ktbm kel 8

45
IKATAN MAHASISWA SIPIL FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KELOMPOK 8 BAB I KALIBRASI TEKANAN BEBAN MATI 1.1 TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengkalibrasikan pengukuran tipe Bourdon dengan menggunakan kalibrator alat pengukuran tekanan beban mati. 1.2 PENGATURAN ALAT Alat yang digunakan pada percobaan kalibrasi tekanan beban mati adalah : Civil Engineering of Sriwijaya University

Upload: damas-wicaksana

Post on 21-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

IKATAN MAHASISWA SIPILFAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPILKELOMPOK 8

BAB IKALIBRASI TEKANAN BEBAN MATI

1.1 TUJUAN PERCOBAANTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengkalibrasikan pengukuran tipe Bourdon dengan menggunakan kalibrator alat pengukuran tekanan beban mati.

1.2 PENGATURAN ALATAlat yang digunakan pada percobaan kalibrasi tekanan beban mati adalah :

Sumber : Petunjuk Praktikum Mekanika FluidaGambar 1.1 220 mm min height with piston downTerdiri dari piston (4), tabung (2), dan pemberat (3) yang dibebankan secara bertahap pada piston sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan beberapa perhitungan tekanan dalam tabung untuk masing-masing tahapan beban yang diberikan.Tabung diletakkan diatas kaki penyangga (7), yang dapat di ukur tinggi rendahnya dengan bantuan alat penyipat datar (1).Alat pengukur yang akan diuji dihubungkan dengan tabung melalui pipa penyambung (6) dan air yang keluar dari sela-sela piston pada tabung dialirkan

melalui selang pembuangan yang dihubungkan dengan tabung melalui pipa penyambung (5).

1.3 DASAR TEORI1.3.1 PENGERTIAN KALIBRASIKalibrasi adalah kegiatan yang menghubungkan nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui tingkat kebenarannya. Kalibrasi juga merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersetifikasi. Kalibrasi memiliki pengertian yang berbeda-beda baik secara teoritis maupun praktis. Nilai yang sudah diketahui ini biasanya merujuk ke suatu nilai dari kalibrator atau standar, yang tentunya harus memiliki akurasi yang lebih tinggi dari pada alat ukur yang di tes (biasanya disebut unit under tes atau uut). Ini sesuai dengan salah satu tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketelitian pengukuran atau menjaga agar traceability link tidak terputus, selain itu untuk menentukan tingkat kepercayaan yang dievaluasi dengan seksama dan ketidakpastian.Kalibrasi alat ukur dilakukan untuk mengetahui penyimpangan dari penunjukan alat ukur terhadap nilai sebesarnya dari kondisi yang diukur dan untuk menjamin kebenarannya sesuai sinyal kendali berdasarkan hubungan antara besarnya sinyal kendali dengan nilai dari kondisi yang diukur.

1.3.2 MACAM-MACAM KALIBRASITerdapat dua macam kalibrasi yang digunakan di Indonesia, dimana kalibrasi tersebut antara lain adalah : 1. Kalibrasi Teknis merupakan kalibrasi peralatan ukur yang tidak berhubungan langsung dengan dunia perdagangan dan dilakukan oleh laboratorium kalibrasi yang terakditasi secara nasional.2.

3. Kalibrasi Legal merupakan kalibrasi peralatan ukur untuk keperluan perdagangan dan dilakukan dengan direktorat metrologideperindang perdagangan.Macam-macam kalibrasi lainnya adalah :1. Kalibrasi Internal Merupakan pengkalibrasikan suatu sistem atau alat ukur uji secara teratur terhadap standar acuan. Dimana kalibrasi ini diuji sendiri tanpa melibatkan institusi atau lembaga lainnya.2. Kalibrasi EksternalMerupakan kegiatan pengkalibrasian terhadap suatu alat yang dilakukan oleh suatu lembaga yang berwenang.

