kompresor
TRANSCRIPT
KOMPRESOR DAN KOMPONENNYA
I. Tujuan Percobaan
1. Mahasiwa dapat memahami jenis-jenis kontruksi kompresor udara dengan
benar.
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja / cara kerja kompresor udara
dengan benar.
3. Mahasiswa dapat memahami cara instalasi / pemasangan kompresor udara
dengan benar
II. Dasar Teori
1. Prinsip Pengkompresian Fluida Gas / Udara
Kompresor adalah mesin/pesawat yang berfungsi untuk memampatkan
atau menaikkan tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas
dari suatu tekanan statis rendah ke suatu tekanan statis yang lebih tinggi.
Udara atau fluida gas yang dihisap oleh kompresor biasanya adalah
fluida/udara gas dari atmosfir walaupun banyak pula yang menghisap
udara/fluida gas spesifik dan bertekanan lebih tinggi dari atmosfir (kompresor
berfungsi sebagai booster). Kompresor ada pula yang menghisap udara/fludia
gas yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir yang biasa
disebut pompa vakum.
Pemampatan fluida gas dapat dijelaskan dengan hukum pascal yaitu
bertekanan yang dikenakan pada satu bagian fluida dalam wadah tertutup
akan diteruskan ke segala arah sama besar.
Gambar 1. Kompresi Fluida
Perhatikan gambar 1 dimana fluida ditempatkan dalam silinder dengan
luas penampang A dan panjang lankahnya I dan dikompresi dengan gaya F
melalui sebuah piston, sehingga tekanan fluida dalam silindre adalah :
P=
Tekanan ini akan diteruskan ke semua titik dalam silinder dengan
sama besar. Jika fluida mempunyai volume awal V dan kemudian mengecil
menjadi dv/v, sedangkan tekanannya dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
P = K
= K
( JIKA A tetap )
K adalah modulus bulk ( curah fluida ). Pada fluida gas, modulus arah
( K ) tidak tetap harganya dan tergantung pada tekanan gas yang
bersangkutan.
Hubungan antara tekanan dan volume gas dalam proses kompresi
dapat diuraikan sebagai berikut. Jika selama dikompresi, temperature gas
dijaga tetap ( isothermal ), maka pengecilan volume menjadi ½ kali dan akan
menaikkan tekanan 2 kali. Jadi pada proses kompresi ishotermal akan
berbanding terbalik dengan volume. Pernyataan ini disebut dengan hokum
boyle yang dinyatakan dengan persamaan :
P1V1 = P2V2 = tetap ( p : kgf/cm2 atau Pa dan V : m3 )
Modulus bulk ( K ) pada gas berdasarkan persamaan di atas dapat
dinyatakan sebagai berikut :
K =
= dp
Dimana :
d : perbandingan panas jenis pada volume tetap dan tekanan tetap (
cp/cv ) dari gas yang bersangkutan
p : tekanan mutlak gas
Untuk kasus seperti gambar 1, kp dinyatakan sebagai berikut :
P =
Sehingga energi reganagan U dapat ditulis :
U = Adpdl = A =
=
∫
=
= p
Jadi besarnya energi yang disimpan dalam proses penempatan gas
tergantung pada kenaikan tekanan dan hargga p. Besarnya energy yang
tersimpan pada proses pemampatan zat padat, cair, dan gas dengan volume (
A x I ) yang sama, ditunjukkan pada table.1 sebagai berikut :
Jadi harga untuk zat padat, caair, dan gas adalah :
,
dan
Dari harga-harga yang dipaparkan di atas nyatalah bahwa harga untuk
fluida gas jauh lebih besar daripada yang lain. Hal itu menunjukkan bahwa
fluida gas mempunyai kemampuan besar untuk menyimpan energi persatuan
volume dengan menaikkan tekanannya.
2. Udara Bertekanan dan pemanfaatannya
Udara bertekanan yang dihasilkan kompresor mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan dengan tenaga listrik dan hidrolik, yang antara lain
adalah :
1. Konstruksi dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat
sederhana.
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat
dilakukan dengan mudah.
