buletin terobosan edisi interaktif liburan

Upload: azhari-terobosan

Post on 04-Apr-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    1/12

    Media ini dikelola oleh Pelajar dan Mahasiswa Indonesia sebagai media informasi, opini dan komunikasi

    mahasiswa Indonesia di Mesir. Redaksi menerima tulisan dari pelbagai pihak dan berhak mengeditnya tanpa

    menghilangkan makna dan tujuan.

    Sekapur Sirih, Terimakasih,

    Halaman 2Sikap, Semakin Murahnya

    Sebuah Nilai, Halaman 3Laporan Utama,Alternatif

    Liburan Dekat dan Murah:

    - Nilometer,Halaman 4-Musium Ummi Kultsum,

    Halaman 5

    -Musium Ahmed Shawki,

    Halaman 5

    -Japan Foundation, Halaman 6

    -El-Sawy Culturewheel,

    Halaman 6

    -Goethe Institut, Halaman 7

    -Istana Amir Taz, Halaman 8Seputar Kita, Empat

    Mahasiswa Ditodong, Dua

    Telfon Genggam Raib, Halaman

    9

    Seputar Kita,Dai Nada

    Bertolak ke Italia,

    Halaman 9

    Opini,Abad Kebangkitan

    Diaspora Indonesia,Halaman 10

    Kolom, Fakih Ekslusif,

    Halaman 11

    Edisi Interaktif

    Liburan

    31 Januari 2013

    Selamat Membaca!Santai dan penting dibacaTajam tanpa melukaiKritis tanpa menelanjangi

    Alternatif Liburan Dekat

    dan MurahAnda ingin mengisi liburan tapi tersandung dengan biaya?

    Beberapa tempat yang kami sajikan bisa jadi alternatif

    anda

    Simak Laporan Utama hal 4-8

    BerhadiahKalender 2013 dari

    TROBOSAN

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    2/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Sekapur Sirih

    Terimakasih

    Pendiri: Syarifuddin Abdullah, Tabrani Sabirin. Pimpinan Umum: Tsabit Qodami. Pemimpin

    Redaksi: Fahmi Hasan Nugroho. Dewan Redaksi: Kadarisman, Abdul Majid, M. Hadi Bakri.Reportase: M. Ainul Yaqien, M. Zainuddin, Dirga Zabrian, Sulhansyah Jibran, Luthiatul Fuadah Al -Hasan, Ainun Mardiah, Erika Nadarul

    Khoir, Heni Septini. Editor: Zulfahani Hasyim. Pembantu Umum: KeluargaTROBOSAN.Alamat Redaksi: Indonesian Hostel-302 Floor 04,

    08 el-Wahran St. Rabea el-Adawea, Nasr City Cairo-Egypt. Telepon: 22609228 E-mail: [email protected]. Facebook : Terobosan

    Masisir. Untuk pemasangan Iklan dan Layanan Pelanggan silakan menghubungi nomor telpon : 01159319878 (Tsabit) atau

    01122217176 (Fahmi)

    Hari demi hari, waktu demi waktu telah

    berlalu. Setelah sempat vakum selama satu bulan

    karena ujian termin satu, kini kami hadir kembali

    untuk para pembaca setia sahabatTROBOSAN.

    Kini kami hadir kembali walaupun dengan

    keadaan kami masih belum stabil karena radiasi

    ujian. Kami pun mencoba untuk

    mempersembahkan karya terbaik kami yang

    telah kami siapkan selama seminggu ini.Melihat minat membaca dan menulis Masisir

    yang terus menurun, kami berharap dengan

    kehadiran kami di sini bisa membantu

    meningkatkan minat membaca dan menulis yang

    menjadi kode etik bagi mahasiswa khususnya.

    Dikarenakan berubahnya orientasi menjadi

    diorientasi yang tak terasa namun kini marak di

    kalangan Masisir. Kami pun tergerak dari hati

    yang paling dalam untuk bersama sama

    membangun minat membaca dan menulis di

    kalangan Masisir.

    Alhamdulilah beberapa waktu lalu

    TROBOSAN telah melakukan survei bersama

    kru kami untuk mengujungi beberapa tempat

    bersejarah yang ada di sekitar kota Kairo untuk

    menghadirkannya ke tengah anda. Walaupun

    dengan kru yang jumlahnya tidak begitu banyak,

    kami pun tetap bersemangat dan berusaha

    menghadirkan buletin TROBOSANuntuk warga

    Masisir yang sedang menikmati masa masa

    liburan kali ini.

    Bukanlah materi yang kami harapkan

    dari penerbitan buletin ini, kami pun tidak

    mematok harga untuk buletin ini. Namun

    anda pun pasti paham bahwa semua proses

    dari pengumpulan gagasan, penulisan,

    pengeprinan hingga percetakan semuanya

    membutuhkan ongkos.Beraneka ragam tulisan kami hadirkan,

    namun tak terlepas dari itu kami masih

    sangat hijau dalam dunia jurnalistik

    khususnya dalam bidang tulis menulis.

    Kami terus berusaha untuk membenahidiri guna meningkatkan kualitas tulisan

    yang kami torehkan dalam buletin ini.

    Respon dan kritik para pembaca pun

    mengobarkan semangat kami untuk terus

    hadir di antara anda, yang tak lain dari itu

    bahwa respond atau komentar menjadi

    tanda bukti keberadaan kami. Tak ada kata

    yang terucap sia-sia, karena semua kerja

    keras kami selama ini yang mengahadirkan

    manfaat bagi anda semua Insya Allah.Untuk mengisi liburan kali ini

    TROBOSANhadir dengan topik yang

    berbeda, guna menyegarkan otak yang

    selama satu bulan penuh menghadapi ujian

    yang menjadi penentu bagi masa depan.

    Maka dari itu, setelah kami telaah dan

    amati ternyata banyak dari kalangan

    Masisir yang menjadikan tempat

    perbelanjaan sebagi tujuan berwisata,

    khususnya para mahasiswi.Untuk itu di edisi kali ini, kami

    mencoba hadir untuk

    mengulas topik yang sedikit berbeda

    dengan edisi sebelumnya. Di edisi kali ini

    kami akan menguak tentang berwisata

    dengan cerdas dan murah di sekitar Kairo.

    Salah satunya, kami akan menguak tentang

    situs peninggalan bersejarah di Kairo yang

    jarang dikunjungi oleh kalangan para

    mahasiswa ataupun mahasiswi.

    Menceritakan beberapa bangunan

    bersejarah yang ditinggalkan para pejuang

    dan penyair di zaman dahulu, seperti

    museum penyanyi tersohor Ummu

    Kultsum, penyair Ahmad Syauqi dan lain

    sebagainya. Dan juga kami mencoba

    memaparkan beberapa tempat tempat

    wisata yang dekat dengan kita tapi sangat

    jarang dikunjungi, seakan akan terdengar

    asing di telinga kita.Untuk saran dan kritik dengan tangan

    yang terbuka, Kami akan menerima nya.

    Karena dengan kritikan dan saran andalah

    kami akan bangkit dan berdiri sekokoh

    bangunan bangunan kuno peninggalan

    sejarah, yang tak akan hanyut atau pun

    lenyap di telan oleh zaman.Terima kasih kami ucapkan dari lubuk

    hati Kami yang paling dalam atas saran dan

    kritik yang anda lontarkan untuk Kami

    selama ini. Selamat membaca! []

    02

    Express Copy

    Menerima segala jenis

    fotokopi

    Mahatthah Mutsallas,

    Hay `Asyir

    Building 102 Sweesry.

    Hp: 01001726484

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    3/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    S i k a p

    03

    Semakin Murahnya Sebuah Nilai

    Lagi-lagi aksi kejahatan terhadap maha-

    siswa Indonesia terjadi. Para duta bangsa

    yang berjuang untuk masa depan bangsa

    dengan pergi menuntut ilmu di negeri ini

    justru menjadi sasaran empuk bagi tidakankejahatan yang dilakukan oleh beberapa

    pihak yang tidak bertanggung jawab. Empat

    orang mahasiswa ditodong oleh tujuh orang

    pemuda Mesir bersenjatakan pisau saat

    mereka begadang di depan kantor imigrasi,

    saat mereka menunggu antrian kantor

    imigrasi.

    Memang, kita tidak bisa menunjukkan

    jari kepada salah satu pihak untuk menunjuk

    siapa yang salah dalam perkara ini. Jika kita

    menyalahkan para pelaku kejahatan,

    sebenarnya ada hal lain yang membuat

    mereka nekat melakukan hal itu. Krisis

    ekonomi yang menjerat rakyat Mesir bisa

    menjadi salah satu faktor meningkatnya ke-

    jahatan yang terjadi di negeri ini. Dalam

    lilitan ekonomi, cara apapun bisa saja

    dilakukan agar dapat bertahan hidup.

