komunikasi kelompok suporter bola dalam …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/skripsi tulus...

130
KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM MEMBENTUK KOHESIVITAS (Studi Kasus Pada The Jakmania UNJ) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Sidang Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh : Tulus Muliawan 6662091725 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2013

Upload: dinhthu

Post on 09-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA

DALAM MEMBENTUK KOHESIVITAS

(Studi Kasus Pada The Jakmania UNJ)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Sidang Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh :

Tulus Muliawan

6662091725

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2013

Page 2: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : TULUS MULIAWAN

NIM : 6662091725

Tempat Tangga Lahir : Bekasi, 24 Juli 1991

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul KOMUNIKASI KELOMPOK

SUPORTER BOLA DALAM MEMBENTUK KOHESIVITAS (Studi Kasus

Pada The Jakmania UNJ) adalah hasil karya sendiri, dan seluruh sumber yang

dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila

kemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar

kesarjanaan saya bisa dicabut.

Serang, Oktober 2013

TULUS MULIAWAN

Page 3: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

iii

Page 4: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

iv

Page 5: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

v

ABSTRAK

Tulus Muliawan. NIM. 6662091725. Skripsi. Pola Komunikasi Kelompok

Dalam Membangun Kohesivitas Kelompok (Analisis Deskriptif The

Jakmania UNJ)

Penelitian ini dilatarbelakangi ketertarikan peneliti terhadap dunia sepak

bola. Salah satu area ketertarikan peneliti ada pada dinamika kelompok suporter di

Indonesia, khususnya The Jakmania. Fanatisme yang dimiliki para anggota The

Jakmania memberikan dampak positif pada perkembangan klub. Namun, tak

jarang pula memberikan dampak negatif. Meski memiliki latar belakang karakter,

sosial, atau budaya yang berbeda, The Jakmania mampu menjaga kohesivitas.

Untuk itu, peneliti tertarik melakukan penelitian guna melihat pembentukan

kohesivitas tersebut dari sudut pandang komunikasi. Pada penelitian ini, peneliti

memfokuskan penelitian pada The Jakmania UNJ. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengungkap pola komunikasi yang dilakukan The Jakmania UNJ untuk

membangun kohesivitas kelompok. Penelitian ini dilandasi oleh Teori Berpikir

Kelompok karya Irvin L. Janis. Teori ini menjelaskan bahwa kohesivitas

terbentuk lewat komunikasi yang intensif, antusiasme yang tinggi dari para

anggota kelompok, serta mengutamakan konsensus. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Peneliti menunjuk empat

informan kunci dan satu informan pendukung sebagai sumber informasi. Untuk

mengumpulakn data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi, dan

studi dokumentasi. Pemaparan dilakukan secara deskriptif untuk menjawab

pertanyaan yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa The Jakmania UNJ selalu menerapkan komunikasi yang baik

dan intensif untuk meningkatkan kohesivitas kelompok. Kohesivitas kelompok

tersebut terlihat dari kekompakkan dan soliditas yang terjalin di antara para

anggota kelompok. Penelitian ini juga mengungkap bahwa komunikasi punya

peran besar dalam meningkatkan kohesivitas kelompok.

Kata Kunci : Komunikasi Kelompok, Kohesivitas, The Jakmania UNJ

Page 6: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

vi

ABSTRACT

Tulus Muliawan. NIM. 6662091725. Thesis. In Group Communication

Pattern to Build a Group Cohesiveness (Descriptive Anaysis The Jakmania

UNJ).

This research come from my interest about football. One of some my

interest is about the dynamic of Indonesian club supporters, especially The

Jakmania. The fabaticism that had by The Jakmania give lots of good influences

for the team (Persija). But, sometimes they also give a bad impact. Although they

have different character, social life, or culture, The Jakmania always keep their

Cohesiveness perfectly. From that fact, I try to make a research to see how

cohesiveness were build from communication perspective. In this research, I have

my focused to The Jakmania UNJ. The intention of this research are to reveal

communication pattern thai done by The Jakmania UNJ to build a cohesiveness. I

using Grup Think theory from Irvin L. Janis as a basic of this research. This

theory said that ini cohesiveness were build by a high intensity communication,

high enthusiasm of the group members , and they always try to find a consensus

as a priority. The method used in this research is descriptive qualitative.

Researchers pointed to four key informants and the informants support as

resources. To compile the data, researchers using interviews, observation, and

documentation study. Be descriptive presentation to answer questions that have

been identified previously. Results of this study indicate that the Jakmania UNJ

always apply good communication and intensively to build group cohesiveness.

Group cohesiveness is evident from the compactness and solidity that exists

among the members of the group. The study also revealed that communication

had a big role in improving group cohesiveness.

Keywords: Group Communication, Group Cohesiveness, The Jakmania UNJ

Page 7: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

vii

Jakob Oetama bersama PK. Ojong membangun Kompas

Gramedia dengan modal keyakinan. Keyakinan tersebut mampu

mengembangkan empat pegawai di tahun 65 menjadi 21 ribu

lebih pegawai di tahun 2013.

Namun, jangan lupa. Ada mimpi, usaha, dan doa yang menyertai

keyakinan itu…

“Bermimpi, berusaha, dan berdoa ; Kunci sukses

kehidupan”

(Tulus Muliawan)

Page 8: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas berkah,

rahmat, dan hidayah dari-Nya, skripsi yang berjudul ―Pola Komunikasi Kelompok

Dalam Membangun Kohesivitas Kelompok (Analisis Deskriptif The Jakmania

UNJ)‖ ini Alhamdulillah dapat diselesaikan tepat waktu.

Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari sejumlah pihak sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan baik. Pada

kesempatan ini, penulis mempersembahkan ucapan terima kasih kepada pihak –

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah :

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultas Ageng Tirtayasa.

3. Kandung Sapto N, S.Sos,. M.Si, selaku Pembatu Dekan I Bidang

Akademik, Mia Dwianna, S.Sos., M.Ikom, selaku Pembatu Dekan II

Bidang Keuangan, dan Ismanto, S.Sos., MM, selaku Pembatu Dekan III

Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultas Ageng Tirtayasa.

4. Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultas

Ageng Tirtayasa serta Puspita Asri Praceka, S.Sos., M.Ikom, selaku

Sekertaris Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Naniek Afrilla Framanik, S.Sos, M.Si, selaku dosen pembimbing satu dan

Burhanudin M, SE, M.Si, selaku dosen pembimbing dua, yang telah

menyediakan waktunya untuk membimbing penulis dengan sabar selama

Page 9: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

ix

hampir satu tahun terakhir. Serta seluruh dosen pengajar di program studi

Ilmu Komunikasi.

6. Agung Nugroho, Ahmad Ian Fachrizal, Naufal Fadhlan, Eko Ramdani,

dan Larico Ranggamone, selaku informan peneltian yang telah

memberikan bantuan sangat besar untuk penelitian ini.

7. Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar di

Bekasi. Keluarga kecil di Serang, Mas Iman Suwaja, Mbak Titik

Setyowati, Kezia dan Rachel, serta Mas Paimo, Mbak Rini, dan Tole, yang

menjadi teman hidup penulis selam menuntut ilmu di Serang. Terima

kasih atas segala dukungan dan do’a yang diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan kuliah sampai meraih gelar sarjana.

8. Teman setia, Henry, Dochi, Susa, Widya, dan semua teman-teman Ilmu

Komunikasi 2009 baik jurnalistik maupun humas. Keluarga besar Orange

Pers dan Untirta TV, tempat penulis mengembangkan minat dan bakat.

Terima kasih atas waktu dan pengalaman yang pernah dibagikan.

9. Yulisesa Eka Fazriani, teman spesial yang selalu mengisi keseharian

penulis dengan cerita yang beragam. Sahabat-sahabat GOES, tempat

penulis berbagi kisah indah sejak masa SMA.

10. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis sadar, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis

bersedia menerima saran serta kritik sebagai bahan instropeksi diri dan

pembelajaran.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Serang, Oktober 2013

Penulis

Tulus Muliawan

Page 10: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

ABSTRACT ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 7

1.3 Identifikasi Masalah ........................................................................... 7

1.4 Tujuan Penelitian................................................................................ 7

1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi ........................................................................................ 9

2.1.1 Definisi Komunikasi ........................................................................ 9

2.1.2 Unsur Komunikasi ......................................................................... 11

2.1.3 Fungsi Komunikasi ........................................................................ 12

2.1.4 Jenis Komunikasi .......................................................................... 15

2.2 Komunikasi Kelompok ..................................................................... 15

2.2.1 Definisi Komunikasi Kelompok..................................................... 15

2.2.2 Fungsi Komunikasi Kelompok ...................................................... 17

2.3 Kohesivitas ....................................................................................... 18

2.3.1 Definisi Kohesuvutas ..................................................................... 18

2.3.2 Kohesivitas Kelompok................................................................... 18

2.4 Suporter............................................................................................ 20

2.5 The Jakmania ................................................................................... 20

2.6 Teori berpikir Kelompok .................................................................. 22

2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................ 28

2.8 Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Post Positivistik .............................................................. 32

3.2 Metode Penelitian ............................................................................. 33

3.3 Teknik Penelitian.............................................................................. 34

Page 11: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

xi

3.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................ 34

3.5 Informan Penelitian .......................................................................... 37

3.6 Teknik analisis Data ......................................................................... 38

3.7 Uji Validitas Data ............................................................................. 40

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek penelitian ............................................................... 43

4.1.1 The Jakmania UNJ ........................................................................ 44

4.2 Deskripsi Data Informan................................................................... 48

4.2.1 Eko Ramdhani ............................................................................... 48

4.2.2 Ahmad Ian Fachrizal ..................................................................... 49

4.2.3 Agung Nugroho ............................................................................. 49

4.2.4 Naufal Fadhlan .............................................................................. 50

4.2.5 Larico Ranggamone ....................................................................... 46

4.3 Pembahasan...................................................................................... 51

4.3.1 Komunikasi kelompok dalam The Jakmania UNJ .......................... 52

4.3.2 Kohesivitas kelompok The Jakmania UNJ ..................................... 67

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 80

5.2 Saran ................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 84

LAMPIRAN ................................................................................................... 103

Page 12: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya .................................................................... 29

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 42

Page 13: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................... 28

Gambar 4.1 Lima Macam Jaringan Komunikasi ........................................ 57

Page 14: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata Eko Ramdhani........................................................................... 103

2. Transkrip Wawancara Eko Ramdhani .................................................. 103

3. Biodata Agung Nugroho ......................................................................... 109

4. Transkrip Wawancara Agung Nugroho ................................................ 109

5. Biodata Naufal Fadhlan .......................................................................... 115

6. Transkrip Naufal Fadhlan ...................................................................... 115

7. Biodata Ahmad Ian Fachrizal ................................................................ 120

8. Transkrip Wawancara Ahmad Ian Fachrizal ....................................... 121

9. Screen shoot Twitter resmi @Orange_UNJ ........................................... 126

10. Screen shoot Twitter resmi @Orange_UNJ ......................................... 126

11. Gambar halaman www.bolanews.com ................................................ 127

12. Gambar halaman www.bolanews.com 2 ............................................. 127

13. FOTO Kopdar mingguan di Teater Terbuka UNJ ................................. 128

14. FOTO Kopdar mingguan di Teater Terbuka UNJ ................................... 128

15. Curriculum Vitae Peneliti ............................................................................ 129

Page 15: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap dunia sepak bola.

Salah satu hal yang mengundang ketertarikan peneliti adalah dinamika dan

fanatisme suporter di Indonesia, khususnya The Jakmania, kelompok pendukung

klub Persija Jakarta. Peneliti tertarik meneliti tentang bagaimana para anggota The

Jakmania bisa menjalin kekompakkan –dalam penelitian ini lebih sering disebut

sebagai kohesivitas—meski masing-masing dari mereka memiliki latar belakang

sosial, budaya, dan karakter pribadi yang berbeda. Sebagai mahasiswa Ilmu

Komunikasi, tentunya penulis akan membahas masalah ini dari perspektif

komunikasi, yaitu komunikasi kelompok. Pada peneltitian ini, peneliti menaruk

fokus penelitian pada salah satu bagian kecil dari keluarga besar The Jakmania,

yakni The Jakmania UNJ.

Tidak bisa dimungkiri, dewasa ini sepak bola menjadi hal yang sulit

dipisahkan dari keseharian masyarakat. Penyebabnya, olah raga yang dimainkan

11 orang dalam satu tim tersebut sudah menjadi salah satu sarana hiburan

masyarakat, yang tak tergantikan oleh hiburan yang lainnya. Peran sepak bola

sebagai sarana hiburan masyarakat tersebut, berlangsung hampir di seluruh

penjuru dunia, termasuk di Indonesia.

Besarnya pengaruh sepak bola bagi kebutuhan hiburan masyarakat

Indonesia dibuktikan dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Di Solo,

Page 16: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

2

Jawa Tengah, sepak bola telah menjadi sarana hiburan massal masyarakat yang

tidak tertandingi sejak zaman Kerajaan Surakarta Hadiningrat. Saat itu, Sri

Susuhan X (1893-1939) kerap mengadakan pasar malam di sepuluh malam

terakhir di bulan puasa. Panitia pasar malam menambah semarak malam

menjelang lebaran tersebut dengan pertandingan sepak bola malam hari.

Stadion Sriwedari Solo kala itu dibanjiri penonton, terlebih lagi jika yang

bertanding adalah PSIM Yogyakarta melawan tuan rumah Persis Solo. Penonton

yang datang bukan hanya dari Solo dan Yogyakarta, tetapi juga dari kota-kota lain

di Jawa Tengah dan Jawa Timur1. Kenyataan tersebut telah menggambarkan

betapa hebatnya daya tarik sepak bola terhadap kebutuhan hiburan masyarakat.

Jarak dan waktu bukan menjadi halangan bagi masyarakat untuk tetap menikmati

sebuah pertandingan sepak bola pada waktu itu.

Seiring perkembangan zaman, sepak bola Indonesia semakin universal.

Tidak ada lagi batasan-batasan tertentu bagi penggemar sepak bola, seperti usia

dan jenis kelamin. Laki-laki dan perempuan menyukai sepak bola. Hal itu dapat

dibuktikan dengan perbauran mereka di tribun penonton pada banyak

pertandingan sepak bola hampir di seluruh Indonesia. Fakta tersebut sekaligus

menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya olah raga bagi laki-laki, tetapi juga

bagi kaum perempuan. Perbedaan gender bukan menjadi halangan bagi

penggemar sepak bola.

1 Arief Natakusumah. 2000. Drama Itu Bernama Sepak Bola. Elex Media. Jakarta. hlm 76.

Page 17: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

3

Sejarah sepak bola Indonesia membuktikan, para penonton atau lebih

dikenal dengan suporter, sudah menjadi hal penting yang mempengaruhi kinerja

sebuah tim sepak bola. Melalui dukungan langsung baik dari stadion maupun

melalui layar televisi, tidak bisa dimungkiri bahwa penampilan sebuah tim sepak

bola cenderung menjadi lebih baik. Dorongan psikologis dari para suporter

menumbuhkan semangat dalam diri setiap pemain yang bermain dalam sebuah

pertandingan sepak bola. Kita bisa melihat buktinya pada turnamen Piala AFC

2007 di Jakarta. Dukungan penuh suporter membuat Indonesia berhasil

mengalahkan Bahrain di laga awal dengan permainan yang memukau. Meski

akhirnya harus takluk dari Arab Saudi dan Korea Selatan, penampilan Bambang

Pamungkas dan kawan-kawan tetap dipuji para suporter.

Kembali ke The Jakmania. Sebagai salah satu kelompok suporter terbesar

di Indonesia, The Jakmania tidak hanya terdiri dari penduduk Jakarta yang

notabene adalah daerah asal klub Persija. Anggota Jakmania juga berasal dari

berbagai daerah di Indonesia. Para suporter daerah tersebut juga mendirikan

koordinator wilayah atau korwil masing-masing di daerahnya, seperti The

Jakmania Bogor, Banten, Bandung, Malang, Kalimantan, dan bahkan Makassar.

Kelompok-kelompok tersebut merupakan bagian dari keluarga besar The

Jakmania. The Jakmania juga membagi kelompok suporternya ke dalam

kelompok yang lebih kecil, yang sering disebut subkorwil. Subkorwil biasanya

terdiri dari kelompok yang anggotanya lebih sedikit atau spesifik, seperti The

Jakmania Pondok Kopi yang berada di bawah korwil Kalimalang, The Jakmania

Kranji yang berada di bawah korwil Bekasi, dan lain sebagainya. Dalam

Page 18: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

4

penelitian ini, peneliti akan memfokuskan diri pada kelompok The Jakmania

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang berada di bawah korwil Rawamangun.

Menurut perspektif komunikasi, perwakilan-perwakilan daerah Jakmania

itu merupakan kelompok kecil. Kelompok kecil diartikan sebagai sekumpulan

perorangan yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa

tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka.

Kelompok kecil tersebut memiliki karakteristik tertentu. Pertama, kelompok kecil

merupakan sekumpulan orang yang jumlahnya cukup kecil sehingga semua

anggota bisa berkomunikasi dengan mudah sebagai pengirim dan penerima

dengan mudah. Kedua, di dalam kelompok kecil perilaku seorang anggota

menjadi nyata bagi semua anggota lainnya. Ketiga, diantara anggota kelompok

harus ada tujuan yang sama. Hal ini tidak berarti bahwa semua anggota harus

mempunyai tujuan yang persis sama untuk menjadi anggota kelompok. Akan

tetapi, pada umumnya harus ada alasan serupa bagi perorangan itu untuk

berinteraksi.2

Setiap manusia perlu berinteraksi, demikian pula manusia-manusia yang

berada dalam sebuah kelompok. Dalam sebuah literatur dijelaskan bahwa anggota

kelompok perlu melakukan komunikasi kelompok karena berkaitan dengan

produktivitas kelompok atau upaya-upaya untuk mencapai produktivitas tersebut.

Caranya adalah melalui masukan dari anggota (member input), variabel perantara

(mediating variabels), dan keluaran dari kelompok (group output).

2 Josep Devito. 2004. Komunikasi Antar Manusia. Karisma. Jakarta. hlm 306.

Page 19: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

5

Masukan atau input yang berasal dari anggota kelompok dapat

diidentifikasikan sebagai perilaku, interkasi, dan harapan yang bersifat individual.

Sementara itu, variabel perantara merujuk pada struktur formal dan struktur peran

dari kelompok seperti status, norma, dan tujuan kelompok. Kemudian, yang

dimaksud dengan output kelompok adalah pencapaian atau prestasi dari tugas atau

tujuan kelompok, yang mengarah pada produktivitas, semangat, dan keterpaduan

kelompok.3

Keterpaduan atau soliditas kelompok dalam kajian psikologi komunikasi

biasa dikenal dengan istilah kohesivitas kelompok atau group cohesiveness.

Collins dan Raven mengartikan kohesivitas kelompok sebagai kekuatan yang

mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan

mencegah meninggalkan kelompok. Menurut McDavid dan Harari, kohesivitas

suatu kelompok dapat diukur melalui beberapa cara diantaranya dari keterikatan

anggota secara interpersonal satu sama lain, ketertarikan anggota pada kegiatan

dan fungsi kelompok, serta sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai

alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya. Kelompok yang sangat kohesif

mempunyai suasana yang mempertinggi respon atau umpan balik, dan arena itu

mendorong komunikasi yang lebih efektif.

Kohesivitas yang dibangun dengan komunikasi kelompok sangat

dipengaruhi oleh tingkah laku anggota kelompok. Dalam buku Psikologi

Kelompok karya Jalaluddin Rakhmat dikatakan bahwa semakin tinggi intensitas

komunikasi dalam kelompok, semakin tinggi pula kohesivitas kelompok.

3 Jalaluddin Rakhmat. 2004. Psikologi Komunikasi. Rosda. Bandung. hlm 309.

Page 20: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

6

Tingginya tingkat soliditas atau kohesivitas kelompok juga akan membuat

semakin tinggi pula rasa saling memiliki antara anggota kelompok.4 Dengan

demikian, komunikasi jelas memiliki pengar yang besar terhadap kohesivitas

kelompok.

Dalam kehidupan berkelompok, tidak mudah tentunya untuk membangun

sebuah suasana di mana para anggotanya berada dalam kondisi yang padu atau

kohesif. Apalagi jika para anggota kelompok berasal dari latar belakang berbeda,

seperti yang terjadi dalam kelompok The Jakmania UNJ. Sebuah universitas

umumnya tidak hanya terdiri dari mahasiswa lokal, tetapi juga mahasiswa dari

berbagai daerah. Apalagi universitas sebesar UNJ, yang notabene universitas

terkemuka berskala nasional. Para anggota The Jakmania UNJ berasal dari latar

belakang sosial dan budaya yang berbeda. Beberapa dari mereka datang dari

berbagai wilayah di Indonesia, namun perbedaan latar belakang itu bisa bersatu di

bawah bendera The Jakmania. Hal itu lah yang membuat peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

lebih lanjut bagaimana komunikasi kelompok yang dilakukan untuk membentuk

kohesivitas dengan mengadakan penelitian berjudul ‖Komunikasi Kelompok

Suporter Bola dalam Membentuk Kohesivitas (Studi Kasus pada The Jakmania

UNJ)‖.

4 Jalaluddin Rakhmat. op. cit. hlm 346.

Page 21: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana komunikasi kelompok yang dilakukan dalam membentuk kohesivitas

suporter The Jakmania UNJ?

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

sebagai berikut :

1) Bagaimana komunikasi kelompok dalam The Jakmania UNJ?

2) Bagaimana kohesivitas kelompok suporter The Jakmania UNJ?

3) Bagaimana komunikasi kelompok dalam membentuk kohesivitas kelompok

The Jakmania UNJ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan

yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Untuk mengetahui komunikasi kelompok dalam The Jakmania UNJ

2) Untuk mengetahui kohesivitas kelompok suporter The Jakmania UNJ

3) Untuk mengevaluasi komunikasi kelompok dalam membentuk kohesivitas

kelompok The Jakmania UNJ

Page 22: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

8

1.5 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini bisa berguna bagi banyak pihak di

kemudian hari. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Bagi akademis, dapat menambah pengetahuan dan wawasan, terutama terkait

dengan masalah dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini juga dapat

dijadikan bahan bacaan atau literatur tambahan bagi peneliti-peneliti

selanjutnya yang tertarik terhadap bidang kajian ini.

2) Bagi praktisi, dapat dijadikan bahan masukan mengenai penerapan

komunikasi kelompok dalam membangun kohesivitas kelompok, sehingga

diharapkan dapat membuat kelompok dengan kohesivitas yang tinggi.