1.3.3 ALAT UKUR TEKANANAlat ukur merupakan perkakas untuk mengukur (mengetahui jarak, bobot, luas, panas, getaran, kecepatan, tegangan). Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa benda yang dapat digunakan untuk mengetahui jarak, bobot, dan luas dapat dikategorikan sebagai alat ukur. Terdapat beberapa alat ukur tekanan diantaranya:1. Tabung BourdonTabung bourdon bekerja pada prinsip sederhana bahwa tabung bengkok akan berubah bentuknya saat terkena variasi tekanan internal dan eksternal seperti saat memberikan tekanan internal, tabung menjadi lurus dan kembali ke bentuk aslinya ketika tekanan dilepaskan. Ujung tabung bergerak dengan perubahan tekanan interval dan mudah dikonversi dengan pointer ke skala. Pointer ini diputar melalui ponion bergigi oleh sektor diarahkan. Keuntungan utama tabung bourdon adalah memiliki operasional yang luas. Jenis pengukuran tekanan dapat digunakan untuk rentang tekanan positif dan

negatif, walaupun akurasi terganggu ketika dalam ruang hampa. Namun tabung bourdon memiliki kekurangan diantaranya hanya dimaksudkan untuk induksi utama, non tranduser linier, dilinearkan oleh mekanisme gear, sensitifpada variasi suhu. Alat ini harus digunakan diudara jika dikalibrasi untuk udara dan digunakan dalam fluida jika dikalibrasi untuk fluida.

2. Spiral dan Tabung SpiralAlat ini dibuat dari pipa menjadi bentuk sesuai penamaan mereka. Satu ujung disegel tekanan diberikan pada tabung menyebabkan tabung untuk meluruskan. Penggunaan alat ukur ini mempunyai keuntungan diantaranya meningkatkan akurasi dan sensitivitas dan juga tinggi over range perlindungan. 3. Pegas dan BellowsSebuah bellow merupakan unsur diperluas dan terdiri dari serangkaian lipatan yang memungkinkan ekspansi. Salah satu ujung bellows adalah tetap dan bergerak lainnya dalam menanggapi tekanan diterapan sebuah pegas digunakan untuk melawan gaya diterapkan dan hubungan yang menghubungkan ujung bellow ke sebuah petunjuk untuk indukasi.4. DiafragmaBanyak sensor tekanan yang bergantung pada defleksi sebuah pengukuran diafragma. Diafragma adalah sebuah cakram yang fleksibel yang bisa saja datar atau bengkok konsentris. Diafragma bisa digunakan sebagai alat isolasi terhadap cairan pemroses atau aplikasi dengan tekanan tinggi.5. ManometerBentuk sederhana barometer adalah tabung berbentuk U yang berisi cairan. Pengukuran tekanan jenis ini sebagian besar digunakan untuk

pemeriksaan tiba-tiba. Aplikasi ini digunakan untuk jangkauan pengukuran rendah, sebab pengukuran lebih tinggi memerlukan air raksa. 6. BarometerBarometer ialah alat pengukur tekanan dalam satuan. Barometer ada dua yakni, barometer raksa dan aneroid. Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara. Barometer termasuk peralatan metodologi golongan non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.1.3.3.1 ALAT UKUR BOURDONAlat ukur bourdon atau yang lebih dikenal dengan bourdon tube merupakan salah satu alat ukut tekanan. Bourdon tube ini terbuat dari pipa baja uang berbentuk kurva elips. Pipa ini akan melurus apabila tekanan fluida didalam pipa naik dan akan melengkung kembali apabila tekanan dalam pipa turun. Perubahan lingkungan dari pada pipa ini ditransmisikan pada sebuah pointer dengan sistem roda gigi. Besar dan arah gerakan pointer tergantung pada besar dan arah lingkungan pipa.Alat ukur bourdon tube dapat digunakan untuk mengatur tekanan baik di atas maupun di bawah, tekanan atmosfer disebut pressure gauge. Sedangkan yang dirancang umtuk mengukur tekanan di bawah tekanan atmosfer yaitu vacuum gauge. dalam banyak hal, kadangkadang dirancang pula satu alat ukur yang dapat diukur tekanan baik di atas maupun di bawah tekanan atmosfer dan disebut dengan compound gauge.Penggunaan alat ukur bourdon pada industri kimia atau teknik pendinginan. Satuan yang diukur atau dipakai pada alat ukur bourdon adalah kpa, bar, dan psi. konversi satuan tekanan dimana 1 kg/cm2 = 0,980 bar, 1 kg/cm2 = 14,221 psi, 1 bar = 105 pa.

