referat baru kelompok f

39
KELOMPOK F 2010 ILMU KEDOKTERAN FORENSIK 1 * IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS* TUBAN dr. H. Mutahal, Sp.F. VISUM ET REPERTUM Visum et Repertum adalah surat keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter untuk kepentingan pengadilan / yustisi mengenai apa yang dilihat & ditemukan pada jenazah sepanjang pengetahuan yang se-baik2nya, dengan mengingat sumpah yang diucapkan waktu menerima jabatan. Tujuan VeR adalah sebagai pengganti barang bukti untuk pengadilan, karena luka atau jejas pada tubuh korban hidup atau mati selalu berubah. Pada korban hidup dapat menjadi sembuh atau bertambah parah, sedangkan pada korban mati membusuk. VeR ada tujuh macam : 1. VeR Jenazah. 2. VeR Pengenalan Umur. 3. VeR Psikiatri. 4. VeR Penggalian Jenazah. 5. VeR TKP ( Tempat Kejadian Perkara ). 6. VeR Barang Bukti Lain. 7. VeR Korban Hidup : o VeR Tetap Setelah pmx pasien boleh pulang & bisa bekerja lagi. Kesimpulan + Kualifikasi luka. o VeR Sementara Setelah pmx perlu perawatan lebih lanjut. Kesimpulan saja. o VeR Lanjutan Setelah dirawat px sembuh, meninggal atau pindah rumah sakit.Jika sembuh Kesimpulan + Kualifikasi luka.

Upload: dickov-sheva

Post on 06-Aug-2015

118 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

1* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

dr. H. Mutahal, Sp.F.

VISUM ET REPERTUM

Visum et Repertum adalah surat keterangan tertulis yang dibuat

oleh dokter untuk kepentingan pengadilan / yustisi mengenai apa yang

dilihat & ditemukan pada jenazah sepanjang pengetahuan yang se-

baik2nya, dengan mengingat sumpah yang diucapkan waktu menerima

jabatan.

Tujuan VeR adalah sebagai pengganti barang bukti untuk pengadilan,

karena luka atau jejas pada tubuh korban hidup atau mati selalu

berubah. Pada korban hidup dapat menjadi sembuh atau bertambah

parah, sedangkan pada korban mati membusuk.

VeR ada tujuh macam :

1. VeR Jenazah.

2. VeR Pengenalan Umur.

3. VeR Psikiatri.

4. VeR Penggalian Jenazah.

5. VeR TKP ( Tempat Kejadian Perkara ).

6. VeR Barang Bukti Lain.

7. VeR Korban Hidup :

o VeR Tetap Setelah pmx pasien boleh pulang & bisa

bekerja lagi.

Kesimpulan + Kualifikasi luka.

o VeR Sementara Setelah pmx perlu perawatan lebih lanjut.

Kesimpulan saja.

o VeR Lanjutan Setelah dirawat px sembuh, meninggal atau

pindah rumah sakit.Jika sembuh Kesimpulan + Kualifikasi luka.

Cara membuat VeR :

o Ada surat permintaan visum dari kepolisian.

Page 2: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

2* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

o VeR dibuat selambat2nya 21 hari (sesuai dengan batas penahanan

tersangka).

o Yang boleh meminta visum :

Penyidik / Polisi / Provos (sebagai barang bukti).

Hakim (untuk terdakwa, apakah terdakwa mampu

mempertanggung jawabkan perbuatannya, bila orang sakit jiwa

berarti tidak mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya).

o Surat kematian dibuat dengan disertai penyebab kematian atau

dugaan penyebab kematian.

o Kalau sudah sembuh, pasien tidak boleh minta visum waktu sakit

karena rahasia jabatan.

Susunan VeR

1. Pro justisia Sebagai pengganti materai. (untuk menghemat

biaya)

2. Pendahuluan Agar tidak terjadi kekeliruan identitias di pengadilan.

3. PemberitaanApa yang dilihat & diperiksa (hasil pemeriksaan).

4. Kesimpulan Sebab akibat (memudahkan hakim mengambil

keputusan).

5. Penutup Demikianlah Visum et Repertum ini kami buat

dengan mengingat sumpah saat menerima jabatan, terus

TTD.

Isi pendahuluan

1. Identitas korban.

2. Identitas orang yang meminta VeR.

3. Identitas dokter yang membuat VeR.

4. Identitas orang yang mengantarkan korban.

5. Dugaan sebab kematian korban.

Syarat menulis pemberitaan

o Tidak boleh ada singkatan.

o Angka harus ditulis dengan huruf (tidak boleh angka).

o Diberi garis ----------- bila ada sisa pada akhir kalimat (agar tidak diisi

orang lain).

Page 3: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

3* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

o Memakai bahasa yang bisa di mengerti orang banyak / umum.

o Tidak boleh menulis diagnosa.

o Boleh ditulis tangan.

Dokter menolak membuat VeR jika :

o Berhubungan dengan keluarganya.

o Memenuhi rahasia jabatan.

Rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang dirahasiakan tentang

apa yang telah diketahui oleh dokter selama melakukan lapangan

pekerjaan dokter.

Rahasia jabatan (misalnya direktur, PNS).

o Semua yang diketahui baik yang diminta maupun tidak.

o Mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,

diagnosis.

Alasan menjaga rahasia kedokteran :

o Pertanggung jawaban moral.

o Memenuhi undang2.

o Memenuhi peraturan pemerintah.

o Memenuhi KODEKI.

o Memenuhi sumpah dokter.

Siapa yang wajib menjaga rahasia kedokteran :

Medis dokter, perawat, farmasi, kesehatan masyarakat, ahli gizi,

terapis fisik, teknisi medis, analis, pegawai laboratorium + semua

mahasiswa yang bertugas dalam lapangan pekerjaan kesehatan.

Dokter boleh membocorkan VeR jika :

o Permintaan dari keluarga korban biasanya untuk asuransi.

o Mencegah penularan wabah.

o Menjalankan undang2 untuk ganti rugi (perdata)

o Membuat surat kematian.

o Daya paksa, (misalnya sopir yang punya penyakit epilepsy, pembatu

rumah tangga dengan TB Paru, untuk orang yang akan bunuh diri)

Page 4: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

4* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Jika seorang dokter membocorkan VeR maka bisa terkena

sanksi :

o Pidana : Berupa hukuman kurungan (jika ada yang menuntut).

o Perdata : Berupa denda sejumlah uang / ganti rugi.

o Administrasi : Pencabutan SIP, mutasi jabatan.

o Masyarakat: Dikucilkan dari lingkungan, keluarga pasien yg

dendam bisadibunuh

. Hak undur diri adalah hak seorang dokter untuk

mundur sebagai saksi ahli dari pengadilan karena rahasia

jabatan, misalnya korban aborsi / abortus provokatus kriminalis

(karena pada kasus aborsi, dokter, korban, pelaku, dan orang2 yang

mengetahui proses aborsi adalah tersangka), ada hubungan kerabat,

bekas istri / suami atau ipar.