    Bukankah zaman dahulu sayyidina Umar bin

    Khatthab pernah menghapuskan sementara

    hukuman potong tangan untuk para pencuri

    ketika kelaparan melanda negeri?

    Belum lagi krisis politik yang tak menen-

    tu menjadikan para pihak berwajib kewala-

    han. Kita pun tidak bisa menyalahkan para

    petugas keamanan atas kurangnya perhatian

    mereka terhadap aksi kejahatan yang me-

    nimpa mahasiswa asing. Para petugas kea-

    manan itu masih dibuat pusing oleh urusan

    negerinya sendiri, naiknya tingkat kejahatan

    di negeri ini mengharuskan mereka untuk

    bekerja ekstra dalam kondisi seperti ini.

    Terlebih lagi penodongan itu terjadi pada

    tanggal 25 Januari, saat negeri ini dikacaukan

    dengan berbagai macam kerusuhan yang

    serentak hampir di seluruh pelosok negeri.

    Kerusuhan di Port Said dan Suez yang me-nyebabkan beberapa nyawa melayang dan

    ratusan orang cidera. Begitu juga Ismailiyah,

    Kafrussyaikh dan Aleksandria. Kota Kairo

    pun tidak luput dari kerusuhan, jalur Metro

    dan terowongan Al-Azhar diblokir massa,

    bentrokan antara petugas keamanan dengan

    massa terjadi di beberapa wilayah sekitar

    lapangan Tahrir. Pastinya, para petugas kea-

    manan memiliki urusan yang jauh lebih pen-

    ting ketimbang hanya mengurusi pe-

    nodongan yang terjadi kepada dua orang

    mahasiswa, warga asing pula.

    Di pihak lain, para mahasiswa pun terka-

    dang seolah tidak sadar bahwa tindak keja-

    hatan akan selalu menghantui mereka ka-

    panpun dan di manapun. Sangat mudah

    melihat para mahasiswa yang tenang me-

    mainkan blackberry mereka di tengah

    keramaian bus, kita pun akan sangat sering

    melihat para mahasiswi mengenakan tas

    selendang yang sangat mudah untuk dijam-bret.

    Namun dalam masalah penodongan kali

    ini, para mahasiswa itu pun tidak bisa di-

    salahkan sepenuhnya. Kebutuhan akan visa

    memaksa mereka harus rela menahan

    kantuk dan dingin bahkan bertaruh nyawa

    untuk menunggu kantor imigrasi yang baru

    akan buka di keesokan harinya. Dan siapa

    sangka bahwa antrian kali ini akan berujung

    pada penodongan yang bisa saja melenyap-

    kan nyawa mereka saat itu juga. Meski pihak

    KBRI dan PPMI telah mengusahakan pengu-

    rusan visa secara kolektif untuk mengatasi

    hal ini, namun hal itu masih dinilai belum

    bisa mengatasi permasalahan antrian visa.

    Antrian sejak malam hari masih saja berlang-

    sung sebagaimana tahun sebelumnya.

    Berbicara masalah primitifnya penguru-

    san birokrasi visa pun akan tersandung

    dengan kebijakan pihak yang mengeluarkan

    visa tersebut, departemen dari pemerintahan

    Mesir yang terkait. Apapun ide dan usaha

    yang kita lakukan sebagai masyarakat asing

    di negeri ini tetaplah akan kembali lagi ke

    perkataan Kita tidak punya wewenang akan

    hal itu.

    Maka, berbicara tentang sebuah masalah

    justru akan mengantar kita kepada hal lain

    yang menyebabkan masalah itu terjadi.

    Tasalsul, sebuah masalah terjadi karena

    adanya masalah lain, yang masalah itu terjadi

    karena adanya masalah lainnya, begitu se-

    terusnya.

    Kembali ke hikmah di atas. Sering ter-

    jadinya tindak kejahatan seolah menjadi

    tanda bahwa nilai dari sebuah kejahatan pun

    kini telah menurun. Jika dahulu saat tindakkejahatan jarang terjadi, sebuah penodongan

    yang dilakukan terhadap seorang mahasiswa

    bisa menjadi sebuah berita penting yang

    perlu untuk ditindaklanjuti dengan serius.

    Namun saat ini, saat berbagai macam tindak

    kejahatan sering terjadi, kasus penodongan

    seolah menjadi hal biasa yang tidak perlu lagi

    ditanggapi serius, karena sebuah penodo-

    ngan atau penjambretan di satu tempat akan

    disusul dengan kejadian yang hampir sama

    di tempat lain pada waktu yang tidak terlalu

    lama. Mungkin tindakan serius baru akandilakukan jika tindak kejahatan yang terjadi

    lebih dari sekedar penjambretan ataupun

    penodongan, pembunuhan dan pemerkosaan

    misalnya.

    Meminjam istilah seorang jurnalis India,

    Arundhati Roy, penulis buku The God of

    Small Thing, ia mengkritik kemajuan

    teknologi persenjataan perang yang semakin

    menurunkan nilai sebuah peperangan. Jikadahulu peperangan yang dilakukan dengan

    pedang dengan beberapa orang korban su-

    dah merupakan sebuah peperangan yang

    dahsyat, maka saat ini perang belumlah dise-

    but dahsyat jika belum menggunakan senjata

    nuklir. Lima nyawa yang terbunuh dalam

    peperangan tradisional antar suku awalnya

    adalah sebuah kejadian yang besar, namun

    kini telah kalah pamor dengan lenyapnya

    nyawa satu kota yang diakibatkan karena

    bom nuklir.

    Maka, aksi baku tembak antara petugas

    keamanan dan gerombolan preman yang

    terjadi di daerah Tub Romly pada tanggal 22

    Januari lalu tidaklah lagi disebut sebagai

    peperangan meski entah memakan berapa

    korban jiwa. Kejadian seperti itu mungkin

    sekarang hanya akan disebut sebagai sebuah

    keributan antara dua pihak. Begitupun

    dengan penyerangan Israel ke Palestina be-

    berapa bulan yang lalu. Penurunan kadar

    horor dari sebuah peperangan mengakibat-

    kan terbunuhnya puluhan orang warga Pa-

    lestina sudah bukan lagi sebuah berita yang

    wah!.

    Kembali lagi ke masalah penodongan

    empat mahasiswa tadi. Sepertinya kita pun

    telah mengamini turunnya kadar horor dari

    kejahatan yang terjadi. Penodongan sudah

    bukan lagi sebuah hal yang perlu diambil

    tidakan yang serius, penjambretan sudah

    menjadi hal yang tidak perlu diperhatikan

    dan pembobolan rumah hanya menjadi hia-

    san di grup-grup Facebook. Para pejabat

    KBRI yang terkait pun akan tetap berlaku

    seperti bagaimana biasanya, PPMI dan DKKM

    pun masih akan berjalan dengan kegiatanlayaknya hari-hari biasa, dan para maha-

    siswa pun akan tetap bermain Blackberry di

    bis dan berjalan-jalan dengan menenteng

    Samsung Galaxy Note seolah Mesir adalah

    negara paling aman se-dunia.

    Namun satu pertanyaan kami lontarkan

    kepada anda, apakah benar nilai sebuah tin-

    dak kejahatan sudah turun sedemikian rupa

    di benak anda hingga anda bisa tenang-

    tenang saja? []

    Sebuah hikmah mengatakan, Selain adab, segala sesuatu akan bernilai murah jika semakin banyak..

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    4/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Laporan UtamaAlternatif Liburan Dekat dan Murah

    tuliskan ayat al-Quran yang berisikan ke-

    makmuran yang bersumber dari air. Menurut

    riwayat skrip kaligrai ini merupakan hasil

    restorasi yang dilakukan oleh Ibnu Tulun. Di

    tiga sisi dinding bawahnya anda bisa menik-

    mati tiga buah lubang air yang dibentuk seper-ti mihrab masjid sebagai jalan masuknya air

    sungai Nil ke dalam sumur pengukur. Dit-

    ambah lagi dengan sorot lampu dari atas, san-

    gat mempesona.

    Untuk masuk ke dalam situs ini kita hanya

    perlu merogoh kocek 8 LE. Tiket itu bisa

    didapatkan di gerbang pintu masuk. Kalau

    anda membutuhkan pemandu wisata tidak

    perlu khawatir karena di sana ada pemandu

    yang sangat ramah dan siap membantu anda

    mempelajari wisata sejarah tempat tersebut.

    Jika anda berminat berkunjung, sebaiknya

    jangan berangkat sore hari karena situs ini

    tidak buka sampai malam. Situs hanya buka

    mulai dari jam 09.00 sampai jam 16.00 CLT.

    [] Tsabit

    Jika anda suka berkunjung ke tempat yang

    memiliki pemandangan alam indah, jangan

    lewatkan berwisata alam ke pulau Rawda

    (Roda). Karena selain memiliki pemandangan

    yang indah, di ujung selatan pulau tersebut anda

    bisa menemukan situs bersejarah. Di sana andaakan menjumpai Nilometer, sebuah konstruksi

    bangunan untuk mengukur ketinggian air Nil

    yang sudah digunakan dari zaman Mesir kuno

    hingga era modern ini. Struktur bangunan ini

    merupakan peninggalan tertua di Mesir yang

    masih berdiri dan bisa kita nimati sekarang ini.