Sumber : Erna Capi, 2012Gambar 1.2 Alat Ukur Bourdon

1.3.4 PRINSIP KERJA BOURDONBourdon merupakan alat untuk mengukur tekanan fluida dalam pipa. Gerakan pada bourdon tube disebabkan karena adanya tekanan yang disebabkan oleh gaya. Prinsip kerja bourdon tube ini, saat bourdon tube diberikan tekanan, maka pipa pendek bourdon yang salah satu ujungnya tertutup akan menegang.

1.3.5 RUMUS- RUMUS YANG BERSANGKUTANTerdapat beberapa rumus yang bersangkutan dengan percobaan yang dilakukan. Rumus tekanan pada zat cair sangat erat kaitannya dengan percobaan ini. Dimana tekanan merupakan jumlah gaya tiap satuan luas.P = ...(1.1)Dengan :P = tekanan F = gayaA = luas penampang

Selain rumus itu berlaku juga rumus perbedaan tekanan. Dimana perbedaan tekanan adalah pengurangan tekanan dengan tekanan udara luas. P = Po .(1.2)

1.4 PROSEDUR PERCOBAANProsedur percobaan pada kalibrasi tekanan beban mati adalah :1. Tempatkan alat pengukur tekanan di atas meja hidrolika, hubungkan pipa masuk melalui isolasi penutup pada lubang alat ukur,2. Angkut piston dan timbang dengan teliti beratnya, demikian juga halnya beban pemberat,3. Tutup katup dengan pengatur dari meja hidrolika. Buka kedua buah penutup dan alirkan air kedalam tabung. Bila sudah penuh tutup kembali katupnya lalu matikan pompa,4. Pasang isolasi penutup kemudian masukkan piston sambil diputar untuk mengurangi efek hambatan geser dan catat perubahan tekanan pada alat ukur,5. Pada saat piston mencapai dasar tabung maka akan menjadi sedikit kehilangan air dalam tabung yang keluar dari sela piston,6. Lakukan berulang kali untuk berbagai beban mati pada piston.

1.5 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGANGaris lengan dan perhitungan: 0Berat piston: 0,5 kgDiameter piston: 1,77 cm = 1,77x10-2 mGravitasi: 9,81 m/s21 Pa: 10-3kN/m2Luas piston: 1/4 : 2,46 x 10-4Tabel hasil percobaan kalibrasi tekanan beban mati adalah :Berat Piston (kg)Luas Piston (m2)Tekanan dalam Tabung (kN/m2)Bacaan Tekanan pada Alat(kN/m2)Simpangan Mutlak pada AlatSimpangan (%)

0,52,46 x 10-419,93919,80,1390,697

12,46 x 10-439,87835,84,07810,226

1,52,46 x 10-459,81758,81,0171,7

22,46 x 10-479,75674,84,9566,214

2,52,46 x 10-499,69591,87,8957,919

32,46 x 10-4119,634114,84,8344,041

3,52,46 x 10-4139,573134,84,7733,419

42,46 x 10-4159,512150,89,7125,462

4,52,46 x 10-4179,451159,819,65110,951

Uraian JawabanPerhitungan Tekanan dalam TabungRumus:Tekanan dalam tabung = gravitasi 1 PaP0,5 9,81 103 = 19,939 kN/P1,0 9,81 103 = 39,878 kN/m2P1,5 9,81 103 = 59,817 kN/m2P2,0 9,81 103 = 79,756 kN/m2P2,5 9,81 103 = 99,695 kN/m2P3,0 9,81 103 = 119,634 kN/m2P3,5 9,81 103 = 139,573 kN/m2P4,0 9,81 103 = 159,512 kN/m2P4,5 9,81 103 =179,451 kN/m2

Perhitungan Bacaan Tekanan pada AlatBacaan Tekanan pada Alat = + Bacaan Tekanan pada Alat BTPA1 = + 19 = 19,8 BTPA2 = + 35 = 35,8BTPA3 = + 58 = 58,8BTPA4 = + 74 = 74,8BTPA5 = + 91 = 91,8 BTPA6 = + 114 = 114,8 BTPA7 = + 134 = 134,8 BTPA8 = + 150 = 150,8 BTPA9 = + 159 = 159,8