Contoh2 Kesimpulan VeR hidup :

1. VeR tetap Ditemukan sperma di vagina dan luka lecet

Kesimpulan : ditemukan tanda2 kekerasan akibat benda tumpul,

ditemukan cairan sperma di vagina (prinsipnya tidak boleh

mengarah ke pemerkosaan).

2. VeR sementara Kepala terbentur

Kesimpulan : didapatkan perdarahan pada kepala dan diperlukan

perawatan lebih lanjut.

3. VeR lanjutan (jika px telah sembuh lalu mengalami gangguan

jiwa 2 bulan) Kesimpulan : Korban mengalami perdarahan di

kepala akibat benturan dengan benda tumpul, korban mengalami

luka berat dan mengalami gangguan jiwa selama 2 bulan.

4. VeR sementara korban tertusuk perutnya, usus jebol.

Kesimpulan : didapatkan luka tusuk pada perut akibat benda tajam

dimana korban perlu perawatan lebih lanjut.

5. VeR lanjutan (px dirawat sembuh setelah 2 minggu)

Page 5: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

5* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Kesimpulan : didapatkan luka tusuk pada perut setelah dirawat 2

minggu korban dapat melakukan pekerjaannya. Korban mengalami

luka berat (tidak ada harapan sembuh).

6. VeR tetap Ada korban kecelakaan lalu lintas terjadi benturan dan

nyeri pada paha setelah pemeriksaan kemudian px pulang.

Kesimpulan : Ditemukan luka memar di paha akibat trauma benda

tumpul. Korban tidak mengalami hambatan dalam melakukan

pekerjaan se-hari2.

7. VeR hidup Korban tertusuk perutnya atau mengalami luka robek

pada perutnya sampai keluar ususnya.

Kesimpulan :

o VeR tetap Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada perut

akibat trauma benda tajam. Korban mengalami luka berat (tidak

ada harapan untuk sembuh).

o VeR lanjutan (jika px meninggal sebelum perawatan)

Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada perut akibat trauma

benda tajam tidak dioperasi korban meninggal.

o VeR lanjutan (jika px meninggal dan tidak dilakukan otopsi)

Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada perut akibat trauma

benda tajam. Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena tidak

dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi).

o VeR lanjutan (jika px pindah RS) Ditemukan luka tusuk atau

luka robek pada perut akibat trauma benda tajam. Setelah

dilakukan perawatan korban belum sembuh, tetapi korban pindah

ke RS lain.

Perhatian : di RS yang baru, harus membuat VeR

sementara baru lagi.

o VeR lanjutan (jika setelah perawatan 2 minggu sembuh px

bisa bekerja lagi) Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada

perut akibat trauma benda tajam. Setelah dirawat dua minggu

pasien dapat melakukan pekerjaan se-hari2, tetapi luka tidak ada

harapan sembuh.

8. VeR Hidup Ada korban kecelakaan lalu lintas masuk dari IGD

dengan epidural bleeding sudah diterapi dengan trepanasi.

Page 6: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

6* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Kesimpulan :

o VeR Sementara Pada korban ditemukan perdarahan diselaput

laba2 akibat trauma benda tumpul dan telah dilakukan tindakan

operatif dan perlu perawatan lebih lanjut.

o VeR Lanjutan (setelah perawatan selama 2 minggu px

meninggal dan tidak dilakukan otopsi) Pada korban

ditemukan perdarahan diselaput laba2 akibat trauma benda

tumpul dan telah dilakukan tindakan operatif serta perawatan

selama dua minggu lalu korban meninggal. Sebab kematian tidak

dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam

(otopsi).

o VeR Lanjutan (setelah perawatan selama 2 minggu px

sembuh) Pada korban ditemukan perdarahan diselaput laba2

akibat trauma benda tumpul dan telah dilakukan tindakan operatif

serta perawatan selama dua minggu lalu korban sembuh, tetapi

korban mengalami gangguan atau hambatan dalam melakukan

pekerjaan se-hari2 selama dua minggu.

Contoh Kesimpulan VeR mati

o Dilakukan Otopsi

1. Luka tembak pada jantung dan tes getah paru positif.

Kesimpulan :

Ditemukan luka tembak pada jantung dan tes getah paru

positif. Korban meninggal karena luka tembak pada jantung

tetapi korban sempat bernafas / bertahan dalam air.

Ditemukan luka tembak pada jantung dan korban sempat

bernafas di dalam air. Masing2 dari kedua hal tersebut bisa

menyebabkan kematian.

2. Korban tersengat aliran listrik dan meninggal terdapat luka

gosong pada pundak kanan dan paha kiri.

Kesimpulan : Ditemukan kulit pundak kanan mengelupas karena

aliran masuk dan kulit paha kiri mengelupas karena aliran keluar

Page 7: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

7* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

arus listrik. Tidak ada hal2 yang menyangkal korban meninggal

karena arus listrik.

3. Korban kecelakaan dengan patah tulang tengkorak dan laserasi

otak.

Kesimpulan : Ditemukan patah tulang tengkorak dan kerusakan

otak. Korban meninggal karena patah tulang tengkorak dan

kerusakan otak akibat benturan dengan benda tumpul.

4. Pneumonia (+) dan terdapat perdarahan otak akibat dipukuli.

Kesimpulan : Korban meninggal secara wajar karena radang

paru2 yang diperparah atau diperberat dengan kerusakan otak

akibat trauma benda tumpul.

5. Exhumation (penggalian jenasah kembali) tinggal tulang

kerangka, ada patah tulang tengkorak.

Kesimpulan : Ditemukan patah tulang tengkorak akibat trauma

benda tumpul. Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena

tidak dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi). Tapi kelainan

tersebut diatas dapat menyebabkan kematian.

o Tidak dilakukan otopsi

1. Korban dengan hematom didaerah kepala, otopsi tidak dilakukan.

Kesimpulan : Ditemukan luka memar dan perdarahan dibawah

kulit di daerah kepala. Sebab kematian tidak dapat ditentukan

karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi).

2. Korban dengan perdarahan keluar dari hidung, dan mulut.

Kesimpulan : Ditemukan perdarahan keluar dari lubang hidung

dan mulut. Sebab kematian tidak dapat ditentukan, tetapi

kelainan tersebut bisa menyebabkan kematian.

3. Korban dengan perdarahan keluar dari hidung, mulut, dan telinga

Kesimpulan : Ditemukan perdarahan dari lubang hidung, mulut,

dan telinga. Biasanya kelainan tersebut menyebabkan kematian.