Page 23: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu

communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya

communis, yang bermakna umum atau bersama-sama. Sama disini adalah sama

makna. Jadi kalau dua orang terlibat komunikasi, misalnya dalam bentuk

percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan

makna mengenai apa yang dipercakapkan. Percakapan kedua orang tadi dikatakan

komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan,

juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.5

Para pakar memiliki pandangannya masing-masing dalam mendefinisikan

ilmu komunikasi. Menurut Harold Lasswell komunikasi adalah proses

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu. Menurut Lasswell, cara terbaik untuk menjelaskan

komunikasi ialah menjawab pertanyaan Who Says What In Which Channel To

Whom With What Effect? Artinya siapa bicara apa melalui media apa kepada siapa

dan apa efek yang ditimbulkan? Menurutnya, komunikasi meliputi lima unsur

penting sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut, yaitu komunikator, pesan,

media, komunikan, dan efek. Singkatnya, komunikasi adalah proses penyampaian

5 Onong Utjana Effendy. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Rosda. Bandung. hlm 9.

Page 24: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

10

pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang bisa menimbulkan

efek tertentu.

Pakar yang lain juga memberikan definisi tentang komunikasi. Menurut

Berger dan Chaffe (1983:17), ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mencari

untuk memahami mengenai produksi, pemrosesan dan efek dari simbol serta

sistem signal, dengan mengembangkan pengujian teori-teori menurut hukum

generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan produksi,

pemrosesan, dan efeknya.

Menurut Shannon dan Weaver komunikasi adalah bentuk interaksi

manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan

tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi

muka, lukisan, seni, dan teknologi.6

Pakar komunikasi Joseph Devito juga memberikan pandangannya soal

definisi komunikasi. Menurutnya, komunikasi merupakan suatu kegiatan

penyampaian atau penerimaan pesan yang dilakukan seseorang atau lebih, yang

mendapat distorsi dari gangguan-gangguan dalam suatu konteks yang

menimbulkan efek dan kesempatan untuk arus balik.7

Oleh sebab itu, Devito menilai komunikasi meliputi beberapa komponen

yang terdiri dari konteks, sumber, penerima, pesan, saluran, gangguan, proses

penyampaian atau encoding, proses penerimaan atau decoding, serta efek.

Menurut Devito, komponen-kompenen tersebut merupakan inti dari komunikasi,

yang menilai bahwa komponen itu sangat berpengaruh dalam menentukan

6 Deddy Mulyana. op. cit. hlm 68. 7 Onong Utjana Effendy. op. cit. hlm 9.

Page 25: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

11

berlangsungnya sebuah proses yang bernama komunikasi. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan dari komunikator

kepada komunikan melalui media tertentu dalam kurun waktu tertentu dan

mengharapkan respon.

2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi

Berdasarkan definisi yang dibuat pakar komunikasi Harold Lasswell,

komunikasi memiliki lima unsur yang saling berketergantungan satu sama lain,

diantaranya adalah sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender),

penyandi (encoder), komunikator dan pembicara. Selanjutnya, Lasswell

menyebutkan lima unsur utama komunikasi, yaitu :

1) Sumber (komunikator), yaitu pihak yang berinisiatif atau mempunyai atau

kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa menjadi seorang individu,

kelompok, atau bahkan sebuah organisasi. Proses ini dikenal dengan

penyandian (encoding).

2) Pesan, yaitu seperangkat simbol verbal atau non-verbal yang mewakili

perasaan, nilai dan gagasan dari komunikator.

3) Saluran, yaitu alat atau wahana yang digunakan komunikator untuk

menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran merujuk kepada

penyampaian pesan, bisa melalui tatap muka, atau lewat media (cetak

/elektronik)

Page 26: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

12

4) Penerima, yaitu orang yang menerima pesan dari sumber, yang biasa disebut

dengan sasaran/tujuan, komunikate, penyandi-balik, khalayak, pendengar, atau

penafsir.

5) Efek, yaitu kejadian pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut,

meliputi penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan sikap, perubahan

keyakinan, atau perubahan perilaku.

2.1.3 Fungsi Komunikasi

Sejumlah pakar komunikasi memiliki pendapat yang berbeda-beda soal

fungsi komunikasi. Akan tetapi, semua merujuk pada titik yang sama, yakni

menyebarkan informasi untuk memberikan efek tertentu terhadap pesan yang

disampaikan oleh komunikator.

Menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, komunikasi mempunyai dua

fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup sehari-hari, meliputi

keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita pada

orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup

masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan

keberadaan suatu masyarakat.8

Menurut William I. Gorden, komunikasi memiliki empat fungsi, yakni

komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi

instrumental. Berikut penjabarannya :

8 Onong Utjana Effendy. op. cit. hlm 5.

Page 27: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

13

1) Fungsi komunikasi sosial, komunikasi penting untuk membangun konsep diri

kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk terhindar dari tekanan

dan ketegangan, antara lain dengan memupuk hubungan dengan orang lain.

2) Fungsi komunikasi ekspresif, komunikasi menjadi instrument dalam

menyampaikan perasaan (emosi).

3) Fungsi komunikasi ritual, biasanya dilakukan secara kolektif. Mereka

berpartisipasi dalam bentuk komuniaksi ritual untuk menegaskan komitmen

mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, atau negara mereka.

4) Fungsi komunikasi instrumental, fungsi ini menginformasikan, mengajar,

mendorong, mengubah sikap, menggerakan tindakan, dan juga menghibur.9

Sean MacBride juga memberikan pandangannya tentang fungsi

komunikasi. Menurutnya, komunikasi punya fungsi yang jauh lebih banyak dari

yang sebelumnya diungkapkan William. Menurut MacBride, setidaknya

komunikasi memiliki delapan fungsi, yang terdiri dari :

1) Informasi, yakni pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,

data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang memberikan

pengaruh terhadap lingkungan, serta mengambil keputusan dengan tepat.

2) Sosialisasi, yakni penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan

orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif dan

membuat dia sadar akan fungsi sosialnya, sehingga ia dapat aktif di

masyarakat.

9 Deddy Mulyana. 2008. op. cit. hlm 5.

Page 28: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

14

3) Motivasi, yakni menjelaskan tujuan masyarakat baik jangka pendek maupun

jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya,

serta mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan yang

dikejar bersama.

4) Perdebatan dan diskusi, yakni menyediakan dan saling menukar fakta yang

diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan

pendapat mengenai masalah publik, menyedakan bukti-bukti yang relevan

sesuai kebutuhan masyarakat umum dengan tujuan agar masyarakat lebih

melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan bersama.

5) Pendidikan, yakni pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mengembangkan

intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta kemahiran

yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

6) Memajukan kebudayaan, yakni penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni

dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan

dengan memperluas horizon seseorang, membangun imajinasi, serta

mendorong kreativitas seseorang sesuai kebutuhan estetikanya.

7) Hiburan, yakni penyebarluasan simbol, sinyal, suara, dan citra dari drama, tari,

kesenian, kesusastraan, komedi, olah raga, dan lain sebagainya untuk

kesenangan.

8) Intergrasi, yakni menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu

kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang diperlukan agar mereka

dapat saling mengenal dan menghargai kondisi, pandangan, serta keinginan

orang lain.

Page 29: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

15

2.1.4 Jenis Komunikasi

Banyak pakar komunikasi mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan

konteksnya. Sama halnya dengan definisi komunikasi, konteks atau jenis

komunikasi juga banyak didefinisikan secara berbeda-beda. Menurut Verderber

misalnya, konteks komunikasi terdiri dari konteks fisik, konteks sosial, konteks

historis, konteks psikologis, dan konteks kultural.

Sementara itu, G.R. Miller membagi komunikasi menjadi enam kategori.

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan

konteks atau tingkatanya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi

tersebut. Enam kategori tersebut terdiri dari, komunikasi intrapribadi, komunikasi

antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi,

dan komunikasi massa. Keenam kategori ini yang sering dipahami sebagai jenis-

jenis komunikasi yang absolut. 10

2.2 Komunikasi Kelompok

2.2.1 Definisi Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari dua atau tiga

orang bahkan lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif di antara para

anggotanya. Intensitas hubungan di antara mereka merupakan persyaratan utama

yang dilakukan oleh orang-orang dalam kelompok tersebut. Kelompok juga

memiliki tujuan dan aturan yang dibuat sendiri dan merupakan kontribusi arus

10 Deddy Mulyana. 2008. Komunikasi Suatu Pengantar, Rosda, Bandung, hlm 78.

Page 30: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

16

informasi di antara para anggota sehingga mampu menciptakan atribut kelompok

sebagai identitas yang khas yang melekat pada kelompok tersebut.11

Menurut Deddy Mulyana, dalam buku berjudul Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar, kelompok didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai

tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama

(adanya hubungan saling berketergantungan), mengenal satu sama lainnya, dan

memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

Bentuk kelompok sangat bermacam-macam. Mulai dari keluarga,

tetangga, kawan-kawan, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau

suatu komite yang tengan melakukan rapat untuk mengambil suatu keputusan.

Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi

yang dilakukan kelompok kecil, jadi bersifat tatap muka. Umpan balik dari

seorang peserta dalam komunikasi kelompok masih bisa diidentifikasi dan

ditanggapi langsung oleh peserta lainnya.

Komunikasi kelompok memfokuskan pembahasannya pada interaksi di

antara orang-orang dalam kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan

komunikasi antarpribadi.12

Kelompok merupakan kegiatan yang tak terpisahkan

dengan kehidupan kita, karena kelompok memungkinkan kita dapat berbagi

informasi, pegalaman, dan pengetahuan dengan anggota kelompok yang lain.

11 Burhan Bungin. 2006. Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat. Kencana. Jakarta. hlm. 266. 12 Hafied Cangara. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Grafindo. Jakarta, hlm 252.

Page 31: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

17

2.2.2 Fungsi Komunikasi Kelompok

Keberadaan suatu kelompok ditandai dengan adanya fungsi-fungsi yang

akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan

masyarakat, kelompok, dan para anggota kelompok itu sendiri. Berikut adalah

fungsi-fungsi tersebut.13

1) Fungsi hubungan sosial, yakni bagaimana suatu kelompok mampu

memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara para anggotanya.

2) Fungsi pendidikan, yakni bagaimana sebuah kelompok secara formal maupun

informal bekerja untuk mencapai dan mempertukarkan pengetahuan. Fungsi

ini akan sangat efektif jika setiap anggota membawa pengetahuan yang

bermanfaat bagi kelompoknya.

3) Fungsi persuasi, yakni bagaimana seorang anggota kelompok mempersuasi

anggota kelompok lainnya supaya melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

4) Fungsi pemecahan masalah, yakni pemecahan masalah berkaitan dengan

penemuan alternatif atau solusi yang tidak diketahui sebelumnya, sedangkan

pembuat keputusan berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih

solusi.

5) Fungsi terapi, yakni objek dari kelompok terapi adalah membantu setiap

individu mencapai perubahan personalnya. Individu tersebut harus

berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan manfaat,

namun usaha utamanya adalah membantu dirinya sendiri, bukan membantu

kelompok mencapai konsensus.

13 Ibid, hlm 270.

Page 32: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

18

2.3 Kohesivitas

2.3.1 Definisi Kohesivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III tahun 2008, kohesi

diartikan sebagai kekuatan tarik-menarik di antara molekul-molekul dalam suatu

benda. Sedangkan dalam perspektif sosial, kohesi berarti hubungan yang erat;

perpaduan yang kukuh; melekat satu sama lain, dan padu. Secara singkat

kohesivitas bias diartikan sebagai kekompakkan, soliditas, yang terangkum dalam

sebuah kesatuan.

2.3.2 Kohesivitas Kelompok

Menurut Collins dan Raven, kohesivitas kelompok didefinisikan sebagai

kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok

dan mencegah meninggalkan kelompok. Kohesivitas kelompok merupakan suatu

keadaan di mana kelompok memiliki solidaritas tinggi, saling bekerja sama

dengan baik, dan memiliki komitmen bersama yang kuat untuk mencapai tujuan

kelompok sehingga anggota kelompoknya merasa puas. 14

Dalam kelompok yang

kohesif anggotanya mempersepsi anggota kelompok yang lain secara positif

sehingga konflik dan pertentangan selalu diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Menurut McDavid dan Harari, kohesivitas suatu kelompok dapat diukur

dari (1) keterikatan anggota secara interpersonal pada satu sama lain, (2)

ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok, dan (3) sejauh mana

anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan

14 Jalaluddin Rakhmat. op. cit. hlm 346.

Page 33: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

19

personalnya. Kelompok yang sangat kohesif mempunyai suasana yang

mempertinggi umpan balik, dan arena itu mendorong komunikasi yang lebih

efektif.

―Kohesivitas yang dibangun dengan komunikasi sangat berpengaruh pada

tingkah laku anggota kelompok. Semakin tinggi intensitas komunikasi

dalam kelompok akan membuat semakin tinggi soliditas dan keterpaduan.

Tingginya tingkat soliditas dan keterpaduan kelompok juga akan membuat

semakin tinggi pula rasa saling memiliki antara anggota kelompok.15

Kohesivitas merupakan kekuatan yang saling tarik menarik di antara

anggota-anggota kelompok. Ibaratnya, sepiring nasi di antara butir-

butirnya saling melekat.‖16

Berikut adalah faktor-faktor yang menentukan kohesivitas kelompok menurut

McDavid dan Harari :

1) Perilaku normatif yang kuat ketika individu diidentifikasikan ke dalam

kelompok yang diikuti.

2) Lamanya menjadi anggota kelompok.semakin lama seseorang menjadi

anggota kelompok akan memperlihatkan sifat kooperatif dan solidaritas yang

tinggi.

Pakar lainnya menyatakan bahwa kohesi kelompok merupakan keadaan

dimana para anggota kelompok saling menyukai dan saling mencintai satu sama

lain. Kohesi merupakan rasa tertarik di antara para anggota.17

Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa kesamaan sikap, nilai-nilai, sifat-sifat pribadi serta

demografis dapat mempengaruhi tingginya kohesi yang ada dalam kelompok yang

bersangkutan.

15 Ibid, hlm 346. 16 Wiryanto. 2008, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, hlm 50. 17 Bimo Walgito. 2008. Psikologi Kelompok. Andi. Yogyakarta. hlm 46.

Page 34: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

20

2.4 Suporter

Istilah ―penonton‖, secara harfiah berasal dari awalan pe- dan kata kerja

tonton dalam bahasa Indonesia. Awalan pe- dalam hal ini berarti orang yang

melakukan pekerjaan sesuai dengan kata kerja. Bila kata kerjanya tonton, maka

penonton berarti orang yang menyaksikan suatu pertunjukan atau tontonan.

Sementara itu menurut akar katanya, kata ―suporter ― berasal dari kata

kerja dalam bahasa Inggris to support dan akhiran –er. To support artinya

mendukung, sedangkan akhiran –er menunjukkan pelaku. Jadi suporter dapat

diartikan sebagai orang yang memberikan suport atau dukungan.

Penonton adalah orang yang melihat atau menyaksikan pertandingan sepak

bola, sehingga bersifat pasif. Sedangkan suporter adalah orang yang memberikan

dukungan, sehinga bersifat aktif. Di lingkungan sepak bola, suporter erat

kaitannya dengan dukungan yang dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme

terhadap tim.18

2.5 The Jakmania

The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997.

Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng, Jakarta Pusat.

Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania untuk kumpul bersama guna

memberikan laporan perkembangan The Jakmania. Kegiatan ini sangat didukung

oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang

18 Lihat : Perbedaan Istilah antara Penonton dan Suporter Sepak bola.

http://suryantopsikologi.wordpress.com/2008/01/09/perbedaan-istilah-antara-penonton-dan-

suporter-sepak bola/. Akses Tanggal 20 April 2012.

Page 35: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

21

Yos (sapaan akrabnya) sangat menyukai sepak bola. Ia ingin sekali

membangkitkan kembali sepak bola Jakarta yang telah lama hilang.

Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan

pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di

mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal saat itu. Meski

dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan, ia ingin

merasa sama dengan yang lain.

Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah

tangan dengan jari berbentuk huruf ―J‖. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang

waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih

dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania. Hingga

kini The Jakmania terdiri dari hampir 7200 anggota yang tersebar di seluruh

Indonesia.19

The Jakmania saat ini dipimpin oleh Larico Ranggamone. Larico

merupakan Ketua Umum The Jakmania periode 2012-2014. Sebelumnya, Larico

juga sempat memimpin Jakmania pada periode 2010-2012. Larico kembali

terpilih untuk memimpin Jakmania pada Musyawarah Besar II di GOR Ragunan,

Sabtu, 19 Januari 2012.20

Pada Mubes tersebut, Larico bertarung dengan lima calon lainnya untuk

memperebutkan kursi nomor satu di The Jakmania, yakni Richard Ahmad,

Suryadi, Agung, Faisal Kamarullah, dan Aples. Setelah melalui verifikasi oleh

19 Lihat : Sejarah The Jakmania, http/jakmania.org/organisasi/sejarah. Akses tanggal 20 April

2012. 20 Lihat : Larico Ranggamone Pimpin The Jakmania http://duniasoccer.com/ Larico-Ranggamone-

Kembali-Pimpin-The-Jakmania. Akses tanggal 15 Juli 2013.

Page 36: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

22

komisi pemilihan, dua nama calon terakhir dianggap gugur karena tidak

memenuhi syarat, yakni tidak dipilih oleh tiga korwil.

Maka, majulah empat calon, yakni Larico Ranggamone, Richard Ahmad,

Suryadi, Agung. Putaran pertama menggunakan sistem blok, dimana dari 52

korwil yang saat ini ada, 47 korwil yang hadir dalam mubes dan memiliki hak

suara, selanjutnya maju ke putaran kedua. Larico melaju mulus setelah mendapat

21 suara, ditemani oleh Agung dengan 15 suara, disusul Richard dengan 7 suara,

dan Suryadi 4 suara.

Larico memastikan diri terpilih sebagai Ketua Umum The Jakmania

periode 2012-2014 setelah mampu meraup 10 tambahan suara, dengan total

mengumpulkan 31 suara. Agung harus puas dengan 16 suara. Setelah terpilih,

Larico menyatakan kesiapannya untuk memajukan organisasi The Jakmania.

Namun, dia tidak bisa bekerja sendiri dan meminta semua pihak membantu

kerjanya.

2.6 Teori Berpikir Kelompok

Teori Berpikir Kelompok (groupthink) lahir dari penelitian yang dilakukan

oleh Irvin L Janis. Groupthink menunjukkan suatu metode berpikir sekelompok

orang yang kohesif (solid) untuk mencapai kata mufakat. Menurut teori ini, proses

pengambilan keputusan yang terjadi pada kelompok yang sangat kohesif,

dilakukan oleh anggota-anggotanya yang selalu berusaha mempertahankan

konsensus kelompok sehingga kemampuan kritisnya menjadi tidak efektif lagi.21

21 Jalaluddin Rakhmat. op. cit. hlm 152.

Page 37: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

23

Selanjutnya, Janis menjelaskan bahwa kelompok yang sangat kohesif

biasanya terlalu banyak menyimpan atau menginvestasikan energi untuk

memelihara niat baik dalam kelompk ini. Sehingga sering mengorbankan

pembuatan keputusan yang baik dari proses tersebut. Groupthink juga dapat

didefinisikan sebagai suatu situasi dalam proses pengambilan keputusan yang

menunjukkan timbulnya kemerosotan efesiensi mental, pengujian realitas, dan

penilaian moral yang disebabkan oleh tekanan-tekanan kelompok.22

Pada teori ini, disebutkan bahwa dalam kelompok yang memiliki

kohesivitas tinggi, maka para anggotanya akan lebih antusias dalam menjalankan

tugas-tugas mereka. Para anggota juga merasa dimampukan untuk melaksanakan

tugas-tugas tambahan. Akan tetapi, biasanya anggota kelompok tidak bersedia

untuk mengemukakan keberatan mereka mengenai solusi yang diambil. Sebab,

pemikirian kolektif ini selalu mementingkan hubungan yang tetap baik, tetap

bersatu, memiliki semangat kebersamaan, dan memiliki kohesivitas tinggi.

Anggota-anggota kelompok sering kali terlibat di dalam sebuah gaya

pertimbangan dimana pencarian konsensus lebih diutamakan dibandingkan

dengan pertimbangan akal sehat. Kelompok yang memiliki kemiripan antar

anggotanya dan memiliki hubungan baik satu sama lain, cenderung gagal

menyadari akan adanya pendapat yang berlawanan. Mereka menekan konflik

hanya agar dapat bergaul dengan baik antar anggota. Lahirnya konsep groupthink

juga didorong oleh kajian secara mendalam mengenai komunikasi kelompok yang

22 Deddy Mulyana, 1999, Nuansa-Nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan Budaya

Masyarakat Kontemporer, Rosda, Bandung.

Page 38: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

24

telah dikembangkan oleh Raimond Cattel.23 Melalui penelitiannya, ia

memfokuskannya pada keperibadian kelompok sebagai tahap awal.

Teori yang dibangun menunjukkan bahwa terdapat pola-pola tetap dari

perilaku kelompok yang dapat diprediksi, yaitu:

1) Sifat-sifat dari kepribadian kelompok

2) Struktural internal hubungan antar anggota

3) Sifat keanggotaan kelompok.

Akan tetapi, temuan teoritis tersebut masih belum mampu memberikan

jawaban atas suatu pertanyaan yang berkaitan dengan pengaruh hubungan antar

pribadi dalam kelompok. Hal inilah yang memunculkan suatu hipotesis dari Janis

untuk menguji beberapa kasus terperinci yang ikut memfasilitasi keputusan-

keputusan yang dibuat kelompok.

Hasil pengujian yang dilakukan Janis menunjukkan bahwa terdapat suatu

kondisi yang mengarah pada munculnya kepuasan kelompok yang baik. Menurut

Janis, asumsi penting dari groupthink adalah:

1) Terdapat kondisi-kondisi di dalam kelompok yang menunjukkan kohesivitas

tinggi.

2) Pemecahan masalah kelompok pada intinya merupakan proses yang menyatu.

3) Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok sering kali bersifat

kompleks.

23 West Richard & Turner Lynn. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Salemba Humanika. Jakarta.

hlm 273.

Page 39: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

25

Ilustrasi Janis selanjutnya mengungkapkan kondisi nyata suatu

kelompok yang dihinggapi oleh pikiran kelompok, yaitu dengan menunjukkan

delapan gejala perilaku kelompok, yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Persepsi yang keliru (illusions), bahwa ada keyakinan kalau kelompok tidak

akan terkalahkan.

2) Rasionalitas kolektif, dengan cara membenarkan hal-hal yang salah sebagai

seakan-akan masuk akal.

3) Percaya pada moralitas terpendam yang ada dalam diri kelompok.

4) Streotip terhadap kelompok lain (menganggap buruk kelompok lain).

