komposisi pupuk organik cair asal sabut kelapa dan

4
KOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR ASAL SABUT KELAPA DAN C.odorata YANG DI FERMENTASI DENGAN MIKRO ORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO (Oryza sativa L.) SKRIPSI Oleh : EDDY WASONO NPM.09.10005301067 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2013

Upload: uda-bawan

Post on 27-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Komposisi Pupuk Organik Cair Asal Sabut Kelapa Dan

KOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR ASAL SABUT KELAPA DANC.odorata YANG DI FERMENTASI DENGAN MIKRO ORGANISME

LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO(Oryza sativa L.)

SKRIPSI

Oleh :EDDY WASONO

NPM.09.10005301067

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TAMANSISWA

PADANG2013

Page 2: Komposisi Pupuk Organik Cair Asal Sabut Kelapa Dan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis kepada Tuhan yang telah memberi rahmat sehingga penulis dapat menyusun Skripsi sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pertanian yang di beri judul “Komposis Pupuk Organik Cair Asal Sabut kelapa dan C. odorata yang Difermentasikan Mikro Organisme Lokal Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo (Oryza satyva L.)”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : Ibu Dr. Ir. Jamilah, MP selaku pembimbing I dan Bapak Ediwirman,SP,MP selaku Pembimbing II dalam mengarahkan Penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun. Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi baik lansung maupun tidak lansung.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Harapan penulis Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi semua pihak.

Padang, Oktober 2013

Penulis

Page 3: Komposisi Pupuk Organik Cair Asal Sabut Kelapa Dan

I.PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada saat ini, masalah Beras merupakan masalah yang cukup memprihatinkan, karena selain

perubahan fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian, juga akibat timbulnya masalah baru pada beberapa saat terakhir ini seperti adanya musim kering yang panjang, keterlambatan masa tanam dan adanya krisi ekonomi yang menyebabkan harga sarana produksi meningkat. Salah satu cara untuk mengatasin masalah ini adalah memperluas areal pertanaman padi ke lahan Kering diluar Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan.

Potensi sumber daya lahan Indonesia cukup besar yang memiliki wilayah daratan sekitar 188,2 juta ha, terdiri atas 148 juta lahan kering (gambut, pasang surut, lebak) dan lahan yang sudah menjadi sawah permanen. Variasi iklim dan curah hujan yang relatif tinggi di sebagian besar wilayah indonesia mengakibatkan tingkat pencucian basa didalam tanah cukup intensif, sehingga kandungan basa-basa rendah dan tanah menjadi masam (Subagyo,suharto,dan siswanto et al., 2000). Lahan kering di Indonesia cukup luas yang tergolong Ultisol (Podsolik Merah Kuning) bersifat marginal, yang di tandai unsur basa (Mg, K, Ca dan Na), pH (kemasaman), kandungan bahan organik rendah. Ultisol Memiliki sifat reaksi masam, kadar Al tinggi sehinga menjadi racun dan menyebabkan fiksasi P, unsur hara rendah (Hardjowigeno,2003). Menurut Sarief (1989) Ultisol memiliki kejenuhan basa yang rendah, memiliki kandungan bahan organik yang rendah, memiliki sifat kimia yang jelek dan kurang mendukung pertumbuhan tanaman.

Pupuk organik cair merupakan alternatif penting di dalam menyediakan hara untuk tanaman padi gogo. Pupuk cair sangat praktis diaplikasi dan mudah diserap oleh tanaman. Aplikasi pupuk organik cair sangat penting untuk memacu pertumbuhan dan hasil padi ladang pada lahan Ultisol. Formula, dosos dan teknik pemberian sangat penting untuk mengurangi kebolehan pupuk buatan terutama pupuk K bagi pertumbuhan dan hasil padi gogo. Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh kandungan bahan organik dan bahan induk asal tabah tersebut (Tan, 2002; Brady et al., 1985; Hakim et al., 1986; Hardjowigeno, 1986). Pupuk cair mempunyai kandungan hara, terutama nitrogen(N),pospor(P), dan kalium(K) sangat sedikit, tetapi mempunyai peranan lain yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perkembangan dan kesehatan tanaman (Suriawiria, 2003).

Salah satu bahan pupuk cair adalah C. Odorata dan sabut kelapa. Didalam C. Odorata dan sabut kelapa tekandung unsur-unsur hara dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman, berupa Kalsium(Ca),Magnesium(Mg), Kalium(K), Natrium(Na), dan Posfor(P), (Ramli, 2012). Daryono dan hamzah (1979) mengatakan C. Odorata banyak mengandung unsur hara baik pada bagian daun, batang, dan akar. 103,44 kg/ha unsur N, 15,17 kg/ha unsur P, 80,94 kg/ha unsur K dan 63,94 kg/ha unsur Ca. Menurut Praoso (2001), kandungan unsur hara dan air dalam sabut kelapa adalah sebagai berikut : air 53,83%, N: 0,28% ppm, P:0 ppm,K: 6,726% ppm, Ca : 140 ppm, Mg : 170 ppm.

Berdasarkan uraian di atas, maka telah di laksanakan penelitian mengenai Pupuk Organik Cair Asal Sabut Kelapa dan C. Odorata dengan Fermentasi Mikroorganisme Lokal Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo (Oryza sativa L.).

B. Tujuan

Page 4: Komposisi Pupuk Organik Cair Asal Sabut Kelapa Dan

Mendapatkan komposisi C. Odorata dan sabut kelapa dengan Mikroorganisme Lokal (MOL) yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo.