kliping berita perumahan rakyat dari media online, 23 februari 2012

67
Pengembang Minta FLPP Segera Dikucurkan Kembali BY ANNISA MARGRIT Penghentian sementara program subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan mengganggu kinerja pengembang. (IFT/DINUL MUBAROK)  JAKARTA (IFT) – Asosiasi pengembang mendesak Kementerian Perumahan Rakyat mempercepat pelaksanaan kembali program subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan penghentian semen- tara program FLPP tidak hanya merugikan pengembang tapi juga konsumen. “Bulan ini saja ada lebih dari 8 ribu unit rumah yang terpaksa tidak bisa dilakukan akadnya karena program ini dihentikan,” keluhnya, Selasa. Akibat terhambatnya akad, ujar Eddy, pembangunan rumah pun terpaksa dihentikan. “Hal ini terjadi di seluruh Indonesia, terutama di daerah- daerah,” ungkapnya. Eddy juga mengeluhkan tidak bisa dikonversinya suku bunga komersial ke suku bunga FLPP sementara menunggu perjanjian kerjasama operasional (PKO) yang baru selesai. “Kalau bisa dikonversi, itu akan membantu pengembang dan konsumen,” ujarnya. Dia menambahkan transaksi antara konsumen dengan pengembang anggota Apersi di Jawa Barat, Lampung, Palembang, Banten, dan Manado terpaksa dibatalkan karena konsumen tidak mau menggunakan suku bunga komersial. Tahun ini, Apersi menargetkan pembangunan 80 ribu unit rumah murah dan rumah sederhana yang menggunakan subsidi FLPP. Suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) saat ini rata-rata berkisar 10%- 12%, meskipun ada bank yang bunganya mencapai 7%. Sementara, suku bunga FLPP saat ini berada di kisaran 8,15%-8,5%.

Upload: klipingdigital

Post on 06-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 1/67

Pengembang Minta FLPP Segera DikucurkanKembali

BY ANNISA MARGRIT 

Penghentian sementara program subsidi Fasilitas Likuiditas PembiayaanPerumahan mengganggu kinerja pengembang. (IFT/DINUL MUBAROK)

 JAKARTA (IFT) – Asosiasi pengembang mendesak Kementerian PerumahanRakyat mempercepat pelaksanaan kembali program subsidi FasilitasLikuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Eddy Ganefo, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan danPermukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan penghentian semen-tara program FLPP tidak hanya merugikan pengembang tapi jugakonsumen. “Bulan ini saja ada lebih dari 8 ribu unit rumah yang terpaksatidak bisa dilakukan akadnya karena program ini dihentikan,” keluhnya,Selasa.Akibat terhambatnya akad, ujar Eddy, pembangunan rumah pun terpaksadihentikan. “Hal ini terjadi di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah,” ungkapnya.

Eddy juga mengeluhkan tidak bisa dikonversinya suku bunga komersial kesuku bunga FLPP sementara menunggu perjanjian kerjasama operasional

(PKO) yang baru selesai. “Kalau bisa dikonversi, itu akan membantupengembang dan konsumen,” ujarnya.

Dia menambahkan transaksi antara konsumen dengan pengembanganggota Apersi di Jawa Barat, Lampung, Palembang, Banten, dan Manadoterpaksa dibatalkan karena konsumen tidak mau menggunakan sukubunga komersial. Tahun ini, Apersi menargetkan pembangunan 80 ribuunit rumah murah dan rumah sederhana yang menggunakan subsidi FLPP.

Suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) saat ini rata-rata berkisar 10%-12%, meskipun ada bank yang bunganya mencapai 7%. Sementara, suku

bunga FLPP saat ini berada di kisaran 8,15%-8,5%.

Page 2: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 2/67

Penghentian sementara subsidi FLPP terjadi sejak habisnya masa berlakuPKO antara Kementerian Perumahan Rakyat dengan bank-bank yangmenjadi penyalur dana FLPP. PKO sudah habis masa berlakunya per 31Desember 2011.

Kementerian Perumahan Rakyat mengharapkan PKO baru sudah selesaidibahas dalam satu atau dua minggu ke depan. Sri Hartoyo, DeputiBidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat, menyatakanprogram FLPP ditargetkan sudah bisa kembali dilaksanakan pada akhirbulan ini.

“Bank-bank yang berminat menjadi penyalur dana FLPP sudahmemasukkan proposal PKO-nya,” terang Sri. Dari proposal yang masuk,ada beberapa bank baru yang belum pernah menjadi penyalur FLPP.Selain itu, ada pula bank yang sebelumnya menjadi penyalur FLPP namuntidak lagi berminat dan tidak mengajukan PKO baru.

Namun, Sri masih enggan memerinci jumlah dan bank-bank apa saja yangsudah memasukkan PKO baru. Menanggapi konversi suku bunga, Srimengatakan sampai saat ini tidak ada kebijakan dari KementerianPerumahan Rakyat untuk hal tersebut.

Disinggung mengenai kemungkinan perubahan batasan gaji untukmendapatkan subsidi FLPP, Sri menyebutkan hal itu masih dalampembahasan. “Nanti akan kami lihat pegawai negeri sipil (PNS) golonganberapa yang paling membutuhkan rumah,” ungkapnya.

Batasan gaji mengajukan subsidi FLPP adalah sebesar Rp 2,5 juta. Namun,mulai Januari 2012 PNS mendapat kenaikan gaji sebesar 10%. Kenaikanini dipandang dapat berpengaruh terhadap batasan gaji untuk syaratFLPP.

Sri juga membenarkan adanya wacana pembebasan uang muka bagi PNSdan pekerja anggota Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yangmenggunakan subsidi FLPP. “PNS mendapat bantuan pembiayaan dari Ba-dan Pertimbangan Bantuan Perumahan (Bapertarum). Sedangkan, pekerjaanggota Jamsostek mendapat dukungan pembiayaan uang muka dari Jamsostek,” paparnya.

Sri menambahkan sebenarnya pembebasan uang muka sudah berjalan,tapi mekanismenya masih diatur sendiri oleh Bapertarum dan Jamsostek.Dia berharap nantinya mekanismenya bisa diintegrasikan denganprogram subsidi FLPP.

Rumah Tipe 36

Selain penghentian sementara subsidi FLPP, Eddy juga mengatakan Apersiakan mengajukan judicial review mengenai pembatasan rumah tipe 36 ke

Mahkamah Konstitusi (MK). “Minggu ini akan kami daftarkan ke MK,”terangnya.

Page 3: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 3/67

Apersi akan meminta MK untuk mengkaji kembali dan menghapus Pasal22 ayat 3 dalam Undang-Undang nomor 1 Tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman. Pasal tersebut menyebutkan luaslantai rumah tunggal dan rumah deret memiliki ukuran paling sedikit 36meter persegi.(*)

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20989/Pengembang-Minta-

FLPP-Segera-Dikucurkan-Kembali

Menpera akan Tularkan Program Bedah Rumahke Daerah LainSelasa, 17 Januari 2012 | 18:10

MARTAPURA, SUMSEL - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan

Faridz mengatakan pihaknya akan menularkan program bedah rumah keseluruh daerah di Indonesia, sehingga akan semakin banyak masyarakat

miskin terbantu melalui program kreatif tersebut.

Hal itu dikemukakan Menpera saat meresmikan 303 rumah untuk warga

miskin yang dibangun menggunakan dana badan amil zakat senilai

Rp10,7 miliar di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,

Sumatera Selatan, Selasa, seperti dilansir Antara.

“Program ini akan menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesiadengan memanfaatkan dana BAZ. Program bedah rumah ini, memang

tidak menggunakan dana APBD,” katanya.

Pembangunan rumah untuk warga miskin melalui program bedah rumah

tersebut merupakan yang pertama dilaksanakan di Indonesia dengan

memanfaatkan dana Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Ogan Komering

Ulu (OKU) Timur.

Bedah rumah ini dipusatkan di Desa Trukis, Kelurahan Rahayu,Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.

Page 4: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 4/67

Selain meresmikan program bedah rumah, Menpera juga melakukan

peletakan batu pertama pembangunan rumah untuk PNS berpenghasilan

rendah sebanyak 1.000 unit di Kotabaru Selatan, Kecamatan Martapura,

di belakang kompleks perkantoran setempat.

Ketua BAZ Nasional Didin Hafidhuddin mengatakan program ini

merupakan wujud pendayagunaan zakat dengan manajemen yang baik

dan dukungan masyarakat setempat.

Didin juga menyampaikan apresiasinya atas partisipasi masyarakat

Kabupaten OKU Timur terhadap program tersebut yang melebihi 100%.

"Sesuatu yang belum pernah terjadi di masyarakat, dan ini perlu dijadikan

model di Indonesia," kata dia.

Bupati OKU Timur Herman Deru menjelaskan, pembangunan 303 rumah

ini berasal dari dana stimulan BAZ setempat sebesar Rp1,48 miliar dan

dana partisipasi masyarakat Rp9,28 miliar, dengan total keseluruhan

Rp10,7 miliar.

Menurut Herman Deru, potensi BAZ di Kabupaten OKU Timur dalam satu

tahun sebesar Rp2 miliar. Pada 2012 dana BAZ OKU Timur sudah

terkumpul Rp900 juta.

Menpera juga berharap dengan program bedah rumah ini, OKU Timur

akan menjadi kabupaten yang bebas kumuh dalam dua tahun ke depan.

(*/gor)

Menpera: Saya Optimistis Suku Bunga bisaDiturunkan!Natalia Ririh | Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 13:04 WIB

Page 5: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 5/67

 TRIBUNNEWS/HERUDINMenteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz

 JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) DjanFaridz mengaku optimistis suku bunga Fasilitas Likuiditas PembiayaanPerumahan (FLPP) dapat diturunkan oleh pihak perbankan. Menperamenyatakan akan terus melakukan negosisasi dengan kalanganperbankan untuk menurunkan suku bunga KPR dengan FLPP tersebut.

Kami terus diserang oleh pernyataan para narasumber yang dikutip mediamassa. Padahal, niat kami menurunkan suku bunga FLPP itu hanya untukmembantu meringankan beban masyarakat yang belum memiliki rumah.-- Djan Faridz

"Saat ini saya sedang melakukan negosisasi dengan beberapa bank,

termasuk BTN, untuk menurunkan suku bunga FLPP. Saya optimistis sukubunga FLPP bisa diturunkan," ujar Djan Faridz di Jakarta, Kamis(19/1/2012).

Djan Faridz mengatakan, saat ini Kemenpera terus melakukan upayamenurunkan suku bunga FLPP walaupun belum terjadi kesepahaman daribeberapa pihak.

"Kami terus diserang oleh pernyataan dari para narasumber yang dikutipoleh media massa. Padahal, niat kami untuk menurunkan suku bungaFLPP itu hanya untuk membantu meringankan beban masyarakat yangbelum memiliki rumah," ujarnya.

Page 6: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 6/67

Saat ini, imbuh Djan Faridz, bunga KPR komersil yang ditawarkan olehbank sudah turun menjadi sebesar 9 persen. Padahal, Kemenperamemberikan bantuan likuiditas sebesar 60 persen.

Menpera berharap, suku bunga tersebut bisa lebih diturunkan mengingat

dana yang diberikan pemerintah cukup besar. Harapannya, pihak bankbersedia memberikan bunga sekitar 7 persen atau bahkan 5 – 6 persensaja. Suku bunga yang ditawarkan tersebut sudah termasuk asuransi jiwadan asuransi jika terjadi kebakaran.

"Semuanya bisa dinegosiasikan asalkan semua pemangku kepentingan dibidang perumahan ini memiliki kepedulian untuk membantu masyarakat,"katanya.

Sebelumnya, pihak Bank Tabungan Negara (BTN) menyatakan akan tetapmelaksanakan akad kredit dengan subsidi, meski Kementerian PerumahanRakyat (Kemenpera) menunda sementara akad kredit pemilikan rumah(KPR) berskema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

"Karena ada nasabah yang harus melakukan akad kredit, manajemenmengambil kebijakan, akad kredit tetap berjalan tanpa skim FLPP. Dankami memberikan subsidi dengan bunga relatif rendah," kata GeneralManager Mortgage and Consumer Banking BTN, Budi Hartono.

Adapun subsidi bunga yang diberikan BTN adalah 9,75 persen, sementarabunga komersial saat ini berada di atas 10 persen. Budi menuturkan,

dasar penyaluran FLPP adalah perjanjian kerja sama operasional (PKO).Penyaluran FLPP pada 2011 lalu yang berakhir pada 31 Desember 2011.

"Sehingga, untuk menyalurkan FLPP pada 2012 ini, harus ada PKO baru."katanya.

PKO 2012 ini, lanjut Budi, sebetulnya telah dilakukan pembahasan padaakhir Oktober 2011. Pembahasan yang dilakukan umumnya berkaitandengan penyesuaian suku bunga.

Namun, kata Budi, hingga awal Januari 2012 ini belum ada kesepakatan

hingga muncul surat dari Kemenpera tanggal 6 Januari yangmenyampaikan PKO 2011 berakhir dan sambil menunggu PKO baru makapenyaluran ditunda.

