lap instrumen

9
1. PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Pustaka 1.1.1 Vitamin B12 Si noni m dari vi ta min B12 adalah Sianokobalamin atau vi ta min me rah. Nama sianokobalamin ini disebabkan karena di dalam rumus bangun vitamin ini menandung CN (Sianida). Vitamin ini merupakan serbuk hablur yang berwarna merah tua sehingga disebut !uga vitamin merah. Vitamin B12 !uga dapat diperoleh se"ara #ermentasi dari bakteri Streptomy"es $ureus dan Streptomy"es $ureo#a"iens. Vitamin ini memegang peranan penting di dalam proses  pembentukan sel%sel darah merah. $bsorpsinya di dalam lambung tergantung pada adan ya suatu &at yang ada di dalam lambung yang disebut 'aktor intrinsi". Bila #aktor intrinsi" tidak ada misalnya pada anemia par ni"i osa maka vit amin ini aka n sedikit sekali diresorps i. *nilah sebabnya maka pada pemberian vitamin B12 !arang diberikan se"ara oral melainkan se"ara in!eksi. Vitamin yang telah diresorpsi kemudian ditimbun di dalam sel%sel hati dan disebut  Hepatic anti-anemia principleI, yaitu suatu unsure antianemia. +apasitas penyimpanannya ke"il sekali (,-%1--m"g) dan kelebihannya dibuang melalui gin!al. Satu%satunya indikasi yang tepat untuk penggunaan vitamin B12 adalah pada anaemia parniciosa yang di *ndonesia !arang sekali terdapat !uga pada anaemia makrocyter . (id!a!anti 1//1) 0alam pengukuran kemurnian suatu senyawa dapat dilakukan dengan menentukan harga serapan relati#nya. Serapan relati# adalah perbandingan harga pada dua u!ung pan!ang gelombang 1

Upload: anestasya-amalia-safitri

Post on 13-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 1/9

1. PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka

1.1.1 Vitamin B12

Sinonim dari vitamin B12 adalah Sianokobalamin atau vitamin merah. Nama

sianokobalamin ini disebabkan karena di dalam rumus bangun vitamin ini menandung CN

(Sianida). Vitamin ini merupakan serbuk hablur yang berwarna merah tua sehingga disebut !uga

vitamin merah. Vitamin B12 !uga dapat diperoleh se"ara #ermentasi dari bakteri Streptomy"es

$ureus dan Streptomy"es $ureo#a"iens. Vitamin ini memegang peranan penting di dalam proses

 pembentukan sel%sel darah merah. $bsorpsinya di dalam lambung tergantung pada adanya suatu

&at yang ada di dalam lambung yang disebut 'aktor intrinsi". Bila #aktor intrinsi" tidak ada

misalnya pada anemia parni"iosa maka vitamin ini akan sedikit sekali diresorpsi. *nilah

sebabnya maka pada pemberian vitamin B12 !arang diberikan se"ara oral melainkan se"ara

in!eksi. Vitamin yang telah diresorpsi kemudian ditimbun di dalam sel%sel hati dan disebut

 Hepatic anti-anemia principleI, yaitu suatu unsure antianemia. +apasitas penyimpanannya ke"il

sekali (,-%1--m"g) dan kelebihannya dibuang melalui gin!al. Satu%satunya indikasi yang tepat

untuk penggunaan vitamin B12 adalah pada anaemia parniciosa yang di *ndonesia !arang sekali

terdapat !uga pada anaemia makrocyter . (id!a!anti 1//1)

0alam pengukuran kemurnian suatu senyawa dapat dilakukan dengan menentukan harga

serapan relati#nya. Serapan relati# adalah perbandingan harga pada dua u!ung pan!ang gelombang

1

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 2/9

tertentu Serapan relative vitamin B12 adalah .1,%., untuk 314,,- nm dan 1.5,%1./6 untuk 

314256 nm (armakope *ndonesia 7d. *V)

1.1.2 Spektrofotometer UV-Vis

Spektro#otometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan

#otometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan pan!ang gelombang tertentu

dan #otometer adalah alat pengukur intensitas "ahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.

