sifat kritis

32
PKMM PRA TD HIMA PRODI PPKn “SIFAT KRITIS” Noor Rochman

Upload: rowscribd

Post on 19-Dec-2015

85 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

materi PKMM Pra TD HIMA PPKn Universitas PGRI Semarang

TRANSCRIPT

PKMM PRA TD HIMA PRODI PPKn

“SIFAT KRITIS”

Noor Rochman

PERMASALAHAN Ada tiga fungsi besar mahasiswa, yaitu

sebagai :

1. Pelaksana perubahan;

2. Pelaksana kontrol sosial; dan

3. Kader ummat dan bangsa yang berkualitas.

Kondisi obyektif, ada kecenderungan mahasiswa mulai bergeser fungsi.1. Alat politik praktis;2. Pelengkap penderita;3. Destruktif.

POTENSI MAHASISWA

1) Rasional 6) Radikal2) Cerdas 7) Idealis3) Inovatif 8) Kritis4) Kreatif 9) Revolusioner5) Intelek 10) Militan

TIPE-TIPE MAHASISWA Tipe Akademik : Mahasiswa yang hanya memfokuskan diri pada

kegiatan akademik dan cenderung apatis terhadap kegiatan kemahasiswaan dan kondisi masyarakat.

Tipe Organisatoris : Mahasiswa yang memfokuskan diri pada kelembagaan baik didalam maupun diluar kampus, peka terhadap kondisi sosial dan cenderung tidak mengkonsentrasikan diri pada kegiatan akademik.

Tipe Hedonis : Mahasiswa selalu mengikuti trend dan mode tapi cenderung apatis terhadap kegiatan akademik dan kemahasiswaan.

Tipe Aktivis Mahasiswa : Mahasiswa yang memfokuskan diri pada kegiatan akademik kemudian berusaha mentrasformasikan “kebenaran ilmiah” yang didapatkan ke masyarakat melalui lembaga dan sebagainya dan berusaha memperjuangkannya.

MAHASISWA & SIKAP KRITIS Mahasiswa digolongkan

sebagai kaum terpelajar yang mendapatkan pendidikannya di perguruan tinggi (Sarlito, 1978 : 39-40)

Sikap kritis yang memunculkan pergerakan mahasiswa berkaitan dengan sosialisasi politik (Suwondo, 2002: 75-77) yaitu bagian proses yang membentuk sikap dan perilaku politik melalui pewarisan.  

Dinamika Gerakan Mahasiswa1.) 1908 : Terbentuknya Budi Utomo2.) 1928 : Sumpah Pemuda3.) 1945 : Proklamasi dan Perjuangan fisik4.) 1966 : Tritura dan runtuhnya rezim Orde Lama5.) 1974 : Peristiwa Malari6.) 1978 : Pembelengguan kemerdekaan mahasiswa melalui NKK/BKK7.) 1998 : Aksi Reformasi dan Tragedi Semanggi

8.) 2000an

PERMASALAHAN SOSIAL SAAT INI BBM NAIK TARIF LISTRIK NAIK BERAS MAHAL RUPIAH MEROSOT TARIF KERETA API NAIK TOL PAKE PAJAK KPK DILEMAHKAN

KEMANASUARAMAHASISWA???

TERNYATA MEREKA SIBUK SYUTING….????

Mahasiswa Kritis

“Mahasiswa yang menggunakan kritieria tertentu untuk

mengevaluasi penalaran dan pengambilan keputusan”

(Diestler, 1998)

Kompetensi Dasar :

Mahasiswa harus mampu mengembangkan sifat kritis untuk memahami, menjelaskan dan memecahkan suatu masalah.

Rincian Materi : Sifat kritis

– Persepsi – Kesalahan Berpikir – Intropeksi

Sifat Kritis

Sifat Kritis sendiri memliki kriteria sebagai berikut : Dalam penyelesaian masalah perlu

pendekatan. Manusia perlu pengetahuan dan

keterampilan yang memadai. Orang lain dianggap sebagai kompetitor

dalam meraih cita-cita. Orang pintar saja tidak cukup,maka

dibutuhkan sifat kritis & tindakan kreatif.

Persepsi

Persepsi adalah proses mendeteksi dan menginterpretasi informasi dengan menggunakan pengetahuan yang telah disimpan di dalam ingatan

Proses Persepsi

Pencatatan indera

Suatu proses perolehan informasi melalui alat-alat indera dalam bentuk yang masih kasar dan belum memiliki makna.

Pengenalan pola

Proses transformasi dan mengorganisasikan informasi sehingga memiliki makna tertentu.

PerhatianPemusatan pikiran terhadap suatu objek dan pada saat yang sama seseorang mengabaikan objek -objek lain.

Alur Berpikir

Pengenalan PersepsiPenalaranPenarikan Kesimpulan

Penalaran

proses berpikir yang berusaha menghubung-hubungkan fakta-faktayang diketahui menuju kepada suatu kesimpulan yang sebelumnya tidak diketahui

Penarikan Kesimpulan

Penyimpulan Langsung

Penyimpulan yang didalamnya secara langsung bergerak dari suatu premis tunggal menuju pada suatu kesimpulan

Penyimpulan Tak LangsungPenyimpulan yang di dalamnya memperoleh kesimpulan dari dua atau lebih premis

Kesalahan-Kesalahan Berpikir Ambiguitas Pernyataan

Kemungkinan adanya makna atau penafsiran lebih dari satu. Stereotyping (Overgeneralisasi)

Mengeneralisasikan orang – orang berdasarkan sedikit informasidan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaanmereka dalam suatu kelompok

Kesalahan atribusi Proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab perilaku orang lain (menduga penyebab).

Efek Halo Membentuk kesan menyeluruh mengenai seseorang, kesan yang menyeluruh ini cenderung menimbulkan efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat- sifatnya yang spesifik

PrasangkaSuatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda atau penilaian berdasarkan pengalaman terdahulu

Gegar BudayaKetidakmampuan menyesuaikan diri, yang merupakan reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang –orang baru.

Kesalahan-kesalahan berpikir lainnya

Kegagalan dalam penalaran

Kegagalan dalam mengenali kenyataan (fakta)

Kurangnya wawasan dan pengetahuan

Kegagalan dalam menyingkirkan pengaruh emosi

Berfikir Kritis

Proses pengolahan informasi oleh otak dengan mempertanyakan dan mencari jawaban atas sesuatu.

Berfikir kritis itu memiliki makna dengan perngertian sebagai berikut :- Berfikir dengan konsep matang.- Bertanya dengan baik.- Tidak bersikap apatis terhadap sesuatu yang tidak beres.

Melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara :

Mempertanyakan apa yang dilihat dan didengar.

Setelah itu dilanjutkan dengan bertanya mengapa dan bagaimana tentang hal itu.

Tidak asal menerima informasi yang baru masuk.

Tanda orang yang bersifat kritis itu mampu memperbaiki diri,berdisiplin dan berkonsentrasi. Sehingga pemikiran dari kritis itu akan mengambangkan sebuah pemahaman tentang persepsi,kesalahan berfikir dan intropeksi diri.

LATIHAN

MATUR SUWUN

yakin usaha sampai