abu sabut kelapa1

24
Kamis, 28 Juli 2011 Cara Membuat Pupuk Bioorganik dari Debu Sabut Kelapa Pupuk bioorganik adalah kompos hasil inokulasi bahan-bahan organik dengan pembusukan (dkomposisi).cepat oleh penggunaan inokulasi mikroba yang homogen.salah satu bahan organik yang bagus dan potensial dijadikan pupuk bioorganik adalah debu sabut kelapa yang merupakan limbah industri perkelapaan. cara membuatnya: Perbandingan berat bahan debu sabut kelapa dengan kotoran hewan bisa, 1:1, 1:2, atau 2:1. Kotoran hewan bisa terdiri dari jenis hewan sesuai ketersediaannya secara lokal. Di filipina mereka menggunakan gabungan kotoran ayam dan babi dalam takaran yang sama. Sedangkan penggunaan inokulan adalah 1% dari bahan yang diinokulasi. Tempat pengomposan yang dinilai ideal adalah yang terlindung, drainasenya baik dan dekat dengan sumber air. Kalau terpaksa bisa juga dilahan terbuka. Pengomposan dimulai degan pengumpulan bahan debu sabut kelapa dan kotoran ternak serta memebersihkannya dari benda-benda pengganggu sepeerti batu, bahan-bahan plastik dan bahan lainnya yang tidak bisa membusuk secara hayati. Sepertiga dari debu sabut kelapa ditaburkan sebagai lapisan pertama lalu diairi hingga kelembaban 60%, indikasi tingkat kelembaban demikian ialah bila ditaruh ditelapak tangan dan digenggam, air tidak menetes jatuh dengan bebas. Diatas lapisan pertama ini ditaburkan secara merata inokulan sejumlah 0,5% dari yang disediakan. Diatas lapisan yang sudah ada ditebarkan merata kotoran ayam yang disediakan, diairi lalu ditaburi pula dengan inokulan. Diatas hasil langkah kedua dilakukan pengulangan langkah pertama dan kedua, tetapi kotoran hewan yang digunakan adalah kotoran babi. Abu sabut kelapa tersisa ditebarkan merata sebagai lapisan paling atas tumpukan bahan yang akan dikomposkan. Lapisan terakhir ini tidak diberi bahan inokulan karena berfungsi sebagai penyangga menahan bau tumpukan dibawahnya.

Upload: cattleya2013

Post on 12-Dec-2014

137 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

pupuk dari sabut kelapa

TRANSCRIPT

Kamis, 28 Juli 2011

Cara Membuat Pupuk Bioorganik dari Debu Sabut Kelapa

Pupuk bioorganik adalah kompos hasil inokulasi bahan-bahan organik dengan pembusukan (dkomposisi).cepat oleh penggunaan inokulasi mikroba yang homogen.salah satu bahan organik yang bagus dan potensial dijadikan pupuk bioorganik adalah debu sabut kelapa yang merupakan limbah industri perkelapaan. cara membuatnya:

Perbandingan berat bahan debu sabut kelapa dengan kotoran hewan bisa, 1:1, 1:2, atau 2:1. Kotoran hewan bisa terdiri dari jenis hewan sesuai ketersediaannya secara lokal. Di filipina mereka menggunakan gabungan kotoran ayam dan babi dalam takaran yang sama. Sedangkan penggunaan inokulan adalah 1% dari bahan yang diinokulasi. Tempat pengomposan yang dinilai ideal adalah yang terlindung, drainasenya baik dan dekat dengan sumber air. Kalau terpaksa bisa juga dilahan terbuka. Pengomposan dimulai degan pengumpulan bahan debu sabut kelapa dan kotoran ternak serta memebersihkannya dari benda-benda pengganggu sepeerti batu, bahan-bahan plastik dan bahan lainnya yang tidak bisa membusuk secara hayati.Sepertiga dari debu sabut kelapa ditaburkan sebagai lapisan pertama lalu diairi hingga kelembaban 60%, indikasi tingkat kelembaban demikian ialah bila ditaruh ditelapak tangan dan digenggam, air tidak menetes jatuh dengan bebas. Diatas lapisan pertama ini ditaburkan secara merata inokulan  sejumlah 0,5% dari yang disediakan.Diatas lapisan yang sudah ada ditebarkan merata kotoran ayam yang disediakan, diairi lalu ditaburi pula dengan inokulan.Diatas hasil langkah kedua dilakukan pengulangan langkah pertama dan kedua, tetapi kotoran hewan yang digunakan  adalah kotoran babi.Abu sabut kelapa tersisa ditebarkan merata sebagai lapisan paling atas tumpukan bahan yang akan dikomposkan. Lapisan terakhir  ini tidak diberi bahan inokulan karena berfungsi sebagai penyangga menahan bau tumpukan  dibawahnya.Menumpuk tumpukan dengan lembaran plastik  sehingga bisa menjaga kelembaban dan mencegah air hujan tidak memasuki tumpukan bahan. Tumpukan dibiarkan selama 4-7 hari.Sesudah 4-7 hari tumpukan diaduk menyeluruh, kalau perlu sambil diairi. Perlakukan seperti ini dilakukan sekali dalam satu minggu.Setelah inokulasi selama 3-4 minggu adalah pemanenan. Kompos yang dipanen adalah yang sudah matang yang ditandai warna coklat gelap sehingga hitam, tidak berbau menyengat, suhu sama sekitar tingkat kelembaban  35% atau lebih rendah. Lalu dilakukan pengayakan secara manual atau dengan mesin.Bahan hasil ayakan diinokulasi menggunakan 0,5% inkulasi tersisa, dibiarkan selama 3 hari ditempat terlindung.Pupuk bioorganik yang diperoleh dikemas kedalam kantong-kantong plastik ukuran 50 kg dan ditutup rapat, disimpan dalam ruangan yang dengan landasan kayu,cegah kontak langsung dengan lantai beton. Tumpukan jangan lebih dari 10 karung bertingkat. Penyimpanan dilingkungan kering dan berareasi jangan lebih dari 6 bulan.Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Diantaranya dalam 24 jam setelah penumpukan bahan untuk inokulas, suhu tumpukan harus mencapai lebih dari 40Pupuk bioorganik dinilai memenuhi standar mutu bila kandungan total NPK mencapai 5-7% dengan N paling sedikit 1,5%, C Paling sedikit 10%, bahan organik paling sedikit 10% dan pH

