kuliah pengantar infeks 2012 dr. dhani
TRANSCRIPT
DhaniDhani RedhonoRedhono
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012
PENDAHULUAN� Blok Infeksi dan Penyakit Tropis merupakan blok ke VIII
yang akan membahas tentang penyakit-penyakit yangdisebabkan oleh agen-agen infeksius berupa organismemikroba, parasit, virus dan jamur yang masuk ke dalamsistem organ tubuh sehingga menimbulkan gangguanmorfologi maupun fungsi dari sistem organ tersebut.
� Kegiatan belajar Blok Infeksi Tropis dilaksanakan selama 4minggu dengan metode E learning.
� Kegiatan belajar untuk mahasiswa terdiri dari E learning,diskusi tutorial (small group discussion), diskusimandiri, kuliah, ketrampilan medik dan praktikum.
� Tujuan Blok adalah mempelajari berbagai agen
patogen, patogenesis, diagnosis & tata laksana.
� Penyakit yang disampaikan pada skenario hanya
merupakan trigger untuk mempelajari agent penyebab
infeksi, meliputi virus, jamur, parasit, dan bakteria serta,
mahasiswa juga harus dapat menguasai epidemiologi
serta penyakit zoonosis.serta penyakit zoonosis.
� Pada saat tutorial, setelah selesai diskusi pertama,
mahasiswa harus mampu menetapkan tujuan belajar
(Learning Objective) dari setiap unit belajar dan
menjelaskan permasalahan yang dihadapi serta sepakat
bagaimana menggunakan metode yang tepat untuk
mencapai tujuan tersebut.
Agen Infeksius :
� Virus
� Bakteri
� Jamur
� Protozoa
RUANG LINGKUP
� Cacing
� Arthropoda
Asal agen infeksius :
� Endogen
� Eksogen
Jalur infeksi :
� Water borne
� Food borne
� Air borne
� Vector borne (termasuk hospes reservoir � Vector borne (termasuk hospes reservoir
transmitted)
� Direct contact
� Sexual transmitted
� Plasental transmitted
� Nosocomial infection
Predileksi organ/sistem :
� Infeksi sistem pencernaan
� Infeksi sistem pernafasan
� Infeksi sistem urogenital
� Infeksi sistem saraf
RUANG LINGKUP
� Infeksi sistem saraf
� Infeksi sistem kardiovaskuler
� Infeksi tulang, sendi dan otot
� Infeksi kulit dan rambut
� Infeksi mata
� Infeksi rongga mulut dan gigi
Predisposisi penyakit :
� Faktor daerah (endemis/epidemis)
� Faktor lingkungan (hygiene/sanitasi )
� Faktor anatomis organ/sistem
� Faktor fisiologis organ/sistem
� Faktor usia
Proses penyakit :
� Etiopatologi penyakit infeksi
� Patofisiologi dan patogenesis penyakit infeksi
� Simptomatologi
� Respon imun host (hubungan host – agen)
� Komplikasi
RUANG LINGKUP
� Komplikasi
� Penyembuhan
Standar diagnosis :
� Gejala klinis
� Deteksi agent infeksius
� Pemeriksaaan penunjang khusus dan penunjang lain
untuk menegakkan diagnosis serta deteksi kelainan organ
Obat anti infeksi :
� Antimikroba
� Anti jamur
� Anti protozoa
� Antihelmintik
Anti viral
RUANG LINGKUP
� Anti viral
Tata laksana :
� Promotif
� Preventif
� Kuratif
� Rehabilitatif
HOST-DEFENSE
SYSTEMS
BAKTERI PARASIT VIRUS JAMUR
VIRULENSI, PATHOGENITAS
SPESIFIK DAN JALUR INFEKSI
PREDISPOSISI :
LINGKUNGAN
NUTRISI
USIA
KELAINAN ANATOMIS
ORGAN
KELAINAN FISIOLOGIS
ORGAN
MANUSIA
AGEN INFEKSI
