pasien kritis

Click here to load reader

Upload: diana-utama-p

Post on 08-Dec-2015

136 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

PENGENALAN PASIEN KRITIS

Janeva Septiana Sihombing, S.KedNur Eqbariah Baharuden,S.KedPENGENALAN PASIEN KRITISDefinisiCritical illness adalah proses penyakit yang menyebabkan ketidakstabilan fisiologis yang menyebabkan kecacatan atau kematian dalam beberapa menit atau jam .Kriteria Pasien Kritis

Untuk mengenali semua hal yang mengancam kehidupan dan melakukan terapi segera, kita harus bisa segera mengenali pasien yang kritis dengan cepat dan singkat. Pada banyak kasus, hal yang menyebabkan kondisi kritis pada pasien ini sudah jelas tetapi mungkin akan membantu bila kita ingat ABCBA:A: AirwayB: BreathingC: CirculationB: BrainA: Asses other injuries

Penilaian pertama membutuhkan beberapa saat saja:Periksalah apakah jalan napas pasien lapangPeriksalah apakah pasien bernapas, jika tidak maka dibutuhkan pernapasan buatanPeriksalah denyutan arteri besar (a. karotis/a.femoralis), jika ada kegagalan sirkulasi, mulailah untuk melakukan masase jantung eksterna segera.Nilailah fungsi otak pasien, perhatikan respon terhadap pembicaraan, stimulasi, rasa sakit dan refleksi pupil, ukuran dan bentuk pupilSecepatnya mencari trauma di tempat lain seperti pneumotoraks ataufraktur pelvis dan memperkirakan darah yang hilang

PENANGANANPemeliharaan jalan napas (Airway)Pertama tama, periksalah mulut dan faring, apakah ada benda asing?Perhatikan apakah pasien bernapas dan jika tidak ada kontraindikasi (trauma tulang belakang) miringkan pasien dengan lengan dan tungkai difleksikanJika tidak mungkin, misalnya selama anestesi, maka tetap jaga jalan napas agar lapang.

Atur posisi kepala dan leher.Simple airway-opening manouver seperti chin-lift atau jaw thrust sangat membantu.Pemasangan jalan napas buatanPemasangan jalan napas orofaringeal dan nasofaringeal menjaga agar aliran udara terjamin.Nasofaringeal dapat digunakan pada pasien yang kedua rahangnya mengatup.Intubasi endotrakeaAgar jalan napas tetap lapang dan mencegah aspirasi lambung.

Pernapasan tidak adekuat (Breathing)Jika kita yakin jalan napas lapang, periksalah apakah pernapasan adekuat.Tanda tanda pernapasan tidak adekuat atau tidak ada:Sianosis sentralTidak ada aktivitas otot pernapasanPernapasan tidak terdengar atau tidak ada pada hidung dan mulut.Ventilasi tanpa intubasi dengan menggunakan udara ekspirasiPernapasan mulut ke mulut kemudian lihat pengembangan dada sewaktu inspirasi.Ventilasi dengan SIB tanpa intubasiUdara dialirkan ke dalam SIB melalui katub satu arah, sehingga waktu kantong dipompa, udara akan mengalir ke paru paru pasien.Ventilasi SIB dengan intubasiSebelum intubasi, kembangkan paru pasien terlebih dahulu.

Penanganan Sirkulasi (Circulation)Periksalah keadaan sirkulasi dengan segera, misalnya aliran intravena terjamin dibutuhkan oleh pasien kritisPada pasien kritis, infus pada vena besar dengan menggunakan kanula terbesar atau jarum.Jika vena perifer tidak tampak atau tidak adekuat, maka gunakan vena besar pada fossa cubiti, vena jugularis interna/eksterna dan vena femoralis.

Mengatasi perdarahanPerdarahan pada luka dapat diatasi dengan menekan secara kuat dengan menggunakan kassa steril.Pada perdarahan berat, torniket dibutuhkan.Memperbaiki volume sirkulasiPasien dalam posisi TrendelenbergPerbaiki sirkulasi dapat dicapai dengan pemberian cairan intravenaDisability and ExposureMengamati respon pasien terhadap stimulus lisan atau nyeri dapat membantu menilai tingkat kesadaran dengan cepat. Pasien mungkin Alert, merespon hanya pada suara , merespon pada nyeri atau menjadi tidak responsif ( AVPU )

Kapan dihentikan resusitasi?Pasien tidak bergerak, pupil dilatasi dan pernapasannya terhenti (tidak tersumbat) , setelah cedera kepala yang tampanya tidak ada harapan hidup.Gejala di bawah yang ditemukan setelah resusitasi selama 30 minit.Tidak bergerak dan pupil dilatasiNadi femoralis dan karotis tidak terabaTidak ada pernapasanKriteria masuk ICUPasien prioritas I (Satu)Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan tertritasi seperti: dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu suportif organ/sistem yang lain, infus obat obat vasoaktif kontinyu, obat anti aritmia kontinyu, pengobatan kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi dan lain lainnya.Pasien prioritas II (Dua)Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat beresiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera misalnya pemantauan intensif menggunakan pulmonary arterial catheter. Pasien prioritas III (Tiga) Pasein golongan ini adalah pasien sakit kritis yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, secaa sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan atau manfaat terapi di icu pada golongan ini sangat kecil

PengecualianDengan pertimbangan luar biasa dan aats persetujuan kepala ICU, indikasi masuk pada beberapa golongan pasien biasa dikecualikan, dengan catatan bahwa pasien pasien golongan ini swaktu waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU, agar fasilitas ICU yang trbatas dapat digunakan pasien prioritas I, II, dan IIIPasien yang tergolong demikian antara lain:Pasien yang memenuhi criteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi perawatan hang aman sajaPasien dalam keadaan vegetative permanenPasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien pasien ini dimasukkan ke ICU untuk penunjangan fungsi organ hanya untuk kepentingan donor organ.

DAFTAR PUSTAKADobson, M.B, 1994, Penuntun Praktis Anestesi, Jakarta: ECGRecognition and Early Management of Critically Ill Ward Patient, British Journal of Hospital Medicine, October 2007, Vol 68, No 10THANK YOU