    Karena dulu Mesir sering mengalami banjir

    kiriman pada bulan Agustus sampai September,

    maka dibangunlah Nilometer untuk dijadikan

    pengukur alat.

    Pada abad pertengahan, Nilometer ini terke-

    nal menjadi alat pengatur aliran air yang

    digunakan untuk perayaan Fath al-Khalij atau

    festival pembukaan kanal. Festival ini merupa-

    kan simbol kemakmuran Mesir yang tergantung

    pada sungai Nil. Jika sedang mengalami krisis

    air, festival ini diganti dengan doa meminta air.

    Sebuah rekam sejarah yang sangat luar biasa

    dan sangat terkenal pada masa tersebut.

    Bangunan Nilometer yang kita temui

    sekarang telah mengalami beberapa kali pemu-

    garan. Namun stuktur aslinya bisa kita temui,

    yang mana pertama kali tercatat pada tahun

    861. Ketika itu pembangunan Nilometer ini di

    bawah komando perintah Khalifah Abbasiyah,Al-Mutawakkil. Menurut salah satu sumber,

    pembangunan Nilometer yang ada sekarang

    dirancang oleh Ahmad Al-Farghani, seorang

    ilmuwan isika dan astronomi asal Farghana

    (sekarang masuk wilayah Uzbekistan). Setelah

    itu struktur ini juga kembali dipugar pada tahun

    870 dan 1092. Bangunan yang ada sekarang

    sebagian besar masih asli, kecuali atap kerucutkayu (kubah di dalam) yang merupakan

    restorasi modern. Kubah ini sebelumnya pernah

    hancur ketika perang sipil dengan Perancis

    pada tahun 1825, kemudian dibangun kembali

    dengan pada abad ke-18 oleh wisatawan

    Denmark.

    Pertama kali masuk kawasan anda akan

    mendapatkan patung Abul 'Abbas Ahmad ibn

    Muhammad ibn Kathir al-Farqhani. Dia adalah

    seorang astronom dari masa Abbasiyah yang

    ditugaskan di Mesir.

    Kemudian anda akan menemukan bangunan

    Nilometer di ujung pulau. Di sana ada bangunan

    yang berkubah kerucut berwarna coklat pekat

    kehitam-hitaman. Jika melihat seberang, anda

    akan merasakan bahwa keberadaan pulau Raw-

    da (Roda) memang benar-benar membelah

    sungai Nil. Sebuah pemandangan yang sangat

    menakjubkan.

    Bangunan Nilometer berbentuk kotak

    dengan lubang mirip sumur yang memiliki tiga

    lubang air di dindingnya. Terdapat sebuah

    tangga yang mengundak untuk bisa mencapai

    permukaan terbawah. Di tengah-tengah ter-

    dapat tiang yang berfungsi sebagai pengukurketinggian air. Ketika masuk ke dalam, anda

    akan mendapat beberapa ukiran kaligrai ber-

    03

    Nilometer

    Ujian telah selesai beberapa minggu lalu, anda pun saat ini pastinya tengah menikmati

    liburan yang mungkin telah anda rencanakan sejak saat ujian kemarin. Bagi anda yang

    memiliki kocek lebih, mungkin saat ini anda sedang menikmati liburan ke Turki ataupun

    Luxor. Atau bagi anda yang penasaran akan putihnya salju (dan semoga masih ada), mung-

    kin anda saat ini sedang dalam perjalanan menuju Sinai demi menggenggam bola salju dan

    melemparkannya ke teman anda. Namun bagi anda yang saat ini ingin berlibur namun

    tidak memiliki biaya besar, beberapa tempat yang akan kami sajikan bisa menjadi alter-

    natif bagi liburan anda kali ini.

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    5/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Laporan Utama

    Museum Ahmad Syauqi bisa menjadi

    alternatif tempat yang anda kunjungi dalam

    libur semester kali ini. Diresmikan oleh

    Pemerintah Mesir pada tanggal 17 Juni 1977,

    musium Ahmad Syauqi menjadi salah satu

    pusat rujukan bagi pelajar di Mesir untuk

    referensi menulis tesis atau disertasi.Nama musium Ahmad Syauqi sendiri

    didedikasikan untuk menghormati seorang

    penyair terkenal di jazirah Arab yang

    dijuluki Pangeran Poets atau Amir Al-Suara

    asal Kurdi yang bernama Ahmed Syauqiyang hidup pada tahun 1869-1932 Masehi.

    Terletak di Corniche Nile, Giza, Museum

    ini merupakan tempat tinggal Ahmad Syauqi

    setelah kembalinya dari Eropapada tahun

    1914. Rumah ini awalnya dinamai Karma

    Ibnu Hani karena Ahmad Syauqi merupakan

    pengagum salah seorang penyair dinasti

    Abbasiyah, Abu Nawwas Hasan Bin Hani.Museum Ahmad Syauqi ini dialokasikan

    sebagai tempat sejarah seni, budaya dan

    peniggalan Ahmad Syauqi seperti medali,

    piagam penghargaan pemerintah Emirat

    Arab dan lainnya. Pada bagian luar musium,

    terdapat patung perunggu Ahmad Syauqi

    yang dibuat oleh pematung Gamal Mesir El

    Seguini. Patung ini dibuat sebagai upacara

    peringatan 50 tahun meninggalnya Ahmad

    Syauqi yang dihadiri oleh Pemerintah Mesir,

    Kebudayaan Italia, Walikota Roma, Seniman

    Arab, Penyair, dan Penulis. Patung ini sama

    dengan patung yang terletak di taman Opera

    di samping komplek Opera Kairo.

    Pada bagian dalam museum, terdapat

    dua lantai atas dan bawah. Di lantai bawah

    terdapat perpustakan audio dan

    perpustakaan Ahmad Syauqi untuk kerabat

    dekatnya Mohammed Abdel Wahab Suite

    yang terdiri dari 332 buku dan puisi-puisi

    yang tertulis dalam kertas biasa. Dilantai

    atas tedapat 713 naskah dan draf serta

    berbagai pernak pernik lukisan maupun foto

    tentang kehidupan Ahmad Syauqi.Saat awal menginjakan kaki di museum

    ini, nampak keindahan dari asrinya

    lingkungan, gedung megah dengan

    arsitektur eropa, dan ditambah dengan

    keindahan sungai Nil didepannya.

    Bagi anda yang senang syair-syair puisi

    berbahasa Arab, disini anda akan

    menemukan puisi-puisi indah karangan para

    penyair terkenal seperti Ahmad Syauqi dan

    lainnya. Dan bagi anda pelajar sastra Arab

    yang sedang menulis tugas akhir kuliah,

    tempat ini sangatlah cocok untuk menjadi

    rujukan referensi karena banyak berbagai

    macam buku karangan Ahmad Syauqi dan

    penyair-penyair terkenal lainnya.

    Museum ini dibuka pada setiap hari dari

    jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Dalam

    perjalanan menuju musium Ahmad Syauqi,

    anda dapat naik bis jurusan munib

    kemudian turun di hadiqoh Giza. Bagi anda

    yang pernah pergi ke kebun binatang Giza,

    musium ini terletak hanya satu blok

    setelahnya. Informasi lebih lanjut anda dapat

    googling dengan kata kunci Ahmad Syauqi

    Museum. Selamat menikmati! [] Luthi

    04

    Jika kita berkunjung ke dalam kawasan

    Nilometer, anda akan menemukan patung

    seorang wanita berwarna hijau lumut di de-

    pan sebuah gedung. Patung tersebut digam-

    barkan sebagai Ummi Kultsum. Karena selain

    Nilometer, di dalam kawasan situs terdapat

    juga Museum Ummi Kultsum, seorang pen-yanyi legendaries Mesir (1898-1975).

    Bangunan museum ini terletak di timur pintu

    masuk. Kalau anda berminat berkunjung ke

    dalam museum ini, anda harus merogoh

    kocek 6 LE. Museum Ummi Kultsum ini

    berisikan benda-benda yang lekat dengan

    sang legenda, seperti pakaian dan benda-

    benda yang akrab dengan keseharian.

    Di sebelah kanan pintu masuk anda akan

    menemukan kacamata hitam yang berhias-

    kan kerlap-kerlip berlian. Di seberang pintu

    masuk di sediakan bioskop kecil, anda bisa

    meminta petugas memutar ilm dokumenter

    ini. Film ini berkisah tentang kehidupannya,

    mulai dari kecil, pertama kali meniti karir,

    puncak karir, hingga cerita akhir hayatnya.

