kompresor oyi

Upload: yahrial

Post on 02-Jun-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    1/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    BAB II

    PENGUJIAN KOMPRESOR TORAK

    2.1 PENDAHULUAN

    2.1.1Tinjauan Umum

    Praktikum sangat membantu mahasiswa dalam mendapatkan gambaran

    yang nyata tentang alat/mesin yang di pelajari saat perkuliahan, dengan demikian

    dalam praktikum kompresor torak

    Kompresor adalah jenis mesin konversi energi yang berfungsi untuk

    memampatkan udara atau gas prinsip kerjanya adalah mengubah energi mekanis

    pada poros menjadi energi tekan gas yang di kompresi.pada kompresor ini

    digerakan oleh motor listrik yang dihubungkan dengan poros engkol yang di

    hubungkan dengan torak. Sehingga bekerja bolak balik.Dalam hal ini isap dan

    buang di pasang pada kepala silinder.

    2.1.2Tujuan Percobaan

    Mengetahui karakteristik kompresor secara umum, dalam pengertian

    mencari grafik hubungan antara:

    a)Kapasitas aliran massa udara lewat orificeterhadap tekanan buang kompresor

    (discarge Pressure).

    b)Kapasitas aliran udara pada sisi isap terhadaptekanan buang kompresor

    (discarge Pressure).

    c)Daya udara adiabatik teoritis terhadaptekanan buang kompresor (discarge

    Pressure).

    d)

    Efisiensi adiabatik terhadap tekanan buang kompresor (discarge Pressure).

    e)Efisiensi volumetrik terhadap tekanan buang kompresor (discarge Pressure).

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    2/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2.2TINJAUAN PUSTAKA

    2.2.1 Dasar Teori Kompresor

    2.2.1.1 Pengertian Kompresor

    Kompresor adalah jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

    memampatkan udara atau gas.Prinsip kerjanya adalah merubah energi mekanik

    menjadi energitekan yang di kompresi.

    2.2.1.2 Sifat-sifat fisik udara

    a.

    Berat jenis udara

    Berat jenis udara suatu gas harus disebutkan pula tekanan dan

    temperaturnya.Semakin berat jenis udara maka semakin besar pula kerja

    kompresor.

    b. Panas jenis udara

    Panas jenis udara di definisikansebagaijumlah panas yang diperlukan

    untuk menaikkan temperature1 gram udara = 1oC

    c. Kelembaban udara

    Sejumlah uap air selalu terdapat di dalam atmosfer.Derajat

    kekeringan/kebasahan udara dalam atmosfer disebut kelembapan.

    Kelembapan dapat dinyatakan menurut 2 cara yaitu :

    - Kelembapan mutlak : berat uap air (dalam kg/g) di dalam 1m3 udara

    lembap

    - Kelembapan relatif : perbandingan antar kelembapan mutlak udara lembap

    dan kelembapan mutlak udara jenuh pada temperatur yang sama dan

    dinyatakan dalam %

    d. Tekanan Udara

    1.Tekanan gas

    Jika suatu gas/udara menempati suatu bejana tertutup, maka pada

    dinding bejana tersebut bekerja suatu gaya. Gaya persatuan luas dinding

    ini dinamakan tekanan.

    2.Tekanan atmosfer

    Tekanan atmosfer yang bekerja di permukaan bumi dapat dipandang

    sebagai berat kolom udara mulai dari permukaan bumi sampai batas

    atmosfer yang paling atas. Untuk kondisi standar, gaya berat udara kolom

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    3/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    ini pada setiap 1cm2 luas permukaan bumi adalah 1,033 kgf.Tekanan

    atmosfer juga bisa dinyatakan dengan tinggi kolom air raksa (mmHg)

    dimana 1 atm = 760 mmHg.

    e. Kekentalan

    Kekentalan dapat didefinisikan sebagai kelengketan suatu fluida

    yang mempengaruhi pergerakan fluida di dalam atau di luar saluran dalam

    satuan waktu.

    f.

    Kompresibilitas

    Kompresibilitas adalah perubahan fluida yang terjadi dikarenakan

    perubahan gaya tekan yang nantinya akan merubah densitas, volume dan

    suhu fluida tersebut.

    Gambar 2.1 :Rambatan gelombang suara

    Sumber : Diktat Prof. ING Wardana, Dinamika Gas

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    4/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2.2.1.3 Klasifikasi kompresor

    Secara umum kompresor dibagi menjadi 2 yaitu :

    a. Positive Displacement Compressor

    Positive displacement compressor adalah kompresor yang

    mengkonversi energi mekanik berupa gerakan piston/torak menjadi energi

    tekanan pada fluida (udara) bertekanan.

