lap. konka profile

Upload: diaspora

Post on 04-Mar-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konka

TRANSCRIPT

Konstruksi Kapal II

Konstruksi Kapal II

BAB I

PENDAHULUANA. Latar belakang

Pengertian konstruksi khususnya konstruksi kapal adalah komponen-komponen bagian-bagian material kapal yang dibangun sesuai dengan urutan-urutanya serta bagaimana hubungan bagian-bagian dari kapal dan bagaimana cara penyambunganya.

Pada umumnya konstruksi kapal terdiri dari badan kapal beserta bangunan atas dan rumah geladak. Selanjutnya penggambaran konstruksi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

1. Sistem melintang kapal

2. Sistem memanjang kapal

3. Sistem kombinasi

Penggambaran yang akan dilakukan disini adalah bentuk kapal secara memanjang lengkap dengan bangunan atas kapal dengan alat-alat angkat, main deck, poop deck, gambar ambang palka, engeen casing, dan doble bottom. Fungsi dari penggambaran ini adalah antara lain untuk memudahkan pembangunan suatu kapal karena memberikan petunjuk urutan-urutan pembangunan dan cara-cara penyambungan dengan memperlihatkan penampang tiap lajur pelat serta menggambarkan letak dari seluruh lubang atau bukaan kulit pada lambung kapal.

B. Rumusan masalah

Kapal sebagai sarana transportasi selain mengalami beban muatan juga mengalami beban konstruksinya sediri. Permasalahan yang akan dihadapi disini adalah bagaimana cara merencanakan konstruksi profil untuk suatu kapal secara lengkap sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang telah ditentukan oleh BKI.

C. Batasan masalah Untuk mencapai tujuan pembuatan tugas ini maka masalah yang akan dibahas adalah:a) Type kapal

b) Elemen bentuk pada konstrusi kapalD. Maksud dan tujuan pembuatan laporan

Secara umum maksud dan tujuan pembuatan laporan adalah:

1. Mengetahui ukuran konstrusi yang dapat menahan beban yang dialami oleh kapal

2. Mengetahui bentuk penampang kapal baik itu geladak utama, deck house, dan superstruktur, konstrusi bottom dan lain-lain pada kapal.

Pada bagian penutup penyusun merangkum beberapa kesimpulan, dan saran saran. Di samping itu juga pada bagian penutup disajikan daftar notasi, daftar pustaka, dan lampiran gambar konstruksi profile.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Pengertian Konstruksi Kapal

Pengertian konstruksi secara umum adalah susunan dari suatu bangunan yang saling berhubungan, dalam istilah perkapalan secara khusus pengertian dari konstruksi adalah hubungan antara elemen elemen yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kapal.

Badan kapal terdiri dari lambung kiri dan lambung kanan, dasar dan beberapa geladak, bangunan atas ( super structure ) adalah bangunan atas kapal yang lebarnya sama dengan lebar kapal, bangunan atas yang terletak di bagian depan kapal dari linggi haluan disebut forecastle, sedangkan yang terletak di tengah kapal disebut Bridge dan bagian belakang kapal disebut poopdeck.

Bidang konstruksi yang membagi badan kapal dalam ruang ruang pada arah tingginya disebut geladak, geladak yang memanjang seluruh badan kapal (continues Deck) dari lambung kiri ke lambung kanan disebut geladak penuh.

Bidang konstruksi yang membagi badan kapal dalam arah melintang dan memanjang disebut sekat sekat melintang dan memanjang ( Transverse bulkhead dan longitudinal bulkhead ).

Ruang yang terletak diantara dua geladak disebut ruang antar geladak (Tween deck), ruangan di bawah gekadak yang terbawah disebut ruang palka, ruang pada ujung kapal terbawah ( Di muka dinding sekat melintang kedap air dan di belakang dinding sekat kedap air yang paling belakang ) disebut dengan forepeak dan after peak. Dinding sekat yang membatasi ruang yang di muka disebut dinding sekat tubrukan ( Collision bulkhead ), dan yang di belakang disebut dinding sekat peak belakang ( afterpeak bulkhead ).

Kebanyakan kapal pada dasar antara fore peak bulkhead terdapat ruang dasar ganda ( double Bottom ) yang berfungsi untuk memperbesar keselamatan kapal dalam pelayaran bila ada kerusakan dasar, tempat air ballas bila kapal tanpa muatan dan penyimpanan bahan bakar dan air tawar.

Jumlah dinding sekat tergantung dari :

1. Panjang kapal.

2. Letak kamar mesin ( di tengah atau di belakang ).

3. Panjang maksimum dari ruang palka.

4. Faktor faktor sarat kebocoran kapal.B. Macam Macam Sistem Konstruksi KapalPada dasarnya badan kapal terdiri dari komponen komponen konstruksi yang letak arahnya melintang dan memanjang, dalam penyusunan elelmen elemen konstruksi kapal maka dikenal ada tiga macam system konstruksi kapal yaitu :

Sistem Konstruksi MelintangSistem konstruksi melintang merupakan konstruksi dimana beban yang bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan diuraikan pada hubungan kaku atau balok balok yang terletak melintang kapal.

Keuntungan dari rangka konstruksi melintang kapal adalah :

Menghasilkan konstruksi yang sederhana.

Mudah dalam pembangunannya.

Kekuatan melintang kapal sangat baik dengan adanya gading utama.

Jumlah dinding sekat melintang diperkecil.

Memperkecil jumlah ruang palka.

Mempergunakan ruang palka dengan baik

Kerugian dari rangka konstruksi melintang adalah :

Karena tidak adanya balok memanjang yang tidak terpotong maka modulus penampang melintang kapal adalah kecil, dimana balok balok memanjang adalah pelat geladak dasar ganda dan kulit dasar serta penumpu tengah yang tidak terpotong dan penumpu geladak.

