lapkas-khoriokarsinoma

Upload: haidy

Post on 13-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    1/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    PENDAHULUAN

    Secara klinis gestational trophoblastic disease merupakan spektrum dari lesi

    trophoblastic yang dikarakterisir oleh proliferasi dan maturasi abnormal dari trofoblas.

    Penyakit trofoblas gestasional merupakan kelompok lesi heterogen, mencakup mola

    hidatidosa, mola infasif, koriokarsinoma, dan tumor trofoblas dari tempat implantasi plasenta

    yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari jaringan trofoblas.1,2

    Mola hidatidosa merupakan jonjotjonjot korion !chorionik "illi# yang tumbuh

    berganda berupa gelembunggelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga

    menyerupai buah anggur.1,2,$ %elainan ini merupakan bentuk jinak dari penyakit trofoblas

    gestasional, dimana terbentuk 2 bentuk yaitu mola komplit yang terjadi akibat pembuahan

    telur kosong oleh satu sperma & yang kemudian membelah diri, dan mola parsial yang susuna

    kromosomnya triploid dengan satu set kromosom paternal tambahan yang haploid akibat

    pembuahan sel telur oleh 2 sperma.2,'(ejala klinik dari mola partial umumnya menyerupai

    mola komplit tetapi biasanya lebih ringan. Mola komplit mempunyai resiko yang lebih besar

    untuk berkembang menjadi keganasan trofoblastik.$,',)

    Penyebab mola tidak diketahui, faktorfaktor yang dapat menyebabkan antara lain *1,2,',)

    1. +aktor o"um * o"um patologikmati tapi lambat dikeluarkan

    2. -munoselektif dari trofoblas

    $. %eadaan sosialekonomi yang rendah.

    '. Paritas tinggi

    ). %ekurangan nutrisiprotein

    . -nfeksi "irus dan faktor kromosom yang belum jelas.

    Mola hidatidosa dapat mengalami transformasi menjadi bentuk ganasnya yakni

    koriokarsinoma. %oriokarsinoma adalah tumor ganas !maligna# dari trofoblas dan biasanya

    timbul setelah kehamilan mola )/0, kehamilan aterem 2)0, abortus atau kehamilan ektopik

    2)0.1,2,$ Secara klinis spektrum P( !Penyakit rofoblas (estasional# yang meliputi

    mola in"asif, koriokarsinoma dan plasental site trofoblastik tumor lebih banyak ditemukan di

    sia. 3i -ndonesia diperkirakan sebanyak 1),$1/./// sedangkan di S sekitar /,$1/.///

    kehamilan dan di 4ropa sekitar /,21/./// kehamilan.

    %ejadian koriokarsinoma dapat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, umur, gi5i, dan

    cosanguinitas !perka6inan atau keluarga#.1,2,$%oriokarsinoma dibagi dalam 2 golongan yaitu

    golongan dengan resiko rendah dan golongan dengan resiko tinggi.1,2,$

    Halaman 1

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    2/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    Pada golongan resiko rendah penyakit terbatas pada uterus atau terdapat di paruparu,

    di pel"is dan atau di "agina dengan kadar 78( tidak melebihi 1//./// m-9ml. Sedangkan

    pada golongan resiko tinggi penyakit tidak saja metastase di paruparu dan alatalat genital,

    melainkan juga di otak, hepar atau di traktus digesti"us. 3iagnosis seringkali dibuat

    terlambat, oleh karena hanya $/0 terdapat mola hidatidosa dalam anamnesis. 3alam

    golongan resiko tinggi ini tidak jarang lebih menonjol gejalagejala yang disebabkan oleh

    metastasis, misalnya ikterus atau perdarahan dalam otak. 3iagnosis dalam hal ini baru

    dipikirkan apabila kadar 78( tinggi.

    Penanganan penyakit trofoblas gestasional diperlukan follo6 up yang teratur penilaian

    resiko tinggi.1,2

    Pemeriksaan penunjang pada mola hidatidosa adalah laboratorium yakni kadar beta

    78(, ultrasonografi, 8 scan.

