langkah terobosan

5
Langkah Terobosan “Kampung Metan” dan “Kuning Emas” (Bagian 2) Pemanfaatan Kotoran Ternak untuk Biogas Pemerintah Kabupaten Malang juga menggalakkan pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi rumah tangga di desa melalui pembangunan digester biogas sehingga masyarakat di perdesaan memiliki sumber energi yang murah, dan terbarukan. Bantuan pembangunan digester biogas kepada masyarakat ternyata memperoleh respon positif. Biogas yang dibangun secara massal oleh Pemerintah Kabupaten Malang adalah digester biogas tipe fixed dome. Kapasitas rata-rata digester fixed dome adalah 6-10 m3. Kantor dinas terkait -menggunakan anggaran yang bersumber dari dana APBD murni Kabupaten Malang- telah membangun sebanyak 1.710 unit digester biogas yang dimanfaatkan oleh sekitar 2000 KK. Tidak hanya itu, jika dijumlahkan dengan digester yang dibangun oleh pihak lain seperti koperasi, LSM, dan lain-lain, jumlah unit digester biogas yang ada di Kabupaten Malang telah mencapai 4.557 unit untuk penyediaan energi bagi sekitar 6.000 KK yang setara dengan 10.684 m 3 gas metan/hari Berbagai dampak positif dirasakan dari pemanfaatan limbah dan sampah sebagai sumber biogas adalah berkurangnya pencemaran udara akibat tumpukan kotoran sapi atau pembuangan kotoran ke saluran air terdekat. Disamping itu, ketergantungan penggunaan energi fosil dapat ditekan begitu juga kegiatan penebangan pohon di hutan semakin berkurang. Pemanfaatan Sumber-sumber Energi Lainnya Selain memanfaatkan limbah sebagai sumber energi, pemerintah kabupaten Malang juga berupaya melaksanakan pemenuhan energi melaui sumber-sumber lainnya yang tersedia di lingkungan sekitar seperti air dan matahari. Melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, telah dibangun PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) sebanyak enam unit, meliputi PLTMH Wringinsongo (kapasitas 14 KVA), PLTMH Kalisukun (2 x 50 KVA), PLTMH Dau (10 KVA), PLTMH Bendosari (26 KVA), PLTMH Sumber Maron (27 KVA). Kondisi geografis Kabupaten Malang yang berbukit-bukit terutama di daerah Malang Selatan, menyebabkan jaringan listrik PLN sulit untuk memasuki daerah-daerah terpencil di wilayah Kabupaten Malang. Untuk mengatasi kekurangan jaringan listrik tersebut, Pemerintah Kabupaten memasang instalasi PLTS untuk daerah yang tidak terjangkau aliran listrik PLN. Sampai saat ini telah membangun PLTS sebanyak 1.357 unit tersebar di Kabupaten Malang dengan daya masing-masing 50 Wp. Merintis Desa Mandiri Energi Agar masyarakat di desa dapat memenuhi kebutuhan energinya tanpa tergantung terhadap suplai energi dari luar, masyarakat perlu memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut. Dengan memanfaatkan aliran sungai yang terdapat di desa Panggunrejo kecamatan Kepanjen pemkab telah membangun PLTMH Kalisukun kapasitas 2 x 50 KVA. Selanjutnya, Bupati menetapkan desa Panggunrejo menjadi Desa Mandiri Energi (DME) “KUNING EMAS”

Upload: kokomaster11

Post on 05-Dec-2015

233 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

langkah terobosan

TRANSCRIPT

Page 1: Langkah Terobosan

Langkah Terobosan “Kampung Metan” dan “Kuning Emas”

(Bagian 2)

Pemanfaatan Kotoran Ternak untuk Biogas

Pemerintah Kabupaten Malang juga menggalakkan pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi rumah tangga di desa melalui pembangunan digester biogas sehingga masyarakat di perdesaan memiliki sumber energi yang murah, dan terbarukan. Bantuan pembangunan digester biogas kepada masyarakat ternyata memperoleh respon positif.

Biogas yang dibangun secara massal oleh Pemerintah Kabupaten Malang adalah digester biogas tipe fixed dome. Kapasitas rata-rata digester fixed dome adalah 6-10 m3. Kantor dinas terkait -menggunakan anggaran yang bersumber dari dana APBD murni Kabupaten Malang- telah membangun sebanyak 1.710 unit digester biogas yang dimanfaatkan oleh sekitar 2000 KK.

Tidak hanya itu, jika dijumlahkan dengan digester yang dibangun oleh pihak lain seperti koperasi, LSM, dan lain-lain, jumlah unit digester biogas yang ada di Kabupaten Malang telah mencapai 4.557 unit untuk penyediaan energi bagi sekitar 6.000 KK yang setara dengan 10.684 m 3 gas metan/hari

Berbagai dampak positif dirasakan dari pemanfaatan limbah dan sampah sebagai sumber biogas adalah berkurangnya pencemaran udara akibat tumpukan kotoran sapi atau pembuangan kotoran ke saluran air terdekat. Disamping itu, ketergantungan penggunaan energi fosil dapat ditekan begitu juga kegiatan penebangan pohon di hutan semakin berkurang.

