konstipasi kadek
DESCRIPTION
m, xc,.zx.TRANSCRIPT
KonstipasiDefenisi
Langkah pertama dalam mengevaluasi pasien adalah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan sembelit. Pasien dapat mendefinisikan konstipasi sebagai tinja jarang terjadi (kurang dari 3 dalam seminggu), tinja yang keras, mengejan berlebihan, atau rasa evakuasi tidak lengkap
Epidemiologi
Sekitar 40% pasien kelompok usia lebih dari 65 tahun mengalami konstipasi. Namun pada dasarnya frekuensi buang air besar tidak menurun seiring peningkatan usia yang normal. Usia yang meningkat beresiko meningkatkan penggunaan laksatif (pencahar). Meski tak ada bukti adanya korelasi antara kinerja usus dengan faktor usia.Etiologi
Patofisiologi
Konstipasi pada dasarnya bukanlah penyakit. Konstipasi hanyalah gejala yang menunjukan adanya penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Pendekatan pengobatannya harus dimulai dengan mengenali penyebabnya. Gangguan saluran cerna seperti sindrom iritasi usus atau diverkulitis, gangguan metabolik seperti diabetes melitus dan gangguan endokrin seperti hipotiroidisme bisa jadi merupakan penyebab konstipasi tersebut. Selain itu diet rendah serat dan akibat obat-obatan seperti opiat juga dapat menjadi penyebab konstipasi.Jika selama ini konstipasi lebih sering dialami oleh orang lanjut usia, hal ini mungkin lebih disebabkan karena diet yang kurang tepat (rendah serat dan cairan), elastisitas otot perut yang berkurang dan kurangnya aktivitas olahraga.
Obat-obatan tertentu memang telah terbukti mampu menyebabkan konstipasi, dimana obat-obatan tersebut menghambat fungsi neurologis atau otot saluran cerna, terutama pada usus besar, sehingga menyebabkan terjadinya konstipasi. Opiat dan turunannya adalah contoh obat yang dapat menyebabkan efek konstipasi melalui efek antimotilitasnya.
Beberapa faktor atau kondisi berikut dapat menyebabkan konstipasi:1. Penyakit pada saluran cerna; sindrom iritasi usus, diverkulitis, penyakit saluran cerna atas, Penyakit pada anal dan rektum, wasir, tumor, hernia, volvulus usus, sifilis, TB, infeksi cacing, limphogranuloma, Penyakit hirscprung's2. Gangguan metabolik dan endokrin; diabetes melitus dengan neuropati, hipotiroidisme, pheokromositoma, hiperkalsemia, kelebihan glukagon enterik.
3. Kehamilan; Penekanan motilitas usus, peningkatan penyerapan cairan dari usus besar, penurunan aktivitas fisik, perubahan diet, Kurangnya asupan cairan, diet rendah serat, penggunaan garam besi.
4. Neurogenik; penyakit sistem syaraf pusat, trauma otak, cedera spinal kordata, tumor sistem syaraf pusat, kecelakaancerebrovaskular, penyakitparkinson's5. Psikogenik; Psikogenik untuk mengabaikan/menunda dorongan untuk buang air besar, penyakit psikiatrik.
6. Penggunaan obat-obatan tertentu
Obat-obatan pemicu konstipasi:
1. Analgesik; inhibitor prostaglandin sintesis dan opiat.
2. Antikolinergik; antihistamin, agen antiparkinsonian (misal: benztrophin, trihexaphenidyl), fenotiazin, dan antidepresan trisiklik.
3. Antasida yang mengandung kalsium karbonat atau alumunium hidroksida
4. Barium sulfat
5. Pemblok kanal kalsium
6. Klonidin
7. Diuretik (boros kalium)
8. Pemblok Ganglion
9. Sediaan besi
10. Antiinflamasi nonsteroid
11. Natrium polistirena sulfonat
Tanda dan GejalaTanda dan gejala yang perlu diperhatikan dalam mengetahui apakah seseorang mengalami konstipasi atau tidak:
1. Perlu diketahui kondisi apakah pasien mengeluhkan kondisi kurangnya volume tinja saat buang air besar, perasaan perut yang penuh, rasa sakit saat buang air besar.
2. Tanda dan gejala seperti tinja keras, kecil atau kering. Ketidaknyamanan pada perut, sakit, kram, mual dan muntah, sakit kepala, dan kelelahan.