"BTN pun menyampaikan ke seluruh cabangnya untuk menunda akadkredit skim FLPP dan mengambil kebijakan dengan memberikan alternatif memberikan subsidi dengan bunga relatif rendah," katanya.

http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13045811/Menpera.Saya.Opt

imistis.Suku.Bunga.bisa.Diturunkan.

Page 7: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 7/67

Menpera Gandeng Sinarmas Land Bebasin RumahKumuh di BantenKamis, 19 Januari 2012 , 08:05:00 WIB

RMOL.Guna mengurangi permukiman kumuh diProvinsi Banten, Kemenpera mengajak Sinarmas Landuntuk berpartisipasi dalam program bedah rumahlewat program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya.

“Kerja sama tersebut diharapkan Provinsi Banten dalam duatahun ke depan bisa dinyatakan sebagai kawasan bebaspermukiman kumuh,” kata Menpera Djan Faridz di Jakarta,Selasa (17/1).

Djan menjelaskan, program bedah rumah yang dilakukan Kementeriannyasenilai Rp 6 juta ini berupa bantuan untuk memperbaiki atap, lantai dan

dinding yang rusak dapat dikombinasikan program CSR dari Sinarmas.

Menpera juga mengajak Sinarmas untuk dapat menerapkan pola hunianberimbang dalam membangun kawasan perumahan di daerah seperti Bu-mi Serpong Damai (BSD) agar kesempatan masyarakat untuk memiliki ru-mah yang layak bisa terpenuhi.

Bila di suatu wilayah terdapat 1.000 rumah kumuh, maka pemda dapatmengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar dengan estimasi setiaprumahnya Rp 5 juta. Alhasil, penanganan rumah kumuh dapat teratasi da-lam kurun waktu dua tahun.

“Dana tersebut tidaklah terlalu besar, kalau memang ada kesungguhan.Pemda juga dapat menggandeng pihak ketiga dan dukungan daripemerintah pusat. Jika sinergitas ini dijalankan, rasanya tidak sulitmengeluarkan Banten dari masalah rumah kumuh,” katanya.

Chairman Sinarmas Land Mochtar Widjaja menyatakan, pihaknya siapmendukung pelaksanaan program bedah rumah yang dicanangkanpemerintah.

ILUSTRASI/IST

 

Page 8: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 8/67

“Kami siap membantu pemerintah dalam program bedah rumah gunamendorong masyarakat bisa menghuni rumah yang layak,” tambahMochtar.

Wakil Gubernur Banten Rano Karno menambahkan, ada beberapa

permasalahan penyediaan perumahan dan kawasan permukiman diProvinsi Banten. Di antaranya tingginya permintaan rumah dikarenakanmeningkatnya jumlah penduduk di daerahnya. [Harian Rakyat Merdeka]

http://ekbis.rakyatmerdekaonline.com/read/2012/01/19/52413/Menpera-

Gandeng-Sinarmas-Land-Bebasin-Rumah-Kumuh-di-Banten-

2012, Tahun Suram Perumahan Rakyat

Banjarmasinpost.co.id - Rabu, 18 Januari 2012 | 17:40 Wita

tribunnewsIlustrasi

BANJARMASINPOST.CO.ID - Direktur Indonesia Property Watch (IPW) Ali

 Tranghanda mengatakan, tahun 2012 ini merupakan tahun suram bagiperumahan rakyat. Menurutnya, setiap kebijakan bagi perumahan rakyatselalu terkendala masalah. "Bisa jadi, tahun ini merupakan tahun suram untuk perumahan rakyat.Dari sisi pemerintah menginginkan adanya pengurangan angka backlogperumahan, namun di sisi lain Kemenpera dan DPR membuat aturan yangkontradiktif," katanya dalam diskusi tinjauan kebijakan perumahan 2012"Menggugat Pembatasan Luas Lantai Rumah," di Jakarta, Rabu(18/1/2012).

Masalah perumahan, lanjut Ali, antara lain masalah penyediaan tanah(land bank), Program 1000 tower, masalah Perumahan dan Kawasan

Page 9: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 9/67

Permukiman (PKP), aturan hunian berimbang, serta yang baru-baru ini,yaitu penghentian Fasilitas Likuiditas Penyediaan Perumahan (FLPP).

"Terutama masalah land bank, kalau pemerintah tidak menyiapkan tanahbagi masyarakat, maka akan membahayakan masyarakat terutama yang

berpenghasilan rendah," ujarnya.

Ali mengatakan, permasalahan terbaru, yakni penghentian program FLPPkarena terhentinya Perjanjian Kerjasama Operasional (PKO) dengan bank-bank penyedia fasilitas, akan merugikan masyarakat berpenghasilanrendah (MBR).

"Alasan penghentian program ini karena negosiasi mengenai suku bungabelum berhasil. Seharusnya, sebelum itu selesai harus diantisipasi lebihdulu," kata dia.

Pada kesempatan sama, Kepala Divisi Kredit PT Bank Tabungan Negara(BTN), Budi Hartono menyampaikan penghentian FLPP dengan bank BTN,telah berakhir pada 31 Desember 2011 lalu. Untuk tahun 2012, telahterjadi pembahasan namun sampai saat ini belum ada kesesuaian untukberlangsungnya PKO.

"Tanggal 6 Januari 2012 kami mendapat surat sehubungan PKO yangberakhir. Sambil menunggu maka FLPP ditunda," katanya.

Untuk menyiasati permasalahan yang timbul akibat penghentian FLPP ini,

lanjut Budi, BTN memberikan kebijakan dengan pendaftaran lewat nonsubsidi. Dengan bunga 9,75 persen relatif lebih rendah dari bungakomersil di atas 10 persen. http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2012/1/18/162717/hubungikami

Bedah rumah di Kabupaten Oku Timur PakaiDana Zakat?

Riani Dwi Lestari - Okezone

Kamis, 19 Januari 2012 10:25 wib

Page 10: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 10/67

Foto: Rumah layak huni untuk rakyat/ proprtykitacom.blogpot

 JAKARTA - Program pemenuhan rumah layak tampaknya sudah mulaibanyak dilakukan disejumlah daerah di Indonesia. Program besutanKementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tersebut kini merambahsalah satu kabupaten di Sulawasi Selatan.

Dalam lawatan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz keKabupaten Oku Timur, Sulawesi Selatan, Sebanyak 303 unit rumah yangtersebar pada 298 desa atau kelurahan di 23 kecamatan, resmi akandilakukan renovasi melalui program bedah rumah.

 Total perbaikan rumah tersebut dilaksanakan dengan menggunakan danasenilai Rp10,7 miliar yang berasal dari dana stimulan Badan Amil Zakat(BAZ) sebesar Rp1,4 miliar yang ditambah dari dana partisipasimasyarakan sebanyak Rp9,2 miliar.

Mengenai dana perbaikan rumah yang menggunakan dana zakat dan

sumbangan masyarakat, Djan Faridz berpendapat, hal tersebutmerupakan suatu langkah yang luar biasa. "Ini suatu langkah yang luarbiasa dari penggunaan zakat menjadi produktif," ujar Djan Faridz, seprtidisitat dari situs Kemenpera.go.id , Kamis (19/1/2012).

Dia berharap, adanya penyaluran zakat dari konsumtif menjadi produktif,sehingga masyarakat penerima dapat tertolong dengan usaha yangproduktif. Dengan begitu, dia mengatakan bahwa daerah-daerah lainyang sudah melakukan MoU dengan Menpera, hendaknya segeramelaksanakan program perumahan di daerahnya.

"Kalau OKU Timur bisa, pasti bisa dilaksanakan juga di kabupaten lain.Padahal, Kabupaten OKU Timur bahkan belum melaksanakan MoU dengan

Page 11: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 11/67

Kemenpera," bebernya.

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional Didin Hafidhuddinmenyampaikan, program penyaluran zakat seperti inilah yang harapkan,sehingga efektif dan dapat benar-benar menolong dan menggerakkan

masyarakat, karena partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan bedahrumah ini hampir 1000 persen. (rhs) 

http://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559683/bedah-rumah-

di-kabupaten-oku-timur-pakai-dana-zakat

Page 12: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 12/67

546 Rumah Untuk Kotabaru

Kamis, 19 Januari 2012 05:52 WITA | Seputar Kalsel

Rumah rakyat/Antara

Pemerintah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan mengusulkan untukminta bantuan perbaikan sedikitnya 546 unit rumah tangga miskin keKementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).

Kepala Dinas Cipta Karya Tata Kota dan Perumahan Kabupaten Kotabaru

H Akhmad Rivai MSi, Rabu, mengatakan, masih banyak warga Kotabaruyang masih menempati rumah kurang layak huni.

"Untuk membantu mereka, kami mengusulkan bantuan perbaikan dariKemenpera untuk 546 unit rumah," katanya.

Sekitar 378 unit rumah keluarga miskin di Desa Rampa, dan SemayapPulau Laut Utara, dan sekitar 25 unit rumah dari kalangan rumah tanggamiskin di Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan.

Diharapkan, Kemenpera bisa membantu keluarga kurang mampu itu bisamemperbaiki rumahnya, agar tempat tinggal yang dihuni itu lebih baikdari kondisi saat ini.

Rivai menjelaskan, bantuan tersebut berkisar antara Rp5.000-Rp20.000per unit.

Dana tersebut diperuntukkan merehab dinding, lantai dan atap.

Menurut Rivai, jumlah rumah kurang layak huni di Kabupaten Kotabarumasih cukup besar.

Sehingga perlu campur tangan pemerintah untuk melakukan revitalisasirumah keluarga miskin tersebut.

Dia mengemukakan, usulan bantuan perbaikan rumah keluarga miskintersebut telah direspon oleh Pemkab Provinsi Kalsel dan pihakKemenpera.

"Namun sampai hari ini, kami belum mengetahui berapa unit rumah yangakan dibantu," pungkas Rivai/C/D. 

http://kalsel.antaranews.com/berita/5265/546-rumah-untuk-kotabaru

Page 13: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 13/67

Pemerintah Tak Memihak RakyatM.Latief | Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 11:53 WIB

shutterstockMasyarakat berpenghasilan rendah akan semakin sulit memiliki rumahkarena dana yang mereka keluarkan menjadi lebih besar.

 JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengembang Perumahan danPermukiman Seluruh Indonesia (Apersi) secara terbuka menolakketentuan penyaluran kredit Fasilitas Likuiditas Pembangunan Perumahan(FLPP) hanya diperuntukan bagi pengembang perumahan yang

membangun rumah dengan tipe 36 seperti yang tercantum dalam Pasal22 Ayat (3), UU No 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Untuk mencicil rumah tipe di bawah 36 saja, masih banyak yang belummampu. Apalagi jika harus mencicil rumah tipe 36 meter persegi.-- Edi Ganefo

"Kami menolak ketentuan itu karena tidak realistis. Peminat rumah didaerah itu, didominasi untuk mencicil rumah di bawah tipe tersebut

Page 14: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 14/67

seperti tipe 30, 21, dan sebagainya," kata Ketua Umum Edi Ganefo dalamdiskusi tentang Tinjauan Kebijakan Perumahan 2012 dengan temaMenggugat Pembatasan Luas Lantai Rumah, di Jakarta, Rabu (18/1/2012)kemarin.

Edi memperkirakan, jika kebijakan itu diteruskan maka hampir bisadipastikan akan banyak anggota Apersi yang umumnya membangunrumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan gulung tikarkarena umumnya mereka berkemampuan membangun rumah tipe kecil dibawah tipe 36. Selain itu, ketentuan ini akan membuat MBR akan semakinsulit memiliki rumah karena dana yang mereka keluarkan menjadi lebihbesar.

"Untuk mencicil rumah tipe di bawah 36 saja, masih banyak yang belummampu. Apalagi jika harus mencicil rumah tipe 36 meter persegi,"katanya.

Oleh karena itu, Edi makin yakin jika ini tetap dijalankan berarti backlogbukan lagi sebesar 13 juta tetapi bisa lebih dari jumlah itu.

"Ketentuan ini akan menjauhkan mimpi MBR untuk bisa memiliki rumah,"katanya.

Edi juga mengatakan, ketentuan tersebut melanggar hak asasi karenatelah memaksa masyarakat yang secara ekonomi tidak mampu untukmembeli rumah seperti itu.

"Untuk itu kami akan mengajukan uji materil UU tersebut secepatnya,"katanya.

Edi juga pesimistis, target pembangunan perumahan dari Apersi di 2012sebanyak 72.000 unit akan tercapai.

"Karena itu, kami menganggap tahun 2012 ini merupakan tahun gelapbagi MBR untuk bisa memiliki rumah," katanya.

Pengamat properti dari Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda pada

kesempatan yang sama mengatakan, Kementerian Perumahanseharusnya segera mengambil langkah nyata atas UU tersebut, misalnyadengan merevisi atau segera membuat peraturan pemerintah (PP) atasUU tersebut.

"Bila tidak ada, maka bisa dipastikan target perumahan rakyat akan tidaktercapai," katanya.

http://properti.kompas.com/index.php/read/2012/01/19/11531086/Pemeri

ntah.Tak.Memihak.Rakyat

Page 15: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 15/67

Kemenpera Bantu Pemkab Haur SediakanPerumahan Sederhana

RumahCom - Guna membantu masyarakat miskin dalam memiliki tempattinggal yang layak dengan harga murah, Pemerintah Kabupaten Haur,

Bengkulu menyediakan lahan seluas 3.000 hektar di daerah TamanPusaka. Selain itu, kebijakan tersebut juga dimaksudkan untukmeningkatkan perekonomian Kabupaten Haur. Hal ini dikemukakan KetuaKomisi II DPRD Kabupaten Haur, Najamudin dalam rapat koordinasitentang perumahan rakyat bersama Kepala Biro Perencanaan danAnggaran Kementerian Perumahan Rakyat, Oswar Mungkasa di Jakarta,Selasa (17/1).