5) Tekanan langsung pada anggota yang pendapatnya berbeda dari pendapat

kelompok.

6) Sensor diri sendiri terhadap penyimpangan dari sensus kelompok.

7) Ilusi bahwa semua anggota kelompok sepakat dan bersuara bulat.

8) Otomatis menjaga mental untuk mencegah atau menyaring informasi-

informasi yang tidak mendukung, hal ini dilakukan oleh para penjaga pikiran

kelompok.

Dalam Grupthink, para anggota kelompok akan memberikan penilaian

yang berlebihan terhadap kelompoknya. Biasanya, mereka menganggap

kelompoknya yang paling benar. Selain itu, pemikiran individu akan tertutup oleh

pemikiran kelompok. Ketika suatu kelompok memiliki pikiran yang tertutup,

kelompok ini tidak akan mengindahkan pengaruh-pengaruh dari keluar kelompok.

Akan selalu ada tekanan untuk mencapai keseragaman, adanya pikiran untuk

Page 40: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

26

mencapai kebulatan suara, meskipun pada dasarnya ada di antara kelompok yang

tidak mendukung.

2.7 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memulai penelitian dengan

memahami masalah yang akan diangkat, yaitu bagaimana pola komuninaki

kelompok diterapkan dalam membentuk kohesivitas. Dari inti masalah tersebut,

peneliti mulai mengembangkan penelitian ini dengan mengidentifikasi masalah

dalam bentuk poin-poin pertanyaan.

Setelah poin-poin identifikasi dibuat, peneliti mulai menghubungkan

masalah yang diangkat dalam penelitian ini dengan teori dalam kajian ilmu

komunikasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori berpikir

kelompok karya Irvin L. Janis. Teori berpikir kelompok dirasa cocok dengan

masalah yang akan peneliti angkat dalam penelitian sederhana ini. Seperti telah

dijelaskan sebelumnya, teori ini menjelaskan bagaimana hubungan kohesivitas

dengan sejumlah komponen pembentuknya, slah satunya adalah komunikasi.

Dari teori berpikir kelompok, peneliti menemukan sejumlah indikator

penting yang berhubungan erat dengan poin-poin pertanyaan yang tertera di

identifikasi masalah pada bab dua. Indikator-indikator tersebut diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu indikator komunikasi dan indikator kohesivitas.

Indikator komunikasi terdiri dari komunikasi dalam pengambilan

keputusan berlangsung sangat kompleks, komunikasi berjalan efektif, komunikasi

Page 41: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

27

membangun antusiasme yang tinggi dari seluruh anggota, dan komunikasi di

antara para anggota berlangsung dengan intensitas yang tinggi.

Sementara itu, indikator dan konsep kohesivitas terdiri dari terjalinnya

hubungan yang sangat baik antar anggota, seluruh anggota selalu mengutamakan

konsensus, pola piker para anggota kelompok menjadi tidak kritis, soliditas

terbangun dengan sangat kuat, dan menghasilkan kepuasan kelompok.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti segera terlibat dalam pembentukan

hipotesis sejak awal penelitian. Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang

menguji hipotesis, pada penelitian kualitatif hipotesis merupakan sesuatu yang

diramalkan akan terjadi, atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis kerja. Melalui

pembahasan dari indikator-indikator yang disebutkan di atas, peneliti

memunculkan dua hipotesis kerja yang terdiri dari komunikasi kelompok berperan

dalam membentuk kohesivitas kelompok atau justru tidak berperan dalam

membentuk kohesivitas kelompok. Berikut ini adalah gambaran kerangka

penelitian.

Page 42: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

28

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Hipotesis Kerja :

1. Komunikasi Kelompok

Berperan dalam Membentuk

Kohesivitas Kelompok

2. Komunikasi Kelompok Tidak

Berperan dalam Membentuk

Kohesivitas Kelompok

Komunikasi Kelompok Suporter Bola dalam Membentuk Kohesivitas

(Studi Kasus pada The Jakmania UNJ)

Teori Berpikir Kelompok

Komunikasi

Komunikasi sangat kompleks

Efektif

Antusiasme Tinggi

Intensif

Kohesivitas

Terjalin hubungan sangat baik

Mengutamakan consensus

Soliditas Kuat

Tidak Kritis

Tekanan Kelompok

Kepuasan Kelompok

Page 43: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

29

2.8 Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1

Penelitian Sebelumnya

Nama

Peneliti

Ellin

Danariansari Lilis Marpaung Indra Sopyan Tulus Muliawan

Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara Unikom

Bandung

Sultan Ageng

Tirtayasa

Tahun 2011 2012 2011 2013

Judul

Penelitian

Komunikasi

Kelompok Kecil Geng

Bushido

Population dengan

Pembentukan

Konsep Diri

Anggotanya

Komunikasi

Kelompok Dikalangan

Pemulung Untuk

Bertahan Hidup di TPA Namo

Bintang.

Komunikasi

Kelompok Guru dan Murid dalam

Penyampaian

Program Cooperative

Laerning di

SMKN 5

Pangalengan

Pola Komunikasi

Kelompok dalam Membentuk

Kohesivitas

Kelompok The The Jakmania

UNJ

Latar

Belakang

Bagaimana

komunikasi kelompok yang

dilakukan oleh

anggota geng

Bushido Population,

dimana mereka

terikat oleh aturan dan

sanksi yang

menimbulkan rasa saling

memiliki dan

menghormati

terhadap pembentukan

konsep diri

para anggotanya.

Di tengah-

tengah persepsi

masyarakat yang negatif

terhadap

Komunikasi

punya peran

yang sangat

besar dalam

berbagai aspek

kehidupan,

termasuk dalam

kehidupan sosial.

Peneliti melihat

fenomena

kehidupan

berkelompok di

kalangan

pemulung di

TPA Nano

Bintang sebagai

suatu

pemandangan

yang unik. Untuk

itu, peneliti ingin

mengetahui lebih

dalam mengenai

cara mereka

Peneliti ingin

mengetahui bagaimana proses

komunikasi

kelompok yang

terjalin antara guru dan murid di

SMKN 5

Pengalengan, dalam

menerapkan

program Cooperative

Learning. Sebab,

untuk membuat

program ini berjalan dengan

baik, instrument

komunikasi harus bisa menjalankan

fungsi dan

tugasnya masing-

masing dengan baik.

The Jakmania

merupakan salah satu kelompok

suporter terbesar

di Indonesia. Di

dalamnya terdapat banyak orang

dengan latar

belakang yang berbeda.

Penelitian ini

mencoba mengungkap

bagaimana pola

komunikasi

kelompok yang diterapkan The

Jakmania dalam

membangun kohesivitas atau

soliditas

kelompok.

Page 44: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

30

keberadaan

geng, mereka harus

membuktikan

bahwa

anggapan tersebut tidak

selalu benar

adanya.

bertahan hidup

dengan

memanfaatkan

pendekatan

komunikasi.

Teori

Teori

Fundamental

Interpersonal

Relations Orientation

(FIRO) dan

Teori Group Syntality

Teori

Perbandingan

Sosial Festinger

Teori

Keseimbangan

Heider

Teori Berpikir

Kelompok

Metodologi Kualitatif-Deskriptif

Kulitatif-Studi

Kasus Kualitatif-Deskriptif

Kualitatif-Deskriptif

Hasil

Penelitian

Komunikasi

kelompok kecil yang terjalin di

geng Bushido

Population

tidak memberikan

dampak negatif

terhadap konsep diri

para

anggotanya. Meskipun

dilatarbelakang

i hal-hal yang

berbeda saat ingin

bergabung,

namun dengan adanya aturan

serta sanksi

yang disepakati dan dipatuhi

bersama,

menjadikan

geng ini sebuah wadah positif

bagi

anggotanya dalam hal

Penelitian ini

mengungkapkan bahwa komunikasi

kelompok di

kalangan

pemulung memberikan

pengaruh yang

besar dalam bertahan hidup

bagi para

pemulung di daerah TPA Namo

Bintang. Alasan

pemulung menjadi

pemulung di TPA Namo Bintang

adalah karena

keterbatasan dalam hal

pendidikan,

pengetahuan dan keterampilan, dan

juga pengusaan

sumber kerja yang

lemah.

SMKN 5

Pangalengan memiliki

Interaksi yang

baik melalui

komunikasi kelompok guru

dan murid. Proses

komunikasi ditunjukkan

melalui program

cooperative learning. Melalui

proses

komunikasi dan

interaksi yang matang, para

guru SMKN 5

Pangalengan dapat bekerja

secara harmonis

dengan Murid,. Sehingga antara

guru dan murid

saling

memberikan keberhasilan

yang senantiasa

dilakukan untuk meningkatkan

The Jakmania

UNJ punya banyak cara untuk

membuat

kelompoknya

semakin solid. Beberapa cara

diantaranya adalah

dengan menjaga pola komunikasi.

Pola komunikasi

yang dimaksud adalah komunikasi

dengan intensitas

yang tinggi dan

efektif. Efektivitas komunikasi

membawa

kelompok kea rah yang baik karena

maksud dan

keinginan para anggotanya bisa

dipahami anggota

lainnya.

Page 45: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

31

otomotif,

pertemanan, sosialisasi diri,

kekeluargaan,

dll.

SMKN 5 pada

tahun berikutnya.

Kesimpulan

Komunikasi punya peran

yang sangat

besar untuk menyatukan

perbedaan.

Meski

memiliki banyak

perbedaan, para

anggota geng bushindo

punya

kesadaran bersama untuk

menjaga

kelompok agar

tetap utuh, salah satunya

lewat

komunikasi yang intensif.

Bagi para pemulung di

daerah TPA Namo

Bintang, komunikasi

menjadi salah satu

senjata utama

untuk bersatu melawan

keterbatasan dan

kekurangan ekonomi.

Komunikasi

menyatukan kesamaan yang

ada di antara para

pemulung, yaitu

masalah ekonomi.

Keberhasilan penerapan

program

cooperative learning tak lepas

dari peran besar

komunikasi. Para

guru di SMKN 5 Pengalengan

punya

kemampuan dan kemahiran

komunikasi yang

baik, sehingga proses belajar

mengajar bisa

berjalan dengan

lancar sesuai harapan.

Kohesivitas kelompok bisa

dibangun dengan

berbagai cara. Salah satu cara

yang paling efektif

adalah dengan

berkomunikasi. Komunikasi

seperti apa yang

dimaksud? Komunkasi yang

efektif, intensif,

dan tentunya kesadaran para

anggota untuk

menjaga keutuhan

kelompok.

Page 46: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Post Positivistik

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Post Positivistik

sebagai cara pandang sebuah realitas. Post positivistik merupakan aliran yang

ingin memperbaiki kelemahan dari positivistik, yang selalu menekankan

pemikiran yang objektif. Cara pandang ini banyak berlawanan dengan

positivistik, yang menilai bahwa dalam sebuah penelitian peneliti harus menjaga

jarak dengan informan. Dalam post positivistik, peneliti justru harus berhubungan

langsung bahkan menjadi bagian dari objek penelitian untuk mengungkap

kebenaran sebuah fenomena.Oleh karena itu, hubungan antara peneliti dengan

infornan harus interaktif, dengan catatn bahwa peneliti harus bertindak senetral

mungkin agar tingkat subjektivitas bisa ditekan seminim mungkin.

Paradigma post positivistik didasari oleh cara pandang Max Weber yang

diteruskan oleh Irwin Deutcher, yang lebih dikenal dengan fenomenologi.

Pandangan ini berusaha memahami perilaku manusia dari segi kerangka berpikir

maupun bertindak sejumlah orang, ayng dibayangkan atau dipikirkan oleh orang-

orang itu sendiri. 24

Fenomenologis juga merujuk pada semua pandangan ilmu

sosial yang menganggap kesadaran manusia dan makna subjektifnya sebagai

fokus untuk memahami tindakan sosial.

24 Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. hlm 52.

Page 47: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

33

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan

pendekatan kualitatif, Hal ini didasarkan pada rumusan yang muncul dalam

penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan berbagai aktivitas dalam rangka

menjelaskan dan memahami fokus pada penelitian ini. Menurut Jane Ricjie,

penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan

perspektifnya dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan

tentang manusia yang diteliti.25

Denzim dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena

yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.26

Peneliti sengaja memilih metode deskriptif ini dengan tujuan untuk memperoleh

gambaran secara jelas tentang pola komunikasi yang dilakukan anggota The

Jakmania UNJ dalam membentuk kohesivitas kelompok.

Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan membuat

deskripsi secara sistematis, faktual, akurat tentang fakta dan sifat populasi atau

objek tertentu.27

Metode deskriptif merupakan metode penelitian dengan

penafsiran data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data

tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, rekaman

video, dokumen pribadi, atau dokumen lainnya.28

25 Lexy J. Moleong. op. cit. hlm 6. 26 Ibid, hlm 5. 27 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, 2006, hlm 59. 28 Ibid, hlm 11.

Page 48: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

34

3.3 Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan teknik studi kasus terhadap kelompok

suporter The The Jakmania UNJ. Studi kasusadalah metode riset yang

menggunakan berbagai sumber data yang bisa digunkan untuk meneliti,

menguraikan, dan menjelaskan secara komperhensif berbagai aspek individu,

kelompok, suatu program, peristiwa, atau organisasi secara sistematis. Dalam

penelitian ini, periset dapat menggunakan berbagai teknik pengumpulan data

seperti wawancara mendalam, observasi partisipan, studi dokumentasi, kuesioner,

rekaman, serta bukti-bukti fisik lainnya.29

Robert K. Yin memberikan batasan mengenai metode studi kasus sebagai

riset yang meneliti fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, ketika batas-

batas antara fenomena dan konteks tak tampak jelas, dan di mana multisumber

bukti dimanfaatkan. Multisumber bukti ini diperoleh dari penggunaan berbagai

instrument pengumpulan data.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara, dan

studi dokumentasi. Hal ini didasarkan pada pentingnya ketiga teknik tersebut

dalam membantu peneliti dalam meneliti masalah ini.

Menurut Lincoln dan Guba, tujuan wawancara adalah untuk

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

29Rahmat Kriyantono. op. cit. hlm 65.

Page 49: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

35

tuntutan, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh

dari orang lain.30

Selain wawancara, peneliti juga menggunakan observasi dalam upaya

pengumpulan data pada penelitian ini. Yang diamati dalam prosses ini adalah

interaksi diantara subjek yang diriset. Keunggulan metode ini adalah data yang

dikumpulkan dalam dua bentuk, yaitu interaksi dan percakapan. Ini meliputi apa

saja yang dilakukan, perbincangan apa saja yang dilakukan termasuk benda apa

saja yang mereka gunakan dalam kegiatan sehari-hari.31

Teknik terakhir dalam pengumpulan data ini adalah studi dokumentasi.

Dokumentasi di dapat dari berita-berita di surat kabar dan dokumen pribadi

kelompok. Peneliti memilih teknik ini untuk mendapatkan informasi guna

mendukung analisis data. Berikut penjabaran ketiga metode tersebut :

1) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai salah satu teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam dari informan.

Menurut Susan Stainback, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih

mendalam tentang partisipan dalam mengintepretasikan situasi dan fenomena

yang terjadi dengan wawancara, dimana hal ini tidak bisa ditemukan dengan

observasi.32

Esterberg membagi macam-macam wawancara menjadi tiga jenis,

30 Lexy J. Moleong. op. cit. hlm 186. 31 Rachmat Kriyantono. op. cit. hlm 108. 32 Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung. hlm 72.

Page 50: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

36

yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak

berstruktur. Berikut penjabarannya :

a. Wawancara terstruktur, yakni peneliti sudah mempersiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap

responden diberi pertanyaan yang sama, lalu pengumpul data mencatatnya.

Dengan metode ini, wawancara dapat dilakukan oleh beberapa orang yang

berbeda.

b. Wawancara semiterstruktur, yakni jenis wawancara yang sudah termasuk

in-depth interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila

dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana

pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.

c. Wawancara tidak berstruktur, yakni wawancara yang bebas di mana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun

sebelumnya. Pedoman wawancara yang dihgunakan hanya berupa garis-

garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, peneliti sudah mempersiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun

telah disiapkan. Informsn diberi pertanyaan yang sama, lalu peneliti mencatatnya.

Peneliti juga menambahkan sejumlah pertanyaan yang sifatnya spontan,

berdasarkan jawaban dari informan. Istilah ini biasa disebut probing.

2) Observasi

Nasution menyatakan bahwa observasi merupakan dasar dari semua ilmu

pengetahuan. Menurutnya, ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observsi. Melalui

observasi, peneliti bias belajar banyak hal tentang perilaku yang terjadi dalam

Page 51: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

37

sebuah situasi social dan makna dari perilaku tersebut.33

Selanjutnya Sanafiah

Faisal (1990) membagi observasi kedalam beberapa kelompok, di antaranya

adalah :

a. Observasi partisipatif, yaitu peneliti terlibat langsung dalam keseharian

objek penelitian yang sedang diamati. Sambil melakukan pengamatan,

peneliti ikut merasakan apa yang dilakukan oleh objek penelitian. Dengan

cara ini, data yang diperoleh di lapngan akan lebih lengkap.

b. Observasi terang-terangan dan samar-samar, yaitu peneliti menyatakan

terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang atau akan melakukan

penelitian. Jadi, mereka yang diteliti mengetahui dari awal sampai akhir

bahwa mereka sedang diteliti.

c. Observasi tidak terstruktur, yaitu observasi yang dilakukan secara tidak

bertruktur karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi kemudian

akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisipatif.

Namun, dalam hal ini peneliti ada di kategori pasif. Maksudnya, peneliti terlibat

langsung dalam keseharian objek penelitian yang sedang diamati, akan tetapi

peneliti tidak sepenuhnya terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.

3) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi banyak digunakan dalam penelitian kualitatif untuk

menggali data-data masa lampau secara sistematis dan objektif. Studi

dokumentasi juga turut melengkapi metode pengumpulan data lainnya seperti

yang telah disebutkan di atas, yaitu observasi dan wawancara. Tujuannya adalah

untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan intepretasi data.

33 Sugiyono. op. cit. hlm 64

Page 52: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

38

3.5 Informan Penelitian

Dalam suatu penelitian, diperlukan data-data dari sumber tertentu yang

sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan penelitian. Pada penelitian ini,

peneliti menjadikan beberapa anggota The Jakmania UNJ sebagai informan

utama, dan seorang informan pendukung. Mereka diantaranya adalah :

1) Informan kunci : Agung Nugroho, salah seorang anggota senior The Jakmania

UNJ yang masih aktif. Agung menjadi salah satu sosok penting dalam

membangun kembali komunitas The Jakmania UNJ yang sempat vakum

selama beberapa waktu.

2) Informan pendukung : Ahmad Ian Fachrizal (Ketua The Jakmania UNJ),

beserta dua anggota The Jakmania UNJ yang telah bergabung sebagai suporter

selama dua tahun, yaitu, Eko Ramdhani dan Naufal Fadhlan.

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain.34

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan terhadap data yang terdapat

di lapangan. Proses analisis data dari hasil observasi dan wawancara ini dilakukan

bersamaan dengan berlangsungnya proses pengumpulan data dan setelah selesai

34 Lexy J. Moleong. op. cit. hlm 248.

Page 53: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

39

pengumpulan data dalam suatu periode tertentu. Tujuannya, agar tidak ada data

yang ambigu atau yang tertinggal. Peneliti berharap, cara ini dapat menghasilkan

analisis yang akurat.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif

model Miles dan Haberman. Analisis ini dilakukan berdasarkan pada penelitian

lapangan. Miles dan Haberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Model interaksi dalam analisis

data kualitatif dipakai untuk menganalisis data selama di lapangan.35

Miles dan haberman juga membagi aktivitas analisis data ke dalam tiga

bagian yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau

verivikasi. Berikut penjelasannya :

1) Reduksi data, yaitu upaya untuk mengelompokkkan data yang diperoleh di

lapangan ke dalam suatu kelas-kelas yang lebih spesifik. Semakin lama

peneliti berada di lapangan, akan semakin banyak pula data yang diperoleh.

Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, mencari hal-hal

penting, lalu dicari tema dan polanya.dengan demikian, data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakuak pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya lagi

bila diperlukan.

35 Sugiyono. op. cit. hlm. 91

Page 54: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

40

2) Penyajian data, dalam penelitian kualitatif biasanya para penbeliti menyajikan

data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Penyajian data ini dilakukan

untuk memudahkan pembaca memahami apa yang terjadi dan merencanakan

kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.selain dengan

cara naratif, penyajian data juga bias dilakukan dengan menambahkan grafik,

bagan, atau matrik.

3) kesimpulan atau verivikasi, merupakan temuan baru yang seebelumnya belum

pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang

sebelumnya masih samar sehingga menjadi jelas. Bentuknya dapat berupa

hubungan kausal (sebab - akibat) atau interaktif, hipotesis, atau bias juga teori.

3.7 Uji Validitas Data

Dalam metode penelitian kualitatif, hasil temuan atau data yang

diperoleh peneliti dapat dinyatakan valid apabila hasil temuan atau data

yang diperoleh sesuai dengan temuan atau data yang sebenarnya terjadi pada

objek yang diteliti. Demikian juga dengan penelitian mengenai komunikasi

kelompok yang peneliti lakukan ini. Penelitian ini dianggap valid apabila hasil

temuan yang diperoleh peneliti sesuai atau sama dengan yang sebenarnya terjadi

pada objek penelitian. Untuk itu diperlukan uji validitas data.

Salah satu metode yang digunakan untuk menguji validitas data adalah

dengan triangulasi data. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan beberapa cara. Beberapa cara yang sering digunakan

Page 55: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

41

dalam melakukan triangulasi data adalah dengan triangulasi sumber, triangulasi

teknik, dan triangulasi waktu.

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara memeriksa data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber. Sementara triangulasi teknik dilakukan

dengan cara memeriksa data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu peneliti wajib

memeriksanya dengan observasi. Yang ketiga adalah triangulasi waktu, cara

kerjanya seperti ini, data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi

hari, saat narasumber masih segar dan belum punya masalah, wajib diuji ulang

dengan teknik dan waktu yang berbeda untuk memastikan kredibilitas data. Jika

hasilnya belum cocok, maka harus terus menerus diulang sampai hasilnya bisa

masuk dalam kategori kredibel.

Untuk menguji validitas data dalam penelitian mengenai komunikasi

kelompok dalam membentuk kohesivitas ini, peneliti menggunakan triangulasi

teknik dan triangulasi sumber. Misalnya, peneliti mengungkapkan data tentang

intensitas komunikasi kelompok dalam The Jakmania UNJ. Setelah melakukan

wawancara degan informan, peneliti juga akan memeriksanya secara langsung ke

tempat anggota kelompok berkumpul untuk membuktikan informasi yang didapat

dari informan. Apabila ternyata diperoleh situasi yang berbeda maka peneliti

perlu melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data atau yang lain untuk

memastikan data yang dianggap benar.