    3iagnosis klinis koriokarsinoma di :S7S ditegakan bila *

    1. Penderita mola hidatidosa dan follo6 up *

    Minggu ke ' pasca e"akuasi beta 78( ; 1/// m-9ml atau

    Minggu ke pasca e"akuasi beta 78( ; 1// m-9ml atau

    Minggu ke < pasca e"akuasi beta 78( ; $/ m-9ml atau

    3engan atau tanpa adanya tandatanda klinis dari pertumbuhan baru jaringan trofoblas

    atau metastase tempat lain.

    2. Penderita dirujuk dari tempat lain dengan buktibukti pernah menderita mola hidatidosa

    dan saat masuk :S7= pada penderita terdapat kriteriakriteria yang sesuai untuk diagnosa

    koriokarsinoma klinis seperti pada poin satu diatas.

    Penanganan pada koriokarsinoma oleh karena ri6ayat abortus dan molahidatidosa

    harus dilakukan secepat dan setepat mungkin. Pengelolaan koriokarsinoma diberbagai pusat

    pengelolaan penyakit trofoblas berbedabeda 6alaupun pada dasarnya mengakui skor

    prognostik >7? sebagai pegangan umum dengan "ariasi"ariasi tertentu.

    Prognosa dari penyakit trofoblas dibuat berdasarkan skorsing dari berbagai faktor yang

    tertera pada tabel, sebagai berikut *',),@,1/,11

    Faktor Prognosis Skor 1 Skor 2 Skor 4

    9mur !tahun#

    %ehamilan sebelumnya

    A $@

    M7

    ;$@

    bortus terem

    Halaman 2

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    3/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    Periode laten !bulan#

    Beta 78( !-9C#

    B? (roup !>anita D Pria#

    Besar tumor

    empat metastasis

    Eumlah metastasis

    erapi sitostatika sebelumnya

    '

    A1/$

    ? D

    D ?

    ' F

    1/$F 1/'

    B

    B

    $ F ) cm

    Cimpa, (injal

    1 F '

    G F 12

    1/'F 1/)

    ) cm

    9sus, 7ati

    ' F enang, dan difollo6up selama 1 tahun.

    :i6ayat haid * Menarche 1 tahun, siklus haid teratur 2< F $/ hari, lama

    haid $ hari, tidak ada ri6ayat nyeri saat haid, 7P7 * 2/ F

    1/ F 2//1.

    Penyakit, operasi dan pemeriksaan dahulu !F#.

    Halaman 4

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    5/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    Pemeriksaan Fisik

    Status Praesens

    %eadaan umum * 8ukup, %esadaran * 8ompos Mentis

    anda "ital * ensi * 11/G/mm7g, =adi * @ Dmnt, :espirasi * 2' Dmnt, Suhu

    badan * $G o8

    %epala * %onjungti"a anemis FF, sklera icterus FF.

    Ceher * idak ada kelenjar getah bening.

    oraks * Eantung dan paruparu dalam batas normal.

    bdomen * -nspeksi * 3atar

    Palpasi * Cemas, nyeri tekan !F#, massa !F#, +9 * ' jari

    atas simfisis.

    Perkusi * Pekak berpindah !F#.

    uskultasi* Peristaltik !K# normal.

    Status Ginekologi

    -nspeksi * +luksus !K#, fluor !F#, "ul"a tak

    -nspekulo * +luksus !K#, fluor !F#, "agina tak, portio li"ide !K#, licin, ?94

    tertutup.

    Periksa dalam * +luksus !K#, "agina"ul"a tak, portio licin lunak, nyeri goyang !F#,

    ?94 tertutup.

    %orpus uteri sebesar 1' F 1 minggu.

    pbilateral * lemas, nyeri tekan !F#, massa !F#.

    %a"um dougiasi * tidak menonjol.

    7asil CB * 7b * 11, gr0L Ceukosit * G.///mm$L rombosit * 1G@.///

    mm$, 78( tanggal 2/ Maret 2//2 *

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    6/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    7asil konsul :adiologi ! 1 pril 2//2# * 8or dan pulmo dalam batas normal.

