kredensial kedokteran materi_koordinasi_sistem_pembinaan_-_16_november_2015.pdf

Upload: amalya-ayya-lateefhaa

Post on 24-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    1/192

    PENGAWALAN PROFESSIONALISME

    DOKTER DAN DOKTER GIGIRegistrasi - Pembinaan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    2/192

    Herkutanto

    Guru Besar FKUI

    Ketua Konsil Kedokteran, Konsil Kedokteran Indonesia

    Ketua Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit,

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

    Herkutanto 2012

    Menyelesaikan pendidikan Doktor, Sp. For, dokter, dari UI dan

    Monash University, Melbourne

    Menyelesaikan pendidikan SH, Master of Laws (LL.M) dari UI dan La

    Trobe University, Melbourne

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    3/192

    Pokok bahasan

    I. Latar Belakang dan ProfessionalismeII. Peran registrasi dalam menjaga professionalisme

    III. Peran pembinaan dalam menjaga professionalisme

    IV. Kemitraan Komite Medis Rumah Sakit dan KKImenjaga professionalisme

    V. Kesimpulan

    3

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    4/192

    1. LATAR BELAKANG

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    5/192

    (Schellekens, W : Patient Safety Conference,

    European Union Presidency Luxembourg, 4

    5 April 2005)NICO L

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    6/192

    SOCIAL CONTRACT

    PROFESSIONALS - COMMUNITY

    Self CredentialingSelf licensing

    Moral responsibility

    High standard of competence

    Market controlWorking condition PROFESSIONALISM

    William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673

    Clinical privilege

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    7/192

    PROFESIONALISME

    Kontrak Sosial antara Elit Profesi dan Masyarakat

    Masyarakat memberikan:

    Self Credentialing

    Self licensing

    Dengan benefit

    Market control

    Working condition

    Profesi memberikan: High standard of competence

    Moral responsibility

    William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism andprofessional identity, CMAJ 2000:162(5): 673

    INSTRUMEN PROFESI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    8/192

    Registered Practitioners

    Medical Council

    Masyarakat / Pasien

    Clinical privilege

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    9/192

    2. PERAN REGISTRASI DALAM

    MENJAGA PROFESSIONALISME

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    10/192

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    11/192

    KEKHUSUSAN PROFESI DOKTER DAN DOKTER GIGI

    (Penjelasan UU No.29/2004 ttg Praktik Kedokteran)

    Dokter dan dokter gigi dengan keilmuan yang dimilikinya

    mempunyai karakteristik khas dan pembenaran yang

    diberikan oleh hukum, yaitu : diperkenankannya

    melakukan tindakan medis terhadap tubuh manusia dalam

    upaya memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan.

    Tindakan medis terhadap tubuh manusia yang dilakukan

    bukan oleh dokter atau dokter gigi dapat digolongkan

    sebagai tindak pidana.

    dalam rangka patient safetydan memberikan kepastianhukum / penjaminan legalitaspraktik kedokteran

    dokter/ dokter gigi/spesialis wajib teregistrasi sesuai

    kompetensi oleh Professional Regulatory Authority

    (PMRA/PDRA) yang diakui oleh negara.

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    12/192

    Globalisasi &

    Desentralisasi

    Pendidikan Ijazah (FK/FKG)

    Sertifikat Kompetensi (Profesi)

    Registrasi (STR)Kompetensi Kewenangan

    Lisensi (SIP)(Pemerintah Daerah & Profesi)

    Masyarakat

    DOKTER DAN DOKTER

    GIGI YANG PROFESIONAL

    Dr/Drg/Sp.

    2. Standar Kompetensi

    3. Standar

    Pendidikan Profesi

    Praktik Dokter/Drg

    Standar-2 Pradok

    4. Standar

    Pelayanan

    Medik

    Masalah Disiplin

    Majelis

    Kehormatan

    Disiplin

    1. Standar Etik

    Masalah Etik

    Masalah Hukum

    *) KKI: Fasilitasi

    12

    KKI : Regulator, Pengesahan Standar, Pembinaan Profesi

    SUMBER : KKI, LD-2013

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    13/192

    UU NO.29/2004 PRAKTIK KEDOKTERAN

    PENGATURAN PRAKTIK KEDOKTERAN

    PERLINDUNGAN BAGI PASIEN

    PENINGKATAN MUTU DOKTER DAN DOKTER GIGI

    KEPASTIAN HUKUM

    13

    WEWENANG KKI DI BIDANG REGISTRASI

    a. Menyetujui dan menolak permohonan registrasi dr dan drgb. Menerbitkan dan mencabut STR dr dan drg

    d. Melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi

    g. Melakukan pencatatan terhadap dr/drg yang terkena sanksi

    Organisasi Profesi karena melanggar etika profesi

    Pasal 3 UUPK

    Pasal 8 UUPK

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    14/192

    PERKEMBANGAN JENIS STR

    DOKTER DAN DOKTER GIGI WNI/WNA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    15/192

    CAPAIAN REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER

    GIGI DI KKI ( Th.2005 s/d 3 juni 2014 )

    Jumlah dokter dan dokter gigi yang teregistrasi sesuai

    kompetensi di KKI 150.133 orang, terdiri dari :

    97.093 dokter (65%), 1 dokter : 2.304 penduduk

    Indikator Ina Sehat menetapkan 1 dr : 3,300 penduduk,Indikator IDI menetapkan 1 dr : 2,500 penduduk

    25.486 dokter spesialis (17%),

    25.193 dokter gigi (16,8%) 1 drg : 8.770 penduduk

    Indikator Ina Sehat menetapkan 1 drg : 10.000 penduduk 2.312 dokter gigi spesialis (1,5%)

    Sertifikat ISO 9001: 2008 untuk Pelayanan Registrasi

    (maks.14 hr kerja)

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    16/192

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    17/192

    PERSYARATAN DAN PRODUK REGISTRASI (STR)

    DOKTER/DR.SPESIALIS DAN DOKTER GIGI/DRG.SPESIALIS

    (PERKONSIL NO.6 TAHUN 2011)

    PENGALAMAN (LESSON LEARN) : * PENGGUNAAN STR, * BINWAS

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    18/192

    2. ALUR DAN TATACARA REGISTRASI ULANG / PENINGKATAN

    KOMPETENSIDOKTER/DOKTER GIGI (PERKONSIL NO.6/2011)

    PENINGKATAN

    KOMPETENSI

    PENGALAMAN (LESSON LEARN) : * KADALUARSA, *LAMA PROSES

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    19/192

    PERTIMBANGAN DIVISI SAAT REGISTRASI ULANG

    MKEK/MKEKG IDI / PDGI

    ( Majelis Kehormatan Etik

    Kedokteran )

    MKDKI

    ( Majelis Kehormatan Disiplin

    Kedokteran Indonesia )

    Sanksi Etik ( tertulis )

    Sanksi Disiplin ( tertulis )

    IDI/PDGI

    Dinkes

    KKIDIV.PEMBINAAN

    PENGADU (MASYARAKAT)

    PENGALAMAN (LESSON LEARN) : * SISTEM BINWAS, * SISFO / e-Bin

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    20/192

    3. PERAN PEMBINAAN DALAM

    MENJAGA PROFESSIONALISME

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    21/192

    ALUR DAN TATACARA PENCABUTAN STR

    SEBAGAI PENEGAKAN SANKSI DISIPLIN

    KKISK Pencabutan

    STR (registrar)

    C

    a

    b

    u

    t

    S

    e

    m

    e

    n

    t

    a

    r

    a

    S

    I

    P

    IDI/

    PDGI

    RS

    Dinkes

    PENGALAMAN (LESSON LEARN) :

    * EKSEKUSI STR * BINWASDAL DI DINKES

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    22/192

    Selesai

    Menjalankan

    Sanksi

    KKI

    Lapor

    Lapor

    SK STR

    BERLAKU

    (Registrar)

    4

    IDI/PDGI

    RS

    1

    2

    31

    5

    ALUR PEMULIHAN STR SETELAH SELESAI

    MENJALANKAN SANKSI DISIPLIN

    Dinkes

    SIP

    BERLAKU

    PENGALAMAN (LESSON LEARN) :

    * LAP BIN DARI OP & DINKES, * MEKANISME PEMULIHAN STR

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    23/192

    4. KEMITRAAN KOMITE MEDIS RUMAH SAKIT

    DAN KKI MENJAGA PROFESSIONALISME

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    24/192

    UNDANG-UNDANG NO. 44/2009

    TENTANG RUMAH SAKIT

    Pasal 46

    Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum

    terhadap semua kerugianyang ditimbulkan ataskelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di

    rumah sakit.

