c. ekotek-kriteria investasi
DESCRIPTION
Ekonomi teknik, engineering economyTRANSCRIPT
IR. ERLINDA MUSLIM, MEENIP : 19601028 198811 2 001
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - FTUI
EKONOMI TEKNIK
KRITERIA INVESTASI
Konsep ekivalensi nilai uang terhadap waktu, pada dasarnya menunjukkan suatu logika yang dapat digunakan untuk menyatakan bahwa, pada tingkat suku bunga tertentu keadaan aliran dana suatu rencana investasi akan mempunyai nilai ekivalensi pada saat tertentu atau suatu nilai serial (uniform) tertentu.Berangkat dari konsep ini, diturunkan beberapa metode pembandingan yang digunakan untuk mengevaluasi beberapa rencana investasi, yang kemudian membandingkan nilai daya tarik (attractiveness) relatif dari masing-masing rencana investasi tersebut, sehingga dapat dipilih rencana investasi terbaik di antara alternatif yang tersedia.
METODE-METODE PEMBANDINGAN TERSEBUT ADALAH :
ANALISIS NILAI SAAT INI (PRESENT WORTH ANALYSIS)ANALISIS ALIRAN DANA TAHUNAN (ANNUAL CASH FLOW ANALYSIS)ANALISIS LAJU PENGEMBALIAN (RATE OF RETURN ANALYSIS)ANALISIS RASIO MANFAAT-BIAYA (BENEFIT-COST RATIO ANALYSIS)ANALISIS PERIODE PENGEMBALIAN (PAYBACK PERIO ANALYSIS)
KRITERIA INVESTASI
Bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pada masa yang akan datang (future benefits)
Meliputi jangka waktu yang relatif lama (beberapa periode)
Penuh resiko
Biasanya meliputi jumlah uang yang besar
KARAKTERISTIK DARI PENANAMAN
MODAL INVESTASI
Analisis nilai saat ini digunakan untuk menentukan nilai ekivalen pada saat ini dari aliran dana (cashflow) di masa datang dari suatu proyeksi rencana investasi atau asset tertentu. Sehingga apabila cashflow di masa datang dapat diperkirakan, maka dengan tingkat suku bunga yang dipilih dapat dihitung nilai saat ini dari rencana investasi tersebut. Atau untuk suatu aktiva (asset) tertentu, apabila cashflownya diketahui pula, maka dapat dihitung harga aktiva tersebut apabila ingin dijual saat ini.Pada analisis saat ini, horison perencanaan atau periode penelahaan sangat penting diperhatikan karena sangat berpengaruh bagi ketepatan penggunaan metode ini.Berkenan dengan periode penelaahan ini, dapat dikemukakan bahwa terdapat tiga kemungkinan situasi yang berbeda :– Beberapa rencana investasi yang akan diperbandingkan memiliki umur
ekonomis yang sama– Masing-masing rencana investasi yang akan diperbandingkan memiliki
umur ekonomis yang berbeda– Rencana investasi memiliki periode pemakaian yang tak terbatas (n=~)
ANALISIS NILAI SAAT INIPRESENT WORTH ANALYSIS
Secara umum dapat dikatakan bahwa permasalahan analisis ekonomis dari suatu rencana investasi dapat dipecahkan baik dengan metode Analisis Nilai Saat ini, maupun dengan metode yang lainnya.Permasalahannya adalah pada penentuan kriteria pemilihan alternatif, yaitu harus menggunakan kriteria yang konsistenPada Analisis Nilai Saat ini, sebuah rencana investasi dapat diterima apabila rencana investasi tersebut mempunyai Nilai Sekarang Bersih (NSB) yang positip ; NSB > 0Apabila evaluasi rencana investasi dilakukan terhadap beberapa alternatif yang bersifat saling terpisah (Mutually Exclusive) maka kriteria pemilihannya adalah maksimum NSB dari rencana investasi yang diperbandingkanNSB ini merupakan selisih antara Nilai Sekarang Penerimaan dengan Nilai Sekarang Ongkos atau :
NSB = NS Penerimaan - NS Ongkos
SITUASI PERBANDINGANANALISIS NILAI SEKARANG
Net Present Value adalah Present Value Net Cash-Flows dikurangi Present Value Outlay (Net Investment).
