konsep stres dan adaptasi

Upload: sahriyan-hidayat

Post on 09-Mar-2016

41 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

konsep stress dan adaptasi

TRANSCRIPT

KONSEP STRES DAN ADAPTASI

KONSEP STRES DAN ADAPTASI

Kelompok 1 :Agus HermawanAlexander Mela GsBayu PratiwiDanang Aditiya HDesi Rizki AyuFebri Semuel SIcha SofyantiJejen Juliansyah N.AMuhammad Yogi Y Rinrin Maryanti

Menurut Hans Selye, stress adalah respons manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya (Pusdikes,Dep.Kes.1989).Stress adalah reaksi atau respons tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan) Dadang Hawari : 2001.Stress adalah suatu kekuatan yang mendesak atau mencekam, yang menimbulkan suatu ketegangan dalam diri seseorang (Soeharto Heerdja:1987)

Pengertian StressPenyebab Stress

Timbulnya stress pada seseorang diawali dengan adanya stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan yang disebut dengan stressor. Stressor menunjukan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan fisiologis psikologis sosial, lingkungan, perkembangan spiritual atau kebutuhan kulturan (Potter & Perry,1997).

3Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stress diantaranya :Faktor biologis, herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik, neurofsiologik dan neurohormonal.Faktor sosio kultural, perkembangan kepribadian, pengalaman dan kondisi lain yang mempengaruhi.Macam-macam stressor :Stressor InternalStressor eksternalKarakteristik Stressor :Makna stressor Lingkup stressorLamanya stressosJumlah stressorKuatnya stressor

Dampak stressor dipengaruhi oleh berbagai faktor (Kozier & Erb,1983 dikutip Keliat B.A.,1999) yaitu:

Sifat stressor Pengetahuan individu tentang stressor tersebut dan pengaruhnya pada individu tersebut.Jumlah stressorBanyaknya stressor yang diterima individu dala waktu bersamaan.Lama stressorSeberapa sering individu menerima stressor yang sama. Makin sering individu mengalami hal yang sama maka akan timbul kelelahan dalam mengatasi masalah tersebut.Pengalaman masa laluPengalaman individu yang lalu mempengaruhi individu menghadapi masalah.Tingkat perkembanganTiap individu tingkat perkembangannya berbeda

Penggolongan Stress

Menurut Sri Kusmiati dan Desminiarti (1990), dapat digolongkan sebagai berikut Stress fisikDisebabkan oleh adanya suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.Stress kimiawiDisebabkan oleh asam basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon atau gas.Stress mikrobiologikDisebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang dapat menimbulkan penyakit.Stress fisiologikDisebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.Stress proses pertumbuhan dan perkembanganDisebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.Stress psikis atau emosionalDisebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal, sosial, budaya atau keagamaan.

Reaksi Tubuh Terhadap StressMenurut Dadang Hawari (2001) bahwa dampak dari stress sendiri dapat mengenai hampir seluruh sistem tubuh, seperti hal-hal berikut :Perubahan pada warna rambut dari hitam menjadi kecoklat-coklatan, ubanan atau kerontokan.Gangguan pada penglihatan.Daya mengingat, konsentrasi dan berpikir menurun.Wajah nampak tegang, serius, tidak santai, sulit senyum dan kerutan pada kulit dan wajah.Bibir dan mulut terasa kering dan tenggorokan terasa tercekik.Kulit menjadi dingin atau panas, banyak berkeringat, biduran dan gatal-gatal.Nafas terasa berata dan sesak.Jantung berdebar-debar, muka merah dan pucat.Lambung mual, kembung atau pedih.Sering berkemih.

Cara Mengedalikan StressKoping adalah cara yang dilakukan individu dalam meyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan keinginan yang akan dicapai dan respons terhadap situasi yang menjadi ancaman bagi individu.Cara yang dapat dilakukan adalah :IndividuKenali diri sendiriTurunkan kecemasanTingkatkan harga diriPersiapan diriPertahankan dan tingkatkan cara yang sudah baik

Pengertian Adaptasi

W.A Gerungan (1996) menyebutkan bahwa Penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).

Menurut Soeharto Heerdjan (1987), Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan.

Macam-Macam Adaptasi

a. Adaptasi fisiologisRiset klasik yang telah dilakukan oleh Hans Selye (1946,1976) telah mengidentifikasi dua respons fisiologis terhadap stress, yaitu : a). LAS ( Lokal Adaptasion Syndrome)Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stres, responnya berjangka pendek.Karakteristik dari LAS :Respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua sistem.Respons bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya.Respons bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.Respons bersifat restorative.

c. GAS (General Adaptasion Syndrom)Merupakan respons fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stress. Respons yang terlibat didalamnya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem Neuroendokrin. GAS diuraikan dalam tiga tahapan berikut :Fase AlarmFase resistance (melawan)Fase exhaustion (kelelehan)

b. Adaptasi PsikologisTask Oriented BehaviorEgo Dependen MekanismeRepresiRegresiSupresiDenialReaksi formasiSublimasiKompensasiKonvesiKompensasi langsungIntroveksiKompensasi tidak langsungRasionalisasiSubstitusiRestitusiDisplacementProyeksiSimbolisasi

Adaptasi Perkembangan

Pada setiap tahap perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap perkembangan tersebut. Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu atau menghambat kelancaran menyelesaikan tahap perkembangan tersebut. Dalam bentuj ekstrem, stress yang berkepanjangan dapat mengarah pada krisis pendewasaan.Anak-anak usia sekolah biasanya mengembangkan rasa kecukupan. Mereka mulai menyadari bahwa akumulasi pengetahuan dan penguasaan keterampilan dapat membantu mereka mencapai tujuan, dan harga diri berkembang melalui hubungan berteman dan saling berbagi diantara teman. Pada tahap ini, stress ditunjukan oleh ketidakmampuan atau ketidakinginan untuk mengembangkan hubungan berteman.

Adaptasi Sosial BudayaMengkaji stressor dan sumber koping dalam dimensi sosial mencakup penggalian tentang besaranya, tipe dan kualitas dari interaksi sosial yang ada. Stressor pada keluarga dapat menimbulkan efek disfungsi yang mempengaruhi klien atau keluarga secara keseluruhan (Reis & Heppner, 1993).

Adaptasi SpiritualOrang menggunakan sumber spiritual untuk mengadaptasi stress dalam banyak cara, tetapi stress dapat juga bermanifestasi dalam dimensi spiritual. Stress yang berat dapat mengakibatkan kemarahan pada Tuhan, atau individu mungkin memandang stressor sebagai hukuman.

Thank You.. !!