kritis

17
TUGAS E-LEARNING KEPERAWATAN KRITIS 2 IMA DAN ARITMIA Disusun Oleh : Triyana Puspa Dewi 131411123047 B17/AJ 1 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Upload: kathelv

Post on 16-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kritis

TRANSCRIPT

TUGAS E-LEARNING KEPERAWATAN KRITIS 2IMA DAN ARITMIA

Disusun Oleh :Triyana Puspa Dewi131411123047B17/AJ 1

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA2014

KASUS 1Tn R 60 tahun dengan riwayat DM 20 tahun dibawa ke IRD dengan keluhan nyeri dada sejak 4 jam lalu. Nyeri pada dada anterior dan tidak ada penyebaran. Nyeri memberat saat naik tangga, membaik saat klien duduk.TTV : S 36.9 C, N 95 x/mnt, TD 84/56 mmHg, RR 22x/mnt, O2 sat 99%

KASUS 2Ny W 56 tahun masuk IGD RSUA dengan keluhan nyeri epigastrium dengan karakteristik seperti terbakar. Klien memgatakan ini merupakan keluhan gastritis paling parah yang pernah dia alami yang tidak menghilang dalam waktu lama. Pasien tampak sedikit sesak, diaphoresis, mual, muntah. TD 122/78 mmHg, N 82x/mnt, S 36.7 C, TB 170 cm, BB 85 kg. Diagnosis kerja dari dokter adalah IMA.Pertanyaan untuk kasus 1&2 Data tambahan apa yang diperlukan? Apa interpretasi EKG kasus 1? Apa urutan intervensi yang akan saudara berikan pada kedua pasien? Mengapa gejala kasus 1 berbeda dengan kasus 2? Pendidikan kesehatan apa yang perlu diberikankepada pasien setelah mereka sembuh dari serangan? Buatlah peta konsep untuk kasus 1&2

1. Data tambahan yang diperlukan kasus 1 yaitu :I. ANAMNESAa. Identitas : Nama : Tn. R Umur : 60 th Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pedagang TB/BB : 170 cm/64 kg Tanggal MRS : 28 Maret 2015b. Keluhan utama : nyeri dada sejak 4 jam yang laluc. Riwayat penyakit saat ini : nyeri dada dirasakan memberat ketika menaiki tangga, nyeri dirasakan berkurang apabila pasien dudukd. Riwayat penyakit dahulu : pasien memmiliki riwayat diabetes selama 20 tahun, pasien belum pernah mengalami kondisi yang seperti saat ini sebelumnyae. Riwayat penyakit keluarga : ayah pasien memiliki riwayat DMf. Diet yang dijalani : pasien memiliki kebiasaan minum kopi setiap pagi hari, untuk makan pasien mengatakan makan nasi 2x sehariII. PEMERIKSAAN FISIKa. Airway : RR 22x/mnt, jalan nafas paten, pasien nafas spontan, suara nafas terdengar adanya wheezingb. Breathing : pergerakan dada simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, tidak ada pernafasan cuping hidung, pasien nampak kelelahan dan menekan dadanyac. Circulation : akral hangat dan kemerahan, CRT 2 detik, SpO2 99 %,N 95 x/mnt, TD 84/56 mmHg, mukosa bibir tampak keringd. Disability : Kesadaran CM, GCS 4 4 5, pasien tampak kelelahan, merasa nyaman saat beristirahate. Exposure : tidak ada jejas atau trauma yang ditemukanIII. Pemeriksaan penunjangLaboratorium : Troponin I dan Troponin T meningkat (terdeteksi pada 4-6 jam post injury/serangan indikasi IMA) Enzim jantung CKMB meningkat (terdeteksi pada 4-6 jam post injury/serangan)X-ray thorak : menilai ada tidaknya hipertrofi jantung atau kelainan organ lainnya.Data tambahan yang diperlukan pada kasus 2 yaitu :I. ANAMNESAa. Identitas : Nama : Ny. W Umur : 56 th Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Pedagang TB/BB : 170 cm/85 kg (IMT 29,4 overweight) Tanggal MRS : 28 Maret 2015b. Keluhan utama : nyeri epigastriumc. Riwayat penyakit saat ini : keluhan nyeri epigastrium dengan karakteristik seperti terbakar. Klien mengatakan ini merupakan keluhan gastritis paling parah yang pernah dia alami yang tidak menghilang dalam waktu lama. Pasien tampak sedikit sesak, diaphoresis, mual, muntah. d. Riwayat penyakit dahulu : pasien memiliki riwayat gastritis .e. Riwayat penyakit keluarga : ayah pasien memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggif. Diet yang dijalani : pasien memiliki kebiasaan makan makan nasi 2-3x sehari dengan frekuensi tidak teratur atau baru makan ketika perut sudah terasa perih dengan porsi besar serta memiliki kebiasaan makan-makanan manis dan berlemak, pasien juga jarang olahraga.B. PEMERIKSAAN FISIKa. Airway : RR 26x/mnt, jalan nafas paten, pasien nafas spontan, b. Breathing : pergerakan dada simetris, pernafasan cuping hidung, pasien nampak sesak dan kelelahan serta tampak menekan daerah epigastriumc. Circulation : akral hangat dan kemerahan, CRT 2 detik, SpO2 97 %, N 82 x/mnt, TD 122/78 mmHg, S 36.7 C, mukosa bibir tampak kering, pasien berkeringat dingin disertai mual muntahd. Disability : Kesadaran CM, GCS 4 4 4, pasien tampak kelelahan, nyeri epigastrium tidak banyak berkurang saat istirahate. Exposure : tidak ada jejas atau trauma yang ditemukanC. Pemeriksaan penunjangLaboratorium : Troponin I dan Troponin T meningkat (terdeteksi pada 4-6 jam post injury/serangan indikasi IMA) Enzim jantung CKMB meningkat (terdeteksi pada 4-6 jam post injury/serangan) Pada pasien dengan overweight mungkin diperlukan pemeriksaan kolesterol total dan kadar trigliseridX-ray thorak : menilai ada tidaknya hipertrofi jantung atau kelainan organ lainnya misalnya paru-paru.