Perhitungan Simpangan MutlakRumus:Simpangan mutlak pada alat = |Bacaan tekanan pada alat Tekanan tabung|S0,5 = | 19,8 19,939| = 0,139S1,0 = | 35,8 39,878 | = 4,078S1,5 = | 58,8 59,817 |= 1,017S2,0 = | 74,8 79,756 | = 4,956S2,5 = | 91,8 99,695 | = 7,895S3,0 = | 114,8 119,634| = 4,834S3,5 = | 134,8 139,573 | = 4,773

S4,0 = | 150,8 159,512 | = 8,712S4,5 = | 159,8 179,451 = 19,651

Perhitungan Simpangan (%)Rumus:Simpangan (%) = 100%S% 0,5 100% = 0,697%S% 1,0 100% = 10,226%S% 1,5 100% = 1,7%S% 2,0 100% = 6,214%S% 2,5 100% = 7,919%S% 3,0 100% = 4,041%S% 3,5 100% = 3,419%S% 4,0 100% = 5,462%S% 4,5 100% = 10,951%

GRAFIK HUBUNGAN TEKANAN PADA ALAT DEGAN SIMPAGA MUTLAK DAN SIMPANGAN DALAM (%)

1.1 SUMBER KESALAHANSumber kesalahan dalam percobaan ini adalah1. Adanya gelembung udara dalam pipa sehingga hasil pengukuran kurang akurat dan kurang teliti2. Alat pengukur tekanan yang sudah lama dan sering digunakan3. Kurang rapat saat menutup pipa dengan tangan4. Ketidaktelitian peneliti dalam pembacaan alat5. Kurang akurat dalam penghitungan data

1.2 APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARIAplikasi dalam kehidupan sehari hari pada percobaan ini adalah1. Irigasi 2. Speedometer3. Barometer4. Dongkrak fluida5. Konstruksi bangunan air

1.3 KESIMPULANKesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah1. Semakin berat piston maka semakin besar tekanan dalam tabung2. Berat piston berbanding lurus dengan nilai tekanan dalam tabung3. Setiap pertambahan berat piston sebesar 0,5 Kg maka nilai tekanan dalam tabung juga bertambah sekitar 20 KN/m2 4. Beban piston akan memberikan gaya berat yang memberikan tekanan dalam tabung5. Nilai bacaan tekanan pada alat hampir sama dengan penghitungan tekanan dalam tabung secara teoritis

BAB IIIBENDUNGAN DASAR

3.1 TUJUAN PERCOBAANTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui karakteristik aliran melalui lubang besar berbentuk segiempat dan segitiga.

3.2 PENGATURAN ALAT

Gambar 3.1 Alat percobaan bendungan dasarSumber : Modul Praktikum Mekanika Fluida

Alat peraga terdiri dari lima unsur utama yang digunakan sehubungan dengan bagian saluran terbuka pada bagian cetakan atas dari meja hidrolika.Penghubung yang mudah dibuka, dilepaskan dari lubang kemudian air pada dasar saluran (5). Dinding peredam (6) dipasang pada celah di dinding saluran yang akan berfungsi mengatur agar terjadi aliran yang tenang dalam saluran.

Suatu alat duga berbentuk jarum, atau mata pancing dipasang pada alat pemegangnya (11), ditempatkan di atas sisi-sisi saluran sesuai keinginan penentuan pendugaan.Alat duga ini dilengkapi dengan sekrup atau ulir pengatur kasar dan halus (7) dan (8). Penunjuk skala dipasang pada batang segiempat dipasang pada dudukan dan diperkuat dengan bantuan sekrup yang tersedia untuk itu.

3.3 DASAR TEORI3.3.1 BENDUNGSungai mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah sebagai sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi, penyediaan air minum, kebutuhan industri dan lain lain. Kebutuhan air bagi kepentingan manusia semakin meningkat sehingga perlu dilakukan penelitian atau penyelidikan masalah ketersediaan air sungai dan kebutuhan area di sekelilingnya, agar pemanfaatan dapat digunakan secara efektif dan efisien, maka dibuatlah dengan pembangunan sebuah bendung.Bendung (Bangunan Sadap) atau Weir (Diversion Structure) merupakan bangunan (komplek bangunan) melintasi sungai yang berfungsi mempertinggi elevasi air sungai dan membelokkan air agar dapat mengalir ke saluran dan masuk ke sawah untuk keperluan irigasi.Definisi bendung menurut ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya) yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya.Berdasarkan Standar Nasional Indonesia/SNI 03-2401-1991 tentang Pedoman Perencanaan Hidrologi dan Hidraulik Untuk Bangunan di Sungai, bendung adalah bangunan ini dapat didesain dan dibangunan sebagai bangunan tetap, bendung gerak, atau kombinasinya, dan harus dapat berfungsi untuk mengendalikan aliran dan angkutan muatan di sungai sedemikian sehingga dengan menaikkan muka airnya, air dapat dimanfaatkan secara efisien sesuai dengan kebutuhannya.Fungsi Bendung :1. Untuk kebutuhan irigasi2. Untuk kebutuhan air minum