    Reciprocating compresor

    Gambar 2.2 :Reciprocating compresor

    Sumber :Anonymous8(2013)

    Kompresor ini menggunakan piston yang dikendalikan oleh

    crankshaft untuk menghasilkan tekanan udara.Piston ini bergerak di dalam

    tabung untuk mendorong dan memberi tekanan pada udara sehingga udara

    tersebut mempunyai tekanan yang lebih tinggi.

    Single act compresormenggunakan piston yang biasa digunakan pada

    otomotif yang dihubungkan pada crankshaft.Pada model ini kompresi udara

    terjadi pada bagian atas piston.Pendinginan yang digunakan pada

    kompresor ini dapat berupa pendingin udara maupun pendingin

    air.Pelumasan pada kompresor jenis ini diatur oleh pompa oli.

    Untuk double act reciprocating, piston yang digunakan berjumlah 2

    buah.Kompresi udara pada kompresor ini terjadi pada kedua bagian

    piston.Proses kompresi ini terdiri dari 2 buah piston, batang piston,

    crosshead, batang penghubung dan crankshaft.

    Pada diaphragm compresor, kompresi udara dilakukan dengan

    menggunakan membran yang bergerak berputar untuk menarik udara

    masuk ke daerah kompresi dan memberinya tekanan untuk selanjutnya

    disimpan pada bagian tabung penyimpanan.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    5/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Rotary Compresor(Rotary ScrewCompressor)

    Gambar 2.3 : Rotary screw compressor

    Sumber :Anonymous 9 ( 2013)

    Pada kompresor jenis ini sistem kompresi udaranya menggunakan

    mekanisme putaran mesin.Mekanisme ini menggunakan single screw

    element maupun two counter rotaring screw elementyang terdapat dalam

    sebuah ruangan khusus.Rotari pada bagian ini mengakibatkan terjadinya

    penurunan volume pada saluran angin.Kekosongan ini kemudian diisi oleh

    udara yang masuk melalui intakedan diberi tekanan sehingga terdorong ke

    bagian tabung penyimpanan.

    b. Dynamic compressor

    Dynamiccompressor adalah kompresor yang mengkonversi energi

    dari energi potensial fluida (udara) menjadi energi kinetik berupa putaran

    impeler lalu menjadi energi tekanan pada fluida (udara) bertekanan.

    Centrifugal Compressor

    Pada Centrifugal kompresor, kompresi udara dilakukan denganmenggunakan putaran lempengan logam dalam sebuah tempat khusus

    untuk mendorong udara ke dalam saluran intake kompresor dengan

    meningkatkan tekanan pada udara tersebut.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    6/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Gambar 2.4 :Centrifugal compresor

    Sumber :Anonymous10 ( 2013)

    Axial compresor

    Gambar 2.5 :Axial kompresor

    Sumber :Anonymous 11 ( 2013)

    Mekanisme kerja dari kompresor jenis ini adalah dengan

    memanfaatkan lempengan rotor yang terbentuk kipas dimana lempengan

    rotor ini berputar untuk memberikan tenaganya sehingga udara dapat

    masuk intake dengan cepat.Tekanan yang diberikan pada udara ini

    mengakibatkan tekanan yang terdapat pada tabung kompresor juga

    meningkat.

    2.2.2 Kompresor Torak dan Prinsip Kerjanya

    2.2.2.1 Bagian-bagian Kompresor Torak

    a. Silinder dan kepala silinder

    Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap

    udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk menghisap dan

    memampatkan udara.Silinder harus cukup kuat untuk menahan tekanan

    yang ada. Tutup silinder (atau kepala silinder) terbagi menjadi dua ruangan,

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    7/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    satu sebagai sisi isap dan yang lain sebagai sisi keluar. Sisi isap dilengkapi

    dengan katup isap dan pada sisi keluar terdapat katup keluar.

    Gambar 2.6 : Silinder dan kepala silinder dengan pendingin udaraSumber :Anonymous12 (2013)

    b.

    Torak dan cincin torak

    Torak sebagai elemen yang memproses gas / udara pada saat suction

    (pemasukan) dan pengeluaran. Cincin torak dipasang pada alir alir keliling

    torak dengan fungsi mencegah kebocoran.

    Gambar 2.7 :Torak dan cincin torak

    Sumber :Anonymous13 (2013)

    c.

