makalah kompresor
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
makalah kompresor
KOMPRESOR
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pompa Dan Kompresor Yang di Bina :
Setuju, S.Pd.,M.Pd.
Oleh :
Aditiya
Nim : 10 006 015
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN S1FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA (UST)YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit,
kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang
menggunakan tekanan untuk mengangkatnya.
Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk memasukkan dan mengiri udara dengan tekanan
tinggi, pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda
pula.
Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi
kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan
sistem tekanan.
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan dengan
itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan bakar cair melalui
instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan pengangkat berat yang bekerja secara
pneumatik, kompresor digunakan dalam fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber
tenaga.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor
yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan
metode krja positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja
dynamic.
Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini? Yang pertam,
kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan cara
memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya
diperkecil, dengan demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan
peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam
reciprocating compressor dan rotary.
Sementara itu pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang ada
didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan tersebut
diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang yang volumenya tetap
mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat
turbo axial flow.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
2. Apa saja macam-macam kompresor ?
3. Bagaimana merawat kompresor ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.
2. Mengetahui berbagai macam-macam kompresor.
3. Mengetahu bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klasifi kasi Kompresor
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo)
terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di
bawah ini:
1. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang
bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan
dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan
udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara
alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas,
sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung
penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara
yang ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-
menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya
bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka,
atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
2. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih
tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan,
selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai
pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih
besar, temperature udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami
proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering
digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan system air bersirkulasi.
Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk
kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya
hingga 15 bar.
3. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak
langsung berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya
pemisahan ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli.
Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan,
farmasi, obatobatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak
pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang
kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.
4. Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam
rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan
dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga
menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan
dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur
dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk
dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan
melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat
dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah
masuknya (mengalirnya) udara.
5. Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage),
yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga
dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan
sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus,
maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat
hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi
dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.
6. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip
kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada
sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi.
Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.
Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya
adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara
dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di
dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga
dapat berputar tepat pada dinding.
7. Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor aliran
udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara
radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk
menghasilkan kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan
menjadi energy bentuk tekanan.
8. Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke ruangan
berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar menjauhi
sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan dipantulkan
kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai
beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu
tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor
radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap masuk ke
dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan udara
bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
9. Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang terdapat
pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi
pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar
secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang
mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti
kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller.
Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi,
pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan
menghasilkan udara bertekanan.
B. Penggerak Kompresor
Penggerak kompresor berfungsi untuk memutar kompresor, sehingga kompresor dapat
bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang sering digunakan biasanya berupa
motor listrik dan motor bakar seperti gambar 12. Kompresor berdaya rendah menggunakan
motor listrik dua phase atau motor bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan
motor listrik 3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya
digunakan bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau cenderung non
stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan digerakkan oleh motor
listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-
pindah).
C. Komponen Kompresor
1.Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.
2.Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).
3.Batang penghubung (connecting rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.
4. Kepala silang (cross head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya.
5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
6. Liner silinder (cylinder liner)
Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
7. Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).
10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.
11. Batang Torak (piston rod)
Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.
12. Cincin Penahan Gas (packing rod)
Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara bagian yang
bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin penahan gas ini terdiri
dari beberapa ring segment.
13. Ring Oil Scraper
Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame
14. Katup kompresor (compressor valve)
Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar
silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan
tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar silinder.
D. Kompresor Torak
Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja
memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten (berselang) dari dalam
silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen mekanik yang
digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak. Tekanan udara / gas
yang keluar merupakan tekanan discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.
1. Prinsip Kerja Kompresor Torak
Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:
· Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol dalam bentuk
gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head) dengan perantaraan batang
penghubung (connecting rod).
· Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang diteruskan ke torak
melalui batang torak (piston rod).
· Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume dan tekanan
sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
Secara sederhana prinsip kerja, perubahan tekanan dan volume dalam suatu kompresor
torak Simplex Single Acting dapat diuraikan dalam bentuk diagram P-V sebagai berikut :
Diagram P-V Kompresor Torak
Torak memulai langkah kompresi pada titik (1), torak bergerak kekiri dan gas dimampatkan
sehingga tekanannya naik ketitik (2). Pada titik ini tekanan di dalam silinder mencapai
harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pipa keluar, sehingga katup
keluar pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak bergerak terus kekiri, gas akan didorong
keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd. Dititik (3) torak mencapai titik mati atas,
yaitu titik akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan pengeluaran.
Pada waktu torak mencapai titik mati atas ini, antara sisi atas torak dan kepala silinder
masih ada volume sisa yang besarnya = Vc. Volume ini idealnya harus sama dengan nol
agar gas dapat didorong seluruhnya keluar silinder tanpa sisa. Namun dalam praktiknya
harus ada jarak (clearance) di atas torak agar tidak membentur kepala silinder. Selain itu
juga harus ada lubang-lubang laluan pada katup-katup. Karena adanya volume sisa ini
ketika torak mengakhiri langkah kompresinya, di atas torak masih ada sejumlah gas dengan
volume sebesar Vc dan tekanan sebesar Pd. Jika kemudian torak memulai langkah isapnya
(bergerak kekanan), katup isap tidak dapat terbuka sebelum sisa gas di atas torak
berekspansi sampai tekanannya turun dari Pd menjadi Ps. Katup isap baru mulai terbuka
dititik (4) ketika tekanannya sudah mencapai tekanan isap Ps. Disini pemasukan gas baru
mulai terjadi dan proses pengisapan ini berlangsung sampai titik mati bawah (1). Dari
uraian di atas dapat dilihat bahwa volume gas yang diisap tidak sebesar volume langkah
torak sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati
bawah (1) dan titik (4).
2. Proses Kompresi Gas
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu dengan
proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
a. Kompresi Isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka ini berarti ada energi mekanik yang diberikan dari luar
kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas akan naik jika
tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses ini dibarengi dengan pendinginan untuk
mengeluarkan panas yang terjadi, sehingga temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini
disebut dengan kompresi isotermal (temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti hukum
Boyle, maka persamaan isotermal dari suatu gas sempurna adalah:
Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk perhitungan
kompresor tidak banyak kegunaannya. Pada kompresor yang sesungguhnya, meskipun
silinder didinginkan sepenuhnya adalah tidak mungkin untuk menjaga temperatur yang
tetap dalam silinder. Hal ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi (beberapa ratus
sampai seribu kali permenit) di dalam silinder.
b. Kompresi Adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan berlangsung
tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk kedalam gas. Proses semacam ini disebut
adiabatik. Dalam praktiknya proses ini tidak pernah terjadi secara sempurna karena isolasi
terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna pula. Namun proses adiabatik reversible
sering dipakai dalam pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan
volume dalam proses adiabatic dapat dinyatakan dalam persamaan:
Jika rumus ini dibandingkan dengan rumus kompresi isotermal dapat dilihat bahwa untuk
pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatic akan menghasilkan tekanan yang lebih
tinggi dari pada proses isotermal. Karena tekanan yang dihasilkan oleh kompresi adiabatik
lebih tinggi dari pada kompresi isotermal untuk pengecilan volume yang sama, maka kerja
yang diperlukan pada kompresi adiabatik juga lebih besar.
c. Kompresi Politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses isotermal, karena
ada kenaikan temperatur, namun juga bukan proses adiabatik karena ada panas yang
dipancarkan keluar. Jadi proses kompresi yang sesungguhnya, ada di antara keduanya dan
disebut kompresi politropik. Hubungan antara P dan v pada proses politropik dapat
dinyatakan dengan persamaan:
Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada ruang kompresi (kompresor
sentrifugal pada umumnya), maka harga n > k. Bila ada pendinginan pada ruang kompresi
(pada kompresor torak), maka harga n terletak antara 1< n < k.
Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik reversible maupun
kondisi politropik.
E. Perhitungan Unjuk Kerja Kompresor Torak
1. Kapasitas Sebenarnya.
Dalam perhitungan kapasitas kompresor torak ditunjukan dalam jumlah volume gas/udara
yang sebernarnya yang masuk pada setiap tingkat kompresor permenit dengan satuan
Actual Cubic Feet per Minute (ACFM) atau Inlet Cubic Feet per Minute (ICFM).
Kapasitas kompresor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
Untuk Duplex Double Acting:
Dimana ;
a. Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik adalah perbandingan antara kapasitas yang masuk ke dalam silinder
dengan kapasitas perpindahan torak. Efisiensi volumetrik dipengaruhi oleh:
- Clearance silinder.
- Perbandingan tekanan.
- Faktor kompresibilitas.
Untuk kondisi sesungguhnya dimana terjadi losses pada katup masuk dan keluar sebesar 3
%, maka efisiensi volumetrik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2. Daya Gas Kompresor (GHP)
Daya kompresor adalah daya poros yang digunakan untuk memampatkan gas dalam
silinder, yang dirumuskan : Daya = Kerja tiap satuan waktu.
Disini daya gas kompresor dihitung dengan proses politropik, yaitu pemampatan gas yang
berlangsung pada keadaan dimana seluruh parameter berubah. (mendekati kondisi actual).
Daya kompresor reciprocating satu tingkat (Single Stage) dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
a. Gas Horse Power (GHP) :
b.Compressor Horse Power (CHP)
F. Cara Merawat Kompresor
Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukkan dan merawatnya dengan benar, akan
memperpanjang usia peralatan tersebut. Begitu juga dengan kompresor. Tanpa dirawat
dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan peruntukannya,
akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena keceroboan mekanik dalam menggunakan
kompresor. Tentu saja untuk menjaga dan memelihara kompresor, harus merujuk kepada
petunjuk manual yang telah disediakan produsen dan telah disesuaikan dengan kapasitas,
fungsi dan cara kerja kompresor tersebut.
Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan fungsinya, juga perlu perawatan
yang baik. Selain itu prosedur penggunaannya pun harus sesuai dengan langkah-langkah
yang dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level
aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu
kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur trlebih dahulu
pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
Selain langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau keadaan pressure gauge sesuai
dengan kapasitas kompresor. Misalnya saja kompresor yang berkekuatan 8 bar, maka motor
akan mati ketika pressure gauge menunjukkan angka 8 bar dan akan hidup kembali bila
pressure gauge menunukkan angka 5 bar. Selain itu harus pula menjadi kebiasaan yaitu
ketika selesai menggunakan kompresor, maka angin yang masih tersisa di dalam tangki
harus dibuang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehingga makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar
kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement
compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri
dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari
Centrifugal, axial dan ejector.
Dan kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros
engkol (crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head),
Silinder (cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Front and rear cylinder cover, Water
Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston rings), Batang Torak (piston rod), Cincin
Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor valve).
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement compressor
dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten
(berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder.
Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston /
torak.
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan menurut tiga cara yaitu dengan
proses isotermal, adiabatik reversible, dan politropik.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari
kompresor tersebut. Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai
mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.
Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level
aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu
kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu
pengaturan gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
B. Saran
Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor
seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna
dalam perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Subhan. (2010). Pengertian Kompresor. [on line] available at: http://muhsub.blogspot.com/2010/08/pengertian-kompresor.html, acces on 13 Januari 2013
Anonim. (2013). Kompresor. [on line] available at: http://www.anneahira.com/kompresor.htm, acces on 13 Januari 2013
Budi Hendarto Wijaya. (2010). Komponen-Komponen Kompresor. [on line] available at: http://maintenance-group.blogspot.com/2010/09/komponen-utama-compressor-dan-fungsinya.html, acces on 13 Januari 2013