    7asil konsul 8ardiology ! 1 pril 2//2# * 4%( normal.

    7asil 9S( * 9terus antefleksi membesar, didaerah ka"um uteri tampak massa

    hiperechoic bercampur hipoechoic dengan diameter ),G cm & ),2 cm &

    ' cm, kanan uterus tampak massa hipoechoic sampai sonoluscent

    dengan diameter ),2 & cm

    %esimpulan * %oriokarsinoma K kista o"arium kanan.

    OBSERVASI PRE OPERASI

    !anggal 1" April 2##2

    S * Perdarahan !F#

    ? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 1/// mm7g, = *

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    7/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    F :encana sitostatika * M& dan c3

    F Capor konsulen

    F :encana 9S(

    !anggal 1% April 2##2

    S * Perdarahan !F#

    ? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    8/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    !anggal 2& April 2##2

    S * Perdarahan !K# sakit

    ? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/G/ mm7g, = *

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    9/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    %edua tuba dan o"arium baik normal. 3iputuskan dilakukan histerektomi totalis. %edua

    pangkal ligamentum rotundum dijepit dengan klem. Mulamula yang kanan di klem digunting

    double ligasi demikian juga yang kiri selanjutnya ligamentum latum ditembus dari belakang

    pada pangkal tuba. Cigamentum o"ari proprium di klem digunting jahit double ligasi

    demikian dengan ligamentum infondibulum pel"ikum di klem digunting jahit double ligasi.

    -dentifikasi plika "esiko uterina digunting kecil dan diperlebar ke lateral sampai ligamentum

    rotundum sisihkan dengan gas. Jesika urinaria dilindungi dengan hak identifikasi ureter dan

    arteri uterine. rteri uterine diklem digunting dijahit double ligasi ligamentum kardinal kanan

    dan ligamentum sacro uterine kanan diidentifikasi diklem digunting dijahit kemudian juga

    yang kiri. -dentifikasi puncak "agina diklem bengkok dipotong sampai uterus lepas dari

    "agina Puncak "agina di klem dengan beberapa klem lurus di masukkan kasa betadin ke

    "agina puntum dijahit secara dua lapis secara simpul dan jelujur kontrol pendarahan negatif

    dilakukan pembersihan ka"um abdomen dilanjutkan dengan reperitonialisasi. 8a"um

    abdomen ditutup lapis demi lapis sampai kulit peritoneum secara jelujur. dengan cat gut otot

    secara simpul dengan cat gut. +ascia dengan deDon secara jelujur fat dengan cat gut secara

    simpul, kulit secara subkutikuler dengan cat gut. Cuka operasi ditutup kasa betadin. ?perasi

    selesai. Potongan jaringan diberikan kepada P.

    3iagnosis pasca bedah * P/2, $2 tahun, post 7 ai koriokarsinoma

    %9 Post op * *11/G/ mm7gL=adi*

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    10/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    bdomen * lemas, +9 $ jasymp.

    * P/2, $2 tahun, post histerektomi K salpingektomi bilateral ai klinis koriokarsinoma.

    7asil P * koriokarsinoma

    Sikap * F -J+3 * 3 )

    F Puasa sampai peristaltik atau flatus !K#, diet bertahap * bubur saring, diet

    lunak sampai dengan biasa

    F ntibiotika injeksi

    F ransamin dan "itamin 8 injeksi

    F Mobilisasi bertahap

    !anggal April 2##2

    S * !F#? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    11/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    !anggal 2 ( 1& )ei 2##2

    S * !F#

    ? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    12/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    D I S K U S I

    Pembahasan kasus ini meliputi cara menegakkan diagnosis, penanganan yang

    dilakukan serta prognosis dari penyakit.

