visualisasi anarkisme suporter sepakbola dalam film...

161

Click here to load reader

Upload: phamminh

Post on 11-Feb-2018

276 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

ii

Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film

Green Street Holigans (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Jurnalistik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh

Alif Risna Fauzi

NIM 6662103153

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2015

Page 2: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

ii

Page 3: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

iii

Page 4: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

iv

Page 5: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

v

ABSTRAK

Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi. Visualisasi Anarkisme Suporter

Sepakbola Dalam Film Green Street Holigans (Analisis Semiotika Charles

Sanders Peirce). Pembimbing I: Mia Dwianna, S.Sos, M.Ikom dan

Pembimbing II: Yoki Yusanto, S.Sos, M.Ikom

Visualisasi mempunyai kemampuan untuk menimbulkan kritik yang muncul

terhadap perspektif ini didasarkan atas argument bahwa film adalah potret dari

masyarakat dimana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan

berkembang dalam masyarakat, dan menungkannya ke atas layar. Visualisasi

perfilman merupakan penampilan informasi yang komplek kedalam bentuk visual,

visualisasi dimanfaatkan dimana penerima harus berusaha untuk mengartikan

simbol tersebut. Film Green Street Holigans adalah penggambaran hooliganisme

supporter sepak bola di Inggris. Di Amerika dan di Australia film ini disebut

Green Street Hooligan, di Negara lain disebut football hooligan atau hanya

hooligan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana sign, object,

interpretant visualisasi anarkis supporter sepakbola. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif dan model yang digunakan dalam menganalisis

adalah model analisis semiotika, tiga unsur makna Charles Sanders Peirce yaitu

Sign/tanda, object, dan intrepetant. Teknik pengumpulan data menggunakan

observasi tidak langsung yaitu mengamati Film Green Street Holigans dan

menggunakan triangulasi teori untuk menguatkan hasil intrepetasi data. Hasil

penelitian ini mengungkapkan bahwa sign, objek dan intrepetant saling

berhubungan satu sama lain dalam proses penyampaian pesan ideologi.

Kata Kunci: Visualisasi, Film, Anarkisme.

Page 6: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

vi

ABSTRACT

Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Undergraduate Thesis. Visualization

Anarkisme Football Holigans of Green Street Holigans (Semiotics Analysis of

Charles Sanders Peirce) Guide. I: Mia Dwianna, S.Sos, M.Ikom and Guide II:

Yoki Yusanto, S.Sos, M.IKom

Visualization has the ability to give rise to criticism that appears on this

perspective is based on the argument that the film is a portrait of a society in

which the film was made. Movies always record the reality that grows and

develops in the community, and pour it over the screen. Visualization of the film is

the appearance of complex information into visual form, visualization is used in

which the receiver should attempt to interpret the symbols. The film is a portrayal

of Green Street Holigans football hooliganism in England supporters. In America

and in Australia this movie called Green Street Hooligans, in other countries is

called football hooligans or just hooligans. The aim of this study was to see how

the sign, object, interpretant visualization anarchist football supporters. This

study uses descriptive qualitative approach and the model used in the analysis is

the semiotic analysis model, the three elements of the meaning of Charles Sanders

Peirce, namely Sign, object, and intrepetant. Data collection techniques using

indirect observation of observing film Green Street Holigans and using

triangulation theory to corroborate the results of the data intrepetasi. The results

of this study revealed that the sign, object and intrepetant relate to each other in

the process of delivering a message ideology.

Keywords: Visualization, Film, Anarkisme.

Page 7: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

vii

MOTTO & PERSEMBAHAN

“How many roads must a man walk down

Before you call him a man?

How many seas must a white dove sail

Before she sleeps in the sand?

Yes, how many times must the cannon balls fly

The answer my friends is blowin’ in the wind…”

__Bob Dylan - Blowin’ in the wind Song __

Skripsi ini kupersembahkan untuk Mamahku

yang terus berjuang dalam hidupnya agar

anaknya dapat mengangkat harkat, martabat

dan derajat keluarga untuk mendapatkan

hidup yang lebih baik.

Page 8: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film

Green Street Holigans (Analisis Semiotika Charles Sander Peirce)” dengan

baik. Adapun penelitian ini dilakukan dan disusun dengan tujuan untuk memenuhi

salah satu syarat menempuh ujian sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis tetap bertumpu pada landasan

akademis dan menggunakan teori komunikasi yang ada untuk mengupas dan

mengemas hasil penelitian ini sehingga menjadi sebuah karya ilmiah yang

diharapkan bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan

ilmu komunikasi, khususnya yang berhubungan dengan analisis semiotika.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput

dari kekurangan-kekurangan yang ada, sebagaimana fitrah manusia yang

diciptakan oleh Tuhan tidak ada yang sempurna dan tidak luput dari kesalahan.

Dan selama masa penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mendapat bantuan,

dorongan dan motivasi penting dari semua pihak. Maka dalam kesempatan ini

Page 9: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

ix

dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis ingin menghaturkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. KH. Soleh Hidayat, M.Pd. Selaku Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos. M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi dan

dosen pembimbing akademik penulis dari semester awal sampai akhir.

4. Ibu Mia Dwianna S.Sos, M.Ikom selaku dosen pembimbing pertama yang

telah banyak memberi waktu, bimbingan ilmu, arahan dan kesempatan

pengalaman kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

5. Bapak Yoki Yusanto S.Sos, M.Ikom selaku dosen pembimbing kedua yang

telah banyak memberi waktu, bimbingan ilmu, arahan dan kesempatan

pengalaman kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos. M.Ikom, selaku Sekertaris Jurusan Prodi

Ilmu Komunikasi.

7. Para Dosen dan staf TU Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik atas segala sumbangsihnya.

8. Mamah tercinta yang tidak pernah lelah berdoa yang terbaik untuk anak mu

ini. Skripsi ini adalah bukti Alif berhasil menyelesaikan pendidikan S1.

Page 10: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

x

9. Buat abah Slamet yang tidak pernah lelah berdoa yang terbaik untuk anak

mu ini, ibu Supi Yati yang sekarang sudah bahagia di surga. Skripsi ini

adalah bukti Alif berhasil menyelesaikan pendidikan S1.

10. Rangga Andriana dan Putut Wiroreksono. Terimakasih banyak sudah

membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

11. Sausan Saidah Salam. Terimakasih banyak telah menemani selama 7 bulan

ini, segala baik dan buruk yang kau terima apa adanya. Terimakasih.

12. Imagine family, Erzha, Bofal, Kotay aka Arief, Gugie, Dandy, Joe, Kiki

Discongs. Terimakasih atas kebersamaan, kekeluargaan kalian dan atas

dorongan semangat kalian.

13. Teman-Teman Jurnalistik Komunikasi Kelas J Angkatan 2010, Putut Wiro

Reksono, Rangga Andriana, Sumardi Noviono, M.Vicky(Lacuk), Maulana

Yusuf, Otnay aka Suryanto, Romi Fatullah, Windi Tresnanda. Selalu

semangat dalam menempuh perjanalan kuliah ini.

14. Teman-teman seperjuangan 2010 Teguh Cipta, M. Fandi, Dhamar

Indraloka, Step Ian Akbar, Akmal Alamsyah, Tirta Lestari Coppo,

Natasya, Bunda Shinta, Sari Puji Fitriani dan Puput Jolie, M Nida,

Ichawan (icon), Sausan, Nadia, Indra, Akmal, Stef, Dhamar, Teguh Cipta,

Andi Hidayatullah Ocha, Windi, Nanis, Ncek. Semangat buat kalian

semua.

15. Teman-teman KKM 140 (Gea, Lingga, Dian, Adi, Andika, Tirta, Novi,

Andri, Budi, Intan, Anggit, Maya, Ridwan, dll)

Page 11: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

xi

16. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini dan selama perkuliahan di

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan kalian semua dengan yang

lebih baik, Amin. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri, namun untuk seluruh pembaca

pada umumnya.

Serang, April 2015

Penulis

Alif Risna Fauzi

Page 12: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN................................... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

MOTTO & PERSEMBAHAN .............................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABLE ............................................................................................... xvii

BAB I ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................. 5

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.5.1 Manfaat Akademis ............................................................................ 6

1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................................. 6

BAB II ..................................................................................................................... 7

2.1 Kajian Teoritis .......................................................................................... 7

2.1.1 Visualisasi ......................................................................................... 7

2.1.2 Definisi Film ................................................................................... 11

2.1.3 Film sebagai Media Massa .............................................................. 12

2.1.4 Film Sebagai Realitas Tanda ........................................................... 16

Page 13: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

xiii

2.1.5 Film Sebagai Representasi Realitas ................................................ 19

2.1.6 Holigans .......................................................................................... 20

2.1.7 Anarkisme ....................................................................................... 26

2.1.8 Semiotika Film ................................................................................ 27

2.1.9 Teori Psikologi Massa ..................................................................... 38

2.2 Kerangka Berfikir ................................................................................... 40

2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 42

BAB III ................................................................................................................. 45

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ......................................................... 45

3.2 Fokus Penelitian .................................................................................... 46

3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 47

3.4.1 Dokumentasi ................................................................................... 47

3.4.2 Data Sekunder ................................................................................. 47

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................... 48

3.5.1 Unit Analisis ................................................................................... 48

3.6 Teknik Unit Analisis Data ...................................................................... 53

3.7 Validitas Data ......................................................................................... 54

BAB IV ................................................................................................................. 56

4.1 Gambaran Umum Oddlot ....................................................................... 56

4.1.1 Sejarah Singkat Oddlot Entertainment ............................................ 56

4.2 Gambaran Umum Film Green Street Hooligans .................................... 57

Page 14: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

xiv

4.2.1 Sejarah Singkat Film Green Street Hooligans ................................ 57

4.2.2 Penghargaan Film Green Street Hooligans..................................... 58

4.2.3 Sinopsis Film Green Street Hooligans ............................................ 59

4.2.4 Insert Triangle ................................................................................. 63

4.2.5 Pemain & karakter Film Green Street Hooligans ........................... 64

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................... 68

4.3.1 Analisis Scenes 1 ............................................................................. 69

4.3.2 Analisis Scenes 2 ............................................................................. 80

4.3.3 Analisis Scenes 3 ............................................................................. 87

4.3.4 Analisis Scenes 4 ............................................................................. 93

4.3.5 Analisis Scenes 5 ........................................................................... 101

4.3.6 Analisis Scenes 6 ........................................................................... 107

4.3.7 Analisis Scenes 7 ........................................................................... 112

4.4 Intrepetasi Data ..................................................................................... 116

4.4.1 Sign Dalam Film Green Street Holigans ....................................... 116

4.4.2 Object Dalam Film Green Street Holigans ................................... 118

4.4.3 Intrepetant Dalam Film Green Street Holigans ............................. 119

4.4.4 Visualisasi Anarkisme ................................................................... 120

BAB V ................................................................................................................. 123

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 123

5.2 Saran ..................................................................................................... 125

Page 15: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

xv

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 126

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 130

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 142

Page 16: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.0.1 Model Unsur Makna Peirce (Fiske 2006, 63) ………………… 35

Gambar 2.0.2 Bagan Kerangka Berfikir ……………………………………... 41

Gambar 3.0.1 Model Unsur Makna Peirce (Fiske 2006, 63) ………………… 53

Gambar 4.0.1 Ikon Oddlot Enterainment …………………………………….. 56

Gambar 4.0.2 Poster Film Green Street Hooligan …………………………… 57

Gambar 4.0.3 Tokoh Matt Buckner ………………………………………….. 64

Gambar 4.0.4 Tokoh Pete Dunham …………………………………………... 65

Gambar 4.0.5 Tokoh Shannon Buckner ……………………………………… 65

Gambar 4.0.6 Tokoh Steve Dunham …………………………………………. 66

Gambar 4.0.7 Tokoh Bovvers ………………………………………………... 66

Gambar 4.0.8 Tokoh Tommy Hatcher ……………………………………….. 67

Gambar 4.0.9 Tokoh Dave …………………………………………………… 67

Gambar 4.0.10 Bagian Scenes 1 ……………………………………………… 69

Gambar 4.0.11 Bagian Scenes 2 ……………………………………………… 80

Gambar 4.0.12 Bagian Scenes 3 ……………………………………………… 87

Gambar 4.0.13 Bagian Scenes 4 ……………………………………………… 93

Gambar 4.0.14 Bagian Scenes 5 ……………………………………………… 101

Gambar 4.0.15 Bagian Scenes 6 ……………………………………………… 107

Gambar 4.0.16 Bagian Scenes 7 ……………………………………………… 112

Page 17: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

xvii

DAFTAR TABLE

Tabel 2.0.1 Penjelasan Ikon, Indeks, Simbol ……………………………….. 37

Tabel 2.0.2 Penelitian Terdahulu ……………………………………………. 43

Tabel 3.0.1 Sample Unit Analisis ………………………………………….... 49

Tabel 4.0.1 Pembagian Tanda Scenes 1 …………………………………….. 71

Tabel 4.0.2 Pembagian Tanda Scenes 2 …………………………………….. 82

Tabel 4.0.3 Pembagian Tanda Scenes 3 …………………………………….. 88

Tabel 4.0.4 Pembagian Tanda Scenes 4 …………………………………….. 95

Tabel 4.0.5 Pembagian Tanda Scenes 5 …………………………………….. 102

Tabel 4.0.6 Pembagian Tanda Scenes 6 …………………………………….. 108

Tabel 4.0.7 Pembagian Tanda Scenes 7 …………………………………….. 113

Page 18: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Visualisasi yang ada pada suatu film dapat menimbulkan kritik yang

muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas argument bahwa film adalah

potret dari masyarakat dimana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas

yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan memproyeksikanya

ke atas layar (Sobur 2009: hal 127). Bukti dari realitas tersebut dapat terlihat

pada supporter sepak bola di Indonesia, yang tidak pernah bisa lepas dari

tindak kekerasaan.

Visualisasi perfilman merupakan penampilan informasi yang

komplek kedalam bentuk visual. Visualisasi dimanfaatkan dalam perfilman

yang akan lebih menarik bila dibuat dimana penerima harus berusaha untuk

mengartikan symbol tersebut. Dengan disajikannya visualisasi dengan

gambar-gambar atau tulisan dan grafik, maka mempermudah penikmat

untuk menimbulkan persepsinya sendiri terhadap apa yang sedang mereka

tonton. Visualisasi dalam film pun selalu menceritakan bagaimana tingkah

dan perilaku yang memiliki maksud tertentu yang ingin disampaikan

kepada masyarakat.

1

Page 19: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

2

Dalam sebuah perfilman pun visualisasi gambar merupakan bagian

yang penting. Visualisasi diartikan sebagai pengungkapan suatu gagasan

atau perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan

angka), peta, atau grafik. Secara umum film menggambarkan kisah real

yang ada dalam kehidupan nyata. Dan bila ditelusuri lebih jauh akan

banyak ditemukan muatan-muatan pesan yang ingin disampaikan oleh sang

sutradara. Muatan-muatan pesan tersebut di visualisasikan yang

mengidentifikasikan adanya pesan ideologi yang terkandung dalam isi

cerita film ini. Pada kesempatan peneliti ingin mengulas tentang film

olahraga yang bertema sepak bola, khususnya kepada supporter sepak bola.

Film yang berjudul Green Street Hooligans, menceritakan tentang

hooliganisme supporter sepak bola di Inggris, film ini di sutradarai oleh

Lexi Alexander dan dibintangi oleh Elijah Wood dan Charlie Hunnam. Di

Amerika dan di Australia film ini disebut Green Street Hooligan, di Negara

lain disebut football hooligan atau hanya hooligan.

Dalam film ini seorang mahasiswa perguruan tinggi yang berkuliah

di Harvard terlibat dengan firma hooligan West Ham United atau biasa

disebut GSE (Green Street Elite) yang dikelola oleh kaka iparnya. Cerita

dan skenario tersebut dikembangkan oleh mantan hooligan yang menjadi

penulis yang bernama Dougie. Berbagai kepentingan, baik bisnis maupun

politik sangat mempengaruhi dalam membingkai suatu peristiwa tertentu,

sehingga suatu peristiwa akan dibingkai sedemikian rupa agar menarik

Page 20: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

3

perhatian masyarakat. Sebagai contoh ialah pembuatan film mengenai

fanatisme supporter yang di bumbui cinta. Pembanding yang dilakukan

oleh sutradara bisa membuat citra ribuan supporter menjadi harum bahkan

bisa juga menjadi buruk.

Contoh pembingkaian film yang membuat citra supporter menjadi

buruk. Dikutip dari film Romeo Juliet supporter persib vs persija yang

mengangkat tentang fanatisme supporter di Indonesia khususnya persib dan

persija yang dibumbui dengan cinta. Sifat loyalitas itu menunjukkan bahwa

supporter tersebut memang benar-benar setia memberikan motivasi buat

tim maupun fanatisme. Fanatisme supporter sepakbola yang berujung pada

aksi kekerasan dan bentrok antar pendukung pun acapkali di belahan benua

manapun. Andibachtiar Yusuf, penulis naskah dan sutradara film ini,

menyatakan “fanatisme telah hidup dalam diri para supporter berlandaskan

berbagai motif, baik yang rasional maupun yang di luar nalar. Mereka

bahkan rela mati demi klub kesayanganya.” Film yang di mulai dari

seorang Ranggamobe Larico (Edo Borne) sebagai pendukung persija yang

bertemu dengan seorang lady viker yang bernama Dessy Kasih Purnamasari

(Sissy prescilia), dalam bentrok tersebut terjadilah kisah klasik itu, cinta

pada pandangan pertama antara Rangga dan Dessy.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cerita fiksi merupakan

cerita rekaan tentang peristiwa-peristiwa yang didasarkan pada angan-

angan atau fantasi, sedangkan cerita non fiksi adalah yaitu karangan yang

Page 21: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

4

dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang benar dan terjadi pada

kehidupan kita sehari-hari.

Beberapa contoh diatas menunjukkan bahwasannya pembingkaian

cerita berpengaruh besar kepada para penontonnya. Cerita fiksi yang di

angkat oleh sutradara dapat membingkai sebuat cerita film juga bisa

membuat citra supporter menjadi buruk.

Setelah banyak contoh berita yang dibingkai media diatas, penulis

tertarik untuk meneliti visualisasi anarkisme supporter sepakbola dalam

film green street holigans. Green Street Hooligans ini menjadi menarik

ketika muatan pesan tersebut dapat dilihat dari penggambaran visual yang

dibangun pada film tersebut mengenai fanatisme supporter sepak bola

terhadap klub kesayangannya yaitu West Ham United. Dari fanatisme itu

sendiri yang akhirnya menimbulkan anarkis antar holigans yang

tervisualisasikan pada film tersebut.

Berbicara mengenai simbol dan tanda maka tepat kiranya jika

semiotika dijadikan pisau bedah untuk meneliti lebih jauh tetang film

Green Street Hooligans ini. Peneliti memilih simiotika karena kemampuan

pendekatan ini memilih dan memilah setiap tanda dalam film baik audio

maupun visual, verbal maupun nonverbal. Selain itu semiotika berkaitan

erat dengan ideology. Semiotika sering ditunjuk sebagai model awal dari

analisis yang mempu menampilkan bekerjanya ideology dalam teks. Dalam

film Green Street Hooligans ini diharapkan kecurigaan penulis mengenai

Page 22: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

5

pesan-pesan ideology mengenai fanatisme dan anarkisme dapat dikupas

secara detail dengan teori simiotika. Dengan pertimbangan itulah penulis

ingin mengangkat sebuah film sebagai objek penelitian semiotika sebagai

pisau bedahnya. Karena unsur fanatisme dan anarkisme di film ini

sangatlah kuat dan sangat berkarakter sehingga para penonton bisa

menyimpulkan tayangan yang mereka tonton.

Berdasarkan paparan di atas, penulis merasa perlu mengkaji lebih

jauh film ini ke dalam bentuk penelitian yang berjudul “Visualisasi

anarkisme supporter sepak bola pada film Green Street Hooligans”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pokok-pokok pemikiran pada pemaparan latar

belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

Bagaimana “Visualisasi anarkisme supporter sepak bola dalam film

Green Street Hooligans”?

1.3 Identifikasi Masalah

Masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana Sign anarkis dalam film Green Street Hooligans?

2. Bagaimana Object symbol anarkis dalam film Green Street Hooligans?

3. Bagaimana Interpretan anarkis dalam film Green Street Hooligans?

Page 23: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

6

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penulisan ini ialah:

1. Mengungkapkan Sign apa yang muncul tentang visualisasi anarkis

yang terjadi dalam film Green Street Hooligans.

2. Mengungkapkan Object symbol-symbol anakis dalam film Green

Street Hooligans.

3. Mengungkapkan Interpretan anarkis dalam film Green Street Hooligan

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi studi komunikasi,

khususnya mengenai media film yang berkaitan dengan studi semiotika

baik dalam pembelajaran teori pada perkuliahan mengenai semiotika

komunikasi maupun sinematografi.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru

kepada khalayak mengenai pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah

film. Juga sebagai masukan untuk para sineas perfileman tanah air baik

untuk produser, pekerja film.

Page 24: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Visualisasi

Visualisasi berasal dari kata, yaitu:

1. Visual berarti berdasarkan penglihatan atau dapat dilihat.

2. Visualization berarti pemberian gambar

3. Visualize berarti memberi gambar tentang sesuatu.

Visualisasi diartikan sebagai pengungkapan suatu gagasan atau

perasaan dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan (kata dan angka),

peta, atau grafik. Juga diartikan sebagai proses pengubahan konsep menjadi

gambar untuk disajikan lewat media misalnya televisi oleh produsen.

Edward Tufte (1997: hal 23) mengatakan bahwa “Visualization is

successful if it reveals this structure. A different way to express this it to say

that information design works with information, while information visual

information works with data as it always the case with the actual cultural

practice, it is easy to find example that do not fit such distinction but a

majority do. Therefore, I think that this distinction can be useful in allowing

us to understand the practices of information visualization design as

partially overlapping but ultimately different in terms of their functions”.

Visualisasi (Inggris: visualization) adalah rekayasa dalam pembuatan

7

Page 25: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

8

gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara

umum, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun

nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contoh dari hal ini

meliputi lukisan di dinding-dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf

hiroglip Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo

da Vinci untuk tujuan rekayasa dan ilmiah.

