kriteria investasi
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
KRITERIA INVESTASIDIAN WIDYANINGTYAS
122110101084KWU KELAS D
FKM - UJ
Payback Period (PBP)jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan (cash in flows) yang secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value
digunakan untuk mengetahui berapa lama proyek dapat mengembalikan investasi
Indikator payback period, yaitu semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu)
Payback Period (PBP)Kelebihan Kekurangan
Mudah untuk dimengerti
Menyesuaikan dengan ketidaktentuan pada cash flows
Tidak mempertimbangkan nilai uang terhadap waktu
Memerlukan titik cut off kapan saja Tidak mempertimbangkan cash flows
di luar waktu cut off Bias untuk proyek jangka panjang,
seperti penelitian dan pengembangan dan proyek baru
Jika komponen cash flow benefit dan cost bersifat annual, maka persamaannya menjadi :
Dimana:PBP = Payback PeriodTp-1 = Tahun sebelum terdapat PBPIi = Jumlah investasi telah didiskonBicp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon
sebelum PBPBp = Jumlah benefit pada PBP
Contoh Soal
Sebuah rencana investasi membutuhkan dana sebesar Rp 20.000. Selama lima tahun yang akan datang proyek ini akan menghasilkan cash inflow sebesar Rp 7.000 pada tahun pertama, Rp 6.000 pada tahun kedua, Rp 5.000 pada tahun ketiga, Rp 4.000 pada tahun keempat, dan Rp 4.000 pada tahun kelima.
PenyelesaianPayback period proyek tersebut adalah pada tahun 1, 2, dan 3 proyek tersebut telah dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 18.000. Ini berarti bahwa tersisa Rp 20.000 – Rp 18.000 = Rp 2.000 lagi. Waktu yang diperlukan untuk memenuhi kekurangan tersebut adalah (Rp 2.000/Rp 8.000) x 12 bulan = 3 bulan. Berarti payback period untuk proyek ini adalah selama 3 tahun 3 bulan.
Net Present Value (NPV)
Mempertimbangkan nilai waktu uang
Menghitung selisih antara nilai investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih
Jika hasil perhitungan menunjukkan angka yang positif, usulan investasi dapat dipertimbangkan diterima. Kondisi sebaliknya, ususlan investasi
sebaiknya ditolak.
Net Present Value (NPV)Dengan :
NPV = PV semua arus kas dari proyek/investasi – Investasi awal
NPV = PV – Io
NPV = σ 𝐶𝐹𝑖(1+𝑘)𝑖 𝑛 𝑖=1 – 𝐼o atau
NPV = 𝐶𝐹11+𝑘 + 𝐶𝐹2(1+𝑘)2 + ⋯ + 𝐶𝐹𝑛(1+𝑘)𝑛 − 𝐼0
Dimana : I0 = Investasi awal k = tingkat diskonto atau return yang diharapkan CFi = A = arus kas tahun i
Net Present Value (NPV)• Kriteria suatu proyek investasi dapat diterima jika NPV lebih
dari 0 (NPV > 0) dan suatu proyek akan ditolak jika NPV lebih kecil dari 0 (NPV < 0)
NPV > 0 (nol) → usaha/proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan
NPV < 0 (nol) → usaha/proyek tidak layak untuk dilaksanakan
NPV = 0 (nol) → usaha/proyek berada dalam keadaan BEP dimana TR = TC dalam bentuk present value.
Net Present Value (NPV)Kelebihan Kekurangan
memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money)
mempertimbangkan semua arus kas yang diharapkan pada potensi investasi tanpa memperhatikan waktu dari arus kas tersebut
memungkinkan perbandingan yang dibuat antara proyek dengan pola arus kas yang berbeda dengan menggunakan tingkat diskonto yang sama yang ditetapkan sebelumnya
memberikan sebuah kesalahan kecermatan
perhitungan present value didasarkan pada estimasi dari ketidakpastian arus kas masa akan datang
keakuratan perhitungan keuangan mungkin berakibat pada kualitas dan faktor waktu tanpa menerima pertimbangan yang cukup dan asumsi pemilihan discount rate adalah sulit untuk sebagian individu
Contoh Soal
Seorang pengusaha sedang mempertimbangkan membuka usaha warnet di sebuah ruko. Harga ruko, komputer, jaringan, dan semua perlengkapan yang diperlukan untuk investasi ini adalah Rp 400.000.000 . Sedangkan kas bersih yang dapat diperoleh dari usaha ini adalah Rp 5.000.000 per bulan terus menerus. Jika tingkat return yang digunakan adalah 12 % p.a. Hitunglah NPV usaha ini dan tentukan apakah proyek ini sebaiknya diterima atau ditolak?
