kliping berita perumahan rakyat online, 16 februari 2012

Upload: klipingdigital

Post on 06-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    1/14

    Administrasi RSH Bakal Gratis15 Februari 2012 - 08.17 WIB

    Pekanbaru [email protected]

    Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz mengatakan pihaknya sedang melakukan perundingan untukmengratiskan sertifikasi tanah, IMB, penyambungan PDAM dan juga biaya penyambungan listrik.

    Hal ini dimaksud agar dapat membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah dan juga PNS untuk

    mendapatkan rumah type 36 yang menjadi program pemerintah.

    Saya sedang berunding soal itu. Saat ini juga kami sedang bernegosiasi dengan kementerian ESDM untuk

    dibebaskan biaya penyambungan listrik ke rumah-rumah type 36 ini, katanya.

    Hal ini disampaikan Menpera saat melakukan peresmian 3.039 unit rumah yang dibangun oleh DPD Apersi Riau

    di Kelapa Gading, Jalan Kubang Raya, Siak Hulu, Kampar.

    Dalam peresmian ini juga, Gubernur Riau, HM Rusli Zainal dan Bupati Kampar, Jefry Noer serta pejabat di

    lingkungan Pemprov Riau dan Pemkab Kampar. Hadir juga pengurus Apersi, rekanan Bank, dan juga para

    develover perumahan.

    Dikatakan Djan, dengan digratiskan begini, tentu akan banyak membantu dan akan laku lebih banyak lagi

    perumahan type 36 untuk kalangan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan juga PNS itu.

    Ini akan sangat membantu dan akan lebih mensejahterakan masyarakat. Ini perlu dukungan dari pemerintah

    pusat dan juga daerah, untuk dapat direalisasikan, tuturnya. Disampaikannya, selama ini pihaknya terus

    berupaya membantu masyarakat, khususnya masyarakat ekonomi rendah dalam mendapatkan rumah yang

    layak dengan harga terjangkau dan fasilitas memadai.

    Bila dulunya untuk mendapatkan rumah type 36 konsumen harus menyetorkan uang ke Bank sebesar Rp11

    juta, kini dengan kebijakan baru Kementrian Perumahan Rakyat mengintruksikan komponen asuransi yang

    biasanya ditanggung oleh konsumen kini ditanggung oleh pihak Bank BTN sehingga DP rumah menjadi lebih

    ringan sekitar Rp7 juta. Begitu juga angsurannya yang biasanya mencapai Rp650 ribu kini menjadi Rp550

    ribuan, jelasnya.

    Menpera, Djan Faridz juga mengatakan pembangunan perumahan type 36 ini merupakan amanah dari undang-

    undang dalam membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah.

    Saya juga sedang mempersiapkan satu rumah proto type yang dindingnya dari beton. Nanti saya akan

    mengundang Apersi seluruh Indonesia sebagai rumah contoh. Harapan saya rumah contoh ini bisa diterapkan

    dan dibangun di daerah-daerah di mana Apersi itu berada, katanya.

    Tidak hanya itu, Menpera juga salut dengan Apersi Riau yang mampu membangun 3.039 unit rumah type 36

    itu.

    Saya tak menyangka Apersi Riau mampu membangun RS Type 36 seharga Rp70 juta. Sebelum saya putuskan

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    2/14

    datang ke Riau ini saya sampai bekali-kali memastikan ke Apersi soal pembangunan rumah type 36. Dan

    ternyata benar Apersi bisa bangun, ujarnya.

    Gubernur Riau HM Rusli Zainal dalam sambutannya mengatakan melalui Dinas PU Riau turut mendukung

    pengadaan perumahan layak huni. Hal itu dibuktikan dengan telah dibangunnya sebanyak 5.377 ribu lebih

    rumah layak huni di seluruh Riau dan ke depan akan mengupayakan pembangunan 500 ribu rumah layak hunibagi PNS.

    Gubri juga mengucapkan terima kasihnya kepada Kemenpera karena telah membantu pembangunan tujuh unit

    rumah susun yang sangat representatif di Pekanbaru untuk PON dan ISG.