Kastabilan pelat kulit lebih kecil.

Hanya baik untuk kapal kapal yang pendek.

Sistem Rangka Konstruksi Memanjang

Sistem rangka konstruksi dimana padanya bekerja beban yang diterima oleh rangka konstruksi dan diuraikan pada hubungan kaku kapal (sekat melintang) dengan pertolongan balok balok memanjang. Jika terdapat balok melintang tetapi balok tersebut merupakan kekakuan yang kecil. Dalam hubungan konstruksi tidak menahanh / memegang balok yang memanjang, maka sistem konstruksi tetap disebut konstruksi memanjang.

Keuntungan dari rangka konstruksi memanjang adalah :

Penampang melintang kapal dapat diperbesar karena banyaknya balok memanjang yang tidak terpotong.

Dengan langsungnya melekat balok balok memanjang pada pelat dasar dan alas dalam,maka konstruksi akan lebih kaku serta memperbesar kestabilan.Kerugian dari rangka konstruksi memanjang adalah : Jumlah dinding sekat lebih banyak

Memperbesar jumlah lubang palka.

Mempersulit proses bongkar muat barang.

Sulit mengangkut barang berukuran besar.

Sistem pembangunanya lebih sulit.

Sistem konstruksi ini banyak dijumpai pada kapal penumpang yang memerlukan banyak sekat melintang dan berguna untuk daya tahan dan kebocoran dan tidak mementingkan operasi bongkar muat.

Sistem Kerangka Konstruksi KombinasiSistem konstruksi kombinasi adalah mengatasi kekurangan pada sistem konstruksi melintang dan memanjang pada pemakaiannya, system rangka konstruksi memanjang dipakai atau diletakkan pada geladak utama dan dasar kapal, dimana letaknya jauh dari sumbu netral penampang melintang kapal, sehingga menerima beban lengkung yang besar sedang pada geladak ke dua menggunakan rangka konstruksi melintang karena lebih dekat dengan sumbu netral.

Untuk rangka konstruksi lambung kapal sebaiknya menggunakan sistem rangka konstruksi melintang untuk menahan gaya tekan hidrostatik dari samping walaupun sebenarnya harus menahan momen lengkung memanjang.

Pada ujung kapal juga memakai konstruksi melintang mengingat momen lengkung sudah kecil. Sistem konstruksi kombinasi ini banyak dipakai pada kapal kapal tanker yang besar,bulk carrier. C. Elemen Konstruksi pada Konstruksi profile Penumpu tengah (centre girder) , dengan fungsi pokok sebagai rangka dasar balok memanjang dimana dianjurkan penumpu tengah jangan terpotong oleh sekat melintang. Penumpu samping (side girder) , dengan fungsi pokok pada rangka dasar yaitu ikut mengambil bagian pada lengkungan kapal penumpu samping juga berfungsi mempertinggi kestabilan wrang memperkecil permukaan bebas zat cair yang terdapat dalam ruang dasar ganda. Wrang (floor) terdiri dari : 1. Wrang pelat (solid floor) ,dalam dasar ganda dipasang wrang pelat pada tiap-tiap jarak gading.

2. Wrang kedap air {watertigh floor), dipergunakan untuk membagi ruangan didasar kapal dalam bagian-bagian yang tersendiri, dimana wrang ini membatasi cofferdam.wrang ini harus menahan tekanan air dari satu arah yang diukur dengan tabung air sampai titik teratas dari pipa limpah .

3. Wrang terbuka (open floor), dipasang pada tiap-tiap gading diantara wrang pelat.wrang terbuka terdiri dari gading-gading alas dan gading-gading balik yang dihubungkan pada penumpu tengah ,penumpu samping,dan pelat tepi dengan braket.

Pelat tepi ( margin plate ) dan lutut bilga (bilga braket), tebal pelat tepi tergantung dari lebar kapal, tetapi dalam prakteknya sama dengan tebal pelat vertikal penumpu tengah. Pada konstruksi las dengan pelat tepi yang miring, lutut bilga dibuat dengan bilah hadap untuk menghubungkannya dengan pelat dasar ganda yang merupakan pelat buhul.

Pelat buhul (gusset plate), merupakan pelat segitiga yang mempunyai tebal setebal lutut bilga dan diletakkan sedapat mungkin pada wrang-wrang plate. Pelat ini dipasang untuk memperbesar kekakuan hubungan pelat dasar ganda dan pelat tepi.

Pelat dasar ganda (inner bottom dan double bottom), merupakan pelat dasar kedua dari suatu kapal yang kedap air.Pelat ini diletakkan kontinue diatas wrang-wrang.

Lunas bilga (bilga keel), adalah bagian berbentuk sirip yang dipasang pada bilga kapal,kira-kira tegak lurus pada pelat kulit bilga.lunas bilga dipasang memanjang didaerah bilga , sepanjang setengah sampai dua pertiga panjang kapal.Lunas bilga berfungsi sebagai anti rolling device (alat untuk mengurangi keolengan kapal).

Pelat sisi lajur atas (sheer strake), dipasang sedemikian rupa sehingga tepi atasnya menonjol 8 sampai 10diatas garis geladak. Pada kapal-kapal dengan geladak anjungan yang panjang atau geladak penggal (raised quaryter deck) posisi-posisi pelat lajur atas menjadi lebih tinggi.

Gading gading utama (main frame), menurut bki 1968 tergantung dari modulus penampangnya. Gading-gading utama sekurang-kurangnya harus membentang sampai geladak terendah dan dalam kapal dengan lebih dari tiga geladak ,sekurang-kurangnya samapai geladak diatas geladak terbawah.