SYSTEMS
PRIOR KNOWLEDGE :
• BUDAYA ILMIAH
• BIOETIKA & HUMANIORA
• BIOLOGI MOLEKULER
• IMMUNOLOGI INFEKSI
• METABOLISME, NUTRISI
DAN OBAT
• ENDOKRIN
• HEMATOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOGENESIS
INFEKSI & PENYAKIT
TROPIS
KOMPLIKASI
GEJALA KLINIK AKUT-
KRONIS
USAHA PROMOTIF,
PREVENTIF, KURATIF,
REHABILITATIF
PENATALAKSANAAN TERAPI
UJI DIAGNOSTIK
PENATALAKSANAAN TERAPI
NAMA PENYAKIT STANDARD
KOMPETENSI
Localized infection and abcesses
a.Infection of the hand :
i. Paronychia
ii. Suppurative tenosynovitis
iii. Human bite
b.Infection of the head and neck
i. Suppurative parotitis
ii. Suppurative cervical adenitis
iii. Peritonsiolar abseb Ludwigs angina
iv. Bezold abscess
c.Rectal abscess
4
4
4
4
4
3A
3A
3A
Gram positive cocci
a.Pneumococcal infection :
i. Pneumococcal pneumonia
b.Staphylococcal infections :
i. Superfisial infection including foliculitis, hidranitis supurativa karbunkel
ii. Osteomielitis
iii. Staphylococcal pneumonia DI BLOK RESPIRASI/KULIT
iv. Staphylococcal bacteriemia: DI BLOK INFEKSI
c.Streptococcal infections : DI BLOK INFEKSI DAN BLOK KULIT
3A
4
3A
3A
2
3A
2
2c.Streptococcal infections : DI BLOK INFEKSI DAN BLOK KULIT
i. Reumatic fever
ii. Sinusitis, otitis media, mastoiditis, peritonsilar abscess
iii. Reumatic heart disease
2
Gram negative cocci DI BLOK INFEKSI
a.Meningococcal infection :
i. Meningitis
ii. Nasopharingitis
b.Gonococcal infection :
i. Gonoroe
2
4
4
Gram negative bacilli DI BLOK INFEKSI DAN GASTRO
a.Urinary tract infection
b.Tyfoid fever
c.Dysentry bacilli
d.Cholera
e.Pertusis
f.Plague
g.Chancroid
4
4
4
4
4
1
3A
Toxin producing bacteria DI BLOK INFEKSI
a.Diphteria
b.Tetanus
3B
3B
Mycobacterium diseases DI BLOK RESPIRASI DAN DI BLOK INFEKSI
Tuberculosis DI BLOK RESPIRASI DAN DI BLOK INFEKSI
Leprosy DI BLOK KULIT DAN DI BLOK INFEKSI
4
4
Spirochaetal diseases DI BLOK REPRO
a.Sifilis
b.Yaws
c.Leptospirosis DI BLOK INFEKSI
4
4
3A
Deep fungal infection DI BLOK INFEKSI
a.Actinomycosis
b.Chromoblastomycosis
c.Maduromycosis
1
1
1
Viral infection DI BLOK INFEKSI
a.Influenza
b.Avian influenza
c.Poliomyelitis
d.Rabies
e.Morbilli
4
3B
3B
3B
4
f.Varicella
g.Herpes zoster
h.Herpes simpleks
i.Mumps
j.CMV infection
k.Dengue hemorrhagic fever (DHF)
l.HIV – AIDS
4
4
4
4
3B
3B
3A
Protozoal infections DI BLOK INFEKSI
a.Amebiasis
b.Malaria
c.Leishmanias dan tripanososmiasis
d.Toxoplasmosis
e.Giardiasis
f.Trichomoniasis
4
4
3A
3A
3A
3A
Worms infestations DI BLOK INFEKSI
a.Hookworm diseases
b.Strongyloidiasis
c.Ascariasis
d.Filariasis
e.Schistosomiasis
f.Cutaneus larva migrans
g.Taeniasis
4
4
4
4
4
4
4
� Seorang laki-laki 35 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari.
� Pada anamnesa didapatkan keterangan bahwa
Skenario 1 : Badan Panas
� Pada anamnesa didapatkan keterangan bahwa demam mulai dirasakan sejak 8 hari yang lalu, yang timbul terutama pada sore hari hingga malam hari. Demam semakin tinggi jika melakukan aktivitas. Keluhan lain adalah mual, muntah, lemas dan diare.