8adi spektro#otometer digunakan untuk mengukur energi "ahaya se"ara relati# !ika energi tersebut

ditransmisikan dire#laksikan atau diemisikan sebagai #ungsi dari pan!ang gelombang. +elebihan

spektro#otometer dibandingkan #otometer adalah pan!ang gelombang sinar dapat lebih terseleksi

karena sebelumnya sinar diurai dengan alat pengurai seperti prisma kisi (grating) ataupun "elah

optik. 9ada #otometer sinar dengan pan!ang gelombang yang didinginkan diperoleh dengan

menggunakan #ilter dari berbagai warna yang mempunyai spesi#ikasi pan!ang gelombang

tertentu. 9ada #otometer #ilter tidak mungkin diperoleh pan!ang gelombang yang benar%benar 

monokromatis melainkan suatu trayek dengan pan!ang gelombang -%- nm. Sedangkan pada

spektro#otometer pan!ang gelombang yang benar%benar terseleksi dapat diperoleh dengan

 bantuan alat pengurai "ahaya seperti prisma. Suatu spektro#otometer tersusun dari sumber 

spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur 

 perbedaan absorbsi antara "uplikan dengan blanko ataupun pembanding.

Semua metode pengukuran yang berdasarkan pada spektrum sinar dinamakan metode

spektro#otometri sedang instrumennya disebut spektro#otometer. Spektro#otometer yang

digunakan untuk pengukuran di daerah ultra violet dan di daerah tampak disebut

spektro#otometer :V%V*S (:ltra VioletVisible). Semua metode spektro#otometri berdasarkan

 pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan sinar yang digunakan adalah sinar yang

semonokromatis mungkin. 0ikatakan semonokromatis mungkin karena sangat sulit memperoleh

sinar monokromatis dengan intensitas yang men"ukupi untuk spektro#otometri. Sinar monokromatis dapat diperoleh dengan "ara menguraikan sinar men!adi spektrum sinar dengan

 berbagai pan!ang gelombang (l). Sinar polikromatis diuraikan oleh sebuah pengurai men!adi

 berbagai sinar dengan pan!ang gelombang yang berlainan. 0engan menggunakan peralatan

khusus akan dapat diperoleh pita sinar dengan kisaran pan!ang gelombang tertentu yang

diinginkan. keseluruhan sistem yang menghasilkan pita "ahaya tertentu tersebut dinamakan

2

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 3/9

monokromator. Semua monokromator untuk radiasi ultra violet tampak maupun in#ra merah

mempunyai konstruksi teknik yang sama. Se"ara umum terdiri atas "elah (slit) lensa "ermin

 !endela dan prisma atau kisi sebagai pengurai sinar susunan lensa untuk mem#okuskan sinar 

yang diinginkan kearah "elah keluaran pita sinar. :ntuk melindungi sistem optik maka "elah

masuk dan "elah keluar ditempatkan dalam satu !endela. ;isalnya suatu sinar terdiri atas dua

 pan!ang gelombang setelah melewati "elah masuk menu!u ke lensa kolimat masih dalam keadaan

menyebar setelah melewati lensa kolimat sinar yang semula menyebar akan dise!a!arkan

kemudian masuk kedalam pengurai yang berbentuk prisma atau kisi lalu menu!u ke lensa

 pem#okus dan ter!adilah penguraian sinar men!adi spektrum sinar dengan berbagai pan!ang

gelombang. ;onokromator dengan menggunakan prisma relati# lebih murah harganya daripada

dengan menggunakan kisi tetapi hasil penguraian monokromator dengan kisi lebih baik. 9ada

 pengembangan lebih lan!ut sekarang sudah ada spektro#otometer yang tidak lagi menggunakan

monokromator tapi sinar langsung diterima oleh detektor yang di dalamnya dipasang sederetan

diode setiap diode hanya bisa mendeteksi sinar dengan pan!ang gelombang tertentu. 0etektor ini

dikenal sebagai 0iode $rray 0ete"tor.

Sebagai sumber sinar digunakan lampu tungsten wadah "uplikan (kuvet) dibuat dari

 plastik atau yang lebih baik dari gelas kuarsa. <elas kuarsa bersi#at transparan untuk daerah ultra

violet sampai daerah tampak sehingga tidak akan mengurangi intensitas sinar masuk ke dalam

"uplikan. ;onokromator lebih banyak menggunakan kisi karena daya pisahnya lebih baik.