    Kepada pengembang kami ucapkan terima kasih telah membantu program pemerintah dan juga atas bantuan

    dari Menteri atas pembangunan rumah susun. Kalau ada permasalahan dari pembangunan ini, laporkan kepada

    saya, tutur Gubri.(muh)

    http://www.riaupos.co/berita.php?act=full&id=9459&kat=3

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    3/14

    Terobosan Baru Menpera H Djan Faridz

    Uang Muka Rp7 Juta,Dapat Rumah Tipe 36Selasa, 14 Februari 2012 21:28 | Riau | Riau Pos

    Riau Pos Online - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) RI H Djan Faridz kini punya terobosan

    baru. Jika dulu masyarakat atau konsumen merasa mahal membayar uang muka rumah tipe 36

    sebesar Rp11 juta, maka mulai Maret 2012 nanti konsumen hanya membayar Rp7 juta uang muka

    maka sudah mendapatkan rumah tipe 36.

    Hal ini dijelaskan Menpera H Djan Faridz kepada riaupos online usai meresmikan 3.039 unit rumah

    tapak di 61 lokasi (perumnas) di Pekanbaru yang dipusatkan di Perumnas Kelapa Gading, Desa

    Kubang Raya Kecamatan Siakhulu, Kabupaten kampar, Provinsi Riau, Selasa siang (14/2).

    Menurut Menpera, diperkirakan bulan depan (Maret) ia sudah meluncurkan prototipe rumah tipe 36

    rancangannya yang lebih murah dengan modal pembangunan hanya sekitar Rp25 juta, terutama

    untuk PNS. Mungkin tak semua konsumen suka dengan model ini, tapi menurut Menpera rumah

    minimalis ini sangat cocok dan bagus. Kalau sekarang harga jual rumah tipe 36 sekitar Rp73 juta

    uang pertama atau uang muka dibayar Rp11 juta karena ada asuransi. Maka nanti mulai Maret 2012

    asuransi dibayar oleh bank, konsumen hanya bayar uang muka rumah Rp7 juta saja sudah

    mendapatkan rumah idamannya tipe 36.

    ''Ini akan meringankan. Kita berikan apresiasi kepada pengembang yang membangun tipe 36. Kalau

    bisa Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggratiskan sertifikat, PLN mempermudah masuknya

    listrik dan segala instalasinya. sementara fasilitas umum seperti jalan dan saluran drainase biayanya

    dibantu Pemerintah tapi tetap yang membangunnya pengembang, dan jangan diberi kepada

    kontraktor agar hasilnya maksimal. Saya tak mau saat penyerahan rumah kepada konsumen

    kondisinya rusak,'' kata Menpera.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    4/14

    Mengenai bunga bank untuk KPR subsidi kata Menpera tak akan naik tetap 7 persen. Wacana bunga

    bank naik 8,2 persen itu baru tingkat pembicaraan saja antara bank dengan Pemerintah. Tapi konsep

    yang sekarang tetap bunga bank untuk KPR subsidi itu 7 persen.

    Sementara Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP dalam sambutannya menegaskan, 2012 Pemprov

    Riau menyiapkan rumah layak huni5.777 unit. sementara perumahan untuk PNS masih kurang dan

    baru 300 unit, rencananya akan dibangun 500 unit lagi. Untuk menyambut PON XVIII 2012, sudahdibangun 7 Rusunawa bantuan Pemerintah, dan untuk menyambut acara Islamic Solidarity Game

    (ISG) 2013 nanti juga pada 2012 ini akan dibangun Rusunawa di beberapa Pondok Pesantren.

    Menyangkut perumahan untuk rakyat di Riau kini sedang dibangun sekitar 5.000 unit rumah pada

    2012 ini.

    Kemudian Bupati Kampar H Jefry Noor sebelumnya memberi sambutan pada acara peresmian

    perumahan yang disponsori oleh Asosiasi pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh

    Indonesia (Apersi) Riau ini. Lima bank penjamin kredit hadir utusannya antara lain dari BTN, BRI,

    BNI, panin Bank dan Bank Riau Kepri. Bupati Kampar H Jefry Noor menegaskan Pemerintahannya

    barusan saja mensosialisasikan program zero kemiskinan di Kampar. Maka kini program baru adalah

    zero rumah kumuh di Kampar.

    Untuk itu Jefry Noor meminta para Camat, Kadis PU Cipta Karya mengawasi pembangunan

    perumahan seperti masalah pembangunan drainase agar tak terjadi banjir. Dinas PU Cipta karya

    agar mengontrol mutu rumah yang dibangun pengembang. ''Saya sangat mendukung pengembang

    membangun perumahan untuk rakyat. Saya nanti akan berusaha menggratiskan beberapa perizinan

    kalau memang patut digratiskan. Aparat Saya jangan mempersulit pengembang dalam mengurus

    izin. Jika ada aparat saya yang mempersulit izin pengembang, laporkan kepada Saya,'' ujar Jefry

    Noor.

