hubungan fanatisme dengan perilaku agresi suporter sepak...

76
Hubungan Fanatisme dengan Perilaku Agresi Suporter Sepak Bola SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Debry Agriawan NIM: 201210230311176 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: buiquynh

Post on 13-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Hubungan Fanatisme dengan Perilaku Agresi Suporter Sepak Bola

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Debry Agriawan

NIM: 201210230311176

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

HUBUNGAN FANATISME DENGAN PERILAKU AGRESI SUPORTER

SEPAKBOLA

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai

Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Debry Agriawan

NIM: 201210230311176

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

i

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Debry Agriawan

NIM : 201210230311176

Jurusan/Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan Bahwa Skripsi/karya ilmiah yang berjudul:

Hubungan Fanatisme dengan Perilaku Agresi Suporter Sepakbola

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali

dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam bentuk naskah ini dan telah

disebutkan naskahnya.

2. Hasil tulisan/karya ilmiah skripsi dari penelitian ini saya lakukan merupakan

hak bebas royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ini dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai

dengan undang-undang yang berlaku.

Mengetauhi, Malang, 27 Januari 2016

Ketua Program Studi Yang menyatakan,

Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si Debry Agriawan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana berkat limpahan karuniaNya

peneliti dapat mneyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Fanatisme dengan Perilaku Agresi

pada suporter sepakbola”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu (S1) Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak sekali mendapatkan bimbingan, petunjuk dan juga

bantuan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Maka dari itu, dalam kesempatan ini

peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas muhammadiyah

Malang.

2. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si dan Susanti Prasetyanningrum, S.Psi., M.Psi selaku dosen

pembimbing I dan Dosen pembimbing II yang telah banyak membantu dan

menyempatkan waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan yang sangat berguna

bagi peneliti sehingga konsep penelitian ini menjadi semakin matang hingga peneliti

dapat menyelesaikan penelitian ini.

3. Tri Muji Ingarianti, S.Psi., M.Psi selaku dosen wali yang sangat membantu dalam proses

perkuliahan dari awal hingga selesainya studi.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama peneliti melakukan studi di Universitas

Muhammadiyah Malang.

5. Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si selaku kepala UPT. Bimbingan dan Konseling yang

selalu memberikan semangat, motivasi, kritik membangun, serta memberikan Izin kepada

peneliti dalam proses pengambilan data. Serta rekan-rekan karyawan, Parttimer, dan

Magang UPT. Bimbingan dan Konseling yang selalu memberikan semangat,

mengingatkan dan memberikan keceriaan disaat motivasi sedang menurun. Bahagia bisa

berkerjasama dan menjadi keluarga bersama kalian.

6. Dedi Isrofi selaku Koordinator Wilayah Aremania Fly Over Kota Malang, Ade

Kurniawan selaku Koordinator Wilayah Bonek Mojopahit yang telah membantu serta

memberikan izin kepada peneliti dalam melakukan penelitian. Serta kepada seluruh

rekan-rekan suporter Aremania, Aremanita, Bonekmania, dan Ultras dari seluruh Jawa

Timur yang telah berpartisipasi untuk menjadi subjek dalam penelitian ini.

7. Ayah dan Mama yang selalu mendukung memberikan dorongan dalam bentuk materil

dan immaterial yang tidak pernah habis untuk mendukung peneliti sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik. Semoga kebaikan yang luar biasa dari kedua orang tua

dibalas dengan nyata oleh Allah SWT.

8. Kakak-kakak yang telah mendukung, menyemangati dan mengingatkan ketika peneliti

dalam kelalaian. Terima kasih atas semua dukungannya.

9. Teman-teman, sahabat seperjuangan Dhicky Zakaria, Atur Nanda Prambudi, Irfan

Zainuri, Muhammad Rizaldi, Wawan, Muhammad Sayfudin, Radius Umar Java, Rizal

Pratama, Ferdinan Angga, Aditya Rahmadha Pradana, Rudi Hermanto, Fahmi Haqqi,

Maghfirotika argha Tantri, Mitha Ayunigtyas, Ria Indi, Wilda Zulmi, Hanifah Putri,

Ridha Dwi, dan Laila Alfinur H yang selalu memberikan motivasi serta selalu

iii

mendengarkan keluh kesah peneliti dan menemani dalam proses penelitian selama ini.

Semoga kebaikan dan pertemanan kita tetap dijaga seterusnya.

10. Teman-teman Psikologi C 2012 yang telah menjadi rekan dalam mencapai satu tahap

awal dalam dunia pendidikan dan telah memberikan berbagai ilmu yang luar biasa.

Kalian luar biasa.

11. Teman-teman Fakultas Psikologi 2012 Universitas Muhammadiyah Malang yang telah

menjadi teman baru dengan berbagai macam karakter yang unik yang membuat peneliti

menemukan insight yang baik.

12. Kepada seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya penelitian ini yang tidak

mungkin saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tentunya belum sempurna, sehingga kritik dan saran

demi perbaikan karya skripsi ini sangat peneliti harapkan. Meski demikian, peneliti berharap

agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti ilmiah lainnya dan pembaca pada

umumnya.

Malang, 27 Januari 2016

Penulis

Debry Agriawan

iv

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. vii

ABSTRAK ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................... 2

LANDASAN TEORI

Fanatisme ........................................................................................................... 6

Aspek-aspek dalam Fanatisme ........................................................................... 7

Agresi ................................................................................................................. 7

Faktor Pengarah atau Pencetus Agresi ............................................................... 7

Bentuk-bentuk Agresi ......................................................................................... 8

Hipotesa ............................................................................................................ 12

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian ....................................................................................... 12

Subjek Penelitian .............................................................................................. 12

Variabel dan Instrumen Penelitian ................................................................... 13

Prosedur dan Analisis Data Penelitian ............................................................. 14

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data .................................................................................................. 14

DISKUSI ........................................................................................................................ 17

SIMPULAN DAN IMPLIKASI .................................................................................... 20

REFERENSI .................................................................................................................. 21

LAMPIRAN ................................................................................................................... 24

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Perilaku Agresi Suporter Sepakbola Tahun 2013-2015 ..................................... 3

Tabel 2.Uji Normalitas Data ........................................................................................... 15

Tabel 3.Deskripsi Subjek Penelitian .............................................................................. 16

Tabel 4.Hasil Uji Analisis .............................................................................................. 16

Tabel 5.Kategorisasi Hasil Subjek ................................................................................. 17

Tabel 6.Prosentase Perilaku Agresi ............................................................................... 17

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Kerangka Berfikir ......................................................................................... 10

vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Skala Try Out Fanatisme dan Agresivitas Suporter Sepak Bola .................................... 25

LAMPIRAN 2

Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas Skala .............................................................. 30

LAMPIRAN 3

Skala Fanatisme dan Agresivitas Suporter Sepak Bola ................................................. 39

LAMPIRAN 4

Data Hasil Penelitian...................................................................................................... 44

LAMPIRAN 5

Analisis Hasil Penelitian ................................................................................................ 60

(Regresi Linier Sederhana)

1

HUBUNGAN FANATISME DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SUPORTER

SEPAK BOLA

Debry Agriawan

Fakutas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Perilaku agresif seringkali terjadi pada saat pertandingan sepakbola berlangsung,

khususnya terjadi pada suporter sepakbola. Fanatisme yang berlebihan dalam mendukung

klub sepakbola adalah alasan mengapa perilaku agresif tersebut muncul. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetauhi sejauh mana hubungan fanatisme suporter sepakbola dengan

perilaku agresivitas yang dimunculkan oleh suporter sepakbola. Metode yang digunakan

pada penelitian kali ini adalah kuantitatif korelasional dengan menggunakan alat ukur

agressivitas scale and fanaticism scale dan menggunakan analisis Regresi linier

sederhana. Jumlah subjek yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 120 subjek

dengan berstatus sebagai suporter Aremania, Bonek Mania, serta Ultras dan diperoleh

melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan

positif yang terjadi antara fanatisme dengan perilaku agresif pada kelompok suporter

sepakbola (r= 0,315 dan p= 0,000) dengan sumbangsih efektif sebesar 9,9%. Hal ini

memiki arti bahwa semakin fanatik suporter tersebut maka semakin tinggi tingkat

agresivitasnya.

Kata kunci: Fanatisme, Agresivitas, Suporter sepakbola, kelompok suporter Aremania

Bonekmania Ultras.

Aggressive behavior oftentimes when football match begin, in particular happen football

fans. Excessive fanaticism in supporting the football club is the reason why the

aggressive behavior. This research haveknow the connection about the fanaticism fans of

football with the aggressive behavior. Method of the research today is quantitative,

correlation with the measuring instrument about aggressive scale and fanaticism scale

and with analysis Simple Linier Regression. Quantity of subject is about 120 fans of

Arema, Persebaya and Ultras with purposive sampling technique. Output the research is

positive correlation about the fanaticism with the aggressive behavior in football fans

(r= 0,315 dan P= 0,000) with effective contribution 9.9%. So, This means that the more

fanatical supporters that the higher the level of aggressiveness.

Key word: fanaticism, Aggressive, football fans of Arema, Persebaya and Ultras

2

Olahraga adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi tubuh. Salah

satu olahraga paling populer di Indonesia adalah Sepakbola. Sepakbola dapat dimainkan

oleh berbagai kalangan. Pecinta sepakbola bukan hanya dari pemain yang terlibat diatas

lapangan tetapi juga penikmatnya diluar lapangan yang sering kita sebut dengan suporter

atau fans. Indonesia adalah salah satu basis suporter terbesar di dunia. Menurut data dari

FIFA Indonesia menempati posisi ke-3 dunia dengan basis supporter sepakbola terbesar.

Hal ini menyebabkan antusiasme dan fanatisme yang besar dari masyarakat untuk

mendukung klub sepakbola dikotanya. Seperti yang dikutip oleh Badan Liga Indonesia

(BLI) menyebutkan rata-rata penonton sepakbola pada setiap pertandingan berkisar

10.000 penonton pada tahun 2013 (www.ligaindonesia.co.id).

Besarnya basis suporter di Indonesia menjadi hal yang dilematis karena selain

mendatangkan efek positif juga dapat menimbulkan efek negative antara lain adanya

perkelahian antar supporter sepakbola, perusakan fasilitas umum, hingga tawuran.

Beberapa dampak dari tawuran atau perkelahian supporter adalah adanya korban luka-

luka, adanya perusakan fasilitas umum, fasilitas stadion, rumah-rumah penduduk, hingga

memakan korban meninggal dunia. Seperti yang dikutip oleh Tribunnews.com sedikitnya

3 orang meninggal dunia dan 20 orang mengalami luka-luka akibat perkelahian antar

suporter di jawa timur antara bonek mania dengan aremania pada tahun 2014.

Banyaknya permasalahan antar suporter sepakbola menjadi realita sosial yang hangat

diperbincangkan. Salah satu contoh peristiwa terbaru adalah tanggal 11 Januari 2015

yaitu terjadi perkelahian suporter Persik Mania dengan Ultras yang mengkibatkan salah

seorang anak mengalami pendarahan bagian kepala pada pertandingan antara Persik

Kediri melawan Gresik United pada Final Piala Gubernur Jatim yang dilaksanakan di

Stadion Brawijaya Kediri (www.republika.soccer.com). Tidak jarang perkelahian seperti

itu menimbulkan korban jiwa karena bentuk agresivitas yang muncul berupa suatu

penyerangan kepada suporter lain yang dianggap mengancam keberadaan atau

eksistensinya. Selaku sebagai badan tertinggi sepak bola Indonesia, PSSI (Persatuan

Sepak Bola Indonesia) tentunya mempunyai kebijakan-kebijakan tertentu antara lain

pemberian hukuman kepada suporter yang melakukan tindakan anarkis, keributan,

menyalakan flare ataupun rasisme. Bentuk dari hukuman yang diberikan PSSI antara lain

denda kepada klub yang bersangkutan, hukuman suporter dilarang menyaksikan

pertandingan hingga pemberlakuan hukuman pidana kepada supporter tetapi pada

nyatanya perilaku keributan kembali terulang meskipun PSSI sebagai selaku badan

tertinggi sepakbola nasional telah mengeluarkan dan menerapkan hukuman tersebut.

Berikut adalah data perilaku agresivitas yang terjadi dalam pertandingan sepakbola yang

melibatkan 3 tim besar Jawa Timur antara lain Arema Cronus (Aremania), Persebaya

Surabaya (Bonek), dan Gresik United (Ultras) pada periode tahun 2013-2015.

3

Tabel 1. Perilaku Agresi Suporter Sepakbola Tahun 2013-2015

Nama Tahun Kasus Sumber

Aremania 2013 Suporter Aremania melakukan pemukulan (Malang, Sindo

dan pengeroyokan terhadap suporter .news.com)

Bonek Mania yang terjadi di stadion

Gajahyana pada pertandingan Persema

Malang vs Persebaya Surabaya.

2013 Suporter Bonek tewas karena dihajar dan (Sugiyono, Gresik

dikeroyok oleh suporter Aremania ketika .co.id)

melintasi jln Dr. Wahidin Sudiro Husodo,

Gresik.

2014 Nyanyian rasis dilakukan oleh Aremania (Observasi partisipatif)

kepada suporter Bonek Mania ketika

pertandingan antara Arema U-21 vs Timnas

U-19.

2014 Perkelahian antara pemain Arema dengan (Ahmad Firdaus,

Persipura sehingga pemain diganjar kartu metro.news.com)

merah.

2014 Suporter membentangkan spanduk yang (Aloysius, kompas

bertuliskan “Jacksen Banci” kepada pelatih .bola.com, observasi)

Persipura serta melakukan pelemparan botol

ke pemain persipura.

2015 Suporter Aremania melakukan pembakaran (Observasi partisipatif)

kaos Bonek dan melakukan nyanyian rasis

pada uji coba Arema vs Persib pada perayaan

ulang tahun Arema.

Bonek 2012 Pelemparan botol air mineral kepada pemain (Bola.kompas.com)

Mania yang dilakukan oleh Bonekmania pada saat

Pertandingan Persebaya Surabaya vs Persija

Jakarta.

2014 Aksi sweeping area yang dilakukan oleh (aremania.net, dilansir

Bonek Mania kepada kendaraan bernomor Malang post)

polisi N di wilayah kota Surabaya dan

warga Lawang, Kab. Malang dihajar hingga

meninggal.

2014 Aksi sweeping area yang dilakukan oleh (lensaindonesia.com)

Bonek kepada kendaraan bernomor polisi N

di sepanjang tol Waru, Sidoarjo.

2014 Bonek menyalakan flare dan petasan pada (bolaindo.com)

pertandingan uji coba antara Persebaya U-21

vs Timnas U-19.

2015 Penyerangan Aremania oleh bonek di Sragen (Bola.tempo.co)

Jawa Tengah yang menyebabkan 2 suporter

Aremania meninggal.

4

Ultras 2013 Suporter gresik melakukan pelemparan botol (Hamzah arfah,

minuman kepada pemain Mitra Kukar. goal.com)

2014 Suporter gresik menyalakan flare dan (Tribbunjabar.com)

petasan ketika pertandingan melawan

Persib Bandung.

2015 Duel Persi Kediri vs Gresik United berakhir (Mohammad Amin,

ricuh, kedua suporter terlibat bentrok yang republika.co.id)

menyebabkan sejumlah suporter terluka.

Ada beberapa faktor yang mendasari terjadinya agresivitas yang dilakukan suporter

sepakbola. Seperti hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ananda (2010)

menjelaskan bahwa adanya hubungan negative antara kecerdasan emosi dengan perilaku

agresivitas yang artinya semakin tinggi kecerdasan emosi seseorang akan semakin rendah

tingat agresivitas yang akan muncul. Dari hasil penelitian ananda tersebut menjelaskan

salah satu faktor yang menjadi pemicu terjadinya agresivitas pada kalangan suporter

sepakbola, khususnya The Jack Mania adalah tingkat kecerdasan Emosi.