0etektor #otoelektrik biasanya menggunakan sel Barrier =ayer yaitu suatu sel yang dapat

mengubah tenaga radiasi men!adi tenaga listrik (>idhayani 1//6)

eto!e Ana"isis Spektrofotometri

  ;etode analisis spektro#otometri banyak digunakan sebagai metode analisis kuantitati# 

disamping metode%metode analisis lain seperti spektrogra#i emisi spektrometri pendar sinar ?.

$nalisis dengan metode spektrometri ini berdasarkan pengukuran spektrum sinar yang diserapoleh larutan. =arutan yang kurang peka dapat ditingkatkan kepekaannya dengan "ara

membentuk kompleks. +ompleks yang terbentuk biasanya berwarna dan menaikkan kepekaan

sampai beberapa kali lipat. *ntensitas sinar setelah melalui larutan diubah oleh #otosel men!adi

tenaga listrik. Besar intensitas sinar tersebut bergantung pada konsentrasi unsur dalam larutan.

3

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 4/9

• $ntaraksi 7nergi Cahaya dengan ;olekul @eori gelombang (dari) "ahaya men!elaskan

 banyak ge!ala optis seperti pemantulan pembiasan dan lenturan (di#raksi) namun ada

hasil%hasil eksperimen seperti e#ek #otolistrik yang paling baik dita#sirkan menurut

gagasan bahwa seberkas "ahaya adalah aliran paket%paket energi butiran yang disebut

#oton. ;asing%masing partikel memiliki energi yang karakteristik yang dihubungkan

dengan #rekuensi "ahaya oleh persamaan

7 A h.v A h "4 dimana 7 energi "ahaya

 D konstanta plan"k (3323 E 1-% 8.s)

 n #rekuensi (D&) " ke"epatan "ahaya ( E 1-6 m4s)

pan!ang gelombang (m)

Cahaya dengan #rekuensi tertentu (atau pan!ang gelombang tertentu) dikaitkan dengan #oton%

#oton yang masing%masing memiliki kuantitas energi yang terpastikan. Seperti diterangkan di bawah kuantitas energi yang dimiliki #oton inilah yang menetapkan apakah suatu spesies

molekul tertentu akan menyerap ataukah meneruskan "ahaya dengan pan!ang gelombang

 padanannya.

• @eori Spektro#otometri

Bila seberkas sinar melalui suatu medium maka sebagian sinar datang akan diserap oleh

medium ada yang diteruskan dan ada yang dipantulkan. Bila intensitas sinar datang dinyatakan

dengan *- intensitas sinar yang diserap dengan *a sedang yang diteruskan *t dan yang

dipantulkan *r maka *- A *a F *t F *r 

*r pada umumnya dapat diabaikan dengan menggunakan medium pembanding sehingga

diperoleh *- A *a F *t

Dukum =ambert menyatakan apabila sinar monokromatis melalui suatu medium yang

tembus "ahaya maka ke"epatan berkurangnya intensitas terhadap tebal medium sebanding

dengan berkurangnya intensitas sinar datang. 0engan kata lain intensitas sinar yang dipan"arkan

 berkurang se"ara eksponensial sesuai dengan bertambahnya ketebalan medium penyerap se"ara

aritmatik.

 %d*4dt A k*

%dl A kl.dt9ersamaan ini diintegralkan dan diambil * - untuk t A - maka diperoleh

 ln *-4*t A k.t

*t A *- e%kt

dimana  *-  intensitas sinar datang

 *t  intensitas sinar yang diteruskan

 + tetapan (pada pan!ang gelombang dan medium yang diteruskan)

4

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 5/9

 9ersamaan tersebut dapat ditulis

 *t A *- 1-%- k.t

*t A *- 1-%k.t

dimana + A k42-23 disebut tetapan ekstingsi

*t4*- A @ transmitasi

=og *-4*t A log 14@ A %log @ A $ absorbansi Sedangkan Beer merumuskan hubungan antara intensitas sinar yang diteruskan dengan

konsentrasi komponen berwarna suatu larutan yaitu intensitas suatu berkas sinar monokromatis

 berkurang se"ara eksponensial setelah melalui medium (larutan) sesuai dengan bertambahnya

konsentrasi medium se"ara aritmatik.

*t A *- e%kG"

*t A *- 1-%- kG."

*t A *- 1-%kG."

 dari persamaan tersebut diperoleh *t A *- 1-%e.".t 

=og *-4*t A H.".t$ A H.".t

dimana H adalah tetapan absorbansi molar (tetapan ekstingsi molar).9ersamaan diatas merupakan persamaan dasar dalam spektro#otometri dan umum disebut

hukum =ambert%Beer (0ay and :nderwood 1//).