Langkah-langkah perhitungan dengan NPV :1. Tentukan discount rate yang akan dipergunakan dalam hal ini
dapat dipakai :- Biaya Modal (cost of capital)- Tingkat keuntungan minimum yang dikehendaki (MARR)
2. Hitung PV dari Net Cash-Flows dengan discount rate di atas3. Hitung PV dari Net Outlay4. Hitung NPV dengan mengurangkan PV Net Outlay pada PV Net
Cash-Flows.5. Apabila NPV positip berarti rate of return dari investasi lebih
tinggi dari discount rate6. Kriteria : Investasi dapat dipertimbangkan bila ; NPV > 0
METODE NET PRESENT VALUE
7
Sec 4.1 – Formulating Alternatives
Types of alternatives
Mutually exclusive (ME) - only one viable project can be accepted. Do-nothing (DN) alternative is selected if none are justified economically
Independent - more than one project can be selected. DN is one of the projects
Do-nothing – maintain status quo/current approach
Types of cash flow estimates for an
alternative Revenue – estimates
include costs, revenues and (possibly) savings
Cost – only cost estimates included; revenues assumed equal for all alternatives
8
Sec 4.2 – PW of a Single Alternative
Single project analysis
Calculate PW at stated MARR
Criterion: If PW ≥ 0,project is economically justified
Example: MARR = 10% First cost, P = $-2500Annual revenue, R =
$2000Annual cost, AOC = $-
900Salvage value, S = $200Life, n = 5 years
PW = P +S(P/F,10%,5) + (R-AOC)(P/A,10%,5) = -2500 + 200(P/F,10%,5) + (2000-900)(P/A,10%,5) = $1794
PW > 0; project is economically justified
9
What is MARR?
MARR is the minimum interest rate that encourages the investor to invest in financial projects. It is not the rate of return on the project. MARR shows how much an investor is interested in investment.
MARR
MARR is company specific– utilities - MARR = 10 - 15%– mutuals - MARR = 12 - 18%– new venture - MARR = 20 - 30%
MARR based on– firms cost of capital– Price Index– Treasury bills
Investment Worth Alternatives
• NPW(MARR) > 0 Good Investment
• EUAW(MARR) > 0 Good Investment
• IRR > MARR Good Investment
Sec 4.2 – Equal-life ME AlternativesExample: Two ME cost alternatives for
traffic analysis. Revenues are equal. MARR is 10% per year. Select one. (cont→)
EstimateElectric-powered
Solar-powered
P, $/unit -2,500 -6,000AOC, $/year -900 -50S, $ 200 100n, years 5 5
Sec 4.2 – Equal-life ME AlternativesDetermine PWE and PWS; select larger PW
PWE = -2500-900(P/A,10%,5)+200(P/F,10%,5)
= $-5788
PWS = -6000-50(P/A,10%,5)+100(P/F,10%,5)
= $-6127
Conclusion: PWE > PWS; select electric-powered
Sebuah perusahaan sedang memikirkan mesin yang sebaiknya dipilih di antara dua alternatif mesin yang ditawarkan. Kedua mesin tersebut masing-masing harganya Rp 1.000.000 dan mempunyai umur pakai yang sama yaitu selama 5 tahun, dan tanpa nilai sisa. Mesin A diperkirakan dapat menghemat ongkos operasi sebesar Rp 300.000 per tahun. Mesin B akan menghemat ongkos operasi sebesar Rp 400.000 pada tahun pertama dan turun sebesar Rp 50.000/tahun. Apabila tingkat suku bunga yang dipergunakan untuk analisis adalah 7% pertahun, mesin mana yang sebaiknya dipilih ?
1000 1000
300400 350
300 250 200
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
SAMA
MESIN A
NSB = 300.000 (P/A,7%,5) - 1.000.000= 300.000 (4,100) - 1.000.000= Rp 230.000
MESIN B
NSB = 400.000 (P/A,7%,5) - 50.000 (P/G,7%,5) - 1.000.000= 400.000 (4,100) - 50.000 (7,647) - 1.000.000= Rp 257.650
NSB MESIN B > NSB MESIN A
PILIH MESIN B
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
SAMA
Sebuah perusahaan harus memutuskan untuk memilih satu di antara dua alternatif MESIN X atau MESIN Y, kedua alternatif tersebut mempunyai karakteristik sbb (dalam ribuan RP)
MESIN X MESIN Y
HARGA 2000 3000PENDAPATAN PER TAHUN 450 600UMUR EKONOMIS (TAHUN) 6 6NILAI SISA 100 700
Apabila tingkat suku bunga adalah 8% per tahun, maka alternatif mana yang harus dipilih ?
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
SAMA
MESIN X
2000
450
6
100
NSB = 450 (P/A,8%,6) + 100 (P/F,8%,6) - 2000= 450 (4,623) + 100 (0,6302) - 2000= 143
MESIN Y
3000
600
6
700
NSB = 600 (P/A,8%,6) + 700 (P/F,8%,6) - 3000= 600 (4,623) + 700 (0,6302) - 3000= 215
NSB MESIN Y > NSB MESIN X
PILIH MESIN Y
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
SAMA
Pada uraian di atas, telah dikemukan bahwa masalah periode umur ekonomis pada Analisis Nilai Saat ini perlu diperhatikan karena berpengaruh pada hasil analisis
Pada contoh pertama, umur pakai/analisis dari masing-masing alternatif adalah sama
Pada praktek mungkin umur pakai dari alternatif yang dievaluasi berbeda
Apabila terjadi perbedaan dalam umur analisis, maka Analisis Nilai Saat ini harus dilaksanakan pada kondisi periode analisis yang sama.