3. Energi dapat disimpan.
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relative lebih murah.
6. Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan
tidak menimbulkan pencemaraan.
Pemanfaatan udara bertekanan sangat banyak dan bervariasi, terutama
sebagai sumber tenaga. Pada praktik di lapangan, penggunaan udara
bertkanan digolongkan menurut gaya dan akibat yang ditimbulkannya.
Pemilihan kompresor udara pada pemakaian perlu memperhatikan dan
mamahami karakteristik dan model kompresor udara seta factor-faktor
pendukungnya. Contoh-contoh pemakaian kompresor yang sesuai
diperlihatkan pada tabel.
3. Klasifikasi dan Konstruksi Kompresor Udara
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model, tergantung pada
volume dan tekanan yang dihasilkan. Istilah kompresor banyak dipakai untuk
yang bertekanan tinggi, blower untuk tekanan menengah rendah dan fan untuk
yabg bertekanan sangat rendah.
Ditinjau dari kompresi udara, kompresor terbagi menjadi 2 yaitu jenis
perpindahan dan jenis turbo. Jenis perpindahan adalah kompresor yang
menaikkan teakan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas yang
diisap ke dalam silinder atau stator oleh torak atau sudu, sedangkan jenis
turbo menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat yang ditimbulkan oleh
sudu.
Klasifikasi kompresor udara dapat dicermati sebagai berikut :
Tipe-Tipe kompresor
Klasifikasi Kompresor
Kompresor juga dapat diklasifikasikan atas dasar konstruksinya seperti
diuraikan sebagai berikut :
1. Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkat kompresi ( mis : satu tingkat,
dua tingkat,….,banyak tingkat).
2. Klasifikasi berdasarkan langkha kerja ( mis : kerja tunggal/single
acting dan double acting).
3. Klasifikasi berdasarkan susunan silinder “khusus kompresor torak” (
mis:mendatar, tegak, bentuk L, bentuk V, bentuk W, bentuk bintang
dan lawan imbang/balans oposed).
4. Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan ( mis : pendinginan air dan
pendinginan udara).
5. Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak (mis : langsung, sabuk V
dan roda gigi.
6. Klasifikasi berdasarkan penempatannya (mis : permanen/stationery
dan portable).
7. Klasifikasi berdasarkan cara pelumasannya (mis : pelumasan minyak
dan tanpa minyak).
Kontruksi Kompresor
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah
merubah gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik
torak/piston. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan
batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak.
Gerakan torak akan akan menghisap udara dalam silinder dan
menempatkannya. Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan
konsep kerja motor torak yaitu :
A. Langkah Isap
Langkah isap adalah bila poros engkol berputar searah putaran jarum jam,
torak bergerak dari titik mati atas dan titik mati bawah. Tekanan negative
terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak sehingga
katup isap terbuka oleh perbedaan tekanan dan udara terisap masuk ke
silinder.
B. Langkah Kompresi
Langkah kompresi terjadi paada saat torak bergerak dari TMB menuju
TMA, katup isap dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan
dalam silinder.
C. Langkah keluar
Bila torak meneruskan gerakannya TMA, tekanan di dalam silinder akan
naik hingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga udara
akan keluar.
Kompresor Kerja Tunggal
Kompresor Kerja Ganda
Profil detail kontruksi kompresor torak kerja tunggal dan kerja ganda dicontohkan
pada gambar berikut :
Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Udara
Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Air
Kompresor Kerja Ganda 1 Tingkat
Kompresor Kerja Ganda 2 Tingkat Lawan Imbang
Berikut akan diuraikan beberapa bagian utama dari kompresor torak :
A. Silinder dan Kepala Silinder
Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap udara dimana
torak bergerak bolak-balik untuk menghisap dan memampatkan udara. Silinder haus
kuat menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan kurang dari 50
kgf/cm2 ( 4,9 Mpa ) pada umumnya menggunakan besi cor sebagai bahan
silindernya.Bagian dalam silinder diperhalus sebab cincin torak akan meluncur pada
permukaan dalam silinder.Dinding bagian luar silinder diberi sirip-sirip untuk
memperluas permukaan sehingga lebih cepat/kuat memancarkan panas yang timbul
dari proses kompresi di dalam silinder. Kompresor dengan pendingin air dilengkapi
dengan selubung air di dinding luar silinder.
