Transfusi PCR
2bag.
R/ Pemeriksaan
Darah Lengkap
Post Transfusi.
P : sonor pada kedua
lapangan paru.
A : SP: Vesikular
(+/+)
Abdoman:
I : Simetris
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
Minggu/
07 Juni 2015
Sesak (-),
Nyeri dada (+)
daerah luka
tusuk, Nyeri
Perut (+)
daerah luka
tusuk.
Sens : CM
TD : 110/80mmHg
HR : 74x/i
RR : 20x/i
T : 36,6°C
Cairan WSD +/-
20cc/24jam,
undulasi (+), bubble
(-).
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks :
I : Simetris,
Ketinggalan
pernafasan (-),
P : SF Kanan = Kiri
P : sonor pada kedua
lapangan paru.
Hematopneumothoraks
d/t penetrating
thorocoabdominal stab
wound + Post Chest
tube insertion (H2)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Chest Fisioterapi
A : SP: Vesikular
(+/+)
Abdoman:
I : Simetris
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
Senin/
08 Juni 2015
Sesak (-),
Nyeri dada (+)
daerah luka
tusuk, Nyeri
Perut (+)
daerah luka
tusuk.
TD : 110/80mmHg
HR : 79x/i
RR : 20x/i
T : 36,8°C
Cairan WSD +/-
10cc/24jam,
undulasi (-), bubble
(-).
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks :
I : Simetris,
Ketinggalan
pernafasan (-),
P : SF Kanan = Kiri
P : sonor pada kedua
lapangan paru.
A : SP: Vesikular
(+/+)
Hematopneumothoraks
d/t penetrating
thorocoabdominal stab
wound + Post Chest
tube insertion (H3)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Chest Fisioterapi
Abdoman:
I : Simetris
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
Selasa/
09 Juni 2015
Sesak (-),
Nyeri dada (+)
daerah luka
tusuk, Nyeri
Perut (+)
daerah luka
tusuk
berkurang.
TD : 120/80mmHg
HR : 88x/i
RR : 19x/i
T : 37.3°C
Cairan WSD +/-
0cc/24jam, undulasi
(-), bubble (-).
Pemeriksaan Fisik :
Thoraks :
I : Simetris,
Ketinggalan
pernafasan (-),
P : SF Kanan = Kiri
P : sonor pada kedua
lapangan paru.
A : SP: Vesikular
(+/+)
Abdoman:
I : Simetris
Hematopneumothoraks
d/t penetrating
thorocoabdominal stab
wound + Post Chest
tube insertion (H4)
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone
1gr/12jam
Inj. Ketorolac
30mg/8jam
Inj. Ranitidin
50mg/12jam
Chest Fisioterapi
Rencana
Cabut Chest tube pada
tanggal 10 Juni 2015
jika tidak dijumpai
cairan hemoragik.
P : Soepel, H/L/G
tidak teraba. Nyeri
tekan (+) pada luka
tusuk.
P : Timpani
A: Peristaltik (+) N
BAB 4
KESIMPULAN
Pasien laki-laki usia 18 tahun dating dengan keluhan utatam sesak nafas. Hal ini dialami
pasien +/- 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien terlibat perkelahian sehingga
mengalami luka tusuk di dada kanan belakang dan perut. Kemudian pasien langsung dibawa
bewrobat di RS Grand Medistra dan dilakukan penjahitan pada luka tusuknya. Pasien memutus
ke RSHAM karena sesak napas makin memberat.
Dari pemeriksaan fisik thorax didapati inspeksi dijumpai asimetris fusiformis,
ketinggalan pernafasan pada dada kanan, palpasi, nyeri tekan dijumpai pada lapangan paru kanan
dengan Stem Fremitus kanan melemah dibanding kiri, perkusi hipersonor pada lapangan dada
kanan, auskultasi suara pernafasan menhilang pada lapangan paru kanan.
Dari pemeriksaan laboratorium didapati kesan Anemis. Dari hasil foto toraks erect PA
didapati kesan Pneumotoraks.
Tatalaksana Awal di IGD :
- IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam
- Inj. Ranitidine 50mg/12 jam
- Inj. Ketorolac 30mg/8 jam
- Foto Thorax PA erect
- Cek DL, HST, KGD, Albumin, Elektrolit, RFT.
- Pemasangan Chest Tube Insertion
Kemudian dilakukan tindakan insersi chest tube. Setelah pemasangan WSD dilakukan
foto thoraks ulang untuk mengontrol posisi WSD. Hasil drainase didapatkan gelombung udara
(+) dan perdarahan (+) volume +/- 50cc.