    Katup

    Katup isap dan katup keluar dapat membuka dan menutup sendiri

    sebagai akibat dari perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dan

    bagian luar silinder.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    8/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Gambar 2.8 : Katup cincin

    Sumber :Anonymous14 (2013)

    d. Poros Engkol

    Berfungsi sebagai menggubah gerakan putar menjadi gerakan bolak

    balik.

    Gambar 2.9 : Poros engkol

    Sumber :Anonymous15(2013)

    e. Kepala silang (cross head)

    Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak.

    kepala silang dapat meluncur pada bantal luncurnya.

    Gambar 2.10 :Kepala silang

    Sumber :Anonymous16 (2013)

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    9/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    f. Batang Penghubug

    Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui

    kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga

    mampu menahan beban pada saat kompresi.

    2.2.2.2 Prinsip Kerja Kompresor Torak

    Prinsip konversi energi dari kompresor torak adalah merubah energi

    potensial dalam bentuk gas bertekanan.Masukan energi mekanik tersebut

    menimbulkan manfaat energi potensial.Kompresor torak atau kompresor bolak-

    balik pada dasarnya dibuat sedemikian rupa sehingga gerakan putar dengan

    menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan gerakan

    bolak-balik pada torak.Gerakan torak ini menghisap udara ke dalam silinder dan

    memampatkan kerja kompresi.

    (1) Isap

    Bila poros engkol bekerja dalam arah panah torak bergerak ke bawah

    oleh tarikan engkol maka terjadilah tekanan negatif (di bawah tekanan

    atmosfer) di dalam silinder.Maka katup isap terbuka oleh perbedaan

    tekanan sehingga udara terhisap.

    Gambar 2.11 :Poros engkolSumber :Anonymous 17(2013)

    (2)

    Kompresi

    Bila torak bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas katup isap

    tertutup dan udara di dalam silinder termampatkan.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    10/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Gambar 2.12:Poros engkol

    Sumber :Anonymous18 (2013)

    (3) Keluar

    Bila torak bergerak ke atas, tekanan di dalam silinder akan naik.

    Maka katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara dan batang penggerak

    dan kompresor kerja ganda dihubungkan batang torak melalui sebuah

    kepala silang kompresi di dalam kepala silinder dilakukan oleh kedua sisi

    torak. Ujung silinder yang ditembus batang torak harus diberi packing

    untuk mencegah kebocoran udara.

    Gambar 2.13:Poros engkol

    Sumber :Anonymous19 (2013)

    (4)

    Ekspansi

    Sesaat setelah udara terkompresi keluar, torak bergerak ke bawah sebelum

    langkah isap

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    11/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Gambar 2.14:Poros engkol

    Sumber :Anonymous20 (2013)

    2.2.3 Teori dan Persamaan yang Mendukung Percobaan

    2.2.3.1 Persamaan Kontinuitas

    Hukum kontinuitas mengatakan bahwa jumlah massa pada setiap

    penampang adalah sama, dirumuskan :

    Dimana : - = massa jenis fluida (kg/m)- A = luas penampang (m)

    - V = Kecepatan aliran fluida(m/s)

    Dengan syarat bahwa alirannya bersifatsteady.

    2.3.2.2 Hukum Termodinamika (I, II dan III)

    A. Hukum Termodinamika IBila kita berikan sejumlah panas kecil sebesar dQ pada suatu sistem,

    maka sistem maka sistem tersebut akan berekspansi melakukan suatu kerja

    luar yang kecil sebesar dW. Di samping itu, pemanasan terhadap sistem juga

    akan menimbulkan hal-hal :

    1. Pertambahan kecepatan molekul dari sistem

    2. Pertambahan jarak antar molekul karena sistem berekspansi

    Sehingga panas dQ yang diberikan akan menyebabkan terjadi :

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    12/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    1. Pertambahan energi ke dalam sistem

    2.

    Pertambahan energi kinematik molekul

    3. Pertambahan energi potensial

    4. Pertambahan energi fluida

    Persamaan energi hukum termodinamika I

    dQ = dU + dEK + dEP + dEF + dW

    Bila pada sistem mengalami EK, EP dan EF konstan (dEK = 0, dEP = 0, dEF

    = 0) maka disebut sistem diisolasi sehingga hukum termodinamika I :

    dQ = dU + dW

    B. Hukum Termodinamika II

    Hukum termodinamika II merupakan batasan-batasan tentang arah yang

    dijalani suatu proses dan memberikan kriteria apakah proses itu reversibel atau

    irreversibel. Salah satu akibat dari hukum termodinamika II adalah konsep

    entropi. Perubahan entropi menentukan arah yang dijalani suatu proses untuk

    melakukan perpindahan kerja W dari suatu sistem pada kalor. Maka kalor

    yang harus diberikan kepada suatu sistem selalu lebih besar.