Kepala silinder terbagi menjadi 2 bagian, satu bagian sisi isap dan sisi tekan. Sisi
isap dilengkapi dengan katup isap dan sisi tekan dilengkapi dengan katup tekan. Pada
kompresor kerja ganda terdapat dua kepala silionder bawah. Kepala silinder juga
harus menahan tekanan sehingga bahan pembuatnya adalah besi cor. Bagian dinding
luarnya diberi sirip-sirip pendingin.
B. Torak dan Cincin Torak
Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah torak adalah bagian (parts) dari
mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima
tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol
(crankshaft,) melalui setang piston (connecting rod). Material piston umumnya
terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah
dicampur bahan tertentu (aluminium alloy). Dikarenakan bahan tersebut maka piston
memiliki muaian yang lebih besar dibandingkan dengan rumahnya (cylinder blok).
Hal tersebut harus diantisipasi dengan clearence cylinder blok dan piston (selisih
diameter piston dengan diameter cylinder blok). Clearance ini bervariasi untuk
masing2 piston. Banyak salah pengertian diantara pada mekanik bahwa piston harus
sesak atau pas dengan cylinder blok. Hal ini mengakibatkan seringnya terjadi macet
(jammed) pada saat mesin panas (overheat). Seharusnya piston longgar terhadap
cylinder blok. Banyak orang mengira bentuk dari piston adalah bulat. Sesungguhnya
bentuk piston adalah oval dengan bagian terkecil terletak didaerah lubang pin piston.
Bagian atas dari piston (tempat ring piston) selalu lebih kecil dari bagian bawah
piston (bagian ekor). Pada saat dimasukan ke dalam cylinder blok (yang berbentuk
bulat sempurna), bentuk oval dari piston ini akan mengakibatkan bagian yang lebih
kecil terlihat lebih renggang.
Ring piston memiliki dua tipe, ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi
berfungsi untuk pemampatan volume dalam silinder serta menghapus oli pada
dinding silinder. Kemampuan kompresi ring piston yang sudah menurun
mengakibatkan performa mesin menurun. Ring oli berfungsi untuk menampung dan
membawa oli serta melumasi parts dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada
mesin empat tak karena pelumasan mesin dua tak menggunakan oli samping.
C. Katup-katup
Katup-katup pada kompresor membuka dan menutup secara otomatis tanpa
mekanisme penggerak katup. Pembukaan dan penutupan katup tergantung dari
perbedaan tekanan yang terjadi antar bagian dalam dan bagian luar silinder. Jenis-
jenis katup yang biasa digunakan adalah jenis katup pita, katup cincin, katup kanal
dan katup kepak.
D. Poros Engkol dan Batang Torak
Fungsi poros engkol adalah mengubah gerak naik turun atau lurus piston
menjadi gerak putar. Poros engkol adalah salah satu komponen penting suatu mesin,
selain merubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar, poros engkol juga
menerima beban dan tekanan yang sangat tinggi dari hasil pembakaran oleh piston
untuk itu poros engkol haruslah terbuat dari bahan yang sangat kuat dan tahan lama.
Poros engkol atau crankshaft terbuat dari baja karbon tinggi. Poros engkol terletak
diantara blok silinder dan bak oli yang terhubung langsung dengan roda gila dan
batang torak. Putaran dari poros engkol diteruskan ke roda gila dan selanjutnya
kopling yang akan memegang kendali, apakah putaran akan di sambungkan atau di
putuskan ke transmisi.
E. Kotak Engkol
Kotak engkol / blok mesin harus kuat untuk mengatasi getaran – getaran yang
terjadi sebagai akibat beban kerja motornya sendiri serta beban luar, misalnya
getaran yang ditimbulkan karena keadaan jalan yang rusak. Poros engkol dipasang
pada rumah bantalan yang dibuat pada ruang engkol. Rumah bantalan tersebut
diperkuat dengan rusuk – rusuk penguat.
