8. menjaga kesehatan dalam

51
BAB VIII MENJAGA KESEHATAN DALAM AJARAN ISLAM Sehat dan Sakit Sehat adalah suatu keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang baik, tidak hanya tidak berpenyakit atau cacat dan psiko-religius (penambahan). Berdasarkan rumusan WHO yaitu: Health is a state of complete physical, mental and social-being, not merely the absence of disease on infirmity (Sehat adalah suatu keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang baik, tidak hanya tidak berpenyakit atau cacat). Dadang Hawari melaporkan, bahwa sejak tahun 1984, WHO telah menyempurnakan definisi di atas dengan manambahkan satu unsur lagi, yaitu sehat spiritual/agama sehingga menjadi sehat bio-psiko-sosio- spiritual. Sehat bila seseorang memiliki tubuh jasmani yang tidak berpenyakit, mental yang baik, sosial yang baik, dan spriritual atau iman yang baik dan benar. ِ نَ عِ نْ ب اٍ اسَ ّ بَ عَ يِ ضَ رُ َ ّ ا اَ مُ هْ نَ عَ الَ قَ الَ قُ ّ يِ بَ ّ ن ل ا يَ ّ لَ صُ َ ّ اِ هْ يَ لَ عَ مَ ّ لَ سَ وِ انَ بَ مْ عِ نٌ ونُ بْ غَ م اَ مِ ه نِ فٌ ر يِ 8 ثَ كَ نِ مِ اسَ ّ ب ل اُ هَ ّ حِ ّ ص ل اُ اغَ رَ فْ ل اَ وDari Ibn Abbas ra., ia berkata. Nabi saw bersabda: Dua nikmat yang banyak dilupakan manusia, kesehatan dan kesempatan (HR al- Bukhari, at-Turmudzi, dan Ibnu Majah). Berdasarkan hadits ini bahwa kesehatan merupakan nikmat Allah yang tak terhingga yang harus disyukuri dan digunakan untuk ibadah kepada-Nya, tidak untuk membangkang. Bersyukur nikmat dilakukan dengan hati, lisan, dan anggota tubuh. Bersyukur dengan hati berarti mengikrarkannya dengan hati, Allah sebagai pemberi kesehatannya, dengan lisan berarti pengakuan dalam bentuk ucapan, dan dengan anggota tubuh, artinya menggunakan kesehatan tersebut semata untuk mengabdikan diri kepada Pemberi kesehatan, tidak membangkang dan melakukan maksiat kepada-Nya.

Upload: hakim-ituhh-embeph

Post on 05-Aug-2015

168 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

BAB VIIIMENJAGA KESEHATAN DALAM

AJARAN ISLAM

Sehat dan Sakit

Sehat adalah suatu keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang baik, tidak hanya tidak berpenyakit atau cacat dan psiko-religius (penambahan). Berdasarkan rumusan WHO yaitu: Health is a state of complete physical, mental and social-being, not merely the absence of disease on infirmity (Sehat adalah suatu keadaan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang baik, tidak hanya tidak berpenyakit atau cacat). Dadang Hawari melaporkan, bahwa sejak tahun 1984, WHO telah menyempurnakan definisi di atas dengan manambahkan satu unsur lagi, yaitu sehat spiritual/agama sehingga menjadi sehat bio-psiko-sosio-spiritual. Sehat bila seseorang memiliki tubuh jasmani yang tidak berpenyakit, mental yang baik, sosial yang baik, dan spriritual atau iman yang baik dan benar.

�ن� ع�ن� �اس اب ض�ي� ع�ب �ه� ر� �ه�م�ا الل �ي� ق�ال� ق�ال� ع�ن �ب �ه� ص�ل�ى الن الل�ه� �ي �م� ع�ل ل �ان� و�س� �ع�م�ت �ون% ن �ير% ف�يه�م�ا م�غ�ب �ث �اس� م�ن� ك الص/ح�ة� الن

اغ� �ف�ر� و�الDari Ibn Abbas ra., ia berkata. Nabi saw bersabda: Dua nikmat yang banyak dilupakan manusia, kesehatan dan kesempatan (HR al-Bukhari, at-Turmudzi, dan Ibnu Majah).

Berdasarkan hadits ini bahwa kesehatan merupakan nikmat Allah yang tak terhingga yang harus disyukuri dan digunakan untuk ibadah kepada-Nya, tidak untuk membangkang. Bersyukur nikmat dilakukan dengan hati, lisan, dan anggota tubuh. Bersyukur dengan hati berarti mengikrarkannya dengan hati, Allah sebagai pemberi kesehatannya, dengan lisan berarti pengakuan dalam bentuk ucapan, dan dengan anggota tubuh, artinya menggunakan kesehatan tersebut semata untuk mengabdikan diri kepada Pemberi kesehatan, tidak membangkang dan melakukan maksiat kepada-Nya.

Secara khusus dalam al-Quran dianjurkan agar menjaga kesehatan roh dan badan sekaligus, disebutkan dalam ayat:

Dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepada-Ku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku (Q.s. al-Syuara: 79-80)

ة� ع�ن� �ش� �ن� ع�ائ �ي� أ �ب �ه� ص�ل�ى الن �ه� الل �ي �م� ع�ل ل ان� و�س� �ذ�ا ك�66 و�ى إ� أ

�ل�ى ه� إ اش� �ل� ف�ر� �ة ك �ل �ي �ه� ج�م�ع� ل �ف�ي �م� ك �ف�ث� ث ا ن � ف�يه�م�66 أ ر� ا ف�ق�66 ف�يه�م�66�ه� ه�و� ق�ل� �ح�د% الل �ع�وذ� ق�ل� و� أ ب/ أ ر� ق� ب�66 �ف�ل�66 ل� و� ال وذ� ق�66 �ع�66 ب/ أ ر� ب�66

Page 2: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

�اس� �م� الن ح� ث �م�س� �ه�م�ا ي �ط�اع� م�ا ب ت د�ه� م�ن� اس� � ج�س� �د�أ �ب �ه�م�ا ي ع�ل�ى به� �س� أ �ل� و�م�ا و�و�ج�ه�ه� ر� �ق�ب د�ه� م�ن� أ �ف�ع�ل� ج�س� �ك� ي ث� ذ�ل �ال� ات ث م�ر�

(HR. al-Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan ayat dan hadits di atas, bahwa secara hakiki Allah adalah yang pemberi makan dan minum dan kesehatan. Menjaga makan dan minum sebagai salah satu unsur menjaga kesehatan phisik, cara ruqyah Nabi yang dilakukan setiap kali berangkat ke tempat tidur merupakan upaya rohani.

Nasih yang menyebutkan tentang penyakit dan obat, setiap penyakit ada obatnya, Tuhan yang menurunkan penyakit dan obatnya, antaralain disebutkan:

�ي ع�ن� ب� ة� أ �ر� ي ض�ي� ه�ر� �ه� ر� �ه� الل �ي/ ع�ن� ع�ن �ب �ه� ص�ل�ى الن �ه� الل �ي ع�ل

�م� ل ل� م�ا ق�ال� و�س� �ز� �ن �ه� أ �ال� د�اءR الل ل� إ �ز� �ن �ه� أ ف�اءR ل ش�(HR al-Bukhari)

�ق�م�ة� ع�ن� �ن� ع�ل �ل ب �يه� ع�ن� و�ائ ب� �ل أ م�ي/ و�ائ �ح�ض�ر� �ن� ال ط�ار�ق� أ

�ن� �د ب و�ي �ج�ع�ف�ي� س� �ل� ال أ �ي� س� �ب �ه� ص�ل�ى الن �ه� الل �ي �م� ع�ل ل ع�ن� و�س��خ�م�ر� �ه�اه� ال و� ف�ن

� �ر�ه� أ �ن� ك �ع�ه�ا أ �ص�ن �م�ا ف�ق�ال� ي �ن �ع�ه�ا إ ص�ن� �لد�و�اء� أ ل

�ه� ف�ق�ال� �ن �س� إ �ي �د�و�اء ل �ه� ب �ن �ك د�اء% و�ل(HR. al-Bukhari)

Berdasarkan hadits di atas, bahwa syariat Islam menekankan agar menjaga kesehatan, setiap penyakit ada obatnya, maka umat Islam dianjurkan belajar tentang ilmu yang berhubungan dengan penyakit dan obat, meliputi bahan yang digunakan, cara memperolehnya, metode yang digunakan, pelaksanaan pengobatan, jenis dan kadar penyakit yang diderita, ketersediaan sarana dan prasarana pengobatan, keberadaan ahli pengobatan yang terpercaya, dan lain-lain, namun demikian semua itu harus dilakukan dengan cara yang dibenarkan dalam syariat Islam, tidak boleh dengan yangt diharamkan.

Kesehatan adalah rahmat Tuhan yang sangat besar, karena itu, agama Islam sangat menekankan agar manusia menjaga kesehatannya, juga menjaga setiap penyebab yang dapat menjadikannya menderita sakit. Datangnya penyakit, pada umumnya, disebabkan oleh ‘salah atur’ dalam masalah makan, minum, muamalat, atau yang berhubungan dengan phisik, tidak menjaga kebersihan, sembrono terhadap berbagai saran medis, atau terlalu banyak diam. Islam sangat mengedepankan pola hidup sehat, seperti anjuran tentang menjaga kesehatan, kebersihan, pola makan, menjaga kehormatan dari perbuatan keji, menjauhkan diri dari mengonsumsi khamr dan berbagai zat adiktif, dan lain-lain.

Page 3: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

Kebalikan sehat adalah sakit. Segala sesuatu yang mengakibatkan manusia melampaui batas keseimbangan/kewajaran dan mengantar kepada terganggunya fisik, mental dan bahkan kepada tidak sempurnanya amal seseorang. Jika dirumuskan maka sakit adalah gangguan fisik, mental, sosial, serta adanya penyakit atau cacat. Suatu penyakit jika tidak segera diobati maka akan beranak pinak, baik penyakit phisik maupun rohani.

Rohani manusia. Kata rohani berasal dari kata ruh dan rih yang berarti angin dan rauh - yang berarti rahmat. Ruh sinonim jiwa, nyawa, nafas, wahyu, perintah dan rahmat. Ruhani (bahasa Indonesia) lawan jasmani. Dalam al-Qur’an: ruh, malaikat Jibril, atau jenis malaikat lain, kitab suci Al-Qur’an.

Penyakit rohani Karena adanya gangguan jiwa itu sendiri. Disebabkan penyakit fisik. Penyakit yang datang adalah akibat dari kesalahan manusia itu sendiri (al-Quran).

Instrumen kerohanian manusia meliputi Aql, qalb, nafs, syahwat, hawa, dan bashirah

Kalbu merupakan pusat kendali sistem ruhani, alat untuk memahami realita dan pemutus tindakan, berkesadaran. Hati hanya memutus apa yang disadari, sedang apa yang sudah dilupakan tidak lagi berada dalam hati, tetapi di dalam file alam bawah sadar di dalam nafs, yang terkadang muncul dalam mimpi. Tabiat hati itu inkonsisten, berubah-ubah. Istilah hati yang sehat (qalbun salim) juga digunakan untuk menyebut kesehatan seluruh sistem nafsani.

Akal Lebih merupakan aspek intelektual manusia yang kerjanya berfikir dan problem solving capasity, mampu menemukan kebenaran tetapi bukan menentukannya. Istilah akal yang sehat (al-'aql as salim) sering digunakan untuk menyebut kesehatan seluruh aspek ruhani. Akal yang sakitnya dari gerak berlebihan berwujud kelicikan, tetapi jika sakitnya bersumber dari arah kekurangan (kurang pendidikan) maka sakitnya berujud ketidak tahuan. Ketidaktahuan akal membawa kepada keraguan dan kebimbangan.

Jiwa yang sehat adalah yang mempunyai Iman yang benar dan kuat, beraklak mulia, menjauhkan diri dari akhlak tercela (marah, takabbur, ujub, bakhil, rakus dunia, hasad, dendam, dll).

Sehat akal yang dapat menjauhkan diri dari yang dapat merusak akal (keharaman khamar dan zat adiktif lainnya).