Gading-gading ceruk, berfungsi menahan beban yang besar dari pukulan ombak pada waktu pelayaran ,lebih-lebih pada kapal - kapal laut sekarang dengan kecepatan yang besar. Lubang Laju Manusia(man hole)Merupakan elemen konstruksi yang banyak dijumpai pada jenis wrang pelat(solid floor). Pemasangan man hole atau lubang manusia pada alas ganda berguna untuk tempat jalannya pekerja pada waktu pengelasan dan pemeriksaan alas kapal. Bentuk man hole adalah bulat atau lonjong dan dibuat secukupnya agar orang bisa masuk dan keluar lewat man hole. Lubang PembebasanMerupakan elemen konstruksi yang banyak dijumpai pada kapal yamg memiliki konstruksi alas ganda dan jenis wrang terbuka. Lubang pembebasan yang berbentuk lingkaran berfungsi sebagai peringan pada konstruksi dasar ganda. Penumpu UtamaMerupakan pelat penumpu yang terletak vertikal pada bagian tengah konstruksi alas. Berfungsi agar di dalam ruang dasar ganda dapat dilaksanakan pekerjaan pada pembuatan, reparasi kapal, ketika kapal kandas pada dasar perairan dan terjadi pada pelat kulit, dasar sedapatmungkin dihindarkan dari kerusakan.

Penumpu SampingBentuknya vertikal merupakan pelat penumpu yang terletak dikiri dan kana center girder(penumpu tengah) dimana bersama-sama center girder menambah kekuatan memanjang kapal dan ikut mengambil bagian pada lengkungan kapal.

Gading BesarMembentuk profil T, merupakan penegar-penegar sebagai penguat pelat lambung. Web frame berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban yang diterima oleh pelat sisi untuk disalurkan ke konstruksi dasar, terutama pada sistem rangka konstruksi melintang. Gading AlasMerupakan kelanjutan dari gading utama, maka profilnya adalah profil L, dipasang pada pelat alas. Jadi gading alas berfungsi untuk menumpu beban yang diterima pelat alas. Gading BalikMerupakan kelanjutan dari gading-gading utama. Bentuk profilnya adalah profil L, gading balik diletakkan pada pelat alas dalam(inner bottom). Gading balik berfungsi untuk menumpu beban yang bekerja pada alas dalam. Balok GeladakBalok geladak dipasang pada tiap jarak gading-gading. Ada dua cara pemasangan balok geladak:

1. Arah melintang

Pemasangan balok geladak arah melintang berfungsi agar:

a. Gading-gading dapat lebih berfungsi sebagai penguat melintang dari gading-gading sehingga tidak melengkung ke arah dalam atau ke arah luar akibat adanya tekanan air atau gaya-gaya lain yang bekerja pada sisi kapal.

b. Menahan geladak sebanyak mungkin beserta muatan diatasnya, dalam hal ini balok geladak harus cukup teger agar tidak melentur ke bawah.

2. Arah memanjang

Pemasangan balok geladak secara memanjang berfungsi untuk:

a. Penguatan memanjang, sehingga kekakuan seluruh struktur kapal bertambah.

b. Menyangga geladak sebnyak mungkin serta muatan diatasnya, sehingga balok geladak memiliki ketegaran yang cukup.

Penumpu GeladakBerbentuk profil T, terletak pada pelat geladak dan berfungsi untuk menumpu geladak.

BracketMerupakan pelat siku yang berfungsi sebagai penguat sambungan antara dua elemen konstruksi, misalnya digunakan pada sambungan antara balok geladak dengan gading besar(web Frame) atau dengan gading utama(main Frame).

Pelat KulitTerletak pada bagian terluar kapal yang membungkus gading-gading dimana berfungsi sebagai:

a. Melindungi ruangan-ruangan kapal dari air laut.

b. Menahan tekanan air laut yang tegak lurus lambung kapal

c. Menahan gaya-gaya lengkungan dan puntiran yang timbul dalam pelayaran

d. Menahan beban-beban setepat, antara lain : pada waktu peluncuran kapal, benturan-benturan dengan kapal lain, dan pukulan ombak di haluan kapal. LunasLunas ialah balok memanjang di dasar kapal yang terletak pada bidang memanjang kapal, antara linggi haluan dan linggi buritan sepanjang kapal. Lunas merupakan bagian konstruksi terpenting pada suatu kapal, bersama-sama dengan lunas dalam pelat antar lunas.

Kubu-kubu

Kubu-kubu merupakan pagar pada tepi kapal yang berfungsi menjaga keselamatan penumpang dan awak kapal serta melindungi barang-barang diatas geladak agar tidak jatuh ke dalam laut pada saat kapal mengalami oleng.

Geladak

Geladak disamping berfungsi untuk kekedapan kapal juga melindungi barang- barang muatan dan ruangan tempat tinggal anak buah kapal serta penumpang, selanjutnya geladak juga berfungsi menambah kekuatan memanjang kpal. Ambang Palka

Ambang palka adalah lubang pada geladak kapal yang berfungsi sebagai tempat masuk keluarnya muatan ke ruang muat dan juga berfungsi menjamin kelancaran bongkar muat.

Penutup Palka

Penutup palka adalah kayu atau metal ringan atau baja yang menutup ambang palka yang mana berfungsi untuk melindungi muatan.D. Konstruksi alas tunggal dan Konstruksi alas ganda

a. konstruksi alas tunggal (single bottom)

Konstruksi alas tunggal merupakan rangka dasar tunggal yang terdiri dari balok melintang kapal wrang dan balok-balok memanjang yaitu lunas dalam tengah yang terletak pada bidang memanjang tengah kapal (centre line) dan lunas dalam tengah.

b. konstruksi alas ganda (double bottom)

Konstruksi alas ganda adalah bagian dari konstruksi kapal yang dibatasi ;

Bagian bawah = oleh kulit kapal bagian bawah (bottom shell plating).

Bagian atas = oleh tank top (tank top plating) atau pelat dasar dalam (inner bottom plating).

