kuliah tbc dr hilaluddin

35
Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK-USU RSUP. H. Adam Malik Medan 2009

Upload: wawan-wae

Post on 24-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhh

TRANSCRIPT

  • Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK-USU RSUP. H. Adam Malik Medan 2009

  • Koch Pulmonum Mycobacterium tuberculose komplex sppSuatu kuman ditemukan oleh Robert Koch 1882 yang bersifat :- BTA - Gram +- Aerob

  • Prevalensi TB Paru di Indonesia :

    SKRT 1982 TB 0,29 %

    SKRT 1986 MORTALITAS IV

    SKRT 1995 MORTALITAS II

  • TB Primer : infeksi pertama kali biasanya pada anak.

    TB Post Primer :biasanya pada orang dewasa (15-40 tahun), infeksi paling yang menjadi sumber penularan di masyarakat.

  • Kuman masuk kesaluran nafas

    Jaringan Paru : primer afect, limfangitis, limfadenopati terbentuk primer kompleksTUBERKULOSIS PRIMER

  • Endogen Exogen Dapat terjadi secara :

    Progressi langsung dari kelainan primer Reaktivasi kelainan primer yang tenang (quiescent)Penyebaran hematogen ke paru 4. Super infeksi

  • Systemik : Demam/ sering flu Malaise Keringat malam Anoreksia BB

    Respiratorik : Batuk > 2 - 3 minggu Batuk darah Sesak napas Nyeri dada

  • Foto Toraks PA dengan atau tanpa foto lateral Foto apiko-lordotik Oblik CT-Scan

  • Gambaran radiologik dapat berupa :

    Bayangan berawan / nodular disegmen apical dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah.Kavitas, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular.Bayangan bercak milier. Efusi pleura unilateral. Fibrotik pada segmen apical dan atau posterior lobus atas.Kalsifikasi.Fibrothorax atau penebalan pleura.

  • a. Pemeriksaan mikroskopis biasa :Pewarnaan Ziehl-NielsenPewarnaan Kinyoun Gabbett (Tham Tian Hok )

  • b. Pemeriksaan biakan kuman :

    Metode konvensional : - Egg base media (Lowenstein-Jensen, Ogawa, kudoh)

  • c. Pemeriksaan lain-lain :Pemeriksaan serologi, dengan berbagai metoda. a.l : ELISA (Enzym Linked Immunosorbent Assay)Mycodot Uji proksidase anti proksidase (PAP)Dot-EIA TB* PCR (Polymerase Chain Reaction)* RFLP (Restrictive Fragment Length Polymorphysms)* Light Producing Mycobacteriophage* ICT TB (Immunochromatography test)

  • Hasil pemeriksaan darah rutin kurang spesifik untuk tuberkulosis.Laju endap darah sering pada proses aktif, tetapi laju endap darah yang normal tidak menyingkirkan tuberkulosis. Limfosit pun kurang spesifik.

  • Fungsi hati SGOT, SGPT, bilirubin, fungsi ginjal :Ureum, kreatinin, dan gula darah untuk data dasar penyakit penyerta atau efek samping pengobatan.

  • Untuk mendeteksi infeksi tuberkulosis, mantoux test hanya berarti di daerah dengan prevalensi tuberkulosis rendah. Di Indonesia dengan prevalensi tuberkulosis yang tinggi, pemeriksaan uji tuberkulin sebagai alat bantu diagnostik kurang berarti apalagi pada orang dewasa.Uji ini akan mempunyai makna bila konversi dari uji yang didapat besar sekali. UJI TUBERKULIN (MANTOUX TEST)

  • TB Paru BTA positif yaitu :Dengan atau tanpa gejala BTA positif : * Mikroskop ++* Mikroskop + biakan +* Mikroskop + radiologik +Gambaran radiologik sesuai dengan TB

  • TB Paru BTA negatif yaitu :

    Gejala klinik dan gambaran radiologik sesuai dengan TB Paru aktif.