Sehat roh Selalu mengingat Allah dalam keadaan apa pun dan di mana pun. Menunaikan kewajiban sebagai muslim

Page 4: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

(shalat, puasa, haji, dan lain-lain). Mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai amal shaleh

Bashirah, Merupakan titik Tuhan (God Spot), Menurut Ilmu Tasauf = sebagai cahaya ketuhanan yang ada dalam hati. Berbeda dengan hati yang bertabiat inkonsisten, nurani kejujuranya sangat konsisten dan tidak mau diajak kompromi. Merasa iba, empati, menangis di Ka`bah, itu semua bersumber dari kejujuran nurani.

Syahwat, merupakan penggerak tingkah laku (motif). Menurut al Qur’an manusia dihiasi dengan syahwat kepada lain jenis (seksual) anak-anak (kebanggan), perhiasan atau benda berharga (kebanggaan ), kendaraan yang bagus (kebanggan dan manfaat), ternak dan kebun (manfaat dan kebanggan). Syahwat sifatnya netral, dan halal sepanjang prosedurnya benar.

Hawa nafsu Arti negatif berarti syahwat kepada kepada sesuatu yang rendah, yang haram, yang merusak, yang berdosa. Arti positif adalah Menyalurkan syahwat seksual degan menikah bernilai ibadah, berpahala, menyalurkannya melalui zina adalah wujud hawa nafsu, berdosa. Ingin kaya dengan kerja keras adalah ibadah. Tabiat hawa adalah ingin mereguk kenikmatan sesegera mungkin dan tak peduli kepada akibat. Begitu kuatnya pengaruh hawa, menurut al-Qur’an ada orang yang mempertuhankan hawa, dalam hidupnya tunduk patuh kepada tuntutan hawa nafsu, membelakangkan akal sehat dan hati nurani

Penyakit kejiwaan lain yang bersumber dari gerak berlebihan bisa berujud angkuh, benci, dendam, fanatisme, serakah, dan kikir.

Penyakit yang bersumber dari arah kekurangan bisa berujud pessimis, rendah diri, kecut, cemas, takut dan sebagainya

Jiwa jiwa meliputi, sehat Iman yang benar dan kuat, beraklak mulia, Menjauhkan diri dari akhlak tercela (marah, takabbur, ujub, bakhil, rakus dunia, hasad, dendam, dll). Sehat akal, menjauhkan diri dari yang dapat merusak akal (keharaman khamar dan zat adiktif lainnya). Sehat roh, selalu mengingat Allah dalam keadaan apa pun dan di mana pun.

Penyakit rohani diobati Penyucian Nafs (Tazkiyyat an Nafs).

Melalui Usaha sendiri, Melalui pendidikan,dakwah, atau paksaan, Karena anugerah dan rahmat Allah

Page 5: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

Agar tetap sehat Mengonsumsi gizi yang cukup (halal dan Thayyib), Olahraga cukup (Ibadah: shalat, haji,) jiwa tenang (istiqamah, qanaah, sabar, syukur, zikir), Menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannya terjangkit penyakit (Thaharah, menutup aurat, tidak berciuman, karantina, menjauhi penyakit menular, dll).

Secara konphrehenshif, konsep Islam menjaga lima daruriyyah, Hifzh al-Dīn (pemeliharaan agama), Hifzh al-Nafs (pemeliharaan jiwa), Hifzh al-Nasl (pemeliharaan keturunan (kehormatan), Hifzh al-Māl (pemeliharaan harta), Hifzh al-'Aql (pemeliharaan akal).

Di samping melalui upaya tyang rasional dan relevan, juga dianjurkan berdoa agar terhindar dari penyakit dan berusaha menjauhinya

�س ع�ن� �ن �ن� أ �ي� أ �ب �ه� الل�هم ص�ل�ى الن �ي �م� ع�ل ل �ان� و�س� �ق�ول ك : ي�ه�م� /ي الل �ن �ع�وذ� إ �ك� أ �ر�ص� م�ن� ب �ب �ون� ال �ج�ن � و�ال �ج�ذ�ام /ئ� و�م�ن� و�ال ي س�

� ق�ام �س� األ�Dari Anas, Nabi saw berkata: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit al-Barash (albino), gila, lepra, dan dari penyakit-penyakit ganas." (HR. Abā Dāwūd, al-Nasāi, dan Ahmad)

ل� �ه� س� �ة� الل �ع�اف�ي �ا ف�ي ال �ي ة� الد�ن خ�ر� البزار( والترمذىو احمد )رواه و�اآل�

mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-Tumudzi, dan al-Bazzār)

�د� ع�ن� �ن� الله� ع�ب �ق�ول� ع�م�ر� ب �م� ي �ن� ل �ك س�ول� ي �ه� ر� ص�ل�ى الل�ه� � الله �ي �م� ع�ل ل �د�ع� و�س� ء� ي �ح� ح�ين� الد�ع�و�ات� ه�ؤ�ال� �ص�ب و�ح�ين� ي

�م�س�ي �ه�م� ي /ي الل �ن �ك� إ �ل أ س�� �ة� أ �ع�اف�ي �ا ف�ي ال �ي ة� الد�ن خ�ر� �ه�م� و�اآل� الل

/ي �ن �ك� إ �ل أ س�� �ع�ف�و� أ �ة� ال �ع�اف�ي �ي ف�ي و�ال �اي� د�ين �ي �ه�ل�ي و�د�ن و�أ

ماجه( وابن داود وابو احمد )رواه و�م�ال�ي�

Dari 'Abdillāh bin 'Umar, ia berkata, Rasulullāh saw senantiasa tidak meninggalkan doa-doa ini, pada pagi dan sore hari, Ya Allah aku memohon kepada-Mu kesehatan di dunia dan akhirat, ya Allah, aku memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan agamaku, duniaku, keluarga, dan hartaku … (HR Ahmad, Abū Dāwūd, dan Ibn Mājah)

�وا �ل أ �ع�ف�و� � الله اس� �ة� ال �ع�اف�ي �ن� و�ال �ح�دRا ف�إ �م� أ �ع�ط� ل �ع�د� ي �ق�ين� ب �ي الا Rر� ي �ة� م�ن� خ� �ع�اف�ي الترمذى( )رواه ال

"Mintalah kalian ampunan dan kesehatan, tak ada anugerah yang diberikan kepada seseorang setelah keyakinan lebih baik dari kesehatan." (HR. al-Turmudzi)

Page 6: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

ر�ث�66ك� أ ))ه:/م�66لع ق66ال الن66بي أن عنهم66ا الل66ه رض66ي عب66اس ابن وعن المستدرك في الحاكم أخرجه(( ةيافبالع �اء�ع�الد

أل� م66ا أو�ل� : )) إن� الل66ه رسول قال: قال هريرة أبي عن وصح� �س�66 يه� وم� عن�6 ة� ي�6 �ع6ني الق�يام�6 د� - ي � - م�ن� الع�ب�6 �ع�يم ال� أن� الن �ق�6 �م� ي �ل ه�: أ ح� ل�6 �ص�6 ك� ن ل�6

م�ك� صحيحه في حبان وابن الترمذي أخرجه(( جس�

ق66ال: هري66رة أبي قص66ة في المس66ند في الل66ه رحم66ه أحم66د وأخرج ه66ذا في الن66بي يقول: سمعت المنبر هذا على الصديق بكر أبا سمعت

الن66بي ق66ال: س66معت ثم وبكى بك66ر أبو استعبر ثم األول، عام من اليوم�م� �وا يقول: )) ل �ؤ�ت R ت �ا �ئ ي �ع�د� ش� ة� ب �م�66 �ل �ص� ك �خ�ال ل� اإل �وا ،العافية م�ث�66 �ل أ الل66ه� ف�اس�66

المسند في أحمد أخرجه العافية

ال األصح�اء، رؤوس على تاج% العافية�الحكماء: )) بعض وقال( المرضى إال ينظرها

Ada sementara pakar yang membedakan pengertian sehat dengan afiat. Mata Sehat, mata afiat. Sehat lebih pada fungsi phisik dan afiat lebih pada fungsi rohani. Mata yang sehat adalah mata yang dapat melihat dan membaca tanpa memerlukan bantuan kaca mata. Mata yang afiat adalah mata yang mudah digunakan untuk melihat obyek-oibyek yang bermanfaat dan halal, sulit digunakan untuk melihat obyek-obyek yang haram (fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata). Telinga sehat adalah yang dapat mendengar secara normal tanpa memerlukan alat bantu

Telinga yang afiat adalah telinga yang mudah mendengar suara yang halal, mudah membedakan suara yang bermakna perintah dan yang bermakna larangan, sulit untuk mendengar pergunjingan, adu domba, fitnah dan sebagainya. Demikian seterusnya perbedaan makna sehat dan afiat pada mulut, tangan, kaki dan seterusnya hingga pada organ yang vital dari tubuh manusia, doa yang diajarkan Nabi minta afiat.

Juga bisa terjadi disebabkan oleh faktor akhlak yang rendah mental seperti riya, dengki, syirk, nifaq, tamak, takabbur, ujub, cinta dunia dan lain-lain.

Menurut penelitian ‘Ali Mu’nis, dokter spesialis interna Fakultas Kedokteran Universitas ‘Ain Syams Cairo, menunjukan bahwa ilmu kedokteran modern menemukan kecocokan terhadap yang disyariatkan Nabi dalam praktik pengobatan yang berhubungan dengan spesialisasinya.

Sebagaiman disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk ibadah dalam Islam terdapat hikmah dan manfaat phisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat orang-orang Islam menunaikan kewajiban-

Page 7: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin terjaga.

Penyakit dibagi atas:

1. Penyakit jasmani/fisik

2. Penyakit jiwa.

3 Sakit Sosial

4. Sakit Akidah

Sakit/maradh adalah Segala sesuatu yang mengakibatkan manusia melampaui batas keseimbangan/kewajaran dan mengantar kepada terganggunya fisik, mental dan bahkan kepada tidak sempurnanya amal seseorang. Melampaui batas, satu sisi membawa implikasi pada gerak berlebihan, dan pada sisi lain membawa implikasi ke arah kekurangan

Akal yang sakitnya dari gerak berlebihan berwujud kelicikan, tetapi jika sakitnya bersumber dari arah kekurangan (kurang pendidikan) maka sakitnya berujud ketidak tahuan. Ketidak tahuan akal membawa kepada keraguan dan kebimbangan.

Penyakit kejiwaan lain yang bersumber dari gerak berlebihan bisa berujud angkuh, benci, dendam, fanatisme, serakah, dan kikir.

Penyakit yang bersumber dari arah kekurangan bisa berujud pessimis, rendah diri, kecut, cemas, takut dan sebagainya.

Sakit dalam al-Quran

Sakit disebutkan dalam al-Qur’an dengan kata al-maradh ( .yang dalam berbagai bentuknya disebutkan 25 kali ,( المرضBerbagai jenis penyakit disinggung dalam al-Quran, seperti al-Akmaha (buta), al-Abrasha (sopak), al-A’mā (buta), dan al-a’raj (pincang). Sebagian kata tersebut berhubungan dengan ‘sakit hati’ (al-qulub), dan yang lain dengan ‘sakit phisik’. Penyembuhan/pengobatan dalam al-Quran digunakan kosa kata al-Syifā‘, diulang sebanyak 6 kali, menurut sebagian mufassir bersifat komprehensif, mencakup seluruh jenis penyakit (li bayān al-jins), bukan sebagiannya saja (lā li al-tab’īdh). Dasarnya adalah ayat al-Quran:

... ... (38(:6) االنعام )سورة

… Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-Kitab … (Q.s. al-An'ām (6):38)

Ada sementara anggapan berdasarkan ayat di atas bahwa ‘segala sesuatu’ mencakup semua macam jenis obat untuk semua penyakit, baik jasmani maupun rohani. Al-Jauziyah

Page 8: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

termasuk yang berpendapat demikian, menurutnya seluruh ayat al-Quran berfungsi sebagai ‘obat’. Semua jenis penyakit, baik phisik maupun psikis, ditunjukkan jalan pengobatan dan pencegahannya bagi yang memiliki pemahaman dan ilmunya.