antara netral dan alkali. Aplikasinya paada tanaman berbuah seperti kelapa pada tahap awal adalah 2-6 kg/pohon dikombinasikan dengan pupuk anorganik sebanyak 50% dari rekomendasi biasa.http://darmudiansyah.blogspot.com/2011/07/cara-membuat-pupuk-bioorganik-dari-debu.html

Tehnik Pembuatan Kompos Cair dan Pupuk Bioorganik dari Sabut KelapaOleh faisal alwie • 13 Oktober 2012 • Print-Friendly

Rate This

Pembuatan Kompos Cair

Selama ini kompos banyak dikenal dalam bentuk padat. Kini ada kompos berbentuk cair yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaanya.

Pembuatan pupuk kompos adalah pengolahan limbah paling populer, juga paling mudah. Sisa-sisa sampah rumah tangga organik hampir semua dapat dijadikan penyubur tanaman ini. Sederhananya, sampah di timbun dan di balik-balik secara berkala, Lalu tinggal menunggu jadi. Berikut Cara pembuatan pupuk Kompos Cair.

Pembuatan Pupuk Kompos Cair sangat sederahana. Pertam-tama siapkan alat dan bahan sebagai berikut :

* Sabut Kelapa ( 3 Bagian )* Kotoran Kambing ( 1 Bagian )* Air Tanah atau Sumur* Golok

* Karung Plastik berpori-pori besar atau kasa nyamuk* Ember dengan tutupnya

Cara Pembuatan :

1. Cacahlah sabut kelapa sampai menjadi potongan-potongan kecil, dengan ukuran kira-kira 3 x 3 cm. Pencacahan tersebut dilakukan untuk merangsang sabut untuk mengeluarkan lebih banyak lagi getah. Ini ditandai dengan munculnya aroma khas kelapa dari cacahan serabut tadi.2. Masukkan potongan serabut tadi ke dalam karung. Ikat bagian atas karung. Langkah ini dilakukan karena sabut dan karung masih digunakan untuk pembuatan pupuk kompos cair sekali lagi.3. Rendamlah karung tersebut kedalam ember berisi air. Tingginya air disesuaikan dengan banyaknya sabut. Usahakan semua bagian sabut terendam air. Tambahkan kotoran kambing ke dalam ember.4. Tutup rapat ember tersebut, dan diamkan selama seminggu. Pada umur dua minggu cairan kompos dalam ember dapat digunakan.

Kompos cair yang dihasilkan konsentrasinya masih tinggi. karena itu, sebelum disiramkan ke tanaman, terlebih dulu kompos cair 1 bagian, dan air 3-4 bagian. Pemakainya cukup satu kali seminggu, disiramkan langsung ke media tanaman.

