kelompok 04 grup a tugas 01 2014

133
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Dasar 2.1.1. Umum Sebelum menentukan perencanaan sistem drainase suatu wilayah pemukiman yang paling tepat, diperlukan dasar-dasar perencanaan terlebih dulu. Hal ini berguna sebagai bahan pemikiran dalam penetapan alternatif saluran dan perencanaan sistem drainase. Dasar-dasar perencanaan yang diterapkan mencakup ketentuan-ketentuan umum dan rumus-rumus dasar yang dipakai dalam suatu perencanaan sistem drainase. Penerapan dasar-dasar perencanaan ini harus disesuaikan dengan kondisi eksisting lokasi daerah perencanaan, seperti misalnya kondisi topografi, klimatologi, geologi, tata guna lahan, curah hujan, hidrogeologi, dan sebagainya. Selain perencanaan sistem drainase, untuk menanggulangi banjir yang mungkin terjadi di daerah pemukiman, diperlukan juga suatu perencanaan sumur resapan dan kolam retensi yang juga didasarkan atas tata guna lahan lokasi perencanaan, yang nantinya akan mempengaruhi besar kecilnya koefisien limpasan yang terjadi. 2.1.2. Drainase 2.1.2.1. Definisi Drainase Drainase berasal dari bahasa Inggris drainage mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Drainase secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan dan atau lahan sehingga fungsi kawasan tersebut tidak terganggu. Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase tidak hanya menyangkut air permukaan tetapi juga air tanah.(Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkeanjutan.2004) 2.1.2.2. Fungsi Drainase Fungsi dari suatu sistem drainase antara lain: a. Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya rendah dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan infrastruktur kota dan harta benda milik masyarakat. b. Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secepatnya agar tidak membanjiri/menggenangi kota yang dapat meruka selain harta benda masyarakat juga infrastruktur perkotaan. c. Mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik. d. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah. 2.1.2.3. Jenis-Jenis Drainase a. Menurut Sejarah Terbentuknya 1). Drainase Alamiah ( Natural Drainage )

Upload: ahmadmulyasir

Post on 02-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Teknik Lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Dasar

2.1.1. Umum

Sebelum menentukan perencanaan sistem drainase suatu wilayah pemukiman yang paling

tepat, diperlukan dasar-dasar perencanaan terlebih dulu. Hal ini berguna sebagai bahan

pemikiran dalam penetapan alternatif saluran dan perencanaan sistem drainase. Dasar-dasar

perencanaan yang diterapkan mencakup ketentuan-ketentuan umum dan rumus-rumus dasar

yang dipakai dalam suatu perencanaan sistem drainase. Penerapan dasar-dasar perencanaan

ini harus disesuaikan dengan kondisi eksisting lokasi daerah perencanaan, seperti misalnya

kondisi topografi, klimatologi, geologi, tata guna lahan, curah hujan, hidrogeologi, dan

sebagainya.

Selain perencanaan sistem drainase, untuk menanggulangi banjir yang mungkin terjadi di

daerah pemukiman, diperlukan juga suatu perencanaan sumur resapan dan kolam retensi yang

juga didasarkan atas tata guna lahan lokasi perencanaan, yang nantinya akan mempengaruhi

besar kecilnya koefisien limpasan yang terjadi.

2.1.2. Drainase

2.1.2.1. Definisi Drainase

Drainase berasal dari bahasa Inggris drainage mempunyai arti mengalirkan, menguras,

membuang, atau mengalihkan air. Drainase secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu

tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari hujan, rembesan,

maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan dan atau lahan sehingga fungsi kawasan

tersebut tidak terganggu. Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol

kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase tidak hanya menyangkut

air permukaan tetapi juga air tanah.(Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang

Berkeanjutan.2004)

2.1.2.2. Fungsi Drainase

Fungsi dari suatu sistem drainase antara lain:

a. Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya rendah dari genangan

sehingga tidak menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan infrastruktur kota dan

harta benda milik masyarakat.

b. Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secepatnya agar tidak

membanjiri/menggenangi kota yang dapat meruka selain harta benda masyarakat juga

infrastruktur perkotaan.

c. Mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat dimanfaatkan untuk

persediaan air dan kehidupan akuatik.

d. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah.

2.1.2.3. Jenis-Jenis Drainase

a. Menurut Sejarah Terbentuknya

1). Drainase Alamiah ( Natural Drainage )

Page 2: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-bangunan penunjang

seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini

terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan

air yang permanen seperti sungai.

2). Drainase Buatan (Arficial Drainage)

Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga memerlukan bangunan –

bangunan khusus seperti selokan pasangan batu/beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan

sebagainya.

b. Menurut Letak Bangunan

1). Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage)

Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi mengalirkan air

limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa open chanel flow.

2). Drainase Bawah Permukaan Tanah (Subsurface Drainage)

Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media dibawah

permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara lain

Tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran

di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman dan lain-lain.

c. Menurut Fungsi

1). Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis air buangan, misalnya

air hujan saja atau jenis air buangan yang lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri

dan lain – lain.

2). Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa jenis air buangan baik

secara bercampur maupun bergantian.

d. Menurut Konstruksi

1). Saluran Terbuka. Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak di

daerah yang mempunyai luasan yang cukup, ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak

membahayakan kesehatan/ mengganggu lingkungan.

2). Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran kotor (air

yang mengganggu kesehatan/lingkungan) atau untuk saluran yang terletak di

kota/permukiman.

e. Menurut Daerah Pelayanan

Saluran drainase terbagi menjadi dua, yaitu drainase wilayah perkotaan (drainase kota) dan

drainase wilayah regional (drainase regional). Drainase kota dibagi menjadi lima (Moduto,

1998) :

1. Saluran Drainase Induk Utama (DPS > 100 ha)

2. Saluran Drainase Induk Madya (DPS 50-100 ha)

3. Saluran Drainase Cabang Utama (DPS 25-50 ha)

4. Saluran Drainase Cabang Madya (DPS 5-25 ha)

5. Saluran Drainase Tersier (DPS 0-5 ha)

Page 3: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Saluran drainase induk (utama dan madya dengan DPS > 50 ha) dapat dikategorikan ke

dalam sistem drainase mayor karena akibat kerusakan banjir dianggap besar, sedangkan

saluran drainase cabang utama dan seterusnya (DPS < 50 ha) dapat dikategorikan ke dalam

sistem drainase minor karena akibat kerusakan banjir dianggap kecil.

Sistem drainase minor merupakan bagian dari sistem drainase yang menerima debit limpasan

maksimum dari mulai aliran awal, meliputi : inlet limpasan permukaan jalan, saluran dan

parit drainase tepian jalan, gorong-gorong, got air hujan, saluran air terbuka dan lain-lain,

yang didesain untuk menangani limpasan banjir minor sampai DPS sama dengan 50 ha.

Saluran drainase minor didesain untuk Periode Ulang Hujan (PUH) 2-10 tahun, tergantung

dari tata guna lahan di sekitarnya.

Selain untuk menerima limpasan banjir minor, sarana drainase harus dilengkapi dengan suatu

saluran yang dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan-kerusakan besar akibat limpasan

banjir yang mungkin terjadi setiap 25-100 tahun sekali. Sarana sistem drainase mayor

meliputi : saluran alami dan buatan, daerah banjir dan jalur saluran drainase pembawa aliran

limpasan besar serta bangunan pelengkapnya.

2.1.2.4. Pola Drainase

Pola jaringan drainase terdiri dari enam macam, antara lain:

1. Siku: Digunakan pada daerah yang mempunyai topografi sedikit lebih tinggi daripada

sungai. Sungai sebagai saluran pembuangan akhir berada di tengah kota.

2. Paralel: Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Apabila terjadi

perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.

3. Grid iron: Digunakan untuk daerah dengan sungai yang terletak di pinggir kota,

sehingga saluran-saluran cabang dikumpulkan dahulu pada saluran pengumpul.

4. Alamiah: Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih besar

5. Radial: Digunakan untuk daerah berbukit, sehingga pola saluan memencar ke segala

arah.

6. Jaring-jaring: Mempunyai saluran-saluran pembuangan yang mengikuti arah jalan

raya dan cocok untuk daerah dengan topografi datar. Pembagian Saluran Drainase

(a) (b)

Page 4: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

(c) (d) (e)

Gambar 1. (a) Pola Jaringan Siku (b) Pola Jaringan Paralel (c) Pola Jaringan Grid Iron (d)

Pola Jaringan Alamiah (e) Pola Jaringan Radial

2.1.2.5. Kriteria Perencanaan Drainase

Kriteria Perencanaan harus disesuaikan dengan keadaan lokasi proyek, agar didapat hasil

seperti yang diharapkan. Kriteria perencanaan untuk proyek Drainase Perkotaan terdiri dari 5

(lima) pembahasan teknis utama yaitu:

1. Kriteria Penentuan/Pembagian Daerah Layanan (Sub. Catchment Area)

Dalam menentukan luasan catchment area dari sebuah saluran yang melayani suatu areal

tertentu, perlu diperhatikan sistem drainase pada kota tersebut secara keseluruhan. Mengingat

masing-masing areal pelayanan dari setiap saluran merupakan sebuah subsistem dari sistem

drainase kota sebagai suatu kesatuan. Penentuan besarnya catchment area sangat tergantung

dari beberapa faktor, antara lain :

a. Kondisi topografi daerah proyek.

b. Sarana/prasarana drainase yang sudah ada.

c. Sarana/prasarana jalan yang sudah ada dan akan dibangun.

d. Sarana/prasarana kota lainnya seperti jaringan listrik, air bersih, telepon, dll

e. Ketersediaan lahan alur saluran.

2. Kriteria Pengukuran Topografi

Pengukuran topografi saluran adalah untuk mendapatkan situasi memanjang dan melintang

saluran serta situasi bangunan yang ada dan yang akan direncanakan. Sebagai referensi untuk

pelaksanaan pengukuran topografi digunakan titik-titik tetap yang telah ada di kota yang

bersangkutan.

Metode pengukuran yang dilakukan meliputi :

a. Pengukuran Polygon/Perbaikan Peta

b. Pengukuran Water Pass (Levelling)

c. Cross Section

d. Pemasangan Bench Mark (BM)

e. Titik Referensi

3. Kriteria Hidrologi

Kriteria perencanaan hidrologi terdiri dari:

a. Hujan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 5: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Perkiraan hujan rencana dilakukan dengan analisis frekuensi terhadap data curah

hujan harian maksimum tahunan, dengan lama pengamatan sekurang-kurangnya 10

tahun

Analisis frekuensi terhadap curah hujan menggunakan metode Probabilitas

Distribusi Normal, Log normal distribusi, Pearson Type III, Log Pearson tipe III dan

Gumbel. Perhitungan didasarkan pada ketentuan standar return period yang telah

disepakati

Untuk pengecekkan data hujan menggunakan metode kurva masa ganda yang sesuai

Perhitungan intensitas hujan ditinjau dengan menggunakan metode Mononobe.

Hasper Der weduwen dengan program Cuicago Trainhyad

b. Debit banjir dengan ketentuan sebagai berikut:

Debit rencana dihitung dengan metode rasional yang telah dimodifikasi

Koefisien limpasan ditentuka berdasarkan tata guna lahan daerah tangkapan

Waktu konsentrasi adalah jumlah dari waktu pengaliran di permukaan dan waktu

drainase

Koefisien penyimpangan dihitung dari rumus waktu konsentrasi dan waktu drainase

Kriteria Hidrolika saluran dan bangunan

4. Kriteria perencanaan hidraulika saluran dan bangunan sebagai berikut:

a. Kapasitas saluran dihitung dengan rumus Manning atau yang sesuai

b. Untuk saluran drainase yang terpengaruh oleh pengempangan (back water effect) perlu

diperhitungkan pasang surutnya dengan Standard step Method

c. Kecepatan maksimum ditentukan oleh dinding dan dasar saluran tanah

5. Kriteria Perencanaan Struktur

Kriteria perencanaan struktur terdiri dari:

a. Muatan dengan ketentuan sebagai berikut:

Berat bahan diperhitungkan sebagai beban di dalam perhitungan perencanaan

mengacu pada SNI pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung.

Beban rencana dapat dipergunakan sesuai dengan standar yang berlaku, kombinasi

muatan atas struktur ditentukan secara individual sesuai dengan fungsi, cara dan

tempat penggunaannya

b. Stabilitas struktur dengan ketentuan sebagai berikut:

Stabilitas struktur penahan tanah akan dikontrol keamanannya terhadap kekuatan

amblas, geser dan guling. Besarnya faktor keamanan untuk pondasi masing-masing

sebesar 1,5

Pasangan batu dengan tegangan tekan maksimum .

2.1.2.6. Periode Perencanaan Drainase

Perencanaan drainase makro umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10

tahun dan pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem

drainase ini. Sedangkan drainase mikro direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2, 5

Page 6: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan

permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.

2.1.2.7 Perlengkapan Saluran Drainase/Fasilitas Pendukung Drainase

Perlengkapan saluran merupakan sarana pelengkap yang dapat menunjang kinerja penyaluran

air hujan. Pada umumnya perlengkapan saluran pada sistem penyaluran air hujan terdiri dari :

1. Street Inlet

Street inlet merupakan lubang atau bukaan di sisi-sisi jalan yang berfungsi untuk

menampung dan menyalurkan limpasan air hjan yang berada di sepanjang jalan

menuju ke saluran. Pada jenis penggunaan saluran terbuka tidak diperlukan street inlet

karena ambang saluran yang ada merupakan bukaan bebas (kecuali untuk jalan

dengan trotoar terbangun).

Gambar 2. Street Inlet

2. Bangunan Terjunan

Bangunan terjunan diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebig curam daripada

kemiringan maksimum saluran yang diijinkan. Selain itu, bangunan ini berfungsi

untuk mencegah terjadinya penggerusan pada badan saluran akibat kelebihan

kecepatan dalam saluran melewati kecepatan maksimum yang diijinkan.

Bangunan ini mempunyai empat bagian fungsional yang masing-masing mempunyai

sifat perencanaan yang khas. Keempat bagian tersebut adalah :

a. Bagian hulu pengontrol, yaitu bagian dimana aliran menjadi superkritis

b. Bagian dimana air dialirkan ke elevasi yang lebih rendah

c. Bagian tepat di sebelah hilir potongan U, yaitu tempat dimana energi diredam

d. Bagian peralihan saluran memerlukan perlindungan untuk mencegah erosi

Page 7: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar 3. Bangunan Terjunan

3. Gorong-Gorong

Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air melewati

bawah jalan air lainnya, bawah jalan atau jalan kereta api. Gorong-gorong mempunyai

potongan melintang yang lebih kecil daripada luas basah saluran hulu maupun hilir.

Sebagian dari potongan melintang mungkin berada di atas muka air. Dalam hal ini

gorong-gorong berfungsi sebagai saluran terbuka dengan aliran bebas.

Pada gorong-gorong aliran bebas, benda-benda yang hanyut dapat lewat dengan

mudah, tetapi biaya pembuatannya umumnya lebih mahal dibandingkan dengan

gorong-gorong tenggelam.

Gambar 4. Gorong-Gorong

4. Perubahan Saluran

Apabila dalam perencanaan saluran terjadi perubahan bentuk atau luas potongan

melintang, maka diperlukan bangunan transisi yang berfungsi untuk melindungi

saluran dari kerusakan yang mungkin timbulakibat perubahan tersebut. Struktur

pelindung yang dapat digunakan berupa head wall yang lurus atau setengah lingkaran

dengan besar sudut perubahan saluran 12,5° dari sisi saluran.

