konstipasi 6a

Upload: irwan-munandar

Post on 02-Jun-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    1/38

    Laporan Tutorial Makassar, 7 Januari 2012

    SISTEM

    GASTROENTEROHEPATOLOGI

    SUSAH BUANG AIR BESAR

    KELOMPOK 6ASiti Hafsah M. El 1102070120

    Muh. Hudaya Perdana 110209043

    Syahrillah Sau Zen 1102100015

    April Yani 1102100072

    Ilham Syahid Ruray 1102100089

    Yulmi Aridah Khaera 1102100100

    Susnari Ahmad 1102100031

    Utomo Andi Pangnguriseng 1102100053

    Husni Harmansyah 1102100110

    Hafidah Rakhmatina 1102100120

    Andi Muldiana Dwi Rachmayani 11021000137

    Muh. Rusdan Jalil 1102100071

    PEMBIMBING : dr. A. Yusriani Mangarengi

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

    2011

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    2/38

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan kepada kita

    nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita masih dapat menyelesaikan laporan tutorial

    modul ke dua (SUSAH BUANG AIR BESAR) ini dengan baik.

    Tak lupa pula salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita nabi besar

    Muhammad saw yang telah membawa kita dari zaman biadab ke zaman beradab seperti

    halnya sekarang ini.

    Ucapan terima kasih yang sebesar-basarnya kita sampaikan kepada tutor pembimbing

    kami yang telah banyak membantu kami dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

    muncul pada proses pembelajaran kami. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada

    temen-teman yang telah ingin belajar keras menyelesaikan suatu pembelajaran.

    Harapan kami semoga apa yang menjadi isi dari laporan ini dapat diterima dengan

    baik sehinnga dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi kami sendiri

    khususnya.

    Makassar, 7 Januari 2012

    KELOMPOK VI A

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    3/38

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    4/38

    MODUL 4: SUSAH BUANG AIR BESAR

    Skenario : Seorang anak laki-laki 6 tahun, diantar orang tuanya ke Puskesmas dengan

    keluhan utama sudah 4 hari tidak buang air besar dan muntah beberapa kali. Beberapahari terakhir anak tersebut selalu merasa mual, tidak ada nafsu makan, dan demam

    yang terutama dirasakan pada malam hari. Seminggu sebelumnya anak tersebut

    pernah BAB dan terdapat cacing pada kotorannya. Anak tersebut kurus, terlihat lemas

    dan agak pucat.

    Kata Kunci

    - Anak laki-laki 6 tahun

    - 4 hari tidak buang air besar dan muntah beberapa kali

    - merasa mual, tidak ada nafsu makan dan demam pada malam hari

    - terdapat cacing pada kotorannya

    - anak tersebut kurus, lemas dan agak pucat

    Kata sulit

    - Anoreksia

    - Konstipasi

    Pertanyaan

    1. Anatomi, histologi, fisiologi, dan biokimia organ-organ yang bersangkutan

    (Intestinum Tenue dan Intestinum Crassum)

    2. Jelaskan mekanisme defekasi normal

    3. Jelaskan mekanisme terjadinya konstipasi pada kasus ini

    4. Penyebab-penyebab terjadinya konstipasi

    5.

    Hubungan gejala utama dengan gejala tambahan (mual, anoreksia, demam)

    6. Bagaimana siklus hidup cacing sehingga dapat menginfeksi pasien tersebut

    7. Faktor predisposisi

    8. Langkah-langkah diagnosis

    9. DD

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    5/38

    Jawaban :

    1. Anatomi

    Jejunum dan ileum

    Secara keseluruhan panjang intestinum tenue adalah 5-8 meter, yang

    dipengaruhi oleh bentuk tubuh. dua perlima bagian proximal membentuk jejenum dan

    tiga perlima bagian distal adalah ileum. kedua bagian ini sangat bebas bergerak.

    Flexura duodeno-jejunalis dan flexura ileo-caecalis fiksir ke bagian posterior pada

    dinding dorsal cavum abdominis. Seluruh jejenum dan ileum dibungkus oleh

    peritonium viscerale yang merupakan bagian mesenterium.

    Caecum

    bangunan ini merupakan permulaan dari colon; salah satu ujungnya buntu dan

    menghadap ke caudal. sedangkan ujung yang lain terbuka menghadap ke kranial.

    terletak di dalam fossa iliaca dextra, dibungkus oleh peritonium (intraperitonial),

    mudah bergerak.

    pada dinding sebelah kiri caecum terdapat muara dari ileum; mukosa dinding

    di bagian ini membentuk lipatan yang dinamakan valvula ileo colica bauhini. valvula

    tersebut terdiri dari labium superior dan labium inferius, bertemu membentuk frenula

    valvulae coli yaitu, frenula anterior (sinister) dan frenulum posterior (dexter).

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    6/38

    pada caecum terdapat juga muara dari processus vermiformis, (appendix), dan

    pada pangkalnya terdapat valvula processus vermiformis. processus vermiformis

    mempunyai alat gantung disebut mesenteriolum ataua mesoappendix sehingga

    processus vermiformis terletak di intra peritoneal. pada pangkal processus

    vermiformis ketiga taenia coli bersatu.

    Colon ascendens

    merupakan kelanjutan dari caecum ke arah cranial, muali dari fossa iliaca

    dextra, berada di sebelah ventral m. quadratus lumborum, di ventral polus inferior dan

    dexter, membelok ke kiri setinggi vertebra lumbalis 2, membentuk flexura coli dextra,

    selanjutnya menjadi colon transversum.

    pada fascies ventralis terdapat taenia libera, pada fascies dorsolateral terdapat

    taenia omentalis dan pada fascies dorsomedial terdapat taenia mesocolica. colon

    ascendens di tutupi oleh peritoneum, disebut letak retroperitonium.

    Colon transversum

    mulai dari flexura coli dextra berjalan melintang ke kiri melewati mediana,

    agak miring ke kranial sampai di tepi kanan ren sinister, di sebelah caudal lien, lalumembelok ke caudal, belokan ini disebut flexura coli sinistra, terletak setinggi

    vertebra lumbalis I, difiksasi pada diafragma oleh ligamentum phrenico colicum.

    Pada facies ventralis terdapat taenia omentalis, pada facies inferior terdapat

    taenia libera dan pada facies dorsalis terdapat taenia mesocolica. Disebelah cranial

    dari kanan ke kiri colon transversum berbatasan dengan :

    - Hepar

    - Vesica fellea

    - curvatura major ventriculi

    - extremitas inferior lienalis

    Disebelah caudal berbatasan dengan jejenum. Disebelah ventral ditutupi oleh

    omentum majus. Disebelah dorsal dari kanan ke kiri berbatasan dengan :

    - pars descendens duodeni

    -

    caput pancreatic- ren sinister

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    7/38

    Colon transversum dibungkus oleh peritoneum viscerale, disebut mesocolon

    transversum, dan difiksir [ digantung ] pada dinding dorsal abdomen.

    Colon descendens

    di mulai dari flexura coli sinistra, berjalan ke caudal, berada disebelah

    ventrolateral polus inferior ren sinister, disisi lateral musculus psoas major, disebal

    ventral M. qudratus lumborum sampai disebelah ventral crista iliaca dan tiba di fossa

    iliaca sinistra. kemudian membelok ke kanan ke arah ventro caudal menjadi colom

    sigmoideum, berada disebelah ventral dari vasa iliaca eksterna.

    taenia omentalis terletak pada permukaan dorsolateral, taenia libera berada

    pada facies ventralis dan taenia mesocolica berada pada bagian mediodorsal. colon

    descendens ditutupi oleh peritonium parietale (letak retroparietal).

    Colon Sigmoideum

    bangunan ini brbentuk huruf s dan terletak didalam cavum pelvicum.

    membuat 2 buah lekukan dan pada linea mediana menjadi rektum, setinggi corpus

    vertebra sacralis 3. pada colon ini masih terdapat haustra dan taenia. dibungkus oleh

    peritoneum viscerale dan membentuk mesocolon sigmoideum di fiksasi pada dindingpelvis.