    Di sebelah kanan bisokop anda akanmenemukan lorong, yang memampang syair

    lagu-lagunya yang ditulis asli dengan tangan

    Ummi Kultsum. Selain itu, ada juga terdapat

    beberapa piagam, medali penghargaan, kos-

    tum konser. Semua itu terletak samping

    kanan-kiri lorong. Sementera itu, di samping

    kiri bisokop anda akan menemukan banyak

    buku-buku dan klipping berisikan riwayat

    dan sepak terjang beliau. [] Tsabit

    Museum Ummi Kultsum

    Museum Ahmad Syauqi

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    6/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Jika Indonesia memiliki PUSKIN sebagai

    pusat kebudayaan Indonesia di Kairo, maka

    beberapa negara lain pun memiliki pusat

    kebudayaan yang serupa untuk mengenal-

    kan budaya mereka di negeri ini.

    Japan Foundation

    Kita mulai dari Negeri Sakura. Jepangmerupakan salah satu negara yang gencar

    mengenalkan budayanya kepada dunia, khu-

    susnya negeri ini. Salah satu pengenalan bu-

    daya Jepang adalah dengan adanya Japan

    Foundation, pusat kebudayaan masyarakat

    Jepang di negeri ini.

    Terletak di kawasan Garden City, tepat-

    nya di 5F Cairo Center Building, 106 jalan

    Kasr al-Aini, anda bisa mengikuti berbagai

    macam kegiatan yang diadakan oleh Japan

    foundation.

    Dimulai dari kursus Bahasa Jepang. Japan

    Foundation mengadakan kursus bahasa Je-

    pang dengan kurikulum standar yang telah

    teruji dan guru-guru yang berpengalaman.

    Kursus ini terdiri dari 10 level: level 1 sampai

    6 untuk pemula, level 7 sampai 9 untuk ting-

    kat lanjutan, dan level 10 untuk level terting-

    gi. Jika anda berminat dan memiliki uang

    yang cukup, anda bisa mengikuti kursus ini

    dengan biaya sebesar 600 LE untuk setiap

    levelnya.

    Selain itu juga terdapat beberapa kursus

    lain, di antaranya adalah kursus origami. An-

    da pasti tahu apa itu origami, seni melipat

    kertas yang populer dari Jepang. Bertempat di

    el-Sawy Culturewheel, kursus ini terdiri dari

    tiga kali pertemuan dengan kurun waktu dua

    jam setiap pertemuan. Untuk kursus ini anda

    hanya dikenakan biaya sebesar 30 LE untuk

    keseluruhan.

    Ada juga kursus merangkai bunga atau

    disebut juga dengan Ikebana. Kursus ini khu-

    sus bagi anda pecinta bunga dan penasaran

    untuk mengetahui teknik merangkai bunga

    ala Jepang. Bertempat di perpustakaan Japan

    Foundation, kursus ini diadakan empat kali

    dalam satu tahun. Jika anda berminat, se-

    diakan uang sebesar 200 LE untuk pendafta-

    ran.

    Untuk yang suka gratisan, Japan Founda-

    tion memiliki klub permainan Igo. Jika anda

    pernah melihat dalam sebuah ilm terdapat

    adegan dua orang berhadapan dengan sebuah

    papan mirip papan catur, lalu di atasnya ter-

    dapat kancing-kancing hitam dan putih, itulah

    Igo. Diadakan setiap hari Ahad pertama dan

    ketiga dan Sabtu keempat setiap bulannya,

    anda bisa ikut bermain Igo bersama teman

    anda gratis di tempat ini. Paling tidak, anda

    tahu bagaimana cara bermain dengan kancing

    -kancing hitam putih itu.

    Nah, bagi anda pecinta komik manga,

    Japan Foundation adalah tempat yang pas

    untuk melepaskan dahaga anda. Denganmembayar uang pendaftaran sebesar 20 LE

    untuk pelajar dan 40 LE untuk orang dewasa,

    anda bisa mendapatkan fasilitas keanggotaan

    di perpustakaan Japan Foundation yang

    memungkinkan anda untuk membaca dan

    meminjam buku apapun di sini, termasuk

    komik.

    Selain itu juga diadakan berbagai macam

    seminar dan pemutaran ilm yang sayang jika

    anda lewatkan. Maka, jika anda bosan dengan

    liburan yang seperti itu saja, maka Japan

    Foundation bisa menjadi alternatif untuk

    liburan anda kali ini.

    Untuk mencapai tempat ini, anda tinggal

    naik metro turun di lapangan tahrir, lalu ber-

    jalan dua blok di belakang gedung Mugam-

    ma`, Cairo Center Building. Informasi lebih

    lanjut bisa anda akses di www.jfcairo.org,

    ataugoogling dengan kata kunci Japan Foun-

    dation Cairo.Arigato Gozaimasu![] Fahmi

    El-Sawy Culturewheel bisa menjadi tem-

    pat alternatif anda dalam mengisi liburan

    semester kali ini. Didirikan oleh insinyur Mu-

    hammed el-Sawy pada tahun 2003, El-Sawy

    Culturewheel menjadi pusat kajian sekaligus

    penampilan seni dan budaya yang dikunjungi

    tidak kurang dari 500.000 orang setiap ta-

    hunnya.

    Nama el-Sawy sendiri diambil sebagai

    penghormatan terhadap ayahnya, Abdel Mo-

    nem el-Sawy, seorang novelis dan pernah

    menjabat sebagai Menteri Kebudayaan Mesir.

    Berdiri di atas lahan seluas 5.000 m2

    ,terletak di bawah jalan layang 15 Mei, pulau

    Zamalek, El-Sawy Culturewheel menjadi tem-

    pat nongkrong yang asik untuk para remaja

    dan para turis. Terdapat setidaknya lima

    buah panggung pementasan dan beberapa

    aula sebagai tempat pameran.

    Bagi anda yang senang mendengarkan

    musik, di sini juga diadakan konser musik

    dari berbagai macam aliran, dari jazz, hiphop,

    rock, orkestra, paduan suara sampai musik

    tradisional Mesir. Di sini juga terdapat teater

    pertunjukan teater drama, teater musikal,

    sulap dan berbagai penampilan yang menarikuntuk disaksikan.

    Dan bagi anda yang suka menonton ilm,

    di sini adalah tempat yang pas untuk mencari

    tontonan yang asyik dan mendidik. Di sini

    pun terdapat perpustakaan yang pastinyaakan mengobati dahaga anda akan bacaan

    berkualitas, sayang sekali jika anda tinggal-

    kan begitu saja.

    Di dalamnya juga diadakan berbagai

    macam seminar dari berbagai bidang, dari

    seni, fotograi, jurnalistik, kedokteran, se-

    jarah, hingga bahasa Arab yang pastinya akan

    menambah wawasan anda. Berbagai macam

    kegiatan ini bisa anda lihat di jadwal yang

    tertera pada website resminya.

    Di antara acara menarik yang diadakan

    pada bulan februari adalah teater bonekayang diadakan oleh grup teater el-Arais yang

    mengangkat tentang kehidupan penyanyi

    terkenal Mesir, Ummi Kultsum, 7 Februari

    2013.

    El-Sawy Culturewheel ini juga merupakan

    pusat kebudayaan swasta yang terlepas dari

    pemerintahan, maka ia memiliki nilai lebih

    dari segi kebebasan berekspresi dan kualitas

    seni ketimbang pusat kebudayaan yang dia-

    tur oleh pemerintah. Hal ini bisa dilihat dari

    beragamnya kegiatan yang diadakan di sana

    mencakup berbagai macam bidang.

    Beberapa agenda menuntut anda untukmengeluarkan uang untuk pembayaran tiket.

    Namun meski begitu, hal itu tidak

    menghalangi anda untuk tetap mengunjungi

    tempat ini untuk sekedar melihat-lihat atau-

    pun mendaftar menjadi anggota.

    Dengan biaya 50 LE, anda bisa mendapat-

    kan status keanggotaan di El-Sawy Culture-

    wheel ini. Dengan menjadi anggota tetap anda

    bisa mendapatkan berbagai kemudahan dan

    keuntungan, di antaranya mendapatkan

    potongan harga untuk pembelian tiket

    berbagai konser, mendapatkan hak untuk

    meminjam buku yang terdapat di per-

    pustakaan, dapat menghadiri acara pem-

    utaran ilm gratis, dan dapat ikut ber-

    partisipasi dalam berbagai macam seminar

    dan diskusi yang diadakan. Maka, jika andaingin mencari hal baru untuk mengisi hari-

    hari anda di negeri ini tidak ada salahnya

    menyempatkan diri untuk mengikuti

    berbagai kegiatan yang ada di sini.

    Untuk mencapai tempat ini, anda tinggal

    naik bis nomor 109 dari arah Asyiratau Sabi`,

    atau 121 dari Ramses Square lalu turun di

    depan El-Sawy (sebelum jembatan yang

    menghubungkan Zamalek dengan el-Aguza,

    sekitar 500 meter dari Diwan Bookstore).