Sumber: http://smastpaulussurakarta.blogspot.com/2010/03/pembuatan-kompos-cair.html

 

Pembuatan Pupuk Bioorganik

Pupuk bioorganik adalah kompos hasil inokulasi bahan-bahan organik dengan pembusukan (dkomposisi).cepat oleh penggunaan inokulasi mikroba yang homogen.salah satu bahan organik yang bagus dan potensial dijadikan pupuk bioorganik adalah debu sabut kelapa yang merupakan limbah industri perkelapaan. cara membuatnya:

Perbandingan berat bahan debu sabut kelapa dengan kotoran hewan bisa, 1:1, 1:2, atau 2:1. Kotoran hewan bisa terdiri dari jenis hewan sesuai ketersediaannya secara lokal. Di filipina mereka menggunakan gabungan kotoran ayam dan babi dalam takaran yang sama. Sedangkan penggunaan inokulan adalah 1% dari bahan yang diinokulasi. Tempat pengomposan yang dinilai ideal adalah yang terlindung, drainasenya baik dan dekat dengan sumber air. Kalau terpaksa bisa juga dilahan terbuka. Pengomposan dimulai degan pengumpulan bahan debu sabut kelapa dan kotoran ternak serta memebersihkannya dari benda-benda pengganggu sepeerti batu, bahan-bahan plastik dan bahan lainnya yang tidak bisa membusuk secara hayati.

Sepertiga dari debu sabut kelapa ditaburkan sebagai lapisan pertama lalu diairi hingga kelembaban 60%, indikasi tingkat kelembaban demikian ialah bila ditaruh ditelapak tangan dan digenggam, air tidak menetes jatuh dengan bebas. Diatas lapisan pertama ini ditaburkan secara merata inokulan  sejumlah 0,5% dari yang disediakan.

Diatas lapisan yang sudah ada ditebarkan merata kotoran ayam yang disediakan, diairi lalu ditaburi pula dengan inokulan.

Diatas hasil langkah kedua dilakukan pengulangan langkah pertama dan kedua, tetapi kotoran hewan yang digunakan  adalah kotoran babi.

Abu sabut kelapa tersisa ditebarkan merata sebagai lapisan paling atas tumpukan bahan yang akan dikomposkan. Lapisan terakhir  ini tidak diberi bahan inokulan karena berfungsi sebagai penyangga menahan bau tumpukan  dibawahnya.

Menumpuk tumpukan dengan lembaran plastik  sehingga bisa menjaga kelembaban dan mencegah air hujan tidak memasuki tumpukan bahan. Tumpukan dibiarkan selama 4-7 hari.

Sesudah 4-7 hari tumpukan diaduk menyeluruh, kalau perlu sambil diairi. Perlakukan seperti ini dilakukan sekali dalam satu minggu.

Setelah inokulasi selama 3-4 minggu adalah pemanenan. Kompos yang dipanen adalah yang sudah matang yang ditandai warna coklat gelap sehingga hitam, tidak berbau menyengat, suhu sama sekitar tingkat kelembaban  35% atau lebih rendah. Lalu dilakukan pengayakan secara manual atau dengan mesin.

Bahan hasil ayakan diinokulasi menggunakan 0,5% inkulasi tersisa, dibiarkan selama 3 hari ditempat terlindung.

Pupuk bioorganik yang diperoleh dikemas kedalam kantong-kantong plastik ukuran 50 kg dan ditutup rapat, disimpan dalam ruangan yang dengan landasan kayu,cegah kontak langsung dengan lantai beton. Tumpukan jangan lebih dari 10 karung bertingkat. Penyimpanan dilingkungan kering dan berareasi jangan lebih dari 6 bulan.

Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Diantaranya dalam 24 jam setelah penumpukan bahan untuk inokulas, suhu tumpukan harus mencapai lebih dari 40

Pupuk bioorganik dinilai memenuhi standar mutu bila kandungan total NPK mencapai 5-7% dengan N paling sedikit 1,5%, C Paling sedikit 10%, bahan organik paling sedikit 10% dan pH antara netral dan alkali. Aplikasinya paada tanaman berbuah seperti kelapa pada tahap awal adalah 2-6 kg/pohon dikombinasikan dengan pupuk anorganik sebanyak 50% dari rekomendasi biasa

Sumber: http://oemahmatematika.com/blog/agritechno/cara-membuat-pupuk-bioorganik-dari-debu-sabut-kelapa

http://detikriau.org/2012/10/13/tehnik-pembuatan-kompos-cair-dan-pupuk-bioorganik-dari-sabut-kelapa/

upuk KCl dari sabut kelapa

Sabut kelapa selama ini biasanya dipergunakan sebagai bahan bakar/ untuk memasak kebutuhan dapur. Tetapi dibalik itu sabut kelapa mengandung bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan tumbuhan untuk memperkuat sistem perakaran.