Visualisasi adalah suatu bentuk penyampaian informasi yang

digunakan untuk menjelaskan sesuatu dengan gambar, animasi atau

diagram yang bisa dieksplor, dihitung dan dianalisis datanya. Menurut

McCormick (et al., 1987), visualisasi memberikan cara untuk melihat yang

tidak terlihat. Beberapa hal yang menyusun terbentuknya visualisasi:

1. Penggunaan tanda-tanda (signs)

2. Gambar (drawing)

3. lambang dan symbol

4. Ilmu dalam penulisan huruf (tipografi)

5. Ilustrasi dan warna

Visualisasi merupakan upaya manusia dalam mendeskripsipkan

maksud tertentu menjadi sebuah bentuk informasi yang lebih mudah

dipahami. Biasanya pada jaman sekarang manusia menggunakan komputer.

Visualisasi berkembang dengan perkembangan teknologi, diantaranya

rekayasa, visualisasi disain produk, pendidikan, multimedia interaktif,

kedokteran, dan lain-lain. Pada dasarnya visualisasi digunakan untuk

Page 26: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

9

mendiagnosa dan menganalisis data yang ditampilkan agar dapat

memprediksi kesimpulan.

2.1.1.1 Visualisasi Berdasarkan Komunikasi Massa

Elvinaro menyebutkan komunikasi massa dapat dijelaskan melalui

beberapa karakteristik (Elverano 2004: hal 57). Karakteristik tersebut antara

lain: komunikator dalam komunikasi massa terlembagakan, komunikasi

massa menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik.

Komunikasi massa juga melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak

dalam organisasi yang kompleks (Elvirano 2004: hal 57).

Pesan yang disampaikan komunikasi massa bersifat umum.

Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu

ditunjukan untuk semua orang dan tidak untuk sekelompok orang tertentu

(Cangara Hafied 2004: hal 14). Pesan adalah sesuatu yang disampaikan

oleh komunikator kepada komunikan melalui proses komunikasi. Ada juga

yang mengatakan bahwa pesan adalah serangkaian isyarat atau simbol yang

diciptakan oleh seseorang untuk maksud tertentu dengan harapan bahwa

penyampaian isyarat atau simbol itu akan berhasil dalam menimbulkan

sesuatu. Bahasa verbal sebagai bentuk pesan yang digunakan oleh manusia

untuk mengadakan kontak dengan realitas lingkungnnya (Daryanto 2010:

hal 97).

Page 27: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

10

Bentuk yang paling umum dari bahasa verbal manusia adalah

bahasa terucapkan. Bahasa tertulis adalah sekedar cara untuk merekam

bahasa terucapkan dengan membuat tanda – tanda pada kertas ataupun pada

lembaran tembaga dan lain-lain. Penulisan ini memungkinkan manusia

untuk merekam dan menyimpan pengetahuan sehingga dapat digunakan

dimasa depan atau di transmisikan pada generasi - generasi berikutnya.

a. Bahasa sebagai lambang

b. Bahasa dan makna

c. Bahasa dan kebudayaan

d. Bahasa dan kenyataan

Komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Komunikator

dalam komunikasi massa tidak mengenal komunikan (anonym), karena

komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Selain itu,

komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari

berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan

berdasarkan factor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar

belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi (Daryanto 2010: hal 97).

Komunikasi massa menimbulkan keserempakan. Kelebihan

komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah

sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan

tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut

Page 28: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

11

secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama

(Daryanto 2010: hal 97).

Komunikasi massa mengutamakan dimensi isi ketimbang dimensi

hubungan. Sedangkan pada komunikasi antara personal unsur hubungan

sangat penting. Dimensi isi menunjukkan muatan atau isi komunikasi, yaitu

apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana

cara mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para

peserta komunikasi itu.

2.1.2 Definisi Film

Menurut Undang-Undang Perfilmn No. 8 tahun 1992, Pasal 1 Ayat 1.

Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media

komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas

sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,

dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis,

dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya,

dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan

dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya.

Sedangkan menurut pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman (UU baru tentang

perfilman) “Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial

dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi

dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan”.

Page 29: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

12

Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk

fantasi dan figure palsu) dengan kamera, dan atau oleh animasi. Kamera film

menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan

teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif

terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos

cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang

atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan

pengembang (developer).

Pada dasarnya film dapat dikelompokkan ke dalam dua pembagian

besar, yaitu kategori film cerita dan film non-cerita. Terkadang suka

digolongkan menjadi film fiksi dan non-fiksi. Film cerita adalah film yang

diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang, dan dimainkan oleh aktor dan

aktris. Pada umumnya, film cerita bersifat komersial, artinya dipertunjukan

di bioskop dengan harga karcis tertentu atau diputar di televisi dengan

dukungan iklan tertentu. Film non-cerita merupakan kategori film yang

mengambil kenyataannya sebagai subyeknya. Jadi merekam kenyataan

daripada fiksi tentang kenyataan (Himawan Pratista 2008, 24)

2.1.3 Film sebagai Media Massa

Film adalah gambar yang bergerak yang diproduksi secara khusus

untuk dipertunjukan di gedung-gedung pertunjukan (bioskop), film ini

jenisnya teatrikal. Hal ini diperkuat dengan pendapat atau pandangan

undang-undang nomor 8 tahun 1992, yang mengatakan bahwa film adalah

Page 30: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

13

karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa

pandang-dengar yang dIbuat berdasarkan asas sinematografi dengan

direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan / atau bahan

hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran

melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau

tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan / atau ditayangkan dengan

sistem proyeksi mekanik, eletronik, dan / atau lainnya.

Media massa (film) merupakan perpanjangan tangan dari

masyarakat, sehingga apa yang terkandung dalam media tersebut

merupakan gambaran realitas sosial di masyarakat, yang mempunyai

kekuatan dalam menyampaikan suatu makna, tentunya dengan ide yang

dituangkan oleh komunikator lewat berita dan hIburan yang dikemas dalam

isi pesan media. McQuail (1987) mendefinisikan pandangannya tentang

media sebagai berikut:

1. Media massa sebagai penterjemah yang menolong kita, menjadikan

pengalaman diri menjadi suatu yang masuk akal.

2. Media adalah angkutan yang menyampaikan informasi.

3. Media merupakan sarana komunikasi interaktif yang memberikan

kesempatan kepada khalayak atau masyarakat untuk memberikan

tanggapan atau umpan balik.

4. Media merupakan tanda yang memberikan intruksi dan menunjukkan

arah.

Page 31: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

14

5. Media merupakan filter yang memfokuskan kita pada beberapa bagian

dari pengalaman pribadi dan mengalihkannya dari beberapa bagian

yang lain.

6. Media merupakan cermin yang merefleksikan diri kita.

7. Media merupakan pagar pembatas yang memblokir suatu kebenaran.

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan

dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat

komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara

1998). Media massa juga mempunyai kemampuan yang kuat dalam

mengubah perilaku khalayak (komunikan) melalui proses imitasi (belajar

sosial). Hal ini dapat dilihat dari banyaknya stasiun televisi, radio,

perusahaan media cetak, baik itu surat kabar, majalah, dan media cetak

lainnya, sebab masyarakat selalu haus akan informasi, hIburan dan lain

sebagainya yang disediakan oleh media massa.

Hal ini dipertegas oleh McQuil (1987), yang mengatakan” Media

massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan kebudayaan,

bukan hanya udaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam

pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma”.

Sementara menurut Liliweri (2001), jenis media massa berorientasi pada 3

aspek penting. Pertama mengenai penglihatan (visual dan verbal) dalam hal

ini media cetak, kedua mengenai pendengaran (audio) semata-mata (radio,

tape recorder), verbal vokal dan yang ketiga mengenai pendengaran dan

Page 32: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

15

penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat verbal visual vokal. Bahkan

menurut Nurudin (2007), media massa mampu menyebarkan pesan hampir

seketika pada waktu yang tak terbatas. Selain itu media massa juga

mempunyai fungsi. Menurut Bungin (Bungin 2007: hal 78-81) fungsi

Komunikasi massa adalah fungsi pengawasan, fungsi sosial learning, fungsi

penyampaian informasi, fungsi tranformasi budaya, dan fungsi hIburan.

1. Fungsi pengawasan, media massa merupakan sebuah medium dimana

dapat digunakan untuk pengawasan aktivitas masyarakat pada

umumnya. Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol

sosial maupun kegiatan persuasif.

2. Fungsi social learning, fungsi utama dari komunikasi media massa

adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh

masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-

pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu

berlangsung.

3. Fungsi penyampaian informasi, komunikasi massa mengandalkan

media massa, sebagai alat dalam proses penyampaian informasi kepada

masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari

institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam

waktu yang cepat dan singkat.

4. Fungsi transformasi budaya, merupakan fungsi yang yang bersifat

dinamis. Komunikasi massa sebagaimana sifat-sifat budaya massa,

Page 33: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

16

maka yang terpenting adalah komunikasi massa menjadi proses

transformasi budaya yang dilakukan bersama-sama oleh semua

komponen komunikasi massa, terutama yang didukung oleh media

massa.

5. Fungsi hiburan, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium

hIburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media

massa. Jadi fungsi hIburan yang ada pada media massa, juga merupakan

bagian dari fungsi komunikasi massa.

Dengan demikian, maka fungsi hIburan dari komunikasi massa

saling mendukung fungsi-fungsi lainnya dalam proses komunikasi massa.

2.1.4 Film Sebagai Realitas Tanda

Media dalam hal ini film, bisa diartikan sebagai sistem tanda atau

lambang tertentu yang berada ditengah khalayak, yang diekspresikan

sebagai seni dan karya sastra kemudian ditungkan dalam isi pesan pada

sebuah film. Sebagai realitas tanda, isi pesan film banyak dipandang

sebagai gambaran simbolik (symbolic representation), dari suatu budaya

dan latar belakang di masyarakat. Sehingga isi pesan dalam film yang

disampaikan oleh sutradara (komunikator), merupakan cerminan dari

realitas sosial yang berupa nilai-nilai, aturan, dan tatanan normatif, yang

diangkat dari simbol-simbol realitas menjadi tontonan yang dipadukan

antara berita dan hiburan.

Page 34: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

17

Tanda dalam realitas tersebut diangkat dari persepsi sutradara

(komunikator) sendiri, yang dimaknai dari pengalaman yang didapat atau

dilihat dari lingkungan sosial budaya. Sehingga film tidak semata

membentuk realitas tapi memberikan penekanan persepsi di depan kamera.

Hal ini diperkuat oleh pandangan Alex Sobur pada tahun 2004, bahwa film

bukan semata-mata memproduksi realitas tetapi juga mendefinisikan

realitas.

Film dibagi kedalam tiga kategori yaitu film fitur, film dokumenter,

dan film animasi yang biasa disebut dengan film kartun.

1. Film fitur, merupakan karya fiksi yang stukturnya berupa narasi yang

dIbuat dengan tiga tahap. Tahap praproduksi merupakan tahap ketika

skenario diperoleh. Skenario ini bisa berupa adaptasi dari novel, cerita

pendek atau karya cetakan lainya. Bisa juga dIbuat secara khusus

untuk dIbuat filmnya. Tahap produksi yaitu masa berlangsunganya

pembuatan film berdasarkan skenario itu. Tahap terakahir, adalah pos-

produksi (editing), ketika semua bagian film dalam pengambilan

gambar tidak sesuai urutan cerita, disusun menjadi suatu kisah yang

menyatu.

2. Film dokumenter, merupakan film yang nonfiksi yang

menggambarkan situasi kehidupan nyata, dengan setiap individu

menggambarkan perasaannya dan pengalamanya dalam situasi apa

adanya. Tanpa persiapan, langsung pada kamera dan pewawancara.

Page 35: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

18

Film dokumenter sering kali diambil tanpa skrip dan jarang

ditampilkan di gedung bioskop seperti film fitur. Film jenis ini

biasanya ditampilkan di televisi.

3. Film animasi, merupakan film yang menggunakan teknik ilusi gerakan

dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga dimensi. Penciptaan

tradisional dari animasi gambar bergerak selalu diawali hampir

bersamaan dengan peyusunan storyboard, yaitu serangkaian sketsa

yang menggambarkan bagian penting cerita. Sketsa tambahan

dipersiapkan kemudian untuk memberikan ilustrasi latar belakang,

dekorasi serta tampilan dan karakter tokohya.

Selain berbagai jenis film tersebut di atas, Ardianto (2004),

mengelompokkan film menjadi 4 jenis salah satunya adalah film cerita

(story film): Film cerita adalah film yang mengandung suatu cerita, dan

biasanya cerita yang diangkat untuk membuat sebuah film jenis ini, bisa

fiksi dan bisa juga berdasarkan kisah nyata yang sudah dimodifikasi oleh

sutradara, supaya lebih terlihat menarik baik dari segi cerita maupun dari

segi gambarnya. Film yang penulis teliti merupakan film yang termasuk ke

dalam jenis film cerita seperti yang telah disebutkan oleh Ardianto, karena

isi pesan dalam film ini merupakan kisah nyata atau realitas sesungguhnya

yang diangkat oleh sutradara menjadi sebuah film cerita.

Page 36: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

19

2.1.5 Film Sebagai Representasi Realitas

Secara etimologis, film berarti moving image, gambar bergerak.

Awalnya, film lahir sebagai bagian dari perkembangan teknologi. Ia

ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor.

Thomas Edison yang untuk pertama kalinya mengembangkan kamera citra

bergerak pada tahun 1888 ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang

merekam salah seorang asistennya ketika sedang bersin. Segera sesudah itu,

Lumiere bersaudara memberikan pertunjukkan film sinematik kepada

umum di sebuah kafe di Paris (Danesi 2010: hal 132).

Pada titik ini film telah menjadi media bertutur manusia, sebuah alat

komunikasi, menyampaikan kisah. Jika sebelumnya bercerita dilakukan

dengan lisan, lalu tulisan, kini muncul satu medium lagi: dengan gambar

bergerak, yang diceritakan adalah perihal kehidupan. Di sinilah kita lantas

menyebut film sebagai representasi dunia nyata. Eric Sasono menulis,

dibanding media lain, film memiliki kemampuan untuk meniru kenyataan

sedekat mungkin dengan kenyataan sehari-hari. Film dIbuat representasinya

oleh pembuat film dengan cara melakukan pengamatan terhadap

masyarakat, melakukan seleksi realitas yang bisa diangkat menjadi film dan

menyingkirkan yang tidak perlu, dan direkonstruksi yang dimulai saat

menulis skenario hingga film selesai di buat.

Page 37: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

20

Meski demikian, realitas yang tampil dalam film bukanlah realitas

sebenarnya. Film menjadi imitasi kehidupan nyata (Irwansyah 2009: hal

12), yang merupakan hasil karya seni, di mana di dalamnya di warnai

dengan nilai estetis dan pesan-pesan tentang nilai yang terkemas rapi (Al-

Malaky 2004: hal 139).

Dalam kajian semiotik, film adalah salah satu produk media massa

yang menciptakan atau mendaur ulang tanda untuk tujuannya sendiri.

Caranya adalah dengan mengetahui apa yang dimaksudkan atau

direpresentasikan oleh sesuatu, bagaimana makna itu digambarakan, dan

mengapa ia memiliki makna sebagaimana ia tampil. Pada tingkat penanda,

film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang

mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata.

Pada tingkat petanda, film merupakan cermin kehidupan metaforis. Jelas

bahwa topik film menjadi sangat pokok dalam semiotik media karena di

dalam genre film terdapat sistem signifikansi yang ditanggapi orang-orang

masa kini dan melalui film mereka mencari rekreasi, inspirasi, dan

wawasan pada tingkat interpretant (Danesi 2010: hal 134).

2.1.6 Holigans

Menurut Chols, kata ‚supporter/hooligans ‚ berasal dari kata kerja

(verb) dalam bahasa Inggris to support dan akhiran (suffict) –er. To support

artinya mendukung, sedangkan akhiran –er menunjukkan pelaku. Suporter

dapat diartikan sebagai orang yang memberikan suporter atau dukungan

Page 38: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

21

(Kamus Bahasa Inggris, 1988). Sementara itu, menurut Yasyin (Kamus

Bahasa Indonesia, 1997) istilah‚ penonton berasal dari awalan pe- dan kata

kerja tonton dalam bahasa Indonesia. Awalan pe- dalam hal ini berarti

orang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan kata kerja. Bila kata

kerjanya tonton, maka penonton berarti orang yang menyaksikan suatu

pertunjukan atau tontonan.

Ada perbedaan yang tipis antara „penonton‟ dan „suporter‟, terlebih

lagi apabila kata tersebut digunakan dalam persepakbolaan. Penonton

adalah orang yang melihat atau menyaksikan pertandingan sepakbola,

sehingga bersifat pasif. Sedangkan suporter adalah orang yang memberikan

dukungan, sehinga bersifat aktif. Dalam lingkungan sepakbola, suporter

erat kaitannya dengan dukungan yang dilandasi oleh perasaan cinta dan

fanatisme terhadap tim.

Selain penonton dan suporter, istilah lain juga muncul berkenaan

dengan sebutan terhadap sekelompok orang yang sedang menyaksikan

pertandingan sepakbola. Sindhunata pada tahun 2002 mengatakan

bersumber dari sejumlah terbitan surat kabar di Surabaya maupun tulisan

hasil penelitian sejumlah ahli, peneliti melansir adanya beberapa istilah

untuk penonton sepakbola, seperti istilah tifosi dari Italia, yang berarti

pendukung fanatik dalam sepakbola Italia, begitu pula halnya dengan istilah

torsedor dari Amerika Latin, Hooligans dari Inggris, Istilah The Jak dari

Jakarta, Deltamania dari Sidoarjo, dan yang paling fenomenal di Indonesia

adalah istilah Bonek serta Boling dari Surabaya. Istilah Bonek dan Boling

Page 39: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

22

merupakan singkatan atau akronim dari kata ‟bondho nekat‟ dan „bondho

maling‟.

Dapat disimpulkan bahwa Suporter yang fanatis mempunyai

pandangan sempit terhadap tim sepakbola yang dicintai dan berantusias

atau bersemangat yang tinggi untuk mendukung tim sepakbola

kesayangannya serta ditunjukkan dengan berperilaku yang irrasional ketika

kesebelasannya dicemooh atau kalah dalam bertanding. Suporter akan

betindak sangat emosional dan misinya, praktis tak mengenal batas-batas.

Begitu pula sebaliknya ketika kesebelasannya menang dalam pertandingan,

suporter mengalami rasa kegembiraan yang luar biasa dan larut dalam

euforia.

2.1.6.1 Sejarah Hooligans

Harus diakui, Inggris adalah pelopor sepakbola modern karena

Negara inilah yang menyempurnakan peraturan sepak bola menjadi

menarik seperti sekarang ini. Pada tahun 1845 baru dibuat peraturan yang

mengenai permainan sepakbola. Sebelumnya sepakbola masih sama dengan

rugby, pemain masih boleh menggunakan tangan untuk menangkap dan

membawa bola. Baru pada tahun 1949 ada peraturan, pemain sepak bola

tidak boleh menggunakan tangannya dan sepakbola „berpisah‟ dengan

rugby (Arifin 2011: hal 17).

Bagi penggila sepak bola, istilah hooligan bukanlah kosa kata asing

lagi. Sebutan hooligan merujuk pada fans fanatik Inggris yang hampir di

Page 40: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

23

setiap pertandingan berbuat ulah, ricuh dan rusuh. Dalam banyak kasus,

terlebih saat Inggris mengalami kekalahan dalam pertandingan tandang

maupun di kandang sendiri, hooligan kerap berurusan dengan kepolisian

karena tidak menunjukkan perilaku sportif yang berujung anarkistis.

Jika melihat tampilan para hooligan, dalam keadaan biasa, memang

lucu kelihatannya. Namun, begitu mereka beraksi, tak ada lagi yang patut

ditertawakan. Mereka suka mabuk-mabukan, muntah, dan kencing

sembarangan. Berkelahi dengan siapa saja yang dijumpainya, terutama

terhadap pendukung musuh kesebelasannya. Polisi pun tidak segan

dilabrak.

Penyakit hooliganisme tersebut kini menular ke seluruh penjuru

dunia, mulai dari daratan Eropa, ujung Afrika, pedalaman Cina hingga

pelosok Indonesia. Bahkan, hooliganisme di negeri ini juga menyulut

banalisme di luar stadion. Kisah kekerasan suporter bola, termasuk di

Indonesia, melahirkan tanda tanya besar di benak kita: ada apa dengan

sepak bola dan suporternya? Sejak kapankah hooligan muncul dalam dunia

sepak bola? Buku The Land of Hooligans ini secara lugas mengisahkan

sejarah para perusuh sepak bola di berbagai negara. Penulis juga berusaha

mengurai variabel sosial.

Ini hanya satu di antara puluhan buku, atau bahkan ratusan buku,

yang pernah ditulis mengenai kekerasan suporter sepak bola. Tapi, buku ini

punya keistimewaan sebab mencatat kronik sejarah secara detail, Istilah

hooliganisme muncul sejak akhir abad ke 19, tepatnya pada 1898 di Inggris.

Page 41: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

24

Tak heran jika Inggris adalah gudang penghasil hooligan yang paling padat.

Sementara studi mengenai suporter sepak bola dimulai akhir 1960-an. Sejak

itu pula, ada kepedulian politis, sosial, dan media yang besar terhadap.

Puncak aksi hooliganisme terjadi pada 29 Mei 1985 ketika suporter

Liverpool menyerang suporter Juventus dalam final Champions Cup di

Stadion Heysel, Brussel, Belgia. Peristiwa ini bermula dari pendukung

masing-masing klub yang saling mengejek dan melecehkan. Kemudian,

para pendukung Juventus mulai melemparkan kembang api ke arah

pendukung Liverpool. Huru-hara pun meledak. Akibat peristiwa itu, 39

orang tewas mengenaskan. Kisah-kisah kekerasan hooligan terus mewarnai

dunia sepak bola, termasuk dalam pertandingan derby. Di Skotlandia, yang

paling sering terjadi adalah perang antar-suporter Glasgow Celtic dan

Glasgow Rangers. Celtic adalah klub yang dianggap mewakili agama

Katolik, sedangkan Rangers mewakili Protestan.