Oleh karena itu Analisis Nilai saat ini perlu didahului oleh langkah penyamaan periode analisisnya
PERIODE UMUR EKONOMIS BERBEDA
Sec 4.3 - Different-life Analysis - Example
Use PW to select lower-cost alternative: For 5-year study period Using LCM of alternatives’ lives
Assume MARR = 15% per year (cont →)
Sec 4.3 - Different-life Analysis - Example
Study period of 5 yearsAssume deposit returns are good estimates after 5 years
Location A
Location B
PWA = ?
PWB = ?
For 5 years at i = 15%: PWA = $-26,236 and PWB = $-27,397
Select Location A with lower PW of costs
P = -15,000 A = -3,500
P = -18,000 A = -3,100
F = 1,000
F = 2,000
Sec 4.3 - Different-life Analysis - Example
For 18 years at MARR = 15%: PWA = $-45,036
For 18 years at MARR = 15%: PWB = $-41,384Select location B
Note: Selection changed from 5-year study period
Andaikata umur dari alternatif MESIN X pada contoh sebelumnya adalah 8 tahun, bukan 6 tahun, maka alternatif mana yg harus dipilih ?
PENYELESAIAN :– Untuk memecahkan persoalan ini, maka langkah awal
adalah menyamakan periode penelahaannya.– Pada kondisi seperti ini, maka analisis dilakukan pada
periode 24 tahun, yaitu sebagai kelipatan terkecil dari periode pakai.
– Pada setiap akhir umur pakai, diasumsikan MESIN yang bersangkutan dibeli lagi, dan karakteristiknya sama dengan yang semula
– Sehingga dengan demikian kondisi masalah ini menjadi :
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
BERBEDA
MESIN X
0 8 16 24
2000 2000 2000
100 100 100
450
NSB = 450 (P/A,8%,24) + 100 (P/F,8%,8) + 100 (P/F,8%,16) + 100 (P/F,8%,24) - 2000 - 2000 (P/F, 8%,8) - 2000 (P/F,8%,16)= 1172
3000 3000 3000 3000 3000
700 700 700 700
450 MESIN Y
0 6 12 18 24
NSB = 600 (P/A,8%,24) + 700 (P/F,8%,6) + 700 (P/F,8%,12) + 700 (P/F,8%,18) + 700 (P/F,8%,24) - 3000 - 3000 (P/F, 8%,6) - 3000 (P/F,8%,12) - 3000 (P/F,8%,18) = 489
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
BERBEDA
Dengan demikian, apabila umur pakai MESIN X adalah 8 tahun, sedangkan MESIN Y tetap seperti semula yaitu 6 tahun, dan karakteristik lainnya tidak berubah, maka MESIN X adalah lebih menguntungkan dibandingkan dengan MESIN Y. Oleh karena itu dipilih MESIN X.
Tampaknya dalam kaitan penyamaan periode analisis, pada contoh di atas masih dapat dikatakan cukup beralasan. Tetapi bagaimana apanila alternatif yang satu mempunyai umur 7 tahun sedangkan yang lainnya adalah 13 tahun. Apakah kemudian disamakan menjadi 91 tahun tahun ? Barangkali hal ini sukar diterima dalam dunia nyata.
Untuk mengatasi hal ini perlu diperkirakan suatu tahun tertentu, yang kemudian disebut sebagai “TERMINAL VALUE” , sebelum akhir dari umur pakainya
Gambar berikut ini dapat menunjukkan dengan contoh penggunaan konsep terminal value tersebut.