    Diagnosis

    3iagnosis koriokarsinoma pada kasus ini didasarkan pada anamnesis !alloanamnesis#,

    pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

    3ari anamnesis didapatkan adanya ri6ayat perdarahan dari jalan lahir yang penderita

    sejak $ hari sebelum masuk rumah sakit, dimana sebelumnya penderita pernah dira6at dengan

    suatu mola hidatidosa. 7al lain yang diperoleh dari anamnesa yaitu adanya ri6ayat kuretase

    sebanyak 2 kali, disebabkan oleh adanya mola hidatidosa. %uretase yang pertama dilakukan

    pada tahun 1@@2 dan yang kedua pada bulan februari 2//2. 3engan demikian pasien sudah

    pernah mengalami abortus sebanyak 2 kali. 7al ini sesuai dengan kepustakaan bah6a pada

    koriokarsinoma ditemukan adanya ri6ayat perdarahan yang tidak berhenti setelah kelahiran

    mola, dan bersifat metrohagia.

    3ari pemeriksaan fisik didapatkan tanda "ital masih dalam batas normal, sedangkan

    korpus uteri 6aktu masuk sebesar kehamilan 1' F 1 minggu.

    Pemeriksaan 78( yang diambil pada tanggal 2/ maret 2//2 didapatkan kadar sebesar

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    13/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    Penanganan

    1. Penanganan secara medikamentosa

    Secara umum, pengelolaan koriokarsinoma klinis sama dengan pengelolaan

    koriokarsinoma yakni dengan menggunakan skor prognostik >7? sebagai panduan

    pemberian sitostatika.',7? masih berada pada risiko sedang

    dengan skor 'F< jadi terapi utama yang diberikan adalah sitostatika

    MetotheDate !M 2/ mghari mulai minggu ke1/ hari ke1' !selama ) hari#

    ctinomycin 12 mgkg BB selama ) hari -J

    sam folat tablet

    3itambah dengan pemberian *

    ntibiotika amoDycillin

    Metronida5ol

    :oborantia !"itamin 8#

    ransamin

    erapi tambahan * elah dilakukan histerektomi totalis pada tanggal 2) pril 2//2.

    Sesuai dengan prognosis skor yang ada didapatkan bah6a pasien masih berada pada

    kelompok resiko rendah dimana terapi sitostatika tunggal diberikan, tetapi yang terjadi pada

    penderita ini telah dilakukan histerektomi totalis. 7al ini dilakukan atas pertimbangan karena

    adanya ri6ayat mola hidatidosa pada pasien dan pemeriksaan uterus didapatkan ukuran lebih

    besar dari kehamilan 1'F1 minggu, serta pada pengobatan sitostatika telah mengalami

    kegagalan. Eika pasien dihisterektomi kemudian dilanjutkan dengan pengobatan sitostatika,

    pengobatan ini akan sangat responsi"e dan adekuat sehingga dapat memperkecil kemungkinan

    terjadinya metastase ke organ lain dibandingkan jika pasien tidak di histerektomi dan hanya

    diberikan sitostatika dosis tinggi. +ollo6 up pada pasien dengan adanya ri6ayat molasebelumnya harus dilakukan jangka panjang dengan yang terpenting penetapan beta 78(

    kuantitatif, dan pada bulan ke dan 12 dilakukan pemeriksaan foto toraks. Penga6asan dapat

    dilakukan selama 1 tahun.

    $ bulan - * 2 minggu sekali

    $ bulan -- * 1 bulan sekali

    bulan terakhir * 2 bulan sekali

    Halaman 13

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    14/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    Pemeriksaan foto toraks P dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan

    kemungkinan adanya metastases ke organ lain.

    2. Penanganan psikososial dan psikoseksual

    Penderita ini dengan status P/2. Status penderita saat ini dalam keluarga sebagai istri

    kedua. Sebelumnya suami penderita dengan istri pertama sudah memiliki 2 orang anak.

    %edua anak ini diasuh oleh penderita sejak mereka menikah. Eadi penderita dengan suaminya

    sekarang tidak memiliki anak.

    ?perasi histerektomi yang dilakukan pada pasien ini adalah histerektomi totalis, ini

    berarti bah6a pada pasien tersebut telah dilakukan pengangkatan organ uterus. uba falopi

    dan o"arium masih dalam keadaan baik normal. 3engan dilakukan histerektomi totalis maka

    secara psikoseksual akan timbul sejumlah permasalahan baik pada istri maupun suami.