    Rektum

    merupakan bagian caudal (anal dari intestinum crassum), terletak

    retroperitoneal, memanjang memulai-mulai setinggi corpus vertebra sacralis 3 sampai

    anus. anus adalah muara dari rektum ke dunia luar. pada rektum teradapat flexura

    sacralis yang mengikuti curvatura os sacrum dan flexura perinealis yang mengikuti

    lengkuangan perineum. bagian cranial disebut pars ampullaris rekti dan bagian

    caudalis disebut pars analis rektum.

    pada pars ampullaris terdapat 3 buah plika transversalis ayg dibentuk oleh

    penebalan stratum sirculare tunika muscularis. plika yang tengah sangat tebal, disebut

    plika tranversalis kohlraush, berfungsi sebagai penahan isi rektum

    pada pars analis teradapat plika yang arahnya longitudinal dan disebut

    columna rektalis morgagni. disebelah analis columna rektalis bersatu menjadi anulus

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    8/38

    rektalis (anulus hemorroidalis). disebelah profunda mukosa terdapat pleksus venosus

    yang desebut pleksus hemmoroidalis.

    Referensi : Sloane Ethel. 2003.Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

    EGC.

    Histologi

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    9/38

    Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta

    : EGC, 2011 (hal)

    Fisiologi

    Usus halus

    Makanan yang sudah dicerna lambung akan masuk ke dalam usus halus. Usus halus

    adalah organ pencernaan yang mencerna makanan secara kimiawi menggunakan enzim.

    Enzim-enzim yang ada di dalam usus halus diantaranya ada amylase ( karbohidrat atau

    zat gula

    - Anderson sylvia price, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

    EGC.

    - Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6,

    Jakarta : EGC, 2011 (hal 689-691)

    Biokimia

    Murray, Robert K, dkk. Biokimia Harper, Edisi 27.Jakarta :EGC, 2009

    Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta

    : EGC, 2011 (hal 691)

    2.

    Mekanisme Defekasi Normal

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    10/38

    Usus besar terutama adaklah organ pengering dan penyimpan

    Kolon normalnya menerima sekitar 500 ml kimus dari usu halus per hari. Karena

    sebagian besar perncernaan dan penyerapan telah diselesaikan di usus halus maka

    isi yang disalurkan ke kolon terdiri dari makanan yang tercerna (misalnya :

    selulosa), komponen empedu yang tidak diserap, dan cairan. Kolon mengekstrasi

    H2O dan garam dari isi lumennya. Apa yang tertinggal dan akan di keluarkan

    disebut Feses (tinja).

    Umumnya gerakan usus besar berlangsung lambat dan tidak mendorong seesaui

    dengan fungsinya sebagai tempat penyerapan dan penyimpanan. Motilitas utama

    kolon adalah kontraksi haustra yang dipicu oleh ritmisitas otonom sel-sel otot

    polos kolon. Kontraksi ini, yang menyebabkan kolon membentuk haustra, serupa

    dengan segmentasi usus halus tetapi terjadi jauh lebih jarang

    Ketika makan masuk ke lambung, terjadi refleks gastrokolonyang diperantarai

    dari lambung ke kolon oleh gastrin dan saraf otonom ekstrinsik, yang menjadi

    gerakan massa dikolon. Contoh paling jelas pada saat setelah sarapan ketika

    makanan masuk masuk ke saluran cerna, terpicu refleks-refleks yang

    memindahkan isi yang sudah ada ke baigan distal untuk menyediakan tempat

    makan yang baru masuk. Refleks gastroileum memindahkan isi usus halus yang

    masih ada dalam usus besar dan refleks gastrokolon mendorong isi kolon ke

    dalam rektum dan memicu Refleks Defekasi.

    Ketika gerakan massa dikolon mendorong tinja kedalam rektum, peregangan

    yang terjadi di rektum merangsang reseptor regang didinding rektum memicu

    refleks defekasi. Refleks ini menyebabkan sfingter ani internus melemas dan

    rektum serta kolon sigmoideum berkontraksi lebih kuat. Jika sfingter ani

    eksternus melemas maka terjadi defekasi.

    Jika keadaan tidak memungkinkan defekasi maka pengencangan sfingter ani

    eksternus secara sengaja dapat mencegah defekasi meskipus refleks defekasi telah

    aktif. Jika defekasi ditunda maka dinding rektum yang semula regang secara

    perlahan melemas dan keinginan untuk buang air besar mereda sampai gerakan

    massa berikutnya mendorong lebih banyak tinja ke rektum dan kembali

    meregangkan rektum serta memicu refleks defekasi (defekasi).

    Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta :

    EGC, 2011 (hal 689-691)

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    11/38

    3. Mekanisme terjadinya konstipasi

    1. Definisi Konstipasi

    Definisi kontipasi bersifat relatif, tergantung pada konsistensi tinja, frekuensi

    buang air besar dan kesulitan keluarnya tinja. Pada anak normal yang hanya beraksetiap 2-3 hari dengan tinja yang lunak tanpa kesulitan, bukan disebut konstipasi.

    Konstipasi adalah persepsi gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi

    buang air besar, sensasi tidak puasnya buang air besar, terdapat rasa sakit, harus

    mengejan atau feses keras.

    Konstipasi berarti bahwa perjalanan tinja melalui kolon dan rektum

    mengalami penghambatan dan biasanya disertai kesulitan defekasi. Disebut konstipasi

    bila tinja yang keluar jumlahnya hanya sedikit, keras, kering, dan gerakan usus hanya

    terjadi kurang dari 3 x dalam 1 minggu.

    Kriteria baku untuk menentukan ada tidaknya konstipasi telah ditetapkan,

    meliputi minimal 2 keluhan dari beberapa keluhan berikut yang diderita penderita

    minimal 25 % selama minimal 3 bulan:

    1. Tinja yang keras

    2. Mengejan pada saat defekasi

    3. Perasaan kurang puas setelah defekasi, dan

    4. Defekasi hanya 2 x atau kurang dalam seminggu.

    Pada tahun 1999 Komite Konsensus Internasional telah membuat suatupedoman untuk membuat diagnosis konstipasi. Diagnosis dibuat berdasar adanya

    keluhan paling sedikit 2 dari beberapa keluhan berikut, minimal dalam waktu 1 tahun

    tanpa pemakaian laksans (kriteria Roma II), yaitu (Whitehead 1999):

    1. Defekasi kurang dari 3x/minggu

    2. Mengejan berlebihan minimal 25 % selama defekasi

    3. Perasaan tidak puas berdefekasi minimal 25 % selama defekasi

    4. Tinja yang keras minmal 25 %

    5. Perasaan defekasi yang terhalang, dan Penggunaan jari untuk usaha evakuasi tinja

    Patofisiologi

    Konstipasi dapat terjadi apabila salah satu atau lebih faktor yang terkait

    dengan faktor anatomi dan fisiologi dalam proses mekanisme berak terganggu.

    Gangguan dapat terjadi pada kekuatan propulsif, sensasi rektal ataupun suatu

    obstruksi fungsional pengeluaran (functional outlet). Konstipasi dikatakan idiopatik

    apabila tidak dapat dijelaskan adanya abnormalitas anatomik, fisiologik, radiologik

    dan histopatologik sebagai penyebabnya.

    Konstipasi pada masa bayi biasanya disebabkan masalah diet atau pemberianminum. Berak yang nyeri dapat merupakan pencetus primer dari konstipasi pada awal

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    12/38

    masa anak. Pada masa bayi dan anak, konstipasi kronik dapat disebabkan lesi

    anatomis, masalah neurologis, disfungsi neuromuskuler otot intrinsik, obat

    farmakologis, faktor metabolik atau endokrin. Pada masa anak penyebab terbanyak

    adalah konstipasi fungsional yang biasanya berawal dari kurangnya makanan berserat,

    kurang minum atau kurangya aktifitas

    Akibat dari konstipasi

    Sebagaimana diketahui, fungsi kolon di antaranya melakukan absorpsi cairan

    elektrolit, zat-zat organik misalnya glukose dan air, hal ini berjalan terus sampai di

    kolon descendens. Pada seseorang yang mengalami konstipasi, sebagai akibat dari

    absorpsi cairan yang terus berlangsung, maka tinja akan menjadi lebih padat dan

    mengeras. Tinja yang keras dan padat menyebabkan makin susahnya defekasi,

    sehingga akan menimbulkan haemorrhoid.