Masing-masing hooligan siap bertaruh nyawa. Suporter Rangers

sering menamakan diri Billy Boys, yakni geng yang menghabisi umat

Katolik Glasgow semasa Perang Dunia I dan II. Akibatnya, derby kedua

klub ini selalu panas. Pendukung kedua klub pun sering terlibat bentrok

sebab setiap Celtic dan Rangers bertanding, olok-olokan suporter saling

menyerang.

Di Italia, pertandingan derby Inter Milan versus AC Milan disebut-

sebut sebagai perang kaum miskin (Milan) melawan kaum kaya (Inter).

Konteks yang sama terjadi pula di Turki. "Derby Istanbul" yang

Page 42: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

25

memertemukan Fenerbahce versus Galatasaray adalah pertandingan yang

dianggap sebagai perang kaum miskin (Fenerbahce) versus aristokrat

(Galatasaray) bawah.

Secara sosiologis, popularitas sepak bola mempresentasikan

permainan kelas bawah. Maklum, media massa sebelum era 1995-an masih

senang mencemooh sepak bola milik kelas proletar di Eropa, milik

masyarakat Dunia Ketiga di Asia dan Amerika Latin, dan milik penduduk

terbelakang di Benua Afrika. Sebagaimana ditulis Jim White dalam buku

Manchester United; The Biography (edisi 2009), sepakbola memang tidak

bisa dipisahkan dari persoalan sosial. Apayang terjadi di antara suporter itu

adalah fenomena sosial yang kompleks. Menurut survey pada 1960

terhadap 520 perusuh Inggris yang ditahan polisi menunjukkan, buruh kasar

(68, 1%).

Kaum buruh menyukainya karena sepak bola adalah orahraga kasar.

Kenyataan menegaskan, sebagian besar pemain sepak bola, kendati

sekarang sudah menjadi jutawan atau miliarder, berasal dari lingkungan

buruh. Dengan sendirinya sepak bola menemukan akar yang kuat di

komunitas buruh. Sosiolog John William dari Leicester University yang

memimpin penelitian tentang kekerasan dalam sepak bola menemukan

fakta lain. Kini, muncul kesadaran baru di kalangan buruh, yaitu bangga

pada kulturnya yang kasar. Alasannya, tidak berubahnya status mereka

dalam jangka waktu yang panjang membuat kelompok ini patah semangat

Page 43: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

26

untuk mengubah keadaanya. Kompetisi dalam sepak bola lalu dianggap

relevan sebagai sikap pelarian.

Frustasi dalam hidup bermasyarakat kerap dijadikan alasan

melancarkan agresi dan tidak banyak sarana untuk menyalurkannya. Dalam

hal ini, pertandingan sepak bola yang dipadati ribuan penonton 'dibajak'

sebagai sarana pelampiasan. Karena itu, sesungguhnya ada mata rantai

antara kekerasan dalam sepak bola dan agresi sosial tersebut.

Salah satu pihak yang turut bertanggungjawab mematahkan mata

rantai itu adalah pemain. Pemain sejatinya menampilkan permainan yang

menarik tanpa kekerasan. Begitu memeragakan kekerasan, dia wajib

dihukum seberat-beratnya sehingga dapat meredam emosi suporter dan

harus sportif. Itulah sepak bola yang memiliki kisahnya sendiri.

2.1.7 Anarkisme

Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus

memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi. Ciri-ciri

yang jelas dari sifat anarkis adalah ketidakmampuan memahami

karakteristik individual orang lain yang berada diluar kelompoknya, benar

atau salah. Ahmad Kursyid (1993: hal 30) fanatisme akan lebih

berkembang bila agama tidak mengambil bagian dalam percarturan politik

atau berperan besar dalam kekuatan politik.

Istilah fanatisme dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku

kelompok, tidak jarang juga dapat menimbulkan agresi dan tindak

Page 44: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

27

kekerasan. Sebagai bentuk kognitif, individu yang fanatik akan cenderung

kurang terkontrol dan tidak rasional. Apabila bentuk kognitif ini mendasari

setiap beperilaku, maka peluang munculnya agresi akan semakin besar.

Berdasarkan beberapa uraian pendapat diatas maka penulis dapat

mendefinisikan bahwa fanatisme merupakan suatu antusiasme pada

sesuatu, sehingga menimbulkan agresi atau yang sering disebut dengan

tindak kekerasan dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang

mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.

Fanatisme juga merupakan suatu pemikiran akan ketertarikan individu

terhadap objek fanatis (individu atau kelompok ataupun barang) yang

dianggap layak sebagai panutan atau hal-hal yang tertentu yang

menyebabkan individu yang bersangkutan tertarik dan diyakini secara

mendalam, sehingga sulit diluruskan atau diubah. Fanatis dapat berbahaya

jika fanatis tersebut bersifat ekstrim, individu yang fanatis mempunyai

pandangan yang sempit terhadap figur atau kelompok yang dicintai sebagai

yang paling benar dan harus jadi nomor satu. Maka timbulah suatu

anarkisme atau kerap dikatakan dengan kekerasaan.

2.1.8 Semiotika Film

Film merupakan bidang kajian yang amat relevan bagi analisis

struktural atau semiotika. Seperti yang dikemukakan oleh van Zeost, film

dibangun dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu trermasuk berbagai

sistem tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang

Page 45: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

28

diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian gambar dalam film

menciptakan imaji dan sistem penandaan. Pada film digunakan tanda-tanda

ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Ciri gambar -

gambar film adalah persamaanya dengan realitas yang ditunjuknya. Gambar

yang dinamis dalam film merupakan ikonis bagi realitas yang

dinotasikannya (Sobur 2004: hal 128).

Alex Sobur (2004: hal 128) juga mengatakan bahwa film

menuturkan ceritanya dengan cara khususnya sendiri. Kekhususan film

adalah mediumnya, cara pembuatannya dengan kamera dan

pertunjukkannya dengan proyektor dan layar. Ada hal-hal yang dapat

dilakukan film yang tidak dapat dilakukan cerita tertulis dan sebaliknya.

Film televisi memiliki bahasanya sendiri dengan sintaksis dan tata

bahasa yang berbeda. Tata bahasa itu terdiri atas semacam unsure yang

akrab, seperti pemotongan, (cut), pemotretan jarak dekat (close up),

pemotretan dua (two shot), pemotretan jarak jauh (long shot), pembesaran

gambar (zoom-in), pengecilan gambar (zoom-out), memudar (fade),

pelarutan (dissolve),gerakan lambat (slow motion), gerakan yang dipercepat

(speeded-up), efek khusus (special effect) (Sobur 2004: hal 128).

Semiotika sebagai suatu cara untuk mengkaji tentang film.

Semiotika beroperasi dalam wilayah tanda. Film dikaji melalui sistem

tanda, yang terdiri dari lambing baik verbal maupun yang berupa ikon-ikon

atau gambar.

Page 46: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

29

Dari berbagai tanda dalam semiotika film, dikenal pula istilah mise

en scene yang terkait dengan penempatan posisi dan pergerakan actor pada

set (blocking), serta sengaja dipersiapkan untuk menciptakan sebuah adegan

(scene) dan sinematografi yang berkaitan dengan penempatan kamera. Mise

en scene berarti menempatkan sesuatu pada satu layar, unsure-unsurnya

antara lain actor’s performance yang terdiri dari script adalah sebuah

naskah yang berisi semua kalimat yang diucapkan oleh pemain film, dan

movement yaitu semua hal dan berbagai tindakan yang dilakukan oleh

pemain film (Bordwell dan Thomson 1993: hal 45).

Selain itu menurut Bordwell dan Thomson (1993: hal 45) mise en

scene juga terdiri dari unsur suara (sound). Sound yaitu latar belakang suara

pemain, lagu sound effect, atau nat sound (suara di sekeliling pemain film).

Suara yang dapat didengar mendampingi visualisasi gambar pada layar.

Adapun kategori suara antara lain: Spoken word berupa perkataan,

komentar, dialog, maupun monolog dari seorang pemain film. Natural

sound berupa semua suara selain ucapan pemain film dan musik yang

berfungsi sebagai ilusi realitas dan simbilisasi keadaan. Serta, music berupa

instrumen atau nyanyian yang berfungsi untuk membantu transisi antar

sequence, membentuk suasana latar tempat, membentuk kesan emosi

pemain lebih hidup, untuk membentuk atmosfer, menambah kesan dramatis

ataupun sekedar menyampaikan pesan non verbal (Bordwell dan Thomson

1993: hal 45).

Page 47: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

30

Unsur selanjutnya dalam mise en scene yaitu production design.

Production design yang terdiri dari setting berupa lokasi pengambilan

gambar, property berupa segala peralatan atau barang yang mendukung

pelaksaan produksi film, dan costum berupa segala pakaian yang dipakai

oleh pemain.

Penerapan metode semiotika dalam film berkaitan erat pula dengan

media televisi. Karena televisi merupakan medium yang kompleks yang

menggunakan bahasa verbal, gambar dan suara untuk menghasilkan impresi

dan ide-ide pada orang. Aspek-aspek yang diperhatikan dari medium yang

berfungsi sebagai tanda, untuk membedakan sebagai pembawa tanda.

Berkesinambungan dengan objek yang peneliti ambil.

2.1.8.1 Semiotika Charles Sander Peirce

Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion

yang berarti”tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu atas

dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dan dapat dianggap

mewakili sesuatu yang lain (Sobur 2004: hal 95). Secara terminologis,

semiotika adalah studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengan;

cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya,

dan penerimaan oleh mereka yang mempergunakannya (Sujiman and Zoest

1992: hal 5).

Semiotik ini menekankan pada fungsi tentang yang tanda yang kita

gunakan dalam rangka komunikasi baik itu secara verbal, non verbal dan

Page 48: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

31

maupun visual (Senel 2007: hal 118). Analisis semiotik merupakan cara

atau metode untuk menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap

lambang-lambang yang terdapat suatu paket lambang-lambang pesan atau

teks (Pawito 2007: hal 155-156). Teks yang dimaksud dalam hubungan ini

adalah segala bentuk sistem lambang (sign) baik yang terdapat pada media

massa maupun yang terdapat diluar media massa. Urusan analisis semiotik

adalah melacak makna-makna yang diangkut dengan teks berupa lambang-

lambang (signs). Dengan kata lain, pemaknaan terhadap lambang-lambang

dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis semiotik. Di dalam

setiap teks, tanda-tanda di organisasikan ke dalam sistem tanda yang oleh

ilmu semiotika merupakan sebuah kode. Kode mempunyai sejumlah unit

(atau kadang-kadang satu unit) tanda. Cara menginterpretasi pesan-pesan

yang tertulis yang tidak mudah dipahami. Jika kode sudah diketahui, makna

akan bisa dipahami. Dalam semiotik, kode dipakai untuk merujuk pada

struktur perilaku manusia (Rachmat 2006: hal 269).

Jika dalam teks kita dapat memilih dan menghubungkan tanda-tanda

dalam hubungannya dengan kode-kode yang sudah kita kenali maknanya,

selanjutnya dilanjutkan kepada sasaran informasi atau pembaca yang kita

inginkan. Karena sistem tanda sifatnya konteksual dan bergantung pada

pengguna tanda. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari

berbagai konstruksi sosial di mana pengguna tanda tersebut berada. Dalam

membaca sebuah teks, pembaca menginterpretasikan tanda dengan acuan

Page 49: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

32

yang telah dipahami dan dimengerti. John Fiske menyebut bahwa semiotika

mempunyai tiga bidang studi utama, yaitu (Fiske 2006: hal 60):

Jika dalam teks kita dapat memilih dan menghubungkan tanda-tanda

dalam hubungannya dengan kode-kode yang sudah kita kenali maknanya,

selanjutnya dilanjutkan kepada sasaran informasi atau pembaca yang kita

inginkan. Karena sistem tanda sifatnya konteksual dan bergantung pada

pengguna tanda. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari

berbagai konstruksi sosial di mana pengguna tanda tersebut berada. Dalam

membaca sebuah teks, pembaca menginterpretasikan tanda dengan acuan

yang telah dipahami dan dimengerti. John Fiske menyebut bahwa semiotika

mempunyai tiga bidang studi utama, yaitu (Fiske 2006: hal 60):

a. Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang

berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan

makna, dan cara tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang

menggunakannya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa

dipahami dalam artian manusia yang menggunakannya.

b. Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup

cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu

masyarakat atau budaya atau untuk mengeksploitasi saluran komunikasi

yang tersedia untuk mentransmisikasikannya.

Page 50: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

33

c. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya

bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk

keberadaan dan bentuknya sendiri.

Dalam semiotika komunikasi, tanda atau signal dikaji dalam konteks

komunikasi yang lebih luas yaitu melibatkan berbagai elemen komunikasi.

Charles Sanderss Peirce melihat tanda (representamen) sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari objek referensinya serta pemahaman subjek atas

tanda (interpretant) (Piliang 2003: hal 266). Tampak pada definisi Peirce

tersebut peran subjek (somebody) sebagai bagian tidak terpisahkan dari

pertandaan, yang menjadi landasan semiotika komunikasi.

Penempatan tanda atau signal didalam rantai komunikasi

menyebabkan tanda atau signal mempunyai peran yang penting dalam

penting dalam komunikasi. Jadi, dalam teori komunikasi perhatian lebih

kepada kondisi penyampaian signifikasi, yaitu ada saluran komunikasi.

Berkat saluran komunikasi inilah pesan dapat disampaikan (Sujiman and

Zoest 1992: hal 6).

Peirce juga mengungkapkan bahwasanya makna tanda yang

sebenarnya adalah mengemukakan sesuatu (Sujiman and Zoest 1992: hal

7). Tanda sebagai produksi pesan, direkonstruksi berdasarkan konteks atau

sistem sosial-budaya. Jadi, tanda bersumber dari referensi sosial-budaya

yang disepakati bersama untuk dijadikan sebagai pedoman dan acuan untuk

berkomunikasi. Menurut Peirce, suatu sistem semiotik terdiri dari tanda,

object dan interpretant, dimana interpretant datang dari interpreter di

Page 51: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

34

dalam sistem dan mengambil bagian aktif dalam proses semiosis

(Barbieri 2008: hal 1-3).

Konsekuensinya, tanda (sign atau representamen) selalu terdapat

dalam hubungan triadik, yakni representamen (R), objek (O), dan

interpertant (I). R adalah bagian tanda yang dapat dipersepsi (secara fisik

atau mental). Pada bagian inilah, seorang manusia mempersepsi dasar

(ground). Selanjutnya, tanda ini merujuk pada sesuatu yang diwakili

olehnya (O). Bagian ini menuntun seseorang mengaitkan dasar (ground)

dengan suatu pengalaman. I merupakan bagian dari proses yang

menafsirkan hubungan R dengan O. Di sini seseorang bisa menafsirkan

persepsi atas dasar yang merujuk pada objek tertentu. Dengan demikian,

Peirce menjadikan tanda tidak hanya sebagai representatif, tetapi juga

interpretatif.

Peirce melihat subjek sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan

dari proses signifikasi. Model triadik Peirce

(representamen+objek+interpretan=tanda) memperlihatkan peran besar

subjek dalam proses transformasi bahasa. Tanda dalam pandangan Peirce

selalu berada di dalam proses perubahan tanpa henti, yang disebut proses

semiosis tidak berbatas (unlimited semiosis), yaitu proses penciptaan

rangkaian interpretan yang tanpa akhir (Piliang 2003: hal 266).

Page 52: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

35

Gambar. 2.0.1: Elemen Makna Charles Sander Pierce (Fiske 2006: hal 63)

Model triadik Peirce tersebut memperlihatkan tiga elemen utama

pembentuk tanda, yaitu representamen (sesuatu yang merepresentasikan

sesuatu yang lain), objek (sesuatu yang direpresentasikan), dan interpretan

(interpretasi seseorang tentang tanda) (Piliang 2003: hal 267).

Panah dua arah menekankan bahwa masing-masing istilah dapat

dipahami hanya dalam relasinya dengan yang lain. Sebuah tanda mengacu

pada sesuatu di luar dirinya sendiri-objek, dan ini dipahami oleh seseorang;

dan ini memiliki efek di benak penggunanya-interpretant (Fiske 2006: hal

63). Prinsipnya, segala sesuatu yang dapat menimbulkan kesan dapat pula

berfungsi sebagai tanda. Pentingnya hal ini terletak pada perhatian yang

kemudian diarahkan pada keseluruhan sistem tanda, karena dari sini dan

dari pengetahuan kitalah hal itu kita peroleh. Tanda yang terpisah

mendapatkan arti dari pembedaan, pembandingan, dan pemilihan yang

dilakukan secara sistematis, diatur dalam ilmu bahasa atau kaidah sistem

Page 53: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

36

tanda dari nilai yang diberikan oleh kaidah budaya dan sistem tanda

(McQuill 1995: hal 182).

Atas dasar hubungan ini, Peirce mengadakan klasifikasi tanda.

Tanda yang dikaitkan dengan sifat ground dibaginya menjadi qualisign,

sinsign, dan legisign. Qualisign adalah kualitas yang ada pada tanda.

Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda.

Legisign adalah norma yang dikandung oleh tanda (Sobur, Semiotika

Komunikasi 2004: hal 32).

Berdasarkan sifat hubungan antara ground dan objek-nya, Peirce

membedakan tanda atas lambang (symbol), ikon (icon), dan indeks (index).

Peirce berpendapat bahwasanya model tersebut bermanfaat dan fundamenal

mengenai sifat tanda. Ketiganya dapat dijelaskan demikian (Fiske 2006: hal

70-71):

a. Lambang (symbol): suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan

acuannya merupakan hubungan yang sudah terbentuk secara

konvensional. Lambang ini adalah tanda yang dibentuk karena adanya

konsensus dari para pengguna tanda.

b. Ikon (icon): suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya

berupa hubungan berupa kemiripan. Jadi, ikon adalah bentuk tanda

yang dalam berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut.

Page 54: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

37

c. Indeks (index): suatu tanda yang hubungan eksistensinya langsung

dengan objeknya. Jadi, indeks adalah suatu tanda yang mempunyai

hubungan langsung (kausalitas) dengan objeknya.

Tabel 2. 0.1 Penjelasan Ikon, Indeks, Simbol

Jenis

Tanda

Hubungan Antara Tanda

dan Sumber Acuannya

Contoh

Ikon

Tanda dirancang untuk

merepresentasikan sumber

acuan melalui sumulasi atau

persamaan (artinya, sumber

acuan dapat dilihat,

didengan, dan seterusnya

dalam ikon).

Segala macam

gambar (bagan,

diagram, dan lain-

lain), photo, kata-

kata onomatopoeia,

dan seterusnya.

Indeks

Tanda dirancang untuk

mengindikasikan sumber

acuan atau saling

menghubungkan sumber

acuan.

Jari yang menunjuk

kata kerengan seperti

disini, disana, kata

ganti seperti aku,

kau, ia dan

seterusnya

Simbol

Tanda dirancang untuk

menyandikan sumber acuan

melalui kesepakatan atau

persetujuan

Simbol social seperti

mawar, simbil

matematika, dan

seterusnya

Lalu berdasarkan Intrepetant, tanda dibagi menjadi atas Rheme,

dicisign dan Argument. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang

menafsirkan berdasarkan pilihan. Misalnya, orang yang merah matanya

dapat saja menandakan bahwa orang itu baru menangis, atau menderita

penyakit mata. Dicent sign atau dicisign adalah tanda sesuai kenyataan.

Misalnya jika pada suatu jalan serng terjadi kecelakaan, maka di tepi jalan

Page 55: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

38

dipasang rambu lalu lintas yang menyatakan bahwa disitu sering terjadi

kecelakaan. Argument adalah tanda yang langsung memberikan alasan

tentang sesuatu.

2.1.9 Teori Psikologi Massa

Crowd psikologi adalah cabang dari psikologi social, orang-orang

biasanya dapat memperoleh kekuasaan langsung dengan bertindak secara

historis, karena besar kelompok masyarakat telah mampu membawa

dramatis dan tiba-tiba perubahan social dengan cara yang bypasses

didirikan proses hukum, mereka juga menimbulkan kontroversi. Ilmuwan

social telah mengembangkan teori berbeda untuk menjelaskan psikologi

orang, dan cara dimana psikologi orang banyak berbeda secara signifikan

dari psikologi individu-individu di dalamnya.

Menurut Sigmund Freud kerumunan adalah Teori yang

mengemukakan bahwa orang-oramg yang berada dalam

kerumunan/kelompok, tindakan berbeda terhadap orang dari mereka yang

berfikir secara individu. Pikiran kelompok akan bergabung untuk

membentuk sebuah cara berfikir. Antusiasme setiap anggota akan

meningkat sebagai akibatnya, dan satu menjadi kurang menyadari sifat

sejati dari tindakan seseorang (Suwarno 2005: hal ).

Secara deskriptif Milgram pada tahun 1977 melihat kerumunan sebagai:

1. Sekelompok orang yang membentuk agregasi(kumpulan),

2. Jumlahnya semakin lama semakin meningkat,

Page 56: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

39

3. Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru,

4. Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan tempat

tertentu dengan lingkaran yang semakin jelas, dan

5. Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.

Ada beberapa bentuk kerumunan (Crowd) yang ada dalam masyarakat:

1. Temporary Crowd: orang yang berada pada situasi saling berdekatan di

suatu tempat dan pada situasi sesaat

2. Casual Crowd: sekelompok orang yang berada di ujung jalan dan tidak

memiliki maksud apa-apa

3. Conventional Crowd: audience yang sedang mendengarkan ceramah

4. Expressive Crowd: sekumpulan orang yang sedang nonton konser

music menari sambil sesekali ikut melantunkan lagu

5. Acting Crowd atau rioting crowd: sekelompok massa yang melakukan

tindak kekerasan/tindakan anarkis

6. Solidaristic Crowd: kesatuan massa yang munculnya karena didasari

oleh kesamaan ideologi.

MOB Adalah kerumunan (crowds) yang emosional yang cenderung

melakukan kekerasan/penyimpangan (violence) dan tindak destruktif.

Umumnya mereka melakukan tindak melawan tatanan social yang ada

secara langsung. Hal ini terjadi karena adanya rasa ketidakpuasan,

ketidakadilan, frustasi, adanya perasaan dicederai oleh instuti yang lebih

tinggi.

Page 57: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

40

2.2 Kerangka Berfikir

Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono tahun 2009 mengemukakan

bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan

sebagai masalah yang penting.