Najamudin mengungkapkan, Kabupaten Haur sebagai daerah pemekarandi Bengkulu memerlukan bantuan Kemenpera dalam hal penataan serta

pembangunan rumah bagi masyarakat. Pasalnya, imbuh Najamudin,pendapatan masyarakat per kapita di Haur relatif kecil, disamping kondisigeografisnya berada di pinggir pantai dan masih memiliki kawasan hutanyang cukup luas.

"Saat ini Kabupaten Haur termasuk satu dari 148Kabupaten tertinggal di Indonesia. Adanya bantuanprogram serta kebijakan pembangunan perumahandari Kemenpera tentu akan sangat membantu kamidalam mengembangkan kawasan ini," harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Oswar Mungkasamenyatakan pihaknya menyambut baik perhatian

Page 16: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 16/67

dari Pemkab Haur terhadap program perumahan di daerah. Pasalnya tidaksemua kabupaten/kota memiliki kepedulian terhadap program perumahandi daerahnya sendiri. "Penyediaan lahan ini tentunya sangat membantuprogram pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di daerah,"terangnya.

Lebih lanjut Oswar mengatakan, apa yang dilakukan Pemkab Haurmerupakan salah satu bentuk perhatian Pemda terhadap programperumahan. Kemenpera juga akan membantu Pemkab yang memilikiprogram perumahan, mengingat penyediaan rumah bagi masyarakat saatini telah menjadi salah satu urusan wajib Pemda.

“Kemenpera saat ini memiliki berbagai program yang dapat dimanfaatkanPemda, antara lain Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dariDeputi Bidang Perumahan Swadaya, sebesar Rp6 juta per unit rumah. Tentunya bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerah yangingin membangun rumahnya," tandas Oswar.

Kemenpera juga memiliki program pengembangan kawasan sertabantuan pembiayaan perumahan melalui Fasilitas Likuiditas PembiayaanPerumahan (FLPP). “Dengan demikian, masyarakat bisa memiliki rumahdengan angsuran murah dan terjangkau," katanya.

Anto Erawan

http://www.rumah.com/berita-properti/2012/1/194/kemenpera-bantu-

pemkab-haur-sediakan-perumahan-sed

Rumah Murah di Kabupaten Oku Timur Hanyauntuk PNS

Riani Dwi Lestari - Okezone

Kamis, 19 Januari 2012 11:07 wib

Page 17: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 17/67

Foto: Rumah layak huni untuk rakyat/ proprtykitacom.blogpot

 JAKARTA - Program bedah rumah dan rumah murah biasanya ditujukanuntuk masyarakat miskin yang berpenghasilan rendah, baik itu darigolongan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sampai dengan buruh tani. Namun,di Kabupaten Oku Timur, Sulawesi Selatan, bedah rumah hanya dilakukanuntuk kalangan PNS.

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) sebagai lembaga yangmenangani kebutuhan rakyat akan tempat tinggal layak huni, melakukanrenovasi sebanyak 303 unit rumah yang tersebar di 298 desa ataukelurahan di 23 kecamatan di kabupaten tersebut.

 Tidak hanya itu, pada saat bersamaan, Menteri Perumahan Rakyat(Menpera) Djan Faridz, juga meresmikan Peletakan Batu Pertamapembangunan 1000 unit rumah PNS di kabupaten yang sama. Perumahantersebut terletak di lokasi seluas 23 Ha, berdampingan dengandibangunnya kantor pemerintah Oku Timur.

"Pada tahap pertama akan dibangun sebanyak 300 Unit dengan nilai KPRpaling tinggi Rp70 Juta," ujar Djan Faridz, seperti yang dikutip dari situsKemenpera.go.id , Kamis (19/1/2012).

Melengkapi rumah murah itu, Menpera juga akan memberikan fasilitasPrasarana dan Sarana Utilitas (PSU) di Perumahan tersebut denganbesaran PSU senilai Rp6,5 Juta per rumah yang akan dikonversikanmenjadi PSU, dan bisa diklaim pada saat akan melaksanakan akad kredit.

"Kemenpera juga akan mengusahakan untuk kemudahan uang muka

melalui fasilitas Uang Muka Bapertarum PNS, sedangkan untuk cicilan KPRdapat menggunakan FLPP dengan nilai suku bunga KPR 5– 6,5 persen,

Page 18: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 18/67

selain itu juga adanya asuransi jiwa serta asuransi kebakaran sehinggacicilannya nanti tidak lebih dari 30 persen gaji," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Eddy Yusuf berharapagar program rumah murah bagi PNS Oku Timur dapat memantapkan

kinerja khususnya bagi PNS golongan pengahsilan bawah. (rhs) 

http://property.okezone.com/read/2012/01/19/471/559697/rumah-murah-

di-kabupaten-oku-timur-hanya-untuk-pns

Page 19: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 19/67

Aturan Bangun Rumah Minimal Tipe 36 DinilaiMerugikan

Kamis, 19 Januari 2012 08:00 redaksi

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman

Seluruh Indonesa (APERSI) mencatat masih ada 57 juta

orang Indonesia yang belum bisa memiliki rumah.

Angka ini merupakan akumulasi penduduk miskin dan

hampir miskin.

Ketua DPP APERSI Eddy Ganefo menuturkan denganmelihat fakta itu maka aturan membangun rumah menimal tipe 36 m2

oleh pengembang sangat tidak tepat. Aturan yang diatur dalam UU No 1

 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman itu juga dianggap

merugikan pengembang skala kecil.

"Jadi total 57 juta. Setara 14 juta rumah. Ini masih MBR dan tidak mampu

beli tipe 36. Belum lagi masyarakat miskin kota yang punya tanah warisan

30 m2. Apa mungkin bangun, bisa tapi ke atas. Dan mereka nggak

mampu," katanya dalam diskusi 'Menggugat Pembatasan Luas Lantai

Rumah' di Gedung Waskita Karya, Jakarta.

Ketentuan wajib rumah minimal tipe 36 pada Undang-Undang (UU)

Perumahan Rakyat, secara langsung merampas hak masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki hunian. Pasalnya, harga jual

tipe 36 tidak mampu diserap oleh MBR.

"Dengan UU No 1 Tahun 2011 pada pasal 22 ayat 3, meniadakan atau

melarang masyarakat untuk membangun rumah dengan luas lebih kecil

dari 36 m2. Padahal pada UU setiap orang bisa bertempat tinggal, danlingkungan yang layak. Ini berarti hak MBR telah dirampas," jelasnya.

Rencananya ketentuan wajib hunian minimal tipe 36 akan berlaku Januari

2012. Hal ini berdasarkan UU No 1 Tahun 2011 soal perumahan pasal 22

ayat 3 berbunyi Luas lantai rumah tunggal dan rumah deret memiliki

ukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meter persegi. Untuk

implementasinya akan dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) pada

 Januari 2012.

Namun konsumen masih bisa menikmati membeli rumah dibawah 36

Page 20: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 20/67

seperti tipe 22, tipe 27 asalkan izin mendirikan bangunan (IMB) yang

dimiliki pengembang keluar sebelum lahirnya PP tersebut.

Pemerintah melalui kementerian perumahan rakyat akan mencoba

mencari jalan keluar, rencananya dalam PP soal penyelenggaraanperumahan terkait batas minimal tipe 36 adalah pengembang tetap

diwajibkan membangun rumah dengan luas lantai minimal 36 m2, namun

luasan dindingnya bisa dibawah itu, seperti 27 m2 dan 22 m2.

(sumber : detikcom)

http://www.majalahduit.co.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=3116:aturan-bangun-rumah-

minimal-tipe-36-dinilai-merugikan&catid=34:cat-berita-bisnis&Itemid=27

PROPERTI Dirugikan, Apersi Ajukan‘Judicial Review’Kamis, 19 January 2012 05:53 JAKARTA (Lampost): Menurut rencana, Jumat (20-1), Asosiasi PengembangPerumahan dan Permukiman Seluruh Indonesa (Apersi) akan mengajukan judicial review MK mengenai UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahandan Pemukiman Pasal 22 Ayat (3) yang mengatur batas minimal

membangun rumah tipe 36.Apersi yang umumnya para pengembang skala menengah dan kecil yanglebih banyak membangun rumah sederhana bagi masyarakatberpenghasilan rendah (MBR) merasa dirugikan. Mereka akan berjuangagar tetap dibolehkan pembangunan rumah di bawah tipe 36."Kami akan daftarkan Jumat. Kami ada pengacara, karena kalau di Ayat(3), UU Perumahan menggantung karena tidak merujuk Ayat (2)sebelumnya," kata Ketua DPP Apersi Eddy Ganefo dalam diskusiMenggugat pembatasan luas lantai rumah di Gedung Waskita Karya, Jakarta, Rabu (18-1).

Ia mengatakan langkah ini penting untuk tetap memberikan kesempatankepada MBR agar dapat memiliki rumah. Ketentuan itu sangat ironis,karena kenyataannya pembangunan apartemen mewah begitu pesatberdiri. "Ini menzalimi rakyat, kemudian apartemen tetap dibangunpadahal ini katagori mewah. Ini kan tidak adil," kata dia.Kenyataannya saat ini batasan minimal membangunan rumah 36 meterpersegi tidak didasarkan pada kondisi di masyarakat. Rata-rata hargabangunan rumah minimal 36 meter persegi, paling murah Rp120 jutadengan cicilan Rp1,2 juta/bulan. Ini sangat memberatkan bagi masyarakatberpenghasian kecil. Untuk mereka yang paling cocok adalah rumah tipe22 meter persegi dengan harga Rp60 juta—Rp70 juta.

Rencananya ketentuan wajib hunian minimal tipe 36 akan berlaku Januari2012. Untuk implementasinya akan dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP)

Page 21: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 21/67

pada Januari 2012.Namun, konsumen masih bisa menikmati membeli rumah di bawah 36seperti tipe 22, tipe 27, asalkan izin mendirikan bangunan (IMB) yangdimiliki pengembang keluar sebelum lahirnya PP tersebut.Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat akan mencoba

mencari jalan keluar, rencananya dalam PP soal penyelenggaraanperumahan terkait dengan batas minimal tipe 36 adalah pengembangtetap diwajibkan membangun rumah dengan luas lantai minimal 36 meterpersegi, tapi luasan dindingnya bisa di bawah itu, seperti 27 meter persegidan 22 meter persegi. (Dtc/P-1)

http://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22179-properti-dirugikan-apersi-

ajukan-judicial-review.html

1.400 Rumah Tak Layak Huni Thursday, 19 January 2012LAHAT– Berdasarkan evaluasi Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) RI, setidaknya 1.400 rumah di Kabupaten Lahat masukkategori tidak layak huni. Laporan ini didapat setelah Menpera Djan Faridzmelakukan kunker di Lahat kemarin.

Menurut Djan,dari jumlah tersebut, pihaknya segera mengucurkanbantuan stimulan program bedah rumah bagi masyarakat Lahat. “Khususdi Kecamatan Kota Lahat hampir tidak ada. Sebagian besar kita temui didaerah pedesaan dan pemukiman transmigrasi,” ujar Djan seusaisilaturahmi dengan Bupati Lahat Saifudin Aswari di pendopoan bupatikemarin. Jumlah rumah kumuh di Lahat lebih banyak ketimbangKabupaten OKU Timur.

Rumah yang dimiliki masyarakat di lokasi pedesaan tersebut sebagianbesar berlantaikan tanah, beratapkan rumbia yang rentan bocor. Selainitu, ventilasi sebagai tempat perputaran udara di rumah tidak maksimalsehingga pencahayaan kurang. “Ini pula yang menjadi faktor tingginya

Page 22: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 22/67

risiko terserangnya penyakit bagi penghuni rumah tersebut. Kriteria inilahyang kita ambil dan nyatakan sebagai rumah tidak layak huni,” ucapnya.

Menurut Djan,Lahat memiliki potensi yang cukup besar untuk melakukanpeningkatan kesejahteraan perumahan, mengingat banyaknya aktivitas

penambangan. Hanya, kurangnya rasa peduli perusahaan itu, ditambahtidak adanya kemampuan warga untuk memperbaiki, potensi ini seakantersendat.

“Kita siapkan program bantuan renovasi bagi perumahan tersebut.Masing-masing rumah yang kita anggap tidak layak mendapatkan bantuanRp6 juta. Dana ini kita ambil dari APBN,”ungkapnya. Dia menargetkan,dalam jangka waktu dua tahun ke depan, permasalahan rumah tidak layakhuni di Kabupaten Lahat sudah rampung.Kemenpera pun siap membidik85.000 rumah se-Indonesia untuk diikutsertakan dalam program bedahrumah. Jumlah ini meningkat ketimbang tahun lalu, yakni 55 rumah.

