lapkas-khoriokarsinoma
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
1/17
Laporan Kasus Obs-Gin
PENDAHULUAN
Secara klinis gestational trophoblastic disease merupakan spektrum dari lesi
trophoblastic yang dikarakterisir oleh proliferasi dan maturasi abnormal dari trofoblas.
Penyakit trofoblas gestasional merupakan kelompok lesi heterogen, mencakup mola
hidatidosa, mola infasif, koriokarsinoma, dan tumor trofoblas dari tempat implantasi plasenta
yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari jaringan trofoblas.1,2
Mola hidatidosa merupakan jonjotjonjot korion !chorionik "illi# yang tumbuh
berganda berupa gelembunggelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga
menyerupai buah anggur.1,2,$ %elainan ini merupakan bentuk jinak dari penyakit trofoblas
gestasional, dimana terbentuk 2 bentuk yaitu mola komplit yang terjadi akibat pembuahan
telur kosong oleh satu sperma & yang kemudian membelah diri, dan mola parsial yang susuna
kromosomnya triploid dengan satu set kromosom paternal tambahan yang haploid akibat
pembuahan sel telur oleh 2 sperma.2,'(ejala klinik dari mola partial umumnya menyerupai
mola komplit tetapi biasanya lebih ringan. Mola komplit mempunyai resiko yang lebih besar
untuk berkembang menjadi keganasan trofoblastik.$,',)
Penyebab mola tidak diketahui, faktorfaktor yang dapat menyebabkan antara lain *1,2,',)
1. +aktor o"um * o"um patologikmati tapi lambat dikeluarkan
2. -munoselektif dari trofoblas
$. %eadaan sosialekonomi yang rendah.
'. Paritas tinggi
). %ekurangan nutrisiprotein
. -nfeksi "irus dan faktor kromosom yang belum jelas.
Mola hidatidosa dapat mengalami transformasi menjadi bentuk ganasnya yakni
koriokarsinoma. %oriokarsinoma adalah tumor ganas !maligna# dari trofoblas dan biasanya
timbul setelah kehamilan mola )/0, kehamilan aterem 2)0, abortus atau kehamilan ektopik
2)0.1,2,$ Secara klinis spektrum P( !Penyakit rofoblas (estasional# yang meliputi
mola in"asif, koriokarsinoma dan plasental site trofoblastik tumor lebih banyak ditemukan di
sia. 3i -ndonesia diperkirakan sebanyak 1),$1/./// sedangkan di S sekitar /,$1/.///
kehamilan dan di 4ropa sekitar /,21/./// kehamilan.
%ejadian koriokarsinoma dapat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi, umur, gi5i, dan
cosanguinitas !perka6inan atau keluarga#.1,2,$%oriokarsinoma dibagi dalam 2 golongan yaitu
golongan dengan resiko rendah dan golongan dengan resiko tinggi.1,2,$
Halaman 1
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
2/17
Laporan Kasus Obs-Gin
Pada golongan resiko rendah penyakit terbatas pada uterus atau terdapat di paruparu,
di pel"is dan atau di "agina dengan kadar 78( tidak melebihi 1//./// m-9ml. Sedangkan
pada golongan resiko tinggi penyakit tidak saja metastase di paruparu dan alatalat genital,
melainkan juga di otak, hepar atau di traktus digesti"us. 3iagnosis seringkali dibuat
terlambat, oleh karena hanya $/0 terdapat mola hidatidosa dalam anamnesis. 3alam
golongan resiko tinggi ini tidak jarang lebih menonjol gejalagejala yang disebabkan oleh
metastasis, misalnya ikterus atau perdarahan dalam otak. 3iagnosis dalam hal ini baru
dipikirkan apabila kadar 78( tinggi.
Penanganan penyakit trofoblas gestasional diperlukan follo6 up yang teratur penilaian
resiko tinggi.1,2
Pemeriksaan penunjang pada mola hidatidosa adalah laboratorium yakni kadar beta
78(, ultrasonografi, 8 scan.