F. Pengatur Kapasitas
Katup pengatur tekanan buang fungsinya dapat mengatur gas tekanan tinggi
dari kompresor secara lansung (by-pass) ke evaporator atau penerima cairan (liquid
receiver). Katup tersebut dapat mengatur kapasitas kompresor, mempertahankan
tekanan evaporator yang minimum dan mengatur tekanan refrigeran cair dari
kondensor.
Katup pengatur tekanan buang terdiri dari dua macam :
1. Katup by-pass tekanan buang (discharge by-pass valve).
2. Katup kontrol tekanan tinggi (head pressure control valve).
Katup by-pass tekanan buang dapat mengontrol kapasitas kompresor dengan
mengalirkan gas tekanan tinggi dari kompresor secara bypass ke evaporator atau
saluran isap pada waktu diperlukan. Katup tersebut dapat memepertahankan tekanan
evaporator yang minimum pada waktu beban evaporator rendah.
Katup kontrol tekanan tinggi dapat mengontrol suhu kondensor sistem
pendingin yang memakai kondensor dengan pendingin udara. Pada waktu musim
dingin suhu udara luar sangat rendah, suhu kondensasi akan turun, sehingga kerja
sistem pendingin menjadi tidak normal. Katup kontrol tekanan tinggi pada waktu
diperlukan dapat mengalirkan gas tekanan tinggi dari kompresor langsung ke
penerima cairan. Refrigeran cair dengan tekanan tinggi dapat mengalir ke evaporator,
sehingga tekanan evaporator dan saluran isap menjadi normal.
Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan pemakaian berbagai jenis pembebas beban
tersebut adalah sebagai berikut :
(1). Pembebas beban katup isap
Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini
menggunakan katup isap di mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap
maupun langkah kompresi sehingga udara dapat bergerak keluar masuk silinder
secara bebas melalui katup ini tanpa terjadi kompresi. Hal ini berlangsung sebagai
berikut.
Kerja Pembebas Beban Katup Isap
Gambar 15. Kerja pembebas beban katup isap Jika kompresor bekerja maka
udara akan mengisi tangki udara setringga tekanannya akan naik sedikit dcmi sedikit.
Tekanan ini disalurkan kc bagian bawah katup pilot dari pembebas behan. Jika
tekanan di dalam tangki udara masih rendah, maka katup akan tetap tertutup karena
pegas atas dari katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun jika tekanan di
dalam tangki udara naik sehingga dapat mengatasi gaya pegas tadi maka katup isap
akan didorong sampai terbuka. Udara tekan akan mengalir melalui pipa pembebas
beban dan menekan torak pembebas beban pada tutup silinder ke bawah. Maka katup
isap akan terbuka dan operasi tanpa beban mulai. Selama kompresor bekerja tanpa
beban, tekanan di dalam tangki udara akan menurun terus karena udara dipakai
sedangkan penambahan udara dari kompresor tidak ada. Jika tekanan turun melebihi
batas maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan gaya dari tekanan tangki
udara. Maka katup pilot akan jatuh, laluan udara tertutup, dan tekanan di dalam pipa
pembebas beban menjadi sama dengan tekanan atmosfir. Dengan demikian torak
pembebas beban akan terangkat oleh gaya pegas, katup isap kembali pada posisi
normal, dan kompresor bekerja mengisap dan memampatkan udara.
(2). Pembebas beban dengan pemutus otomatik
Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatip kecil, kurang dari
7,5 kW. Di sini dipakai tombol tekanan (pressure switch) yang dipasang di tangki
udara. Motor penggerak akan dihentikan oleh tombol tekanan ini secara otomatik bila
tekanan udara di dalam tangki udara melebihi batas tertentu. Sebaliknya jika tekanan
di dalam tangki udara turun sampai di bawah batas minimal yang ditetapkan, maka
tombol akan tertutup dan motor akan hidup kembali. Pembebas beban jenis ini
banyak dipakai pada kompresor kecil sebab katup isap pembebas beban yang
berukuran kecil agak sukar dibuat. Selain itu motor berdaya kecil dapat dengan
mudah dihidupkan dan dimatikan dengan tombol tekanan.