    3engan demikian peranan konseling pra dan post operasi sangatlah penting untuk dilakukan

    pada kedua pasangan tersebut.12

    da beberapa masalah seksual yang mungkin dapat terjadi pada pasien post

    histerektomi. 3engan dilakukannya konseling pada pasien dan pasangannya diharapkan dapat

    memberikan penjelasan yang optimal tentang jenis operasi dan konsek6ensinya sehingga

    dapat menghindari kecemasan dan kebimbangan akan operasi yang akan dijalaninya,

    menghilangkan kecemasan akan hilangnya organ reproduksi dan fungsi seksual serta

    mengurangi tingkat depresi.

    12

    Pada beberapa penelitian tentang fungsi seksual post histerektomi masih terdapat

    kontraindikasi. Sebagian ahli beranggapan setelah histerektomi fungsi seksual penderita akan

    mengalami kemunduran, akan tetapi sebagian lagi berpendpat sebaliknya, yaitu fungsi seksual

    post histerektomi akan mengalami peningkatan. Menurut Anderson BL, histerektomi dapat

    membuat ketidaknyamanan dalam hubungan seksual, hal ini dapat disebabkan oleh gangguan

    saraf dan pembuluh darah pada pel"is, sehingga dapat menimbulkan gangguan sensiti"itas

    dan orgasmus. Sebaliknya, Eulia 8 :hodes, dkk mengatakan setelah histerektomi fungsi

    seksual akan mengalami peningkatan, hal ini dapat dihubungkan dengan hilangnya dispareuni

    post operasi oleh hilangnya kelainan pel"is. Cibido post histerektomi dikatakan meningkat

    karena efek psikologis pasien yang tidak takut akan hamil lagi.

    Prognosis

    Pada kasus ini penanganan cukup tepat dilakukan, sehingga prognosis untuk penderita

    masih dikatakan baik tapi harus diikuti dengan ketaatan follo6 up yang rutin, penderita berada

    pada risiko sedang dengan skor dimana skor ini didapat dari ri6ayat kehamilan sebelumnya

    Halaman 14

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    15/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    skore 1, kadar beta 78( ; 1/// skore 1, B? group skore 1, besar tumor skore1, kegagalan

    terapi sitostatika dengan skore 2. Penderita ini masih berada pada risiko rendah karena kadar

    78( masih A '/./// m-9ml serum, symptom A ' bulan, belum ada metastase ke otak dan

    li"er satunya juga tidak didahului dengan kehamilan aterm. kan tetapi setiap penyakit

    keganasan harus diikuti dengan obser"asi yang ketat dan teratur, sebab itu pasien ini

    dianjurkan untuk memeriksakan diri secara teratur selama 1 tahun.

    Halaman 15

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    16/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    P E N U T U P

    Kesimpulan

    4tiologi koriokarsinoma pada kasus ini adalah ri6ayat mola hidatidosa dan abortus.

    3iagnosa pada kasus ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

    penunjang yaitu kadar beta 78( dan pemeriksaan 9S(.

    Penanganan pada kasus ini yaitu histerektomi dalanjutkan sitostatika dilakukan dengan

    mempertimbangkan berbagai faktor yang ada.

    Prognosis untuk kasus ini pada pre operatif adalah dubia ad malam sedangkan post

    operatif adalah dubia ad bonam, karena mengingat masih perlunya follo6 up lanjut.

    S a r a n

    9ntuk ibu, perlu dilakukan follo6 up lanjutan setelah keluar dari rumah sakit secara

    rutin dan sesuai jad6al yang telah ditentukan selama satu tahun.

    Perlunya konseling ke suami dan keluarga penderita.

    Halaman 16

  • 7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma

    17/17

    Laporan Kasus Obs-Gin

    DAFTAR PUSTAKA

    1. =o"ak S. eDtbook of (ynecologic,

    4le"enth ed. Eones 7.>, >ent5 .8, Burnett CS. (estasional trophoblastic disease.

    Baltimore, 9S L 1@@, Baker J.J. (ynecology ?bstetrics.

    G. (estasional ropoblastic disease. 8hurcill Ci"ingstone