kesehatan dalam islam.doc

39
Makalah Islam dalam Disiplin Ilmu (IDI) 1 Kesehatan dalam Pandangan Islam Disusun oleh : Nama : Bubut Budi Santoso NIM : (1204015073) PROGRAM STUDI FARMASI

Upload: arsitadevy

Post on 18-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB I

Makalah Islam dalam Disiplin Ilmu (IDI) 1

Kesehatan dalam Pandangan Islam

Disusun oleh :

Nama:Bubut Budi Santoso

NIM:(1204015073)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA

JAKARTA

2015BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama Islam adalah agama yang komprehensif dan lengkap. Jelas dengan karakteristik ini Islam memperhatikan seluruh kebutuhan hidup manusia dan memiliki aturan-aturan untuk seluruh persoalan yang berkaitan dengan kebutuhan hidup manusia baik secara individu maupun sosial. Salah satu kelebihan islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah prihal prespektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.Kesehatan merupakan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah SWT berfirman: ''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57).Sehat menurut batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan.Terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan (yang utama), perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. Bila ditilik semuanya tetaplah bemuara pada manusia. Faktor lingkungan (fisik, sosek, biologi) yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap status kesehatan tetap saja ditentukan oleh manusia. Manusialah yang paling memiliki kemampuan untuk memperlakukan dan menata lingkungan hidup.Secara individual dengan landasan nilai tauhid Islam mengajarkan agar setiap muslim bergaya hidup sehat. Ini merupakan cara efektif untuk menghindari sakit. Kebersihan misalnya, sangat ditekankan oleh Islam dan dinilai sebagai cerminan dari Iman seseorang. Kewajiban membersihkan hadats kecil, mandi janabah, sunnah untuk bersiwak membuktikan bahwa Islam sangat perduli terhadap kebersihan fisik. Dengan berwudhu, seorang muslim akan secara langsung membersihkan tangan (yang biasanya menjadi pangkal masuknya penyakit ke dalam mulut) dan muka. Kemudian, mencuci kemaluan dengan air (bukan dengan tissue) setelah buang air kecil atau buang air besar. Sementara, ibadah puasa secara pasti telah memberikan pengaruh sangat baik terhadap kesehatan perut. Dengan puasa, sistem pencernaan yang selama 11 bulan bekerja, laksana mesin mendapatkan kesempatan untuk diistirahatkan.

B. Tujuan1. Mengetahui kesehatan dalam pandangan islam

2. Memberikan informasi tentang upaya-upaya kesehatan menurut agama islam

3. Mengetahui hikmah kesehatan dalam pandangan islam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep SehatKonsep sehat menurut Parkins (1938) adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya. Pada sebuah publikasi WHO tahun 1957, konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki. Sementara WHO tahun 1974, menyebutkan konsep sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Konsep sehat menurut Islam adalah keadaan dimana seseorang dapat beribadah dengan benar sehingga dapat melaksanakan fungsi kekhalifahan dengan baik. Dengan konsep sehat seperti ini maka konsep sehat secara konvensional akan tercakup seluruhnya, sebab seseorang yang ibadahnya benar dan dapat menjalankan fungsi kekhalifahannya dengan baik dipastikan orang tersebut memiliki jasmani, rohani dan sosial yang normal juga produktif dan tidak akan melakukan kejahatan atau hal yang merugikan orang lain, hanya bedanya dalam Islam, semuanya dilandasi dengan akidah Islamiah yang lurus.