Tindakan yang dilakukan oleh suporter sepakbola tersebut termasuk kedalam perilaku

agresi. Menurut Baron (dalam Dayakisni, 2012) menyatakan bahwa agresi adalah tingkah

laku individu yang ditujukan untuk melukai atau melecehkan individu lain yang tidak

menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Empat faktor dari perilaku agresi antara

lain sebagai berikut: (1) Tujuan untuk melukai atau mencelakakan; (2) Individu yang

menjadi pelaku; (3) Individu yang menjadi korban; (4) Ketidakinginan korban menerima

perlakuan si pelaku. Penyebab perilaku agresi menurut Baron (dalam Dayakisni, 2012)

antara lain sebagai berikut: (1) Provokasi, provokasi menurut KKBI (Kamus Besar

Bahasa Indonesia) adalah perbuatan untuk membangkitkan kemarahan, tindakan

menghasut, pancingan; (2) Deindividuasi, deindividuasi menurut Lorenz (dalam

Dayakisni, 2012) merupakan sesuatu hal yang dapat mengarahkan individu kepada

keleluasaan dalam melakukan agresi sehingga agresi yang dilakukan menjadi lebih intens

(3) Kekuasaan, Menurut penelitian Stanley Milgram mengungkapkan bahwa kepatuhan

individu terhadap otoritas atau penguasa mengarahkan individu tersebut kepada agresi

yang lebih intens, karena dalam situasi kepatuhan individu kehilangan tanggung jawab

(tidak merasa bertanggung jawab) atas tindakan-tindakannya serta meletakkan tanggung

jawab tersebut kepada pimpinan atau penguasa; (4) Drug Effect, menurut penelitian dari

Pihl & Ross (dalam Brigham, 1991) mengkonsumsi alkohol dalam dosis yang tinggi

meningkat kemungkinan respon agresi ketika seseorang diprovokasi. Fanatisme menurut

Sudirwan (1998) sebuah keadaan dimana seseorang atau kelompok menganut paham

secara berlebihan. Hal ini akan memicu terjadinya konflik ketika kelompok yang fanatik

mendapat stimulus negative dari lingkungan atau orang lain.

Sementara menurut Coser (dalam Blower, 1983) salah satu penyebab munculnya perilaku

agresi adalah adanya konflik. Konflik menurut Coser dibagi menjadi dua yaitu Konflik

Realistis dan Konflik Non Realistik. Konflik Realistik artinya konflik yang berasal dari

rasa kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari

perkiraan kemungkinan peruntungan para partisipan dan yang ditujukan kepada

objek/seseorang yang dianggap mengecewakan. Kedua adalah konflik non realistik yang

5

artinya konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonis tetapi dari

kebutuhan untuk meredakan ketegangan paling tidak dari salah satu pihak. Oleh karena

itu, ketika muncul konflik reaksi yang dapat ditimbulkan salah satunya adalah perilaku

agresivitas. Perilaku tersebut muncul sebagai reaksi ketidaknyamanan serta

ketidakpuasan dari pihak-pihak yang merasa terlibat dan dirugikan dengan konflik yang

terjadi.

Sesuai dengan teori konflik realistik yang dikemukakan Coser (dalam Blower, 1983)

menyatakan bahwa setiap kelompok memiliki kepentingan masing-masing dan tujuan

masing-masing. Hal tersebut juga berlaku dalam pertandingan sepakbola, setiap

kelompok suporter ingin tim yang didukungnya untuk memenangkan setiap pertandingan,

tetapi pada kenyataannya pada setiap pertandingan tim yang didukung tidak selalu

memenangkan pertandingan. Pada situasi yang demikian kelompok suporter akan merasa

kecewa dengan hasil pertandingan yang tidak sesuai dengan harapan serta tujuan

kelompok suporter tersebut. Kekecewaan tersebut akan menimbulkan reaksi perilaku-

perilaku agresif yang ditujukan kepada banyak pihak antara lain wasit pemimpin

pertandingan, tim lawan yang bertanding, kelompok suporter lawan, hingga perusakan

terhadap fasilitas umum.

Bagaimana suporter dapat berperilaku agresif dapat dilihat bagaimana atribusi dari

suporter tersebut. Atribusi (Jones dan Davis, 1965, dalam Baron, 2003) adalah proses-

proses mengindentifikasi penyebab-penyebab perilaku orang lain dan kemudian untuk

mengetauhi trait-trait yang menetap. Adanya kesalahan dalam seseorang mengatribusi

atau ultimate attribution eror (Baron, 2003) dapat menyebabkan perilaku berlebihan

dalam menyanjung kelompoknya sendiri dari pada kelompok lain. Hal tersebut juga

terjadi pada kelompok suporter sepakbola yang berlebihan dalam menyanjung

kelompoknya atau timnya dibandingkan dengan kelompok lain. Hal yang demikian dapat

menyebabkan terjadinya proses fanatisme kepada suporter terhadap klub sepakbola yang

didukung. Fanatisme (Sudirwan, 1988) adalah sebuah keadaan dimana seseorang atau

kelompok yang menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau yang

lainnya dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga dapat berakibat kepada

perusakan yang dilakukan oleh orang yang terlibat dan dapat terjadi kemungkinan

seseorang tersebut melakukan tindakan agresi kepada orang lain, objek, baik secara

langsung maupun tidak langsung ketika seseorang yang memiliki fanatisme tersebut tidak

terpenuhi keinginannya atau harapan-harapannya.

Dinamika yang terjadi merupakan sebuah rangkaian proses psikologis yang dimulai

ketika suporter sepakbola yang memiliki fanatisme mendapatkan stimulus lingkungan

yang negative. Hal tersebut dapat menimbulkan sebuah reaksi dari kelompok suporter

yang bersangkutan. Reaksi tersebut dapat berupa sebuah konflik yang dirasakan setiap

individu yang berada didalam kelompok suporter tersebut. Ketika individu yang

mengalami konflik tersebut melakukan kesalahan dalam proses atribusi (ultimate

attribution eror) menyebabkan munculnya perilaku-perilaku agresif yang bertujuan untuk

mempertahankan eksistensi kelompoknya. Dalam konteks keseharian fanatisme diartikan

sebagai kesenangan yang berlebihan (tergila-gila atau keranjingan). Oleh karena itu

dalam penelitian ini, akan mencari tahu apakah fanatisme juga menjadi salah satu faktor

6

pemicu atau menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku agresivitas suporter sepakbola.

Khususnya di Jawa Timur dengan Sampel Klub yaitu Aremania (Malang), Bonek Mania

(Surabaya), dan Ultras (Gresik).

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah yang akan diangkat dalam

penelitian ini adalah Apakah fanatisme dalam membela klub sepakbola menjadi faktor

yang mempengaruhi supporter berperilaku agresi atau tidak? Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetauhi apakah fanatiscm yang dimiliki oleh suporter sepakbola

menjadi salah satu penyebab adanya perilaku agresivitas yang muncul dari kelompok

supporter Aremania, Bonek mania, Ultras. Manfaat dari penelitian ini adalah mengetauhi

apakah fatasime menjadi salah satu penyebab munculnya agresivitas supporter sepakbola.

Selain itu menfaat dari penelitian ini bagi para pembaca adalah mengetauhi suporter

mana di Indonesia yang pernah melakukan tindakan agresivitas kepada supporter lain

maupun kepada fasilitas umum sehingga dapat bersikap lebih mawas ketika bertemu

dengan kelompok supporter yang bersangkutan.

Fanatisme

Fanatisme menurut Sudirwan (1988) adalah sebuah keadaan dimana seseorang atau

kelompok yang menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan atau yang

lainnya dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga berakibat destruktif, bahkan

cenderung menimbulkan perseteruan dan konflik serius bagi kelompok yang berbeda

termasuk ras, suku, dan agama. Fanatisme adalah keyakinan atau kepercayaan yang

terlalu kuat terhadap suatu ajaran baik itu politik, agama dan sebagainya, dalam

penelitian ini dikaitkan dengan fanatisme terhadap klub sepakbola. Menurut Winston

Churchill, "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan

mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang

ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide

yang dianggapnya bertentangan sebagai orientasi dan sentimen yang mempengaruhi

seseorang dalam: (1) Berbuat sesuatu, menempuh sesuatu atau member sesuatu; (2)

dalam berfikir dan memutuskan; (3) dalam mempersepsi dan memahami sesuatu.

Ciri-ciri fanatisme menurut Ismail (2008) sebagaimana dikutip oleh Menik Purwandari

Astuti (2011: 31), menyatakan satu perilaku tidak terlepas dari ciri yang menjadikan

perilaku tersebut dapat disebut sebagai perilaku fanatik, yaitu: 1) Adanya antusisme atau

semangat berlebihan yang tidak berdasarkan pada akal sehat melainkan pada emosi tidak

terkendali. Ketiadaan akal sehat itu mudah membuat orang yang fanatik melakukan hal-

hal yang tidak proporsional, sehingga akhirnya melakukan hal-hal yang kurang waras. 2)

Pendidikan yang berwawasan luas dapat menimbulkan benih-benih sikap soldier,

sebaliknya indoktrinasi yang kerdil dapat mengakibatkan benih-benih fanatisme.

7

Faktor-faktor yang mempengaruhi fanatisme

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku fanatisme menurut Wolman (dalam studi

psikologi Suroso, Dyan Evita Santi, dan Aditya Pramana tahun 2010) antara lain sebagai

berikut: (1) Kebodohan, kebodohan yang membabi buta dengan tanpa pengetahuan yang

cukup sudah mengikuti suatu pilihan dan hanya mengandalkan keyakinannya saja; (2)

Cinta golongan atau kelompok, lebih mengutamakan sesuatu atau kelompok daripada

dirinya; (3) Figur atau sosok yang kharismatik, individu yang fanatik berperilaku

fanatik dikarenakan ada sosok yang dikagumi dan dibesar-besarkan atau

mempunyai waham kebesaran.

Jenis – jenis fanatisme

Beberapa jenis fanatisme menurut Syafi’I (2008) sebagaimana dikutip oleh Menik

Purwandari Astuti (2011: 30), fanatisme terdiri beberapa jenis yaitu fanatisme konsumen

agama, ideologi dan politik, kesenangan, olahraga, etnik dan kesatuan. (1) Fanatisme

etnik, Fanatisme etnik adalah sebuah keadaan yang dimiliki oleh seseorang yang

mengagungkan tentang suku/kebudayaan/kelas sosial tertentu; (2) Fanatisme nasional,

Fanatisme nasional adalah sebuah keadaan yang dimiliki oleh seseorang terkait

kecenderungan dengan kenegaraan; (3) Fanatisme ideologi; (4) Fanatisme agama,

Fanatisme agama adalah sebuah keadaan yang dimiliki oleh seseorang dalam perihal

paham religiusitas tertentu atau aliran-aliran agama tertentu; (5) Fanatisme olahraga,

Fanatisme olahraga adalah sebuah keadaan yang dimiliki seseroang dalam

membanggakan dan mennganderungi jenis olahraga tertentu.

Aspek-aspek Fanatisme

Menurut Goddard (2001) aspek-aspek dalam fanatisme adalah: (1) Besarnya minat pada

suatu jenis kegiatan; (2) Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut; (3)

Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu; (4) Motivasi yang datang dari

keluarga.

Agresi

Secara umum agresi dapat diartikan sebagai suatu serangan yang dilakukan suatu

organism terhadap organism lain, objek lain atau bahkan pada dirinya sendiri. Definisi ini

berlaku bagi semua makhluk vertebrata, sementara pada tingkat manusia masalah agresi

sangat kompleks karena adanya peranan perasaan dan proses-proses simbolik (Sarason,

1967). Menurut Baron (dalam koswara, 1988, dalam Dayakisni, 2012) menyatakan

bahwa agresi adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau

mencelakakan individu lainnya yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku

tersebut.

Menurut Baron (dalam Dayakisni, 2012) agresi mencakup 4 faktor yaitu; (1) Adanya

tujuan untuk melukai atau mencelakakan; (2) Adanya individu yang menjadi pelaku; (3)

8

Adanya Individu yang menjadi korban; (3) Ketidakinginan korban menerima tingkah

laku pelaku.

Faktor Pengarah dan Pencetus Agresi

1. Deindividuasi, menurut Lorenz deindividuasi dapat mengarahkan individu kepada

keleluasaan dalam melakukan agresi sehingga agresi yang dilakukan menjadi lebih

intens. Bagi setiap individu yang secara psikologis sehat (well-adjusted), Identitas

dirinya maupun identitas individu-individu lain merupakan hambatan personal yang

bisa mencegah pengungkapan agresi atau setidaknya bisa membatasi intensitas agresi.

Dengan mengindentikkan diri dengan bangsa, kelompok tertentu, ideology, individu-

individu yang terlibat merasa cukup aman dan sah untuk menyerang dan menjatuhkan

korban sebanyak mungkin dengan segala cara kepada pihak lain yang diberi label

“musuh”.

2. Kekuasaan dan Kepatuhan, Peranan kekuasaan sebagai pengarah kemunculan agresi

tidak dapat dipisahkan dari salah satu aspek penunjang kekuasaan itu, yakni

kepatuhan (compliance). Bahkan kepatuhan itu sendiri diduga memiliki pengaruh

yang kuat terhadap kecenderungan dan intensitas agresi individu. Dugaan ini telah

dibuktikan oleh Stanley Milgram, hasil dari kesperimennya mencatat kepatuhan

individu terhadap otoritas atau penguasa mengarahkan individu tersebut kepada

agresi yang lebih intens, karena dalam situasi kepatuhan individu kehilangan

tanggung jawab (tidak merasa bertanggung jawab) atas tindakan-tindakannya serta

meletakkan tanggung jawab tersebut kepada pimpinan atau penguasa.

3. Provokasi, Wolfgang (dalam Dayakisni, 2012) mengemukakan bahwa tiga per-empat

dari 600 pembunuhan yang diselidikinya terjadi karena adanya provokasi dari korban.

Sedangkan beck (1983) mencatat bahwa sebagian besar pembunuhan dilakukan oleh

individu-individu yang mengenal korbannya, dan pembunuhan itu terjadi dengan

didahului adanya argument atau perselisihan antara pelaku dan korban. Dalam

berbagai kasus, pelaku agresi bahkan menggunakan provokasi yang diciptakannya

sendiri sebagai pembenar atau dalih bagi agresi yang dilakukannya.

4. Pengaruh obat-obatan terlarang (Drug Effect), Hasil penelitian dari Pihl & Ross

(dalam Brigham, 1991) mengkonsumsi alcohol dalam dosis yang tinggi meningkat

kemungkinan respon agresi ketika seseorang diprovokasi. Sementara Lang (dalam

Brigham, 1991) menjelaskan bahwa pengaruh alkohol terhadap perilaku agresi tidak

semata-mata karena proses farmakologi, karena orang tidak terprovokasi untuk

meningkatkan agresi bahkan dalam kondisi mengkonsumsi alkohol dalam dosis

tinggi. Namun, ternyata proses ini terjadi pada setiap orang, karena ada perbedaan

individual pada harapan orang tentang apakah alkohol akan merangsang perilaku

agresif.

Bentuk-bentuk agresi

Medinus dan Johnson (dalam Dayakisni, 2012) mengelompokkan agresi menjadi empat

kategori, yaitu:

1. Menyerang fisik, yang termasuk didalamnya adalah memukul, mendorong, meludai,

menendang menggigit, meninju, memarahi dan merampas.

2. Menyerang suatu objek, yang dimaksud adalah menyerang benda mati atau binatang.

9

3. Menyerang secara verbal atau simbolis, yang termasu didalamnya adalah mengancam

secara verbal, memburuk-burukkan orang lain, sikap mengancam dan sikap menuntut.

