makalah nilam deny

35
BAB I POTRET DAERAH A.Keadaan Umum Kabupaten Malang Kabupaten Malang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya saat ini berada di kota Kepanjen. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008, Kota Kepanjen ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Malang yang baru. Kota Kepanjen saat ini sedang berbenah diri agar nantinya layak sebagai ibu kota kabupaten. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu, dan Kabupaten Pasuruan di utara, Kabupaten Lumajang di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. 1 | teknologi tepat guna

Upload: asoewkoa

Post on 02-Jul-2015

445 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Nilam Deny

BAB IPOTRET DAERAH

A.Keadaan Umum Kabupaten Malang

Kabupaten Malang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,

Indonesia. Ibu kotanya saat ini berada di kota Kepanjen. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 2008, Kota Kepanjen ditetapkan sebagai ibu kota

Kabupaten Malang yang baru. Kota Kepanjen saat ini sedang berbenah diri agar

nantinya layak sebagai ibu kota kabupaten. Kabupaten ini berbatasan langsung

dengan Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu, dan Kabupaten

Pasuruan di utara, Kabupaten Lumajang di timur, Samudra Hindia di selatan, serta

Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya

merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Malang dikenal sebagai salah satu

daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur.

Keadaan geografis

Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah

Kabupaten Banyuwangi. Sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan. Bagian

barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno

(3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di pegunungan ini terdapat mata air

Sungai Brantas, sungai terpanjang di Jawa Timur.

Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru,

dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m).

Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri

berada di cekungan antara kedua wilayah pegunungan tersebut. Bagian selatan

1 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 2: Makalah Nilam Deny

berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan

cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit.

Pembagian administratif

Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan,

yang dibagi lagi menjadi sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di

Kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan sebelumnya berada di Kota Malang.

Kota Batu dahulu bagian dari Kabupaten Malang, sejak tahun 2001 memisahkan

diri setelah ditetapkan menjadi kota. Ibukota kecamatan yang cukup besar di

Kabupaten Malang antara lain Lawang, Singosari, Dampit, dan Kepanjen.

2 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 3: Makalah Nilam Deny

BAB IIKEADAAN SUMBER DAYA

Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah

utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di

barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di

Jawa Timur. Daerah selatan banyak digunakan ditanami tebu dan hortikultura,

seperti salak dan semangka. Kabupaten Malang juga berpotensi untuk perkebunan

karena memiliki iklim tropis.Selain perkebunan teh malang juga berpotensi untuk

perkebunanan kopi,cokelat(daerah pegunungan Kecamatan

Tirtoyudo),Kesemek(daerah Wono Agung tepatnya desa Blubuk) dan Nilam

(Kecamatan Dampit). Malang juga memiliki hutan yang masih dijaga

kelestariannya diantaranya hutan bakau di sekitar bendungan Karang Kates,Hutan

Pinus di dearah Malang Selatan,hutan jati,hutan Mahoni.

Areal perkebunan di kabpaten Malang lebih luas di bandingkan areal

pertanian, karena sebagian besar wilayah kabupaten Malang berupa pegunungan.

Tanaman yang dibudidayakan pada sektor perkebunan diantaranya tanaman kopi,

kakao,palawija,cengkeh,nilam dll.

Komoditi perkebunan yang sedang di kembangkan di kabupaten Malang

adalah tanaman nilam karena tanaman nilam sangat cocok di budidayakan di

daerah pegunungan, selain itu tanaman nilam memiliki prospek pasar yang sangat

luas serta memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Tanaman nilam ini mengangkat

perekonomian masyarakat kususnya masyarakat di kawasan Malang selatan yang

banyak membudidayakan tanaman nilam.

Sehingga dalam teknologi tepat guna ini penulis memilih tanaman nilam

sebagai produk unggulan yang memiliki potensi tinggi dan mengangkat

perekonomian masyarakat.

3 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 4: Makalah Nilam Deny

A. Sekilas Tentang Tanaman Nilam

Nilam (Pogestemon cablin Benth) merupakan salah satu tanaman

penghasil minyak atsiri yang penting, baik sebagai sumber devisa negara dan

sumber pendapatan petani. Dalam pengelolaannya melibatkan banyak pengrajin

serta menyerap ribuan tenaga kerja. Teknologi pengolahan minyak nilam ditingkat

petani umumnya masih tradisional hal ini disebabkan oleh faktor sosial ekonomi

dan faktor terbatas-nya teknologi yang diakses sehingga minyak yang dihasilkan

mutunya masih rendah. Penge-ringan bahan baku nilam lebih baik tidak lang-sung

pada sinar matahari dan penyimpanan bahan tidak lebih dari 1 minggu karena

akan menurunkan produksi minyak nilam.

Minyak nilam memiliki potensi strategis di pasar dunia sebagai bahan

pengikat aroma wangi pada parfum dan kosmetika (Ditjen Perkebunan, 2006).

Prospek ekspor minyak nilam dimasa datang masih cukup besar sejalan dengan

semakin tingginya permintaan terhadap parfum dan kosmetika, trend mode dan

belum berkembangnya materi subsitusi minyak nilam di dalam industri parfum

maupun kosmetika.

