kewirausahaan sap 2

Upload: jessica

Post on 07-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kewirausahaan sap 2 sesuai dengan sap unud

TRANSCRIPT

PENDAHULUANLatar Belakang

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif, kreatif, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya atau kiprahnya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya. Dalam melakukan suatu wirausaha dibutuhkan beberapa persiapan dan pertimbangan yang matang. Kewirausahaan menuntut para wirausaha untuk dapat memahami konsep dari kewirausahaan itu sendiri. Dengan memahami konsep kewirausahaan, maka calon wirausaha akan lebih siap untuk membangun usaha dan lebih berkompeten untuk dapat mencapai kesuksesan dalam beriwirausaha walaupun masih banyak faktor lainnya juga yang dibutuhkan. Dalam makalah ini akan membahas konsep kewirausahaan yaitu Indeks Perilaku Kewirausahaan, Analisis Industri/Karir/Pekerjaan Kewirausahaan, dan Analisis SWOT Diri Sendiri.Rumusan Masalah1. Apa saja indeks perilaku kewirausahaan?

2. Apakah yang dimaksud dengan analisis industri dan apa pentingnya analisis industri?

Apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT dan apa saja komponen analisis SWOT terhadap diri sendiri?

PEMBAHASAN1. Indeks Perilaku Kewirausahaan

Dalam satu penelitiannya, B Subrahmanyeswari, K Veeraraghava Reddy dan B Sudhakar Rao (2007; dalam Entrepreneurial behavior of rural women farmers in dairying: a multidimensional analysis. Livestock Research for Rural Development 19 (1) 2007); tingkat kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu:1. Innovativeness, tingkat keinovatifan2. Risk Orientation, seberapa jauh ia cukup berani menantang resiko3. Decision making ability, kemampuan membuat keputusan4. Achievement motivation, seberapa tingginya motivasinya untuk mencapai keberhasilan5. Information seeking behavior, perilakunya atau seberapa kekeuh usahanya dalam mencari informasi6. Knowledge of the enterprise, pengetahuannya tentang hal-hal berkaitan tentang perusahaan7. Utilization of assistance, sebarapa cerdik ia memanfaatkan berbagai dukungan yang ada, baik yang gratis maupun berbayar8. Cosmopolitness, level ke-ngeh-an ia terhadap lingkungan, apakah cukup luas atau sempit9. Market orientation, oritentasinya pada pasar10. Result orientedness, orientasinya pada hasil11. Managerial assistance12. Ability to coordinate activities, kemampuan mengkoordinasikan berbagai aktivitas13. Leadership ability, kemampuan kepemimpinan14. Self confidence, level ke-pede-an15. Scientific orientation, penghargaannya pada hal-hal yang bersifat keilmiahan, bagaimanapun ilmu mendorong kemajuan dalam berbagai sisi kehidupan.2. Analisis Industri/Karir/Pekerjaan Kewirausahaan Analisis industri merupakan salah satu bagian dari analisis fundamental. Analisis industri biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi. Dalam analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling menjanjikan ataupun sebaliknya. Setalah melakukan analisis industri, investor nantinya akan menggunakan informasi tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio yang akan dibentuknya.

Pengertian IndustriPada dasarnya pengelompokkan industri tidaklah sesederhana seperti yang dibayangkan. Analisis dan investor memerlukan metode yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan industri dengan tepat. Salah satu sistem klasifikasi industri yang telah dikenal dan digunakan secara luas adalah sistem Standard Industrial Classification (SIC) yang didasarkan pada data sensus dan pengklasifikasian perusahaan berdasarkan produk dasar yang dihasilkan. Standard Industrial Classification (SIC) mempunyai 11 divisi dan masing-masing divisi diberi tanda A sampai K, misalnya A (Pertanian dan perikanan), B (pertambangan), dan lain-lain.Pengelompokan industri untuk kasus di Indonesia juga dilakukan dengan berdasarkan suatu standar klasifikasi industri tertentu. Salah satu standar yang banyak dipakai untuk mengkelompokkan industri bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam BEJ adalah Jakarta Stock Exchange Sectoral Industry Classification (JASICA). Klasifikasi JASICA terdiri dari 9 divisi dan dikelompokkan lagi menjadi kelompok industri utama dan diberi kode dua digit.