4. Pelanggaran terhadap hak milik atau menyerang daerah orang lain.

Sementara Buss (1987) mengelompokkan agresi manusia dalam 8 jenis, yaitu:

1. Agresi fisik langsung: tindakan agresi fisin dilakukan individu/kelompok dengan cara

berhadapan secara langsung dengan individu/kelompok lain yang menjadi target dan

terjadi kontak fisik secara langsung sperti memukul, mendrong, menendang,

menembakm dll.

2. Agresi fisik pasif: tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu/kelompok

dengan cara beradapan dengan individu/kelompok lain yang menjadi targetnya,

namun tidak terjadi kontak fisik secara langsung seperti aksi mogok, demonstrasi.

3. Agresi fisik aktif tidak langsung: tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh

individu/kelompok lain dengan cara merusak harta benda korban.

4. Agresi fisik pasif tidak langsung: seperti tidak peduli, acuh, apatis, dan masa bodoh.

5. Agresi verbal aktif langsung: seperti menghina, mencemooh, marah, mengumpat, dll.

6. Agresi verbal pasif langsung: seperti enolak bicara, bungkam.

7. Agresfi verbal aktif tidak langsung: seperti fitnah, mengadu domba.

8. Agresi verbal pasfi tidak langsung: seperti tidak memberikan dukungan, tidak

menggunakan hal suara (golput).

Suporter

Hornby (2000) mendefenisikan suporter adalah seseorang yang mendukung sebuah

kelompok atau pemikiran. Alwi dkk (2005) mendefinisikan suporter adalah orang yang

memberikan dukungan, sokongan, dalam pertandingan. Alwi (2005) mendefinisikan

pendukung adalah orang mendukung, menyokong, dan menunjang. Hornby (2000)

mendefinisikan pendukung adalah seseorang yang secara sukarela ikut ambil bagian

dalam mendukung sebuah teori, konsep, kegiatan. Sedangkan Pate, Rotella dan Mc.

Clenaghan mengatakan suporter adalah orang-orang yang fanatik menjadi “teman baik”

apabila penampilan baik dan menjadi “musuh paling jahat” apabila tidak tampil dengan

baik.

10

Hubungan antara fanatisme dengan perilaku agresi:

Gambar 1 Kerangka Berfikir

Pada gambar diatas dijelaskan bagaimana proses dinamika fanatisme sehingga

memunculkan tindakan agresi. Fanatisme menurut Sudirwan (1998) merupakan sebuah

keadaan dimana seseorang menganut paham secara berlebihan terhadap sesuatu hal

tertentu. Pada pembahasan kali ini dihubungkan dengan bagaimana keadaan suporter

sepakbola di Jawa Timur khususnya Suporter Aremania, Ultras, dan Bonek Mania.

Suporter sepak bola yang memiliki jiwa fanatisme menururt Goddard (2001) memiliki

ciri-ciri antara lain; (1) besarnya minat pada jenis kegiatan tertentu yakni sepakbola; (2)

memiliki sikap pribadi maupun kelompok pada hal tersebut yakni yang berhubungan

dengan klub yang didukungnya; (3) lamanya menjadi bagian dari kelompok suporter

tersebut atau penggemar dari klub tertentu; (4) memiliki motivasi atau dukungan dari

keluarga untuk mendukung klub tertentu. Berdasarkan ciri-ciri yang dikemukakan oleh

Suporter Sepakbola

Fanatik dalam lingkup

sepakbola

1. Memilih menyaksikan

pertandingan klub yang

didukung dari pada klub

lain.

2. Menyaksikan

pertandingan secara

langsung meskipun diluar

kota.

3. Tetap mendukung klub

yang disukainya meskipun

sedang terpuruk dalam

segi prestasi dalam waktu

yang tidak dapat

ditentukan.

4. Mengajak serta keluarga

untuk menyaksikan

pertandingan.

Stimulus Negatif dari

lingkungan:

1. Cemoohan

2. Provokasi

3. Ketidakpuasan

Muncul Konflik

Realistis

Kesalahan Atribusi Utama

(Ultimate Attribution Eror)

Agresi

Fisik Objek Verbal Pelanggaran

hak

1. Memukul

2. Menendang

3. Melempar

botol

4. Menghajar

5. Melempar

batu

6. Mendorong

1. Membakar

kaos tim

lawan

2. Membakar

sepeda

motor

3. Merusak

fasilitas

stadion

1. Bernyanyi

rasis

2. Mengumpat

3. Mencemooh

Sweeping

area

11

Goddard (2001) bentuk-bentuk fanatisme yang dilakukan oleh suporter sepakbola antara

lain; (1) suporter sepakbola akan lebih memilih menyaksikan pertandingan tim

kesayangan dibandingkan dengan tim lain apabila jadwal pelaksanaan pertandingan

diwaktu yang sama; (2) Suporter sepakbola akan berangkat menyaksikan pertandingan

tim kesayangannya meskipun lokasi pertandingan berada diluar kota; (3) Suporter

sepakbola akan setia mendukung tim kesayangannya meskipun tim tersebut suatu saat

mengalami prestasi yang kurang baik bahkan terdegradasi dalam jangka waktu yang

lama; (4) suporter sepakbola akan mengajak anggota keluarga yang lain datang untuk

menyaksikan pertandingan bersama-sama.

Saat suporter memiliki jiwa fanatisme, kemudian mendapatkan stimulus dari luar atau

dari lingkungan seperti mendapat ancaman, mendapat cemoohan, ketidakadilan, adanya

kecewaan ketika menyaksikan pertandingan sepakbola terkait dengan kepemimpinan

wasit dan hasil pertandingan, atau bentuk provokasi yang lainnya. Jiwa fanatisme yang

mendapat stimulus dari luar dan tidak dimaknai secara positif dapat memicu terjadinya

sebuah konflik realistis yang dialami oleh setiap individu yang menjadi bagian dari

kelompok suporter tersebut. Konflik realistik tersebut muncul karena adanya

ketidakpuasan atau kekecewaan atas tuntutan-tuntutan dari suporter yang tidak dapat

terealisasi. Tuntutan-tuntutan tersebut dapat berupa ketidakpuasan terhadap

kepemimpinan wasit yang kurang fair dalam memimpin pertandingan, kekecewaan

terhadap hasil dari pertandingan yang berlangsung, dan juga ketidakpuasan kepada

perangkat pertandingan atau yang biasa disebut dengan panitia penyelenggara (Sinatrya,

2031). Ketika individu tersebut mengalami konflik, secara tidak langsung akan muncul

proses atribusi dalam diri suporter tersebut dan ketika proses atribusi tersebut mengalami

kesalahan (ultimate attribution eror) akan berpengaruh terhadap bagaimana suporter

tersebut berperilaku, perilaku yang muncul ketika terjadi kesalahan atribusi utama berupa

tindakan agresivitas.

Besarnya minat terhadap klub tertentu atau kelompok suporter tertentu dapat

mempengaruhi bentuk dari perilaku agresi yang muncul. Bentuk dari agresi menurut

Medinus & Jonhson (dalam Dayakisni, 2012) antara lain; (1) agresi fisik; (2) agresi

verbal; (3) agresi objek; (4) pelanggaran terhadap hak orang lain. Bentuk dari agresi fisik

yang dilakukan oleh suporter sepakbola yakni memukul, menendang, menghajar suporter

lawan, melempar batu, melempar botol air mineral. Sedangkan untuk agresi verbal yang

dilakukan oleh suporter sepakbola antara lain menyanyikan lagu rasis yang dapat

memprovokasi lawan, mengumpat kepada wasit maupun pemain lawan, mencemooh.

Untuk agresi objek yang pernah dilakukan oleh kelompok suporter antara lain membakar

kaos tim lawan, membakar sepada motor, merusak fasilitas stadion. Sedangkan untuk

agresi yang berkaitan dengan pelanggaran hak yang dilakukan oleh suporter sepakbola

yaitu aksi sweeping area yaitu menghadang kendaraan bermotor dengan nomor polisi

tertentu.

12

Hipotesa

Hipotesa penelitian ini adalah adanya hubungan antara fanatisme dengan agresivitas

kelompok suporter sepakbola. Hal ini memiliki arti bahwa semakin fanatic suporter

tersebut makan semakin tinggi tingkat agresivitasnya.

Metode Penelitian

Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan system non-eksperimental dengan spesifikasi korelasinonal

antara variable-variabel yang terkait. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengkaji

tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lainnya berdasarkan

koefisien korelasi. Variabel yang diteliti pada penelitiana ini adalah perilaku agresi

dengan fanatisme. Jadi, dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat memunculkan

hasil keterkaitan diantara keduanya dengan jelas sesuai data-data yang diperoleh.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah supporter sepak bola Aremania Malang, Bonek Mania

Surabaya, dan Ultras Gresik.

Dalam proses pengumpulan data dapat dipergunakan skala-skala yang terkait dengan

variable yaitu skala agresifitas dan skala fanatisme. Subjek yang akan menjadi sasaran

penelitian kali ini adalah individu yang menjadi bagian dari suporter kelompok sepakbola

yang telah ditentukan dan masuk kedalam organisasi suporter klub sepakbola terkait

secara aktif maupun tidak, dengan klasifikasi subjek sebagai berikut:

1. Aktif menjadi keanggotaan suporter sepakbola (dapat dibuktikan dengan

KTA jika ada).

2. Minimal menonton secara langsung/tidak langsung klub yang didukung

sebanyak 5 kali pertandingan (kandang/tandang) dalam satu tahun.

Dimana subjek penelitian ini akan diambil dengan menggunakan teknik Purposive

Sampling dimana subjek akan diambil sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan

sebelumnya dengan tidak menentukan satu kelompok suporter saja yang menjadi

penelitian. Populasi jumlah kelompok supporter tersebut diperkirakan lebih dari 100.000

orang dari berbagai wilayah di Indonesia yang menjadi bagian anggota kelompok

supporter tersebut. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 subjek/kelompok suporter.

Seperti yang dikemukakan oleh teori pengambilan subjek dari Gay dan Diehl (1992)

berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992)

ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin

representatif dan hasilnya dapat digeneralisir. Gay dan Diehl mengungkapkan jika

penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek. Jadi, penelitian ini dapat

dilaksanakan dengan minimal penggunaan 30 subjek dengan total kelompok 3 suporter ,

dengan demikian penelitian ini menggunakan minimal 90 subjek dan pada

pelaksanaannya penelitian dengan menggunakan 120 subjek dengan pembagian subjek

13

tiap masing-masing kelompok suporter sebesar 40 orang. Pada proses mendapaykan data

dilaksanakan sekitar 2 minggu dengan menyebar skala kebeberapa kota yaitu Kota

Malang, Kota Kediri, Kota/Kab Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Batu, dan Kota Gresik.

Khusus untuk Kota Malang dan Surabaya proses mendapatkan data pada saat acara

kumpul bareng suporter. Proses mendapatkan data secara klasikal berkala yang artinya

tidak semua suporter yang hadir langsung dapat memenuhi jumlah kuota yang telah

ditentukan oleh peneliti. Proses pengambilan data untuk aremania selain secara individual

juga secara klasikal yang diwakili oleh suporter Aremania Korwil Fly Over. Sedangkan

untuk Suporter Bonek dilakukan secara klasikal yang diwakili oleh suporter Bonek Korda

Mojopahit yang berada di Kota Mojokerto dan yang terakhir untuk suporter Ultras

dilakukan secara individual di kota Gresik karena hambatan yang ditemui tidak ada

korwil yang jelas untuk kelompok suporter ultras.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yakni variable bebas (X) dan variable terikat (Y).

adapun yang menjadi variable bebas (X) adalah Fanatisme dan untuk variable terikat (Y)

adalah agresi.

Fanatisme merupakan keadaan dimana suporter sepakbola memiliki perasaan

menggandrungi, menyukai, dan mengagungkan sebuah kelompok sepakbola tertentu

yang bukan hanya sekedar menyukai tetapi sudah berlebihan dalam menanggapi hal yang

disukai tersebut. Indikator suporter sepakbola dapat dikatan fanatik antara lain (1)

besarnya minat pada sebuah klub sepakbola tertentu; (2) sikap pribadi maupun kelompok

pada klub sepakbola tersebut; (3) lama suporter sepakboa tersebut mendukung klub

kesayangannya; (4) memiliki motivasi yang dating dari keluarga.

Agresi dalam sepakbola dapat diartikan sebagai sebuah tindakan suporter yang memiliki

tujuan untuk melukai, mencelakakan, bahkan menyerang kelompok suporter lainnya.

Bentuk agresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu agresi verbal dan agresi non

verbal. Agresi non verbal yang dilakukan oleh suporter sepakbola antara lain seperti

memukul suporter lawan, mendorong suporter lawan, merusak fasilitas stadion.

Sedangkan untuk agresi verbal yang sering muncul dalam pertandingan sepakbola adalah

memaki suporter lawan, memaki wasit, memaki pemain, dan bahkan memaki perangkat

pertandingan.

Adapun data penelitian diperoleh dari instrument penelitian menggunakan model

pengukuran dengan menggunakan skala bentuk Likert. Skala sikap adalah sebuah alat

ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, perkembangan ilmu sosiologi dan pisikologi

yang banyak menggunakan ini untuk khusus mengukur sikap. Kemudian dijabarkan

melalui dimensi-dimensi menjadi sub-variabel, kemudian menjadi indikator yang dapat

dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang

berhubungan dengan variabel penelitian (Iskandar, 2009:83). Penyataan atau pernyataan

tadi kemudian direspon dalam bentuk skala likert, terdapat item yang sesuai atau item

yang mendukung dengan dirinya (favorable) dan tidak mendukung (unfavorable).

14

Didalam kuesioner ini terdapat kolom SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju),

dan STS (Sangat Tidak Setuju).

Pengukuran dilakukan dengan mengumpulkan skor hasil skala fanatisme dan agresivitas

pada suporter Aremania, Bonek Mania, dan Ultras. Skala fanatisme disusun oleh peneliti.

Indikator yang digunakan oleh peneliti adalah menurut Goddard (2001) yaitu: (1)

besarnya minat pada suatu jenis kegiatan; (2) sikap pribadi maupun kelompok pada

kegiatan tersebut; (3) lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu; (4)

Motivasi yang datang dari keluarga. Hasil dari Try out fanatisme yang dilakukan pada 49

subjek mendapatan hasil realibiltas sebesar 0,915 dan 30 item valid yang tersebar dari

seluruh aspek dengan rentangan indeks validitas 0,307 – 0,722.

Sedangkan untuk skala agresivitas suporter sepakbola disusun oleh peneliti. Konsep teori

yang digunakan adalah agresi menurut Baron (dalam Dayakisni, 2012). Indikator yang

digunakan adalah bentuk dari agresi menurut Medinus dan Jonhson (dalam Dayakisni,

2012) yaitu: (1) agresi fisik; (2) agresi verbal; (3) agresi objek; (4) pelanggaran terhadap

hak milik orang lain. Hasil dari Try Out yang skala Agresivitas yang dilakukan pada 47

subjek mendapatkan hasil Realibilitas sebesar 0,867 dan 15 item valid yang tersebar

diseluruh aspek. Pada aspek (1) Agresi secara fisik memiliki interval indeks validitas -

0,394 – 0,581; (2) Agresi secara verbal memiliki interval indeks validitas 0,352 – 0,573;

(3) Agresi Objek memiliki indeks validitas 0,600; (4) Pelanggaran terhadap hak orang

lain memiliki indeks validitas 0,418.

Prosedur dan Analisa Data Penelitian

Secara umum, penelitian yang akan dilakukan ini memiliki tiga prosedur utama sebagai

berikut:

Tahap pertama yaitu Persiapan, Tahap persiapan ini dimulai dari peneliti melakukan

pendalaman materi dan pembuatan alat ukur beserta melakukan try out nya. Proses dalam

membuat Skala Agresivitas antara lain pemilihan teori yang digunakan, penyusan item,

kemudian melakukan try out dengan subjek yang telah ditentukan yaitu kepada supporter

sepakbola yang pernah melakukan tindakan agresivitas tetapi tidak dibatasi supporter dari

kelompok tertentu yang artinya boleh dari kalangan supporter mana saja. Jumlah subjek

untuk try out adalah sebanyak 45 orang. Setelah melakukan try out , hasilnya kemudian

dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas dengan melihat T (table) dan

0,05 untuk melihat reliabilitas.