Nilam berasal dari daerah tropis Asia Tenggara terutama Indonesia dan

Philipina, serta India, Amerika selatan dan China (Grieve, 2003). Di Indonesia,

sentra produksi nilam di propinsi Nanggroe Aceh Darusalam dan Sumatera Utara.

Pada sentra tersebut melibatkan banyak pengrajin serta menyerap ribuan tenaga

kerja. Sebagai penghasil minyak nilam terbesar, Propinsi Nanggroe Aceh

Darusalam memberikan kontribusi 70 % terhadap produksi nasional (Anonimous,

2003). Walaupun tanaman nilam telah dibudidayakan selama hampir 100 tahun, di

daerah penghasil utama (Aceh dan Sumatera Utara), namun sampai sekarang

teknologi pengolahan hasilnya masih tertinggal sehingga mutu minyak yang

dihasilkan masih rendah.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial ekonomi

4 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 5: Makalah Nilam Deny

petani dan faktor teknologi yang diakses masih terbatas. Minyak nilam merupakan

salah satu jenis minyak atsiri yang digunakan dalam industri parfum, sabun dan

kosmetika disamping itu juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dapat

dimanfaatkan sebagai aroma terapi. Minyak nilam diperoleh dari hasil

penyulingan daun, batang dan cabang tanaman nilam. Kadar minyak tertinggi

terdapat pada daun dengan kandungan utamanya adalah patchauoly alkohol yang

berkisar antara 30 – 50 %. Aromanya segar dan khas dan mempunyai daya fiksasi

yang kuat, sulit digantikan oleh bahan sintetis (Rusli, 1991)

B. SYARAT TUMBUH

1) Kesesuaian Iklim dan Lahan

Lahan dan iklim sangat mempengarui produksi dan kualitas minyak nilam,

terutama ketinggian tempat dan kesediaan air. Nilam yang tumbuh di dataran

rendah – sedang (0-700 m dpl) kadar minyaknya lebih tinggi dibandingkan nilam

yang tumbuh di dataran tinggi (>700 m dpl). Nilam sangat peka terhadap

kekeringan, kemarau panjang setelah panen dapat menyebabkan tanaman mati.

Nilam dapat tumbuh diberbagai jenis tanah (aldosol,

latosol,regosol,podsolik, kambisol), akan tetapi tumbuh lebih baik pada tanah

yang gembur dan banyak mengandung humus. Lahan harus bebas dari penyakit

terutama penyakit layu bakteri, budog, nematode, dan penyakit yang disebabkan

oleh jamur.

2) VARIETAS UNGGUL

Nilam (pogostemon) termasuk family labiateae, ordo Lamiales,

klasAngiospermae dan devisi Spermatophita. Di Indonesia terdapat 3 jenis nilam

yang dapat dibedakan antara lain dari karakter morfologi, kandungan dan kualitas

minyak dan ketahanan terhadap cekaman biotic dan abiotik. Ketiga jenis nilam

tersebut antara lain:

1. P. coblin Betht.

2. Syn. P.patchouli (nilam jawa )

3. P. hortensis (nilam sabun)

5 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 6: Makalah Nilam Deny

Nilam aceh dan nilam sabun tidak berbunga. Yang paling luas

penyebarannya dan yang banyak dibudidayalkan yaitu nilam aceh, karena kadar

minyak dan kualitas minyaknya lebih tinggi dari kedua jenis yang lainnya

Nilam aceh merupakan tanamanintroduksi, diperkirakan daerah asalnya

filiphina atau semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia lebih dari seabad yang

lalu, setelah sekian lama berkembang di Indonesia , tidak tertutup kemungkinan

terjadi perubahan – perubahan dari sifat asalnya. Dari hasil explorasi ditemukan

bermacam-macam tipe yang berbeda baik karakter morfologinya, kandungan

minyak,sifat fisika kimia minyak dan sifat ketahanannya terhadap penyakit dan

kekeringan. Nilam Aceh berkadar minyak tinggi (> 2.5%) sedangkan nilam jawa

rendah (<2%).

Disamping nilam Aceh, dibeberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa

Timur petani mengusahakan juga nilam jawa. Nilam Jawa berasal dari India,

disebut juga nilam kembang.ciri-ciri spesifik yang dapat membedakan nilam Jawa

dan nilam Aceh secara fisual yaitu pada daunnya. Permukaan daun nilam Aceh

halus sedangkan nilam Jawa kasar. Tepi daun nilam Aceh bergerigi tumpul, pada

nilam Jawa bergerigi runcing, ujung daun nilam Aceh runcing, nilam Jawa

meruncin. Nilam jawa lebih toleran terhadap nimatoda dan penyakit layu bakteri

Tanaman nilam adalah tanaman penghasil minyak atsiri, oleh sebab itu

produksi,kadar dan mutu minyak merupakan factor penting yang dapat

dipergunakan untuk menentukan keunggulan suatu farietas.