5. Pertemuan Saluran

Pertemuan saluran atau junction adalah pertemuan dua saluran atau lebih dari arah

yang berbeda pada suatu titik. Pada kenyataannya pertemuan saluran ini mempunyai

Page 8: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

ketinggian dasar saluran yang tidak selalu sama, sehingga kehilangan tekanan sulit

ditentukan.

Dalam perencanaan, pertemuan saluran diusahakan mempunyai ketinggian yang sama

untuk mengurangi konstruksi yang berlebihan, yaitu dengan jalan optimasi kecepatan

untuk menghasilkan kemiringan saluran yang diinginkan. Untuk mengurangi

kehilangan tekanan yang terlalu besar dan untuk keamanan konstruksi, maka dinding

pertemuan dibuat tidak bersudut atau dibuat melengkung dan diperhalus.

6. Belokan

Kesulitan dalam merancang suatu belokan seringkali ditimbulkan oleh kompleksitas

aliran di sekitar belokan tersebut.

7. Pintu Air

Pintu air atau klep merupakan bangunan penunjang sistem drainase di daerah dataran.

Pintu air difungsikan terutama pada saat terjadi hujan dan pasang naik. Hal ini

dilakukan untuk mencegah aliran balik (backwater) yang dapat terjadi akibat banjir

makro, sehingga tidak mengganggu kelancaran air keluar dari daerah perencanaan

yang dapat menyebabkan banjir mikro. Pintu air biasanya diletakkan pada lokasi

outfall di tepi sungai dan pada tepi dimana akumulasi air dalam saluran drainase kota

menuju muara cukup tinggi.

Gambar 5. Pintu Air

8. Bangunan Pembuangan

Bangunan pembuangan atau outfall merupakan ujung saluran yang ditempatkan pada

sungai atau badan air penerima lainnya. Struktur outfall ini hampir sama dengan

struktur bangunan terjunan lain karena biasanya titik ujung saluran terletak pada

elevasi yang lebih tinggi dari badan air penerima, sehingga dalam perencanaan outfall

ini merupakan bangunan terjunan. Untuk menghitung dimensinya digunakan

persamaan Manning.

9. Sumur Resapan

Dalam upaya menjaga kelestarian air khususnya di kawasan pemukiman, perlu

diperhatikan fungsi drainase sebagai prasarana kawasan pemukiman yang dilandaskan

pada konsep drainase perkotaan yang berwawasan lingkungan. Konsep ini antara lain

berkaitan dengan upaya konservasi sumber daya air yang berprinsip mengendalikan

kelebihan air permukaan sedemikian rupa sehingga air permukaan sebanyak mungkin

mendapat kesempatan untuk meresap ke dalam tanah. Salah satu upaya konservasi

sumber daya air adalah dengan pengendalian air limpasan permukaan. Pengendalian

air limpasan permukaan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara retensi dan cara

infiltrasi.

Page 9: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Pada cara infiltrasi/imbuhan buatan ( artificial recharge ) ada persyaratan tertentu

yang harus dipenuhi, yaitu air yang diinfiltrasi tidak boleh air yang sudah tercemar.

Usaha-usaha rekayasa dengan cara infiltrasi dapat dilaksanakan dengan pembuatan :

Bidang parit / sumur resapan

Sistem kolam resapan

Penggunaan sistem perkerasan lahan dan jalan di pekarangan rumah yang masih

dapat meresapkan air, seperti paving block/grass block.

Pada dasarnya sumur resapan air hujan merupakan sumur yang berfungsi untuk

meresapkan air hujan ke dalam tanah. Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan

umum yang harus dipenuhi antara lain :

Sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lulus air dan tahan longsor

Sumur resapan air hujan harus bebas dari kontaminasi/pencemaran limbah

Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan

Untuk daerah dengan sanitasi lingkungan yang buruk, sumur resapan air hujan

hanya menampung air limpasan dari atap dan disalurkan melalui talang

Mempertimbangkan aspek hidrologi, geologi dan hidrogeologi

10. Kolam Retensi

Kolam retensi dapat digunakan untuk mereduksi dan memperlambat debit yang akan

masuk badan air penerima dan dapat difungsikan sebagai energi storasi alami yang

dapat digunakan pemanfaatannya.

2.1.2.8. Prinsip-Prinsip Perhitungan

1. Periode Ulang Hujan (PUH)

PUH dalam desain dihitung dengan menggunakan rumus (Moduto, 1998) :

2

11

NT

dimana : T = PUH setiap T tahun (tahun)

N = Umur bangunan efektif (tahun)

μ = faktor resiko, biasanya bernilai 1/3

2. Perhitungan Debit Banjir

Persamaan yang digunakan untuk memperkirakan debit puncak limpasan adalah

persamaan modifikasi rumus rasional (Moduto, 1998) . Pemilihan persamaan ini

didasarkan pada kemudahan dan kesederhanaan dalam mencari parameter-

parameternya. Persamaan modifikasi rumus rasional tersebut adalah:

IACCFIACCFQ iiss ......

dimana : Q = Debit puncak

F = Faktor konversi, dengan F = 1/360 untuk Q dalam m3/detik

F = 100/36 untuk Q dalam l/detik

Cs = Koefisien storasi

C = Koefisien limpasan

Page 10: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

A = Luas DPS, untuk beberapa DPS harga C.A diganti menjadi

(∑Ci.Ai)

I = Intensitas hujan (mm/jam) pada waktu konsentrasi tc (menit)

dan PUH T (tahun)

3. Waktu Konsentrasi

Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan untuk air hujan dari daerah yang

terjauh dalam DPS untuk mengalir menuju ke suatu titik atau profil melintang saluran

tertentu yang ditinjau. Waktu konsentrasi tc, jika nilainya lebih kecil dari waktu

durasi hujan te, maka dalam perhitungan intensitas hujannya dianggap sama dengan

waktu durasi hujannya, yaitu tc = te dan Ic = Ie. Nilai te dapat didekati dengan

persamaan (Moduto, 1998):

R

Rte

11.1

92.1

dimana : te = waktu durasi hujan

R = tinggi hujan harian maksimum

Dalam drainase perkotaan, pada umumnya tc merupakan penjumlahan dua komponen,

yaitu;

Waktu merayap di permukaan tanah, to (menit), yaitu waktu yang diperlukan

untuk titik air yang terjauh dalam DPS mengalir pada permukaan tanah menuju ke

alur saluran permulaan yang terdekat. Rumus yang digunakan (Moduto, 1998):

3.04.0

6.0

.

.33.6

oeo

o

oSIC

Lnt

dimana : n = Koefisien kekasaran Manning

Lo = Panjang rayapan (m), syaratnya L < 300 m

Co = Koefisien limpasan permukaan tempat air merayap

Ie = Intensitas hujan (mm/jam), dimana tc = te

So = Kemiringan tanah rayapan (m/m)

Bila panjang rayapan, L > 300 m, maka perhitungan to harus menggunakan rumus

di bawah ini (Moduto, 1998):

5/1

3/1..108

s

Lnt o

o

dimana : n = Harga kekasaran Manning

Lo = Panjang limpasan (m)

s = Kemiringan medan limpasan rata-rata (%)

Waktu mengalir di saluran, td (menit), yaitu waktu yang diperlukan untuk air

mengalir dari alur saluran permulaan menuju ke suatu profil melintang saluran

tertentu yang ditinjau. Rumus yang digunakan (Moduto, 1998) :

d

da

dv

Lt

.60

Page 11: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

2.01.05.0..

762.4

rrd

dad

SCALR

Lt

6.033.88 ALd

dimana : Lda = Panjang saluran aktual yang ditinjau (m)

Ld = Panjang saluran ideal (m)

vd = Kecepatan rata-rata dalam saluran (m/detik)

Cr = Koefisien limpasan rata-rata

R = Tinggi hujan (mm/hari)

A = Luas DPS (ha)

Sr = Kemiringan DPS searah alur saluran (m/m)

Sehingga perhitungan tc menjadi :

doc ttt

4. Perubahan PUH

Apabila dalam saluran yang direncanakan mengalami perubahan PUH, maka nilai tc,

td, to juga akan mengalami perubahan. Jika pada awal perhitungan menggunakan

asumsi pendekatan kecepatan berdasarkan kemiringan dan perhitungan to dan td tidak

memakai persamaan yang berunsur R, I dan C, maka perubahannya dapat didekati

dengan persamaan berikut (Moduto, 1998).

2/1

2

11020

T

TTT

a

att

5/2

2

112

T

TdTdT

a

att

RRa 07.054

dimana : tn = t pada PUH n tahun yang dicari (menit)

tm = t pada PUH m tahun (menit)

an = konstanta pada persamaan Talbot untuk PUH n

tahun

am = konstanta pada persamaan Talbot untuk PUH m

tahun

R = tinggi hujan (mm/hari)

5. Tinggi Hujan Rencana

Tinggi hujan R adalah tinggi hujan harian maksimum untuk PUH T, dapat diperoleh

dengan regresi dari satu urutan N tahun data hujan harian maksimum (dianjurkan N =

20-30 tahun data yang berkelanjutan) dan setelah dikoreksi dengan faktor koreksi

konsistensinya Fk, lalu dicari standar deviasi SD dengan persamaan berikut ini

(Moduto, 1998):

2/12

1

N

RrSD i

dimana : ri = Tinggi hujan pada tahun ke-I (mm/hari)

Page 12: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

R = Tinggi hujan rata-rata satu urutan data (mm/hari)

Setelah itu, dicari data ekstrem maksimum dengan distribusi metode Modifikasi

Gumbel ( umumnya digunakan untuk aplikasi di Indonesia) dengan persamaan :

SDT

TRRT 45.0

1lnln78.0

dimana : RT = Tinggi hujan dengan PUH T tahun (mm/hari)

6. Koefisien Limpasan

Koefisien limpasan diperoleh dari hasil perbandingan antara jumlah hujan yang jatuh

dengan yang mengalir sebagai limpasan dalam permukaan tanah tertentu. Persamaan

pendekatan untuk mencari harga koefisien limpasan pada daerah perumahan dengan

kerapatan bangunan z rumah/ha adalah sebagai berikut (Moduto, 1998):

zC 015.04.03.0

7. Koefisien Storasi

Storasi saluran ditandai dengan adanya kenaikan kedalaman air dalam saluran. Debit

aktual yang akan ditumpahkan di akhir saluran adalah debit total dikurangi dengan

massa air yang masih berada dalam saluran. Rumus perhitungan koefisien storasi

adalah (Moduto, 1998):

dc

c

stt

tC

2

2

de

e

stt

tC

2

2

8. Intensitas Hujan

Intensitas hujan di Indonesia dapat mengacu pada pola grafik IDF (Intensity Duration

Frequency) dari van Breen yang didekati dengan persamaan (Moduto, 1998):

Tc

TTT

Rt

RRI

3.0

07.0542

dimana : IT = Intensitas hujan pada PUH T tahun, dengan tc > te (mm/hari)

RT = Tinggi hujan pada PUH T tahun (mm/jam)

Jika tc < te, maka tc diganti dengan te

9. Luas Daerah Pengaliran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam suatu luas daerah pengaliran adalah :

Tata guna lahan eksisting dan pengembangannya di masa mendatang

Karakteristik tanah dan bangunan di atasnya

Kemiringan tanah dan bentuk daerah pengaliran

10. Kapasitas Saluran

Untuk menghitung kapasitas saluran, dipergunakan persamaan kontinuitas dan rumus

Manning (Chow, 1992):

vAQ .

dimana : Q = debit pengaliran (m3/detik)

v = Kecepatan rata-rata dalam saluran

Page 13: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

A = Luas penampang basah (m2)

11. Kecepatan Aliran

Penentuan kecepatan aliran air di dalam saluran yang direncanakan didasarkan pada

kecepatan minimum yang diperbolehkan agar tetap terjadi self - cleansing dan

kecepatan maksimum yang diperbolehkan agar konstruksi saluran tetap aman. Kedua

kecepatan ini sangat tidak menentu dan nilainya tidak dapat ditentukan dengan tepat.

Beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran adalah:

Persamaan Manning (Kinori, 1970)

3/13/21SR

nv

dimana : v = Kecepatan aliran (m/detik)

n = Koefisien kekasaran Manning

R = Jari-jari hidrolis (m)

S = Kemiringan memanjang saluran

Persamaan Chezy (Kinori, 1970)

2/1.SRCv

dimana : C = Koefisien Chezy

R = Jari-jari hidrolis (m)

S = Kemiringan saluran (m/m)

12. Ambang Bebas

Ambang bebas adalah jarak vertikal dari puncak saluran ke permukaan air pada kondisi

rencana. Ambang bebas merupakan jagaan untuk mencegah meluapnya air ke tepi

saluran.Ketinggian ambang bebas f dapat dicari dengan rumus berikut (Moduto, 1998):

dCf f .

dimana : d = Ketinggian muka air (m)

Cf = Koefisien ambang bebas

13. Energi Spesifik (m)

Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi air setiap

pon pada setiap penampang saluran, diperhitungkan terhadap dasar saluran.

Perumusannya adalah sebagai berikut (Chow, 1992):

2

2

2

22 gA

Qy

g

vyE (4.79)

dimana : E = Energi spesifik (ft)

y = Ketinggian muka air dari dasar saluran (ft)

α = Koefisien energi

v = Kecepatan aliran (ft/detik)

g = Percepatan gravitasi (ft/detik2)

Q = Debit aliran (m3/detik)

A = Luas penampang basah (m2)

Page 14: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

BAB III

KONDISI EKSISTING

3.1. Daerah 1

Lokasi : Jalan Sulanjana

Tanggal : 1 April 2014

Waktu : 14.30-17.00

Kondisi meteorologi : Berawan

Ruas Kiri Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,62 0,2 1,1 33,9

Bahan dari batu kali

Pada dinding saluran terdapat

lumut

Ada beberapa sampah pada

saluran, berupa sampah daun

kering maupun sampah plastik

Di beberapa titik juga saluran

tertutup oleh banguan seperti

toko kelontong kecil maupun

jalan masuk ke banguan utama

Saluran dekat dengan

pemukiman, pertokoan dan

kantor

2 0,9 0,4 1,1 9

Bahan terbuat dari batu kali

Banyak sekali endapan tanah di

dalam saluran sehingga dasar

saluran tidak terlihat

Di beberapa titik juga saluran

tertutup oleh banguan seperti

toko kelontong kecil maupun

Page 15: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

jalan masuk ke banguan utama

Saluran dekat dengan

pemukiman, pertokoan dan

kantor

3 0,7 0,3 1 51

Bahan terbuat dari batu kali

Dasar saluran tertutup endapan

tanah

Dibeberapa titik ada masukan

dari grey water

Ada genangan air dan

menyebabkan bau tidak sedap

Ada penanaman tiang listrik di

dasar saluran

Saluran dekat dengan

pemukiman, pertokoan dan

kantor

Ruas Kanan Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

jun

ctio

n

0,8 0,8 1,5 0,8

Junction jenis T

Junction terbuka

Arah aliran ditunjukkan oleh

anak panah

Terdapat banyak sampah daun

Page 16: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

1 0,7 0,3 1 25,5

Bahan terbuat dari batu kali

Dasar saluran tertutup endapan

tanah

Terdapat banyak sampah daun di

dalam saluran

Beberapa titik saluran tertutup

beton

Saluran dekat dengan

pemukiman, pertokoan dan

kantor

2 0,5 0,3 0,6 39

Bahan terbuat dari bata di plester

Pada satu titik terdapat trotoar

yang rusak sehingga terjadi erosi

dinding saluran

Terdapat street inlet, tetapi

dipenuhi oleh sampah

Page 17: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Lokasi : Jalan Rangga Malela