Kriteria Rome III1. Lebih dari 2 tanda dibawah ini
a. Mengejan setidaknya 25% dari defekasi
b. Feses keras setidaknya 25% dari defekasi
c. Sensasi evakuasi feses yang tidak lengkap untuk setidaknya 25% dari defekasi
d. Sensasi penyumbatan atau obstruksi anorektal untuk setidaknya 25% dari defekasi
e. Defekasi kurang dari 3 kali per minggu
f. Diperlukan bantuan manuver setidaknya 25% dari defekasi
2. BAB terasa puas saat defekasi sangat jarang tanpa penggunaan laxative
3. Tidak memenuhi jika dimasukan kedalam kriteria IBS
Kriteria terpenuhi untuk 3 bulan terakhir dengan onset gejala setidaknya 6 bulan sebelum diagnosisPemeriksaan LaboratoriumUntuk mengetahui adanya konstipasi perlu dilakukan pemeriksaan berikut:
1. Serangkain pemeriksaan termasuk proktoskopi, sigmoidoskopi, kolonoskopi, atau suntikan barium mungkin diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya patologi kolorektal.
2. Pemeriksaan fungsi tiroid untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan metabolik dan endokrin
3. Penyalahgunaan laksatif/pencahar. Penyalahgunaan laksatif akan mengakibatkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang dapat ditandai dengan kondisi hipokalemia, atau terjadinya kehilangan protein gastroenteropati yang dapat ditandai dengan terjadinya hipoalbuminemia.
TatalaksanaDietPasien diberikan diet tinggi serat dan cairan
Obat-obat yang digunakan pada konstipasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Table 14-4. Pharmacologic management of constipation.
Agent
Dosage
Onset of Action
Comments
Fiber laxativesBran powder
1-4 tbsp orally twice daily
Days
Inexpensive; may cause gas, flatulence
Psyllium
1 tsp once or twice daily
Days
(Metamucil; Perdiem)
Methylcellulose
1 tsp once or twice daily
Days
(Citrucel) Less gas, flatulence
Calcium polycarbophil
1 or 2 tablets once or twice daily
12-24 hours
(FiberCon) Does not cause gas; pill form
Guargum
1 tbsp once or twice daily
Days
(Benefiber) non-gritty, tasteless, less gas
Stool surfactantsDocusate sodium
100 mg once or twice daily
12-72 hours
(Colace) Marginal benefit
Mineral oil
15-45 mL once or twice daily
6-8 hours
May cause lipoid pneumonia if aspirated
Osmotic laxativesMagnesium hydroxide; magnesium sulfate
15-30 mL orally once or twice daily
3-12 hours
(Milk of magnesia; Epsom salts)
Lactulose or 70% sorbitol
15-60 mL orally once daily to three times daily
24-48 hours
Cramps, bloating, flatulence
Polyethylene glycol (PEG 3350)
17 g in 8 oz liquid once or twice daily
3-24 hours
(Miralax) Less bloating than lactulose, sorbitol
Stimulant laxativesBisacodyl
5-15 mg orally as needed
6-8 hours
May cause cramps; avoid daily use if possible
Bisacodyl
10 mg per rectum as needed
1 hour
Cascara
4-8 mL or 2 tablets as needed
8-12 hours
(Nature's Remedy) May cause cramps; avoid daily use if possible
Senna
8.6-17.2 mg orally one to three times daily
8-12 hours
(ExLax; Senekot) May cause cramps; avoid daily use if possible
EnemasTap water
500 mL per rectum
5-15 minutes
Phosphate enema
120 mL per rectum
5-15 minutes
Commonly used for acute constipation or to induce movement prior to medical procedures
Soapsuds enema
Up to 1500 mL per rectum
5-15 minutes
Impaction
Mineral oil enema
100-250 mL per rectum
To soften and lubricate fecal impaction
Agents used for acute purgative or to clean bowel prior to medical proceduresPolyethylene glycol (PEG)
4 L orally administered over 2-4 hours
< 4 hours
(GoLYTELY; CoLYTE; NuLYTE) Used to cleanse bowel before colonoscopy
Sodium phosphate
45 mL in 12 oz water; may repeat in 10-12 hours
1-6 hours
Used before colonoscopy
Magnesium citrate
10 oz
3-6 hours
Lemon-flavored
Combination kits: sodium phosphate and bisacodyl
(Fleet) Commonly used prior to barium enema