Produksi Minyak

Rata – rata produksi minyak nilam Indonesia masih rendah yaitu 199,48

kg/ha (2003), rendahnya produksi minyak disebabkan rendahnya produksi daun

(4-5 ton/ha terna kering) dan kadar minyak (1-2%) yang rendah pula. Pada

umumnya petani menanam jenis nilam yang kurang jel;as asalnya atau disebut

jenis local, di lokasi-lokasi tertentu seperti Ciamis jenis local lebih unggul dari

6 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 7: Makalah Nilam Deny

varietas yang dilepas, namun dilokasi lainnya keunggulan tidak tampak sehingga

jenis local Ciamis dapat dianggap unggu local.

Balitro telah mengoleksi 28 no nilam, dari hasil seleksi terhadap beberapa

no nilam, tahun 2005 telah dilepas 3 varietas unggul yaitu tapak tuan,loksmawe

dan sigikalang. Penamaan ketiga varietas nilam tersebut berdasarkan naman

daerah asalnya. Ketiga varietas mempunyai keunggulan masing-masing. Tap[ak

tuan unggul dalam produksi dan kadar patchouli alcohol. Loksmawe kadar

minyaknya tinggi sedangkan Sidikalang toleran terhadap layu bakteri dan

nematode.

Akan ketiga farietas tersebut adalah warna pangkal batang. Farietas Tapak

Tuan, warna pangkal batangnya hijau dengan sedikit ungu, varietas Loksmawe

lebih unggu kemerahan dan varietas Siditalang paling unggu.

Kadar dan Mutu Minyak

Diantara farietas unggul, kadar minyak tertinggi teredapat pada farietas

Loksmawe (3,21%) namun karena produksi daunnya lebih rendah dari pada

produksi daun Tapak Tuan oleh karena itu produksi minyaknyapun lebih rendah

(355,89 kg/ha)

Mutu minyak ditentukan oleh sifat fisika kimia minyaknya, faktor yang

paling menentukan mutu minyak nilam adalah kadar patchouli alcohol (pa). PA

merupakan komponen terbesar (50-60%) dari minyak dan memberikan bau yang

khas pada minyak nilam, karena antara lain mengandung non patchoulene. Pada

ketiga farietas nila unggul, kadar PAnya >30%, merupakan syarat minimum untuk

di ekspor, kadar PA yang tertinggi pada Tapak Tuan (33,31%).

7 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 8: Makalah Nilam Deny

Pemilihan Varietas

Untuk memperoleh produksi mionyak yang tinggi, pilih farietas unggul,

yang produksi atau kadar dan mutu minyak tinggi yaitu Tapak Tuan, Loksmawe

dan Siditalang. Sel-sel minyak terutama terdapat pada daun, oleh karena itu

produksi daun tinggi akan menhasilkan produksi minyak tinggi pula, apabila

farietas tersebut mengandung kadar minyak yang tinggi.

3) PENGOLAHAN LIMBAH NILAM

Limbah dari hasil penyulingan minyak nilam yang terdiri dari ampas daun

dan batang mempunyai potensi dimanfaatkan se-bagai bahan pembuatan dupa,

obat nyamuk bakar, dan pupuk kompos serta sisa air dari hasil penyulingan

setelah dipekatkan dapat diman-faatkan sebagai bahan baku untuk aroma terapi.

Dengan adanya diversifikasi pemanfaatan lim-bah pengolahan minyak nilam,

diharapkan akan dapat meningkatkan nilai ekonomi usahatani nilam.

Limbah hasil penyulingan daun masih mempunyai kadar hara yang tinggi

dan berpotensi sebagai bahan baku pupuk organik yang baik. Teknologi

pengomposan yang cepat dan efisien akan menghasilkan pupuk organik kompos

yang bermutu tinggi. Selain itu, senyawa alelopati di dalam terna tersebut

diharapkan akan berkurang dan hilang selama masa prosesing pengomposan.

Selain sebagai sumber bahan pupuk organik, limLimbah hasil prosesing

minyak nilam banyak dijumpai diindustri penyulingan minyak nilam. Besarnya

volume limbah nilam seringkali menjadi masalah bagi fihak industri pengolahan

itu sendiri maupun lingkungan.

Pengkomposan limbah nilam dengan cara menggunakan pupuk kandang

atau pupuk kandang + kapur + EM4 1% selama 3 minggu menghasilkan kompos

limbah nilam dengan status hara dan tingkat dekomposisi yang baik (Djazuli,

8 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 9: Makalah Nilam Deny

2002b). Pemanfaatan limbah hasil penyulingan nilam dapat dipertimbangkan

untuk dipergunakan sebagai pupuk kompos yang potensial.

Selanjutnya dilaporkan pula bahwa pemberian kompos mampu

meningkatkan bobot segar terna nilam secara nyata pada tiga taraf pemupukan

NPK yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh kandungan hara pada kompos

limbah nilam relatif tinggi, sehingga mampu memperbaiki pertumbuhan dan

produktivitas tanaman nilam secara nyatabah nilam berpotensi sebagai mulsa.