    Untuk program zero rumah kumuh di Kabupaten Kampar kata Bupati pihaknya akan menggunakan

    beberapa sumber dana antara lain dari APBD, APBN, CSR perusahaan yang ada di Kampar, dan

    lain-lain.(azf/rpg)

    http://www.riautoday.com/konten/7126/uang-muka-rp7-jutadapat-rumah-tipe-36.html

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    5/14

    Djan Faridz Tak Percaya Apersi Riau Bangun Rumah Tipe

    36Tribunnews.com - Selasa, 14 Februari 2012 21:41 WIB

    TRIBUNNEWS.COM - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz makin percaya diri setelah mendapat dukunganpenuh dari Ketua DPR RI Marzuki Alie soal negosiasi kredit suku bunga rendah bagi masyarakat berpenghasilanrendah (MBR).

    Pengusaha Blok A Tanahabang ini pun terus mempromosikan program-program kerja kementerian yangdipimpinnya. Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com.

    Alhasil, dukungan juga mengalir dari asosiasi-asosiasi pengembang. Padahal, pengembang dan perbankan satusuara menentang kebijakan-kebijakan Menpera soal FLPP. Salah satu dukungan datang dari Ketua DPD Apersi(Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia) Riau, Hermanto.

    Kepada wartawan Hermanto mengungkapkan, seluruh pengembang yang tergabung dalam Apersi Riau tidakada yag keberatan dengan kebjakan-kebijakan yang dikeluarkan Kemenpera. Hermanto juga menjamin bahwa

    Apersi Riau memegang teguh amanah undang-undang yang mewajibkan seluruh pengembang untukmembangun rumah minimal type 36.

    Rumah sejahtera Tapak ini terdiri 3039 unit rumah. Type paling rendah 36, dengan luas tanah minimal 90 meterpersegi. Persiapan pembangunannya selama 3 bulan, kata Hermanto saat membuka peresmian RumahSejahtera Tapak di Perumahan Kelapa Gading, Jl Kubang Raya, Desa Kubang Raya, Siak Hulu, KabupatenKampar, Riau oleh Menteri Perumahan Rakyat, H. Djan Faridz, Selasa (14/2/2012).

    Menteri Perumahan Rakyat, H Djan Faridz, nyaris tidak percaya bila Apersi Riau mau membangun minimal type36. Padahal DPP Apersi pusat sedang menggugat Kementerian yang dipimpinnya ke MK. Apersi ini merupakanrekan perjuangan, sekaligus rekan berlawanan kata, guyon Djan Faridz, disambut tawa dan tepuk tanganhadirin.

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    6/14

    Menurut Djan, Apersi Riau sudah menjawab keinginan Apersi pusat bahwa type 36 itu bisa dibuat oleh ApersiRiau. Type 36 ini amanah undang-undang. Kalau saya tidak peduli, kasihan rakyat kita. Untuk menegaskan lagi,saya sudah siapkan prototype rumah sederhana type 36 yang saya bangun di lingkungan kantor Kemenpera.Dindingnya dari beton. Jika dihitung sampai jadi, modalnya cuma 25 juta tupiah. Kalau sudah jadi, saya akanundang Apersi. Apalagi di sini saya melihat ada umbul-umbul bank. Ini artinya, perbankan juga sudah siapmembantu dan sudah mendukung, tandas Djan.

    http://www.tribunnews.com/2012/02/14/djan-faridz-tak-percaya-apersi-riau-bangun-rumah-

    tipe-36

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    7/14

    Rabu, 15/02/2012 14:50 WIB

    Bukopin Tetap Ikut Program FLPP di 2012Whery Enggo Prayogi - detikFinance

    Jakarta - Bank Bukopin ternyata masih menyimpan keinginannya dalam partisipasi dalam program FLPP.

    Perseroan mengaku siap membiayai KPR rumah murah ini senilai Rp 1 triliun.

    Hal ini ditegaskan Direktur Utama Bukopin, Glen Glenardi di kantor BNI, Jakarta, Rabu (15/2/2012).

    "Kita tetap berkeinginan ikut FLPP. Kita sedang hitung-hitung. Plafon kita kalau jadi, bisa Rp 1 triliun," katanya.