(3) Pelumasan
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-
bagian yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal-metal
bantalan batang penggerak dan bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk
mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan paking, mendinginkan bagian-
bagian yang saling bergesek, dan mencegah pengkaratan. Pada kompresor kerja
tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai kompresor berukuran kecil, pelumasan
kotak engkol dan silinder disatukan.Sebaliknya kompresor kerja ganda yang
biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka
oleh paking tekan, maka harus diluasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan
untuk silinder disebut pelumasan dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut
pelumasan luar. Untuk kompresor kerja tunggal yang berukuran kecil, pelumasan
dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama dengan cara pelumasan
percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan percik, menggunakan
tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak. Tuas ini
akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol sehingga minyak akan
terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak engkol. Metoda pelumasan paksa
menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol.Putaran
poros engkol akan diteruskan ke poros pompa ini melalui sebuah kopling jenis
Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh isapan pompa.
Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga tertentu lalu
dialirkan ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol
dan batang penggerak.
Pelumasan Paksa
Sistem Pelumas Minyak Luar
Sistem pelumas minyak dalam
(H). Peralatan Pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor dilengkapi dengan
beberapa peralatan pembantu antara lain adalah sebagai berikut.
(1) Saringan udara
Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder
dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus
dilengkapi dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang
banyak dipakai saat ini terdiri dari tabung-tabung penyaring yang berdiameter 10
mm dan panjangnya 10 mm. Tabung ini ditempatkan di dalam kotak berlubang-
lubang atau keranjang kawat, yang dicelupkan dalam genangan minyak. Udara yang
diisap kompresor harus mengalir melalui minyak dan tabung yang lembab oleh
minyak. Dengan demikian jika ada debu yang terbawa akan melekat pada saringan
sehingga udara yang masuk kompresor menjadi bersih. Aliran melalui saringan
tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik hingga sebagian besar dari partikel –
partikel debu akan tertangkap di sini.
(2) Katup pengaman
Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat
kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan
melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara
harus berhenti secara tepat jika tekanan sudah kembali sangat dekat pada tekanan
normal maksimum.
Katup Pengaman
(3) Tangki udara
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada
kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar.
Dalam hal kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki
udara akan memperhalus aliran. Selain itu, udara yang disimpan di dalam tangki
udara akan mengalami pendinginan secara pelan-pelan dan uap air yang mengembun
dapat terkumpul di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian
udara yang disalurkan ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.
Unit Kompresor dengan Tangki Udara
(4) Peralatan Pembantu
Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan
bantu antara lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin
dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan spesifik yangdibutuhkan sistem.
(5) Peralatan pengaman yang lain
Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari
dari kecelakaan.
a. alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan reletekanan minyak.
b. alat penunjuk temperatur dan rele thermal (tem peratur udara keluar,
temperatur udara masuk,temperatur air pendingin, temperatur minyak dan
temperatur bantalan.
c. Rele aliran air (mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).