Tidak bisa ditentukan sebab kematiannya

o Jenazah tidak diotopsi.

o Jenazah tidak utuh (tinggal tulang pada exhumation).

o Jenazah membusuk.

Exhumation adalah penggalian kembali jenazah yang telah

dikubur.

Page 8: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

8* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

+ diambil sample tanah dari samping kanan, kiri, atas, dan bawah dari

jenazah dengan jarak 5 m untuk pemeriksaan toksikologi dikirimkan

dalam kantong plastik tanpa fiksasi.

Exhumation dilakukan apabila :

o Setelah dikubur, dicurigai kematian korban ternyata tidak wajar.

o Atas permintaan keluarga.

o Bila diatas kuburan akan dibangun sarana umum (seperti jalan tol,

bandara, dll).

Saponifikasi adalah mayat yang tidak membusuk setelah

dikubur dalam waktu yang lama, karena mayat dikuburkan di dalam

tanah yang basah dan memiliki suasana yang basa (sedangkan

mayat itu sendiri bersifat asam) bisa untuk identifikasi.

Mumifikasi adalah mayat yang dikuburkan di

tempat yang panas (karena penguapan), kering, tidak ada

bakteri, ada banyak angin bisa untuk Identifikasi.

Embalming (pengawetan jenazah) caranya suntik formalin 10%

pada arteri femoralis kira2 sebanyak 5-10 L. Sebelum disuntik

formalin, dibuat surat persetujuan dilakukan suntik formalin oleh

keluarga. Dan setelahnya dibuat juga surat bahwa jenazah benar2

telah di suntik formalin.

Pembunuhan anak adalah seorang ibu yang membunuh

anak kandungnya sendiri setelah dilahirkan atau beberapa saat

setelah dilahirkan dengan motif karena malu diketahui oleh orang

lain telah melahirkan anak.

Jika motifnya ekonomi bukan termasuk pembunuhan anak.

Page 9: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

9* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Pemerkosaan adalah seorang laki-laki menyetubuhi seorang

wanita yang bukan istrinya dengan menggunakan paksaan,

ancaman kekerasan.

Laki2 yang dipaksa oleh perempuan untuk bersetubuh bukan

merupakan pemerkosaan.

Pemerkosaan :

o Laki2 dan perempuan > 17 th bersetubuh suka sama suka laki2

tidak bisa dihukum jika perempuannya tidak menuntut. (perempuan

yang diperkosa biasanya meninggal akibat perlawanan).

o Laki2 dan perempuan 12 - 17 th bersetubuh laki2 bisa dihukum

jika dituntut orang tua perempuan.

o Laki2 dan perempuan < 12 th bersetubuh laki2 langsung

dihukum, tidak perlu dituntut, karena masuk perbuatan kriminal.

o Diperkosa 3-4 x dengan orang yang sama biasanya bukan

pemerkosaan, jangan terlalu percaya (perempuan yang diperkosa

biasanya meninggal akibat perlawanan).

o Orang yang memperkosa biasanya orang yang sudah dikenal korban.

o Perempuan yang dibius lalu disetubuhi bukan termasuk

pemerkosaan, tetapi termasuk tindakan kriminal (ada undang2nya

tersendiri).

o Orang gila diperkosa oleh orang gila pemerkosa diperiksa oleh

dokter SpJ, korban diperiksa oleh polisi dan SpOG, yang membuat VeR

RS Jiwa.

o Suami mencium istrinya sendiri didepan umum bisa dihukum, terkena

undang2 pencabulan.

o Suami atau istri berselingkuh, bisa dituntut oleh suami atau istrinya,

tetapi mereka harus bercerai terlebih dahulu.

o Suami memaksa istri untuk bersetubuh kekerasan dalam rumah

tangga.

o Pelacur tidak bisa dituntut kriminal karena pekerjaannya.

Page 10: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

10* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Pencabulan adalah seorang laki2 yang memperkosa anak umur <

12 tahun.

Pemeriksaan kasus pemerkosaan (harus ada izin dari wanita

yang bersangkutan) :

o Tanda2 kekerasan pada tubuh memar, luka, pakaian robek, di

bungkam, dicekik sampai mati.

o Tanda2 persetubuhan adanya sperma pada vagina atau bagian

tubuh lain, robekan selaput dara, hamil, atau penyakit kelamin.

Dokter yang menyuntik pasiennya, kemudian terjadi anafilaktik

syok / Steven Johnson Syndrome bukan malpraktek. Tetapi

menjadi malpraktek bila sang dokter tidak melakukan pertolongan

pertama pada pasien atau ditempat praktek tersebut tidak tersedia

obat2 untuk menangani syok anafilaktik seperti adrenalin,

cortisone, antihistamin.

Dokter yang menyuntik pasiennya, kemudian terjadi abses bukan

malpraktek jika abses steril (biasanya obat KB karena obat berupa oil

tidak diserap).

LUKA

Kualifikasi luka

1. Tidak menimbulkan halangan dalam pekerjaan se-hari2. (Luka

ringan)

2. Menimbulkan halangan dalam melakukan pekerjaan se-hari2

sementara waktu. (Luka sedang)

3. Luka berat :

o Luka yang tidak ada harapan sembuh / menimbulkan bahaya

maut. (misalnya luka tusuk di perut).

o Luka yang membuat tidak mampu menjalankan pekerjaan

sehari hari (misalnya pemain gitar / piano yang jarinya putus).

o Luka yang menyebabkan Kehilangan panca indera.

o Cacat besar (misalnya kaki atau tangan putus amputasi)

o Mengalami kelumpuhan.

o Wanita hamil mengalami keguguran.

o Terganggu daya pikir lebih dari 4 minggu.

Page 11: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

11* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Luka retakadalah luka karena benda tumpul yang menyerupai luka

robek karena

benda tajam, terjadi di daerah yang terdapat tulang di

bawahnya, (contoh: kepala, tulang kering).

Luka karena benda tajam :

o Luka iris panjang luka lebih lebar dari pada dalamnya.

o Luka tusuk dalam luka lebih dari panjang luka.

o Luka bacok dengan ayunan.

Bagaimana cara membedakan jenasah mati sebelum ditusuk, dan

mati setelah ditusuk??

o Luka tusuk pada korban yang masih hidup didapatkan bekas

darah segar menyembur dan berceceran disekitar korban (bercak

darah dibaju dan dilantai).

o Luka tusuk pada korban yang sudah mati tidak didapatkan

bekas darah segar menyembur.

