kuliah ii dr deny

7/26/2019 Kuliah II Dr Deny

1/41

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

Peradangan kulit kronis : gatal ditandai

dengan kulit tebal & garis kulit lebih

menonjolgosokan berulang.

Etiopatogenesis : belum diketahui.

Gejala klinis :a. Gatal sekali

b.Lesi biasanya tunggal tetapi dapat > 1.

c. Plak hiperpigmentasi, menebal, skuama


2/41

PREDILEKSI

Lokasi :

Tengkuk

Tungkai bawah

Pergelangan kakiBagian ekstensor

Skrotum dan vulva


3/41

NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA

Diagnosis

klinis

Diagnosis banding: dermatitis atopik,

dermatitis kontak, liken planus &

dermatitis numularis.

Pengobatan : atasi gatalantihistamin

atau tranquilizer.Ex : hydroxyzine, diphenhydramine, etc.


4/41

DERMATITIS NUMULARIS

dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang,

batas tegas, dg papulovesikel & biasanya

mudah pecah.

Gejala klinis :

a.Gatal yang sangat menganggu.

b.Lesi yang berupa vesikel halus yangmembentuk satu bulatan yang dapat pecah.

c.Cenderung kambuh di tempat yang sama.


5/41

DERMATITIS NUMULARIS

Diagnosis : berdasarkan klinis

Diagnosis banding: dermatitis

kontak, dermatitis atopik, liken

simpleks kronis,& dermatomikosis.

Pengobatan :

a.Hindarkan dari bahan alergen &

iritan.

b.Diberi antibiotik & sedativa untuk

mengatasi rasa gatal


6/41

DERMATITIS STATIS

Dermatitis sekunder akibat hipertensi vrnaekstremitas bawah.

Etiopatogenesis : masih belum jelas.

Gambaran klinis :

a. Terjadi pelebaran vena, edema, purpura, etc.

b. Rasa gatal bervariasi sesuai perubahan kulit.

c. Menimbulkan ulkus di atas maleolus bila terkenaineksi.

d. !enderung terkena ineksi sekunder, selulitis,dermatitis kontak " autosensititasi.


7/41

DERMATITIS STATIS

Diagnosis : Gambaran klinis

Diagnosis Banding : dermatitis kontak,

dermatitis numularis & penyakit Schamberg.

Pengobatan :

a. Memakai pembalut elastis di kaki.

b. Memberi kortikosteroid potensi rendah

c.Antibiotik sistemik bila terjadi infeksi.


8/41

PRURIGO

***


9/41

PRURIGO

Kronis & rekuren

Erupsi papular


10/41

KLASIFIKASI

Menurut KOCSARD :

I. Prurigo simpleks

II.Dermatosis pruriginosa:

1. Strofulus

2. Prurigo kronik multiformis Lutz

3. Prurigo Hebra >>


11/41

PRURIGO SIMPLEKS

Usia pertengahan

Predileksi : badan, ekstensor ekstremitas


12/41

PRURIGO SIMPLEKS

Klinis: lesi terlihat dg berbagai tingkat

perkembangan penyakit

(papul, vesikel, jar.parut)

Terapi : simptomatik


13/41


14/41

PRURIGO HEBRA

Etiologi??

Diduga :

HerediterKulit peka thd gigitan serangga

Infeksi fokal

Didasari faktor atopi


15/41

PRURIGO HEBRA

Kronik

Dimulai sejak bayi / anak

Gatal

Kel.kulit : papul milier berbentuk kubah Lebih mudah diraba daripadadilihat

Predileksi: ekstensor ekstremitas

KGB regional membesar


16/41


17/41

PA : tidak khasAkantosis

Hiperkeratosis

Edema epidermis bawah & dermis bagian atas

Infiltrasi sel radang


18/41

DIAGNOSIS BANDING

Skabies

TERAPI

Hindari gigitan nyamuk

Obati infeksi fokal

Simptomatik: sedativagatal

Topikal :

- sulfur 5 10 % (bedak kocok / salep)- mentol 0,25 -1% (gatal)


19/41

PRURIGO NODULARIS

Definisi :