Kedua yaitu tahap pelaksanaan, Pada tahap ini peneliti melakukan penelitian dengan

kelompok supporter yang telah ditentukan yaitu Aremania (Malang), Bonek (Surabaya),

Ultras (Gresik). Pertama-tama peneliti menentukan Korwil (Koordinator Wilayah)

suporter yang akan diambil dari masing-masing supporter sebagai basis penelitian serta

melakukan perijinan secara tertulis melakukan penelitian serta pengambilan data untuk

keperluan skripsi. Selanjutnya peneliti melakukan pengambilan data kepada suporter

dengan klasifikasi yang telah ditentukan sebanyak 30 subjek setiap masing-masing

15

kelompok suporter dengan alat ukur yang telah dipersiapkan yatiu skala Fanatisme dan

Skala Agresi.

Tahap ketiga yaitu analisis data, Pada tahap analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi linier sederhana menggunakan aplikasi SPSS for windows

ver. 21 dengan metode regresi linier, Alasan digunakannya system aplikasi SPSS ini

selain untuk mempermudah dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, Analisis Regresi

merupakan metode analisis data yang juga bertujuan untuk mengetahui seberapa

hubungan dari variable pengaruh (variable independen) terhadap variable terpengaruh

(variable dependen) atau dengan kata lain melihat seberapa besar hubungan antara

variable fanatisme dengan variable agresivitas.

HASIL PENELITIAN

Setelah pengambilan data penelitian ini dilakukan dan sebelum melakukan analisis,

terlebih dahulu peneliti melakukan uji normalitas data. Tabel yang pertama pada bab

hasil penelitian ini merupakan tabel uji kenormalan data dalam penelitian Hubungan

Fanatisme dengan Perilaku Agresi Suporter Sepakbola.

Tabel 2. Uji Normalitas Data

X Y

Skewness .276 .642

Std. eror of Skewness .221 .221

Kurtosis .951 - .236

Std. Eror of Kurtosis .438 .438

Berdasarkan Tabel 2 didapatkan hasil dari Skweness dan Kurtosis untuk menunjukkan

data normal atau tidak dapat digunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠 𝑋

𝑆𝑡𝑑.𝑒𝑟𝑜𝑟 𝑜𝑓 𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠 𝑋 =

0.276

0.221 = 1.249

𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑌

𝑆𝑡𝑑.𝑒𝑟𝑜𝑟 𝑜𝑓 𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑌 =

−0.236

0.438 = - 0.543

Data termasuk kedalam kategori normal ketika hasil dari analisis menunjukkan hasil

rentangan nilai – 2 hingga 2. Pada analisis skewness mendapatkan nilai (1.276) dan

Kurtosis mendapatkan hasil (– 0.543) atau dengan kata lain nilai skewness dan kurtosis

normal yakni berada diantara nilai ±2 (-2 sampai 2).

16

Tabel 3. Deskripsi Subjek Penelitian

Karakteristik Jumlah (Prosentase)

Jenis Kelamin Laki-laki 115 (95.83%)

Perempuan 5 (4.17%)

12-16 Tahun (Masa Pubertas) 3 (2.5%)

Usia 17-21 Tahun (Masa Remaja) 77 (64.1%)

22-40 Tahun (Masa Dewasa Awal) 40 (33.33%)

Aremania 40 (33.33%)

Suporter Bonek Mania 40 (33.33%)

Ultras 40 (33.33%)

Berdasarkan Tabel 3 tersebut terlihat bahwa rentangan usia subjek adalah 16-38 Tahun

dengan jumlah 120 orang dengan berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dari 3

kelompok suporter sepakbola di Jawa Timur yaitu Aremania, Bonekmania, Ultras.

Suporter tersebut tersebar dari beberapa daerah di Jawa Timur yaitu Kota Malang,

Kabupaten Malang, Kota Sidoarjo,Kota Surabaya, Kota Gresik, Kota Mojokerto,

Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Kediri. Jumlah Aremania sebanyak 40 orang

(33,33%); Bonekmania sebanyak 40 orang (33,33%); dan Ultras (33,33%).

Peneliti kemudian melakukan analisis hubungan fanatisme dengan perilaku agresi dengan

menggunakan analisi regresi linier untuk mencari sejauh mana hubungan serta pengaruh

variable fanatisme terhadap variabel perilaku agresi.

Tabel 4. Hasil Uji Analisis Regresi Linier

R Nilai Hitung Sig

R R2 F-Hit. T-Hit.

0.315 0.099 12.986 19.181 0.000

Berdasarkan table 4. menjelaskan besarnya nilai korelasi atau hubungan (R) yaitu sebesar

0.315 selanjutnya dijelaskan prosentase pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat atau penguadratan R (R2) diperoleh nilai sebesar 0.099 yang menunjukkan bahwa

pengaruh Fanatisme (X) terhadap Perilaku Agresi (Y) adalah sebesar 9,9%, sedangkan

sisanya sebesar 90,1% dapat dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Untuk Signifikan mendapatkan hasil 0.000 hal tersebut dapat diartikan bahwa kedua

variable memiliki pengaruh yang significant. Data dapat dikatan signifikan ketika berada

direntangan 0.000 sampai 0.005. Hal tersebut membuktikan bahwa H0 ditolak atau H1

diterima yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang significant antara fanatisme

dengan perilaku agresi suporter sepakbola.

17

Tabel 5. Kategorisasi Hasil Subjek

Variabel Kategori Jumlah (Prosentase)

Fanatisme Tinggi 57 (47,5%)

Rendah 63 (52,5%)

Agresi Tinggi 51 (42,5%)

Rendah 69 (57,5%)

Berdasarkan tabel 5. Menunjukkan jumlah subjek yang termasuk kedalam kategori yang

tinggi dan rendah. Dikatakan termasuk kedalam kategori tinggi apabila subjek memiliki

nilai >50, sedangkan untuk kategori rendah subjek memiliki nilai <50. Subjek dalam

kategori fanatik tinggi sebesar 47,5%.Sedangkan untuk Kategori agresi tinggi sebesar

42,5%.

Tabel 6. Prosentase Perilaku Agresi

Prosentase Kemunculan jenis-jenis agresi

Agresi Fisik 31,66%

Agresi Verbal 45,50%

Agresi Objek 22,50%

Pelanggaran Hak 25,83%

Berdasarkan table 6. Menunjukkan bahwa Agresi verbal merupakan bentuk perilaku

agresi yang paling sering dimunculkan oleh suporter sepakbola. Kemudian yang kedua

diikuti dengan Agresi fisik sebesar 31,66%. Pada urutan ketiga, bentuk perilaku agresi

yang muncul adalah agresi terkait dengan pelanggaran hak orang lain yaitu sebesar

25,83%. Pada urutan terakhir bentuk perilku agresi yang dimunculkan oleh suporter

sepakbola adalah agresi terhadap objek sebesar 22,50%.

Berdasarkan hasil analisis kuantitatif yang telah dipaparkan dan dianalisis menggunakan

analisis SPSS 21 for windows Regresi Linier dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini dapat diterima yaitu Fanatisme memiliki hubungan dengan

perilaku agresivitas suporter sepakbola khususnya pada suporter Aremania, Bonekmania,

dan Ultras. Dapat diartikan bahwa semakin suporter tersebut fanatik maka semakin tinggi

tingkat agresivitasnya.

DISKUSI

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara

fanatisme dengan perilaku agresi suporter sepakbola (r=315 dan P=0,000) dengan

sumbangsih variabel fanatisme sebesar 9,9% sedangkan sisanya sebesar 90,1%

dipengaruhi oleh faktor yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa fanatisme memang

memiliki peran sebagai pemicu untuk terjadinya tindakan agresi yang dilakukan oleh

suporter. Hal senada terjadi pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hapsari

Indriana pada tahun 2015 yang mengangkat penelitian tentang hubungan fanatisme

dengan perilaku sepakbola yang dilakukan pada suporter The Jack Mania (Persija

Jakarta) dan Bobotoh (Persib Bandung) yang mendapatkan hasil bahwa fanatisme

18

memiliki hubungan dengan perilaku agresi meskipun hubungannya terbilang lemah

dengan sumbangsih efektif sebesar 3,7%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

fanatisme memang memiliki hubungan dengan perilaku agresi suporter sepakbola. Jiwa

fanatisme yang dimiliki oleh suporter dapat menyebabkan seseorang untuk melakukan

sesuatu hal berlebihan yang berhubungan dengan hal-hal yang disukainya. Sebaliknya,

ketika seseorang memiliki jiwa fanatisme yang rendah potensi untuk melakukan tindakan

agresi juga akan rendah. Tindakan agresi dapat menyebabkan resiko negatif untuk orang

lain selain kerusakan juga dapat menyebabkan adanya korban jiwa.

Seperti yang dijelaskan oleh Sudirwan, 1998 fanatisme adalah sebuah keadaan dimana

seseorang atau kelompok yang menganut sebuah paham, baik politik, agama, kebudayaan

atau yang lainnya dengan cara berlebihan (membabi buta) sehingga dapat berakibat

kepada perusakan yang dilakukan oleh orang yang terlibat dan dapat terjadi kemungkinan

seseorang tersebut melakukan tindakan agresi kepada orang lain, objek, baik secara

langsung maupun tidak langsung ketika seseorang yang memiliki fanatisme tersebut tidak

terpenuhi keinginannya atau harapan-harapannya. Manifestasi dari suatu keadaan diri

seseorang yang menganut sebuah paham seperti dijeaskan diatas adalah sebuah perilaku

desdruktif atau dapat dikatan menjadi sebuah perilaku agresi baik ditujukan kepada

seseorang maupun objek. Sekalipun tidak secara langsung dapat mempengaruhi agresi

tetapi fanatisme memiliki hubungan yang positif terhadap perilaku agresi. Sesuai seperti

pengertian yang dikemukakan oleh Sudirwan diatas menunjukkan bahwa penelitian ini

dapat dijadikan sebagai bukti pendukung bahwa fanatisme dapat mempengaruhi atau

menjadi faktor pemicu dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan agresivitas

khususnya dalam bidang olahraga sepakbola. Fanatisme tersebut diluar faktor pemicu

agresi yang dikemukakan oleh Baron (Dalam Dayakisni,2012) yaitu: (1) Deindividuasi;

(2) Kekuasaan dan kepatuhan; (3) Provokasi; (4) Drug effect.

Suporter sendiri memiliki pengertian menurut Alwi (2005) mendefinisikan pendukung

adalah orang mendukung, menyokong, dan menunjang. Hornby (2000) mendefinisikan

pendukung adalah seseorang yang secara sukarela ikut ambil bagian dalam mendukung

sebuah teori, konsep, kegiatan. Pada penelitian ini pendukung yang dimaksud adalah

suporter sepakbola yang secara suka rela untuk memberikan segala hal atau ikut ambil

bagian dalam proses klub yang didukungnya. Rasa suka rela ini dapat muncul secara

berlebihan, rasa suka rela tidak akan muncul ketika seorang pendukung sepakbola tidak

memiliki ketertarikan secara berlebihan terhadap klub yang didukugnya.

Ketika suporter sepakbola memiliki jiwa fanatisme yang tinggi menyebabkan seseorang

tersebut merasa memiliki ikatan yang kuat dengan klub yang didukungnya. Perasaan

inilah yang kemudian dapat menjadi pemicu munculnya tindakan agresivitas kelompok

suporter terkait. Kebanggaan menjadi suporter sepakbola tentunya diiringi dengan

harapan-harapan atas klub yang telah didukungnya seperti harapan klub yang

dimilikinya memenangkan pertandingan. Setiap kelompok suporter memiliki sebuah

kebanggan tersendiri yang berkaitan dengan eksistensi kelompok suporter tersebut.

Perasaan-perasaan tersebut dapat menjadi pemicu munculnya agresivitas ketika harapan-

harapan yang dimiliki oleh kelompok suporter tersebut tidak dapat terpenuhi. Selain

harapan tentunya suporter sepakbola memiliki tuntutan terhadap kualitas kinerja wasit

dalam memimpin pertandingan. Tuntutan yang lainnya dapat berupa ketidakpuasan

19

terhadap kepemimpinan wasit yang kurang fair dalam memimpin pertandingan,

kekecewaan terhadap hasil dari pertandingan yang berlangsung, dan juga ketidakpuasan

kepada perangkat pertandingan atau yang biasa disebut dengan panitia penyelenggara

(Sinatrya, 2013). Pada saat tuntutan tersebut tidak terpenuhi secara langsung akan

memicu suporter yang memiliki fanatisme yang tinggi untuk melakukan tindakan

agresivitas demi melampiaskan kekecewaan karena harapan dan tuntutannya tidakk

terpenuhi.

Penelitian ini menunjukkan sebesar 9,9% pengaruh fanatisme terhadap perilaku

agresivitas sedangkan sebesar 90,1% perilaku agresi di sebabkan oleh hal-hal atau faktor-

faktor yang lain. Hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramazanoglu dan

Coban (2005) yang menyatakan bahwa suporter sepakbola percaya bahwa fanatisme yang

mereka miliki adalah suatu kebanggaan yang dapat mengalahkan kehidupan sehari-hari

yang dapat menimbulkan sebuah agresivitas. Suporter yang menganalisa masa lalu, masa

sekarang dan masa yang akan tentang bagaimana mereka mempertahankan

kebanggaannya. Secara jelas penelitian tersebut menjelaskan kenapa suporter sepakbola

tersebut melakukan tindakan agresivitas. Berbagai bentuk agresivitas muncul dari sikap

fanatik ini dari skala mikro hingga skala makro. Bentuk-bentuk agresivitas yang

ditunjukkan suporter sepakbola tersebut antara lain: (1) Agresi secara verbal; (2) Agresi

secara Fisik; (3) Agresi kepada objek atau benda mati; (4) Agresi terkait dengan

sweeping area.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Julius Valjakka (2013) menyatakan bahwa

masyarakat memang terfokus pada fanatisme dari sisi negative hal ini dikarenakan

masyarakat melihat bukti bahwa banyak kerusakan yang ditimbulkan oleh sikap

fanatisme. Menurut Winston Churchill (dalam Dayakisni, 2012) mengungkapkan bahwa

seseorang fanatik tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah

haluannya. Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola

pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya

bertentangan sebagai orientasi dan mempengaruhi seseorang dalam: (1) Berbuat sesuatu,

menempuh sesuatu atau memberi sesuatu; (2) dalam berfikir dan memutuskan; (3) dalam

mempersepsi dan memahami sesuatu. Adanya rasa kebanggaan dan rasa menyukai secara

berlebihan ini yang menyebabkan seseorang atau suporter sepakbola menjadi kehilangan

rasionalitasnya sehingga pada akhirnya perilaku yang muncul cenderung menjadi

perilaku yang desdruktif.

Pada penelitian ini juga dapat dilihat bahwa kemungkinan agresi verbal lebih cenderung

akan muncul dibandingkan dengan jenis agresi yang lainnya dengan prosentase sebesar

45,50%. Kemudian diikuti dengan jenis agresi fisik menempati urutan kedua untuk

kecenderungan dimunculkan oleh suporter sepakbola dengan prosentase sebesar 31,66%

dan yang menempati urutan ketiga serta keempat adalah pelanggaran terhadap hak orang

lain dan melakukan agresi terhadap objek atau benda mati dengan prosentase sebesar

25,83% dan 22,50%.