Luka karena benda tumpul :

o Luka lecet

o Luka memar

o Luka robek

Luka lecet karena benda tumpul :

o Pada korban hidup : Kemerahan

o Pada mayat (proses pembusukan) : Putih

Bula

Pada orang terbakar : ditemukan sel2 radang

Pada mayat (proses pembusukan) : tidak ditemukan sel2 radang

Beda luka retak dan luka karena benda tajam

Page 12: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

12* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Luka Iris Luka retak

Tepi luka Rata Tidak rata

Sudut luka Tajam Tidak tajam

Permukaan luka Rata Tidak rata

Jembatan jaringan Tidak ada Ada

Rambut Terpotong Tercabut

Memar/lecet

sekitar luka

Tidak ada Ada

Luka tembak ada dua macam :

o Luka tembak masuk : terdapat contusio ring

bulat maupun elips, tergantung posisi (tegak lurus atau tidak)

ada sisa2 mesiu, tattoage, benang dari pakaian yang masuk ke

dalam luka / jaringan kulit ikut masuk.

o Luka tembak keluar : tidak terdapat contusio ring,

bentuknya bervariasi, dapat bulat, stellate, amciata, elips, dan

kadang laserasi linier seperti luka iris. jaringan dari kulit keluar

tubuh.

Luka tembak masuk ada tiga macam :

o Luka tembak kontak / tempel : (hard contact & soft

contact) ada luka yang berbentuk seperti bintang (terjadi karena

udara akibat tembakan keluar kembali melalui luka tembak tersebut),

serta terdapat cetakan dari ujung laras biasanya merupakan

bunuh diri.

o Luka tembak jarak dekat : Ada sisa mesiu, sisa2 jelaga

(tattoage), ada contusio ring biasanya pembunuhan.

o Luka tembak jarak jauh : hanya ada contusio ring

biasanya merupakan kecelakaan.

Contusio ring terjadi karena peluru yang berputar lalu mengenai

elastisitas kulit sehingga kulit terpuntir membentuk luka.

Page 13: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

13* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Luka Tembak richocet terjadi karena anak peluru yang

mengenai suatu benda kemudian memantul mengenai orang

tersebut tembakan yang tidak disengaja. (satu2nya luka tembak

masuk yg tidak terdapat contusio ring).

Kaliber diameter anak peluru / jumlah anak peluru yang dibuat dari

1 pound timbel.

Kaliber laras adalah jarak (diameter) antara groove dengan groove.

Anak peluru dum-dum adalah anak peluru yang ujungnya

dibelah 4 sehingga mengembang akibat gerak gyroskopis dengan

tujuan menimbulkan luka besar.

Anak peluru tandem adalah satu tembakan lebih dari satu peluru

terjadi karena anak peluru tersangkut di dalam laras kemudian terdorong

anak peluru berikutnya & terbang ber-sama2.

Luka tembak mengenai mulut, namun gigi tetap utuh, cara kematiannya:

Bunuh diri.

Bila peluru lebih besar dari laras :

o Meledak.

o Macet peluru tandem.

o Goresan alur lebih jelas.

Firing tes adalah tes untuk menentukan jarak tembak.

Caranya: bekas luka dijiplak dengan parafin cair panas, kemudian

ditutup kasa, parafin cair panas lagi. Setelah cetakan jadi, lalu

dilakukan tembakan percobaan ke sebuah parafin padat, dilakukan

ber-kali2i pada jarak yang ber-beda2 (dicoba tiap 5 cm) hingga

ditemukan gambaran yang sama dengan hasil cetakan parafin pada

bekas luka.

KEMATIAN

Cara kematian ada dua :

o Wajar mati karena usia tua, dan karena penyakit.

o Tidak wajar kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan.

Tanda2 orang mati dan perjalananya :

o Jantung tidak berdenyut.

Page 14: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

14* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

o Henti nafas.

o Nadi tidak ada.

o Suhu menurun.

o Timbul lebam mayat.

o Kaku mayat.

o Membusuk / saponifikasi / mumifikasi.

o Jadi tanah.

Lebam mayat (livor mortis):

o Terjadi 15-20 menit setelah kematian.

o Terjadi karena peredaran darah yang berhenti dan timbul

stagnansi, kemudian karena gaya gravitasi maka darah

mengendap di tempat yang paling rendah.

o Biasanya ditemukan didaerah punggung berwarna merah ke-

biru2an.

o Bila lebam mayat ditemukan di dada dan punggung, berarti korban

setelah mati pernah dibalik.

Jenazah baru, tidak ada lebam mayat. Penyebabnya??

o Kurang dari 15-20 menit.

o Meninggal kehabisan darah.

o Orang berkulit hitam (misalnya negro) tersamarkan.

Kaku mayat (rigor mortis) timbul setelah 3 jam, mulai dari otot-otot

sekitar mata(otot yang paling pendek dan lemah) dan sampai pada otot2

ekstremitas, yang paling lama menjadi kaku adalah otot rahang (otot

yang paling kuat).

Kaku mayat tidak sempurna muncul setelah 2-3 jam sampai kurang

dari 6 jam, kaku mayat sempurna muncul setelah 6 jam sampai

kurang dari 18 jam (selama 12 jam), kaku mayat kembali tidak

sempurna setelah 18 jam sampai kurang dari 24 jam disertai mulai

munculnya tanda2 pembusukan (di pinggang / daerah perut bagian

bawah warna ke-hijau2an), setelah 24 jam terjadi pembusukan.

Perbedaan lebam mayat dan luka memar

Lebam mayat Luka memar

Lokasi Bagian tubuh yang Sembarang tempat

Page 15: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

15* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

terendah, kecuali yang

tertekan

(tempat terjadinya

benturan)

Ditekan Biasanya hilang jika

kurang dari 4 jam. Karena

jika lebih dari 4 jam

lebam mayat menjadi

permanen karena terjadi

hemolisis

Tidak hilang

Pembengkaka

n

Negatif Positif

Incisi Bintik darah intra

vaskuler yang hilang bila

dihapus dengan kapa.

Bintik darah ekstra

vaskuler yang tidak

hilang bila dihapus kapas

Tanda intra

vital

Negatif Positif

Luka memar adalah pecahnya pembuluh darah dibawah kulit.

Bentuk luka memar mengetahui / menggambarkan benda yang

membentur.

Apakah luka memar selalu di tempat trauma?? Tidak

Misalnya Brill hematome fraktur basis cranii yang menyebabkan

hematome

di daerah mata.

Menentukan sebab kematian harus dengan otopsi

o Kurang dari 3 hari otopsi harus cepat dilakukan karena organ

belum membusuk.

o Lebih dari 3 hari boleh ditunda karena organ sudah membusuk /

hampir tidak berubah.

Page 16: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

16* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Tujuan TKP adalah untuk mencari cara kematian.

TKP bisa menentukan apakah terjadi pembunuhan, kecelakaan, atau

bunuh diri.

Tanda2 mati dibunuh :

o Barang barang di TKP berantakan.

o Ada senjata tajam, misalnya pisau di dekat korban.

o Pakaian sobek.

o Ditemukan luka yang tidak bisa dijangkau oleh korban.

o Tidak ada cadaveric spasme.

o Ada luka tangkisan.