Berikut ini cara membuat pupuk cair sabut kelapa :Bahan dan alat

Sabut kelapa sebanyak 25 kg

Satu drum bekas atau bisa juga wadah serupa lainnya

Air sebanyak 40 liter

Cara pembuatan

Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum bekas

Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi

Drum rendaman sabut kalapa harus ditutup rapat, agar tidak kemasukan air hujan atausinar matahari langsung

Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari

Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kuning kehitaman, berarti pupuk cairdari sabut kelapa sudah jadi dan siap digunakan

Cara Penggunaan KCL sabut kelapa

Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim tanam

Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah

Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengancara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang padi.

http://www.bagi.me/2012/04/pupuk-kcl-dari-sabut-kelapa.html

Cara Membuat Pupuk KCl dari Sabut Kelapa

DetailsHits: 241

MEMBUAT PUPUK KCl

SABUT KELAPA

Sabut kelapa selama ini biasanya dipergunakan sebagai bahan bakar untuk memasak kebutuhan dapur. Tetapi dibalik itu sabut kelapa mengandung bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan tumbuhan untuk memperkuat system perakaran.

Berikut cara pembuatan pupuk KCl dari sabut kelapa

Bahan:

- 25 Kg sabut kelapa

- 2. 1 drum bekas atau bisa juga wadah serupa lainnya

- 40 liter air bersih

Cara Pembuatan :

- Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum bekas.

- Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi

- Drum rendaman sabut kelapa harus ditutup rapat, agar tidak kemasukan air hujan atau sinar matahari langsung.

- Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari

- Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kuning kehitaman, berarti pupuk cair dari sabut kelapa sudah jadi dan siap digunakan

Aplikasi:

- Pupuk cair diberikan 2X dalam satu musim tanam

- Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah

- Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordial (awal tumbuh), denga cara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang padi

http://bakorluh-sulsel.web.id/index.php/profil-bakoluh/program-kerja/315-cara-membuat-pupuk-kcl-dari-sabut-kelapa

Jumat, 23 Desember 2011

PUPUK ORGANIK SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI PETANI

Saat ini bukan jamannya petani sebagai agen pabrikan berbagai jenis saprodi pertanian, melainkan harus bisa menjadi pusat perubahan teknologi yang tepat guna bagi perubahan kehidupannya .

Berbagai sarana produksi sudah mampu dipenuhi sendiri ,hal tersebut mengingat saat ini penghematan pengeluaran biaya produksi pertanian harus diperhitungkan,sebagai imbal balik dari produksi yang dihasilkan.

Pupuk Alami adalah pupuk atau sumber hara yang diberikan kepada tanah untuk tujuan menyuburkan tanah, dengan menggunakan bahan-bahan organik yang dihasilkan oleh alam yaitu dari kotoran ternak dan limbah tanaman,proses pembuatannya tanpa menggunakan bahan kimia apapun melainkan diproses secara alami. Proses pembuatan pupuk alami bisa melalui proses basah (menggunakan Inokulan) dan bisa secara proses kering yaitu tanpa inokulan.

I. Proses Pembuatan pupuk alami secara Basah dengan Inokulan

Bahan :

Kotoran ternak sapi/kambing/ayam/itik

Abu dapur

Kapur mati

Daun-daunan (daun lamtoro,sengon,gamal,cleresede atau daun2an lunak)

Jerami (dipotong-potong)

Bakteri starter ( F1 - F3)

Cara Pembuatan :

Timbun bahan-bahan tersebut secara berlapis-lapis ( kecuali untuk bakteri staternya)

a. Lapisan pertama adalah jerami 15 cm

b. Lapisan kedua pupuk kandang 5 cm

c. Lapisan ketiga bahan organik ( daun-daunan)

d. Lapisan keempat abu dapur / kapur setinggi 2 cm

e. Lapisan kelima pupuk kandang setinggi 5 cm

Setiap menumpuk satu lapisan kemudian disiram dengan larutan Bakteri yang sudah diencerkan. Setiap 1 gelas bakteri dicampur dengan satu ember air dan kemudian disiram-siramkan pada setiap lapisan. Penyiraman hendaknya hati – hati agar tidak terlalu basah.

Penimbunan tersebut bisa berulang-ulang sampai setinggi 0,5 - 1 meter. Hal ini untuk menjaga agar proses pengadukan bisa mudah.

Lapisan paling akhir adalah lapisan tanah yang subur. Setelah itu tutuplah dengan bahan bukan plastik. Bila kompos terasa panas aduklah agar terjadi proses pengaliran udara dan pencampuran bahan. Perkirakan setelah 15 hari atau 2 minggu kompos sudah dapat digunakan.

Untuk mengefektifkan dan efisien bisa juga pengomposan semua bahan organik dengan inokulan bakteri , cara bisa berinovasi sendiri yang terpenting pengomposan sempurna.