Bagian samping = oleh lempeng samping (margin plate).

Bagian depan = oleh sekat kedap air terdepan/sekat tubrukan (collision bulkhead).

Bagian belakang = oleh sekat kedap air paling belakang atau sekat ceruk belakang (after peak bulkhead).

Dasar ganda juga berguna dalam hal ;

Sebagai pengaman jikalau kapal bocor.

Sebagai ruang muat zat cair.

Membantu stabilitas.

Menambah kekuatan melintang kapal.

E. Cara penggambaran Konstruksi profile KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IIIPENYAJIAN DATA

A. Ukuran Pokok Kapal (Main Dimention)

Type Kapal

= General Cargo

Length Between Perpendicular (LBP)

= 71,94 meter

Length Water Line

= 73,73 meter

Breath (B)

= 12,09 meter

Defth (H)

= 7,11 meter

Draught ( T)

= 5,93 meter

Speed (Vs)

= 11 knot

B. Perhitungan Koefisien dan Radius Bilga

1. Koefisien Blok {CB}

Menurut buku Ship Basic Design Hal. 10 :

Cb = 1,115 - (( 0,276 x V(knot) ) / ( Lbp(m) 0,5) )

= 0.7572. Koefisien Midship

Menurut Van Lammeren Ship Design for Efficiency and Economy Hal. 34 :Cm = 0,9 + (0,1 x (Cb0,5)) = 0,9873. Koefisien Water Line

Dalam buku Element Of Ship Designhal 54

Cwl = (Cb0,5) - 0,025 = 0,8454. Koefisien Prismatik

a. Longitadinal Prismatic Coefficien (Cph)

Cph= Cb/Cm

= 0,767b. Vertikal Prismatic Coefficien (Cpv)

Cpv= Cb/Cwl

= 0,896 5. Radius Bilga

R =

= 1,47 mIII. 3. Perhitungan Luasan dan Volume

1. Luasan Midship (Am)

Am = B x T x Cm

= 112,09 x 5,93 x 0,987= 70,81

2. Luasan Garis Air ( Awl)

Awl = B x Lwl x Cwl

= 12,09 x 73,73 x 0,845= 752,421

3. Volume Kapal (V)

V = Lwl x B x T x Cb

= 73,73 x 12,09 x 5,93 x 0,757 = 4004,72

BAB IV

PEMBAHASANA. PERHITUNGAN BEBAN YANG BEKERJA PADA KAPAL

1.Beban geladak cuaca (Load on weather decks)

Geladak cuaca adalah geladak yang bebas berhadapan dengan cuaca luar.

Besarnya beban geladak cuaca tidak boleh kurang dari :

(BKI VOL. II edisi 2006 bab.4 Hal 4-2)

PD=Po x 20 x T / (10+Z-T)H x CD

=20.92KN/m2

PDmin=16f(untuk L W (Memenuhi)

jadi,

profil =320x76.53x 24mm

Bracket =410x10.5mm

E.PERENCANAAN KONSTRUKSI GELADAK DAN AMBANG PALKA

BKI Vol. II 2006 Bab 10

1.Balok pelintang geladak (Transverse deck beam)

Modulus penampangnya

W=c x a x l2 x P x K

=100.30cm3

di mana :

c=0.75

a=0.6m

P=PD (beban geladak cuaca)

=20.92KN/m2

l=(B/4)+(B/50)

=3.26m

profil=100 x 75 x 11mm

Bracket=200 x 7.5mm

2Penumpu dan pelintang geladak (Girder and transverse deck)

Modulus penampangnya tidak kurang dari :

W=c x e x l2 x P x K

=300.91cm3

di mana :

c=0.75

e=1.80m

P=PD (beban geladak cuaca)

=20.92KN/m2

l=3.26m

Profil=240x16mm

Bracket=290x8mm

perencanaan profil T

h=24cm

s=1.6cm

f=6.15cm2

Tebal pelat geladak (td) =8mm=0.8 cm

b =64cm

fs =38.4cm

F=51.82

b'=3.84

fs/F=0.74

f/F=0.12

Dari diagram W =0.3

Wo=373.10Cm3

Wo>W(memenuhi)

jadi,

Profil=hxb'xt

=240x38.4x16 mm

Bracket=290x8mm

3.Balok Palka (Hatchway Beam)

(BKI Vol. II 2006 Bab 17 Hal 17-9)

Modulus penampangnya :

W=(125.c.a.l^2.P)/Tb

=324.508cm3

di mana :

c=1.0

l =0.5 x B

=6.04545m

P=PD(Beban geladak cuaca)

=20.92KN/m2

Tb=Reh/1.5

untuk=0.91

Reh=265

Tb=176.67

profil=180 x 90 x 14mm

4.Penegar (Stay)

(BKI Vol II 2006 Bab 6 Hal 6-13)

Modulus penampangnya :

W=4 x e x P x l^2 x k

=150.59m3

di mana :

e =1.8m

P=PD

=20.92KN/m2

L=1m

k=1.0( untuk baja )

profil=120 x 80 x 12mm

bracket=230 x 8mm

5.Ambang palka

Tebal pelat ambang palka tidak boleh kurang dari :

t=6.0 + 0.08333.l

=6.27mmatau6mm

tinggi ambang palka minimum 600 mm

6.Penutup Palka (Hatchway Cover)

(BKI Vol II 2006 Bab 17 Hal 17-5)

Tebal penutup palka

t=10 x a

=6mm

7Lubang pembebasan (Freeing pots)

A=0.07 x l=3.52485m2

Di mana :

l=50.355m

F.PERHITUNGAN KONSTRUKSI BUKAAN KULIT

1.Sekat Buritan (Stern Tube Bulkhead)

Sekat buritan diletakkan pada jarak sekurang-kurangnya (3-5)ao dari ujung

depan ujung boss propeller. Sekat buritan harus ditruskan sampai pelat kedap air yang

terletak di atas garis air.