    Sisa-sisa protein di dalam makanan biasanya dipecahkan di dalam kolon

    dalam bentuk indol, skatol, fenol, kresol dan hydrogen sulfide. Sehingga akan

    memberikan bau yang khas pada tinja. Pada konstipasi juga akan terjadi absorpsi zat-

    zat tersebut terutama indol dan skatol, sehingga akan terjadi intestinal toksemia. Bila

    terjadi intestinal toksemia maka pada penderita dengan sirhosis hepatis merupakan

    bahaya. Pada kolon stasis dan adanya pemecahan urea oleh bakteri mungkin akan

    mempercepat timbulnya hepatik encepalopati pada penderita sirhosis hepatis.

    Tanda dan Gejala

    Gejala dan tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain,

    karena pola makan, hormon,gaya hidup dan bentukusus besar setiap orang berbeda-

    beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan pada sebagian besar

    atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai berikut:

    Gejala fisik

    1) Perut terasa penuh, dan bahkan terasa kaku.Tubuh tidak fit, tidak nyaman, lesu,

    cepat lelah, dan terasa berat sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan kadang-

    kadang sering mengantuk.

    2) Sering berdebar-debar sehingga mudah stres, sakit kepala atau bahkan demam.

    3) Tinja atau feses lebih keras, lebih panas, berwarna lebih gelap daripada biasanya,

    dan jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya.

    4) Pada saat buang air besar feses atau tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, tubuhberkeringat dingin, dan kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usus_besarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gaya_hidup&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon
  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    13/38

    terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan dan membuang tinja (bahkan sampai

    mengalami ambeien). Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.

    5) Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan terganjal sesuatu disertai

    sakit akibat bergesekan dengan tinja atau feses yang kering dan keras atau karena

    mengalami ambeien atau wasir sehingga pada saat duduk terasa tidak nyaman.

    6) Lebih sering buang angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya.

    7) Menurunnya frekwensi buang air besar, dan meningkatnya waktu buang air besar

    (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih lama lagi).

    8) Terkadang mual dan muntah.

    Gejala psikologis

    1) Mudah emosi.

    2) Lebih suka menyendiri.

    3) Gelisah.

    4) Susah tidur.

    5) Kurang percaya diri dan kurang bersemangat.

    Lainnya

    Munculnya rasa mulas dan nyeri pada perut bukan suatu tanda dan gejala,

    begitupulamulas dan nyeri yang tak tentu juga tidak menuju ke suatu gejala penyakit.

    Konstipasi atau sembelit lebih sering terjadi pada anak-anak (karena sistem

    pencernaan pada anak-anak belum terlalu sempurna) dan orang tua (karena kinerja

    sistem pencernaan pada orang tua menurun), dan lebih banyak terjadi pada wanita

    dibandingkan dengan pria. Pada anak-anak, konstipasi dapat mengarah kepadasoiling

    (enuresisdanencopresis).

    Etiologi

    Penyebab konstipasi biasanya multifaktor, misalnya : Konstipasi sekunder

    (diit, kelainan anatomi, kelainan endokrin dan metabolik, kelainan syaraf, penyakit

    jaringan ikat, obat, dan gangguan psikologi), konstipasi fungsional (konstipasi biasa,

    Irritabel bowel syndrome, konstipasi dengan dilatasi kolon, konstipasi tanpa dilatasi

    kolon, obstruksi intestinal kronik, rectal outlet obstruction, daerah pelvis yang

    lemah, dan ineffective straining), dan lain-lain (diabetes melitus, hiperparatiroid,

    hipotiroid, keracunan timah, neuropati, Parkinson, dan skleroderma).

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mulashttp://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Mulashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Encopresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Enuresis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soiling&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mulashttp://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Mulas
  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    14/38

    1. Konstipasi sekunder

    a) Pola hidup: Diet rendah serat, kurang minum, kebiasaan buang air besar

    yang buruk, kurang olahraga.

    b) Kelainan anatomi (struktur) : fissura ani, hemoroid, striktur, dan tumor,

    abses perineum, megakolon.

    c) Kelainan endokrin dan metaolik : hiperkalsemia, hipokalemia, hipotiroid,

    DM, dan kehamilan.

    d) Kelainan syaraf : stroke, penyakit Hirschprung, Parkinson, sclerosis

    multiple, lesi sumsum tulang belakang, penyakit Chagas, disotonomia

    familier.

    e) Kelainan jaringan ikat : skleroderma, amiloidosis, mixed connective-tissue

    disease.

    f) Obat : antidepresan (antidepresan siklik, inhibitor MAO), logam (besi,

    bismuth), anti kholinergik, opioid (kodein, morfin), antasida (aluminium,

    senyawa kalsium), calcium channel blockers (verapamil), OAINS

    (ibuprofen, diclofenac), simpatomimetik (pseudoephidrine), cholestyramine

    dan laksan stimulans jangka panjang.

    g) Gangguan psikologi (depresi).

    2. Konstipasi fungsional = kontipasi simple atau temporer

    a) Konstipasi biasa : akibat menahan keinginan defekasi.

    b) Irritabel bowel syndrome

    c) Konstipasi dengan dilatasi kolon : idiopathic megacolon or megarektum

    d) Konstipasi tanpa dilatasi kolon : idiopathic slow transit constipation

    e) Obstruksi intestinal kronik.

    f) Rectal outlet obstruction : anismus, tukak rectal soliter, intusesepsi.

    g) Daerah pelvis yang lemah : descending perineum, rectocele.

    h) Mengejan yang kurang efektif (ineffective straining)

    Penanganan

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    15/38

    Anus yang tidak tampak normal baik bentuk maupun posisinya

    Anak yang mengalami konstipasi harus dilatih untuk membangun kebiasaan BAB

    yang baik. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan duduk di toilet secara

    teratur sekitar lima menit setelah sarapan, bahkan jika anak tidak merasa ingin BAB.

    Anak harus duduk selama lima menit, bahkan jika anak telah menyelesaikan BABsebelum lima menit tersebut habis.

    Anak juga harus belajar untuk tidak menahan keinginan BAB. Kadang anak

    mengalami kekhawatiran jika harus menggunakan toilet di sekolah. Jika orang tua

    mencurigai adanya masalah tersebut, orang tua hendaknya membicarakan masalah

    tersebut dengan anak maupun pihak sekolah.

    Makanan tinggi serat. Serat membuat BAB lebih lunak karena menahan

    lebih banyak air dan lebih mudah untuk dikeluarkan. Memperbanyak jumlah serat

    dalam makanan anak dapat mencegah konstipasi. Beberapa cara untuk memenuhikebutuhan serat anak adalah:

    1. Berikan minimal 2 sajian buah setiap hari. Buah yang dimakan beserta kulitnya,

    misalnya plum, aprikot, dan peach, memiliki banyak kandungan serat.

    2. Berikan minimal 3 sajian sayuran setiap hari.

    3. Berikan roti gandum (wheat) sebagai ganti roti putih. Banyak minum dapat

    mencegah konstipasi. Biasakan anak untuk minum setiap kali makan, sekali di

    antara waktu makan, dan sebelum tidur. Namun perlu diperhatikan bahwa terlalu

    banyak susu sapi atau produk susu lainnya (keju, yogurt) justru dapat

    mengakibatkan konstipasi pada sebagian anak.

    4. Penyebab-penyebab terjadinya konstipasi

    Konstipasi berhubungan dengan jalur pembuangan yang kecil, kering, kotoran

    yang keras, atau tidak lewatnya kotoran di usus untuk beberapa waktu. Ini terjadi

    karena pergerakan feses melalui usus besar lambat dimana reabsorbsi cairan terjadi

    di usus besar. Konstipasi berhubungan dengan pengosongan kotoran yang sulit dan

    meningkatnya usaha atau tegangan dari otot-otot volunter pada proses defekasi

    Ada banyak penyebab konstipasi :

    a. Kebiasaan buang air besar (b.a.b) yang tidak teratur Salah satu penyebab yang

    paling sering menyebabkan konstipasi adalah kebiasaan b.a.b yang tidak teratur.

    Refleks defekasi yagn normal dihambat atau diabaikan, refleks-refleks ini

    terkondisi menjadi semakin melemah. Ketika kebiasaan diabaikan, keinginan

    untuk defekasi hilang. Anak pada masa bermain biasa mengabaikan refleks-refleks ini; orang dewasa mengabaikannya karena tekanan waktu dan pekerjaan.