Skenario 1
� Hasil pemeriksaan fisik, didapatkan febris remiten, bradikardi relatif, thypoid tongue, tidak ada sklera ikterik maupun hepatosplenomegali.
� Data laboratorium menunjukkan lekopeni, IgM Salmonella � Data laboratorium menunjukkan lekopeni, IgM Salmonella meningkat, darah tebal tipis malaria negatif 3 kali, marker hepatitis A,B dan C negatif, Ig M lepto negatif.
� Penderita sudah berobat ke puskesmas dan diberikan antibiotik golongan flouroquinolon.
� Bagaimana assesement anda pada penderita ini ?
Tujuan Pembelajaran skenario 1 :� Mengetahui definisi dan tipe demam.
� Mengenali dan mempelajari agen infeksius penyebab demam.
� Mempelajari patogenesis demam.
� Mempelajari cara assesement kasus demam.
� Mengetahui cara menyusun diagnosis banding nya.
Menjelaskan penyakit-penyakit infeksi yang merupakan � Menjelaskan penyakit-penyakit infeksi yang merupakan diagnosis
bandingnya.
� Menjelaskan hasil pemeriksaan penunjang danintepretasinya.
� Menjelaskan klasifikasi antibiotik.
� Menjelaskan cara kerja antibiotik.
� Menjelaskan efek samping dan interaksi obat antibiotik.
� Demam� Definisi demam
� Klasifikasi tipe demam
� Patofisiologi terjadinya demam
� Agen infeksius penyebab demam
� Pemeriksaan fisik untuk kasus demam
Diharapkan mahasiswa akan membahas hal-
hal sebagai berikut :
� Pemeriksaan fisik untuk kasus demam
� Diagnosis banding demam
� Penatalaksanaan demam
� Pemeriksan Fisik� Jenis dan cara pemeriksaan darah
� Darah rutin
� Kimia darah
� Serologi
� Diagnosis banding
� Demam tifoid
� Malaria
� Hepatitis virus akut
� Leptospirosis
� Kriteria diagnosis untuk masing-masing diagnosis
bandingbanding
� Antibiotik :
� Klasifikasi antibiotik
� Bioavaibilitas
� Cara Kerja
� Penentuan dosis
� Efek samping antibiotik
� Definisi demam
� Klasifikasi penyakit Zoonosis berdasarkan penyebabnya.
� Patofisiologi dan patogenesis infeksi akibat penyakit
zoonosis.
� Manifestasi klinis penyakit akibat Zoonosis
Pengetahuan yang diperlukan pada skenario ini
� Manifestasi klinis penyakit akibat Zoonosis
� Pemeriksaan ( kimia darah dan serologi ) sebagai
penunjang diagnosis penyakit Zoonosis.
� Diagnosis banding penyakit Zoonosis.
� Penatalaksanaan dengan antibiotik
� Cara pencegahan infeksi akibat penyakit Zoonosis
� Seorang laki-laki, 35 tahun, pekerjaan mandor proyek di Solo, diantar adiknya (mahasiswa FK) datang ke UGD karena sejak semalam demam dan konvulsi. Kenaikan suhutubuh diawali dengan perasaan dingin/ menggigil.Panasbadan disertai berkeringat banyak.
� Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa sejak 2 minggu
Skenario 2 : Demam menggigil & kejang
� Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa sejak 2 mingguyang lalu penderita sering mengeluh panas-dingin yang hilang timbul dengan tenggang waktu 3 hari, disertaicephalgia hebat dan myalgia.
� Penderita sudah minum obat antipiretik yang dibeli sendiridi apotik, tetapi belum sembuh.Adiknya menjelaskan bahwasebelumnya penderita pernah mendapatkan artemisin saatbekerja selama setahun di Cilacap.
Skenario 2� Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan
didapatkan kondisi umum kesadaran menurun, mengigau, Suhu badan 39.5°C, Tensi 110/60 mmHg. Conjungtiva pucat, sklera ikterikdanhepatosplenomegali. danhepatosplenomegali.