Penelitian ini tentunya belum sempurna karena peneliti tidak dapat melihat secara

langsung bagaimana perilaku suporter sepakbola yang bertindak agresif terkecuali

melalui media sosial. Jauh lebih baik untuk penelitian selanjutnya dilakukan ketika

kompetisi sepakbola di Indonesia sedang bergulir karena hal ini akan dapat

20

memuhdahkan peneliti untuk mendapatkan hasil data yang lebih baik. Selain itu, saran

untuk penelitian selanjutnya adalah untuk memperbanyak jumlah sampel yang digunakan

karena semakin besar sampel yang digunakan akan semakin representatif untuk hasilnya

dan dapat digunakan lebih dari 3 kelompok suporter yang ada dalam penelitian ini. Serta

dalam penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menganalisis terlebih dahulu

perbedaan bentuk agresi yang dilakukan suporter sepakbola wanita dan laki-laki sehingga

dalam penyusunan instrument penelitian khususnya variabel agresivitas dapat lebih

mencakup dalam semua aspek.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Hasil penelitian yang telah dilakukan kepada 120 subjek suporter sepakbola di Jawa

Timur, khususnya suporter Arema Cronus Malang, Persebaya Surabaya, dan Gresik

United mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara

Fanatisme dengan perilaku agresi suporter sepakbola. Hal tersebut dapat ditunjukkan

dengan hasil Koefisien korelasi (r) sebesar 0,315 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000

atau dengan kata lain H1 diterima karena nilai Signifikansi F hitung berada diantara 0.00

hingga 0.05. Sumbangan efektif variabel fanatisme terhadap perilaku agresi sebesar 9,9%

sedangkan sisanya sebesar 90,1% perilaku agresi dipengaruhi oleh faktor yang lain. Hasil

dari penelitian ini dapat diartikan bahwa semakin fanatik suporter sepakbola akan

semakin tinggi tingkat aresivitasnya. Perasaan yang menyukai sesuatu hal yang

berlebihan dalam lingkup penelitian ini adalah klub sepakbola dapat menyebabkan

perasaan bangga yang berlebihan sehingga seseorang dapat kehilangan raasionalitasnya

sehingga pada akhirnya dapat melakukan tindakan yang diluar kendali yang bertujuan

untuk membela, mempertahankan rasa harga diri, gengsi, rivalitas, serta eksistensi klub

maupun kelompok suporter yang didukung. Oleh karena itu penelitian ini adalah untuk

membuktikan secara empirik sejauhmanakah hubungan antara fanatisme dengan perlilaku

agresi suporter sepakbola.

Implikasi dari penelitian ini, yaitu dengan adanya hasil dari penelitian ini diharapkan para

suporter dapat mengerti bahwa perilaku agresivitas disebabkan salah satunya karena

adanya rasa fanatisme. Peneliti berharap para suporter sepakbola yang mengklaim dirinya

fanatik terhadap klub yang dibelanya menjadi lebih dewasa dalam mengartikan sebuah

fanatisme itu sendiri. Bagi pengurus suporter masing-masing klub baik Korwil

(Koordinator Wilayah) atau Korda (Koordinator Daerah), penelitian ini dapat dijadikan

rujukan bahwa fanatisme memiliki sumbangsih efktif dalam memunculkan perilaku

agresi. Dengan demikian, para pengurus suporter sepakbola dapat melakukan berbagai

hal-hal yang positif untuk mengalihkan tindakan agresi. Seperti menadakan kegiatan rutin

rapat koordinasi suporter, aksi solidaritas penggalangan dana untuk sesama suporter yang

tidak mampu, membuat yel-yel baru dan mengembangkan koreografi. Hal seperti itu

diharapkan dapat menjadi tindakan preventif dan persuasif untuk mengurangi periaku

agresi suporter sepakbola. Sementara itu, untuk peneliti yang akan meneliti dalam

konteks psikologis dalam lingkup persepakbolaan hasil penelitian ini dapat dijadikan

referensi bahwa salah satu faktor penyebab munculnya perilaku agresivitas adalah adanya

rasa fanatisme. Kemudian, peneliti selanjutnya dapat menghubungkan atau menggunakan

variabel bebas yang lain sehingga dapat melengkapi faktor yang menjadikan suporter

sepakbola menjadi agresif seperti loyalitas ataupun konformitas.

21

REFERENSI

Blower, Thompson. (1983). Ketidakmerataan, konflik, dan perubahan. Jakarta: UI Press.

Baron, A. R (2003). Psikologi sosial jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Baron, A. R (2003). Psikologi sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Bola.kompas.com. (2014). Lecehkan persipura komdis beri sanksi arema. (Online).

Diakses pada tanggal 25 September 2015 diperoleh dari

http://bola.kompas.com/read/2013/06/02/07444383/Lecehkan.Persipura.Komdis.

Beri.Sanksi.pada.Arema

Bola.Tempo.co. (2015). Aremania dan Bonek bentrok dua tewas. (Online). Diakses pada

tanggal 8 Februari 2016 diperoleh dari http: //bola.tempo.

co/read/news/2015/12/19/099729138/aremania-dan-bonek-bentrok-dua-tewas.

Bola.kompas.com (2012). Inilah kronologi kerusuhan versi Bonek. (Online). Diakses

pada tanggal 8 februari 2016 diperoleh dari http://bola.kompas.com

/read/2012/06/05/11370484/Inilah.Kronologi.Kerusuhan.Versi.Bonek.

David Sears., Freedmand., Peplau,S. (1985). Psikologi sosial (edisi 5). Jakarta. Erlangga.

Dayakisni, Hudaniah. (2001). Psikologi sosial. Malang: UMM Press.

Dayakisni, Hudaniah. (2012). Psikologi sosial (Edisi Revisi). Malang: UMM Press.

Dermatoto Argyo. (2010). Pemahaman akan konflik pada masyarakat industri menurut

Lewis Coser dan Ralf Dahrendolf. Solo: FISIP. Universitas Sebelas Maret.

Fakultas Psikologi. (2015). Pedoman penulisan skripsi. Malang: Fakultas Psikologi.

Universitas Muhammadiyah Malang.

Gresik.co. (2013). Kisah pilu bonek gresik tewas dikeroyok aremania. (Online). Diakses

pada tanggal 25 September 2015 diperoleh dari http://gresik.co/gresik/hukum-

gresik-gresik/kisah-pilu-bonek-gresik-yang-tewas-dikeroyok-aremania

Goal.com. (2013). Panpel gresik united sayangkan ulah suporter. (Online). Diakses pada

diakses pada tanggal 25 September diperoleh dari http://www.goal.com/id-

ID/news/1387/nasional/ 2013 /02/09/ 3737776/panpel-gresik-united-sayangkan-

ulah-suporter

Handoko, A., Adrianto, S. (2006). Hubungan antara fanatisme positif terhadap klub

sepak bola dengan motivasi menjadi suporter. Yogyakarta: Universitas Islam

Indonesia.

22

Hapsari, I., EWibowo, I. (2015). Hubungan fanatisme dengan agresivitas suporter klub

sepakbola. Jakarta. Universitas Gunadarma.

Idrus, M. (2013). Metode penelitian ilmu sosial pendekatan kuantitatif dan kualitatif

(edisi kedua). Jakarta. Salemba Humanika.

King, L. A. (2010). Psikologi umum. Jakarta: Salemba Humanika

Maqfaid Iqni. (2013). Fanatisme suporter sepakbola untuk menanamkan solidaritas

sosial (studi kasus pada suporter Pasopati Kartasura). Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Metrotvnews.com. (2014). Diwarnai keributan, persipura taklukkan arema. (Online).

Diakses pada tanggal 25 September 2015 diperoleh dari http://bola.

metrotvnews.com /read/2014 /10/21/308168/ diwarnai-keributan-persipura-

taklukkan-arema

Mayers, D. G. (2012). Psikologi sosial (edi. kesepuluh). Jakarta: Salemba Humanika.

News.okezone.com. (2014). Berulah, bonek mensweeping kendaraan plat N. (Online).

Diakses pada tanggal 25 September 2015 diperoleh dari http://news.okezone.

com/ read/ 2014/06/05/519/994687/ berulah-bonek-mania-sweeping-kendaraan-

plat-n.

Pratama, Y. P. (2011). Hubungan kecerdasan emosi dengan agresivitas remaja awal

pendukung Persija Jakarta The Jack Mania.

Pius, A., Prasetya, D (2012). Kamus lengkap bahasa Indonesia edisi smart. Surabaya:

Arkola

Ramazanoglu, F., & Coban, B. (2005). Aggressiveness behaviours of soccer spectators

and prevention of these behaviours. Beden egitimi: Firat Universitesi. Journal of

social sciences, 1-10

Republika.co.id. (2015). Duel persik Kediri vs gresik united ricuh sejumlah suporter

terluka. (Online). Diakses pada tanggal 25 September 2015 diperoleh dari

http://www.republika.co.id/berita/inpicture/nasional-inpicture/15/01/11/ni0mm7-

duel-persik-kediri-vs-persegres-gresik-united-ricuh-sejumlah-suporter-terluka

Robert, F. S. (2011). Pengantar psikologi understanding pscychology (edisi 10).

Jakarta. Salemba.

Syarif Ridwan. (2013). Perilaku suporter sepakboola.Jakarta.Universitas Negeri Jakarta.

Sinatrya, E. Y. (2013). Agresivitas suporter sepakbola Persebaya Surabaya pada saat

pertandingan berlangsung. Surabaya; Universitas Negeri Surabaya.

Soccer.Sindonews.com. (2013). Sepuluh pemain persebaya taklukkan persema. (Online).

Diakses pada tanggal 25 September 2015 diperoleh dari

23

http://soccer.sindonews.com/read/724671/58/sepuluh-pemain-persebaya-

taklukkan-persema-1362571114

Sunaryadi Hadi. (2013). Analisis kekerasan sepakbola. Jakarta: Jurusan Pendidikan

Keolahragaan: Universitas Pendidikan Indonesia

Valjakka, J. (2013). The wonder of fanaticism in football. English: Aalto university

school of business. Journal of social sciences, 1-35

Wearemania.net. (2014). Warga lawang jadi korban oknum bonek. (Online) Diakses pada

tanggal 25 September 2015 diperoleh dari http://www.wearemania.net/arema-

news/6692-warga-lawang-jadi-korban-oknum-bonek

.

24

LAMPIRAN 1

SKALA TRY OUT FANATISME

DAN

AGRESIVITAS

25

FANATISME

BLUE PRINT SKALA FANATISME

No Aspek Fanatisme No Item F UF

1 Besarnya Minat pada jenis

kegiatan tertentu

2, 4, 5, 6, 7, 8, 13, 25, 26, 2, 4, 5, 6, 7,

13, 25

8, 26

2 Memiliki sikap Pribadi 1, 3, 9, 12, 14, 15, 16, 17, 21,

27, 28, 29

1, 3, 9, 14,

16, 27, 28,

29

12, 15, 17,

21

3 Lamanya menjadi bagian

suporter

19, 24, 31, 33, 34 24, 31, 33,

34

19

4 Memiliki motivasi 10, 11, 18, 20, 22, 23, 30,32 11, 20, 22,

23, 30, 32

11,18,

BLUE PRINT SKALA AGRESIVITAS

No Bentuk Agresi No Item F UF

1. Agresi Fisik/orang lain 6, 7, 8, 12, 14, 16, 17, 19, 23 7, 12, 14,

17, 19

6, 8, 16, 23

2. Agresi Verbal 2, 3, 4, 5, 13, 15, 18, 20, 22,

24, 25

2, 5, 15, 22,

24, 25

3, 4, 13, 18,

20,

3. Agresi Objek 1, 10, 21 1, 10 21

4. Menyerang daerah orang lain 9, 11, 9 11

Total Item 25 15 10

26

Assalamualakum Wr. Wb.

Saya Debry Agriawan (201210230311176) Mahasiswa

psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Saya memohon

kepada Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisikan skala yang berupa

pernyataan-pernyataan disamping. Berikut petunjuk cara

pengisiannya.

Intruksi: Anda diinstruksikan untuk memberikan tanda (√) pada

kolom SS, S, TS, STS, yang tersedia pada setiap pernyataan dari

nomor 1-25.

Keterangan: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS)

Terima kasih atas kesediaan bapak/ibu/saudara/i yang telah

membantu saya, Semoga kebaikan Anda dijadikan amalan baik yang

akan dibalas oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum wr.wb.

Nama : (L/P) *Pilih Salah Satu

Usia :

Suporter: Aremania/BonekMania/Ultras

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya selalu berteriak kegirangan saat tim

saya berhasil mencetak gol.

2 Saya lebih memilih menghabiskan uang

saya untuk makan dari pada digunakan

untuk membeli tiket pertandingan.*

3 Saya selalu bernyanyi dan meneriakkan yel-

yel penyemangat sepanjang pertandingan

berlangsung.

4 Jika tim saya direndahkan oleh suporter

lain, maka saya tidak akan terlalu

mempermasalahkannya.*

5 Saya rela kelelahan demi mendukung tim

kebanggaan saya.

6 Jika terjadi perkelahian antar suporter, saya

lebih memilih untuk tidak ikut campur.*

7 Jika terjadi bentrokan dengan suporter dari

tim lain, maka saya juga akan ikut serta.

8 Saya akan tetap tenang walaupun pemain

tim yang saya dukung mendapat

pelanggaran keras dari pemain tim lawan.*

9 Saya lebih memilih untuk menonton

pertandingan sepak bola di rumah karena

lebih aman.*

10 Demi menjaga nama baik tim, saya tidak

peduli jika harus berurusan dengan polisi.

11 Saya lebih memilih untuk menonton di

stadion dengan duduk tenang daripada

berdiri dan melakukan koreografi.*

27

12 Saya akan berteriak mencaci wasit jika

keputusannya merugikan tim yang saya

dukung.

13 Saya dapat tetap duduk santai saat tim

lawan diberi hadiah tendangan penalti.*

14 Saya lebih memilih untuk membeli seragam

tim (jersey) dari pada pakaian sehari-hari.

15 Saya lebih memilih untuk menghabiskan

waktu dengan keluarga, jika ada

pertandingan di akhir pekan.*

16 Saya selalu memakai atribut yang berbau

khas tim setiap menonton pertandingan.

17 Saya tidak terlalu antusias saat tim saya

akan bertanding.*

18 Saya akan melakukan segala hal demi

mendukung tim kesayangan.

19 Perdamaian antar suporter lebih penting

daripada fanatisme kepada tim

kesayangan.*

20 Saya selalu datang mendukung langsung di

stadion saat tim saya bertanding.

21 Saya rela bepergian ke luar kota bahkan luar

pulau demi mendukung tim saya

bertanding.

22 Saya mengurungkan niat untuk menonton

langsung tim saya bermain saat turun hujan

agar saya tidak jatuh sakit.*

28

Assalamualakum Wr. Wb.

Saya Debry Agriawan (201210230311176) Mahasiswa

psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Saya memohon

kepada Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisikan skala yang berupa

pernyataan-pernyataan disamping. Berikut petunjuk cara

pengisiannya.

Intruksi: Anda diinstruksikan untuk memberikan tanda (√) pada

kolom SS, S, TS, STS, yang tersedia pada setiap pernyataan dari

nomor 1-25.

Keterangan: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS)

Terima kasih atas kesediaan bapak/ibu/saudara/i yang telah

membantu saya, Semoga kebaikan Anda dijadikan amalan baik yang

akan dibalas oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum wr.wb.

Nama : (L/P) *Pilih Salah Satu

Usia :

Suporter: Aremania/BonekMania/Ultras

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya akan mendorong pintu stadion jika saya

kehabisan tiket pertandingan.

2. Saya akan mengejek tim lawan jika mereka

mengalami kekalahan.

3. Saya dapat menerima apabila tim yang saya

dukung mengalami kekalahan dengan cara

mengucapkan selamat kepada pendukung

tim lawan.*

4. Saya lebih memilih diam ketika pendukung

tim lain mengejek saya.*

5 Saya akan menghina wasit apabila tidak adil

dalam memberi keputusan.