Klaim di atas dalam satu sisi mengandung kebenaran sesuai dengan penegasan ayat al-Quran di atas, tetapi jika sampai pada jabaran detail dan menyangkut aplikasi praktisnya mengenai berbagai penyakit fisik seperti kanker, jantung, kulit, merupakan kesimpulan berlebihan dan perlu diuji kebenarannya. Tetapi dari segi psikis, bagi orang yang sakit dengan membaca dan menghayati al-Quran jiwanya akan tenang, lapang dada, sabar, optimistis, tidak suka mengeluh, bagi yang sakit atau sehat akan menambah kekuatan, ketenangan dan kerelaan, yang semua itu merupakan sebab dan sarana kesembuhan. Hal ini sejalan dengan penegasan ayat al-Quran 'Syifā' limā fi al-Shudūr' seperti dinyatakan dalam ayat:

(57(:10) يونس )سورة

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (Q.s. Yūnus (10):57)

[٨٢اإلسراء: ] Upaya preventif yang terdapat dalam al-Quran cukup

menonjol, antara lain, dapat digali dari hikmah anjuran thahārah yang mencakup kesucian phisik dan non-phisik, meliputi pakaian, tempat tinggal, jalan, dan segala sarana dan pra-sarana kehidupan manusia, juga kesucian hati, jiwa, lahir dan batin.

Anjuran Menjaga Kesehatan

Sudah menjadi semacam kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan tidak terkena penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini diupayakan agar orang tetap sehat. Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah lebih baik daripada meminum obat saat sakit. Dalam kaidah ushuliyyah dinyatakan:

ة� �د�ان� ص�ح� �ان� ص�ح�ة� ع�ل�ى م�ق�د�م% االب االد�ي

Kesehatan badan didahulukan atas kesehatan agama"

Juga dinyatakan:

Page 9: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

�ع� �م�ن �ل 66666ه�ل� ا س�� �رف�ع� م�ن� أ ال

Menolak lebih mudah daripada menghilangkan

Untuk mendapatkan keterangan dan sandaran yang berkaitan dengan menjaga kesehatan sebagai unsur terpenting dalam kedokteran dalam pandangan syariat Islam, akan dilihat beberapa hal yang dilakukan Nabi saat sehatnya. Misalnya, Nabi sangat menekankan upaya menjaga kesehatan, seperti terdapat dalam anjuran Nabi kepada ‘Abbās:

�اس� ع�ن� �ع�ب �ت� ق�ال� ال �ي �ت س�ول� أ �ه� � الله ص�ل�ى الله� ر� �ي ع�ل�م� ل �ا ف�ق�ل�ت� و�س� س�ول� ي �ي الله� ر� /م�ن Rا ع�ل �ئ ي �د�ع�و ش� �ه� أ ب�ع�ف�و� � الله س�ل� ف�ق�ال� �ة� ال �ع�اف�ي �م� ق�ال� و�ال �ه� ث �ت �ي ت

� ةR أ م�ر�ى �خ�ر� �ا ف�ق�ل�ت� أ س�ول� ي �ي الله� ر� /م�ن Rا ع�ل �ئ ي �د�ع�و ش� �ه� أ ق�ال� ب�ا ف�ق�ال� �اس� ي �ا ع�ب س�ول� ع�م� ي �ه� الله ص�ل�ى � الله ر� �ي �ع�ل�م� ل �ه� س�ل� و�س� �ة� الل �ع�اف�ي �ا ف�ي ال �ي ة� الد�ن خ�ر� احمد )رواه و�اآل�

البزار( والترمذىو

Dari Ibn 'Abbās, ia berkata, aku pernah datang menghadap Rasulullāh saw, saya bertanya: Ya Rasulullāh, ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca dalam doaku. Nabi menjawab: Mintalah kepada Allah ampunan dan kesehatan, kemudian aku menghadap lagi pada kesempatan yang lain saya bertanya: Ya Rasulullāh, ajarkan kepadaku sesuatu doa yang akan akan baca dalam doaku. Nabi menjawab: "Wahai Abbās, wahai paman Rasulullāh saw mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia dan akhirat.” (HR Ahmad, al-Tumudzi, dan al-Bazzār)

Aktualisasi doa dalam Islam, tidak berhenti semata-mata dalam untaian kata-kata permintaan tetapi mesti disertai dengan berbagai upaya yang relevan. Hadits serupa di atas banyak ditemukan, bahkan dalam doa Nabi, setiap pagi dan sore, di antara yang selalu diminta adalah kesehatan, seperti diriwayatkan dalam hadits Nabi:

�د� ع�ن� �ن� الله� ع�ب �ق�ول� ع�م�ر� ب �م� ي �ن� ل �ك س�ول� ي �ه� ر� ص�ل�ى الل�ه� � الله �ي �م� ع�ل ل �د�ع� و�س� ء� ي �ح� ح�ين� الد�ع�و�ات� ه�ؤ�ال� �ص�ب ي

�م�س�ي و�ح�ين� �ه�م� ي /ي الل �ن �ك� إ �ل أ س�� �ة� أ �ع�اف�ي �ا ف�ي ال �ي الد�ن

ة� خ�ر� �ه�م� و�اآل� /ي الل �ن �ك� إ �ل أ س�� �ع�ف�و� أ �ة� ال �ع�اف�ي �ي ف�ي و�ال د�ين

�اي� �ي �ه�ل�ي و�د�ن �ي� و�أ ماجه( وابن داود وابو احمد )رواه و�م�ال

Dari 'Abdillāh bin 'Umar, ia berkata, Rasulullāh saw senantiasa tidak meninggalkan doa-doa ini, pada pagi dan sore hari, Ya Allah aku memohon kepada-Mu kesehatan di dunia dan akhirat, ya Allah, aku memohon kepada-Mu

Page 10: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

ampunan dan kesehatan agamaku, duniaku, keluarga, dan hartaku … (HR Ahmad, Abū Dāwūd, dan Ibn Mājah)

Dalam hadits yang lain disebutkan pula:

�و ق�ام� �ب �ر أ �ك �ر� ع�ل�ى الص/د/يق� ب �ب �م�ن �م� ال �ى ث �ك ق�ام� ف�ق�ال� بس�ول� �ه� � الله ص�ل�ى الله� ر� �ي �م� ع�ل ل و�ل� ع�ام� و�س�

� ع�ل�ى األ��ر� �ب �م�ن �م� ال �ى ث �ك �وا ف�ق�ال� ب �ل أ �ع�ف�و� � الله اس� �ة� ال �ع�اف�ي �ن� و�ال ف�إ�ح�دRا �م� أ �ع�ط� ل �ع�د� ي �ق�ين� ب �ي ا ال Rر� ي �ة� م�ن� خ� �ع�اف�ي )رواه ال

الترمذى(

Abu Bakar al-Shiddīq pernah berdiri di atas mimbar, kemudian ia menangis, ia berkata, Rasulullāh saw pernah berdiri pada tahun pertama di atas mimbar, kemudian behiau menangis, lalu bersabda: "Mintalah kalian ampunan dan kesehatan, tak ada anugerah yang diberikan kepada seseorang setelah keyakinan lebih baik dari kesehatan." (HR. al-Turmudzi)

Berbagai upaya yang mesti dilakukan agar orang tetap sehat menurut para pakar kesehatan, antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang yang cukup, olahraga cukup, jiwa tenang, serta menjauhkan diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannya terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya ada dalam ajaran Islam, bersumber dari hadits-hadits shahih maupun ayat al-Quran.

Kesehatan Jasmani

Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal yang perlu diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada sepuluh hal, yaitu: dalam hal makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan kejiwaan, dan mengatur anggota badan.

Penyakit jasmani meliputi:• Penyakit infeksi karena virus, bakteri cacing dan

sebagainya, • Penyakit menular dan tidak menular. • Penyakit karena kekurangan vitamin,• Karena gangguan (metabolisme), • karena ganngguan fungsi kelenjar dalam tubuh, tumor, dan

lain-lain

a. Mengatur Pola Makan dan Minum

Dalam ilmu kesehatan atau gizi disebutkan, makanan adalah unsur terpenting untuk menjaga kesehatan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan, makan yang halālan dan thayyiban. Al-Quran berpesan agar manusia memperhatikan yang dimakannya, seperti ditegaskan dalam ayat:

Page 11: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

{ }

maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya … (Q.s. 'Abasa (80):24):

Dalam 27 kali pembicaraan tentang perintah makan, al-Quran selalu menekankan dua sifat, yang halāl dan thayyib, di antaranya dalam (Q.s. al-Baqarah (2):168; al-Māidah (5):88; al-Anfāl (8):69; al-Nahl (16):114), antara lain disebutkan:

{ }

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena esungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.s. al-Baqarah (2):168).

Dalam ayat lain dinyatakan:

{ }

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, … (Q.s. al-Māidah (5):88)

Juga dalam ayat lain dinyatakan:

{ }

Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, …. (Q. s. al-Anfāl (8): 69).

Juga dalam ayat lain dinyatakan:

{ }

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (Q. s. al-Nahl (16):114

Allah menjelaskan bahwa yang dihalalkan adalah makanan yang baik (al-Thayyibāt), di antaranya dijelaskan dalam ayat:

{ } ...

Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?" Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik … (Q.s. al-Māidah (5): 4):

Dan yang diharamkan adalah yang 'kotor' (al-Khabāits), seperti dijelaskan dalam ayat:

{ }...

Page 12: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk … (Q. s. al-A'rāf (7):157)

Menurut syariat Islam, kehalalan suatu jenis makanan atau minuman ditentukan oleh 4 hal, yaitu dari segi zat, sifat, cara perolehan, dan akibat yang ditimbulkan jika mengkonsumsinya. Sebagian ulama menyatakan: Tiga yang pertama termasuk kategori halāl, dan yang terakhir dikategorikan thayyib. Halāl, berdasarkan ketentuan syar’i. Menurut Quraish Shihab, makanan thayyib adalah makanan yang baik dan bergizi. Makanan yang thayyib ini juga bisa dilihat dari segi kebersihan, rasa, dan cara menyajikannya. Menurut ahli gizi, pada umumnya jenis makanan dan minuman yang halāl menurut agama Islam termasuk pula yang bersifat baik menurut pertimbangan ilmiah.

Nabi menyatakan bahwa tubuh yang dibesarkan dari makanan yang haram, baik dari cara mendapatkan maupun jenis makanan itu sendiri, maka neraka lebih layak baginya:

ه�� �ن � إ �و ال ب �ر� �ح�م% ي �ت� ل �ب �ال� س�ح�ت م�ن� ن �ت� إ �ان �ار� ك و�ل�ى الن� �ه� أ ب

الترمذى( )رواه

… bahwa tubuh yang dibesarkan dari makanan yang haram, maka neraka lebih layak baginya … (HR al-Turmudzi)

Ini menunjukkan bahwa sifat halāl dan thayyib tidak dapat dipisahkan dan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam mengkonsumsi makanan.

Ayat al-Quran menekankan agar makan dan minum dengan kadar yang proporsional, tidak boros dan berlebihan (walā tusrifū), seperti ditegaskan dalam ayat:

… makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q. s. al-A'rāf (7):31).

Dalam hadits Nabi juga dinyatakan:

ي� و�ق�ال�� �ب �ه� � الله ص�ل�ى الن �ي �م� ع�ل ل �وا و�س� �ل �وا ك ب ر� وا و�اش� �س� �ب و�ال�ص�د�ق�وا �ر� ف�ي و�ت اف غ�ي ر� �س� �ة و�ال� إ يل ماجه وابن البخارى رواه) م�خ�

والحاكم( ئى والنسا واحمد

Page 13: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

Nabi saw bersabda: Makan, minum, berpakaian, dan bersedekahlah kalian dengan tidak berlebihan dan membanggakan diri …. (HR. al-Bukhāri, Ibn Mājah, Ahmad, al-Nasāi, dan al-Hākim)

Anjuran tidak boros dan berlebihan, walā tusrifū ini berlaku dalam semua bidang kehidupan bahkan menyangkut fenomena psikosomatik. Hal-hal yang dilakukan berlebihan akan mengundang mudharat. Tidak berlebihan memiliki pengertian yang dalam dan luas, sehingga ‘Ali Ibn Husain ibn Wāqid mengatakan: ‘Allah menempatkan semua obat dalam separuh ayat ini’. Perut, dikatakan Nabi, adalah ‘rumah’ segala penyakit dan menjaga pola makanan adalah permulaan pengobatan.” Banyak pakar medis mengakui kebenaran pernyataan Nabi ini. Mereka sepakat mengatakan bahwa perut (lambung) merupakan pangkal kesehatan dan sekaligus sebagai sumber penyakit.