<ambar. Spektrum Serap (day and :nderwood1//)

2. TU#UAN

2.1 ;emahami prinsip identi#ikasi vitamn B12 melalui metode spektro#otometer :V%Vis

2.2 ;enentukan koe#isien absorptivitas molar (H) vitamin B12 dengan alat

spektro#otometer.

$. ET%DE 

2.1 Tempat !an &aktu Praktikum

9elaksanaan praktikum ini bertempat di 9usat =aboratorium @erpadu :*N Syari# 

Didayatullah Ciputat @angerang Selatan .9raktikum ini dilakukan pada tanggal 2- ;aret 2-1,.

5

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 6/9

2.2 A"at !an Ba'an

$lat%alat yang digunakan pada per"obaan ini adalah spektro#otometer :V%Vis kertas

saring dan satu set alat gelas.

Bahan%bahan yang digunakan pada per"obaan ini adalah vitamin B12 murni dan aIuades.

$.$ Prose!ur (erja2..1 9reparasi sampel

Sampel vitamin B12 sebanyak , butir digerus dan ditimbang. +emudian dilarutkan

dengan 6 ml aIuades dan disaring dengan kertas saring. Volume #iltrate diepatkan hingga 1- ml.

2..2 9engukuran Nilai Serapan >elati# 

$lat instrumentasi spektro#otometri :V%Vis dinyalakan 1, menit sebelum digunakan.

Blanko aIuades disiapkan dan dimasukkan ke dalam "uvet. +emudian dipilih aplikasi

wavelength program. Selan!utnya dimasukkan pan!ang gelombang ,,- 31 dan 256 nm. 8enis

lampu yang akan digunakan dipilih dan di atur untuk berapa kali pemba"aan. Sampel yang akan

diukur diberi nama dan dimasukkan !umlahnya. $uto&ero diklik dan dimasukkan "uvet yang

telah berisi blanko ke holder dan kemudian diklik J+. 0itunggu sampai pemba"aan atau nilai

absorbansi -.--. Setelah dikalibrasi diganti "uvet bagian depan dengan sampel atau larutan

yang akan di"ari nilai serapannya namun sebelumnya "uvet terlebih dahulu dibilas dengan

aIuades kemudian dibilas dengan sampel yang akan diukur. Selan!utnya diklik  start dan diukur 

sampel. Serapan yang mun"ul diperhatikan dan diikuti perintah selan!utnya hingga semua

sampel selesai diukur. 0ilakukan perbandingan serapan pada 314,,- nm dan 314256 nm.

). HAS*L DAN PEBAHASAN

Vitamin B*2 yang biasanya diisolasi disebut sianokobalamin sebab molekul ini

mengandung gugus siano yang berikatan dengan kobalt (=ehninger 1//,). ;embantu dalam

 pemindahan atom hidrogen dari satu atom karbon ke atom berikutnya sebagai pengganti alkil

karboksil hidroksil atau gugus amino. Sehingga bentuk ini merupakan bentuk yang stabil.

+emurnian dari vitamin B12 dalam sampel telah diu!i dengan mengukur serapannya

menggunakan spektro#otometer :V%Vis. Sebelumnya sampel vitamin B12 murni diukur 

serapannya dan menghasilkan pun"ak pada pan!ang gelombang ,,/.3 nm 31.1 nm dan 256.1

nm.

6

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 7/9

+am,ar 1 Dasil data serapan vitamin B12 murni

9ertama yang dilakukan yaitu menggerus tablet dari kedua sampel. @u!uan dari

 penggerusan yaitu agar mudah dilarutkan oleh pelarut dan mudah diidenti#ikasi oleh

spektro#otometer :V%Vis. +emudian setelah digerus masing%masing sampel ditambahkanaIuades dan disaring kemudian ditepatkan #iltrat hingga 1- ml. Dal ini dikarenakan vitamin B12

merupakan senyawa polar sehingga dia akan larut oleh air. +arena air merupakan senyawa

 polar. Senyawa non polar atau yang tidak larut oleh air akan mengendap.