PERIODE UMUR EKONOMIS BERBEDA
Dapat dilihat bahwa alternatif yang pertama pada gambar di bawah, diasumsikan dibeli kembali setelah habis masa tujuh tahun pertama, tetapi kemudian diperkirakan terminal valuenya pada tahun kesepuluh.Sedangkan alternatif yang kedua perlu dibeli lagi, tetapi juga diperkirakan terminal valuenya pada tahun ke sepuluh.Penentuan pada tahun mana terminal value itu perlu diperkirakan sangat tergantung pada kondisi yang terjadi pada kasus yang dihadapi.Tidak ada suatu ketentuan yang baku. Secara umum dapat dikatakan bahwa terminal value merupakan penjumlahan (nilai ekivalen) dari nilai sisa dan opportunity dari sisa umur pakainya.Oleh karena itu terminal value akan lebih besar dibandingkan nilai sisa
7 10 14
F1 F’1 F1
10 13
F’2 F2
PERIODE UMUR EKONOMIS BERBEDA
Investasi dengan Cash-Flow yang besarnya sama (dalam ribuan rupiah)Net Outlay = 2.000Net Cash-Flow = 1.000 per tahun selama 3 tahunNilai residu = 0Cost of capital (i) = 10%Apabila Net Cash-Flows sama, dari tabel dapat dicari discount factor pada n =3 dan rate = 10% yaitu = 2,487
PV Net Cash-Flows= 2,487 X 1.000 = 2.487PV Net Outlay = 2.000Net Present Value = 487
NPV Positif berarti rate of return dari investasi tersebut lebih besar dari 10% yang berarti lebih besar dari biaya modal (cost of capital), sehingga pembelian investasi dapat dipertimbangkan
CONTOH
Investasi dengan Net Cash-Flow yang besarnya tidak sama ( Ribuan Rp.)Net Outlay = Rp 5.000Net Cashflow tahun 1 = Rp 2.000
2 = Rp 4.0003 = Rp 1.000
Nilai residu = 0Cost of capital (i) = 30%
Karena Net Cash-Flows tidak sama besar, maka PV Net Cash-Flows :tahun ke 1 = 0,769 X 2.000 = 1.538
2 = 0,592 X 4.000 = 2.368 3 = 0,455 X 1.000 = 455 (+)
4.361PV Net Outlay 5.000 (-)Net Present Value (639)
Investasi tidak dapat dipertimbangkan
CONTOH
Seorang pimpinan perusahaan harus memilih diantara
2 alternatif yaitu :
Dalam Ribuan Rupiah
Mesin Periode Cash-Flows 0 1 2 3 A (5.000) 6.000 - - B (5.000) 2.500 2.500 2.500
Apabila Biaya modal (cost of capital) = 10% per tahun
Mesin mana yang sebaiknya dibeli ?
SOAL : NPV
Pimpinan perusahaan mempertimbangkan 2 alternatif pembelian mesin.
Dalam Ribuan Rupiah
Mesin Jumlah Penanaman Modal Umur Biaya Pemeliharan per tahun
A 7.000 2 tahun 2.000 B 10.000 3 tahun 2.100
Mesin A dan B menghasilkan manfaat yang sama, mana yang lebih baik dibeli ?
Cost of capital = 15%
SOAL : NPV
Perusahaan memerlukan suatu mesin; baginya terbuka 2 alternatif yaitu beli atau sewa
Kalau membeli sendiri perlu modal Rp 10 juta. Biaya pemeliharaan Rp 4 juta per tahun Umur mesin 3 tahun
Kalau menyewa Rp 8 juta per tahun bersih,dalam arti tidak ada tambahan biaya lagi.
Apabila cost of capital = 15% ; alternatif mana yang dipilih ?
SOAL : NPV
Analisis Nilai Tahunan digunakan untuk menentukan nilai ekivalen tahunan uniform (serial) yang berasal dari aliran dana (cashflow) yang dimiliki oleh suatu rencana investasi atau aktiva (asset).
Analisis Nilai Tahunan ini sering digunakan karena adanya kecendrungan luas di kalangan praktisi untuk menyatakan ‘prestasi’ dari suatu kegiatan dengan ukuran tahunan ; misal, pernyataan rugi-laba (income statement) dari sebuah perusahaan atau, orang kebanyakan lebih mudah mengerti apabila dinyatakan proyek tersebut memberi keuntungan sekian juta setiap tahunnya selama sekian tahun.
Di samping kecendrungan tersebut, Analisis Nilai Tahunan sangat bermanfaat untuk kegiatan evaluasi rencana investasi, karena tidak perlu mempersamakan dulu periode penelaahan masing-masing rencana investasi apabila kebetulan memiliki umur berguna yang berbeda.
ANALISIS NILAI TAHUNAN(ANNUAL CASH FLOW ANALYSIS)
Pada Analisis Nilai Tahunan , apabila sebuah rencana investasi mempunyai Nilai Tahunan Bersih yang positif, atau NTB > 0, maka rencana investasi tersebut dapat diterima.
Sedangkan kriteria rencana beberapa alternatif yang saling terpisah (mutually exclusive) adalah memaksimumkan NTB dari investasi yang diperbandingkan tersebut.