Secara umum pemulsaan dapat memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh terutama

dalam menurunkan suhu tanah yang tinggi dan sebagai sumber hara. Namun

demikian seberapa jauh dampak limbah hasil penyulingan yang langsung

diberikan ke tanaman nilam sebagai mulsa perlu penelitian yang lebih seksama.

Tingginya hara yang terangkut bersama hasil panenan, menyebabkan

sangat diperlukannya upaya pemupukan yang berkesinambungan baik pupuk

buatan maupun organik, terutama untuk mempertahankan tingkat kesuburan lahan

dan produktivitas tanaman nilam.

4) PENYULINGAN MINYAK NILAM

Minyak nilam dihasilkan dari penyulingan, sebelum proses penyulingan

biasanya dilakukan perlakuan pendahuluan terhadap bahan yang akan disuling.

Perlakuan tersebut dapat dengan beberapa cara yaitu dengan pengecilan ukuran,

pengeringan atau pelayuan dan fermentasi (Ketaren,1985).

Proses tersebut perlu dilakukan karena minyak atsiri di dalam tanaman

dikelilingi oleh kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh, kantong minyak

ataurambut gladular. Apabila bahan dibiarkanutuh, kecepatan pengeluaran minyak

hanya tergantung dari proses difusi yang berlangsung sangat lambat(Guenther,

1948).

Pengecilan ukuran bahan biasanya dilakukan dengan pemotongan atau

perajangan. Perlakuan ini bertujuan agar kelenjar minyak dapat terbuka sebanyak

mungkin sehingga memudahkan pengeluaran minyak dari bahan dan mengurangi

sifat kamba bahan tersebut. Namun demikian bahan berupa bunga seperti melati

9 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 10: Makalah Nilam Deny

dan daun seperti kayu putih dapat langsung disuling tanpa pengecilan bahan

terlebih dahulu karena sifatnya bahannya lebih mudah pengeluaran minyak dari

jaringan (Ketaren, 1985).

Pelayuan dan pengeringan bertujuan untuk menguapkan sebagian air

dalam bahan sehingga penyulingan berlangsung lebih mudah dan lebih singkat.

Selain itu juga untuk menguraikan zat yang tidak berbau wangi menjadi berbau

wangi (Ketaren, 1985). Menurut Tan (1962) penyulingan daun segar tidak dapat

dibenarkan karena rendemen minyak terlalu rendah. Hal ini disebabkan karena

sel-sel yang mengandung minyak sebagian terdapat dipermukaan dan sebagian

lagi dibagian dalam dari daun. Pada penyulingan daun segar hanya minyak yang

berasal dari permukaan saja yang dapat keluar.

Dengan pelayuan atau pengeringan, dinding-dinding sel akan terbuka

sehingga lebih mudah ditembus uap. Pengeringan biasanya langsung dibawah

sinar matahari, walaupun cara pengeringan tidak langsung lebih baik hasilnya.

Penelitian Nurdjanah dan Ma’mun (1994) menyatakan bahwa daun nilam yang

tanpa dijemur atau dianginkan selama 2 minggu menghasilkan produksi lebih

tinggi yaitu 29,7 ml/2 kg bahan sedangkan dengan dijemur selama 4 jam di panas

matahari menghasilkan minyak nilam 27,0 ml/2 kg bahan.

Lebih lanjut dikatakan minyak nilam yang dihasilkan dari daun yang

mengalami penjemuran mempunyai bilangan ester yang lebih tinggi dibandingkan

dengan yang tidak mengalami penjemuran. Pengeringan langsung dibawah sinar

matahari juga menyebabkan sebagian minyak nilam akan turut menguap, dan

pengeringan yang terlalu cepat menyebabkan daun menjadi rapuh dan sulit

disuling. Sebaliknya bila penyulingan terlalu lambat daun akan menjadi lembab

dan timbul bau yang tidak disenangi akibat adanya kapang, sehingga mutu minyak

yang dihasilkan akan menurun.

Pengeringan nilam dilakukan dengan dihamparkan diatas tikar dan dibalik

dari waktu ke waktu supaya keringnya merata dan terhindar dari proses fermentasi

dan harus dihindari penumpukan bahan dalam keadaan basah. Tergantung dari

teriknya matahari dan kelembaban udaranya, pengeringan membutuhkan waktu

10 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 11: Makalah Nilam Deny

selama 3 - 5 hari. Tanda pengeringan sudah cukup apabila sudah timbulnya bau

nilam yang lebih keras dan khas bila dibandingkan daunsegar (Guenther, 1948).

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai perlakuan sebelum

penyulingan antara lain untuk mendapatkan rendemen yang optimum dan mutu

yang baik. Irfan (1989) melaporkan bahwa pengering anginan daun nilam dengan

menghamparkannya didalam ruang dengan ketebalan 5 - 8 cm selama 3, 6, 9 dan

12 hari. Penyulingan miyaknya dilakukan dengan menggunakan cara penyulingan

rebus dan kukus dalam ketel 21 cm, ternyata dengan pengering anginan

menyebabkan terjadinya penurunan angka kadar minyak menjadi 31,41 %,

bilangan ester 9,6515 %, serta komponen golongan terpen dalam minyak nilam

59,67 %. Sebaliknya bobot jenis menjadi 0,9629; indeks bias 1,5262 dan

komponen berat yang polar dalam minyak nilam meningkat dengan semakin lama

pengering anginan. Selanjutnya terlihat bahwa lama kering angin tidak

berpengaruh terhadap rendemen, bilangan asam, putaran optik dan kelarutan

minyak dalam alkohol.