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    16/38

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    17/38

    f. Latihan yang tidak cukup

    Pada klien dengan masa rawat inap yang lama, otot secara umum akan

    melemah, termasuk otot abdomen, diafragma, dasar pelvik, yang digunakan

    pada proses defekasi. Kurangnya latihan secara tidak langsung dihubungkan

    dengan berkurangnya nafsu makan dan kemungkinan kurangnya jumlah serat

    yang penting untuk merangsang refleks pada proses defekasi.

    g. Umur

    Pada manula, otot-otot dan tonus spinkter semakin melemah turut berperan

    sebagai penyebab punurunan kemampuan defekasi.

    h. Proses penyakit

    Beberapa penyakit pada usus dapat menyebabkan konstipasi, beberapa di

    antaranya obstruksi usus, nyeri ketika defekasi berhubungan dengan hemorhoid,

    yang membuat orang menghindari defekasi; paralisis, yang menghambat

    kemampuan klien untuk buang air besar; terjadinya peradangan pelvik yang

    menghasilkan paralisis atau atoni pada usus. Konstipasi bisa jadi beresiko pada

    klien, regangan ketika b.a.b dapat menyebabkan stres pada abdomen atau luka

    pada perineum (post operasi); Ruptur dapat terjadi jika tekanan saat defekasi

    cukup besar. Ditambah lagi peregangan sering bersamaan dengan tertahannya

    napas. Gerakan ini dapat menyebabkan masalah serius pada orang dengan sakit

    jantung, trauma otak, atau penyakit pada pernapasan. Tertahannya napas

    meningkatkan tekanan intra torakal dan intrakranial. Pada kondisi tertentu,

    tekanan ini dapat dikurangi jika seseorang mengeluarkan napas melalui mulut

    ketika mengejan/regangan terjadi. Bagaimanapun, menghindari regangan

    merupakan pencegahan yang terbaik.

    i. Kurang minum

    j.

    Kurang asupan makanan berserat

    k. Menahan defekasi

    l. Efek samping obat-obatan

    Sumber:http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l

    5. Hubungan gejala utama dengan gejala tamba han (mual, anoreksia, demam)

    - Mual : Erratic action, merupakan keadaan dimana terdapat cacing yang berada

    dalam lambung

    http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l
  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    18/38

    - Anoreksia : Spoilative action , merupakan kadaan dimana cacing mengambil

    kaarbohidrat dari hospes.

    - Demam : Traumatic action, keadaan dimana cacing mengiritasi dinding usus

    sehingga terjadi refleks inflamasi disebabkan karena cacing melukai mukosa

    dinding usus. Keadaan tersebut mengenai impuls radang yang merangsang

    pirogen eksogen mengeluarkan sitokain berupa IL1, IL2, INF, dll). Pirogen

    endogen menghantarkan impuls ke hipotalamus yang menyebabkan asam

    arakidonat meningkatkan prostaglandin sehingga terjadi aktivasi metabolik yang

    menyebabkan terjadinya produksi panas (demam).

    6. Bagaimana siklus hidup cacing sehingga dapat menginfeksi pasien

    7. Faktor predisposisi

    - efek samping (mengkonsumsi obat)

    - kelainan psikis

    - kurang asupan makanan yang berserat

    - gangguan mengejan

    - gangguan neurogenik

    - menahan defekasi

    - makanan tidak higenis

    8. Langkah-langkah diagnosis

    Anamnesis

    Riwayat penyakit difokuskan pada gagal untuk mengeluarkan baik feses

    maupun gas. Perlu untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau partial.

    Anamnesis ditujukan untuk menggali lebih dalam riwayat penyakit terdahulu yang

    mungkin dapat menstimulasi terjadinya konstipasi.

    Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan abdomen standar seperti inspeksi, auskultasi, perkusi,dan palpasi

    untuk melihat apakah ada massa abdomen, nyeri abdomen, dan adanya distensi

    kolon.

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    19/38

    Obstruksi usus pada fase lanjut tidak terdengar bising usus. Pemeriksaan

    region femoral dan inguinal untuk melihat apakah ada hernia atau tidak. Obstruksi

    kolon bisa terjadi akibat hernia inguinal kolon sigmoid

    Pemeriksaan rectal touch (colok dubur) untuk mengidentifikasi kelainan

    rectum yang mungkin menyebabkan obstruksi dan memberikan gambaran tentang

    isi rectum.

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan Hb,urine dan lai sebagainya yang di anggap perlu pencitraan

    dengan CT scan, USG, X rays dengan atau tanpa bahan kontras

    Pencitraan untuk melihat apakah ada dilatasi kolon. Dilatasi kolon tanpa udara

    menandakan obstruksi total dan dilatasi kolon dengan terdapat udara menandakan

    partial obstruksi parsial. Pencitraan ini dapat digunakan untuk menentukan letak

    obstruksi dan penyebab obstruksi.

    Laboratorium seperti pemeriksaan elektrolit darah (mengetahui dehidrasi dan

    ketidakseimbangan elektrolit), hematokrit (apakah ada anemia yang

    dihubungkan dengan perdarahan usus missal akibat neoplasma), hitung leukosit

    (mengetahui infeksi usus). Endoskopi untuk melihat bagian dalam kolon dan

    mennetukan sebab obstipasi

    9. DD

    A.Ileus obtruksi

    Definisi

    Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna

    tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang

    disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang

    menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan

    nekrose segmen usus tersebut.

    Ileus obstruktif = ileus mekanik = ileus dinamik. Suatu penyumbatan mekanis

    pada usus dimana merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau

    mengganggu jalannya isi usus.

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    20/38

    Epidemiologi

    Hernia strangulata adalah salah satu keadaan darurat yang sering dijumpai

    oleh dokter bedah dan merupakan penyebab obstruksi usus terbanyak. Mc Iver

    mencatat 44% dari obstruksi mekanik usus disebabkan oleh hernia eksterna yang

    mengalami strangulasi. Di RSCM, pada tahun 1989, Kartowisastro dan

    Wiriasoekarta melaporkan 58% kasus obstruksi mekanik usus halus disebabkan

    oleh hernia.

    Adhesi pasca operasi timbul setelah terjadi cedera pada permukaan

    jaringan, sebagai akibat insisi, kauterisasi, jahitan atau mekanisme trauma

    lainnya. Dari laporan terakhir pasien yang telah menjalani sedikitnya sekali

    operasi intra abdomen, akan berkembang adhesi satu hingga lebih dari sepuluh

    kali. Obstruksi usus merupakan salah satu konsekuensi klinik yang penting. Di

    negara maju, adhesi intraabdomen merupakan penyebab terbanyak terjadinya

    obstruksi usus. Pada pasien digestif yang memerlukan tindakan reoperasi, 30-

    41% disebabkan obstruksi usus akibat adhesi. Untuk obstruksi usus halus,

    proporsi ini meningkat hingga 65-75%.

    Etiologi

    - Perlekatan usus atau adhesi, dimana pita fibrosis dari jaringan ikat

    menjepit usus.

    - Jaringan parut karena ulkus, pembedahan terdahulu atau penyakit Crohn

    - Hernia inkarserata, usus terjepit di dalam pintu hernia

    - Neoplasma

    - Intususepsi.

    -

    Volvulus

    - Benda asing, kumpulan cacing askaris

    - Batu empedu yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik.

    - Penyakit radang usus, striktur, fibrokistik dan hematoma.

    - Obstruksi Usus Besar

    Kira-kira 15% obstruksi usus terjadi di usus besar. Obstruksi dapat terjadi

    di setiap bagian kolon tetapi paling sering di sigmoid. Penyebabnya adalah :

    - Karsinoma

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    21/38

    - Volvulus

    - Kelainan divertikular (Divertikulum Meckel), Penyakit Hirschsprung

    - Inflamasi

    - Tumor jinak

    - Impaksi fekal

    Patomekanisme

    Usus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi. Usus

    yang berdilatasi menyebabkan penumpukan cairan dan gas, distensi yang

    menyeluruh menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah

    berkurang (iskemik), dapat terjadi perforasi. Dilatasi dan dilatasi usus oleh karena

    obstruksi menyebabkan perubahan ekologi, kuman tumbuh berlebihan sehingga

    potensial untuk terjadi translokasi kuman. Gangguan vaskularisasi menyebabkan

    mortalitas yang tinggi, air dan elektrolit dapat lolos dari tubuh karena muntah.

    Dapat terjadi syok hipovolemik, absorbsi dari toksin pada usus yang mengalami

    strangulasi.