Page 56: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

42

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat, di antaranya di Bekasi,

Jawa Barat dan di markas suporter The Jakmania UNJ, yang berada di lingkungan

kampus UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur. Waktu penelitian ini dimulai dari

awal April 2013. Penelitian ini kemudia berakhir pada akhir September 2013.

Seperti penelitian pada umumnya, penelitian ini dilakukan dimulai dari

penyusunan latar belakang penelitian, pemilihan informan, observasi, wawancara,

pengambilan data penelitian, sampai dengan penyelesaian penelitian. Berikut

adalah perincian waktu penelitian, yang disampaikan dalam bentuk pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

Bulan

No. Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus September Oktober

1. Pra Riset

2. Pengajuan judul

3. Bab I, II, dan III

4. Sidang Outline

5. Riset Lapangan

6. Bab IV

7. Bab V

8. Acc Bab IV dan V

9. Sidang Skripsi

Page 57: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Pada dasarnya, setiap kelompok menginginkan adanya kesamaan

pandangan dan tujuan di antara para anggotanya. Salah satu jalan untuk

mewujudkan hal tersebut adalah melalui komunikasi. Komunikasi punya peran

yang sangat besar sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan pendapat, agar

keinginan dan harapan setiap anggota termasuk ketua kelompok bisa tercapai.

Kendati demikian, tidak semua bentuk komunikasi bisa mewujudkan

keinginan dan harapan para anggota. Salah satu cara terbaik dalam mewujudkan

keinginan dan harapan itu adalah dengan menerapkan pola komunikasi yang

efektif. Komunikasi yang efektif kerap didefinisikan sebagai keadaan dimana

terjadi pengertian antara komunikator dan komunikan, menimbulkan kesenangan,

pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku.36

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

komunikasi yang efektif akan membuat pesan yang ingin disampaikan

komunikator dapat diterima dengan baik oleh komunikan. Jika dikaitkan dengan

penelitian ini, maka pesan yang ingin disampaikan setiap anggota atau pemimpin

kelompok The Jakmania UNJ bisa sampai dengan baik kepada komunikan dan

memberikan pengaruh atau respon terhadap pesan yang disampaikan.

36 Rachmat Kriyantono, op. cit, hlm 4.

Page 58: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

45

4.1.1 The Jakmania UNJ

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pembahasan pada kelompok

suporter The Jakmania UNJ. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, The

Jakmania UNJ merupakan salah satu bagian kecil dari keluarga besar The

Jakmania. The Jakmania UNJ dipilih sebagai obyek penelitian karena memiliki

kriteria yang sejalan dengan maksud penelitian ini, yaitu mengungkap cara

berkomunikasi untuk menyatukan perbedaan karakter dan latar belakang anggota

menjadi satu kesatuan yang kohesif. Selajutnya, kata ―kohesif‖ dalam penelitian

ini akan lebih sering ditulis sebagai solid.

The Jakmania UNJ lahir pada awal 2000-an. Kelompok ini awalnya terdiri

satu-dua orang yang memiliki kecintaan yang sama terhadap klub Persija. Karena

memiliki hasrat untuk memperbanyak anggota kelompok suporter pecinta Persija,

Budi Prasetyo alias Bepe, salah satu pecinta Persija di UNJ mencari rekan-rekan

mahasiswa lainnya yang memiliki kecintaan yang sama terhadap Persija untuk

bergabung membentuk komunitas khusus pecinta Persija. Salah satu rekan dekat

Bepe yang ikut mendampingi membangun komunitas The Jakmania UNJ adalah

Bayu Oktara atau akrab disapa Nero. Keduanya bekerja sama mencari pengikut

untuk membangun komunitas pecinta Persija bernama The Jakmania UNJ.

Pada masa kepemimpinan Bepe dan Nero, komunitas The Jakmania UNJ

belum terbentuk dengan struktur yang jelas. Para anggotanya hanya bertemu saat

mereka menonton pertandingan di kandang Persija, yaitu Stadion Lebak Bulus,

Jakarta Selatan. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berbagi info

Page 59: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

46

sekaligus bertatap muka. Di luar itu, mereka cenderung menjalani kegiatan

masing-masing.

Komunitas The Jakmania UNJ mulai berkembang semakin pesat saat

dipimpin oleh Erwin Tri Laksmana pada 2004. Anggota kelompok menjadi

semakin banyak dan struktur organisasi diperjelas. Namun, meski struktur mulai

jelas, komunitas ini sempat mengalami vakum selama beberapa tahun karena

Erwin meninggalkan komunitas. Erwin terpaksa meninggalkan kelompok karena

harus menyelesaikan skripsinya. Akibatnya, para anggota The Jakmania UNJ

pergi meninggalkan kelompok.

Setelah sempat vakum selama beberapa tahun, The Jakmania UNJ kembali

bangkit. Feri Hendrawan menjadi inisiator bangkitnya The Jakmania UNJ pada

2009. Sejak saat itu, komunitas ini berjalan dengan stabil dan semakin banyak

memiliki anggota. Perkembangan komunitas ini semakin pesat di bawah

kepemimpinan Ahmad Ian Fachrizal. Mahasiswa jurusan Matematika angkatan

2011 itu terpilih menjadi ketua periode 2013-2014 pada hari ulang tahun The

Jakmania ke-13 yang jatuh pada 3 Maret 2013. Ia terpilih lewat pemungutan suara

yang dilakukan di Kedai Kopi Rawamangun, Jakarta Timur, bersamaan dengan

kegiatan nonton bareng Persija melawan Persib Bandung.

Saat ini, total jumlah anggota The Jakmania UNJ mencapai sekitar 80

orang, namun yang menjadi anggota aktif hanya sekitar 25 orang. Komunitas ini

juga tercatat menjadi subkorwil dari korwil Rawamangun. Mereka tidak

bergabung dalam komunitas Jak Kampus karena tidak ingin terlalu membedakan

kelompoknya dengan kelompok lain. Sebagai tambahan, Jak Kampus merupakan

Page 60: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

47

komunitas atau paguyuban The Jakmania yang beranggotakan komunitas-

komunitas pecinta Persija di kalangan Mahasiswa.

Penelitian di lapangan ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan,

terhitung sejak Juli s.d September 2013, di Jakarta dan Bekasi. Seperti yang telah

dijelaskan pada bab tiga, untuk lebih memahami pola komunikasi dalam

kelompok, peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi dalam

pengumpulan data. Sebagai tambahan, peneliti juga mempelajari dokumentasi dari

sejumlah kabar di media massa. Wawancara ini dilakukan secara terpisah pada

periode Juli s.d September. Langkah ini diambil untuk menggali informasi lebih

dalam baik dari informan utama maupun informan pendukung.

Dengan cara tersebut, peneliti bisa mendapatkan gambaran lengkap serta

mendeskripsikan pola komunikasi yang diterapkan The Jakmania UNJ dalam

membangun soliditas kelompok. Dalam melakukan wawancara, peneliti terjun

langsung ke lapangan dan berjumpa para anggota kelompok. Penulis melontarkan

serangkaian pertanyaan yang sebelumnya telah dibuat. Peneliti juga

menambahkan pertanyaan susulan atas jawaban dari informan guna memperkaya

data penelitian. Selanjutnya, jawaban-jawaban dari para informan tersebut peneliti

catat dengan cepat pada sebuah buku catatan. Peneliti menilai metode mencatat

cepat sebagai cara terbaik untuk mendokumentasikan data penelitian.

Dalam catatan tersebut, peneliti membuat poin-poin penting yang didapat

dari informan. Cara tersebut dirasa efektif bagi peneliti untuk mengembangkan

konsep-konsep yang disampaikan informan. Konsep-konsep tersebut kemudian

dikembangkan secara naratif pada subbab pembahasan di bab empat. Peneliti juga

Page 61: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

48

melengkapi metode wawancara dengan merekam sejumlah hasil wawancara lewat

telpon seluler. Cara itu dilakukan untuk mendukung metode mencatat cepat yang

peneliti lakukan sebelumnya.

Selain melalui wawancara, peneliti juga melengkapi penelitian dengan

observasi. Sama halnya dengan wawancara, kegiatan ini dilakukan untuk lebih

memahami pola perilaku komunikasi dalam kelompok. Observasi dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan penelitian ini, mulai dari April s.d Oktober. Upaya

ini diharapkan bisa menambah gambaran mengenai keseharian anggota dalam

kelompok, baik itu dalam berkomunikasi maupun melakukan kegiatan sosial

lainnya.

Dalam melakukan observasi, peneliti hadir langsung di tengah-tengah

keseharian kelompok. Mulai dari berbincang biasa, hingga berdiskusi mengenai

pembentukan agenda kegiatan. Akan tetapi, peneliti termasuk ke dalam metode

observasi yang pasif karena tidak langsung bergabung dalam kelompok tersebut.

Hampir mirip dengan metode wawancara, dalam melakukan observasi, peneliti

juga mencatat hasil pengamatan ke dalam catatan singkat di buku catatan. Selain

melalui wawancara dan observasi, peneliti juga melengkapi data lewat studi

dokumentasi di media massa cetak maupun online.

Untuk memperoleh data primer, peneliti melakukan wawancara dengan

Agung Nugroho, anggota senior The Jakmania UNJ. Agung dirasa pantas karena

ia punya segudang pengetahuan dan informasi mengenai perkembangan

komunitas tersebut. Informasi yang diberikan Agung semakin lengkap karena ia

kerap menyelipkan cerita-cerita tentang The Jakmania. Sebab, Agung memang

Page 62: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

49

mendalami ilmu sejarah di Fakultas Ilmu Sosial UNJ. Untuk melengkap data yang

diperoleh, peneliti juga mewawancarai tiga orang anggota The Jakmania UNJ

yang minimal sudah bergabung selama dua tahun. Kriteria itu dipilih dengan

harapan anggota tersebut bisa memberikan lebih banyak informasi berdasarkan

pengalaman yang dirasakan selama dua tahun bergabung dalam kelompok.

4.2 Deskripsi Data Informan

4.2.1 Eko Ramdhani

Eko Ramdhani adalah salah satu anggota dari The Jakmania UNJ yang

telah bergabung selama lebih dari tiga tahun. Selain sebagai mahasiswa, pemuda

yang akrab disapa Eko tersebut merupakan salah satu karyawan kontrak di PT.

Astra Honda Motor. Eko juga terdaftar sebagai anggota relawan di Palang Merah

Indonesia (PMI) Pusat.

Bagi Eko, keputusannya memilih menjadi bagian dari The Jakmania

adalah karena kecintaannya terhadap tim Persija. Eko menjelasan bahwa

kecintaannya terhadap Persija berawal pada masa kanak-anak. Eko kecil senang

melihat konvoi suporter berseragam Oranye berkeliling Jakarta. Sejak saat itu,

Eko mulai jatuh cinta terhadap klub kebanggaan masyarakat Jakarta tersebut.

Besarnya antusiasme yang dimiliki terhadap Persija Jakarta membawanya

terus mengikuti perkembangan Persija. Untuk memenuhi kebutuhan informasinya

tersebut, Eko memilih bergabung dengan komunitas The Jakmania UNJ. Selain

itu, komunitas The Jakmania UNJ dipilih Eko agar dirinya bisa berbagi cerita

Page 63: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

50

bersama dengan sesama pecinta Persija. Lelaki berusia 21 tahun itu tinggal di

kawasan Bintara, Bekasi Barat.

4.2.2 Ahmad Ian Fachrizal

Ahmad Ian Fachrizal atau biasa dipanggil Ian, adalah ketua The Jakmania

UNJ periode 2013-2014. Sebelum menjabat sebagai ketua, mahasiswa jurusan

Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam (MIPA) UNJ

angkatan 2011 itu telah berkecimpung cukup lama di dunia The Jakmania. Ian

kerap berkeliling Jakarta untuk berbaur dengan The Jakmania lainnya dalam

sejumlah forum diskusi dan silaturahmi.

Sebelum menjadi bagian dari The Jakmania UNJ, Ian awalnya adalah

anggota komunitas Jak Kampus. Ian banyak mengikuti kegiatan yang

diselenggarakan Jak Kampus di berbagai daerah. Dengan mengikuti kegiatan

tersebut, Ian merasa lebih dekat dengan anggota The Jakmania lainnya. Upaya ini

juga merupakan salah satu bukti kecintaan Ian terhadap Persija.

Pada komunitas The Jakmania UNJ, selain menjabat sebagai ketua, Ian

juga kerap merangkap sebagai seksi hubungan masyarakat (humas). Ian biasa

membagikan pengetahuan-pengetahuan tambahan yang dimilikinya kepada para

anggota lain agar pengetahuan setiap anggota terhadap Persija terus diperbaharui.

4.2.3 Agung Nugroho

Agung Nugroho adalah salah satu sosok penting di balik kebangkitan The

Jakmania UNJ. Pada awal 2012, Agung bersama Feri Hendrawan membangun

Page 64: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

51

kembali komuniats kelompok yang sempat vakum. Agung turut berjuang keras

membantu Feri menghimpun anggota-anggota baru untuk bergabung dalam

komuniatas ini.

Agung adalah mahasiswa jurusan ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

angkatan 2009. Pada masa jabatan ketua Feri, Agung bertindak sebagai wakilnya.

Pemuda berusia 22 tahun itu terbilang aktif dalam melakukan sejumlah kegiatan

baik di dalam maupun di luar kelompok The Jakmania UNJ. Ia juga dianggap

menjadi mentor yang baik oleh sebagian besar anggota kelompok.

Meski sudah tidak lagi memegang jabatan pada periode 2013-2014, Agung

masih aktif dalam kegiatan kelompok. Ia selalu menyempatkan hadir untuk

berdiskusi bersama setiap Selasa di teater terbuka UNJ. Dalam diskusi tersebut,

agung biasanya memberikan informasi-informasi tambahan terkait Persija. Latar

belakang pendidikannya yang mendalami sejarah juga membuat Agung kerap

menyelipkan pengetahuan tentang sejarah-sejarah singkat Persija.

4.2.4 Naufal Fadhlan

Naufal Fadhlan atau biasa dipanggil Pay, adalah anggota The Jakmania

UNJ yang telah bergabung selama dua tahun. Mahasiswa jurusan Manajemen

Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ angkatan 2011 itu punya ketertarikan

yang besar terhadap Persija Jakarta sejak usianya masih lima tahun. Untuk itu, ia

memutuskan untuk bergabung dalam kelompok The Jakmania UNJ agar hasrat

dan kecintaannya terhadap Persija bisa disalurkan bersama orang-orang yang

punya kesukaan yang sama.

Page 65: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

52

Salah satu bukti kecintaan Pay terhadap Persija adalah dengan menonton

langsung pertandingan di stadion. Pay bahkan sering menyempatkan diri untuk

mengikuti laga tandang Persija ke sejumlah daerah di Indonesia seperti

Yogyakarta, Malang, dan Solo. Menurut Pay, mendukung langsung ke stadion

sama artinya dengan bermain di lapangan bersama para pemain, mereka sama-

sama berjuang dengan para pemain untuk meraih kemenangan. Bedanya, mereka

tidak perlu merasakan kelelahan fisik yang berlebihan.

Alasan lain yang membuat Pay memilih bergabung dengan The Jakmania

UNJ adalah karena iklim komunitas cenderung mengarah kepada ikatan

pertemanan dan persaudaraan yang lekat. Pay sebelumnya pernah bergabung

dengan komunitas-komunitas pecinta klub sepak bola asing. Namun, Pay

mengaku tidak bisa bertahan lama karena iklim yang terjalin di atara para anggota

tidak membuatnya nyaman. Ia lebih memfokuskan diri untuk menjadi bagian dari

komunitas The Jakmania UNJ.

4.3 Pembahasan

Pada tahap ini, peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang didapat

dari lapangan. Penjabaran dari penelitian ini merupakan rangkuman hasil

observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang dilakukan selama periode

penelitian dari Maret s.d September. Penjabaran ini dibuat untuk menjawab

pertanyaan yang tertulis dalam rumusan dan identifikasi masalah pada bab satu,

yaitu bagaimana pola komunikasi kelompok The Jakmania UNJ, bagaimana

bentuk kohesvitas kelompok The Jakmania UNJ, dan bagaimana komunikasi

Page 66: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

53

kelompok dapat membentuk kohesivitas kelompok. Penulis mencoba

mendeskripsikan hal-hal di atas dengancara yang sesingkat-singkatnya dan

mencoba memaksimalkan penggunaan kata-kata agar pesan yang inign

disampaikan bisa diterima dengan baik oleh pembaca.

4.3.1 Komunikasi kelompok dalam The Jakmania UNJ

Komunikasi memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan

sosial, termasuk dalam kelompok. Selain sebagai penghubung komunikator dan

komunikan untuk saling bertukar pesan dan makna, komunikasi juga berperan

penting untuk menyatukan perbedaan di antara dua pihak dalam sebuah

kelompok.

Deddy Mulyana dalam buku Komunikasi Suatu Pengantar menerjemahkan

komunikasi kelompok sebagai komunikasi yang terjalin di antara sekumpulan

orang yang punya tujuan bersama. Komunikasi kelompok ditandai dengan adanya

rasa saling ketergantungan, mengenal satu sama lain dengan baik, saling bertatap

muka, dan memandang setiap anggota sebagai bagian dari kelompok, meski setiap

individu punya peran yang berbeda. Umpan balik dari seorang peserta dalam

kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi. Oleh

sebab itu, komunikasi dalam kelompok sangat berperan besar dalam menjaga

kelangsungan kelompok.

Besarnya pengaruh komunikasi juga disadari kelompok suporter The

Jakmania UNJ. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk menjaga pola

komunikasi agar maksud dan tujuan masing-masing anggota bisa tersampaikan

Page 67: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

54

dengan baik. Selain itu, komunikasi juga berguna untuk menyambung tali

silaturahmi dan menjaga keutuhan kelompok. Atas alasan itulah, The Jakmania

UNJ selalu berusaha menjaga kualitas komunikasi dalam kelompok dengan sangat

baik.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, peneliti menemukan fakta

bahwa The Jakmania UNJ memang selalu berusaha menerapkan komunikasi

dengan baik. Salah satunya saat mereka tengah mengadakan nonton bareng di

Kedai Kopi dan Teh Rawamangun. Kedai Kopi dan Teh tersebut menjadi salah

satu tempat favorit The Jakmania UNJ untuk berkumpul dan nonton bareng

selama beberapa tahun terakhir. Tempat itu dipilih sebagai markas karena cukup

representatif untuk menampung para anggota. Selain itu, Kedai Kopi dan Teh

Rawamangun juga punya lingkungan yang tenang, serta memiliki fasilitas

memadai untuk keperluan kelompok seperti nonotn bareng, diskusi, atau sekadar

nongkrong-nongkrong.

Biasanya, mereka cenderung menggunakan Kedai Kopi dan Teh

Rawamangun untuk melakukan diskusi dan nonton bareng. Dalam diskusi

tersebut, seluruh anggota saling bertukar pikiran dan ide. Bukan hanya itu, mereka

juga saling mengungkapkan keluhan masing-masing terhadap keberlangsungan

kelompok. Semua itu dilakukan agar konsep keterbukaan antar anggota yang

diterapkan dalam kelompok tersebut bisa berjalan dengan baik. Tujuannya adalah

agar keutuhan hubungan antaranggota kelompok terjaga dengan baik. Semua

kegiatan mulai dari bertemu, bertatap muka, ngobrol, hingga berdiskusi itu

Page 68: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

55

dilakukan pada sesi kopi darat alias kopdar yang digelar setiap Selasa mulai pukul

15.00.

Dalam hal ini, peneliti juga melihat semua anggota kelompok The

Jakmania UNJ berusaha mengaplikasikan beberapa fungsi penting dari

komunikasi. Seperti yang telah dibahas pada Bab II, menurut Sean MacBride,

komunikasi punya fungsi yang jauh lebih banyak dari sekadar sarana penghubung

kegiatan sosial, ekspresi diri, sarana ritual, dan sebagai hiburan. Ketiga fungsi

tersebut jelas terlihat dalam keseharian kelompok The Jakmania UNJ. MacBride

menjelaskan bahwa komunikasi punya delapan fungsi penting, yang terdiri dari

fungsi Informasi, sosialisasi, motivasi, pendidikan, diskusi, memajukan

kebudayaan, dan integrasi. Pada salah satu sesi kopdar yang peneliti datangi,

peneliti melihat bagaimana para anggota mencoba menerapkan salah satu fungsi

komunikasi, yaitu fungsi informasi. Saat itu para anggota saling bertukar

informasi terbaru tentang Persija.

Fungsi informasi juga diterapkan langsung oleh Agung Nugroho selaku

anggota senior dalam komunitas tersebut. Agung, yang punya latar belakang

pendidikan sejarah kerap memberikan informasi-informasi terkait sejarah Persija,

Jakmania, atau sepak bola Indonesia pada umumnya dalam setiap sesi kopdar.

Agung juga berbagi informasi dengan para pengikut akun jejaring sosial Twitter

milik The Jakmania UNJ, yakni @Orange_UNJ. Lewat akun tersebut, Agung

berbagi informasi kepada khalayak yang lebih luas. Terlepas dari satu fungsi itu,

para anggota kelompok menerapkan kedelapan fungsi tersebut untuk

Page 69: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

56

meningkatkan kualitas hubungan antaranggota, sekaligus memupuk soliditas dan

solidaritas sesama anggota kelompok.

Pola interaksi yang diterapkan dalam kelompok The Jakmania UNJ juga

sejalan dengan pendapat Gordon I. Zimmerman. Gordon menilai bahwa sebagian

besar anggota kelompok saling berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas

yang penting bagi kebutuhan seluruh anggota. Selain itu, komunikasi yang

diterapkan dalam The Jakmania UNJ juga merupakan salah satu upaya untuk

menciptakan dan memupuk hubungan baik dengan sesama anggota kelompok.

Fakta ini berkaitan erat dengan fungsi komunikasi sebagai sarana sosial, yaitu

untuk membentuk konsep diri, aktualisasi diri, dan menjaga kelangsungan hidup,

caranya antara lain dengan memupuk hubungan dengan orang lain.

Dalam kajian ilmu komunikasi, dikenal juga istilah jaringan komunikasi.

Jaringan komunikasi itu terdiri dari lima tipe, yaitu berbentuk roda, rantai, Y,

lingkaran, dan bintang.37

Setiap jenis jaringan memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan

pada Selasa, 30 Juli 2013, peneliti melihat para anggota menjalankan proses

komunikasi sesuai dengan jaringan komunikasi yang berbentuk bintang. Pada

jaringan bintang, atau disebut juga semua saluran (all channels), setiap anggota

bisa berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lain.38

Bentuk komunikasi kelompok semacam ini dinilai paling efektif karena

pola semua saluran tidak terpusat pada satu orang pemimpin. Pola ini juga

37 Jalaludin rakhmat, op. cit. hlm. 162. 38 Wahyu Budi Priyatna, Ir. M. Si. Apriyanti. 2010. Modul Komunikasi Kelompok. Diploma IPB,

Bogor, hlm 55.