    Penjelasan:

    Cukup jelas

    Justifikasi Kredensial Staf Rumah Sakit

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    25/192

    Sub-Komite

    Kredensial

    MEDICAL STAFF BYLAWS

    Sub-Komite

    DisiplinSub-Komite

    Mutu Profesi

    Herkutanto 2012

    STRATEGI CLINICAL GOVERNANCE

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    26/192

    Herkutanto 2012

    Antisipasi masalahSedini mungkin

    STRATEGI CLINICAL GOVERNANCE

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    27/192

    ProfessionalMisconduct

    Pengaduan

    Kejadian Takdiharapkan

    PasienCedera

    KKI

    MKDKI

    Komite

    Medis

    SubkomiteDisiplin

    ClinicalGovernance

    Professionalisme

    Kompetensi& Perilaku

    Keselamatan

    Pasien

    UU No. 29/2004

    PRAKTIK KEDOKTERANPMK No. 755/2011KOMITE MEDIS

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    28/192

    REGULASI (PERMENKES)

    KKIKomite Medis RS

    Mekanisme Penerapan

    Professionalisme di RS

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    29/192

    KESIMPULAN

    Komite Medis di Rumah Sakit analog dengan Konsil

    Kedokteran pada tataran nasional

    KKI / MKDKI dan Komite Medis menempati posisi sentral

    untuk menjamin keselamatan pasien melalui terselenggaranya

    professionalisme dokter /Dr. Gigi dan good clinical

    governance di rumah sakit

    Harus ada regulasi yang mengatur mekanisme kerjasama yang

    formal antara KKI / MKDKI dan Komite Medis

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    30/192

    Herkutanto 2009

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    31/192

    PROFESIONALISME KEDOKTERAN

    DARI

    ASPEK DISIPLIN PROFESI

    Zaura Rini Anggraeni

    Ketua Divisi Pembinaan Kedokteran Gigi

    Konsil Kedokteran Indonesia

    Forum Pertemuan Koordinasi Pembinaan Profesi Kedokteran

    Jakarta, KKI, 16 November 2015

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    32/192

    UUPK

    1. PerlindunganMasyarakat

    2. Jaga mutu yankes yg

    dilakukan dr/drg

    3. Kepastian hukum bagimasyarakat bagi dr &

    drg

    Mengapa KKI dibentuk ?

    Menjembatani

    kepentingan

    masyarakat dan

    dokter / drg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    33/192

    Persaingan

    Internal

    Global / MEA

    DokterDokter Gigi

    Gaya Hidup

    KonsumerismTekanan Ekonomi

    Tututan Sosial

    Dampak IT

    Pergeseran Paradigma Masy :

    Hak atas mutu kesehatan

    Tuntutan jenis & jumlah yankesSmart / health literacy

    Sadar HukumRambu-Rambu

    Standar-standar

    Peraturan/Per-UU

    Q : Bagaimana agar A

    N

    S ?

    Pergeseran Peran

    Operator

    Manajer

    OwnerBisnis

    LATAR BELAKANG :

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    34/192

    LATAR BELAKANG :

    PEMBINAAN

    PERUBAHAN :

    1. Kemajuan Iptek Global

    Pesat

    2. Need Demand terhadap

    Kesehatan

    3. Pasar Bebas Nakes Asing

    4. SJSN Kesh BPJS

    PELUANG

    1. Momentum Menata Diri

    2. Daya Kompetitif Prefentif

    dan

    Ketahanan Nasional Kesehatan

    Multi Stakeholder

    Guiding the doctors,

    Protecting the people

    KKI

    Standar Pendidikan,

    Registrasi dan

    Pembinaan Praktik

    Kedokteran

    dr drg - Masyarakat

    HULU

    HILIR

    KEMENKES

    OP

    ETIKA

    Kolegium / MKKI/MKKGI Kolegium/MKKI/MKKGI

    ARSPI / ARSGMPI

    AIPKI / AFDOKGI

    1. Institusi Pendidikan/

    AIPKI AFDOKGI

    2. Kolegium IDI PDGI

    Pendidikan Profesi

    3. ARSPI ARSGMPI

    1. Dinkes

    2. ARSPI RSGMPI

    3. PERSI, ARSADA

    Masing-masing Konsumen

    MKDKI

    (Disiplin)

    - UU no. 29 th 2014 ttg Praktik

    Kdokteran

    - UU no. 36 th 2009 ttg Kesehatan

    - UU no. 44 th 2009 ttg Rumah

    Sakit

    - Permenkes no.2052 th 2011 ttg

    Izin dan Pelaksanaan Praktik

    Kedokteran

    - Perkonsil no.4 th 2011 ttg DisiplinProfesi dr/drg

    - Perkonsil no.6 th 2011 ttg Tata

    Cara Penanganan Kasus Dugaan

    Pelanggaran Disiplin dr/drg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    35/192

    1. Body of Knowledge (Keilmuan)

    2.

    Etical Conduct

    (Etika Profesi)

    3.

    Collegiatness

    (Kesejawatan)

    4. Altruism(Kepentingan dan Keselamatan

    Pasien)

    5.

    Patient Safety

    MARTABAT : CIRI CIRI PROFESI

    PROFESSIONAL : . Trust

    . Indepedency

    . Autonomy

    PRIVILEGE

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    36/192

    BENAR

    DASAR

    FILOSOFI

    BAIK

    Sesuai Kemajuan IPTEK

    Best Clinical Judgement

    Etis

    Manusiawi

    Adil

    = MARTABAT = PROFESI YG MULIA

    Kebenaran

    Keilmuan

    Yang terbaik

    bagi pasien

    Bebas dari tekanan / kepentingan tertentu

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    37/192

    PRAKTIK DOKTER/DRG YANG BAIK

    3 PILAR :

    2. Hubungan :

    1.Kompetensi Profesional Prof Competence)

    Kebenaran ilmiah

    Sarat teknologi

    Excellence/kecakapan

    Teliti, hati2

    Peduli, etis

    Pasien

    Dokter Sejawat

    Profesional

    TRUST

    Etika Individu

    Altruism

    Kesejawatan

    Etika Sosial

    3. Etika profesi tampilan profesi

    MARTABAT

    PROFESI

    * Sumber : Purwadianto A, Seminar P2JK, Batam April 2010

    Social TrustOtonomy :

    Self Regulating

    Self Credentialling

    Self Licensing

    LAFAL SUMPAH

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    38/192

    NORMA KEPROFESIAN KEDOKTERAN /

    KEDOKTERAN GIGI

    ETIKA

    DISIPLIN

    HUKUM

    Aturan penerapan

    keilmuan

    Aturan Hukum

    Kedokteran

    Aturan penerapan etika/

    perilaku profesi

    = Pengawal Privilege Dokter / Drg.

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    39/192

    Profesionalisme(Blackmer) World Med.Assoc 2007)

    profesionalisme mencakup :

    oPengetahuan dan keterampilan

    o Sikap, nilai dan perilaku

    Dalam menjalankan praktek kedokteran (KG); senantiasa mempertahankan kompetensi ,

    integritas, akuntabilitas, altruisme, berperilaku etis, jujur, dalam self regulation profesi

    Professional Conduct Professional Behaviour Professional Performance

    Pengetahuan

    Keterampilan

    Altruisme

    Integritas

    Jujur

    Berlaku Baik

    Hormati Hak manusia

    Melakukan tugas dengan

    baik

    Sehat fisik & mental

    Disiplin penerapan ilmu dan

    Yankes (SOP)

    Kommunikasi, info, edukasi

    Kompetensi

    ( Kompetensi + Disiplin )

    ( Etika )

    KOMPETENSI ETIKA

    DISIPLIN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    40/192

    Disiplin Profesi

    (Perkonsil No.4 Th 2011 Ttg Disiplin Profesional dr dan drg )

    Disiplin Kedokteran / KG

    Hakekat : upaya melindungi masyarakat atas tindakan yang dilakukan

    oleh dokter / drg

    Aturan / Ketentuan tata laksana penerapan keilmuan

    Aturan/ Ketentuan tata laksana pelaksanaan pelayanan medik yang harus di ikuti

    oleh dokter dokter gigi

    3 Kelompok Pelanggaran Disiplin Profesional dr dan drg:

    Pelaksanaan Praktik Kedokteran dengan tdk kompeten :

    - ketidakcakapan (incompetence)

    Tugas dan tanggungjwb profesional pd pasien tdk dilaksanakan dgn baik (kelalaian)

    Bertindak tercela terhadap wibawa profesi

    Yang berwenang dalam penegakan disiplin dan pengenaan sanksi pelanggaran disiplin :

    MKDKI

    SUMBER ETIKA KEDOKTERAN / KG

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    41/192

    SUMBER ETIKA KEDOKTERAN / KGSumpah Hipokrates 460 377 SM

    LAFAL SUMPAH/JANJI DOKTER & DRG INDONESIA

    (diringkas)

    Demi Allah saya bersumpah/berjanji, bahwa saya:

    Membaktikan hidup guna kepentingan peri kemanusiaan

    Memelihara martabat dan tradisi luhur kedokteran

    Menjalankan tugas secara terhormat dan bersusila.

    Merahasiakan segala sesuatu terkait profesi saya sebagai dokter.

    Tidak akan menggunakan pengetahuan dokter gigi saya untuksesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan.

    Menghormati setiap hidup insani sejak pembuahan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    42/192

    Mengutamakan kesehatan pasien dan kepentingan masyarakat.

    Berikhtiar dengan sungguh-sungguh tanpa terpengaruh oleh

    pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, jender, politik,kepartaian, dan kedudukan sosial.

    Menghormati dan berterima kasih kepada guru-guru saya.

    Memperlakukan teman sejawat sebagaimana saya sendiri ingin

    diperlakukan,

    Ikrar sumpah / janji dengan sungguh-sungguh serta penuh

    keinsyafan dan tanggung jawab dengan mempertaruhkan

    kehormatan diri saya.

    Penjelasan:

    Bagi yang tidak mengucapkan sumpah, kata sumpah diganti

    dengan janji.