NTB ini merupakan selisih antara Nilai Tahunan Penerimaan dengan Nilai Tahunan Ongkos/Biaya atau :
NTB = NT dari penerimaan – NT dari ongkos
NTB ini dapat dihitung langsung dari NSB yang telah diketahui dengan cara :NTB = NSB (A/P, i %, n) = NS penerimaan (A/P, i %, n) – NS Ongkos (A/P, i %, n)
SITUASI PERBANDINGAN ANALISIS NILAI TAHUNAN
Pada contoh sebelumnya pada Analisis Nilai Saat Ini, masalah diselesaikan dengan Analisis Nilai Saat Ini, maka apabila masalah tersebut diselesaikan dengan Analisis Nilai Tahunan, hasilnya adalah sebagai berikut :
Mesin A :
A = 300.000
P = 1.000.000
NTB = 300.000 – 1.000.000 (A/P, 7 %, 5) = Rp 56.100,-
5
CONTOH
Mesin B :A = 400.000G = - 50.000
P = 1.000.000
NTB = 400.000 – 50.000 (P/G, 7 %, 5) – 1.000.000 (A/P, 7 %, 5) = Rp 62.850,-
Dapat dilihat bahwa NTB dari Mesin B lebih besar dibandingkan NTB Mesin A, sehingga dengan demikian yang harus dipilih adalah Mesin B.Kesimpulan ini sama dengan kesimpulan pada contoh pada pembahasan Analisis Nilai Saat Ini.
5
CONTOH
Untuk : n = 6 tahun
700 600
1 6 3000
NTB Mesin = 600 + 700 (A/F, 8%, 6) – 3000(A/P, 8 %, 6) = 46,51
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
BERBEDA
Untuk n = 24 tahun :
700 700 700 700
600
6 12 18 24
3000 3000 3000 3000
NTB Mesin Y = 600 + {700 (P/F, 8 %, 6)} + 700 (P/F, 8 %, 12) + 700 (P/F, 8 %, 18)
+ 700 (P/F, 8 %, 24 )(A/P, 8 %, 24) - {3000 + 3000 (P/F, 8 %, 6) +
3000 (P/F, 8 %, 12) + 3000 (P/F, 8 %, 18)} (A/P, 8 %, 24)
= 46,51
CONTOH PERIODE UMUR EKONOMIS
BERBEDA
Sec 5.2 – AW Evaluation – Example 1
To select the more economic alternative at i = 12%, compare AWX over 4 years with AW Y over 6 years
AWX = -40,000(A/P,12%,4) + 10,000(A/F,12%,4) – 25,000
= $-36,077
AWY = -75,000(A/P,12%,6) + 7,000(A/F,12%,6) – 15,000
= $-32,380 Select Y
Sec 5.2 – AW Evaluation – Example 2 In the previous example, assume the selected
equipment will be retained for a total of 8 years. Additionally, assume after 8 years S = 0 for X and Y; and AOCX continues at $25,000, but AOCY doubles starting in year 7
0 1 2 6 7 8
P = $40,000
AOC = $25,000
Alternative X
0 1 2 6 7 8
P = $75,000
AOC = $15,000
Alternative Y
AOC = $30,000
Sec 5.2 – AW Evaluation – Example 2
Study period is n = 8 years
AWX = -40,000(A/P,12%,8) – 25,000 = $-33,052
AWY = -75,000(A/P,12%,8) – 15,000 - 15,000(F/A,12%,2)(A/F,12%,8)
= $-32,683
Still select Y as the cheaper choice;however the advantage of Y over X is now only 1/10 of the previous
AW values
Tingkat pengembalian atau Internal Rate of Return (IRR) dari suatu investasi atas suatu penggunaan dapat didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang akan menyebabkan nilai ekivalen biaya/investasi sama dengan nilai ekivalen penerimaan. Dengan demikian perumusan Nilai Sekarang (Present Value) dan Nilai Tahunan (Annual Value) merupakan dasar bagi perhitungan IRR.
Dari suatu investasi IRR yang diperoleh menunjukkan investasi tersebut ekivalen dgn menyimpan uang di Bank pada tingkat suku bunga IRR tsb. Tingkat suku bunga tersebut dibandingkan dengan Minimum Attractive Rate of Return (MARR) = tingkat suku bunga terendah yang menarik.
Jika IRR > MARR, maka investasi tersebut menguntungkan.
MARR adalah tingkat suku bunga deposito yang berlalu saat peninjauan. Suatu investasi jika IRR > MARR berarti investasi tersebut lebih menguntungkan dibandingkan menyimpan uang tersebut di Bank.
ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIAN
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
What is MARR?
MARR is the minimum interest rate that encourages the investor to invest in financial projects. It is not the rate of return on the project. MARR shows how much an investor is interested in investment.
Menghitung IRR Sbb :
1. Perumusan Nilai Sekarang (Present Value)
NSB = 0
NS Penerimaan – NS Ongkos = 0
NS Penerimaan------------------------ = 1NS Biaya
Menghitung IRR Sbb :
2. Nilai Tahunan (Annual Value)
NTB = 0
NT Penerimaan – NT Biaya = 0
NT Penerimaan------------------------- = 1NT Biaya
ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIANINTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Sebuah proyek dengan investasi sebesar Rp 8.200.000,- akan memberikan penerimaan sebesar Rp 2.000.000,- per tahun selama 5 tahun. Berapa IRR dari proyek investasi tersebut ?