Ayat tersebut juga menegaskan agar mengatur pola hidup sederhana yang merupakan letak rahasia kesehatan dan kebugaran. Resep sehat menyangkut kualitas dan kuantitas makanan yang disampaikan Nabi adalah tengah-tengah, tidak berlebihan, tidak terlalu kenyang sehingga tidak ada rongga kosong dalam ususnya. Porsinya, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas. Disebutkan dalam hadits Nabi:

ع�ن� � �ن� م�ق�د�ام �ر�ب� م�ع�د�ي اب م�ع�ت� ق�ال� ك س�ول� س� � الله ر��ه� � الله ص�ل�ى �ي �م� ع�ل ل �ق�ول� و�س� � م�ا ي ا و�ع�اءR آد�م�ي� م�أل� ر� م�ن� ش�

�ط�ن �ح�س�ب� ب �ن� ب ت% آد�م� اب �ال� �ك �ق�م�ن� أ �ه� ي �ب �ن� ص�ل �ان� ف�إ �ة� ال� ك ال م�ح��ل�ث% �ط�ع�ام�ه� ف�ث �ل�ث% ل �ه� و�ث اب ر� �ش� �ل�ث% ل ه� و�ث �ف�س� �ن فى احمد )رواه لوالترمذى( مسند

Dari Miqdām bin Ma'dī Karib, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah perut anak Adam dipenuhi dengan beban keburukan dalam perut hingga memenuhi perut, sekiranya mesti, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas (udara). (HR Ahmad dan al-Turmudzi)

Efek positif pola makan tidak berlebihan akan menjadikan badan selalu tetap segar dan sehat, sebagaimana tercatat dalam sejarah Islam, Nabi pernah menolak kiriman tabib sebagai hadiah, karena tidak diperlukan, Nabi berkata: “Kami tidak perlu seorang dokter, (rahasianya) karena umat Islam tidak makan sebelum lapar dan jika makan tidak sampai kenyang”. Pernyataan Nabi ini sejalan dengan pernyataan Nabi yang lain:

�ن� �م�ؤ�م�ن� إ �ل� ال �ك �أ �اف�ر� و�اح�د م�عRى ف�ي ي �ك �ل� و�ال �ك �أ �ع�ة� ف�ي ي ب س�م�ع�اء

� ومسلم( البخارى )رواه أ

Page 14: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

"Seorang mukmin makan dengan satu lambung dan orang kafir makan dengan 7 lambung." (HR al-Bukhāri dan Muslim).

Berdasarkan hadits ini, dari sisi teologis, porsi makan juga menggambarkan kualitas keimanan 'Orang kafir makan dengan tujuh lambung' menunjukkan rakus dan borosnya orang-orang kafir sekaligus menggambarkan perhatian mereka tertumpu pada isi perut.

Dianjurkan pula agar makan tidak terlalu kenyang atau terlalu dekat jaraknya. Menurut pakar kesehatan, makan terlalu banyak yang melebihi kebutuhan tubuh akan membahayakan, bahkan dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Tubuh akan merubah makanan yang berlebihan itu ke dalam lemak. Badan yang berat akan membebani jantung sehingga menghalangi peredaran darah, akibatnya terganggunya fungsi alat-alat tubuh sehingga dapat menimbulkan penyakit ginjal, darah tinggi, pendarahan di otak, penyakit gula, dan lain-lain.

Di samping tidak berlebihan, Nabi selalu menyiapkan makanannya dengan seksama. Dalam mengkonsumsi makanan, Nabi tidak hanya dengan satu jenis makanan sebagaimana biasa dilakukan masyarakat Arab saat itu, tetapi berganti-ganti menu, seperti daging, buah-buahan, roti, kurma, dan sebagainya dengan tetap tidak berlebihan sesuai dengan nafsu makannya, jika berselera memakannya, jika tidak menginginkan maka tidak memakannya. Apa yang dewasa ini disarankan para ahli gizi ternyata sejalan dengan kebiasaan Nabi ini, karena tidak ada jenis bahan makanan yang mengandung semua zat-zat gizi yang lengkap, maka diperlukan pemaduan jenis-jenis bahan makanan agar kekurangan-kekurangan yang ada pada satu jenis makanan dapat ditutupi oleh jenis-jenis bahan makanan lainnya. Untuk menjaga kesehatan dan kebersihan makanan, diperintahkan untuk menutupi makanan dan minuman agar tidak termasuki sesuatu yang membahayakan.

Dianjurkan bagi ibu untuk menyusui anak-anaknya hingga berusia 2 tahun, antara lain dinyatakan dalam ayat al-Quran:

{

}....

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf… (Q. s. al-Baqarat (2):233)

Dalam ayat lain dinyatakan:

Page 15: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

{ }

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(Q. s. Luqmān (31):14)

Berdasarkan ayat dia atas, agar pihak ibu dan anak sehat seharusnya menyusui anak hingga usianya 2 tahun. ASI adalah makanan penting dan pokok, bahkan semua manusia pernah sangat tergantung pada keberadaannya, terutama setelah kelahiran sampai usia 2 (dua) tahun. Menurut kalangan ahli medis, pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai 2 tahun merupakan suatu upaya meningkatkan kualitas jasmani dan intelektual anak, karena mengandung Protein Taurin dan asam lemak dichosahexaeonoic Acid yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel otak bayi. Di samping mengandung gizi yang tinggi, ASI juga mempunyai kemampuan untuk membantu pertumbuhan dan menghalangi terjadinya infeksi saluran pencernaan bayi.

Puasa, di samping bernilai ubudiah, telah banyak penelitian dilakukan dan membuktikan bahwa dari segi kesehatan puasa dapat menyehatkan badan, terutama pada pencernaan dan kegemukan. Berpuasa berarti memberikan istirahat pada organ-organ pencernaan, meremajakan sel-sel tubuh yang mulai menua, juga dalam mengendalikan emosi yang sangat berpengaruh positif terhadap organ tubuh, seperti jantung, sistem saraf, dan sistem peredaran darah. Juga, merupakan sarana untuk menuju pada keseimbangan makan dan minum dan menghindarkan diri dari kegemukan yang rentang dan mudah terserang berbagai penyakit, seperti naiknya tekanan darah, penyakit jantung, maag, dan lain-lain, dapat menyehatkan lambung dan berpengaruh positif terhadap kesehatan rohani. Di samping itu, semangat takwa yang dicerminkan dalam perasaan senang dan tenteram akan mengurangi stress. Ditinjau dari sudut kesehatan, puasa ibarat liburan bagi karyawan yang telah bekerja setahun, dapat menyegarkan kembali kerja usus. Tepatlah pernyataan Nabi:

ص�ح�و�ا ... ص�و�م�و�ا� الطبرانى( ) رواه ... ت

… Berpuasalah, maka kalian akan seha t… " (HR al-Thabarāni)

Memakan makanan atau minuman yang halal dan menghindari yang diharamkan secara syar’i banyak mengandung hikmah, misalnya, mengapa haram makan bangkai, darah, babi, minuman keras telah terbukti membahayakan dan dapat merusak tubuh vital manusia.

Page 16: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

Kalangan ahli telah berupaya menyingkap alasan pengharaman mengkonsumsi daging babi, mereka menyatakan bahwa teori ilmiah modern membuktikan daging babi dapat menjangkitkan banyak jenis penyakit. Di antara hikmah larangan mengonsumsi bangkai yang pada umumnya matinya penyakit-penyakit yang berada dalam jaringan-jaringan tubuhnya, jika dikonsumsi akan memungkinkan pindah ke tubuh manusia. Demikian juga dengan darah, sebab, berbagai jenis racun bisa merasuk ke dalam tubuh manusia.

Manusia membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Tubuh membutuhkan sebanyak 50 nutrisi yang berbeda, seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan air. Berbagai jenis makanan dan minuman yang dibutuhkan tubuh juga disinggung dalam al-Quran, seperti pentingnya sayur mayur, daging, ikan, susu, madu, dan sebagainya.

Larangan mengkonsumsi khamr juga berdampak pada hal yang luas, mengancam stabilitas negara, juga berdampak terciptanya kejahatan sosial, di samping pada fisik pengonsumsinya. Ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa alkohol meskipun sedikit, dapat merusak otak, tempat pusat kesadaran. Tepatlah pernyataan al-Quran, di dalamnya terdapat dosa besar dan ada manfaatnya bagi manusia.

{

}

Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (Q.s. al-Baqarah (2):219)

Minum dianjurkan khususnya pada cuaca panas saat banyak mengeluarkan keringat. Secara khusus ajaran Islam memberikan tuntunan etika minum, dianjurkan secara tertib dan tenang, seteguk demi seteguk, pelan-pelan, sebagaimana dicontohkan Nabi mengambil nafas tiga kali dalam sekali minum, tidak sekaligus dalam satu nafas. Cara meminum dengan sekaligus diyakini akan mengganggu pernafasan, dapat membuat tercekik, dan juga tidak berlebihan karena dapat menyebabkan keracunan air.

Ada riwayat kontradiktif, di satu sisi Nabi melarang minum sambil berdiri. di sisi lain ditemukan riwayat yang menyatakan bahwa Nabi pernah minum sambil berdiri. Menurut Ibrāhīm ibn 'Abd al-Rahmān, boleh jadi itu dalam keadaan darurat. Namun

Page 17: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

sebagian ulama melihatnya tidak kontradiktif, riwayat yang menyebutkan Nabi minum dengan berdiri karena adanya keperluan (hajah) seperti ke sumur zamzam, dengan timba para sahabat meminumnya di situ, mereka mengambilkan air dengan timba itu kepada Nabi dan beliau meminumnya dengan berdiri. Sebagian ulama menyatakan, hadits yang menyatakan kebolehan minum dengan berdiri di atas telah di-naskh oleh hadits yang menekankan minum dengan duduk. Sementara ulama memandang bahwa larangan minum berdiri di sini hukumnya bukan haram, tetapi sebagai imbauan (li al-Irsyād) dan meninggalkan yang utama (tark al-Aulā).

Perhatian Islam untuk menjaga kesehatan juga dapat digali dari hikmah dibalik larangan berzina, biasanya dapat mengundang berbagai penyakit gawat, baik bagi laki-laki juga pada wanita. Juga hikmah pelarangan pelampiasan kelainan seksual yang diharamkan, seperti homoseksual, sodomi (liwath), menyenggamai mayit, menyenggamai binatang, dan lain-lain

Larangan mencampuri isteri yang sedang haid, berdasarkan teori kedokteran akan dapat mengundang risiko penyakit bagi kedua belah pihak, suami atau isteri. Dalam hal menyangkut kepuasan seksual, dipesankan Nabi untuk saling memberikan kepuasan kepada pasangannya. Larangan menyenggamai anus (analseks) yang banyak mengandung kuman (sodomi) yang akan dapat mendatangkan penyakit, terutama bagi pihak laki-laki.

b. Keseimbangan Beraktivitas dan Istirahat

Perhatian Islam terhadap masalah kesehatan dimulai sejak bayi, di mana Islam menekankan bagi ibu agar menyusui anaknya, di samping merupakan fitrah juga mengandung nilai kesehatan. Banyak ayat dalam al-Quran menganjurkan hal tersebut.

Al-Quran melarang melakukan sesuatu yang dapat merusak badan. Para pakar di bidang medis memberikan contoh seperti merokok. Alasannya, termasuk dalam larangan membinasakan diri dan mubadzir dan akibat yang ditimbulkan, bau, mengganggu orang lain dan lingkungan.

Islam juga memberikan hak badan, sesuai dengan fungsi dan daya tahannya, sesuai anjuran Nabi:

�ن� �ك� ا �د�ن �ب �ك� ل �ي ح�ق�ا ع�ل"Bahwa badanmu mempunyai hak" (HR al-Bukhari)

Islam menekankan keteraturan mengatur ritme hidup dengan cara tidur cukup, istirahat cukup, di samping hak-haknya kepada Tuhan melalui ibadah. Islam memberi tuntunan agar mengatur waktu untuk istirahat bagi jasmani. Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara proporsional, masing-masing

Page 18: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

anggota tubuh memiliki hak yang mesti dipenuhi. Di sisi lain, Islam melarang membebani badan melebihi batas kemampuan-nya, seperti melakukan begadang sepanjang malam, melaparkan perut berkepanjangan sekalipun maksudnya untuk beribadah, seperti tampak pada tekad sekelompok Sahabat Nabi yang ingin terus menerus shalat malam dengan tidak tidur, sebagian hendak berpuasa terus menerus sepanjang tahun, dan yang lain tidak mau ‘menggauli’ istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

س�ول� ل�ي ق�ال� �ا � الله ر� �د�الله� ي �م� ع�ب �ل �ر� أ ب خ�� �ك� أ �ن �ص�وم� أ ت

�ه�ار� �ق�وم� الن �ل� و�ت �ي �ل�ى ف�ق�ل�ت� الل �ا ب ول� ي س� �ه� ر� �ف�ع�ل� ف�ال� ق�ال� الل ت�ف�ط�ر� ص�م� �م� و�ق�م� و�أ �ن� و�ن د�ك� ف�إ �ج�س� �ك� ل �ي �ن� ح�ق�ا ع�ل �ك� و�إ �ن �ع�ي ل

�ك� �ي �ن� ح�ق�ا ع�ل و�ج�ك� و�إ �ز� �ك� ل �ي �ن� ح�ق�ا ع�ل و�ر�ك� و�إ �ز� �ك� ل �ي ح�ق�ا ع�لالشيخان( )رواه

Nabi pernah berkata kepadaku: Hai hamba Allah, bukankah aku memberitakan bahwa kamu puasa di siang hari dan qiyamul lail di malam hari, maka aku katakan, benar ya Rasulullāh, Nabi menjawab: Jangan lalukan itu, berpuasa dan berbukalah, bangun malam dan tidurlah, sebab, pada badanmu ada hak dan pada lambungmu juga ada hak" (HR al-Bukhāri dan Muslim).