“Sedangkan, untuk 2 atau 3 tahun ke depan, kita targetkan setidaknya250.000 rumah di seluruh Indonesia sudah layak huni,”paparnya.Menanggapi hal tersebut, Bupati Lahat Saifudin Aswari Rivai tidakmenampik keberadaan rumah tersebut.Hanya, dia mengaku jika kondisirumah tersebut berada di daerah transmigran. “Untuk di kota sama sekalitidak ada,”tandasnya. Menurut dia,warga yang bernaung di rumahtersebut merupakan warga pendatang di Lahat.

Mereka bekerja di perkebunan dan belum memiliki rumah sendiri. Kendati

de-mikian, Pemkab Lahat siap membantu membangun fasilitas rumah bagimereka. “Waktu yang diberikan Menpera selama dua tahun bisa kitakejar,” ujarnya. Terpisah,Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten LahatHerman Oemar mengaku telah mengusulkan dana stimulan kepadaKemenpera untuk perbaikan perumahan dan lingkungan bagi 60 desa dari21 kecamatan di Lahat.

Usulan puluhan desa kepada Menpera ini telah diterima pihak Kemenpera,selanjutnya dilakukan verifikasi. Tim Kemenpera akan turun ke lapanganuntuk memastikan alokasi bantuan tersebut. Program bedah rumah akandiberikan bagi rumah penduduk yang statusnya rusak berat, dengan dana

sebesar Rp10 juta.

Sedangkan, kerusakan ringan sebesar Rp5 juta. Mengenai mekanismenya,masing-masing kecamatan bakal mendata rumah tersebut. Setiapkecamatan akan mendapatkan program bedah rumah minimal tiga rumahatau tergantung kondisi permukiman.“ Mudah-mudahan Februari programini sudah terealisasi,”pungkasnya. _ andhiko tungga alam

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/461695/

Page 23: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 23/67

Soal Bunga KPR, BTNDipanggil DPRKamis, 19 January 2012 05:52 JAKARTA—Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI akan memanggil PTBank Tabungan Negara Tbk. karena enggan memberikan bunga kredit

untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pasalnya,permintaan pemerintah agar BTN memberikan bunga FLPP di 5%—6%

Page 24: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 24/67

enggan ditanggapi. "BTN akan dipanggil menghadap Komisi XI. Selama iniBTN-kan memonopoli pasar perumahan rakyat kenapa kali ini permintaanpemerintah enggan dilaksanakan," kata anggota Komisi XI Arif Budimantadi Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18-1).Arif mengatakan sudah seharusnya monopoli ini diakhiri. Hal ini karena

BTN tidak menguntungkan rakyat. "Pemegang saham BTN kanpemerintah, kenapa BTN tidak ingin mengikuti pemerintah. Ini harusditanyakan," kata Arif. Arif meminta melalui Komisi XI kepada pemerintahlangsung agar program FLPP dari BTN dicabut untuk diberikan kepada BRI.BRI ditantang untuk bisa memberikan bunga murah FLPP kepada rakyat."BRI harus benar-benar menjadi banknya rakyat Indonesia. Dan dia harusmempelopori penurunan suku bunga kredit. Termasuk suku bunga kreditditingkat kupedes, KUR maupun BRI dapat mendukung programpemerintah yang orientasi kerakyatan seperti FLPP," kata Arif. (Dtc/P-1)

http://lampungpost.com/ekonomi-bisnis/22177-soal-bunga-kpr-btn-dipanggil-dpr.html

EKONOMI - PROPERTI 

Page 25: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 25/67

Rabu, 18 Januari 2012 , 23:58:00

Pemda Diminta Tingkatkan Program Rumah PNS

 JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) diminta meningkatkanpembangunan perumahan melalui kegiatan bedah rumah bagi

masyarakat miskin di daerah. Selain itu, Pemda juga perlu meningkatkan

pembangunan rumah murah bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di

daerah.

“Pemda yang sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan Kemenpera

hendaknya segera melaksanakan program perumahan di daerahnya

melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin di daerahnya,”

ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, Rabu (18/1).

Lebih lanjut, Djan Faridz menambahkan, program bedah rumah itu selain

dapat membantu masyarakat miskin di daerah untuk memperbaiki

rumahnya juga akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi

tertata dengan baik. Di samping sebagai langkah antisipasi munculnya

kawasan kumuh di daerah.

"Selain menggunakan dana APBD, Pemda dapat mengajak partisipasi aktif 

masyarakat dengan memanfaatkan dana zakat yang terkumpul untukmelaksanakan program tersebut," cetusnya.

Ditambahkan, dengan cara tersebut, dana zakat yang ada dapat

digunakan untuk kegiatan produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

(esy/jpnn)

http://www.jpnn.com/read/2012/01/18/114617/Pemda-Diminta-

 Tingkatkan-Program-Rumah-PNS-

Page 26: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 26/67

Kemenpera: Lakukan Segera Bedah Rumah bagiWarga Miskin

 Tribunnews.com - Kamis, 19 Januari 2012 03:39 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) danKementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) diharapkan dapatmelaksanakan program pembangunan perumahan melalui kegiatanbedah rumah bagi masyarakat miskin di daerah. Selain itu, Pemda juga

perlu meningkatkan pembangunan rumah murah bagi para pegawainegeri sipil (PNS) di daerah.

“Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahandi daerahnya melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin didaerahnya,” ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dalamrilis yang diterima Tribunnews, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Djan Faridz menambahkan, program bedah rumah di daerah dapatmembantu masyarakat miskin di daerah untuk memperbaiki rumahnya.Pun akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi tertatadengan baik. Selain itu juga sebagai langkah antisipasi munculnyakawasan kumuh di daerah.

Djan Faridz menambahkan, selain menggunakan dana APBD, Pemda jugadapat mengajak partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan danazakat yang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut. Dengandemikian, dana zakat yang ada dapat digunakan untuk kegiatan yanglebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis: Srihandriatmo Malau | Editor: Hasiolan Eko P Gultom

http://www.tribunnews.com/2012/01/19/kemenpera-lakukan-segera-

bedah-rumah-bagi-warga-miskin

Page 27: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 27/67

Menpera Optimis Bunga Kredit Perumahan AkanTurun

Kamis, 19 Januari 2012 | 14:12

Penurunan ini diharapkan dapat membantu masyarakatberpenghasilan rendah (MBR) memiliki tempat tinggal

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz optimistis suku bungafasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dapat diturunkan dari 8-9 persen menjadi sekitar 5-6 persen.

Penurunan ini diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilanrendah (MBR) memiliki tempat tinggal.

"Saat ini saya sedang bernegosisasi dengan beberapa bank, termasukBTN untuk menurunkan suku bunga FLPP. Saya optimistis suku bungaFLPP bisa diturunkan," ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima,hari ini.

Djan mengungkapkan, penurunan suku bunga tersebut diharapkan dapat

membantu MBR memiliki rumah dengan suku bunga rendah dan angsuranyang terjangkau. Bantuan FLPP juga bermanfaat bagi masyarakat umumdan pegawai negeri sipil (PNS).

Namun, imbuhnya, penurunan ini masih menunggu adanya perjanjiankesepakatan operasional (PKO) baru antara pemerintah dan perbankan.Perbankan dinilai keberatan dengan penurunan suku bunga tersebutlantaran akan mengganggu neraca keuangan bank penyalur.

"Saat ini bunga KPR komersial sudah turun menjadi 9 persen. Padahalkami memberikan bantuan likuiditas sebesar 60 persen. Karena itu kami

akan terus bernegosiasi dengan bank agar mau menurunkan suku bunga5-6 persen termasuk untuk asuransi," katanya.

Page 28: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 28/67

http://www.beritasatu.com/mobile/bisnis/26849-menpera-optimis-bunga-

kredit-perumahan-akan-turun.html

Rabu, 18 Jan 2012 18:54 WIB

Enggan Rendahkan Bunga KPR, BTN DipanggilDPR

MedanBisnis-Jakarta. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi XI siapmemanggil PT Bank Tabungan Negara Tbk karena enggan memberikanbunga kredit untuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).Pasalnya, permintaan pemerintah agar BTN memberikan bunga FLPP di 5-6% enggan ditanggapi."BTN akan dipanggil menghadap Komisi XI. Selama ini BTN-kanmemonopoli pasar perumahan rakyat kenapa kali ini permintaanpemerintah enggan dilaksanakan," kata Anggota Komisi XI Arif Budimantadi Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Dikatakan Arif, sudah seharusnya monopoli ini diakhiri. Hal inidikarenakan BTN tidak menguntungkan rakyat.

"Pemegang saham BTN kan pemerintah, kenapa BTN tidak inginmengikuti pemerintah. Ini harus ditanyakan," kata Arif.

Lebih jauh Arif meminta melalui Komisi XI kepada pemerintah langsungagar program FLPP dari BTN dicabut untuk diberikan kepada BRI. BRIditantang untuk bisa memberikan bunga murah FLPP kepada rakyat.

"BRI harus benar-benar menjadi bank-nya rakyat Indonesia. Dan dia harus

mempelopori penurunan suku bunga kredit. Termasuk suku bunga kreditditingkat kupedes, KUR maupun BRI dapat mendukung program

Page 29: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 29/67

pemerintah yang orientasi kerakyatan seperti FLPP," kata Arif.

"Bunga 5% tidak akan bikin bank bankrut itu peluang dimiliki rakyatdimana program perluasan akses rakyat untuk mendapatkan rumah yanglayak dan suku bunga rendah. BRI seharusnya bisa," tukasnya.

Sebelumnya, Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)memang masih tertunda, karena belum tercapainya kesepakatan sukubunga dalam perjanjian antara Kementerian Perumahan Rakyat denganbank penyalur, utamanya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Dampaknya, banyak akad kredit rumah murah yang tidak bisa terealisir.Agar akad tetap berjalan BTN menawarkan tingkat bunga baru, yang lebihtinggi yakni 9,75%. Suku bunga ini hanya berlaku bagi masyarakat yangterlanjur mengajukan KPR melalui program FLPP.

Hingga kini belum ada kesesuaian bunga kredit antara BTN denganKemenpera. Pemerintah ingin bunga lebih rendah di kisaran 5-6%.Sedangkan BTN tidak kurang dari 7-8%.

Akibatnya perjanjian belum juga ditandatangani. Terlebih telahterkirimnya surat dari Menpera Djan Faridz pelaksanaan FLPP tertundauntuk sementara.(dtf)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/77017/enggan_r

endahkan_bunga_kpr_btn_dipanggil_dpr/

Menpera Akan Tularkan Program Bedah Rumah

Ke Daerah Lain

18 Januari 2012 | 08:13 WIB

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengatakan pihaknya

akan menularkan program bedah rumah ke seluruh daerah di Indonesia,sehingga akan semakin banyak masyarakat miskin terbantu melalui

Page 30: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 30/67

program kreatif tersebut.

Hal itu dikemukakan Menpera saat meresmikan 303 rumah untuk wargamiskin yang dibangun menggunakan dana badan amil zakat senilaiRp10,7 miliar di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur,

Sumatera Selatan, Selasa, seperti dilansir Antara.

“Program ini akan menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesiadengan memanfaatkan dana BAZ. Program bedah rumah ini, memangtidak menggunakan dana APBD,” katanya.

Pembangunan rumah untuk warga miskin melalui program bedah rumahtersebut merupakan yang pertama dilaksanakan di Indonesia denganmemanfaatkan dana Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Ogan KomeringUlu (OKU) Timur.

Bedah rumah ini dipusatkan di Desa Trukis, Kelurahan Rahayu,Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur.

Selain meresmikan program bedah rumah, Menpera juga melakukanpeletakan batu pertama pembangunan rumah untuk PNS berpenghasilanrendah sebanyak 1.000 unit di Kotabaru Selatan, Kecamatan Martapura,di belakang kompleks perkantoran setempat.

Ketua BAZ Nasional Didin Hafidhuddin mengatakan program inimerupakan wujud pendayagunaan zakat dengan manajemen yang baik

dan dukungan masyarakat setempat.

Didin juga menyampaikan apresiasinya atas partisipasi masyarakatKabupaten OKU Timur terhadap program tersebut yang melebihi 100%."Sesuatu yang belum pernah terjadi di masyarakat, dan ini perlu dijadikanmodel di Indonesia," kata dia.

Bupati OKU Timur Herman Deru menjelaskan, pembangunan 303 rumahini berasal dari dana stimulan BAZ setempat sebesar Rp1,48 miliar dandana partisipasi masyarakat Rp9,28 miliar, dengan total keseluruhanRp10,7 miliar.

Menurut Herman Deru, potensi BAZ di Kabupaten OKU Timur dalam satutahun sebesar Rp2 miliar. Pada 2012 dana BAZ OKU Timur sudahterkumpul Rp900 juta.

Menpera juga berharap dengan program bedah rumah ini, OKU Timurakan menjadi kabupaten yang bebas kumuh dalam dua tahun ke depan.

sumber: www.investor.co.id

http://semarangproperti.com/home1/view.php?m=berita&t=berita-detil&id=278

Page 31: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 31/67

Page 32: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 32/67

Resmikan peletakan Batu Pertama Pembangunan 1000 Rumah

PNS di Oku Timur 

Kemenpera Minta Pemda Bedah RumahMasyarakat MiskinRabu, 18 Januari 2012 20:25 WIB

Bedah rumah di daerah

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berharap Pemerintah

daerah (Pemda) yang sudah menjalin kerjasama dengan mereka dapatsegera membangun perumahan bagi masyarakat miskin. Pembangunanperumahan dapat dilakukan melalui kegiatan bedah rumah.