6 Saya akan melempar wasit dengan benda

ketika tidak adil dalam memimpin

pertandingan.

7 Saya merasa tidak masalah ketika suporter

tim lawan melewati daerah tim yang saya

dukung.*

8 Saya akan memberi selamat kepada

pendukung tim lawan apabila mereka

menang dalam pertandingan.*

9 Saya akan memukuli pendukung tim lawan

apabila tim yang saya dukung mengalami

kekalahan.

10 Saya akan berkata kasar apabila tim lawan

melakukan kecurangan dalam pertandingan.

11 Saya selalu respect kepada pendukung tim

lawan meskipun mereka pernah menghina

tim yang saya dukung.*

12 Saya akan melempar botol kepada pemain

lawan ketika melakukan pelanggaran keras

kepada tim yang saya dukung.

13 Saya tidak akan marah apabila pendukung

tim lawan membuat yel-yel yang menghina

tim yang saya dukung.*

29

14 Saya akan melerai jika teman saya sedang

berkelahi dengan pendukung tim lain.*

15 Saya akan menghina pendukung tim lawan

apabila tim yang saya dukung menang dalam

pertandingan.

“THANK YOU FOR PARTICIPATION”

30

LAMPIRAN 2

ANALISIS HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS SKALA

31

Skala Fanatisme Suporter Sepak Bola

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.901 34

Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM1 106.69 118.175 .314 .900

ITEM2 107.37 115.696 .333 .900

ITEM3 107.55 110.086 .650 .894

ITEM4 107.10 114.302 .514 .897

ITEM5 106.96 116.123 .403 .899

ITEM6 107.12 112.526 .565 .896

ITEM7 107.18 112.820 .628 .895

ITEM8 106.96 114.790 .552 .897

ITEM9 106.94 114.767 .513 .897

ITEM10 107.00 116.542 .403 .899

ITEM11 107.00 115.667 .480 .898

ITEM12 107.27 113.407 .504 .897

ITEM13 107.55 111.753 .546 .896

ITEM14 107.43 110.125 .750 .893

ITEM15 107.49 110.297 .597 .895

ITEM16 107.41 116.580 .289 .900

ITEM17 107.71 109.125 .619 .894

ITEM18 107.53 112.088 .412 .899

ITEM19 107.06 118.517 .202 .901

ITEM20 107.49 115.297 .306 .901

ITEM21 107.20 115.791 .381 .899

ITEM22 106.88 116.610 .425 .898

ITEM23 107.14 113.125 .529 .896

ITEM24 106.98 116.687 .422 .898

ITEM25 106.63 118.404 .318 .900

32

ITEM26 106.88 117.276 .363 .899

ITEM27 107.20 114.124 .505 .897

ITEM28 107.20 113.999 .487 .897

ITEM29 107.02 115.645 .421 .898

ITEM30 107.10 113.635 .647 .895

ITEM31 107.14 113.042 .593 .896

ITEM32 107.43 125.500 -.222 .914

ITEM33 107.06 114.225 .542 .897

ITEM34 106.78 116.428 .389 .899

Skala Agresivitas Suporter Sepakbola

Reliabilitas

Validitas

Reduksi 1

33

Skala Fanatisme Suporter Sepakbola

Reliabilitas

Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM1 97.37 114.112 .304 .915

ITEM2 98.04 111.373 .346 .915

ITEM3 98.22 105.803 .668 .910

ITEM4 97.78 110.261 .511 .912

ITEM5 97.63 112.279 .380 .914

ITEM6 97.80 108.332 .574 .911

ITEM7 97.86 108.833 .622 .911

ITEM8 97.63 110.821 .540 .912

ITEM9 97.61 110.826 .500 .913

ITEM10 97.67 112.349 .408 .914

ITEM11 97.67 111.724 .464 .913

ITEM12 97.94 109.059 .523 .912

ITEM13 98.22 107.594 .553 .912

ITEM14 98.10 105.885 .767 .908

ITEM15 98.16 105.848 .623 .910

ITEM17 98.39 104.742 .641 .910

ITEM18 98.20 107.791 .424 .915

ITEM20 98.16 111.098 .311 .916

ITEM21 97.88 111.776 .374 .914

ITEM22 97.55 112.794 .396 .914

ITEM23 97.82 108.903 .540 .912

ITEM24 97.65 112.565 .421 .914

ITEM25 97.31 114.425 .297 .915

ITEM26 97.55 113.169 .360 .914

ITEM27 97.88 109.776 .525 .912

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.915 31

34

ITEM28 97.88 109.776 .497 .912

ITEM29 97.69 111.425 .429 .913

ITEM30 97.78 109.678 .637 .911

ITEM31 97.82 108.945 .595 .911

ITEM33 97.73 110.241 .534 .912

ITEM34 97.45 112.461 .375 .914

Skala Sgresivitas Suporter Sepakbola

Reduksi 2

35

Skala Fanatisme Suporter Sepakbola

Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.915 30

Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM1 93.59 111.372 .295 .915

ITEM2 94.27 108.449 .355 .915

ITEM3 94.45 103.044 .670 .909

ITEM4 94.00 107.458 .513 .912

ITEM5 93.86 109.542 .375 .914

ITEM6 94.02 105.562 .576 .911

ITEM7 94.08 106.035 .626 .910

ITEM8 93.86 108.083 .536 .912

ITEM9 93.84 107.973 .506 .912

ITEM10 93.90 109.677 .397 .914

ITEM11 93.90 108.969 .461 .913

ITEM12 94.16 106.264 .525 .912

ITEM13 94.45 104.878 .551 .911

ITEM14 94.33 103.141 .769 .908

ITEM15 94.39 103.034 .629 .910

ITEM17 94.61 101.826 .654 .909

ITEM18 94.43 105.000 .426 .915

ITEM20 94.39 108.409 .305 .916

ITEM21 94.10 109.010 .371 .914

ITEM22 93.78 110.053 .389 .914

ITEM23 94.04 106.082 .544 .911

ITEM24 93.88 109.860 .412 .913

ITEM26 93.78 110.303 .365 .914

ITEM27 94.10 106.969 .528 .912

ITEM28 94.10 107.052 .494 .912

ITEM29 93.92 108.660 .427 .913

36

ITEM30 94.00 106.958 .632 .911

ITEM31 94.04 106.207 .594 .911

ITEM33 93.96 107.457 .534 .912

ITEM34 93.67 109.808 .362 .914

Skala Agresivitas

Reduksi 3

37

Skala Fanatisme Suporter Sepakbola

Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.915 29

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

ITEM2 90.55 105.461 .356 .914

ITEM3 90.73 100.157 .669 .909

ITEM4 90.29 104.500 .512 .912

ITEM5 90.14 106.583 .372 .914

ITEM6 90.31 102.634 .575 .911

ITEM7 90.37 103.029 .631 .910

ITEM8 90.14 105.208 .527 .912

ITEM9 90.12 105.026 .504 .912

ITEM10 90.18 106.778 .388 .913

ITEM11 90.18 106.070 .453 .913

ITEM12 90.45 103.336 .524 .911

ITEM13 90.73 101.991 .548 .911

ITEM14 90.61 100.201 .772 .907

ITEM15 90.67 100.016 .636 .909

ITEM17 90.90 98.844 .659 .909

ITEM18 90.71 102.083 .425 .914

ITEM20 90.67 105.391 .307 .916

ITEM21 90.39 106.076 .367 .914

ITEM22 90.06 107.142 .381 .913

ITEM23 90.33 103.141 .544 .911

ITEM24 90.16 106.848 .413 .913

ITEM26 90.06 107.225 .373 .914

ITEM27 90.39 103.867 .539 .911

ITEM28 90.39 104.034 .499 .912

ITEM29 90.20 105.624 .432 .913

38

ITEM30 90.29 104.042 .629 .910

ITEM31 90.33 103.266 .593 .910

ITEM33 90.24 104.564 .528 .911

ITEM34 89.96 106.915 .353 .914

Reduksi 4

39

LAMPIRAN 3

SKALA FANATISME DAN

AGRESIVITAS SUPORTER SEPAKBOLA INDONESIA

40

BLUEPRINT SKALA FANATISME

No Aspek Fanatisme Item F UF

1 Besarnya Minat pada jenis

kegiatan tertentu

2, 4, 5, 6, 7, 8, 13, 25, 26, 2, 4, 5, 6, 7,

13, 25

8, 26

2 Memiliki sikap Pribadi 3, 9, 12, 14, 15, 17, 21, 27,

28, 29

3, 9, 14, 27,

28, 29

12, 15, 17,

21

3 Lamanya menjadi bagian

suporter

24, 31, 33, 34 24, 31, 33,

34

-

4 Memiliki motivasi 10, 11, 18, 20, 22, 23, 30 11, 20, 22,

23, 30

11,18,

Total Item 30 22 8

BLUEPRINT SKALA AGRESIVITAS

No Bentuk Agresi No Item F UF

1. Agresi Fisik/orang lain 7, 14, 19, 23 7, 14, 19 23

2. Agresi Verbal 2, 3, 4, 5, 13, 15, 18, 20, 24 2, 5, 15, 24 3, 4, 13, 18,

20

3. Agresi Objek 1 1 -

4. Menyerang daerah orang lain 11 - 11

Total Item 15 8 7

41

Assalamualakum Wr. Wb.

Saya Debry Agriawan (201210230311176) Mahasiswa

psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Saya memohon

kepada Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisikan skala yang berupa

pernyataan-pernyataan disamping. Berikut petunjuk cara

pengisiannya.

Intruksi: Anda diinstruksikan untuk memberikan tanda (√) pada

kolom SS, S, TS, STS, yang tersedia pada setiap pernyataan dari

nomor 1-34.

Keterangan: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS)

Terima kasih atas kesediaan bapak/ibu/saudara/i yang telah

membantu saya, Semoga kebaikan Anda dijadikan amalan baik yang

akan dibalas oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum wr.wb.

Nama : (L/P) *Pilih Salah Satu

Usia :

Suporter: Aremania/BonekMania/Ultras atau yang lain…

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya akan bersedih ketika tim

saya mengalami kekalahan

dalam pertandingan.

2 Meskipun hujan saya akan tetap

berangkat menyaksikan tim yang

saya dukung.

3 Saya akan lebih memilih untuk

membeli kaos tim (jersey)

dibandingkan dengan membeli

jersey yang lain.

4 Saya akan tetap setia mendukung

tim saya meskipun sedang

mengalami krisis prestasi.

5 Penting bagi saya untuk

memiliki atribut tim yang saya

dukung.

6 Saya akan meluangkan waktu

untuk menyaksikan tim saya

bertanding.

7 Saya tidak terlalu peduli ketika

tim saya akan bertanding.*

8 Saya akan terus menyemangati

tim saya ketika dalam kondisi

tertinggal.

9 Saya akan ikut bernyanyi yel-yel

untuk membakar semangat tim

yang saya dukung.

10 Tidak Penting bagi saya untuk

memberikan semangat kepada

tim yang saya dukung.*

11 Lebih baik berdiam diri dari

pada harus melakukan koreografi

42

bersama para suporter yang

lain.*

12 Saya akan melakukan segala hal

untuk mendukung tim saya.

13 Jarak bukan menjadi penghalang

saya untuk menyaksikan

pertandingan tim yang saya

dukung.

14 Saya akan lebih memilih untuk

menyaksikan pertandingan di

televisi dari pada di stadion.*

15 Saya akan mengurungkan niat

untuk menyaksikan pertandingan

ketika turun hujan agar tidak

sakit.*

16 Harga tiket yang mahal menjadi

penghalang untuk saya

menyaksikan pertandingan.*

17 Saya akan mengajak keluarga

saya untuk menyaksikan

pertandingan sepakbola.

18 Saya tidak mempermasalahkan

ketika nama baik tim saya

dilecehkan.*

19 Menjaga nama baik tim adalah

kewajiban dari setiap elemen

suporter.

20 Demi menjaga stabilitas keungan

tim yang saya dukung, saya akan

berusaha menyaksikan

pertandingan secara langsung.

21 Saya merupakan bagian dari tim

yang saya dukung.

22 Saya bangga ketika tim saya

menjadi juara.

23 Saya merasa biasa saja ketika

tim saya menjadi juara.*

24 Saya akan membujuk saudara

saya untuk bersama-sama

menyaksikan pertandingan tim

yang saya dukung.

25 Saya lebih memilih untuk

menyaksikan tim yang saya

dukung daripada keluar untuk

nongkrong.

26 Saya akan membawa atribut

ketika menyaksikan tim yang

saya dukung.

27 Saya berfikir bahwa dengan saya

menyaksikan pertandingan

secara langsung akan

menguntungkan tim yang saya

dukung.

28 Saya sedikit banyak hafal yel-yel

yang sering dinyanyikan untuk

mendukung tim saya.

29 Saya mengetauhi berbagai

informasi terkait dengan tim

yang saya dukung.

30 Saya akan tetap mendukung tim

kesayangan saya sampai

kapanpun.

*Skala Fanatisme Suporter Sepakbola

43

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya akan mendorong pintu stadion jika

saya kehabisan tiket pertandingan.

2. Saya akan mengejek tim lawan jika mereka

mengalami kekalahan.

3. Saya dapat menerima apabila tim yang saya

dukung mengalami kekalahan dengan cara

mengucapkan selamat kepada pendukung

tim lawan.*

4. Saya lebih memilih diam ketika pendukung

tim lain mengejek saya.*

5 Saya akan menghina wasit apabila tidak adil

dalam memberi keputusan.

6 Saya akan melempar wasit dengan benda

ketika tidak adil dalam memimpin

pertandingan.

7 Saya merasa tidak masalah ketika suporter

tim lawan melewati daerah tim yang saya

dukung.*

8 Saya akan memberi selamat kepada

pendukung tim lawan apabila mereka

menang dalam pertandingan.*

9 Saya akan memukuli pendukung tim lawan

apabila tim yang saya dukung mengalami

kekalahan.

10 Saya akan berkata kasar apabila tim lawan

melakukan kecurangan dalam pertandingan.

11 Saya selalu respect kepada pendukung tim

lawan meskipun mereka pernah menghina

tim yang saya dukung.*

12 Saya akan melempar botol kepada pemain

lawan ketika melakukan pelanggaran keras

kepada tim yang saya dukung.

13 Saya tidak akan marah apabila pendukung

tim lawan membuat yel-yel yang menghina

tim yang saya dukung.*

14 Saya akan melerai jika teman saya sedang

berkelahi dengan pendukung tim lain.*

15 Saya akan menghina pendukung tim lawan

apabila tim yang saya dukung menang

dalam pertandingan.