Tanggal : 1 April 2014

Waktu : 14.30-17.00

Kondisi meteorologi : Berawan

Ruas Kiri Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,3 0,6 36

Bahan dari batu kali

Saluran dekat dengan

pemukiman

Ada genangan air

Dasar saluran rusak

Pada beberapa titik, saluran

tertutup oleh tanaman

Street inlet tertutup oleh daun

2 0,3 0,3 0,5 52,5

Bahan terbuat dari bata di plester

Saluran dekat permukiman

Ada genangan air

Pada beberapa titik terdapat

dinding saluran yang tidak di

plester menyebabkan dinding

berlumut

Sepanjang 4,5 m, saluran rusak

berat. Ditandai dengan tidak

adanya bangunan drainase,

hanya tanah saja berbentuk

persegi panjang

Page 18: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Ruas Kanan Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,7 0,3 0,8 33

Bahan terbuat dari batu kali

Dasar saluran terbuat dari bata

diplester

Saluran dekat permukiman

2 0,4 0,4 0,35 84

Bahan terbuat dari bata tidak di

plester

Saluran dekat permukiman

Ada air yang mengalir ketika

tidak hujan

3 0,3 0,3 0,5 84

Bahan terbuat dari bata di plester

Saluran dekat permukiman

Keadaan cukup baik walaupun

ada air yang mengalir ketika

tidak hujan

Page 19: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Lokasi : Jalan Rangga Gading

Tanggal : 1 April 2014

Waktu : 14.30-17.00

Kondisi meteorologi : Berawan

Ruas Kiri Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,3 0,7 52,5

Bahan terbuat dari bata di plester

Saluran dekat permukiman

Terdapat genangan air dan

sampah pada saluran

Saluran drainase sudah bagus

hanya pembersihan daun secara

berkala harap dilakukan

2 0,8 0,6 0,8 30

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman

Secara umum saluran baik tetapi

ada beberapa titik ada genangan

air

3 0,5 0,3 0,8 78

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, rumah makan dan

pedagang kaki lima

Pada beberapa titik terdapat

genangan

Pada satu titik terdapat endapan

batu-batu berukuran sedang

jun

ctio

n

0,8 0,8 1,5 0,8

Terbuat dari batu bata yang

diplester

Junction tipe T

Diatas junction terdapat tempat

pembuangan sampah sementara

Page 20: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

(TPS) ‘mini’ sehingga sampah

dari TPS ‘mini’ tersebut ada

yang jatuh kedalam junction

Banyak juga endapan, baik

endapan dari sampah makanan

maupun endapan tanah

Ruas Kanan Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,8 0,2 1 37,5

Bahan terbuat dari bata diplester

Saluran dekat permukiman dan

rumah makan

Secara umum saluran baik

2 0,7 0,7 0,9 37,5

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, universitas dan rumah

makan

Terdapat genangan air

Terdapat endapan, pada beberapa

titik endapan tersebut sangat

dalam

Ada bambu

3 0,5 0,3 0,6 55,5

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, universitas dan rumah

makan

Secara umum saluran baik

Page 21: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Lokasi : Jalan Purnawarman

Tanggal : 1 April 2014

Waktu : 14.30-17.00

Kondisi meteorologi : Berawan

Ruas Kiri Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,3 0,8 30

Bahan terbuat dari bata diplester

Saluran dekat permukiman,

beberapa toko dan beberapa

tempat makan

Secara umum saluran baik

Ruas Kanan Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,3 0,8 30

Bahan terbuat dari bata diplester

Saluran dekat permukiman,

beberapa toko dan beberapa

tempat makan

Secara umum saluran baik

Lokasi : Jalan Hariang Bangga

Tanggal : 1 April 2014

Waktu : 14.30-17.00

Kondisi meteorologi : Berawan

Ruas Kiri Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,5 0,6 66

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, rumah makan dan

pedagang kaki lima

Banyak sekali sampah didalam

Page 22: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

saluran, bahkan terdapat bambu

didasar saluran dan ranting-

ranting pohon

Pada beberapa titik, dasar saluran

berupa tanah sehingga tertutupi

oleh lumut

Ruas Kanan Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,5 0,6 66

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, rumah makan dan

pedagang kaki lima

Banyak sekali endapan dan

tanaman didalam saluran

Lokasi : Jalan Sawung Giling

Tanggal : 1 April 2014

Waktu : 14.30-17.00

Kondisi meteorologi : Berawan

Ruas Kiri Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,5 0,6 52,5

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, dan rumah makan

Secara umum saluran baik

2 0,55 0,3 0,7 21

Bahan terbuat dari batu kali

Pada beberapa titik terdapat

endapan tanah

Page 23: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

3 0,5 0,5 1 30

Bahan terbuat dari batu kali

Terdapat banyak sekali sampah

Ruas Kanan Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,8 0,2 1 52,5

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, dan rumah makan

Ada sampah di beberapa titik

2 0,8 0,2 1 51

Bahan terbuat dari batu bata

diplester

Terdapat banyak sampah daun

Terdapan endapan hampir

disepanjang saluran

Page 24: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Lokasi : Jalan Taman Sari

Tanggal : 1 April 2014

Waktu : 14.30-17.00

Kondisi meteorologi : Berawan

Ruas Kiri Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,62 0,2 1,1 154,

5

Bahan terbuat dari batu kali

Sepanjang 21m, saluran drainase

tertutup dengan teralis

Pada titik tertentu terdapat

dinding saluran yang roboh

Terdapat juga saluran rusak

akibat terdorong oleh akar pohon

sehingga saluran tergolong rusak

berat

Pada titik tertentu terdapat

endapan oli (limbah bengkel)

Saluran dengan pemukiman

warga, pertokoan, pedagang kaki

lima,dan universitas

Terdapat bebrapa TPS dekat

dengan saluran, sehingga banyak

sekali sampah didalam saluran

2 0,6 0,3 0,7 40,5

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dengan pemukiman

warga, pertokoan, pedagang kaki

lima,dan universitas

Dasar saluran rusak

Terdapat genangan air

Page 25: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Ruas Kanan Jalan dari titik pengamatan

Seg

me

n

Dimensi (m)

Gambar Keterangan Lebar Tingg

i Panjang

Atas Bawa

h

1 0,5 0,3 0,6 55,5

Bahan terbuat dari batu kali

Saluran dekat permukiman,

pertokoan, universitas dan rumah

makan

Secara umum saluran baik

2 0,7 0,7 0,2 193,

5

Bahan terbuat dari batu bata

diplester tetapi telah mengalami

kerusakan

Terdapat banyak sekali endapan

sepanjang saluran

Selain itu terdapat juga sampah-

sampah pada dasar saluran

Sepanjang 120 meter, saluran

rusak parah sebab tidak ada

struktur drainase yang memadai

3 0,5 0,5 0,8 48

Bahan terbuat dari batu kali

Saluaran dekat dengan

perkantoran

Page 26: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Pada beberapa titik terdapat

endapan tanah

3.2. Daerah 2

No. Nama Jalan Gambar Saluran Bentuk

Saluran Dimensi

Panjang

Saluran

(m)

Deskripsi Kondisi Eksisting

1

Jalan

Diponegor

o

persegi LxH(m) =

0.72x0.75 56

Lokasi saluran ini berada

di sebelah toko celebrate

dan permukiman.

Terdapat bongkahan-

bongkahan beton di dalam

saluran yang berasal dari

sisa konstruksi dan beton

penutup saluran yang telah

pecah.

Terdapat endapan lumpur

Di bagian akhir, tanah

menutupi seluruh saluran

sehingga air meluap saat

hujan

Saluran telah rusak akibat

vegetasi yang tumbuh di

sepanjang penampang

saluran

Di bagian akhir, telah

dibangun pos keamanan di

atas saluran drainase

dengan konstruksi

permanen (menggunakan

batu bata)

Page 27: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

persegi LxH(m) =

0.61x0.89 64.5

Lokasi saluran ini berada

setelah jalan pangeran

kornel.

Saluran ini secara umum

terletak di sebelah

bangunan komersil.

Kondisi saluran tidak

dapat dilihat secara pasti,

karena dimulai dari jarak

18 meter dari titik awal,

saluran tertutup beton dan

teralis besi.

persegi LxH(m)=

0.6x0.69 57.5

Lokasi saluran ini berada

di Jalan Diponegoro arah

Jalan Sulanjana.

Saluran ini terletak di

samping gereja dan

permukiman.

Pada jarak 62 meter dari

ujung saluran, terdapat

tambal ban yang terletak

di atas saluran dengan

konstruksi non permanen

Secara umum, saluran

telah ditumbuhi oleh

vegetasi liar, dan telah

tertutup endapan lumpur

yang cukup tinggi

(mendekati kedalaman

saluran total)

Di beberapa bagian

saluran tertutup beton

Page 28: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

61

Lokasi saluran ini berada

di dekat butik dukomsel

Saluran ini secara

keseluruhan tertutup beton

dan teralis besi

Beberapa pkl berjualan di

atas saluran drainase,

memanfaatkan sedang

dilakukannya konstruksi

di area ini

2

Jalan

Pangeran

Kornel

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø = 0.48

m

H = 0.66

m

43

Lokasi saluran ini berada

di sebelah permukiman

arah Flyover Pasopati

Secara umum,vegetasi liar

yang tumbuh di sepanjang

saluran dapat dikatakan

tidak ada.

Terdapat banyak sekali

sampah kemasan dan

dedaunan di sepanjang

saluran

Pada jarak 43 meter dari

titik awal terdapat junction

menuju ke saluran

drainase sebrang dengan

ukuran 0.7x0.7x0.86 m

Page 29: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

persegi LxH(m) =

0.31x0.64 60.5

Secara umum, vegetasi

liar yang tumbuh di

sepanjang saluran dapat

dikatakan tidak ada

Di beberapa titik saluran

mengalami penyempitan

akibat perubahan bentuk

konstruksi yang

disebabkan oleh akar

pohon

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø = 0.38

m

H = 0.45

m

41.5

Lokasi saluran ini berada

sebelah permukiman arah

Jalan Diponegoro

Pada titik awal, terdapat

kios tambal ban yang

berada di atas saluran

drainase dengan

konstruksi non permanen

Pada titik awal juga

terdapat sampah daun dan

kemasan

Sepanjang saluran secara

umum terkategori bersih

dan tidak terdapat

kerusakan yang signifikan

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø = 0.38

m

H = 0.45

m

56.5

Saluran ini merupakan

lanjutan dari saluran

sebelumnya yang terpisah

akibat persimpangan Jalan

Adipati Kertabumi

Sepanjang jarak 18 m dari

titik awal, saluran drainase

tertutup total akibat

sedang dilaksanakannya

konstruksi bangunan baru

Terjadi kerusakan saluran

pada jarak 33 m dari titik

awal

Selebihnya, saluran ini

dapat dikatakan berada

pada kondisi baik

Page 30: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

3

Jalan

Maulana

Yusuf

Persegi LxH (m) =

0.65x0.42 31

Arah saluran menuju Jalan

Trunojoyo

Di titik awal terdapat

banyak endapan lumpur

dan terjadi kerusakan

saluran berupa retaknya

beton saluran

Selebihnya kondisi saluran

tidak dapat terlihat karena

tertutup

Beton sebagai penutup

saluran digunakan sebagai

lahan parkir kendaraan

bermotor

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø =0.5 m

H = 0.65

m

104.5

Secara umum kondisi

saluran baik

Terdapat bak sampah

dengan kondisi sampah

meluap sehingga

memungkinkan lindi

tercampur dengan air

hujan di saluran drainase.

Persegi LxH(m) =

0.35x0.42 11.5

Secara umum kondisi

saluran baik

Terdapat sedikit kerusakan

berupa lepasnya pasangan

batu pada saluran

Page 31: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

persegi LxH(m) =

0.54x0.49 16

Terdapat endapan lumpur

di sepanjang saluran

Terjadi pertumbuhan

vegetasi liar di sepanjang

saluran

Terdapat sedikit kerusakan

berupa lepasnya beton dan

pasangan batu pada

saluran

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø =0.35 m

H = 0.45

m

12

Lokasi saluran di samping

jalan menuju Diponegoro

Terdapat endapan lumpur

di bagian dasar

Di beberapa titik terjadi

kerusakan saluran akibat

akar pohon

persegi LxH(m) =

0.42x0.55 84

Secara umum, kondisi

saluran dapat dikatakan

baik

Terdapat endapan lumpur

di bagian dasar

Terdapat sedikit keretakan

saluran

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø =0.4 m

LxH(m) =

0.5x0.5

9

Secara umum, kondisi

saluran dapat dikatakan

baik

Terdapat endapan lumpur

di bagian dasar

Terdapat sedikit keretakan

saluran

Persegi

di

bagian

Ø =0.3 m

LxH(m) =

0.6x0.74

90.5

Secara umum, kondisi

saluran dapat dikatakan

baik

Page 32: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Terdapat endapan lumpur