Dalam kerangka berfikir yang dibuat peneliti, akan menggambarkan

bagaimana visualisasi anarkisme dalam film tersebut akan dikupas dengan

dua teori, yang berdasarkan model dari Charles Sanders Pierce, dan teori

Psikologi massa digunakan sebagai satu teori pendukung. Sebagai contoh

dalam film Greent Street Hooligans yang berdasarkan teori semiotika

Charles Sanders Pierce akan ditemukan sejumlah signifier (penanda) dan

signified (petanda) berupa mise en scene (set, property, actor, kostum) dan

sinematografi visual, serta jumlah tanda lainnya yang hasilnya

merepresentasikan anarkisme dalam film tersebut.

Page 58: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

41

Gambar 2.0.2

Bagan Kerangka Berfikir Peneliti

Sumber; Peneliti

Film Sebagai Komunikasi Massa

Film Green Street Hooligans

Visualisasi Anarkisme Supporter

Sepak Bola Film Green Street

Hooligan

Semiotika Charles

Sanders Pierce

Sign

Object

Interpretant

Qualisign

Sinsign

Legisign

Ikon

Indeks

s

Simbol

Teori Psikologi Massa

Sigmund Freud

(Sebagai Teori Pendukung)

Rhame

Dicent

Argument

Page 59: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

42

2.3 Penelitian Terdahulu

Terdapat dua penelitian yang dianggap relevan dalam penelitian ini,

diantaranya yaitu Christina Ineke Widhiastuti (2012) dengan judul

“Representasi Nasionalisme Film Merah Putih”. Christina Ineke melihat

Representasi Nasionalisme yang ada dalam film merah putih. Rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Representasi Nasionalisme

Film Merah Putih.

Selanjutnya yaitu Alfariz (2008), dengan judul “Representasi

Loyalitas Supporter Persib dan Persija dalam film Romeo Juliet (Viking vs

The Jack)”. Rumusan masalah pada penelitian ini Alfariz ingin

Representasi Loyalitas Supporter Persib dan Persija dalam film Romeo

Juliet. Alfariz melihat representasi loyalitas supporter Persib dan Persija

dalam mencintai klub kesayanganya.

Page 60: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

43

Tabel 2. 0.1 Peneliti Terdahulu

NO Item

Peneliti A

(Christina Ineke

Widhiastuti)

Peneliti B

(Alfariz)

Peneliti C

(Alif Risna

Fauzi)

1

Judul

Representasi

Nasionalisme Film

Merah Putih

Representasi

Loyalitas

Supporter Persib

dan Persija

dalam film

Romeo Juliet

(Viking vs The

Jack)

Visualisasi

Anarkisme

Supporter Sepak

Bola dalam Film

Green Street

Hooligans

2 Tahun 2012 2008 2014

3

Tujuan

Mengetahui

Representasi

Nasionalisme yang

ada dalam film

Mengetahui

Representasi

yang muncul

dalam film

Mengungkapkan

Sign, Object

keanarkisan

supporter sepak

bola dalam Film

Green Street

Hooligans

4

Teori

Semiotika Roland

Barthes

Semiotika

Charles Sanders

Pierce

Semiotika Charles

Sanders Pierce

5 Metode/para

digma

Kualitatif/kritis Kualitatif Kualitatif/

Paradigma Kritis

6

Hasil/Kesim

pulan

Representasi

nasionalisme dalam

film Merah Putih

masih disimbolkan

dengan hal-hal

yang bersifat fisik.

Nasionalisme hanya

dihubungkan

dengan senjata,

bambu runcing,

bendera, tentara

Representasi

loyalitas

Supporter Persib

dan Persija

dalam film

Romeo Juliet

(Viking vs The

Jack)

Visualisasi

Anarkisme

Holigans dalam

film Green Street

Holigans di tandai

dengan suatu

perilaku yang

menyatakan

kekuatan dan

kekerasan pada

setiap firma

Page 61: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

44

ataupun perang

yang mengarah

pada pertempuran

fisik.

sepakbola disetiap

Negara.

7

Persamaan

Sama-sama

Mengungkap

simbol-simbol yang

ada pada Film

Mengungkapkan

tanda-tanda pada

per adegan yang

ada di dalam

film

Mencoba

memaparkan

sign,objek yang

ada pada film

Green Street

Hooligans

8

Perbedaan

Penelitian mencoba

untuk

merepresentasikan

isi dari film Merah

Putih

Peneliti mencoba

untuk

merepresentasika

n isi dari film

Romeo Juliet

Peneliti mencoba

memfokuskan

kepada tanda-

tanda tindakan

anarkisme pada

setiap scene, baik

dari segi gerak

tubuh maupun

teks yang

diucapkan

9

Sumber

Perpustakaan FISIP Perpustakaan

Universitas

Muhammadiyah

Skripsi Peneliti

Page 62: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif-deskriptif, dimana penelitian kualitatif terebut

bertujuan untuk mempertahankan bentuk dan isi prilaku manusia dan

menganalisa kualitas-kualitasnya. Penelitian yang menggunakan latar

alamiah yang menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong 2006: hal 5).

Sifat yang diambil adalah jenis deskriptif, yaitu peneliti yang

berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

data-data (Narbuko dan Abu Achmadi 2005). Pertimbangan penulis

menggunakan metode deskriptif karena memiliki tujuan yang sama dengan

keinginan penelitian penulis, yaitu hanya untuk melihat kondisi objektif

yang terjadi di lapangan, lalu memaparkan keadaan atau peristiwa tersebut

apa adanya, tidak untuk mencari atau menjelaskan.

Penelitian kualitatif juga bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti misalnya prilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.

45

Page 63: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

46

Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan

sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Di sini

yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalam (kualitas) data bukan

banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono 2008: hal 56-57).

3.2 Fokus Penelitian

Setiap manusia memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu

hal. Untuk itu perlu diberikan untuk menghindari penafsiran yang keliru

atas judul peneliti. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam

menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul

peneliti ini, maka penulis merasa perlu untuk mencantumkan batasan

masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan

kesimpangsiuran dalam pembahasan selanjutnya.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada tanda-tanda visualisasi yang ada

dalam film.

2. Peneliti mendiskripsikan tanda-tanda kekerasan yang terdapat dalam film.

Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses mengolah dan

menganalisa objek film tersebut. Seluruh data nya akan dianalisa menurut

acuan pesan ideologi yang merujuk kepada penelitian penulis, baik berupa

gambar/shot yang terlihat yang mewakili pesan ideologi, adegan/ yang

mencerminkan pesan ideologi yang hendak disampaikan.

Page 64: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

47

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Dokumentasi

Dalam penelitian “Visualisasi anarkisme suporter sepak bola pada

film Green Street Hooligan” peneliti melakukan dengan mengolah dan

menganalisa objek film tersebut. Data yang dipakai berupa rekaman film

dalam format DVD ini, seluruh data nya akan dianalisa menurut acuan

pesan ideologi yang merujuk kepada penelitian penulis, baik berupa

gambar/shot yang terlihat yang mewakili pesan ideologi, adegan/ yang

mencerminkan pesan ideologi yang hendak disampaikan maupun dari segi

Mise-En-Scene yang terlihat sebagai pelengkap bahan kajian penelitian

yang kesemuanya mengacu pada pendekatan Peirce dengan teori Triangle

Of Meaning dengan katagorisasi pada Ikon,Indeks & Simbol.

Dari data yang didapat berupa gambar dan adegan tersebut, penulis

akan memilih mana saja dari bagian film tersebur yang mengindikasikan

adanya pesan ideologi. Dalam hal ini penulis didukung oleh tabel

visualisasi dari film tersebut yang membedah secara umum bagian-bagian

baik dari shot dan adegan yang memperlihatkan adanya pesan ideologi.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan melakukan studi kepustakaan. Studi

kepustakaan tersebut diperoleh dari artikel, majalah maupun internet yang

Page 65: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

48

berhubungan dengan masalah yang diangkat mengenai film tersebut. Data-

data ini selanjunya digunakan untuk melengkapi data yang sudah ada.

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Unit Analisis

Unit Analisis adalah setiap unit yang akan dianalisa, digambarkan

atau dijelaskan dengan pernyataan-pernyataan deskriptif, yang menjadi unit

analisis dalam penelitian ini adalah tanda-tanda anarkis dalam film Green

Street Hooligans yang divisualisasikan melalui simbol-simbol tertentu

dalam Scene. Scenes/adegan adalah gambaran motion visual audio yang

bergerak yang mempunyai makna atau pesan didalamnya.

Peneliti memilih 7 scenes sample yang mewakili objek dari

penelitian. Adapun 7 scenes ini diambil berdasarkan kategori-kategori tanda

yang ditonjolkan dalam film green street holigans yang dimaknai dan

diaplikasikan sebagai. Tindak keanarkisan suporter sepakbola. Peneliti

menggunakan beberapa Scene dalam film dengan pertimbangan adanya

muatan pesan-pesan atau gerakan yang menimbulkan keanarkisan.

Page 66: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

49

Table. 3.0.1 Sample Unit Analisis

No Durasi Shot Visualisasi

1

00:01:53

Medium long shot

2

00:01:54

Medium close up

3 00:02:19 Medium close up

Page 67: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

50

4

00:02:20

Medium shot

5

00:29:47

Medium close up

6 00:29:40 Medium long shot

7 00:30:50 Medium shot

Page 68: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

51

8 00:34:14 High angel

9 00:31:33 Low angle

10 01:11:50 Medium shot

11 01:12:00 High angel

Page 69: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

52

12 01:18:13 Two shot

13 00: 28:04 Medium close up

14 00:27:47 Medium shot

Page 70: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

53

3.6 Teknik Unit Analisis Data

Unit analisis yang sudah terkumpul dan dikategorikan lalu dianalisis

dengan menggunakan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce. Menurut

Peirce semiotika adalah suatu hubungan antara tanda, objek dan makna.

Pemikiran Charles Sanders Peirce bisa dijelaskan melalui bagan segitiga

makna pada gambar dibawah berikut.

Gambar 3. 0.1 Model Unsur Makna Peirce (Fiske 2006: hal 63)

Menurut Charles sanders Peirce tanda dibentuk oleh hubungan

segitiga yaitu representemant, yang oleh Peirce juga disebut tanda (sign)

berhubungan dengan object yang dirujuk. Tahapan teknik analisis data yang

peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

a. Inventarisasi data, yaitu dengan cara mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya baik melalui observasi maupun dokumentasi.

b. Teknik menonton dua kali atau lebih, yang terfokus pada bagaimana dan

mengapa (hows and whys).

Page 71: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

54

c. Kategori model semiotikanya, menemukan model semiotika yang

digunakan, yaitu model semiotika Charles Sanders Peirce.

d. Klasifikasi data, identitas teks (tanda), alasan-alasan tanda tersebut dipilih,

temukan pola semiosis dan tentukan kekhas wacananya dengan

mempertimbangkan elemen semiotika dalam scene yang dianggap

mewakili representasi visualisasi anarkisme supporter sepak bola.

e. Penemuan scene tersebut menentukan tanda (sign), objek (object), dan

makna (interpretant) yang merupakan representasi visualisasi anarkisme.

f. Penarikan kesimpulan dan penilaian terhadap data-data yang dibahas dan

dianalisis selama penelitian.

Seluruh data nya akan dianalisa menurut acuan pesan ideologi yang

merujuk kepada penelitian penulis, baik berupa gambar/shot yang terlihat

yang mewakili pesan ideologi, adegan/ yang mencerminkan pesan ideologi

yang hendak disampaikan maupun dari segi Mise-En-Scene yang terlihat

sebagai pelengkap bahan kajian penelitian yang kesemuanya mengacu pada

pendekatan Peirce dengan teori Triangle Of Meaning dengan katagorisasi

pada Ikon,Indeks & Simbol.

3.7 Validitas Data

Validitas data dalam penelitian komunikasi kualitatif lebih

menunjukkan pada tingkat sejauh mana data yang diperoleh telah secara

akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti (Pawito 2007:hal 97). Oleh

karena itu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas

Page 72: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

55

(derajat kepercayaan), salah satu caranya adalah dengan proses triangulasi,

Triangulasi data adalah membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif (Moleong 2004: hal 178). Jenis triangulasi

yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu Triangulasi Teori.

Triangulasi teori memanfaatkan teori yang diperlukan untuk

rancangan riset, pengumpulan data, dan analisis data yang lengkap supaya

hasilnya komprehensif (Kriyantono 2009: hal 70-71). Dalam penelitian ini

menggunakan data dokumentasi sebagai pengukurnya. Yang dimaksud

dengan data dokumentasi di dalam penelitian ini yaitu: mengetahui

bagaimana tanda-tanda tindak anarkis dalam dunia supporter yang ada

dalam film green street holigans tersebut.

Page 73: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Oddlot

4.1.1 Sejarah Singkat Oddlot Entertainment

Deskripsi Perusahaan: Odd Lot Entertainment Didirikan pada tahun

2001 oleh Gigi Pritzker dan Deborah Del Prete (The Wedding Planner),

adalah produksi film dan perusahaan pembiayaan berbasis di Culver

City,California.

Gambar 4.0.1 Ikon Oddlot Entertainment

(http://www.zoominfo.com/#!search/profile/company?companyId=168821578&targetid=profile)

Menurut situs yang di akses pada tanggal 24-06-2010

(http://www.zoominfo.com/#!search/profile/company?companyId=168821578&targetid=p

rofile) Produser The Wedding Planner, Green Street Hooligans dan Berarti

56

Page 74: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

57

Creek, Odd Lot Entertainment adalah sebuah perusahaan berbasis di Los

Angeles yang berkembang, keuangan, memproduksi, dan mengatur

distribusi untuk properti film komersial $ 5 - kisaran $ 60 juta baik di pasar

domestik dan internasional. Pada batu tulis yang akan datang adalah Marc

Platt Drive, sekarang dalam pra-produksi dan yang mulai syuting pada

bulan September 2010, dibintangi Ryan Gosling dan Carey Mulligan, dan

disutradarai oleh Nicolas Winding Refn, dan Dari Prada untuk Nada, yang

akan dirilis teatrikal oleh Lionsgate pada awal 2011, dibintangi Camilla

Belle, Alexa Vega dan Adriana Barraza.

Menurut novelis Orson Scott Card, Odd Lot akan memproduksi versi

film novel, permainan sci-fi Ender itu nya. Sebuah versi film novel ini telah

di pekerjaan, dalam satu bentuk atau lain, selama lebih dari satu dekade.

4.2 Gambaran Umum Film Green Street Hooligans

4.2.1 Sejarah Singkat Film Green Street Hooligans

Gambar 4.0.2 Poster Film Green Street Hooligans

Page 75: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

58

Green Street adalah sebuah film tentang hooliganisme sepak bola di

Inggris. Film ini disutradarai oleh Lexi Alexander dan dibintangi oleh

Elijah Wood dan Charlie Hunnam. Di Amerika Serikat dan Australia, film

ini disebut Green Street Hooligans. Di negara lain, dinamakan Football

Hooligans atau hanya Hooligans. Dalam film ini, seorang mahasiswa

perguruan tinggi Amerika terlibat dengan firma hooligan West Ham (Green

Street Elite) yang dikelola oleh kakak iparnya.

Cerita dan skenario tersebut dikembangkan oleh mantan hooligan

yang menjadi penulis, Dougie Brimson. Sepanjang film, Green Street Elite

bertarung dengan "firma" lainnya seperti Yid Army, kelompok pendukung

Tottenham Hotspur, Birmingham Zulus, Red Army dan Millwall

Bushwackers.

4.2.2 Penghargaan Film Green Street Hooligans

Green Street memenangkan beberapa penghargaan termasuk

Penampilan Terbaik di Festival Film LA Femme, Film Terbaik di Festival

Film Malibu, dan Penghargaan Khusus Juri di Festival Film SXSW

(Richard 2006).

Film ini dinominasikan untuk Penghargaan Emas William Shatner

untuk Film Underground Terbaik, film nominasi lainnya adalah

MirrorMask garapan Neil Gaiman dan Dave McKean, dokumenter bisbol

Page 76: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

59

pemenang penghagaan Up for Grabs dan Opie Gets Laid (Tyler Joshua

2006).

4.2.3 Sinopsis Film Green Street Hooligans

Matt Buckner (Elijah Wood), mahasiswa jurnalisme, dikeluarkan

dari Universitas Harvard setelah kokain ditemukan di kamarnya. Namun,

kokain itu milik Jeremy Van Holden (Terence Jay), teman sekamarnya.

Buckner takut untuk berbicara karena Van Holdens adalah keluarga yang

kuat, dan Jeremy menyogoknya dia $10.000. Matt berkunjung ke Inggris

untuk tinggal bersama adiknya Shannon (Claire Forlani), suaminya Steve

Dunham (Marc Warren) dan anak mereka, Ben (James Allison). Di sana,

Matt bertemu saudara Steve, Pete (Charlie Hunnam), seorang Cockney

yang keras dan preman yang menjalankan sebuah firma hooligan sepak

bola setempat - kelompok pendukung sepak bola yang mengatur

perkelahian setelah pertandingan - dan mengajar di sekolah lokal. Steve

meminta Pete membawa Matt untuk pertandingan sepak bola antara West

Ham dan Birmingham City, meskipun Pete enggan untuk membawa

seorang "Yankee" ke pertandingan sepak bola, karena sifat xenophobia

teman-temannya. Dia diyakinkan karena Steve hanya akan memberikan

uang yang diperlukan Pete jika dia membawa Matt. Setelah mengalahkan

Matt dalam perkelahian, Pete memutuskan untuk membawa Matt ke

pertandingan sepak bola, berpikir dia bisa belajar satu atau dua hal.

Page 77: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

60

Matt bertemu teman Pete dan firmanya di Abbey, pub lokal mereka.

Semua hooligan bersikap ramah dengan Matt, dengan pengecualian yang

agak menjengkelkan dengan tangan kanan Pete, Bovver (Leo Gregory).

Setelah menghabiskan beberapa gelas bir, mereka menuju ke Boleyn

Ground untuk pertandingan. Setelah pertandingan, Pete, Bovver, dan

anggota perusahaan lain setuju untuk pergi dan melawan beberapa fan

Birmingham, tapi Matt memutuskan bahwa dia tidak akan ikut campur dan

mengatakan pada Pete bahwa ia akan pulang sendiri. Dalam perjalanan

kembali ke stasiun bawah tanah, Matt diserang oleh tiga penggemar

Birmingham, yang hampir memberinya Chelsea Grin, tapi dia diselamatkan

oleh beberapa anggota GSE, yang sedang dalam perjalanan mereka ke

pertarungan yang lebih besar. Meskipun kalah jumlah, GSE berhasil

mempertahankan posisi mereka sampai bala bantuan dari firma pusat

datang untuk mengejar para penggemar Birmingham. Matt cukup baik

dalam pertarungan pertama yang sebenarnya dan dilantik menjadi anggota

GSE. Setelah bertengkar dengan Steve, Matt berpindah ke rumah Pete, dan

dua orang tersebut bertukar cerita.

GSE kemudian mengatur perjalanan ke pertandingan tandang

melawan Manchester United di Old Trafford. Matt tidak dimaksudkan

untuk datang, tetapi akhirnya menyelinap ke dalam kereta. Sementara di

kereta, mereka memperingatkan bahwa 40 anggota Manchester United

menunggu mereka di stasiun. Bovver menekan tombol perhentian darurat

Page 78: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

61

yang memungkinkan GSE untuk turun di stasiun sebelumnya

(Macclesfield). Setelah gagal menemukan taksi, mereka membujuk sopir

van untuk membawa mereka ke Manchester. Matt duduk di depan van

dengan sopir, sisa anggota GSE lain berada di belakang. Ketika van

mendekati tempat firma United, Matt mengatakan kepada mereka bahwa

mereka membawa peralatan untuk film Hugh Grant, sehingga para fan

membiarkan mereka lewat. Ketika melewati mereka, ia menghentikan van,

membuka pintu keluar, dan anggota GSE keluar untuk menyerang para

anggota firma United. Mereka memenangkan pertarungan dan melarikan

diri sambil bernyanyi, "There's your famous GSE!"

Hal ini segera diberitahukan kepada Matt bahwa musuh bebuyutan

GSE adalah firma Millwall (di dunia nyata, Millwall Bushwackers), yang

dipimpin oleh Tommy Hatcher (Geoff Bell), dengan siapa Bovver membuat

negosiasi setelah cemburu dengan Matt. Diliputi kemarahan, Bovver pergi

ke pub lokal Millwall dan meminta Tommy Hatcher untuk menyergap GSE

di Abbey. Awalnya enggan, Tommy Hatcher setuju setelah mengetahui

bahwa Steve Dunham ada di sana. Pete marah pada Matt di kamar mandi

atas karena menutupi identitas aslinya. Firma Millwall kemudian

menyerang Abbey, dan mengebom bar tersebut dengan bom bensin. Setelah

tiba, Tommy Hatcher menghadapi Steve. Upaya Steve meyakinkan Hatcher

Tommy bahwa ia tidak lagi terlibat dalam GSE hanya lebih lanjut

mengingatkan Hatcher tentang anaknya, dan ia menusuk Steve di leher

Page 79: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

62

dengan pecahan botol, mengatakan kepadanya bahwa jika ia mati malam

ini, maka Steve juga harus mati. Bovver, yang telah disingkirkan oleh

Tommy Hatcher, datang tepat pada waktunya untuk membantu Steve, yang

terluka parah. Di rumah sakit, Pete memarahi Bovver karena

pengkhianatannya. Shannon memutuskan untuk kembali ke Amerika

Serikat untuk menjamin keamanan keluarganya.

Setelah kejadian itu, dua perusahaan bertemu di dekat Millennium

Dome untuk perkelahian berdarah dan habis-habisan. Matt dan Bovver

muncul untuk memperjuangkan GSE, tapi selama pertarungan, adik Matt,

Shannon, dengan anak mereka, dan diserang oleh hooligan Millwall. Matt

dan Bovver datang untuk menyelamatkan mereka. Pete melihat Tommy

Hatcher mendekati mobil, dan mengalihkan perhatian Tommy dan

mengejek dia untuk "menghabisinya." Ketika Tommy Hatcher menyatakan

dia akan "menghabisinya, Pete membalas bahwa Tommy Hatcher yang

harus disalahkan atas kematian anaknya, setelah gagal untuk melindungi

dia, berteriak "dia anakmu!". Tommy Hatcher, didorong oleh kegilaan,

menyerang dan mengalahkan Pete sampai mati, sambil meneriakkan variasi

dari kata-kata untuk nyanyian 'Hanya seorang Hammer kecil yang malang,'

menggunakannya sebagai analogi untuk kondisi Pete. Pertarungan

sepenuhnya terhanti pada titik ini, dan Hatcher pada akhirnya melepas Pete

pada beberapa teman-temannya saat ia jatuh menangis. Semua orang di

Page 80: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

63

kedua belah pihak berkumpul mengelilingi mayat Pete, dengan Bovver

menangis di sisinya.