3iagnosis klinis koriokarsinoma di :S7S ditegakan bila *
1. Penderita mola hidatidosa dan follo6 up *
Minggu ke ' pasca e"akuasi beta 78( ; 1/// m-9ml atau
Minggu ke pasca e"akuasi beta 78( ; 1// m-9ml atau
Minggu ke < pasca e"akuasi beta 78( ; $/ m-9ml atau
3engan atau tanpa adanya tandatanda klinis dari pertumbuhan baru jaringan trofoblas
atau metastase tempat lain.
2. Penderita dirujuk dari tempat lain dengan buktibukti pernah menderita mola hidatidosa
dan saat masuk :S7= pada penderita terdapat kriteriakriteria yang sesuai untuk diagnosa
koriokarsinoma klinis seperti pada poin satu diatas.
Penanganan pada koriokarsinoma oleh karena ri6ayat abortus dan molahidatidosa
harus dilakukan secepat dan setepat mungkin. Pengelolaan koriokarsinoma diberbagai pusat
pengelolaan penyakit trofoblas berbedabeda 6alaupun pada dasarnya mengakui skor
prognostik >7? sebagai pegangan umum dengan "ariasi"ariasi tertentu.
Prognosa dari penyakit trofoblas dibuat berdasarkan skorsing dari berbagai faktor yang
tertera pada tabel, sebagai berikut *',),@,1/,11
Faktor Prognosis Skor 1 Skor 2 Skor 4
9mur !tahun#
%ehamilan sebelumnya
A $@
M7
;$@
bortus terem
Halaman 2
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
3/17
Laporan Kasus Obs-Gin
Periode laten !bulan#
Beta 78( !-9C#
B? (roup !>anita D Pria#
Besar tumor
empat metastasis
Eumlah metastasis
erapi sitostatika sebelumnya
'
A1/$
? D
D ?
' F
1/$F 1/'
B
B
$ F ) cm
Cimpa, (injal
1 F '
G F 12
1/'F 1/)
) cm
9sus, 7ati
' F enang, dan difollo6up selama 1 tahun.
:i6ayat haid * Menarche 1 tahun, siklus haid teratur 2< F $/ hari, lama
haid $ hari, tidak ada ri6ayat nyeri saat haid, 7P7 * 2/ F
1/ F 2//1.
Penyakit, operasi dan pemeriksaan dahulu !F#.
Halaman 4
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
5/17
Laporan Kasus Obs-Gin
Pemeriksaan Fisik
Status Praesens
%eadaan umum * 8ukup, %esadaran * 8ompos Mentis
anda "ital * ensi * 11/G/mm7g, =adi * @ Dmnt, :espirasi * 2' Dmnt, Suhu
badan * $G o8
%epala * %onjungti"a anemis FF, sklera icterus FF.
Ceher * idak ada kelenjar getah bening.
oraks * Eantung dan paruparu dalam batas normal.
bdomen * -nspeksi * 3atar
Palpasi * Cemas, nyeri tekan !F#, massa !F#, +9 * ' jari
atas simfisis.
Perkusi * Pekak berpindah !F#.
uskultasi* Peristaltik !K# normal.
Status Ginekologi
-nspeksi * +luksus !K#, fluor !F#, "ul"a tak
-nspekulo * +luksus !K#, fluor !F#, "agina tak, portio li"ide !K#, licin, ?94
tertutup.
Periksa dalam * +luksus !K#, "agina"ul"a tak, portio licin lunak, nyeri goyang !F#,
?94 tertutup.
%orpus uteri sebesar 1' F 1 minggu.
pbilateral * lemas, nyeri tekan !F#, massa !F#.
%a"um dougiasi * tidak menonjol.
7asil CB * 7b * 11, gr0L Ceukosit * G.///mm$L rombosit * 1G@.///
mm$, 78( tanggal 2/ Maret 2//2 *
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
6/17
Laporan Kasus Obs-Gin
7asil konsul :adiologi ! 1 pril 2//2# * 8or dan pulmo dalam batas normal.
7asil konsul 8ardiology ! 1 pril 2//2# * 4%( normal.