semakin tinggi

Terdapat sedikit keretakan

saluran

persegi LxH(m) =

0.4x0.74 29.5

Kondisi saluran tidak

dapat terlihat dengan jelas

karena tertutup oleh beton

dan bahan konstruksi

bangunan baru

4

Jalan

Adipati

Kertabumi

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø =0.38 m

H(m) =

0.45

21

Secara umum, kondisi

saluran baik

Terdapat sedikit endapan

lumpur

Di beberapa titik endapan

lumpur cukup tinggi,

ditambah dengan adanya

sampah daun

Persegi

di

bagian

Ø =0.35 m

H(m) =

0.53

55.5

Secara umum, kondisi

saluran baik

Di beberapa bagian

Page 33: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

saluran dipenuhi

tumbuhan lumut

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø =0.45 m

H(m) =

0.55

76.5

Arah saluran menuju Jalan

Pangeran Kornel

Secara umum, kondisi

saluran baik

Terdapat sedikit keretakan

pada penampang beton

bagian atas

Pada jarak 55.5 m dari

titik awal, saluran tertutup

total karena sedang

dilaksanakannya proses

konstruksi

5 Jalan

Tirtayasa persegi

LxH(m) =

0.58x0.37 15

Arah saluran menuju Jalan

Gempol

Kondisi saluran buruk,

beton penampang saluran

Page 34: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

patah dan retak

Vegetasi liar tumbuh di

sepanjang saluran

Persegi LxH(m) =

0.38x0.54 138

Arah saluran menuju Jalan

Ir. H. Juanda

Terdapat lumpur yang

cukup tinggi dan sampah

di sepanjang saluran

Di beberapa titik, air di

saluran drainase berwarna

merah

Terdapat junction pada

jarak 19 m dari titik awal,

dengan dimensi junction

0.4x0.4x0.72 m

Pada jarak 26 meter dari

titik awal hingga ke titik

akhir, kondisi saluran tidak

dapat terlihat dengan jelas

karena tertutup bahan-

bahan konstruksi

bangunan baru, beton

saluran dan teralis besi

Di ujung saluran, terdapat

kios kecil dan PKL yang

menjual bakso. PKL

tersebut menyediakan

kursi dan meja kayu yang

letaknya di atas saluran

dan membuang limbah sisa

makanan dan cucian piring

ke dalam saluran drainase

Page 35: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Persegi LxH(m) =

0.47x0.49 61

Arah saluran menuju Jalan

Trunojoyo

Kondisi saluran tidak

dapat terlihat secara jelas

karena tertutup beton dan

bahan konstruksi

bangunan baru

persegi LxH(m) =

0.37x0.6 50

Kondisi saluran tidak

dapat terlihat secara jelas

karena tertutup beton dan

teralis besi

6 Jalan

Sulanjana

Persegi

di

bagian

Ø =0.65 m

H(m) =

0.55

21

Arah saluran menuju Jalan

Tamansari

Kondisi saluran terbuka

Page 36: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Terdapat sampah dan

endapan lumpur di

sepanjang saluran

Persegi

di

bagian

atas,

lingkara

n di

bagian

dasar

Ø =0.2 m

H(m) =

0.4

20

Arah saluran menuju jalan

Ir. H Juanda

Kondisi saluran terbuka

Terdapat endapan lumpur

dan sampah di sepanjang

saluran

Terdapat PKL yang

menjual nasi, dengan

limbah sisa makanan dan

bekas cucian piring

dibuang ke drainase

Pasangan batu bata sebagai

penampang saluran patah

dan mengganggu aliran air

7 Jalan Ir. H.

Juanda

lingkara

n

Ø =0.2 m

193

Saluran menuju Jalan

Merdeka

Kondisi saluran tidak

dapat terlihat secara jelas

karena tertutup beton dan

teralis besi

Beberapa toko makanan

terkenal membuang grey

waternya langsung ke

saluran drainase

Terdapat batu dan

potongan beton yang

berukuran besar masuk ke

dalam saluran akibat

proses konstruksi salah

satu mall sehingga

menyebabkan terjadinya

perubahan kecepatan

aliran dan penurunan

kapasitas air

Page 37: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

lingkara

n

Ø =0.2 m

45

Saluran ini merupakan

lanjutan dari saluran

sebelumnya, yang

terpisahkan akibat jalan

Tirtayasa

Kodisi saluran terbuka

Pada jarak 2 m dari titik

awal, terdapat kerusakan

pada beton penampang

saluran sepanjang 70 cm

yang menyebabkan

terjadinya perubahan

diameter saluran

Terdapat endapan lumpur

Persegi LxH(m) =

0.7x0.6 95.4

Terdapat sampah di

sepanjang saluran

Sebagian besar sampah

berasal dari kegiatan PKL,

ditemukan sampah organic

seperti sayuran dan mie

sisa makanan

Terdapat endapan lumpur

di sepanjang saluran

persegi LxH(m) =

0.5x0.4 23.5

Air di saluran ini berwarna

lebih hitam

Saluran terbuka

Pada awal segmen

sepanjang 7.5 m, saluran

tertutup akses menuju

salah satu toko provider

Terdapat endapan lumpur

Page 38: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

persegi LxH(m) =

0.5x0.4 20.8

Saluran ini merupakan

lanjutan dari saluran

sebelumnya, terpisahkan

akibat adanya Jalan

Tirtayasa

Terdapat sampah di

sepanjang saluran

Terdapat endapan lumpur

3.3. Daerah 3

Lokasi Survey: Jl. Ir. H. Juanda depan KFC sampai Lampu Merah BIP

Pada area ini terdapat saluran drainase yang cukup besar di kedua sisi jalan. Bentuk

penampang saluran drainase bermacam-macam yaitu persegi, persegi panjang, dan setengah

lingkaran. Dimensi penampang saluran pun bermacam-macam. Saluran drainase berupa saluran

terbuka, namun beberapa bagian atap saluran ada yang tertutup karena dijadikan akses keluar-masuk

bagi bangunan-bangunan di sekitarnya. banyak terdapat pedagang kaki lima yang berjualan di atas

saluran drainase dan membuang limbah usahanya langsung ke dalam drainase. Kondisi aliran dalam

saluran drainase di kawasan ini terbilang cukup lancar, kecuali di beberapa titik. Berikut ini adalah

rincian dimensi, bentuk saluran, dan kondisi saluran drainase pada beberapa titik di area survey:

Sisi Timur

- Depan KFC Dago

Bentuk penampang saluran persegi dengan dimensi sekitar 70 x 70 cm, tidak terdapat

bangunan pelengkap, saluran terbuka, banyak terdapat sampah dan endapan namun aliran air

masih lancar.

Gambar Saluran Depan KFC Dago

- Seberang Taman Flexi, pertigaan Jl. Tirtayasa

Bentuk penampang saluran persegi panjang dengan dimensi 60 x 80 cm, bangunan pelengkap

hanya junction dari arah Jl. Tirtayasa, aluran terbuka, terdapat sampah dan endapan dalam

saluran namun aliran air masih cukup lancar dan dari arah Jl. Tirtayasa tidak ada air yang

masuk.

Page 39: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar Saluran Pertigaan Jl. Tirtayasa

- Depan The Luxton Hotel

Bentuk penampang saluran persegi panjang dengan dimensi sekitar 60 x 80 cm, tidak terdapat

bangunan pelengkap namun banyak pipa yang diduga grey water dari arah hotel mengarah ke

saluran drainase, aluran terbuka, terdapat banyak vegetasi yang tumbuh di dinding saluran

drainase, sampah relative lebih sedikit dibanding titik lain dan air mengalir dengan lancar.

Gambar Saluran Depan Luxton Hotel

- Depan Standard Chatered

Bentuk penampang saluran persegi panjang dengan dimensi 60 x 80 cm, tidak terdapat

bangunan pelengkap, sampah di dalam saluran relative sedikit dan dan banyak terdapat

vegetasi tumbuh di dinding saluran namun air mengalir dengan cukup lancar.

Saluran di Depan Standard Chatered

- Seberang Holiday Inn

Bentuk penampang saluran persegi panjang dengan dimensi 60 x 80 cm, terdapat pipa kabel

berwarna oranye di dasar saluran, terdapat lubang gorong-gorong menuju bawah trotoar, air

mengalir lancar namun terdapat lubang di tengah saluran sehingga seluruh air masuk

kedalamnya dan tidak diketahui mengalir kemana.

Page 40: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar Saluran di Seberang Holiday Inn

- Seberang The Harvest

Bentuk Penampang drainase berbentuk persegi dengan dasar setengah lingkaran dengan

dimensi persegi 60 x 90 cm dan lingkaran berdiameter 20 cm, saluran dalam kondisi kering

dan tidak terdapat air yang mengalir di dalamnya.

Gambar Saluran Seberang The Harvest

- Setelah Taman Segitiga Seberang The Harvest

Bentuk penampang saluran persegi panjang dengan dimensi sekitar 53 x 68 cm, banyak

terdapat sampah dan saluran kering tidak terdapat air mengalir.

Sepanjang sisi bagian timur Jl. Ir. H. Juanda ini terdapat kurang lebih 16 saluran dari arah jalan raya

untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di jalan raya ke dalam saluran drainase.

Sisi Barat

- Dekat Lampu Merah BIP

Bentuk penampang saluran persegi dengan dasar setengah lingkaran dengan dimensi persegi

60 x 90 cm dan diameter lingkaran 20 cm, terdapat kerusakan di sebagian sisi saluran, sampah

relative sedikit dan air mengalir cukup lancar.

Gambar Saluran Dekat Lampu Merah

- Seberang Elvira

Bentuk penampang saluran persegi dengan dimensi sekitar 70 x 60 cm, tidak terdapat

bangunan pelengkap, banyak sekali sampah yang menumpuk akibat tersangkut pipa yang

Page 41: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

melintang dalam saluran, endapan di dalam saluran juga cukup banyak, aliran air tidak terlalu

lancar karena banyaknya sampah.

Gambar Saluran Seberang Elvira

- Depan Gampoeng Aceh

Bentuk penampang saluran persegi dengan dasar setengah lingkaran dengan dimensi persegi

60 x 90 cm dan diameter lingkaran 20 cm, terdapat kerusakan di sebagian sisi saluran, sampah

relative sedikit dan air mengalir cukup lancar.

- Seberang The Luxton Hotel

Bentuk penampang saluran persegi dengan dasar setengah lingkaran dengan dimensi persegi

60 x 90 cm dan diameter lingkaran 20 cm, namun terdapat kerusakan yang cukup parah di

salah satu sisi saluran yang menyebabkan bentuk saluran kurang terlihat, aliran air sedikit

terganggu karena kerusakan saluran ini.

Gambar Saluran Depan Luxton Hotel

- Pertigaan Jl. Ranggagading

Bentuk penampang saluran persegi dengan dasar setengah lingkaran dengan dimensi persegi

50 x 80 cm dan diameter lingkaran 20 cm, bangunan pelengkap yang ada adalah junction,

sampah di dalam saluran relative sedikit hanya tampah sampah daun kering dan air mengalir

cukup lancar.

Gambar Saluran Pertigaan Jl. Ranggagading

Page 42: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

- Pertigaan Jl. Ranggamalela

Bentuk penampang saluran persegi dengan dasar setengah lingkaran dengan dimensi persegi

50 x 80 cm dan diameter lingkaran 20 cm, terdapat bangunan pelengkap berupa junction,

sampah di dalam saluran relative sedikit hanya tampah sampah daun kering dan air mengalir

cukup lancar.

Gambar Saluran Pertigaan Jl. Ranggamalela

- Depan UNISBA

Bentuk penampang saluran persegi panjang dengan dimensi 80 x 100 cm, ketika survey

saluran dalam keadaan kering tidak terdapat air yang mengalir, banyak sampah di dalam

saluran.

- Seberang KFC Dago

Bentuk penampang saluran persegi dengan dasar setengah lingkaran dengan dimensi persegi

60 x 90 cm dan diameter lingkaran 20 cm, namun terdapat kerusakan yang cukup parah di

salah satu sisi saluran yang menyebabkan bentuk saluran kurang terlihat, aliran air sedikit

terganggu karena kerusakan saluran ini.

Sepanjang sisi bagian timur Jl. Ir. H. Juanda ini terdapat kurang lebih 22 saluran dari arah jalan raya

untuk mengalirkan air hujan yang jatuh di jalan raya ke dalam saluran drainase.

Lokasi Survey: Jl. Purnawarman

Pada area ini terdapat drainase di sisi kanan dari kiri jalan, dengan bentuk drainase terbuka

namun ada sebagian yang tertutup. Pada jalan Purnawarman terdapat bangunan-bangunan yang

dijadikan area komersil seperti rumah makan dan pertokoan, serta bangunan lain seperti gedung

kampus, panti asuhan, dan sebagainya.

Sisi Timur

- Seberang Ganesha Operation

Bentuk drainase di segmen ini adalah persegi dengan dimensi 45 cm x 62 cm. Kondisi

drainase kering dengan sampah daun namun tidak terdapat sampah kemasan yang dibuang

sembarangan.

Gambar saluran depan Ganesha Operation

Page 43: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

- Seberang Modis Kids

Bentuk drainase di segmen ini adalah persegi dengan dimensi lebar 52 cm x 52 cm. Kondisi

drainase kering dengan banyak daun dengan beberapa sampah kemasan. Lebar drainase lebih

besar dibanding segmen sebelumnya namun memiliki tinggi yang lebih rendah.

Gambar saluran seberang Modis Kids

- Pintu Belakang Holiday Inn

Bentuk drainase di segmen ini adalah persegi dengan dimensi 31 cm x 40 cm. Kondisi

drainase kering dengan banyak sampah, daun, serta ranting yang menumpuk. Kapasitas

drainase relatif sempit dan dangkal dibanding segmen-segmen sebelumnya.

Gambar saluran di pintu belakang Holiday Inn

- Seberang Mamah Eha

Bentuk drainase di segemen ini adalah trapesium dengan dimensi panjang sisi atas = 80 cm,

panjang sisi bawah = 45 cm, dan tinggi = 85 cm. Kondisi drainase saat survey adalah kering,

tidak ada sampah, tidak ada endapan, dan ada sedikit daun.

Sisi barat

- Setelah Panti Asuhan Bayi Sehat

Bentuk drainase pada segmen ini adalah persegi dengan dimensi 46 cm x 85 cm. Kondisi drainase

pada saat survey adalah basah, air dapat mengalir dengan lancar karena tidak ada sampah, namun

terdapat endapan yang mempersempit dimensi saluran sebenarnya.

Page 44: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar saluran setelah Panti Asuhan Bayi Sehat

- Pertigaan Gajah Lumantung

Bentuk drainase pada segmen ini adalah persegi dengan dimensi 48 cm x 70 cm. Kondisi drainase

adalah basah dan alir dapat mengalir dengan lancar, ada sampah dan endapan, lalu terdapat

percabangan ke Jalan Gajah Lumantung.

Gambar saluran di pertigaan Gajah Lumantung

- Seberang Rumah Makan Mirasa

Bentuk drainase pada segmen ini adalah gabungan dari persegi dan setengah lingkaran dengan

diameter 50 cm, tinggi 70 cm. Kondisi drainase pada saat survey adalah kering, banyak daun, dan

terdapat bar screen di awal saluran.

- Gedung UNISBA Pascasarjana

Bentuk drainase pada segmen ini adalah persegi dengan dimensi 46 cm x 78 cm. Bentuk drainase

berubah dari segmen sebelumnya yang merupakan gabungan dari persegi dan setengah lingkaran.

Kondisi drainase pada saat survey adalah kering, terdapat daun namun tidak terdapat sampah yang

dibuang sembarangan.

3.4 Daerah 4

KONDISI EKSISTING

Secara umum, daerah yang di survei ini merupakan daerah perdagangan ditandai

dengan beberapa penjual distro di sisi jalan dan daerah perumahan dengan rumah yang cukup

besar. Berikut adalah gambar peta bagian 4 beserta penanda lokasi nya yaitu lokasi A, B, C,

D, E, dan F :

Page 45: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Lokasi Gambar Dimensi Keterangan

Lokasi

A

Awal

masuk

Jalan

Sultan

Agung

(1)

(2)

(3)

(4)

Bebentuk setengah trapesium

Lebar atas (B) = 0.82 m

Lebar bawah (b) = 0.53 m

Tinggi (t) =0.57 cm

-Sebagian besar terdiri

dari factory outlet.

Bangunan lainnya yaitu

rumah dan sekolah (1)

-Drainase rata-rata

tertutup oleh jalan

penghubung antara jalan

raya dan factory

outlet/rumah yang

beberapa terbuat dari

beton tertutup dan

beberapa besi berlubang

(1)

-Dipinggir kiri jalan

terdapat taman kota di

atas drainase (2)

-Terdapat manhole untuk

mengontrol drainase yang

tertutup oleh beton. Salah

satu penyebab drainase

ditutup dengan beton

kemungkinan besar untuk

menjaga kebersihan

drainase dari

perdagangan liar oleh

diatas drainase (2)

-Terdapat banyak sampah

dedaunan yang berasal

dari taman kota di pinggir

jalan yang masuk ke

drainase karena

kurangnya perawatan

terhadap taman kota yang

ada (3)

-Street inlet yang

berfungsi untuk

mengalirkan air dari

jalanan ke drainase

tersumbat dengan

Page 46: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

(5)

kehadiran sampah-

sampah daun kering (4)

-Sistem drainase dan

sewer(khususnya grey

water) tercampur (5)

Lokasi

B

Perumah

an Gesar

Ulen

(1)

(2)

Berbentuk persegi panjang

Drainase Kanan

Lebar : 0.47 m

Tinggi : 0.47 m

Drainase Kiri

Lebar : 0.52 m

Tinggi : 0.39 m

-Dari awal hingga ujung

jalan perumahan memiliki

ukuran lebar drainase

yang sama (1)

-Terdapat banyak sampah

daun dan beberapa

tumbuhan tumbuh

didinding saluran dan ada

satu pohon tumbuh di

dalam drainase (2), (3)

-Beberapa jalan

penghubung antara rumah

dan jalan raya yang

seharusnya terdapat

drainase ditutupi

(ditimbun) sehingga

drainase terputus (4)

-Tidak terdapat pedagang

diatas drainase (4)

-Merupakan daerah

perumahan dengan

didominasi oleh rumah

yang besar (rata-rata

bertingkat dan lahan yang

digunakan luas ) dengan

halaman yang luas.