Matt kembali ke Amerika Serikat dan mengonfrontasi Jeremy Van

Holden di toilet restoran, di mana Jeremy sedang menghisap kokain.

Jeremy dengan angkuh memberitahu Matt untuk pergi selama diskusi

singkat di mana ia mengaku identitasnya sebagai pemilik simpanan kokain

tersebut. Matt kemudian menarik keluar sebuah perekam dan memutar

kembali apa yang baru saja dikatakan Jeremy, mengatakan bahwa itu

adalah "tiket kembali ke Harvard." Jeremy mencoba untuk mendapatkan

rekaman itu, tapi Matt dengan santai membalikkan serangan dan

meningkatkan tinjunya seolah pukulan Jeremy. Dia tidak melakukannya,

dan berjalan keluar dengan senyum ketika Jeremy ambruk ke lantai,

terkalahkan. Film berakhir dengan Matt berjalan menyusuri jalan di luar

restoran sambil bernyanyit "I'm Forever Blowing Bubbles."

4.2.4 Insert Triangle

Pembuatan film Green Street Hooligans ini tidak terlepas dari

peranan ketiga tokoh kunci yang ada dibalik layar yang mengkonsep,

memproduksi. Ketiga tokoh dalam film ini sebagai berikut:

Director : Lexi Alexander

Scriptwriter : Lexi Alexander

Producer : Deborah Del Prete

Page 81: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

64

4.2.5 Pemain & karakter Film Green Street Hooligans

Dalam film Green Street Hooligans ini, diisi oleh beberapa artis

yang mempunyai talenta yang luar biasa sebut saja salah satunya Elijah

Wood yang memerankan peran sebagai Matt buckner.

Karakter-karakter difilm Green Street Hooligans ini tergolong baru

bagi penonton di layar lebar. Berikut daftar pemain dan karakternya di film

Green Street Hooligans:

1. Elijah Wood sebagai Matt Buckner

Gambar 4.0.3

Elijah wood ialah seorang jurnalis Harvard yang sudah dikeluarkan

oleh Universitasnya setelah di temukan kokain di kamarnya. Karena

difitnah oleh teman sekamarnya. Elijah memiliki sosok mudah bergaul,

ramah dan ambissius. Hingga ia bisa masuk ke dalam firma GSE.

2. Charlie Matthew Hunnam sebagai Pete Dunham

Page 82: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

65

Gambar 4.0.4

Pete Dunham adalah seorang Cockney yang keras dan preman yang

menjalankan sebuah firma hooligan sepak bola setempat - kelompok

pendukung sepak bola yang mengatur perkelahian setelah pertandingan -

dan mengajar di sekolah local.

3. Claire Forlani sebagai Shannon Buckner Dunham

Gambar 4.0.5

Shannon Buckner Dunham adalah sosok ibu yang menyayangi

keluarganya. Dalam film Green Stret Hooligans ini dikisahkan bahwa

Shannon Buckner Dunham adalah adik Matt Buckner.

Page 83: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

66

4. Marc Warren sebagai Steve Dunham

Gambar 4.0.6

Steve Dunham adalah pria yang tegas dan berwibawa. Dalam film

ini Steve Dunham adalah mantan ketua firma GSE yang sudah tidak

menjabat lagi sebagai ketua karena sudah menikah dengan Shannon.

5. Leo Gregory sebagai Bovvers

Gambar 4.0.7

Bovvers adalah sosok yang sangat ambisius, memiliki watak yang

keras dan tidak pernah mau kalah. Di film ini ia sebagai anggota firma GSE

dan juga sebagai orang kepercayaan Pete Dunham.

Page 84: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

67

6. Geoff Bell sebagai Tommy Hatcher

Gambar 4.0.8

Tommy Hatcher mempunyai sifat yang keras, sombong n arogan.

Daloam film ini Tommy adalah seorang ketua firma Millwall Bushwackers

yang tidak lain adalah musuh bebuyutan dari Pete dan Steve Dunham.

7. Ross McCall sebagai Dave

Gambar 4.0.9

Dave mempunyai sosok yang humoris, intelektual, dan tegas. Dalam

film Green Street Hooligans ini Dave sebagai anggota firma GSE yang

merangkap menjadi pilot, tetapi ia rela melakukan apapun demi GSE.

Page 85: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

68

Selain dari karakter-karakter diatas juga terdapat beberapa karakter

pembantu yang melengkapi film Green Street Hooligans ini menjadi

menarik yaitu tim anggota firma lainnya yang mempunyai karakterisitik

masing-masing yang berbeda seperti : Rafe Spall sebagai Swill, Kieran

Bew sebagai Ike, Richard Harden sebagai Bar Tender.

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Menurut Edward Tufte visualisasi adalah bagian tak terpisahkan

dalam penelitian sebuah film. Visualisasi merupakan alat untuk membantu

memahami dan menterjemahkan apa yang ditangkap oleh indera

penglihatan kita. Begitu juga dengan film Green Street Hooligans ini, hasil

penemuanya akan berbentuk visualisasi-visualisasi yang diwakili oleh suatu

gambar dari adegan tertentu dalam film tersebut dan kemuadian dimuat

dalam suatu tabel dengan keterangan-keterangan penunjang sebagai

penafsiaran dari maksud gambar yang tervisualisasikan tersebut. Hasil

penelitian ini akan dihadapkan pada beberapa temuan terutama dari

kecurigaan akan adanya pesan tertentu yang diwakili oleh suatu simbol

yang tertuang dalam bentuk scene yaitu segala hal yang terletak di depan

kamera yang akan diambil gambarnya dalam sebuah produksi film. Bagian-

bagian tersebut meliputi banyak hal seperti kostum, atribut, aksesoris yang

dipakai para tokoh, setting, lokasi, latar bahkan properti yang ada disekitar

film tersebut juga dapat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut.

Page 86: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

69

Selain itu struktur film dalam film ini juga menjadikan temuan-

temuan yang ada lebih mudah dideskripsikan. Struktur film dalam hal ini

meliputi Shot yang dapat diartikan sebagai pengambilan gambar dalam satu

kali take. Kemudian ada Scene yaitu segmen pendek dari keseluruhan cerita

yang memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang,

waktu, isi cerita, tema, karakter,atau motif dan Sequence yaitu satu segmen

besar yang memperlihatkan satu rangkaian peristiwa yang utuh. Elemen

Scene dan struktur film ini menjadi kesatuan utuh yang saling

mempengaruhi dan dibuktikan dengan bentuk penjabaran dari data-data

yang telah diperoleh.

4.3.1 Analisis Scenes 1

Frame 1-1 - menit 00:01:53 Frame 1-2 – menit 00:01:54

Gambar 4.0.10 Bagian Scenes 1

Page 87: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

70

Frame 1-1 : supporter tothenham melontarkan penghinaan

kepada supporter west ham united.

Frame 1-2 : Salah satu anggota West ham united merasa emosi

atas perilaku penghinaan yang dilontarkan

kelompok tothenham.

Penghinaan (Sign)

Meludahi (Object) Tindakan supporter

yang melecehkan dan

menghina kelompok

lain. (Intepretant)

Page 88: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

71

Table 4.0.1 Pembagian Tanda Scenes 1

Sign Qualisign Enam orang suporter totthenham berusia sedang bernyanyi

dan bersorak menghina suporter west ham united.

Sinsign Laki-laki dengan tubuh besar dari pihak totthenham yang

meludah ke arah pihak west ham.

Legisign Meludah kearah seseorang didalam kode etik itu tindakan

yang tidak baik.

Object Ikon Dua kelompok suporter sepak bola totthenham united dan

West ham united yang beradu menghina.

Indeks Salah seorang pihak west ham united menunjuk dengan

ekspresi marah

Simbol Kata-kata “kau keparat.kau” yang diucapkandengan penuh

emosi oleh pihak west ham united

Interpr

etan

Rheme Dilihat dari keseluruhan gambar yang menandakan terjadinya

tindak anarkisme

Dicent Keributan antar dua kelompok suporter menjadi

pemandangan yang tidak etis terjadi di stasiun kereta api.

Argument Tindakan dua belah pihak yang memicu kekerasan.

Dari gambar 1, 2 di atas tanda-tanda non verbal yang didapatkan

berupa latar belakang yang cukup sepi di stasiun kereta, dua kelompok

supporter, gesture tangan yang merentang, laki-laki yang berbadan tinggi

besar sedang meludahi ke arah lawan, seorang laki-laki dengan pakaian

berjaket biru dongker berambut pendek menunjuk dan berkata kasar.

Teknis pengambilan gambar yang diambil pada scene pertama ini adalah

Page 89: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

72

long shot dan close up. Teknik long shot memberikan gambaran setting

latar berada di tempat stasiun kereta, dan bagaimana keadaan yang terjadi

di sekitar objek utama pada foto. Sedangkan penggunaan close up pada foto

diatas bertujuan untuk menunjukkan bagaimana ekspresi (Wright Terence

1999).

Pada gambar diatas jika dilihat berdasarkan qualisgn. Qualisign

adalah kualitas yang ada pada tanda. Kata keras menunjukkan suatu tanda.

Misalnya, suaranya keras yang menunjukkan orang itu marah atau ada

sesuatu yang diinginkan (Sobur 2003: hal 41). Qualisign yang ada pada

gambar diatas divisualisasikan sekelompok supporter tottenham yang

berada di stasiun kereta api bertemu dengan kelompok west ham united.

Enam orang supporter totthenham yang melontarkan penghinaan kepada

supporter west ham united. Dilihat dari penghinaan yang dilontarkan

menandakan ketua dari supporter totthenham memiliki dendam terhadap

ketua west ham. Dalam pengertiannya suatu kekerasan dapat timbul dan

terjadi dikarenakan berkembangnya kebencian yang meluas terhadap suatu

sasaran tertentu. Sasaran kebencian ini berkaitan dengan faktor pencetus,

yaitu peristiwa tertentu yang mengawali atau memicu suatu kerusuhan

(Walgito 2006: hal 96). Dendam pribadi yang dimiliki oleh ketua

totthenham ini berimbas kepada semua anggotanya, yang dimana mau tidak

mau para anggota mereka pun harus ikut merasakan dendam yang

dirasakan oleh ketua mereka. Menurut Bimo Walgito (2006: hal 96)

Page 90: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

73

berdasarkan psikologi massa, bagaimana kelompok lain dengan sengaja

menghilangkan rasa empati mereka terhadap kelompok lainnya, dengan

tujuan dimana mereka ingin mempertahankan harga diri dari masing-

masing kelompok. Dari perkataan dan yel-yel kasar yang dilontarkan oleh

supporter totthenham kepada supporter west ham united menandakan

bahwa mereka tidak akan memberi pengampunan kepada west ham united.

Walgito Bimo pada tahun 2006 menjelaskan bahwa hambatan yang

termasuk dalam hambatan psikologis adalah kepentingan (interest),

prasangka (prejudice), steorotip (stereotype), dan motivasi (motivasion).

Disebut sebagai hambatan psikologis karena hambatan-hambatan tersebut

merupakan unsur-unsur dari kegiatan psikis manusia.. Selain itu dilatar

belakangi juga dengan adanya konflik atas pertandingan totthenham berlaga

melawan west ham united yang akan mulai. Para masing-masing supporter

kedua belah pihak saling beradu ego yang didasari harga diri firma mereka.

Kurang mampunya mereka untuk mengendalikan ego masing-masing

berimbas kepada keseluruhan anggota dan masyarakat yang merasa resah

dan takut.

Kekurangan empati pada diri masing-masing supporter merupakan

faktor yang berkontribusi terhadap kekerasan yang terjadi antar dua belah

pihak supporter sepak bola, seperti yang ada pada gambar diatas.

Sedangkan pihak west ham yang menunjuk dengan berkata “kau

keparat.kau” menandakan bahwa dirinya merasa tersinggung dan kesal atas

Page 91: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

74

penghinaan yang diucapkan pihak totthenham. Raut wajah yang terlihat

begitu besar amarah yang muncul, menandakan bahwa mereka pihak west

ham tidak akan berdiam diri. Symbol mewakili sumber acuannya dalam

cara yang konvensional. Kata-kata pada umumnya merupakan symbol.

Tetapi penanda manapun sebuah objek, suara, sosok, dan seterunya dapat

bersifat simbolik. Tangan yang menunjuk menandakan keamarahan,

menunjukkan lokasi tempat dan seterusnya (Marcel Danesi 2004: hal 45).

Sinsign adalah eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada

tanda. Tanda yang merupakan tanda atas dasar tampilan dalam kenyataan.

Semua pernyataan individual yang tidak dilambangkan dapat merupakan

setting. Misal jerit kesakitan, heran atau ketawa riang. Kita dapat mengenal

orang dan cara berjalan, ketawanya, nada suara yang semuanya itu

merupakan sinsigns (Sobur 2003: hal 42).

Sinsign yang ada pada gambar peristiwa bentrok tersebut dilihat dari

latar tempatnya, yang menunjukkan setting an, tempat yang terlihat sepi

dan jauh dari pihak keamanan yang ketat, dan seorang peria bertubuh tinggi

besar mengenakan jaket berwarna krem meludahi pihak lawan dengan

sengaja, yang bertujuan menghina kelompok supporter west ham. Dalam

kompleksitas dari penggambaran visual yang harifah hingga simbol-simbol

yang paling abstrak dan arbitrer serta metafora. Metafora visual sering

menyinggung objek-objek dan simbol-simbol dunia nyata serta

mengonotasikan makna-makna sosial dan budaya. Pada keabsahannya

Page 92: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

75

petanda meludahi orang dengan secara sengaja itu merupakan tindakan

yang tidak etis, tindakan seperti itu mengakibatkan kekerasan diantara

banyak pihak (Alex Sobur 2003: hal 42). Pada tataran gambar bergerak,

kode-kode gambar dapat diinternalisasikan sebagai bentuk representasi

mental. Jadi, orang (dan sering) berfikir dalam gambar bergerak dengan

kilas balik, gerakan cepat dan lambat, pelaturan ke dalam waktu lain dan

tempat lain.

Kejadian yang ditunjukkan gambar diatas yang berawal dari hinaan

yang akirnya mencapai titik akhir tindak kekerasan pun terjadi. Kita ketahui

banyak kejadian-kejadian, banyak konflik-konflik yang didasari atas tindak

kekerasan yang dilakukan sebuah kerumunan, terutama yang sudah tidak

lazim terjadi adalah tindak kekerasan yang terjadi atas pemberontakan dari

supporter-supporter sepak bola di berbagai belahan dunia. Semua itu terjadi

berdasarkan mereka yang tidak dapat membuat sebuah pertahanan ego.

Sebagai sistem yang bertugas mengelola energi-energi yang datang dari

kedua sistem yang lain, ego seringkali berada dalam keadaan yang tidak

menyenangkan, seperti ketegangan dan kecemasan ( Wirawan S 2008: hal

126).

Peristiwa kekerasan yang terjadi di dalam film green street holigans

ini disebabkan tidak bisa nya mereka dalam membuat pertahanan ego

dalam diri mereka. Hal ini dapat disebabkan karena psikologi mereka yang

mengalami sedikit gangguan. Gangguan psikologi seperti ini dapat

Page 93: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

76

dikarenakan terlalu sering dan banyaknya mengkonsumsi alkohol. Pada

dasarnya alkohol dapat merubah sistem emosional dalam tubuh seseorang,

sehingga orang susah dalam mengontrol emosinya sendiri.

Dilihat berdasarkan Legisign. Legisign adalah norma yang dikandung

oleh tanda. Tanda-tanda lalu lintas merupakan legisigns. Hal itu juga dapat

dikatakan dari gerakan isyarat tradisonal, seperti mengangguk yang berarti

“ya”, mengerutkan alis, cara berjabat tangan (Alex Sobur 2003: hal 42).

Legisign yang ada pada foto tersebut menunjukkan bahwa meludahi orang

dengan secara sengaja itu merupakan tindakan yang tidak etis, tindakan

seperti itu mengakibatkan kekerasan diantara banyak pihak. Sebagai

seorang supporter sepak bola pun etika supporter juga dibutuhkan untuk

menjaga prilaku. Pentingnya bukan hanya untuk menjaga prilaku terhadap

teman sekelompok, melainkan juga untuk melindungi atau menghindarkan

seseorang dari kemungkinan dampak yang merugikan dari tindakan atau

perilaku keliru dari supporter yang bersangkutan (Wirawan S 2008: hal

136).

Setiap supporter harus memiliki etika dalam mendukung yang

mengatas namakan pembela team kesayangan mereka. Jika dilihat potongan

scene dalam film green street holigans ini, mereka tidak lagi menjaga nama

baik team kesayangan yang mereka idolakan. Namun sebaliknya, mereka

hanya memegang teguh mempertahankan kehormatan firma (kelompok)

mereka dengan berbagai cara. Agar firma mereka dapat di takuti dan di

Page 94: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

77

hargai oleh firma-firma lainnya. Yang dimana permasalahan itu timbul atas

perselisihan antar pribadi. Seperti yang dijelaskan oleh gambar di atas, awal

mula permasalahan terjadi hanya berdasarkan dendam pribadi antara ketua

satu dan ketua pihak lain, yang akhirnya berunjuk kepada permasalahan

antar firma (kelompok).

Hasil analisis berdasarkan objek pada potongan scene diatas dilihat

dari ikon. Menurut Alex Sobur (2003: hal 42) Ikon adalah tanda yang

dicirikan oleh persamaannya dengan objek yang digambarkan. Tanda visual

seperti potongan scene dalam sebuah film adalah ikon, karena tanda yang

ditampilkan mengacu pada persamaanya dengan objek. Potongan gambar

dari scene diatas dapat dilihat dari mulai latar belakang tempatnya, dari dua

kelompok supporter, hingga pada tindakan-tindakan penghinaan dapat

dijadikan suatu ikon karena dilihat dari situasi latar tempatnya menandakan

lokasi itu sepi dari masyarakat yang menyebabkan memberi peluang untuk

kedua kelompok supporter melakukan perkelahian atau keributan (Widodo

2006: hal 81). Visualisasi dua kelompok supporter yang saling menghina

tersebut memperlihatkan berkembangnya prasangka kebencian yang meluas

terhadap suatu sasaran tertentu. Sasaran kebencian ini berkaitan dengan

faktor pencetus, yaitu peristiwa tertentu yang mengawali atau memicu suatu

kerusuhan (Widodo 2006: hal 82).

Menurut Alex Sobur (2003: hal 42) Indeks adalah hubungan

langsung antara sebuah tanda dan objek yang kedua-duanya dihubungkan.

Page 95: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

78

Indeks, merupakan tanda yang hubungan eksistensinya langsung dengan

objeknya. Sebuah indeks dapat dikenali bukan hanya dengan melihat seperti

halnya dalam ikon, tetapi juga perlu dipikirkan hubungan antara dua objek

tersebut. Indeks pada potongan scene tersebut adanya kekesalan yang

diekspresikan oleh salah satu anggota west ham menunjukkan bahwa ada

kekerasan yang timbul disekitar tempat tersebut, karena hinaan dan celaan

terhadap kelompok west ham itulah yang mengakibatkan kemarahan yang

dirasakan oleh salah satu anggota tersebut. Peristiwa penghinaan dengan

perkataan dan tindakan meludahi yang menjadi indeks dalam potongan

scene dua kelompok supporter.

Sedangkan Simbol menurut alex sobur (2003: hal 155) adalah tanda

yang memiliki hubungan dengan objeknya berdasarkan konvensi,

kesepakatan, atau aturan. Ada pula yang menyebut simbol, yang berarti

tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang. Makna

dari suatu simbol ditentukan oleh suatu persetujuan bersama, atau diterima

oleh umum sebagai suatu kebenaran tanda. Simbol yang didapat pada

gambar tersebut menurut peneliti adalah perkataan “kau keparat. kau” yang

dituturkan oleh salah satu anggota west ham menandakan bahwa konflik

kekerasan itu terjadi. Berdasarkan semiotika yang membahas akan simbol-

simbol, perkataan seperti yang diucapkan diatas yang berarti melemparkan

bersama suatu (benda, perbuatan) dikaitkan dengan suatu ide. (Hartoko &

Rahmanto, 1998: hal 133). Simbol tidak dapat disikapi secara isolatif,

Page 96: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

79

terpisah dari hubungan asosiatifnya dengan simbol lainnya. Walaupun

demikian berbeda dengan bunyi, simbol telah memiliki kesatuan bentuk

dan makna.

Peneliti mencoba menganalisis terjadinya simbol kekerasan juga

disebabkan akibat dari masing-masing kelompok yang tidak bisa

memberikan pertahanan ego dalam diri mereka. Tingkat empati yang sudah

tidak digunakan dalam diri mereka terhadap kelompok-kelompok lain.

Masyarakat lain sering menjadi korban atas perilaku dan tidak ke

empatiannya mereka terhadap lingkungan sekitar. Proses yang kacau

seakan-akan membuat supporter sepak bola menjadi suatu kerumunan yang

terpuruk dari segi kemanusiaannya.

Hasil dari analisis berdasarkan klasifikasi interpretan, peneliti dapat

menjabarkan bahwa Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang

menafsirkan berdasarkan pilihan (Sobur 2003: hal 44). Rhame yang ada

pada foto dalam penelitian dilihat dari keseluruhan foto menandakan

terjadinya konflik kekerasan baik kekerasan mental maupun keanarkismean

fisik. Dilihat dari latar belakang permasalahannya yang dimana sorang

holigans akan bertindak kasar apabila dirinya sudah merasakan hal yang

membuat diri dan kelompoknya kesal. Seperti hal nya yang divisualisasikan

pada gambar diatas, tindakan-tindakan yang tidak etis dilakukan seakan itu

adalah tindakan yang wajar untuk seorang musuh. Bagaimana musuh harus

dilihat dengan sebelah mata dan hanya harus mendapatkan hinaan.