7asil 9S( * 9terus antefleksi membesar, didaerah ka"um uteri tampak massa
hiperechoic bercampur hipoechoic dengan diameter ),G cm & ),2 cm &
' cm, kanan uterus tampak massa hipoechoic sampai sonoluscent
dengan diameter ),2 & cm
%esimpulan * %oriokarsinoma K kista o"arium kanan.
OBSERVASI PRE OPERASI
!anggal 1" April 2##2
S * Perdarahan !F#
? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 1/// mm7g, = *
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
7/17
Laporan Kasus Obs-Gin
F :encana sitostatika * M& dan c3
F Capor konsulen
F :encana 9S(
!anggal 1% April 2##2
S * Perdarahan !F#
? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
8/17
Laporan Kasus Obs-Gin
!anggal 2& April 2##2
S * Perdarahan !K# sakit
? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/G/ mm7g, = *
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
9/17
Laporan Kasus Obs-Gin
%edua tuba dan o"arium baik normal. 3iputuskan dilakukan histerektomi totalis. %edua
pangkal ligamentum rotundum dijepit dengan klem. Mulamula yang kanan di klem digunting
double ligasi demikian juga yang kiri selanjutnya ligamentum latum ditembus dari belakang
pada pangkal tuba. Cigamentum o"ari proprium di klem digunting jahit double ligasi
demikian dengan ligamentum infondibulum pel"ikum di klem digunting jahit double ligasi.
-dentifikasi plika "esiko uterina digunting kecil dan diperlebar ke lateral sampai ligamentum
rotundum sisihkan dengan gas. Jesika urinaria dilindungi dengan hak identifikasi ureter dan
arteri uterine. rteri uterine diklem digunting dijahit double ligasi ligamentum kardinal kanan
dan ligamentum sacro uterine kanan diidentifikasi diklem digunting dijahit kemudian juga
yang kiri. -dentifikasi puncak "agina diklem bengkok dipotong sampai uterus lepas dari
"agina Puncak "agina di klem dengan beberapa klem lurus di masukkan kasa betadin ke
"agina puntum dijahit secara dua lapis secara simpul dan jelujur kontrol pendarahan negatif
dilakukan pembersihan ka"um abdomen dilanjutkan dengan reperitonialisasi. 8a"um
abdomen ditutup lapis demi lapis sampai kulit peritoneum secara jelujur. dengan cat gut otot
secara simpul dengan cat gut. +ascia dengan deDon secara jelujur fat dengan cat gut secara
simpul, kulit secara subkutikuler dengan cat gut. Cuka operasi ditutup kasa betadin. ?perasi
selesai. Potongan jaringan diberikan kepada P.
3iagnosis pasca bedah * P/2, $2 tahun, post 7 ai koriokarsinoma
%9 Post op * *11/G/ mm7gL=adi*
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
10/17
Laporan Kasus Obs-Gin
bdomen * lemas, +9 $ jasymp.
* P/2, $2 tahun, post histerektomi K salpingektomi bilateral ai klinis koriokarsinoma.
7asil P * koriokarsinoma
Sikap * F -J+3 * 3 )
F Puasa sampai peristaltik atau flatus !K#, diet bertahap * bubur saring, diet
lunak sampai dengan biasa
F ntibiotika injeksi
F ransamin dan "itamin 8 injeksi
F Mobilisasi bertahap
!anggal April 2##2
S * !F#? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
11/17
Laporan Kasus Obs-Gin
!anggal 2 ( 1& )ei 2##2
S * !F#
? * %9 * 8ukup, %es * 8M, * 11/
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
12/17
Laporan Kasus Obs-Gin
D I S K U S I
Pembahasan kasus ini meliputi cara menegakkan diagnosis, penanganan yang
dilakukan serta prognosis dari penyakit.