Page 70: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

57

memudahkan para anggota kelompok berdiskusi bersama untuk menyelesaikan

tugas bila tugas itu berkenaan dengan masalah yang sukar diselesaikan. Pada pola

ini, sesama anggota tidak melihat tingkatan-tingkatan atau jabatan dalam

kelompok sebagai penghalang berkomunikasi. Semua anggota berkomunikasi

dengan cara yang cukup santai, tidak ada batasan komunikasi antara anggota,

sekretaris, atau ketua kelompok. Semua berbaur menjadi satu dengan pola

komunikasi yang sama. Berikut gambar jaringan-jaringan komunikasi :

Gambar 4.1

Lima macam jaringan komunikasi

Salah satu contohnya adalah saat Pay berkomunikasi dengan Agung dan

Ian, selaku ketua kelompok. Dia menggunakan cara yang sama saat

berkomunikasi baik dengan Agung maupun dengan Ian. Pay sama-sama

Page 71: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

58

menggunakan bahasa “Lu – Gua” atau dalam bahasa Indonesia berarti saya dan

Anda, untuk berkomunikasi dengan Agung dan Ian. Menurut Ian, cara tersebut

sengaja digunakan untuk menambah keakraban di antara seluruh anggota. Ia juga

menekankan bahwa komunikasi harus berjalan dengan lancar, tidak ingin ada

batasan antara anggota dan pemimpin.39

―Semua ini dilakukan untuk menjaga keutuhan kelompok. Kami sengaja

tidak membatasi komunikasi antara ketua dan anggota agar semua bisa

berbaur menjadi satu. Dengan saling mengakrabkan diri, hubungan antar-

anggota bisa semakin dekat. Dengan kedekatan hubungan itu, kami

berharap kekompakan kelompok bisa terus terjaga. Sebagai ketua, saya

juga tidak ingin menjaga jarak dengan teman-teman. Saya justru berharap

bisa lebih mendekatkan diri dengan teman-teman agar hubungan kami bisa

terjaga dengan baik. Dengan begitu, saya juga jadi lebih mengetahui apa

yang mereka rasakan selama berada dalam kelompok.‖

Ian juga menekankan bahwa keakraban menjadi hal utama yang

mempengaruhi keutuhan kelompoknya. Sebab, jika tidak ada keakraban

antaranggota, keutuhan kelompok bisa berkurang. Selain itu, pesan yang ingin

disampaikan komunikator kepada komunikan atau pemimpin kepada anggota

tidak berjalan maksimal. Tanpa keakraban dalam kelompok, tujuan yang ingin

dicapai bersama sangat sulit diwujudkan. Salah satu penyebabnya adalah karena

terhalang masalah kedekatan antarpribadi.

Fakta tersebut sekaligus membuktikan bahwa komunikasi yang diterapkan

dalam kelompok The Jakmania UNJ ini sejalan dengan fungsi komunikasi

kelompok yang telah dijelaskan pada Bab II, yaitu fungsi hubungan sosial,

pendidikan, persuasi, pemecahan masalah, dan fungsi terapi.40

Poin yang paling

39 Wawancara Ahmad Ian Fachrizal, 10 September 2013, di Rawamangun, Jakarta Timur.

Lampiran hlm 107. 40 Hafied Cangara. op. cit, hlm 270.

Page 72: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

59

berkaitan erat dengan fakta di atas adalah fungsi terapi, yaitu objek dari kelompok

terapi adalah membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya.

Individu tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna

mendapatkan manfaat terhadap kepentingan kelompok. Namun, usaha utamanya

adalah membantu dirinya sendiri, bukan membantu kelompok mencapai

konsensus.

Dalam teori berpikir kelompok yang digagas oleh Irvin L Janis, dijelaskan

bahwa untuk membangun kohesivitas kelompok diperlukan komunikasi yang

baik. Menurut Janis, komunikasi yang baik memiliki sejumlah indikator yang

mendukung proses komunikasi tersebut. Indikator komunikasi yang dimaksud

Janis terdiri dari komunikasi berlangsung sangat kompleks, efektif, komunikasi

mampu membangun antusiasme yang tinggi pada para anggotanya, serta

komunikasi berlangsung dengan intensitas yang tinggi.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan, peneliti menemukan

keempat indikator tersebut dalam keseharian kelompok The Jakmania UNJ. Hal

ini cukup menandakan bahwa komunikasi punya peran besar dalam membangun

kohesivitas yang telah terjalin dalam kelompok The Jakmania UNJ. Keempat

indikator tersebut seperti menjadi bagian dari keseharian kelompok. Tanpa sadar,

para anggota menjalankan sejumlah indikator komunikasi tersebut di dalam

kelompok yang kohesiv tersebut.

Pertama, peneliti menemukan pola interaksi yang ditunjukkan para anggota

sangat kompleks. Kompleks dalam hal ini berarti mengandung beberapa unsur yg

Page 73: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

60

pelik, rumit, sulit, dan saling berhubungan.41

Dalam hal ini, peneliti melihat

komunikasi yang diterapkan dalam The Jakmania UNJ disusun dengan jelas agar

pesan yang ingin disampaikan oleh ketua kelompok kepada para anggota bisa

disampaikan dengan baik. Namun, unsur kompleksitas itu terdapat pada proses

dan isi dari komunikasi tersebut. Salah satunya bisa dilihat dari proses diskusi

yang dilakukan kelompok ini. Mereka kerap saling memberikan pandangannya

masing-masing terkait suatu maslah dalam sebuah diskuis yang sangat interaktif.

Mereka juga tidak jarang terlibat perdebatan panjang sebelum akhirnya mencapai

kesepakatan satu sama lain.

Dalam diskusi tersebut, mereka sama-sama berusaha mencari jalan terbaik

terhadap suatu masalah yang dihadapi. Salah satu contohnya adalah saat peneliti

hadir pada sebuah sesi kopdar mingguan. Saat itu, pada anggota sama-sama

memberikan pendapatnya masing-masing soal pembuatan spandok, logo, dan

seragam The Jakmania UNJ. Mereka sama-sama memberikan pandangannya

masing-masing terkait bagaimana ukuran spanduk, warna spanduk, bahan

spanduk, tempat pembuatan, serta dana yang akan dikeluarkan. Selain itu,

mereka juga sibuk membuat dan memilih desain baju dan stiker sebagai identitas

kelompok. Karena saking ramainya perdebatan ayng terjadi, mereka menundua

perbincangan hingga pekan selanjutnya. Sebab, kesepakatan harus dicapai dengan

keikhlasan para anggota untuk menerimanya.

41 Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat. 2008. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hlm

720.

Page 74: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

61

Selain membahas soal kelompok dan Persija, tak jarang para anggota

kelompok membicarakan hal-hal di luar Persija. Mereka juga kerap berbagi

berbagai macam hal yang berkaitan dengan kesukaan-kesukaan masing-masing

pribadi. Hal ini juga menjadi bagian dari bentuk kompleksitas komunikasi. Pay

dan Agung misalnya, mereka sering membawa hobi mereka tentang musik-musik

Jepang dalam pertemuan rutin kelompok. Menurut keduanya, hal itu dilakukan

agar tidak ada rasa bosan di antara para anggota. Selain itu, mereka juga kerap

menghabiskan waktu bersama untuk bermain futsal. Sama seperti dijelaskan

sebelumnya, upaya ini dilakukan para anggota dengan tujuan untuk saling

mengakrabkan diri satu sama lain.

Menurut Wilbur Scharmm, semakin tumpang tindih area pengalaman

komunikator dengan komunikan, akan semakin efektif pesan yang dimiliki

masing-masing. Kesamaan area pengalaman di antara anggota The Jakmania UNJ

juga membuat mereka merasa semakin dekat satu sama lain. Mereka juga merasa

lebih akrab dan mengenali satu sama lain. Fakta tersebut didukung oleh hasil

wawancara dengan Eko sebagai berikut42

:

―Kami berkomunikasi melalui banyak hal. Mulai dari telpon, sms, atau

bertemu langsung. Kita juga sering mengadakan rapat rutin dan forum

diskusi untuk membahas suatu hal setiap minggunya. Misalnya jika ada

masalah seperti anggota kecelakaan atau ada informasi penting dari pusat.

Ya lebih ke forum internal, di sana lah komunikasi antar-anggota terjalin.

Pada pertemuan itu, kita tidak hanya berdiskusi secara formal tentang

masalah Jakmania, tapi juga melakukan hal-hal lainnya. Tak jarang kita

juga bermain playstation untuk lebih meningkatkan keakraban. Kami

mencoba membiasakan diri bahwa dengan sering-sering bertemu, tingkat

keakraban, kebersamaan, dan soliditas kita akan terus terjaga.‖

42 Wawancara Eko Ramdhani, 21 Juli 2013 di Bekasi, Jawa Barat. Lampiran hlm 86.

Page 75: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

62

Bukan hanya Eko, hal serupa juga dituturkan Pay dan Agung. Keduanya

sama-sama menyukai musik Jepang, sehingga mereka sering menghabiskan waktu

bersama untuk berbagi info terbaru seputar perkembangan musik Jepang. Menurut

Pay, musik Jepang telah membuat dirinya dan Agung semakin dekat. Kedekatan

itu membuat mereka semakin bersemangat untuk lebih sering berjumpa. Selain

untuk membicarakan perkembangan musik Jepang, tentunya mereka ingin lebih

banyak berbaur dengan anggota kelompok lainnya untuk membahas

perkembangan klub kesayangan mereka, Persija. Berikut penuturan Pay43

:

―Kami sama-sama menyukai musik Jepang. Selain berkumpul untuk

membicarakan perkembangan Persija, kami sering memanfaatkan waktu

luang untuk bertukar info soal perkembangan terbaru musik-musik Jepang.

Akan tetapi, kami tidak ingin mengganggu pertemuan rutin kami dengan

terus menerus membicarakan musik Jepang. Kami ingin lebih banyak

mengetahui perkembangan Persija. Bagaimana pun, tujuan utama kami

bergabung dengan kelompok ini adalah untuk mendukung Persija. Persija

lah yang telah mempertmukan kami bersama-sama di sini. Semua berawal

dari rasa cinta terhadap Persija.‖

Poin yang kedua dalam indikator komunikasi kelompok yang baik adalah

komunikasi berjalan efektif. Salah satu konsep penting dalam komunikasi adalah

interaksi. Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyertakan komunikasi

dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Bentuk

interaksi juga berpengaruh pada efektivitas komunikasi. Prosesnya seperti ini:

seseorang menyampaikan pesan baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal,

kemudian seseorang yang bertindak sebagai penerima pesan bereaksi dengan

memberikan jawaban, lalu orang pertama kembali bereaksi setelah menerima

jawaban dari orang kedua, begitu seterusnya.

43 Wawancara Naufal Fadhlan, 10 September di Rawamangun, Jakarta Timur. Lampiran hlm 100.

Page 76: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

63

Salah satu unsur penting dalam proses ini adalah umpan balik alias respon.

Respon merupakan sesuatu yang disampaikan penerima pesan kepada sumber

pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai penunjuk mengenai

efektivitas pesan yang disampaikan sebalumnya : apakah dapat dimengerti, dapat

diterima, dan menghadapi kendala apa, sehingga berdasaran umpan balik itu

sumber dapat mengubah pesan selanjutnya agar sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai.

Peneliti melihat pola interaksi yang ditunjukkan The Jakmania UNJ

berjalan atas dasar komunikasi yang efektif. Para anggota sangat memahami

kebutuhan-kebutuhan kelompoknya, termasuk tugas dan peran yang wajib

dijalankan masing-masing anggota. Salah satu buktinya terlihat saat Eko dan

kawan-kawan hadir di Kedai Kopi dan The Rawamangun dengan pakaian yang

sama-sama didominasi warna oranye, sebagai lambang kebesaran Persija.

Instruksi untuk menggunakan pakaian berwarna oranye disampaikan langsung

oleh Ian selaku ketua kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi yang

disampaikan Ian kepada para anggota berjalan dengan lancar. Pesan yang

disampaikan Ian (komunikator) diterima dengan baik oleh para anggota

(komunikan) dan menimbulkan respon yang diharapkan.

Contoh lainnya terlihat saat Ian meminta para anggota untuk hadir lebih

awal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Saat itu akan Persija

bertanding menghadapi Sriwijaya Palembang dalam lanjutan Liga Super

Indonesia 2013. Ian sengaja meminta rekan-rekannya untuk datang lebih awal

agar bisa mendapat yang lebih strategis di sektor 5 SUGBK. Ian menggunakan

Page 77: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

64

penyampaian yang berbeda dalam memberikan instruksinya. Ia cenderung

menggunakan pendekatan yang lebih ramah dan sedikit agak genit kepada

anggota wanita, sedangkan kepada para anggota pria, ia memilih menggunakan

bahasa yang santai. Hal itu bertujuan agar pesan yang ingin disampaikan bisa

diterima dengan baik oleh para anggota. Hal ini menunjukkan bahwa Ian sebagai

komunikator telah memahami khalayak mana yang dijadikan sasaran dan

tanggapan apa yang diinginkan. Ian juga terbukti terampil menyandi pesan dengan

memperhitungkan bagaimana komunikan sasarannya menerjemahkan pesan Ian.

Berikut kutipan wawancara dengan Ian44

:

―Saya bukan hanya saat ini menjadi ketua kelompok. Di luar Jakmania saya

juga pernah beberapa kali menjadi ketua kelompok sehingga cukup

memahami bagaimana cara menyampaikan pesan yang baik kepada

khalayak. Menurut saya, setiap anggota kelompok punya karakter yang

berbeda-beda antara satu dan lainnya. Untuk itu, saya harus menyesuaikan

penyampaian pesan saya dengan mereka. Pola penyampaian seperti apa sih

yang bisa membuat mereka menangkap pesan saya dengan baik. Untuk

memberikan instruksi kepada anggota perempuan, saya sering berlagak

agak genit di depan mereka supaya mereka terhibur. Dengan begitu, saya

yakin pesan yang ingin saya sampaikan bisa mereka terima dengan baik.

Kalau dengan anggota pria, saya bisa lebih santai karena memang sudah

akrab dengan mereka.‖

Tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan Ian, Agung selaku anggota

senior dari The Jakmania UNJ juga mengungkpan hal yang sama. Menurut

Agung, untuk menjaga agar komunikasi berjalan dengan efektif seorang

pemimipin kelompok harus memperhatikan sejumlah hal penting yang

mendukung proses komunikasi. Hal itulah yang dilakukan Agus semasa ia

memimpin The Jakmania UNJ pada periode 2012 lalu.

44 Wawancara Ahmad Ian Fachrizal, op. cit, hlm 105.

Page 78: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

65

Agung menjelaskan setidaknya ada lima hal penting yang ia perhatikan

dalam menyampaikan sebuah pesan kepada para anggotanya. Beberapa hal di

antaranya adalah pesan disampaikan dengan cara yang sederhana, tidak berbelit,

dan langsung ke fokus pembahasan. Ia juga selalu mencoba menyampaikan pesan

secara menyeluruh, agar pesan sampai ke khalayak dengan menyeluruh juga.

Agung juga selalu berusaha untuk memahami respon yang diberikan para anggota

untuk mengukur sejauh mana pesan yang ia sampaikan bisa diterima. Dengan

begitu, Agung menilai komunikasi yang dijalankannya bisa berlangsung dengan

efektif, dalam artian pesan yang ingin ia sampaikan bisa diterima dengan baik

oleh para anggota kelompok. Yang terakhir, Agung selalu berusaha untuk

memahami kondisi khalayak sebelum menyampaikan pesan. Maksudnya, ia selalu

melihat dan menyesuaikan kondisi emosional atau psikologis para anggotanya

agar pesan yang ingin disampaikan bisa diterima dengan baik. Kelima hal tersebut

menjadi kunci utama Agung dalam menerapkan komunikasi yang baik, untuk

mendukung efektivitas komunikasi dan meningkatkan kohesivitas kelompok.

―Menjadi ketua kelompok bukan hal yang mudah, kita harus

memperhatikan banyak hal untuk menjaga keutuhan kelompok, termasuk

mengatur perilaku para anggota. Komunikasi menjadi salah satu hal yang

selalu saya perhatikan karena komunikasi seperti menjadi dasar dari

sebuah hubungan. Saya juga selalu mengajak para anggota agar terus

menjaga hubungan dengan baik, salalh satunya dengan meningkatkan

komunikasi karena komunikasi sangat berpengaruh besar terhadap

hubungan ini.‖45

Efektivitas komunikasi yang diterapkan Ian dan para anggota berpengaruh

besar terhadap antusiasme setiap anggota kelompok. Dengan efektivitas tersebut,

45 Wawamcara Agung Nugroho, 27 Agustus 2013 di Rawamangun, Jakarta Timur. Lampiran hlm

Page 79: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

66

pada umumnya mereka merasa sangat nyaman dengan situasi dan iklim yang

terjalin dalam kelompok. Kenyamanan itu membuat rasa saling memiliki di antara

para anggota semakin meningkat. Mekera mengaku semakin solid. Selain itu,

sebagian anggota juga mengakui bahwa mereka sering merasa ingin lebih

berlama-lama berada di dalam lingkungan kelompok.

Rasa nyaman dan saling memiliki di antara para anggota juga membuat

intensitas komunikasi dan interaksi semakin tinggi. Mereka semakin rajin

berkumpul bersama, bukan hanya pada hari Selasa, melainkan di hari-hari lain

saat mereka sama-sama memiliki waktu luang. Mereka juga menambah agenda

pertemuan rutin mingguan mereka dengan bermain futsal di daerah Rawamangun.

Sama seperti kegiatan lainnya, bermain futsal merupakan ajang untuk lebih

mengakrabkan diri dan membuat kekompakkan semakin terjaga. Futsal menjadi

upaya yang jitu karena di dalam permainannya, mereka dituntut untuk bermain

dalam tim sehingga kekompakkan menjadi hal utama yang wajib diutamakan.

Selain itu, seperti yang disampaikan dalam teori Berpikir Kelompok, rasa

nyaman itu membuat mereka semakin giat dalam menjalankan tugasnya masing-

masing. Meski datang dari latar belakang sosial dan budaya yang berbeda, para

anggota berusaha menyesuaikan tujuan pribadi untuk tujuan kelompok. Mereka

sama-sama berjuang untuk tujuan yang sama, yaitu menjaga keutuhan kelompok.

Fakta tersebut didukung oleh komentar Eko, berikut penjelasannya46

:

46 Wawancara Eko Ramdhani, op. cit, hlm 91.

Page 80: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

67

―Saya merasa komunikasi berlangsung dengan baik. Semua itu terbentuk

karena rasa cinta sama Persija. Obrolan antar anggota soal Persija

membuat kita jadi jauh lebih nyaman. Intinya, komunikasi itu berawal dari

rasa suka dan rasa cinta kepada Persija, lalu kita menjadi satu kesatuan

suporter untuk mendukung tim yang sama, yaitu Persija. Saya juga merasa

sangat puas. Apa yang dilakukan antar anggota cukup membuat kami

saling mengenal dan memahami. Korlap juga punya peran penting dalam

mengendalikan kelompok ini.‖

Rasa nyaman yang dirasakan setiap anggota memberikan banyak pengaruh

pada kekompokkan kelompok. Tanpa disuruh, masing-masing anggota telah

menyadari fungsi dan tugas yang wajib dijalankan. Salah satunya saat Ian

meminta kerelaan dari salah satu anggota untuk mengurus pembuatan spanduk

The Jakmania UNJ. Tanpa waktu lama, Ari Julianto langsung menyatakan

kesiapannya mengurus masalah spanduk tersebut. Ari yang merupakan mahasiswa

Teknik Sipil Fakultas Teknik UNJ itu segera menyiapkan semua keperluan dan

desain spanduk yang akan dibuat.

Kesadaran Ari merupakan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa

komunikasi yang selama ini deterapkan dalam keseharian kelompok The

Jakmania UNJ berjalan dengan sangat efektif. Setiap anggota mempunyai rasa

saling memiliki dan mau melakukan segala hal demi menjaga keutuhan dan

kekompakkan kelompok. Selain itu, komunikasi yang efektif membuat keakraban

antaranggota terjaga dengan baik. Tidak ada sekat-sekat yang memisahkan para

anggota meski mereka berasal dari latar belakang sosial, budaya, serta fokus

pendidikan yang berbeda.

Page 81: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

68

4.3.2 Kohesivitas Kelompok

Kohesivitas kelompok merupakan keadaan di mana sebuah kelompok

memiliki tingkat soliditas yang tinggi. Para anggota kelompok mempunyai

kesadaran yang tinggi untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan kelompok.

Menurut perspektif Janis dalam teori berpikir kelompok, setiap anggota selalu

berusaha menjaga keutuhan kelompok meski terkadang cara yang digunakan tidak

rasional. Menurut salah satu ilustrasi yang dijelaskannya, semua anggota berusaha

menjaga keutuhan kelompok dengan persepsi yang keliru tetang soliditas.

Akibatnya, mereka seperti menghalalkan hal yang haram dalam menjaga keutuhan

kelompoknya, seperti merasa kelompoknya yang terbaik dan kelompok lain tidak

baik.

Pada teori berpikir kelompok, selain memberikan penjelasan tentang

indikator komunikasi, Janis juga menjabarkan sejumlah indikator tentang

kohesivitas kelompok. Menurut Janis, dalam kelompok yang kohesif, hubungan

antar anggotanya terjalin dengan sangat baik dan memiliki soliditas yang sangat

kuat. Mereka juga selalu mengutamakan konsensus atau kepentingan bersama.

Akan tetapi, Janis menjelaskan bahwa dalam kelompok yang kohesif selalu ada

tekanan kepada para anggota agar selalu memiliki kesamaan pendapat dengan

anggota lain. Hal itu membuat nilai kritis dalam diri setiap anggota hilang karena

harus menerima kesamaan pendapat dengan anggota kelompok lainnya.

Sesuai dengan teori berpikir kelompok, peneliti mencoba menemukan

indikator-indikator kohesivitas kelompok yang telah dielaskan di atas dalam

Page 82: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

69

kelompok The Jakmania UNJ. Lewat wawancara dan observasi, peneliti dapat

menemukan fenomena tersebut dalam kelompok Jakmania. Meski tidak semua

anggota mengalami fenomena tersebut, setidaknya indikator-indikator di atas

telah menunjukkan fakta yang sebenarnya.