Halaman yang luas ini

Page 47: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

tidak dilakukan

pengerasan akan tetapi

dibiarkan sebagai taman

dihalaman, kecuali pada

bagian untuk garasi mobil

(4)

-Beberapa bagian pada

saluran drainase basah

yaitu bagian saluran

drainase yang menggerus

sehingga dasar saluran

lebih rendah dari dasar

saluran lain sehingga air

yang masuk stagnan

(diam) di daerah tersebut

(5)

-Didalam saluran terdapat

pipa untuk kabel yang

letaknya kurang teratur

yang berpotensi

menghalangi sampah

yang masuk ke sistem

drainase sehingga dapat

menyumbat aliran (baik

air hujan maupun grey

water) (5)

-Terbuat dari bahan

beton, namun pada dasar

saluran telah terjadi

penggerusan sehingga

lebih kasar dan dasarnya

di dominasi oleh tanah (6)

-Jalanan di daerah ini dari

kiri ke kanan cenderung

dibuat datar dan street

inlet yang ada pun hanya

terdapat satu perbedaan

tinggi yang kecil dengan

permukaan jalan. Daerah

ini saat terjadi hujan

Page 48: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

(8)

(9)

(10)

sering banjir dapat

diakibatkan karena

sulitnya air hujan yang

jatuh ke jalan untuk

masuk ke drainase karena

slope yang mendekati 0

antara jalan dan street

inlet (7)

-Terdapat bar screen

untuk menahan sampah

yang masuk kesaluran (8)

-Terdapat tempat sampah

beton yang setelah

dianalisis dapat berperan

sebagai street inlet yang

menyebabkan konsentrasi

pencemar yang

terkandung pada sampah

organik meningkat di

saluran (9)

-Kontur di kiri jalan lebih

tinggi dibandingkan

kontur di kanan jalan

sehingga air hujan lebih

cenderung mengalir ke

drainase sebelah kanan

yang lebar dan kapasitas

drainasenya lebih kecil.

Hal ini yang memicu

terjadinya banjir

Page 49: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Lokasi

C

Jalan

Sultan

Agung

(1)

(2)

(3)

(4)

Berbentuk persegi panjang

Drainase Kanan

Lebar : 0.7 m

Tinggi : 0.38 m

Drainase Kiri

Lebar : 0.52 m

Tinggi : 0.83 m

-Terdapat sampah organik

yang bersebaran di dasar

saluran (1)

-Merupakan wilayah

perumahan dan

perdagangan (2)

-Kondisi drainase cukup

buruk yakni sudah tua dan

kotor ditandai dengan

pertumbuhan lumut di

dinding saluran dan air

yang kental dengan

kotorannya (3), (4)

-Kondisi saluran basah

yang disebabkan oleh

tercampunya sistem

drainase dan grey water

(3), (4)

-Terdapat endapan

kotoran dan lumpur di

dasar saluran (4)

Page 50: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Lokasi

D

Lanjutan

Jalan

Trunojo

yo-Jalan

Bahurek

sa

(1)

(2)

(3)

Berbentuk persegi panjang

Drainase Kanan

Lebar : 0.52 m

Tinggi : 0.83 m

Drainase Kiri

Lebar : 0.5 m

Tinggi : 0.7 m

-Merupakan daerah

pertokoan dan perumahan

(1)

-Jalan di daerah ini

cenderung besar sehingga

tinggi saluran drainase

nya pun dibuat lebih

tinggi (2)

-Street inlet ada yang

tersumbat akibat

pembaruan aspal sehingga

street inlet tertutup. Selain

itu street inlet didaerah ini

juga tersumbat akibat

daun kering yang berada

di dalam street inlet.

Kondisi street inlet ada

yang telah rusak (3), (4)

-Terdapat sumur resapan

yang menerima air hujan

yang jatuh ke sumur

tersebut dan air hujan

yang jatuh dijalan dan

terhubung dengan inlet

sumur resapan (5)

Page 51: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

(4)

(5)

Lokasi E

Jalan

Wira

Angun-

Angun

(1)

(2)

Berbentuk persegi panjang

Drainase Kanan

Lebar : 0.48 m

Tinggi : 0.76 m

Drainase Kiri

Lebar : 0.58 m

Tinggi : 0.43 m

-Terjadi pengurangan

kapasitas akibat adanya

endapan yang tinggi pada

dasar saluran. Dalam

saluran terdapat banyak

batu yang dapat

menghambat dan dapat

menyebabkan turbulensi

di saluran drainase (1)

-Saluran cukup tidak

terawat karena banyak

bekas daun dari taman

kota di pinggir jalan

masuk ke dalam drainase.

Selain itu terdaapat

kerusakan infrastruktur

drainase di beberapa

jalan(2), (3)

-Terdapat genangan di

saluran karena permukaan

dasar saluran yang lebih

rendah dari dasar lainnya

Page 52: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

(3)

(4)

sehingga air genangan itu

stagnan dan tidak

mengalir (3)

-Street inlet hanya

memiliki perbedaan

ketinggian yang sangat

kecil dengan permukaan

jalan, hal ini menyulitkan

air hujan yang jatuh ke

jalan masuk kedrainase

apalagi di dukung dengan

jalan raya yang datar (4)

Lokasi F

Keluar

ke Jalan

RE

Martadi

nata

(1)

Berbentuk persegi panjang

Drainase Kanan

Lebar : 0.7 m

Tinggi : 0.38 m

Drainase Kiri

Lebar : 0.44 m

Tinggi : 0.56 m

-Merupakan daerah

perdagangan,

perkantoran, sekolah,

factory outlet, dan

perumahan (1)

-Terdapat sampah organik

di beberapa titik di dasar

saluran dan street inlet

tertutupi dengan sampah

dedaunan yang

merupakan sampah dari

kelebihan sampah

komunal di sebelah street

inlet (2)

-Memiliki jalan yang

cukup lebar ke kiri dan ke

kanan namun saluran

drainase dan street inlet

yang disediakan cukup

Page 53: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Saat kami survei pelengkap bangunan pelengkap drainase hanya ada 2 buah yaitu

1 gorog-gorong yang terletah di ujung lokasi B(Perumahan Gesar Ulen) dan Manhole yang

terletak di lokasi A (awal masuk Jalan Sultan Agung)

3.5. Daerah 5

Area 5 berada di sepanjang ruas Jalan Purnawarman-Jalan Wastu Kencana-Jalan Aceh-Jalan

Merdeka. Luas areanya adalah 130192,5628 m2. Gambar kondisi eksisting drainase di area survei

dapat dilihat, sebagai berikut :

a. Jalan Purnawarman

Gambar 1. Drainase tertutup Gambar 2,3. Drainase ditutup oleh PKL, terjadi endapan sampah

(2)

(3)

(4)

kecil (2)

-Terdapat banyak

pedagang kaki lima di

atas saluran drainase yang

memberikan kontribusi

terhadap jumlah sampah

di drainase (3)

-Terdapat limbah

berwarna putih yang

mengalir di drainase,

kemungkinan berasal dari

warung makanan yang

terdapat didaerah tersebut

(4)

Page 54: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar

4,5. Air tanah dari galian konstruksi, genangan air Gambar 7. Drainase rusak

b. Jalan Wastu Kencana

Gambar 7. Drainase tertutup Gambar 8. Saluran menuju drainase

c. Jalan Aceh

Gambar 9,10. Drainase tertutup

d. Jalan Merdeka

Gambar 11,12. Drainase di bahu Jalan Merdeka Gambar 13. Badan air penerima

Drainase di sepanjang area 5 berbentuk persegi panjang. Setelah dilakukan survei didapati bahwa

kondisi drainase buruk. Hal ini disebabkan di area ini terdapat banyak PKL yang berjualan di

sepanjang bahu jalan, terutama di Jalan Purnawarman, mereka menutup saluran drainase agar dapat

Page 55: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

dijadikan tempat untuk membuka lapak. Hal ini akan menghambat aliran air hujan menuju drainase.

Selain itu, terdapat pula kerusakan pada drainase, yaitu hancurnya sebagian dinding drainase.

Kerusakan ini dapat membuat aliran air menjadi kurang lancar. Di bagian dasar drainase juga terdapat

endapan sampah dan genangan air. Endapan sampah diperkirakan berasal dari kebiasaan membuang

sampah sembarangan serta aktivitas PKL yang mencuci piring kotor serta membuang sampah yang

dihasilkan langsung ke drainase. Sedangkan genangan air terjadi karena kapasitas drainase tidak

cukup untuk menampung volume air yang masuk. Hal ini disebabkan oleh endapan sampah yang

mengurangi kapasitas drainase untuk menerima dan mengalirkan air, juga karena pengaliran air tanah

galian konstruksi yang dialirkan langsung ke dalam drainase. Kelebihan kapasitas ini membuat sistem

drainase yang ada tidak dapat bekerja secara optimal. Pada musim hujan dapat terjadi banjir apabila

keadaan drainase dibiarkan dan tidak diperbaiki.

3.7 Daerah 7

Kondisi eksisting yang akan dibahas adalah kondisi eksisting yang berada dalam daerah 7. Daerah 7

sendiri melingkupi jalan Merdeka dan jalan Wastukencana. Berikut merupakan gambaran daerah

tersebut. Waktu survey dilakukan pada siang hari jam 13.30-15.00, keadaan cerah.

Gambar 1. Daerah Jalan Merdeka dan Jalan Wastu Kencana beserta segmen pengamatannya

Berikut merupakan kondisi eksiting pada tiap segmen jalan:

1. Jalan merdeka

Kondisi saluran drainase pada jalan merdeka bagian A sebagian drainase pada daerah

A adalah drainase tertutup. Saluran drainase yang terdapat pada bagian utara jalan tertutup

oleh aspal jalan dan juga trotoar, sehingga tidak dapat dilihat bagaimana kondisi pengaliran di

dalamnya. Air masuk melalui drainase tertutup melalui street inlet berupa lubang-lubang yang

berada di jalan raya.

A B

C D

Page 56: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar 2. Street Inlet pada saluran drainase tertutup di Jalan Merdeka

Sayangnya, tidak semua street inlet yang ada baik. Ada beberapa street inlet yang

tertutup akibat adanya sampah, maupun tertutup akibat adanya tanah pasir pada lubang street

inlet. Lalu pada bagian jalan Merdeka ini juga terdapat saluran drainase yang terbuka. Kondisi

pada saluran drainase yang terbuka tidak terlalu baik. Bagian dasar saluran ada beberapa yang

strukturnya sudah rusak dan juga pada saluran masih terdapat sampah didalamnya. Pengaliran

pada saluran drainase ini juga tidak baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi ssaluran

drainasenya yang pada beberapa bagian terdapat genangan air di dalamnya sedangkan pada

bagian selanjutnya daerah tersebut saluran drainase yang ada di temukan dalam keadaan

benar-benar kering.

Gambar 3. Saluran drainase terdapat sampah dan kering.

Jenis bangunan yang terdapat pada Jalan Merdeka bagian ini kebanyakan merupakan

gedung perkantoran dan juga sekolah. Hanya terdapat sebuah rumah dengan halaman yang

luas pada daerah ini. Pada daerah ini juga terdapat apotik, kantor polisi dan juga gereja

Namun pada daerah ini masih terdapat beberapa bangunan yang menyediakan taman di depan

bangunannya sehingga hal ini dapat mengurangi limpasan yang terjadi pada daerah tersebut.

Arah aliran saluran drainase ini mengalir dari bagian atas ke bawah jika dilihat dari

gambar 1. Pada ujung saluran segmen ini saluran akan masuk kedalam gorong-gorong yang

terdapat dibawah jalan.

Pada Jalan Merdeka bagian B, saluran drainase sepenuhnya merupan saluran drainase

terbuka. Namun pada saluran drainase bagian B ini tidak sepenuhnya sakuran drainase berada

di samping jalan raya. Saluran drainase pada bagian ini merupakan saluran drainase yang

sangat besar dan juga masuk ke dalam kawasan Taman Balai Kota.

Page 57: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar 4. Saluran drainase dalam Taman Balai Kota

Saluran drainase yang ada pada ruas jalan B ini selain memiliki ukuran yang besar

namun juga dibuat berundak-undak. Hal ini baik karena akan menyebabkan masuknya

oksigen dalam air pada saluran drainase, dan nantinya akan menunjang terjadinya self

purification di saluran drainase.

Gambar 5. Terdapat undakan atau cascade pada saluran drainase

Bentuk penampang saluran drainase pada ruas ini adalah segiempat pada saluran

drainase yang berada dalam Taman Balai Kota dan bentuk kombinasi trapesium serta

setengah lingkaran pada bagian saluran draianse diluar Taman Balai Kota.

Pada saluran drainase pada ruas jalan B ini ditemukan beberapa titik pembuangan

Greywater yang berasal dari gedung kantor pemerintah Kota Bandung yang berada dalam

kawasan Balai Kota juga.

Gambar 6. Saluran pembuangan greywater ke saluran drainase.

Pada saluran drainase ruas B ini tidak hanya terdapat undak-undakan terjunan, namun

juga terdapat beberapa penyempitan dan pelebaran saluran. Hal ini dapat berguna dalam hal

mixing pada air.

Page 58: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar 7. Penyempitan dan pelebaran yang terjadi pada saluran drainase.

Pada bagian saluran drainase yang berada diluar kompleks Taman Balai Kota,

terdapat street inlet pada bagian pinggir saluran yang berfungsi untuk masuknya air dari jalan

ke saluran drainase.

Gambar 8. Street inlet dan pipa dari street inlet yang mengarahkan air ke saluran

drainase berada di sepanjang dinding saluran drainase.

Gambar 9. Air pada saluran drainase berasal dari gorong-gorong jalan.

Bangunan yang ada di pada ruas B hanyalah Komplek Balai Kota. Dimana

didalamnya terdapat gedung perkantorang, lapangan dan juga taman.

Gambar 10. Balai Kota

Page 59: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

2. Jalan Wastu Kencana

Kondisi salran drainase pada jalan Wastu Kencana ruas jalan C, tidak terlihat adanya

saluran drainase yang terbuka. Saluran drainase sepenuhnya berada dibawah trotoar.

Gambar 11. Saluran drainase tertutup dibawah trotoar

Saluran drainase ini dilengkapi dengan adanya street inlet, untuk menyalurkan air

limpasan dari jalan menuju ke dalam saluran drainase. Namun street inlet yang ada tidak

semuanya dalam keadaan baik. Sebagian besar street inlet yang tidak berfungsi akibat tertutup

oleh pasir dan sampah pada lubangnya.

Gambar 12. street inlet yang tertutup pasir dan dedaunan.

