kelompok referat infantiside

37
ASPEK MEDIKOLEGAL INFANTICIDE Penguji: Dr. Ratna Relawati, SpF, MsiMed Pembimbing: Dr. Ricka Brillianty Zaluchu Oleh: Reno Ar-razzak Rayendra 030.05.187 Cherlie Marsya Fisnata Pitra 030.08.068 Friska Monita 030.08.106 Laura Estelia 030.08.142 Marsya Julia Riyadi 030.08.157 Mohammad Bismo Wismoyo 030.08.165 BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK

Upload: laura-estelia

Post on 09-Aug-2015

152 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

infanticide

TRANSCRIPT

Page 1: KELOMPOK referat infantiside

ASPEK MEDIKOLEGAL INFANTICIDE

Penguji:Dr. Ratna Relawati, SpF, MsiMed

Pembimbing:Dr. Ricka Brillianty Zaluchu

Oleh:Reno Ar-razzak Rayendra 030.05.187

Cherlie Marsya Fisnata Pitra 030.08.068Friska Monita 030.08.106Laura Estelia 030.08.142

Marsya Julia Riyadi 030.08.157Mohammad Bismo Wismoyo 030.08.165

BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK

Page 2: KELOMPOK referat infantiside

Pendahuluan

1.1 Latar BelakangPembunuhan anak adalah suatu bentuk kejahatan terhadap nyawa dimana kejahatan ini bersifat unik. Keunikan tersebut dikarenakan pelaku pembunuhan haruslah ibu kandungnya sendiri dan alasan atau motivasi untuk melakukan kejahatan tersebut adalah karena ibu kandungnya takut ketahuan bahwa dia telah melahirkan anak, salah satunya karena anak tersebut adalah hasil hubungan gelap. Selain itu, keunikan lainnya yaitu saat dilakukan tindakan menghilangkan nyawa anaknya yaitu saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian. Patokannya yaitu dapat dilihat apakah sudah ada atau belum tanda-tanda perawatan, dibersihkan, dipotong tali pusat atau diberikan pakaian (Idries, 1997).

Page 3: KELOMPOK referat infantiside

Cara yang paling sering digunakan dalam kasus pembunuhan anak sendiri adalah membuat keadaan asfiksia mekanik yaitu pembekapan, pencekikan, penjeratan dan penyumbatan. Di Jakarta dilaporkan bahwa 90-95% dari sekitar 30-40 kasus PAS per tahun dilakukan dengan cara asfiksia mekanik. Bentuk kekerasan lainnya adalah kekerasan tumpul di kepala (5-10%) dan kekerasan tajam pada leher atau dada (1 kasus dalam 6-7 tahun) (Affandi et al,2008).

Page 4: KELOMPOK referat infantiside

Saat dilakukannya kejahatan tersebut, dikaitkan dengan keadaan mental emosional dari ibu seperti rasa malu, takut, benci serta rasa nyeri bercampur aduk menjadi satu, sehingga perbuatannya dianggap dilakukan tidak dalam keadaan mental yang tenang, sadar serta dengan perhitungan yang matang (Idries, 1997).

Page 5: KELOMPOK referat infantiside

1.2 PERUMUSAN MASALAHApa yang dimaksud dengan infantisidaLandasan hukumPemeriksaan bayi post mortemPemeriksaan suspek

Page 6: KELOMPOK referat infantiside

TUJUAN PENULISANTUJUAN KHUSUSMampu melakukan pemeriksaan kasus dugaan

infantisida dengan segala aspek yang mempengaruhinya.

TUJUAN UMUMUntuk mengetahui pemeriksaan infantisida

secara menyeluruh Dapat membedakan kondisi ante natal dan post

mortemPemeriksaan lengkap untuk menemukan pelaku

(suspect

Page 7: KELOMPOK referat infantiside

PENDAHULUAN

● Kasus pembunuhan terhadap bayi yang baru lahir telah ada sejak dulu dan terjadi dimana saja. Pembunuhan anak sendiri adalah suatu bentuk kejahatan terhadap nyawa dimana kejahatan bersifat unik. Keunikan tersebut dikarenakan pelaku pembunuhan haruslah ibu kandungan nya sendiri

● Hingga saat ini, banyak kasus pembunuhan bayi sendiri yang terjadi di Indonesia

● Landasan hukum yang digunakan di Indonesia pada kasus infanticide adalah tergolong dalam pembunuhan anak sendiri, menempatkan atau meninggalkan anak sendiri yang baru lahir dan menyembunyikan kelahiran dan kematian Pada setiap golongan tersebut dikenai pasal yang berbeda