Ta,e" ).1 0ata $bsorbansi dan Nilai $bsorptivitas ;olar Sampel

9an!ang <elombang Serapan ($) +oe#isien 7kstingsi (H)

,,- -.-63 2.1?1-%3

31 -.15 5.633?1-%,

256 -./3 2./2?1-%3

Ta,e" ).2 0ata Serapan >elati# 

9an!ang

<elombang

Serapan

relative

314,,- .36

314256 -.2

Berdasarkan data pada tabel .2 dihasilkan data serapan relati# dari sampel vitamin B12.

9ada perbandingan pan!ang gelombang 314,,- nilai serapan relati#nya adalah .36 sedangkan

 pada perbandingan pan!ang gelombang 314256 nm nilai serapan relai#nya adalah -.2. !ika

dibandingkan dengan standar kemurnian vitamin B12 menurut armakope *ndonesia hasil

7

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 8/9

tersebut belum memenuhi standar. Dal ini dapat disebabkan terdapat komposisi%komposisi lain

selain vitamin B12. 0alam pembuatan obat%obatan massa yang dibutuhkan dalam tablet adalah

-1%-6 g sehingga memungkinkan untuk di"etak. Bahan pengisi !uga ditambahkan untuk 

memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk memi"u aliran. Bahan

 pengisi yang umum digunakan adalah pati dan laktosa (Voight 1//,). +emungkinan

 perbandingan antara &at pengisi dan &at akti# (vitamin B12) yang tidak seimbang menyebabkan

tablet vitamin B12 pada sampel tersebut tidak murni.

9enentuan koe#isien ekstingsi atau absorptivitas molar.. Berdasarkan pada @abel .1 didapatkan

nilai absorptivitas molar untuk pan!ang gelombang ,,- 31 dan 256 nm berturut%turut sebesar

2.1?1-%3K 5.633?1-%,K dan 2./2?1-%3. Nilai koe#isien ekstingsi dari tiap pan!ang gelombang

 berbeda%beda hal ini disebabkan karena koe#isien ekstingsi merupakan suatu konstanta dan

nilainya spesi#ik untuk !enis &at dan pan!ang gelombang tertentu .

. (ES*PULAN

+esimpulan dari per"obaan ini adalah

1. 9engukuran kemurnian dari sampel vitamin B12 dapat dididenti#ikasi berdasarkan

serapan relati#nya menggunakan spektro#otometer :V%Vis. 0ari hasil yang diperoleh

sampel vitamin B12 belum memenuhi standar kemurnian berdasarkan armakope

*ndonesia2. Nilai koe#isien ekstingsi didapatkan dari persamaan lambert%beer dan diperoleh hasil

untuk pan!ang gelombang ,,- 31 dan 256 nm berturut%turut sebesar 2.1?1-%3K

5.633?1-%,K dan 2./2?1-%3.

. DA/TA0 PUSTA(A

0ay >. $. and :nderwood $. =. 1// Analisis Kimia Kuantitatif  7disi ke% 7rlangga 8akartaDitjen POM ( 1995). Farmakope Indonesia. disi I!. "akarta# Departemen $ese%atan

&.I. 'a. 723724

>idhayani 1//6  Penentuan Kadar Uranium Dalam asa !rganik "ecara "pektrofotometri.

=aporan +er!a =apangan Sekolah ;enengah $nalisis +imia :!ung 9andang. 0epartemen

9erindustrian dan 9erdagangan >* 9usat 9embinaan 9elatihan +etrampilan dan +e!uruan

Sekolah ;enengah $nalisis +imia. :!ung 9andangid!a!anti Nuraini .1//1. !#at-o#atan$ +anisius. Logyakarta

*

7/24/2019 Lap Instrumen

http://slidepdf.com/reader/full/lap-instrumen 9/9

Voight. 1//,. %a#let . http44www.s"ribd."om4nurro"hmahs4d45//1,/%11/26%ormulasi%

0an%7valuasi%Sediaan%@ablet%8adi ( akses 123 ;aret 2-1,)

. LAP*0AN

5.1 9erhitungan +onsentrasi

0ik

 Bobot sampel A -.- gr 

Volume A 1- ml

+onsentrasi A mg4=

  A --- ppm

5.2 9erhitungan +oe#isien 7kstingsi

9an!ang <elombang Serapan ($) +oe#isien 7kstingsi (H)

,,- -.-63 2.1?1-%3

31 -.15 5.633?1-%,

256 -./3 2./2?1-%3

$ A H . =. C

(,,-nm)

-.-63 A H . 1 "m. ---

H A 2.1?1-%3

9