Tanda2 mati bunuh diri secara umum :

o Meninggalkan surat wasiat.

o TKP rapi.

o Pakaian rapi / terkadang di singkap.

o Sembunyi ditempat sepi (misalnya hutan) / kamar yang terkunci dari

dalam.

o Tidak ada luka tangkisan.

o Ada cadaveric spasm.

Cadaveric Spasm adalah korban mati yang menggenggam suatu

barang akibat emosi yang tinggi korban menggenggam benda

sebelum mati.

Tanda2 Bunuh Diri dengan Luka Tembak :

o Luka tembak bisa dijangkau oleh korban.

o Luka tembak kontak atau tempel.

o Jika mengenai mulut, gigi tetap utuh.

o Ada surat wasiat yang ditulis dengan tangan.

o TKP tidak berantakan.

o Pintu tertutup dan terkunci dari dalam kamar.

o Jika luka tembak di dada atau perut, pakaian biasanya disingkap.

o Ditemukan senjata dan cadaveric spasme.

Tanda2 Bunuh Diri dengan Luka Iris :

o Ada luka percobaan.

o Lukanya searah, semakin lama semakin dalam.

Page 17: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

17* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

o Pakaiannya rapi.

o Luka iris bisa dijangkau oleh tangan korban.

o TKP tidak berantakan.

o Pintu tertutup dan terkunci dari dalam.

o Ada surat wasiat berupa tulisan tangan.

Tanda2 Bunuh Diri dengan Luka Tusuk :

o Ada luka percobaan.

o Lukanya menggerombol, semakin lama semakin dalam.

o Luka tusuk bisa dijangkau oleh korban.

o Pakaian disingkapkan ditempat luka tusuk.

o TKP tidak berantakan.

o Pintu tertutup dari dalam.

o Ada surat wasiat.

o Ditemukan cadaveric spasme.

o Tidak terdapat luka tangkisan (perlawanan).

Tanda2 Bunuh Diri dengan Gantung Diri :

o Ada kursi untuk pijakan.

o Tali serong mengarah ke atas mengikuti garis leher.

o Bisa simpul hidup dan simpul mati (longgar).

o Ada surat wasiat.

o Pintu tertutup dari dalam.

o Ditemukan cadaveric spasme.

o TKP tidak berantakan.

Penyebab kematian korban mati gantung diri :

o Asphiksia.

o Patah tulang leher.

o Pembuluh darah terjepit sehingga darah tidak bisa ke otak

(jika yang terjepit vena merah, jika arteri pucat).

Orang meninggal gantung diri di atas pohon kelapa dibunuh.

Page 18: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

18* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Gantung diri di tempat rendah seperti tempat tidur syaratnya ada tali

yang kencang dan erat.

Aborescent Mark adalah tanda petaka yang dapat ditemukan

pada korban yang terkena petir, didapatkan gambaran pohon

gundul disebabkan karena terjadinya vasodilatasi pembuluh darah

vena perifer tidak permanen karena cepat hilang.

Sebab kematian orang Tersambar Petir :

o Terjadi benturan udara (udara meregang kemudian kembali

menghimpit).

o Terlempar akibat tekanan udara.

o Tegangan listrik tinggi.

o Panas.

Faktor yang mempengaruhi seseorang mati karena listrik :

o Voltage

o Arus

o Tahanan (pengaruhI luka listrik terpenting)

o Lama kontak

o AC / DC

o Kebiasaan (orang yang biasa memegang listrik lebih tahan)

o Kesiapan (kaget ventrikel fibrilasi mati)

Kesiapan seseorang tahu ada listrik / tidak : dipegang.

Cara kematian karena listrik yang paling banyak kecelakaan.

Pada luka listrik kecil lebih berbahaya daripada luka listrik besar

(sebagian besar tubuh

terbakar), karena tahanan lebih besar langsung masuk ke dalam

tubuh (jantung).

Current Mark merupakan tanda luka bakar / kesetrum : luka bakar →

kemerahan → bula → gosong.

Sebab kematian orang Kesetrum Listrik :

o Ventrikel fibrilasi.

o Spasme otot pernafasan.

o Paralisis pusat pernafasan.

Page 19: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

19* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

o Edema paru.

o Hematome.

o Perdarahan otak bintik2 perdarahan pada otak.

o Pneumothorax.

Luka bakar karena listrik / api tidak dapat dibedakan.

Kepala terbentur, bisa terjadi :

o Ablatio

o Contusio

o Hematome

o Laseraratio

o Avultio

o Luka retak

o Patah tulang

o Epidural bleeding

o Subdural bleeding

o Subarachnoid bleeding

o Otak contusio, commutio (gegar otak / tidak ada kelainan),

laceratio.

Epidural bleeding terjadi pada dewasa muda karena

duramater & tabula interna tidak menempel terlalu kuat.

Subdural bleeding terjadi pada anak2 & orang tua.

Anak2 tulang masih elastis.

Orang tua tabula interna & duramater melekat sangat erat.

Laseratio pada otak ada dua :

o Coup lokasi perdarahan otak terjadi di tempat benturan

(biasanya hematome kulit)

terjadi karena kepala terhantam benda tumpul.

o Contra Coup lokasi perdarahan otak terjadi berlawanan dengan

tempat benturan orang bergerak dengan kecepatan tinggi,

Page 20: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

20* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

kemudian berhenti secara tiba2 /mendadak (misalnya tabrakan pada

KLL) osilasi otak dalam tengkorak.

Tidak ada beda antara pengendara yang memakai / tidak memakai

helmet.

Besarnya luka tergantung pada kecepatan.

Kepala dipukul dengan hammer bisa terjadi contra coup?? Tidak,

karena otak tidak mengalami osilasi.

Otopsi otak tidak bisa membedakan antara coup dengan contra

coup.

Orang dipukul kepalanya dengan hammer beberapa kali hingga

tulang patah, bagaiman mengetahui lokasi pukulan yang pertama dan

yang kedua?? Dilihat, karena patahan tulang kedua tidak akan

melewati patahan tulang pertama.

Kecelakaan di pabrik soda, mengenai kedua lengan, lengan kanan

luka kering gosong, sedangkan lengan kiri melepuh ada cairan.

Penyebabnya??

HCL luka gosong dan kering. (air aki juga)

Soda luka melepuh dan ada cairan.

Penyebab orang mati Tenggelam

o Vagal reflek (karena perbedaan suhu)

o Asphysia

o Spasme laryng

o Kram

Page 21: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

21* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Perbedaan mati tenggelam di air tawar dan air laut

Tenggelam di air tawar Tenggelam di air laut

Paru2 kering. Paru2 basah.