Page 8: KELOMPOK referat infantiside

PENDAHULUAN

Berbagai cara yang digunakan oleh seorang ibu untuk membunuh bayinya sendiri antara lain :

- Pembekapan*- Penjeratan- Pencekikan - Ditenggelamkan- Dipukul kepalanya- Ditusuk- Dibakar

Page 9: KELOMPOK referat infantiside

INFANTICIDE

Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anak kandungnya pada saat lahir atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa telah melahirkan anak

Page 10: KELOMPOK referat infantiside

KRITERIA INFANTICIDE

Pelaku Korban Waktu Psikis

Page 11: KELOMPOK referat infantiside

Dasar Hukum Tindak Pidana Lain Yang Menyangkut Anak

Yang baru Dilahirkan :

Infanticide :- KUHP Pasal 341

- KUHP Pasal 342- KUHP Pasal 343

Bayi yang ditelantarkan sampai mati :- KUHP Pasal 308- KUHP Pasal 305- KUHP Pasal 306

Lahir mati kemudian dibuang :- KUHP Pasal 181

Page 12: KELOMPOK referat infantiside

DASAR HUKUM INFANTICIDE

KUHP Pasal 341 : Seorang ibu yang dengan sengaja menghilangkan jiwa anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama sesudah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia sudah melahirkan anak, dihukum, karena makar mati terhadap anak, dengan hukuman penjara selama-lamanya 7 tahun.

KUHP Pasal 342 : Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak, menhilangkan jiwa anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian daripada itu, dihukum karena pembunuhan anak yang direncanakan dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun.

KUHP Pasal 343 : Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 diancam kejahatan itu sebagai makar mati atau pembunuhan.

Page 13: KELOMPOK referat infantiside

Menelantarkan Bayi

KUHP Pasal 308:jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri dari padanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuhnya.

KUHP Pasal 305: Barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk

ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan.

KUHP Pasal 306:(1) Jika salah satu perbuatan pasal 304 dan 305 itu menakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun 6 bulan.(2) Jika mengakibatkan kematian, pidana penjara paling lama 9 tahun.

Page 14: KELOMPOK referat infantiside

Menyembunyikan kelahiran dan kematian anak:

KUHP Pasal 181 : Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam dengan pidana penjara selama 9 bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Page 15: KELOMPOK referat infantiside

PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK TERHADAP KORBAN

1. Apakah bayi tersebut viabel atau tidak ?2. Apakah bayi dilahirkan mati (still-birth)

atau dilahirkan hidup (live-birth)?3.Berapa lama bayi tersebut hidup di luar

kandungan?4.Apakah terdapat tanda-tanda perawatan?5.Apakah ada luka-luka yang dapat

dikaitkan dengan penyebab kematian?

Page 16: KELOMPOK referat infantiside

I. VIABILITAS BAYI

keadaan bayi atau janin yang dapat hidup di luar kandungan lepas dari ibunya.

VIABLE = MaturMatur = Viable

TerukurVIABLE MATUR

Umur Kehamilan >28 minggu >36 minggu

PB (kepala-tumit) >35 cm >48 cm

PB (kepala-tungging) >23 cm 30-33 cm

Berat Badan >1500 gram 2500-3000 gram

Lingkar kepala 32 cm 33 cm

Page 17: KELOMPOK referat infantiside

PENENTUAN UMUR JANIN ATAU EMBRIO

Rumus De Haase :Usia 5 bulan:

panjang kepala-tumit (cm) = umur gestasi2 (bulan)

Usia > 5 bulan:panjang kepala-tumit (cm) = umur gestasi (bulan) x 5

Rumus Arey:Bulan = pj Kpl Tumit x 0,2atauBulan = pj Kpl Bokong x 0,3

UMURUMUR HAASEHAASE

11

22

33

44

55

66

77

88

99

1010

1X1=11X1=1

2X2=42X2=4

3X3=93X3=9

4X4=164X4=16

5X5=255X5=25

6X5=306X5=30

7X5=357X5=35

8X5=408X5=40

9X5=459X5=45

10X5=5010X5=50

Page 18: KELOMPOK referat infantiside

PENAFSIRAN PANJANG KEPALA TUMIT DARI PANJANG KEPALA BOKONG DAN

SEBALIKNYA

Panjang K-T (mm)= 3 x panjang K-B (mm) – 32

atauPanjang K-B (mm) = 2 x panjang K-T(mm) + 3

3

Page 19: KELOMPOK referat infantiside

Tidak terukur

Genetalia Externa• Descencus testiculorum• Labia mayora menutupi interna

-Rambut bisa dipilah, sebatas dahi-Alis, bulu mata, lanugo telah tumbuh

Kuku telah melewati ujung jari

Inti penulangan :• Distal femur, prox. tibia, cuboideum, cuneiforme = 36 mgg • Talus, calcaneus = 28 mgg