Jadi jarak sekat buritan dari boss propeller adalah :

L=3 x ao

=1.8m

2.Sekat Tubrukan (Collisosn Bulkhead)

Untuk semua kapal barang sekat tubrukan diletakkan pada jarak antara

(0.05 - 0.08) LBP dari garis tengah haluan (FP)

Jadi Jarak sekat tubrukan dari garis tengah haluan adalah :

L=0.08 x LBP

=5.755m

3.Pelat sekat (Bulkhead plating)

t=Cp x ao x (P)^0.5 x + tk

=

di mana :

Cp=1.1 x ( f )^0.5 untuk sekat tubrukan

Cp=0.9 x ( f )^0.5 untuk sekat buritan

F=1.0

ao=0.6

P=9.81 x h

=61.00KN/m2

tk=1.5

Jadi :

Cp=6.65mm

Cp=5.72mm

4.Sekat Kamar Mesin

Letak sekat kamar mesin dapat ditentukan dengan rumus :

Lkm=( 15 ~ 18 )% x Lbp

=15% x Lbpm

=10.79m

BAB V

PERHITUNGAN TAMBAHAN

A.PERHITUNGAN KONSTRUKSI PROFILE

1.Perhitungan gading pada poop deck

>>>Untuk gading besar (web frame)

Z = 2.4 + H

=9.51m

N =1 - (Z - H)/10

=0.76m

Pda =PD x N

=15.896KN/m2

W =0.6 x e x l^2 x Pda x n x k

=64.099cm3

di mana :

e =1.800mjarak antar gading besar (3 jarak gading)

n =0.65untuk L < 100

l =2.4mtinggi tiap deck

k =1.0(untuk baja)

Melalui perhitungan untuk profil T Diperoleh sebagai berikut:

Profil=120 x 13 mm

Bracket=

170 x 6.5 mm

>>>Untuk gading utama (main frame)

W =n x c x a x l^2 x Pda x f x k

=16.025

di mana :

a =0.60jarak antara gading

n =0.65untuk L < 100

c =0.6

Pda =15.90KN/m2(beban geladak bangunan atas)

f =0.75

k =1.0(untuk baja)

l =2.4m tinggi deck kapal

profil=60 x 40 x 5

Bracket=100 x 6.5mm

2.Perhitungan gading pada boat deck

>>>Untuk gading besar (web frame)

Z = 2.4 + 2.4 + H

=11.9123m

N =1 - (Z - H)/10

=0.52m

Pda =PD x N

=15.896KN/m2

W =0.6 x e x l^2 x Pda x n x k

=22.743cm3

di mana :

e =1.800jarak antar gading besar (3 jarak gading)

n =0.23muntuk L < 100

l =2.4tinggi tiap deck

k =1.0m (untuk baja)

Melalui perhitungan untuk profil T Diperoleh sebagai berikut:

Profil=90 x 8 mm

Bracket=100 x 6.5 mm

>>>Untuk gading utama (main frame)

W =n x c x a x l^2 x Pda x f x k

=16.025

di mana :

a =0.60jarak antara gading

n =0.65untuk L < 100

c =0.6

Pda =15.90KN/m2(beban geladak bangunan atas)

f =0.75

k =1.0(untuk baja)

l =2.4m tinggi deck kapal

profil=60 x 40 x 5 mm

Bracket=100 x 6.5mm

3.Perhitungan gading pada bridge deck

>>>Untuk gading besar (web frame)

Z = 2.4 + 2.4 + 2.4 + H

=14.3123m

N =1 - (Z - H)/10

=0.28m

Pda =PD x N

=15.896KN/m2

W =0.6 x e x l^2 x Pda x n x k

=22.743cm3

di mana :

e =1.800mjarak antar gading besar (3 jarak gading)

n =0.23untuk L < 100

l =2.4mtinggi tiap deck

k =1.0(untuk baja)

Melalui perhitungan untuk profil T Diperoleh sebagai berikut:

Profil=

90 x 8 mm

Bracket=100 x 6.5 mm

>>>Untuk gading utama (main frame)

W =n x c x a x l^2 x Pda x f x k

=16.025

di mana :

a =0.60jarak antara gading

n =0.65 untuk L < 100

c =0.6

Pda =15.90KN/m2(beban geladak bangunan atas)

f =0.75

k =1.0(untuk baja)

l =2.4m tinggi deck kapal

profil=60 x 40 x 5 mm

Bracket=100 x 6.5mm

4.Perhitungan gading pada navigation deck

>>>Untuk gading besar (web frame)

Z = 2.4 + 2.4 + 2.4 +2.4 + H

=16.7123m

N =1 - (Z - H)/10

=0.04m

Pda =PD x N

=15.896KN/m2

W =0.6 x e x l^2 x Pda x n x k

=22.743cm3

di mana :

e =1.800mjarak antar gading besar (3 jarak gading)

n =0.23 untuk L < 100

l =2.4mtinggi tiap deck

k =1.0(untuk baja)

Melalui perhitungan untuk profil T Diperoleh sebagai berikut:

Profil=90 x 8 mm

Bracket=100 x 6.5 mm

>>>Untuk gading utama (main frame)

W =n x c x a x l^2 x Pda x f x k

=16.025

di mana :

a =0.60jarak antara gading

n =0.65 untuk L < 100

c =0.6

Pda =15.90KN/m2(beban geladak bangunan atas)

f =0.75

k =1.0(untuk baja)

l =2.4m tinggi deck kapal

profil=60 x 40 x 5 mm

Bracket=100 x 6.5mm

5.Perhitungan gading pada toop deck

>>>Untuk gading besar (web frame)