2. Interpretasi hasil EKG KASUS 1:Rate = 95X/menitRhytim = teraturAxis = Frontal : normal yaitu + 30 ( hasil resultan di lead I (-1 +9=+8) dan aVF (-2 +8=+6) adalah positif).

+I0 (+ 8)

+(+ 6) aVF

Horizontal : (R>S muncul di Lead III ) normalHipertrofi atrium kanan/ kiri : tidak ada (tidak ada kelainan gelombang P sadapan lead I, II, aVL, P mitral (-) maupun sadapan lead II,III,aVF, P pulmonal (-), hipertrofi ventrikel kanan/kiri : tidak ada (tidak ada depresi segmen ST ataupun T inversi di sadapan prekordial V5-V6).Infark : Infark akut inferior yaitu adanya elevasi segment ST pada Lead II dan III dan aVF. Ditemukan juga infark akut kanan dengan adanya elevasi segmen ST pada V5-6.D. Diagnosa Keperawatana. Nyeri akut berhubungan dengan adanya infark pada pembuluh darah jantungb. Ketidakefektifan perfusi jaringan kardiopulmonal berhubungan dengan gangguan aliran arteri atau venac. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen 3. Intervensi a. Strategi reperfusi setelah perekaman ECG yaitu pasang infuse, berikan obat anti nyeri seperti morfin sulfat, aspirin. Nitrogliserin tidak diberikan karena tekanan darah sistolik 0,12Ada 2 jenis ventrikel takikardi yaitu tipe monomorfik dan polimorfik.3. Peta konsep dari gambaran EKG tersebut

Irama : teraturFrekuensi : >100x/menitGelombang P : tidak terlihatInterval PR : tidak terlihat Gelombang QRS : lebar > 0,12pasien dengan gangguan hemodinamik dan nyeri dada iskemik

Penuirunan curah jantung Lakukan pemantauan jantung kontinuKaji tanda-tanda vital dan tingkat kesadaranBerikat obat anti aritmiaPeriksa warna dan suhu kulitPertahankan terapi IVHemodinammik stabil : lidokainHemodinamik tidak stabil : kardioversi sinkronisasi

DAFTAR PUSTAKA

Dharma,S. 2010. Sistematika Interpretasi EKG. Jakarta:EGC

Hudak& Gallo. 2010. Keperawatan Kritis. Jakarta : EGC

Widjaja, S. 2009. EKG Praktis. Tangerang : Binarupa Aksara