    Informasi lebih lanjut bisa diakses di halaman

    resminya di www.culturewheel.com, atau

    bisa juga googling dengan kata kunci el-sawy

    culturewheel. [] Fahmi

    Laporan Utama

    06

    Pusat Kebudayaan Asing

    El-Sawy Culturewheel

    1

    2

    http://www.jfcairo.org/http://www.jfcairo.org/http://www.culturewheel.com/http://www.culturewheel.com/http://www.culturewheel.com/http://www.jfcairo.org/
  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    7/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Laporan Utama

    07

    Goethe Institut (Jerman)

    Anda pasti mengenal Mesut Ozil, seorang

    pesepak bola asal Jerman keturunan Tur-

    ki. Ya, Jerman tidak hanya terkenal dengan

    sepakbolanya, namun juga Jerman memiliki

    kebudayaan yang patut diperhitungkan.

    Untuk pusat kursus bahasa Jerman ter-

    letak di jalan Hussein Wasef, Doqi. Goethe

    Institut mengadakan kursus bahasa Jermanyang terbagi menjadi beberapa jenis yang

    bervariasi, dan terbagi juga menjadi beberapa

    level dan tingkatan. Rata-rata kursus ini di-

    adakan selama 10 minggu di setiap levelnya,

    dengan satu kelas maksimal terdiri dari 18

    orang. Biaya kursusnya pun beragam, mulai

    dari 980 LE sampai 2.850 LE tergantung jenis

    kursus yang akan anda ikuti. Mereka pun

    mengadakan ujian kemampuan bahasa bagi

    anda yang memiliki kemampuan dalam baha-

    sa Jerman dan membutuhkan sertiikat lulus

    tes bahasa Jerman.

    Jika harga kursus itu membuat anda ga-

    lau, Goethe institut masih memiliki berbagai

    kegiatan lain yang tidak memerlukan banyak

    biaya dan sayang untuk dilewatkan. Seperti

    pameran yang akan dilaksanakan di Gallery

    Town House Cairo pada tanggal 20 Februari

    sampai 3 Maret 2013, dan berbagai macam

    seminar.

    Anda juga bisa mendapatkan akses kepa-da berbagai macam ilm Jerman yang telah

    diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab mau-

    pun Inggris dengan mendaftarkan diri se-

    bagai anggota pada saat peminjaman pertama

    kali. Tidak kurang dari 150 judul ilm dari

    berbagai genre dapat anda saksikan.

    Selain itu juga anda bisa mendapatkan

    informasi terkait studi di berbagai universitas

    di Jerman. Pastinya anda tidak akan

    melewatkan kesempatan ini bukan?

    Anda pun bisa mendapatkan akses kepa-

    da berbagai macam buku yang di per-

    pustakaan Goethe Institut. Anda bisa

    mendapatkan buku-buku tentang sastra Jer-

    man, tata bahasa Jerman, seni dan budaya,

    hingga ilmu sosial dan geograi. Perpustakaan

    ini terletak di tempat yang berbeda dengan

    pusat bahasa di atas, ia terletak di kantor

    pusatnya di jalan al-Bustan, kode pos 7 Mu-

    hammad Farid, 11518 Cairo. Anda tinggal

    naik metro turun di lapangan Tahrir, lalumasuk jalan Thalat Harb kemudian belok kiri

    di tikungan pertama, gedung ketiga sebelah

    kiri anda.

    Informasi lebih lengkap bisa anda akses

    di http://www.goethe.de/ins/eg/kai/

    arindex.htm, atau anda bisa googling dengan

    mengetik kata kunci Goethe Institut Egypt.

    Maka, Tahrir bukan saja menjadi pusat

    demonstrasi belaka, namun anda pun bisa

    mendapatkan pengalaman yang berbeda,

    salah satunya dengan mengunjungi Gothe

    Institut ini. Danke![] Fahmi

    Utara

    Doc: en.wikipedia.org Doc: wasla.fmDoc: weekly.ahram.org.eg

    Goethe Institut

    Lapangan Tahrir

    Mugamma`

    Japan Foundation

    Stasiun Metro

    Mar Girgis

    Nilo Meter & Musium

    Ummi Kultsum

    Masjid Amru

    bin Ash

    Giza Zoo

    Museum Ahmed

    Shawki

    Doc:Googlemaps

    Doc:Googlemaps

    Doc: jfcairo.orgDoc: jfcairo.org

    3

    1

    2

    3

    Doc: shapingthenewpecs.wordpress.com

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    8/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Laporan Utama

    08

    Kairo memiliki banyak Istana para raja, di

    antara istana raja yang terkenal dalam se-

    jarahnya adalah Istana Mamluk Amir taz,

    yang juga dikenal sebagai Dar Taz (rumah

    Taz). Istana ini terletak di persimpangan

    jalan Saliba dan jalan suyuiyya. Kira-kira di

    antara Masjid Sultan Hassan dan Masjid IbnuTholun. Dibangun pertama kali oleh raja Taz

    al-Nasiri pada tahun 753 H. Menurut sejarah,

    ia adalah sosok bangsawan yang rupawan,

    tinggi, dan gagah berani. Pada awalnya Taz al-

    Nasiri adalah seorang tentara Mohammed

    Qalawun. Namun kemudian naik pangkat

    menjadi kepala dewan atau Amir Majlis.Lalu

    kembali naik pangkat menjadi Sultan pada

    tahun 752 H (1351 M.) berkat bantuan Salah

    al-Din Muhammad Shalih Qalawun. Amir Taz

    al-Nashiri memiliki dedukasi yang baik, maka

    tak heran jika ia mendapatkan banyak

    penghormatan.

    Amir Taz membangun istana pada tahun

    753 H. untuk merayakan pernikahannya

    dengan putri Sultan An-Nasir Mohammed,

    Khwand Zahra. Namun, meski memiliki

    kekayaan dan pangkat tinggi, ia tidak bisa

    menyelamatkan dirinya dari konspirasi yang

    berbahaya pada masa itu. Ia terpaksa harus

    menghadapi beberapa kali hukuman penjara.

    Karena itulah Amir Taz tidak pernah

    mendapat kesempatan untuk memegang

    kekuasaannya kembali.Akhirnya, ia terpaksa

    meninggalkan istananya yang megah dan

    pergi untuk mencari ketenangan jauh dari

    kotaKairo. Dia sempat tinggal selama bebera-

    pa tahun di Yerusalem dan kemudian di Dam-

    askus sebelum akhirnya meninggal pada ta-

    hun 763 H.

    Istana ini termasuk bangunan kuno, yang

    dilengkapi dengan kebun dan halaman yang

    luas. Kedua sisi timur dan barat dari istana itu

    tertutup, hingga memberikan suasana terpen-

    cil dan privasi. Kompleks ini dikelilingi oleh

    dinding batu besar yang menjaga semua hala-

    man yang ada didalamnya dari pandangan

    orang yang melintas.

    Istana Amir Taz memiliki banyak pintumasuk. Di antaranya pintu masuk utama yang

    terletak di jalan Al-Suyyuiyya. Pintu ini kaya

    akan hiasan stalaktit yang diapit oleh dua

    lengkungan sekunder.Pintu masuk barat dan

    utama digunakan sebagai pintu masuk untuk

    kendaraan. Adapun Pintu masuk timur

    menghadap gang, agak redup dan sem-

    pit. Pintu masuk ini juga berkarakteristik

    sama, yakni gaya arsitekturnya yang seder-

    hana.

    Loggia atau Maqad adalah salah satu bagi-

    an dari istana yang dibangun pada abad ke-

    17. Bangunan ini dapat diakses dari halamanutama melalui serambi megah dengan

    dekorasi batu. Meskipun Loggia menunjuk-

    kan itur gaya raja, namun perlu dicatat bah-

    wa itu adalah tambahan pemerintah Ottoman

    terhadap istana. Pun demikian, ia tetap

    mengikuti aspek arsitektur yang sama dari

    istana sebagai proporsi yang utuh, sehingga

    tambahan tersebut tidak terlalu menonjol.

    Loggia memiliki dua lantai, lantai pertama

    adalah Qaa utama yang mengikuti desain

    tradisional klasik durqa pusat dan memiliki

    sisi berlawanan. Qaa ini memiliki dua pintu

    masuk. Pintu masuk yang utama menuju

    tangga marmer sementara yang lainnya

    mengarah ke tempat pribadi milik ra-

    ja. Banyak kamar dan ruang didalam kom-

    pleks yang besar ini. Semuanya berada dalam

    kondisi baik dan menunjukkan banyak lukis-

    an-lukisan. Kamar mandi di lantai dasar

    menunjukkan langit-langit yang indah,

    menembus langit-langit berkubah dan datar

    dengan kaca berwarna-warni berbentuk

    kerucut. Ini adalah itur yang sangat umum

    digunakan untuk penerangan dan sebagai

    sarana untuk membantu penguapan air.