Page 97: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

80

Jika dilihat dari dicentsign peneliti menjabarkan bahwa dicentsign

adalah tanda sesuai dengan kenyataan yang ada. Dicentsign pada foto diatas

menurut peneliti merupakan suatu pamandangan yang sangat memalukan

kenyataan bahwa nama persepak bolaan dunia hanya dirusak oleh para

kelompok-kelompok holigans yang pada dasarnya holigans ini adalah

supporter dari team yang mereka idolakan. Keanarkismean yang terjadi

ditempat umum membuat dan mencoreng nama baik suporter sepak bola.

Yang pada akhirnya banyak masyarakat yang membenarkan hal itu, bahwa

suporter sepak bola hanya segelincir kerumunan yang bisanya hanya

membuat keanarkismean dan perusakan atas segala hal. Peneliti

mendapatkan argument atas apa yang telah divisualisasikan dari gambar

tersebut. Dua belah pihak yang memicu keanarkismean karena didasari atas

hilangnya rasa empati dari masing-masing kelompok.

4.3.2 Analisis Scenes 2

Frame 2-1 menit 00:02:19 Frame 2-2 menit: 00:02:20

Gambar 4.0.11 Bagian Scenes 2

Page 98: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

81

Frame 2-1 : bovver mengayunkan kepala musuhnya kearah tiang pipa air

Frame 2-2 : bovver memukuli dan membuli salah satu anggota tothenham sampai

babak belur

Anarkisme (sign)

Anggota tothenham (Object) Tindak anarkisme ditunjukkan

oleh supporter dengan

perkelahian dan pengerusakan

(Intepretant)

Page 99: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

82

Table 4.0.2 Pembagian Tanda Scenes 2

Sign Qualisign Seorang pemuda yang menganiaya lawan yang sudah babak

belur tidak sanggup melawan.

Sinsign Latar yang gelap menandakan hari sudah malam dan lokasi

yang sepi

Legisign Memukuli seseorang hingga babak belur melanggar hak asasi

Object Ikon Dua orang pemuda yang berkelahi

Indeks Tangan yang memegangi kepala bagian belakang

Simbol Raut wajah kedua pemuda

Interpr

etan

Rheme Dilihat dari keseluruhan gambar yang menandakan terjadinya

tindak anarkisme

Dicent Pemuda yang dihajar hingga tidak berdaya

Argument Seorang pemuda yang terus menikam lawan yang sudah tidak

dapat melawan sama dengan penganiayaan.

Dari gambar di atas tanda-tanda non verbal yang didapatkan berupa

warna pada latar, dua supporter, gesture tangan yang meregas kepala bagian

belakang, raut wajah yang penuh dengan amarah, raut wajah korban yang

sudah tidak sanggup memberikan perlawanan. Teknis pengambilan gambar

yang diambil pada scene ini adalah medium close up. Teknik medium shot

untuk menjelaskan hubungan antarpersonal, hubungan antara satu dengan

yang lainnya.

Page 100: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

83

Pada gambar diatas jika dilihat berdasarkan klasifikasi sign,

menurut peneliti mendapatkan beberapa tindak keanarkismean yang

dilakukan seorang pemuda west ham terhadap pemuda totthenham. Dilihat

dari warna latar yang terlihat gelap menandakan bahwa hari sudah malam,

menandakan lokasi yang sepi dari masyarakat. Perkelahian yang melibatkan

dua kelompok supporter ini mengakibatkan salah seorang anggota

totthenham terluka parah dan tak sanggup untuk melakukan perlawanan.

Perkembangan pola pikir kepemudaan berkembang melalui

masyarakat disekitarnya. Perilaku yang digambarkan diatas menandakan

bagaimana pola pikir yang sudah keliru. Mereka memukuli orang hingga

babak belur seperti orang yang kesetanan tanpa memikirkan dampak apa

pun, hal ini merupakan perbuatan yang melanggar hak asasi manusia. Yang

mereka fikirkan hanyalah martabat dan harga diri firma (kelompok).

Keterlibatan pemuda di dalam kelompok supporter adalah bagian bentuk

dari fanatisme supporter dimana dalam komunitas memiliki sebuah ikatan

dan integritas yang kuat. Pada umumnya mereka melakukan pembelaan

pada klub secara berkelompok dengan mengesampingkan kesalahan atau

kualitas klub yang merupakan wujud adanya collective consciousness

(kesadaran kolektif) pada komunitas supporter. Maka tidak jarang ada hal

yang menyulut amarah dan memancing emosi supporter tidak jarang

melakukan aksi diluar akal sehat. Dapat dikatakan kelompok ini menjadi

Page 101: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

84

begitu ekstream tatkala dihadapi pada konflik yang mereka tidak bisa

terima.

Pada umumnya permasalahan anarkisme pemuda dalam konteks

supporter sepakbola sebagian besar didominasi oleh faktor fanatisme. Hal

ini seringkali dimaknai anak muda sebagai cara pandang hidup yang

bersifat sesaat. Parsons (1942, 1943), menyatakan bahwa anak muda

merupakan kategori social yang muncul bersama perubahan peran keluarga

yang tumbuh dari perkembangan kapitalisme. Kemunculan orang dewasa di

dalam struktur kapitalis membuat terjadinya suatu diskontinuitas antara

keluarga dan masyarakat (Wirawan S 2008: hal 8). Masa transisi inilah

yang terkadang sering disalah artikan oleh para kaum muda. Posisi sosial

dimana pada masa ini anak muda berada di antara anak-anak yang masih

bergantung pada orang-orang dewasa.

Dari gambar yang divisualisasikan diatas peneliti mengklasifikasikan

tindakan anarkisme berdasarkan object nya, yang meliputi icon, indeks, dan

symbol yang terdapat pada gambar tersebut. Pada gambar tersebut terdapat

icon yang menandakan dimana terdapat dua orang dewasa yang sedang

berkelahi. Reaksi yang digambarkan pada pria berjaket hitam itu

menjelaskan kebrutalannya terhadap seorang musuh. Bagaimana dia

memukuli musuhnya seperti orang yang benar-benar kehilangan kendalai.

Pada sisi indeks nya pada gambar tersebut bagaimana peria yang

menggunakan jaket hitam itu memegang kepala bagian belakang musuhnya

Page 102: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

85

yang menandakan, dalam posisi seperti ini apa pun bisa dia lakukan, bukan

hanya membuat musuhnya terluka dia pun bisa membunuhnya. Dengan

memegang kepala musuhnya pria berjaket hitam itu menghantam kepalanya

ke tiang saluran air. Dengan raut wajah yang begitu penuh dengan amarah

menurut peneliti ini adalah bagian dari symbol yang terdapat pada gambar

tersebut.

Ekspresi wajah manusia juga dapat bersifat sadar dan tak sadar. Jenis

ekspresi sadar pada efeknya merupakan jenis sinyal khusus. Pada tahun

1963, ahli psikologi Paul Ekman mendirikan Human Interaction Laboratory

di jurusan Psikiatri, University of California, San Fransisco, yang bertujuan

mempelajari sinyal wajah (Marcel Danesi 2004: hal 69-70). Pada efeknya,

ekspresi wajah adalah penanda tak sadar universal yang menciptakan tanda

wajah terhibur, marah, terkejut, dan sedih.

Berdasarkan Alex Sobur ( 2003: hal 44) Hasil dari analisis

berdasarkan klasifikasi interpretan, peneliti dapat menjabarkan bahwa

Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan

pilihan. Rhame yang ada pada foto dalam penelitian dilihat dari keseluruhan

foto menandakan terjadinya konflik kekerasan/keanarkismean yang

dilakukan secara berutal. Dilihat dari latar belakang permasalahannya yang

dimana seorang holigans akan bertindak kasar apabila dirinya sudah

merasakan hal yang membuat diri dan kelompoknya kesal. Seperti hal nya

yang divisualisasikan pada gambar diatas, tindakan yang tidak etis

Page 103: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

86

dilakukan seakan itu adalah tindakan yang wajar untuk seorang musuh.

Bagaimana musuh harus dilihat dengan sebelah mata dan hanya harus

mendapatkan hinaan.

Jika dilihat dari dicentsign peneliti menjabarkan bahwa dicentsign

adalah tanda sesuai dengan kenyataan yang ada. Dicentsign pada foto diatas

menurut peneliti merupakan suatu pamandangan yang sangat memilukan

melihat seseorang yang sudah tidak bisa melawan tetapi terus menerus

diberi hantaman di wajahnya. Keanarkismean yang terjadi ditempat umum

membuat dan mencoreng nama baik suporter sepak bola. Yang pada

akhirnya banyak masyarakat yang membenarkan hal itu, bahwa suporter

sepak bola hanya segelincir kerumunan yang bisanya hanya membuat

keanarkismean dan perusakan atas segala hal. Peneliti mendapatkan

argument atas apa yang telah divisualisasikan dari gambar tersebut.

Keanarkismean karena didasari atas hilangnya rasa empati dari masing-

masing individu mau pun kelompok. Suporter sepakbola tidak pernah lepas

dari stigma negatif. Dalam hal ini kita bisa melihat suporter sepakbola yang

yang telah mendapat lebel dari masyarakat atas segala perilaku negatif yang

pernah mereka lakukan seperti tindak kekerasan, tindak anarkis

menyanyikan lagu yang bernuansa rasis dan provokatif, dan hal lainnya

dimana pada akhirnya suatu kelompok suporter sepakbola mendapatkan

lebel sebagai kelompok suporter yang anarkis.

Page 104: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

87

4.3.3 Analisis Scenes 3

Frame 3-1-menit: 00:29:40 Frame 3-2-menit: 00:29:55

Gambar 4.0.12 Bagian Scenes 3

Frame 3-1 : Tiga orang kelompok chelsea menyerang Matt

seorang touris yang berasal dari Amerika dengan

berkata “Pernah mendengar seringai Chelsea?”

Frame 3-2 : Tiga orang holigans ini menyumpal mulut Matt

dengan menggunakan kartu kredit dengan berkata

“katakan pada GSE agar tidak begitu ceroboh”.

Page 105: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

88

Penyerangan (sign)

Touris (Object) Matt sebagai touris diserang

kelompok Chelsea dan mulutnya

disumpal dengan kartu kredit

(Intepretant)

Table 4.0.3 Pembagian Tanda Scenes 3

Sign Qualisign Tiga orang supporter chelsea yang menyerang matt sebagai

touris

Sinsign Latar yang menunjukkan tempat yang berada dibalik

bangunan yang sepi, dan kartu kredit yang digunakan sebagai

penyumpal mulut touris.

Legisign Menarik matt kepojok bangunan.

Object Ikon Tiga orang suporter chelsea dan satu touris dari Amerika.

Indeks Laki-laki yang menggunakan jaket hitam dan tutup kepala

yang memegangi matt.

Simbol Ekspresi wajah matt yang ketakutan dan kesakitan.

Interpr

etan

Rheme Dilihat dari keseluruhan gambar yang menandakan terjadinya

tindak anarkisme.

Dicent Touris yang diserang oleh suporter chelsea.

Argument Perilaku penyumpalan mulut matt dengan kartu kredit

menunjukkan tindakan anarkis.

Page 106: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

89

Dari gambar di atas tanda-tanda non verbal yang didapatkan berupa

warna pada latar, tiga supporter, gesture tangan yang memegangi turis, raut

wajah korban yang takut dan kesakitan. Teknis pengambilan gambar yang

diambil pada scene ini adalah medium shot dan close up. Ardiansyah pada

tahun 2005 menjelaskan bahwa teknik medium shot menjelaskan hubungan

antarpersonal, hubungan antara satu dengan yang lainnya, sedangkan teknik

close up menjelaskan bagaimana ekspresi.

Pesan sign dari film ini ditunjukkan dengan beberapa bentuk. Pesan

yang tak berkode yang pertama adalah gambar lelaki yang berjaket biru

dongker sebelah kanan gambar yang sedang menatap turis yang yang

sedang dipegangi oleh temannya. Sikap pergerakan dari ketiga laki-laki ini

seakan saling memberi kode terhadap teman-temannya. Sedangkan ekspresi

wajah laki-laki berjaket hitam yang pas berada ditengah memperlihatkan

senyum lebar ekspresi kebahagiaan kearah turis tersebut. Ketiga lelaki pada

gambar menggunakan pakaian yang casual, meperlihatkan ke

holiganismean mereka. Pada potongan gambar lelaki berjaket hitam terlihat

sedang memegangi turis yang terlihat memberi perlawanan. Laki-laki

berjaket hitam dan coklat tua terlihat mengenakan penutup kepala

sedangkan laki-laki berjaket biru dongker memiliki kepala yang botak.

Background pada scene ini lebih didominasi oleh situasi yang sepi dari

masyarakat.

Page 107: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

90

Adegan dimana tiga supporter Chelsea yang menyerang matt, dilihat

dari cara geraknya dapat memahami maksud dan tujuan. Seorang berbadan

tinggi besar menggunakan jaket tebal berwarna gelap dan penutup kepala

dapat menandakan bahwa dia kuat, memiliki keberanian untuk memberi

ancaman kepada orang yang membuat dirinya merasa terusik atau

terganggu. Dan seorang yang berkepala tanpa rambut yang menggunakan

jaket berwarna biru dengan melipat lengan didadanya, menandakan bahwa

ingin melihat sebatas mana perlawanan korban terhadap tindakan yang

diperbuat, memiliki rasa meremehkan kemampuan orang yang mendapat

tekanan. Sedangkan lelaki yang berbadan tinggi, berkulit hitam,

menggunakan jaket coklat, dan penutup kepala di adegan ini menjelaskan,

seorang kulit hitam merupakan orang yang tidak bisa dianggap remeh,

memiliki sifat yang keras dan mudah emosional, dan dapat memberi

ancaman kepada siapa saja yang membuat dirinya merasa kesal (Marcel

Danesi 2004: hal 292-297).

Dilihat dari sisi teori semiotika bahwa tubuh adalah sumber utama

signifikasi, dan sarana untuk memahami hubungan antara alam dan budaya

dalam kehidupan manusia. Ekspresi wajah yang bersifat universal dan

lintas budaya serta diprogram pada diri kita oleh alam senantiasa diubah

menjadi bentuk penandaan dalam cara-cara yang spesifik menurut budaya.

Marcel Danesi (2004: hal 292-297) kita menggunakan tubuh, wajah,

tangan, dan bagian tubuh lainnya untuk merepresentasikan dan

Page 108: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

91

mengkomunikasikan maksud, peran, kesan, kebutuhan, dan seterusnya. Jika

dilihat dari sisi keilmuan berdasarkan pandangan psikologi kerumunan,

prilaku seperti ini terjadi karena timbulnya kekesalanan atau tekanan sosial,

yaitu kondisi karena sejumlah besar anggota dan adegan ini pun

menggambarkan, berkembangnya prasangka kebencian yang meluas

terhadap suatu sasaran tertentu. Setiap komunikasi mempunyai efek yang

dirasakan oleh satu orang atau keduanya (Walgito 2006: hal 84-85).

Secara object potongan gambar pada scene ini tiga laki-laki

menggambarkan sebagai pelaku keanarkisan yang dilakukan kepada

seorang turis. Tiga laki-laki ini memiliki badan yang terlihat kuat dan

menyeramkan. Penggunaan tiga laki-laki ini menunjukkan pembuat film

ingin menceritakan bagaimana perilaku holigans di Negara mereka. Secara

pemikiran peneliti melihat bahwa tiga laki-laki sebagai pelaku tindak

kekerasan dalam film tersebut merupakan ikon berkode yang berarti laki-

laki sebagai holigans yang kuat dan terkadang membuat kerusuhan didalam

lingkup masyarakat. Kekuatan dan keanarkisan supporter sepak bola

digambarkan pada film.

Dilihat berdasarkan warna pakaian mereka dapat di jelaskan bahwa

laki-laiki berpakaian jaket berwarna hitam memiliki kepribadian yang

misterius, memiliki pendirian yang teguh, dan tidak suka membuang waktu

dan selalu serius dalam melakukan sesuatu. Warna coklat menandakan

kepribadian seseorang yang mencintai hal klasik, setia, dan dikenal sebagai

Page 109: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

92

pribadi yang memegang teguh prinsip yang diyakininya. Warna biru sosok

yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dan dikenal sebagai orang

yang serius, memegang teguh aturan, dan bisa diandalkan

(http//www.fitiline.com/perilaku-seseorang-berdasarkan-warna-pakaian.

Diakses pada 2014-18-02). Jika di hubungkan dengan potongan gambar

diatas dari cara memilih warna pakaian yang mereka kenakan merupakan

petanda seperti warna hitam menandakan dirinya berpegang teguh dengan

perilaku hooliganisme yang ada pada dirinya. Warna coklat menandakan

bahwa dirinya setia terhadap team kesayangannya, dia akan memberi

ancaman kepada siapa pun yang mencoba meremehkan kesetiaanya.

Sedangkan, warna biru tua menandakan bahwa dirinya memiliki

kepercayaan diri yang tinggi, dan dikenal sebagai orang yang serius,

memegang teguh aturan yang telah diperintahkan oleh ketuanya.

Pada pengklasifikasian intepretan pada gambar tersebut peneliti

melihat lelaki yang terlihat kuat dan menakutkan dengan memperlihatkan

perilaku kasar terhadap touris tersebut. Menginterpretasikan makna

kekerasan dan kebrutalan para supporter Chelsea terhadap siapa pun dan

dimana pun. Seperti yang ada pada gambar, kelompok supporter Chelsea

yang menyerang touris yang berasal dari Amerika. Repsersentasi

keanarkisan supporter sepakbola pada potongan gambar scene terlihat pada

ketiga supporter Chelsea tersebut. Tiga lelaki dalam adegan ini

digambarkan memiliki kekuatan yang lebih untuk melukai siapa pun.

Page 110: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

93

Bentuk tindak anarkisme tergambar pada bagian dimana tiga lelaki tersebut

membentak dan menyumpal mulut touris dengan kartu kredit.

Pembuat film bebas memanfaatkan kepribadian pemain sebagai

daya Tarik untuk mengambil perhatian penonton. Dengan adegan seperti ini

dengan secara tidak langsung menceritakan bagaimana perilaku buruk,

perilaku anarkis sebuah supporter atau holigans kepada masyarakat luas. Ini

lah yang membuat lebel holigans dipandang negatif.

4.3.4 Analisis Scenes 4

Frame 4-1 menit: 00:30:50 Frame 4-2 menit: 00:31:33

Frame 4-3 menit: 00: 34:14

Gambar 4.0.13 Bagian Scenes 4

Page 111: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

94

Frame 4-1 : Seorang anggota Chelsea melempar batu dan

mengenai kaca mobil Dave.

Frame 4-2 : Matt tersungkur akibat di pukul oleh salah satu

anggota Chelsea

Frame 4-3 : Kerumunan west ham yang datang membantu teman-

temannya yang diserang oleh supporter Chelsea.

Bentrok (sign)

Suporter (Object) Tempat sepi biasa dijadikan

dua kelompok suporter

sepakbola yang melakukan

perkelahian (Interpretan)

Page 112: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

95

Table 4.0.4 Pembagian Tanda Scenes 4

Sign Qualisign Dua kelompok suporter sepak bola chelsea dan West ham

united yang berkelahi.

Sinsign Wajah pria berjaket biru yang memar terluka

Legisign Bentrokan suporter sepakbola yang meresahkan masyarakat

Object Ikon Lima orang suporter yang sedang berkelahi

Indeks Ekspresi wajah pria bertopi dan gestur lengan yang

menggengam.

Simbol Ekspresi wajah pria berkepala botak, dan pria berjaket biru

yang terpental menerima pukulan

Interpr

etan

Rheme Dua kelompok suporter sepakbola yang berada disuatu tempat

yang sepi

Dicent Tempat sepi yang dijadikan lokasi bertemunya dua kelompok

suporter sepakbola

Argument Lokasi yang jauh dari keramaian masyarakat dijadikan tempat

bertemunya dua kelompok suporter sepakbola untuk beradu

kekerasan

Dari gambar di atas tanda-tanda non verbal yang didapatkan berupa

eksprsi wajah pria berkepala botak, ekspresi wajah pria bertopi, gesture

lengan pria bertopi, ekspresi pria berjaket biru, latar lokasi, dan ekspresi

wajah pria yang berada paling belakang pada gambar.Teknis pengambilan

gambar yang diambil pada scene ini adalah medium shot, high angel dan

low close up. Teknik medium shot untuk menjelaskan hubungan

antarpersonal, hubungan antara satu dengan yang lainnya, high angel untuk

menjelaskan tindak keanarkisan yang terjadi di sekitar lokasi, sedangkan

Page 113: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

96

low angel untuk menjelaskan tindakan apa yang dilakukan oleh supporter

tersebut (Ardiansyah 2005). Sedangkan teknik close up memberi penjelasan

pada pesan keanarkisan yang sengaja di visualisasikan pada seoarang

anggota baru klub west ham yang sedang dipukul.

Pada potongan gambar diatas jika dilihat berdasarkan qualisgn.

Qualisign yang ada pada gambar diatas divisualisasikan dua kelompok

supporter Chelsea dan west ham united melakukan tindak keanarkisan.

Dalam pengertiannya suatu kekerasan dapat timbul dan terjadi dikarenakan

berkembangnya kebencian yang meluas terhadap suatu sasaran tertentu.

Sasaran kebencian ini berkaitan dengan faktor pencetus, yaitu peristiwa

tertentu yang mengawali atau memicu suatu kerusuhan (Walgito 2006: hal

96). Dendam pribadi dan dendam antar kelompok dapat memicu

perkelahian diantara dua belah kubu. Menurut Bimo Walgito pada tahun

2006 berdasarkan psikologi, dijelaskan bagaimana kelompok lain akan

dengan sengaja menghilangkan rasa empati mereka terhadap kelompok

lainnya, dengan tujuan dimana mereka ingin mempertahankan harga diri

dari masing-masing kelompok.

Hambatan psikologis pada potongan gambar diatas, menurut

peneliti yaitu mengenai kepentingan (interest), prasangka (prejudice), dan

steorotip (stereotype). Disebut sebagai hambatan psikologis karena

hambatan-hambatan tersebut merupakan unsur-unsur dari kegiatan psikis

manusia (Walgito 2006: hal 97). Selain itu dilatar belakangi juga dengan

Page 114: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

97

adanya konflik atas pertandingan Chelsea berlaga melawan west ham

united yang baru saja selesai. Para masing-masing supporter kedua belah

pihak saling beradu ego yang didasari harga diri firma mereka. Kurang

mampunya mereka untuk mengendalikan ego masing-masing berimbas

kepada keseluruhan anggota dan masyarakat yang merasakan keresahan

atas perilaku anarkis yang dilakukan oleh supporter-suporter tersebut.