    Qdiserap > W yang dihasilkan

    siklus< 100%

    C.Hukum Termodinamika III

    Hukum termodinamika III terikat dengan temperatur nol absolut. Semua

    proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.

    Hukum ini juga merupakan bukti bahwa entropi benda berstruktur kristal

    sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

    D.Proses-proses pada hukum termodinamika

    a. Hukum Termodinamika I

    -Isobarik

    Pada proses ini gas dipanaskan dengan tekanan tetap

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    13/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan Boyle-Gay Lussac

    Jika digambar dalam grafik hubungan P dan V adalah :

    W = Q -U = m.(Cp Cv).(T2-T1)

    -

    Isokhorik/isovolumetrik

    Pada proses ini volume pada sistem konstan

    Dengan demikian pada proses ini berlaku hukum Boyle-Gay Lussac

    Dalam grafik hubungan P dan V didapat sebagai berikut :

    V = 0 W = 0(tidak ada usaha luas selama prose)

    Q = U2.U1 Q = U U = m.Cv.(T1-T2)

    -Isotermik

    Selama proses suhunya konstan

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    14/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Maka persamaannya menjadi :

    P1.V1= P2.V2

    Dalam grafik hubungan P dan V didapat sebagai berikut :

    Persamaan :

    T1= T2 V = 0

    ( )

    ( )

    ( ) ( )

    Ln x = 2,303 log x

    -

    Adiabatik

    Selama proses tidak ada panas yang keluar/masuk sistem jadi Q = 0

    Tidak adanya panas yang keluar/masuk sistem maka berlaku hukum

    Boyle-Gay Lussac:

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    15/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Jika digambar pada grafik P dan V maka didapat sebagai berikut

    Q = 0 0 = U + W

    V2.V1= -W

    T1.V1-1= T2.V2

    -1

    b. Hukum Termodinamika II

    Menurut Carnot, untuk efisiensi mesin Carnot berlaku pada

    ( )Dimana :

    T =suhu =efisiensi

    P =tekanan

    V =volume

    W = usaha

    2.2.4 Rumus Perhitungan

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    16/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Dimana :

    T = temperatur ruangan (K)

    ts = temperatur atmosfer (oC)

    R = konstanta gas universal

    udara = rapat massa udara pada sisi isap (kg.m-3)

    saluran = rapat massa udara pada saluran (kg.m-3)

    SG =spesifik gravity

    X = kelembaban relatif (%)

    Pbar = tekanan barometer (mmHg)

    Ps = tekanan atmosfer pada sisi isap (mH2O)P = tekanan atmosfer (kg.m-2)

    g = percepatan gravitasi (m.s-2)

    hair = beda tekanan antara sebelum dan sesudah orifice(mH2O)

    k = konstanta adiabatik = 1,4

    a.

    Kapasitas aliran massa udara lewat orifice

    )(60)}(2{( 12/1 menitkghgAWairairsaluran

    Dimana :

    W = kapasitas aliran massa udara [kg/menit]

    = koefisien kerugian pada sisi buang (coefficient ofdischarge)=0,613852

    = faktor koreksi adanya ekspansi udara=0,999

    A = luas penampang saluran pipa [ 2m ];d=0,0175 m

    g = percepatan gravitasi bumi=9,81 [m/ 2s ]

    airh = beda tekanan antara sebelum dan sesudah orifice[ OmH2 ]

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    17/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    air = rapat massa air [kg3m ]

    saluran = rapat massa udara pada sisi isap [kg3m ]

    b.

    Kapasitas aliran udara pada sisi isap

    ]/[ 3 menitmW

    Qudara

    s

    Dimana :

    sQ = kapasitas aliran udara pada sisi isap

    W = kapasitas aliran massa udara [kg/menit]

    udara = massa jenis udara [kg/3

    m ]

    c.