    Demikian arsitektur bangunan IstanaAmir Taz yang penuh keindahan dan kemega-

    han. Namun sayangnya, Istana ini sempat

    mengalami banyak kerusakan struktural keti-

    ka Kairo mengalami gempa pada tahun 1992.

    Dan kerusakan itu tidak langsung diperbaiki

    pada saat itu, sehingga beberapa tahun

    kemudian bagian dalam istana mengalami

    kerusakan lebih lanjut. Pintu masuk dan Qaa

    yang menghadap pintu masuk juga runtuh.

    Perlu diketahui bahwa Istana ini telah

    mengalami beberapa kali renovasi, terutama

    pada abad ke-17, selama reformasi Ismail

    Khedive. Kemudian pada abad ke-19, menjadi

    sekolah perempuan mesir pertama pada ma-

    sa pemerintahan Ali Pasha Mubarok sampai

    kondisinya memburuk. Setelah itu digunakan

    sebagai gudang utama untuk menyimpan

    buku pelajaran sekolah oleh Departemen

    Pendidikan. Selain itu tujuan renovasi ini juga

    untuk menjadikannya sebagai pusat ke-

    budayaan dan sebagai pembelajaran seni

    tradisional dan teknologi informasi. Renovasi

    ini melibatkan lebih dari 400 orang.

    Di abad ke-20 ini, istana mengalami reno-

    vasi besar, dan sekarang terbuka untuk kun-

    jungan wisata di pagi hari dengan daerah

    baru yang mencakup pameran property ista-

    na. Pada malam hari, istana menyelenggara-

    kan acara televisi Mesir yang disebut Al

    Kasr. [] Erika

    Istana Amir Taz

    Masjid al-Rifa`i

    Masjid Sultan Hassan

    Istana Amir Taz

    Benteng Shalahuddin

    al-Ayyubi

    Doc: 2.bp.blogspot.com

    Doc: wasla.fm Doc: Google maps

    Utara

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=C3MDUayQLIPJ0AXLsYGgCA&hl=id&prev=/search%3Fq%3Damir%2Btaz%2Bpalace%26hl%3Did%26tbo%3Dd%26biw%3D1024%26bih%3D469&rurl=translate.google.co.id&sl=en&twu=1&u=http://www.touregypt.net/cairo/&usg=ALkJrhhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=C3MDUayQLIPJ0AXLsYGgCA&hl=id&prev=/search%3Fq%3Damir%2Btaz%2Bpalace%26hl%3Did%26tbo%3Dd%26biw%3D1024%26bih%3D469&rurl=translate.google.co.id&sl=en&twu=1&u=http://www.touregypt.net/cairo/&usg=ALkJrh
  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    9/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Seputar Kita

    Pada Selasa (29/12) Dai Nada grup nasyid

    Indonesia bertolak menuju Roma, Italia demi

    menggelar konser perdamaian selama lima

    hari. Acara ini terselenggara berkat kerjasama

    antara pemerintah Mesir dengan pemerintah

    Italia.

    Sebelum berangkat ke Italia, Dai Nada telah

    mengadakan konser kolaborasi bersama Tim

    Messege of Peace pada tanggal 25 Januari di

    Hadiqah Dauliyah guna memperingati revolusi

    Mesir yang ke-2 sekaligus sebagai pemanasan

    sebelum konser di Italia.

    Sebenarnya Italia bukanlah negara yang

    yang pertama kali dikunjungi oleh grup nasyid

    yang berdiri sejak tahun 2003 ini, karena sebe-

    lumnya Dai Nada pernah mengadakan konser

    di Austria, Cina, Aljazair, Maroko, Prancis, Jer-

    man dan Kuwait. Kedepannya, dalam dua bulan

    dekat ini Dai Nada juga akan menggelar konser

    di Jepang dan Rusia.

    Dai Nada menjadi satu-satunya grup dari

    Indonesia yang ikut bertolak ke Italia, selain

    tiga grup lainnya yang berada dibawah kemen-

    trian kebudayaan Mesir.

    Meskipun secara struktural mereka berada

    di bawah Kementrian Kebudayaan Mesir, Dai

    Nada tidak hanya mengenalkan kebudayaan

    Mesir, tapi juga mengenalkan kebudayaan In-

    donesia. [] Zainuddin

    09

    Pada hari Jumat (25/1) sekitar pukul

    11.45 malam, terjadi penodongan terhadap

    beberapa orang mahasiswa Indonesia di

    depan kantor imigrasi yang terletak di

    samping asrama Madinatul Bu`uts al-

    Islamiyah, Abbasiyah. Penodongan ini dil-

    akukan oleh sekelompok pemuda Mesir

    yang berjumlah tujuh orang dan membawa

    senjata pisau dapur.

    Salah seorang teman korban, Ahmad

    Tirmidzi menuturkan di jejaring sosial Face-book bahwa gerombolan itu datang dengan

    mengendarai tiga buah sepeda motor, dan

    mengepung empat orang mahasiswa yang

    saat itu sedang begadang di depan kantor

    imigrasi. Satu orang berhasil melarikan diri

    dari kepungan tersebut, namun ketiga

    lainnya tidak sempat melarikan diri dan

    akhirnya menjadi korban dalam aksi ini. Dua

    buah telfon genggam raib dari tangan mere-

    ka, dan para penodong itu pun langsung

    melarikan diri.

    Sebagaimana minggu-minggu sebe-

    lumnya, keempat mahasiswa tersebut se-

    dang menunggu antrian di kantor imigrasi

    yang baru akan dibuka pada pukul sembilan

    keesokan harinya. Namun nahas, kali initerjadi penodongan terhadap para maha-

    siswa yang mengantri di sana. Selain sua-

    sana jalan yang sepi pada saat itu, jumlah

    mereka yang sedikit pun tidak sebanding

    dengan jumlah para penodong yang lebih

    banyak dan membawa senjata tajam.

    Mengomentari hal ini, Jamil Abdul Latief

    menuliskan di jejaring sosial Semoga rekan-

    rekan lebih waspada dan berhati-hati

    lagi [] Fahmi

    Empat Mahasiswa Ditodong, Dua Telfon Genggam Raib

    Dai Nada Bertolak Ke Italia

    Doc. Facebook.com/tarmidzi.muhayar

    El-Shawi

    Culturewheel

    Ramsis

    Taman Opera,

    Atabah

    Egypt Museum

    Lapangan Tahrir

    Utara

    Doc: Google maps

    Liburan tiba, To dan Ing sedang me-

    nyusuri tumpukan buku di Ma`ridh.

    Setelah berjam-jam mereka berkeliling,

    akhirnya mereka pulang ke rumah.

    Di tengah jalan To bertanya kepada

    Ing.

    To : Ing! Ente beli buku apa aja..??

    Ing : Banyak.. Fathul Bari, Lisanul Arab,

    Sohih Muslim, Musnad Ahmad

    banyak deh

    To

    : Lah, emang ente yakin bakal bisa

    baca buku itu sampe habis??

    Ing : Yah, dibaca mah urusan nomer

    dua, yang penting beli mah dulu. Ntar

    kalo udah di rumah baru dibaca

    To : Mending kalo beneran kebaca, lah

    di sini aja buku cuma buat menuhin

    kamar sama buat background foto

    proil Facebook...

    Ing : Lah, mending dari pada punya

    uang dihabisin buat yang ngga jelas

    Lah, ente sendiri kenapa ngga beli

    buku??

    To : Prinsip ane beda sama ente. Ane

    baru akan beli kalo satu buku udah

    ane baca abis lah, sekarang aja

    ane lagi baca satu buku, udah bertaun-

    taun ngga abis...

    Ing : Lah, buku apa emang?? Ko ngga

    abis-abis??

    To : Buku Muka!! Facebook!!

    Ing : Sialan lu! []

    Toing T B S

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    10/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    Abad Kebangkitan Diaspora Indonesia;

    Tantangan dan Peluang Bagi Diaspora Indonesia di MesirOleh: Mohammad Nur Salim*

    O p i n i

    Kata diaspora barangkali masih belum

    populer di kalangan masyarakat Indonesia di

    Mesir. Gampangnya, diaspora Indonesia ada-

    lah orang di luar negeri yang berdarah, berji-

    wa dan berbudaya Indonesia, baik yang masih

    WNI maupun yang sudah menjadi WNA. Dias-

    pora Indonesia adalah manusia yang dalam

    hatinya ada merah putih.

    Di Mesir ini, elemen diaspora Indonesia

    adalah para pekerja/profesional, mahasiswa,

    para ekspatriat, keturunan WNI, dan mereka

    yang pernah hidup di Indonesia dan mempu-

    nyai kecintaan mendalam terhadap Indonesia.

    Yang menjadi pertanyaan, apakah elemen-

    eleman diaspora Indonesia di Mesir tersebut

    sudah saling berjumpa dan terhubungkan

    satu sama lain? Jika sudah, apakah hasil dari

    hubungan antar elemen tersebut memberikanarti yang signiikan, baik bagi diaspora Indo-

    nesia di Mesir sendiri maupun bagi Indonesia?