Pada bagian ruas C bangunan yang ada hanyalah perkantoran dari Pemerintah Kota

Bandung. Pada ruas jalan ini lebih banyak terdapat taman.

Kondisi drainase pada jalan Wastu Kencana ruas jalan bagian D seluruh saluran

drainasenya merupakan saluran drainase terbuka. Bentuk penampang salurannya adalah

setengah lingkaran. Ukuran saluran drainasenya beragam namun relatif lebih kecil

dibandingkan ukuran saluran drainase pada ruas A dan B.

Gambar 13. Saluran drainase pada ruas jalan D

Page 60: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Kondisi salurannya kering saat tidak ada hujan. Selain itu kondisinya salurannya

buruk karena beberapa dinding saluran sudah rusak dan terkelupas serta masih terdapat

sampah dan endapan pada saluran dan saluran juga beberapa ditumbuhi oleh tanaman. Hal ini

dapat menghambat pengaliran air pada saluran drainase.

Gambar 14. Saluran drainase ditumbuhi tanaman dan terdapat sampah didalamnya.

No Segmen Gambar Dimensi Deskripsi Gambar

1 1 – A

Lebar = 73

cm

Tinggi = 90

cm

Segmen ini berada di

Jalan Kalimantan.

Penampang saluran

berbentuk segi empat.

Saluran cukup

dipenuhi dedaunan,

dan tidak ada

genangan air di dalam

saluran.

2 1-B

D = 18 cm

L = 40 cm

T = 87 cm

Segmen ini berada di

jalan Kalimantan.

Penampang saluran

berbentuk setengah

lingkaran, dengan

dimensi yang konstan

sepanjang jalan.

Saluran drainase yang

ada dipenuhi oleh

sampah dan air yang

ada cenderung tidak

mengalir.

Kondisi street inlet

cukup baik.

Page 61: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

3 2-A

D = 27 cm

L = 52 cm

T = 77 cm

Inlet :

L = 45 cm

T = 45 cm

Segmen ini berada di

Jalan Sumatera, depan

Rumah Makan Sarina.

Penampang saluran

berbentuk setengah

lingkaran. Terdapat

aliran air yang

mengalir di dalam

saluran. Namun, ada

beberapa titik saluran

yang terhalangi oleh

batu-batu kecil.

2-B

L = 55 cm

T = 87 cm

Segmen ini berada di

Jalan Sumatera, depan

Santa Angela.

Pada segmen ini ada

sebagian titik saluran

yang dipenuhi oleh air.

Air di dalam saluran

mengalir namun secara

lambat. Ada juga

beberapa titik saluran

drainase yang dipenuhi

oleh sampah dan

dedaunan.

Page 62: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

2-C

Dimensi

saluran

sama

dengan

dimensi

saluran

segmen 2B

Segmen ini berada di

Jalan Sumatera, di

samping Taman Lalu

Lintas. Penampang

saluran berbentuk segi

empat. Di dalam

saluran terdapat

genangan air yang

tidak mengalir. Selain

itu di dalam saluran

terdapat bebatuan.

3-A

Saluran :

L = 60 cm

T = 75 cm

Inlet :

L = 20 cm

T = 30 cm

Segmen ini berada di

Jalan Nias. Pada

saluran di segmen ini

terdapat genangan air

yang cukup tinggi pada

saluran drainase.

Namun air tersebut

mengalir dengan

lambat. Kondisi street

inlet cukup kecil dan

dipenuhi oleh tanaman.

Page 63: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

3-B

Saluran :

L = 50 cm

T = 65 cm

Segmen ini berada di

Jalan Nias, samping

Ganesha Operation.

Penampang saluran

berbentuk segi empat.

Saluran kering dan

dasar saluran tertutup

oleh tanah. Street inlet

yang ada dipenuhi oleh

tanaman.

4-A

Saluran :

L = 49 cm

T = 66 cm

Inlet :

L = 30 cm

T = 30 cm

Segmen ini berlokasi

di depan Ganesha

Operation. Penampang

saluran berbentuk segi

empat. Saluran

dipenuhi oleh sampah

dan bebatuan. Terdapat

genangan air yang

tidak mengalir di

dalam saluran. Kondisi

street inlet cukup baik.

Page 64: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

4-B

Saluran :

D = 30 cm

L = 80 cm

T = 98 cm

Segmen ini terdapat di

seberang Ganesha

Operation.

Terdapat air yang

cukup tinggi pada

saluran drainase.

Penampang saluran

berbentuk setengah

lingkaran. Air yang

ada di dalam saluran

mengalir dengan

cukup deras.

5-A

Saluran :

L = 50 cm

T = 85 cm

Segmen ini terdapat di

Jalan Sumatera,

seberang Taman Lalu

Lintas.

Penampang saluran

berbentuk segi empat.

Kondisi saluran

drainase cukup kering.

Terdapat banyak

dedaunan di dalam

saluran. Kondisi street

inlet cukup baik, dan

di sebagian titik

ditutupi oleh semen.

Page 65: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Namun pada saluran drainase ruas jalan D ini street inlet yang ada kurang baik dan

jelas. Banyak bagian yang seharusnya merupakan street inlet namun sudah tidak lagi

berbentuk street inlet. Hal ini dikarenakan struktur salurannya yang sudah rusak.

Gambar 15. Street inlet ruas D

Gambar 16. Street inlet sudah tidak terlihat lagi karena kerusakan struktur

5-B

Saluran :

Saluran

tertutup,

sulit diukur

Inlet :

L = 30 cm

Segmen ini berlokasi

tepat di depan Taman

Lalu Lintas.

Saluran drainase

tertutup. Street inlet

dari jalan cukup baik.

6 Saluran :

Saluran

tidak dapat

diukur

Seluruh saluran

drainase di sepanjang

Jalan Kenari ditutupi

oleh semen.

Page 66: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Sepanjang ruas jalan ini tidak terlihat adanya saluran pembuangan greywater pada

saluran drainase. Bangunan yang berada pada ruas ini adalah rumah warga, gereja, masjid,

serta sekolah SMKN 1 Bandung. Pada ruas jalan terdapat taman, taman tersebut dapat

memperkecil jumlah limpasan yang akan dihasilkan saat hujan.

3.8. Daerah 8

Daerah survey : Area 8 (Jl. Sumatera, Jl. Kalimantan, Jl. Nias, Jl. Kenari)

Tanggal survey : Jumat, 28 Maret 2014

Waktu survey : Pukul 11.00 – 12.30 WIB

Kondisi cuaca : Cerah, berawan

Page 67: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

BAB IV

DETAIL PERENCANAAN

4.1. Analisa Hidrologi

4.1.1. Umum

Perencanaan sistem drainase suatu daerah sangat terkait dengan kondisi hidrologi daerah

tersebut. Kondisi hidrologi seperti curah hujan, temperatur, penguapan, lamanya penyinaran

matahari, kecepatan angin, debit sungai, tinggi muka air selalu berubah menurut waktu.

Untuk keperluan tertentu, data–data ini dapat dikumpulkan, dihitung, disajikan, dan

ditafsirkan dengan menggunakan metode tertentu.

Analisis data curah hujan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu analisis data curah hujan,

analisis curah hujan harian maksimum, dan analisis intensitas hujan. Keseluruhan analisis

curah hujan ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sedekat-dekatnya, sebab proses

hujan merupakan proses stokastik yang acak. Resiko dalam desain diminimalisir dengan

perhitungan yang teliti dan pengambilan keputusan yang matematis. Interpretasi yang tepat

dari data hujan diperlukan untuk menghindari kesimpulan yang keliru.

4.1.2. Analisis Data Curah Hujan

4.1.2.1. Penentuan Stasiun Utama

Penentuan stasiun utama perlu ditentukan dari pos-pos yang tersebar di sekitar wilayah

perencanaan sebagai dasar perhitungan selanjutnya. Penentuan stasiun utama ini dilakukan

dengan Metode Polygon Thiessen. Metode Polygon Thiessen memberikan proporsi luas

daerah pengaruh pos penakar hujan untuk mengakomodasi ketidakseragaman jarak. Daerah

pengaruh dibentuk dengan menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis

penghubung antara dua pos penakar terdekat (Gambar 5.1). Metode ini menggunakan asumsi

bahwa sembarang pos dianggap dapat mewakili kawasan terdekat dan cocok untuk daerah

datar dengan luas 500 km2 – 5000 km2 (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang

Berkelanjutan. 2004).

Prosedur penerapan metode ini meliputi (Sosrodarsono, Suyono. Hidrologi untuk Pengairan.

2003):

1. Cantumkan titik-titik pengamatan di dalam dan di sekitar daerah itu pada peta.

2. Hubungkan tiap titik yang berdekatan dengan sebuah garis lurus. Dengan demikian

akan terbentuk jaringan segitiga yang menutupi seluruh daerah.

3. Daerah yang bersangkutan dibagi dalam poligon-poligon yang didapat dengan cara

menggambar garis tegak lurus pada tiap sisi segitiga. Curah hujan dalam tiap poligon

dianggap diwakili oleh curah hujan dari titik pengamatan dalam tiap poligon itu.

Berdasarkan jarak stasiun pengamatan dari lokasi dan ketersediaan data yang dikumpulkan

dari berbagai sumber, maka dipilih beberapa stasiun yang akan dimanfaatkan data curah

hujannya, yaitu Stasiun Padalarang (A), Stasiun Lembang (B), Stasiun Dago Pakar (C),

Stasiun Cemara (D), Stasiun Husein Sastranegara (E), dan Stasiun Cimahi (F). Data curah

hujan dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum Tahun 1977-2006

Page 68: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Data Curah Hujan Maksimum Tahun 1977-2006 (mm/hari)

No. Tahun Stasiun Pengamat Hujan

A B C D E F

1 1977 290 81 115 64

2 1978 45 69 60 91 90 72

3 1979 70 47 80 80 98 44

4 1980 56 52 64 75 27

5 1981 72 77 80 90 29

6 1982 61 51 110 60 17

7 1983 77 81 28

8 1984 57 40

9 1985 38 74 85 82 89

10 1986 69 72 55 64

11 1987 93 66 72,1 46

12 1988 74 59,7 45

13 1989 80 195 48

14 1990 90 231 50

15 1991 68,5 64 44

16 1992 98 92 100 21

17 1993 95 64,5 61,7 53

18 1994 55 59 68

19 1995 89 69,2 58

20 1996 72 81 79,9

21 1997 90 105 60

22 1998 70 87 108,2

23 1999 75 70 74,5 66

24 2000 68,4 62,3 50 98 51,6

25 2001 42 67,2 62 54 69,5

26 2002 98,2 64 84 82,4 290

27 2003 67 75,5 105 76 93

28 2004 56 82 80 70,2 75

29 2005 81 81 50 81 71,1

30 2006 48,5 53,9 66 94,3 108

4.1.2.2. Pelengkapan Data Curah Hujan

Data curah hujan yang disiapkan dalam laporan ini adalah kejadian hujan selama 30 tahun

pada 6 Stasiun Pengamat Hujan di sekitar wilayah perencanaan sehingga dapat dianggap

representatif. Apabila terdapat kekosongan data maka diperlukan nilai pendekatan untuk

stasiun tersebut. Perkiraan data curah hujan yang kosong memerlukan data-data curah hujan

minimal dari dua stasiun hujan terdekat pada tahun yang sama, sebagai data pembanding

(Moduto. Drainase Perkotaan. 1998). Pelengkapan data curah hujan dapat dilakukan 2

metode berikut:

1. Metode Aljabar

Page 69: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Metode ini digunakan jika perbedaan curah hujan tahunan normal antara stasiun pembanding

dengan stasiun yang kehilangan data kurang dari 10% (Moduto. Drainase Perkotaan. 1998).

2. Metode Perbandingan Normal

Metode ini digunakan jika perbedaan curah hujan tahunan normal antara stasiun pembanding

dengan stasiun yang kehilangan data lebih dari 10% (Subarkah. Hidrologi untuk Perencanaan

Bangunan Air. 1980):

Keterangan:

n : jumlah stasiun pembanding

rx : tinggi curah hujan yang dicari

rn : tinggi curah hujan pada tahan yang sama dengan rx pada setiap stasiun pembanding

Rx : harga rata-rata tinggi curah hujan pada stasiun pengukur yang salah satu curah hujannya

sedang dicari

Rn : harga rata-rata tinggi curah hujan pada setiap stasiun pembanding selama kurun waktu

yang sama

Perhitungan perbedaan curah hujan antara stasiun pembanding dan stasiun yang kehilangan

data dilakukan dengan persamaan:

Keterangan:

∆ : Persen perbedaan curah hujan antara stasiun pembanding dan stasiun yang kehilangan

data

Ri : Nilai rata-rata curah hujan selama pengamatan tiap stasiun

R : Rata-rata curah hujan dari n jumlah stasiun pengamat

n : Jumlah stasiun pengamat

Page 70: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Dari hasil perhitungan diperoleh perbedaan curah hujan tahunan normal untuk seluruh stasiun

lebih dari 10%, yaitu 23,75%. Data curah hujan tahunan yang telah dilengkapi disajikan pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Pelengkapan Data Curah Hujan Harian Maksimum Tahun 1977-2006

Data Curah Hujan Maksimum Tahun 1977-2006 (mm/hari)

No. Tahun Stasiun Pengamat Hujan

A B C D E F

1 1977 113,9826 116,8453 290 81 115 64

2 1978 45 69 60 91 90 72

3 1979 70 47 80 80 98 44

4 1980 46,9928 56 52 64 75 27

5 1981 59,1468 72 77 80 90 29

6 1982 50,4583 61 51 110 60 17

7 1983 59,9416 77 77,8862 81 88,5189 28

8 1984 50,9826 52,263 66,2451 57 75,2887 40

9 1985 68,4992 38 74 85 82 89

10 1986 63,0312 69 81,9006 72 55 64

11 1987 59,5054 60,9999 93 66 72,1 46

12 1988 54,3823 55,7481 70,6625 74 59,7 45

13 1989 87,9378 90,1463 114,2634 80 195 48

14 1990 99,6962 102,2001 129,5420 90 231 50

15 1991 53,4014 54,7426 69,3881 68,5 64 44

16 1992 61,7544 63,3053 98 92 100 21

17 1993 60,2637 61,7773 95 64,5 61,7 53

18 1994 45,4098 46,5503 55 59 68 32,5909

19 1995 54,6325 56,0046 89 69,2 58 39,2101

20 1996 58,4050 59,8718 72 81 79,9 41,9176

21 1997 65,0195 66,6525 90 105 60 46,6649

22 1998 65,9020 67,5571 70 87 108,2 47,2983

23 1999 58,0384 75 70 74,5 66 41,6545

24 2000 68,4 62,3 50 98 51,6 40,4904

25 2001 42 67,2 62 54 69,5 35,3299

26 2002 98,2 64 84 82,4 290 70,1184

27 2003 67 75,5 105 76 93 49,6764

28 2004 56 82 80 70,2 75 43,8210

29 2005 81 81 50 81 71,1 44,8337

30 2006 48,5 53,9 66 94,3 108 43,2766

4.1.2.3. Tes Konsistensi

Pengamatan curah hujan dapat mengalami perubahan akibat perubahan dalam lokasi

pengukuran, pemaparan, instrumentasi, perubahan lingkungan yang mendadak, maupun cara

pengamatannya. Penelitian yang dilakukan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

Page 71: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

menunjukan bahwa sekitar 15% dari data yang tersedia menunjukan gejala ketidakpanggahan

(inconsistency ), sehingga tes konsistensi perlu dilakukan. Tes ini menggunakan analisis

kurva massa ganda (double-mass curve) dengan membandingkan nilai akumulasi hujan

tahunan pada pos yang bersangkutan dengan nilai akumulasi hujan rata-rata tahunan suatu

kumpulan stasiun di sekitarnya.