    Daya udara adiabatik teoritis

    161201

    /1 kk

    s

    P

    PdQP

    k

    kLad [kW]

    Pd = Pdgagex 104+ 1,033 x 104[kg m-2]

    Dimana :

    Lad = daya udara adiabatik teoritis [kW]

    Pd = tekanan absolut udara pada sisi buang kompresor [kg m-2abs]

    Pdgage= tekanan udara pada sisi buang kompresor [kg cm-2]

    d. Efisiensi adiabatik

    s

    adad

    L

    L

    Ls= Nm x m[kW]

    Dimana :

    Ls = daya input kompresor [kW]

    Nm = daya input motor penggerak [kW]

    m = efisiensi motor penggerak

    e.

    Efisiensi volumetrik

    th

    sv

    Q

    Q

    Qth= Vcx Nc[m3/min]

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    18/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    cccc nLDV ...

    4

    2 [m3]

    Dimana :

    Qth = kapasitas teoritis kompresor [m3/min]

    Vc = volume langkah piston [m3]

    Dc = diameter silinder = 0,065 [m]

    Lc = langkah piston = 0,065 [m]

    nc = jumlah silinder = 2

    Nc = putaran kompresor [rpm]

    2.3 PELAKSANAAN PERCOBAAN

    2.3.1 Variabel yang Diamati

    2.3.1.1 Variabel Bebas

    Variabel bebas adalah variabel atau factor yang dibuat bebas dan

    bervariasi. Dalam praktikum kali ini variebel bebas adalah tekanan buang

    kompressor

    2.3.1.2 Variabel Terikat

    Variabel terikat adalah variabel atau factor yang muncul akibat adanya

    variabel bebas.

    Kapasitas aliran massa udara lewat orifice(W)

    Kapasitas aliran udara pada pipa isap (Qs)

    Daya adiabatik (Lad)

    Efisiensi adiabatik (v)

    2.3.1.3Variabel Terkontrol

    Variabel terkontrol adalah variabel atau factor lain yang ikut berpengaruh

    dibuat sama pada setiap media percobaan terkendali seperti katup tabung

    2.3.2 Spesifikasi Peralatan yang digunakan

    2.3.2.1Kompresor Torak

    AIR COMPRESSORSET

    MODEL :CPT-286A

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    19/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    WORK :NO. 36EC-0799

    DATE :MAY,1987

    POWER SUPPLY :AC 380V, 50Hz. 3-PHASE

    TOKYO METER CO..LTD

    TOKYO JAPAN

    2.3.2. 2 Motor listrik penggerak kompresor

    Merk = Fuji electric

    Output = 2,2 Kw ; Poros 4

    Hz = 50

    Volt = 380

    Amp = 4,7

    Rpm = 1420

    RATING CONT.

    SER NO (N) 5482703Y234

    Type = MRH 3107 M

    Frame = 100L

    Rule = JEC 37

    INSUL E JPZZ

    BRG D-END 6206ZZ

    BRG N-END 6206ZZ

    2.3.2.3 Tangki Udara

    AIR TANK

    DATE :JANUARY 1987

    MAX. WORKING PRESS :11 Kg/cm2

    HYDRAULIC TEST PRESS :17,3 Kg/cm2

    CAPACITY :200 LITERS

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    20/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2.3.2.4 Instalasi Alat dan Bagian-bagiannya

    Gambar 2.15 : Instalasi Alat dan Bagian-bagiannya

    Sumber : Buku pedoman Praktikum Mesin-mesin Fluida FT-UB

    Peralatan yang digunakan:

    1.Motor Listrik

    2.Kompresor

    3.Tangki Udara

    4.Orifice

    5. Alat-alat Ukur:

    -Tegangan (Voltmeter)

    -Daya Input (Wattmeter)

    -Putaran (Tachometer)

    -Suhu (Thermometer)

    -Tekanan (PressureGauge)

    -Kelembaban (Hygrometer)

    2.3.3 Langkah Percobaan

    a. Periksa air pda manometer (differential Pressuregage) apakah permukaan di

    kedua sisi manometer berada dipertengahan daerah pengukuran pipa U.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    21/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    b. Hubungkan unit dengan jaringan listrik, sementara saklar watt meter, tenaga

    kompresor masih pada kondisi OFF.

    c. Hidupkan unit dengan menekan saklar ON kemudian tekan tombol start

    kompresor.

    d.

    Atur kapasitas aliran dengan dischargevalve control

    e. Tunggu untuk selang waktu tertentu sehingga dipastikan kondisi sudahsteady,

    kemudian lakukan pencatatan data kompresor pada kondisi tersebut, dimana

    data yang dicatat meliputi :

    Tekanan = ditunjukkan olehPressuregage manometer

    Suhu = ditunjukkan oleh terrmometer

    Putaran = ditnjukkan oleh tachometer

    f. Catat data yang berhubungan dengan motor listrik

    Tegangan = ditunjukkan oleh voltmeter

    Daya input = ditunjukkan oleh watt meter

    Putaran motor = diukur dengan tachometer

    g.

