kebijakan komite & kredensial keperawatan dalam upaya

41
Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya Mendukung keberhasilan Akreditasi KARS 2012 dan JKN 2014 Oleh : Yuti Suhartati, S.Kp., M.Kes DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Disampaikan pada Workshop Komite Keperawatan dan Kredensial Keperawatan Wisma Harapan Kita Bidakara Jakarta, 13 Juni 2014 1

Upload: others

Post on 09-Apr-2022

22 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Kebijakan Komite &

Kredensial Keperawatan

dalam Upaya Mendukung

keberhasilan Akreditasi

KARS 2012 dan JKN 2014

Oleh : Yuti Suhartati, S.Kp., M.Kes

DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK

DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Disampaikan pada Workshop Komite Keperawatan dan Kredensial Keperawatan

Wisma Harapan Kita Bidakara Jakarta, 13 Juni 2014 1

Page 2: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

OUTLINE

1. JKN

2. AKREDITASI KARS 2012

3. KOMITE KEPERAWATAN

4. KREDENSIAL KEPERAWATAN

5. PENUTUP

2

Page 3: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

1.JKN

3

Page 4: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

1. Tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014 adalah: PBI Jaminan

Kesehatan, Peserta Askes, Peserta jaminan pemeliharaan kesehatan

Jamsostek, dan Peserta ASABRI

2. Tahap Kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai

peserta BPJS Kesehatan paling lambat 1 Januari 2019

Jaminan Kesehatan Nasional (1)

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar

peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap

orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Perpres No.12/2013 ttg JKN pasal 1

Perpres No.12/2013 ttg JKN Pasal 6

Ke

pe

sert

aa

n

1. Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan; dan

2. Bukan PBI Jaminan Kesehatan : Pekerja Penerima Upah, Pekerja

Bukan Penerima Upah, Bukan Pekerja dan anggota keluarganya

Perpres No.12/2013 ttg JKN pasal 2,3,4

Page 5: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Ke

nd

ali

Mu

tu

Pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan

harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada

aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian

dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya

Penerapan sistem kendali mutu pelayanan Jaminan

Kesehatan dilakukan secara menyeluruh meliputi pemenuhan

standar mutu Fasilitas Kesehatan,

memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai

standar yang ditetapkan, serta pemantauan terhadap luaran

kesehatan Peserta.

Perpres No.12/2013 ttg JKN pasal 42

Jaminan Kesehatan Nasional (3)

Page 6: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

PARA PELAKU

JAMINAN KESEHATAN SOSIAL

PROVIDER PESERTA/PASIEN

BPJS KES

Pelayanan Kesehatan KOMPREHENSIF

Prospektif Pembayaran

iuran

Paket Benefit

PENYELENGGARAAN : NIRLABA, DANA AMANAH PORTABILITAS , PROFESIONAL,

BERKEADILAN, SOLIDARITAS SOSIAL,

MENDORONG : PENERAPAN SPM, STANDAR/MUTU, TARIF, WIN-WIN

SOLUTION, RS TIDAK DIRUGIKAN, YANKES LEBIH FAIR,

KOMPETISI/PERSAINGAN USAHA

JAM. KESEHATAN

TERKENDALI

KONTRAK /MOU

TELAAH UTILISASI

KONTROL,

PENGAWASAN

STANDAR,DSB

Regulator

Page 7: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

❶ Sustainibilitas Operasionalisasi Manfaat ❷ Pemenuhan kebutuhan medik peserta ❸ Kehati-hatian dan transparansi pengelolaan

Sistem Pelayanan Kesehatan

(Health Care Delivery System)

Sistem Mutu Pel. Kesehatan

(Health Care Quality System)

Sistem Pembayaran

(Health Care Payment System) • Penyempurnaan • Pengembangan

Sasaran Pelayanan Kesehatan BPJS

BPJS

Pelayanan efektif dan efisien

Page 8: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

ASPEK PELAYANAN KESEHATAN

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

RENCANA AKSI

PENGEMBANGAN

FASKES, NAKES,

SISTEM RUJUKAN

DAN

INFRASTRUKTUR

Kajian berkala tahunan elijibilitas Faskes, kredensialing, kualitas layanan dan

penyesuaian besaran pembayaran harga keekonomian

Implementasi, pemantauan dan penyempurnaan sistem rujukan

dan telaah utilisasi

• Distribusi belum

merata

• Kualitas bervariasi

• Sistem rujukan

belum optimal

• Sistem Pembayaran

belum optimal

-Perluasan dan

Pengembangan

faskes dan nakes

secara

komprehensif

-Evaluasi dan

penetapan

pembayaran

•Jumlah mencukupi

• Distribusi merata

• Sistem rujukan

berfungsi optimal

• Pembayaran

dengan cara

prospektif dan

harga keekonomian

untuk semua

penduduk

KEGIATAN-KEGIATAN:

Implementasi Rencana Aksi: pengembangan faskes, nakes,

sistem rujukan dan infrastruktur lainnya.