Pertama, hubungan antar anggotanya terjalin dengan sangat baik. Hal itu

jelas terlihat dalam keseharian The Jakmania UNJ. Mereka selalu menjalin

komunikasi baik dengan pertemuan rutin secara tatap muka atau lewat telpon,

sms, atau melalui sosial media seperti Facebook dan Twitter. Mereka juga

berusaha untuk mengakrabkan diri antara satu dengan yang lainnya. Terutama

kepada mereka yang merupakan anggota baru. Semua itu dilakukan untuk

menjaga hubungan yang baik di antara para anggota kelompok agar keutuhan

kelompok bisa terus terbina dengan baik. Selain itu, mereka juga selalu berusaha

menjaga tali silaturahmi antar anggota.

Menurut Pay, hubungan baik antar anggota adalah kunci utama

langgengnya sebuah kelompok. Untuk itu, dia dan beberapa teman lainnya selalu

berusaha menjaga hubungan baik. Berikut alasan Pay47

:

―Kami menyadari betapa pentingnya komunikasi. Oleh sebab itu, kami

selalu berusaha menjaga komunikasi dengan baik. Komunikasi mempunyai

peran penting dalam memperkuat suatu hubungan. Dengan berkomunikasi,

kami jadi saling mengetahui kabar semua anggota. Selain itu, kami juga

bisa bersama-sama membangun keutuhan kelompok ini.‖

Pendapat Pay itu juga diperkuat oleh komentar dari Agung. Agung menilai

hubungan baik antar anggota kelompok sangat berpengaruh besar dalam

47 Wawancara Naufal Fadhlan, op. cit, hlm 103.

Page 83: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

70

meningkatkan kekompakan antar anggota kelompok. Berikut kutipan wawancara

Agung48

:

―Kami selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan semua anggota

kelompok. Semua itu kami lakukan untuk membuat The Jakmania UNJ

menjadi semakin solid dan kompak. Dalam islam juga diajarkan agar

setiap umatnya selalu berkomunikasi dengan baik. Tujuannya juga sama

dengan kami, untuk menjaga kelangsungan umat. Dengan demikian, saya

pribadi selalu berusaha menjaga hubungan baik. Paling tidak dengan

saling menyapa setiap kami berpapasan di jalan. Menurut saya itu saja

sudah cukup. Selanjutnya, komunikasi bisa dilakukan saat sedang bertemu

dalam rapat rutin.‖

Dalam kelompok yang kohesif, masing-masing anggota juga punya

soliditas yang kuat. Mereka merasa saling memiliki terhadap sesama anggota atau

kelompok itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan,

soliditas itu terbentuk dari kesadaran setiap anggota untuk menjaga dan

membangun kelompok itu sendiri. Mereka sama-sama berusaha menjalin

kebersamaan agar saling mengenal satu sama lain. Dengan saling mengenal satu

sama lain, mereka bisa semakin akrab dan berjuang bersama menjaga keutuhan

kelompok.

Soliditas itu juga bisa dilihat saat sesama anggota saling bahu-membahu

membangun kelompok. Misalnya saat mereka berusaha memperkenalkan identitas

kelompok kepada mahasiswa baru saat tahun ajaran baru dimulai. Mereka berbagi

tugas untuk menyebar brosur perekrutan anggota baru di mading-mading kampus.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setiap anggota juga telah menyadari

48 Wawancara Agung Nugroho, op. cit, hlm 96.

Page 84: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

71

tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga kebutuhan kelompok bisa terpenuhi

dengan baik.

Bukti lain dari tingginya tingat soliditas dalam kelompok The Jakmania

UNJ itu adalah saat mereka menyempatkan diri memberikan bantuan sosial

kepada masyarakat umum yang membutuhkan. Salah satunya saat terjadi musibah

kebakaran di kawasan Pulo Gadung. The Jakmania UNJ merelakan waktunya

untuk bersama-sama membantu para korban kebakaran baik datang langsung ke

tempat kejadian maupun dengan berkeliling kampus dan persimpangan jalan

untuk mengumpulkan donasi atau sumbangan dari sejunlah masyarakat. Berikut

penuturan Agung49

:

―Meskipun melelahkan, kami tetap senang karena kami menikmatinya.

Semua ini kami lakukan karena kecintaan kami pada Persija. Menempel

brosur itu salah satu bagian untuk mempromosikan komunitas kami

kepada masyarakat luas. Kalau komunitas kami punya banyak peminat,

kami juga kan yang senang. Dan, Persija juga semakin banyak memiliki

pendukung.‖

Contoh lain dari bentuk soliditas itu adalah saat sebagian anggota

menyempatkan datang ke Sleman, Yogyakarta, untuk menyaksikan pertandingan

usiran antara Persija melawan Persib Bandung pada Rabu, 4 September 2013. Pay

dan enam anggota The Jakmania UNJ merelakan diri datang ke sleman untuk

memberikan dukungan penuh kepada tim kesayangannya. Mereka berangkat

dengan mobil milik Dito Pradana langsung menuju Sleman.

Di Sleman, soliditas mereka kembali teruji. Saat itu, Persib sebetulnya

tidak diizinkan membawa suporternya ke Sleman. Namun, mereka memaksa

49 Wawancara Agung Nugroho, op. cit, hlm 94.

Page 85: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

72

datang dan akhirnya berjumpa dalam satu stadion dengan suporter Persija. Seperti

diketahui, The Jakmania dengan Viking dan Bobotoh merupakan seteru abadi di

dunia sepak bola Indonesia. Rivalitas kedua kubu cenderung negatif, karena

pertemuan mereka hampir selalu berujung bentrokan dan menimbulkan korban

dan kerugian yang tidak sedikit, yang diamali masyarakat umum di luar sepak

bola.50

Setelah hampir lima tahun lamanya tidak berjumpa dalam satu stadion,

mereka kembali bertemu di Sleman. Sesuai prediksi banyak pihak, bentrokan

kembali terjadi. Bentrokan pecah saat kedua kelompok saling ejek satu sama lain.

Dari saling ejek, bentrokan berlanjut kepada saling lempar batu dan botol

minuman. Bentrokan semakin meluas ketika kedua kubu tidak terima

kelompoknya diserang. Akibatnya, pertandingan sempat dihentikan beberapa saat

ketika polisi berusaha melerai kerusuhan tersebut dengan menembakkan gas air

mata ke tribun penonton.

Saat itu, Pay dan kawan-kawan yang datang dengan niat murni hanya

untuk mendukung Persija justru menjadi salah satu korban. Dito sempat terkena

lemparan botol Bobotoh meski tidak menimbulkan luka. Saat itu, Pay dan lima

rekan lainnya berusaha untuk saling menjaga satu sama lain. Mereka tidak ingin

anggota kelompok terdekatnya menjadi korban dari ulah brutal para Bobotoh.

Menurut Pay, saat itu yang bisa ia lakukan hanyalah menyelamatkan diri dan

rekan terdekat. Sebab, bentrok yang terjadi di Sleman di luar perkiraan mereka.

50 http:www.bolanews.com/Viking-dan-Bobotoh-Dilarang-Pakai-Atribut. Tanggal akses 27

Agustus 2013.

Page 86: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

73

Bentrok terjadi secara tiba-tiba saat pertandingan memasuki babak kedua. Berikut

kutipan wawancara Pay:51

―Waktu itu kita senang asik menonton pertandingan. Ya memang kita

sama-sama meneriakan yel-yel dan menyanyikan lagu untuk

menyemangati para pemain. Mungin kubu lawan merasa tersinggung jadi

mereka mulai melempari botol minuman. Hal itu membuat sebagian The

Jakmania tersulut emosinya. Nah, saat itu lah bentrok terjadi. Semestinya

hal ini bisa dicegah jika panitia pelaksana pertandingan dan kepolisian bisa

bertindak tegas. Sebab, sebeum pertandingan panitia dan kepolisian telah

menyatakan tidak mengijinkan suporter Persib datang. Mungkin karena

ada lobi-lobi di antara pihak Persib dan kepolisian akhirnya mereka

diizinkan datang ke Sleman.‖

Teori berpikir kelompok juga menjelaskan bahwa dalam kelompok yang

kohesif seluruh anggota selalu bertindak dengan mengutamakan konsensus, atau

kesepakatan bersama. Hal itu dilakukan untuk menjaga keutuhan serta soliditas

antar anggota kelompok. Namun, terkadang konsep berpikir yang selalu berusaha

mengutamakan konsensus membuat pola pikir para anggota menjadi tidak kritis.

Mereka kerap kesulitan atau bahkan tidak mau untuk menentang hasil pemikiran

yang merupakan pendapat umum setiap anggota.

Peneliti menemukan fakta-fakta tersebut dalam kelompok The Jakmania

UNJ. Sebagian anggota kelompok mengakui bahwa mereka sering tak sadar

bahwa mereka selalu berusaha menyetujui pendapat umum kelompok. Menurut

mereka, perdebatan panjang bukan menyelesaikan masalah, namun justru

mengurangi nilai persaudaraan. Meski mengerti bahwa perdebatan adalah bagian

51 Wawancara Naufal Fadhlan, op. cit, hlm 102.

Page 87: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

74

dari dinamika kelompok, namun mereka tetap berusaha memperkecil

kemungkinan munculnya perdebatan tersebut.

Saat peneliti ikut ambil bagian dalam diskusi kelompok di teater terbuka

UNJ, peneliti melihat pola interaksi yang terjadi sangat dinamis. Setiap anggota

saling mengungkapkan pendapatnya masing-masing ketika Ian memberikan bahan

diskusi. Salah satu pokok pembahasan saat itu adalah pembuatan spanduk dan

seragam baru. Semua anggota saling mengutarakan pendapatnya masing-masing

tentang desain, warna atau corak baju dan spanduk. Mereka menjelaskan alasan

masing-masing terhadap pilihan desain dan warnanya.

Disukusi berjalan sangat dinamis. Namun, tak jarang juga sebagian

anggota mengugurkan sendiri pendapatnya saat pemikirannya terasa sangat

berbeda dengan anggota lainnya. Pay misalnya, ia lebih memilih mengalah dan

membatalkan pendapatnya daripada harus berdebat panjang dengan anggota

kelompok lain. Meski sangat berharap desain baju yang dia usulkan bisa diterima

anggota kelompok yang lain, namun Pay tak ingin perbedaan pendapat tersebut

justru menimbulkan perdebatan panjang. Berikut kutipan wawancaranya52

:

―Berdebat itu biasa. Itu adalah bagian dari dinamika kelompok. Namun,

saya tidak ingin perbedaan pendapat justru menimbulkan perdebatan

panjang. Lebih baik mengalah daripada nanti akhirnya menimbulkan

perselisihan. Lagipula saya yakin apa yang menjadi kesepakatan bersama

adalah keputusan terbaik. Sebagai anggota kita harus menerima itu

sepenuh hati.‖

52 Wawancara Naufal Fadhlan, op. cit, hlm 101.

Page 88: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

75

Indikator kohesivitas kelompok yang lain menyebutkan bahwa dalam

kelompok yang kohesif biasanya para anggotanya punya persepsi yang keliru

terhadap makna soliditas dan kebersamaan. Sebagian dari mereka menerjemahkan

hal tersebut dalam persepsi yang negatif. Persepsi yang negatif itu juga membuat

anggota kelompok sering kali keliru dalam mengungkapkan rasa saling memiliki

mereka. Salah satunya dengan primordialisme, yaitu anggapan bahwa

kelompoknya sebagai yang terbaik dan kelompok lain adalah golongan yang

buruk dan salah.

Eko mengakui bahwa dirinya pernah menemui kekeliruan persepsi yang

disebutkan di atas dalam diri rekan-rekannya. Ia melihat persepsi negatif itu lebih

sering terjadi pada anggota baru yang masih labil. Menurut penjelasan Eko,

beberapa di antara mereka tidak segan melakukan tindakan anarkis saat

kelompoknya terancam. Mereka juga kerap membenarkan segala cara untuk

melindungi kelompoknya, salah satunya dengan bertawuran. Hal itu pernah

dialami The Jakmania UNJ saat menyaksikan pertandingan melawan Mitra Kukar

beberapa tahun silam.

Bentrokan saat itu bukan terjadi antara dua suporter yang berbeda, tapi

dengan sesama The Jakmania. Menurut cerita Eko, saat itu dia dan kelompoknya

baru pulang dari SUGBK, tapi di tengah jalan bus mereka justru dilempari batu

oleh pihak tidak bertanggungjawab, yang mengenakan kostum Persija. Dengan

sangat terpaksa mereka melawan meski akhirnya tidak menimbulkan bentrok

besar karena segera dilerai sesame anggota The Jakmania UNJ. Hal-hal seperti ini

dianggap lumrah oleh sebagian kelompok suporter. Pasalnya, mereka sama-sama

Page 89: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

76

menyadari bahwa masing-masing dari mereka ingin kelompoknya dianggp paling

superior dan kelompok yang lain imperior. Tawuran menjadi salah satu bentuk

kesetian terhadap kelompoknya masing-masing. Berikut penjelasan Eko53

:

―Pernah sesekali dalam keadaan darurat. Waktu itu kita diserang kelompok

lain di daerah Cawang, Jakarta Timur. Dalam keadaan itu, kita tidak

mungkin cuek, karena bisa mati semua. Ini yang membuat miris, sama-

sama berkostum Oranye tapi justru saling serang. Saya merasa bangga bisa

jadi bagian dari Jakmania. Saya juga bangga karena Jakmania pernah

mendapat predikat sebagai suporter terbaik. Meski begitu, saya tidak mau

menjatuhkan kelompok lain. Kita memang beda, tapi kita harus saling

menghargai dan menghormati.‖

Dari hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan kesimpulan singkat

tentang kohesivitas dalam kelompok The Jakmania UNJ. Dengan kohesivitas

yang terjalin antar anggota kelompok, mereka mengaku memiliki rasa saling

memiliki yang sangat tinggi. Rasa saling memiliki itu juga membuat mereka

merasa semakin kompak dan berusaha sebaik mungkin untuk saling menjaga

keutuhan kelompok. Bagaimana pun, mereka telah dipertemukan bersama dengan

kelompok atas dasar sama-sama mencintai Persija Jakarta. Mereka berharap

keutuhan kelompok tetap terjaga untuk jangka waktu yang lama. Seperti slogan

mereka sebagai Jakmania selama ini, yaitu ―Persija Sampai Mati!‖.

Eko menjelaskan bahwa banyak cara dilakukan untuk menunjukkan

kecintaan tersebut, mulai dari hal yang baik sampai hal yang keliru. Menurutnya,

tidak sedikit kalangan yang meluapkan perasaan cintanya terhadap Persija dengan

cara yang salah. Fakta di lapangan menunjukkan banyak tindakan melanggar

aturan yang dilakukan untuk menunjukkan kecintaannya terhadap sebuah klub

53 Wawancara Eko Ramdhani, op. cit, hlm 91.

Page 90: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

77

sepak bola. Di Indonesia, hal itu bukan lagi menjadi hal yang langka karena

hampir semua kelompok suporter pernah melakukan tindakan melanggar aturan

seperti naik di atap kendaraan sambil berteriak dan mengibarkan bendera klub,

tawuran antar suporter, serta membuat kerusuhan di tempat umum yang berujung

pada kerugian masyarakat sekitar.

Akan tetapi, hal itu tidak ingin dilakukan Eko. Dia lebih memilih

mengungkapkan rasa kecintaannya dengan cara yang baik dan wajar. Salah

satunya dengan datang menonton langsung ke stadion dengan tertib. Menurut

Eko, stadion adalah tempat yang paling pas untuk menunjukkan kecintaan

terhadap klub karena di sana ia dan kawan-kawan bisa memberikan dukungan

maksimal saat klub kecintaannya tengah bertanding. Salah satu dukungan itu

diberikan dengan menyanyikan yel-yel kebanggaan klub, serta meneriakan nama-

nama para pemain yang tengah bertanding. Langkah itu sangat tepat dilakukan

untuk menunjukkan rasa cinta yang sesungguhnya, bukan dengan tindakan

anarkis. Berikut kutipan wawancaranya54

:

―Selain yang sudah saya jelaskan sebelumnya, saya juga pernah mengajak

para anggota baru untuk tidak mudah terpancing sama hal-hal

menyimpang seperti kerusuhan. Itu saya lakukan untuk menjaga keutuhan

kelompok ini karena saya mencintai Persija. Saya berusaha mengajak

mereka menghindarkan diri dari hal itu. Itu saya lakukan karena para

anggota baru sangat butuh bimbingan sebab mereka cenderung masih

labil. Secara pribadi, pertama saya mengajak teman-teman untuk lebih

menguatkan diri. Kita ini suporter bukan preman. Kejadian ini sering

terjadi pada para anggota baru yang masih labil. Ada slogan ―Persija

Sampai Mati‖, tapi itu bukan jadi patokan untuk melakukan hal

menyimpang dan merugikan. Boleh cinta sama klub tapi jangan sampai

salah persepsi.‖

54 Wawancara Eko Ramdhani, op. cit, hlm 89.

Page 91: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

78

Eko mengakui bahwa pola komunikasi yang diterapkan dalam kelompok

berperan besar dalam membangun hubungan baik dan soliditas kelompok.

Menurut Eko, komunikasi adalah hal utama yang wajib dijaga demi kelangsungan

hidup kehidupan berkelompok. Berikut kutipan wawancara dengan Eko55

―Iya sangat berpengaruh. Kami sangat menyadari bahwa komunikasi itu

penting. Komunikasi membuat kita mengetahui satu sama lain, mengenal,

dan memahami satu sama lain. Bukan hanya mengetahui kabar seputar

para anggota, tapi juga tentang klub, pemain, dan juga suporter di daerah

lainnya. Dalam rapat kita juga sering membahas soal bagaimana menjalin

komunkasi dengan baik. Bahkan, kita juga mengajak perwakilan dari

kelompok lain saat rapat. Tujuannya agar kita bisa saling menjaga

silaturahmi dan mempererat kekompakan kelompok.‖

Senada dengan pendapat Eko, Ian, Agung, dan Pay juga memiliki

pendapat yang sama. Mereka sama-sama mengakui bahwa komunikasi memiliki

peran besar dalam menjaga keutuhan kelompok. Karena itu lah mereka selalu

berusaha menjaganya dengan baik. Menurut Agung, komunikasi merupakan salah

satu kunci soliditas dan keakraban hubungan dalam kelompok The Jakmania UNJ.

Agung menilai keakraban hubungan yang terjalin antaranggota tak lepas dari

peran besar komunikasi. Pendapat Pay didukung penuh oleh penjelasan Pay.

Berikut kutipan wawancaranya :56

―Kami menyadari betapa pentingnya komunikasi. Oleh sebab itu, kami

selalu berusaha menjaga komunikasi dengan baik. Komunikasi

mempunyai peran penting dalam memperkuat suatu hubungan. Dengan

berkomunikasi, kami jadi saling mengetahui kabar semua anggota. Selain

itu, kami juga bisa bersama-sama membangun keutuhan kelompok ini. ―

55 Wawancara Eko Ramdhani, op. cit, hlm 92. 56 Wawancara Naufal Fadhlan, op. cit, hlm 103.

Page 92: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

79

Sementara itu, menurut Ian, peran komunikasi benar-benar penting bagi

dia dan kelompoknya. Ia selalu menekankan kepada para anggotanya bahwa

komuniaksi wajib berjalan secara efektif agar para anggota tidak sampai salah

menerjemahkan sesuatu. Sebab, Ian dan teman-teman pernah merasakan betapa

buruknya akibat dari kesalahan berkomunikasi. Dengan demikian, mereka selalu

berusaha untuk menjaga komunikasi dengan baik.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti pemahaman

peneliti mengenai dinamika dalam kelompok The Jakmania mulai terbuka lebar.

Sekarang peneliti mempunyai cukup pemahaman mengenai penerapan

komunikasi dalam kelompok tersebut. Peneliti mencoba untuk membuat

kesimpulan tentang hubungan fenomena komunikasi kelompok dengan

kohesivitas kelompok, khususnya dalam tubuh The Jakmania UNJ, tempat

peneliti melakukan penelitian secara mendalam.

Peneiti melihat pada kelompok dengan kohesi tinggi, komunikasi antar

anggota tinggi dan interaksinya berorientasi positif. Sedangkan antar anggota

dalam kelompok dengan kohesi rendah kurang komunikasif dan interaksinya lebih

berorientasi negatif. Anggota kelompok dengan kohesi tinggi bersifat kooperatif

dan pada umumnya mempertahankan dan meningkatkan integritas kelompok,

sedangkan pada kelompok dengan kohesi rendah lebih independen dan kurang

memperhatikan anggota lain. Intinya, kohesi berkaitan erat dengan kualitas dan

kuantitas komunikasi.

Peneliti juga melihat anggota kelompok yang kohesif lebih siap untuk

berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan kelompok. Mereka lebih setuju

Page 93: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

80

terhadap tujuan kelompok, lebih siap menerima tugas-tugas dan peranan serta

lebih menaati norma-norma kelompok. Mereka juga memelihara dan

mempertahankan norma-norma serta menolak orang lain yang merasa tidak sesuai

dengan norma kelompok. Kelompok yang kohesif memiliki anggota yang loyal

terhadap kelompok, mempunyai rasa tanggung jawab kelompok, mempunyai

motivasi tinggi untuk melaksanakan tugas kelompok dan merasa puas atas

pekerjaan kelompok. Ciri-ciri tersebut dapat menyebabkan meningkatnya

produktivitas kelompok. Anggota kelompok tersebut lebih efektif dibandingkan

dengan kelompok yang kohesivitasnya rendah.

Kelompok yang kohesivitasnya tinggi merupakan sumber rasa aman bagi

para anggotanya. Keberadaan kohesivitas dalam kelompok juga dapat mengurangi

rasa khawatir dan dapat meningkatkan rasa harga diri. Dengana danya rasa

kebersamaan, saling pengertian, dan memahami, kesadaran antar anggota

kelompok untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan kelompoknya semakin

tinggi. Mereka siap berjuang menjaga keutuhan keompok dengan baik. Selain itu,

dengan adanya penerimaan dari satu anggota terhadap anggota yang lainnya bisa

membuat partisipasi anggota dalam kelompok meningkat. Dengan demikian,

kohesi-kohesi kelompok yang tinggi dapat menghasilkan kelompok yang lebih

baik di mana para anggotanya lebih kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas

dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan dalam bekerja.

Page 94: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

97

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa komunikasi kelompok terbukti memberikan peran besar

dalam membangun kohesivitas kelompok The Jakmania. Intensitas komunikasi

yang tinggi membuat hubungan antaranggota kelompok menjadi semakin erat.