1. Kesehatan Dalam IslamMenurut White (1977), sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan. Sementara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniyah dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan memelihara serta mengembangkannya.Konsep tersebut ditinjau dari perspektif Islam yang mengacu dalam kitab suci Al- Quran. Islam sangat memperhatikan kondisi kesehatan sehingga dalam Al- Quran dan Hadits ditemui banyak referensi tentang sehat. Kosakata sehat walafiat dalam bahasa Indonesia mengacu pada kondisi ragawi dan bagian- bagiannya yang terbebas dari virus penyakit. Sehat walafiat ini dapat diartikan sebagai kesehatan pada segi fisik, segi mental maupun kesehatan masyarakat.Menurut Dian Mohammad Anwar dari Foskos Kesweis (Forum Komunikasi dan Studi Kesehatan Jiwa Islami Indonesia), pengertian kesehatan dalam Islam lebih merujuk kepada pengertian yang terkandung dalam kata afiat. Konsep sehat dan afiat itu mempunyai makna yang berbeda kendati tidak jarang hanya disebut dengan salah satunya, karena masing- masing kata tersebut dapat mewakili makna yang terkandung dalam kata yang tidak disebut. Berdasarkan kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah swt untuk hamba-Nya dari segala macam bencana dan tipu daya. Perlindungan Allah SWT itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi orang-orang yang mematuhi petunjuk-Nya. Dengan demikian makna afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.Sesuai dengan Sunnah Nabi inilah, maka umat Islam diajarkan untuk senantiasa mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT. Bahkan bisa dikatakan kesehatan adalah nikmat Allah SWT yang terbesar yang harus diterima manusia dengan rasa syukur. Bentuk syukur terhadap nikmat Allah SWT karena telah diberi nikmat kesehatan adalah senantiasa menjaga kesehatan. Untuk memahami sehat secara Islami, ada beberapa terminologi yang berkaitan dengan potensi manusia yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu:

a. Al- jasadu, yaitu fisik manusia yang tersusun dari jaringan- jaringan tubuh seperti tangan, kaki, kepala dan lain sebagainya.

b. Ar- ruh, yaitu sesuatu yang ditiupkan ke dalam badan manusia setelah berumur tiga bulan empat puluh hari.

c. An- nafs, yaitu sebutan dari ar- ruh apabila telah bersatu dengan badan/ jasad manusia.

d. Al- aql, yaitu alat untuk berfikir atau memahami sesuatu.

e. Al- qalbu, dengan pendekatan secara jasmani mengandung arti jantung, dengan pendekatan secara ruhaniah mengandung arti hati nurani.

Al-qalbu merupakan potensi dalam diri manusia yang terpenting karena mempunyai hubungan dengan al-jasad, an-nafs dan al-aql. Semua potensi yang ada pada manusia tersebut harus dimanfaatkan sebagai manifestasi khalifah di muka bumi yang mempunyai fungsi membangun dan memelihara alam.

B. Kandungan Al- Quran Yang Melandasi Konsep Sehat dan Kesehatan Menurut Perspektif Islam

Di antara ucapan-ucapan bijaksana Nabi Dawud as adaah sebagai berikut, "Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi". "Kesedihan sesaat membuat orang lebih tua satu tahun". "Kesehatan adalah mahkota di kepala orang-orang yang sehat, yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang sakit." "Kesehatan adalah harta karun yang tak terlihat."Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Rasulullah bersabda.Dua nikmat yang sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan manusia yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR. Bukhari yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas)Abu Darda berkata, "Ya Rasulullah, jika saya sembuh dari sakit saya dan bersyukur karenanya, apakah itu lebih baik daripada saya sakit dan menanggungnya dengan sabar?" Nabi saw menjawab, "Sesungguhnya Rasul mencintai kesehatan sama seperti engkau juga menyenanginya."Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa bangun di pagi hari dengan badan sehat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka dia seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya." Dari Ibn 'Abbas, ia berkata, aku pernah datang menghadap Rasulullah SAW, saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan dibaca dalam doaku, Nabi menjawab: Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan, kemudian aku menghadap lagipada kesempatan yang lain saya bertanya: Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan dibaca dalam doaku. Nabi menjawab: "Wahai Abbas, wahai paman Rasulullah saw mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat." (HR Ahmad, al-Tumudzi, dan al-Bazzar)Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali menurunkan baginya penawar, diketahui oleh orang yang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahuinya. Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah SWT. (HR. Muslim)Rasulullah SAW bersabda, "Berobatlah, karena tiadalah suatu penyakit yang diturunkan Allah, kecuali diturunkan pula obat penangkalnya selain satu penyakit, yaitu ketuaan".C. Kesehatan Dalam Perspektif IslamSehat dalam Islam bukan hanya merupakan sesuatu yang berhubungan denganmasalah fisik (jasmani), melainkan juga menyangkut psikis (jiwa). Sudah menjadi semacam kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan tidak terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini diupayakan agar orang tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah lebih baik daripada meminum obat saat sakit.Berbagai upaya yang mesti dilakukan agar orang tetap sehat menurut para pakar kesehatan, antara lain, dengan mengkonsumsi gizi yang cukup, olahraga cukup, jiwa tenang, serta menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannya terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran Islam, bersumber dari hadits- hadits shahih maupun ayat Al- Quran.