3. Sebagai pembangkit energi4. Pembagi atau pengendali banjir5. Pembilas pada berbagai keadaan debit sungai.Ada tiga macam bendung :1. Bendung Saringan BawahBendung saringan bawah pada umumnya dibangunan di daerah hulu di mana lokasi ini banyak mengangkut batuan besar dan permukaan air sungai relatif tinggi. Sehingga dibuat bendung yang rendah.Bendung saringan Bawah dapat dipertimbangkan jika :a. Kemiringan sungai relatif besar, biasanya di pegunungan.b. Butir sedimen sedang kecil dan konsentrasi sedimen sangat tinggi.c. Mengandung bongkahan batu.d. Debit pengambilan jauh lebih kecil dari debit sungai.e. Tidak cocok untuk sungai yang fluktuasi bahan angkutannya besar. Misalnya di daerah gunung berapi muda.f. Dasar sungai yang rawan gerusan memerlukan fondasi yang cukup dalam.g. Bendung harus dirancang seksama agar aman terhadap rembesan.h. Konstruksi saringan hendaknya sederhana, tahan benturan batu, mudah dibersihkan jika tersumbat.i. Bangunan harus dilengkapi dengan kantong lumpur/pengelak sedimen yang cocok dengan kapasitas tampung memadai dan kecepatan aliran cukup untuk membilas partikel. Satu di depan pintu pengambilan dan satu di awal saluran primer.j. Harus dibuat pelimpah yang cocok di saluran primer untuk menjaga jika terjadi kelebihan air.

2. Bendung Ambang/Mercu TetapBerfungsi untuk menaikkan permukaan air sungai agar air sungai dapat dialirkan ke daerah irigasi dan untuk menaikkan permukaan air sungai diatur dengan ambang tetap atau permanen.Umumnya mercu bendung berbentuk bulat atau Ogee. Kedua bentuk ini cocok untuk beton atau pasangan batu kali.Mercu berbentuk Ogee adalah berbentuk lengkung memakai persamaan matematis, sedikit rumit dilaksanakan, tetapi memberikan sifat hiraulis yang baik, bentuk gemuk dan kekar, menambah stabilitas.3. Bendung GerakBerfungsi untuk meninggikan muka air sungai, sehingga air sungai dapat dialirkan ke daerah irigasi.Untuk mengatur permukaan air sungai digunakan pintu gerak (dapat dibuka dan ditutup). Bendung gerak cocok dibangun di sungai bagian hilir, di daerah ini kemiringan sungai datar dan tebing sungai rendah. Pada saat banjir pintu dibuka, sehingga air sungai tidak meluap ke tebing kanan dan kiri.Bendung gerak dapat dipertimbangkan jika :a. Kemiringan sungai kecil atau relatif datar.b. Daerah genangan luas dan harus dihindari.c. Debit banjir besar, kurang aman dilewatkan pada bendung tetap.d. Pondasi untuk pilar harus betul-betul kuat kalau tidak pintu terancam macet.

3.3.2 BENDUNGANBendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.Bendungan (dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui punca /mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran/sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi.Fungsi Bendungan1. Bendungan untuk persediaan air dan irigasi, menampung air dalam waduk. Air ini kemudian dialirkan ke kota kota atau pertanian dengan menggunakan pipa atau saluran besar.2. BendunganHydropower,menggunakan air untuk menggerakkan turbin untuk membangkitkan listrik. Setelah melewati turbin air kemudian dilepaskan kembali ke sungai yang terletak di bawah bendungan.3. Bendungan pengendali banjir,menampung air selama hujan deras untuk mengurangi banjir pada hilir sungai.4. Bendungan Navigasi,menampung air dan melepaskannya saat air dalam sungai sedang rendah. Bendungan ini biasanya digunakan untuk memindahkan kapal kapal yang sedang berlayar yang melewati bendungan.5. Bendungan pembagi aliran air,membagi air ke saluran saluran lain.6. Bendungan untuk rekreasi,bendungan dibuat sebagai tempat rekreasi untuk menikmati keindahan alam.