PRINSIP Pembuatan kompos

Menjaga kelembaban

Kelembaban berperanan penting dalam proses pembuatan kompos dan mutu kompos.Kelembaban optimum adalah 50 – 60 %.Rendahnya kelembaban udara menurunkan proses penguraian , bila terlalu tinggi menghambat aliran udara

Pembalikan

Pembalikan diperlukan agar kompos tidak kekurangan udara dan mempercepat proses penguraian.Proses penguraian akan berjalan lambat jika kompos kekurangan udara

Peneduh

Agar proses penguraian bahan organik berlangsung sempurna usahakan tempat pembuatan kompos terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung.Karenanya tempat kompos perlu dibuatkan pelindung.

Cara Penggunaan Kompos (pupuk alami)

Penggunaan pupuk organik : pupuk kandang , kompos atau pupuk hijau diberikan pada saat sebelum tanam atau saat tanaman sudah tumbuh.Pupuk dimasukan ke dalam tanah atau dicampur dengan tanah sedalam 20 cm.Bisa juga dengan membuat laur-alur pada tanah dan ini dilakukan 1 minggu sebelum tanam.Pada waktu tanaman hendak ditanam pupuk diaduk dengan tanah.Jumlah pupuk yang diberikan tergantung jenis tanaman

II. Proses Pembuatan Pupuk Alami secara kering , yaitu pemrosesan kompos tanpa menggunakan inokulan bakteri. Seperti pembuatan pupuk PRK. Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan peragian :

Bahan :

1. Ragi Tape

2. Bahan Pupuk (pupuk kandang, daunan, jerami, d;;)

3. Bekatul

4. Gamping yang sudah mati

5. Air secukupnya

6. Plastik Penutup

Proses Pembuatan :

1. Ragi Tape ditumbuk sampai halus dan dicampurkan dengan bekatul.

2. pupuk kandang, daun-daunan, jerami diaduk dengan campuran ragi dan bekatull tadi sampai merata sambil disiram dengan air ( peggunaan air secukupnya)

3. setelaqh selesai dibuat seperti bedengan dan ditutup dengan palstik

4. tunggu sampai 1 -2 minggu

5. Pupuk PRK siap dipergunakan setelah diangin-anginkan beberapa saat.

Tips agar pupuk kandang kering

Pupuk kandang dicampur dengan debu / abu bakaran dapur atau abu bakaran . Setelah tercampur kemudian diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan ditutup sampai pupuk tersebut digunakan.Komposisi campuran 40 % pupuk kandang , 30 % debu dan 30 % abu bakaran

II. Pupuk Alami Cair

1 lt bakteri/inokulan

40 kg hijau-hijauan

½ kg terasi

1 kg gula pasir / gula merah

25 kg kotoran kambing

4 kg bekatul

200 lt air

Gentong/drum/ember

(Komposisi pembuatan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampua

petani)

Cara Pembuatan

Kotoran hewan , hijau daun yang sudah dicacah , gula,terasi dimasukan ke dalam wadah dan tuang air hingga menutup permukaan bahan

Bakteri dimasukan , aduk hingga rata kemudian tutup rapat-rapat agar udara tidak masuk

Setelah 6 hari tutup dibuka ,aduk hingga rata dan tutup rapat kembali.Setelah 10 hari tutup dapat dibuka , aduk sampai rata dan pupuk dapat digunakan dengan cara dicor ke tanah dekat tanaman

Dosis penggunaan perbandingan 1 : 1 , 1 lt pupuk cair diencerkan dengan 10 liter air

Membuat Pupuk KCL

Sabut kelapa selama ini biasanya dipergunakan sebagai bahan bakar/ untuk memasak kebutuhan dapur. Tetapi dibalik itu sabut kelapa mengandung bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan tumbuhan untuk memperkuat sistem perakaran.

Berikut cara pembuatan pupuk KCl dari sabut kelapa

Bahan dan alat

-Sabut kelapa sebanyak 25 kg

-Satu drum bekas atau bisa juga wadah serupa lainnya

-Air sebanyak 40 liter

Cara pembuatan

1. Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum bekas

2. Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi

3. Drum rendaman sabut kalapa harus ditutup rapat, agar tidak kemasukan air hujan atau sinar matahari langsung

4. Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari

5. Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kuning kehitaman, berarti pupuk cair dari sabut kelapa sudah jadi dan siap digunakan

Aplikasi

1. Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim tanam

2. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah

3. Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengan cara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang padi.

Menurut Ali Mugni hasil panenan dari lahan yang menggunakan pupuk cair sabut kelapa sama dengan lahan yang menggunakan pupuk kimia KCl buatan pabrik. Keuntungan lahan menggunakan pupuk cair sabut kelapa, biaya produksi lebih sedikit karena tidak perlu keluar uang membeli pupuk KCl.