Kemenpera juga berharap Pemda dapat meningkatkan pembangunanrumah murah bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di daerah sebagaiwujud implementasi jalinan kerjasama kedua pihak.

“Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahandi daerahnya melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin di

daerahnya,” ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridzkepada sejumlah wartawan saat melakukan kunjungan kerja keMartapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, SumateraSelatan, Selasa (17/1) kemarin.

Menurut Djan Faridz, program bedah rumah di daerah dapat membantumasyarakat miskin disana untuk memperbaiki rumahnya. Bedah rumah, juga akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi tertatadengan baik. Tak hanya itu, bedah rumah dapat mengantisipasimunculnya kawasan kumuh di daerah.

Page 33: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 33/67

Djan Faridz mengatakan, untuk mendukung terlaksananya program ini,selain dengan menggunakan APBD, Pemda dapat mengandalkanpartisipasi aktif masyarakat. Caranya, dengan dengan memanfaatkandana zakat yang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut.

Dengan begitu, dana zakat yang ada dapat digunakan untuk kegiatanyang lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu program perumahan yang berhasil dan dapat menjadi contohbagi daerah lain adalah bedah rumah yang dilaksanakan oleh PemerintahKabupaten OKU Timur. Pemda setempat melakukan bedah rumahsebanyak 303 unit rumah yang tersebar dalam 298 desa/ kelurahan.

Selain itu, Pemkab OKU Timur juga melaksanakan pembangunan rumahbagi PNS sehingga diharapkan kinerja pegawai di daerah dapat lebihmeningkat. “Kalau program bedah rumah di Kabupaten OKU Timur bisadilaksanakan, tentu program serupa (bedah rumah-red) bisa dilaksanakan juga di kabupaten lain” ungkapnya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Martapura, Djan Faridz turut meresmikanpeletakan Batu Pertama pembangunan 1000 unit rumah PNS diKabupaten OKU Timur. Perumahan tersebut berdiri di lokasi seluas 23 Ha,berdampingan dengan kantor pemerintah OKU Timur.

Pada tahap pertama akan dibangun sebanyak 300 Unit dengan nilai KPRpaling tinggi Rp 70 juta. “Kemenpera akan memberikan fasilitas Prasarana

dan Sarana Utilitas (PSU) sebesar Rp. 6,5 Juta per rumah di kompleksperumahan tersebut. Selain itu, kami juga akan mengusahakan untukkemudahan uang muka melalui fasilitas Uang Muka Bapertarum PNS,sedangkan untuk cicilan KPR dapat menggunakan Fasilitas LikuiditasPembiayaan Perumahan (FLPP),” tandasnya. @Ari

Editor: joko

http://www.lensaindonesia.com/2012/01/18/kemenpera-minta-pemda-

bedah-rumah-masyarakat-miskin.html

Page 34: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 34/67

Kemenpera gencarkan BEDAH RUMAH

Oleh Anugerah Perkasa, Siti Nuraisyah Dewi

 JAKARTA: Pemerintah daerah yang sudah melaksanakan perjanjian kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat diharapkan dapatmelaksanakan program pembangunan perumahan melalui kegiatanbedah rumah bagi masyarakat miskin di daerah.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan pemda juga perlumeningkatkan pembangunan rumah murah bagi para pegawai negeri sipil(PNS) di daerah.

“Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahan

di daerahnya melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin di

Page 35: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 35/67

daerahnya,” kata Djan seperti ditulis rilis yang diterima Bisnis, Rabu 18 Januari.

Djan menjelaskan program bedah rumah di daerah selain dapatmembantu masyarakat miskin di daerah untuk memperbaiki rumahnya

 juga akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi tertatadengan baik, juga sebagai langkah antisipasi munculnya kawasan kumuhdi daerah.

Dia menuturkan selain menggunakan dana APBD, pemda juga dapatmengajak partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan dana zakatyang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut. Dengandemikian, dana zakat yang ada dapat digunakan untuk kegiatan yanglebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Menurut Djan, Kemenpera akan memberikan fasilitas prasarana, sarana,dan utilitas (PSU) sebesar Rp6,5 juta per rumah di kompleks perumahantersebut. Selain itu, sambungnya, Kemenpera juga akan mengusahakankemudahan uang muka melalui fasilitas uang muka Bapertarum PNS,sedangkan untuk angsuran kredit pemilikan rumah (KPR) dapatmenggunakan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). (ea)

http://www.bisnis.com/articles/kemenpera-gencarkan-bedah-rumah

Page 36: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 36/67

Bangun Rumah Murah, Bengkulu Buka Lahan

3.000 Ha

Riani Dwi Lestari - Okezone

Rabu, 18 Januari 2012 13:30 wib

foto: Kemenpera.go.id 

 JAKARTA - Memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai rumah tinggalyang layak huni, Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)menjanjikan pembangunan rumah murah untuk masyarakat miskin.

Setelah menggandeng pemerintah daerah (pemda) Serang, Banten,beberapa waktu lalu, kini giliran kabupaten Kaur, Bengkulu yang akandibangun rumah murah bagi rakyat miskin di daerah tersebut.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur Provinsi Bengkulu menyediakan

lahan seluas 3.000 Hektar (Ha) di daerah Taman Pusaka untuk lokasiperumahan orang miskin. Demikian yang disitat dari situsKemenpera.go.id , Rabu (18/1/2012).

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kaur Najamudin berharap, denganadanya penyediaan lahan perumahan ini bisa membantu masyarakatuntuk memiliki rumah yang layak huni dan tertata dengan baik.

"Kabupaten Kaur sebagai daerah pemekaran di Bengkulu memerlukanbantuan dari Kemenpera untuk membantu penataan serta pembangunanrumah bagi masyarakat. Sebab, pendapatan masyarakatnya per kapita

relatif kecil serta kondisi geografisnya berada di pinggir pantai dan masihmemiliki kawasan hutan yang cukup luas," papar Najamudin.

Page 37: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 37/67

Dia menambahkan, Kabupaten Kaur termasuk salah satu dari 148Kabupaten tertinggal di Indonesia. "Maka dengan adanya bantuanprogram serta kebijakan pembangunan perumahan dari Kemenpera tentuakan sangat membantu kami dalam mengembangkan kawasan ini,"

tambah Najamudin.

Menanggapi permintaan tersebtu, Kepala Biro Perencananaan danAnggaran Kemenpera Oswar Mungkasa menyatakan pihaknyamenyambut baik adanya perhatian dari Pemkab Kaur terhadap programperumahan di daerah.

"Pasalnya tidak semua kabupaten atau kota memiliki kepedulian terhadapprogram perumahan di daerahnya sendiri. Adanya penyediaan lahan yangdisediakan oleh Pemda setempat tentunya sangat membantu sertamendorong program pembangunan perumahan dan kawasan permukimandi daerah," terang Oswar.

Kemenpera, dia mengimbuhkan, saat ini memiliki berbagai program yangdapat dimanfaatkan oleh Pemda. Beberapa program yang ada antara lainBantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Deputi BidangPerumahan Swadaya.

"Bantuan BSPS besarnya sekitar Rp6 juta per unit rumah. Tentunyabantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Di daerah yang inginmembangun rumahnya," tandasnya.

Bahkan, apabila daerah yang bersangkutan memiliki kepadatan pendudukyang cukup tinggi maka pembangunan Rusunawa juga sangatdimungkinkan. "Kemenpera juga memiliki program pengembangankawasan serta bantuan pembiayaan perumahan melalui FasilitasLikuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga masyarakat bisamemiliki rumah dengan angsuran murah dan terjangkau," katanya. (rhs) 

http://property.okezone.com/read/2012/01/18/471/559117/redirect

Page 38: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 38/67

Miliaran Dana Kemenpera Buat Bancakan

Rabu, 18 Januari 2012 | 11:12 WIB

SERANG – Dana hibah dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)

RI tahun 2008 buat bancakan beberapa oknum di Kabupaten Serang dan

Pandeglang. Akibatnya, miliaran dana hibah Kegiatan Pemilikan Rumah

Sejahtera Sehat (KPRSSh) mikro bersubsidi yang dikucurkan melalui tiga

koperasi tidak tepat sasaran.

Hal ini diketahui setelah Polres Serang menaikkan penyelidikan perkara

tersebut ke tahap penyidikan. Ketua Koperasi KPRI Irama Tengah Subhan

(43) ditetapkan sebagai tersangka. Koperasi di Kecamatan Pontang, Ka-

bupaten Serang, ini menerima kucuran dana hibah Rp 1,721 miliar.“Sudah penyidikan, ketua koperasi (Subhan-red) sebagai tersangka,” kata

Kasatreskrim Polres Serang AKP Doni Hadi Santoso, Selasa (17/1).

Sesuai pengajuan dan persetujuan Kemenpera RI, dana ini disalurkan

kepada 217 anggota Koperasi KPRI Irama Tengah yang dibagi dalam dua

kelompok. Kelompok pertama berjumlah 102 orang masing-masing

mendapatkan Rp 9 juta. Kelompok kedua dengan 115 orang masing-

masing mendapatkan Rp 7 juta.

Akan tetapi, Subhan tidak mengatakan bahwa dana tersebut hibah.

 Tersangka justru meminjamkan dana tersebut. Dengan ketentuan, setiapanggota koperasi wajib mengembalikannya dalam tempo satu sampai 4

tahun.

Subhan juga disangka memalsukan dokumen pengajuan bantuan. Yakni,

akad kredit simpan pinjam. “Koperasi yang mendapatkan dana hibah itu

seharusnya punya dana simpan pinjam. Tapi akad kredit simpan pinjam

yang diajukan fiktif karena tidak ada. Justru dana hibah itu akhirnya

ddigunakan untuk dana simpan pinjam,” jelas Kanit IV Iptu Asep Araiful

menambahkan.

Dari sebagian dana yang telah dikembalikan, dipinjamkan lagi olehSubhan kepada anggota Koperasi KPRI Irama Tengah lainnya. “Jumlah

Page 39: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 39/67

anggota koperasi seluruhnya ada 325 orang. Audit BPKP, negara dirugikan

RP 1,721 miliar,” jelas Asep.

Dana hibah yang sama juga diselewengkan Ketua Koperasi Harapan Jiji

Abdul Aziz yang sekarang diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

(Tipikor) Serang. Dana Rp 797 yang disalurkan kepada koperasi di Ke-camatan Mancak, Kabupaten Serang, ini menguap.

Modusnya hampir sama. Hal ini juga terjadi di Koguri Pandeglang yang

menerima dana hibah KPRSSh Rp 2,6 miliar. Ketua Koguri Asep Mamat

Narhemat, Sekretaris Koguri Eman Sulaeman, dan Bendahara Koguri

Dulhadi ditetapkan jadi terdakwa. Mereka tengah disidang. (don/zen/del)

http://www.radarbanten.com/newversion/utama/hukum-a-kriminal/6426-

miliaran-dana-kemenpera-buat-bancakan-.html

Menpera

Rabu, 18 Januari 2012 11:38 WIB | Dilihat 38 Kali

Page 40: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 40/67

MenperaMenteri Perumahan Rakyat Djan Faridz (kanan) mendengarkanpenjelasan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Herman Deru (kiri)terkait dengan program bedah rumah sebanyak 303 yangdiselenggarakan pemkab dengan dana stimulasi dari BAZ dan partisipasi

masyarakat tanpa APBD kabupaten setempat, di Kelurahan Trukis RahayuKecamatan Martapura, OKU Timur, Sumsel, Selasa (17/1). (FOTOANTARA/Nila Fu'adi)

http://www.antaranews.com/foto/26336/menpera

Page 41: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 41/67

FLPP Tertunda Karena Belum Tercapai

Kesepakatan

Rabu, 18 Januari 2012 14:38 WIB (Vibiznews-Property)

Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) memang

masih tertunda, karena belum tercapainya kesepakatan suku bunga

dalam perjanjian antara Kementerian Perumahan Rakyat dengan bank

penyalur, utamanya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Dampaknya, banyak akad kredit rumah murah yang tidak bisa terealisir.

Agar akad tetap berjalan BTN menawarkan tingkat bunga baru, yang lebih

tinggi yakni 9,75%. Suku bunga ini hanya berlaku bagi masyarakat yang

terlanjur mengajukan KPR melalui program FLPP.

"BTN pada seluruh cabang sudah memerintahkan menunda akad kredit

FLPP. Namun manajemen kasih kebijakan, diakadkan non subsidi dengan

bunga rendah 9,75%. Kalau bunga komersial masih di atas 10%," kata GM

Consumer Banking BTN Budi Hartono di kantor Waskita Karya, Jakarta,

Rabu (18/1/2012).

Ia menambahkan, hingga kini belum ada kesesuaian bunga kredit antara

BTN dengan Kemenpera. Pemerintah ingin bunga lebih rendah di kisaran

5-6%. Sedangkan BTN tidak kurang dari 7-8%.