3.3.3 PERBEDAAN BENDUNG DAN BENDUNGAN SECARA SPESIFIKBendung adalah kontruksi yang dibangun untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian aliran air sungai yang ada ke arah tepikanan dan tepi kiri sungai untuk mengalirkannya ke dalam saluran melaluisebuah bangunan pengambilan jaringan irigasi.Bendungan adalah sebuah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untukPembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memilikibagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkansecara bertahap atau berkelanjutan.

3.3.4 JENIS- JENIS BENDUNGANBendungan dapat terbentuk secara alami atau buatan. Bendungan dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran, tujuan, bahan dan strukturnya.1. Berdasarkan ukuranBerdasarkan ukurannya bendungan diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu bendungan minor dengan ketinggian 1520 m dan bendungan mayor dengan ketinggian 150250 m.2. Berdasarkan tujuanTujuan dibangun bendungan mencakup penyediaan air untuk irigasi, meningkatkan navigasi, pembangkit listrik, mencegah banjir dll. Beberapa bendungan melayani semua tujuan ini tetapi beberapa bendungan serbaguna melayani lebih dari satu.Berdasarkan tujuan dari pembuatan bendungan, bendungan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :a. Check Dam,Bendungan kecil yang bersifat sementara atau permanen yang dibangun melintasi saluran kecil atau drainase.

b. Bendungan ini berfungsi mengurangi erosi dalam saluran dan menurunkan kecepatan air pada saat badai. Bendungan dibangun dengan kayu, batu, atau karung pasir. Bendungan ini biasanya digunakan dalam skala kecil, saluran terbuka yang mengalirkan 10 hektar (0,040 km2) atau kurang, dan biasanya tinggi tidak melebihi dari 2 kaki (0,61 m).c. Dry Dam,yaitu sebuah bendungan yang dibangun untuk tujuan pengendalian banjir. Bendungan ini biasanya tidak terdapat gerbang atau turbin untuk mengalirkan air keluar dari bendungan. Selama periode yang intensitas hujan nya besar tetapi tidak menyebabkan banjir, air yang berada dalam bendungan bisa dialirkan ke daerah hilir.d. Divertionary Dam,adalah istilah untuk sebuah bendungan yangakan mengalihkan semua atau sebagian dari aliran sungai dari aliran aslinya. Bendungan pengalihan umumnya tidak menahan air di dalam reservoir. Sebaliknya air dialihkan ke saluran saluran lain yang bisa digunakan untuk irigasi, pembangkit listrik, mengalirkan air ke sungai yang berbeda atau membuat waduk yang dibendung.3. Berdasarkan struktur dan bahan yang digunakanBerdasarkan struktur dan bahan yang digunakan, bendungan diklasifikasikan sebagai berikut :a. Embankment Dam,adalah bendungan yang mengandalkan berat sendiri bendungan untuk melawan tekanan air. Bendungan ini terbuat dari berbagai komposisi dari urugan tanah, pasir, tanah liat dan atau batuan. Meskipun struktur pembentuknya seperti itu, bendungan ini cukup padat dan kedap air pada bagian inti