Alex Sobur (2003: hal 41 ) menjelaskan Sinsign adalah eksistensi

aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda. Tanda yang merupakan

tanda atas dasar tampilan dalam kenyataan. Sinsign yang ada pada gambar

peristiwa bentrok tersebut dilihat dari latar tempatnya, yang menunjukkan

setting an, tempat yang terlihat sepi dan jauh dari pihak keamanan yang

ketat. Dalam kompleksitas dari penggambaran visual yang harifah hingga

simbol-simbol yang paling abstrak dan arbitrer serta metafora. Menurut

Alex Sobur (2003) Metafora visual sering menyinggung objek-objek dan

simbol-simbol dunia nyata serta mengonotasikan makna-makna sosial dan

budaya. Pada tataran gambar bergerak, kode-kode gambar dapat di

internalisasikan sebagai bentuk representasi mental.

Wajah pria berjaket biru yang memiliki luka memar menandakan

kejadian yang sebenarnya sedang terjadi. Luka memar terjadi akibat

pukulan, maka luka memar tersebut menandakan ada suatu peristiwa

keanarkismean yang sedang terjadi di antara dua kelompok suporter

sepakbola.

Page 115: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

98

Dilihat berdasarkan Legisign. Legisign adalah norma yang dikandung

oleh tanda. Tanda-tanda lalu lintas merupakan legisigns. Hal itu juga dapat

dikatakan dari gerakan isyarat tradisonal, seperti mengangguk yang berarti

“ya”, mengerutkan alis, cara berjabat tangan (Sobur 2003: hal 41). Legisign

yang ada pada foto tersebut menunjukkan bahwa tindak keanarkisan di

lingkup suporter merupakan tindakan yang tidak etis, tindakan seperti itu

mengakibatkan tercorengnya nama suporter sepakbola dipandangan

masyarakat. Sebagai seorang supporter sepak bola pun etika supporter juga

dibutuhkan untuk menjaga prilaku. Pentingnya bukan hanya untuk menjaga

prilaku terhadap teman sekelompok, melainkan juga untuk melindungi atau

menghindarkan seseorang dari kemungkinan dampak yang merugikan dari

tindakan atau perilaku keliru dari supporter yang bersangkutan (Wirawan S

2008: hal 136). Tindakan perovokator dalam suatu kerumunan seperti ini

menjadi masalah besar, tingkat emosional suporter yang mudah berapi-api

disalah gunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengadu

satu dengan yang lainnya. Pesan adegan disini ialah lebih difokuskan

kepada seseorang anggota baru west ham united yang dipukul oleh pihak

lawan, dan bukti visualisasi kekerasan pada adegan ini terlihat pada

seoarang suporter west ham united yang memakai jaket biru yang telah

babak belur akibat dipukul oleh pihak lawan.

Hasil analisis berdasarkan objek pada potongan scene diatas dilihat

dari ikon. Ikon adalah tanda yang dicirikan oleh persamaannya dengan

Page 116: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

99

objek yang digambarkan. Tanda visual seperti potongan scene dalam

sebuah film adalah ikon, karena tanda yang ditampilkan mengacu pada

persamaanya dengan objek.

Potongan gambar dari scene diatas dapat dilihat dari mulai latar

belakang tempatnya, dari dua kelompok supporter, hingga pada tindakan-

tindakan perkelahian dapat dijadikan suatu ikon karena dilihat dari situasi

latar tempatnya menandakan lokasi itu sepi dari masyarakat yang

menyebabkan memberi peluang untuk kedua kelompok supporter

melakukan perkelahian atau keributan. Visualisasi dua kelompok supporter

yang saling berkelahi tersebut memperlihatkan berkembangnya prasangka

kebencian yang meluas terhadap suatu sasaran tertentu. Sasaran kebencian

ini berkaitan dengan faktor pencetus, yaitu peristiwa tertentu yang

mengawali atau memicu suatu kerusuhan (Widodo 2006: hal 82).

Indeks pada potongan scene tersebut adanya kekesalan yang

diekspresikan oleh salah satu anggota west ham yang menggenggam

tangannya untuk memukul menunjukkan bahwa ada kekerasan yang timbul

di tempat tersebut, karena ego dari para supporter yang begitu tinggi yang

mengakibatkan perkelahian itu terjadi. Sedangkan, makna dari suatu simbol

ditentukan oleh suatu persetujuan bersama, atau diterima oleh umum

sebagai suatu kebenaran tanda. Simbol yang didapat pada gambar tersebut

menurut peneliti adalah ekspresi wajah bahagia dan penggambaran seorang

anggota west ham yang tersungkur akibat pukulan yang diberikan oleh

Page 117: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

100

lawannya, menandakan bahwa konflik kekerasan itu terjadi. Simbol tidak

dapat disikapi secara isolatif, terpisah dari hubungan asosiatifnya dengan

simbol lainnya.

Walaupun demikian berbeda dengan bunyi, simbol telah memiliki

kesatuan bentuk dan makna. Peneliti pun mendapatkan simbol-simbol yang

menjelaskan bahwa tindak keanarkismean itu terjadi. Dari eksprsi wajah

pria berkepala botak, ekspresi wajah pria bertopi, gesture lengan pria

bertopi, ekspresi pria berjaket biru, latar lokasi, dan ekspresi wajah pria

yang berada paling belakang pada gambar, itu semua dapat menandakan

bagaimana tindak keanarkisan.

Dalam konteks komunikasi non verbal, Argyle menyebutkan, postur,

ekspresi wajah seringkali terkait dengan sikap interpersonal: bersahabat,

bermusuhan, superioritas atau inferiroritas yang semuanya bisa ditunjukan

lewat postur dan ekspresi (John Fiske 2006: hal 70). Pada gambar diatas

terlihat gesture tubuh pada supporter west ham yang akan memukul pria

berbaju hitam, pria tersebut menunjukkan sikap bermusuhan. Meskipun

kedekatannya berada dalam jarak lingkar 3 kaki, dimana dijelaskan oleh

Argyle bahwa kedekatan dalam jarak lingkar 3 kaki merupakan suatu

hubungan relasi intim, namun dalam foto diatas tidak memperlihatkan

sebuah keintiman dalam suatu relasi atau hubungan melainkan

melambangkan sikap bermusuhan. Pada gambar diatas peneliti dapat

Page 118: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

101

mengatakan bahwa dari luka yang ada di wajah pria berjaket biru

menandakan tindak kekerasan yang tejadi.

4.3.5 Analisis Scenes 5

Frame 5-1 menit: 01:11:50 Frame 5-2 menit: 01:12:00

Gambar 4.0.14 Bagian scenes 5

Frame 5-1 : Pete dan teman-temannya melakukan pengeroyokan terhadap

Matt. Kakak Pete yang ada disitu melerai perkelahian karena hanya

kesalah pahaman dengan perkataan “Kakak Pete: kau tahu apa

yang kau lakukan? Pete: Dia menyamar!”

Frame 5-2 : Matt yang memiliki luka diwajahnya berkata “itu hanya buku

harian”

Page 119: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

102

Kekerasan (Sign)

Bar (object) Tingkat agresif seseorang dapat

terpengaruh atas alkohol yang

dikonsumsi (Interpretant).

Table 4.0.5 Pembagian Tanda Scenes 5

Sign Qualisign Matt yang di pukuli oleh bovver dan pete

Sinsign Ekspresi wajah matt yang jatuh ke lantai

Legisign Pemukulan berdasarkan kesalah pahaman antar anggota

Object Ikon Anggota west ham berdiri yang sedang menghakimi Matt

yang berbaring di lantai

Indeks Ekspresi shock yang diperlihatkan dengan gerak lengan

Simbol Wajah matt yang terluka hingga berdarah

Interpr

etan

Rheme Berdasarkan permasalahan antara matt dan teman

kelompoknya

Dicent Pemukulan yang dilakukan didalam BAR

Argument Perkataan matt yang menjelaskan bahwa itu hanya sebuah

buku harian.

Page 120: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

103

Dari gambar di atas divisualisasikan matt yang dipukuli oleh pete

dan bovver dikarenakan kesalah pahaman yang disebabkan tulisan jurnal

yang dibuat oleh matt, hal itu membuat pete dan bovver kecewa dan marah.

Matt dipukuli oleh bovver dan pete dikarenakan bovver dan pete yang

mencurigai matt adalah seorang jurnalis/wartawan media.

Dari gambar di atas terdapat tanda-tanda non verbal yang berupa

eksprsi wajah matt, gesture lengan matt, dan latar lokasi. Teknis

pengambilan gambar yang diambil pada scene ini adalah Medium shot dan

High angel. Teknik medium shot untuk menjelaskan hubungan

antarpersonal, hubungan antara satu dengan yang lainnya (Ardiansyah

2005) sedangkan teknik close up menggunakan high angel. Biasanya dalam

penggambilan gambar menggunakan high angel ingin menunjukkan bahwa

objek dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta menurut Selby dan

Cowdery (2007: hal 6) pengambilan gambar menggunakan high angel

menceritakan adanya dominasi dan perbedaan kekuasaan. Hal ini dapat

dilihat dari gambar pria yang tergeletak dilantai.

Alex Sobur (2003: hal 41 ) menjelaskan Sinsign adalah eksistensi

aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda. Tanda yang merupakan

tanda atas dasar tampilan dalam kenyataan. Sinsign yang ada pada gambar

peristiwa pemukulan tersebut dilihat dari latar tempatnya, yang

menunjukkan setting an, latar tempat terjadinya, menjadi petanda bahwa

bar merupakan tempat dimana orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.

Page 121: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

104

Tindakan agresi seperti diatas merupakan akibat penyalahgunaan zat atau

alkohol dan riwayat prilaku kriminal lebih jauh lebih kuat terkait dengan

kriminalitas yang disertai kekerasan (Walgito 2006: hal 95).

Dalam kompleksitas dari penggambaran visual yang harifah hingga

simbol-simbol yang paling abstrak dan arbitrer serta metafora. Menurut

Alex Sobur (2003) Metafora visual sering menyinggung objek-objek dan

simbol-simbol dunia nyata serta mengonotasikan makna-makna sosial dan

budaya. Pada tataran gambar bergerak, kode-kode gambar dapat di

internalisasikan sebagai bentuk representasi mental.

Dilihat berdasarkan Legisign. Legisign adalah norma yang

dikandung oleh tanda. Tanda-tanda lalu lintas merupakan legisigns. Hal itu

juga dapat dikatakan dari gerakan isyarat tradisonal, seperti mengangguk

yang berarti “ya”, mengerutkan alis, cara berjabat tangan (Sobur 2003: hal

41). Legesign pada gambar diatas adalah bagaimana matt yang di pukuli

hingga mengeluarkan darah tanpa membicarakan atau mencari tahu

kebenaran atas prasangka buruk. Yang sebaliknya pete dan bovver

menghakimi matt dengan berutal. Machieavelli (2006: hal 95) pernah

mengatakan bahwa, kekerasan menjadi absah untuk mempertahankan

ancaman dan dapat dipraktekkan oleh penguasa. Kecintaan yang lebih

adalah faktor dari semua ini. Kekhasan untuk menggambarkan manusia

dalam persepektif cinta memberikan kesan filosofi yang mendalam bahwa

kehidupan seni mencintai (the art of loving) (Walgito 2006: hal 95). Maka

Page 122: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

105

dengan cinta manusia berubah dengan sadis, ambisius, dan bahkan

mematikan.

Ikon yang terdapat pada potongan gambar diatas adalah anggota

west ham berdiri yang sedang menghakimi Matt yang berbaring di lantai

yang berada didalam sebuah bar. Sedangkan indeks yang terdapat pada

gambar diatas adalah ekspresi shock yang di gambarkan oleh wajah matt,

dan ekspresi wajah kesal para anggota lainnya. Gerak tangan matt yang

mengusap/membersihkan luka di wajahnya pun merupakan indeks yang

terdapat didalamnya. Simbol yang didapatkan dari potongan gambar diatas

adalah kata-kata anggota lain yang menuduh matt adalah seorang wartawan

media, dan sedangkan matt mengakuinya bahwa itu semua hanya sebuah

buku harian. Berdasarkan simbol tersebut, peneliti dapat menjabarkan

bahwa tindak salah paham seperti ini didalam suporter sepakbola dapat

mengakibatkan akibat yang amat sangat fatal. Keanarkismean mereka bisa

keluar dimana dan kapan saja.

Perilaku yang digambarkan pada scene diatas menurut faktor

psikologis menurut Sigmund Freud (2006: hal 94) dalam diri manusia ada

naluri kematian yang ia sebut pula thanatos yaitu energy yang bertujua

untuk perusak. Agresi terutama berakar dalam naluri kematian yang

diarahkan bukan ke dalam diri sendiri melainkan diarahkan pada orang lain.

Dan jika dilihat dari faktor situasionalnya termasuk dalam faktor ini antara

lain adalah rasa kecewa, kesal, marah dan ia tidak tahu bagaimana cara

Page 123: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

106

semestinya untuk mengungkapkan perasan-perasaan itu, maka ia

melampiaskan dengan perilaku agresif.

Dalam hal ini dapat menimbulkan kategorisasi prasangka ingroup

dan outgroup. Apabila ada kategorisasi kita (us) dan mereka (them), maka

akan menimbulkan ingroup dan outgroup. Seseorang dalam suatu kelompok

merasa dirinya sebagai ingroup dan orang lain dalam kelompok lain

sebagai outgroup. Ada beberapa dampak yang akan timbul dalam kategori

ingoup, yaitu: Anggota ingroup mempersepsi anggota ingroup yang lain

lebih mempunyai kesamaan apabila dibandingkan dengan anggota

outgroup. Hal seperti demikianlah yang sering disebut similarity effect.

Jadi, keadaan ingroup mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan

outgroup. Hal diatas dapat menimbulkan prasangka satu dengan yang lain.

Tidak jarang terjadi prasangka antara satu kelompok dengan kelompok

yang lain (Walgito 2006: hal 96).

Page 124: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

107

4.3.6 Analisis Scenes 6

Frame 6-1 menit: 01:18:13

Gambar 4.0.15 Bagian scenes 6

Frame 6-1 : Tommy Hacher yang mendatangi Bar markas West Ham

United untuk menemui Steve Dunham untuk membalas

dendam atas kematian anaknya. Tommy mencekik dan

menusuk leher Steve Dunham dengan pecahan botol

Page 125: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

108

Dendam(Sign)

Mencekik dan menusuk (Object) Dendam antar kedua ketua yang

menimbulkan rasa ingin membunuh

(Interpretan)

Table 4.0.6 Pembagian Tanda Scenes 6

Sign

Qualisign Tom yang mencekik steve dunham dengan emosi

Sinsign Adegan tom yang mencekik tom sebagai tanda pembalas

dendam

Legisign Tanda mencekik adalah sebagai representasi bahwa Tom

menginginkan Steve dunham mati

Object Ikon Tom dan steve yang berselisih didalam bar

Indeks Tangan Tom yang mencekik leher steve

Simbol Ekspresi tom yang menginginkan steve dunham mati

Interpr

etan

Rheme Tom dendam atas kematian anaknya

Dicent Mencekik leher seseorang dapat mengakibatkan kematian

Argument Steve dunham seorang ketua lama west ham yang membunuh

anak Tom. Tom yang ingin membunuh steve bahwa Tom

yang menyimpan dendam atas kematian anaknya.

Page 126: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

109

Dari gambar di atas terdapat tanda-tanda non verbal yang berupa

eksprsi wajah Tom, gesture lengan Tom, dan latar lokasi. Teknis

pengambilan gambar yang diambil pada scene ini adalah medium close up.

Teknik medium shot untuk menjelaskan hubungan antarpersonal, hubungan

antara satu dengan yang lainnya di jelaskan pada Ardiansyah tahun 2005.

Qualisign yang ditandakan pada foto diatas adalah cara tom yang

menginginkan rifalnya untuk mati. “kau harus mati steve dunham, aku akan

membalas kematian anakku”, itu kata-kata yang diucapkan tom saat

mencekik leher steve dunham dengan amar yang meluap. Dengan ekspresi

dan nada bicara yang tinggi sebagai qualisign, maka kualitas pada tanda

(amarah/dendam) dapat termanifestasi secara efektif. Sehingga khalayak

beranggapan bahwa sikap amarah dan tindakkan kekerasan itu didasari atas

dendam yang ada dalam diri.

Signsins eksistensi aktual yang menandakan peristiwa ada pada

tanda yaitu dengan perkataan tom yang akan membalaskan dendam

anaknya. Dendam yang tersimpan setelah bertahun-tahun setelah kematian

anaknya tom adalah representasi peristwa yang berhubungan dengan tanda

(dendam).

Legisign atau norma yang dikandung dalam adegan mencekik

adalah sebagai representasi bahwa Tom menginginkan Steve dunham mati.

Scenes ini menekankan bahwa kejadian masalalu merupakan kejadian yang

harus dibayar sampai kapan pun.

Page 127: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

110

Ikon yang terdapat pada adegan ini adalah dua orang ketua firma

yang bertemu di suatu bar, yang menandakan dimana mereka sedang

berkelahi. Reaksi yang digambarkan pada Tom yang mencekik leher steve

dunham menjelaskan kebencian. Koentjoro pada tahun 2009 menjelaskan

bahwa tindakan seperti ini dapat dikatakan dalam kategori perilaku hoestil

aggression yaitu kekerasa yang dipicu akibat dendam dan dilakukan dengan

tujuan akhir memang melukai musuh.

Pada sisi indeks nya pada gambar tersebut bagaimana Tom yang

mencekik steve dunham yang menandakan, dalam posisi seperti ini apa pun

bisa dia lakukan, bukan hanya membuat musuhnya terluka dia pun bisa

membunuhnya. Symbol yang terdapat pada gambar tersebut adalah tangan

Tom yang mencekik dan menginginkan steve dunham mati menandakan

bahwa dendam lah yang menguasai tindak anarkisme seseoarang. Ekspresi

wajah manusia juga dapat bersifat sadar dan tak sadar. Jenis ekspresi sadar

pada efeknya merupakan jenis sinyal khusus. Pada tahun 1963, ahli

psikologi Paul Ekman mendirikan Human Interaction Laboratory di jurusan

Psikiatri, University of California, San Fransisco, yang bertujuan

mempelajari sinyal wajah (Marcel Danesi 2004: hal 69-70). Pada efeknya,

ekspresi wajah adalah penanda tak sadar universal yang menciptakan tanda

wajah terhibur, marah, terkejut, dan sedih.

Rhame yang dijadikan sebagai tanda untuk memperkuat Intrepetant

adalah tanda tersebut dapat ditafsirkan kedalam beberapa hal. Tanda

Page 128: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

111

tersebut bisa dilihat dengan perilaku supporter sepakbola saat ini, mereka

seakan menjadi kepribadian yang berbeda saat team kesayangan mereka

memiliki dendam dengan team lawannya. Mereka menjadi buas saat

kerumunan mereka digangu. Tidak hanya pada para supporter sepak bola,

bagi masyarakat pun permasalahan dendam merupakan permasalahan yang

sah untuk dimiliki satu dengan yang lain, yang akhirnya menimbulkan

perselisihan antar individu maupun kelompok.

Dicentsign tanda yang sesuai kenyataan muncul sama seperti

Rheme, perilaku supporter sepakbola saat ini, mereka seakan menjadi

kepribadian yang berbeda. Tidak hanya pada para supporter sepak bola,

bagi masyarakat pun permasalahan dendam merupakan permasalahan yang

akhirnya menimbulkan perselisihan antar individu maupun kelompok.

Dendam sebagai tanda dan perilaku seseorang sebagai kenyataan.

Argument, dendam adalah panutan yang sangat amat keliru dan

yang seharusnya tidak dijadikan suatu patokan untuk memiliki prasangka

buruk terhadap seseorang menjadi alasan sebagai tanda Argument. Alasan

ini pula yang mencerminkan bahwa supporter sepakbola Negara lain yang

melakukan perbuatan anarkis karena mereka semua tidak dapat

menghilangkan rasa dendam pada diri masing-masing.

Page 129: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

112

4.3.7 Analisis Scenes 7

Frame 7-1 menit: 00:27:47 Frame 7-2 menit: 00: 28:04

Gambar 4.0.16 Bagian scenes 7

Frame 7-1 : Bovver dengan menggunakan pakai media mendatangi tribun

supporter Brimingham dan melontarkan kata-kata yang tidak etis

dengan maksud menantang untuk berkelahi. “Ayo, kau bajingan”

Frame 7-2 : Bovver yang ditangkap oleh pihak keamanan karena membuat

kerusuhan, mengacungkan jari tengah kepada supporter

Brimingham.

Provokator (Sign)

Jari tengah(object) Mengacungkan jari tengah kepada

seseorang atau kelompok identik

dengan memancing keributan

(Interpretan)

Page 130: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

113

Table 4.0.7 Pembagian Tanda Scenes 7

Sign Qualisign Bovver menantang dan menghina suporter brimingham

Sinsign Kata-kata “ ayo, kau bajingan”

Legisign Menghina dan mengejek mengandung perbuatan negatif

Object Ikon Bovver yang menghina lawan

Indeks Pihak lawan yang menunjuk-nunjuk kearah bovver dengan

raut wajah yang marah.

Simbol Mengacungkan jari tengah kepada supporter lawan.

Interpr

etan

Rheme Suporter brimingham yang kesal atas perilaku bovver selaku

suporter west ham

Dicent Mengacungkan jari tengah identik mencari keributan

Argument Menghina dan mengacungkan jari tengah mengakibatkan

kekerasan terjadi

Dari gambar di atas di gambarkan, ada 2 frame yang saling

berhubungan. Pada frame 13 divisualisasikan bovver mengejek dan

menghina supporter Brimingham dari pinggir lapangan dengan

menggunakan seragam media (pers). Selanjutnya pada frame selanjutnya

yaitu frame 14 di visualisasikan bovver yang di tangkap oleh petugas

keamanan mengacungkan jari tengah kepada supporter Brimangham yang

bertujuan supaya menambah tingkat emosi pihak lawan.