Pemanfaatan Sumber-sumber Energi Lainnya

Selain memanfaatkan limbah sebagai sumber energi, pemerintah kabupaten Malang juga berupaya melaksanakan pemenuhan energi melaui sumber-sumber lainnya yang tersedia di lingkungan sekitar seperti air dan matahari. Melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, telah dibangun PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) sebanyak enam unit, meliputi PLTMH Wringinsongo (kapasitas 14 KVA), PLTMH Kalisukun (2 x 50 KVA), PLTMH Dau (10 KVA), PLTMH Bendosari (26 KVA), PLTMH Sumber Maron (27 KVA).

Kondisi geografis Kabupaten Malang yang berbukit-bukit terutama di daerah Malang Selatan, menyebabkan jaringan listrik PLN sulit untuk memasuki daerah-daerah terpencil di wilayah Kabupaten Malang. Untuk mengatasi kekurangan jaringan listrik tersebut, Pemerintah Kabupaten memasang instalasi PLTS untuk daerah yang tidak terjangkau aliran listrik PLN. Sampai saat ini telah membangun PLTS sebanyak 1.357 unit tersebar di Kabupaten Malang dengan daya masing-masing 50 Wp.

Merintis Desa Mandiri Energi

Agar masyarakat di desa dapat memenuhi kebutuhan energinya tanpa tergantung terhadap suplai energi dari luar, masyarakat perlu memanfaatkan potensi yang ada di daerah tersebut. Dengan memanfaatkan aliran sungai yang terdapat di desa Panggunrejo kecamatan Kepanjen pemkab telah membangun PLTMH Kalisukun kapasitas 2 x 50 KVA.

Selanjutnya, Bupati menetapkan desa Panggunrejo menjadi Desa Mandiri Energi (DME) “KUNING EMAS” (Kampung Unggulan Niaga Industri Nuansa Gender Emban MasyarakatAndalan Sejahtera) berbasis energi terbarukan. Selain mandiri secara energi, penetapan DME dimaksudkan untuk pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan energi untuk kegiatan ekonomi produktif.

Gerakan Hemat Energi dan Air

Page 2: Langkah Terobosan

Berbagai upaya juga dilakukan pemkab Malang dalam mendorong penghematan energi dan air di lingkungan Kabupaten Malang. Pemkab melaksanakan gerakan hemat listrik dan air di perkantoran lingkup Pemerintahan Kabupaten Malang. Selanjutnya gerakan ini diperluas untuk menjangkau masyarakat.

Tidak berhenti pada kegiatan sosialisasi penghematan listrik pemerintah secara aktif dan nyata mendorong konservasi energi dalam masyarakat baik di perkotaan maupun perdesaan. Salah satu contoh nyata keseriusan pemkab Malang melaksanakan konservasi energi adalah melalui pemberian bantuan lampu hemat energi kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan lampu hemat energi, diharapkan mengurangi penggunaan energi di Kabupaten Malang.

“Pemerintah dan masyakat Kabupaten Malang terus berupaya agar ketergantungan terhadap energi fosil maupun kayu bakar dapat dikurangi melalui upaya-upaya diversifikasi dan konservasi energi. Potensi yang ada di lingkungan kabupaten Malang memungkinkan upaya-upaya tersebut dapat dilaksanakan. Pemerintah akan terus melakukan inovasi dan terobosan demi memanfaatkan potensi-potensi tersebut,” kata Bupati Kabupaten Malang, H. Rendra Kresna. (hs)

Langkah Terobosan “Kampung Metan” dan “Kuning Emas” (Bagian 1)

 

http://penghargaanenergi.litbang.esdm.go.id/index.php/penghargaan-energi/334-langkah-terobosan-kampung-metan-dan-kuning-emas-

Langkah Terobosan “Kampung Metan” dan “Kuning Emas”

(Bagian 1)

Pemerintah dan masyakat Kabupaten Malang terus berupaya agar ketergantungan terhadap energi fosil maupun kayu bakar dapat dikurangi melalui upaya-upaya diversifikasi dan konservasi energi, demikian disampaikan, H. Rendra Kresna, Bupati Malang. Potensi yang ada di lingkungan Kabupaten Malang memungkinkan upaya-upaya tersebut dapat dilaksanakan. Pemerintah akan terus melakukan inovasi dan terobosan demi memanfaatkan potensi-potensi tersebut, lanjut Pak Bupati.

Gas metan dipergunakan sebagai sumber energi untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga mengurangi ketergantungan pada elpiji ataupun listrik. Warga yang telah mendapat layanan gas metan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa dilihat dari rumah berstiker hijau bertuliskan "Kampung Metan."

Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang – yang merupakan kabupaten kedua terbesar di Provinsi Jawa Timur – adalah pegunungan berhawa sejuk yang memiliki potensi agraris, peternakan dan wisata. Sebagai sumber ekonomi sebagian besar masyarakatnya, pemerintah daerah Kabupaten Malang secara konsisten mengelola potensi tersebut sehingga Kabupaten Malang telah menjadi salah satu sentra pertanian dan peternakan serta pariwisata di Indonesia.