    Dinding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak timbul distensi

    berlebihan atau ruptur. Dinding usus besar tipis, sehingga mudah distensi.Dinding sekum merupakan bagian kolon yang paling tipis, karena itu dapat terjadi

    ruptur bila terlalu tegang. Gejala dan tanda obstruksi usus halus atau usus besar

    tergantung kompetensi valvula Bauhini. Bila terjadi insufisiensi katup, timbul

    refluks dari kolon ke ileum terminal sehingga ileum turut membesar.

    Pengaruh obstruksi kolon tidak sehebat pengaruh pada obstruksi usus

    halus karena pada obstruksi kolon, kecuali pada volvulus, hampir tidak pernah

    terjadi strangulasi. Kolon merupakan alat penyimpanan feses sehingga secara

    relatif fungsi kolon sebagai alat penyerap sedikit sekali. Oleh karena itu

    kehilangan cairan dan elektrolit berjalan lambat pada obstruksi kolon distal.

    Manifestasi Klinis

    Obstruksi sederhana

    Obstruksi usus halus merupakan obstruksi saluran cerna tinggi, artinya

    disertai dengan pengeluaran banyak cairan dan elektrolit baik di dalam lumen

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    22/38

    usus bagian oral dari obstruksi, maupun oleh muntah. Gejala penyumbatan usus

    meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung. Pada obstruksi usus halus

    proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak, yang jarang menjadi muntah

    fekal walaupun obstruksi berlangsung lama. Nyeri bisa berat dan menetap. Nyeri

    abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas.

    Semakin distal sumbatan, maka muntah yang dihasilkan semakin fekulen.1,2,10

    Tanda vital normal pada tahap awal, namun akan berlanjut dengan

    dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit. Suhu tubuh bisa normal sampai

    demam. Distensi abdomen dapat dapat minimal atau tidak ada pada obstruksi

    proksimal dan semakin jelas pada sumbatan di daerah distal. Bising usus yang

    meningkat danmetallic sounddapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri

    pada obstruksi di daerah distal.

    Obstruksi disertai proses strangulasi

    Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai

    dengan nyeri hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi

    atau hernia. Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana

    nyeri yang sangat hebat, menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakanoperasi segera untuk mencegah terjadinya nekrosis usus.

    Obstruksi mekanis di kolon timbul perlahan-lahan dengan nyeri akibat

    sumbatan biasanya terasa di epigastrium. Nyeri yang hebat dan terus menerus

    menunjukkan adanya iskemia atau peritonitis. Borborygmus dapat keras dan

    timbul sesuai dengan nyeri. Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum

    obstruksi komplit. Muntah lebih sering terjadi pada penyumbatan usus besar.

    Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup ileosekal mampu mencegah

    refluks. Bila akibat refluks isi kolon terdorong ke dalam usus halus, akan tampak

    gangguan pada usus halus. Muntah fekal akan terjadi kemudian. Pada keadaan

    valvula Bauchini yang paten, terjadi distensi hebat dan sering mengakibatkan

    perforasi sekum karena tekanannya paling tinggi dan dindingnya yang lebih tipis.

    Pada pemeriksaan fisis akan menunjukkan distensi abdomen dan timpani, gerakan

    usus akan tampak pada pasien yang kurus, dan akan terdengar metallic sound

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    23/38

    pada auskultasi. Nyeri yang terlokasi, dan terabanya massa menunjukkan adanya

    strangulasi.

    Pemeriksaan penunjang

    Pemeriksaan laboratorium tidak mempunyai ciri-ciri khusus. Pada

    urinalisa, berat jenis bisa meningkat dan ketonuria yang menunjukkan adanya

    dehidrasi dan asidosis metabolik. Leukosit normal atau sedikit meningkat, jika

    sudah tinggi kemungkinan sudah terjadi peritonitis. Kimia darah sering adanya

    gangguan elektrolit.

    Foto polos abdomen sangat bernilai dalam menegakkan diagnosa ileus

    obstruksi. Sedapat mungkin dibuat pada posisi tegak dengan sinar mendatar.

    Posisi datar perlu untuk melihat distribusi gas, sedangkan sikap tegak untuk

    melihat batas udara dan air serta letak obstruksi. Secara normal lambung dan

    kolon terisi sejumlah kecil gas tetapi pada usus halus biasanya tidak tampak.

    Gambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air

    fluid level, distensi usus bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi

    usus halus. Obstruksi kolon biasanya terlihat sebagai distensi usus yang terbatas

    dengan gambaran haustra, kadang-kadang gambaran massa dapat terlihat. Pada

    gambaran radiologi, kolon yang mengalami distensi menunjukkan gambaran

    sepertipiguradari dinding abdomen.

    Kemampuan diagnostik kolonoskopi lebih baik dibandingkan

    pemeriksaan barium kontras ganda. Kolonoskopi lebih sensitif dan spesifik untuk

    mendiagnosis neoplasma dan bahkan bisa langsung dilakukan biopsi.

    Komplikasi

    Pada obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresif pada sekum yang

    berakhir dengan perforasi sekum sehingga terjadi pencemaran rongga perut

    dengan akibat peritonitis umum.

    Penatalaksanaan

    Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang

    mengalami obstruksi untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    24/38

    diperlukan. Menghilangkan penyebab obstruksi adalah tujuan kedua. Kadang-

    kadang suatu penyumbatan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan,

    terutama jika disebabkan oleh perlengketan. Penderita penyumbatan usus harus di

    rawat di rumah sakit.

    Persiapan

    Pipa lambung harus dipasang untuk mengurangi muntah, mencegah

    aspirasi dan mengurangi distensi abdomen (dekompresi). Pasien dipuasakan,

    kemudian dilakukan juga resusitasi cairan dan elektrolit untuk perbaikan keadaan

    umum. Setelah keadaan optimum tercapai barulah dilakukan laparatomi. Pada

    obstruksi parsial atau karsinomatosis abdomen dengan pemantauan dan

    konservatif.

    Operasi

    Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ

    vital berfungsi secara memuaskan. Tetapi yang paling sering dilakukan adalah

    pembedahan sesegera mungkin. Tindakan bedah dilakukan bila :

    -Strangulasi

    - Obstruksi lengkap

    - Hernia inkarserat

    - Tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif (dengan

    pemasangan NGT, infus, oksigen dan kateter)

    Pasca Bedah

    Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan

    elektrolit. Kita harus mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan

    kalori yang cukup. Perlu diingat bahwa pasca bedah usus pasien masih dalam

    keadaan paralitik

    Prognosis

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    25/38

    Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur,

    etiologi, tempat dan lamanya obstruksi. Jika umur penderita sangat muda ataupun

    tua maka toleransinya terhadap penyakit maupun tindakan operatif yang

    dilakukan sangat rendah sehingga meningkatkan mortalitas. Pada obstruksi kolon

    mortalitasnya lebih tinggi dibandingkan obstruksi usus halus.

    B.Typhoid

    DEFINISI

    Demam Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella

    typhi.

    ETIOLOGI

    Bakteri Salmonella typhi.

    Bakteri tifoid ditemukan di dalam tinja dan air kemih penderita.

    Penyebaran bakteri ke dalam makanan atau minuman bisa terjadi akibat

    pencucian tangan yang kurang bersih setelah buang air besar maupun setelah

    berkemih. Lalat bisa menyebarkan bakteri secara langsung dari tinja ke makanan.

    Bakteri masuk ke dalam saluran pencernaan dan bisa masuk ke dalam

    peredaran darah. Hal ini akan diikuti oleh terjadinya peradangan pada usus halus

    dan usus besar. Pada kasus yang berat, yang bisa berakibat fatal, jaringan yang

    terkena bisa mengalami perdarahan dan perforasi (perlubangan). Sekitar 3%

    penderita yang terinfeksi oleh Salmonella typhi dan belum mendapatkan

    pengobatan, di dalam tinjanya akan ditemukan bakteri ini selama lebih dari 1

    tahun.

    Beberapa dari pembawa bakteri ini tidak menunjukkan gejala-gejala dari demam

    tifoid.

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    26/38

    GEJALA

    Biasanya gejala mulai timbul secara bertahap dalam wakatu 8-14 hari setelah

    terinfeksi. Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit

    tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri perut.

    Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta

    perdarahan dari hidung.