Penyelesaiank = 12% p.a atau 1% per bulan = 0,01
CFi = A = Rp 5.000.000 per bulan
I0 = Rp 400.000.000
NPV = PV – Io
= 𝐴𝑘 − 𝐼𝑜
= Rp 5.000.00000,01 − Rp.400.000.000
= Rp 100.000.000
Karena NPV > 0 proyek diterima
PV = ி� భ
Internal Rate of Return (IRR)
tingkat pengembalian nilai investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol
tingkat diskonto (discount rate) yang membuat nilai sekarang (present value) dari ekspektasi arus kas masa akan datang (future cash flow) dari proyek tersebut sama dengan nol
Internal Rate of Return (IRR)
Dimana :
I1 = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1)
I2 = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2)
NPV1 = net present value 1
NPV2 = net present value 2
Kriteria suatu proyek investasi dapat diterima jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto (discount rate) dan akan ditolak jika IRR lebih kecil dari tingkat diskonto (discount rate)
Internal Rate of Return (IRR)Kelebihan Kekurangan
memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money)
mempertimbangkan semua arus kas yang diharapkan pada potensi investasi tanpa memperhatikan waktu dari arus kas tersebut
model memungkinkan tingkat perbandingan yang dibuat antara proyek dengan pola arus kas yang berbeda
model memberikan sebuah kesalahan kecermatan perhitungan present value didasarkan pada
estimasi dari ketidakpastian arus kas masa akan datang
keakuratan perhitungan keuangan mungkin berakibat pada kuantitas dan faktor waktu tanpa menerima pertimbangan yang cukup
model mungkin menyebabkan IRR ganda jika terjadi arus kas negative selama umur proyek dan model mengasumsikan bahwa arus kas masuk dapat diinvestasi ulang pada IRR dari proyek
asumsi ini tidak realistis
Contoh Soal
Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 130.000.000 tanpa nilai sisa dapat menghasilkan arus kas per tahun Rp 21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan RRR sebesar 13 %, hitunglah IRR!
Penyelesaian• Dicoba dengan faktor diskonto 10 %
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5.8979) - 130.000.000NPV = Rp 659.000
• Dicoba dengan faktor diskonto 12 %NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) - Investasi
AwalNPV = (21.000.000 x 5,7849 ) - 130.000.000NPV = RP -6.649.000
Lanjutan PenyelesaianKarena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000 dan -Rp. 6.649.000 artinya tingkat
diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan ketepatannya dilakukan Interpolasi
sebagai berikut :
IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%
Kesimpulan :
Proyek investasi sebaiknya ditolak
Karena IRR < 13 %
Aplikasi IRR, arus kas setiap tahun jumlahnya tidak sama.
Selisih
Bunga Selisih PV
Selisih PV dengan
OI
10% 130659000 130659000
12% 123351000 130000000
2% 7308000 659000
Probability Index (PI)menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (selama umur investasi) dengan nilai sekarang
investasi (initial investment)
Metode ini juga disebut dengan metode benefit cost ratio (B/C ratio)
digunakan untuk mengukur layak atau tidaknya suatu ukuran proyek investasi dengan cukup
membandingkan antara present value aliran kas dengan present value (initial investment)
Probability Index (PI)Rumus :
Jika : Net B/C > 1 (satu) berarti proyek (usaha) layak dikerjakan
Net B/C < 1 (satu) berarti proyek tidak layak dikerjakan
Net B/C = 1 (satu) berarti cash in flows = cash out flows (BEP) atau TR = TC
Profitability Index• Metode profitability index digunakan untuk menghitung
perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang.
• Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
• Rumus Profitability Index (PI):PI =
Kelayakan investasi menurut standar analisa ini
adalah :
Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (tidak
layak)
Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan
(layak)
Probability Index (PI)Kelebihan Kekurangan
Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial.
Sudah mempertimbangkan cost of capital.
Sudah mempertimbangkan time value of money.
Mempertimbankan semua cash flow.
Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
Susah dimengerti untuk dijadikan indikator apakah suatu project memberikan value kepada perusahaan.
Contoh Soal
• Jumlah benefit dan persiapan Perhitungan Net B/C Proyek
Penyelesaian
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Net B/C > 1, berarti proyek tersebut layak untuk dikerjakan.