Penelitian penyimpanan kering selama dua minggu telah dilakukan

Nurdjanah dan Ma’mun (1994), daun nilam sebagian dikering anginkan ruang

saja dan sebagian lagi dijemur. Ternyata produksi minyak dari daun nilam kering

pada 0 minggu ke 1 menaik, kemudian dari minggu 1 sampai minggu ke 2 terjadi

penurunan kembali. Untuk itu dianjurkan tidak menyimpan daun nilam kering

lebih dari 1 minggu. Setelah penyimpanan 1 minggu terjadi penurunan produksi

minyak 21,3 %.

Pengolahan minyak nilam dilakukan dengan proses destilasi. Proses

destilasi adalah suatu proses perobahan minyak yang terikat di dalam jaringan

parenchym cortex daun, batang dan cabang tanaman nilam menjadi uap kemudian

didinginkan sehingga berobah kembali menjadi zat cair yaitu minyak nilam.

Penyulingan minyak nilam dapat dilakukan dengan menggunakan pipa pendingin

yang model belalai gajah atau model bak diam.

Pemilihan sistim pipa pendingin ini tergantung di lokasi mana alat akan

ditempatkan. Pada daerah-daerah yang airnya sulit atau permukaan air tanahnya

11 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 12: Makalah Nilam Deny

rendah, maka model bak diam adalah yang terbaik. Ketel alat suling yang banyak

digunakan di tingkat petani adalah dari drum bekas dan pipa pendinginnya dari

besi yang dimasukkan kedalam bak atau saluran air. Hal ini menyebabkan

mutunya menjadi rendah karena minyak yang dihasilkan berwarna gelap dan

mengandung zat besi. Pada temperatur yang tinggi, besi dari drum berada dalam

bentuk ion akan terikut dengan uap dan terakumulasi dalam minyak.

Minyak nilam yang dihasilkan disimpan dalam wujud cairan, dikemas

dalam drum bersih, kering, keadaan baik, berat netto 200 kg dengan head space

sebesar 5 - 10% dari isi drum. Drum penyimpanan minyak nilam harus terbuat

dari alumunium atau plat timah putih atau plat besi yang berlapis timah putih, plat

besi yang galvanis atau yang didalamnya dilapisi dengan lapisan yang tahan

minyak nilam. Untuk tujuan ekspor, pada bagian luar drum harus diberi

keterangan dengan cat yang tidak mudah luntur, yaitu nama barang, negara asal

produk, nama perusahaan, berat netto, berat bruto, negara tujuan dan keterangan

yang diperlukan.

Perkembangan teknologi pengolahan minyak nilam di negara-negara maju

sudah demikian pesatnya, namun Indonesia belum mampu mengikuti

perkembangan tersebut. Pemacuan industri minyak nilam sangat diperlukan.

Disain peralatan yang memenuhi standar yang lebih baik akan meningkatkan

rendemen dan kualitas produk, meskipun harga peralatan relatif lebih mahal, akan

tetapi untuk jangka panjang akan lebih murah dan menguntungkan (Harfizal,

2002).

5) HASIL OLAHAN MINYAK NILAM

Industri parfum

Perkembangan industri parfum dalam negeri terus berkembang sehingga

permintaan akan minyak nilam cukup besar, dan ini akan terus berkembang sesuai

dengan kemajuan teknologi khususnya dalam bidang gaya hidup (style).

Minyak nilam adalah minyak atsiri yang tergolong pada kelompok aroma

akhir (end note) dimana aromanya dapat bertahan lama, dan minyak nilam sendiri

12 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 13: Makalah Nilam Deny

sebenarnya telah dapat disebut sebagai parfum (Guenther, 1948).

Menurut Ketaren (1985) minyak nilam dapat berfungsi sebagai zat

pengikat yang baik jadi sangat penting sebagai bahan pembuatan parfum. Zat

pengikat adalah suatu senyawa yang mempunyai daya menguap lebih rendah atau

titik uapnya lebih tinggi dari zat pewangi,n sehingga kecepatan penguapan zat

pewangi dapat dikurangi atau dihambat. Penambahan zat pengikat ini didalam

parfum bertujuan untuk mengikat bau wangi dengan mencegah laju penguapan zat

pewangi yang terlalu cepat, sehingga bau wangi tidak cepat hilang. Komposisi

minyak nilam yang digunakan dalam suatu parfum dapat mencapai 50%.

Dalam industri parfum, minyak nilam tidak dapat digantikan oleh zat

sintetik lainnya karena sangat berperan dalam menetukan kekuatan, sifat dan

ketahanan wangi. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat mengikat bau

wangi dari bahan pewangi lain dan sekaligus dapat membentuk bau yang

harmonis dalam suatu campuran parfum (Guenther, 1948).

