kerangka acuandinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/pelatihan... · web viewkegiatan pelatihan...

3
KEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI E-SISMAL BAGI PENGELOLA PROGRAM MALARIA PUSKESMAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 Oleh Kasie Bindal P2 Dinkessu Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menurunkan produktivitas kerja. Dengan demikian malaria berperan sebagai salah satu penyakit yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yang berdampak kepada masalah sosial ekonomi dan sosial budaya. Saat ini tujuan program pengendalian malaria di Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang hidup sehat dalam lingkungan yang terbebas dari penularan malaria pada tahun 2030 secara bertahap. Berdasarkan data kasus malaria tahun 2014 dari 33 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara diantaranya 15 kabupaten/kota telah menerima sertifikat Eliminasi malaria dan tahun 2015 tambah 1 kabupaten masuk dalam tahap pemeliharaan, sementara 17 Kabupaten/Kota lainnya masih dalam tahap pemberantasan, yang tersebar dalam 189 desa endemis tinggi dan 269 endemis sedang. Desa endemis tentunya berisiko tertular penyakit malaria. Di Sumatera Utara angka kesakitan malaria masih fluktuatif. Angka kesakitan malaria tahun 2014 sebesar 1 per 1000 penduduk. Hal ini bila dibandingkan dengan data tahun 2013 sebesar 1,3 per 1000 penduduk menunjukkan penurunan kasus atau keberhasilan program. Namun bila dilihat dari tingginya error rate tenaga mikroskopis (30 – 70%) seperti yang dilaporkan pertriwulan croscheker berjenjang dari puskesmas sampai ke tingkat provinsi dan masih ada kasus malaria yang belum terdiagnosa ini menjadi tantangan bagi kita kedepan, hal ini terbukti dari sering terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria tercatat sejak tahun 2002 hingga 2012 telah terjadi KLB sebanyak 14 kali, terakhir tahun 2012 terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara Kecamatan Muara dengan 57 Orang Kasus Positif. Tujuan program pengendalian Malaria di Sumatera adalah mencapai eliminasi Malaria

Upload: ngokien

Post on 16-Apr-2018

260 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: KERANGKA ACUANdinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/Pelatihan... · Web viewKEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI E-SISMAL BAGI PENGELOLA PROGRAM MALARIA PUSKESMAS DI PROVINSI SUMATERA

KEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI E-SISMAL BAGI PENGELOLA PROGRAM MALARIA PUSKESMAS DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015

Oleh Kasie Bindal P2 Dinkessu

Malaria merupakan masalah

kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menurunkan produktivitas kerja. Dengan demikian malaria berperan sebagai salah satu penyakit yang sangat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yang berdampak kepada masalah sosial ekonomi dan sosial budaya. Saat ini tujuan program pengendalian malaria di Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang hidup sehat dalam lingkungan yang terbebas dari penularan malaria pada tahun 2030 secara bertahap.

Berdasarkan data kasus malaria tahun 2014 dari 33 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara diantaranya 15 kabupaten/kota telah menerima sertifikat Eliminasi malaria dan tahun 2015 tambah 1 kabupaten masuk dalam tahap pemeliharaan, sementara 17 Kabupaten/Kota lainnya masih dalam tahap pemberantasan, yang tersebar dalam 189 desa endemis tinggi dan 269 endemis sedang. Desa endemis tentunya berisiko tertular penyakit malaria.

Di Sumatera Utara angka kesakitan malaria masih fluktuatif. Angka kesakitan malaria tahun 2014 sebesar 1 per 1000 penduduk. Hal ini bila dibandingkan dengan data tahun 2013 sebesar 1,3 per 1000 penduduk menunjukkan penurunan kasus atau keberhasilan program. Namun bila dilihat dari tingginya error rate tenaga mikroskopis (30 – 70%) seperti yang dilaporkan pertriwulan croscheker berjenjang dari puskesmas sampai ke tingkat provinsi dan masih ada kasus malaria yang belum terdiagnosa ini

menjadi tantangan bagi kita kedepan, hal ini terbukti dari sering terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria tercatat sejak tahun 2002 hingga 2012 telah terjadi KLB sebanyak 14 kali, terakhir tahun 2012 terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara Kecamatan Muara dengan 57 Orang Kasus Positif.

Tujuan program pengendalian Malaria di Sumatera adalah mencapai eliminasi Malaria pada tahun 2020. Surveilans merupakan kegiatan penting dalam upaya eliminasi tersebut, karena salah satu syaratnya adalah pelaksanaan surveilans yang baik. Pencatatan dan Pelaporan merupakan salah satu hal penting untuk mendukung terselenggaranya sistem Surveilans yang baik.Salah satu untuk meningkatkan validitas dan kelengkapan dalam pelaporan data Malaria, maka dikembangkan software e-SISMAL (Elektronik Sistem Informasi Surveilans Malaria). Sistem elektronik ini dibuat secara userfriendly dengan maksud dalam pengunaannya dapat dengan mudah dioperasikan oleh siapapun. Adapun keuntungan dari sistim elektronik ini dapat menghitung data secara rinci dan merekap data sesuai dengan format pelaporan malaria.

Sistem pencatatan dan pelaporan dengan mengunakan E-Sismal di Provinsi Sumatera Utara belum digunakan maka dipandang perlu untuk Menyelenggarakan Pelatihan Implementasi E-Sismal Bagi 330 Pengelola Program Malaria puskesmas dengan 15 angakatan pelatihan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015.

Page 2: KERANGKA ACUANdinkes.sumutprov.go.id/editor/gambar/file/Pelatihan... · Web viewKEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI E-SISMAL BAGI PENGELOLA PROGRAM MALARIA PUSKESMAS DI PROVINSI SUMATERA

Dengan materi utama : a. Pemaparan materi kebijakan program

malariab. Pemaparan materi situasi malaria di

Sumatera Utarac. Pemaparan materi epidemiologi

malaria d. Pemaparan materi penemuan kasus

malariae. Pemaparan materi penatalaksanaan

kasus malariaf. Pemaparan materi perencanaan

programg. Pemaparan materi dan oprasional E-

sismal