Paru2 besar tapi ringan. Paru2 besar dan berat.

Batas anterior menutupi jantung.Batas anterior menutupi mediastinum.

Warna merah pucat dan emfisematous.

Warna ungu atau kebiruan, permukaan mengkilat.

Paru2 bila dikeluarkan dari thorax tidak kempis.

Paru2 bila dikeluarkan dari rongga thorax, bentuknya mendatar, dan bila ditekan cekung.

Bila diiris terdengar krepitasi. Bila ditekan keluar buih.

Bila diiris terdengar krepitasi menurun. Tanpa ditekan akan keluar banyak air.

Pada korban tenggelam di air tawar, paru2 mengalami edema kering,

bila dilakukan pemotongan paru2 terlihat kering dan tidak keluar cairan.

Pada korban tenggelam di air laut, bila paru2 diletakkan diatas meja,

paru2 akan melebar dan basah, bila dilakukan pemotongan paru2 akan

keluar banyak cairan.

ALASANNYA : osmolaritas air laut dalam paru2 lebih besar daripada

cairan tubuh, sehingga cairan pada jaringan tubuh akan tertarik masuk

ke dalam paru2 basah, sedangkan osmolaritas air tawar dalam

paru2 lebih kecil, sehingga cairan pada paru2 akan tertarik

keluar paru2 ke jaringan tubuh kering.

Page 22: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

22* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

TEHNIK DALAM ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

Cara mengambil gas CO2 dalam sumur??

1. Ambil botol bersih berkapasitas sekitar 1 liter, pilih botol yang

berat, misalnya botol bir.

2. Ikat bagian leher dan bawah botol, dengan tali yang cukup

panjang.

3. Isi botol dengan air sampai penuh, turunkan kedalam sumur yang

mengandung CO2 dengan posisi botol tegak. Jaga air tidak tumpah.

4. Setelah sampai pada tempat yang sesuai (pada tempat korban

meninggal), botol tersebut dibalik, agar semua air didalamnya

tumpah keluar, Caranya dengan menarik tali yang terikat di bawah

botol dan mengulur tali yang mengikat leher botol.

5. Dengan keluarnya seluruh air, botol akan vaccum, sehingga udara

masuk kedalam botol.

6. Setelah botol terisi udara, maka botol diangkat ke atas dengan cara

botol kembali dibalik seperti posisi semula, sehingga udara dapat

terbawa dalam botol (hal ini terjadi karena gas CO2 lebih berat dari

udara).

7. Setelah sampai diatas botol segera ditutup, diberi label & disegel.

Tes CO2 ada dua, yaitu :

o Kualitatif : dengan pemberian larutan Ca(OH)2 atau Ba(OH)2 pada

botol yang berisi udara yang diambil dari tempat sempel. Apabila

terjadi endapan putih (kapur) dari CaCO3 atau BaCO3 maka

berarti positif terdapat gas CO2.

o Kuantitatif :

Grafimetri (penimbangan terhadap endapan yang terjadi).

Volumetri (dengan mentitrasi kelebihan larutan basa Ca(OH)2

atau Ba(OH)2 dengan konsentrasi tertentu).

Chromatografi gas (kualitatif dan kuantitatif).

Tes getah paru adalah tes untuk mengetahui korban tenggelam.

Page 23: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

23* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Caranya : paru2 ditaruh diatas meja otopsi, permukaan paru2

dibersihkan satu arah 1-2 kali dengan pisau posisi tegak lurus,

kemudian diiris sampai pada alveoli subpleura, kemudian obyek

gelas di tempelkan pada alveoli di tempat irisan dan ditutup dengan

gelas penutup, dilihat dibawah mikroskop, akan didapatkan sisa2 pasir,

lumpur, telur cacing, diatome atau algae.

o Tes getah paru positif : Korban sempat bernafas di dalam air.

o Tes getah paru negatif :

Korban mati baru masuk kedalam air / tidak sempat bernafas

didalam air.

Airnya jernih sama dengan air minum .

Spasme laring.

Vagal reflek.

Kenapa harus alveoli yang paling jauh dari bronkus yang

diambil??

Karena jika diatome tersebut bisa masuk alveoli yang paling jauh

dari bronkus hanya dengan tarikan nafas, hal tersebut

menandakan korban sempat bernafas dalam air. Jika diatma

ditemukan hanya sampai bronkus saja maka mayat tersebut sudah

mati dulu baru ditenggelamkan.

Pada orang tenggelam timbul buih, kenapa??

Air masuk paru2 paru2 berisi udara air + udara = buih.

Jika ada buih pada jenazah yang tidak tenggelam??

Aspirasi cairan lambung + udara paru2 = buih biasanya mati karena

racun.

Tes alkali dilution adalah tes untuk korban mati keracunan gas CO.

Caranya : Ambil 2 tabung reaksi yang bersih, tabung I diberi 3 tetes

darah orang normal, tabung II diberi 3 tetes darah korban,

kemudian keduanya diencerkan dengan aquadest sampai 15 cc atau

Page 24: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

24* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

sampai berwarna pink jernih. Lalu kedua tabung diberi 3 tetes

larutan alkali 10% (NaOH / KOH). Darah orang normal akan cepat

berubah warna dalam waktu < 30 detik, jika > 30 detik berarti ada

gas CO dalam tubuh korban.

Hasil :

o (+) : Korban keracunan gas CO, korban hirup asap

(kebakaran), perokok berat.

o (–) : Korban tidak hirup asap , spasme laryng, vagal reflek.

Lebam mayat :

o Keracunan gas CO2 darah berwarna hitam.

o Keracunan HCN darah berwarna Cherry Red.

o Keracunan CO darah berwarna Cherry Red.

o Asphiksia berwarna kebiruan.

o Normal merah bintik ke-biru2an.

Makanan yang beracun

o Tempe bongkrek (terbuat dari kedelai dan ampas kelapa)

mengandung asam bongkrek yang berasal dari bakteri

cocofenans.

o Makanan yang mengandung HCN : kluwek, singkong gendruwo,

koro ijo, dan gadung.

Cara menghilangkan HCN pada kluwek direndam dalam lumpur,

sedangkan singkong gendruwo, koro ijo, dan gadung direndam dalam

air yang mengalir.

Tes apung paru adalah tes untuk membuktikan pembunuhan anak

apakah pernah hidup bernafas atau tidak.

Caranya : ambil organ paru2, jantung, thymus dimasukkan kedalam

bak berisi air, jika terapung ambil thymus, jika masih terapung ambil

jantung, jika masih terapung paru2 dipotong perlobus, jika terapung

Page 25: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

25* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

paru2 dipotong menjadi ukuran yang lebih kecil dan jika masih terapung,

potong hingga ukuran terkecil, dipenyet dan di apungkan.

o Jika mengapung bayi pernah hidup, bernafas.

o Jika tenggelam bayi belum pernah bernafas / paru2

membusuk.