Membuat Pupuk Hijau Organik

Pupuk Hijau: adalah pupuk organik yang terbuat dari tanaman, sisa tanaman atau sampah hijauan yang diproses dengan bantuan bakteri.

Bahan dan Komposisi:

200 kg hijau daun atau sampah dedaunan dari dapur.10 kg dedak halus.¼ kg gula pasir/gula merah.¼ liter bakteri.200 liter air atau secukupnya.Cara Pembuatan:

Hijau daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.Campurkan dedak halus atau bekatul dengan hijau daun.Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.Masukkan bakteri ke dalam air. Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata.

Cairan bakteri dan gula disiramkan pada campuran hijau daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian digundukkan/ditumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan ditutup rapat.Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

Memanfaatkan Kulit Pisang

Kulit Pisang Sebagi Pupuj Organik

Kulit Pisang yang selama ini kita biarkan terbuang begitu saja ternyata mengandung unsur kimia yang baik untuk pupuk yaitu Fosfor, Magnesium, Sulfur, dan Sodium.

Cara penggunaan :

Untuk tanaman hias (dalam pot) : kulit pisang dipotong-potong kemudian potongan dipendam disekitar tanaman.

Untuk tanaman pertanian (lahan sawah) :

Cara 1. Kulit pisang di blender (dihaluskan) sampai menjadi cairan (10 Kg kulit pisang dicampur 10 Liter Air) rendam selama satu malam, air hasil rendaman disaring dengan kain. 1 Liter hasil saringan dapat dicampur 10 liter air semprotkan ke tanah sekitar tanaman.

Cara 2. Kulit pisang di potong kecil-kecil, kemudian dikomposkan bersama tanah baru ditebar seperti pupuk pada umumnya. 

http://anik-rachmawati.blogspot.com/2011/12/pupuk-organik-sebagai-inovasi-teknologi.html

Membuat Pupuk Kcl Alami

Membuat Kcl alami ternyata lebih mudah, murah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pupuk kimia yang banyak beredar di pasaran. Mau tahu cara membuatnya?

Bahan

1.         Sabut kelapa sebanyak 30 kg

2.         Air secukupnya

Cara Pembuatan

Masukan sabut kelapa ke dalam drum Tambahkan air hingga penuh dan tutup drum rapat-rapat minimal selama 2 minggu

Bila air rendaman sudah berubah menjadi coklat kehitam-hitaman, bahan sudah siap digunakan

Saring airnya dan siram atau semprotkan pada tanaman setiap 10 hari sekali untuk meningkatkan bobot dan kualitas buah

Untuk pembuatan yang berulang-ulang, tambahkan air pada rendaman sabut kelapa seperti cara diatas hingga beberapa kali

Sumber:

Dadang Rohadi. Buku “Petunjuk Praktis Pembuatan Ramuan Alami Untuk Pertanian Organik”,

Biological Science Club (BScC) dengan Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan (PUSLUH) Departemen Kehutanan Republik Indonesia, cacinglumbricus-rubellus.blogspot.com

http://matoa.org/membuat-pupuk-kcl-alami/

Membuat Pupuk Organik Cair

inShare

Penggunaan pupuk kimia  secara terus-menerus berdampak buruk terhadap kualiatas  lahan pertanian. Unsur hara tanah akan hilang.  Hal ini berbeda ketika mempergunakan pupuk organik. Pengunaan pupuk organik baik padat maupun cair secara terus menerus justru meningkatkan kualitas tanah.

 

.......................

 

Pupuk organik selain lebih murah,  juga efisien.  Dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun cair bisa diproduksi sendiri.  Secara sekonomi lebih murah dan tidak tergantung pabrik.

Seorang patani  H Ali Mugni asal Desa Laban, Kecamatan Pedes, Kerawang Jawa Barat  telah membuktikan hal itu.  Dalam buku “Angin di Hamparan Karawang,” karangan  Ratam S, Solihin T, A Agus, Eno Mayono, dan Hery Prasetiyo yang  diterbitkan oleh Forum Petani Karawang dan Nastari ia menceritakan membuat pupuk cari organik

dari limbah sabut kelapa. Pupuk cair  serabut kapala ini sebagai pengganti pupuk KCl (kimia). Hsail panen dari lahan yang diberi pupuk cair ini juga tidak jauh beda  ketika memakai pupuk kimia.

Berikut  formula pupuk cair ala H Ali Mugni :

Bahan dan Alat

1. Sabut kelapa 25 kg2. Satu drum bekas

3. Air 40 liter

Cara pembuatan1. Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum.2. Tuangkan air ke dalam drum hingga separuhnya terisi.