    Lanjutan Lafal Sumpah

    MAKNANYA ?

    invisible hands : Universal Internal value/ spiritual guidance

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    43/192

    ETIKA

    1. Dimensi moral, penghayatan berjangka panjang (dari masa pendidikan sampai

    dengan akhir karier profesi)

    2. Dokter/Dokter gigi berlaku internal

    3. Bentuk pelanggaran = tidak mentaati :

    kewajiban umum

    kewajiban terhadap pasien

    kewajiban terhadap teman sejawat

    * kewajiban terhadap diri sendiri

    To Do Right and Good

    Berbuat benar dan Baik

    Berbuat Baik- beneficence

    Tidak Merugikan non malficence

    Menghormati Hak Individu - autonomy

    Adil - justice

    = Panduan Moral = standar perilaku

    Profesionals Profesionalisme =Trust

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    44/192

    Profesional Power = Trus Worthiness

    Patient / Community Trust = percaya bahwa Dokter gigi

    will always act doing his her best for the good of patients

    health

    Professional Discipline : kepatuhan pada peraturan2 penerapan

    ilmu dlm yanmed

    Etik Profesi = always help never harm

    =

    emphaty

    = memperlakukan pasien

    seperti dirinya ingin

    diperlakukan

    Dasar dari profesi yang terpuji

    Benar dan etis

    Tujuan disiplin profesi : 1. Jaga Mutu Yanmed

    2. Melindungi Masyarakat atas tindakan dr drg

    3. Jaga kehormatan profesi (professional trust)

    Usaha apa agar Dokter/ Drg terbebas dari pelanggaran etika disiplin profesi ?

    Bagaimana menyikapi dilema Dokter / dan Drg diantara keuntungan dan etika ?

    DOKTER DAN DOKTER GIGI PASIEN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    45/192

    DOKTER DAN DOKTER GIGI PASIEN

    KEWAJIBAN

    Dokter Dokter Gigi

    (UUPK 2004)

    Sesuai standar pelayanan

    Persetujuan tindakan

    medis dental

    Rekam Medis

    Menjaga kerahasiaan

    Kendali mutu, kendali

    biaya

    Merujuk

    Menambah IPTEK

    PASIEN ( UUPK 2004)

    Memberi info lengkap,

    jujur

    Patuh nasihat / petunjuk

    drg

    Patuh ketentuan sarana

    Yankes

    Memberi imbalan jasa

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    46/192

    DOKTER & DOKTER GIGI PASIEN

    HAK

    Dokter Dokter Gigi

    Mendapat perlindungan

    hukum bila sesuai standar

    profesi SOP

    Memberi Yan KG sesuai

    standar profesi SOP

    Mendapat info lengkap

    dan jujur dari pasien /

    keluarga

    Menerima imbalan jasa

    Pasien

    Mendapat penjelasan lengkap

    tindakan medis

    Mendapat Yankes sesuai

    kebutuhan, St. yan, St. Profesi

    Menolak tindakan medis

    Mendapat isi rekam medis

    Hak second opinion, menolak

    Hak didengar pendapat keluhan

    Hak privacy Rahasia

    Kedokteran

    Hak mendapat ganti rugi

    Hak untuk mengadu

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    47/192

    ETIK, DISIPLIN dan HUKUM

    ETIK DISIPLIN HUKUM

    1.

    Dibuat dan disepakati

    oleh organisasi profesi

    2. Kode Etik

    3. Diatur, norma prilaku

    pelaksanaan profesi

    4.

    Sanksi, yaitu moral

    psikologis

    5.

    Yang mengadili :

    * Ikatan / o p terkait;

    * Majelis Kehormatan

    Etik

    Kedokteran (MKEK),

    * Panitia Pertimbangan

    dan

    Pembinaan Etik

    1.

    Organisasi Profesi.

    2. Standar Profesi

    3. Diatur, Norma

    Prilaku pelaksana

    profesi

    4.

    Sanksi moral

    psikologis teguran

    / pencabutan

    5. Yang mengadili :

    Badan yg dibentuk

    Majelis Kehormatan

    Disiplin Kedokteran

    Provinsi dan Majelis

    Kehormatan Disiplin

    Kedokteran Pusat

    1.

    Dibuat oleh Pemerintah

    dan Dewan Perwakilan

    Rakyat

    2. UU, PP, Keppres, dsb

    3. Diatur, norma prilaku

    manusia pada umumnya

    4. Untuk pidana: mati/

    kunjungan, penjara, denda

    Untuk Perdata: ganti rugi

    Adm, teguran/

    pencabutan

    5. Pengadilan :

    Perdata : gugatan ke

    pengadilan

    Pidana : laporan/

    tuntutan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    48/192

    1.

    Tidak KOMPETEN / CAKAP

    2.

    Tidak MERUJUK

    3.

    Pendelegasian kepada NAKES yang TIDAK KOMPETEN

    4.

    DR/ DRG PENGGANTI tidak memberitahu PASIEN TDK

    PUNYA SIP

    5.

    Tidak LAIK PRAKTIK (KESEHATAN FISIK MENTAL)

    6.

    KELALAIAN dalam PENATALAKSANAAN PASIEN

    7.

    PEMERIKSAAN dan PENGOBATAN BERLEBIHAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    49/192

    8. Tidak memberikan INFORMASI yang JUJUR

    9.

    Tidak ada INFORMED CONSENT

    10. Tidak membuat / menyimpan REKAM MEDIK

    11. Penghentian KEHAMILAN tanpa INDIKASI MEDIS

    12. EUTHANASIA

    13. Penerapan PELAYANAN yang BELUM DITERIMA KEDOKTERAN

    14. Penelitian Klinis TANPA PERSETUJUAN ETIS

    15. TIDAK MEMBERI PERTOLONGAN DARURAT

    16.

    MENOLAK/ MENGHENTIKAN Pengobatan TANPA ALASAN YG

    SAH

    17. Membuka RAHASIA MEDIS TANPA IZIN

    18. Membuat Keterangan MEDIS Tidak BENAR

    19.

    IKUT SERTA TINDAKAN PENYIKSAAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    50/192

    20. Meresepkan OBAT PSIKOTROPIK/NARKOTIK tanpa INDIKASI

    21. Pelecehan SEKSUAL, INTIMIDASI, KEKERASAN

    22.

    Penggunaan GELAR AKADEMIK/ SEBUTAN PROFESI, PALSU

    23.

    Menerima KOMISI terhadap RUJUKAN/ PERESEPAN

    24.

    PENGIKLANAN DIRI yang MENYESATKAN

    25.

    KETERGANTUNGAN NAPZA

    26.

    STR, SIP, SERTIFIKAT KOMPETENSI TIDAK SAH

    27. IMBAL JASA TIDAK SESUAI TINDAKAN

    28.

    Tidak memberikan DATA/ INFORMASI atas PERMINTAAN

    MKDKI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    51/192

    BENTUK PELANGGARAN TERBANYAK :

    1. Kompetensi (tdk jujur, inadequate, tdk

    kompeten dalam batas)

    2.

    Penelantaran (tugas dan tg jawab pd pasien

    tdk dilaksanakan dgn baik)

    3. Pembiayaan (penetapan jasa medis tdk

    sesuai tindakan yg dilakukan)

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    52/192

    SANKSI DISPLIN :

    Teguran : peringatan tertulis Rekomendasi pencabutan STR-SIP

    sementara/permanen. Bila lebih 3 bulan wajibpendidikan/pelatihan ulang

    Peran KKI : ?

    Peran Dinkes : ?

    Peran Fasyankes : ?

    Peran IDI-PDGI- Kolegium :?

    kendala, saran

    Mekanisme koordinasi

    JUMLAH PENGADUAN KE MKDKI = 317

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    53/192

    APRIL 2015

    by MKDKI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    54/192

    PROFESIONAL MEDIS YG DIADUKAN

    BERDASARKAN SPESIALISASI

    SUMBER PENGADUAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    55/192

    SUMBER PENGADUAN

    MASYARAKAT = 233

    INSTITUSI = 9

    Dinkes

    RSDepkes

    Asuransi

    TEN-KES = 6Dr/Drg

    25

    Tahun 2008

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    56/192

    Tahun 2007 Jakarta : 5

    Tangerang : 1 Cirebon : 1 Semarang : 1 Yogyakarta : 1 Riau : 1 Sorong : 1

    Tahun 2006 Jakarta : 5

    Lampung : 1 Surabaya : 1 Banjarmasin : 1 Solo : 1

    Jakarta : 10 Tangerang : 2 Medan : 1 Bandung : 1 Batam : 1 Bengkulu : 1 Kalbar : 1 Bogor : 1 Depok : 1Tahun 2009

    Jakarta :15 Jatim :4 Kepri :2 Sumut :3 Sulsel : 1

    Sulteng : 1 Kalbar : 2 Jabar : 3 Banten : 4 DIY : 1

    Tahun 2010 Tangerang : 4 Sumut : 1 Kepri : 1

    Jakarta : 33 Jabar : 3 Jatim : 4 NTB : 1 Kaltim : 1 Sulsel : 1

    Tahun 2011

    Jakarta : 15 Jatim : 4 Jateng : 2 Jabar : 2

    DIY : 1 Lampung : 1 Sulteng : 1

    Sumut : 2 Sumsel : 1 Tangerang : 3 Bali : 1 Kepri : 1

    Tahun 2012

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    57/192

    Tahun 2012 Jakarta : 6 Bandung : 4 Kupang : 1 Madiun : 2 Surabaya : 1 Tangerang : 4 Palembang : 1 Bogor : 1 Kepri : 1 Depok : 1 Medan : 1