Menurut penelitian 'Ali Mu'nis, dokter spesialis internal Fakultas Kedokteran Universitas 'Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktek pengobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.

Sebagaimana disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat fisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang- orang Islam menunaikan kewajiban- kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.

1. Kesehatan Jasmani

Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, yaitu:a. Sholat TeraturSetelah mengadakan penelitian secara mendalam yang dikaitkan dengan kondisi fisik manusia, akhirnya berkesimpulan sebagai berikut :

1. Manfaat ruku antara lain:

a. Menjaga persendian pada tulang belakang

b. Dapat memperbaiki letak bayi yang kurang baik bagi ibu yang sedang hamil, sehingga pada saat melahirkan tidak mengalami patah tulang panggulnya.

c. Memperlancar sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh, terutama ke

otak/ kepala sebagai pusat susunan saraf.

d. Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang belakang, seperti: e. Menyembuhkan kelainan- kelainan tulang belakang bagi anak-anak akibat posisi duduk yang kurang baik pada saat belajar misalnya penyakit kifosis (bungkuk), lordosis (menjorok ke depan) dan skoliosis (bengkok ke kanan atau ke kiri).

2. Manfaat sujud, yaitu:

a. Otot menjadi kuat, limpa terpijit sehingga aliran darah menjadi lancar.

b. Berkembangnya otot dada bagi wanita.

c. Sirkulasi darah dari jantung ke seluruh tubuh akan lancar, keperluan darah di otak pun akan terpenuhi, karena otak adalah pusat susunan syaraf, maka terpenuhi atau tidaknya kebutuhan darah di otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh tubuh.

3. Manfaat duduk tahiyat, yaitu: :

a. Bagi wanita akan memperkuat bagian- bagian kemaluan, sehingga di saat melahirkan tidak mudah terjadi kerobekan. Dengan demikian juga terjaganya tiga lubang yang sangat berdekatan. Tiga lubang tersebut adalah saluran kencing, lubang senggama, lubang dubur atau poros.

b. Bagi laki- laki, kaki memijit kemaluan, sehingga akan memperlancar air seni, zakar (penis) dapat ereksi dengan baik dan testis akan dapat memproduksi sperma lebih banyak dan sehat serta hidup.

c. Telapak kaki kanan dapat menanggulangi penyakit kaki leter yang biasanya menyebabkan tidak tahan berdiri atauberjalan.

4. Cara turun untuk sujud dan bangkit dari sujud yang baik dan benar akan dapat memperkuat otot kaki, baik untuk laki- laki maupun untuk perempuan.

b. ShaumShaum merupakan kegiatan menahan diri dari lapar dan dahaga, serta menahan hawa nafsu, amarah dan melatih kesabaran. Shaum juga merupakan ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama Allah sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah shaum. Sebagaimana firman Allah Swt:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu beriman. (Al-baqarah 02:183).Namun, Allah Swt membolehkan orang yang sakit dan orang yang sedang bepergian untuk tidak shaum demi menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya. Sebagaimana firman Allah SWT: Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bershiam, sebanyak hari-hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain). (Q.S. Al-baqarah 02:185)Dalam buku yang berjudul Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat berguna bagi kesehatan jasmani dan rohani.Adapun hikmah shaum bagi kesehatan jasmani antara lain:

Shaum memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurutnya curah jantung dalam mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya. Shaum memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga dapat menutup rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.