Page 131: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

114

Pada scene yang dipilih ini, dilihat dalam cara pengambilan gambar

dengan high angle shot memperlihatkan seorang supporter yang sedang

mengacungkan jari tengah yang merupakan pesan tidak kesopanan dan ini

merupakan unsur pemancingan emosi lawan dengan menantang dan

menghinanya. Mengacungkan jari tengah adalah hal yang sangat tidak etis

dan tidak berbudaya, mengacungkan jari tengah biasanya dilakukan untuk

mencari keributan agar musuh marah besar, dan dalam adegan ini sengaja

ditampilkan seorang suporter west ham united yang mengacungkan jari

tengah ke suporter brimingmham. Hal ini dilakukan karena sebatapa besar

kesalnya seorang suporter kepada supporter lawan. Adegan ini dilakukan

karena menggambarkan bagaimana seorang supporter yang sudah

kehilangan rasa empati dan simpati kepada supporter yang menjadi

lawannya (Walgito 2006: hal 85).

Dalam komunikasi verbal mau pun nonverbal, simbol mewakili

sumber acuan dalam cara yang konvensional. Kata-kata pada umumnya

merupakan simbol. Tanda berbentuk jari tengah dapat mewakili

“penghinaan, kasar untuk diungkapkan” (Marcel Danesi 2004: hal 44).

Makna-makna seperti ini dibangun berdasarkan melalui kesepakatan sosial

atau memalui saluran berupa tradisi hostoris.

Jika digabungkan antara visualisasi pada scene diatas dengan tindak

kekerasan, tindakan mengacungkan jari tengah dan melontarkan kata-kata

kasar kepada seseorang dapat di katakana melakukan prilaku kekerasan.

Page 132: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

115

Karena berasal dari tindakan-tindakan seperti itulah yang mengacu

terjadinya tindak kekerasan, seperti perkelahian dan kerusuhan massa.

Jika dilihat berdasar indeks nya scene diatas masuk kedalam lingkup

indeks ruang. Yang dimana indeks ruang itu mengacu pada lokasi spsial

(ruang) sebuah benda, makhluk dan peristiwa dalam hubungan dengan

pengguna tanda (Marcel Danesi 2004: hal 43). Indekstial membuktikan

bahwa kesadaran manusia bukan hanya memerhatikan pola warna, bentuk,

dan lain-lain dan menghasilkan tanda ikonis, tetapi juga memperhatikan

pola berulang dalam hubungan serta sebab-sebab yang tidak pasti dalam

waktu dan ruang (Danesi 2004: hal 43). Bahasa tubuh adalah istilah umum

yang digunakan untuk mengindikasikan komunikasi melalui isyarat, postur,

dan sinyal serta tanda tubuh lainnya baik yang sadar maupun tidak (Danesi

2004: hal 74).

Bahasa tubuh yang dilakukan bovver pada adegan ini

mengisyaratkan bahwa dia begitu kesal dan benci akan hal lainnya yang

dianggapnya sebagai musuh. Bahasa tubuh yang banyak dilakukan oleh

bovver seperti menggambarkan, meluapkan kemarahan dan emosinya

terhadap lawannya. Disisi lain bovver pun menginginkan agar lawannya

tersebut masuk kedalam emosi yang telah dia timbulkan. Seperti yang

dikatakan Marcel Danesi (2004: hal 74) bahasa tubuh itu

mengkomunikasikan informasi tak terucapkan mengenai identitas,

hubungan, dan pikiran seseorang, juga susasana hati, dan sikap. Bahasa ini

Page 133: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

116

memainkan peran sangat penting dalam hubungan antarpribadi. Agresivitas

yang umumnya dikaitkan dengan adanya perasaan marah perumusan atau

tindakan melukai orang lain baik dengan tindakan kekerasan fisik, verbal,

maupun menggunakan ekspresi wajah dan gerak tubuh. Tindakan agresi

merupakan tindakan yang disengaja oleh pelaku untuk mencapai tujuan

tertentu (Widodo 2006: hal 82).

Menurut Ardianto, Elvinaro (2004: hal 57-58) media massa secara

pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk

opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. Kadang-

kadang kekuatan media massa hanya sampai ranah sikap (Agee 2001: hal

24-25). Dalam bahasa semiotika, sebuah film dapat didefinisikan sebagai

sebuah teks yang, pada tingkat penanda, terdiri atas serangkaian imaji yang

merepresentasikan aktivitas dalam kehidupan nyata. Pada tingkat petanda,

film adalah cermin metaforis kehidupan (Danesi 2004: hal 122).

4.4 Intrepetasi Data

4.4.1 Sign Dalam Film Green Street Holigans

Pada bagian analisis data, peneliti menemukan tanda-tanda disetiap 7

scenes yang diteliti. Tanda-tanda yang muncul dalam setiap 7 scenes saling

berhubungan antara scenes satu dengan scenes yang lainnya.

Page 134: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

117

Pada scenes pertama sutradara menekankan bahwa penghinaan

(sign) sebagai representasi bahwa perilaku seorang supporter sepak bola

pada saat ini tidak lekang dari suatu tindakan saling menghina.

Pada scene kedua menekankan bahwa anarkisme (sign) sebagai

representasi bahwa tindak anarkisme holigans di Negara mereka masih

ramai terjadi. Perilaku yang sangat meresahkan masyarakat, perilaku yang

selalu merusak fasilitas umum. Pada scene ketiga sutradara menekankan

bahwa penyerangan kepada seorang touris (sign) sebagai representasi

bahwa banyak tindakan yang dilakukan oleh para holigans di Negara

mereka untuk menimbulkan sikap anarkis.

Pada scene keempat sutradara menekankan bahwa bentrokan (sign)

sebagai representasi bahwa konflik tersebut selalu rutin terjadi disetiap

seusai pertandingan. Yang bertujuan untuk kehormatan pada holigans atau

firma (kelompok). Pada scene kelima terdapat kekerasan (sign) sebagai

representasi bahwa holigans itu suatu perkumpulan yang memiliki sifat

yang keras. Bukan hanya melukai mereka pun dapat membunuh.

Pada scene keenam sutradara menekankan bahwa dendam (sign)

sebagai representasi bahwa para holigans melakukan tindak keanarkisan

berdasarkan dendam antar individu mau pun kelompok. Pada scene ketujuh

sutradara menekankan bahwa provokator (sign) sebagai representasi bahwa

Page 135: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

118

dari perselisihan antara holigans-holigans ini tidak lepas dari pihak-pihak

yang tidak bertanggung jawab.

Dari ketujuh scenes yang telah diamati, peneliti mendapatkan satu

benang merah yang dimana sign dalam film ini merupakan sign perilaku.

Perilaku para holigans-holigans yang anarkis terhadap siapapun dan dimana

pun.

4.4.2 Object Dalam Film Green Street Holigans

Object-object yang digunakan merupakan tanda terpenting agar

representament dan interpretant saling berhubungan satu sama lain. Tanpa

adanya object sebagai penghubung, pesan, representasi dan interpretasi

yang ingin disampaikan oleh sutradara tidak akan berhasil. Object sebagai

alat penghubung juga dapat digambarkan melalui peristiwa-peristiwa yang

relevan agar representasi dan intrepetant dapat dicerna dan diasosiasi oleh

khalayak. Dalam film ini object cenderung menggunakan perilaku, budaya,

dan peristiwa-peristiwa yang dialami atau terjadi pada kehidupan para

holigans. Sehingga dalam penyampaiannya, objek yang ditampilkan tidak

sulit untuk menghubungkan antara representament/sign dengan intrepetant.

Object-object yang dimunculkan dalam setiap scenes film ini

mempunyai makna-makna yang berbeda namun mempunyai fungsi yang

sama yaitu menghubungkan representament/sign dengan intrepetant. Object

dibuat dengan terstruktur rapih bertahap, sehingga tidak terdapat bias yang

Page 136: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

119

membuat khalayak tidak mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh

sutradara.

Object yang diperoleh dalam setiap scenes nya dapat berupa

property, perilaku, gerak tubuh, serta ungkapan-ungkapan perkataan yang

menghubungkan dengan tindak anarkis para holigans.

4.4.3 Intrepetant Dalam Film Green Street Holigans

Intrepetant atau makna interpretasi adalah rangkaian gabungan dari

Rheme, Dicent sign dan Argument. Intrepetant muncul sebagai hasil dari

penafsiran tanda object dan representasi yang muncul melalui tanda-tanda.

Intrepetant dapat muncul berupa gagasan-gagasan, argumentasi, dan

kesimpulan penafsiran dari dari setiap tanda object dan representament

disetiap scenes.

Disetiap scenes yang peneliti analisis, intrepetasi yang muncul

berbeda-beda. Pada scenes pertama intrepetant yang muncul adalah

perilaku holigans yang selalu beradu menghina dan melecehkan satu sama

lain, yang selalu menyebabkan tindak anarkisme terjadi antar individu mau

pun kelompok. Pada scenes kedua intrepetant muncul karena tindak

anarkisme ditunjukkan oleh supporter dengan perkelahian dan

pengerusakan, dari cara kekerasan yang terjadi diatara para hooligan-

holigan tersebut.

Page 137: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

120

Pada scenes ketiga intrepetant muncul karena tindakan para

holigans yang menyerang seorang touris yang berasal dari amerika, atas

prasangka bahwa touris tersebut merupakan salah satu anggota dari west

ham united. Mereka menyumpal mulut touris itu dengan kartu kredit hingga

terluka. Pada scene keempat interpretan muncul karena situasi dan kondisi

yang memungkinkan untuk para holigans melakukan perkelahian, tempat

yang memungkin mereka untuk melakukan perusakan dan tindak

keanarkisan.

Pada scene kelima interpretan muncul karena dilihat dari

kesimpulan latar tempatnya tindakan agresi seperti itu merupakan akibat

penyalahgunaan zat atau alkohol dan riwayat prilaku kriminal lebih jauh

lebih kuat terkait dengan kriminalitas yang disertai kekerasan. Pada scene

keenam interpretan muncul karena ada nya dendam antar individu. Dendam

antar kedua ketua yang menimbulkan rasa ingin membunuh. Pada scene

ketujuh interpretan muncul karena tindakan mengacungkan jari tengah

kepada seseorang atau kelompok identik dengan memancing suatu

kekerasan. Tindakan seperti ini merupakan tindakan yang tidak etis untuk

dilakukan.

4.4.4 Visualisasi Anarkisme

Penelitian ini memfokuskan pada visualisasi pesan-pesan yang

mengandung anarkisme. Adapun pesan-pesan kekerasan yang dimaksud

dapat dilihat dari visualisasi yang terlihat seperti pada bagian Scene seperti

Page 138: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

121

kostum, aksesoris, setting maupun property yang berhubungan dengan

pesan-pesan kekerasan yang hendak disampaikan.

Film sendiri seperti media massa lain tidak beroperasi dalam

kekosongan. Film dapat dilihat sebagai satu medium untuk menstrukturkan

proses pengeluaran makna dalam masyarakat. Anarkisme dalam film

memperlihatkan keadaan social dalam sebuah masyarakat dan bisa

dianggap sebagai suatu kebiasaan yang sering terjadi di berbagai wilayah.

Agar masyarakat dapat meningkatkan kontrol sosial kemampuan

masyarakat untuk mengendalikan situasi. Semakin kuat kontrol sosial,

semakin kecil kemungkinan untuk terjadinya kerusuhan. Contohnya dalam

film yang dikaji mengenai film Green Street Hooligans ini memperlihatkan

perwujudkan pesan-pesan anarkisme dan fanatisme yang ada dalam film

tersebut.

Dalam konteks ini juga film sebagai satu bentuk budaya popular

hanya digunakan untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan pihak

tertentu saja. Salah satunya adalah film Green Street Hooligans ini

dijadikan medium dari kepentingan pihak tersebut untuk menyisipkan dan

mendoktrin para penontonya agar terbiasa dengan konsep-konsep yang ada

dalam film tersebut. Secara langsung maupun tidak langsung hal yang

paling ditakutkan adalah pergeseran dan perubahan seseorang dalam

memahami suatu unsur fanatisme.

Page 139: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

122

Setiap film pada prinsipnya mencerminkan ideologi tertentu. Hal

tersebut menunjukan adanya hubungan bagaimana makna yang

diungkapkan dalam film seperti bangsa, pemerintahan atau industri yang

secara langsung atau tidak langsung saling bekerja sama. Bisa dikatakan

film membawa pesan tertentu yang mengandung unsur kepentingan dari

pihak tertentu ataupun oknum tertentu, tak terkecuali Amerika serikat

karena negara ini memiliki industri film massal yang sangat terkenal

didunia dengan karya-karyanya yaitu Holywood yang sekarang mungkin

sudah menjadi kiblat industri film di negara-negara lainya.

Visualisasi anarkisme/kekerasan, mengindikasikan bahwa

permasalahan seperti di awal bab penelitian ini sudah dapat terpecahkan

dimana visualisasi kekerasan/anarkisme pada film Green Street Hooligans

ini terwakili oleh adegan dan simbol yang menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari pesan yang hendak disampaikan kepada para penontonya.

Page 140: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

123

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini akhirnya akan kembali pada permasalahan awal yang

telah dirumuskan yaitu bagaimana visualisasi anakisme suporter sepak bola

pada film Green Street Hooligans ini disampaikan kepada penontonya. Dari

hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa visualiasi anarkisme nya

adalah:

1. Sign ditampilkan dalam film Green Street Holigans yang diwakilkan

oleh 7 scenes, adalah untuk menandakan realitas sikap dan perilaku para

holigans. Visualisasi image holigans yang ingin disampaikan oleh

sutradara kepada khalayak bahwa pada kenyataannya holiganisme

memang mempunyai sikap dan perilaku yang keras dan berbahaya. Sign

anarkisme ada pada tindak perilaku-perilaku yang dilakukan.

2. Object visualisasi dalam film Green Street Holigans berupa kerumunan

supporter sepakbola atau yang biasa disebut holigans. Perilaku object-

object yang dimunculkan dalam setiap scenes film ini mempunyai

makna-makna yang berbeda namun mempunyai fungsi yang sama yaitu

menghubungkan representament/sign dengan intrepetant.

123

Page 141: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

124

3. Interpretan dalam film Green Steet Holigans menandakan intrepetasi

cenderung mempunyai tujuan untuk menjelaskan latar belakang

kehidupan para kerumunan holigans. Visualisasi yang diterapkan

melalui scene mempermudah sutradara menyampaikan isi pesan

informasi kepada penonton bahwa seperti itu lah keadaan para holigans

di Inggris.

4. Visualisasi anarkisme dalam film memperlihatkan keadaan sosial dalam

sebuah masyarakat dan bisa dianggap sebagai suatu kebiasaan yang

sering terjadi di berbagai wilayah. Agar masyarakat dapat meningkatkan

kontrol sosial kemampuan masyarakat untuk mengendalikan situasi.

Semakin kuat kontrol sosial, semakin kecil kemungkinan untuk

terjadinya kerusuhan. Contohnya dalam film yang dikaji mengenai film

Green Street Hooligans ini memperlihatkan perwujudkan pesan-pesan

fanatisme dan anarkisme yang ada dalam film tersebut. Secara langsung

maupun tidak langsung hal yang paling ditakutkan adalah pergeseran

dan perubahan seseorang dalam memahami suatu unsur fanatisme.

Dari kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa film Green Street

Hooligans ini mengandung visualisasi anarkisme suporter sepak bola, yang

secara sistematis dan terencana didesain ada dalam pesan ceritanya. Dari 7

analisis kesimpulan diatas mengandung unsur semiotika Charles Sanders

Pierce.

Page 142: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

125

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti ingin

memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi berbagai pihak

khususnya bagi para akademisi maupun para penikmat film dimanpun

berada.

1. Untuk kalangan akademisi, diharapkan untuk terus membuka dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dengan paradigma yang seluas-

luasnya dalam mengkaji sebuah film misalnya kajian tentang semiotika,

khususnya tentang bagaimana seorang sutradara dapat menyisipkan unsur-

unsur ideologinya untuk disampaikan kepada para penonton.

2. Untuk penikmat film, hendaknya meningkatkan ketajaman intelektual dan

emosional sehingga bisa menyaring pesan-pesan yang hendak disampaikan

dalam suatu film, khususnya film-film Holywood yang pada prakteknya

selalu menyisipkan agenda setting yang hendak ditanamkan kedalam alam

bawah sadar penontonya.

Page 143: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

126

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto dan Lukiati, k. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar . Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Ahmadi, abu. (2007). Psikologi Komunikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Januar MS. 2011. PSSI JUARA. Jakarta : Kosakatakita.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatf, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

. 2007. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus.

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta:

Jalasutra.

. 2010. Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Daryanto. 2010. Ilmu Komunikasi. Bandung : Satu Nusa Studio.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Elvinaro, Ardianto., Erdinaya., Komala Lukiati. 2004. Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar. Bandung: Rosdakarya.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta:

LKIS.

Fiske, John. 2006. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar

Paling Komprehensif,. Yogyakarta: Jalasutra.

Irwansyah, Ade. 2009. Seandainya Saya Kritikus Film. Yogyakarta: Homerian

Pustaka.

J. M dan Hassan, S. Chols. 1988. Kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia.

Jakarta: Gramedia.

Page 144: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

127

Kriyantono, Rachmat. 2009. Tekhnik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Kursyid, Ahmad. 1993. Menjawab Tuduhan Barat. Surabaya :Pustaka Progressif.

Marzuki. 2003. Metodelogi Riset. Yogyakarta: PT Prasetya Widya Pratama.

Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Massa Kontroversi, Teori, dan

Aplikasi.Bandung: Widya Padjajaran.

McQuill, Dennis. 1995. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal, Edisi Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika : Tafsir Cultural Studies atas Matinya

Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Rakhmat, Jalalludin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Richard West dan Lynn H. Turner. Introducing Communication Theory: Analysis

and Aplication, 3rd

ed. New York: Mc Graw Hill. 2007. Pengantar Teori

. Komunikasi, Edisi 3 Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba

Humanika. 2008.

Sawarno, Sarlito., W. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi kelompok dan Psikologi

Terapan. Jakarta: Balai Pustaka.

Sindhunata. 2002. Catatan Sepakbola Sindhunata: Bola-bola Nasib. Jakarta:

Penerbit Buku Kompas.

Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakayarya.

. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Page 145: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

128

Sujiman, Panuti, and Aart Van Zoest. 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Thompson, David and Kristin Bordwell. 2008. Film Art: An Introduction. New

York: The Mc. Graw Hill Companies, Inc.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Jalan Sutra.

Tufte, Edward. 1997. Visual Explanations: Images and Quantities, Evidence and

Narrative. Cheshire, CT: Graphics Press.

Walgito, bimo. 2006. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: Andi Offset.

Widodo, Heri. 2006. Psikologi Sosial. Anantasari.

Wirawan, S, S. 2008. Teori-Teori Psikologi Sosial. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Page 146: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

129

Sumber Internet

1. Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA. 2006. Psikologi Fanatik. (Online). http://

Mubarok Institute.blogspot.com/2006/08/psikologi-fanatik.html. Diakses

tanggal 4 november 2011.

2. Nasional, Departemen Pendidikan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Edisi Ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

3. http://www.zoominfo.com/#!search/profile/company?companyId=168821578

&targetid=profile

4. http://www.Rogerebert.com./reviews/green-street-hooligans. Diakses 2012-

11-06.

5. Tyler, Joshua (January 10, 2006). "Shatner Gets His Own Award". Cinema

Blend. Diakses 2009-09-10.

6. Von Busack, Richard (March 8, 2006). "Sunnyvale". Metroactive. Diakses

2009-09-10.

7. http://nikenbicarafilm.blogspot.com/green-street-hooligan.html. Diakses pada

tanggal 16-04-2011

8. https://intanoorahma.wordpress.com. Diakses pada 06-07-2012.

9. http://fitinline.com/article/read/mengenal-kepribadian-dari-warna-pakaian.

Diakses pada 18 februari 2014

Page 147: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

130

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Oddlot Entertainment

Page 148: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

131

Lampiran 2 Unit Analisis

Page 149: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

132

Page 150: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

133

Page 151: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

134

Lampiran 3 Cover DVD

Page 152: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

135

Lampiran 4

Page 153: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

136

Lampiran 5 Surat Tugas

Page 154: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

137

Lampiran 6

Page 155: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

138

Lampiran 7 Bukti Bimbingan

Page 156: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

139

Page 157: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

140

Lampiran 8 ACC Sidang Skripsi

Page 158: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

141

Lampiran 8 ACC Sidang Skripsi

Page 159: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

142

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Alif Risna Fauzi

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tinggal Lahir : Lampung, 14 Mei 1992

Alamat : Perumahan Keroncong Permai Ep 4 no. 24 RT/RW

07/03 Kecamatan Jatiuwung, Kelurahan Keroncong-

Tangerang

Email : [email protected]

Kode post : 15134

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Titayasa, Serang – Banten

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)

Jurusan : Ilmu Komunikasi (Konsentrasi Jurnalistik)

Angkatan : 2010

Page 160: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

143

Riwayat Pendidikan dan Pelatihan

Jenjang Pendidikan

Periode Sekolah / Institusi / Universitas Kota

1998 - 2004 SD Negeri 1 Lampung

2004 - 2007 SMP Negeri 1 Lampung

2007 - 2010 SMA 1 YUPPENTEK Tangerang

2010 - 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang

Pengalaman Organisasi

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1. PASKIBRA di Lampung Tengah Pengibar Bendera 2005-2007

2. UTV (Untirta TV) Anggota 2011 - 2012

3. Komunitas Fotografer Banten Exposure Anggota 2011 - 2013

Page 161: Visualisasi Anarkisme Suporter Sepakbola Dalam Film …repository.fisip-untirta.ac.id/502/1/Visualisasi Anarkisme Suporter... · v ABSTRAK Alif Risna Fauzi. NIM. 6662103153. Skripsi

144

» Pengalaman Bekerja

No. Tahun Jabatan Deskripsi Pekerjaan

1. 2010 Magang sebagai

Operator Data

Upload data, Manage Data

melalui FTP Client.

2. 2014 Team Leaders Pengawas SPG Djarum

3. 2013 –

Sekarang

Phtographer NICANI|

Creative and Photo

Wedding

Sebagai photographer wedding di

daerah kota Serang, Cilegon,

Tangerang