Penyakit kronik

Dewasa

Klinis : nodus kutan, gatalPredileksi : ekstensor ekstremitas

Etiologi: ??

stress


20/41

GAMBARAN KLINIS

Nodus sebesar kacang

polong atau lbh besar, keras,

warna merah / kecoklatan

Jumlah lesi soliter /

multipel

Predileksi : ekstremitas

(anterior paha, tungkaibawah)


21/41

PA :

Penebalan epidermis ( hiperkeratosis,

hipergranulosis, akantosis)

Penebalan str.papilaris

Sebukan sel sel radang terdiri limposit , histiosit


22/41

PENGOBATAN

Kortikosteroid intra lesi

Talidomid selama 3 bulan

Prognosis

Residif


23/41


24/41

VITILIGO


25/41

VITILIGO

Definisi

Hipomelanosis idiopatik

Makula putih

Etiologi : belum diketahui

Klinis : makula hipopigmentasi ukuran miliers/d lentikuler


26/41

PATOGENESIS

Hipotesis auto imunhub dg tiroiditis

hashimoto

Hipotesis neurohumoralmelanosit dari

neurocrest. Diduga senyawa intermediet sdlm

sintesa katekol

Autositotoksik

Tirosin , dopa, dopakrom yg berperan dlm

pembentukan melaninsitotoksik

Pajanan bahan kimia


27/41

KLASIFIKASI

1.Lokalisata :

A. fokal

B. segmental

C. mukosal

2.Generalisata

A. akrofacial

B. vulgarisC. campuran


28/41

DIAGNOSIS

1. evaluasi klinis

A. awitan penyakit

B. riwayat keluarga

C. Riwayat penyakit kelainan tiroid, alopesiaareata, DM, anemia

D. faktor pencetusstres, emosi

E. riwayat inflamasi, iritasi

2. pemeriksaan histopatologi3. Pemeriksaan biokimia


29/41

DIAGNOSIS BANDING

Piebaldisme

Sindrom wardenburg

Nevus depigmentosus

Pitriasis albaHPI

Tinea versikolor

dll


30/41

PENGOBATAN

Kurang memuaskan

Psoralen0,6 mg /kgbb .2 jam sebelum dijemur

Psoralen topikalsering iritasi

KS potensi tinggiMBEH ( monobenzylether of hidroqinon 20 % )

vitiligo >> 50 %


31/41

PITIRIASIS ALBA

***


32/41

PITIRIASIS ALBA

Definisi :

Dermatitis yang tidak spesifik

Bercak kemerahan, skuama halussegera menghilangmeninggalkan areadepigmentasi

Etiologi:??

Infeksi streptokokus


33/41

KLINIS

Usia 3 16 thn

Predileksi : wajah (dagu, pipi, dahi)

Lesi oval/ bulat/plakat, multipel, warna merah

muda/sewarna kulit, skuama halusKeluhan (-)


34/41


35/41

HISTOPATOLOGI

Akantosis ringan

Spongiosis

Hiperkeratosis sedang

Parakeratosis setempat

Pem. Mikr.ElektronJumlah dan ukuran melanosom


36/41

DIAGNOSIS

Umur

Distribusi lesi

Skuama halus dan depigmentasi

Diagnosis bandingVitiligo

Psoriasis


37/41

TERAPI

Krim emolienskuama

LCD 3 5 % dlm krim/salep

PrognosisSembuh spontan (bulan tahun)


38/41

ERITRASMA


39/41

ERITRASMA

Penyakit bakteri kronik pada kulit

Penyebab

corynebacterium minitussismumLesi berupa eritem & skuama halus

Predileksi ketiak dan lipat paha


40/41

GEJALA KLINIS

Keluhan subjektif (-)

Ukuran lesimilieiplakat

Lesi eritroskuamosa , skuama halus, merah

kecoklatan

Hub erat dg DM

Menyerang laki laki dws

Tidak menular


41/41

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Lampu woodlesi efluoresensi coral red

Sediaan langsung

Diagnosis Banding

Tinea, Pitriasis versikolor,dermatitis seboroik

kuliah ii dr deny

Documents