Penyusunan

Standar,

prosedur dan

pembayaran

faskes Implementasi pembayaran Kapitasi dan INA-CBGs serta

penyesuaian besaran biaya dua tahunan dengan harga

keekonomian

Page 9: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

44

Self Care

Primary Care

Secondary

Tertiary

Tertiary Care

RESTRUKTURISASI PELAYANAN KESEHATAN

Sistem Kesehatan di Provinsi

Rujukan - Kewenangan

Dokter

Pelayanan

Kesehatan

Primer

Pembenahan Sistem Rujukan

Page 10: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Peraturan BPJS No.1 tahun 2014

ttg Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

Bab IV Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Psl 47 ayat (2)

• Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi semua fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, fasilitas kesehatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan termasuk fasilitas kesehatan penunjang yang terdiri atas: • laboratorium; • instalasi farmasi Rumah Sakit; • apotek; • unit transfusi darah/Palang

Merah Indonesia; • optik; • pemberi pelayanan

Consumable Ambulatory Peritonial Dialisis (CAPD); dan

• praktek Bidan/Perawat atau yang setara.

Psl 49

• Pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama terdiri atas:

• a. Pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama;

• b. Pelayanan kesehatan rawat inap tingkat pertama:

• c. Pelayanan kesehatan gigi; dan

• d. Pelayanan kesehatan oleh bidan dan perawat.

Psl 50 ayat (3) huruf d & l

• Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup:

• d. pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, dan bayi;

• l. pelaksanaan prolanis dan home visit;

10

Page 11: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Peraturan BPJS No.1 tahun 2014

ttg Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

Bab IV Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Psl 51 ayat (2) huruf c

• elayanan kesehatan rawat inap tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup :

• c. perawatan dan akomodasi di ruang perawatan;

Paragraf 5: Yankes oleh Bidan dan Perawat di Faskes Tk Pertama

Psl 53

•(1) Dalam hal di suatu kecamatan tidak terdapat dokter berdasarkan penetapan kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota setempat, BPJS Kesehatan dapat bekerja sama dengan praktik bidan dan/atau perawat sesuai dengan kewenangannya.

Paragraf 5: Yankes oleh Bidan dan Perawat di Faskes Tk Pertama

Psl 53

•(2) Pemberian pelayanan kesehatan oleh Bidan dan Perawat dalam hal suatu kecamatan tidak terdapat dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelayanan bidan dan perawat dengan cakupan pelayanan bidan dan perawat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya

Paragraf 5: Yankes oleh Bidan dan Perawat di Faskes Tk Pertama

Psl 53

•(3) Bidan dan perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama kecuali dalam Pertolongan persalinan, kondisi gawat darurat atau pasien dengan kondisi khusus di luar kompetensi dokter atau dokter gigi fasilitas Kesehatan tingkat pertama.

11

Page 12: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

12

Page 13: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

2. AKREDITASI KARS 2012

13

Page 14: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

UU No 44 tentang Rumah Sakit

PASAL 40

• 1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah

Sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala

minimal 3 (tiga) tahun sekali

• 2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan oleh suatu lembaga

independen baik dari dalam maupun dari luar negeri

berdasarkan standar akreditasi yang berlaku.

• 3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.

Page 15: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012

15

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien

Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)

Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Bab 3. Asesmen Pasien (AP)

Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)

Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)

Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)

Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit

Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)

Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)

Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

Page 16: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

16

III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien

Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif

Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-

alert)

Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh

Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012

IV. Sasaran Milenium Development Goals

Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan

Peningkatan Kesehatan Ibu

Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS

Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

Page 17: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Komite

Keperawatan Komite Medik

Profesi Medik

- Diagnosa

- SPO

- Mutu

Profesi Rekam

Medik

Quality Health Care

Akuntansi

Profesi Farmasi

- Satu Pintu

- Monev

Profesi Keperawatan

- Assessment Keperawatan

- Diagnosa & Planning

- Implementasi & Caring

- Dokumentasi

Fokus P

ada P

asie

n

Manaje

men R

um

ah S

akit

Kesela

mata

n P

asie

n

MDG’s

S A F E T Y

Page 18: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

3. KOMITE

KEPERAWATAN

18

Page 19: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Permenkes No. 49 tahun 2013

Komite Keperawatan Rumah Sakit

19

Page 20: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

• Wadah non-struktural RS

• Fungsi utama mempertahankan & meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui Kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi

• Menjamin pelayanan asuhan keperawatan & asuhan kebidanan diberikan secara benar, sesuai standar dan kode etik profesi

• Diberikan oleh tenaga keperawatan yg kompeten dgn kewenangan yg jelas.