Diagnosis
3iagnosis koriokarsinoma pada kasus ini didasarkan pada anamnesis !alloanamnesis#,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
3ari anamnesis didapatkan adanya ri6ayat perdarahan dari jalan lahir yang penderita
sejak $ hari sebelum masuk rumah sakit, dimana sebelumnya penderita pernah dira6at dengan
suatu mola hidatidosa. 7al lain yang diperoleh dari anamnesa yaitu adanya ri6ayat kuretase
sebanyak 2 kali, disebabkan oleh adanya mola hidatidosa. %uretase yang pertama dilakukan
pada tahun 1@@2 dan yang kedua pada bulan februari 2//2. 3engan demikian pasien sudah
pernah mengalami abortus sebanyak 2 kali. 7al ini sesuai dengan kepustakaan bah6a pada
koriokarsinoma ditemukan adanya ri6ayat perdarahan yang tidak berhenti setelah kelahiran
mola, dan bersifat metrohagia.
3ari pemeriksaan fisik didapatkan tanda "ital masih dalam batas normal, sedangkan
korpus uteri 6aktu masuk sebesar kehamilan 1' F 1 minggu.
Pemeriksaan 78( yang diambil pada tanggal 2/ maret 2//2 didapatkan kadar sebesar
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
13/17
Laporan Kasus Obs-Gin
Penanganan
1. Penanganan secara medikamentosa
Secara umum, pengelolaan koriokarsinoma klinis sama dengan pengelolaan
koriokarsinoma yakni dengan menggunakan skor prognostik >7? sebagai panduan
pemberian sitostatika.',7? masih berada pada risiko sedang
dengan skor 'F< jadi terapi utama yang diberikan adalah sitostatika
MetotheDate !M 2/ mghari mulai minggu ke1/ hari ke1' !selama ) hari#
ctinomycin 12 mgkg BB selama ) hari -J
sam folat tablet
3itambah dengan pemberian *
ntibiotika amoDycillin
Metronida5ol
:oborantia !"itamin 8#
ransamin
erapi tambahan * elah dilakukan histerektomi totalis pada tanggal 2) pril 2//2.
Sesuai dengan prognosis skor yang ada didapatkan bah6a pasien masih berada pada
kelompok resiko rendah dimana terapi sitostatika tunggal diberikan, tetapi yang terjadi pada
penderita ini telah dilakukan histerektomi totalis. 7al ini dilakukan atas pertimbangan karena
adanya ri6ayat mola hidatidosa pada pasien dan pemeriksaan uterus didapatkan ukuran lebih
besar dari kehamilan 1'F1 minggu, serta pada pengobatan sitostatika telah mengalami
kegagalan. Eika pasien dihisterektomi kemudian dilanjutkan dengan pengobatan sitostatika,
pengobatan ini akan sangat responsi"e dan adekuat sehingga dapat memperkecil kemungkinan
terjadinya metastase ke organ lain dibandingkan jika pasien tidak di histerektomi dan hanya
diberikan sitostatika dosis tinggi. +ollo6 up pada pasien dengan adanya ri6ayat molasebelumnya harus dilakukan jangka panjang dengan yang terpenting penetapan beta 78(
kuantitatif, dan pada bulan ke dan 12 dilakukan pemeriksaan foto toraks. Penga6asan dapat
dilakukan selama 1 tahun.
$ bulan - * 2 minggu sekali
$ bulan -- * 1 bulan sekali
bulan terakhir * 2 bulan sekali
Halaman 13
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
14/17
Laporan Kasus Obs-Gin
Pemeriksaan foto toraks P dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
kemungkinan adanya metastases ke organ lain.
2. Penanganan psikososial dan psikoseksual
Penderita ini dengan status P/2. Status penderita saat ini dalam keluarga sebagai istri
kedua. Sebelumnya suami penderita dengan istri pertama sudah memiliki 2 orang anak.
%edua anak ini diasuh oleh penderita sejak mereka menikah. Eadi penderita dengan suaminya
sekarang tidak memiliki anak.
?perasi histerektomi yang dilakukan pada pasien ini adalah histerektomi totalis, ini
berarti bah6a pada pasien tersebut telah dilakukan pengangkatan organ uterus. uba falopi
dan o"arium masih dalam keadaan baik normal. 3engan dilakukan histerektomi totalis maka
secara psikoseksual akan timbul sejumlah permasalahan baik pada istri maupun suami.