bendungan.Distribusi beban pada bendungan ini yaitu air yang menekan dinding bendungan ditahan oleh berat sendiri bendungan lalu didistribusikan ke dalam tanah untuk mencegah struktur bendungan terguling. Oleh karena itu, bendungan ini dibuat lebar pada bagian bawahnya.b. Bendungan Gravitasi(Gravity Dam),adalah sebuah struktur besar yang terbuat dari pasangan batu atau beton dengan tanah dan batuan.Seperti halnyaEmbankment Dam, bendungan gravitasi menggunakan berat sendirinya untuk melawan kekuatan yang berlawanan dengan bendungan tersebut oleh karena itu, bendungan ini memerlukan pondasi keras. Bendungan ini rancangannya sederhana tetapi membutuhkan material yang banyak.Bendungan gravitasi mendistribusikan beban dengan cara memanfaatkan gaya gravitasi bumi dan berat sendiri bendungan untuk menahan beban, lalu ditahan oleh pondasi agar bendungan tidak terguling.c. Bendungan yang dilengkapi dengan penopang (Buttress Dam). Bendungan ini dilengkapi dengan sejumlah penopang pada interval tertentu di bagian hilir untuk menahan dinding bendungan dan mencegah bendungan terguling.Tekanan air yang mendorong bendungan ditahan oleh penopang penopang bendungan lalu beban didistribusikan ke pondasi.d. Bendungan Lengkung (Arch Dam). Bendungan lengkung yaitu bendungan yang berbentuk melengkung dengan lengkungan mengarah ke hulu sungai.Distribusi beban pada bendungan lengkung yaitu, pada dinding bendungan berfungsi mendorong beban ke bagian tumpuan bendungan lalu mendistribusikannya ke bagian tumpuan dan pondasi.Bendungan lengkung umumnya

terbuat dari beton pratekan, jadi bendungan ini bisa menghemat volume beton dari pada jenis bendungan lainnya. Bendungan lengkung adalah tipe bendungan yang baik untuk daerah yang sempit di daerah pegunungan dengan dinding batu yang terjal.Bendungan lengkung terdapat dua jenis yaitu lengkung tunggal dan lengkung ganda, perbedaannya yaitu pada jumlah tumpuan pada lengkung ganda lebih banyak dari pada lengkung tunggal.

3.3.5 DEBIT ALIRANDebit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit adalah satuan besaran air yang keluar dari daerah aliran sungai(DAS). Satuan debit yang digunakan adalah meter kubik per detik . jadi debit aliran ialah aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai persatuan waktu. Dalam praktik sering variasi kecepatan pada tampang lintag diabaikan , dan kecepatan aliran dianggap seragam disetiap titik pada tampang lintang besarnya sama dengan percepatan kereta sehingga debit aliran adalah :

Q = A V.(3.1)dimana:Q : Debit Aliran (m3/s) A: Luas Penampang (m2)V: Kecepatan Aliran (m/s)Pengukuran debit dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu :

Pengukuran volume air sungai.Pengukuran debit dengan cara mengukur keepatan aliran dan menentukan luas penampang melintang sungai.Pengukuran dengan menggunakan bahan kimia yang dialirkan dalam sungai.Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur debit.

3.4 PROSEDUR PERCOBAANProsedur percobaan adalah sebagai berikut:1. Atur alat peragaan seperti pada gambar.2. Alirkan kedalam saluran sampai melimpah melalui bendungan dasar.3. Tutup katup pengatur aliran dan biarkansampai permukaan air tenang.4. Pasang dan atur alat duga untuk pembacaan datum, tempatkan alat duga kira-kira ditengah antara dinding peredam dan bendungan dasar.5. Alirkan kembali air kedalam saluran.6. Atur besar kecilnya aliran untuk mendapat harga head H, dengan kenaikan setiap kira-kira 1 cm.7. Stabilkan kondisi untuk setiap aliran, kemudian ukur dan catat harga H.8. Demikian juga baca besarnya volume air yang dialirkan, berikut waktu yang diperlukan sehingga dapat menghitung kecepatan alirannya, kemudian lakukan juga untuk head 2 cm. 9. Untuk bukaan segitiga, ganti bukaan dengan bukaan segitiga dan lakukan prosedur yang sama.

3.5 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN Tabel Hasil PercobaanUntuk Bukaan SegiempatB (m)H (m)T (s)V(m)Q(m/s)CdH3/2

3,05 10210263,93 1034,694 10-50,5211 103

3,05 1022 10225,63 1031,171 10-40,4592,828 103

Untuk Bukaan SegitigaH(m)T(s)V(m)Q (m/s)CdH5/2

451023 1031 105

452 1023 1035,66 105

1. Untuk Bukaan SegiempatQ1 = = = 4,694 105m/s

Cd1= = = 0,521

Q2 = = = 1,171 104 m/s

Cd2= = = 0,459

2. Bukaan SegitigaQ1 = = = 4,694 105m/s

Cd1= = = 0,521

Q2 = = = 1,171 104 m/s

Cd2= = = 0,459

Civil Engineering of Sriwijaya University