    Tahun 2013

    Jakarta : 23

    Riau : 3

    Tangerang : 2

    Palembang : 1

    Jateng : 2

    Jabar : 10

    Jatim : 4

    Sumut : 9

    NAD : 1

    Kalsel : 2

    Bengkulu : 1

    Lampung : 1

    DIY : 1

    Sulsel : 1

    Bali : 1

    Jambi : 1

    Tahun 2014

    Jakarta : 24

    Banten : 3

    Sumut : 7

    Bali : 3

    DIY : 1

    Jabar : 8

    Riau : 1

    Jambi : 1

    Sulteng : 4

    Sumbar : 1

    Lampung : 1

    Aceh : 1

    Jatim : 2

    by MKDKI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    58/192

    TAHUN 2015

    Jakarta : 4

    Jabar : 5

    NTT : 1

    Banten : 1

    Jatim : 1

    Sumut : 1

    by MKDKI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    59/192

    PERMASALAHAN YG DIADUKAN

    KOMUNIKASI

    INGKAR JANJI (DISHONESTY/FRAUD)

    PENELANTARAN

    PEMBIAYAANSTANDAR PELAYANAN

    KASUS RUMAH TANGGA

    KOMPETENSI

    IKLAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    60/192

    SpK

    Sp

    S1/dr/drg

    Grey area

    Dr / Drg Sp

    CPD P2KBP3KGB

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    61/192

    KIAT MENGHADAPI TANTANGAN

    1. Tahu hak kewajiban dr / drg, pasien, masyarakat

    2. Taat : administratif, moral, hukum, disiplin

    3. Batas kompetensi kewenangan (pilih-pilih CPD / P3KGB )

    4. Saling menjaga ( corps, collegiateness)

    5. OP : pemberdayaan, pengawalan, agent of change bangkes (BPJS, MEA,

    Pasca MK)

    6. KKI : pembinaan, fasilitasi, regulasi, konflik solution

    7. Dinkes : sarana prasarana, remunerasi, dll

    KESIMPULAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    62/192

    REGULASI : UUPK Pembinaan Disiplin Profesi

    Quality Safety

    Doing the right thing right

    To the right patient

    In the right place

    By the right person

    With the right procedure

    With the right attitude / behaviour and skill

    IJAZAH

    SERTIFIKAT

    KOMPETENSI

    STR SIP

    - Perlindungan pada masyarakat

    - Mutu pelayanan

    - Kepastian Hukum

    Hindari risiko risiko gugatan dan pelanggaran

    disiplin, etika, hukum

    PERLU DIKEMBANGKAN SISTEM

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    63/192

    Meningkatkan kualitas dan

    integritas dokter dan dokter gigi

    Menjaga Harkat, Martabat

    Profesi Dokter dan Dokter Gigi

    Perlindungan Masyarakat

    Taat Hukum

    TERIM K SIH

    Kemenkes

    Dinkes

    AIPKI

    AFDOKGI

    PERSI

    ARSPI

    MKEK/MKEKG

    Kolegium

    PEMDA

    BPJS

    MEA

    MASYARAKAT

    Kemenristekdikti

    KOORDINASI PEMBINAAN DISIPLIN PROFESI DOKTER-DOKTER GIGI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    64/192

    INDONESI MEDIC L COUNCIL

    PERAN KKI DALAM PENGAWALAN

    Penyelenggaraan Praktik Kedokteran yang Baik;

    Integritas, Profesionalisme, Disiplin Profesi

    Dr. dr.Meliana Zailani, Sp.Ak.,MARS

    Ketua Divisi Pembinaan

    Konsil Kedokteran

    1

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    65/192

    INDONESI MEDIC L COUNCIL

    Konsil Kedokteran Indonesia, (KKI ) adalah

    suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural, danbersifat independen, yang terdiri atas Konsil Kedokterandan Konsil Kedokteran Gigi

    Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia,(MKDKI )adalah

    lembaga yang berwenang untuk menentukan ada

    tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigidalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dankedokteran gigi dan menetapkan sanksi

    2

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    66/192

    KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

    PENEGAKANDISIPLINPROFESI

    MELINDUNGI

    MASYARAKAT

    JAGA MUTU

    REGISTRASI

    STD PENDIDIKAN

    PEMBINAAN

    KEPASTIANHUKUM

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    67/192

    ENTRY

    BESTPRACTICE

    SUSPEND/PENCABUTANSTR

    INDONESI MEDIC L COUNCIL

    PEMBINAAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    68/192

    Clinical

    Governance

    Clinical

    audit

    Education& Training

    Risk

    management

    Account-

    ability

    Research

    development

    Clinical

    Effective-

    ness

    management and organisational framework

    untuk peningkatan mutu

    Model Patient Centered Care

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    69/192

    Pasien,

    Keluarga

    Fisio

    terapis

    Perawat Apoteker

    Ahli

    Gizi

    AnalisRadio

    grafer

    DPJP

    (Interdisciplinary Team ModelInterprofessional Collaboration)

    Clinical/Team

    Leader

    Review Asuhan

    Secara kolaboratif

    melakukan sintesa& integrasi asuhan

    pasienLainnya

    KARS Dr.Nico Lumenta

    1. Patient Centered Care (PCC) Pasien adalah pusat pelayanan, Pasien adalah

    bagian dari tim2. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) diposisikan di sekitar pasien,dgn kompetensi

    yg memadai, sama pentingnya pada kontribusi profesinya, tugas mandiri, delegatif, kolaboratif, merupakan

    model Tim Interdisiplin3. Peran fungsi DPJP : sebagai Clinical Leader,melakukan Review, Sintesa , Integrasi

    asuhan pasien, Koordinasi (dapat oleh PPA lain)4. PCC merupakan pendekatan modern, inovatif, sudah menjadi trend globaldalam

    pelayanan RS

    Kewenangan Praktik

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    70/192

    Kewenangan Praktik

    dokter/dokter gigi di RS

    SertifikatKompetensi

    STR SIP

    SuratPenugasan

    Klinis

    (RKK)

    Kewenangan Praktik

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    71/192

    Kewenangan Praktik

    dokter/dokter gigi di layanan primer

    SertifikatKompetensi

    STR SIP ???

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    72/192

    Doing the thing right

    Doing the right thing

    Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    73/192

    Disiplin Profesional Dokter dan Dokter Gigi

    Perkonsil no 4 tahun 2011

    adalahketaatan terhadap aturan- aturan dan/atauketentuan penerapan keilmuan dalampelaksanaan praktik kedokteran.

    Pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan Dokter

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    74/192

    Gigi sebagaimana dimaksud pada Perkonsil 4 tahun

    2011 pasal 3 ayat (1) terdiri dari 28 bentuk:

    Pelanggaran

    disiplin

    Tidak/kurangKompeten

    Perilakutercela

    Kelalaian

    profesional

    Dapat dikelompokan dalam 3 katagori

    l k k P k ik K d k d id k k

    kompetensi

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    75/192

    a. melakukan Praktik Kedokteran dengan tidak kompeten;

    b. tidak merujuk pasien kepada Dokter atau Dokter Gigi lain

    yang memiliki kompetensi yang sesuai;c. mendelegasikanpekerjaan kepada tenaga kesehatan

    tertentu yang tidak memiliki kompetensi untuk

    melaksanakan pekerjaan tersebut;

    d. menyediakanDokter atau Dokter gigi pengganti

    sementara yang tidak memiliki kompetensi dan

    kewenangan yang sesuai atau tidak melakukan

    pemberitahuan perihal penggantian tersebut;e. menjalankan Praktik Kedokteran dalam kondisi tingkat

    kesehatan fisik ataupun mental sedemikian rupa

    sehingga tidak kompeten dan dapat membahayakan

    pasien;

    Kelalaian profesional

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    76/192

    f. tidak melakukan tindakan/asuhan medis yang memadai padasituasi tertentu yang dapat membahayakan pasien;

    g. melakukanpemeriksaan atau pengobatan berlebihan yangtidak sesuai dengan kebutuhan pasien;

    h. tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis, dan memadai(adequate information) kepada pasien atau keluarganya dalam

    Praktik Kedokteran;i. melakukan tindakan/asuhan medis tanpa memperoleh

    persetujuan dari pasien atau keluarga dekat, wali, ataupengampunya;

    J. tidak membuat atau tidak menyimpan rekam medis dengansengaja;

    k. melakukan perbuatan yang bertujuan untuk menghentikankehamilanyang tidak sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku;

    Kelalaian profesional

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    77/192

    l. melakukan perbuatan yang dapat mengakhiri kehidupan pasien

    atas permintaan sendiri atau keluarganya;

    m. menjalankan Praktik Kedokteran dengan menerapkan

    pengetahuan, keterampilan, atau teknologi yang belum diterima

    atau di luar tata cara Praktik Kedokteran yang layak;

    n. melakukan penelitian dalam Praktik Kedokteran dengan

    menggunakan manusia sebagai subjek penelitian tanpa

    memperoleh persetujuan etik (ethical clearance)dari lembaga

    yang diakui pemerintah;

    o. tidak melakukan pertolongan darurat atas dasar

    perikemanusiaan, padahal tidak membahayakan dirinya, kecuali

    bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu

    melakukannya;

    Kelalaian profesional

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    78/192

    p. menolak atau menghentikan tindakan/asuhan medis atau tindakan pengobatan terhadap pasien tanpa

    alasan yang layak dan sah sesuai dengan ketentuan etika

    profesi atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    q. membuka rahasia kedokteran;r. membuat keterangan medis yang tidak didasarkan kepada

    hasil pemeriksaan yang diketahuinya secara benar dan

    patut;

    s. turut serta dalam perbuatan yang termasuk tindakanpenyiksaan (torture)atau eksekusi hukuman mati;