    Perseroan mengaku, struktur biaya KPR Bukopin dan Bank Tabungan Negara (BTN) nyaris sama. Sehingga ia

    pun menyarankan kepada Kemenpera agar porsi penyertaan pemerintah dan perbankan tidak berubah, jadi

    60:40, dari usulan Menpera Djan Faridz, 50:50.

    "Kalau 50:50 berat. Kita ga setuju. Kalau tetap berimbang kita ga masuk, tapi kalau tetap seperti sebelumnya

    masuk. Structure cost BTN dengan Bukopin hampir sama," paparnya.

    "Kalau unit penyerapannya, saya tidak hafal. Tapi kita sudah banyak kerja sama dengan beberapa pengembang

    seperti di Malang, Karawang, Bekasi, Tangerang," tambah Glen.

    (wep/ang)

    http://finance.detik.com/read/2012/02/15/145023/1843196/1016/bukopin-tetap-ikut-program-

    flpp-di-2012

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    8/14

    Rabu, 15/02/2012 14:04 WIB

    Himbara Usul BTN Dapat Skema FLPP

    KhususWhery Enggo Prayogi detikFinance

    Jakarta - Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengusulkan kepada Kementerian Perumahan Rakyat(Kemenpera) agar Bank Tabungan Negara (BTN) mendapatkan skema khusus terkait FLPP.

    Pasalnya, struktur pendanaan BTN unik dan pada kenyataannya perseroan adalah pemain terbesar pada

    pembiayaan perumahan.

    "Saya bicara selaku Ketua Himbara, untuk BTN kita minta subsidi lebih tinggi. Kalau untuk yang lain 50:50 tidak

    apa. Tapi untuk BTN harus lebih tinggi," tutur Ketua Himbara Gatot M. Suwondo di Gedung BNI, Jakarta, Rabu

    (15/2/2012).

    Ia menambahkan, Himbara juga setuju bunga FLPP 7,25% meski perbankan tidak mendapat untung yang

    signifikan. Keikutsertaan perbankan BUMN karena tuntutan perusahaan negara sebagai agen perubahan (agentof change).

    "FLPP kan untuk bantu rakyat. Tetap ada untung. Kita juga legowo, ya silahkan. Kalau skimnya 50:50, BTN tidak

    akan sanggup. Sia tidak bisa masuk. Sedangkan bank Himbara lain tidak masalah dengan skim tersebut bunga

    7,25%," papar Gatot.

    (wep/ang)

    http://finance.detik.com/read/2012/02/15/140430/1843110/1016/himbara-usul-btn-dapat-skema-

    flpp-khusus

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    9/14

    Rabu, 15/02/2012 13:40 WIB

    BNI Setuju Bunga FLPP 7,25%Whery Enggo Prayogi - detikFinance

    Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menetapkan niatnya untuk ikut dalam pembiayaan rumah

    subsidi, melalui program FLPP. Bahkan dengan skema pendanaan perbankan bersama perbankan 50:50, BNI

    sanggup menawarkan bunga 7,25%.

    Demikian disampaikan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di kantornya, Jakarta, Rabu (15/2/2012).

    Gatot yang juga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini, mengaku perbankan BUMN sepakat ikut program

    rumah murah Kemenpara, meski belum ada kesepakatan formal diantara keduanya.

    "Untuk kesepakatan, secara lisan sudah," tuturnya.

    BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Mandiri, lanjut Gatot, telah setuju bunga 7,25% meski syarat porsi

    penyertaan 50:50. Tinggal Bank Tabungan Negara (BTN) yang masih menginginkan porsi penyertaan 60:40, jikaMenpera Djan Faridz ingin bunga FLPP lebih rendah dari 8%.

    Untuk itu, pimpinan bank-bank BUMN akan mengagendakan pembahasan bunga FLPP nanti malam. "Kalau tiga

    bank (BNI, BRI, Bank Mandari) masih bisa dengan porsi 50:50. Kalau BTN masih berat, tetap dengan 60:40. Kita

    akan bicara lagi nanti malam," paparnya.

    Sebelumnya, Djan Faridz menyatakan empat bank BUMN siap ikut FLPP 2012. Tidak ada niat BTN untuk

    mundur, meski Kemenpera menginginkan bunga turun di level 6%-7%.