Selain itu hikmah shaum bagi Kesehatan Rohani (Mental), yaitu:

Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan bermacam-macam ikhtiar manusia sehari-hari. Bila seseorang menangani gangguan kesehatan, tidak boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari Allah, maka kebahagiaan hanya akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya. Pada bulan ramadhan disunahkan untuk makin mendekatkan diri kepada Allah SWT, baik lewat memperbanyak amal shaleh, shalat sunnat, membaca Alquran, dan berdoa selama sebulan secara terus-menerus akan membuat rohani makin sehat dan jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak mengingat Allah, makin kuat iman bahwa semua yang ada datang dari Allah akan kembali kepada-Nya jua.

Allah SWT berfirman :Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.(QS:Al Fajr 89:27-30).c. Mengatur Pola Makan dan MinumDalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halalan dan thayyiban. Al- Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat: maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS. Abasa 80: 24 )Menu makanan yang berfaedah terhadap kesehatan jasmani, seperti tumbuh- tumbuhan, daging binatang darat, daging binatang laut, segala sesuatu yang dihasilkan dari daging, madu, kurma, susu, dan semua yang bergizi. Allah menyatakan, "Dan Kami jadikan kepadanya kebun- kebun kurma dan anggur dan pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur (QS Yaasin 36:34-35).Dan Firman-Nya: Kemudian makanlah dari (tiap- tiap macam) buah- buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam- macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada apa yang demikian itu benar- benar terdapat tanda- tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang yang mau memikirkan. (QS An- Nahl 16:69).1. Tata makanan.

Islam melarang berlebih- lebihan dalam hal makanan, makan bukan karena lapar hingga kekenyangan, diet ketika sedang sakit, memerintahkan puasa agar usus dan perut besarnya dapat beristirahat dan tidak berbuka puasa dengan berlebih- lebihan dan melampaui batas.2. Mengharamkan segala sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan, seperti bangkai, darah, dan daging babi.d. Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat

Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di mana Islam menekankan bagi ibu agar menyusui anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung nilai kesehatan. Banyak ayat dalam Al-Quran menganjurkan hal tersebut.

Al- Quran melarang melakukan sesuatu yang dapat merusak badan. Para pakar di bidang medis memberikan contoh seperti merokok. Alasannya, termasuk dalam larangan membinasakan diri dan mubadzir dan akibat yang ditimbulkan, bau, mengganggu orang lain dan lingkungan.Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya tahannya, sesuai anjuran Nabi Bahwa badanmu mempunyai hak. Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak- haknya kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara proporsional, masing-masing anggota tubuh memiliki hak yang mesti dipenuhi.Di sisi lain, Islam melarang membebani badan melebihi batas kemampuannya, seperti melakukan begadang sepanjang malam, melaparkan perut berkepanjangan sekalipun maksudnya untuk beribadah, seperti tampak pada tekad sekelompok sahabat Nabi yang ingin terus menerus shalat malam dengan tidak tidur, sebagian hendak berpuasa terus menerus sepanjang tahun, dan yang lain tidak mau menggauli istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku memberitakan bahwa kamu puasa disiang hari dan qiyamullail dimalam hari, maka aku katakan, benar ya Rasulullah, Nabi menjawab: Jangan lalukan itu, berpuasa dan berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sebab, pada badanmu ada hak dan pada lambungmu juga ada hak" (HR Bukhari dan Muslim).