Sehingga, kohesivitas kelompok juga semakin kuat. Selanjutnya peneliti

menjabarkan kesimpulan penelitian ini ke dalam beberapa poin. Berikut

penjelasannya :

1) Berdasarkan penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa komunikasi

memang memiliki peran besar dalam membentuk kohesivitas kelompok. Hal

itu bisa dilihat langsung dari aktivitas keseharian The Jakmania UNJ. Mereka

selalu berusaha untuk menjaga silaturahmi antar anggota dengan

berkomunikasi. Mereka juga selalu berusaha untuk menjaga kualitas

komunikasi dengan intensitas pertemuan yang rutin, minimal seminggu

sekali. Dengan demikian intensitas yang baik tersebut, kekompakkan dan

soliditas kelompok bisa terus dijaga, bahkan ditingkatkan. Penulis juga

menemukan fakta bahwa komunikasi yang baik menjadi salah satu kunci

sukses ketahanan sebuah hubungan, baik secara interpersonal, ataupun secara

massal, seperti dalam kelompok. Untuk itu, kualitas komunikasi hendaknya

Page 95: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

98

selalu dijaga untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas sebuah

hubungan.

2) Kohesivitas kelompok The Jakmania UNJ bisa dilihat dari pola perilaku

mereka dalam aktivitas sehari-hari. Seperti telah disebut sebelumnya,

kohesivitas itu terbentuk dari kualitas komunikasi yang baik, yang diterapkan

dalam kelompok tersebut. Kohesivitas yang tinggi menimbulkan rasa nyaman

di antara para anggota kelompok. Kenyamanan tersebut memberikan dampak

besar bagi kelompok, misalnya timbul rasa memiliki yang sangat besar dalam

diri anggota kelompok. Sehingga, setiap anggota selalu berusaha menjaga

keutuhan kelompok, menjaga nama baik kelompok, dan mereka selalu

berupaya memberikan peran yang besar untuk kelompok. Kendati demikian,

kohesivitas juga memberikan dampak yang tidak selalu positif. Tingginya

tingkat kohesivitas kelompok tak jarang membuat para anggota menjadi tidak

kritis. Mereka cenderung berpikir positif untuk selalu menjaga keutuhan

kelompok sehingga tidak bersedia mengungkapkan perbedaan pendapat yang

berpotensi menimbulkan bentrok. Peneliti juga menemukan fakta tersebut

dalam kelompok The Jakmania UNJ. Besarnya soliditas antar anggota

membuat mereka tak ingin bertentangan dengan kelompok karena mereka

berpikir hal tersebut bisa menjadi salah satu pemicu perpecahan.

3) Komunikasi yang diterapkan The Jakmania UNJ terbukti menjadi salah satu

upaya terbaik untuk membangun kohesivitas kelompok. Besar dan kecilnya

kekuatan kohesivitas kelompok ini dipengaruhi oleh intensitas dan efektivitas

pola komunikasi. Jika komunikasi berjalan secara efektif, maka kohesivitas

Page 96: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

99

kelompok akan semakin kuat. Begitu pula dengan intensitas komunikasi.

Semakin tinggi intensitasnya, semakin tinggi pula kohesivitasnya. Dengan

demikian, dapat dsimpulkan bahwa komunikasi dan kohesivitas menjadi dua

hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan berkelompok. Kedua hal

tersebut saling memengaruhi satu sama lain, sehingga berpengaruh langsung

terhadap kehidupan berkelompok.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran yang

sekiranya bisa bermanfaat baik untuk anggota Jakmania maupun bagi akademisi

yang ingin melakukan penelitian lanjutan mengenai komunikasi kelompok.

Berikut penjelasannya :

1) Meski pola komunikasi yang terjalin di antara para anggota The Jakmania

UNJ bisa dibilang berjalan dengan baik, namun keberlangsungannya wajib

dijaga, bahkan kalau perlu ditingkatkan. Setiap anggota kelompok diharapkan

bisa saling menjaga intensitas komunikasi dalam kelompok. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar keutuhan kelompok bisa tetap terjaga dengan baik.

Sehingga, visi dan misi serta tujuan kelompok bisa tercapai dengan baik.

2) Meski keutuhan kelompok menjadi hal utama yang diperjuangkan setiap

anggota, hendaknya setiap anggota kelompok tidak memandang kelompoknya

sebagai yang terbaik dan kelompok lain sebagai musuh. Peneliti beralasan

bahwa perbedaan merupakan bagian dari dinamika kehidupan. Sehingga,

setiap manusia termasuk anggota kelompok tertentu bisa menghargai

Page 97: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

100

perbedaan yang datang dari kelompok yang lain. Peneliti juga menyarankan

agar para anggota bisa tetap menghidupkan nilai kritisnya sebagai alat kontrol

keberlangsungan kelompok itu sendiri. Dengan menghidupkan budaya kritis,

kekurangan-kekurangan kelompok bisa diperbaiki.

3) Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber pengetahuan tambahan

dan acuan bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian lanjutan baik

mengenai perkembangan komunikasi kelompok, maupun tentang The

Jakmania. Peneliti juga berharap penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu

referensi tambahan bagi kelompok The Jakmania untuk lebih memahami

kelompoknya sendiri.

Page 98: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

101

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi ; Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana.

Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grafindo.

Devito Josep. 2004. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Karisma Publising.

Effendy, U.O. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Rosda.

Handoko, Anung. 2008. Sepak bola Tanpa Batas. Yogyakarta : Kanisius.

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Prenada

Media Grup.

Moleong, J.L. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosda.

Mulyana, Deddy. 1999. Nuansa-Nuansa Komunikasi: Meneropong Politik dan

Budaya Masyarakat Kontemporer, Bandung : Rosda.

___2008. Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung : Rosda.

Natakusumah, Arief. 2000. Drama Itu Bernama Sepak Bola. Jakarta : Elex Media.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosda.

Santoso, Edi & Setiansah Mite. 2010. Teori Komunikasi, Bandung : Graha Ilmu.

Wiryanto. 2008, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Grasindo.

Page 99: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

102

Dokumen-dokumen lain

Lihat : Perbedaan Istilah antara Penonton dan Suporter Sepak bola.

http://suryantopsikologi.wordpress.com/2008/01/09/perbedaan-istilah-antara-

penonton-dan-suporter-sepak bola/. Peneliti Suryanto. Akses Tanggal 20 April

2012.

Lihat : Sejarah The Jakmania, http/jakmania.org/organisasi/sejarah. Akses tanggal

20 April 2012.

Lihat : Larico Ranggamone Pimpin The Jakmania http://www.duniasoccer.com/

Larico-Ranggamone-Kembali-Pimpin-The-Jakmania. Akses tanggal 15 Juli 2013.

Lihat : Viking dan Bobotoh Dilarang Pakai Atribut

http://www.bolanews.com/Viking-dan-Bobotoh-Dilarang-Pakai-Atribut. Akses

Tanggal 27 Agustus 2013.

Page 100: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

103

LAMPIRAN

1. Biodata Eko Ramdhani

Nama Lengkap : Eko Ramdhani

Alamat : Jl. Bintara XI No.33 rt.01/013, Bekasi Barat

Jens Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1992

No. Tlp/Hp : 085695593232

Pekerjaan : Mahasiswa dan Karyawan

2. Transkrip Wawancara Eko Ramdhani

Wawancara ini dilakukan pada Minggu, 21 Juli 2013 pada pukul 13.30 WIB.

Wawacara dengan Eko Ramdani ini dilakukan di daerah Pekayon Jaya, Bekasi

Selatan, Kota Bekasi. Berikut kutipan wawancaranya :

Pertanyaan : Seperti apa bentuk komunikasi yang dilakukan dalam kelompok

ini?

Jawaban : Banyak, mulai dari lewat telpon, sms (pesan singkat), bbm

(blackberry massanger), Facebook, Twitter, atau bertemu langsung. Kita juga

sering ada rapat rutin dan forum diskusi untuk membahas suatu hal dua atau tiga

minggu sekali. Misalnya jika ada masalah seperti anggota kecelakaan atau ada

Page 101: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

104

informasi penting dari pusat. Ya lebih ke forum internal, di sana lah komunikasi

antaranggota terjalin.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa komunikasi yang dilakukan antara Anda

dan para anggota lainnya berjalan dengan baik?

Jawaban : Saya rasa cukup baik. Kita bisa berkomunikasi dengan baik

seperti yang tadi saya bilang, lewat telepon, sms, sosial media, atau bertemu

langsung. Dengan cara itu kami selalu menjaga silaturahmi dan bertukar berbagai

macam info. Kami juga selalu mennjaga komunikasi antar sesama supaya

hubungan baik tetap terjaga.

Pertanyaan : Dalam teori berpikir kelompok dikatakan komunikasi dalam

kelompok yang kohesif itu rumit, apa itu terjadi pada kelompok ini?

Jawaban : Rumit itu agak sulit diartikan ya, tapi yang jelas apa yang kami

bicarakan sangat banyak, bukan hanya soal Persija, tapi juga hal-hal lain di luar

itu. Misalnya masalah kuliah, dosen, kampus, atau bahkan obrolan lain seperti

pekerjaan dan perempuan. Hehe

Pertanyaan : Bagaimana intensitas komunikasi kelompok ini?

Jawaban : Kita bisa ketemu langsung di markas dua sampai tiga kali

seminggu. Tapi yang rutin hanya satu kali, pada hari Selasa. Di sana kita biasa

membahas banyak hal. Tak jarang kita juga bermain playstation untuk lebih

meningkatkan keakraban.

Page 102: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

105

Pertanyaan : Anda sering datang dalam pertemuan rutin? Apa alasannya?

Jawaban : Iya hampir setiap minggu selalu saya usahakan karena saya sudah

memilih untuk bergabung dengan kelompok ini jadi saya punya tanggung jawab

untuk menjaga kelompok ini. Lagipula saya juga senang karena bisa bertemu

dengan sesama pendukung Persija. Dalam pertemuan rutin ini kita juga bisa

membahasa banyak hal dan bertukar info baru mengenai Persija.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa kelompok ini solid?

Jawaban : Ya. Cukup solid. Saya merasa nyaman dengan anggota-

anggotanya. Obrolan yang kita lakukan pasti selalu nyambung. Kita juga sering

melakukan kegiatan bersama seperti nonotn bareng di stadion, nonton bareng

lewat televisi juga sering, futsal, pernah juga melakukan kegiatan sosial, buka

bersama, dan lain sebagainya. Menurut saya itu adalah bukti kekompakan kami.

Pertanyaan : Seperti apa bentuk kekompakan dalam kelompok Anda? Berikan

contohnya.

Jawaban : Kalau untuk akrabnya kita terkadang memang sering berkumpul

entah untuk sekadar nongkrong-nongkrong atau main memang membicarakan hal-

hal serius tentang banyak hal, seperti kuliah dan lain-lain. Nah dari situlah

keakraban terbentuk. Kita membicarakan banyak hal tidak hanya soal Persija dan

sepak bola, tapi juga hal-hal lain di luar itu.

Page 103: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

106

Pertanyaan : Seberapa besar loyalitas Anda terhadap kelompok? Apa

buktinya?

Jawaban : Salah satu buktinya saya pernah sampai bolos sekolah saat SMA

hanya untuk menonton pertandingan Persija di Senayan. Memang itu tidak benar,

tapi itu salah satu bentuk kenakalan remaja. Kalau di kelompok ini, saya selalu

berusaha menjaga agar tidak terjadi perselisihan yang bisa menyebabkan konflik.

Pertanyaan : Apa yang Anda lakukan untuk menjaga kekompakkan kelompok

ini?

Jawaban : Secara pribadi, pertama saya mengajak teman-teman untuk lebih

menguatkan diri. Kita ini suporter bukan preman. Kejadian ini sering terjadi pada

para anggota baru yang masih labil. Ada slogan ―Persija Sampai Mati‖, tapi itu

bukan jadi patokan untuk melakukan hal menyimpang dan merugikan. Boleh cinta

sama klub tapi jangan sampai salah persepsi.

Pertanyaan : Apakah Anda selalu berusaha untuk menjaga keutuhan kelompok

ini? Bagaimana caranya?

Jawaban : Iya pastinya. Saya pernah mengajak para anggota baru untuk

tidak mudah terpancing sama hal-hal menyimpang seperti kerusuhan. Saya

berusaha mengajak mereka menghindarkan diri dari hal itu. Itu saya lakukan

karena para anggota baru sangat butuh bimbingan sebab mereka cenderung masih

labil.

Page 104: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

107

Pertanyaan : Apakah Anda pernah punya pendapat yang berbeda dengan

anggota kelompok yang lain?

Jawaban : Pernah bahkan sering. Biasanya terjadi saat forum. Ya masing-

masing anggota kan bebas mengungkapkan pendapat. Saya paling sering

berpendapat beda soal kerusuhan suporter. Menurut saya kerusahan itu jelas salah.

Pertanyaan : Bagaimana Anda menyampaikan perbedaan pendapat itu?

Jawaban : Saya sampaikan apa adanya dengan cara yang baik. Saya cukup

dekat dengan korlap, jadi bisa mengungkapkan semuanya ke dia. Meskipun

begitu, masih banyak juga yang tidak sependapat. Menurut saya itu wajar karena

itu adalah bagian dari dinamika organisasi.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa ada tekanan yang membuat Anda selalu

setuju dengan keputusan kelompok? Jika ada, seperti apa bentuk tekanan itu?

Jawaban : Ada, banyak. Tekanan itu bisa dari pemimpin atau dari anggota

yang lain, seperti membuat kubu-kubuan. Tapi saya mencoba buat menutupi hal

tersebut dan coba buat trus jalan tanpa mengurangi rasa tertekan tersebut. Tekanan

pasti ada banyak, cuma kita tidak anggap itu sebagai tekanan. Kami coba

menikmatinya karena sifat orang kan berbeda-beda. Bentuk tekanannya misalnya

omongan-omongan miring antaranggota. Mereka tidak suka dengan kita tapi dia

sampaikan lewat temannya yang lain. Kalau ada masalah seperti itu, korlap yang

mengontrol. Ketika ada suatu hal yang beda, pemimpinnya yang biasa

mengendalikan situasi.

Page 105: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

108

Pertanyaan : Apakah Anda pernah membenarkan hal-hal yang agak

menyimpang demi keutuhan kelompok? Kalau pernah, apa contohnya?

Jawaban : Pernah sesekali dalam keadaan darurat. Waktu itu kita diserang

kelompok lain di daerah Cawang, Jakarta Timur. Dalam keadaan itu, kita tidak

mungkin cuek, karena bisa mati semua. Ini yang membuat miris, sama-sama

berkostum Oranye tapi justru saling serang.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menganggap kelompok Anda yang terbaik

dan kelompok lain buruk?

Jawaban : Saya merasa bangga bisa jadi bagian dari Jakmania. Saya juga

bangga karena Jakmania pernah mendapat predikat sebagai suporter terbaik.

Meski begitu, saya tidak mau menjatuhkan kelompok lain. Kita memang beda,

tapi kita harus saling menghargai dan menghormati.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa nyaman dan puas dengan pola komunikasi

yang diterapkan di kelompok ini? Apa alasannya?

Jawaban : Saya merasa komunikasi berlangsung dengan baik. Semua itu

terbentuk karena rasa cinta sama Persija. Obrolan antar anggota soal Persija

membuat kita jadi jauh lebih nyaman. Intinya, komunikasi itu berawal dari rasa

suka dan rasa cinta kepada Persija, lalu kita menjadi satu kesatuan suporter untuk

mendukung tim yang sama, yaitu Persija. Saya juga merasa sangat puas. Apa yang

dilakukan antar anggota cukup membuat kami saling mengenal dan memahami.

Page 106: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

109

Pertanyaan : Apakah pola komunikasi yang diterapkan berpengaruh terhadap

kekompakkan kelompok? Tolong jelaskan.

Jawaban : Iya sangat berpengaruh. Kami sangat menyadari bahwa

komunikasi itu penting. Komunikasi membuat kita mengetahui satu sama lain,

mengenal, dan memahami satu sama lain. Bukan hanya mengetahui kabar seputar

para anggota, tapi juga tentang klub, pemain, dan juga suporter di daerah lainnya.

Dalam rapat kita juga sering membahas soal bagaimana menjalin komunkasi

dengan baik. Bahkan, kita juga mengajak perwakilan dari kelompok lain saat

rapat. Tujuannya agar kita bisa saling menjaga silaturahmi dan mempererat

kekompakan kelompok.

3. Biodata Agung Nugroho

Nama Lengkap : Agung Nugroho

Alamat : Pondok Bambu, Jakarta Timur

Jens Kelamin : Pria

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Agustus 1991

No. Tlp/Hp : 083825263693

Jurusan/Fakultas : Ilmu Sejarah/FIS

4. Transkrip Wawancara Agung Nugroho

Wawancara ini dilakukan pada Minggu, 27 Agustus 2013 pada pukul 15.30 WIB.

Wawacara dengan Agung Nugroho ini dilakukan di kampus UNJ, Rawamangun,

Jakarta Timur. Berikut kutipan wawancaranya :

Page 107: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

110

Pertanyaan : Sebagai orang yang lama berkecimpung di The Jakmania UNJ,

Apakah komunikasi yang dijalankan dalam kelompok berjalan dengan efektif?

Jawaban : Ya. Cukup efektif karena dari awal kami memang selalu

ditekankan untuk selalu menjaga silaturahmi. Salah satu caranya ya melalui

komunikasi. Kami selalu berkoordinasi dengan baik setiap ada agenda kelompok.

Mulai dari kegiatan nonton bareng ke stadion atau sekadar melakukan pertemuan

rutin mingguan. Kita biasa berhubungan lewat sms, telpon, bbm, twitter, atau grup

tertutup di Facebook. Sekarang media komunikasi sangat banyak, itu juga

memudahkan kita untuk terus berkomunikasi.

Pertanyaan : Apakah komunikasi yang diterapkan dalam kelompok mampu

membantu Anda dan anggota lainnya menjadi lebih antusias terhadap kelompok

ini?

Jawaban : Menurut saya antusiasme itu bukan hanya dengan komunikasi.

Ya komunikasi berperan, tapi antusiame itu datang lewat iklim kelompok yang

akhirnya membuat para anggota nyaman dan baru lah muncul antusiasme untuk

bertahan dalam kelompok. Kalau sudah punya antusiasme yang besar, para

anggota umumnya punya kesadaran yang besar untuk rutin datang setiap

minggunya, termasuk menjaga kelompok ini dengan baik.

Pertanyaan : Bagaimana intensitas komunikasi kelompok ini?

Jawaban : Kami biasa berkomunikasi lewat banyak media, seperti telepon,

sms, lewat sosial media ataupun bertemu langsung. Tapi biasanya kami

Page 108: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

111

berkomunikasi secara maksimal lewat kopdar setiap hari Selasa setiap minggu.

Disitulah kami sama-sama berjumpa dan kopdar itu menjadi sarana yang ampuh

untuk mengungkapkan unek-unek setiap anggota.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa kelompok ini solid? Apa buktinya?

Jawaban : Ya kita selalu datang ke stadion jika Persija main di Jakarta. Kita

biasa ikut komando dari depan. Biasanya ada dirijen yang teriak-teriak di atas

pagar. Kami biasa menyanyi lagu-lagu penyemangat, kita juga mengibarkan giant

flag, memainkan flare, dan memaikan koreografi unik. Semua itu kita lakukan

untuk menambah meriah suasana sekaligus mendukung para pemain.

Pertanyaan : Seberapa besar loyalitas Anda terhadap kelompok? Apa

buktinya?

Jawaban : Sulit digambarkan, tapi yang jelas kami telah melakukan banyak

hal untuk kelompok ini. Meskipun melelahkan, kami tetap senang karena kami

menikmatinya. Semua ini kami lakukan karena kecintaan kami pada Persija.

Menempel brosur itu salah satu bagian untuk mempromosikan komunitas kami

kepada masyarakat luas. Kalau komunitas kami punya banyak peminat, kami juga

kan yang senang. Dan, Persija juga semakin banyak memiliki pendukung.

Pertanyaan : Teori berpikir kelompok menyatakan bahwa komunikasi dalam

kelompok yang solid itu rumit, apa itu terjadi pada kelompok ini?

Page 109: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

112

Jawaban : Rumit itu mungkin karena anggota kita cukup banyak ya. Selain

itu kami juga selalu menjalin komunikasi dengan kelompok lain sesama The

Jakmania. Paling intens lewat dunia maya, Twitter misalnya. Kita biasa ngobrol

untuk membahas kalau ada acara besar bersama, misalnya buka puasa bersama.

Nah, kita sering ketemu di sana, ngobrol-ngobrol, tukar-tukar informasi dan lain

sebagainya. Mungkin kompleksnya di situ.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah punya pendapat yang berbeda dengan

anggota kelompok yang lain?

Jawaban : Pasti pernah. Perbedaan pendapat itu bagian dari dinamika

kelompok. Jadi saya rasa semua itu wajar. Justru kalau tidak ada perbedaan

pendapat kelompok ini malah terasa kering, mononton, membosankan, begitu-

begitu saja.

Pertanyaan : Bagaimana Anda menyampaikan perbedaan pendapat itu?

Jawaban : Ya saya sampaikan biasa saja. Saya lebih sering

menyampaikannya di muka umum saat kopdar setiap minggunya. Menurut saya,

menyampaikan di muka umum adalah jalan terbaik supaya semua anggota bisa

mendengar pendapat saya. Mereka juga bisa langsung menilai lalu memberikan

tanggapan terhadap pendapat saya.

Pertanyaan : Apakah Anda selalu berusaha untuk menjaga keutuhan kelompok

ini? Bagaimana caranya?

Page 110: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

113

Jawaban : Kami selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan semua

anggota kelompok. Semua itu kami lakukan untuk membuat The Jakmania UNJ

menjadi semakin solid dan kompak. Dalam islam juga diajarkan agar setiap

umatnya selalu berkomunikasi dengan baik. Tujuannya juga sama dengan kami,

untuk menjaga kelangsungan umat. Dengan demikian, saya pribadi selalu

berusaha menjaga hubungan baik. Paling tidak dengan saling menyapa setiap

kami berpapasan di jalan. Menurut saya itu saja sudah cukup. Selanjutnya,

komunikasi bisa dilakukan saat sedang bertemu dalam rapat rutin.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah merasa ada tekanan yang membuat Anda

selalu setuju dengan keputusan kelompok? Seperti apa bentuk tekanan itu?

Jawaban : Pertanyaanya agak sulit dijawab, tapi sejujurnya saya pernah

berada dalam keadaan itu. Dulu waktu dipimpin senior saya sempat merasa seperti

itu. Sebagai anggota yang masih baru saya berusaha mengikuti pendapat umum.

Saya masih malu-malu untuk menyampaikan perbedaan pendapat, sehingga

berusaha untuk mengiyakan pendapat para senior.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah membenarkan hal-hal yang agak

menyimpang demi keutuhan kelompok? Kalau pernah, apa contohnya?