Perhatian Islam terhadap hak jasmani manusia juga terdapat dalam konsep rukhshah bagi seseorang yang tidak dapat menunaikan kewajiban agama secara ‘azimah’, seperti akan menyebabkan sakit, atau menambah parah sakitnya sehingga memperlambat kesembuhannya, atau akan mendapatkan kesulitan tertentu, maka bagi yang tidak mampu berwudhu dan mandi dengan air disyariatkan dengan bertayammum, bagi yang tidak mampu shalat berdiri, diperkenankan dengan duduk atau berbaring, kebolehan berbuka puasa Ramadhan bagi yang sedang sakit atau bepergian, dan bermacam-macam rukhshah lain yang dapat diganti dengan bentuk penggantian tertentu atau tidak. Bahkan, pada situasi tertentu mengamalkan rukhshah hukumnya menjadi wajib, misalnya, bagi orang yang sedang menderita sakit parah, bepergian yang sangat memberatkan, lemah karena usia lanjut dan yang sejenisnya maka diharamkan puasa, sebab jika dipaksakan akan mengalami penderitaan yang berat. Nabi pernah melihat seseorang yang dipayungi oleh temannya dan disirami tubuhnya dengan air karena sedang kepayahan berpuasa, Nabi menegaskan lebih baik berbuka bagi yang menjalani perjalanan jauh.

Ajaran Islam juga memberikan perhatian khusus terhadap hak-hak anggota tubuh. Misalnya, makan jika lapar, minum jika haus, beristirahat jika letih, membersihkannya jika kotor, mengobatinya jika sakit, tidak duduk dalam kegelapan (tentu kecuali ada alasan yang kuat), membuat suasana majlis yang

Page 19: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

lebih luas, jika ada seseorang di tempat panas dan yang lain di tempat yang teduh maka berdirilah, tidak berjemur di sinar matahari karena akan merusak kulit dan pakaian, melepas sandal ketika duduk karena memberikan istirahat bagi telapak kaki. Suatu ketika Nabi melihat ada orang tua berjalan sambil dipapah oleh dua anaknya karena menunaikan nazar akan berhaji sambil berjalan, Nabi menyuruhnya naik kendaraan.

Terhadap kebutuhan jasmani manusia, Islam memberi tuntunan, agar mengatur waktu untuk istirahat seperti ditegaskan dalam ayat al-Quran:

{

}Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (Q.s. al-Qashash (28):73)

Juga dinyatakan dalam ayat lain:

{ }

Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar. (Q. s. Yūnus (10): 67)

Keteraturan tidur dan berjaga diatur secara proporsional, masing-masing anggota tubuh memiliki hak yang mesti dipenuhi. Nabi berkata:

م�� �ن� و�ق�م� ن د� ف�ا �ج�س� �ك� ك� ل �ي �ام� ح�ق�ا، ع�ل �ن �أ /ى �ن �ق�و�م� و� وقوله: إ أالشيخان( )رواه

"Tidur dan berdirilah, bahwa badanmu ada hak, dan ucapannya: Aku tidur dan bangun." (HR al-Bukhāri dan Muslim).

Disebutkan pula dalam hadits lain:

ة� ع�ن� �ش� �ن� ع�ائ �ي� أ �ب �ه� � الله ص�ل�ى الن �ي �م� ع�ل ل �ع�ث� و�س� �ى ب �ل إ�م�ان� �ن� ع�ث اء�ه� م�ظ�ع�ون ب �ا ف�ق�ال� ف�ج� �م�ان� ي �ت� ع�ث غ�ب ر�

� �ي ع�ن� أ �ت ن س�� ق�ال� �ا و�الله� ال ول� ي س� �ك�ن� الله� ر� �ك� و�ل �ت ن �ط�ل�ب� س� /ي ق�ال� أ �ن ف�إ�ام� �ن ص�ل/ي أ

� ص�وم� و�أ� �ف�ط�ر� و�أ �ك�ح� و�أ �ن اء� و�أ /س� �ق� الن �ا � الله ف�ات ي

�م�ان� �ن� ع�ث �ك� ف�إ �ه�ل �ك� أل� �ي �ن� ح�ق�ا ع�ل �ف�ك� و�إ �ض�ي �ك� ل �ي �ن� ح�ق�ا ع�ل و�إ

Page 20: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

ك� �ف�س� �ن �ك� ل �ي �ف�ط�ر� ف�ص�م� ح�ق�ا ع�ل �م� و�ص�ل/ و�أ داود ابو )رواه و�نواحمد(

Dari 'Āisyah, bahwa Nabi saw mengutus seseorang mengundang 'Utsmān bin Mazh'ūn maka dia datang menghadap, Nabi berkata: Hai Utsmān apakah anda membenci sunnahku? Ia menjawab: Tidak, Demi Allah ya Rasulallah, justru sunnhmu itu yang saya buru. Kata Nabi: Bahwa saya tidur, shalat, puasa, berbuka, menikahi wanita, bertakwalah kepada Allah hai 'Utsmān, bahwa pada keluargamu ada hak, pada tamumu ada hak, dan pada dirimu ada hak, berpuasa, berbuka, shalat, dan tidurlah! (HR Abū Dawūd dan Ahmad)

Kebiasaan Nabi tidur adalah pada permulaan malam, sesudah shalat Isya’ dan bangun pada tengah malam, bangun kemudian bersiwak, wudhu dan shalat malam. Posisi tidur beliau adalah berbaring miring dengan posisi lambung kanan di bawah dan tidak memenuhi perutnya dengan makanan dan minuman.

Islam juga sangat menekankan untuk bekerja, rajin, selalu beraktivitas, bekerja pagi-pagi, sebaliknya, melarang besikap lamban, bermalas-malas dan suka menunda-nunda pekerjaan. Sebagaimana tergambar dalam doa Nabi meminta perlindungan kepada Allah dari sifat lemah dan malas.

Secara khusus dianjurkan agar meminta perlindungan Allah dari berbagai jenis penyakit, seperti belang, gila, lepra, tuli dan bisu, dan berbegai jenis penyakit yang jahat lainnya. Di sisi lain memohon diberi kesehatan phisik dan panca indera, bahkan kesehatan dalam berbagai bidang kehidupan meliputi agama, kehidupan duniawi, keluarga, dan harta.

Prinsip ini sejalan dengan penegasan ayat al-Quran bahwa ‘Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran':

...{ }...

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Q. s. al-Baqarah (2):185).

Dalam kaidah hukum Islam dinyatakan bahwa keterpaksaan menghalalkan hal-hal yang diharamkan’ seperti pembolehan memakan yang haram demi untuk keselamatan dan kesehatan badan:

ات� و�ر� �لض�ر� �ح� ا �ي �ب ات� ت �م�ح�ظ�و�ر� ال

Kemudharatan itu menghalalkan larangan-larangan

Secara khusus dalam al-Quran dilarang melakukan sesuatu yang dapat merusak badan. Para pakar di bidang medis memberikan contoh seperti merokok. Alasannya, larangan

Page 21: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

membinasakan diri dan mubadzir dan akibat bau yang ditimbulkannya, serta mengganggu orang lain dan lingkungan. Racun yang dibawanya sangat mengganggu kesehatan.

Nabi menghormati dan melegalisir ijtihad ‘Amr bin al-‘Āsh tidak mau mandi junub karena dinginnya cuaca yang diyakini akan memayahkan badan dengan menggantinya dengan tayammum, berpegang pada ayat al-Quran:

{… } ...

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; (Q.s. al-Nisā' (4):29):

Nabi menyambutnya dengan senyum mendengar argumen 'Amr. Sikap Nabi ini menunjukkan persetujuan Nabi terhadap ijtihad ‘Amr ibn al-'Ash. Juga dikisahkan, seorang laki-laki yang terluka dan memaksakan diri harus mandi junub. Akibatnya, dia mati karena lukanya bertambah parah setelah mandi. Mendengar kisah ini, Nabi marah kepada Sahabat yang telah menyuruhnya mandi. Nabi berkata: Mereka telah membunuhnya, Allah akan membunuh mereka, kenapa mereka tidak bertanya kalau tidak tahu? Obat tidak tahu adalah bertanya. Sebenarnya dia hanya cukup membalut lukanya dan bertayammum.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Islam tidak mengabaikan masalah menjaga kesehatan, namun batasan itu hanya diberikan secara global dan sifatnya umum. Selanjutnya, dipersilakan jabaran praktis dan pengembangannya kepada ahlinya. Seperti dapat dilihat dalam hadits Nabi tentang mengawinkan pohon kurma yang sangat populer, yang secara praktis Nabi tidak menguasai dengan baik masalah pemutikan buah kurma, ternyata saran beliau menjadikan panen kurma gagal, saat itu Nabi berkata:

ة� ع�ن� �ش�66 �س ع�ن� و�ع�ن� ع�ائ �ن �ن� أ �ي� أ �ب ل�ى الن ه� � الل66ه ص�66 �ي�66 ع�ل�م� ل �م� ق�ال� و�س� �ت �ن �م� أ �ع�ل م�ر� أ

� �أ �م� ب �اك �ي مسلم( )رواه د�ن

Dari 'Āisyah dan dari Anas, bahwa Rasulullah saw berkata: Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian" (HR Muslim)

c. Olahraga sebagai Upaya Menjaga Kesehatan

Aktivitas terpenting untuk menjaga kesehatan dalam ilmu kesehatan adalah melalui kegiatan berolahraga. Kata olahraga atau sport (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Latin Disportorea atau deportore, dalam bahasa Itali disebut 'deporte' yang berarti penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Olahraga atau sport dirumuskan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmaniah. Tujuan utama olahraga adalah untuk mempertinggi kesehatan yang positif, daya tahan, tenaga otot, keseimbangan emosional, efisiensi dari fungsi-fungsi alat tubuh, dan daya

Page 22: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

ekspresif serta daya kreatif. Dengan melakukan olahraga secara bertahap, teratur, dan cukup akan meningkatkan dan memperbaiki kesegaran jasmani, menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan kesegaran jasmani seseorang akan mampu beraktivitas dengan baik.

Menurut ahli ilmu olahraga, dewasa ini induk olahraga terdiri dalam 3 jenis, yaitu lari, lompat, dan lempar yang kemudian dikenal dengan atletik. Dari atletik ini selanjutnya berkembang berbagai jenis dan cabang olahraga, antara lain bela diri (gulat, judo, karate, tinju, pencak silat, dan anggar), olahraga air (renang, selancar air, loncat indah, dan sebagainya), olahraga lapangan (sepak bola, sepak takraw, voli, bulu tangkis, dan sebagainya), olahraga ketangkasan (senam, berkuda, daan sebagainya), serta rekreasi (lintas alam).

Dalam pandangan ulama fikih, olahraga (Bahasa Arab: al-Riyādhah) termasuk bidang ijtihādiyah. Secara umum hukum melakukannya adalah mubah, bahkan bisa bernilai ibadah, jika diniati ibadah atau agar mampu melakukannya melakukan ibadah dengan sempurna dan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan norma Islami. Sumber ajaran Islam tidak mengatur secara rinci masalah yang berhubungan dengan berolahraga, karena termasuk masalah 'duniawi' atau ijtihādiyah, maka bentuk, teknik, dan peraturannya diserahkan sepenuhnya kepada manusia atau ahlinya. Islam hanya memberikan prinsip dan landasan umum yang harus dipatuhi dalam kegiatan berolahraga.