e. Olahraga Sebagai Upaya Menjaga KesehatanAktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan berolahraga. Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi- fungsi alat tubuh, dan daya ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al- Riyadhat) termasuk bidang ijtihadiyat. Secara umum hukum melakukannya adalah mubah, bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan norma Islami.Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan dengan berolahraga, karena termasuk masalah duniawi atau ijtihadiyat, maka bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada manusia atau ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan umum yang harus dipatuhi dalam kegiatan berolahraga.Nash Al- Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga, dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi kemungkinan serangan musuh, yaitu ayat:Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda- kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang- orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu najkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS.Al- Anfal :60)Nabi menafsirkan kata kekuatan (al- Quwwah) yang dimaksud dalam ayat ini adalah memanah. Nabi pernah menyampaikannya dari atas mimbar disebutkan 3 kali, sebagaimana dinyatakan dalam satu hadits:Nabi bersabda: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi ingatlah kekuatan itu adalah memanah, ingatlah kekuatan itu adalah memanah, ingatlah kekuatan itu adalah memanah, (HR Muslim, al- Turmudzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, dan al- Darimi)Selain berolahraga seperti memanah, berenang, dan berkuda gerakan sholat juga merupakan olahraga. Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat, Oleh karenanya, Islam menyeru setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya berolahraga, karena Allah Swt mencintai mumin yang kuat. Dalam sebuah Hadits diriwayatkan : Allah lebih mencintai mumin yang kuat daripada mumin yang lemah. (HR.Muslim)f. Anjuran Menjaga KebersihanAjaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut dengan Al- Thaharat. Dari sisi pandang kebersihan dan kesehatan, Al- Thaharat merupakan salah satu bentuk upaya pencegahan, berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri.Dalam islam diantaranya dengan mandi, wudhu, menjaga kebersihan pakaian. Adapun wudhu merupakan upaya membersihkan diri dari hadast besar maupun hadast kecil sebelum melaksanakan sholat. Karena seseorang yang akan menjalankan sholat harus bersih dari hadast kecil maupun hadast besar, sehingga apabila ia berhadas kecil ia harus berwudlu, namun jika ia berhadast besar (junub) maka ia harus mandi. Sebagaimana firman-firman Allah :

Jika kamu junub maka mandilah. (QS.Al-maidah:6.)Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. (Q.S Al-maidah : 6)

Dan bersihkanlah pakaianmu.(QS.Al-Muddatsir: 4).Wudhu, memiliki dampak fisiologis, hal ini terbukti bahwa dibasuhnya tubuh dengan air sebanyak lima kali sehari akan membantu dalam mengistirahatkan organ-organ tubuh, meredakan ketegangan fisik dan psikis, serta menimbulkan efek refresing, penyegaran, dan pemulihan tenaga. Mengenai wudhu, Rasulullah Saw pernah bersabda: Apabila engkau sedang marah, maka berwudlulah.Allah SWT berfirman:

dan Allah menurunkan kepadamu (air) hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu, dan menghilangkan dari kamu gangguan syetan (penyakit) dan untuk menguatkan hatimu. (Q.S. Al-anfaal : 11)Imam Al- Suyuthi, 'Abd Al- Hamid Al- Qudhat, dan ulama yang lain menyatakan, dalam Islam menjaga kesucian dan kebersihan termasuk bagian ibadah sebagai bentuk qurbat, bagian dari ta'abbudi, merupakan kewajiban, sebagai kunci ibadah, Nabi bersabda: Dari 'Ali ra, dari Nabi saw, beliau berkata: "Kunci shalat adalah bersuci" (HR Ibnu Majah, al- Turmudzi, Ahmad, dan al- Darimi).Berbagai ritual Islam mengharuskan seseorang melakukan thaharat dari najis, mutanajjis, dan hadats. Demikian pentingnya kedudukan menjaga kesucian dalam Islam, sehingga dalam buku-buku fikih dan sebagian besar buku hadits selalu dimulai dengan mengupas masalah thaharat, dan dapat dinyatakan bahwa fikih pertama yang dipelajari umat Islam adalah masalah kesucian.Abd Al- Mun'im Qandil dalam bukunya Al- Tadaivi bi Al- Quran seperti halnya kebanyakan ulama membagi thaharat menjadi dua, yaitu lahiriah dan rohani. Kesucian lahiriah segala sesuatu yang dipergunakan manusia dalam urusan kehidupan.

Menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan dalam Islam :

1. Tubuh, Islam memerintahkan mandi bagi umatnya untuk membersihkan tubuhnya dari najis dan hadas. Dia mengajarkan kepada umatnya, mulai memotong kuku, membersihkan luas jari, mencabut bulu ketiak dan bersiwaq hingga bagaimana cara dia makan.