    Kelalaian profesional

    Perilaku tercela

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    79/192

    t. meresepkanatau memberikan obat golongan narkotika,psikotropika, dan zat adiktiflainnya yang tidak sesuai

    dengan ketentuan etika profesi atau peraturan perundang-

    undangan yang berlaku;

    u. melakukan pelecehan seksual, tindakan intimidasi, atautindakan kekerasanterhadap pasien dalam penyelenggaraan

    Praktik Kedokteran;

    v. menggunakan gelar akademik atau sebutan profesi yang

    bukan haknya;w. menerima imbalan sebagai hasil dari merujuk, meminta

    pemeriksaan, atau memberikan resep obat/alat kesehatan;

    Perilaku tercela

    Perilaku tercela

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    80/192

    x. mengiklankankemampuan/pelayanan atau kelebihan

    kemampuanl pelayanan yang dimiliki baik lisan ataupun tulisanyang tidak benar atau menyesatkan;y. adiksi pada narkotika,

    psikotropika, alkohol, dan zat adiktif lainnya;

    z. berpraktik dengan menggunakan surat tanda registrasi, surat

    izin praktik, dan/atau sertifikat kompetensi yang tidak sahatau berpraktik tanpa memiliki surat izin praktik sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    aa. tidak jujur dalam menentukan jasa medis;

    bb tidak memberikan informasi, dokumen, dan alat bukti lainnyayang diperlukan MKDKI I MKDKI-P untuk pemeriksaan atas

    pengaduan dugaan pelanggaran Disiplin Profesional Dokter dan

    Dokter Gigi;

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    81/192

    PRAKTIK

    KEDOKTERAN

    etik

    disiplin

    hukum

    ETIKA DOK DISIPLIN DOK HUKUM DOK

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    82/192

    1. BENTUK:

    1. PENYUSUN

    3. SANKSI

    4. PEMERIKSA

    KODE ETIK .

    KEDOKTERAN

    ORGANISASI

    PROFESI

    MORAL/HATI

    NURANINASEHAT/TEGURAN

    PENGUCILAN

    MKEK/ MKEKG

    (ANGGOTA ;

    PROFESI)

    ATURAN DISIPLIN

    NEGARA DAN KKI

    TEGURAN -

    REEDUKASICABUT STR /SIP

    MKDKI:

    (ANGGOTA ;

    - DOKTER

    - DOKTER GIGI

    - SARJANA HUKUM)

    UU, PP, PERMEN,

    KEPPRES DLL

    NEGARA (DPR +

    PEMERINTAH)

    PIDANA:

    DENDA/PENJARAPERDATA:

    GANTI RUGI

    ADMINISTRASI:

    PENCABUTAN

    KEPUTUSAN

    PENGADILAN:

    -NEGERI

    -TUN

    (ANGGOTA: HAKIM

    , SARJANA HUKUM)

    MAJELIS KEHORMATAN DISIPLIN PROFESI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    83/192

    MKDKIPengaduan

    Diterima Ditolak

    disidangkan

    Tidak melanggar melanggar disiplin

    disiplin rekomendasi :peringatan tertulis

    pencabutan STR

    sementara atau tetap

    Keputusan

    PERKONSIL 32

    2015

    KKI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    84/192

    Membuat keputusan :

    Pemberian Peringatan tertulisPencabutan STR sementara

    Bila lebih 3 bulan atau harus mengikuti

    pelatihan/magang di RS yang ditunjukKolegium/Perhimpunan profesi

    Salinan STR dapat diberikan untuk keperluan

    magang/pelatihanPencabutan STR tetap

    Pembinaan disiplin profesib k h k

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    85/192

    bukan hukuman

    PEMBINAAN

    Profesidokter

    OP

    KKI

    DINKES

    PENGAWALAN PROFESI

    MELINDUNGI MASYARAKAT

    KOODINASI PEMBINAAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    86/192

    KOODINASI PEMBINAAN

    DOKTERSEBAGAISUBJEK

    OP

    RS/FASYANKES

    DINKES/PEMERINTAH

    KKI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    87/192

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    88/192

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    89/192

    Komunikasi Efektif

    Dalam Praktik Kedokteran

    Dipersiapkan oleh

    Dr. Leila Mona Ganiem, S.Pd, M.Si

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    90/192

    B f t D i Akhi t

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    91/192

    Bermanfaat Dunia - Akhirat

    http://4.bp.blogspot.com/_PXsU6gxsJFw/TE2s6EBkI8I/AAAAAAAAAPI/_uE9qwzT0dU/s1600/Doctor.jpg

    http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSZCJ0fZ5ggRzxnFLAO--W-C1aZXu2x-hV4aULdUxMTWmlA128K2Ahttp://www.job-geek.com/wp-content/uploads/2008/11/out-fallview-surgeon.jpg http://www.rspondokindah.co.id/images/gigi.jpg http://www.obathipertensi.com/image/anakjenius/mencari-dokter-anak.jpg

    DOKTER/DOKTER GIGI ADALAH

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    92/192

    DOKTER/DOKTER GIGI ADALAH

    PAHLAWAN KESEHATAN

    https://reader009.{domain}/reader009/html5/0323/5ab3f5091de2c/5ab3f53d49d07.jpghttp://www.themoringa.com/images/Physician_2.jpg

    http://3.bp.blogspot.com/_OLk_oOmotBU/Sx205u0NByI/AAAAAAAABWA/4mWLHzly01M/s1600/Mengapa+Dokter+Bedah+Menggunakan+Baju+Warna+Hijau.jpg

    https://reader009.{domain}/reader009/html5/0323/5ab3f5091de2c/5ab3f53daf055.jpg

    http://media.vivanews.com/images/2010/01/25/84102_wanita_diperiksa_dokter.jpg

    http://www.drrodriguez.org/images/side_buttons/physician_image.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    93/192

    BagaimanaPraktik Kedokteran

    yang Baik?

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    94/192

    PROFESIONALISM

    EXCELL

    ENCE

    HUMAN

    ISME

    ACCOUNTABILITY

    ALTRU

    ISM

    ETHICAL & LEGAL UNDERSTANDINGCOMMUNICATION SKILL

    CLINICAL COMPETENCE

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    95/192

    SASARAN II :

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    96/192

    PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF

    Standar SKP II

    Rumah Sakit kembangkan peningkatan

    efektifitas komunikasi antar para pemberi

    pelayanan

    SASARAN II :

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    97/192

    PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF

    Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau

    hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh penerima

    perintah.

    Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau

    hasil pemeriksaan dibacakan secara lengkap oleh penerima

    perintah.

    Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi

    perintah atau yang menyampaikan hasil pemeriksaan.

    Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi

    keakuratan komunikasi lisan atau melalui telepon secara

    konsisten.

    Pemerintah Pusat danPemda

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    98/192

    BERSAMA KITA MENJAGANYA

    FAKULTASKEDOKTERAN

    RS PENDIDIKAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    99/192

    Mengapa Komunikasi

    Dokter-Pasien Penting

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    100/192

    Komunikasi menimbulkan kepercayaan

    http://i2.pcimg.org/news/u/2011/09/doctor-talking-with-patient-2.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    101/192

    Sakit ... ketidakpastian tinggi.

    Ketidakpastian menimbulkan stress

    Komunikasi mengurangi ketidakpastian

    http://newsimg.bbc.co.uk/media/images/45426000/jpg/_45426289_m540095-hospital_doctor_talking_to_patient_at_his_bedside-spl.jpg

    https://reader009.{domain}/reader009/html5/0323/5ab3f5091de2c/5ab3f544b68dc.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    102/192

    Komunikasi efektif dokter menimbulkan kemungkinan

    lebih besar pasien untuk sembuh

    (Hipokrates, 400 th sm)

    MANFAAT KOMUNIKASI EFEKTIF

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    103/192

    MANFAAT KOMUNIKASI EFEKTIF

    Lebih akurat, komprehensif dalam mendiagnosa

    Dapat mengumpulkan informasi masalah pasien dg

    komprehensif, relevan, akurat

    Mendeteksi emosi pasien dan merespon dg tepat Pasien lebih puas dan kurang cemas atas masalahnya

    Membuat pasien setuju dan mengikuti saran dokter

    http://www.welldyne.com/images/USSpecialtyCareImage.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    104/192

    Dokter yang cakap seharusnya juga komunikator yang cakap, memahami

    ketidakpastian pasien & keluarga.

    Dokter yang cakap, namun abai komunikasi dianggap arogan dan

    membahayakan kehidupan pasien dan kariernya sendiri(Babrow & Dinn, 2005)

    Kepedulian dokter mengurangi kecemasan, rasa sakit dan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan secara

    umum

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    105/192

    Komunikasi dokter

    pasien

    vital

    karena untuk

    memastikan dukungan terbaik

    dan pelayanan pada pasien

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    106/192

    Menyadari Peran Dokter

    Juga Diharapkansebagai

    Edukator

    Motivator

    Konselor

    http://fotosa.ru/stock_photo/Corbis_RF/p_2539560.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    107/192

    DOKTER TANGANI TUBUH PASIEN.