Z = 2.4 + 2.4 + 2.4 + 2.4 + 2.4 +H

=19.1123m

N =1 - (Z - H)/10

=1.20m

Pda =PD x N

=15.896KN/m2

W =0.6 x e x l^2 x Pda x n x k

=22.743cm3

di mana :

e =1.800mjarak antar gading besar (3 jarak gading)

n =0.23 untuk L < 100

l =2.4mtinggi tiap deck

k =1.0(untuk baja)

Melalui perhitungan untuk profil T Diperoleh sebagai berikut:

Profil=90 x 8 mm

Bracket=100 x 6.5 mm

>>>Untuk gading utama (main frame)

W =n x c x a x l^2 x Pda x f x k

=16.025

di mana :

a =0.60jarak antara gading

n =0.65untuk L < 100

c =0.6

Pda =15.90KN/m2(beban geladak bangunan atas)

f =0.75

k =1.0(untuk baja)

l =2.4m tinggi deck kapal

profil=60 x 40 x 5 mm

Bracket=100 x 6.5mm

6.Perhitungan gading pada forecastle deck

>>>Untuk gading besar (web frame)

Z = 2.4 + H

=9.51m

N =1 - (Z - H)/10

=0.76m

Pda =PD x N

=15.896KN/m2

W =0.6 x e x l^2 x Pda x n x k

=22.743cm3

di mana :

e =1.800mjarak antar gading besar (3 jarak gading)

n =0.23untuk L < 100

l =2.4mtinggi tiap deck

k =1.0(untuk baja)

Melalui perhitungan untuk profil T Diperoleh sebagai berikut:

Profil=90 x 8 mm

Bracket=100 x 6.5 mm

>>>Untuk gading utama (main frame)

W =n x c x a x l^2 x Pda x f x k

=16.025

di mana :

a =0.60jarak antara gading

n =0.65 untuk L < 100

c =0.6

Pda =15.90KN/m2(beban geladak bangunan atas)

f =0.75

k =1.0(untuk baja)

l =2.4m tinggi deck kapal

profil=60 x 40 x 5 mm

Bracket=100 x 6.5mm

B.PERHITUNGAN TANGKI - TANGKI PADA KAPAL :

Tangki-tangki diletakkan pada Double Bottom sbb :

1.Tangki Bahan Bakar

Wfo =10.95ton

Berat jenis =0.98ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 0,90 ~ 0,98 ton/m3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan =11.171m3

Double Bottom

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

244.681814.6818

24.54.7497418.9988

254.815129.6302

25.54.8782419.5128

264.93914.939

=57.7626

Luas tangki =2/3 x l x

=23.105m2

1/2 Double Bottom

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

244.170414.1704

24.54.2367416.9468

254.300728.6014

25.54.3626417.4504

264.422514.4225

=51.5915

Luas tangki =2/3 x l x

=20.637m2

Water Line 0

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

243.072213.0722

24.53.1398412.5592

253.204926.4098

25.53.2676413.0704

263.328213.3282

=38.4398

Luas tangki =2/3 x l x

=15.376m2

Volume Tangki

l=0.45m

No.Ord.FSProductFMHasil Kali II

015.376115.37600.000

1/2 Hdb20.637482.546182.546

Hdb23.105123.105246.210

=121.0272 =128.756

Volume tangki =1/3 x l x

=18.035m3

KG =l x 2/1

=0.476m

2.Tangki Minyak Diesel

Wdo =2.19ton

Berat jenis =0.9ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 0,88 ~ 0,90 ton/m3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan =2.433m3

Double Bottom

l=0.3m

No.Ord.FSProduct

273.443913.4439

27.53.4994413.9976

283.553713.5537

=20.9952

Luas tangki =2/3 x l x

=4.199m2

1/2 Double Bottom

l=0.3m

No.Ord.FSProduct

274.536914.5369

27.54.5918418.3672

284.645314.6453

=27.5494

Luas tangki =2/3 x l x

=5.510m2

Water Line 0

l=0.3m

No.Ord.FSProduct

275.054315.0543

27.55.1088420.4352

285.161415.1614

=30.6509

Luas tangki =2/3 x l x

=6.130m2

Volume Tangki

l=0.45m

No.Ord.FSProductFMHasil Kali II

04.19914.19900.000

1/2 Hdb5.510422.040122.040

Hdb6.13016.130212.260

1 =32.3692 =34.300

Volume tangki =1/3 x l x 1

=4.823m3

KG =l x 2/1

=0.474m

3.Tangki Minyak Pelumas

Wlub =0.04ton

Berat jenis =0.93ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 0,90 ~ 0,93 ton/m3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan =0.046m3

Double Bottom

l=0.3m

No.Ord.FSProduct

293.659513.6595

29.53.7114414.8456

303.763013.763

S =22.2681

Luas tangki =2/3 x l x S

=4.454m2

1/2 Double Bottom

l=0.3m

No.Ord.FSProduct

294.748714.7487

29.54.7989419.1956

304.848314.8483

S =28.7926

Luas tangki =2/3 x l x S

=5.759m2

Water Line 0

l=0.3m

No.Ord.FSProduct

295.261115.2611

29.55.3083421.2332

305.353815.3538

S =31.8481

Luas tangki =2/3 x l x S

=6.370m2

Volume Tangki

l=0.45m

No.Ord.FSProductFMHasil Kali II

04.45414.45400.000

1/2 Hdb5.759423.034123.034

Hdb6.37016.370212.739

S1 =33.857S2 =35.773

Volume tangki =1/3 x l x S1

=5.045m3

KG =l x S2/S1

=0.472m

4.Tangki Air Tawar

Wfw =27.40ton

Berat jenis =1ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 1,0 ton/m3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan =27.399256m3

