krisis akhlak remaja indonesia
TRANSCRIPT
KRISIS AKHLAK REMAJA INDONESIA
Entah gejala apa yang mewabah di sebagian remaja_remaja negeri ini beberapa tahun
terakhir ini.., Exibhisionisme..? Yang pasti Abg belasan tahun ini nampaknya punya nyali
yang lumayan kuat buat berbuka-buka aurat di depan kamera untuk memamerkan bagian
tubuhnya yang molek, meski diantaranya masih melindungi wajah mereka dari jepretan
kamera, tetapi tak sedikit diantaranya yang secara lebih berani memajang facenya bahkan
dengan pose yang lebih menantang dan vulgar.
Rupannya ini yang disebut modernisasi kiranya, modern dalam berpose bugil, atau
justru Purbalisasi..? karena pose mereka lebih mirip pose manusia-manusia zaman batu yang
minus busana seperti banyak di lansir para arkeolog yang menemukan fosil-fosil mereka.
Atau ini modernisasi yang salah kaprah? karena memanfaatkan tekhnologi modern
untuk hal yang kurang bermanfaat, atau ini memang kecenderungan setiap manusia yang
memiliki naluri untuk memperlihatkan keunikan tubuh nya dan menikmati keindahan, karena
konon didalam diri manusia juga ada naluri hewaniyah yang takbisa dipisahkan dari naluri
manusia itu sendiri.
Tetapi apakah salah bila seseorang mengizinkan orang lain melihat dan menikmati
keindahan tubuhnya..? Atau jika hal seperti ini dilarang, mengapa pelakunya semakin
bertambah banyak bahkan merambah di kalangan anak-anak?, padahal negeri kita konon
menganut adat ketimuran yang cenderung memiliki rasa malu yang terpelihara?, atau adat
seperti itu yang dibangga-banggakan selama ini telah berubah dan tergerus era globalisasi..?
mengapa?
Mungkinkah karena pendidikan moral dan adat istiadat dinegeri ini sudah mentah,
karena pendidiknya juga banyak yang tak bermoral?
Mengapa banyak kalangan hanya mengomentari para remaja yang berulah ini tetapi
tidak melihat fakta bahwa degradasi moral anak negeri ini juga disebabkan karena degradasi
turunan dari generasi pendahulunya yang tak memiliki komitmen untuk menjaga moralitas,
dan kurikulum pendidikan moral yang tidak berdasar pada kebutuhan pemahaman moral
akhirnya hanya berputar-putar diseputar teoritas belaka.
Juga minusnya figur publik yang patut diteladani di negeri ini membuat para remaja tak
memiliki panutan untuk belajar.
Mungkin kini sudah saatnya kita bersama memperbaiki degradasi moral bangsa ini
dengan tuntunan yang bijak dan arif, ketimbang dengan ribuan lembar perundang-undangan
yang hanya menumpuk diarsip anggota legislatif.
Karena pembuat undang-undang justeru malah banyak yang melanggar undang-
undangnya sendiri.
Sumber: http://www.pcbreonk.co.cc/2010/09/exshibishi.html