    TANPA KOMUNIKASI DOKTER MENGALAMI

    HAMBATAN DALAM TUGASNYA

    PERGESERAN PARADIGMA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    108/192

    PERGESERAN PARADIGMA

    Pendekatan Berfokus pada Dokter

    Menjadi

    Pendekatan Berfokus pada Pasien

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    109/192

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    110/192

    Menghindari dan Meminimalisir dampakProfesional Misconduct

    http://www.nottingham.ac.uk/News/pressreleases/2010/April/774large440x124.jpg

    HASIL RISET

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    111/192

    HASIL RISET

    Dokter yang di training skill komunikasi

    lebih bagus dalam melakukan diagnosa

    daripada yang tidak dilatih

    PENGALAMAN MAHASISWA KEDOKTERAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    112/192

    SEBELUM TRAINING KOMUNIKASI

    Mereka tidak memperoleh semua informasiyang diperlukan dari pasien

    Lupa bertanya tentang pengaruh penyakit

    pasien pada dirinya dan keluarganya Gagal memperhatikan dan merespon sinyal

    verbal dan nonverbal dari pasien

    Pasien kelihatan bosan ketika diinterview

    REALITASNYA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    113/192

    REALITASNYA

    Komunikasi

    Dokter-Pasien

    kurang diterapkan

    dengan baik

    PENGADUAN MKDKI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    114/192

    PENGADUAN MKDKI

    Lebih dari 350 Pengaduan hingga November2015

    Lebih dari 50% terkait masalah komunikasi.

    TUNTUTAN PASIEN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    115/192

    TUNTUTAN PASIEN

    Masalah komunikasi: Pasien merasa ditinggalkan bila terjadi sesuatu hal

    yang salah

    Pandangan pasien terdevaluasiKurang informasi

    Perspektif pasien tidak dimengerti

    ISU KOMPLAIN TERBESAR

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    116/192

    ISU KOMPLAIN TERBESAR

    Dokter tidak mendengarkan

    Dokter tidak memberi informasi

    Dokter kurang memperlihatkan kepedulian

    atau kurang respek pada pasien

    MENYAMPAIKAN BERITA BURUK

    http://www.spartanburgregional.com/RegionalHospice/PublishingImages/hospice%20doctor-patient.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    117/192

    MENYAMPAIKAN BERITA BURUK

    Dokter kerap gagal karena

    Tidak pernah diajarkan

    Tidak punya persiapan

    Tidak punya pengalaman

    Percaya bahwa berita buruk bisa berdampak dirinya dimusuhi

    Khawatir pasien kehilangan harapan

    https://reader009.{domain}/reader009/html5/0323/5ab3f5091de2c/5ab3f54fc8577.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    118/192

    Kenyataannya

    Pasien khawatir dan tertekan

    Pasien lebih puas pada dokter yang menyatakan kebenaran

    TANTANGAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    119/192

    TANTANGAN

    600.000 masyarakat Indonesia

    berobat ke luar negeri setiap tahunnya

    (kebanyakan ke Malaysia dan Singapura).

    TETANGGA KITA, PESAING KITA.

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    120/192

    TETANGGA KITA, PESAING KITA.

    PERSEPSI RESPONDEN TERKAIT DOKTER (

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    121/192

    ALASAN BEROBAT KE LUAR NEGERI)

    Faktor

    Keyakinan kemampuan dokter menangani

    masalah/penyakit yang diderita

    34,50%

    Kemudahan menemui dokter yang diinginkan 29,50%

    Transparansi hasil diagnosa (penjelasan tentang

    penyakit yang diderita)

    19,00%

    Keramahtamahan dokter 23,50%

    ALASAN PASIEN PINDAH DOKTER

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    122/192

    Dokter tidak menyediakan waktu yang cukup untuk pasien 51

    Dokter tidak ramah 42

    Dokter tidak menjawab pertanyaan dengan jujur dan lengkap 40

    Dokter kurang berpengetahuan dan kurang kompeten 37

    Dokter tidak memperlakukan pasien dengan hormat 27

    Dokter tidak selalu ada ditempat bila diperlukan 27

    (Nazario, 1992,B1)

    (Human Communication 2 Steward Tubs & Moss, terj 2000, h. 10)

    PENTINGNYA PEMBELAJARAN BERKESINAMBUNGAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    123/192

    Ketika Pendidikansudah diajarkan,

    Mengapaharus diingatkan kembali?

    MANUSIA PENGHAYAT NILAI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    124/192

    Secara profesional dokter dan dokter gigi perlumenghayati peran profesionalnya

    https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSatX26xmrbCMFovyOR6n6nNy5JEL2Wt1auZ9xIJeqVC-dVhaP8

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    125/192

    Kita akan membahas

    KOMUNIKASI DOKTER - PASIEN

    https://reader009.{domain}/reader009/html5/0323/5ab3f5091de2c

    PERAN KOMUNIKASI

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    126/192

    MeyakinkanMembangun dan mempertahankan hubungan

    Menyampaikan perasaan

    MembujukMembuat keputusan

    Memberikan informasi

    Mengurangi stress

    Menyelesaikan masalah

    KOMUNIKASI EFEKTIF

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    127/192

    DALAM KOMUNIKASI TERDAPAT

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    128/192

    Dimensi Isi

    Dimensi Hubungan

    KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    129/192

    Praktikal menjadi sembuh

    Personal disayang, dihargai, diminta

    persetujuannya, didengarkan dan dianggap

    keluhannya, diperhatikan, ditingkatkan hargadirinya, dihormati rahasianya..

    PRINSIPNYA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    130/192

    Komunikasi sama makna

    https://reader009.{domain}/reader009/html5/0323/5ab3f5091de2c/5ab3f55ab75d5.jpg

    DOKTER MENDENGARKAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    131/192

    Perlu berkonsentrasi dan memperhatikanpernyataan pasien.

    Memastikan apa yang dimaksud oleh pasien,

    Sesekali membuat pertanyaan atau pernyataanklarifikasi.

    PERLUNYA PERAN AKTIF DOKTER

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    132/192

    Ada Kesenjangan informasi dan pengetahuanyang ada antara dokter dan pasien,

    Dokter proaktif pastikan apakah pasien benar-

    benar memahami pesan yang telahdisampaikannya.

    Check Recheck (Pastikan Konfirmasi)

    CONTOH: INFORMED CONSENT

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    133/192

    Dokter berasumsi pasien/keluarga paham

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    134/192

    Hal Terkait Komunikasi

    Yang Perlu Ditingkatkan

    Dokter-Dokter Gigi

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    135/192

    Proses

    Interaksi

    http://blstb.msn.com/i/DB/88876BDC84B0302A8D26A34AA5F6BE.jpg

    Sambut

    P j l M l h P i D k

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    136/192

    Periksa - Diskusi

    Sampaikan Info - Penuhi Kebutuhan

    Tutup dengan Nyaman

    Perjelas Masalah Pasien - Dengarkan

    Interaksi dokter-pasien

    MEMAHAMI KOMUNIKAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    137/192

    KETIKA MENGINTERVIEW

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    138/192

    Hangat dan simpatik

    Mudah diajak bicara

    Memperkenalkan diri

    Tampak percaya diri

    Mendengarkan pasien dan memberi respon ucapan pasien

    Bertanya yang mudah dimengerti

    http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQEs-hlwzNrnTOefk8Q-j3xaHG5nF17c6qXpeftQYEbQn7GCF8c

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    139/192

    23% pasien punya kesempatan menuntaskan penjelasannya

    69% kunjungan pasien, dokter melakukan interupsi, mengarahkanpasien pada penyakit tertentu.

    Rata-rata dokter memotong pembicaraan, setelah pasien mereka berbicara

    hanya 18 detik (Taylor, 1999) di Indonesia mungkin lebih besar karena

    paternalistik

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    140/192

    75 orang tidak

    Efektif dalam

    Mendengarkan

    KETIKA BERBICARA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    141/192

    MENGUASAI KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN

    BERITA BURUK

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    142/192

    BERITA BURUK

    Dokter kerap gagal Tidak pernah diajarkan

    Tidak punya persiapan

    Tidak punya pengalaman

    Percaya bahwa berita buruk bisa berdampak dirinya

    dimusuhi

    Khawatir pasien kehilangan harapan

    http://www.executivehm.com/media/media-news/news-thumb/100609/patient-communication.jpg

    KENYATAANNYA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    143/192

    Jika tidak disampaikan, pasien khawatir dan tertekan Lebih puas pada dokter yang menyatakan kebenaran

    http://www.assistnews.net/images10/mi%20Physician-Patient%20Healing%20Relationship_320x213.jpg

    SENSITIF PADA NONVERBAL & BUDAYA

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    144/192

    Menggelengkan atau menganggukkan kepala tidak selalu

    berarti ya atau tidak.

    Njeh beramakna beragam

    https://reader009.{domain}/reader009/html5/0323/5ab3f5091de2c/5ab3f564e8a4b.jpg

    http://getbetterhealth.com/wp-content/uploads/2010/09/doctor-with-hand-on-hand-of-female-alcoholic-going-through-detox.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    145/192

    Kebutuhan pasien akan sentuhan tidak dipenuhi oleh profesional

    medis

    (Kreps dan Thornton, 1992)

    Pijatan dan sentuhan oleh dokter dan perawat menghasilkan efek

    positif pada pasien yang dirawat di rumah sakit

    (Knapp dan Hall, 2002)

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    146/192

    Apakah meja membatasi dokter dan pasien ketika konsultasi?