III. Prosedur Pengujian
Menyiapkan beberapa jenis kompresor
seperti kompresor torak, sentrifugal, dan
rotary
Menyiapkan alat alat untuk membongkar
kompresor
Membuka bagian bagian kompresor dan
mengukur diameter outlet dan inlet serta
menghitung sudu dan panjang langkahnya
Mencatat data nya dan, memasang kembali
perangkat kompresor yang telah dibuka tadi
IV. DATA PENGAMATAN
Kompresor Torak
Silinder 1
Diameter luar : 12,8 cm
Diameter piston batang : 12 cm
Panjang Langkah : 9 cm
Silinder 2
Diameter luar : 12,7 cm
Diameter dalam : 12,4 cm
Panjang langkah : 8,95 cm
Silinder 3
Diameter luar : 9 cm
Diameter dalam : 8,5 cm
Panjang langkah : 9 cm
Kompresor Rotary a
Diameter inlet : 16 cm
Diameter outlet : 11 cm
Jumlah sudu : 20 buah
Panjang langkah : 7 cm
Lebar sudu : 4 cm
Kompresor rotary b
Diameter inlet : 4,05 cm
Diameter outlet : 4 cm
Jumlah sudu : 45 buah
Panjang langkah : 3,5 cm
Lebar sudu : 3,5 cm
- Kompresor sentrifugal
Diameter piringan : 29 cm
Diameter lubang piringan : 4,5 cm
Jumlah piringan utama : 45 cm
Diameter inlet : 10 cm
Diameter outlet : 5 cm
Panjang langkah : 7 cm
V. PERHITUNGAN
- Kapasitas kompresor torak
Q1 = (
) D
2 . L. Z. N . 60 (m
3/jam)
= (
( 12,8 cm)
2. (9cm). (24) (30put/min)
= 833421,312 cm3/min
= 50,005 m3/jam
Q2 = (
) D
2 . L. Z. N . 60 (m
3/jam)
= (
(12,7cm)
2.(8,95cm)(24)(32put/min)
= 870284,711 cm3/min
= 52,2170 m3/ jam
Q3 = (
) D
2 . L. Z. N . 60 (m
3/jam)
=(
(9cm)
2(9cm)(24)(33put/min)
= 453233,88 cm3/ min
= 27,194 m3/ jam
- Kapasitas Kompresor rotary a
Q1 =(
)D
2.s.n.i.Z
= (
). (16cm)
2(7cm)(21)(1)(2) m
3/min
= 59082,24 cm3/min
= 0,05 m3/min
Q2 = (
)D
2.s.n.i.Z
= (
). (4,05cm)
2(3,5cm)(45)(1)(2) m
3/min
= 4055,9281 cm3/ min
= 4,055 x 10-3
m3/min
- Kapasitas kompresor sentrifugal
Q = (
)D
2.s.n.i.Z
= (
). (29 cm)
2(7cm)(45)(1)(2) m
3/min
= 415916,55 cm3/min
= 0,41 m3/ min
VI. Analisa Percobaan
Pada praktikum pendukung proses kali ini adalah mengamati kinerja dari
sebuah kompressor. Kompresor merupakan alat untuk mengalirkan / memindahkan /
transportasi fluida seperti udara atau gas yang dihasilkan tekanan yang relatif besar (
lebih besar dari tekanan yang dihasilkan oleh blower). Tujuan dipergunakannya
kompressor adalah sebagai penyedia dari unit utilitas untuk memberikan atau
mengalirkan udara tekan kepada unit-unit lain yang membutuhkan.
Praktikum ini bertujuan agar praktikan mengoperasikan alat kompresor,
mengetahui cara kerja kompresor, mengetahui komponen-komponen kompresor, serta
dapat menghitung kapasitas kompresor.
Pada kompressor yang diamati diketahui bahwa kompressor ini memiliki
tekanan minimum dan tekanan maksimum yang ditampung oleh kompressor tersebut.
Dari pengamatan diketahui batas minimum tekanan dalam kompressor adalah sekitar
180 kPa, sehingga secara otomatis kompressor tersebut akan memulai loading untuk
menampung udara kembali. Namun kompressor ini juga akan berhenti menampung
udara apabila tekanan udara dalam kompressor telah mencapai 300 kPa. Dari data
pengamatan yang diperoleh, maka didapatkan nilai kapasitas kompressor tersebut
adalah sekitar 0,5 m3/min.
VII. KESIMPULAN
1. Kompressor berfungsi menyalurkan udara tekan dari unit utilitas menuju
untit-unit lain yang membutuhkan udara tekan
2. Kompessor ini memiliki batas tekanan minimum dan batas maksimum untuk
melakukan loading atau memasukkan udara
3. Kapasitas yang dapat dicapai dari kompressor ini secara teoritis adalah sekitar
0,5 m3/min
VIII. Daftar Pustaka
Jobsheet Praktikum Kompresor, POLSRI : 2013
www.myblogismachine.org ( diakses pada tanggal 29 Mei 2013 )