    Catat kondisi udara dalam tangki dan yang melewati saluran buang setelah

    tangki udara. Data meliputi :

    Tekanan = ditunjukkan oleh Pressuregauge manometer.

    Temperatur bola basah dan bola kering yang ditunjukkan oleh wetbulbdan

    drybulbthermometer. Untuk mendapatkan harga kelembaban udara.

    Tekanan(beda tekanan) udara sebelum dan sesudah orifice yang

    ditunjukkan oleh manometer cairan deflectionmanometer.

    h. Ubah kapasitas aliran udara hingga tekanan dalam tangki naik, selanjutnya

    lakukan e, f, dan g.

    i.

    Percobaan selesai.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    22/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2.4 PENGOLAHAN DATA

    2.4.1 Data hasil pengujian

    (Terlampir)

    2.4.2 Pengolahan Data

    2.4.2.1 Contoh perhitungan

    Dari 5 data yang di ambil saat pengujian, data yang di pakai pada contoh

    perhitungan ini adalah data ke 1.

    1. Kapasitas aliran massa udara lewat orifice(W)

    T = 273 + ts (K)

    Ps = Pbar x 13.6 (mH2O)Ps = (760 x 13,6Ps = 0,76 x 13,6

    Ps = 10,336 (mO)P = air.g.Ps ( (9,81 m/s2)(10,336mH2O).0,1P =10139,616 kg/m-2

    udara (udara udara

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    23/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    (

    W = ..A .60 (kg/menit )W =0,613852.0,999.(.0,01752/4)[2.9,81.0,92659.1000.0,042)1/2.60

    W =0,24452 kg/menit

    2. Kapasitas aliran udara pada sisi isap

    Qs =

    (m3/menit)

    Qs = Qs = 0,27237 (m3/ menit )

    3. Daya udara adiabatikteoritis

    Pd = Pdgage x + 1,033 x (kg/)Pd = 1,5 x + 1.033 xPd = 2,533 x (kg/)Lad = x .[

    ](kW)Lad =

    x

    .

    Lad = 0,47222 (kW)

    4. Efisiensi adiabatik

    Ls = Nin x m (kW)

    Ls =1,7 x 84,17%

    Ls = 1,43089 (kW)

    (%) = 0,3300= 33,00%

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    24/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    5. Efisiensi volumetrik

    (%)

    = 0,68184= 68,18%Dimana;

    Vc = x Dc x Lc x nc

    Vc =

    x x 0,065 x 2Vc = 0,43138 x Qth = Vc x Nc

    Qth = 0,00043138 x 926

    Qth = 0,399458

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    25/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    2.4.2.2 Grafik dan Pembahasan

    A.

    Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure)

    terhadap Kapasitas Aliran Massa Udara Lewat Orifice.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    26/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Grafik di atas adalah grafik hubungan tekanan buang kompresor

    (discharge pressure) terhadap kapasitas aliran massa udara lewat orifice.

    Kapasitas aliran massa udara adalah besarnya massa fluida yang mengalir

    melalui orifice per satuan waktu. Satuan kapasitas aliran massa udara adalah

    kg/menit.

    Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semakin tinggi nilai tekanan

    buang kompresor maka kapasitas aliran massa udara lewat orifice semakin

    rendah. Pada tekanan buang kompresor maksimal 55000 kg/m2didapatkan nilai

    kapasitas aliran massa udara lewat orifice 0,13970 kg/menit, sedangkan pada

    tekanan buang kompresor minimal 15000 kg/m2 didapatkan nilai kapasitas

    aliran massa udara lewat orifice 0,24452 kg/menit. Hasil ini sesuai dengan

    rumus :

    W = ..A ((2.g.saluran(air.hair)).60(kg.menit )

    Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa pada koefisien kerugian pada

    sisi buang (), faktor koreksi adanya ekspansi udara (), luas penampang saluran

    (A) dan percepatan gravitasi (g) adalah konstan. Maka variabel yang

    berpengaruh adalah beda tekanan sebelum dan sesudah orifice (hair) yang

    nilainya semakin kecil. Kapasitas aliran massa udara (W) juga dipengaruhi oleh

    rapat massa udara pada saluran (saluran) yang juga dipengaruhi oleh (hair) sesuai

    dengan rumus :

    saluran=

    udara(kg.m-3)

    Nilai P, SG yang konstan, beda tekanan sebelum dan sesudah orifice

    (hair) mempengaruhi nilai saluran. Hal ini sudah dijelaskan bahwa semakin

    tinggi tekanan buang kompresor maka (hair) juga semakin rendah sehingga nilai

    saluran semakin kecil dan menyebabkan bertambah kecil pula nila i kapasitas

    aliran massa udara (W).