Industri sabun dan kosmetik

Industri sabun dan kosmetik dalam negeri juga berkembang dengan baik

sehingga kebutuhan akan minyak nilam sebagai bahan baku industri terus

meningkat. Fungsi minyak nilam dalam industri sabun dan kosmetik tidak

berbeda dengan pada industri parfum yaitu sebagai zat pengikat agar wewangian

tidak cepat hilang pada saat pemakaian. Banyaknya industri sabun dan kosmetik

menggunakan minyak nilam sebagai pengikat karena sampai saat ini minyak

nilam masih yang terbaik sebagai pengikat bahan. Disamping itu juga dapat

bermanfaat sebagai antiseptik untuk mengobati gatal-gatal pada kulit.

Pestisida

Daun Tanaman nilam dapat digunakan sebagai bahan baku pestisida,

Menurut Dummond (1960) daun nilam digunakan sebagai insektisida terutama

untuk mengusir ngengat kain (Thysanura) karena didalam mengandung zat

yang tidak disukai oleh serangga tersebut, karena terdapat dalam komponen

13 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 14: Makalah Nilam Deny

minyak nilam seperti á pinen dan â pinen. Dari hasil-hasil penelitian yang telah

dilakukan, menunjukkan bahwa minyak nilam dapat digunakan sebagai

pengendali populasi serangga karena sifatnya sebagai bahan penolak dan

penghambat pertumbuhan serangga. Sebagai pengendali hama, minyak nilam

mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai salah satu

bahan baku insektisida nabati. Menurut Mardiningsih, dkk (1998) ada beberapa

keuntungan menggunakan insektisida nabati antara lain tidak mencemari

lingkungan, lebih bersifat spesifik dan hama tidak mudah menjadi resisten.

Mardiningsih, dkk (1998) melaporkan bahwa minyak nilam dapat

digunakan untuk mengendalikan hama, baik hama gudang maupun hama tanaman.

Minyak nilam mampu mematikan populasi Stegobium paniceum, yang merupakan

hama ketumbar selama penyimpanan. Dengan mengoleskan sedikit minyak nilam

disekitar dinding tempat penyimpanan, populasi Stegobium paniceum dapat

berkurang sebesar 25 - 42 % setelah penyimpanan 9 hari.

Menurut Grainge dan Ahmed (1987) bagian akar, batang dan daun

tanaman nilam dapat membunuh ulat Crocidolomia binotalis dan Spodotera litura

yang merupakan hama penting pada tanaman, sedangkan daun dan pucuk nilam

dapat membasmi semut (Formicida) dan kecoa (Blattidae) didalam rumah. Dari

hasil penelitian Mardiningsih, dkk (1994) minyak nilam bersifat menolak

beberapa jenis serangga seperti ngengat kain (Thysanura lepismatidae), Sitophilus

zeamais (kumbang jagung), dan Carpophilus sp. (kumbang buah kering). Menurut

Grainge dan Ahmed (1987) minyak nilam juga bersifat menolak Aphid (kutu

daun), nyamuk dan Pseudaletia unipuncta.

Pemanfaatan lainnya

Selain sebagai pengikat wangi pada parfum, kosmetika dan sabun serta

sebagai pestisida ternyata minyak nilam berkhasiat sebagai antibiotik dan anti

radang karena dapat menghambat pertumbuahan jamur dan mikroba. Dapat

digunakan untuk deodoran, obat batuk, asma, sakit kepala, sakit perut, bisul dan

herpes. Minyak nilam merupakan minyak eksotik yang dapat meningkatkan

gairah dan semangat serta mepunyai sifat meningkatkan sensualitas. Biasanya

14 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 15: Makalah Nilam Deny

digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk memberi efek menenangkan

dan membuat tidur lebih nyenyak (anti insomia). Dalam hal psikoemosional,

minyak nilam termasuk dalam aroma terapi yang belakangan ini semakin populer

sebagai salah satu aspek pengobatan alternatif, karena minyak nilam mempunyai

efek sedatif (menenangkan) dapat digunakan untuk menanggulangi gangguan

depresi, gelisah, tegang karena kelelahan, stres, kebingungan, lesu dan tidak

bergairah serta meredakan kemarahan.

Dupa

Sisa dari hasil penyulingan minyak nilam masih dapat dimanfaatkan untuk

bahan pembuat dupa, karena mempunyai aroma yang khas/harum. Ampas tersebut

dijemur kemudian digiling dan siap digunakan sebagai bahan baku pembuat dupa

berbentuk lidi (joss stick). Dalam pemrosesannya bubuk halus ampas dicampur

dengan bahan perekat (gum Arabic, dan dentrose), tepung onggok, tepung

tempurung, pewarna dan pewangi lainnya. Semua bahan tersebut dicampur dibuat

adonan dan selanjutnya dicetak berbentuk lidi.