NS penerimaan 2.000.000 (P/A, i %, 5)----------------------- = 1 ------------------------------ = 1 (P/A,i%,5) = 4,100NS biaya 8.200.000
Dari tabel bunga didapat :
i (P/A, i %, 5)
6 % 4,212 7 % 4,100 8 % 3,993
Dari tabel di atas diperoleh bahwa investasi tersebut mempunyai IRR = 7 %.
CONTOH IRR
Sebuah proyek mempunyai aliran dana sebagai berikut :
Tahun Aliran Dana0 - 7001 1002 1753 2504 325
Hitung IRR dari proyek tersebut !NSB = 0NS penerimaan – NS biaya = 0NSB = 100 (P/A, i %, 4) + 75 (P/G, i %, 4) – 700 = 0
Nilai i ditentukan dengan cara coba-coba (trial & error) sebagai berikut :Coba i = 5 %NSB = 100 (P/A, 5 %, 4) + 75 (P/A, 5 %, 4) – 700 = + 37
CONTOH IRR
Ternyata dengan i = 5 % diperoleh NSB > 0, yang berarti nilai i = 5 % ini terlalu kecil untuk mendapatkan NTB = 0, oleh karena itu nilai i perlu dinaikkan.
Coba i = 8 %NSB = 100 (P/A, 8 %, 4) + 75 (P/G, 8 %, 4) – 700 = - 20
Ternyata dengan i = 8 % diperoleh NSB < 0, yang berarti nilai i = 8 % ini terlalu besar untuk mendapatkan NSB = 0. Oleh karena itu nilai i perlu diturunkan kembali.
Dari kedua nilai NSB dapat disimpulkan bahwa 5 % < IRR < 8 %.
Bila dicoba dengan i = 7 %, akan diperoleh NSB = 0, yang berarti bahwa proyek tersebut mempunyai IRR = 7 %.
CONTOH IRR
Hitung IRR dari proyek yang mempunyai aliran dana sebagai berikut :
Tahun ke 0 1 2 3 4 5Aliran dana -100 20 30 20 40 40
NSB = 20 (P/F, i %, 1) + 30 (P/F, i %, 2) + 20 (P/F, i %, 3) + 40 (P/F, i %, 4) + 40 (P/F, i %, 5) – 100
Untuk i = 10 % : NSB = 10,16
Untuk i = 15 % : NSB = - 4,02
CONTOH IRR
Dari kedua nilai NSB tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk proyek tersebut
10 % < IRR < 15 %, dan dapat kita gambarkan dengan grafik sebagai berikut :
NSB + 10,16
10 % 15 %
- 4,02
10,16Sehingga IRR = 10 % + (15 % - 10 %) x ----------------- = 13,58
% (10,16+4,02)
CONTOH IRR
Net Cashflow per tahun : TIDAK SAMA
Net Outlay = Rp 7.608.000Net Cashflow tahun 1 = Rp 2.000.000
2 = Rp 6.000.000 3 = Rp 4.000.000
Coba i = 25 % NPV = (120.000)i = 20% NPV = 538.000i = ? NPV = 0
Interpolasi i = 24,09%
CONTOH IRR
Dalam proses coba-coba, dapat timbul suatu pertanyaa yaitu :
“Kita Harus Mulai Dari Mana Atau Dari rate Berapa %”
Ada suatu cara sederhana untuk membantu menemukan rate dimana sebaiknya kita mulai.Net outlay kita bagi dengan rata-rata cash flow, hasilnya kita lihat pada tabel.Kalau kita ambil contoh diatas :Rata-rata cash flow = (2.000 + 6.000 + 4.000) : 3 = 4.000
Net outlay = 7.608 = 1.902Rata-rata cash-flow 4.000
Pada tabel, untuk n = 3 maka angka 1,902 terletak sekitar rate 26% proses coba-coba kita mulai dari 26%
CONTOH IRR
Bila rencana investasi yang dievaluasi lebih dari satu alternatif, maka alternatif rencana investasi tersebut dapat diterima apabila mempunyai IRR yang lebih besar dari tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (Minimum Attractive Rate of Return, MARR) oleh investor, bila sebaliknya alternatif tersebut ditolak.
Bila investasi tersebut mempunyai alternatif-alternatif, maka digunakan metode kenaikan. Metode kenaikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Misal, terdapat dua alternatif yang harus dievaluasi. Kedua alternatif tersebut dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut :
Alternatif Dengan Biaya = Alternatif Dgn Biaya Investasi Lebih Rendah Investasi Lebih Tinggi + Selisih (Perbedaan Di Antara Keduanya)
Selisih atau perbedaan ini dapat terlihat sebagai proyek semu (dummy) yang juga memiliki (dapat dihitung) IRR-nya.