*Skala Agresivitas Suporter Sepakbola

44

LAMPIRAN DATA 4

HASIL ANALISA DATA

45

Nama L/P Usia Suporter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

ZF L 23 Aremania 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 105

R L 28 Aremania 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 106

Y L 21 Aremania 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 93

DA L 22 Aremania 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 96

P L 24 Aremania 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 82

Brio L 19 Aremania 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 3 107

Egy L 20 Aremania 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 2 4 4 3 2 4 4 3 2 3 2 2 3 4 84

BP L 19 Aremania 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 88

MJ L 20 Aremania 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 1 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 90

SBS L 24 Aremania 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 97

EFF L 22 Aremania 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 83

YPK L 18 Aremania 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 101

BR L 21 Aremania 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 101

T L 20 Aremania 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 98

TA L 18 Aremania 2 2 3 4 2 2 2 4 3 2 2 4 3 3 1 1 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 80

AHKU L 25 Aremania 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 99

RAP L 20 Aremania 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 4 2 2 3 4 4 2 3 4 96

MR L 19 Aremania 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 90

MAR L 19 Aremania 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 88

AFR L 19 Aremania 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 84

MCN L 20 Aremania 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 135

WAP L 18 Aremania 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 83

IS L 20 Aremania 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 83

PA L 24 Aremania 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 106

B L 23 Aremania 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 102

FAD L 23 Aremania 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 87

FR L 21 Aremania 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 90

AG L 21 Aremania 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 2 1 3 3 2 2 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 87

MSM L 21 Aremania 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 95

WMHA L 16 Aremania 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 89

46

RLMZ L 20 Aremania 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 99

SG L 23 Aremania 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90

Y L 23 Aremania 3 1 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 3 2 1 4 2 1 1 3 3 3 3 3 64

RDM P 22 Aremania 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 104

DP L 38 Aremania 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 107

NW P 18 Aremania 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 101

ATP L 20 Aremania 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 87

MBK L 18 Aremania 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 90

SCS L 21 Aremania 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 99

BK L 21 Aremania 3 3 2 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 3 93

SG L 23 Bonek Mania 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90

FWA L 21 Bonek Mania 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 83

DSP L 21 Bonek Mania 3 2 1 4 2 3 3 2 4 2 3 3 2 2 1 4 3 4 1 2 1 3 3 1 1 2 3 3 3 3 74

p 22 Bonek Mania 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 100

MBA L 21 Bonek Mania 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 114

AC L 20 Bonek Mania 2 1 1 4 2 2 3 3 3 4 4 1 3 2 2 2 1 4 4 2 3 3 4 1 2 4 1 1 4 3 76

WS L 19 Bonek Mania 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 98

MNR L 19 Bonek Mania 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 81

A L 21 Bonek Mania 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88

CAW L 22 Bonek Mania 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 110

RS L 22 Bonek Mania 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 116

VS L 22 Bonek Mania 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90

ARB L 22 Bonek Mania 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 106

ABK L 23 Bonek Mania 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 103

I L 24 Bonek Mania 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 107

MNP L 21 Bonek Mania 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90

S L 20 Bonek Mania 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93

RSP L 21 Bonek Mania 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 101

E L 23 Bonek Mania 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 89

DIO L 21 Bonek Mania 2 1 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 82

AS L 18 Bonek Mania 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 95

BA L 23 Bonek Mania 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 1 3 3 4 4 3 4 2 1 3 3 2 2 3 4 79

47

MF L 20 Bonek Mania 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 105

DP L 26 Bonek Mania 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 101

N L 22 Bonek Mania 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 108

MS L 20 Bonek Mania 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 2 2 1 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 4 101

FRH L 21 Bonek Mania 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 1 1 3 3 3 4 2 1 3 4 3 3 3 3 86

HMJ L 19 Bonek Mania 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 1 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 80

AA L 18 Bonek Mania 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 98

SBD L 22 Bonek Mania 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 2 1 3 4 3 4 4 4 100

VAP L 16 Bonek Mania 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 83

T L 20 Bonek Mania 2 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 4 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 88

SBD L 22 Bonek Mania 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 2 1 3 4 3 4 4 4 100

IR L 23 Bonek Mania 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 4 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 78

FE L 22 Bonek Mania 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 104

P L 20 Bonek Mania 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 96

TM L 21 Bonek Mania 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 83

DM L 20 Bonek Mania 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 80

IS L 20 Bonek Mania 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 84

AS L 21 Bonek Mania 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 103

KE L 20 Ultras 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 95

FA L 19 Ultras 4 1 3 2 3 3 3 2 4 4 1 2 1 2 4 2 2 4 4 3 3 3 3 1 2 4 3 3 3 3 82

BPW L 20 Ultras 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 87

R L 22 Ultras 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 77

W L 21 Ultras 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 76

RD L 19 Ultras 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 82

IS L 23 Ultras 3 2 4 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 94

RH L 21 Ultras 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 82

S L 20 Ultras 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 85

DA L 20 Ultras 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 4 1 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 82

FAW L 21 Ultras 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 90

DK L 22 Ultras 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3 2 2 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 86

DMP L 18 Ultras 2 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 88

AF L 20 Ultras 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 85

48

ZY L 19 Ultras 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 3 3 2 3 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 103

ARH L 20 Ultras 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 1 4 4 2 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 88

RP L 21 Ultras 2 2 1 1 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 1 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 83

FAM L 19 Ultras 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 96

RBK L 19 Ultras 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 4 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 80

SH L 20 Ultras 4 3 1 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 95

YD L 20 Ultras 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 103

RI L 16 Ultras 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 94

BN L 19 Ultras 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 3 3 1 4 3 2 2 3 3 1 2 2 2 1 2 2 63

JS L 23 Ultras 3 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 64

H L 19 Ultras 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 105

S L 19 Ultras 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 111

AP L 21 Ultras 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 113

T L 21 Ultras 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 108

YE L 21 Ultras 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 105

A L 21 Ultras 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 1 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 74

EF p 23 Ultras 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 89

ARG p 21 Ultras 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 84

F L 19 Ultras 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 86

MIS L 18 Ultras 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 93

JTMK L 23 Ultras 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 97

PYW L 22 Ultras 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 4 83

ABD L 19 Ultras 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 94

FR L 20 Ultras 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 1 1 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 78

Z L 21 Ultras 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 86

DAKW L 24 Ultras 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 91

*Data Hasil Skala Fanatisme

49

Nama L/P Usia Suporter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total

ZF L 23 Aremania 3 4 3 3 4 3 2 2 2 4 3 2 4 2 4 45

R L 28 Aremania 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 53

Y L 21 Aremania 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 44

DA L 22 Aremania 2 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 43

P L 24 Aremania 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 42

Brio L 19 Aremania 1 3 1 2 4 4 2 1 4 3 2 2 1 1 3 34

Egy L 20 Aremania 1 3 3 4 3 2 1 3 1 2 2 2 3 2 2 34

BP L 19 Aremania 3 2 2 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 1 3 36

MJ L 20 Aremania 4 4 1 3 4 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 41

SBS L 24 Aremania 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 2 2 3 1 4 27

EFF L 22 Aremania 3 3 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3 2 1 4 39

YPK L 18 Aremania 4 4 1 2 4 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 34

BR L 21 Aremania 1 3 1 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 32

T L 20 Aremania 1 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 1 3 41

TA L 18 Aremania 4 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 2 3 47

AHKU L 25 Aremania 2 2 2 2 4 1 3 2 2 4 2 2 4 3 3 38

RAP L 20 Aremania 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34

MR L 19 Aremania 2 2 2 4 4 2 1 4 2 2 2 4 3 1 3 38

MAR L 19 Aremania 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 2 2 2 1 1 23

AFR L 19 Aremania 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

MCN L 20 Aremania 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 2 1 2 1 3 32

WAP L 18 Aremania 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 32

IS L 20 Aremania 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 38

PA L 24 Aremania 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 53

B L 23 Aremania 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 4 4 1 24

FAD L 23 Aremania 1 1 2 4 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 30

FR L 21 Aremania 1 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 25

AG L 21 Aremania 1 1 1 2 3 1 3 1 1 1 2 2 3 3 1 26

MSM L 21 Aremania 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 1 23

WMHA L 16 Aremania 2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 2 1 3 2 1 26

50

RLMZ L 20 Aremania 1 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 29

SG L 23 Aremania 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31

Y L 23 Aremania 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 4 46

RDM P 22 Aremania 1 2 2 3 3 1 2 2 1 3 3 3 3 2 2 33

DP L 38 Aremania 2 2 1 3 3 1 2 1 1 3 3 2 3 2 1 30

NW P 18 Aremania 1 1 2 4 3 1 2 2 1 1 3 1 3 4 1 30

ATP L 20 Aremania 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 27

MBK L 18 Aremania 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 32

SCS L 21 Aremania 1 1 2 2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 25

BK L 21 Aremania 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 22

SG L 23 Bonek Mania 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31

FWA L 21 Bonek Mania 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 26

DSP L 21 Bonek Mania 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 28

P 22 Bonek Mania 1 3 1 1 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 30

MBA L 21 Bonek Mania 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 21

AC L 20 Bonek Mania 1 1 4 3 4 1 3 1 1 1 1 1 4 1 1 28

WS L 19 Bonek Mania 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 30

MNR L 19 Bonek Mania 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 30

A L 21 Bonek Mania 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 57

CAW L 22 Bonek Mania 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 53

RS L 22 Bonek Mania 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

VS L 22 Bonek Mania 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45

ARB L 22 Bonek Mania 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 52

ABK L 23 Bonek Mania 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 52

I L 24 Bonek Mania 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 51

MNP L 21 Bonek Mania 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43

S L 20 Bonek Mania 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 36

RSP L 21 Bonek Mania 1 2 3 2 3 2 3 4 2 3 4 2 4 2 2 39

E L 23 Bonek Mania 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 36

DIO L 21 Bonek Mania 1 1 1 1 3 1 2 1 1 3 2 1 4 2 2 26

AS L 18 Bonek Mania 1 1 1 2 4 1 2 1 1 3 2 2 3 1 1 26

51

BA L 23 Bonek Mania 1 2 2 4 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 35

MF L 20 Bonek Mania 1 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 35

DP L 26 Bonek Mania 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 48

N L 22 Bonek Mania 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 51

MS L 20 Bonek Mania 1 1 1 3 4 1 1 1 1 4 3 1 4 1 1 28

FRH L 21 Bonek Mania 2 4 2 3 4 1 3 3 1 1 3 1 3 1 1 33

HMJ L 19 Bonek Mania 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 4 2 26

AA L 18 Bonek Mania 2 1 1 2 3 2 1 1 3 4 4 1 4 1 1 31

SBD L 22 Bonek Mania 1 3 4 4 1 1 2 4 1 1 4 1 4 2 3 36

VAP L 16 Bonek Mania 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30

T L 20 Bonek Mania 3 4 1 3 4 2 2 2 2 4 2 1 3 1 3 37

BPW L 22 Bonek Mania 2 3 4 4 2 1 2 4 1 1 4 1 4 2 3 38

IR L 23 Bonek Mania 3 3 1 3 3 2 1 2 2 4 3 2 3 1 2 35

FE L 22 Bonek Mania 3 3 3 4 4 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 47

P L 20 Bonek Mania 2 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 43

TM L 21 Bonek Mania 2 3 3 4 3 2 1 2 2 3 2 2 3 1 3 36

DM L 20 Bonek Mania 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 4 39

IS L 20 Bonek Mania 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 1 3 37

AS L 21 Bonek Mania 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 45

KE L 20 Ultras 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 44

FA L 19 Ultras 1 4 2 3 4 2 2 2 2 4 1 3 3 3 2 38

SBD L 20 Ultras 2 4 3 4 4 2 1 2 2 4 3 3 3 1 2 40

R L 22 Ultras 1 2 1 3 3 2 1 2 2 4 3 4 3 1 2 34

W L 22 Ultras 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 3 1 3 1 2 32

RD L 19 Ultras 2 2 1 3 3 2 1 2 2 4 3 2 4 1 2 34

IS L 23 Ultras 3 3 2 1 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 42

RH L 21 Ultras 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 40

S L 20 Ultras 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 37

DA L 20 Ultras 3 2 3 4 3 2 1 2 3 3 3 2 3 1 3 38

FAW L 21 Ultras 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33

DK L 22 Ultras 2 3 1 2 3 1 3 1 1 3 2 2 3 2 1 30

52

DMI L 18 Utras 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 22

AF L 20 Utras 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 36

ZY L 19 Utras 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 28

ARH L 20 Utras 1 2 2 3 3 4 2 2 1 1 2 1 3 2 3 32

RP L 21 Utras 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28

FAM L 19 Utras 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 30

RBK L 19 Utras 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 36

SH L 20 Utras 1 2 2 3 2 1 2 3 1 2 2 1 4 2 2 30

YD L 20 Utras 1 2 1 2 2 4 1 1 1 2 2 1 3 3 2 28

RI L 16 Utras 2 2 2 1 3 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 26

BN L 19 Utras 1 1 1 3 3 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 23

JS L 23 Utras 1 1 1 2 3 3 4 2 1 1 2 1 2 1 1 26

H L 19 Utras 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 52

S L 19 Utras 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 55

AP L 21 Utras 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 55

T L 21 Utras 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 54

YE L 21 Utras 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 54

A L 21 Utras 1 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 1 26

EF P 23 Utras 1 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 26

ARG P 21 Utras 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 34

F L 19 Utras 2 4 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 2 2 3 44

MIS L 18 Utras 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 4 2 4 3 2 40

JTMK L 23 Ultras 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 4 36

PYW L 22 Ultras 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 3 34

ABD L 19 Ultras 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 3 3 4 40

FR L 20 Ultras 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 37

Z L 21 Ultras 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 42

DAKW L 24 Ultras 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 39

*Data Hasil Skala Agresivitas

53

Nama L/P Usia Suporter

Z_Score Var

F

Var_Fanatisme Kategori Z_Score Var

A

Var_Agresi Kategori

ZF L 23 Aremania 1.12476 61.25 TINGGI .93786 59.38 TINGGI

R L 28 Aremania 1.21235 62.12 TINGGI 1.80692 68.07 TINGGI

Y L 21 Aremania .07372 50.74 TINGGI .82923 58.29 TINGGI

DA L 22 Aremania .33648 53.36 TINGGI .72060 57.21 TINGGI

P L 24 Aremania -.88974 41.1 RENDAH .61196 56.12 TINGGI

Brio L 19 Aremania 1.29994 63 TINGGI -.25710 47.43 RENDAH

Egy L 20 Aremania -.71456 42.85 RENDAH -.25710 47.43 RENDAH

BP L 19 Aremania -.36422 46.36 RENDAH -.03983 49.6 RENDAH

MJ L 20 Aremania -.18904 48.11 RENDAH .50333 55.03 TINGGI

SBS L 24 Aremania .42407 54.24 TINGGI -1.01752 39.82 RENDAH

EFF L 22 Aremania -.80215 41.98 RENDAH .28607 52.86 TINGGI

YPK L 18 Aremania .77442 57.74 TINGGI -.25710 47.43 RENDAH

BR L 21 Aremania .77442 57.74 TINGGI -.47436 45.26 RENDAH

T L 20 Aremania .51165 55.12 TINGGI .50333 55.03 TINGGI

TA L 18 Aremania -1.06491 39.35 RENDAH 1.15513 61.55 TINGGI

AHKU L 25 Aremania .59924 55.99 TINGGI .17743 51.77 TINGGI

RAP L 20 Aremania .33648 53.36 TINGGI -.25710 47.43 RENDAH

MR L 19 Aremania -.18904 48.11 RENDAH .17743 51.77 TINGGI

54

MAR L 19 Aremania -.36422 46.36 RENDAH -1.45205 35.48 RENDAH

AFR L 19 Aremania -.71456 42.85 RENDAH 2.56735 75.67 TINGGI

MCN L 20 Aremania 3.75237 87.52 TINGGI -.47436 45.26 RENDAH

WAP L 18 Aremania -.80215 41.98 RENDAH -.47436 45.26 RENDAH

IS L 20 Aremania -.80215 41.98 RENDAH .17743 51.77 TINGGI

PA L 24 Aremania 1.21235 62.12 TINGGI 1.80692 68.07 TINGGI

B L 23 Aremania .86200 58.62 TINGGI -1.34342 36.57 RENDAH

FAD L 23 Aremania -.45180 45.48 RENDAH -.69163 43.08 RENDAH

FR L 21 Aremania -.18904 48.11 RENDAH -1.23479 37.65 RENDAH

AG L 21 Aremania -.45180 45.48 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

MSM L 21 Aremania .24889 52.49 TINGGI -1.45205 35.48 RENDAH

WMHA L 16 Aremania -.27663 47.23 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