    Meja ditiadakan, 55,4% pasien duduk santai

    Meja tersedia, 10,8% pasien duduk santai (Rich, 1974)

    http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRy_ilDmRDGtWnAuZ4X2iFfcLOUOBF4hhl-lp0mC63HaO9WnJ61

    http://www.infoviagra.net/wp-content/uploads/2008/08/doctor-patient.jpg

    Cara Bicara

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    147/192

    (suara)

    http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2006/09/doctorpatient270906_228x324.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    148/192

    Beberapa Profesional Misconduct

    http://www.nottingham.ac.uk/News/pressreleases/2010/April/774large440x124.jpg

    BEBERAPA PERILAKU PERSONAL PENYEBAB TERJADINYA PROFESSIONAL

    MISCONDUCT

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    149/192

    1. Rasa malas, kurang berhati-hatiGagal meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

    2. Arogan, merusak profesionalisme dengan cara:

    - Mengurangi kemampuan berfikir objektif

    - Sulit berempati- Over Confidence

    3. Keserakahan pada kekayaan

    - Motivasi utama adalah uang

    - Manifestasi: - pemeriksaan/pengobatan berlebihan

    - self referral

    - Terima komisi dari industri farmasi, askes, dokter rujukanDiambil dari Presentasi: dr. Merdias Almatsier, Sp. S(K)

    LANJUTAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    150/192

    4. Membuka rahasia medis5. Tidak jujur: curang, penipuan

    6. Diskriminasi pasien

    7. Penyalahgunaan kewenangan profesional(professional abuse)

    8. Gangguan fisik-mental

    9.

    Keterampilan komunikasi yang buruk

    Diambil dari Presentasi: dr. Merdias Almatsier, Sp. S(K)

    EKSPEKTASI PASIEN TERHADAP DOKTER

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    151/192

    Primer: kompetensi klinis

    Sekunder: perilaku

    Baik hati

    Respectful (hormat)

    Sopan

    Bersungguh-sungguh

    Perhatian

    Mampu berkomunikasi efektif

    Diambil dari Presentasi: dr. Merdias Almatsier, Sp. S K)

    DATA HASIL PENELITIAN (USA)

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    152/192

    1. Terdapat eskalasi peningkatan tuntutanmalpraktik

    2. Terdapat peningkatan biaya pertanggung

    jawaban (liability cost) praktik kedokteran

    Diambil dari Presentasi: dr. Merdias Almatsier, Sp. S(K)

    RESPON DOKTER YANG SERING TERJADI SETELAH SUATU ERROR

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    153/192

    Dokter tidak memberi tahu pasien, atau

    Dokter memberi informasi minimal tentang

    error

    Dokter menghindari pasien

    Diambil dari Presentasi: dr. Merdias Almatsier, Sp. S(K)

    RESPON DOKTER SEHARUSNYA SETELAH TERJADI MEDICAL ERROR

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    154/192

    1. Menjelaskan (disclose) kepada pasien2. Minta maaf (apologize)

    Permintaan maaf:

    - mengakui adanya error + konsekwensi nya- mengambil tanggung jawab

    - menyampaikan penyesalan telah

    menyebabkan cedera- berjanji tidak mengulanginya

    Diambil dari Presentasi: dr. Merdias Almatsier, Sp. S(K)

    MENGAPA DOKTER TIDAK MENGHADAPI

    PASCA MEDICAL ERROR

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    155/192

    PASCA MEDICAL ERROR

    Khawatir dituntut malpraktik

    Khawatir rusaknya reputasi dokter

    budaya

    http://peltzwalker.com/wp-content/uploads/2015/01/shutterstock_69634615-300x201.jpg

    DAMPAK PENGUNGKAPAN ERROR DAN PERMINTAAN MAAF

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    156/192

    Hasil penelitian1. Menurunkan tindakan menyalahkan (blame) dan

    marah

    2. Meningkatkan trust pada dokter3. Meningkatkan relationship

    4. Menurunkan potensi risiko tuntutan malpraktik

    5. Memudahkan penyelesaian klaim pasien

    KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    157/192

    70-80% tuntutan malpraktik berkaitandengan kegagalan komunikasi

    Masalah komunikasi:

    Pasien merasa ditinggalkan bila terjadi sesuatuhal yang salah

    Pandangan pasien terdevaluasi

    Kurang informasi

    Perspektif pasien tidak dimengerti

    KOMUNIKASI BURUK

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    158/192

    Faktor utama: Terjadinya tuntutan malpraktik

    Menurunnya penghargaan pada dokter

    http://www.go4healthylife.com/content_images/dokter%20pasien(2)_thumbmedium.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    159/192

    Kesimpulan

    PRAKTIK KEDOKTERAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    160/192

    Melibatkan etik dan moral yang tinggi.

    Membutuhkan keahlian yang terus menerus

    harus ditingkatkan mutunya

    Kemampuan komunikasi adalah bagian besar

    yang perlu ditingkatkan senantiasa oleh dokter

    dan dokter gigi

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    161/192

    Komunikasi efektif dapat cegah medical error Pengungkapan (disclosure) setelah terjadinya

    medical error dapat cegah tuntutan malpraktik

    http://thepresidentpostindonesia.com/wp-content/uploads/2012/10/Dokter-Pasien.jpg

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    162/192

    Wahai

    Dokter

    Dokter Gigi Indonesia,

    Berkomunikasilah

    MARI KITA BERSAMA MENDUKUNGNYA

    Pemerintah Pusat danPemda

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    163/192

    FAKULTASKEDOKTERAN

    RS PENDIDIKAN

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    164/192

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    165/192

    Hubungan Kemitraan AntaraPasien dan Dokter

    Indah Suksmaningsih

    Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)

    Pelayanan Kesehatan

    Memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    166/192

    Memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

    terjangkau merupakan hak dasar warganegara

    Banyak unsur yang terlibat: manajemen rumah sakit, tenaga

    kesehatan, tenaga administrasi, unit penunjang lainnya

    Pelayanan kesehatan perlu perlakuan khusus: ketelitian,

    ketepatan, etika

    Sistem pembiayaan kesehatan masih belum memberijaminan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

    Kesenjangan pengetahuan (penyakit, pengobatan, obat)

    antara dokter dan pasien masih sangat lebar

    Kesenjangan, ketidaktahuan, minimnya komunikasi ketidakpuasan pasien

    Perangkat Hukum

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    167/192

    UU Dasar 1945 dan perubahannya UU Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999)

    UU Praktik Kedokteran (UU No. 29/2004)

    UU Kesehatan (UU No. 36 tahun 2009)

    UU Rumah Sakit (UU No. 44 tahun 2009)

    UU Pelayanan Publik (UU No. 25 tahun 2009)

    Peraturan Pemerintah dan Peraturan/Keputusan

    Menteri lainnya

    UU Perlindungan Konsumen

    Hak atas kenyamanan, keamanan, keselamatan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    168/192

    y , , Memperoleh tindakan medis yang tepat (waktu dan jenis

    penanganan) sesuai kebutuhan medis Memperoleh pelayanan serta diperlakukan tidak menyalahi adat,

    budaya, serta agama yang dianutnya

    Sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi

    Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur Kondisi kesehatan

    Diagnosa

    Rencana tindakan termasuk manfaat dan risiko

    Potensi kejadian yang tidak diharapkan

    Alternatif tindakan termasuk risiko Biaya dan waktu

    UU Perlindungan Konsumen Hak untuk memilihsetelah informasi diperoleh dengan

    lengkap

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    169/192

    lengkap

    Sarana/tenaga kesehatan, tindakan Second opinion

    Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya

    Partisipasi dalam pengambilan keputusan

    Pemberian persetujuan tindakan

    Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan

    Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan upaya preventif dan paradigma sehat

    Hak untuk diperlakukan dan dilayani dengan benar dan

    terbebas dari perlakuan diskriminatif Hak untuk dihargai, dijaga privasi dan kerahasiaan

    Hak untuk mendapatkan kompensasi dan ganti rugi

    UU Kesehatan Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    170/192

    g g yberkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan

    menghormati hak pasien Standar profesi merupakan pedoman

    Harus menghormati hak pasien

    Hak atas informasi,

    Hak memberikan persetujuan,

    Hak atas rahasia kedokteran, Hak atas pendapat kedua

    Hak atas ganti rugi karena kesalahan atau kealpaantenaga medis

    SE Ditjen Pelayanan Medik: Hak mendapatkan informasi yang lengkap atas pelayanan;

    Hak mendapatkan pelayanan rumah sakit yang bermutudan manusiawi

    UU Praktik Kedokteran

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    171/192

    Hak untuk mendapatkan penjelasan secara lengkap

    Hak untuk meminta pendapat kedua

    Hak untuk mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhanmedis

    Hak untuk menolak tindakan medis

    Hak untuk mendapatkan isi rekam medis Hak mendapat penjelasan sebelum persetujuan tindakan

    medis:

    Diagnosa dan rencana tindakan

    Tujuan tindakan medis Risiko tindakan medis yang mungkin terjadi

    Alternatif tindakan medis dan risikonya

    UU Rumah Sakit Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang

    berlaku di RS

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    172/192

    Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien

    Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpadiskriminasi

    Memperoleh layanan kesehatan yang bermutusesuai denganstandar profesi dan standar prosedur operasional

    Memperoleh layanan yang efektif dan efisiensehingga pasienterhindar dari kerugian fisik dan materi

    Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannyadan peraturan yang berlaku di RS

    Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepadadokter lain yang mempunyai SIP baik di dalam maupun di luar RS

    Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit termasuk data-datamedisnya

    Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakanmedis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dankomplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis tehadap tindakanyang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan

    UU Rumah Sakit

    Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    173/192

    Memberikan persetujuanatau menolak atas tindakan yang akandilakukan oleh tenaga kesehatan

    Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

    Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yangdianutnya selama tidak mengganggu pasien lain

