kuliah kedokteran islam. neuro pptx

Upload: syarah-mutia-dewi

Post on 04-Mar-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedokteran islam blok neurology

TRANSCRIPT

KULIAH KEDOKTERAN ISLAM

KULIAH KEDOKTERAN ISLAMBLOK NEURODr. Titik K. SidikSiapa yang sering seperti ini ?

EmosiDi dalam al- Quran konsep sistem saraf berkaitan dengan membaca, berfikir, menghafal, melupakan, emosi.Hal tersebut diatas berkaitan dengan : kecerdikan ( lubb ), hati ( qalb/nafs, fuaad) dan pengertian ( dhihn ).Bahwa manusia mempunyai kebebasan dalam skala terbatas.

Struktur dan Fungsi sistem SarafSistem saraf terdiri dari :1. Pusat ( central )2. Keliling/ tepi ( peripheral )Fungsi Saraf :Akal ( al aql )MemoriEmosi

Fungsi akal harus disertai dengan keyaqinan akan kebenaran yang datang dari wahyu Allah SWTGangguan intelektual untuk memahami kebenaran bisa disebut bodoh, syirik, gila , dan angan-angan.Memori ada yang pendek ( short- term ) ada yang panjang ( long therm ).Kapasitas memori dapat ditingkatkan dengan cara : motivasi kuat, dan pengulangan.Godaan syetan terkadang merusak fungsi memori agar menjauhkan manusia dari perintah Allah SWTFungsi EmosiBerkaitan dengan hati ( qalb )Keadaan emosi : meluas ( inshirah ), tenang ( tamaaninat ), tertekan ( dhiiq )Patofisiologi emosiUnsur pertama sebelum emosi adalah adanya sesuatu yang merangsang atau mengaktivasi.Sifat rangsangan tergantung jenis dan keadaan kita. Modalitas ( warna ) emosi isa menjadi kenyataan. Modalitas diekspresikan dengan perangai.Perangai bisa diperinci dengan manifestasi :1. Susunan somatomotorik : wajah merengut atau tersenyum2. Susunan autonom:Wajah pucat, merah, berkeringat.

Emosi mempunyai 2 komponen fungsi luhur yaitu kesadaran emosional dan komponen fungsi vegetatif.Emosi dikaitkan dengan sistem limbik maka daerah olfaktorik, visual, auditorik dan pengecap berkaitan dengan modalitas. Emosi juga sangat berkaitan dengan girus singuli. Sistem limbik karena berhubungan dengan persepsi dan asosiasi olfatorik.Kesadaran emosional disebut dengan kehidupan afektifEmosi menjadi dasar untuk elihat gangguan fungsional yang menjurus pada penyakit-penyakit psikosomatis.Bagaimana syaitan bisa masuk ?Pintunya adalah marah

Banyak motivasi yang diberikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam agar manusia tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya yang sangat ringkas, Jangan marah, bagimu surga. (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)

Cara Mengendalikan Diri Pertama, segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca taawudz: A-UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM

Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu anhu, beliau menceritakan,Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, : Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca taawudz: A-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Apabila seseorang marah, kemudian membaca: A-udzu billah (saya berlindung kepada Allah) maka marahnya akan reda. (Hadis shahih silsilah As-Shahihah, no. 1376)

Kedua, DIAM dan jaga lisanDari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Jika kalian marah, diamlah. (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).

Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketiga, mengambil posisi lebih rendah Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

Al-Khithabi menjelaskan, Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Maalim As-Sunan, 4/108)

Keempat, menahan amarahDari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

Mula Ali Qori mengatakan, Pujian yang indah dan balasan yang besar ini diberikan karena sebatas menahan emosi. Bagaimana lagi jika ditambahkan dengan sikap memaafkan atau bahkan membalasnya dengan kebaikan. (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Turmudzi, 6/140).

Hadis dari Ibnu Umar, Siapa yang menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat. (Diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Qadha Al-Hawaij, dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

: : Salah satu temannya mengingatkan orang yang sedang marah ini: Mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan setan! Dia malah berkomentar: Apakah kalian sangka saya sedang sakit? Apa saya sudah gila? Pergi sana! (HR. Bukhari 6048).

Kelima, Segera berwudhu atau mandiTerdapat hadis dari Urwah As-Sadi radhiyallahu anhu, yang mengatakan, Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)

Hadis ini mengisyaratkan rahasia dalam ilmu kedokteran. Air yang dingin, bisa menurunkan darah bergejolak yang muncul ketika emosi. Sebagaimana ini bisa digunakan untuk menurunkan tensi darah tinggi. Karena itulah, di masa silam, terapi mandi digunakan untuk terapi psikologiDoa Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kalimat haq ketika ridha (sedang) dan marah[Doa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam shalatnya shahih Jami As-Shaghir no. 3039]

Jazakumullah