Obat nyamuk bakar

Seperti diketahui bahwa minyak nilam selain mempunyai aroma yang khas

juga bersifat menolak serangga. Dewasa ini industri obat nyamuk bakar

berkembang pesat di Indonesia dan pemakaiannya mencapai seluruh pelosok

ditanah air. Komponen yang terkandung dalam formula obat nyamuk bakar antara

lain adalah bahan pengisi (organic filler) dan bahan pewangi. Bahan pengisi yang

biasa digunakan untuk obat nyamuk bakar antara lain serbuk tempurung kelapa

atau ampas tebu. Sedangkan pewangi yang biasa digunakan misalnya kenanga dan

bunga melati. Dengan menggunakan ampas dari penyulingan minyak nilam

sebagai organic filler, maka obat nyamuk bakar akan beraroma harum ketika

digunakan. Sebagai bahan pengisi, ampas nilam selain berbau harum juga bersifat

menolak nyamuk ketika obat nyamuk tersebut dibakar.

Penggunaan lainnya

Limbah nilam yang berupa daundaunan dan batang dapat digunakan

15 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 16: Makalah Nilam Deny

sebagai pupuk kompos atau mulsa. Ampas nilam yang digunakan sebagai pupuk

pada tanaman lada mampu meningkatkan produksi lada. Hal ini disebabkan

karena didalam limbah nilam masih terdapat bahan aktif yang dapat bersifat

menolak (repellent) serangga Lophobaris piperis yang merupakan salah satu hama

tanaman lada (Mardiningsih, dkk, 1998).

Penggunaan limbah nilam sebagai pupuk kompos dapat menghemat

pemakaian pupuk Nitrogen sebesar 10 % dan disa

mping itu juga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Di Bengkulu limbah

nilam disamping digunakan sebagai pupuk di sawah, juga berfungsi sebagai

penolak hama wereng. Kompos limbah sisa hasil prosesing minyak nilam

mempunyai kandungan hara yang cukup tinggi dan potensial bagi sumber pupuk

organik alternatif yang bermutuh tinggi (Djazuli, 2002).

Ampas nilam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk proses

penyulingan, sehingga bisa menghemat bahan bakar. Abu sisa dari pembakaran

dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Sedangkan sisa air bekas penyulingan

nilam menghasilkan aroma cukup wangi, ini dapat dipekatkan sehingga digunakan

untuk aroma terapi. Perlakuan aromaterapi dengan menggunakan sisa air bekas

penyulingan telah banyak digunakan untuk menenangkan jiwa.

16 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 17: Makalah Nilam Deny

BAB III

USULAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang membantu pekerjaan

manusia lebih mudah tanpa menimbulkan masalah besar. Teknologi ini merupakan

terobosan atau pengembangan teknologi yang telah ada. Teknologi tepat guna

memiliki sifat antara lain menggunakan bahan – bahan alami, ramah lingkungan

dan energi yang bisa diperbarui dan menghemat penggunaan energi listrik, tenaga

kerja dan lain – lain.

Usulan teknologi yang di tawarkan yaitu:

Teknologi konvensional

Alat destilasi atau penyulingan minyak nilam

Alat penyulingan / destilasi minyak nilam dan minyak atsiri terbuat dari

bahan baja dan stainless steel, dengan berbagai ukuran, yang dilengkapi dengan

17 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 18: Makalah Nilam Deny

sistim pencegah kondensasi ( sistimjaket) dan penyebar uap guna meningkatkan

rendemen minyak atsiri.

Keterangan gambar :

Tutup atas tangki bahan stainless steel tebal dengan baut

pengikat bahan.

Pipa pengeluaran destilat dan pipa pendingin bahan aluminium,

diameter 3in; 2in; dan 1in panjang total 42m

Sarangan bahan ss tebal 2mm disanggah siku 3x3cm

Pipa kontrol ketinggian air maksimal dan buang uap dilengkapi

dengan valve

Pipa tap dilengkapi dengan valve

Pipa api 3 unit bahan ss tebal 2mm diameter 20cm dan 15 cm.

Pipa pemasukan air dilengkapi dengan valve bahan ss diameter

2in

Pipa kontrol ketinggian air minimal, diameter 1in panjang 3m

Ruang putar api keliling tangki bahan ss

Cerobong bahan besi diameter 30cm, panjang 5 m.

Catatan :

kolam pendingin terdiri dari 2 kolam, 4x4m dan 2x4m

kedalaman air 1m dengan total volume air 24m3, dengan

asumsi dalam 1hari 3x masak.

Bahan bakar bahan kayu atau briket dan gas.

Untuk kapasitas daun nilam 200kg ukuran tangki tinggi 240cm

dan diameter 150cm bahan stainless steel.

Untuk kapasitas daun nilam 100kg ukuran tangki tinggi 210cm

dan diameter 115cm bahan stailess steel.

Proses penyulingan berlangsung 4 jam tidak termasuk bongkar

muat bahan.

Hasil minyak berkisar 2, 5% tergantung kualitas bahan baku dan

18 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 19: Makalah Nilam Deny

cara penjemuran.