    Dengan partisipasi empat bank ini, Djan bahkan optimis penyerapan KPR rumah subsidi bisa tembus 1,3 juta

    unit per tahun. "Saya tanya pak Iqbal (Direktur Utama BTN), dalam satu bulan Desember mencairkan kredit 33ribu rumah. Kalau 10 bulan saja bisa 330 ribu. Kalau empat bank, tinggal dikali jadi 1,3 juta rumah," jelas Djan

    waktu itu.

    "Jadi kalau empat bank tinggal dibagi rata saja. Kalau target kita kan 180 ribu, dengan skema 60:40. Kalau

    skema berganti 50:50 sesuai keinginan kita, akan tambah menjadi 200 ribu. Dulu bank lain kontribusinya dikit.

    Karena mereka belum paham. Tahun ini kami jelaskan FLPP seperti apa," tegas Djan.

    (wep/ang)

    http://finance.detik.com/read/2012/02/15/134015/1843068/5/bni-setuju-bunga-flpp-725

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    10/14

    Himbara: Khusus BTN, FLPP Harus di Atas 50%

    Oleh: Sandiyu Nuryono

    Ekonomi - Rabu, 15 Februari 2012 | 13:57 WIB

    INILAH.COM, Jakarta - Khusus untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk, Himbara mengusulkan komposisipemerintah dalam FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) di atas 50%.

    "Saya bicara selaku ketua Himbara. Untuk BTN kita minta subsidi lebih tinggi. Kalau untuk yang lain 50:50 tidakapa, tapi untuk BTN harus lebih tinggi," kata Ketua Umum Himbara, Gatot M Suwondo di Jakarta, Rabu(15/2/2012).

    Lebih jauh Gatot mengatakan, untuk suku bunga FLPP sebesar 7,25% tidakmasalah bagi bank anggota Himbara penyalur FLPP. Namun, jika dipaksakan komposisi pemerintah dan banktetap 50:50 maka BTN akan mengalami kesulitan. "Kalau 50:50 BTN tidak akan sanggup, dia tidak bisa masuk,"tuturnya.

    Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardimengatakan, skim pendanaan perusahaan sama dengan BTN. Dan sepakatsuku bunga FLPP sebesar 7,25%, tapi menginginkan subsidi pemerintah diatas 60%. "Kita mau subsidi antara 60:40 atau 70:30, itu kita bisa masuk. Kalau BTN masuk, kita masuk,"ucapnya.

    Untuk tahun ini, lanjutnya, Bukopin menargetkan penyaluran FLPP sebesar Rp1 triliun. [cms]

    http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1830502/himbara-khusus-btn-flpp-harus-di-atas-50

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    11/14

    BUNGA FLPP

    Himbara : Penyertaan modal FLPP BTN lebih tinggiOleh Astri Karina Bangun - Rabu, 15 Februari 2012 | 14:26 WIB

    JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menilai sebaiknya komposisi penyertaan modal dan

    pemerintah dalam Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk PT Bank Tabungan Negara Tbk

    (BBTN) lebih tinggi dibandingkan bank-bank lain yang ikut program FLPP.

    "Untuk BTN kami minta subsidi lebih tinggi. Kalau yang lain 50:50 tidak apa, tapi untuk BTN harus lebih tinggi,"

    terang Ketua Himbara Gatot M Suwondo, Rabu, (15/2).

    Mengenai keinginan Kementerian Perumahan Rakyat yang meminta suku bunga FLPP diturunkan, Himbara

    menyepakati untuk bank di luar BTN bunga FLPP sebesar 7,25%.

    "Kami (Himbara) akan mengagendakan pembahasan bunga FLPP nanti malam. Kalau tiga bank lainnya (BNI,

    BRI, Bank Mandari) masih bisa dengan porsi 50:50 bunganya 7,25%. Kalau BTN masih berat, tetap dengan

    60:40," paparnya Gatot.

    Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi menambahkan, pihaknya

    akan ikut dengan skim yang diberlakukan bagi BTN. Ini lantaran skim pembiayaan Bukopin setara dengan BTN

    untuk FLPP.

    "Kami mau skim subsidi antara 60%-70% dari pemerintah. Kalau BTN masuk, kami masuk," terang Glen.

    Mengenai suku bunga sebesar 7,25% Glen menilai bisa direalisasikan bila porsi subsidi dari pemerintah ada di

    kisaran 60%-70%. Bagi Bukopin, keikutsertaan dalam FLPP untuk pembelajaran perseroan menggarap bisnis

    perumahan. Saat ini porsi KPR Bukopin sekitar 4%.