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    27/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    B. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap

    Debit Udara pada Sisi Isap.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    28/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Grafik di atas adalah grafik hubungan tekanan buang kompresor (discharge

    pressure) terhadap debit udara pada sisi isap.Debit udara yang dimaksud adalah

    adalah banyaknya volume udara yang mengalir melalui orificeper satuan waktu.

    Satuan debit udara adalah m3/menit.

    Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa setiap kenaikan nilai tekanan

    buang kompresor maka kapasitas aliran udara pada sisi isap semakin berkurang.

    Pada tekanan buang kompresor maksimal sebesar 55000 kg/m2didapatkan nilai

    kapasitas aliran udara pada sisi isap sebesar 0,15561m3/menit, sedangkan pada

    tekanan buang kompresor minimal 15000 kg/m2didapatkan nilai kapasitas aliran

    udara pada sisi isap sebesar 0,27237 m3/menit. Hal ini sesuai dengan rumus :

    Qs = (m3/menit)

    Yang mana :

    W = ..A ((2.g.saluran(air.hair)).60 (kg/menit )

    Maka

    Qs =

    Dari rumus diatas diketahui bahwa nilai Qs berbanding lurus dengan (W)

    sehingga dapat disimpulkan nilai tekanan buang kompresor berbanding lurus

    dengan Qs sama halnya dengan W, semakin tinggi nilai tekanan buang kompresor

    maka semakin rendah pula kapasitas aliran udara pada sisi isap. Hal ini

    dikarenakan semakin tinggi nilai tekanan buang kompresor maka kerja kompresor

    semakin berat, sehingga RPM akan menurun, kapasitas massa menurun, dan debit

    udara pun menurun.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    29/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    C. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap

    Daya Udara Adiabatik Teoritis.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    30/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Grafik di atas adalah grafik hubungan tekanan buang kompresor

    (discharge pressure) terhadap daya udara adiabatik teoritis. Daya udara adiabatik

    adalah daya pada udara karena adanya kompresi adiabatik oleh kompresor.

    Satuan daya udara adalah kilowatt (kW)

    Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa setiap kenaikan tekanan buang

    kompresor terjadi perubahan nilai daya. Pada tekanan buang kompresor sebesar

    35000 kg/m2 didapatkan nilai daya udara adiabatik teoritis maksimal sebesar

    0.6850 kW, sedangkan pada tekanan buang kompresor sebesar 15000 kg/m2

    didapatkan nilai daya udara adiabatik teoritis minimal sebesar 0,47222 kW.

    Hubungan antara daya udara adiabatik teoritis dengan tekanan buang kompresor

    dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

    161201

    /1 kk

    s

    P

    PdQP

    k

    kLad

    Dari rumus diatas tersebut dapat dilihat bahwa variabel yang

    mempengaruhi Lad adalah Qs dan Pd. Rumus Pd adalah sebagai berikut :

    Pd = Pdgagex 104+ 1,033 x 104[kg m-2]

    Jadi

    110x1,033+10xPdgage

    61201

    /144

    kk

    s

    P

    QP

    k

    kLad

    Lad dipengaruhi oleh tekanan buang kompresor (Pdgage) sehingga setiap

    kenaikan tekanan buang kompresor akan menambahkan nilai daya adiabatik

    teoritis (Lad). Ladjuga dipengaruhi oleh nilai Qs. Karena Qs pada saat Pgage 1,5

    kg/cm2hingga 3,5 kg/cm2perubahannya signifikan, maka pada rentang ini besar

    Lad semakin naik. Sedangkan setelah Pgage=3,5 kg/cm

    2

    Lad semakin turun,dikarenakan perubahan Qs tidak terlalu signifikan.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    31/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    D. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap

    Efisiensi Adiabatik.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    32/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Grafik di atas adalah grafik hubungan tekanan buang kompresor

    (discharge pressure) terhadap efisiensi adiabatik. Efisiensi adiabatik adalah

    perbandingan antara output berupa daya udara adiabatik teoritis dibanding dengan

    daya input kompresor.

    Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa setiap kenaikan tekanan buang

    kompresor terjadi perubahan efisiensi adiabatik. Pada tekanan buang kompresor

    sebesar 35000 kg/m2 didapatkan efisiensi adiabatik maksimal sebesar 42,83%,

    sedangkan pada tekanan buang kompresor sebesar 15000 kg/m2 didapatkan

    efisiensi adiabatik minimal sebesar 33,00%. Besar efisiensi adiabatik berbanding

    lurus dengan daya udara adiabatik teoritis. Hal ini dapat ditunjukkan pada rumus

    sebagai berikut :

    Ls

    P

    PdQP

    k

    k

    ad

    kk

    s

    161201

    /1

    Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa efisiensi adiabatik (ad)

    berbanding lurus dengan debit aliran udara (Qs) dan berbanding terbalik dengandaya input kompresor (Ls).

    Pada grafik diketahui bahwa efisiensi adiabatik meningkat seiring

    dengan pertambahan tekanan kompresor kemudian menurun setelah Pdgage=3,5

    kg/cm2. Hal ini dikarenakan pada Pdgage=1,5 kg/cm2hingga 3,5 kg/cm2perubahan

    Ls tidak terlalu signifikan, sehingga grafik naik. Sedangkan pada Pdgage=3,5

    kg/cm2hingga 5,5 kg/cm2perubahan Ls cukup signifikan, sehingga pembaginya

    semakin besar, dan efisiensi adiabatik menurun.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    33/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    E. Grafik Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap

    Efisiensi Volumetrik.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    34/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA

    TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    Grafik di atas adalah grafik hubungan tekanan buang kompresor

    (discharge pressure) terhadap efisiensi volumetrik. Efisiensi volumetrik adalah

    perbandingan antara besar debit udara yang mengalir dengan kapasitas teoritis

    kompresor

    Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa setiap kenaikan tekanan buang

    kompresor terjadi penurunan efisiensi volumetrik. Pada tekanan buang kompresor

    sebesar 15000 kg/m2 didapatkan efisiensi volumetrik maksimal sebesar 68,18%,

    sedangkan pada tekanan buang kompresor sebesar 55000 kg/m2 didapatkan

    efisiensi volumetrik minimal sebesar 39,47%. Hubungan antara efisiensi

    volumetrik dengan debit aliran udara dapat ditunjukkan pada rumus sebagai

    berikut :

    th

    sv

    Q

    Q

    Yang mana :

    Qth= Vcx Nc[m3/min]

    cccc nLDV ...4

    2

    [m3]

    Dari rumus di atas dapat diketahui bahwa nilai efisiensi volumetrik (v)

    berbanding lurus dengan debit udara (Qs) dan berbanding terbalik dengan

    kapasitas teoritis kompresor (Qth). Semakin besar nilai Qs maka nilai v semakin

    besar pula, ini disebabkan oleh tekanan buang kompresor semakin besar sehingga

    kerja kompresor semakin berat, RPM menurun, kapasitas massa menurun, dan

    debit udara pun menurun.

  • 8/10/2019 KOMPRESOR oyi

    35/35

    SEMESTER GANJIL

    2014/2015LAPORAN PRAKTIKUM KOMPRESSOR TORAK

    2.5 PENUTUP

    2.5.1 Kesimpulan

    Dari praktikum yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

    1. Semakin tinggi nilai tekanan buang kompresor (discharge pressure) maka

    kapasitas aliran massa udara lewat orificesemakin rendah.

    2. Setiap kenaikan nilai tekanan buang kompresor (discharge pressure) maka

    kapasitas aliran udara pada sisi isap semakin berkurang.

    3.

    Setiap kenaikan tekanan buang, nilai daya udara adiabatik teoritis cenderung

    bertambah.

    4. Efisiensi adiabatik berbanding lurus dengan daya udara adiabatik teoritis.

    5.

    Semakin tinggi tekanan buang maka efisiensi volumetrik semakin kecil.

    2.5.2 Saran

    1. Praktikan diharapkan membaca modul praktikum terlebih dahulu sebelum

    melakukan praktikum agar pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan.

    2. Sebagai bahan pertimbangan hendaknya saat praktikum sudah memahami alat-

    alat yang akan digunakan serta teori-teori pendukungnya sehingga dalam

    praktikum akan lebih baik.

    3. Sebaiknya data tiap kelompok disediakan pada mading, sehingga

    mempermudah dan mempercepat proses pertukaran data antar kelompok