2. Tangan, Nabi Muhammad saw bersabda: cucilah kedua tanganmu sebelum dah sesudah makan dan cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak seorang pun tahu di mana tangannya berada di saat tidur.

3. Makanan dan minuman, Rasulullah saw bersabda tutuplah bejana air dan tempat minummu.

4. Rumah, Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu, sebagaimana dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan jalan.

5. Perlindungan sumber air, Rasulullah melarang umatnya membuang kotoran di tempat- tempat sembarangan, misalnya sumur, sungai, dan pantai. Perintah- perintah Rasulullah tersebut memiliki makna bahwa kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran pencernaan.2. Kesehatan RohaniSeperti yang dijelaskan dalam Firman Allah yang tertuang dalam Al-Quran surat Al- Rad: 28 yang berbunyi: (yaitu) orang- orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram. (Q.S. Al- Rad: 28)Menurut Prof Dr. Nasaruddin Umar M.A, Guru besar UIN Syarif hidayatullah Jakarta mengatakan di dalam manusia ada unsur jasad (jasadiyyah), unsur nyawa, dan unsur ruh yang dalam Al- Quran disebut khalqan akhar. Seseorang baru disebut manusia jika memiliki ke 3 unsur ini.Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan berjalan baik bila sang makhluk menaati apa yang diperintahkan Allah, ciri- ciri jiwa yang sehat yang dalam Al- Quran disebut Qalbun Salim, seperti hati yang selalu bertobat (at-taqwa), hati yang selalu menjaga dari hal- hal keduniaan (al- zuhd), hati yang selalu ada manfaatnya (al- shumi), hati yang selalu butuh pertolongan Allah (al-faqir).

3. Kesehatan SosialHidup bermasyarakat dalam arti yang seluas- luasnya adalah salah satu naluri manusia. Menurut Aristoteles menyebutkan manusia adalah Zone Polition, yaitu manusia yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Oleh karena itu, dalam Islam dikenal istilah Ukhuwah (persaudaraan) yang akan mendatangkan muamalah (saling menguntungkan), hal ini memungkinkan rasa persaudaraan lebih tinggi.Hal ini sesuai dengan QS. Al-Hujurat ayat 13 yang menyatakan : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku- suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (QS. Al- Hujarat: 13)4. Kesehatan SeksYakni meliputi hal-hal yang berkaitan dengan seks, kebersihan seks seperti mandi setelah bersetubuh, istinjasetelah BAK dan BAB. Rasulullah saw bersabda: Janganlah salah seorang diantara kalian menggauli isterinya sebagaimana hewan menggauli sesamanya. Hendaklah ia mengadakan pemanasan (perantara) terlebih dahulu dengan jalan ciuman dan kata- kata mesra (HR. Turmudzi)Faktor terpenting untuk mencapai kepuasan bersama adalah cumbu rayu, ketenangan pikiran, kenyamanan suasana dan aneka variasi dalam melakukannya. Ditinjau dari segi agama membuat variasi dari aneka posisi dalam bersenggama tidaklah dilarang. Allah SWT berfirman: Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tempat bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. (QS. Al-Baqarah: 223).Senggama di farji (vagina) ketika isteri dalam keadaan haid. Allah SWT berfirman: Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita diwaktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu. (QS. Al-Baqarah: 222).

Bahaya seks saat haid, yaitu:

Risiko dijangkiti kuman HIV bagi lelaki dan wanita sebanyak enam kali ganda

Menyebabkan timbulnya endometriosis pada tubuh wanita.5. Kesehatan MentalYakni ajaran- ajaran untuk mencegah terjadinya stress. Oleh karena itu, Islam melarang semua benda yang dapat menghilangkan kesadaran dan melemahkan daya pikir, seperti khamr. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Allah swt. Misalnya sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

Dengan kata lain, sehat spiritual adalah keadaan di mana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan- aturan agama yang dianutnya.6. Kesehatan Dari Aspek EkonomiTerlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh karena itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.D. Penerapan Pola Hidup Sehat

Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana cara menerapkan pola hidup sehat itu di dalam kehidupan kita masing- masing, berikut ini dapat kita ikuti beberapa terapi yang diajarkan oleh Islam kepada umat manusia: Pertama, senantiasa memelihara kebersihan lahir dan bathin. Kebersihan adalah pangkal kesehatan, Nabi Muhammad saw. pernah bersabda: Al- nadhafatu min al- iman (kebersihan itu sebagian dari iman). Yang paling esensial dari kebersihan diri itu adalah kebersihan hati, jiwa (qalb), dan pikiran (aql). Dalam berbagai kenyataan, kita sering menemukan ada saja diantara orang yang mudah berburuk sangka (su'udzan) atau suka curiga kepada orang lain. Bahkan ada yang sampai berburuk sangka kepada Allah, Na'udzu bi Allah min dzalik.Dari lubuk hati yang bersih serta akal yang sehat, seseorang akan memperoleh kesehatan yang sempurna. Bukankah banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan disebabkan oleh faktor tidak sehatnya kedua hal tersebut, maka tidak mengherankan jika para dokter menyarankan setiap pasiennya yang mengalami stres (ketegangan) untuk hidup secara teratur, mengurangi, bahkan tidak membebani diri dengan pikiran dan perasaan yang berat-berat. Saran seperti itu, sebenarnya telah kita kenal sejak lama melalui konsepsi, al- 'aql alsalim fi al-jism al- salim (akal yang sehat akan membuahkan jiwa yang sehat pula).Di dalam banyak ayat Al- Quran, Allah mengisyaratkan betapa pentingnya kita memelihara kebersihan hati dan jiwa itu. Firman- Nya, Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk hatinya (QS Al-Tagabun 64:11). Hati yang tidak bersih akan sulit sekali untuk menerima petunjuk-petunjuk Allah, dan itu merupakan penyakit yang amat berbahaya. Untuk menjaga kebersihan hati sekaligus menghindarkan dari hal seperti itu, maka Allah mengajari kita selalu bermohon kepada- Nya: Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi Karunia (QS Ali 'Imran ayat 8). Kedua, hendaknya kita mencari nafkah yang halal dan thayyib, kemudian mengonsumsinya pula secara yang halal dan baik. Nafkah yang halal bukanlah sesuatu yang semata-mata berhubungan dengan hasil jerih payah pekerjaan seseorang, melainkan juga berhubungan dari mana sumber dan dari mana kita memperolehnya. Sebab dalam banyak kenyataan, seringkali ada diantara kita berpikir yang penting uang tidak terpikirkan bagaimana dan apa akibat spiritualnya pernyataan seperti itu.Mengenai petunjuk kehalalan dan kebaikan sesuatu yang hendak kita konsumsi itu, antara lain Allah mengisyaratkan bahwa: Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa saja yang terdapat di bumi, dan janganlah kita mengikuti langkah- langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu (QS Al-Baqarah ayat 68). Sebagai contoh, daging yang baik untuk dikonsumsi antara lain dilihat dan ditentukan pula dari bagaimana proses penyembelihannya, apakah sesuai dengan ajaran Allah atau tidak (QS. Al-Maidah ayat 5). Ketiga, memohon perlindungan dan kesehatan kepada Allah atas apa yang kita konsumsi. Setiap kali memulai kegiatan makan atau minum secara proporsional "makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berlebihan", demikian peringatan dari Allah swt. Kemudian, dahuluilah dengan permohonan kepada Allah, semoga apa yang hendak kita konsumsi itu, dijauhkan dari berbagai macam penyakit melainkan sebaliknya akan mendatangkan kesegaran dan kebugaran tubuh. Sebab pada dasarnya makan serta minum itu, bertujuan untuk menyehatkan tubuh dan mengganti sel-sel yang diperlukan oleh setiap organ tubuh. Hakikat rezeki yang kita peroleh dan konsumsi itu dari Allah juga, karena pedoman dalam menciptakan pola konsumsi itu, misalnya Allah menyatakan harus proporsional (QS Al- A'raf ayat 31). Demikian pula Nabi Muhammad saw memberi isyarat dan contoh untuk itu. Misalnya, makanlah pada saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang.Memang pola konsumsi masyarakat kita selama ini masih pada taraf makan untuk sekadar kenyang bukan untuk kesehatan. Kita makan tidak beraturan waktunya, dan lain- lain. Padahal kalau kita telusuri soal ini, maka dalam salah satu hadis Nabi Muhammad saw. riwayat Muslim dinyatakan, "Perut itu adalah tempatnya bersarang penyakit dan pengaturan makanan adalah obat utama. Maka, pantaslah jika kemudian beliau sering kali melaksanakan ibadah puasa sunah, yang selanjutnya perlu kita teladani, terutama setiap hari Senin dan Kamis.