    "Kami yakin setidaknya bisa menyalurkan FLPP sampai Rp 1 triliun," ucap Glen.

    http://keuangan.kontan.co.id/news/himbara-penyertaan-modal-flpp-btn-lebih-tinggi/2012/02/15

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    12/14

    Porsi FLPP di Pasar KPR Masih KecilRabu, 15 Februari 2012 | 11:25

    Ilustrasi (sumber: Antara)

    Sebanyak 1,66 persen memanfaatkan program FLPP dari pemerintah dan selebihnya melalui KPR biasa atau non-

    FLPP

    Porsi pembiayaan perumahan melalui program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) terhadap pangsa pasar

    kredit pemilikan rumah (KPR) masih kecil. Hal ini terlihat dari hasil riset Bank Indonesia mengenai survei harga properti

    residensial kuartal IV-2011.

    Dari hasil survei tersebut dinyatakan bahwa sebagian besar masyarakat atau sekitar 77,23 persen masih memilih fasilitas

    KPR sebagai pilihan utama dalam membeli properti residensial.

    Sebanyak 1,66 persen memanfaatkan program FLPP dari pemerintah dan selebihnya melalui KPR biasa atau non-FLPP,

    tulis hasil survei BI yang dikutip, hari ini.

    Kendati demikian, fasilitas KPR yang digunakan oleh konsumen pada kuartal IV-2011 meningkat sekitar 74,56 persen jika

    dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Peningkatan ini dikarenakan kemudahan mengakses fasilitas KPR dan turunnya

    tingkat suku bunga KPR hingga berkisar 9-12 persen.

    Sepanjang tahun lalu, penyaluran KPR FLPP mencapai 120.814 unit dengan dana yang disalurkan sebesar Rp 4,050

    triliun. Jumlah tersebut disalurkan sejak Oktober 2010 sampai akhir 2011.

    Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) berupaya meningkatkan porsi FLPP hingga mencapai 1,350 juta unit KPR

    sampai tahun 2014.

    Guna mendorong penyaluran lebih besar, pemerintah meminta perbankan menurunkan bunga FLPP menjadi di kisaran 7

    persen. Karena itu, kesepakatan penyaluran FLPP antara pemerintah dan perbankan hingga kini belum disepakati,

    sehingga jumlah KPR FLPP masih rendah.

    Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz sebelumnya mengatakan, penurunan suku bunga ini dinilai dapat membantu

    masyarakat memiliki rumah dengan cicilan yang makin ringan.

    Adanya kebijakan penurunan suku bunga FLPP akan meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat terhadap

    perumahan sebesar 10 persen," ujarnya.

    http://www.beritasatu.com/ekonomi/31716-porsi-flpp-di-pasar-kpr-masih-kecil.html

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    13/14

    Himbara Usul BTN Dapat Skema FLPP KhususRabu, 15 Februari 2012

    (Berita Daerah-National), Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengusulkan kepada KementerianPerumahan Rakyat (Kemenpera) agar Bank Tabungan Negara (BTN) mendapatkan skema khusus terkait FLPP.

    Pasalnya, struktur pendanaan BTN unik dan pada kenyataannya perseroan adalah pemain terbesar padapembiayaan perumahan.

    "Saya bicara selaku Ketua Himbara, untuk BTN kita minta subsidi lebih tinggi. Kalau untuk yang lain 50:50 tidakapa. Tapi untuk BTN harus lebih tinggi," tutur Ketua Himbara Gatot M. Suwondo di Gedung BNI, Jakarta, Rabu(15/2/2012).

    Ia menambahkan, Himbara juga setuju bunga FLPP 7,25% meski perbankan tidak mendapat untung yangsignifikan. Keikutsertaan perbankan BUMN karena tuntutan perusahaan negara sebagai agen perubahan (agentof change).

    "FLPP kan untuk bantu rakyat. Tetap ada untung. Kita juga legowo, ya silahkan. Kalau skimnya 50:50, BTN tidakakan sanggup. Sia tidak bisa masuk. Sedangkan bank Himbara lain tidak masalah dengan skim tersebut bunga7,25%," papar Gatot.(es/ES/bd-dtc)

    http://beritadaerah.com/berita/national/55666

    imbaraHimbara Usul BTN Dapat Skema FLPP K Usul BTN Dapat Skema

    FLPP KhususRabu, 15 Februari 2

  • 8/3/2019 Kliping Berita Perumahan Rakyat Online, 16 Februari 2012

    14/14