Rajah kaki

Daun telinga Puting susu: diameter >7mm, areola mammae menonjol

Rajah tangan

Page 20: KELOMPOK referat infantiside

DAUN TELINGA MASA KEHAMILANLembek, datar dan bila

dilipat tetap terlipat 28 – 33 minggu

Mulai ada lipatan di tepi dauntelinga, bila dilipat kembali perlahan-lahan 34 – 36 minggu

Tulang rawan tipis, setelah dilipatcepat kembali. Sebagian telinga bagianatas melipat 37 - 38,5 minggu

Tulang rawan keras, daun telinga tetap tegangterdapat lipatan dalam yang sempurna 38,5 – 40 minggu

Page 21: KELOMPOK referat infantiside

PUTING SUSU MASA KEHAMILANTerlihat sedikit, areola tidak 28 – 30 minggu

terlihatBerbatas tegas dengan 34 – 36 minggu

areola yang datar Berbatas tegas dengan 37 – 40 minggu

areola yang menonjol

DIAMETER TONJOLAN SUSUTonjolan tidak ada 28 – 33 minggu1 – 2 mm 34 – 36 minggu2 – 4 mm 37 – 38 minggu7 mm 39 – 40 minggu

Page 22: KELOMPOK referat infantiside

GARIS TELAPAK KAKI MASA KEHAMILANTidak terdapat 28 – 31 mingguSatu garis melintang di 32 – 33 minggu

sebelah depanDua garis melintang di 34 – 36 minggu

sebelah depan Beberapa garis di dua 37 – 38 minggu

per tiga bagian depanSeluruh telapak kaki 38 – 40 minggu

Page 23: KELOMPOK referat infantiside

PERKIRAAN UMUR DENGAN MELIHAT INTI PENULANGAN

Pusat penulangan Tampak setelah

Klavikula 6 minggu

Tulang panjang (diafisis) 8 minggu

Ischium 12 minggu

Pubis 16 minggu

Calcaneus 20 minggu-24 minggu

Manubrium sterni 24 minggu

Talus Akhir minggu ke 28

Sternum bawah Akhir minggu ke 32

Distal femur 36 minggu

Proksimal tibia 38 minggu

Os cuboideum 40 minggu

Page 24: KELOMPOK referat infantiside

PENENTUAN UMUR BAYI EKSTRAUTERIN

Page 25: KELOMPOK referat infantiside

II. LAHIR MATI atau LAHIR HIDUP

LAHIR MATI (STILL-BIRTH)kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau

dikeluarkan dari ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan

• Tanda-tanda maserasi

• Tanda pada dada

• Tanda pada paru

• Keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya kehidupan

Page 26: KELOMPOK referat infantiside

LAHIR HIDUP (LIVE-BIRTH)keluar atau dikeluarkannya hasil konsepsi yang

lengkap, yang setelah pemisahan, bernapas atau menunjukkan tanda kehidupan lain, tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan plasenta dilahirkan

• Tanda-tanda pada dada

• Tanda-tanda pada paru

• Tanda-tanda pada saluran pencernaan

Page 27: KELOMPOK referat infantiside

LAHIR HIDUPLAHIR HIDUP

SISTEM PERNAFASAN• Dada cembung• Iga datar• Sela iga lebar• Puncak diafragma iga 5/6• Paru menutupi jantung• Tepi paru tumpul• Paru mottled pink• Perabaan ~ busa• Docimacia pulmonum hydrostatica (+)• Mikroskopis jaringan paru

SISTEM PENCERNAAN•Makanan di dalam lambung

•Berslau test (+)Lambung : 15 menitUsus halus : 1-2 jamUsus besar : 5-6jam

Rektum : 12 jam•Bernafas Udara Mekoneum terdorong Bersih + 2 hr

•Bakteri di dalam usus

Udara pd liang telinga tengah (Wrenden & Wrent’s test) (+)

TUNGGUL TALI PUSATKemerahan pd pangkal : 36 jamKering : 2 – 3 hrPuput : 6 – 8 hr bisa lebih

SISTEM KARDIOVASKULER• Sel darah merah berinti + : 24 jam• Vasa umbilicalis obliterasi : 3-4 hr• Duktus arteriosus menutup:3mggu-1bln• Foramen ovale menutup: 3mgg–1 bln