Pneumothorax terjadi karena

o Listrik ada hematome pecah alveoli robek udara masuk ke

pleura.

o KLL patah tulang iga merobek alveoli udara masuk ke pleura.

o Misalnya TBC merusak alveoli udara masuk ke pleura spontan.

Tes pneumothorax : buka kulit dada korban membentuk kantong

isi air hingga menggenang tusuk paru2 di antara ICS dengan

pisau akan keluar banyak gelembung udara.

DD : gas pembusukan Jika gelembung udara sedikit

Tes toksikologi & patologi anatomi (PA) : di siapkan 3 buah toples,

masukkan organ tubuh kedalam tiga buah toples, kemudian di segel

(supaya tidak bisa ditukar oleh orang lain).

o Toples I : Diisi paru2, jantung, otak, lien, hepar.

o Toples II : Diisi organ2 GIT (lambung + isi, sebagian usus kecil,

sebagian usus besar)

o Toples III : Diisi organ urogenital (ginjal, ureter, vesica urinaria +

isi)

Untuk pemeriksaan toksikologi diambil organ yang dicurigai, masukkan

ke dalam toples dan di fiksasi dengan alkohol 96% hingga batas

organ bagian atas / terendam seluruhnya. (digunakan alkohol karena

formalin bersifat racun). Jika dikirim : ditutup dengan tutup toples

di beri parafin cair diberi label disegel, dimasukkan dalam kardus.

Kemudian disertakan surat permohonan tes toksikologi, hasil

pemeriksaan sementara dan surat berita acara isinya mengenai isi toples

Page 26: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

26* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

yang telah diberi alkohol 96%, disertakan pula contoh alkohol 96%

sebanyak 10 cc dalam botol kecil.

Untuk pemeriksaan PA diambil organ yang dicurigai, masukkan ke

dalam toples dan di fiksasi dengan Formalin 10% hingga batas

organ bagian atas / terendam seluruhnya. Jika dikirim : ditutup dengan

tutup toples di beri parafin cair diberi label disegel,

dimasukkan dalam kardus. Kemudian disertakan surat permohonan tes

PA, hasil pemeriksaan sementara dan surat berita acara isinya mengenai

isi toples yang telah diberi formalin 10%, disertakan pula contoh formalin

10% sebanyak 10 cc dalam botol kecil.

Emboli lemak terjadi karena adanya luka benda tumpul yang

mengakibatkan terlepasnya lemak dari jaringan tubuh dan masuk

kedalam pembuluh darah vena yang robek, kemudian mengalir

menuju paru2, membuntu kapiler paru2, sehingga terjadi asphiksia.

(misalnya : pukulan atau patahnya tulang panjang).

Tes emboli lemak :

o Organ yang diperiksa paru2.

o Dipotong dengan fresh coup paru2 diberi CO kemudian dipotong.

o Pengecatan dengan sudan III.

Cara pengiriman PAnya paru2 difiksasi dengan dry ice (karena

lemak larut dalam alkohol dan formalin) / tidak difiksasi jika dekat

dengan lab.

Emboli udara vena terjadi karena vena teriris (biasanya vena jugularis

di leher), udara masuk ke vena kemudian menuju jantung kanan

paru2, korban mati karena emboli membuntu kapiler paru

asphiksia.

Tes emboli udara vena caranya, buka thoraks sampai sternum

dipotong pada procesus xyphoideus ambil dan gunting pericard

dengan bentuk Y terbalik pakai pinset tarik potongan pericard Y

terbalik itu sehingga menyerupai kantong isi dengan air sampai

menggenang tusuk atrium kanan, ventrikel kanan, a. pumonale

positif jika ada gelembung udara.

Page 27: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

27* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Emboli udara arteri terjadi bila ada luka tembus paru2, emboli

menuju jantung pembuluh darah perifer. Korban mati karena

emboli membuntu otak, ginjal, jantung asphiksia.

Tes emboli udara arteri caranya sama seperti tes emboli vena

hanya saja yang di tusuk adalah atrium kiri dan ventrikel kiri.

Cara menentukan senjata yang digunakan jika ditemukan dua

senjata dan satu peluru :

o Tentukan dulu kalibernya, sesuai atau tidak.

o Tentukan arah alurnya, sesuai atau tidak.

o Tentukan jumlah alurnya, sesuai atau tidak.

o Bila belum bisa, lakukan tembakan percobaan dari kedua senjata

tersebut pada kotak ukuran panjang 3 atau 5 m diisi kapas / tabung

berisi air untuk menahan peluru.

o Lalu peluru yang ditemukan dan peluru tembakan percobaan

dilihat dengan mikroskop pembanding, senjata yang sama minimal

didapatkan 13 alur yang memiliki arah yang sama pada

pelurunya.

SURAT KEMATIAN

Surat Kematian :

o Formulir A

o Formulir B

o Formulir Catatan Sipil

o Formulir I

o Formulir M

o Ijin pemakaman

Formulir A

o Diserahkan kepada catatan sipil untuk memperoleh izin pemakaman.

o Menerangkan orang tersebut telah meninggal dunia.

o Sebagai ijin pemakaman.

o Digunakan untuk mengurus asuransi jiwa dan pensiunan.

Page 28: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

28* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Formulir B

o Diserahkan kepada dinas kesehatan kota.

o Sebagai data statistic penyakit.

o Sebab2 kematian

Formulir Catatan sipil

o Untuk diserahkan kepada catatan sipil.

Formulir I (internasional).

o Sebab2 kematian.

o Diserahkan ke Kanwil Depkes.

Formulir M (menular)

o Menerangkan orang tersebut meninggal karena penyakit menular

atau tidak.

o Ijin pemakaman.

o Untuk mengurus ijin pemakaman.

Gunanya surat kematian :

o Digunakan sebagai izin pemakaman.

o Sebagai bukti bahwa orang tersebut telah meninggal dunia.

o Sebagai data statistic.

o Digunakan untuk mengurus asuransi jiwa dan pensiunan.

o Sebagai data kependudukan.

o Sebagai pengiriman jenasah ke luar negeri.

Yang berhak mengeluarkan ijin pemakaman

o Catatan sipil

o Dokter pemerintah

Warga negara eropa dan china yang meninggal di RS negeri

diberi surat kematian apa saja?? Apa bedanya dengan RS

swasta?? Bagaimana dengan ijin pemakamannya??

o RS negeri : 1. Formulir A (diberikan pada pihak keluarga).

2.Formulir B (dikirim ke Dinas Kesehatan Kota setempat).

3.Formulir Internasional (dikirim ke Kanwil Depkes).

4.Formulir menular atau tidak menular.

Page 29: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

29* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

5.Formulir untuk kantor catatan sipil.