Nash al-Quran yang dijadikan sebagai pedoman perlunya berolahraga, dalam konteks perintah jihad agar mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi kemungkinan serangan musuh, yaitu ayat:

{

}

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (Q. s. al-Anfāl (8):60):

Nabi menafsirkan kata kekuatan (al-Quwwah) yang dimaksud dalam ayat ini adalah memanah. Nabi pernah menyampaikannya dari atas mimbar disebutkan tiga kali, sebagaimana dinyatakan dalam satu hadits:

Page 23: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

ق�ول�� �ع�د�وا ي �ه�م� ) و�أ �م� م�ا ل �ط�ع�ت ت �ال� ق�و�ة م�ن� اس� �ن� ( أ �ق�و�ة� إ ال

م�ي� �ال� الر� �ن� أ �ق�و�ة� إ م�ي� ال �ال� الر� �ن� أ �ق�و�ة� إ م�ي� ال و مسلم )رواه الر�والدارمى( واحمد ماجه وابن داود ابو و الترمذي

Nabi berkata: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi" Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, Ingatlah kekuatan itu adalah memanah, (HR Muslim, al-Turmudzi, Abū Dāwūd, Ibn Mājah, Ahmad, dan al-Dārimi)

Nabi sering berlatih dan menunggang kuda. Betapa pentingnya menunggang kuda, dalam al-Quran dijadikan sumpah:

{ }

Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya), dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh. (Q., s. al-‘Adiyāt (100):1-5).

Dari sumber hadits dapat dijumpai berbagai riwayat, adakalanya Nabi berolahraga, juga menganjurkan berolahraga. Berbagai jenis olahraga dianjurkan Nabi, seperti renang, memanah, berkuda, anggar, gulat, dan lain-lain. Kepada orang tua, dianjurkan agar mendidik anaknya berlatih olahraga.

Nabi juga membolehkan olahraga anggar yang mengandung pendidikan ketangkasan membela dirinya. Dalam hadits Nabi diceritakan bahwa orang Habsyi dari Bani Arfidah bermain anggar di depan Rasulullah saw. Menyaksikan permainan itu, 'Umar bin al-Khaththāb marah dan dan berusaha melempari mereka dengan batu kerikil. Namun Nabi saw mencegah tindakan 'Umar dan membiarkan mereka meneruskan bermain anggar hinga selsesai.

Nabi juga membolehkan berkompetisi olahraga untuk menanamkan sifat berani dan mendalam dalam bidang olahraga tertentu, dan memberikan hadiah kepada pemenangnya. Nabi sendiri pernah berlomba lari dengan 'Āisyah. Menurut penuturan 'Āisyah, dalam dua kali lomba, dia dan Nabi sama-sama pernah memenangkan pertandingan, pada kesempatan pertama ia yang menang dan pada kesempatan kedua Nabi yang menang.

Nabi juga pernah berlomba gulat. Ketika di Mekkah, Nabi saw pernah ditantang bergulat melawan seorang yang sangat terkenal kehebatannya dalam bergulat yang bernama Rukanah bin 'Abd al-Yazīd. Dalam pertandingan tersebut Nabi dapat mengalahkannya dengan menjatuhkannya 3 kali. Karena Nabi

Page 24: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

telah berhasil mengalahkannya itu, maka Rukanah kemudian masuk Islam.

Dari peristiwa tersebut tampak bahwa tujuan pertandingan bukan untuk merendahkan harga dirinya, bahkan Nabi menggunakannya sebagai sarana berdakwah. Dalam hadits lain, Nabi menyatakan bahwa setiap kegiatan yang tidak diarahkan untuk mengingat Allah adalah kegiatan yang melalaikan, kecuali empat hal, yaitu: kegiatan olahraga memanah, melatih kuda, bersenang-senanag dan bermesraan dengan isteri sendiri, dan belajar berenang.

Tidak banyak jenis olahraga yang disebutkan secara tersurat dalam hadits Nabi, hanya terbatas pada lari, memanah, renang, dan berkuda. Nampaknya, inilah yang sejalan dengan geografis Arab dan perkembangan zaman saat itu. Terhadap jenis olahraga yang tidak disebutkan dalam hadits, dapat dimasukkan dalam hadits tentang metode pemutikan kurma, dikategorikan dalam persoalan ijtihadiyah yang teknis dan metodenya diserahkan kepada pakar masing-masing bidang.

Perkembangan jenis olahraga dari masa ke masa mengalami perkembangan, di antaranya dapat dibenarkan dalam hukum Islam, sebagian yang lain masih diperdebatkan. Kebolehannya mengacu pada prinsip umum hukum Islam bahwa segala sesuatu, termasuk jenis olahraga, tidak terlarang sejauh tidak ada dalil yang mengharamkannya. Tercakup dalam kaidah hukum Islam:

ص�ل� ا� �ال ف�ى �ال �اء� ا ي �ف�ع�ال� �ش� �ال �اح�ة� و�ا �الب �ى ا �د�ل� ح�ت �ل� ي �ي �دل ع�ل�ى ال�م�ه�ا �ح�ر�ي ت

"Pada dasarnya segala sesuatu dan perbuatan adalah mubah, kecuali ada dalil menunjukkan keharamannya.

Panduan Islam terhadap batasan boleh dan tidaknya jenis olahraga tertentu terkait pula dengan batasan syar’i yang berhubungan dengan pakaian atau mempertontonkan aurat, faktor manfaat dan mudaratnya, keamanan dan keselamatan pemainnya, serta unsur-unsur lain yang terkait dalam pelaksanaan berolahraga, seperti tidak boleh mengandung unsur judi, pembauran antara laki-laki dan perempuan sehingga menimbulkan fitnah, memperagakan gerak tubuh secara sensual, dan yang sejenisnya. Hal-hal tersebut jelas bertentangan dengan ajaran Islam.

Berdasarkan batasan di atas maka olahraga binaraga misalnya yang lebih mengutamakan penilaian pada keindahan atau kekerasan otot manusia, pesertanya hanya dibolehkan menutupi tubuhnya hanya pada bagian vitalnya saja, maka jelas hal ini bertentangan dengan anjuran Islam agar menutup aurat. Apalagi bagi wanita, jelas bertentangan dengan ketentuan al-Quran agar menutup aurat, firman Allah:

Page 25: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

{

}Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu ... (Q. s. al-Ahzāb (33): 59)

Juga firman Allah:

{

...}

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, … (Q. s. al-Nūr (24): 31)

Dewasa ini, olahraga yang hampir sama dengan binaraga dalam hal pakaian adalah renang, senam, dan beberapa olahraga atletik. Pakaian yang dikenakan dalam jenis olahraga tersebut pada umumnya sangat minim sehingga auratnya terlihat. Padahal dalam satu sisi renang termasuk jenis olahraga yang dianjurkan Nabi, namun dalam perintah yang lain dianjurkan memakai kain penutup badan, Nabi menyatakan:

ي ع�ن�� ب� ة� أ �ر� ي �ن� ه�ر� ول� أ س� �ان� م�ن� ق�ال� الله� ر� �ؤ�م�ن� ك �الله� ي ب

� �و�م �ي خ�ر� و�ال �ور� م�ن� اآل� �ي ذ�ك م�ت� �د�خ�ل� ف�ال� أ �ح�م�ام� ي �ال� ال ر إ �ز� �م�ئ و�م�ن� ب

�ت� �ان �ؤ�م�ن� ك �الله� ت � ب �و�م �ي خ�ر� و�ال �اث� م�ن� اآل� �ن �ي إ م�ت� �د�خ�ل� ف�ال� أ ت

�ح�م�ام� احمد( )رواه ال

Dari Abi Hurairah ra. Rasulullah saw bersabda: " Siapa yang beriman kepada Allah dam hari akhir dari kalangan laki-laki umatku, jangalah masuk ke pemandian umum (kolam renang) kecuali dengan mengenakan kain penutup (pakaian), dan wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir dari umatku jangan masuk ke pemandian umum. (HR Ahmad)

Berdasarkan hadits di atas, agar tidak bertentangan dengan norma Islami maka yang harus diperhatikan dalam olahraga renang dan yang sejenisnya harus dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, laki-laki tidak diperkenankan menonton wanita, begitu pula sebaliknya, dan pakaian yang dikenakan oleh para olahragawan tersebut tidak boleh membuka aurat.

Demikian pula dengan olahraga senam, dilihat dari sisi hukum Islam, jika yang diutamakan adalah peragaan keindahan gerak tubuh secara sensual jelas bertentangan dengan

Page 26: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

ketentuan hukum Islam, sebab mempertontonkan lekuk-lekuk dan keindahan gerakan tubuh. Pakaian yang dikenakannya juga sangat minim dan ketat sehingga dapat mengundang nafsu birahi kaum laki-laki yang menontonnya. Hal tersebut bertentangan dengan anjuran dalam al-Quran agar kaum laki-laki menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya, demikian juga bagi kaum wanita:

{

}...

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, … (Q. s, al-Nūr (24): 30-31).

Di samping itu juga bertentangan dengan hadits Nabi:

�ن� ول� أ س� � ق�ال� الله� ر� �ظ�ر� �� ال �ن ج�ل� ي �ل�ى الر� ة� إ ج�ل� ع�و�ر� الر��ة� و�ال� أ �م�ر� �ل�ى ال ة� إ �ة� ع�و�ر� أ �م�ر� �ف�ض�ي و�ال� ال ج�ل� ي �ل�ى الر� ج�ل� إ الر�

�و�ب ف�ي �ف�ض�ي و�ال� و�اح�د ث �ة� ت أ �م�ر� �ل�ى ال �ة� إ أ �م�ر� �و�ب� ف�ي ال الث�و�اح�د� واحمد( والترمذى مسلم )رواه ال

Rasulullah saw bersabda: Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki yang lain, seorang wanita tidak boleh melihat aurat wanita yang lain, dan seorang laki-laki tidak boleh dalam satu selimut dengan laki-laki lain, dan seorang wanita tidak boleh dalam satu selimut dengan wanita lain" (HR. Muslim, al-Turmudzi, dan Ahmad)

'Illat dari larangan ini adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari pakaian yang dikenakan para olahragawan tersebut, yang merupakan upaya sadd al-Dzarī'ah (menutup jalan agar tidak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan Islam).

Demikian juga berbagai olahraga keras seperti tinju dan yang sejenisnya, yang lebih mengutamakan pada kedahsyatan pukulan, nilai ditentukan oleh akurasi pukulan atau tendangan yang mengenai titik sasaran. Dalam tinju misalnya, titik sararan yang bernilai jika mengenai bagian kepala. Padahal memukul kepala atau bagian kepala termasuk perbuatan yang dilarang dalam Islam seperti dinyatakan dalam hadits Nabi:

Page 27: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

ه�ى� ول� ن س� �ن� الله� ر� ب� أ �ض�ر� �ي الص�و�ر� ت �ع�ن �و�ج�ه� ي احمد )رواه الوالبخارى(

Rasulullah saw melarang memukul muka" (HR Ahmad dari Sālim dari bapaknya, dan al-Bukhāri dari Ibn 'Umar)

Jika pukulan sangat akurat dapat mengakibatkan lawannya tersungkur, bahkan dapat pula berakibat fatal, dapat mematikan. Padahal Islam melarang melakukan tindakan yang dapat mencelakakan dirinya dan juga orang lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat al-Quran:

...{ }...

… dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah … (Q.s. al-Baqarah (2):195).

Jika kedua pihak berduel maut hingga menewaskan salah satu atau dua-duanya, karena masing-masing berusaha untuk mengalahkandan merobohkan lawannya, diancam dengan hadits Nabi, ketika mendapat pengaduan ada dua orang yang berkelahi sehingga seorang di antara mereka mati, Nabi berkata:

س�ول� ق�ال� �ق�ا الله� ر� �ل� ال �ول� ت �م�ق�ت �ار� ف�ي و�ال مسلم )رواه النوالدارمى( داود وابو ئى والنسا

Rasulullah saw bersabda: Pembunuh dan yang dibunuh sama-sama di neraka … (HR Muslim, al-Nasāi, Abū Dāwūd, dan al-Dārimi)

Penundukan lawan secara total yang berakibat kematian dianggap sebagai pembunuhan. Olahraga jenis ini, memang diakui ada manfaatnya, namun jika dibandingkan dengan mudharatnya nampaknya lebih besar, maka mesti dihindari, sesuai dengan kaidah hukum Islam:

ء� د� د�ر� �م�ف�اس� �ح� ج�ل�ب� ع�ل�ى م�ق�د�م% ال �م�ص�ال الBahwa menolak bahaya itu lebih didahulukan daripada mengambil manfaatnya

Di samping itu, olahraga tinju dan yang sejenisnya, khususnya untuk yang profesional sering dijadikan sebagai ajang perjudian. Sehingga dapat dinyatakan bahwa olahraga jenis ini merupakan pintu bagi orang yang melakukan kemaksiatan. Maka berdasarkan prinsip Sadd al-Dzarī'ah, segala sesuatu yang dapat menimbulkan kemaksiatan berarti termasuk perbuatan maksiat pula.