    Jika pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan akan

    meningkat dalam waktu 2-3 hari, yaitu mencapai 39,4-40?Celsius selama 10-14

    hari. Panas mulai turun secara bertahap pada akhir minggu ketiga dan kembali

    normal pada minggu keempat.

    Demam seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan kelelahan

    yang luar biasa. Pada kasus yang berat bisa terjadi delirium, stupor atau koma.

    Pada sekitar 10% penderita timbul sekelompok bintik-bintik kecil berwarna

    merah muda di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2-5

    hari.

    KOMPLIKASI

    Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan sempurna, tetapi bisaterjadi komplikasi, terutama pada penderita yang tidak diobati atau bila

    pengobatannya terlambat:

    Banyak penderita yang mengalami perdarahan usus; sekitar 2%

    mengalami perdarahan hebat. Biasanya perdarahan terjadi pada

    minggu ketiga.

    Perforasi usus terjadi pada 1-2% penderita dan menyebabkan nyeri

    perut yang hebat karena isi usus menginfeksi ronga perut (peritonitis).

    Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya

    terjadi akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tifoid juga bisa

    menyebabkan pneumonia).

    Infeksi kandung kemih dan hati.

    Infeksi darah (bakteremia) kadang menyebabkan terjadinya infeksi

    tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi

    selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi

    saluran kemih-kelamin.

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    27/38

    Pada sekitar 10% kasus yang tidak diobati, gejala-gejala infeksi awal

    kembali timbul dalam waktu 2 minggu setelah demam mereda.

    DIAGNOSA

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan

    fisik. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan biakan darah, tinja, air kemih atau

    jaringan tubuh lainnya guna menemukan bakteri penyebabnya.

    PENGOBATAN

    Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat

    disembuhkan. Pedoman profesional yang paling terakhir untuk pengobatan

    demam tifoid di Asia selatan dan Tenggara dikeluarkan oleh Association of

    Pediatrics (IAP) pada Oktober 2006. Meskipun pedoman ini diterbitkan untuk

    demam tifoid anak, penulis merasa bahwa mereka juga berlaku untuk kasus-kasus

    dewasa.

    Untuk pengobatan demam tifoid yang tidak berat, IAP merekomendasikan

    cefixime dan, sebagai agen lini kedua, azitromisin. Untuk demam tifoid yang

    berat, mereka merekomendasikan ceftriaxone. Aztreonam dan imipenem adalahlini kedua agen untuk kasus yang berat.Jika terjadi perforasi usus, diberikan

    antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam

    rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau

    mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.

    PENCEGAHAN

    Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%.

    Vaksin ini hanya diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri

    Salmonella typhidan orang-orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas

    laboratorium dan para pelancong).

    Para pelancong sebaiknya menghindari makan sayuran mentah dan

    makanan lainnya yang disajikan atau disimpan di dalam suhu ruangan. Sebaiknya

    mereka memilih makanan yang masih panas atau makanan yang dibekukan,

    minuman kaleng dan buah berkulit yang bisa dikupas.

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    28/38

    http://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.html

    C.IBS

    Irritable Bowel Syndrome (IBS)

    DEFINISI

    Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pada seluruh saluran

    pencernaan yang menyebabkan nyeri perut dan sembelit atau diare.

    Faktor bahan-bahan dan emosi yang berubah-ubah bisa memicu gejala-

    gejala pada IBS.

    Seorang dokter biasanya mendiagnosa IBS berdasarkan gejala-gejala tetapi

    melakukan tes untuk mengesampingkan masalah-masalah lain.

    Makan teratur adalah sering terbaik, dan obat-obatan biasanya bisa

    menghilangkan gejala-gejala khusus.

    IBS mempengaruhi sekitar 10 sampai 15% populasi umum. Beberapa tetapi

    tidak seluruh penelitian menduga wanita dengan IBS lebih mungkin berkonsultasi

    dengan seorang dokter. IBS adalah gangguan paling umum didiagnosa olehgastroenterologist(dokter yang spesialisasi pada gangguan saluran pencernaan).

    IBS biasanya diklasifikasikan sebagai gangguan fungsional karena

    penyakit ini merusak fungsi aktivitas normal tubuh, seperti gerakan usus,

    sensitivitas saraf usus atau kerja dari otak yang mengontrol beberapa fungsi

    tersebut. Meskipun fungsi normal dirusak, tidak ada struktur yang abnormal yang

    dapat terlihat dengan endoscope (pipa fleksible pelihat), sinar X, atau tes darah.

    Sehingga, IBS diidentifikasi dengan cirri khas dari gejala-gejala dan jika

    diperlukan hasil tes terbatas.

    Etiologi

    Penyebab IBS tidak jelas. Pada beberapa pasien IBS, saluran cerna khususnya

    yang sensitif terhadap rangsangan-penderita dapat mengalami ketidaknyamanan

    karena gas usus atau kontraksi yang pada orang lain tidak menimbulkan

    gangguan. Meskipun perubahan gerakan usus besar yang terjadi pada IBS dapat

    http://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.html
  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    29/38

    terlihat berhubungan dengan kontraksi usus yang abnormal, tidak semua

    penderita IBS mengalami kontraksi abnormal, dan sebagian besar mengalami,

    kontraksi abnormal tidak selalu merupakan gejala.

    Faktor emosional (misal, stress, gelisah, depresi, dan takut), makanan, obat-

    obatan, hormon, atau iritan kecil bisa memicu atau memperburuk serangan

    (penyakit atau serangan) pada IBS. Untuk beberapa orang, makanan kalori-tinggi

    atau makanan tinggi-lemak kemungkinan bisa memicu. Untuk orang lain,

    gandum, produk susu, kopi, teh, atau buah jeruk tampaknya bisa membuat gejala-

    gejala tersebut. karena banyak produk makanan yang mengandung beberapa

    bahan-bahan, yang kemungkinan sulit untuk mengidentifikasi pemicu khusus.

    Yang lain menemukan bahwa makan terlalu cepat atau makan setelah jangka

    waktu yang terlalu lama tanpa makanan menjadi pemicu. Meskipun begitu,

    hubungannya tidak konsisten. Seseorang tidak selalu mendapatkan gejala-gejala

    setelah pemicu biasa, dan gejala-gejala seringkali muncul tanpa berbagai pemicu

    yang jelas. Hal ini tidak jelas bagaimana seluruh pemicu tersebut berhubungan

    dengan penyebab IBS.

    GEJALA

    IBS cenderung terjadi di usia remaja dan 20-tahunan, menyebabkan serangan

    pada gejala-gejala yang berulang pada periode yang tidak teratur. Serangan pada

    akhir hidup dewasa tidak umum tetapi tidak langka. Serangan hampir selalu

    terjadi ketika seseorang sadar, dan jarang membuat seseorang terjaga dari tidur.

    Gejala-gejala termasuk nyeri perut berhubungan dengan atau diringankan

    dengan melakukan buang air besar (defekasi), perubahan pada frekwensi kotoran

    (seperti sembelit atau diare) atau konsistensi, perluasan perut (distention), lendir

    pada kotoran, dan rasa tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar. Nyeri

    tersebut bisa menimbulkan rasa sakit atau kram yang terus menerus muncul,

    biasanya di sepanjang perut bagian bawah. Kembung, gas, mual, sakit kepala,

    lelah, depresi, gelisah, dan sulit konsentrasi adalah gejala-gejala lainnya. Pada

    umumnya, karakter dan lokasi nyeri tersebut, memicu (faktor yang

    mempercepat), dan pola pada gerakan isi perut secara relatif konsisten sepanjang

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    30/38

    waktu. Meskipun begitu, gejala-gejala bisa meningkat atau menurun pada tingkat

    keparahannya dan juga berubah sepanjang waktu.

    DIAGNOSA

    Kebanyakan orang dengan IBS terlihat sehat. Uji fisik umumnya tidak

    menunjukkan apapun yang tidak umum kecuali kadangkala kelembutan di

    sepanjang usus besar. Dokter biasanya melakukan beberapa tes-misal, tes darah,

    penelitian kotoran, dan sigmoidoskopi-untuk membedakan IBS dari penyakit

    Crohn, ulcerative colitis, kanker (sebagian besar pada orang yang berusia lebih

    dari 40 tahun), collagenous colitis, lymphocytic colitis, dan banyak penyakit

    lainnya yang bisa menyebabkan nyeri perut dan perubahan pada kebiasaan buangair. Hasil tes ini biasanya normal pada orang dengan IBS, meskipun kotoran

    tersebut kemungkinan berair, dan prosedur sigmoidoskopi bisa menyebabkan

    kejang dan nyeri yang tidak umum. Dokter biasanya melakukan tes lagi-seperti

    ultrasound perut, sinar X pada usus, atau colonoscopi-pada orang tua dan pada

    mereka yang mengalami gejala-gejala yang tidak umum untuk IBS, seperti

    demam, kotoran berdarah, berat badan hilang, dan muntah.