Akibatnya perjanjian belum juga ditandatangani. Terlebih telah

terkirimnya surat dari Menpera Djan Faridz pelaksanaan FLPP tertunda

untuk sementara.

"Sampai saat ini belum ada kesepakatan hingga belum diputuskan. Lalu

penyikapan kami, menunggu. Kalau disalurkan, tidak ada hukum yang

 jelas," tegas Budi.

Sebelumnya Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengatakan, penghentian

program FLPP akan mengurangi pasokan rumah murah bagi masyarakat

di 2012. Awal tahun ini saja telah terjadi pembatalan beberapa akad

kredit rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.

"Dengan belum adanya kesepakatan, maka terjadi hambatan pasokan.

BTN sendiri sudah menurunkan target rumah FLPP, menjadi 100 ribu unit

(per tahun). Tadinya mau 130 ribu unit," kata Iqbal.

Bagi pelaku industri properti, bahkan memprediksi akan ada pembatalan

Page 42: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 42/67

maksimal 11.000 unit per bulan terkait akad kredit rumah subsidi melalui

FLP. Dampak terburuk menjadikan masyarakat berpenghasilan rendah

(MBR) tidak dapat memiliki rumah layak huni, dengan harga terjangkau.

Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagimasyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yang

mendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yang

rendah dengan cicilan flat atau tetap selama cicilan 10-15 tahun.

Hal ini karena pemerintah telah menempatkan dana murah di perbankan,

sehingga bank bisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kredit

komersial lainnya. FLPP diberikan kepada nasabah yang berpengasilan

tetap sekitar Rp 2,5 sampai 4,5 juta juta per bulan.

http://property.vibiznews.com/news/flpp-tertunda-karena-belum-tercapai-

kesepakatan/4848

Page 43: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 43/67

Infrastruktur Rabu, 18 Jan 2012 07:27 WIB

Transaksi Rumah Subsidi Batal, Bank “Menyerah”

MedanBisnis – Jakarta. Penghentian program Fasilitas LikuiditasPembiayaan Perumahan (FLPP) akan mengurangi pasokan rumah murahbagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di 2012. Awal tahun inisaja telah terjadi pembatalan beberapa akad kredit rumah sejahtera tapakdan rumah sejahtera susun.Kisruh ini karena belum ada juga titik temu soal Perjanjian Kerja SamaOperasional (PKO) yang baru antara bank penyalur dengan KementerianPerumahan Rakyat. Akhirnya para pengembang menghentikanpembangunan rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN),Iqbal Latanro di Jakarta, Selasa (17/1).

"Dengan belum adanya kesepakatan, maka terjadi hambatan pasokan.BTN sendiri sudah menurunkan target ru-mah FLPP, menjadi 100.000 unit(per tahun). Tadinya mau 130.000 unit," kata Iqbal.

Penurunan disebabkan penghentian kredit dari pengembang, ataupun

kepada masyarakat. Pengembang pun tidak mau mengambil risiko,dengan membangun rumah murah namun tidak terserap.

Dia mencontohkan selama beberapa minggu ini sudah terjadi pembatalanbeberapa akad kredit rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.Seluruh stakeholder menantikan agar bank penyalur dengan Kemenperamenemui titik temu perihal suku bunga FLPP. Hingga kini Kemenperaingin bunga di kisaran 5%-6% sementara bank penyalur sendiri sudahmenurunkan bunga FLPP, dari PKO sebelumnya 8,15%.

Bagi pelaku industri properti, bahkan memprediksi akan ada pembatalan

maksimal 11.000 unit per bulan terkait akad kredit rumah subsidi melaluiFLP. Dampak terburuk menjadikan masyarakat berpenghasilan rendah

Page 44: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 44/67

(MBR) tidak dapat memiliki rumah layak huni, dengan harga terjangkau."Akan ada persoalan pasokan. Terhenti, karena FLPP belum jalan kan,"ucapnya.

Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagi

masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yangmendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yangrendah dengan cicilan flat selama cicilan 10 hingga 15 tahun.

Hal ini karena pemerintah telah menempatkan dana murah diperbankan,sehingga bank bisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kreditkomersial lainnya. FLPP diberikan kepada nasabah yang berpengasilantetap sekitar Rp 2,5 sampai 4,5 juta juta per bulan

Bank "Menyerah"Pihak perbankan penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan(FLPP) mengaku sulit menerima usulan Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) soal suku bunga KPR subsidi untuk tahun 2012 yang dipatoksekitar 5%. Mereka beralasan belum ada skema sumber pendanaan jangka panjang yang diperoleh bank, untuk mememuhi pembiayaanperumahan.

Bank Tabungan Negara (BTN), selama ini yang memegang 99% porofolioFLPP mengaku sudah menyampaikan dokumen Perjanjian Kerja SamaOperasional (PKO) tahun 2012. Di dalamnya, BTN mengaku sudahmenurunkan tingkat bungan FLPP dari proposal sebelumnya 8,15% untuk

fix rate 15 tahun. "Kita sudah kasih proposalnya. Kita dari yang ada(tingkat bunga) kalaupun ada penurunan sangat kecil. Ini terkait jugadengan BI rate yang juga sudah turun," kata Iqbal Latanro.

Seperti diketahui Kemenpera dibawah pimpinan baru Djan Faridz,mempunyai mimpi besar yakni suku bunga FLPP turun menjadi 5% karenaluruhnya BI rate. Menurut Iqbal, jika ini berlaku, perbankan dipastikanmerugi. Pasalnya, dengan sumber pendanaan jangka panjang obligasibertenor 10 tahun, bunga yang ditawarkan kepada investor 8,75%.Sedangkan dana ini disalurkan kembali melalui FLPP dengan bungan yanglebih rendah. Bagaimana bisa?

"Pak Menpera mintanya 5%, saya yakin dia ingin mengamati pasar. Kalaumemang tidak tercapai, maka kredit akan dihentikan seketika.Pengembang akan kurang," tambahnya. Deputi Pembiayaan Kemenpera,Sri Hartoyo, yakin bawah FLPP akan kembali bergulir akhir Januari 2012.Akan ada kesepakatan antara perbankan dengan Kemenpera dalam PKO."Tidak stop kok, FLPP tidak mati suri, cuma hanya tertunda karena antarakami (Kemenpera) dengan bank penyalur FLPP belum ketemu sukubunganya," ucap Sri Hartoyo kemarin.

Usulan bunga FLPP 5%-6% didasarkan atas BI rate yang terus diturunkanbank sentral, sehingga KPR murah pun yield-nya harus lebih rendah dari

Page 45: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 45/67

kesepakatan sebelumnya, 8,15%.

Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagimasyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yangmendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yang

rendah dengan cicilan flat selama cicilan 10-15 tahun. Hal ini karenapemerintah telah menempatkan dana murah diperbankan, sehingga bankbisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kredit komersial lainnya.(dtf)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/18/76853/transaksi_ 

rumah_subsidi_batal_bank_menyerah/

Rabu, 18 Januari 2012 | 08:20 oleh Nina Dwiantika, Adisti Dini Indreswari

LIKUIDITAS PEMBIAYAAN RUMAHAkhir Januari, FLPP bergulir kembali

Page 46: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 46/67

 JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menghentikansementara program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Halini setelah pemerintah dan bank gagal menyepakati besaran bunga kreditFLPP. Kedua pihak kini tengah berunding.

Pemerintah meminta bank mematok bunga FLPP di kisaran 4,7% hingga6% per tahun, lebih rendah dari bunga FLPP selama ini sebesar 8% pertahun. Pertimbangannya, pemerintah ikut menyediakan likuiditas,sehingga biaya dana bank di program ini lebih murah.

Kemenpera juga siap menaikkan porsi pendanaan hingga lebih dari 50% jika bank bersedia menggunting bunga kredit. Selain itu, tren bunga kreditsaat ini juga terus menurun, imbas penurunan bunga acuan (BI rate).

Sementara perbankan menilai, bunga 6% tidak menguntungkan.Pendapatan tidak bisa menutup biaya operasional maupun biaya dana.Belum lagi premi risiko. Biaya dana sulit ditekan karena sumberpendanaan untuk kredit jangka panjang seperti KPR masih terbatas.

Sri Hartoyo, Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera, berharap, titik temutercapai sebelum akhir Januari 2012. Jadi, program rumah masyarakatberpenghasilan rendah ini bergulir kembali Februari mendatang. "Didiskusi, perbankan dapat mengajukan berapa persentase bunga kreditbeserta hitungan risiko, biaya operasional dan margin," katanya, Senin

(16/1). Setelah tercapai kesepakatan, Kemenpera dan bank penyalur FLPPmenandatangani kontrak baru.

Indrastomo Nugroho, Head of Product and Business Credit Consumer BankBNI, mengatakan, pihaknya telah mengkaji bunga FLPP dibawah 8%.Dengan bunga yang semakin rendah, keuntungan semakin tertekan.

Mempengaruhi KPR

Erzon, Direktur Utama Bank BPD Riau Kepri, membenarkan penghentian

FLPP lantaran belum ada kesepakatan bunga. Dia menilai, dengan bunga

Page 47: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 47/67

maksimal 6% perbankan sulit mendapat untung. Dari bunga 6% bankmengeluarkan biaya operasional 3% dan biaya dana 3%.

Perbankan akan mendiskusikan kembali tingkat bunga FLPP denganKemenpera pekan depan. "Kami juga berharap menyepakati tingkat

bunga yang ideal," tutur Erzon.

Penutupan sementara ini mempengaruhi penyaluran kredit pemilikanrumah (KPR). Bank Riau Kepri telah menunda pengucuran kredit kepadadebitur baru. Sejauh ini, bank daerah ini telah menyepakati pembiayaansenilai Rp 18 miliar untuk 231 unit rumah.

Eddy Ganefo, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman SeluruhIndonesia (Apersi) menyatakan, penurunan bunga FLPP menguntungkansemua pihak. "Daya beli masyarakat semakin bagus," jelasnya. Diamenghitung, tahun ini permintaan rumah via FLPP bisa bertambah 5%–10%.

Berdasarkan catatan KONTAN, hingga Desember 2011 realisasipembiayaan FLPP Rp 3,68 triliun untuk 109.614 unit rumah. Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi bank penyalur terbesar sejak program inidi Desember 2010.

http://keuangan.kontan.co.id/news/akhir-januari-flpp-bergulir-kembali-1

Page 48: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 48/67

Pengembang Mulai Waswas....Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 13:28 WIB

shutterstock

Walau tipe rumah di bawah tipe 36 nyaris tidak ditemukan di Jakarta,namun tipe ini masih banyak dibangun di daerah pinggir Ibukota, seperti Tangerang.

 JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengembang properti sedang waswas.Pasalnya, masa transisi Undang-undang No 1 Tahun 2011 tentangPerumahan dan Kawasan Permukiman akan segera berakhir akhir Januariini.

Proyek bisa turun 30%-50% kalau undang-undang ini berlaku.-- Eddy Ganefo

Pasal 22 beleid itu menyatakan, pemerintah hanya memberikan subsididalam bentuk Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepadapengembang yang membangun hunian dengan luas bangunan minimal 36meter persegi (m²) atau tipe 36. Pemerintah memberikan masa transisiuntuk aturan ini selama setahun, mulai sejak Januari 2011 hingga Januari

2012. Dengan kata lain, mulai akhir bulan ini, pengembang hunian dibawah tipe 36 tak bakal bisa menikmati FLPP.

Page 49: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 49/67

Itulah sebabnya, Asosiasi Pengembang Perumahan dan PermukimanSeluruh Indonesia (Apersi) khawatir, jika mereka harus membangunhunian minimal tipe 36, penjualan properti akan menurun.

"Proyek bisa turun 30%-50% kalau undang-undang ini berlaku," ujar Eddy

Ganefo, Ketua Umum Apersi, Rabu (18/1/2012) kemarin.

Lebih lanjut, Apersi juga pesimistis tak bakal bisa mencapai targetpembangunan rumah tahun ini yang sebanyak 8.000 unit. Target inimeningkat 33,3% dari pembangunan rumah tahun lalu yang sebanyak6.000 unit.

Apersi menghitung, sebanyak 50% rumah subsidi di Indonesia memilikiluas di bawah tipe 36. Khusus di Bandung, porsi rumah di bawah tipe 36mencapai 90%. Walau tipe rumah di bawah tipe 36 nyaris tidak ditemukandi Jakarta, namun tipe ini masih banyak dibangun di daerah pinggirIbukota, seperti Tangerang.

Maklum saja, masih banyak hunian di bawah tipe 36. Pasalnya, Apersimenaksir jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 29 juta jiwa.Belum lagi jumlah penduduk hampir miskin diperkirakan mencapai 27 juta jiwa.

"Mereka ini tidak mampu membeli rumah tipe 36 ke atas, apalagi kalauharga tanah di kota mahal," ujar Eddy.

Memang, harga rumah tipe 36 di pinggir Jakarta melebihi Rp 100 juta.Sedangkan harga rumah tipe 22 di lokasi yang sama hanya Rp 80 juta.Nada pesimistis juga datang dari Fuad Zakaria, Direktur Utama PT CitraAsri.

"Proyek bisa turun sampai 80%," ujarnya.