Jawaban : Saya rasa tidak pernah. Kalau salah ya salah, jadi tidak boleh

diikuti.

Page 111: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

114

Pertanyaan : Apa yang Anda lalukan untuk menjaga kekompakkan kelompok

ini?

Jawaban : Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Saya berusaha

mengajak teman-teman untuk saling menjaga keutuhan kelompok ini. Salah satu

caranya dengan menjaga silaturahmi. Karena menurut saya kalau bukan kita siapa

lagi yang bisa membuat kelompok ini tetap solid? Makanya saya selalu meminta

agar para anggota selalu menyempatkan datang ke teater terbuka setiap

minggunya untuk menjalin silaturahmi demi menjaga keutuhan kelompok. Kita

sampaikan unek-unek kita dan biarkan teman-teman yang lainnya mendengar.

Nah, dari situ kita cari jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menganggap kelompok Anda yang terbaik

dan kelompok lain buruk?

Jawaban : Kalau saya pribadi melihat banyak The Jakmania yang Cuma

ikut-ikutan saja. Mereka mendukung Cuma karena momentum ramai-ramainya.

Bukan benar-benar ingin mendukung. Banyak juga anak kampung yang

cenderung merusak image Persija. Mereka rusuh, teriak-teriak di jalan raya, naik

bus di atapnya, jelas itu sangat mengganggu. Kalau kita ikutin aturan korwil saya,

ada korlap dalam setiap kegiatan, nah dia itu yang bertanggung jawab.

Page 112: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

115

Pertanyaan : Apakah pola komunikasi yang diterpkan berpengaruh terhadap

kekompakkan kelompok?

Jawaban : Sangat. Komunikasi adalah kunci soliditas dan keakraban

hubungan ini. Kami bisa akrab seperti ini dalam waktu yang singkat karena

komunikasi, karena pertemuan rutin yang selalu kami lakukan. Jadi menurut saya

komunikasi adalah salah satu kunci hubungan antar anggota.

5. Biodata Naufal Fadhlan

Nama Lengkap : Naufal Fadhlan

Alamat : Jl. KH. A. Zainie Rt.12/10 Kp. Sumur Klender,

Jaktim

Jens Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juni 1993

No. Tlp/Hp : 083872394748

Jurusan/Fakultas : Manajemen Pendidikan/FIP

6. Transkrip Wawancara Naufal Fadhlan

Wawancara ini dilakukan pada Minggu, 10 September 2013 pada pukul 15.30

WIB. Wawacara dengan Naufal Fadhlan ini dilakukan di kampus UNJ,

Rawamangun, Jakarta Timur. Berikut kutipan wawancaranya :

Page 113: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

116

Pertanyaan : Seperti apa bentuk komunikasi yang dilakukan dalam kelompok

ini?

Jawaban : Ya komunikasi biasa saya. Sama seperti komunikasi lainnya.

Awalnya kami memang ditekankan untuk selalu menjaga silaturahmi dengan

berkomunikasi, tapi selanjutnya kami menyadari pentingnya komunikasi sehingga

tak perlu lagi diingatkan untuk datang berkumpul dalam pertemuan rutin setiap

minggu. Komunikasi berjalan lancar, bahkan juga dengan anggota kelompok yang

lain. Banyak kelompok yang ikut berkumpul bersama kami setiap kali kita

mengadakan pertemuan rutin perminggu. Minggu lalu juga kami kedatangan tamu

dari kampus Assafiiyah. Perwakilan dari Korwil Rawamangun juga suka datang

ke sini. Kita berkumpul bersama sambil bertukar pikiran dan informasi.

Pertanyaan : Apakah komunikasi yang diterapkan dalam kelompok mampu

membantu diri Anda merasa lebih nyaman dalam kelompok? (Baik dan

Antusiasme)

Jawaban : Ya. Sangat. Lewat komunikasi yang diterapkan, kami ingin lebih

banyak mengetahui perkembangan Persija, sehingga kami sangat antusias untuk

mendengarkannya. Bagaimana pun, tujuan utama kami bergabung dengan

kelompok ini adalah untuk mendukung Persija. Persija lah yang telah

mempertmukan kami bersama-sama di sini. Semua berawal dari rasa cinta

terhadap Persija.

Page 114: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

117

Pertanyaan : Apakah Anda dan teman-teman kelompok selalu membahas

tentang Persija setiap kali mengikuti pertemuan rutin? (rumit)

Jawaban : Ya kami bahas soal Persija, tapi tidak hanya itu, ada juga hal-hal

lain. Kami membahas banyak hal selain tentang Persija. Saya dan beberapa teman

sama-sama menyukai musik Jepang. Selain berkumpul untuk membicarakan

perkembangan Persija, kami sering memanfaatkan waktu luang untuk bertukar

info soal perkembangan terbaru musik-musik Jepang. Akan tetapi, kami tidak

ingin mengganggu pertemuan rutin kami dengan terus menerus membicarakan

musik Jepang.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa kelompok ini solid?

Jawaban : Iya. Sangat solid. Itu lah yang membuat saya betah dengan

kelompok ini. Saya dulu pernah bergabung dengan komunitas fans klub sepak

bola lain. Waktu itu kebetulan waktu kumpul barengnya bersamaan dengan kodar

The Jakmania UNJ, jadi saya putuskan untuk keluar dari kelompok itu. Saya lebih

memilih datang ke sini.

Pertanyaan : Seperti apa bentuk kekompakan dalam kelompok Anda? Berikan

contohnya.

Jawaban : Agak susah digambarkan, tapi ini jelas terasa dalam diri masing-

masing. Yang paling sederhana ya kita rutin berkumpul di teater terbuka setiap

minggunya tanpa harus diperintah oleh ketua. Kita juga banyak melakukan hal-hal

Page 115: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

118

lain di luar itu, seperti main futsal atau melakukan kegiatan sosial di waktu-waktu

tertentu. Yang pasti kekompakkan ini membuat saya merasa nyaman.

Pertanyaan : Apa yang Anda lalukan untuk menjaga kekompakkan kelompok

ini?

Jawaban : Yang pasti selalu menjaga silaturahmi, komunikasi, kita juga

harus mengakrabkan diri. Menurut saya itu saja, yang lainnya tergantung pribadi

masing-masing. Kalau saya pribadi selalu berusaha menjaganya dengan menjaga

nama baik kelompok ini, berlaku baik di depan umum supaya images kelompok

ini tetap bagus di mata orang lain.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah punya pendapat yang berbeda dengan

anggota kelompok yang lain?

Jawaban : Berdebat itu biasa. Itu adalah bagian dari dinamika kelompok.

Namun, saya tidak ingin perbedaan pendapat justru menimbulkan perdebatan

panjang. Lebih baik mengalah daripada nanti akhirnya menimbulkan perselisihan.

Lagipula saya yakin apa yang menjadi kesepakatan bersama adalah keputusan

terbaik. Sebagai anggota kita harus menerima itu sepenuh hati.

Pertanyaan : Bagaimana Anda menyampaikan perbedaan pendapat itu?

Jawaban : Ya saya sampaikan apa adanya saja. Apalagi kalau masukan saya

itu penting. Saya biasa sampaikanan dalam forum rutin atau kadang juga saat

kebetulan bertemu ketua kelompok.

Page 116: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

119

Pertanyaan : Apakah Anda merasa ada tekanan yang membuat Anda selalu

setuju dengan keputusan kelompok? Seperti apa bentuk tekanan itu?

Jawaban : Mungkin bukan tekanan ya, tapi lebih kepada menghargai

keputusan yang disepakati bersama. Misalnya saya punyua pendapat, tappi

pendapat itu kalah suara dibandingkan dengan pendapat yang lain. Jadi saya lebih

memilih untuk mengalah dan mengikuti suara mayoritas.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah membenarkan hal-hal yang agak

menyimpang demi keutuhan kelompok? Kalau pernah, apa contohnya?

Jawaban : Pernah waktu itu saat nonotn di Sleman. Karena kesal dengan

perlakuan sporter Persib, saya akhirnya ikut melempari mereka dengan batu

karena tidak terima kelompok saya diserang.

Pertanyaan : Anda menjadi salah satu saksi kerusuhan antar suporter di

Sleman, Yogyakarta. Bisa diceritakan kisahnya?

Jawaban : Waktu itu kita senang asik menonton pertandingan. Ya memang

kita sama-sama meneriakan yel-yel dan menyanyikan lagu untuk menyemangati

para pemain. Mungin kubu lawan merasa tersinggung jadi mereka mulai

melempari botol minuman. Hal itu membuat sebagian The Jakmania tersulut

emosinya. Nah, saat itu lah bentrok terjadi. Semestinya hal ini bisa dicegah jika

panitia pelaksana pertandingan dan kepolisian bisa bertindak tegas. Sebab,

sebeum pertandingan panitia dan kepolisian telah menyatakan tidak mengijinkan

Page 117: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

120

suporter Persib datang. Mungkin karena ada lobi-lobi di antara pihak Persib dan

kepolisian akhirnya mereka diizinkan datang ke Sleman.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menganggap kelompok Anda yang terbaik

dan kelompok lain buruk?

Jawaban : Tidak juga. Saya netral saja, kelompok saya ya kelompok saya,

yang lain ya biarkan saja. Menurut saya menjaga kelompok sendiri lebih penting

daripada memikirkan kelompok yang lain. Yang jelas saya selalu berusaha

menjaga nama baik kelompok ini agar tidak dianggap remeh orang lain.

Pertanyaan : Apakah pola komunikasi yang diterpkan berpengaruh terhadap

kekompakkan kelompok?

Jawaban : Kami menyadari betapa pentingnya komunikasi. Oleh sebab itu,

kami selalu berusaha menjaga komunikasi dengan baik. Komunikasi mempunyai

peran penting dalam memperkuat suatu hubungan. Dengan berkomunikasi, kami

jadi saling mengetahui kabar semua anggota. Selain itu, kami juga bisa bersama-

sama membangun keutuhan kelompok ini.

7. Biodata Informan Ahmad Ian Fachrizal

Nama Lengkap : Ahmad Ian Fachrizal

Alamat : Jl. Mampang Prapatan XIV Rt. 008/04 No. 23

Jens Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 8 Agustus 1993

Page 118: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

121

No. Tlp/Hp : 083873528720

Jurusan/Fakultas : Matematika/FMIPA

8. Transkrip Wawancara Ahmad Ian Fachrizal

Wawancara ini dilakukan pada Minggu, 10 September 2013 pada pukul 15.30

WIB. Wawacara dengan Ahmad Ian Fachrizal ini dilakukan di kampus UNJ,

Rawamangun, Jakarta Timur. Berikut kutipan wawancaranya :

Pertanyaan : Bagaimana intensitas komunikasi kelompok ini?

Jawaban : Kita biasa melakukan kopdar setiap minggunya. Selain itu, kami

juga menghabiskan waktu bersama untuk bermain futsal, nonton bareng

pertandingan Persija, dan ikut kegiatan sosial misalnya saat terjadi bencana.

Karena ruang lingkup kita tidak terlalu besar, biasanya kita juga nimbrung ke The

Jakmania Pusat atau ke pemerintah daerah yang mengadakan kegiatan.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa nyaman dengan pola komunikasi yang

diterapkan di kelompok ini?

Jawaban : Ya tentu sangat nyaman makanya saya bisa bertahan dalam

kelompok ini dalam waktu yang cukup lama, mulai dari anggota biasa sampai

menjadi ketua saat ini. Semua berbaur secara merata. Para anggota juga selalu

berusaha mengakrabkan diri satu sama lain. Menurut saya itu menjadi hal yang

positif sebagai salah satu upaya meningkatkan keutuhan dan kekompakkan

kelompok.

Page 119: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

122

Pertanyaan : Sebagai ketua, bagaimana Anda mengatasi perbedaan pendapat

antar anggota?

Jawaban : Saya bukan hanya saat ini menjadi ketua kelompok. Di luar

Jakmania saya juga pernah beberapa kali menjadi ketua kelompok sehingga cukup

memahami bagaimana cara menyampaikan pesan yang baik kepada khalayak.

Menurut saya, setiap anggota kelompok punya karakter yang berbeda-beda antara

satu dan lainnya. Untuk itu, saya harus menyesuaikan penyampaian pesan saya

dengan mereka. Pola penyampaian seperti apa sih yang bisa membuat mereka

menangkap pesan saya dengan baik.

Pertanyaan : Apa yang Anda lakukan agar perbedaan pendapat itu bisa

diterima?

Jawaban : Masing-masing anggota ingin mengeluarkan pendapatnya.

Pendapatnya tentu ingin diterima dan dihargai. Biasanya kita tampung dulu

setelah itu dipilih yang terbaik. Untuk memberikan instruksi kepada anggota

perempuan, saya sering berlagak agak genit di depan mereka supaya mereka

terhibur. Dengan begitu, saya yakin pesan yang ingin saya sampaikan bisa mereka

terima dengan baik. Kalau dengan anggota pria, saya bisa lebih santai karena

memang sudah akrab dengan mereka.

Page 120: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

123

Pertanyaan : Apakah Anda selalu berusaha untuk menjaga keutuhan kelompok

ini? Bagaimana caranya?

Jawaban : Kita juga melihat dari sisi sejarah ya, dulu kita sempat vakum

lama jadi sekarang kita usahain hal itu tidak pernah terulang lagi. Jadi kita

mengatasi itu dengan saling menjaga kekompakkan dan silaturahmi. Kita juga

menekankan agar setiap anggota selalu saling terbuka. Kita juga harus membuang

jauh-jauh ego pribadi dalam kelompok ini.

Pertanyaan : Apakah Anda merasa ada tekanan yang membuat Anda selalu

setuju dengan keputusan kelompok? Seperti apa bentuk tekanan itu?

Jawaban : Mungkin pas awal baru masuk sebagai anggota baru pernah, tapi

sekarang ini saya justru selalu mengajak teman-teman yang lain untuk

mengungkapkan pendapatnya secara bebas tanpa harus takut-takut. Tekanan yang

saya rasakan dulu lebih kepada merasa tidak berani untuk mengungkapkan

pendapat, sehingga selalu setuju dengan pendapat anggota lain yang sudah lama

berada dalam kelompok ini.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah membenarkan hal-hal yang agak

menyimpang demi keutuhan kelompok? Kalau pernah, apa contohnya?

Jawaban : Kalau saya pribadi sebagai ketua selalu mengajak teman-teman

untuk sebisa mungkin menghindarkan diri dari hal-hal menyimpang dan

berbahaya, terutama saat sedang berkostum oranye. Soalnya, saya piker itu akan

Page 121: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

124

merusak citra Persija yang saat ini cenderung buruk di masyarakat. Kita sebisa

mungkin selalu menjaga diri dari hal-hal menyimpang.

Pertanyaan : Seperti apa bentuk kekompakan dalam kelompok Anda? Berikan

contohnya.

Jawaban : Kami selalu berkumpul secara rutin setiap pekan. Semua ini

dilakukan untuk menjaga keutuhan kelompok. Kami sengaja tidak membatasi

komunikasi antara ketua dan anggota agar semua bisa berbaur menjadi satu.

Dengan saling mengakrabkan diri, hubungan antar-anggota bisa semakin dekat.

Dengan kedekatan hubungan itu, kami berharap kekompakan kelompok bisa terus

terjaga. Supaya lebih solid, akrab, lebih tau bagaimana masing-masing personal.

Kita juga jadi lebih dekat satu sama lain. Itu salah satu cara untuk membangun

soliditas.

Pertanyaan : Sebagai ketua, apa yang Anda lalukan untuk menjaga

kekompakkan kelompok ini?

Jawaban : Sebagai ketua, saya tidak ingin menjaga jarak dengan teman-

teman. Saya justru berharap bisa lebih mendekatkan diri dengan teman-teman

agar hubungan kami bisa terjaga dengan baik. Dengan begitu, saya juga jadi lebih

mengetahui apa yang mereka rasakan selama berada dalam kelompok. Semua ini

dilakukan untuk menjaga keutuhan kelompok. Kami sengaja tidak membatasi

komunikasi antara ketua dan anggota agar semua bisa berbaur menjadi satu.

Dengan saling mengakrabkan diri, hubungan antar-anggota bisa semakin dekat.

Page 122: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

125

Dengan kedekatan hubungan itu, kami berharap kekompakan kelompok bisa terus

terjaga. Sebagai ketua, saya juga tidak ingin menjaga jarak dengan teman-teman.

Saya justru berharap bisa lebih mendekatkan diri dengan teman-teman agar

hubungan kami bisa terjaga dengan baik. Dengan begitu, saya juga jadi lebih

mengetahui apa yang mereka rasakan selama berada dalam kelompok.

Pertanyaan : Apakah Anda pernah menganggap kelompok Anda yang terbaik

dan kelompok lain buruk?

Jawaban : Saya selalu menekankan agar kita lebih fokus ke internal saja

karena kita juga bukan yang paking sempurna. Kita hanya berusaha untuk menjadi

yang terbaik tanpa harus merendahkan komunitas lainnya. Kita introspeksi diri

sendiri saja.

Pertanyaan : Apakah pola komunikasi yang diterpkan berpengaruh terhadap

kekompakkan kelompok? Apa contohnya?

Jawaban : Peran komunikasi benar-benar penting bagi kami. Komuniaksi

wajib berjalan secara efektif agar para anggota tidak sampai salah info. Kita

pernah beberapa kali salah komunikasi sehingga berdampak fatal. Untuk itu, kami

selalu berusaha untuk menjaga komunikasi.

Page 123: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

126

1. Gambar screen shoot Twitter resmi @Orange_UNJ

2. Gambar screen shoot Twitter resmi @Orange_UNJ

Page 124: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

127

3. Gambar halaman www.bolanews.com tentang rusuh suporter Persija-

Persib

4. Gambar halaman www.bolanews.com tentang rusuh suporter Persija-

Persib 2

Page 125: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

128

5. Kopdar mingguan di Teater Terbuka UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur.

6. Kopdar mingguan di Teater Terbuka UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur.

Page 126: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

129

Page 127: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

130

CURRICULUM VITAE

Tulus Muliawan

Jl.H.Ilyas No.98 Rt.02/012

Kel. Jakamulya

Bekasi Selatan

Kota Bekasi, Jawa Barat

17146

Telp : 085719868700

E-mail:

[email protected]

DATA DIRI

Tanggal lahir : 24 Juli 1991

Tempat lahir : Kota Bekasi, Jawa Barat

Usia : 21

Status : Belum kawin

Agama : Islam

Hobi : Bulutangkis dan Jurnalistik

Tinggi : 168 cm

Berat : 60 kg

Website : www.bolanews.com

Page 128: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

131

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN

1995-1996 TK Savitri CIkunir Bekasi, Jawa Barat

1996-2002 SD Negeri Jakasetia 4 Bekasi, Jawa Barat

2000 SD Negeri Wingkoharjo, Purworejo, Jawa Tengah

2003-2006 SMP Negeri 7 Bekasi, Jawa Barat

2006-2009 SMA Negeri 3 Bekasi, Jawa barat

2009-sekarang Jurusan Ilmu Komunikasi (Jurnalistik), Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten

(sedang menyelesaikan skripsi)

KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

● Mengerti Bahasa Inggris pasif

● Memahami Dasar Jurnalistik

● Mampu membuat karya jurnalistik, baik tulis, visual dan audio visual

● Mampu mengoperasikan kamera foto dan video dengan baik

● Mampu mengoperasikan komputer

PELATIHAN DAN SEMINAR

Pelatihan Jurnalistik UNJ, ―Taklukan Dunia dengan Pena‖.

Journalist Day UI 2010, ―Creanovative Journalism: Breaking The Habit To Be

A Creative And Innovative Journalist‖.

Page 129: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

132

a. ―Bersilat Pena Bagi Pewarta‖, bersama Yunas Santhani Azis (National

Geographic Indonesia).

b. ―Menulis Kreatif‖, bersama M Taufiqurohman (Majalah Tempo).

c. ―Foto Jurnalistik, Gabungan Gambar dan Kata‖ bersama Arbain

Rambey (Kompas).

d. ―Capturing Your Creanovative Energy Through The Lens‖, bersama

Jongki Handianto (Gatra).

Pelatihan Fotografi Jurnalistik Journalist Day UI 2010 bersama Fikriya

Hidayat (Kompas).

Seminar dan Workshop Fotografi IPB, ―Nikon Goes To University‖, bersama

Aloisius Novijan Sanjaya.

Seminar Nasional IMIKI, ―Implementasi dan Dampak Televisi Berjaringan di

Daerah‖.

Seminar Nasional Konflik Agama, Komunikasi, dan Multikulturalisme (bedah

buku ―Maluku Kobaran Cintaku‖ karya Ratna Sarumpaet). Fikom Unpad,

Jatinangor.

Journalist Day UI 2011, ―Investigative Journalism‖.

Pelatihan Menulis Journalist Day UI 2011 bersama Majalah Tempo.

Workshop Pers Kampus Majalah Gatra 2011.

Seminar Beswan Djarum, ―Journalism Online‖ bersama Boediono Darsono.

LPBA LIA (2011).

Reporter Harian Pagi Radar Bekasi (desk pendidikan) 2012. (Magang)

Kerja Praktek sebagai Reporter di TVRI Nasional Periode Oktober-November

2012.

Page 130: KOMUNIKASI KELOMPOK SUPORTER BOLA DALAM …repository.fisip-untirta.ac.id/538/1/SKRIPSI TULUS MULIAWAN - Copy.pdf · Kedua orang tua, Bapak Pursito dan Ibu Winarti dan keluarga besar

133

PENGALAMAN ORGANISASI dan PRESTASI

Pramuka Penggalang SMP Negeri 7 Bekasi.

Sekretaris Persatuan Sepak Bola SMA Negeri 3 Bekasi.

Reporter Lembaga Penerbitan Mahasiswa (LPM) ORANGE (2010).

Pemimpin redaksi LPM ORANGE (2012).

Penanggung jawab divisi news 50 UHF Untirta TV, televisi komunitas

kampus (2012).

10 Besar Documentry Tourism Movie Competition 2012. (bersama UTV)

Juara 3 Penulisan Investigasi dalam Workshop Pers Kampus Majalah Gatra

2011. (bersama LPM Orange)

Juara 1 mahasiswa berprestasi Ilmu Komunikasi Untirta 2012.

Juara 2 mahasiswa berprestasi FISIP Untirta 2012.

PENGALAMAN KERJA

Videografer di Lensa Empat Kreasi, Jasa Dokumentasi Acara dan Pernikahan.

News Feeder di Bolanews.com, desk sepak bola Spanyol dan Olimpik (sejak

26 Desember 2012).

Reporter Sport and Health Media (Kompas Gramedia), Agustus 2013.

Menulis untuk Harian BOLA dan Bolanews.com, desk Olimpik dan Sepak

Bola Internasional.