Pentingnya Analisis Industri Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor, karena analisis tersebut dipercaya bisa membantu investor untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi dalam industri yang mempunyai karasteristik risiko dan return yang menguntungkan bagi investor.

Beberapa penelitian yang terkait dengan analisis industri, telah didokumentasikan oleh Reilly dan Brown (1997) dan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan seperti berikut ini :

1. Studi mengenai kinerja tahunan industri, menunjukkan bahwa industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda pula.

2. Tingkat return masing-masing industri berbeda di setiap tahunnya.

3. Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup beragam.

4. Tingkat risiko berbagai industri juga beragam.

5. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu. Dapat disimpulkn bahwa analisis industri penting dilakukan untuk meminimalkan risiko ataupun mengidentifikasi industri yang mempunyai prospek yang menguntungkan. Selanjutnya analisis industri juga perlu diikuti oleh analisis perusahaan, sehingga investor dapat menentukan saham-saham dari perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang mempunyai kombinasi return-risiko yang terbaik.Estimasi Tingkat Keuntungan Industri Dalam melakukan analisis industri, investor juga perlu menilai suatu industri dan menentukan return yang diharapkan dari suatu industri yang akan dianalisis. Dengan menilai dan menentukan return yang diharapkan dari suatu industri, investor akan dapat menentukan peluang investasi pada industri-industri yang punya prospek terbaik. Untuk menilai suatu industri, ada dua langkah yang perlu dilakukan, yaitu : (1) mengestimasi Earning Per Share (EPS) yang diharapkan dari suatu industri, dan (2) mengestimasi Price Earning Ratio (P/E) yang diharapkan atau disebut juga sebagai ecpected earning multiplier industri. Selanjutnya, jika hasil kedua estimasi tersebut dikalikan, maka akan diperoleh nilai akhir yang diharapkan dari suatu industri (expected ending value of industry).

Estimasi Earning Per Share Industri Untuk mengestimasi EPS kita perlu mengestimasi penjualan per lembar saham dari suatu industri terlebih dahulu. Ada tiga teknik yang dapat digunakan untuk mengestimasikan tingkat penjualan suatu industri, yaitu dengan daur hidup industri (industri life cycle), analisis input-output, serta hubungan antara industri dengan ekonomi secara keseluruhan. Ketiga teknik tersebut sifatnya saling melengkapi, sehingga investor dapat mengkombinasikan ketiga teknik tersebut untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai posisi dan prospek industri dalam beberapa skenario.

Prakiraan penjualan dan daur hidup industriTahap perkembangan industri dapat digunakan untuk mengestimasi besarnya penjualan dari suatu industri. Tahap perkembangan industri umumnya dibagi menjadi lima yaitu tahap permulaan, pertumbuhan yang cepat, tahap kedewasaan (mature), stabil dan penurunan.

a. Tahap permulaan

b. Tahap pertumbuhan

c. Tahap kedewasaan d. Tahap stabil e. Tahap penurunan Dengan mengestimasi tahap daur hidup suatu industri, secara umum kita dapat mengestimasi tingkat pertumbuhan penjualan suatu industri.

Prakiraan penjualan dan analisis input-output Analisis input-output adalah suatu cara alternatif untuk mengetahui gambaran prospek penjualan suatu industri di masa yang akan datang, dengan cara mengidentifikasi pemasok (supplier) dan konsumen dari sautu industri. Dengan melakukan analisis input-output, kita dapat mengestimasi permintaan konsumen di masa datang, serta kemampuan pemasok untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan dalam suatu industri. Informasi tersebut nantinya dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat penjualan dan keuntungan suatu industri di masa depan.