Pasalnya, lanjut Fuad, 80% proyek rumah yang dikerjakan Citra Asriadalah rumah subsidi bertipe 22 atau 29. Citra Asri membangun huniantipe ini di Griya Suradita, Tangerang. Citra Asri menjual rumah tipe 22seharga Rp 70 juta dan tipe 29 seharga Rp 85 juta. Rumah tipe 36

dipasarkan seharga Rp 140 juta. (Adisti Dini Indreswari)

http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/13280732/Pengembang.Mulai.Waswas.

Page 50: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 50/67

Kamis, 19/01/2012 16:59 WIB

Pesatnya Properti Mewah Dongkrak HargaRumah Segmen BawahZainal Effendi - detikFinance

Surabaya - Banyaknya pembangunan perumahan menengah atas akanberimbas pada kenaikan harga perumahan di segmen menengah dan

bawah. Selain itu juga diprediksi akan mendongkrak harga tanah yang

ada disekitar pembangunan perumahan tersebut.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan

kondisi ini harus segera diantisipasi dan diproteksi oleh pemerintah.

"Pemerintah harus melakukan land bank (stok tanah untuk menengah

bawah). Jika tidak, dipastikan penyediaan rumah murah bagi Masyarakat

Berpenghasilan Rendah (MBR) akan tetap menjadi mimpi," katanya dalam

Page 51: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 51/67

Seminar ekonomi, Perbankan dan Properti 2012 di Hotel Bumi Surabaya,

Kamis (19/1/2012).

Menurut Ali, hingga Desember 2011 pertumbuhan kredit properti

mencapai Rp 269 triliun atau meningkat 12,2% dibandingkan tahun 2010lalu. "Tapi kita prediksi pertumbuhannya akan bergerak landai," tuturnya.

Siklus properti 2012 diprediksi akan menjadi tahun yang suram bagi

perumahan rakyat menegah bawah. Pasalnya siklus properti masih

didominasi tingginya perumahan menengah dan atas.

"Segmen menengah khususnya apartemen dan perumahan yang akan

tinggi. Sedangkan segmen atas akan memasuki pasar jenuh dan baras

psikologis karena over value," pungkasnya.

Pemerintah memang mengembangkan aturan soal lingkungan hunian

berimbang untuk mengakomodir masalah keadilan pembangun rumah

berdasarkan kalas sosial.

Aturan ini pernah dibuatkan regulasinya pada tahun 1990-an yaitu

dengan komposisi 1:3:6 (1 hunian kelas atas, 2 hunian menengah dan 3

hunian kelas bawah) dalam bentuk Surat Keputusan Bersama Menteri

Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, dan Menteri Perumahan Rakyat.

Sedangkan yang sekarang 1:2:3 ini amanat dari Undang-undang No. 1

tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman. Ketentuan

teknis akan dikeluarkan pada bulan Februari 2012 oleh kementerian

perumahan rakyat.

(ze/hen)

http://finance.detik.com/read/2012/01/19/165900/1820280/1016/pesatnya

-properti-mewah-dongkrak-harga-rumah-segmen-bawah?f9911023

Page 52: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 52/67

Menunggu Janji MenperaNatalia Ririh | Latief | Kamis, 19 Januari 2012 | 15:30 WIB

Page 53: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 53/67

shutterstockIlustrasi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembang masih menunggu janji MenteriPerumahan Rakyat Djan Faridz merealisasikan negosiasi denganperbankan, terkait penghentian Kredit Perumahan Rakyat (KPR) denganFasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Menurut Ketua AsosiasiPengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi),

Eddy Ganefo, pihaknya diminta menunggu satu sampai dua minggusampai FLPP berjalan kembali.

Kami sudah menghadap pak Menteri, beliau tetap ngotot dan meminta 1-2 minggu untuk menunggu.-- Eddy Ganefo

"Kami sudah menghadap pak Menteri, beliau tetap ngotot dan meminta 1-2 minggu untuk menunggu. Semoga saja benar apa yang dikatakansehingga kerjasama PKO (Perjanjian Kerjasama Operasional) denganperbankan segera diwujudkan kembali," kata Eddy usai ditemui dalamdiskusi tinjauan kebijakan perumahan 2012 "Menggugat Pembatasan LuasLantai Rumah", di Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Menghadapi penghentian program KPR dengan FLPP yang mendadak ini,Eddy mengatakan, Apersi menderita kerugian mencapai 8.000 unitrumah.

Page 54: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 54/67

"Dari laporan yang masuk, di Jawa Barat itu mencapai 2.000 unit rumahproyek mandeg berjalan karena FLPP untuk bulan ini. Kami juga rugikredit bank konstruksi 1 persen tiap bulan dari keseluruhan proyek.Karena meski tidak bisa berjualan, bunga tetap berjalan terus,"ungkapnya.

Konsumen kabur

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Kredit PT Bank TabunganNegara (BTN) Budi Hartono menyampaikan, pihaknya memberikankebijakan bagi masyarakat yang terlanjur mengajukan KPR dengan FLPP(Menpera: Saya Optimistis Suku Bunga bisa Diturunkan!).Kebijakan tersebut berisi pendaftaran lewat non subsidi dengan bunga9,75 persen relatif lebih rendah dari bunga komersil di atas 10 persen.

Melihat tawaran ini, pihaknya telah mencoba pelaksanaannya di Bandung.Namun, ketika konsumen mengetahui hal ini malahan kabur.

"Konsumen yang mau tanda tangan begitu tahu langsung kabur. Bunga9,75 persen itu hanya untuk satu tahun saja, tahun depan sudah naiklagi," ujarnya.

http://properti.kompas.com/read/2012/01/19/15300656/Menunggu.Janji.Menpera

Page 55: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 55/67

Menpera Targetkan 1 Juta Rumah Swadaya

Untuk meningkatkan mutu rumah masyarakat berpenghasilan rendah(MBR), Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz menargetkanpembangunan satu juta rumah swadaya hingga tahun 2014.

Adapun jumlah bantuan untuk peningkatan kualitas rumah MBR yangdibangun adalah Rp 6 juta tiap satu unit. Guna mempercepat program itu,Kemenpera mau melibatkan elemen masyarakat dari tiap provinsi dan

kabupaten untuk tenaga pendampingan.

Menpera Djan Faridz mengharapkan, program perumahan swadaya dapatdisosialisasikan ke seluruh pimpinan pemerintah daerah baik propinsimaupun kabupaten/kota.

Djan meminta para pimpinan pemerintah daerah dapat lebihmensinkronkan program perumahan swadaya dengan rencanapembangunan di daerah. Program ini sebenarnya sangat diminatipemerintah daerah, tapi terkadang informasinya masih sangat terbatas.

“Saya berharap, ada tenaga pendamping,” kata Menpera saat membukaRapat Kerja Bidang Perumahan Swadaya Tahun Anggaran 2012 di Jakarta, Jumat (13/1).

Menpera mengharapkan, program perumahan swadaya sebaiknya dapatterintegrasi dengan program pembangunan sektor lain yang mendukungpeningkatan kesejahteraan rakyat.

“Program perumahan swadaya dapat terkonsentrasi dan tidak terpecah-pecah sehingga manfaatnya lebih dirasakan oleh MBR,” ujarnya.

Deputi Kemenpera Bidang Perumahan Swadaya Jamil Anshari menambah-

Page 56: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 56/67

kan, Kemenpera tahun ini juga menargetkan pembangunan 600 rumahswadaya bagi masyarakat miskin di Serang, Banten.

Untuk itu, Kemenpera berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Serang bisaikut serta membantu menginventarisasi data dan lokasi pelaksanaan

program tersebut di lapangan.

 Jamil menyatakan, bantuan perumahan bagi wong cilik itu nantinya akandisalurkan melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya(BSPS).

Masyarakat miskin menjadi target penyaluran bantuan karena merekasangat membutuhkannya. Maklum, MBR tidak memiliki penghasilan tetapsehingga tidak punya sisa uang merehabilitasi rumahnya.

“Kebutuhan program perumahan swadaya saat ini memang sangat besar.Apalagi, masyarakat di daerah juga lebih banyak membangun rumahnyasecara swadaya dibandingkan pembangunan perumahan secara formalyang banyak dilaksanakan pengembang,” ungkapnya.

Berdasarkan data Kemenpera, setidaknya ada permintaan BSPS untuksekitar 1.600 unit rumah. Sekalipun begitu, BSPS pada gelombangpertama akan dibangun 600 unit dulu. Sedangkan sisanya akan dilaksa-nakan pada gelombang selanjutnya dan menunggu tambahan anggarandari APBN-P.-RMOL

http://www.satuuntukindonesia.com/2012/01/menpera-targetkan-1-juta-

rumah-swadaya.html

Page 57: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 57/67

Program Bedah Rumah, Jadi Andalan Menpera

Program Bedah Rumah, Jadi Andalan Menpera.(ist)

Kamis, 19 Januari 2012 | 02:40 JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) yang sudah melaksanakanperjanjian kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)

diharapkan melaksanakan program pembangunan perumahan melaluikegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin di daerah. Selain itu, Pemda juga perlu meningkatkan pembangunan rumah murah bagi para pegawainegeri sipil (PNS) di daerah.

“Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera, hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahan,melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin di daerahnya,” ujarMenteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridz, dalam siaran persnyaKemenpera yang diterima komhukum.com, Rabu, (18/1/2012), saat

kunjungan kerja ke Martapura, Kabupaten ogan Komering Ulu (OKU) Timur,Sumatera Selatan.

Page 58: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 58/67

Menurutnya, program bedah rumah di daerah, selain dapat membantumasyarakat miskin untuk memperbaiki rumahnya, juga akan membuatlingkungan perumahan menjadi tertata dengan baik. Selain itu, jugasebagai langkah antisipasi munculnya kawasan kumuh di daerah.

Dijelaskannya, selain menggunakan dana APBD, Pemda juga dapatmengajak partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan dana zakatyang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut. Dengan demikian,dana zakat yang ada, dapat digunakan untuk kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Menurutnya, salah satu program perumahan yang berhasil dan dapatmenjadi contoh bagi daerah lain adalah bedah rumah yang dilaksanakanoleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur. Pemda setempat melakukan bedahrumah sebanyak 303 unit rumah yang tersebar dalam 298 desa/ kelurahan.

Selain itu, Pemkab OKU Timur juga melaksanakan pembangunan rumahbagi PNS, sehingga diharapkan kinerja pegawai di daerah dapat lebihmeningkat. “Kalau program bedah rumah di Kabupaten OKU Timur bisadilaksanakan, tentu program serupa (bedah rumah-red) bisa dilaksanakan juga di kabupaten lain,” ungkapnya.

Pada Kunker tersebut, Menpera meresmikan Peletakan Batu Pertamapembangunan 1000 unit rumah PNS di Kabupaten OKU Timur. Perumahan

tersebut terletak di lokasi seluas 23 Ha, berdampingan dengandibangunnya kantor pemerintah OKU Timur. Pada tahap pertama akandibangun sebanyak 300 Unit dengan nilai KPR paling tinggi Rp. 70 Juta.

“Kemenpera akan memberikan fasilitas Prasarana dan Sarana Utilitas (PSU)sebesar Rp. 6,5 Juta per rumah di kompleks perumahan tersebut. Selain itu,kami juga akan mengusahakan untuk kemudahan uang muka melaluifasilitas Uang Muka Bapertarum PNS, sedangkan untuk cicilan KPR dapatmenggunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP),”tandasnya.(Roy)

http://www.satunews.com/read/16491/2012/01/19/program-bedah-

rumah---jadi-andalan-menpera-html

Page 59: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 59/67

Pemerintah Minta Bank Turunkan Suku BUnga FLPP

19 Januari 2012

 Jakarta, Zamrudtv - Menteri Perumahan Rakyat

(Menpera) Djan Faridz Kamis (19/1) menyatakan

bahwa pemerintah meminta perbankan untuk

menurunkan suku bunga Fasilitas LikuiditasPembiayaan Perumahan (FLPP). Menpera

menyatakan akan terus melakukan negosisasi

dengan kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga KPR dengan

FLPP tersebut.

Saat ini, imbuh Djan Faridz, bunga KPR komersil yang ditawarkan oleh

bank sudah turun menjadi sebesar 9 persen. Padahal, Kemenpera

memberikan bantuan likuiditas sebesar 60 persen. Menpera berharap,

suku bunga tersebut bisa lebih diturunkan mengingat dana yang diberikanpemerintah cukup besar. Harapannya, pihak bank bersedia memberikan

Page 60: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 60/67

bunga sekitar 7 persen atau bahkan 5 – 6 persen saja. Suku bunga

yang ditawarkan tersebut sudah termasuk asuransi jiwa dan asuransi jika

terjadi kebakaran.

Sebelumnya, pihak Bank Tabungan Negara (BTN) menyatakan akan tetapmelaksanakan akad kredit dengan subsidi, meski Kementerian Perumahan

Rakyat (Kemenpera) menunda sementara akad kredit pemilikan rumah

(KPR) berskema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Adapun subsidi bunga yang diberikan BTN adalah 9,75 persen, sementara

bunga komersial saat ini berada di atas 10 persen. Budi menuturkan,

dasar penyaluran FLPP adalah perjanjian kerja sama operasional (PKO).