3. Drum harus tertutup rapat. Kedap air dan tidak terkena sinar matahari langsung.

4. Diamkan rendaman hingga 15 hari.

5. Setelah 15 hari buka tutup drum dan perhatikan air rendaman. Jika berwarna kuning kehitaman, pupuk cair siap dipergunakan.

Aturan Pakai1. Pemupukan lahan dilakukan dua kali dalam satu musim tanam2. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah

3. Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh). Pupuk disemprotkan pada batang padi tanpa dicairkan lagi (ditambah air)

http://jongjava.com/web/ragam/tekno/565-membuat-pupuk-organik-cair

Wednesday, November 25, 2009

Pembuatan Pupuk Organik

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK KOMPOS DAN PUPUK CAIR

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangDari permasalahan yang dihadapi oleh kelompok tani Usaha Makmur, yang berada di Pogung Kidul dan diketuai oleh Bapak Katmin, membutuhkan beberapa informasi salah satunya adalah bagaimana cara pembuatan pupuk organik untuk menghasilkan produksi padi yang berkualitas unggul. Pupuk organik ini bisa berupa pupuk kompos dan pupuk cair, dimana pupuk organik berasal dari bahan organik yang berupa limbah rumah tangga dan kotoran ternak.

B. Tujuan

Tujuan dari acara ini adalah merancang dan membuat leaflet yang mampu menyampaikan materi penyuluhan barupa pengetahuan pembuatan pupuk organik, baik dalam bentuk kompos maupun cair, kepada petani secara efektif.

II. ISIA. Latar Belakang Pemilihan Alat PeragaAlat peraga yang dipilih adalah leaflet, dikarenakan keadaan sosial pendidikan dari para petani pada kelompok tani Usaha Makmur ini tidak buat huruf (tidak dapat membaca). Sehingga diharapkan dengan adanya leaflet dapat mempermudah pemahaman dan pengertian di kalangan petani. Selain itu, leaflet ini diharapkan dapat langsung memberikan inti dari maksud penyuluhan dengan cepat sehingga tidak terlalu berbasa-basi.

B. Sasaran PenyuluhanSasaran langsung dari pembuatan leaflet ini adalah para petani yang mempunyai usaha pertanian di daerah Pogung Kidul yang memiliki masalah dengan pembelian pupuk yang relatif sulit karena KUD yang jaraknya cukup jauh dari kediaman mereka. Sehingga memperbesar biaya ongkos tanam (input) dan akhirnya mempengaruhi pendapat para petani.

C. Maksud dan Isi Alat PeragaDalam leaflet mengenai pembuatan pupuk organik kompos dan cair mengajak petani untuk berpartisipasi dalam pembuatan pupuk organik mandiri sehingga petani tidak ketergantungan pada ketersedian pupuk di KUD , selain itu petani juga dapat meminimalisasikan limbah yang biasanya tidak berguna bahkan mungkin menjadi sarang dari berbagai penyakit. Isi dari leaflet ini terdiri atas judul, pendahuluan mengenai pupuk organik, latar belakang mengenai pupuk organik, cara pembuatan pupuk organik, manfaat pupuk organik bagi tanah dan lingkungan di sekitarnya. Dalam pendahuluan mengenai pupuk organik dijelaskan adanya definisi dan macam pupuk organik. Mengenai bagaimana memanfaatkan limbah rumah tangga dan kotoran ternak dibahas pada bagian latar belakang. Dalam leaflet ini pun berisi mengenai cara pembuatan dan manfaat pupuk organik yang mudah dan bahan yang digunakan berasal dari lingkungan sekitar sehingga diharapkan petani tidak perlu memperbesar biaya input untuk mendapatkan pupuk organik di KUD, dengan rincian isi leaflet sebagai berikut :1. PendahuluanPupuk adalah bahan yang ditambahkan kedalam tanah untuk menyediakan esensial bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk juga merupakan vitamin bagi tanah yang dapat membuat tanah lebih gembur dan subur. Dengan tanah yang gembur dan subur itulah, maka tanaman dapat tumbuh dan menghasilkan buah dan daun yang besar, sehat, dan dalam jumlah banyak.Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan atau manusia seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos baik yang berbentuk cair maupun padat. Pupuk organik bersifat bulky dengan kandungan hara makro dan mikro rendah sehingga perlu diberikan dalam jumlah banyak.Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang dibuat dari berbagai limbah yang diaplikasikan dalam bentuk bahan segar.Pupuk Organik Cair, adalah jenis pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah. 2. Latar BelakangPupuk organik dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, antara lain sisa panen (jerami, brangkasan,