    Gangguan saluran pencernaan lain (seperti radang usus buntu, penyakit batu

    empedu, borok, dan kanker) bisa terbentuk pada seseorang dengan IBS, terutama

    setelah usia 40 tahun. dengan demikian, jika gejala seseorang berubah secara

    signifikan atau tidak biasanya untuk IBS, penelitian lebih lanjut kemungkinan

    diperlukan.

    PENGOBATAN

    Pengobatan berbeda dari orang ke orang. Jika makanan atau jenis stress

    tertentu muncul dan membuat masalah, mereka harus menghindarinya jika

    mungkin. Untuk kebanyakan orang, khususnya mereka yang cenderung sembelit,

    kegiatan fisik teratur membantu menjaga fungsi saluran pencernaan secara

    normal.

    Pada umumnya, diet normal adalah terbaik. Kebanyakan orang lebih baik

    sering makan dengan porsi makanan kecil dibandingkan tidak sering dengan porsi

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    31/38

    makanan besar (misal, lima atau enam kali makanan porsi kecil dibandingkan tiga

    porsi makanan besar setiap hari). Orang dengan perut kembung dan peningkatan

    gas (gas dalam perut) harus menghindari kacang-kacangan, kubis, dan makanan

    lain yang sulit untuk dicerna. Sorbitol, dan pemanis buatan digunakan pada

    makanan diet dan pada beberapa obat-obatan dan mengunyah permen karet, harus

    tidak dikonsumsi dalam jumlah besar. Fruktosa, gula yang ditemukan dalam

    buah-buahan, berry, dan beberapa tanaman, harus dimakan hanya dalam jumlah

    sedikit. Diet rendah lemak membantu beberapa orang, terutama mereka yang

    perutnya terlalu lambat atau terlalu cepat kosong. Orang yang mengalami baik

    IBS dan kekurangan laktosa harus mengkonsumsi produk susu tidak berlebihan.

    Bahkan pasien dengan kekurangan laktosa bisa kemungkinan harus

    mengkonsumsi segelas susu dalam jumlah sedikit sepanjang hari.

    Sembelit seringkali dihilangkan bisa dengan mengkonsumsi lebih banyak

    serat. Orang yang mengalami sembelit bisa menggunakan satu sendok teh

    gandum dengan sedikit air dan cairan lain pada setiap makanan, atau mereka bisa

    menggunakan suplemen psyllium mucilloid dengan 2 gelas air. Menambahkan

    serat makanan bisa membuat gas dalam perut dan kembung. Kadangkala,

    beberapa gas dalam perut kemungkinan dikurangi dengan mengganti serat sintetis

    buatan (seperti methylcellulose). Obat pencuci perut termasuk yang mengandung

    sorbitol, lactulose, atau polyethylene glycol, dan obat pencuci mulut perangsang

    seperti yang mengandung bisacodyl atau gliserin. Lubiprostone, obat pencuci

    perut terbaru, bisa juga menghilangkan sembelit.

    Relaksan otot-halus, sepertiDicyclomine hydrochloride ,Hyoscyamine sulfate

    , Hyoscine-N-butylbromide bisa menghilangkan nyeri perut tetapi sering

    menyebabkan efek samping anticholinergic, seperti mulut kering, penglihatan

    buram, atau kesulitan berkemih.

    Obat-obatan anti diare, seperti diphenoxylate atau loperamide, membantu

    orang dengan diare, sebagaimana obat-obatan sepertialosetron,yang mengurangi

    efek serotonim, penghantar bahan kimia di dalam tubuh. Minyak aromatik,

    seperti minyak pepermin, seringkali membantu gejala-gejala gas dalam perut dan

    kram. Antidepresan (seperti Imipramine, Amitriptyline ), tekhik modifikasi

    perilaku (seperti terapi perilaku kognitif), psiko terapi, dan hypnotis seringkali

    http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Dicyclomine%20hydrochloride&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscyamine%20sulfate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscine-N-butylbromide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=diphenoxylate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=loperamide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=alosetron&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Imipramine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Amitriptyline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Amitriptyline&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Imipramine&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=alosetron&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=loperamide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=diphenoxylate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscine-N-butylbromide&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Hyoscyamine%20sulfate&inpIndikasi=&go=+go+http://medicastore.com/index.php?mod=obat_search&selSub=0&selJenis=0&inpNamaObat=&inpNamaGenerik=Dicyclomine%20hydrochloride&inpIndikasi=&go=+go+
  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    32/38

    sangat efektif untuk mengendalikan gejala-gejala pada IBS. Penggunaan jangka

    panjang pada antidepresan dalam dosis yang rendah atau lebih tinggi yang layak

    aman. Antidepresan bisa tidak hanya menghilangkan nyeri dan gejala-gejala lain

    tetapi juga bisa membantu menghilangkan masalah-masalah tidur dan depresi

    atau gelisah.

    PENCEGAHAN

    Siapa pun dapat mengalami gangguan pencernaan karena kekuatiran atau

    kecemasan. Tapi jika Anda memiliki sindrom iritasi usus besar, masalah yang

    terkait dengan stres seperti sakit perut dan diare cenderung terjadi dengan

    frekuensi dan intensitas yang lebih besar. Mencari cara untuk mengatasi stresdapat membantu dalam mencegah atau mengurangi gejala:

    1. Konseling. Dalam beberapa kasus, seorang psikolog atau psikiater dapat

    membantu Anda belajar untuk mengurangi stres dengan melihat bagaimana

    Anda merespon kejadian dan kemudian bekerja dengan Anda untuk

    memodifikasi atau mengubah respons itu.

    2. Biofeedback. Teknik pengurangan stres membantu Anda mengurangi

    ketegangan otot dan memperlambat detak jantung Anda dengan bantuan

    umpan balik dari mesin. Anda kemudian diajarkan bagaimana untuk

    menghasilkan perubahan-perubahan sendiri. Tujuannya adalah untuk

    membantu Anda memasuki keadaan santai sehingga Anda dapat lebih

    mudah mengatasi stres.

    3. Latihan relaksasi progresif. Ini membantu Anda merilekskan otot-otot

    dalam tubuh Anda, satu per satu. Mulailah dengan mengencangkan otot-

    otot di kaki Anda, kemudian berkonsentrasi perlahan-lahan dan

    membiarkan semua ketegangan itu pergi. Berikutnya, kencangkan dan

    lemaskan betis. Lanjutkan sampai otot-otot dalam tubuh Anda, termasuk di

    mata dan kulit kepala, menjadi santai.

    4. Bernapas dalam. Kebanyakan orang dewasa bernapas dari dada mereka.

    Tapi Anda menjadi lebih tenang ketika Anda bernapas dari diafragma

    Anda, otot yang memisahkan dada dari perut Anda. Ketika Anda menarik

    napas, biarkan perut Anda berkembang. Ketika Anda mengeluarkan napas,

    perut akan mengalami kontraksi. Napas dalam-dalam juga dapat membantu

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    33/38

    mengendurkan otot perut Anda, yang dapat menyebabkan aktivitas usus

    lebih-normal.

    5. Teknik lainnya. Sisihkan minimal 20 menit per hari setiap aktivitas Anda

    untuk santai - mendengarkan musik, membaca, main game di komputer

    atau berendam dalam air hangat.

    http://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.html

    4. Hemmoroid

    DEFINISI

    Hemoroid adalah pelebaran dan inflamasi pembuluh darah vena di daerah anus yang

    berasal dari plexus hemorrhoidalis.

    Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi di dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum

    terjadi. Pada usia 50 an, sekitar 50 % individu mengalami berbagai tipe hemoroid

    berdasarkan luasnya vena yang terkena.

    Hemoroid diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu hemoroid interna yang terjadi diatas

    sfingter anal dan hemoroid eksternal yang terjadi diluar sfingter anal.

    B. PATOGENESIS

    Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan, atau inflamasi vena hemoroidalis yang

    disebabkan oleh faktor-faktor risiko/pencetus. Faktor risiko hemoroid antara lain mengejan

    pada saat buang air besar yang sulit, pola buang air besar yang salah (lebih banyak

    memakai jamban duduk, terlalu lama duduk di jamban sambil membaca), peningkatan

    tekanan intra abdomen yang disebabkan oleh tumor (tumor usus, tumor abdomen),

    kehamilan (disebabkan karena tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal),

    usia tua, konstipasi kronik, diare kronik atau diare yang berlebihan, hubungan seks per-

    anal, kurang minum air, kurang makan makanan berserat (sayur dan buah), kurang

    olahraga/imobilisasi.

    D. KLASIFIKASI

    Hemoroid diklasifikasikan menjadi hemoroid eksterna dan interna.

    Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran klinis, yaitu:

    1. Derajat I: bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps keluar kanal anus. Hanya

    dapat dilihat dengan anorektoskop;

    2. Derajat II: pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang atau masuk sendiri ke

    dalam anus secara spontan.

    http://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.html
  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    34/38

    3. Derajat III: pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan

    bantuan dorongan jari.

    4. Derajat IV: prolaps hemoroid yang permanen, rentan, dan cenderung untuk mengalami

    trombosis atau infark.

    Untuk melihat risiko perdarahan, hemoroid dapat dideteksi olek adanya stigmata

    perdarahan berupa bekuan darah yang masih menempel, erosi, kemerahan di atas

    hemoroid.

    E. PENEGAKAN DIAGNOSIS

    Diagnosis hemoroid ditegakkan berdasarkan anamnesis keluhan klinis dari hemoroid

    berdasarkan klasifikasi hemoroid (derajat I sampai dengan derajat IV) dan pemeriksaan

    anoskopi dan kolonoskopi. Untuk memastikan, diperlukan pemeriksaan rontgen barium

    enema atau kolonoskopi total.

    F. MANIFESTASI KLINIS

    Hemoroid menyebabkan tanda dan gejala:

    - Rasa gatal dan nyeri

    - Perdarahan berwarna merah terang pada saat BAB

    - Pada hemoroid eksternal, sering timbul nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang

    disebabkan oleh trombosis (pembekuan darah dalam hemoroid) sehingga dapat

    menimbulkan iskemia dan nekrosis pada area tersebut.

    G. ETIOLOGI

    Penyebab terjadinya hemoroid antara lain:

    1. Terlalu banyak duduk

    2. Diare menahun/kronis

    3. Kehamilan: disebabkan oleh karena perubahan hormon

    4. Keturunan penderita wasir

    5. Hubungan seks tidak lazim (perianal)

    6. Penyakit yang membuat penderita mengejan

    7. Sembelit/ konstipasi/ obstipasi menahun

    8. Penekanan kembali aliran darah vena

    9. Melahirkan

    10. Obesitas

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    35/38

    11. Usia lanjut

    12. Batuk berat

    13. Mengangkat beban berat

    14. Tumor di abdomen/usus proksimal

    H. PENATALAKSANAAN

    Penatalaksanaan hemoroid terdiri dari penatalaksanaan medis dan penatalaksanaan

    bedah.

    1. Penatalaksanaan Medis

    Ditujukan untuk hemoroid interna derajat I sampai III atau semua derajat hemoroid yang

    ada kontraindikasi operasi atau klien yang menolak operasi.

    a. Non-farmakologis

    Bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit dengan cara memperbaiki defekasi.

    Pelaksanaan berupa perbaikan pola hidup, perbaikan pola makan dan minum, perbaikan

    pola/cara defekasi. Perbaikan defekasi disebut Bowel Management Program (BMP) yang

    terdiri atas diet, cairan, serat tambahan, pelicin feses, dan perubahan perilaku defekasi

    (defekasi dalam posisi jongkok/squatting). Selain itu, lakukan tindakan kebersihan lokal

    dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari. Dengan

    perendaman ini, eksudat/sisa tinja yang lengket dapat dibersihkan. Eksudat/sisa tinja yanglengket dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal bila dibiarkan.

    b. Farmakologi

    Bertujuan memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan gejala.

    Obat-obat farmakologis hemoroid dapat dibagi atas empat macam, yaitu:

    1. Obat yang memperbaiki defekasi

    Terdapat dua macam obat yaitu suplement serat (fiber suplement) dan pelicin tinja (stool

    softener). Suplemen serat komersial yang yang banyak dipakai antara lain psylium atau

    isphaluga Husk (ex.: Vegeta, Mulax, Metamucil, Mucofalk) yang berasal dari kulit biji

    plantago ovate yang dikeringkan dan digiling menjadi bubuk. Obat ini bekerja dengan cara

    membesarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltik usus. Efek samping antara lain

    ketut dan kembung. Obat kedua adalah laxant atau pencahar (ex.: laxadine, dulcolax, dll).

    2. Obat simptomatik

    Bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan

    kulit di daerah anus. Jenis sediaan misalnya Anusol, Boraginol N/S dan Faktu. Sediaan yang

    mengandung kortikosteroid digunakan untuk mengurangi radang daerah hemoroid atauanus. Contoh obat misalnya Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct.

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    36/38

    3. Obat penghenti perdarahan

    Perdarahan menandakan adanya luka pada dinding anus atau pecahnya vena hemoroid

    yang dindingnya tipis. Psyllium, citrus bioflavanoida yang berasal dari jeruk lemon dan

    paprika berfungsi memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah.

    4. Obat penyembuh dan pencegah serangan

    Menggunakan Ardium 500 mg dan plasebo 32 tablet selama 4 hari, lalu 22 tablet selama

    3 hari. Pengobatan ini dapat memberikan perbaikan terhadap gejala inflamasi, kongesti,

    edema, dan prolaps.

    c. Minimal Invasif

    Bertujuan untuk menghentikan atau memperlambat perburukan penyakit dengan

    tindakan-tindakan pengobatan yang tidak terlalu invasif antara lain skleroterapi hemoroid

    atau ligasi hemoroid atau terapi laser. Dilakukan jika pengobatan farmakologis dan non-

    farmakologis tidak berhasil.

    2. Penatalaksanaan Tindakan Operatif

    Ditujukan untuk hemoroid interna derajat IV dan eksterna atau semua derajat hemoroid

    yang tidak berespon terhadap pengobatan medis.

    o Prosedur ligasi pita karet

    o Hemoroidektomi kriosirurgi

    o Laser Nd: YAG

    o Hemoroidektomi

    3. Penatalaksanaan Tindakan non-operatif

    o Fotokoagulasi inframerah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tekhnik terbaru yang

    digunakan untuk melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya

    o Injeksi larutan sklerosan juga efektif untuk hemoroid berukuran kecil dan berdarah.

    Membantu mencegah prolaps.

    Nursing Assesment:

    o Personal Hygiene yang baik terutama didaerah anal

    o Menghindari mengejan selama defekasi

    o Diet tinggi serat

    o Bedrest/tirah baring untuk mengurangi pembesaran hemoroid

    I. PENCEGAHAN

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    37/38

    Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hemoroid antara lain:

    1. Jalankan pola hidup sehat

    2. Olah raga secara teratur (ex.: berjalan)

    3. Makan makanan berserat

    4. Hindari terlalu banyak duduk

    5. Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll.

    6. Hindari hubunga seks yang tidak wajar

    7. Minum air yang cukup

    8. Jangan menahan kencing dan berak

    9. Jangan menggaruk dubur secara berlebihan

    10. Jangan mengejan berlebihan

    11. Duduk berendam pada air hangat

    12. Minum obat sesuai anjuran dokter

  • 8/10/2019 KONSTIPASI 6A

    38/38

    REFERENSI

    .

    1. Sloane Ethel. 2003.Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

    2. Referensi : Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Edisi 6, Jakarta :

    EGC, 2011 (hal 689-691)

    3. Anderson sylvia price, dkk. 2005. Patofisiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

    EGC.

    4. Murray, Robert K, dkk. Biokimia Harper, Edisi 27.Jakarta :EGC, 2009

    5. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l

    6. http://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.html

    7.

    http://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.html

    http://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3lhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/3285/Irritable_Bowel_Syndrome_IBS.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/10/Demam_Tifoid.htmlhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/2108901-konstipasi/#ixzz1iOvlYo3l