3engan demikian peranan konseling pra dan post operasi sangatlah penting untuk dilakukan
pada kedua pasangan tersebut.12
da beberapa masalah seksual yang mungkin dapat terjadi pada pasien post
histerektomi. 3engan dilakukannya konseling pada pasien dan pasangannya diharapkan dapat
memberikan penjelasan yang optimal tentang jenis operasi dan konsek6ensinya sehingga
dapat menghindari kecemasan dan kebimbangan akan operasi yang akan dijalaninya,
menghilangkan kecemasan akan hilangnya organ reproduksi dan fungsi seksual serta
mengurangi tingkat depresi.
12
Pada beberapa penelitian tentang fungsi seksual post histerektomi masih terdapat
kontraindikasi. Sebagian ahli beranggapan setelah histerektomi fungsi seksual penderita akan
mengalami kemunduran, akan tetapi sebagian lagi berpendpat sebaliknya, yaitu fungsi seksual
post histerektomi akan mengalami peningkatan. Menurut Anderson BL, histerektomi dapat
membuat ketidaknyamanan dalam hubungan seksual, hal ini dapat disebabkan oleh gangguan
saraf dan pembuluh darah pada pel"is, sehingga dapat menimbulkan gangguan sensiti"itas
dan orgasmus. Sebaliknya, Eulia 8 :hodes, dkk mengatakan setelah histerektomi fungsi
seksual akan mengalami peningkatan, hal ini dapat dihubungkan dengan hilangnya dispareuni
post operasi oleh hilangnya kelainan pel"is. Cibido post histerektomi dikatakan meningkat
karena efek psikologis pasien yang tidak takut akan hamil lagi.
Prognosis
Pada kasus ini penanganan cukup tepat dilakukan, sehingga prognosis untuk penderita
masih dikatakan baik tapi harus diikuti dengan ketaatan follo6 up yang rutin, penderita berada
pada risiko sedang dengan skor dimana skor ini didapat dari ri6ayat kehamilan sebelumnya
Halaman 14
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
15/17
Laporan Kasus Obs-Gin
skore 1, kadar beta 78( ; 1/// skore 1, B? group skore 1, besar tumor skore1, kegagalan
terapi sitostatika dengan skore 2. Penderita ini masih berada pada risiko rendah karena kadar
78( masih A '/./// m-9ml serum, symptom A ' bulan, belum ada metastase ke otak dan
li"er satunya juga tidak didahului dengan kehamilan aterm. kan tetapi setiap penyakit
keganasan harus diikuti dengan obser"asi yang ketat dan teratur, sebab itu pasien ini
dianjurkan untuk memeriksakan diri secara teratur selama 1 tahun.
Halaman 15
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
16/17
Laporan Kasus Obs-Gin
P E N U T U P
Kesimpulan
4tiologi koriokarsinoma pada kasus ini adalah ri6ayat mola hidatidosa dan abortus.
3iagnosa pada kasus ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang yaitu kadar beta 78( dan pemeriksaan 9S(.
Penanganan pada kasus ini yaitu histerektomi dalanjutkan sitostatika dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai faktor yang ada.
Prognosis untuk kasus ini pada pre operatif adalah dubia ad malam sedangkan post
operatif adalah dubia ad bonam, karena mengingat masih perlunya follo6 up lanjut.
S a r a n
9ntuk ibu, perlu dilakukan follo6 up lanjutan setelah keluar dari rumah sakit secara
rutin dan sesuai jad6al yang telah ditentukan selama satu tahun.
Perlunya konseling ke suami dan keluarga penderita.
Halaman 16
-
7/26/2019 Lapkas-Khoriokarsinoma
17/17
Laporan Kasus Obs-Gin
DAFTAR PUSTAKA
1. =o"ak S. eDtbook of (ynecologic,
4le"enth ed. Eones 7.>, >ent5 .8, Burnett CS. (estasional trophoblastic disease.
Baltimore, 9S L 1@@, Baker J.J. (ynecology ?bstetrics.
G. (estasional ropoblastic disease. 8hurcill Ci"ingstone