Mengenai olahraga jenis-jenis lain, pada prinsipnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam sejauh tidak ada dalil yang mengharamkannya dan dalam pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Berbagai jenis olahraga yang tidak disebutkan dalam nash, pada prinsipnya tidak terlarang dalam Islam sejauh tidak ada dalil

Page 28: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

yang mengharamkannya. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan untuk menetapkan hukumnya, di samping faktor pakaian adalah faktor manfaat dan mudaratnya, serta keamanan dan keselamatan pemainnya.

Ajaran Islam juga memberikan perhatian terhadap kesehatan mata, di antaranya ada anjuran memandang berbagai warna. Nabi menganjurkan, tiga hal akan menambah daya penglihatan, yaitu melihat air mengalir, yang hijau-hijau, dan melihat wajah yang elok (maksudnya: suami atau isterinya). Secara khusus Nabi membiasakan diri menggunakan celak mata, yang dinilai berfungsi dapat menjaga kesehatan mata dan berfungsi dapat mempertajam daya pandang.

Juga memberi perhatian terhadap kesehatan gigi melalui anjuran bersiwak. Diakui, bahwa kesehatan gigi merupakan sendi utama menjaga kesehatan secara umum, terutama kesehatan alat pencernaan, karena gigi yang sehat dan kuat akan mampu mengunyah makanan dan menggilingnya hingga lumat sehingga akan memudahkan pencernaan.

Di samping kesehatan phisik, Islam juga menekankan kesehatan sosial. Keadaan sosial yang baik dalam batasan ini adalah keadaan standard baik dalam kehidupan sosial. Secara ringkas keadaan sosial yang baik apabila terpenuhi beberapa indikasi, yaitu:

a. Dihargai sebagai manusiab. mempunyai pekerjaan untuk kehidupannyac. mempunyai rumah tempat berlindungd. mempunyai isteri/berumah tangga.

Kesehatan Mental

Di samping kesehatan phisik, Islam juga memperhatikan kesehatan jiwa dengan perhatian yang tinggi. Kesehatan mental (Mental Hygiene) merupakan satu cabang dari ilmu jiwa. Banyak definisi kesehatan mental diberikan oleh para ahli sesuai dengan pandangan dan bidang masing-masing. Zakiah Daradjat menyimpulkan bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, menyesuaikan diri, dan memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.

Sehat dan tidaknya jiwa seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya. Jika tingkah-lakunya normal, maka dikatakan bahwa orang itu sehat jiwanya, dan sebaliknya jika tingkah-lakunya tidak normal, dikatakanlah bahwa orang itu mengalami sakit jiwa, gangguan jiwa, atau gila.

Page 29: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

Keterkaitan kesehatan psikis dengan agama dinyatakan oleh Dadang Hawari, ia menyatakan, dari semua cabang ilmu kedokteran, ilmu kedokteran jiwa (psikiatri) dan kesehatan jiwa (mental health) adalah yang paling dekat dengan agama, bahkan ... ada titik temu antara keduanya. Berdasarkan kesimpulannya bahwa dari berbagai laporan penelitian menunjukkan ada indikasi yang kuat bahwa komitmen agama mampu mencegah dan melindungi seseorang dari penyakit, atau mempertinggi kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan dan mempercepat proses penyembuhan. Sejalan dengan itu, konsep-konsep Islam tentang penyucian kalbu sebagaimana diuraikan dalam ilmu akhlak dan tasawuf seperti rasa percaya diri, takwa, bersabar, ikhlas, ridha, tawakkal, Syaja'ah (berani), qana’ah, zuhud, merasa aman, tenang, sakinah, dan lain-lain dapat menjadi obat mujarab terhadap sakit jiwa dan hati. Bahkan, berbagai praktik ubudiyah, seperti shalat, dzikir, zakat, puasa, haji mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesehatan jiwa.

Adapun indikasi jiwa yang sehat adalah jiwa yang dapat mengatasi segala gangguan, seperti selalu dalam keadaan gelisah, takut mati, dan berbagai ketakutan yang lain, atau cemas akan kebutuhannya tidak dapat dipenuhi, baik kebutuhan makan, minum, atau seksual. Kegelisahan jiwa menyebabkan jantung berdebar-debar, tidak bisa tidur, makan tidak enak, kadang-kadang keringat banyak keluar, merasa cemas atau jiwa tertekan, sehingga mudah marah atau mudah menangis. Dalam hal demikian, ilmu pengetahuan sekuler memberikan solusi penanganannya tidak mengkaitkannya dengan pendekatan teologis. Menurut Islam untuk menangani, pendekatannya adalah melalui ‘dzikr Allah’.

Ilmu yang mengkaji jiwa yang sehat adalah psychologi, dan yang mengkaji tentang jiwa yang abnormal adalah psychiatri. Para pakar ilmu kesehatan mental menyatakan bahwa sehat dan tidaknya jiwa seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya. Jika tingkah-lakunya normal, maka dikatakan bahwa orang itu sehat jiwanya, dan sebaliknya, jika tingkah-lakunya tidak normal, dikatakanlah bahwa orang itu mengalami sakit jiwa, gangguan jiwa, atau gila.

Di samping kesehatan phisik, ajaran Islam juga memperhatikan kesehatan jiwa dengan perhatian yang tinggi. Kesehatan mental (Mental Hygiene) merupakan satu cabang dari ilmu jiwa. Banyak definisi kesehatan mental diberikan oleh para ahli sesuai dengan pandangan dan bidang masing-masing. Setelah mengemukakan berbagai rumusan, Zakiah Daradjat, pakar ilmu kesehatan Mental Islam menyimpulkan bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa, menyesuaikan diri, dan memanfaatkan segala potensi dan bakat yang ada semaksimal

Page 30: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

mungkin dan membawa kepada kebahagiaan bersama serta tercapainya keharmonisan jiwa dalam hidup.

Keterkaitan kesehatan psikis dengan agama dinyatakan oleh Dadang Hawari, bahwa dari semua cabang ilmu kedokteran, ilmu kedokteran jiwa (psikiatri) dan kesehatan jiwa (mental health) adalah yang paling dekat dengan agama, bahkan ... ada titik temu antara keduanya. Dadang Hawari menyimpulkan bahwa dari berbagai laporan penelitian menunjukkan ada indikasi kuat bahwa komitmen agama mampu mencegah dan melindungi seseorang dari penyakit, atau mempertinggi kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan dan mempercepat proses penyembuhan. Sejalan dengan itu, peranan iman dan takwa sangat banyak terhadap rasa percaya diri, sehingga lebih mampu bersabar dalam mengahadapi setiap beban hidup, merasa ikhlas dan rela, qana’ah, zuhud, merasa aman, tenang, sakinah, dan lebih ceria, itu semua dapat menjadi obat mujarab terhadap sakit jiwa dan sakit hati. Bahkan, berbagai praktik ubudiyah, seperti shalat, dzikir, puasa, haji, dan lain-lain mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kesehatan jiwa.

Dalam berbagai ayat al-Quran ditegaskan dan dijamin bahwa barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka tidak gelisah, takut akan mati, takut gagal, dan berbagai ketakutan yang lain, atau cemas akan kebutuhannya tidak dapat dipenuhi, baik kebutuhan makan, minum, atau seksual. Kegelisahan jiwa menyebabkan jantung berdebar-debar, tidak bisa tidur, makan tidak enak, kadang-kadang keringat banyak keluar, merasa cemas atau jiwa tertekan, sehingga mudah marah atau mudah menangis.

Dalam hal demikian, ilmu kesehatan mental sekuler memberikan solusi penanganannya tidak mengkaitkannya dengan pendekatan teologis. Menurut Islam untuk menanganinya, pendekatannya adalah melalui dzikr Allāh dalam arti yang seluas-luasnya, sebagaimana dinyatakan dalam ayat al-Quran:

{ }

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q. s. al-Ra'd (13): 28)

Berbagai praktik keagamaan, di samping bernilai ubudiah juga memiliki hikmah tertentu, di antaranya berkaitan dengan kesehatan jiwa, nikah misalnya, diharapkan agar tercipta kedamaian, ketenangan, dan rasa aman sehingga terjauhkan

Page 31: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

dari rasa depresi. Zakat, diharapkan kaum miskin tidak kena depresi akibat terlalu berat memikirkan tekanan ekonomi atau bagi yang sedang kehilangan pekerjaan. Larut dalam kesedihan akan berakibat menurunnya stamina phisik yang akhirnya akan dapat berlanjut menjadi sakit, sebagaimana dinyatakan dalam hadits Nabi:

ر� م�ن�� �ث ق�م� ه�م�ه� ك �ه� س� �د�ن نعيم( وابو السنى ابن )رواه ب

Siapa yang banyak kesedihannya, maka akan sakit badannya. (HR. Ibn Sina dan Abu Nua'im)

Nikah, diharapkan agar tercipta kedamaian, ketenangan, dan rasa aman sehingga terjauhkan dari depresi, seperti terdapat dalam ayat:

{

} dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Q.s. al-Rum (30) :21)

Hal-hal negatif yang berhubungan dengan kejiwaan yang dapat mengganggu kesehatan jiwa yang terdapat dalam ajaran Islam, antara lain, Nabi melarang marah, seperti dinyatakan dalam hadits:

ي/ ص�ل�ى� �ب �لن ج�الR ق�ال� ل ن� ر�� �ه� أ ض�ي الله � ع�ن ة� ر� �ر� ي �ي ه�ر� ب

� ع�ن� أ� ا ق�ال� ال Rار د�د� م�ر� �غ�ض�ب� ف�ر� � ت �ي ق�ال� ال و�ص�ن

� �م� أ ل �ه� و�س� �ي الله � ع�ل

�غ�ض�ب� )رواه البخارى والترمذى واحمد( ت

Dari Abi Hurairah ra., seorang laki-laki pernah datang kepada Nabi meminta nasihat, berilah saya pesan! Nabi berkata: Kamu jangan marah, diucapkannya berkali-kali, kamu jangan marah" (HR al-Bukhāri, al-Turmudzi, dan Ahmad)

Islam tidah melarang orang bergembira, tetapi disarankan dengan kadar yang proporsional dan tidak berlebihan. Hal ini tercakup dalam ayat al-Quran:

... { }...

Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri". (Q. s. al-Qashash (28):76)

Stres, Depresi, Cemas, Takut, dan Gelisah

Page 32: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

Istilah stres dan depresi seringkali tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Setiap permasalahan yang menimpa pada diri seseorang dapat mengakibatkan gangguan fungsi/faal organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik) ini dinamakan stress, dan manakala fungsi organ-organ tubuh itu sampai terganggu dinamakan distres. Sedangkan depresi adalah reaksi kejiwaan seseorang terhadap stresor yang dialaminya, yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan sebagainya. Reaksi kejiwaan lainnya yang erat hubungannya dengan stres adalah kecemasan (anxiety).