Prakiraan penjualan dan hubungan industri dan ekonomi Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan tingkat penjualan industri dengan kondisi perekonomian secara keseluruhan yang berhubungan dengan barang dan jasa yang diproduksi oleh industri tersebut. Teknik ini didasari oleh asumsi bahwa kondisi perekonomian dimana suatu industri beroperasi akan terkait dengan penjualan dan keuntungan suatu industri.

Persaingan Dan Return Industri Yang Diharapkan

Faktor penting lain yang mempengaruhi besarnya profit yang bisa diperoleh suatu industri adalah intensitas persaiangan dalam industri tersebut. Michael Porter berpendapat mengenai strategi kompetitif, yaitu suatu strategi yang berguna untuk mencapai posisi kompetitif dalam industri. Intensitas persaingan dalam sautu industri akan menentukan kemampuan industri untuk tetap memperoleh tingkat return di atas rata-rata. Intensitas persaingan merupakan gambaran lima faktor utama persaingan. Lima kekuatan persaingan akan menentukan profitabilitas industri karena lima faktor tersbeut mempunyai pengaruh terhadap komponen ROI dalam suatu industri.

Lima faktor yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri adalah :

a. Persaingan antara perusahaan yang ada dalam industrib. Ancaman pemain baruc. Ancaman adanya produk subtitusid. Bargaining power pembelie. Bargaining power pemasokAnalisis lima faktor yang menentukan persaingan industri dapat digunakan untuk menilai profit potensial dari suatu industri untuk jangka panjang. Disamping itu investor juga bisa mengamati perubahan lingkungan yang terjadi setiap saat, karena bisa jadi struktur industri akan berubah akibat adanya perubahan lingkungan tersebut.

Estimasi Earning Multiplier Satu Industri Teknik untuk melakukan estimasi earning multiplier industri ada dua, yaitu analisis makro dan analisis mikro. Dalam analisis makro, investor mempelajari hubungan antara earning multiplier untuk industri dengan earning multiplier pasar. Sedangkan dalam analisis mikro, estimasi earning multiplier industri dilakukan dengan cara mengamati variabel-variabel yang mempenagruhi earning multiplier industri, seperti dividend-payout ratio (DPR), tingkat return yang diisyaratkan dalam industri (k), dan tingkat pertumbuhan earning dan dividen industri yang diharapkan (g).

3. Analisis SWOT Diri Sendiri

Analisis SWOT merupakan salah satu analisis tentang factor internal dan eksternal pada saat ini secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan ancaman di masa yang akan datang serta dapat mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan.Tujuan yang diharapakan dapat terwujud selama sekira 2 tahun adalah kesejahteraan dan kemudahan dalam mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. lulus kuliah dengan nilai cumloud adalah suatu keharusan dan menjadi salah satu pendukung untuk mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menganalisis diri sendiri dengan menggunakan Analisis SWOT setelah itu baru dicari strategi yang harus di implementasikan.Komponen Analisis SWOT terhadap diri sendiri :

S = Strenght, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh positif di masa yang akan datang.Kekuatan yang dimiliki sekarang :1)Kemampuan Akuntansi dan Komputer Akuntansi yang baik2)Bertanggung jawab pada diri sendiri3)Konservatif dan hemat khusunya dalam keuangan4)Senang membaca dan mendengarkan5)Mudah bersosialisasi atau hubungan baik dengan teman.6)Berkomitmen pada ucapan7)Telaten atau pantang menyerah jika terjadi kesulitan8)IPK > 3,509)Berpenampilan cukup menarik

W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh seseorang, organisasi, atau sebuah program saat ini yang bisa berpengaruh negative di masa yang akan datang.Kelemahan yang dimiliki sekarang :1)Kurang peduli kepada lingkungan2)Lemah dalam bahasa Inggris3)Kurang percaya diri jika bicara di depan umum4)Susah mengambil keputusan dengan cepat5)Dukungan keuangan kurang baik6)Ceroboh karena sering tidak sabaran7)Lebih mementingkan diri sendiri8)Susah mengingat nama seseorang9)Cara bicara yang kurang dmudah dimengerti dan tidak beraturan