IRR dari proyek semu ini disebut IRR kenaikan.
SITUASI PERBADINGAN ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIAN
SITUASI KEPUTUSAN
IRR > MARR Pilih Alternatif Dengan Biaya Investasi Yang Lebih TinggiIRR < MARR Pilih Alternatif Dengan Biaya Investasi Yang Lebih Rendah
Bila alternatif yang dibandingkan lebih dari dua buah, maka langkah pertama adalah menentukan urutan proyek berdasarkan biaya investasi, dan disusun biaya proyek yang terendah ke tertinggi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kenaikan proyek urutan 1 dan 2 kemudian alternatif terpilih dibandingkan proyek urutan 3 dan seterusnya,
A
B
CALTERNATIF TERBAIK
D
SITUASI PERBADINGAN ANALISIS TINGKAT PENGEMBALIAN
Misal dua alternatif dengan aliran dana sebagai berikut :
Tahun Alternatif 1 Alternatif 20 - 10 - 201 15 28
Tentukan alternatif terpilih jika MARR = 6 %
Alternatif 1 :NSB = - 10 + 15 (P/F, 6 %, 1) = 4,15
Besarnya IRR dapat ditentukan sebagai berikut :
NSB = -10 + 15 (P/F, i %, 1) = 0 (P/F, i %, 1) = 0,667Diperoleh IRR = 50 %
CONTOH
Alternatif 2 :
NSB = -20 + 28 (P/F, 6 %, 1) = 6,40Besarnya IRR dapat ditentukan sebagai berikut :
NSB = -20 + 28 (P/F, i %, 1) = 0 (P/F, i %, 1) = 0,7143
Diperoleh IRR = 40 %
Dengan demikian kedua proyek tersebut mempunyai kemampuan sebagai berikut :
Alternatif NSB IRR1 4,15 50 %
2 6,40 40 %
CONTOH
Bila analisa nilai saat ini yang digunakan maka yang harus dipilih adalah alternatif 2. Tetapi bila kriteria yang digunakan adalah memaksimumkan IRR, maka alternatif 1 yang harus dipilih. Pertentangan kesimpulan ini menunjukkan pentingnya penggunaan analisis kenaikan IRR, yaitu sebagai berikut :
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 2 – Alternatif 1
- 10 - 20 - 10 15 28 13
IRR = - 10 + 13 (P/F, i %, 1) = 0 (P/F, i %, 1) = 0,7692
IRR kenaikan = 30 %Memperlihatkan bahwa IRR > MARR = 6 %, berarti alternatif yang dipilih adalah alternatif dengan investasi yang lebih besar, yaitu alternatif 2.
CONTOH
Bila MARR = 6% dan n = 20, alternatif mana yang harus dipilih antara alternatif berikut ini:
Alternatif A B C D E
Biaya investasi 4000 2000 6000 1000 9000
Penerimaan per tahun 639 410 761 117 785
IRR 15 % 20 % 11 % 10 % 6 %
Hasil Perhitungan :Langkah pertama adalah menyusun alternatif menurut besarnya investasi dari kecil ke yang besar :
Alternatif D B A C EBiaya investasi 1000 2000 4000 6000 9000
Penerimaan per tahun 117 410 639 761 785
IRR 10 % 20 % 15 % 11 % 6 %
CONTOH
Analisis kenaikan IRR adalah sebagai berikut :
B - D A - B C - A E – A
Biaya investasi 1000 2000 2000 5000Penerimaan per tahun 293 229 122 146IRR 29 % 10 % 2 % < 0 %
Keputusan Pilih B Pilih A Pilih A Pilih A
Dengan demikian alternatif A merupakan alternatif terbaik yang harus dipilih.
CONTOH
RMB merupakan perbandingan antara nilai ekivalen manfaat dengan ekivalen biaya, atau dirumuskan sebagai berikut :
NS Manfaat NT Manfaat RMB = --------------- atau RMB = -------------
NS Biaya NT Biaya
Kriteria untuk penerimaan atau penolakan sebuah alternatif adalah, diterima jika RMB > 1 dan ditolak jika RMB < 1.