Konsep yang ditawarkan oleh al-Quran, jika seseorang pasrah kepada Allah dan berlaku baik maka dia tidak akan khawatir, takut, gelisah yang dapat menjadikan seseorang menjadi stres dan gelisah. Firman Allah dalam al-Quran:

{ }

(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q. s. al-Baqarah (2):112)

Firman Allah yang lain:

{

}Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (Q.s. al-Ahqāf (46):13)

Jiwa yang sehat adalah jiwa yang dapat mengatasi segala gangguan. Manusia sering dilanda kecemasan, seperti cemas karena kebutuhannya tidak dapat terpenuhi, cemas jika harapan-harapannya tidak dapat terpenuhi, dan berbagai kemungkinan gagal yang lain. Juga sering dilanda ketakutan dan kegelisahan, seperti takut mati, takut miskin, takut dirampok, dan lain-lain. Berbagai sifat-sifat negatif mengganggu manusia sebagaimana disinggung di atas dan pengobatannya dalam al-Quran, antara lain disebutkan dalam surat al-Ma'ārij: 19-35:

{

Page 33: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

}

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya. Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan. (Q. s. al-Ma'ārij: 19-35)

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa orang yang tidak akan gelisah dalam hidupnya, tidak putus asa, tidak khawatir, dan tidak takut dalam hidupnya adalah:

1. Selalu menegakkan shalat.2. Senanatiasa memberikan sebagian hartanya kepada

yang berhak menerimanya.3. Percaya kepada hari pembalasan, dengan kesadaran

tinggi bahwa segalanya akan dibalas di akhirat.4. Merasa tidak aman terhadap akan datangnya siksa Allah.5. Senanatiasa menjaga kesuciannya dalam kehidupan

seksual.6.Senantiasa memelihara amanat dan memenuhi janji.7. Senantiasa jujur dalam bersaksi, tidak berdusta.

Jika setiap orang dapat memenuhi semua kriteria di atas, pasti dia tidak akan gelisah, karena salah satu sebab kegelisan adalah perasaan merasa salah. Sebagai seorang muslim yang taat, ia akan gelisah bila meninggalkan shalat karena shalat diwajibkan, bahkan dalam tingkat kesadaran tinggi, shalat menjadi kebutuhan baginya. Keasadaran bahwa pada suatu saat seluruh manusia akan berhadapan dengan pengadilan Ilahi maka dengan sendirinya ia akan mematuhi seluruh perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, akan membayar

Page 34: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

zakat, tidak akan melakukan zina, tidak akan berbohong, berani mempertahankan kebenaran, dan dalam sisi lain pelanggaran terhadap ketentuan ini akan mengundang masalah tersendiri yang secara langsung atau tidak, akan mengganggu kesehatan jiwanya.

Dalam menghadapi berbagai rasa cemas, takut, gelisah ini, menurut konsep al-Quran harus diatasi dan diobati dengan mengingat Allah, zikir kepada Allah, menerima dengan ikhlash, sabar, syukur, ridha, dan tawakkal, selalu mencari sisi-sisi positif dari setiap masalah. Dalam masalah duniawi selalu melihat oarang yang lebih di bawahnya. Masa lalu adalah sejarah yang tidak perlu disesali dan disedihkan, masa depan adalah mimpi yang belum pasti tidak perlu ditakuti, anggap hari ini baru lahir di dunia sebagai realitas yang sedang dihadapi. Mencari hikmah positif dari setiap keadaan dengan cara demikian dijamin jiwa akan tenang, sebagaimana disebutkan dalam (Q.s. al-Ra'd (13):28) di atas.

Juga disebutkan dalam ayat yang lain:

{

}Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). (Q. s. al-Fath (48):4).

Rasa Takut dan berbagai Penyebabnya

Banyak faktor yang menyebabkan hati seseorang menjadi gelisah, di antaranya, adalah takut mati, padahal yang namanya mati adalah suatu keniscayaan yang tak mungkin dapat dihindari jika saatnya telah tiba. Allah berfirman:

{ }

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. … (Q.s. Ali 'Imrān (3): 145)

Juga dalam ayat yang lain ditegaskan:

{ }

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, (Q.s. al-Nisā' (4):78)

Demikian juga tidak ada alasan bagi seseorang harus takut tidak dapat makan jika saja imannya kuat, karena Allah telah menjamin bahwa setiap yang melata di bumi, termasuk

Page 35: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

manusia, asal dia mau berusaha untuk mencarinya akan mendapatkan makanan yang diperlukan, Allah berfirman:

{

}Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfūzh). (Q. s. Hūd: 6).

Orang yang beriman seharusnya tidak menjadi gelisah dan iri melihat orang lain yang berlebih dalam soal rezki, karena itulah jatah mereka yang diberikan oleh Si Pemberi rezki (Allah). Kekurangan rezki harusnya disyukuri, sebab harta yang diperoleh manusia seluruhnya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, baik dari sisi mendapatkan maupun penggunaannya. Allah mentakdirkan berlebih rezki pada sebagian manusia dinyatakan dalam al-Quran:

{

}

Dan Allah melebihkan sebagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari ni`mat Allah? (Q. s. al-Nahl: 71).

Kadang-kadang manusia juga dihinggapi kekhawatiran akan jatuh sakit. Sebagai seorang muslim seyogyanya menerima kenyataan bahwa sakit sebagai ujian dan mampu memetik hikmahnya, sebagai salah satu cara Allah menghapuskan dosa, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi bahwa kesabaran saat menderita sakit dapat menghapuskan dosa:

س�ول� ق�ال� �ه� � الله ص�ل�ى � الله ر� �ي �م� ع�ل ل م�ن� م�ا و�س� �م ل م�س��ه� �ص�يب �ذRى ي و�اه� ف�م�ا م�ر�ض% أ � س� �ال �ه� � الله ح�ط� إ �ه� ل �ات /ئ ي �م�ا س� ك�ح�ط� ة� ت ج�ر� ق�ه�ا الش� البخارى( )رواه و�ر�

Rasulullah saw bersabda: "Seorang muslim yang ditimpa suatu gangguan berupa penyakit atau lainnya, maka Allah akan menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. (HR al-Bukhāri)

Juga dinyatakan dalam hadits yang lain:

ي ع�ن�� ب� ع�يد أ �خ�د�ر�ي/ س� �ي و�ع�ن� ال ب

� ة� أ �ر� ي �ي/ ع�ن� ه�ر� �ب ص�ل�ى الن�ه� � الله �ي �م� ع�ل ل �ص�يب� م�ا ق�ال� و�س� �م� ي ل �م�س� �ص�ب م�ن� ال � و� ن ال

Page 36: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

� و� و�ص�ب � ه�م� ال ن و�ال � و� ح�ز� �ذRى ال � أ �ى غ�م� و�ال �ة� ح�ت و�ك الش��ه�ا اك �ش� � ي �ال �ف�ر� إ �ه� ك �ه�ا الل �اه� م�ن� ب ومسلم البخارى )رواه خ�ط�ايواحمد( والترمذى

Dari Abī Sa'īd al-Khudri dan dari Abi Hurairah, dari Nabi saw, beliau berkata: Semua musibah, kesempitan, kegundahgulanaan, atau kesedihan hingga duri yang menusuk seorang muslim, maka Allah akan menghapus kesalahannya." (HR al-Bukhāri, Muslim, al-Turmudzi, dan Ahmad).

Agar tidak mengeluhkan penderitaannya, tidak mengharapkan kematiannya atau meminta mati karena pedihnya penderitaan yang dialaminya itu. Nabi melarang tindakan demikian, sebagaimana dinyatakan dalam hadits Nabi:

س� ع�ن�� �ن �ن� أ �ك ب ض�ي م�ال �ه� � الله ر� �ي� ق�ال� ع�ن �ب � الله ص�ل�ى الن�ه� �ي �م� ع�ل ل � و�س� �ن� ال �ي �م�ن �ت �م� ي �ح�د�ك �م�و�ت� أ �ه� ض�ر� م�ن� ال ص�اب

� �ن� أ �ان� ف�إ ك� �د� ال R ب �ق�ل� ف�اع�ال �ي �ه�م� ف�ل �ي الل �ن ي ح�

� �ت� م�ا أ �ان �اة� ك ي �ح� ا ال Rر� ي ل�ي خ��ي �و�ف�ن �ذ�ا و�ت �ت� إ �ان �و�ف�اة� ك ا ال Rر� ي البخارى( رواه) ل�ي خ�

Dari Anas bin Mālik ra. Rasulullah saw bersabda: "Janganlah sekali-kali seorang di antara kamu mengharapkan kematian karena penderitaan yang dialaminya. Jika harus berbuat begitu, maka hendaklah ia mengucapkan, ya Allah, hidupkanlah aku jika hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika kematian itu lebih baik bagiku. (HR al-Bukhāri).

Di samping itu, dapat menyadarkan diri bahwa segala sesuatu itu sudah ditetapkan oleh Allah sebelumnya, dan pengetahuan manusia sangat terbatas, semuanya datang dari Allah dan akan serta harus kembali kepada-Nya pula. Pada saat manusia diserang penyakit yang berat, seperti kanker, penyakit gula, penyakit darah tinggi misalnya, ternyata para dokter sendiri tidak tahu dari mana datangnya penyakit itu? Inilah salah satu bukti betapa intervensi Tuhan dalam kaitannya dengan datangnya penyakit itu sangat besar, bahkan dalam segala segi kehidupan manusia. Firman Allah dalam al-Quran:

...{ }...

Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". (Q. s. al-Nisā' (4):78)

Seseorang juga sering khawatir akan datangnya musibah. Yang harus disadari bahwa semua hal itu terjadi atas kehendak Tuhan, sebagaimana banyak dinyatakan dalam al-Quran. Untuk menghadapi dan mengatasi seluruh bencana dan cobaan itu, menurut tuntunan al-Quran adalah dengan ketenangan dan memikirkan sebab-sebabnya serta untuk mengatasi dan

Page 37: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

menghindarkannya, dalam al-Quran diungkapkan dengan ungkapan 'sabar'. Firman Allah yang menganjurkan bersabar ini, antara lain:

{

}

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn" Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q. s. al-Baqarah (2): 155-157).

Juga dalam ayat yang lain ditegaskan:

{ }

dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (Q. s. Luqmān (31): 17).

Sabar bukan berarti apatis dan pasif dalam hal-hal tertentu dituntut sikap dan sifat agresif dan aktif, misalnya dengan cara menghilangkan emosi, mendinginkan kepala, menekan akibat emosi, rasa cemas dan ketakutan yang dapat merusak jantung dan menyebabkan pendarahan dalam otak.

Di antara faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kegelisahan, sebagaimana dinyatakan dalam al-Quran, adalah karena adanya ajakan setan dan manusia, faktor diri sendiri atau keluarga, harta, teman, dan lain-lain. Firman Allah menyatakan:

{ }

dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. dari (golongan) jin dan manusia. (Q. s. al-Nās (114): 4,5,6)

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Page 38: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM

1.Bahwa ajaran Islam sangat memperhatikan masalah menjaga kesehatan, bahkan berbagai pelaksanaan ibadah mempersyaratkan berbadan sehat.

2.Kesehatan dalam Islam mencakup bidang yang sangat luas, yakni sehat jasmani, rohani, jiwa dan raga, bahkan kesehatan akidah atau iman.

3.Batasan dan jabaran dari menjaga kesehatan yang terdapat dalam nash-nash agama diberikan secara global dan sifatnya umum dan lebih bersifat normatif. Sedangkan tekniknya dipersilakan kepada ahlinya, kepada pakar di bidang masing-masing, seperti saran Nabi kepada petani kurma.

4.Rumusan sehat sebagaimana banyak dirumuskan oleh para tokoh, melalui pendekatan holistik, mencakup hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan dirinya, hubungan manusia dengan manusia yang lain, hubungan manusia dengan lingkungan hidup, dan

5.Semua jenis olahraga diperkenankan dalam Islam jika dalam pelaksanaannya tidak berbenturan dengan norma islami, seperti mempertontonkan aurat, gerakan erotis, berhimpunnya laki-laki dan perempuan sehingga mengundang fitnah, perjudian, atau penundukan lawan sehingga secara keras sehingga adapat menciderai atan bahkan memamatikan.

6.Secara umum teori penanganan terhadap penyakit kejiwaan yang ditawarkan oleh ilmu kesehatan mental sejalan dengan yang ditawarkan oleh ajaran Islam sebagaimana yang tertuang dalam al-Quran dan hadits Nabi.

7.Konsep kesehatan rohani dalam Islam justru lebih menonjol dan kuat. Penegasan secara pointer dalam al-Quran maupun hadits sejalan dengan teori dalam teori ilmu kesehatan mental modern.

8.Menurut ajaran Islam, di antara sebab timbul dan menjadi kronisnya penyakit jiwa pada manusia karena tidak menyadari hakikat setiap masalah dan tidak mengembalikannya kepada norma Islami.

9.Untuk mengatasi dan mencari solusi dari setiap persoalan kejiwaan, Islam mengajak kembali 'mengingat-Nya' dalam pengertian yang seluas-luasnya.

Page 39: 8. MENJAGA KESEHATAN DALAM