Page 3: Langkah Terobosan

Penjabaran visi dan misi Pemerintah Kabupaten menjadi roh rencana strategis Bupati sebagai Kepala Daerah, yakni peningkatan kualitas infrastruktur, peningkatan fungsi dan kualitas lingkungan hidup dan peningkatan produktivitas dan ekonomi masyarakat.

“Permasalahan penyediaan dan pemerataan energi merupakan prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Malang,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Malang, Drs. AR Firdaus M.Si.

Lebih lanjut, Firdaus menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Malang melalui dinas-dinas teknis terkait senantiasa berusaha untuk mengembangkan inovasi baru dalam rangka penyediaan dan pemerataaan energi bagi masyarakat desa. Berbagai upaya yang dilakukan termasuk diversifikasi sumber energi yang disesuaikan dengan potensi desa yang tersedia.

REGULASI PENDORONG

Demi mewujudkan tujuan pemenuhan dan pemerataan energi, Pemkab Malang menerbitkan berbagai regulasi. Melalui regulasi tersebut pemerintah kabupaten berupaya mendorong penyusunan dan pelaksanaan program kerja pemerintah serta partisipasi aktif berbagai pihak dalam penyediaan energi baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Kebijakan pendorong yang berkaitan dengan pengembangan, penyediaan, dan pemanfaatan energi dengan prinsip diversifikasi dan konservasi di Kabupaten Malang diatur dalam berbagai kebijakan yang secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Peningkatan ketersedian dan kualitas infrastruktur daerah termasuk infrastruktur energi serta peningkatan kualitas dan fungsi lingkungan hidup serta pengelolaan sumberdaya

alam yang berkelanjutan;

2. Penetapan Desa Mandiri Energi dalam rangka mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi setempat yang berkelanjutan dalam pemenuhan kebutuhan energi suatu desa;

3. Pengelolaan sampah dan sanitasi mendorong pemanfaatan gas metan dari berbagai TPA di lingkungan Kabupaten Malang;

4. Penghematan Listrik dan Air, baik di lingkup pemerintah Kabupaten Malang maupun di lingkungan masyarakat.

Page 4: Langkah Terobosan

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang akan terus berupaya untuk memaksimalkan distribusi gas metan ke rumah tangga sekitar TPA, demikian disampaikan oleh Romdhoni, Kadis Cipta Karya Kabupaten Malang

Pemanfaatan Gas Metan TPAImplementasi regulasi tersebut terbukti mendorong kreativitas pihak pemerintah dan masyarakat dalam penyediaan energi melalui diversifikasi energi. Hingga 2013, telah hampir 10.000 kepala keluarga di Kabupaten Malang yang menikmati energi baik berupa gas maupun listrik yang berasal dari sumber-sumber energi berkelanjutan setempat.

Melalui peraturan daerah dan instruksi Bupati mengenai pengelolaan sampah, Kabupaten Malang merintis TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sampah Talangagung Kecamatan Kepanjen dan TPA Paras Kecamatan Poncokusumo untuk melaksanakan pengelolaan sampah berwawasan lingkungan.

Regulasi ini memberikan keleluasan dinas teknis untuk melakukan inovasi pemanfaatan gas metan TPA. Diawali upaya penangkapan dan uji coba pemanfaatan saja, kini sudah meningkat dengan distribusi ke rumah tangga.

“Untuk pengembangan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang akan terus berupaya untuk memaksimalkan distribusi gas metan ke rumah tangga sekitar TPA. Untuk TPA Talangagung, angka awal sambungan rumah gas metan sekitar 65 KK. Pada pertengahan 2013 telah disambungkan kepada total 95 KK. Sementara, untuk TPA Paras, gas metan telah disalurkan kepada 85 KK dan hingga akhir tahun 2013 ditargetkan telah tersambung tambahan 100 KK,” kata Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang, Romdhoni.

Pemanfaatan gas metan untuk penyediaan dan pemerataan energi bagi masyarakat di sekitar

Page 5: Langkah Terobosan

lokasi TPA dilakukan melalui penangkapan, pemurnian, dan pendistribusian gas metan ke rumah-rumah warga. Gas metan dipergunakan sebagai sumber energi untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat sehingga mengurangi ketergantungan pada elpiji ataupun listrik.

Warga yang telah mendapat layanan gas metan dari TPA bisa dilihat dari rumah berstiker hijau bertuliskan "Kampung Metan."

Dan, kini Pemkab Malang tengah mengembangkan inovasi teknologi AMEG (accumulator of metana gas) untuk memampatkan gas metan yang dihasilkan ke dalam tabung. (hs)

 

Langkah Terobosan “Kampung Metan” dan “Kuning Emas” (Bagian 2)

http://penghargaanenergi.litbang.esdm.go.id/index.php/penghargaan-energi/333-langkah-terobosan-kampung-metan-dan-kuning-emas-