tongkol jagung, bagas tebu, sabut kelapa), serbuk gergaji, kotoran hewan, limbah media jamur, limbah pasar, limbah rumah tangga dan limbah pabrik, serta pupuk hijau. Karena bahan dasar pembuatan pupuk organik bervariasi, kualitas pupuk yang dihasilkan juga beragam sesuai dengan kualitas bahan asalnya. Pemakaian pupuk organik terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu ada regulasi atau peraturan mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh pupuk organik agar memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan tanaman dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.Pemakaian pupuk organik segar memerlukan jumlah yang banyak, sulit dalam penempatannya, serta waktu dekomposisinya relatif lama. Namun dalam beberapa hal, cara ini justru sangat bermanfaat untuk konservasi tanah dan air yaitu sebagai mulsa penutup tanah. Pupuk organik yang telah dikomposkan relatif lebih kecil volumenya dan mempunyai kematangan tertentu sehingga sumber hara mudah tersedia bagi tanaman.3. Cara pembuatan pupuk • Pupuk Kompos Sistem BogorBahan :- Sampah mudah lapuk (garbage)- Jerami yang sudah bercampur dengan kotoran dan air kencing ternak.- Kotoran ternak memamah biak- Abu dapur atau abu kayuCara membuat :1). Timbuni campuran jerami dan sampah setinggi 25 cm di atas bedenganberukuran 2,5 x 2,5 meter.2). Timbun lagi campuran kotoran dan air kencing ternak di atas timbunan taditipis-tipis dan merata.3). Timbun lagi campuran jerami dan sampah-sampah setinggi 25 cm.4). Tutup lagi dengan campuran kotoran dan kencing ternak.5). Timbun bagian paling atas dengan abu sampai setebal ± 10 cm.6). Balik-balik campuran bahan kompos setelah berlangsung 15 hari, 30 hari dan 60 hari.7). Setelah di proses selama 3 bulan kompos biasanya cukup matang.Agar pengomposan berhasil, buatlah atap naungan di atas bedengan pengomposan sebab air hujan dan penyinaran langsung matahari dapat menggagalkan proses pengomposan.• Pupuk Cair Kulit PisangCara penggunaan : Untuk tanaman hias (dalam pot) : kulit pisang dipotong-potong kemudian potongan dipendam disekitar tanaman. Untuk tanaman pertanian (lahan sawah) : Cara 1. Kulit pisang di blender (dihaluskan) sampai menjadi cairan (10 Kg kulit pisang dicampur 10 Liter Air) rendam selama satu malam, air hasil rendaman disaring dengan kain. 1 Liter hasil saringan dapat dicampur 10 liter air semprotkan ke tanah sekitar tanaman. Cara 2. Kulit pisang di potong kecil-kecil, kemudian dikomposkan bersama tanah baru ditebar seperti pupuk pada umumnya.• Pupuk KCl dari sabut kelapa Bahan dan alat :-Sabut kelapa sebanyak 25 kg-Satu drum bekas atau bisa juga wadah serupa lainnya-Air sebanyak 40 liter

Cara membuat :1. Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum bekas2. Tuangkan air ke dalam drum hingga separuh terisi3. Drum rendaman sabut kalapa harus ditutup rapat, agar tidak kemasukan air hujan atau sinar matahari langsung4. Diamkan rendaman itu kurang lebih 15 hari5. Jika air rendaman sudah berubah warna menjadi kuning kehitaman, berarti pupuk cair dari sabut kelapa sudah jadi dan siap digunakan

Aplikasi :1. Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim tanam 2. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah3. Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengan cara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang padi.4. Manfaat pupuk Bahan organik berfungsi sebagai “pengikat” butiran primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah. Fungsi biologis bahan organik adalah sebagai sumber energi dan makanan mikroorganisme tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang sangat bermanfaat dalam penyediaan hara tanaman. Dengan demikian pemberian pupuk organik pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.Penggunaan pupuk organik dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena bahan-bahan organik tersebut tidak dibuang sembarangan yang dapat mengotori lingkungan terutama badan perairan umum. Penggunaan bahan organik sebagai pupuk merupakan upaya penciptaan siklus unsur hara yang sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan pemakaian sumber daya alam yang terbarukan. Bahan organik juga dapat mengurangi unsur hara yang bersifat racun bagi tanaman serta dapat digunakan untuk mereklamasi lahan bekas tambang dan lahan yang tercemar.

III. PENUTUPDengan leaflet ini diharapkan dapat membantu masalah yang dihadapi para petani Kelompok Tani Usaha Makmur di Pogung Kidul mengenai kesulitan mendapatkan pupuk dan meningkatkan kreatifitas petani dalam membuat pupuk organik kompos dan pupuk cair sendiri. http://n0str4.blogspot.com/2009/11/pembuatan-pupuk-organik.html