Double Bottom

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

315.440115.4401

31.55.4808421.9232

325.5197211.0394

32.55.5569422.2276

335.5922211.1844

41.55.6257422.5028

425.657215.6572

S =99.9747

Luas tangki =2/3 x l x S

=39.990m2

1/2 Double Bottom

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

314.944914.9449

31.54.9919419.9676

325.0378210.0756

32.55.0826420.3304

335.126210.252

33.55.1681420.6724

345.208515.2085

S =91.4514

Luas tangki =2/3 x l x S

=36.581m2

Water Line 0

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

313.865113.8651

31.53.9155415.662

323.965127.9302

32.54.0137416.0548

334.061228.1224

33.54.1074416.4296

344.152214.1522

S =72.2163

Luas tangki =2/3 x l x S

=28.89m2

Volume Tangki

l=0.45m

No.Ord.FSHasil Kali IFMHasil Kali II

128.887128.88700.000

236.5814146.3221146.322

339.990139.990279.980

S1 =215.199S2 =226.302

Volume tangki =1/3 x l x S1

=32.068m3

KG =l x S2/S1

=0.425m

5.Tangki Ballast

Dlm. Buku sistem dan perlengkapan kapal oleh Soekarsono N.A. hal.173, Jumlah

berat ballast yang dibutuhkan rata-rata (10 ~ 17)% dari Disp.Kapal.

Wball =10 % x Disp =412.13ton

Berat jenis =1.025ton/m3

( marchant ship design handbook III hal.III-9 : 1,025 ton/m3)