    Memperoleh keamanan dan keselamatanselama dalam perawatan

    Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan RS terhadap

    dirinya Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan

    agama dan kepercayaannya

    Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan

    Menggugat dan atau menuntut RS apabila RS diduga memberikanpelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik perdata ataupun

    pidana Mengeluhkan pelayanan RS yagn tidak sesuai dengan standar

    pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

    Bebas

    memilih

    dokter dan

    petugas

    Bebas memilih

    unit layanan

    kesehatan yang

    dit k

    5

    76

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    174/192

    HAK

    PASIENBebas dariperlakuandiskriminatif

    Memperoleh

    informasi danpendidikan kesehatan

    sebagai bagian dari

    hak atas informasi

    petugas

    kesehatan

    Memahami isi

    persetujuan ijin pasien

    (informed consent)

    Dihargai, dilindungi

    dan dijaga hakpribadinya, mendapat

    perlakuan yang baik

    Hak untukmengadu atas

    kerugianHak untuk

    mendapatkan

    ganti rugi

    ditawarkan

    3

    2

    9

    4

    8

    Tanggung Jawab Pasien

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    175/192

    Memahami hak-haknya Memahami tujuan dan biaya pemeriksaan serta

    perlakuan yang akan diberikan

    Memberikan informasi yang lengkap, akurat dan jujur,

    termasuk bila sedang dalam perawatan dokter lain

    Mengikuti proses pengobatan dan anjuran yang

    diberikan

    Bekerja sama dengan dokter selama proses pengobatan

    Menepati perjanjian pertemuan dengan dokter

    Etikatidak saja bicara mengenai tata

    aturan atau tata krama, tetapi mengenai

    pengambilan keputusan yang baik

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    176/192

    Berbagai kepentingan : Sebagai pegawai rumah sakit

    Sebagai pelayan publik Sebagai warga negara yang

    membutuhkan pendidikan dankeamanan secara sosial/ekonomi

    pengambilan keputusan yang baik

    Dokter dan Tenaga

    Kesehatan lain

    Sumpah

    Pasien

    Tujuan utama pelayanan kesehatan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    177/192

    Pemerataan pelayanankesehatan secara adil bagiseluruh warga negara

    Kebebasan klinis danekonomis bagi penyediapelayanan kesehatan

    Pengawasan anggaran dan

    biaya pada seluruhpengeluaran pelayanankesehatan

    Konsumen

    PenyediaJasa

    Kesehatan

    Pemerintah

    1

    2

    3

    4 Kategori Permasalahan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    178/192

    Konsumen penyedia jasa :1. Product knowledge

    2. Business Process

    3. Infrastructure4. Human Resource

    14

    Product Knowledge

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    179/192

    Treatment operasi kanker :1. Disinar X Ray

    2. Dikemo

    3. Disinar dan di X Ray

    15

    Business Process

    CONTOH

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    180/192

    Kasus pesanan gambar rontgen antara

    dokter dan radipografer tidak sesuai. Yangrugi konsumen karena harus rontgen lagi dan

    dikenakan biaya

    16

    CONTOH

    KASUS 1

    CONTOH

    KASUS 2

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    181/192

    Hasil foto tidak standar. Konsumen tidak

    tahu ketika dokter menerima gambar fotoyang tidak standar

    17

    KASUS 2

    CONTOH

    KASUS 3

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    182/192

    Dalam proses rontgen harus ada

    perlakuan yang dilakukan oleh penatarongten yang namanya Contrast.

    Ternyata alergi pada pasien. Pasien harus

    mengeluarkan biaya tambahan untuk

    alergi

    18

    KASUS 3

    Peran Lembaga Konsumen

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    183/192

    Mengkritisi kebijakan atau perlakuan yang

    mengabaikan hak-hak konsumen

    Menyuarakan kepentingan konsumen

    Menggalang kekuatan konsumen

    Proses pemberdayaan konsumen

    tahu sadar bertindak

    berkelompok

    Lembaga Penyelesaian SengketaUU Perlindungan Konsumen

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    184/192

    Lembaga Perlindungan Konsumen SwadayaMasyarakat (LPKSM) Didorong untuk dibentuk sebagai inisiatif masyarakat

    Sekitar 150 LPKSM di seluruh Indonesia

    Fokus kegiatan bervariasi tergantung kemampuan danSDM organisasi

    Tugas LPKSM Menyebarkan informasimeningkatkan kesadaran

    masyarakat

    Membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya menerima pengaduan

    Melakukan pengawasan pelaksanaan perlindungankonsumen

    Lembaga Penyelesaian Sengketa

    UU Praktik Kedokteran: apabila merasa dirugikan akibat

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    185/192

    UU Praktik Kedokteran: apabila merasa dirugikan akibat

    tindakan praktik kedokteran dapat melaporkan ke MajelisKehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

    Pengaduan dapat dilakukan secara tertulis ataupun

    secara langsung

    Keputusan MKDKI mengikat

    dokter tidak bersalahatau dikenai sanksi disiplin

    Tidak menghilangkan hak untuk melaporkan atau

    menggugat

    Apabila ada dugaan pelanggaran etik dapat melaporkanke Majelis Kehormatan Etik KedokteranOrganisasi

    Profesi

    B d P l i S k t K (BPSK)

    Lembaga Penyelesaian SengketaUU Perlindungan Konsumen

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    186/192

    Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Diamanatkan dibentuk pemerintah di level pemerintahan

    kota/kabupaten

    Terdiri dari unsur pemerintah, konsumen, dan pelakuusaha

    Sampai saat ini baru sekitar 40 BPSK yang terbentuk

    Tujuan: penyelesaian sengketa di luar pengadilan Tugas:

    Penanganan dan penyelesaian sengketa konsumenmediasi, arbitrasi atau konsiliasi

    Memutuskan dan menetapkan ada tidaknya kerugian

    konsumen Menjatuhkan sanksi terhadap pelanggar

    Putusan bersifat final dan mengikat

    Lembaga Penyelesaian SengketaUU Perlindungan Konsumen

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    187/192

    Badan Perlindungan Konsumen Nasional Ada di tingkat nasional dan bertanggung jawab pada

    Presiden

    Fungsi: memberi saran masukan dan pertimbangan terkait

    upaya perlindungan konsumen

    Tugas:

    Memberi rekomendasi kebijakan

    Melakukan penelitian

    Menerima pengaduan

    Menyebarkan informasi

    Mendorong berkembangnya LPKSM

    Lembaga Penyelesaian Sengketa

    Selain karena kesalahan dan kelalaian tenaga medis,

    k t d kt i d t t j di k k

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    188/192

    sengketa dokter-pasien dapat terjadi karena kurangnya

    komunikasi antara dokter dan pasien

    Salah satu kewajiban dokter adalah memberikan informasi

    yang jelas terkait kondisi, penyakit, rencana tindakan serta

    kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan, termasuk

    memastikan apakah pasien memahami seluruh penjelasandokter

    Belum ada institusi yang secara khusus menangani keluhan

    dan ketidakpuasan pasien

    Belum ada tempat penyelesaian sengketa khusus pelayanan

    medis

    Ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan dokter dapat

    disampaikan dan diselesaikan dalam beberapa cara

    Permasalahan Konsumen Layanan Medik

    No Permasalahan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    189/192

    1 Pelayanan Rumah Sakit mengecewakan

    2 Tidak ada informasi mengenai penggunaan obat selama

    dalam perawatan

    3 Akibat/efek samping dari tindakan medis yang dilakukan

    oleh pihak dokter di RS

    4 Kelalaian petugas RS

    5 Informasi yang diberikan oleh dokter tidak benar

    6 Penggunaan obat oleh dokter yang tidak sesuai denganaturan pemakaian dari pabrik

    Sumber : Bidang Pengaduan YLKI

    Survei Pelayanan Dokter 2009 Keluhan terkait pelayanan dokter

    Ketidakjelasan jam praktik dokter di rumah sakit

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    190/192

    Ketidakjelasan jam praktik dokter di rumah sakit

    Waktu konsultasi yang terlalu singkat Dokter tidak memberi penjelasan yang cukup

    Dokter minta pasien melakukan pemeriksaan yang

    berlebihan

    Dokter enggan memberikan obat generik

    Keluhan terkait pelayanan sarana kesehatan

    Perilaku diskriminatif pada pasien miskin

    Ketidakjelasan cakupan pelayanan asuransi Hak dan kewajiban pasien ditempelkan di ruang

    tunggu

    Penutup Dalam menindaklanjuti ketidakpuasan dan keluhan pasien,

    seharusnya tidak dengan cara defensif, tetapi menunjukkan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    191/192

    y g p jupaya memperbaiki pelayanan

    Kepuasan pasien terhadap respon yang diberikan sarana dantenaga kesehatan akan sangat menentukan persepsi pasienterhadap rumah sakit dan dokter

    Perlu ada regulasi yang mewajibkan setiap sarana pelayanankesehatan mempunyai tempat penyelesaian pengaduan yang

    independen, sekurang-kurangnya memuat: Ada bagian dan personel yang bertanggung jawab

    Mekanisme penerimaan dan penanganan termasuk jangka waktupenyelesaian

    Memberikan laporan penanganan dan hasil penanganan

    Memberikan laporan periodik pada Departemen Kesehatan

    Asosiasi sarana kesehatan atau institusi pemerintah terkaitdapat membentuk institusi penyelesaian sengketa alternatiftempat penyelesaian sengketa di luar pengadilan

  • 7/24/2019 kredensial kedokteran Materi_Koordinasi_Sistem_Pembinaan_-_16_November_2015.pdf

    192/192

    TERIMA KASIH