RLMZ L 20 Aremania .59924 55.99 TINGGI -.80026 42 RENDAH

SG L 23 Aremania -.18904 48.11 RENDAH -.58299 44.17 RENDAH

Y L 23 Aremania -2.46630 25.34 RENDAH 1.04649 60.46 TINGGI

RDM P 22 Aremania 1.03718 60.37 TINGGI -.36573 46.34 RENDAH

DP L 38 Aremania 1.29994 63 TINGGI -.69163 43.08 RENDAH

NW P 18 Aremania .77442 57.74 TINGGI -.69163 43.08 RENDAH

ATP L 20 Aremania -.45180 45.48 RENDAH -1.01752 39.82 RENDAH

55

MBK L 18 Aremania -.18904 48.11 RENDAH -.47436 45.26 RENDAH

SCS L 21 Aremania .59924 55.99 TINGGI -1.23479 37.65 RENDAH

BK L 21 Aremania .07372 50.74 TINGGI -1.56069 34.39 RENDAH

SG L 23 Bonek Mania -.18904 48.11 RENDAH -.58299 44.17 RENDAH

FWA L 21 Bonek Mania -.80215 41.98 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

DSP L 21 Bonek Mania -1.59043 34.1 RENDAH -.90889 40.91 RENDAH

P 22 Bonek Mania .68683 56.87 TINGGI -.69163 43.08 RENDAH

MBA L 21 Bonek Mania 1.91305 69.13 TINGGI -1.66932 33.31 RENDAH

AC L 20 Bonek Mania -1.41526 35.85 RENDAH -.90889 40.91 RENDAH

WS L 19 Bonek Mania .51165 55.12 TINGGI -.69163 43.08 RENDAH

MNR L 19 Bonek Mania -.97733 40.23 RENDAH -.69163 43.08 RENDAH

A L 21 Bonek Mania -.36422 46.36 RENDAH 2.24145 72.41 TINGGI

CAW L 22 Bonek Mania 1.56270 65.63 TINGGI 1.80692 68.07 TINGGI

RS L 22 Bonek Mania 2.08822 70.88 TINGGI 2.56735 75.67 TINGGI

VS L 22 Bonek Mania -.18904 48.11 RENDAH .93786 59.38 TINGGI

ARB L 22 Bonek Mania 1.21235 62.12 TINGGI 1.69829 66.98 TINGGI

ABK L 23 Bonek Mania .94959 59.5 TINGGI 1.69829 66.98 TINGGI

I L 24 Bonek Mania 1.29994 63 TINGGI 1.58966 65.9 TINGGI

MNP L 21 Bonek Mania -.18904 48.11 RENDAH .72060 57.21 TINGGI

56

S L 20 Bonek Mania .07372 50.74 TINGGI -.03983 49.6 RENDAH

RSP L 21 Bonek Mania .77442 57.74 TINGGI .28607 52.86 TINGGI

E L 23 Bonek Mania -.27663 47.23 RENDAH -.03983 49.6 RENDAH

DIO L 21 Bonek Mania -.88974 41.1 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

AS L 18 Bonek Mania .24889 52.49 TINGGI -1.12616 38.74 RENDAH

BA L 23 Bonek Mania -1.15250 38.48 RENDAH -.14846 48.52 RENDAH

MF L 20 Bonek Mania 1.12476 61.25 TINGGI -.14846 48.52 RENDAH

DP L 26 Bonek Mania .77442 57.74 TINGGI 1.26376 62.64 TINGGI

N L 22 Bonek Mania 1.38752 63.88 TINGGI 1.58966 65.9 TINGGI

MS L 20 Bonek Mania .77442 57.74 TINGGI -.90889 40.91 RENDAH

FRH L 21 Bonek Mania -.53939 44.61 RENDAH -.36573 46.34 RENDAH

HMJ L 19 Bonek Mania -1.06491 39.35 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

AA L 18 Bonek Mania .51165 55.12 TINGGI -.58299 44.17 RENDAH

SBD L 22 Bonek Mania .68683 56.87 TINGGI -.03983 49.6 RENDAH

VAP L 16 Bonek Mania -.80215 41.98 RENDAH -.69163 43.08 RENDAH

T L 20 Bonek Mania -.36422 46.36 RENDAH .06880 50.69 TINGGI

BPW L 22 Bonek Mania .68683 56.87 TINGGI .17743 51.77 TINGGI

IR L 23 Bonek Mania -1.24009 37.6 RENDAH -.14846 48.52 RENDAH

FE L 22 Bonek Mania 1.03718 60.37 TINGGI 1.15513 61.55 TINGGI

57

P L 20 Bonek Mania .33648 53.36 TINGGI .72060 57.21 TINGGI

TM L 21 Bonek Mania -.80215 41.98 RENDAH -.03983 49.6 RENDAH

DM L 20 Bonek Mania -1.06491 39.35 RENDAH .28607 52.86 TINGGI

IS L 20 Bonek Mania -.71456 42.85 RENDAH .06880 50.69 TINGGI

AS L 21 Bonek Mania .94959 59.5 TINGGI .93786 59.38 TINGGI

KE L 20 Ultras .24889 52.49 TINGGI .82923 58.29 TINGGI

FA L 19 Ultras -.88974 41.1 RENDAH .17743 51.77 TINGGI

SBD L 20 Ultras -.45180 45.48 RENDAH .39470 53.95 TINGGI

R L 22 Ultras -1.32767 36.72 RENDAH -.25710 47.43 RENDAH

W L 22 Ultras -1.41526 35.85 RENDAH -.47436 45.26 RENDAH

RD L 19 Ultras -.88974 41.1 RENDAH -.25710 47.43 RENDAH

IS L 23 Ultras .16131 51.61 TINGGI .61196 56.12 TINGGI

RH L 21 Ultras -.88974 41.1 RENDAH .39470 53.95 TINGGI

S L 20 Ultras -.62698 43.73 RENDAH .06880 50.69 TINGGI

DA L 20 Ultras -.88974 41.1 RENDAH .17743 51.77 TINGGI

FAW L 21 Ultras -.18904 48.11 RENDAH -.36573 46.34 RENDAH

DK L 22 Ultras -.53939 44.61 RENDAH -.69163 43.08 RENDAH

DMI L 18 Utras -.36422 46.36 RENDAH -1.56069 34.39 RENDAH

AF L 20 Utras -.62698 43.73 RENDAH -.03983 49.6 RENDAH

58

ZY L 19 Utras .94959 59.5 TINGGI -.90889 40.91 RENDAH

ARH L 20 Utras -.36422 46.36 RENDAH -.47436 45.26 RENDAH

RP L 21 Utras -.80215 41.98 RENDAH -.90889 40.91 RENDAH

FAM L 19 Utras .33648 53.36 TINGGI -.69163 43.08 RENDAH

RBK L 19 Utras -1.06491 39.35 RENDAH -.03983 49.6 RENDAH

SH L 20 Utras .24889 52.49 TINGGI -.69163 43.08 RENDAH

YD L 20 Utras .94959 59.5 TINGGI -.90889 40.91 RENDAH

RI L 16 Utras .16131 51.61 TINGGI -1.12616 38.74 RENDAH

BN L 19 Utras -2.55389 24.46 RENDAH -1.45205 35.48 RENDAH

JS L 23 Utras -2.46630 25.34 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

H L 19 Utras 1.12476 61.25 TINGGI 1.69829 66.98 TINGGI

S L 19 Utras 1.65029 66.5 TINGGI 2.02419 70.24 TINGGI

AP L 21 Utras 1.82546 68.25 TINGGI 2.02419 70.24 TINGGI

T L 21 Utras 1.38752 63.88 TINGGI 1.91555 69.16 TINGGI

YE L 21 Utras 1.12476 61.25 TINGGI 1.91555 69.16 TINGGI

A L 21 Utras -1.59043 34.1 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

EF P 23 Utras -.27663 47.23 RENDAH -1.12616 38.74 RENDAH

ARG P 21 Utras -.71456 42.85 RENDAH -.25710 47.43 RENDAH

F L 19 Utras -.53939 44.61 RENDAH .82923 58.29 TINGGI

59

MIS L 18 Utras .07372 50.74 TINGGI .39470 53.95 TINGGI

JTMK L 23 Ultras .42407 54.24 TINGGI -.03983 49.6 RENDAH

PYW L 22 Ultras -.80215 41.98 RENDAH -.25710 47.43 RENDAH

ABD L 19 Ultras .16131 51.61 TINGGI .39470 53.95 TINGGI

FR L 20 Ultras -1.24009 37.6 RENDAH .06880 50.69 TINGGI

Z L 21 Ultras -.53939 44.61 RENDAH .61196 56.12 TINGGI

DAKW L 24 Ultras -.10145 48.99 RENDAH .28607 52.86 TINGGI

*Kategori & nilai Z_Score persubjek variabel Fanatisme dan Agresi

60

LAMPIRAN 5

HASIL OUTPUT ANALISIS

REGRESI LINIER

61

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT X

/METHOD=ENTER Y.

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 Yb . Enter

a. Dependent Variable: X

b. All requested variables entered.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .315a .099 .092 10.882

a. Predictors: (Constant), Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 1537.913 1 1537.913 12.986 .000b

Residual 13974.079 118 118.424

Total 15511.992 119

a. Dependent Variable: X

b. Predictors: (Constant), Y

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 77.956 4.064 19.181 .000

Y .391 .108 .315 3.604 .000

a. Dependent Variable: X

FREQUENCIES VARIABLES=X Y

/STATISTICS=SKEWNESS SESKEW KURTOSIS SEKURT

/ORDER=ANALYSIS.

62

Frequencies

Statistics

X Y

N Valid 120 120

Missing 0 0

Skewness .276 .642

Std. Error of Skewness .221 .221

Kurtosis .951 -.236

Std. Error of Kurtosis .438 .438

X

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

63 1 .8 .8 .8

64 2 1.7 1.7 2.5

74 2 1.7 1.7 4.2

76 2 1.7 1.7 5.8

77 1 .8 .8 6.7

78 2 1.7 1.7 8.3

79 1 .8 .8 9.2

80 4 3.3 3.3 12.5

81 1 .8 .8 13.3

82 6 5.0 5.0 18.3

83 8 6.7 6.7 25.0

84 4 3.3 3.3 28.3

85 2 1.7 1.7 30.0

86 4 3.3 3.3 33.3

87 4 3.3 3.3 36.7

88 6 5.0 5.0 41.7

89 3 2.5 2.5 44.2

90 9 7.5 7.5 51.7

91 1 .8 .8 52.5

93 4 3.3 3.3 55.8

94 3 2.5 2.5 58.3

95 4 3.3 3.3 61.7

96 4 3.3 3.3 65.0

97 2 1.7 1.7 66.7

98 3 2.5 2.5 69.2

99 3 2.5 2.5 71.7

100 3 2.5 2.5 74.2

6 5.0 5.0 79.2

63

102 1 .8 .8 80.0

103 4 3.3 3.3 83.3

104 2 1.7 1.7 85.0

105 4 3.3 3.3 88.3

106 3 2.5 2.5 90.8

107 3 2.5 2.5 93.3

108 2 1.7 1.7 95.0

110 1 .8 .8 95.8

111 1 .8 .8 96.7

113 1 .8 .8 97.5

114 1 .8 .8 98.3

116 1 .8 .8 99.2

135 1 .8 .8 100.0

Total 120 100.0 100.0

Y

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

21 1 .8 .8 .8

22 2 1.7 1.7 2.5

23 3 2.5 2.5 5.0

24 1 .8 .8 5.8

25 2 1.7 1.7 7.5

26 10 8.3 8.3 15.8

27 2 1.7 1.7 17.5

28 6 5.0 5.0 22.5

29 1 .8 .8 23.3

30 10 8.3 8.3 31.7

31 3 2.5 2.5 34.2

32 6 5.0 5.0 39.2

33 3 2.5 2.5 41.7

34 8 6.7 6.7 48.3

35 3 2.5 2.5 50.8

36 8 6.7 6.7 57.5

37 4 3.3 3.3 60.8

38 6 5.0 5.0 65.8

39 4 3.3 3.3 69.2

40 4 3.3 3.3 72.5

41 2 1.7 1.7 74.2

42 3 2.5 2.5 76.7

64

43 3 2.5 2.5 79.2

44 3 2.5 2.5 81.7

45 3 2.5 2.5 84.2

46 1 .8 .8 85.0

47 2 1.7 1.7 86.7

48 1 .8 .8 87.5

51 2 1.7 1.7 89.2

52 3 2.5 2.5 91.7

53 3 2.5 2.5 94.2

54 2 1.7 1.7 95.8

55 2 1.7 1.7 97.5

57 1 .8 .8 98.3

60 2 1.7 1.7 100.0

Total 120 100.0 100.0

DESCRIPTIVES VARIABLES=X Y

/SAVE

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X 120 63 135 92.16 11.417

Y 120 21 60 36.37 9.205

Valid N (listwise) 120

Frequencies

Statistics

X Y

N Valid 120 120

Missing 0 0

Skewness .276 .642

Std. Error of Skewness .221 .221

Kurtosis .951 -.236

Std. Error of Kurtosis .438 .438

Frequency Table

X

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

63 1 .8 .8 .8

64 2 1.7 1.7 2.5

74 2 1.7 1.7 4.2

76 2 1.7 1.7 5.8

65

77 1 .8 .8 6.7

78 2 1.7 1.7 8.3

79 1 .8 .8 9.2

80 4 3.3 3.3 12.5

81 1 .8 .8 13.3

82 6 5.0 5.0 18.3

83 8 6.7 6.7 25.0

84 4 3.3 3.3 28.3

85 2 1.7 1.7 30.0

86 4 3.3 3.3 33.3

87 4 3.3 3.3 36.7

88 6 5.0 5.0 41.7

89 3 2.5 2.5 44.2

90 9 7.5 7.5 51.7

91 1 .8 .8 52.5

93 4 3.3 3.3 55.8

94 3 2.5 2.5 58.3

95 4 3.3 3.3 61.7

96 4 3.3 3.3 65.0

97 2 1.7 1.7 66.7

98 3 2.5 2.5 69.2

99 3 2.5 2.5 71.7

100 3 2.5 2.5 74.2

101 6 5.0 5.0 79.2

102 1 .8 .8 80.0

103 4 3.3 3.3 83.3

104 2 1.7 1.7 85.0

105 4 3.3 3.3 88.3

106 3 2.5 2.5 90.8

107 3 2.5 2.5 93.3

108 2 1.7 1.7 95.0

110 1 .8 .8 95.8

111 1 .8 .8 96.7

113 1 .8 .8 97.5

114 1 .8 .8 98.3

116 1 .8 .8 99.2

135 1 .8 .8 100.0

Total 120 100.0 100.0

66

Y

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

21 1 .8 .8 .8

22 2 1.7 1.7 2.5

23 3 2.5 2.5 5.0

24 1 .8 .8 5.8

25 2 1.7 1.7 7.5

26 10 8.3 8.3 15.8

27 2 1.7 1.7 17.5

28 6 5.0 5.0 22.5

29 1 .8 .8 23.3

30 10 8.3 8.3 31.7

31 3 2.5 2.5 34.2

32 6 5.0 5.0 39.2

33 3 2.5 2.5 41.7

34 8 6.7 6.7 48.3

35 3 2.5 2.5 50.8

36 8 6.7 6.7 57.5

37 4 3.3 3.3 60.8

38 6 5.0 5.0 65.8

39 4 3.3 3.3 69.2

40 4 3.3 3.3 72.5

41 2 1.7 1.7 74.2

42 3 2.5 2.5 76.7

43 3 2.5 2.5 79.2

44 3 2.5 2.5 81.7

45 3 2.5 2.5 84.2

46 1 .8 .8 85.0

47 2 1.7 1.7 86.7

48 1 .8 .8 87.5

51 2 1.7 1.7 89.2

52 3 2.5 2.5 91.7

53 3 2.5 2.5 94.2

54 2 1.7 1.7 95.8

55 2 1.7 1.7 97.5

57 1 .8 .8 98.3

60 2 1.7 1.7 100.0

Total 120 100.0 100.0

67

COMPUTE T_X=50+(10 * ZX).

EXECUTE.

SAVE OUTFILE='E:\SEMESTER 7\SKRIPSI\Blue Print\Data view turlap asli.sav'

/COMPRESSED.

COMPUTE T_Y=50+(10*ZY).

EXECUTE.