Vol. Tangki yang dibutuhkan =402.07433m3

Double Bottom

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

354.236414.236

364.3124417.250

374.379228.758

384.4365417.746

394.484428.969

404.5231418.092

414.552429.105

424.5726418.290

434.572629.145

444.5726418.290

454.572629.145

464.5726418.290

474.572629.145

484.5726418.290

494.572629.145

504.5726418.290

514.572629.145

524.5726418.290

534.572629.145

544.5726418.290

554.572629.145

564.5726418.290

574.572629.145

584.5726418.290

594.572629.145

604.5726418.290

614.572629.145

624.5726418.290

634.572629.145

644.5726418.290

654.572629.145

664.5726418.290

674.572629.145

684.5726418.290

694.572629.145

704.5726418.290

714.572629.145

724.5726418.290

734.572629.145

744.5726418.290

754.572629.145

764.5726418.290

774.572629.145

784.5726418.290

794.572629.145

804.5726418.290

814.572629.145

824.5726418.290

834.572629.145

844.5726418.290

854.564129.128

864.5468418.187

874.519929.040

884.4832417.933

894.436228.872

904.379417.516

914.311128.622

924.2323416.929

934.142228.284

944.0402416.161

953.92627.852

963.7991415.196

973.659227.318

983.5067414.027

993.342226.684

1003.1661412.664

1012.97925.958

1022.7816411.126

1032.574525.149

1042.359349.437

1052.137324.275

1061.910347.641

1071.679823.360

1081.447645.790

1091.214322.429

1100.977943.912

1110.735710.736

=932.822

Luas tangki =2/3 x l x

=373.129m2

1/2 Double Bottom

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

355.284415.284

365.3525421.410

375.4125210.825

385.4654421.862

395.5126211.025

405.5557422.223

415.5959211.192

425.6334422.534

435.6334211.267

445.6334422.534

455.6334211.267

465.6334422.534

475.6334211.267

485.6334422.534

495.6334211.267

505.6334422.534

515.6334211.267

525.6334422.534

535.6334211.267

545.6334422.534

555.6334211.267

565.6334422.534

575.6334211.267

585.6334422.534

595.6334211.267

605.6334422.534

615.6334211.267

625.6334422.534

635.6334211.267

645.6334422.534

655.6334211.267

665.6334422.534

675.6334211.267

685.6334422.534

695.6334211.267

705.6334422.534

715.6334211.267

725.6334422.534

735.6334211.267

745.6334422.534

755.6334211.267

765.6334422.534

775.6334211.267

785.6334422.534

795.6334211.267

805.6334422.534

815.6334211.267

825.6334422.534

835.6334211.267

845.6334422.534

855.6014211.203

865.5675422.270

875.5302211.060

885.4877421.951

895.4382210.876

905.3801421.520

915.3119210.624

925.2327420.931

935.1418210.284

945.0385420.154

954.921929.844

964.7912419.165

974.645929.292

984.4865417.946

994.313628.627

1004.1283416.513

1013.931227.862

1023.7232414.893

1033.505627.011

1043.28413.120

1053.048526.097

1062.8133411.253

1072.576525.153

1082.340249.361

1092.10524.210

1101.865747.463

1111.616111.616

=1166.462

Luas tangki =2/3 x l x

=466.585m2

Waterline 0

l=0.600m

No.Ord.FSProduct

355.714415.714

365.7635423.054

375.8043211.609

385.838423.352

395.8661211.732

405.89423.560

415.9112211.822

425.9302423.721

435.9302211.860

445.9302423.721

455.9302211.860

465.9302423.721

475.9302211.860

485.9302423.721

495.9302211.860

505.9302423.721

515.9302211.860

525.9302423.721

535.9302211.860

545.9302423.721

555.9302211.860

565.9302423.721

575.9302211.860

585.9302423.721

595.9302211.860

605.9302423.721

615.9302211.860

625.9302423.721

635.9302211.860

645.9302423.721

655.9302211.860

665.9302423.721

675.9302211.860

685.9302423.721

695.9302211.860

705.9302423.721

715.9302211.860

725.9302423.721

735.9302211.860

745.9302423.721

755.9302211.860

765.9302423.721

775.9302211.860

785.9302423.721

795.9302211.860

805.9302423.721

815.9302211.860

825.9302423.721

835.9302211.860

845.9302423.721

855.9159211.832

865.9005423.602

875.881211.762

885.8553423.421

895.8216211.643

905.7778423.111

915.7222211.444

925.6537422.615

935.5715211.143

945.4746421.898

955.3621210.724

965.2329420.932

975.0863210.173

984.9237419.695

994.74729.494

1004.5582418.233

1014.359328.719

1024.1525416.610

1033.939327.879

1043.7196414.878

1053.493226.986

1063.2594413.038

1073.017926.036

1082.7681411.072

1092.5125.020

1102.244948.980

1111.974311.974

=1244.683

Luas tangki =2/3 x l x

=497.873m2

Volume Tangki

l=0.45m

No.Ord.FSProductFMHasil Kali II

Hdb373.1291373.12900.000

1/2 Hdb466.58541866.33911866.339

0497.8731497.8732995.747

1 =2737.3412 =2862.086

Volume tangki =1/3 x l x 1

=407.905m3

KG =l x 2/1

=0.467m

6. Cofferdam

Cofferdam ditempatkan disetiap tangki sebagai pembatas dua jenis cairan yang berbeda. Cofferdam juga sebagai penampung cairan salah satu tangki yang bocor, agar tidak tercampur dengan cairan yang lain jenisnya dari tangki yang bersebelahan.

C..PERHITUNGAN VOLUME CHAIN LOCKER DAN MUD BOX :

1Perhitungan Bak Rantai ( chain Locker )

-Perhitungan jangkar

Bak rantai digunakan untuk menyimpan atau menempatkan jangkar pada saat berlayar.

Perhitungan luas bidang tangkap angin

( BKI II section 18 Halaman 18.1 )

Z=D2/3 + 2 x h x B + Total /10

=701.4445m2

Dimana :

Z=Angka penunjuk pada BKI

fb=Lambung timbul kapal

=H T

=1.18m

hi=Tinggi rumah geladak

=2.4 x 5

=12 m

h=Tinggi garis muat air mesin sampai ke geladak atas

=Fb + hi

=13.18 m

D=Displacement

=4121.26ton

B=Lebar kapal

=12.09m

=Luas bidang tangkap angin terdiri atas :

1=Top Deck

=2.4x65.51

=157.2238m2

2=Navigation Deck

=2.4x89.39

=214.5318m2

3=Brigde Deck

=2.4x76.43

=183.4278m2

4=Boat Deck

=2.4x92.34

=221.6049m2

5=Poop Deck

=2.4x119.02

=285.6486

6=Forecastle

=2.4x41.93

=100.624m2

7=Lambung timbul

=LWL x(H - T)

=86.90366m2

Total=1249.965m2

Dari table BKI Volume II 1996 Halaman 18 - 1

Jangkar tanpa tongkat

Jumlah jangkar=2

Berat 1 jangkar=2100

Rantai untuk jangkar

Panjang total=440m

Diameter d1=46mm

d2=40mm

d3=36mm

Tali

Panjang tali tarik=190m

Panjang tali tambat=160m

Jumlah tali tambat =4

Beban putus=405kN

Perhitungan volume Chain locker untuk 100 Fathon :

Untuk menghitung volume chain locker dengan panjang rantai

100 Fathon dapat kita tentukan dengan rumus sebagai berikut :

d=Diameter rantai jangkar

=d3 / 25.4

=1.417323m

Volume chain locker pada masing masing rantai jangkar

Sv=

=4.829911m3

Dimana

L =Panjang total rantai jangkar

=440m

d=Diameter rantai jangkar

=1.417323m

Dimensi dari masing masing chain locker sebelah kiri dan kanan adalah :

L x B x T =1.8 m x 1.54 m x 1.75 m

2.Perhitungan Bak Lumpur ( Mud box )

V=0,5 x Volume chain locker

=2.41496m3

Sehingga diperoleh ukuran mud box :

L x B x T = 1.8 m x 1.35 m x 1 m

BAB VIPENUTUP

KESIMPULAN

Pada tugas mata kuliah KONSTRUKSI KAPAL diberi 3sub tugas yaitu menyelesaikan perhitungan dan gambar dari:

a. Midship section

b. Bukaan kulit

c. Profile

Konstruksi bangunan kapal adalah suatu struktur bangunan kapal yang terdiri dari badan kapal serta bangunan atas. Untuk menyusun komponen badan kapal, beserta bangunan atas dikenal 3 sistem konstruksi yang biasa dipakai:

a. Sisem kontruksi melintang

b. Sistem kontruksi memanjang

c. Sistem kontruksi kombinasi

DAFTAR PUSTAKA

Rawson, KJ. Basic Ship Theory. Logman Scinetific & Technical, 1986.

Schneeklutk H. Ship Design for efisiensi and economic. Butterwort & Co Ltd, 1987.

Harvald P. Ship Design and Ship Theory. Univercity of Hanover.

Rais, Tamrin MCE. Buku Pegangan Nama dan Gambar Bangunan Kapal. Tarsito, Bandung, 1988.

Sumartojo. W.A.Ir. Konstruksi Kapal I & II. FTP. ITS.

Biro Klasifikasi Indonesia. Rules for The Clasification And Construction of steel Ship Vol II, 2006.

Barbanov, Stucture and Design of Sea Going Ship/.

Type Kapal

>Perhitungan Beban Yang Bekerja Pada Kapal

>Ukuran Utama Kapal

>Koefisien Bentuk

Perhitungan Konstruksi

Perhitungan Pelat Geladak

Perhitungan Gading-Gading

Perhitungan Konstruksi Geladak

Perhitungan Alat Perlengkapan Kapal

Perhitungan Tangki-Tangki

>Ukuran Konstruksi

>Tebal Pelat

>Besar Profil Gading

>Gambar Rencana Garis

>Gambar Profile

Kesimpulan Dan Saran

PAGE DIASPORA NARPAD 321 10 269 7

_1292569341.unknown

_1292569342.unknown

_1292569343.unknown

_1292569340.unknown