O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan memberikan peluang berkembang dimasa depan.Kesempatan atau peluang yang ada diantaranya :1)Peraturan tentang penggunana Sistem Akuntansi di semua lembaga2)Pemberlakuakan IFRS di semua lembaga3)Pencanangan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)4)Perubahan peraturan perpajakan khususnya tentang pajak penghasilan5)Rekruitmen PNS setiap tahun6)Pencanangan PNPM mandiri7)Perluasan sector Perbankan8)Perkembangan teknologi baru9)Pemberlakukan ACFTA

T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman atau hambatan yang datang dari luar diri pribadi, organisasi, atau sebuah program dan dapat mengancam eksistensi dimasa depan.Ancaman atau hambatan yang ada diantaranya :1)Tenaga kerja yang berpengalaman2)Lulusan Perguruan Tinggi yang bonafit3)Meningkatnya persaingan diantara lulusan sarjana4)Merebaknya KKN di semua bidang5)Tenaga kerja yang kompeten6)IPK > 3,007)Perusahaan Padat Modal8)Kuota PNS, tapi lebih mengutamakan tenaga kerja honorer9)Tuntutan segera menikah

Strategi SO1)Mengikuti semua perkembangan akuntansi nasional dan internasional agar bisa membuka jasa konsultan akuntansi atau perpajakan dengan lebih dahulu mengambil pendidikan profesi akuntan.2)Memulai untuk berwiraswasta berbasis IT dengan mengutamakan kualitas dan pelayanan3)Belajar berlatih prikotest agar bisa lulus jadi PNS4)Lebih banyak bersosialisasi agar bisa menjadi fasilitator dari salah satu program pemerintah.

Strategi WO1)Perbanyak belajar menggunakan Bhs. Inggris mulai saat ini2)Membuat pencatatan sederhana tentang kegiatan sehari-hari3)Perbanyak Puasa sunah untuk mengontrol emosi4)Menabung untuk tambahan modal usaha jika akan berwirausaha

Strategi ST1)Perbanyak jaringan atau relasi dengan meningkatkan silaturahmi untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan.2)Mempertahankan IPK sebagai salah satu syarat lulus test administrasi3)Mencari kerja Free line sebagai tambahan pengalaman kerja.4)Memperdalam kompetensi dengan terus belajar.

Strategi WT1)Mengikuti kegiatan BLK (Balai latihan kerja)2)Mengikuti organisasi intra dan ekstra kampus untuk melatih percaya diri.3)Mulai untuk lebih rapi dalam segala hal termasuk cara bicara4)Disiplin terhadap waktu.

PENUTUPKesimpulan

Indeks perilaku kewirausahaan menurut B Subrahmanyeswari, K Veeraraghava Reddy dan B Sudhakar Rao tingkat kewirausahaan seseorang dapat diukur dengan 15 komponen yaitu Innovativeness, Risk Orientation, Decision making ability, Achievement motivation, Information seeking behavior, dll.

Analisis industri merupakan salah satu bagian dari analisis fundamental. Analisis industri biasanya dilakukan setelah kita melakukan analisis ekonomi. Analisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor, karena analisis tersebut dipercaya bisa membantu investor untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi dalam industri yang mempunyai karasteristik risiko dan return yang menguntungkan bagi investor.Analisis SWOT merupakan salah satu analisis tentang factor internal dan eksternal pada saat ini secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan ancaman di masa yang akan datang serta dapat mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan. Komponen Analisis SWOT terhadap diri sendiri yaitu S = Strenght, W = Weakness, O = Opportunity, dan T = Threat.

DAFTAR PUSTAKAhttp://syahyutivariabel.blogspot.com/2011/06/indeks-perilaku-kewirausahaan.html (diakses tanggal 12 Februari 2015)

https://ekonomiwae.wordpress.com/2010/03/29/contoh-analisis-swot-pada-diri-sendiri/ (diakses tanggal 12 Februari 2015)

http://lolypopblossom.blogspot.com/2011/10/analisis-sekuritas-4analisis-industri.html (diakses tanggal 14 Februari 2015)

1