    Bakteriologik (sputum BTA) : negatif atau belum ada hasil atau belum diperiksa

    Mikroskopik, biakan, klinis & radiologik +

  • Tujuan : Menyembuhkan penyakit Mencegah kekambuhan Mencegah penularan

    Obat primer : Streptomycin, INH, Rifampisin, Pyrazinamid dan Ethambuthol.Obat sekunder: Kanamisin, Tioacetazon, Quinolon, Makrolide dan lain-lain

  • TB Paru BTA Positif :2 RHZE / 4 RH

    TB Paru BTA Negatif :- Pengobatan yang diberikan : 2 RHZ / 4 RH

  • Tabel panduan obat alternatif berdasarkan kategori :

    Kategori Pengobatan Penderita TBPanduan Obat Alternatif Intensif Lanjutan IKasus baru, BTA (+)Kasus baru, BTA (-)Kelainan luas Kasus baru, TB diluar paru yang berat 2RHZE (RHZS)6HE4RH4R3H3IIKasus kambuh, gagal Putus berobat, BTA (+)2RHZES/1RHZE2RHZES/1RHZE5R3H3B36RHEIIIKasus baru, BTA (-) kasus diluar paru ringan 2RHZ6HE4RH4R3H3IVKasus kronik Rujuk ke Spesialis Paru

  • PADUAN OBAT DOSIS OBAT SKEMA PENGOBATAN PIHAK PASIEN - Keteraturan berobat Lamanya pengobatan Resistensi kuman Efek samping Keuangan pasien Penyulit : Kencing manisGangguan hepar Gangguan ginjal Anemia malnutrisiKEBERHASILAN PENGOBATAN

    TERGANTUNG PADA FAKTOR Untuk mencapai keberhasilan penanggulangan penyakit TB paru, maka dewasa ini telah digalakkan strategi DOTS (Directly Observe Treatment of Short Course). Intinya adalah pengawasan menelan obat (PMO) untuk mencapai angka kesembuhan yang tinggi, mencegah resistensi, memantau efek samping, mencegah putus berobat.

  • DOTS mengkombinasikan lima unsur :

    Komitmen politikPelayanan mikroskopik Penyediaan obat System monitoring Pengawasan langsung pada pengobatan ( PMO ).

    PMO dapat terdiri dari :

    Paramedis Anggota keluarga yang diseganiSukarelawan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)

  • Komplikasi berikut sering terjadi pada penderita stadium lanjut :

    Hemoptysis berat yang dapat menimbulkan kematian karena hypovolemic shock atau tersumbatnya jalan nafas. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial. Bronchiectases dan fibrosis paru.Pneumotoraks spontan karena kerusakan jaringan paru TB disseminata Insuficiency kardio pulmoner

  • Infeksi berat dengan / tanpa malnutrisi

    Korpulmonale kronis

    Asfiksia oleh karena gumpalan darah

    Pneumotoraks ventile

  • TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan negara berkembang. Indonesia merupakan negara penyumbang penderita TB nomor 3 didunia setelah India dan Cina.

  • Estimated Numbers of TB Cases, 2002

    10 000 to 99 999

    100 000 to 999 999

    1 000 000 or more

    < 1 000

    1 000 to 9 999

    No Estimate

  • Beberapa faktor yang berperan dalam peningkatan kasus TB :

    Penghasilan rendah nutrisi rendah daya tahan rendah mudah dapat infeksi.

    Lingkungan : Perumahan tidak memenuhi syarat serta kepadatan penduduk mempermudah penularan.

    Pendidikan : kurang memahami soal kesehatan dan munculnya epidemi HIV/AIDS di dunia.

  • Vaksinasi BCG pada usia 0-14 tahun

    Penemuan kasus secara aktif / pasif

    Pengobatan kasus TB

    Penyuluhan tentang penyakit TB

    Evaluasi program

  • ***********************************