    Selanjutnya, mengapa pembahasan mengenai

    diapora dipandang penting?

    Sebagaimana dikatakan Dubes RI untuk

    AS, Dino Patti Djalal, di harian Kompas, 2 Juli

    2012, bahwa di tahun 1980'an, Tiongkok

    berhasil memanfaatkan jasa jutaan diaspora

    Cina yang tersebar di Asia untuk menjadi jem-

    batan modal yang kemudian mengakibatkan

    pertumbuhan ekonomi yang spektakuler.

    India dewasa ini aktif membina hubungan

    kemitraan dengan 24 juta diaspora India di

    seluruh dunia. Diaspora Azerbaijan jumlahnya

    melebihi populasi Azerbaijan sendiri, semen-

    tara diaspora Filipina setiap tahun mengirim

    uang ke keluarganya yang jumlahnya 10%

    dari PDB Filipina. Konon, hanya ada 14 juta

    orang Yahudi di seluruh dunia (termasuk di

    Israel) namun karena koneksitas diaspora

    Yahudi yang sangat tinggi, mereka menjadi

    kelompok ekonomi yang paling kuat di dunia.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Indonesia baru saja terbangun dari tidur

    panjangnya untuk memanfaatkan potensidiasporanya yang tercecer di dunia ini. Pada

    6 8 Juli 2012 Kongres Diaspora Indonesia I

    digelar di Los Angeles, Amerika Serikat. Kon-

    gres tersebut dibuka oleh Presiden RI melalui

    video conference. Menurut laporan KBRI

    Washington, kongres itu dihadiri beberapa

    menteri, anggota DPR RI dan para tokoh.

    Selain itu hadir juga lebih dari dua ribu peser-

    ta dan sebanyak 87 pembicara. Tujuh belas

    butir rekomendasi juga lahir dari kongres

    yang dianggap sebagai Sumpah Pemuda Abad

    21 tersebut.

    Salah satu rekomendasi kongres I adalah

    dibentuknya Indonesian Diaspora Netrwork

    (IDN) yang digadang-gadang menjadi forum

    yang menyatukan potensi seluruh diaspora

    Indonesia dari seluruh belahan dunia. Selan-

    jutnya di masing-masing Negara yang ada

    diaspora Indonesia-nya diharapkan dapat

    membentukclusterdiaspora sendiri-sendiri.

    Hingga saat ini, telah terbentuk IDN local

    Chapter di Washington DC, New York, Hou-

    ston (Amerika Serikat), dan Sydney

    (Australia).

    Bagaimana dengan diaspora Indonesia di

    Mesir?

    Di Mesir ini ada lebih dari 4000 orang

    diaspora Indonesia, namun belum ada wadah

    milik bersama yang menjadi penampung as-

    pirasi dan potensi mereka. Yang ada saat ini

    masih bersifat parsial dan sektoral. Di ka-

    langan mahasiswa ada wadah yang bernama

    PPMI, kekeluargaan, cabang ormas di Indone-

    sia, senat mahasiswa, Muntada S2-S3 dan lain

    sebagainya. Di dunia profesional ada wadahyang bernama KOPPIM (Komunitas Pengu-

    saha dan Professional Indonesia di Mesir).

    Sementara itu, ada komunitas diaspora Indo-

    nesia yang bekerja di KBRI, ekspatriat, jurnal-

    is, tenaga kerja di sektor informal, dan lain

    sebagainya.

    Masing-masing komunitas diaspora yang

    disebut sibuk dengan urusannya sendiri-

    sendiri sehingga secara tidak disadari terjadi

    keterputusan koneksi di antara mereka.

    Pernahkan terbayangkan bahwa konek-

    tivitas antar komunitas diaspora Indonesia di

    Mesir ini mampu menciptakan sebuah mo-

    mentum luar biasa?

    Satu contoh kecil, di Mesir ini banyak ru-

    mah makan Indonesia, namun sepak terjang

    dan popularitasnya masih terbatas.

    Pernahkah terbayangkan jika terjadi konek-

    tivitas antara kegigihan etos kerja para

    pengelola rumah makan tersebut dengan ilmu

    dan pengalaman dari komunitas pengusaha

    dan professional Indonesia di Mesir serta

    komunitas di KBRI? Rumah-rumah makan

    tersebut tentunya dapat dikembangkan

    secara lebih luas dan lebih signiikan lagi.Selain tentunya menambah proit dalam hi-

    tungan bisnis, juga akan mempopulerkan

    khazanah kuliner Indonesia di kancah inter-

    nasional dan menjadikan Indonesia semakin

    dikenal lebih luas lagi. Pernahkan terba-

    yangkan bahwa suatu hari RM. Padang,

    Warteg, RM. Bandung akan populer di

    Mesir seperti restoran Peking-nya Cina? Tentu

    akan banyak pihak yang diuntungkan jika ini

    semua menjadi kenyataan.

    Di dunia keilmuan, tidak ada yang

    menyangkal bahwa Mesir dengan Al-Azhar-

    nya adalah kiblat keilmuan bagi dunia Islam.

    Sebagai bagian dari Al-Azhar, mahasiswa In-

    donesia yang belajar di Mesir merupakan duta

    -duta yang siap berjuang dalam menebarkan

    ajaran moderatnya Al-Azhar. Pernahkan ter-

    pikir bahwa diaspora Indonesia di negara-

    negara lain, terutama di belahan dunia bagian

    barat, juga haus akan siraman dari duta-

    duta al-Azhar? Siapakah yang dapat menjem-

    batani konektivitas antara diaspora Indonesia

    di Mesir dengan diaspora Indonesia di Negara

    lain? Indonesian Diaspora Netrwork (IDN)

    tentu akan sangat siap melakukannya.

    Dua contoh kecil itu hanya sekelumit

    manfaat yang mungkin diraih jika potensi

    diaspora Indonesia di Mesir dapat terorgan-

    isir dengan baik.

    Dari sisi lain, sudahkah keberadaan lebih

    dari empat ribu diaspora Indonesia di Mesir

    ini memberikan kontribusi yang signiikan

    bagi tanah air tercinta?

    Inti dari pembahasan diaspora ini adalah

    konektivitas. Ibaratnya seperti lidi-lidi yang

    menemukan momentumnya saat terkoneksi

    menjadi sapu yang mampu membersihkan

    sampah-sampah yang berserakan.

    Tahun 2013 ini, tepatnya tanggal 19

    Agustus mendatang, Kongres Diaspora Indo-

    nesia II akan diselenggarakan di Jakarta

    dengan mengusung tema Diaspora Indonesia

    Pulang Kampung.

    Untuk itu, sudah waktunya bagi diaspora

    Indonesia di Mesir untuk menyambut ajakan

    Kongres Diaspora Indonesia dan bergabung

    dalam Indonesian Diaspora Network (IDN).

    Diaspora Indonesia di Mesir perlu segera

    bangkit, berkiprah dan berkontribusi positif,

    baik untuk sesama diaspora di Mesir maupun

    untuk menyokong kemajuan di tanah air.

    Langkah pertama yang dapat dilakukan

    adalah menyatukan seluruh potensi diaspora

    Indonesia di Mesir dalam sebuah kongres.

    Dalam kongres tersebut seluruh aspirasi di-

    jaring dan dipetakan sehingga lahirlah rek-

    omendasi dan program aksi. Kemudian, yang

    tidak kalah pentingnya adalah bagaimana

    mengawal rekomendasi dan program aksi

    tersebut agar dapat terealisasi. Untuk itu,yang dibutuhkan adalah para pengawal yang

    dengan sukarela mampu menjalankan tugas

    dan fungsinya dengan baik.

    Untuk sampai ke sana, KBRI Kairo sebagai

    institusi pemerintah perlu segera mengini-

    siasi sebuah Kongres Diaspora Indonesia di

    Mesir dan menjadi pengawal sementara

    hingga terbentuk pengawal yang

    sesungguhnya.

    Pekerjaan ini tentunya tidak mudah, un-

    tuk itu dibutuhkan kesungguhan kemauan

    dan dukungan dari seluruh elemen diaspora

    Indonesia di Mesir ini.

    Siapkah kita menuju Kongres Diaspora

    Indonesia di Mesir ???.

    *Penulis saat ini menjabat sebagai Sekreta-

    ris III Pensosbud KBRI Kairo.

    10

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    11/12

    TROBOSAN, EdisiInterakf Liburan, 31 Januari 2013

    K o l o mFakih Ekslusif

    Oleh: Ahmad Satriawan Hariadi*Melihat kemampuan Imam Syaii dalam

    mengambil kesimpulan hukum ikih dan

    kedalaman analisisnya, pemuda itu pun ber-

    tanya kepadanya, Bagaimana anda men-

    capai level setinggi ini dalam kesimpulan

    ikih dan analisis anda? Imam Syaii menja-wab, Aku belajar seluk beluk kehidupan

    sosial selama 20 tahun lamanya untuk

    memudahkanku dalam mengambil kes-

    impulan ikih.