Penyaluran FLPP pada 2011 lalu yang berakhir pada 31 Desember

2011.***(tim/zamrudtv.com)

http://www.zamrudtv.com/filezam/nasional/medianasional.php?

module=detailnasional&id=3384

Harga Rumah Sederhana Naik, Plafon BebasPajak Idealnya menjadi Rp 90 JutaKamis, 19 Januari 2012 16:27 WIB

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Developer anggap mekanismepembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yangditetapkan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) sebagai kendala dalamrangka mempercepat penjualan unit rumah, terutama rumah bersubsidi.

Wakil Koordinator Regional II (Jawa-Kalimantan) DPP REI Rudiansyah

mengatakan, kendala utama yakni kebijakan pembebasan PajakPertambahan Nilai (PPN) untuk rumah sederhana dengan harga di bawah

Page 61: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 61/67

Rp 70 juta dan maksimal seluas 36 meter persegi.

"Seharusnya kebijakan tersebut baru bisa diterapkan untuk harga rumahsenilai Rp 90 jutaan. Sebab, harga rumah sederhana untuk tipe minimal36 sudah tidak mungkin Rp 70 juta," katanya, disela Seminar Ekonomi

Perbankan dan Properti 2012 oleh BTN di Hotel Bumi Surabaya, Kamis(19/1/2012).

Misalnya untuk satu unit rumah sederhana tipe 36 seharga Rp 100 juta,apabila yang dibebaskan PPN dan PPh final hanya yang Rp 70 juta makamasyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap harus membayar PPN danPPh final sebesar 15 persen dari Rp 30 juta yakni senilai Rp 4,5 juta.

"Kalau peruntukan rumah sederhana memang adalah MBR seharusnyaregulasi bebas PPN dan PPh final itu dinaikkan, bukan Rp 70 juta tapimenjadi Rp 90 juta. Jadi MBR tinggal membayar PPN dan PPh final 15persen dari Rp 10 jutanya yakni Rp 1,5 juta," jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, kebijakan Menteri Keuangan itu juga belum sinkrondengan program Menpera dalam memberi Kredit Pemilikan Rumah (KPR)yang memanfaatkan dana FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendahserta bank pemfasilitas FLPP.

"Bunga KPR FLPP juga masih tinggi, BTN saja 8,25-8,50 persen.Pemerintah memang sudah mengusulkan 5 persen, tapi bank masih tarikulur. Tak heran jika program FLPP ini dihentikan sementara," kritiknya.

Rudiansyah menilai, perlu ada masa transisi dan penyesuaian yang agaklama terhadap program ini. "Banyak regulasi yang seharusnya sejalanatau disinkronkan dulu," pungkasnya.

http://surabaya.tribunnews.com/2012/01/19/harga-rumah-sederhana-naik-plafon-bebas-pajak-idealnya-menjadi-rp-90-juta

Kamis, 19/01/2012 13:47 WIB

Djan Faridz: Kami Terus DiserangWahyu Daniel - detikFinance

Browser anda tidak mendukung iFrame

Page 62: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 62/67

 Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz merasa terusdiserang secara negatif oleh beberapa pihak terkait keinginannya untukmenurunkan bunga kredit rumah subsidi atau Fasilitas LikuiditasPembiayaan Perumahan (FLPP).

"Kami terus diserang oleh pernyataan dari para narasumber yang dikutipoleh media massa. Padahal niat kami untuk menurunkan suku bunga FLPPitu hanya untuk membantu meringankan beban masyarakat yang belummemiliki rumah," tegas Djan seperti dikutip dari situs KementerianPerumahan, Kamis (19/1/2012).

Djan mengatakan, dirinya saat ini terus bernegosiasi dengan beberapabank termasuk PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) untuk menurunkanbunga FLPP. Menpera yakin bunga FLPP bakal turun.

Adanya penurunan bunga tersebut diharapkan dapat benar-benarmembantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapatmemiliki rumah dengan suku bunga rendah dan angsuran yangterjangkau. Bantuan FLPP juga sangat bermanfaat bagi masyarakat yangingin membeli rumah melalui KPR. Selain itu, para pegawai negeri sipil(PNS) juga bisa menggunakan fasilitas bantuan pembiayaan dariKemenpera tersebut.

Saat ini, imbuh Djan, bunga KPR komersil yang ditawarkan oleh banksudah turun menjadi 9%. Padahal Kemenpera memberikan bantuan

likuiditas 60%.

Djan berpendapat, bunga tersebut harusnya bisa lebih turun lagi karenadana yang diberikan pemerintah untuk FLPP cukup besar. Pemerintahmeminta bank untuk memberikan bunga 7% atau bahkan sampai 5-6%.Bunga itu sudah termasuk asuransi jiwa dan kebakaran.

Sampai saat ini pemerintah dan perbankan masih belum menemui titiktemu soal komposisi dana penyertaan atau likuiditas yang sangatmenentukan penurunan suku bunga kredit perumahan bagi masyarakatberpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan tetap Rp 2,5-4,5 jutaper bulan

Page 63: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 63/67

Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagi masyarakat berpenghasilan

rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yang mendapat fasilitas FLPP akanmendapat suku bunga kredit KPR yang rendah dengan cicilan flat selamacicilan 10-15 tahun.

Hal ini karena pemerintah telah menempatkan dana murah diperbankan,sehingga bank bisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kreditkomersial lainnya. Program ini dimulai 1 Oktober 2010 untuk masyarakatberpenghasilan rendah.

Selama 2011 penyerapan FLPP kurang sukses karena masih banyakkendala di lapangan mulai dari masalah administrasi sampai masihrendahnya minat pengembang membangun rumah yang dibiayai FLPP.

http://finance.detik.com/read/2012/01/19/134558/1819844/1016/djan-faridz-kami-terus-diserang

Page 64: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 64/67

Kemenpera: Lakukan Segera Bedah Rumah bagi

Warga Miskin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah daerah (Pemda) dan

Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) diharapkan dapat

melaksanakan program pembangunan perumahan melalui kegiatan

bedah rumah bagi masyarakat miskin di daerah. Selain itu, Pemda juga

perlu meningkatkan pembangunan rumah murah bagi para pegawai

negeri sipil (PNS) di daerah.

“Pemerintah daerah yang sudah melakukan perjanjian kerjasama denganKemenpera hendaknya dapat segera melaksanakan program perumahandi daerahnya melalui kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin didaerahnya,” ujar Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz dalamrilis yang diterima Tribunnews, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Djan Faridz menambahkan, program bedah rumah di daerah dapatmembantu masyarakat miskin di daerah untuk memperbaiki rumahnya.

Pun akan membuat lingkungan perumahan di daerah menjadi tertatadengan baik. Selain itu juga sebagai langkah antisipasi munculnyakawasan kumuh di daerah.

Djan Faridz menambahkan, selain menggunakan dana APBD, Pemda jugadapat mengajak partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan danazakat yang terkumpul untuk melaksanakan program tersebut. Dengandemikian, dana zakat yang ada dapat digunakan untuk kegiatan yanglebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis: Srihandriatmo Malau | Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat

m.tribunnews.com

http://www.tribunnews.com/2012/01/19/kemenpera-lakukan-segera-bedah-rumah-bagi-warga-miskin

Page 65: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 65/67

FLPP Mandek 

57 Juta Orang Belum Punya Rumah BTN KasihBunga KPR 9,75%

MedanBisnis – Jakarta. Program Fasilitas Likuiditas PembiayaanPerumahan (FLPP) memang masih tertunda, karena belum tercapainyakesepakatan suku bunga dalam perjanjian antara KementerianPerumahan Rakyat dengan bank penyalur, utamanya PT Bank TabunganNegara Tbk (BTN). Sementara BTN memasang suku bunga Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) 9,75%. Sejauh ini 57 juta orang Indonesia belumpunya rumah dan berharap bisa memperoleh akses pemilikan rumahmurah.Dampak tertundanya FLPP, banyak akad kredit rumah murah yang tidakbisa terealisir. Agar akad tetap berjalan BTN menawarkan tingkat bungabaru, yang lebih tinggi yakni 9,75%. Suku bunga ini hanya berlaku bagimasyarakat yang telanjur mengajukan KPR melalui program FLPP.

"BTN pada seluruh cabang sudah memerintahkan menunda akad kreditFLPP. Namun manajemen kasih kebijakan, diakadkan non subsidi denganbunga rendah 9,75%. Kalau bunga komersial masih di atas 10%," kata GM

Consumer Banking BTN, Budi Hartono di kantor Waskita Karya, Jakarta,Rabu (18/1).

Dia menambahkan, hingga kini belum ada kesesuaian bunga kredit antaraBTN dengan Kemenpera. Pemerintah ingin bunga lebih rendah di kisaran5-6%. Sedangkan BTN tidak kurang dari 7-8%. Akibatnya perjanjian belum juga ditandatangani. Terlebih telah terkirimnya surat dari Menpera DjanFaridz pelaksanaan FLPP tertunda untuk sementara. "Sampai saat inibelum ada kesepakatan hingga belum diputuskan. Lalu penyikapan kami,menunggu. Kalau disalurkan, tidak ada hukum yang jelas," tegas Budi.

Sebelumnya Direktur Utama BTN Iqbal Latanro mengatakan, penghentianprogram FLPP akan mengurangi pasokan rumah murah bagi masyarakat

Page 66: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 66/67

di 2012. Awal tahun ini saja telah terjadi pembatalan beberapa akadkredit rumah sejahtera tapak dan rumah sejahtera susun.

"Dengan belum adanya kesepakatan, maka terjadi hambatan pasokan.BTN sendiri sudah menurunkan target rumah FLPP, menjadi 100 ribu unit

(per tahun). Tadinya mau 130 ribu unit," kata Iqbal.

Bagi pelaku industri properti, bahkan memprediksi akan ada pembatalanmaksimal 11.000 unit per bulan terkait akad kredit rumah subsidi melaluiFLP. Dampak terburuk menjadikan masyarakat berpenghasilan rendah(MBR) tidak dapat memiliki rumah layak huni, dengan harga terjangkau.

Fasilitas FLPP merupakan pola subsidi perumahan yang baru bagimasyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada pola ini, nasabah yangmendapat fasilitas FLPP akan mendapat suku bunga kredit KPR yangrendah dengan cicilan flat atau tetap selama cicilan 10-15 tahun.

Hal ini karena pemerintah telah menempatkan dana murah di perbankan,sehingga bank bisa memberikan bunga yang lebih rendah dari kreditkomersial lainnya. FLPP diberikan kepada nasabah yang berpengasilantetap sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 4,5 juta juta per bulan.Belum Punya Rumah

Saat ini, Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman SeluruhIndonesa (APERSI) mencatat masih ada 57 juta orang Indonesia yangbelum bisa memiliki rumah. Angka ini merupakan akumulasi penduduk

miskin dan hampir miskin.

Ketua DPP APERSI, Eddy Ganefo menuturkan dengan melihat fakta itumaka aturan membangun rumah menimal tipe 36 m2 oleh pengembangsangat tidak tepat. Aturan yang diatur dalam UU No 1 Tahun 2011tentang Perumahan dan Pemukiman itu juga dianggap merugikanpengembang skala kecil.

"Jadi total 57 juta. Setara 14 juta rumah. Ini masih MBR dan tidak mampubeli tipe 36. Belum lagi masyarakat miskin kota yang punya tanah warisan30 m2. Apa mungkin bangun, bisa tapi ke atas. Dan mereka nggak

mampu," katanya dalam diskusi "Menggugat Pembatasan Luas LantaiRumah" di Gedung Waskita Karya, Jakarta, Rabu (18/1).

Ketentuan wajib rumah minimal tipe 36 pada Undang-Undang (UU)Perumahan Rakyat, secara langsung merampas hak masyarakatberpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki hunian. Pasalnya, harga jualtipe 36 tidak mampu diserap oleh MBR.

"Dengan UU No 1 Tahun 2011 pada pasal 22 ayat 3, meniadakan ataumelarang masyarakat untuk membangun rumah dengan luas lebih kecil

dari 36 m2. Padahal pada UU setiap orang bisa bertempat tinggal, danlingkungan yang layak. Ini berarti hak MBR telah dirampas," jelasnya.

Page 67: Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Dari Media Online, 23 Februari 2012

http://slidepdf.com/reader/full/kliping-berita-perumahan-rakyat-dari-media-online-23-februari-2012 67/67

Rencananya ketentuan wajib hunian minimal tipe 36 akan berlaku Januari2012. Hal ini berdasarkan UU No 1 Tahun 2011 soal perumahan pasal 22ayat 3 berbunyi Luas lantai rumah tunggal dan rumah deret memilikiukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meter persegi. Untuk

implementasinya akan dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) pada Januari 2012.

Namun konsumen masih bisa menikmati membeli rumah dibawah 36seperti tipe 22, tipe 27 asalkan izin mendirikan bangunan (IMB) yangdimiliki pengembang keluar sebelum lahirnya PP tersebut.

Pemerintah melalui kementerian perumahan rakyat akan mencobamencari jalan keluar, rencananya dalam PP soal penyelenggaraanperumahan terkait batas minimal tipe 36 adalah pengembang tetapdiwajibkan membangun rumah dengan luas lantai minimal 36 m2, namunluasan dindingnya bisa dibawah itu, seperti 27 m2 dan 22 m2. (dtf)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/01/19/77083/57_juta_o

rang_belum_punya_rumah_btn_kasih_bunga_kpr_975persen/