Page 28: KELOMPOK referat infantiside

DOCIMACIA PULMONUM DOCIMACIA PULMONUM HYDROSTATICAHYDROSTATICA

Page 29: KELOMPOK referat infantiside

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK PARUPEMERIKSAAN MIKROSKOPIK PARU

Lahir hidup Lahir mati

Page 30: KELOMPOK referat infantiside

BRESLAU TEST

BILA BAYI TELAH BERNAFAS LAMBUNG DAN USUS BERISI UDARA YANG TERTELAN

CARA MELAKUKAN : Doudenum di dekat Pilorus, Usus halus di daerah valvula Bauhini dan

Usus besar di daerah rekto – sigmoid diikat dengan tali rami Seluruh alat pencernaan dimasukan kedalam air Alat pencernaan terapung POSITIF Alat pencernaan tidak terapung NEGATIF

NOTE : bila tidak seluruhnya terapung perhatikan mana yang tidak terapung, di uji sendiri – sendiri dg cara sama dengan diatas

Page 31: KELOMPOK referat infantiside

WRENDEN-WRENT’S

DASAR UJI TELINGA TENGAH Wreden - Wendt :Bayi telah bernafas pada waktu dilahirkanDapat mengadakan gerakan menelanTuba auditiva Eustachii terbuka karena aktivitas muskulus tensor et

levator veli palatiniUdara masuk kedalam rongga telinga tengah

CARA MELAKUKAN :Digunting dengan kuat atau pahat kecil tegmen timpani dibuka di bawah

permukaan air dan diperhatikan apakah keluar gelembung – gelembung dari telinga tengah atau tidak

Gelembung keluar POSITIFGelembung tidak keluar NEGATIF

Page 32: KELOMPOK referat infantiside

III. LAMA HIDUP DI LUAR KANDUNGAN

Kondisi bayi masih kotor atau sudah dirawat Tali Pusat Verniks Caseosa

Mekonium

Pelepasan tunggul tali pusat

Ikterus

Foramen ovale

Pembuluh darah umbilikal

Page 33: KELOMPOK referat infantiside

IV. TANDA PERAWATAN

Pada bayi yang sudah dirawat dapat ditemukan hal- hal sbb :

Pakaian cukup untuk menutupi tubuh bayi. Bayi dikenakan

pakaian.

Tali pusat telah diikat dan diputuskan dengan gunting/pisau

+ 5 cm dari pusat bayi dan diberi antiseptik

Verniks kaseosa telah dibersihkan. Pada bayi yang dibuang ke

dalam air, verniks tidak akan hilang seluruhnya dan masih

dapat ditemukan pada lipatan kulit:ketiak, belakang telinga,

lipat paha, dan lipat leher

Air susu di dalam saluran cerna

Page 34: KELOMPOK referat infantiside

Kematian wajar Kerusakan otak saat dilahirkan Kekurangan O₂ akibat prolaps

tali pusat Infeksi intrauterine Kelainan darah (erythroblastosis

foetalis) Respiratory distress (hyalin

membrane disease) Trauma kranial akibat

persalinan Infeksi ekstra-uterine

(bronkopneumonia) Perdarahan masif pada paru-

paru

Kematian tidak wajar Pembekapan Pemukulan kepala Pencekikan Penjeratan Menusuk Menggorok leher Menenggelamkan bayi Membakar Meracuni

Kecelakaan Jatuh dari gendongan Jatuh saat dimandikan

V. SEBAB KEMATIAN

Page 35: KELOMPOK referat infantiside

BEKAS KEHAMILAN:• Striae gravidarum

• Dinding perut kendor• Rahim teraba di atas

simfisis• Payudara besar &

kencang

BEKAS PERSALINAN :• Robekan perineum

• Lochea

HUBUNGAN GENETIK

PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK TERHADAP TERSANGKA

Page 36: KELOMPOK referat infantiside

PENUTUP

Infantisida : pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.

KUHP Pasal 341 (Kinderdoodslag)KUHP Pasal 342 (Kindermoord)KUHP Pasal 343

Pemeriksaan kedokteran forensik terhadap korban:viabilitas bayi, bayi dilahirkan mati (still-birth) atau dilahirkan hidup (live-birth), penyebab kematiannya, dan lama bayi tersebut hidup di luar kandungan

Pemeriksaan kedokteran forensik terhadap tersangka:tanda-tanda bekas kehamilan, bekas persalinan dan hubungan genetika antara ibu dengan korban.

Page 37: KELOMPOK referat infantiside

TERIMA KASIH