Pengoperasian alat:

Katup pipa dibuka, isi tangki dengan air dengan membuka

katup, sampai ketinggian air keluar dari pipa kontrol. tutup

katup pipa dan katup pipa .

Masukkan daun nilam yang sudah dicacah kedalam tangki

suling dengan kepadatan merata.

Tutup tangki dengan rapat menggunakan baut yang tersedia.

Pengencangan baut harus seimbang bersilang.

Nyalakan pengapian dengan stabil dengan nyala masimal.

Dalam waktu 30 menit destilat sudah keluar melalui pipa dan

destilan tertampung pada pemisah minyak dan air.

Antara 1,5-2jam air dalam tangki harus ditambah ditandai

dengan bunyi pada pada pipa control

Untuk isi air tambahan, kecilkan api seminim mungkin, buka

katup pipa sisa uap keluar sampai habis, buka katup pipa isi

sampai air meluber pada pipa. tutup katup pipa. pengapian

dibesarkan lagi.

Setelah 2 jam lagi ( total 4jam) pipa kontrol berbunyi tanda

prose penyulingan telah selesai.

Amati keluaran destilat pada pipa, jika sudah tidak ada keluar

destilat, maka tutup atas tangki suling bisa dibuka untuk

mengeluarkan daun nilam yang sudah disuling.

Minyak nilam pada tangki pemisah minyak bisa diambil terletak

pada bagian atas.

Keuntungan.

Dengan menggunakan alat ini proses penyulingan bisa

berjalan dengan cepat tanpa memerlukan waktu yang lama dan

tidak memerlukan tempat kusus seperti alat – alat yang lain.

19 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 20: Makalah Nilam Deny

Jika alat – alat yang lain memerlukan rumah dan bak

penampung sehingga biaya yang dikeluarkan juga lumayan

besar. Minyak yang dihasilkan dari alat ini cukup bagus tanpa

memerlukan penyaringan lagi. Alat penyulingan ini lebih

praktis karena sifatnya tidak permanen dan bahan bakarnya

juga bisa di ganti dengan gas.

Kekurangan:

Kekurangan dari alat penyulingan ini yaitu memerlukan

keterampilan kusus untuk mengoperasikannya dan kita harus

selalu mengontrol airnya.

Teknologi manual.

Briket limbah ampas daun nilam.

Ampas daun nilam dapat dibuat brike karena daun nilam mengandung

minyak. Proses pembuatan briket ini tidak jauh beda dengan pembuatan

briket dari bahan lain.

20 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 21: Makalah Nilam Deny

Cara pembuatan:

Potong ujung drum. Balikkan, lalu potong lingkaran kecil, selebar

20 cm, di tengah-tengah tutup ujung yang lain. Pastikan tepiannya

yang tajam dilekukkan ke dalam.

Isi drum dengan daun-daun sisa penyulingan nilam

Bakar daun tersebut dengan perlahan dan sekali-kali aduk api

dengan batang kayu melalui lubang atas drum. Sekali-sekali,

cipratkan air untuk memperlambat proses pembakaran. Ketika

semua bahan telah terbakar dan menjadi potongan - potongan

hitam, matikan api dengan air.

Buat perekat. Lumatkan beberapa singkong segar dan ambil

santannya.Tambahkan air untuk membuat lem/perekat yang

kental.Atau, hancurkan batang singkong,taruh dalam ember (tidak

termasuk kulitnya) dan campur dengan air.Biarkan campuran

mengendap.Campuran itu akan terpisah menjadi air pada atasnya

dan perekat berada di bawah. Tuangkan air keluar sehingga yang

tertinggal hanya perekatnya.

Campur potongan - potongan hitam dengan lem/perekat

singkong.Letakkan campuran ini ke dalam cetakan, lalu jemur di

bawah sinar matahari sampai kering.

Keuntungan :

Briket yang terbuat dari sisa – sisa penyulingan daun nilam ini

dapat digunakan untuk menjadi sumber api dalam melakukan penyulingan

sehingga kita tidak perlu membeli kayu bakar atau gas pada saat

melakukan penyulingan. Selain buat sumber api pada saat melakukan

penyulingan briket yang terbuat dari sisa daun nilam ini juga bisa

digunakan untuk perapian pada saat memasak bagi rumah tangga dan

keuntungan lain yaitu kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi

untuk membuat briket ini.

21 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 22: Makalah Nilam Deny

Kekurangan :

Dibandingkan dengan bahan bakar gas pada saat menyuling bahan

bakar briket lebih boros karena memerlukan banyak briket saat menyuling

dan kualitas api juga kurang bagus jika dibandingkan dengan gas.

22 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 23: Makalah Nilam Deny

DAFTAR PUSTAKA

http: / / www.wirausaha-minyak-nilam.blogspot.com

WWW. KABUPATENMALANG.go.id

http:/www.benss.co.cc/pengolahan-hasil-panen/77-alat-penyulingan-minyak-nilam

www.pasaragro.com

modul teknologi tepat guna.

www.situsmesin.com

23 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a

Page 24: Makalah Nilam Deny

24 | t e k n o l o g i t e p a t g u n a