PMK No. 49 Thn 2013, Pasal 1 P

en

ge

rtia

n

20

Page 21: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

21

Page 22: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

FUNGSI KREDENSIAL

22

Page 23: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

FUNGSI MUTU PROFESI

23

Page 24: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

FUNGSI ETIK DAN DISIPLIN

24

Page 25: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NSBL)

NSBL MENGATUR

•Pengorganisasian staf keperawatan rumah sakit

•Peran, tugas dan kewenangan staf keperawatan

•Kewenangan Klinis & Penugasan Klinis

•Organisasi Komite Keperawatan

FUNGSI NSBL

• Sarana menjamin efektifitas, efisiensi dan mutu pelayanan keperawatan

• Sarana perlindungan hukum bagi tenaga keperawatan

• Sebagai acuan penyelesaian konflik

• Memenuhi persyaratan akreditasi

GOOD CLINICAL

GOVERNANCE

25

Page 26: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN (NSBL)

NSBL merupakan peraturan penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme tata kerja Komite Keperawatan

RS wajib menyusun NSBL. NSBL disusun oleh Komite Keperawatan dan disahkan oleh Kepala/ Direktur RS.

NSBL sbg dasar hukum yg sah bagi Komite Keperawatan dan Kepala/Direktur Rumah Sakit dlm pengambilan keputusan tentang staf keperawatan.

Berbeda untuk setiap rumah sakit dan tidak mengatur pengelolaan rumah sakit. Pengaturan utamanya ttg izin praktik staf keperawatan, mekanisme mempertahankan dan pendisiplinan profesi keperawatan.

26

Page 27: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Rumah Sakit yang telah memiliki Komite

Keperawatan harus menyesuaikan dgn Peraturan

Menteri dlm jangka waktu 1 (satu) tahun

KETENTUAN PERALIHAN TENTANG KOMITE KEPERAWATAN

27

Page 28: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

4. KREDENSIAL

KEPERAWATAN

28

Page 29: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya
Page 30: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya
Page 31: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

KREDENSIALING

Kredensialing adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan lingkup praktiknya. Rumah sakit wajib menetapkan kewenangan klinis tenaga kesehatan yang memperoleh izin praktik dalam rangka melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance).

Page 32: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Pengajuan Surat Permohonan Kredensial

Proses kredensial : pengisian format kewenangan klinis oleh Mitra Bestari yang ditunjuk

Proses assesmen kompetensi (disepakati), review dan verifikasi oleh Mitra Bestari

Mengambil keputusan tentang kewenangan klinis

Proses Rekomendasi

Penerbitan Penugasan Klinik oleh Direktur/ Pimpinan RS

Tahapan Kredensial

32

Page 33: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

33

Page 34: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

34

Page 35: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Kewenangan klinis merupakan :

• Pernyataan bahwa seorang perawat kompeten dan diberikan kewenangan oleh fasyankes berdasarkan kompetensinya tersebut

• Proses yang menggambarkan praktik terbaik yang ada (existing best practice) sebagai dasar utk menetapkan prosedur yang tepat.

• Perlu dilengkapi dengan adanya program pengembangan profesionalisme berkelanjutan dimana perawat memperoleh jaminan dpt mempertahan dan meningkatkan kompetensi ke level yang lebih advanced.

Kewenangan klinis

Page 36: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

• Menjamin pemberi pelayanan kesehatan mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan lingkup praktik dan berkualitas

• Sebagai wujud komitmen pemberi pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan yang aman bagi masyarakat

Tujuan penetapan kewenangan klinis

Page 37: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Perawat Kredensial

GAP Kompetensi

Kenaikan

Penjenjangan

(challenge)

Kompetensi yang

perlu dilatih

Program CPD (unit

Diklat)

Kompetensi Baru

Page 38: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

38

MUTU YANKES

JKN Kendali Mutu & Kendali Biaya

AKREDITASI RS

Quality & Pt. Safety

KOMITE KEPERAWATAN

Subkomite KREDENSIAL

PROFESIONALISME PERAWAT

Melalui KEWENANGAN KLINIS

YAN/ASUHAN diberikan oleh

PERAWAT KOMPETEN

KESELAMATAN PASIEN

Page 39: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

5. PENUTUP

39

Page 40: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

KESIMPULAN

1. Manajemen SDM keperawatan yang adekuat diperlukan untuk pencapaian pelayanan keperawatan berkualitas

2. Fungsi komite keperawatan menjamin pelayanan keperawatan yg berkualitas, sesuai dgn standar dan berorientasi keselamatan pasien yg sejalan dengan standar akreditasi KARS versi 2012 dan prinsip kendali mutu JKN

40

Page 41: Kebijakan Komite & Kredensial Keperawatan dalam Upaya

Terima kasih …

Pelayanan

Keberhasilan

Kunci

Kompeten

Perawat