Keempat, memelihara keteraturan hidup. Kunci dari ini adalah memiliki sikap displin. Islam menerapkan suatu prinsip al-wiqayat khayr mi al-ilaj (pencegahan lebih baik dari mengobati).

Kelima, hendaknya kita sering membaca dan mengikuti ajaran Al- Quran. Membaca Al- Quran adalah bagian dari zikir kepada Allah, sedangkan zikir mendatangkan ketenangan jiwa. "Sesungguhnya dengan mengingat Allah, jiwa akan memperoleh ketenangan." (QS Al- Ra'd ayat 28, QS Yunus ayat 57). Namun dalam banyak hal, terkadang manusia baru menjadikan Al- Quran sebagai barang antik sehingga jarang disentuh apalagi untuk ditelaah isinya. Padahal kalam Allah itu adalah petunjuk bagi hidup dan kehidupan umat manusia. Salah satu fungsinya, Al- Quran sebagai obat yang mujarab untuk mengobati penyakit, terutama kejiwaan seseorang yang dilanda rasa gundah gulana.E. Pengobatan Dalam IslamNabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al Qur'an karena beliau dijadikan sebagai suri tauladan yang baik untuk semua manusia.

Allah SWT berfirman :" Sesungguhnya pada diri Rasul itu ada terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu ,bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat dan hari kemudian dan yang banyak yang memuja Allah " ( Al Ahzab : 21). Pengobatan Dalam Islam meliputi :

1. Ruqyah

Ruqyah atau yang kita kenal dengan jampi-jampi merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad SAW. Ketika Rasullulloh sakit maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang sangat indah kemudian Jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika itu Beliau sembuh. Inilah doanya " BismIlahi arqiika minkulli syai-in yu'dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismIlahi arqiika 2. Bekam

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab: Hijama () yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah bersih ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perife.Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari: Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda: "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)3. Menggunakan Habbatussauda

Habbatussauda (Nigella sativa Linn.) atau Jintan hitam adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama IslamBAB III

PENUTUPKesimpulan

Kesehatan merupakan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia demikian sabda Nabi Muhammad SAW.Allah berfirman: ''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57).

Sehat menurut batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan dapat dibagi menjadi enam (6): Kesehatan Jasmani, Kesehatan Rohani, Kesehatan Seks, Kesehatan Mental, Kesehatan dalam dan Aspek Ekonomi. Kesehatan Jasmani meliputi Sholat, Shaum, Menjaga Pola makan dan Minum, Menyeimbangkan Aktivitas dan Istirahat, Olahraga dan Menjaga Kebersihan.

DAFTAR PUSTAKA

http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2011/04/islam-dan-kesehatan.html. diakses pada tanggal 27 Januari 2015 :20.00 WIBhttp://annahl.lk.ipb.ac.id/2012/02/19/kesehatan-dalam-pandangan-islam diakses pada tanggal 27 Januari 2015 :21.00 WIBRiyadi, Selamet. Tanpa tahun. Peran Ajaran dan Pemikiran Islam Dalam Bidang Kesehatan. Artikel. JakartaSoularto, Dirwan Suryo. Tanpa Tahun. Petunjuk Kesehatan Dalam Al-Quraan dan As-Sunnah. Artikel. Jakarta