Analisis kurva massa ganda ini dilakukan berdasarkan prinsip bahwa setiap pencatatan data

yang berasal dari populasi yang sekandung akan konsisten, sedangkan yang tidak sekandung

tidak konsisten dan akan terjadi penyimpangan. Apabila terdapat perubahan dalam trend data,

maka perubahan tersebut perlu dikoreksi agar tetap konsisten.

Tahapan tes konsistensi adalah sebagai berikut:

1. Sejumlah stasiun dalam wilayah iklim yang sama diseleksi sebagai stasiun dasar

(pembanding). Rerata aritmatika dari semua stasiun dasar dihitung untuk setiap tahun

yang sama. Rerata tersebut kemudian ditambahkan mulai dari tahun awal pengamatan

(akumulasi). Demikian pula curah hujan pada stasiun hujan yang akan dianalisis

trend-nya. Kemudian titik-titik akumulasi curah hujan stasiun dasar dan stasiun utama

diplot pada kurva massa ganda.

2. Pada kurva massa ganda, titik-titik yang tergambar akan berdeviasi di sekitar garis

trend. Jika ada data yang terlalu jauh menyimpang maka dikatakan data tersebut tidak

mengikuti trend sehingga data tersebut perlu dikoreksi. Pengoreksian data tersebut

dilakukan dengan persamaan berikut:

(Nemec. Engineering Hydrology. 1973)

keterangan:

Hz : Curah hujan yang diperkirakan

H0 : Curah hujan hasil pengamatan

A : Slope sebelum perubahan

A : Slope sesudah perubahan

fk : Faktor koreksi

Di bawah ini disajikan kurva massa ganda dan tabel curah hujan Stasiun A. Pada stasiun A

tidak dilakukan uji Konsistensi karena nilai curah hujan yang terukur telah konsisten. Hal ini

dapat diketahui dari nilai R2 yang sangat mendekati 1.

Page 72: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar 6. Kurva massa ganda stasiun A

4.1.2.4. Tes Homogenitas

Tes homogenitas biasanya dilakukan bila data-data pokok untuk studi diperoleh dari sekitar

lebih dari sepuluh stasiun pengamat hujan (Moduto. Drainase Perkotaan. 1998). Namun

untuk menyempurnakan perhitungan dan untuk mengikuti prosedur yang berlaku, maka tes

homogenitas perlu dilakukan. Tes homogenitas ini dilakukan pada kurva tes homogenitas

dengan mengeplotkan data-data curah hujan terpilih. Apabila titik tersebut berada pada

corong kurva, maka data tersebut bersifat homogen. Apabila tidak homogen, dapat dipilih

sebagian dari data-data yang ada dan dihitung kembali kehomogenitasannya sedemikian rupa

sehingga array baru yang terpilih bersifat homogen.

Tes ini menggunakan kertas grafik dari US Geological Survey dengan memplot titik-titik

yang mempunyai koordinat H (N, TR). N merupakan jumlah data curah hujan dan harga TR

ditentukan dengan rumus:

keterangan:

TR : occurence interval atau PUH untuk curah hujan tahunan rata-rata (tahun)

Tr : PUH untuk curah hujan tahunan rata-rata

R10 : curah hujan tahunan dengan PUH 10 tahun (mm/hari)

R : curah hujan rata-rata (mm/hari)

Untuk mendapatkan R10 dan Tr yang diinginkan, dapat diterapkan beberapa metode,

diantaranya persamaan modifikasi Gumbel yang diturunkan dengan cara sebagai berikut:

y = 1,1488x - 2,0509 R² = 0,9999

0,0000

500,0000

1000,0000

1500,0000

2000,0000

2500,0000

0 500 1000 1500 2000 2500

Stasiun Utama A

Series1

Linear (Series1)

Page 73: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Dengan mensubstitusikan persamaan μ dan 1/α ke persamaan RT diatas, diperoleh persamaan

Gumbel:

Atau dengan menstubstitusi persamaan YT ke persamaan RT:

Menurut Lattenmair & Burges, perkiraan hidrologi yang lebih tepat didapat dengan

menggunakan harga limit standar deviasi dan limit rata-rata (bila n = ~ ). Harga limit YN

sama dengan konstanta Euler (YN=0.5772), sedangkan limit

maka

diperoleh :

Dengan mensubstitusikan kedua persamaan keatas kedalam persamaan RT, maka:

Lalu persamaan YT disubstitusikan ke persamaan RT di atas sehingga:

keterangan:

Yt : reduced variate

YN : reduced mean

σR : standar deviasi data hujan

σN : reduced standar deviation

Tabel 4.4 Data Curah Hujan Harian Maksimum Stasiun yang Telah Homogen

Page 74: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

No Tahun Stasiun Pengamat Hujan

A B C D E F

1 1987 59,5054 60,99987 93 66 72,1 46

2 1988 54,38228 55,74809 70,66253 74 59,7 45

3 1989 87,93777 90,14633 114,2634 80 195 48

4 1990 99,69622 102,2001 129,542 90 231 50

5 1991 53,40144 54,74262 69,38806 68,5 64 44

6 1992 61,75438 63,30534 98 92 100 21

7 1993 60,26374 61,77727 95 64,5 61,7 53

8 1994 45,40984 46,55031 55 59 68 32,59093

9 1995 54,63253 56,00463 89 69,2 58 39,21011

10 1996 58,405 59,87184 72 81 79,9 41,91763

11 1997 65,0195 66,65246 90 105 60 46,6649

12 1998 65,90199 67,55712 70 87 108,2 47,29827

13 1999 58,03842 75 70 74,5 66 41,65454

14 2000 68,4 62,3 50 98 51,6 40,49043

15 2001 42 67,2 62 54 69,5 35,32991

16 2002 98,2 64 84 82,4 290 70,11839

17 2003 67 75,5 105 76 93 49,67642

18 2004 56 82 80 70,2 75 43,82099

19 2005 81 81 50 81 71,1 44,8337

20 2006 48,5 53,9 66 94,3 108 43,27662

4.1.3. Analisis Curah Hujan Harian Maksimum

Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti

hujan lebat, banjir, dan kekeringan. Besaran peristiwa ekstrim berbanding terbalik dengan

frekuensi kejadiannya, peristiwa yang sangat ekstrim kejadiannya sangat langka (Suripin.

Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004).

Tujuan analisis frekuensi data hidrologi berkaitan dengan besaran peristiwa-peristiwa ekstrim

yang berkaitan dengan frekuensi kejadiannya melalui penerapan distribusi kemungkinan.

Data hidrologi yang dianalisis diasumsikan tidak bergantung (independent), terdistribusi

secara acak, dan bersifat stokastik.

Frekuensi hujan adalah besaran kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui.

Sebaliknya, periode ulang adalah waktu hipotetik dimana hujan dengan suatu besaran tertentu

akan disamai atau dilampaui. Analisis frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data

kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan

datang dengan anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan di masa akan datang akan masih

sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu.

Page 75: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi frekuensi. Metode yang dipakai

dalam analisis frekuensi data curah hujan harian maksimum adalah sebagai berikut:

1. Metode Gumbel

2. Metode Log Pearson Tipe III

3. Metode Distribusi Normal

4.1.3.1. Metode Gumbel

Menurut Gumbel, curah hujan untuk PUH tertentu (Tr) dihitung berdasarkan persamaan

berikut (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004):

keterangan:

YTr : reduced variate

Yn : reduced mean (Tabel 5.6)

S : standar deviasi data hujan

Sn : reduced standar deviation (Tabel 5.7)

Page 76: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Setelah dilakukan perhitungan dengan Metode Gumbel, maka diperoleh curah hujan harian

maksimum untuk berbagai PUH yang tersaji pada Tabel 5.7.

Tabel 4.7 Curah Hujan Harian Maksimum dengan Metode Gumbel

PUH

(tahun) R (mm/hari)

2 69,6150

5 89,0508

10 101,9191

25 118,1781

50 130,2400

100 142,2128

4.1.3.2. Metode Log Pearson Tipe III

Metode ini telah mengembangkan serangkaian fungsi probabilitas yang dapat dipakai untuk

hampir semua distribusi probabilitas empiris. Tiga parameter penting dalam Metode Log

Pearson Tipe III, yaitu (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004):

1. Harga rata-rata ( R )

2. Simpangan baku (S)

3. Koefisien kemencengan (G)

4. Hal yang menarik adalah jika G = 0 maka distribusi kembali ke distribusi Log

Normal. Berikut ini langkah-langkah penggunaan distribusi Log Pearson Tipe III

(Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004):

1. Ubah data ke dalam bentuk logaritmis

R = log R

2. Hitung harga rata-rata

3. Hitung harga simpangan baku

Page 77: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

4. Hitung koefisien kemencengan

5. Hitung logaritma hujan dengan periode ulang T dengan rumus

K : variabel standar untuk R yang besarnya tergantung G

(Nilai K dapat dilihat pada Tabel 4.9.)

6. Hitung curah hujan dengan menghitung antilog dari Log RT

Page 78: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Setelah dilakukan perhitungan dengan Metode Log Pearson Tipe III, maka diperoleh curah

hujan harian maksimum untuk berbagai PUH pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Curah Hujan Harian Maksimum dengan Metode Log Pearson Tipe III

PUH R (mm/hari)

2 67,38859

5 82,79911

10 94,89834

25 112,3078

50 126,8308

100 142,852

4.1.3.3. Metode Distribusi Normal

Distribusi normal disebut juga distribusi Gauss. Dalam pemakaian praktis umumnya

digunakan persamaan (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004):

keterangan:

XT : Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T

X : Nilai rata-rata hitung variat

S : Standar devasi nilai variat

KT : Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan tipe model

matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang. Nilai faktor frekuensi

disajikan dalam Tabel 4.11.

Page 79: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Setelah dilakukan perhitungan dengan Metode Distribusi Normal, maka diperoleh curah

hujan harian maksimum untuk berbagai PUH pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11 Curah Hujan Harian Maksimum dengan Metode Distibusi Normal

PUH XT

2 72,30869

5 87,61749

10 95,63639

25 103,4585

50 109,6695

100 114,7724

4.1.3.4 .Uji Kecocokan

Uji kecocokan diperlukan untuk mengetes kecocokan distribusi frekuensi sampel data

terhadap fungsi distribusi peluang, yang diperkirakan dapat mewakili distribusi frekuensi

tersebut. Pengujian yang sering dipakai adalah Chi Kuadrat. Uji Chi Kuadrat bertujuan untuk

menentukan apakah persamaan distribusi yang terpilih dapat mewakili distribusi statistik

sampel data yang dianalisis. Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter X2 yag

dapat dihitung dengan persaman berikut (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang

Berkelanjutan. 2004):

X : Parameter Chi Kuadrat terhitung

G : Jumlah sub kelompok

Page 80: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Oi : Jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok i

Ei : Jumlah nilai teoretis pada sub kelompok i

Parameter Xh2 merupakan variabel acak. Peluang untuk mencapai nilai Xh

2 sama atau lebih

besar dari nilai Chi Kuadrat sebenarnya (X2) dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.12 Nilai Kritis untuk Distribusi Chi Kuadrat

Prosedur Uji Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

1. Urutkan data pengamatan dari paling tinggi hingga paling rendah.

Page 81: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

2. Kelompokkan data menjadi G subgrup yang masing-masing beranggotakan minimal 4

data pengamatan.

3. Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap subgrup.

4. Jumlahkan data dari persamaan distribusi yang digunakan sebesar Ei.

5. Jumlah nilai dari seluruh G subgrup untuk menentukan nilai Chi Kuadrat

hitung.

6. Tentukan derajat kebebasan dK (dK=G-R-1).

R = 2 untuk distribusi normal dan binomial

Interpretasi hasil Uji Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

1. Apabila peluang lebih dari 5%, maka persamaan distribusi yang digunakan dapat

diterima.

2. Apabila peluang kurang dari 1%, maka persamaan distribusi yang digunakan tidak

dapat diterima.

3. Apabila nilai peluang di antara 1% - 5%, maka tidak mungkin diambil keputusan,

perlu data tambahan.

Persamaan yang digunakan untuk menentukan besarnya peluang suatu data curah hujan (X)

adalah Persamaan Weibull sebagai berikut (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang

Berkelanjutan. 2004):

keterangan :

N : jumlah kejadian atau jumlah data

P : periode terjadinya kumpulan nilai yang diharapkan selama periode pengamatan

m : nomor urut data setelah diurutkan dari tinggi ke rendah

T : periode ulang dari kejadian sesuai dengan sifat kumpulan nilai yang diharapkan

Data curah hujan yang telah dihitung besar peluangnya atau periode ulangnya, kemudian

digambarkan pada kertas grafik peluang, yang umumnya akan membentuk suatu persamaan

garis lurus. Persamaan umum yang digunakan adalah persamaan distribusi normal.

Hasil perhitungan Uji Chi Kuadrat masing-masing metode disajikan pada Tabel 4.13, Tabel

4.14, dan Tabel 4.15.

Page 82: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Tabel 4.13 Uji Chi Kuadrat Metode Gumbel

Tabel 4.14 Uji Chi Kuadrat Metode Log Pearson Tipe III

No Nilai Batas subgrup Oi Ei Oi-Ei

(Oi-

Ei)^2/Ei

1

x < 1,7672 4 4 0 0

2 1,7672 < x < 1,8241 6 4 2 1

3 1,8241 < x < 1,8723 5 4 1 0,25

4 1,8723 < x < 1,9291 3 4 -1 0,25

5 1,9291 < x 2 4 -2 1

0 20

-1 2,5

Tabel 4.15 Uji Chi Kuadrat Metode Distribusi Normal

Berdasarkan Uji Chi Kuadrat yang dilakukan, ternyata semua metode dapat diterima karena

berpeluang lebih dari 5%. Untuk menentukan distribusi frekuensi CHHM digunakan cara

perbandingan data CHHM agar diketahui metode yang menghasilkan CHHM terbesar. Cara

ini digunakan agar diperoleh faktor keamanan yang baik untuk bangunan dan sistem

infrastruktur yang direncanakan.

Tabel 4.16 Perbandingan Data Curah Hujan Harian Maksimum

No Oi Ei Oi-Ei (Oi-Ei)^2/Ei

1 x < 57,00 3 4 -1 0,25

2 57,00 < x < 67,75 7 4 3 2,25

3 67,75 < x < 76,86 5 4 1 0,25

4 76,86 < x < 87,62 2 4 -2 1

5 87,62 < x 3 4 -1 0,25

Jumlah 20 Jumlah 4

Nilai Batas subgrup

No Oi Ei Oi-Ei (Oi-Ei)^2/Ei

1 x < 57,00 3 4 -1 0,25

2 57,00 < x < 67,75 7 4 3 2,25

3 67,75 < x < 76,86 5 4 1 0,25

4 76,86 < x < 87,62 2 4 -2 1

5 87,62 < x 3 4 -1 0,25

Jumlah 20 Jumlah 4

Nilai Batas subgrup

Page 83: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa curah hujan harian maksimum terbesar dihasilkan dari

metode Gumbel. Curah hujan harian maksimum dengan metode inilah yang akan digunakan

untuk perencanaan.