� Hasil pemeriksaan penunjang sementaradidapatkan Hb 6 g%, SGOT 100 U/L, SGPT 80 U/L. Dokter kemudian meminta dilakukan pemeriksaanpenunjang apusan darah.
Tujuan pembelajaran skenario 2 :� Mengenali dan mempelajari berbagai agen infeksius
penyebab demam dan kejang.
� Mengenali dan mempelajari agen penyakit malaria.
� Menjelaskan pathogenesis penyakit malaria, siklus hidup
dan gejala klinik malaria.
� Mempelajari vektor penular malaria� Mempelajari vektor penular malaria
� Menjelaskan dasar diagnosis infeksi parasit protozoa darah,
khususnya malaria
� Menjelaskan berbagai komplikasi infeksi Plasmodium.sp
� Menjelaskan penatalaksanaan infeksi Plasmodium.sp
� Menjelaskan pencegahan infeksi Plasmodium.sp
� Mengenali dan mempelajari epidemiologi penyakit malaria.
� Macam-macam virus sebagai agen infeksius
� Macam-macam jalur infeksi virus
� Patofisiologi dan patogenesis infeksi virus
� Dasar diagnosis infeksi virus
Pengetahuan yang diperlukan pada skenario ini :
� Dasar diagnosis infeksi virus
� Komplikasi infeksi virus
� Cara pencegahan infeksi virus dengan
mempertimbangkan faktor pencetusnya
� Penatalaksanaan infeksi virus (promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif).
� Seorang laki-laki umur 25 tahun datang ke rumah sakit dengan demam tinggi mendadak sejak 2-3 hari yang lalu, disertai dengan nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, mual, mialgia, nafsu makan berkurang, dan badan terasa lemas. Pagi hari
Skenario 3 : Demam & epistaksis
berkurang, dan badan terasa lemas. Pagi hari sebelum ke rumah sakit, penderita tersebut mengalami epistaksis.
� Hasil pemeriksaan tanda vital Tensi 110/80 mmHg, N 100x/mnt suhu 38°C, RR 20x/mnt, dantest pembendungan (RL) positif.
Skenario 3
� Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 12 g/dl, jumlah leukosit total 4.000 sel/mm3,hematokrit 42% dan trombosit 70.000 sel/mm3
Pemeriksaan IgM spesifik Dengue menunjukkan Pemeriksaan IgM spesifik Dengue menunjukkan hasil yang positif.
� Direncanakan pemeriksaan penunjang untuk konfirmasi diagnosis. Seminggu yang lalu penderita tersebut baru saja pulang kampung.
� Di kampungnya sedang ada wabah penyakit demam yang disertai bintik-bintik merah.
� Memahami virus sebagai agen infeksius
� Memahami epidemiologi dan cara penularan virus
(termasuk tentang vektor)
� Memahami patofisiologi dan patogenesis penyakit virus
� Memahamipenyakit-penyakit yang disebabkan virus.
� Memahami diagnosis banding demam berdarah dengue
Tujuan pembelajaran skenario 3 :
� Memahami diagnosis banding demam berdarah dengue
� Memahami perjalanan klinis demam berdarah dengue
� Memahami komplikasi demam berdarah dengue
� Memahami pemeriksaan laboratorium terkait dan
interprestasinya
� Memahami tata laksana demam berdarah dengue
(promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
Mahasiswa diharapkan dapat membahas topik :� Macam-macam virus sebagai agen infeksius
� Macam-macam jalur infeksi virus
� Epidemiologi penyakit virus
� Mekanisme dasar replikasi virus
� Sistem imun alami dan adaptif terhadap infeksi virus
� Patofisiologi dan patogenesis infeksi virus
� Komplikasi infeksi virus� Komplikasi infeksi virus
� Dasar diagnosis infeksi virus
� Dasar terapi infeksi virus
� Cara pencegahan infeksi virus dengan
mempertimbangkan faktor pencetusnya
� Penatalaksanaan infeksi virus (promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif).
SELAMAT SELAMAT SELAMAT SELAMAT
BELAJAR …….BELAJAR …….