6.Formulir ijin pemakaman (untuk mengurus

pemakaman) diberikan oleh dokter pemerintah.

o RS swasta :

o 1.Formulir A.

2.Formulir B.

3.Formulir Internasional.

4.Formulir menular atau tidak menular.

5.Formulir untuk kantor catatan sipil.

Kemudian pihak keluarga membawa formulir A melaporkan ke

catatan sipil untuk memperoleh ijin pemakaman.

Warga negara eropa dan china yang meninggal di rumah diberi

surat kematian apa saja?? Bagaimana dengan ijin

pemakamannya ??

1. Formulir A.

2. Formulir B.

3. Formulir menular atau tidak menular.

Kemudian pihak keluarga membawa formulir A melaporkan ke catatan

sipil untuk memperoleh ijin pemakaman.

Prosedur pengiriman jenazah ke luar kota :

o Dipastikan tidak ada penyakit menular.

o Dimasukkan ke dalam peti yang kuat, kemudian didempul, agar

tidak menetes ketika membusuk.

o Sampai di tempat langsung dikebumikan.

Prosedur pengiriman jenazah ke luar negeri :

o Dipastikan tidak ada penyakit menular.

o Di embalming.

o Dimasukkan peti logam, dipatri agar tidak bocor.

o Diberi absorbent (semisal kapur atau serbuk gergaji).

o Dimasukkan peti jenazah.

o Diberi 3 pelat logam untuk pengikat diberi label dan disegel.

Page 30: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

30* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

o Dipeti kemas, dijauhkan dari makanan & lalu lalang

penumpang.

o Dibuatkan berita acara.

o Perlu diketahui pihak yang berwajib (mencegah jenasah dijadikan

media penyelundupan narkoba), dengan ijin pemerintah daerah.

dr. Harry Milyantono

Syarat pembuatan visum :

o Harus ada surat permintaan visum dari penyidik. Penyidik bisa dari :

polisi, POM, POM AL, ABRI. Permintaan visum ditolak jika yang

meminta keluarga / pengacara / asuransi, walaupun hanya berupa

salinan.

o Visum diberikan kepada yang pertama meminta.

o Pemeriksaan luar dan dalam boleh langsung dilakukan, tetapi lebih

baik menunggu keluarga korban. Bila keluarga korban tidak

menghendaki otopsi dilakukan, maka harus membuat surat

penolakan otopsi dengan tulisan tangan dan materai, kemudian di

tunjukkan ke kepolisian.

o Untuk jenazah yang tidak ada keluarga, wajib tunggu 2 x 24 jam. Jika

tidak ada keluarga yang datang milik negara (boleh lansung d

otopsi, di kirim ke bank jaringan, atau untuk pendidikan FK). Jika

diberikan untuk bank jaringan, harus tidak terinfeksi / berpenyakit

menular, misalnya AIDS, hepatitis, dll.

Jika ada yang mati tidak wajar :

o Keluarga minta surat VeR ke penyidik

o Polisi akan mengirim surat permintaan VeR pada dokter untuk

pembongkaran jenazah

o Polisi akan mengamankan TKP, menyediakan perlengkapan

pemeriksaan (meja otopsi, tenda, air, alat2 gali, dll), tenaga kerja

Page 31: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

31* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

kasardan ahli, serta menentukan hari dan jam pemeriksaan. Dokter

menyiapkan handscoen, kantong plastik, spidol, dan alat2 otopsi.

o Tenaga kasar memongkar makam sampai terlihat peti.

o Tenaga ahli dan dokter beserta pembantu turun untuk mengambil

jenazah, kemudian dibawa ke atas. Jangan lupa ambil contoh tanah

atas, bawah, kanan, kiri sepanjang radius 5 m, terutama di mulut dan

sekitar kemaluan.

o Contoh tanah dimasukkan ke dalam kantong plastik, kemudian diberi

keterangan (untuk tes toksikologi).

o Pemeriksaan luar : jenazah tertutup kain kafan tampak

----------------------------------

o > 3 bulan : daging sudah habis, daging dibersihkan dengan air, lihat

tulang, jika terdapat trauma, cocokkan dengan keterangan pihak

keluarga. Tulang diperiksa dan di cuci, biasanya pada daging jika ada

memar, tanda2nya sudah hilang. Organ2 diperiksa untuk tes

toksikologi, tidak ada pemeriksaan PA karena sudah busuk.

o Ada tulang pecah dipukul, ada racun diracun, ada tulang leher

patah dicekik, periksa juga tulang costa, amil tulang rusuk 2 biji

untuk pemeriksaan DNA.

Jika ada korban Mr. X / Mrs. X :

o Jenazah datang, dikirim oleh polisi

o Ditunggu 2 x 24 jam, menugaskan reserse untuk menyiarkan lewat

media (radio, koran, televisi, dll).

o Jika tidak ada keluarga yang datang, minta polisi untuk membuatkan

surat permintaan VeR untuk otopsi.

o Foto sebagai dokumen cadangan, bukti, dan identitas bagi keluarga

korban.

o Setelah diotopsi, dijahit, dikafani, dan dikuburkan.

Bank Jaringan

o Dites apakah ada infeksi / penyakit menular.

o Bila (–) diambil organ yang diperlukan. Misal tulang yang diambil

disinari sinar gamma.

Kasus perkosaan CITO, tidak boleh di tunda karena menghilangkan

barang bukti.

Page 32: Referat BARU Kelompok f

KELOMPOK F

2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

32* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*

TUBAN

Apakah CT-Scan / USG / foto Rontgen dapat menjadi bukti dalam

VeR??

Tidak dapat digunakan, karena VeR harus ditulis berdasarkan

pengelihatan saat pemeriksaan luar dan dalam, bukan dengan alat.

Apalagi bila keluarga pasien tidak mengijinkan diadakn otopsi maka

kesimpulan akan ditulis penyebab kematian tidak ditemukan.

Untuk kasus kematian mendadak :

o Pemeriksaan anatomi (trauma, memar, dll).

o Pemeriksaan PA (jantung, paru, hati, ginjal bila ada penyakit kronis).

o Pemeriksaan toksikologi (ginjal, lambung, usus).

o Pemeriksaan otak mungin karena CVA bleeding / tanda2

perdarahan di otak.

Untuk jenazah penyakit menular :

o Buat surat kematian penyakitmenular.

o Lapor keluarga tidak boleh dibawa pulang.

o Dimandikan, dan dikafani di RS lalu ditutup dengan plastik.

o Untuk AIDS, korban dimandikan dengan kaporit / bayclin, kolera

dengan lysol, anti septic atau kreolin.

o Segera dimakamkan.

Tes DNA menggunakan darah, sperma, air mani, permukan kulit,

rambut, daki / keringat yang menempel di baju / jaket, dll.