Jika alternatif yang dievaluasi lebih dari sebuah, maka dilakukan analisis kenaikan dari RMB, seperti halnya pada analisis kenaikan IRR, dengan kriteria :
Situasi Keputusan :RMB > 1 Pilih alternatif dengan biaya investasi yang lebih besar
RMB < 1 Pilih alternatif dengan biaya investasi yang lebih kecil
ANALISIS RASIO MANFAAT – BIAYA (RMB)
BENEFIT-COST RATIO ANALYSIS
Sec 7.3 – B/C Analysis – Example 2
8-year study period; i = 7%; usage cost alternatives
cont →
Step 1. Total cost is sum of two incentives. Determine AW over 8 years. For proposal 1
AW1 = 250,000(A/P,7%,8) + 25,000 = $66,867
Sec 7.3 – B/C Analysis – Example 2
8-year study period; i = 7%; usage cost alternatives
cont →
Step 1. Total cost is sum of two incentives. Determine AW over 8 years. For proposal 1
AW1 = 250,000(A/P,7%,8) + 25,000 = $66,867
Sec 7.3 – B/C Analysis – Example 2
Step 2. Order alternatives by increasing AW of total costs
cont →
Step 3. Compare 2-to-1 over 8 years; use ∆usage costs for ∆B ∆B = entrance fee decrease + sales tax receipt increase
= 50,000 + 10,000 = $60,000∆C = 93,614 – 66,867 = $26,747
Step 4. ∆B/C = 60,000/26,747 = 2.24
Step 5. 2.24 > 1.0; eliminate 1; 2 survives
Sec 7.3 – B/C Analysis – Example 2
Step 6. Compare 3-to-2 (back to step 3)
Table below completes the analysis
Sec 7.3 – B/C Analysis – Example 2
Results of comparisons Compare 3-to-2: ∆B/C = 25,000/40,120 =
0.62Proposal 2 survives
Compare 4-to-2: ∆B/C = 220,000/120,360 = 1.83
Proposal 2 eliminated; 4 survives
Conclusion: Select Proposal 4
Bila terhadap persoalan sebelumnya digunakan analisis RMB,maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
B – D A – B C – A E – A
Biaya investasi 1000 2000 2000 5000NS Manfaat 293 229 122 146RMB 3,36 1,32 0,70 0,33Keputusan Pilih B Pilih A Pilih A Pilih A
Dengan demikian yang akan dipilih adalah alternatif A.
CONTOH
Periode pengembalian atau ‘Payback period’ dari suatu proyek dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama dengan jumlah investasi/biaya.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, APP sering digunakan oleh karena mudah penggunaannya dan mudah dimengerti, terutama oleh pihak yang tidak akrab dengan konsepsi ekivalensi.
Tetapi perlu hati-hati menggunakan metode ini karena terdapat beberapa kelemahan yang nyata, yaitu :
- Tidak didasarkan konsepsi nilai waktu dari uang- Semua konsekuensi ekonomi setelah periode
pengembalian tidak diperhitungkan, atau diabaikan- Oleh karena itu APP hanya merupakan pendekatan
saja, bukan suatu perhitungan yang pasti- Akibatnya, kesimpulan dari APP ini dapat saja salah.
ANALISA PERIODE PENGEMBALIAN (APP)
PAYBACK PERIOD ANALYSIS
Dalam APP, kriteria yang digunakan untuk menilai alternatif terbaik adalah periode pengembalian yang terpendek.
Makin pendek periode pengembalian suatu proyek makin disukai.
Kriteria ini lebih banyak digunakan untuk mengetahui investasi mana yang lebih cepat kembali dalam hal jumlah uang yang diinvestasikan, tanpa melihat nilai waktu dari uang.
Tentu saja investasi tersebut NSB/NTB-nya bernilai + (positif).
Analisa ini hanya merupakan alat bantu tambahan.
ANALISA PERIODE PENGEMBALIAN (APP)
PAYBACK PERIOD ANALYSIS
Hitung periode pengembalian dari suatu alternatif yang memiliki karakteristik sebagai berikut
Tahun Aliran dana0 - 10001 3502 4503 5004 500
Untuk menentukan periode pengembalian dari alternatif tersebut dapat dihitung dengan menentukan nilai kumulatif dari proyek tersebut.
Tahun Aliran dana Kumulatif
0 - 1000 - 10001 350 - 6502 450 - 2003 500 3004 500 800
CONTOH
300
2 3
200 200
Periode pengembalian = 2 + (3-2) (------------------) (200+300)
= 2,4 tahun
Diterima atau ditolaknya suatu proyek dengan perbedaan pengembalian tertentu tergantung kepada periode pengembalian terpendek yang diinginkan oleh investor. Jika periode pengembalian lebih kecil dari periode pengembalian terpendek yang diinginkan oleh investor, maka proyek diterima, jika sebaliknya proyek ditolak.
CONTOH
Dua alternatif mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Alternatif Biaya Penerimaan/th Nilai sisa Umur Berguna
A 2000 450 100 6 tahunB 3000 650 700 8 tahun
Bila kriteria APP yang digunakan, alternatif mana yang seharusnya diambil ?
Alternatif A : 2000
Periode pengembalian = ---------------- = 4,4 tahun 450
Alternatif B : 3000
Periode pengembalian = ---------------- = 4,6 tahun 650
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka alternatif A merupakan alternatif terpilih karena mempunyai periode pengembalian terkecil.
CONTOH
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
KRITERIA INVESTASI