    Cerita di atas, terlepas dari kebena-

    rannya, cukup menggambarkan kepada kita

    bagaimana seorang fakih, atau akademisi

    muslim pada umumnya, harus benar-benar

    matang, baik ilmu pengetahuan, wawasan,

    maupun pengalaman. Ia harus mempersiap-

    kan dirinya secara multidimensi dan maksi-

    mal.Kesiapan multidimensi mencakup kelua-

    san pengetahuan terhadap ilmu agama, ke-

    jelian pikiran dalam menyingkap makna-

    makna yang tersirat dalam teks-teks sumber

    hukum serta kaitannya satu sama lain, dan

    kelapangan dada untuk turun langsung ke

    ranah kehidupan untuk membaca realitas

    sosial dan konstelasi politik yang marak di-

    perbincangkan. Selain itu, ia harus memiliki

    kesiapan yang maksimal, baik mental mau-

    pun isik. Dengan kata lain, seorang akade-

    misi muslim harus benar-benar all out di

    dalam kehidupan ilmiahnya, tidak boleh

    setengah-setengah.

    Titik tekan dari cerita di atas sebenarnya

    ada pada pentingnya seorang fakih untuk

    membaca realitas kehidupan. Inilah yang

    seringkali dipandang sebelah mata oleh be-

    berapa kalangan akademisi muslim, karena

    beberapa sebab; di antaranya adalah terlalu

    terpaku pada teks sumber hukum atau-

    pun pada fatwa ulama-ulama terdahulu,

    begitu juga dengan pola pikir sang fakih yang

    sangat sempit, keengganan untuk melihat

    realitas umat dan bergaul dengan masyara-kat luas (eksklusif), dan lain sebagainya.

    Akibatnya, hikmah Islam sebagai rah-

    matan lil alamin pun tergerus bersama

    hilangnya humanisme Islam, leksibelitas,

    toleransi terhadap pemeluk Islam sendiri

    maupun pemeluk agama lain, dan empat

    karakteristik Islam lainnya sebagaimana

    dicatat oleh Sheikh Al-Qaradhawi di dalam al

    -Khashish al-mmah li al-Islm.

    Tidak hanya itu, sifat eksklusif fakih ini

    juga berimbas pada perubahan paradigma

    masyarakat terhadap agama. Merekamenganggap agama hanya ritual-ritual yang

    menjadi rutinitas. Bahkan, mereka mengang-

    gap agama sebagai kungkungan yang setiap

    orang harus berlepas darinya, karena diang-

    gap mengebiri hak-hak personal.

    Hal ini juga tidak jauh berbeda dengan

    kondisi sastra. Suatu hari, Prof. Thahir Abdul

    Lathif, dosen mata kuliah Sastra Arab di

    Fakultas Dirasat Islamiyah, pernah ditanya,

    Man huwa al-adb? (Siapakah sastrawan

    itu?) Ia menjawab, Al-Adb huwa alladzi

    yamsy tahta aqdm al-mujtama. (Sastrawan

    itu adalah mereka yang berjalan di bawah

    telapak kaki masyarakat).

    Dalam hal ini sungguh jelas, bahwa

    sastrawan yang sebenarnya adalah mereka

    menggunakan bahasa yang sederhana, se-

    hingga mudah dimengerti tatkala dibaca oleh

    berbagai lapisan masyarakat, namun ber-

    makna dalam dan penuh dengan pesan-

    pesan moral.

    Dengan demikian, bisa disimpulkan bah-wa adanya kemiripan antara sastrawan

    aristokrat dengan fakih eksklusif dalam

    hal orientasi dan cara pandang, yang masing-

    masing berusaha menjauhkan nilai-nilai dari

    sastra dan agama. Bahkan, fakih eksklusif

    inilah yang paling bertanggung jawab atas

    perubahan paradigma masyarakat terhadap

    agama.

    Jika sejatinya agama adalah pengatur

    seluruh aspek kehidupan manusia, mulai

    dari aturan personal hingga kehidupan ber-

    bangsa dan bernegara, maka agama di mata

    masyarakat saat ini adalah kumpulan ritual

    personal yang membosankan. Parameter

    takwa dalam konsep relasi vertikal, maupun

    parameter akhlak dalam konsep relasi hori-

    zontal, hanya tertulis di buku-buku sejarah

    para pendahulu. Tujuh kakteristik universal

    Islam yang seharusnya menjadi landasan

    konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan

    bernegara hanya sekedar teori yang tak kun-

    jung diaktualkan.

    Di samping itu, ada beberapa kalangan

    dari akademisi muslim yang hanya menjadi-

    kan Islam sebagai alat legitimasi untuk mem-propagandakan ide-ide impor yang pada

    dasarnya sangat sulit diterima oleh nalar dan

    itrah manusia. Permasalahan yang paling

    kentara dan banyak diperbincangkan oleh

    kalangan ini adalah kebebasan (liberty), per-

    samaan (egality), dan kesetaraan (fraternity),

    yang berujung pada integrasi semua agama.

    Dalam hal ini, Islam jelas-jelas mempunyai

    jalan sendiri dalam memandang ketiga hal

    tersebut. Namun lagi-lagi, tidak banyak kaum

    muslimin yang mengetahuinya, apalagi

    mengamalkannya.

    Jika ditelusuri, penyebab munculnya ka-

    langan akademisi muslim yang seperti ini

    adalah karena hilangnya nilai-nilai spiritual

    yang menjadi fondasi sekaligus karakter

    setiap pemegang identitas muslim; seperti

    keikhlasan, kejujuran, dan lain-lain. Aki-

    batnya, orientasi mereka dalam mempelajari

    agama bukan lagi untuk tegaknya kalimat

    Allah di muka bumi, namun karena tujuan-

    tujuan tertentu. sehingga mereka hanyamempelajari Islam secara umum, bukan

    secara mendetail.

    Dalam hal ini, Imam Syaii merupakan

    tipe ideal seorang akademisi muslim. Ia

    merupakan sosok yang matang, baik ilmu,

    wawasan, maupun pengalamannya. Setelah

    mematangkan ilmu agamanya, ia tak segan-

    segan untuk mendalami berbagai disiplin

    ilmu sosial dan bahasa, yang secara tidak

    langsung sangat membantunya dalam me-

    mecahkan berbagai macam permasalahan

    ikih. Sehingga aktualisasi Islam sebagai rah-matan lil alamin benar-benar termanifestasi

    di dalam dirinya sebagai seorang akademisi

    muslim teladan sepanjang sejarah.

    Di era modern, kita melihat beberapa

    fakih/akademisi muslim yang yang patut

    dijadikan teladan dalam membaca realitas

    sosial dan konstelasi politik; seperti Syeikh

    Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya Fiqhu al-

    Aulawiyt (Fikih Prioritas), Fiqhu al-

    Aqaliyyt al-Muslimah (Fikih Muslim Minori-

    tas), Min Fiqhi al-Daulah (Fikih Bernegara),

    dan lain-lain; begitu juga dengan Grand

    Syeikh Muhammad Sayyid Tantawi dalam

    Muamalt al-Bunk wa Ahkmuha al-

    Syariyyah (Hukum-hukum Syariah Transaksi

    Perbankan); demikian pula halnya dengan

    Syeikh Muhammad Imarah dalam Fiqhu

    Muqwamah al-Istibdd al-Siysi (Fikih Mela-

    wan Tirani), salah buku yang ia tulis pas-

    carevolusi 25 Januari 2011 kemarin.

    Mereka semua telah membuktikan bah-

    wa hidup seorang fakih/akademisi muslim

    tidak hanya berkisar antara rumah atau per-

    pustakaan. Seorang fakih justru harus mem-

    baca realitas dan mengikuti perkembanganzaman. Ia harus berbekal dengan berbagai

    ilmu-ilmu sosial kemasyarakatan.

    Seorang akademisi muslim harus pandai

    memainkan kejelian pikirannyadengan

    asas takwa dan jujuruntuk menguraikan

    hikmah dan kemudahan ajaran Islam. Se-

    hingga Islam benar-benar menjadi pola

    hidup manusia, baik yang berkaitan dengan

    relasi vertikal maupun horizontal, di tangan

    para akademisi muslim yang sejati. Begitu

    juga Islam menjadi dasar konstitusi ke-

    hidupan berbangsa dan bernegara.

    *Penulis adalah mahasiswa tingkat tiga

    fakultas Dirasat Islamiyah, Univ. Al-Azhar

    Cairo, Pemred Jurnal Himmah PPMI 2012-

    2013.

    11

  • 7/29/2019 Buletin Terobosan Edisi Interaktif Liburan

    12/12

    12

    Email/YM: [email protected]

    FB: Tranferindo Mesir