4.1.4. Analisis Intensitas Hujan

Analisis intensitas hujan digunakan untuk menentukan tinggi atau kedalaman air hujan per

satu satuan waktu. Sifat umum hujan adalah makin singkat hujan berlangsung, maka makin

besar pula intensitasnya dan semakin besar periode ulangnya, maka makin tinggi pula

intensitas hujan yang terjadi (Suripin. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. 2004).

Analisis tahap ini dimulai dari data curah hujan harian maksimum yang kemudian diubah ke

dalam bentuk intensitas hujan. Pengolahan data dilakukan dengan metoda statistik yang

umum digunakan dalam aplikasi hidrologi. Data yang digunakan sebaiknya adalah data hujan

jangka pendek, misalnya 5 menit, 10 menit, 30 menit, 60 menit, dan jam-jaman. Bila tidak

diketahui data untuk durasi hujan maka diperlukan pendekatan empiris dengan berpedoman

pada durasi enam puluh menit dan pada curah hujan harian maksimum yang terjadi setiap

tahun. Cara lain yang lazim digunakan adalah mengambil pola intensitas hujan dari kota lain

yang mempunyai kondisi yang hampir sama (Wurjanto, A. dan Diding S. Hidrologi dan

Hidrolika).

Metoda-metoda yang dapat digunakan untuk menganalisis intensitas hujan adalah sebagai

berikut:

1. Metoda Van Breen

2. Metoda Bell dan Tanimoto

3. Metode Hasper dan Der Weduwen

4.1.4.1. Metode Van Breen

Berdasarkan penelitian Ir. Van Breen di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, hujan harian

terkonsentrasi selama 4 jam dengan jumlah hujan sebesar 90% dari jumlah hujan selama 24

jam (Anonim. Penggunaan Data Curah Hujan untuk Analisa Hidrologi. 1987). Intensitas

hujan dihitung dengan persamaan berikut:

keterangan:

Ir : intensitas hujan (inch/jam)

Xr : curah hujan (mm/24jam)

PUH Gumbel Log-Pearson III Distribusi Normal

2 69,6150 67,3886 72,3087

5 89,0508 82,7991 87,6175

10 101,9191 94,8983 95,6364

25 118,1781 112,3078 103,4585

50 130,2400 126,8308 109,6695

100 142,2128 142,8520 114,7724

Page 84: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Dalam pengembangan kurva pola hujan Van Breen, besarnya intensitas hujan di kota lain di

Indonesia dapat didekati dengan persamaan (Moduto. Drainase Perkotaan. 1998):

IT : intensitas hujan pada PUH T tahun dan tc>te (mm/jam)

RT : tinggi hujan pada PUH T tahun (mm/hari)

Apabila tc te, maka tc dibuat sama dengan te.

Nilai intensitas hujan menurut perhitungan Metode Van Breen adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 Intensitas Hujan dengan Metode Van Breen

4.1.4.2 Metode Bell Tanimoto

Data hujan dalam selang waktu yang panjang (paling sedikit 20 tahun) diperlukan dalam

analisis data frekuensi hujan. Bila data ini tidak tersedia dan besarnya curah hujan selama

enam puluh menit dengan periode ulang 10 tahun diketahui sebagai dasar, maka suatu rumus

empiris yang disusun oleh Bell dapat digunakan untuk menentukan curah hujan dengan

durasi 5 – 120 menit dan periode ulang 2 – 100 tahun. Rumus Bell dapat dinyatakan dalam

persamaan (Subarkah. Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air. 1980):

keterangan:

R : curah hujan (mm)

T : periode ulang (tahun)

2 5 10 25 50 100

69,6150 89,0508 101,9191 118,1781 130,2400 142,2128

5 195,4636 200,1542 203,2272 207,0881 209,9416 212,76741

10 194,6898 199,5337 202,6763 206,6037 209,4957 212,35344

20 193,1605 198,3042 201,5835 205,6415 208,6096 211,53031

40 190,1729 195,8902 199,4327 203,7437 206,8598 209,90305

60 187,2763 193,5342 197,3274 201,8806 205,1391 208,30063

80 184,4666 191,2342 195,266 200,0514 203,4467 206,72249

120 179,0927 186,7944 191,2699 196,4905 200,1444 203,63689

240 164,6988 174,6315 180,2061 186,5298 190,851 194,90907

Durasi

(menit)

te

Intensitas Hujan (mm/hari) pada PUH

RT

Page 85: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

t : durasi hujan (menit)

R1 : besarnya curah hujan pada distribusi jam ke 1

R2 : besarnya curah hujan pada distribusi jam ke 2

Data curah hujan maksimum untuk PUH sepuluh tahun dalam penggunaannya untuk Metoda

Bell di atas, digunakan harga rata-rata distribusi hujan dua jam pertama. Intensitas hujan

(mm/jam) menurut Bell dihitung dengan persamaan berikut:

Tabel 4.19 menyajikan intensitas hujan dengan Metode Bell Tanimoto.

Tabel 4.19 Intensitas Hujan dengan Metode Bell Tanimoto

Page 86: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

4.1.4.3 Metode Hasper dan Der Weduwen

Rumus ini berasal dari kecendurungan curah hujan harian yang dikelompokkan atas dasar

anggapan bahwa hujan memiliki distribusi yang simetris dengan durasi hujan lebih kecil dari

1 jam dan durasi hujan dari 1 sampai 24 jam.

t : durasi curah hujan dalam satuan jam

Xt : curah hujan maksimum yang terpilih

Untuk 1 ≤ t < 24 jam,

Untuk 0 < t < 1 jam,

Tabel 4.20 menyajikan intensitas hujan dengan Metode Haspers dan Der Weduwen.

Tabel 4.20 Intensitas Hujan dengan Metode Haspers dan Der Weduwen

2 5 10 25 50 100

69,6150 89,0508 101,9191 118,1781 130,2400 142,2128

5 84,66 109,13 127,65 152,13 170,64 189,16

10 63,36 81,68 95,54 113,86 127,71 141,57

20 44,19 56,96 66,63 79,40 89,06 98,73

40 29,53 38,07 44,52 53,06 59,52 65,98

60 23,01 29,66 34,70 41,35 46,38 51,41

80 19,19 24,73 28,93 34,48 38,67 42,87

120 14,77 19,04 22,27 26,54 29,77 33,00

240 9,32 12,02 14,06 16,75 18,79 20,83

Durasi

(menit) te

Intensitas Hujan (mm/jam) pada PUH

RT

Page 87: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

4.1.4.4 Penentuan Metode Perhitungan Intensitas Hujan

Untuk menentukan metode analisis intensitas hujan yang paling cocok dilakukan dengan

perhitungan tetapan melalui 3 jenis metode. Langkah pendekatan yang perlu dilakukan

adalah:

1. Menentukan minimal 8 jenis durasi curah hujan t menit

2. Menggunakan harga-harga t tersebut untuk menentukan besarnya intensitas hujan.

Untuk periode ulang hujan tertentu, nilainya disesuaikan dengan perhitungan debit

puncak rencana.

3. Menggunakan harga-harga t yang sama untuk menetapkan tetapan-tetapan dengan

cara kuadrat terkecil (Least Square Method).

Perhitungan tetapan dapat dilakukan dengan beberapa rumus yaitu:

1. Rumus Talbot

2.Rumus Sherman

2 5 10 25 50 100

69,6150 89,0508 101,9191 118,1781 130,2400 142,2128

5 454,34 526,00 566,40 611,09 640,42 666,82

10 233,11 281,32 310,34 344,15 367,38 389,04

20 116,82 145,43 163,54 185,55 201,27 216,39

40 56,70 72,00 82,00 94,50 103,68 112,70

60 36,46 46,64 53,38 61,89 68,21 74,48

80 30,37 38,85 44,46 51,55 56,82 62,04

120 23,13 29,58 33,86 39,26 43,26 47,24

240 13,87 17,74 20,30 23,54 25,94 28,33

Durasi

(menit)

te

Intensitas Hujan (mm/jam) pada PUH

RT

Page 88: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

3. Rumus Ishiguro

Keterangan:

I : intensitas hujan (mm/jam)

t : durasi hujan (jam)

N : banyak data

a dan b : konstanta

Dari hasil perhitungan diperoleh deviasi antara data terukur dan hasil prediksi sebagai

berikut:

Tabel 4.21 Deviasi antara Data Terukur dan Hasil Prediksi

Sumber : Perhitungan

Tabel 4.21 menunjukkan bahwa Metode Van Breen dengan persamaan Talbot yang memiliki

deviasi terkecil, yaitu nol. Oleh karena itu intensitas hujan untuk perencanaan akan

menggunakan intensitas hujan hasil perhitungan dari Metode Van Breen dengan persamaan

Talbot.

Tabel 4.22 Intensitas Hujan menurut Metode Van Breen dengan Persamaan Talbot

Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro

2 2,69819E-13 2,4909 6,5825 2,5335 2,5404 46,3797 5,4275 10,5135 99,6539

5 4,26461E-13 2,0990 5,4523 3,2660 3,2748 207,9478 6,9642 8,4903 113,6121

10 6,22584E-13 1,9077 4,9149 3,8201 3,8304 69,5938 7,9561 6,9507 121,1823

25 1,25219E-12 1,7164 4,3869 4,5525 4,5648 49,7314 9,1719 5,3664 128,1544

50 4,63777E-13 1,6010 4,0726 5,1066 5,1204 46,4164 10,0437 4,9182 132,5253

100 1,48272E-12 1,5034 3,8090 5,6607 5,6760 45,9557 10,8820 5,3598 136,3013

Metode Van Breen Metode Bell Tanimoto Metode Hasper der WeduwenPUH

Page 89: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Namun berdasarkan referensi, nilai curah hujan yang diperkirakan adalah berkisar

100 mm/hari. Karena itu, data yang akan digunakan untuk perhitungan drainase

adalah data dari perhitungan metode Talbot untuk metode Bell Tanimoto.

4.1.4.5. Penggambaran Kurva IDF

Kurva IDF (Intensity, Duration, Frequency) merupakan kurva yang menunjukkan hubungan

antara intensitas hujan dengan durasinya. Dalam penggambaran kurva IDF diperlukan data

curah hujan dalam durasi waktu yang pendek, yaitu curah hujan dalam satuan waktu menit

(Wurjanto. Hidrologi dan Hidrolika). Ini telah dihitung sebelumnya dalam serangkaian

analisis intensitas hujan.

Kurva IDF digunakan untuk perhitungan limpasan (run-off) dengan rumus rasional untuk

perhitungan debit puncak dengan menggunakan intensitas hujan yang sebanding dengan

waktu pengaliran curah hujan dari titik paling atas ke titik yang ditinjau di bagian hilir daerah

pengaliran tersebut. Kurva ini menunjukkan besarnya kemungkinan terjadinya intensitas

hujan yang berlaku untuk lama curah hujan sembarang.

2 5 10 25 50 100

69,61498464 89,05085 101,9191 118,1781 130,24 142,2128

5 195,4635575 200,1542 203,2272 207,0881 209,9416 212,7674

10 194,6897936 199,5337 202,6763 206,6037 209,4957 212,3534

20 193,1604996 198,3042 201,5835 205,6415 208,6096 211,5303

40 190,1728726 195,8902 199,4327 203,7437 206,8598 209,903

60 187,2762576 193,5342 197,3274 201,8806 205,1391 208,3006

80 184,4665582 191,2342 195,266 200,0514 203,4467 206,7225

120 179,0927144 186,7944 191,2699 196,4905 200,1444 203,6369

240 164,6987947 174,6315 180,2061 186,5298 190,851 194,9091

Durasi

(menit)

te

Intensitas Hujan (mm/hari) pada PUH

RT

0

50

100

150

200

250

0 50 100 150 200 250 300

IDF Van Breen

PUH 2 Tahun

PUH 5 Tahun

PUH 10 Tahun

PUH 25 Tahun

PUH 50 Tahun

PUH 100 Tahun

Page 90: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar 7. Kurva IDF

4.2. Sistem Penyaluran

Setelah mengetahui kondisi lapangan, berdasarkan kondisi morfologi lokasi serta kontur

didaerah yang ditinjau, maka pengaliran air hujan dapat dilakukan secara gravitasi.

Pengaliran secara gravitasi tersebut dinilai sangat menguntungkan karena dapat

meminimalkan jumlah lahan urugan atau pemotongan pada jalur tanah (cut and fill). Agar

tidak terjadi penggerusan terhadap dinding saluran drainase, maka perlu diperhatikan

kecepatan saluran agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah dengan tujuan mencegah

terjadinya pendangkalan pada dasar saluran sehingga menyebabkan penampang efektif

saluran untuk mengalirkan air hujan semakin kecil dan kemungkinan besar akan meluap.

Dalam perencanaannya akan digunakan saluran-saluran yang sudah ada, baik saluran

buatan, maupun saluran alami. Tindakan ini dilakukan dengan pertimbangan:

Segi ekonomis, lebih murah daripada membuat jalur baru/

Ketersediaan lahan yang ada semakin sedikit sehingga lebih baik memanfaatkan saluran

yang sudah ada .

Drainase jalan raya langsung dihubungkan oleh saluran yang membawa limpasan jalan raya

menuju saluran drainase terdekat. Walaupun luas jalan raya relatif kecil dibandingkan dengan

luas daerah tangkapan secara keseluruhan, tetapi karena pemukaannya diperkeras dan harga

koefisien limpasannya besar, maka debit limpasan dari jalan raya perlu diperhitungkan.

Untuk panjang saluran yang digunakan adalah pada umumnya lebih dari 100 meter. Secara

teoritis semakin panjang saluran yang digunakan maka akan dibutuhkan biaya yang besar

pula. Namun saluran yang panjang juga memiliki kelebihan untuk meningkatkan kapasitas

penyerapan air. Karena dari kondisi eksisting sendiri telah ada jalur yang memang terdapat

saluran dengan panjang kebanyakan lebih dari 100 m, maka tetap direncanakan penggunaan

panjang saluran yang menyesuaikan dengan kondisi eksisting, yaitu dengan kabanyakan

saluran drainase dengan panjang lebih dari 100 meter.

4.3. Bangunan Pelengkap yang Digunakan

Dalam pembangunan drainase di daerah ini, diputuskan dibutuhkan beberapa bangunan

pelengkap yang digunakan untuk menunjang perencanaan penyaluran. Adapun bangunan-

bangunan pelengkap yang akan digunakan adalah:

1. Gorong-gorong

Gorong-gorong diletakkan pada beberapa blok pelayanan yang memiliki nilai debit

paling besar, karena dikhawatirkan dapat mengalami peluapan apabila sedang terjadi

hujan dengan intensitas hujan. Gorong-gorong diletakkan pada perlintasan saluran

dengan jalan.

2. Street inlet

Page 91: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Street inlet dipasang di jalan-jalan besar, dimana berdasarkan hasil survey kondisi

eksisting, mayoritas jalan-jalan besar menggunakan sistem drainase tertutup,

sedangkan jalan-jalan kecil menggunakan sistem drainase terbuka. Sehingga,

diperlukan street inlet di pinggir-pinggir jalan raya, agar limpasan air dari badan jalan

tidak menimbulkan genangan air yang dapat mengganggu lalu lintas.

3. Sumur resapan

Dikarenakan ada beberapa lahan potensial yang dapat digunakan, diputuskan akan

dilakukan pembangunan sumur resapan di area pelayanan. Pembuatan sumur resapan

ini diharapkan dapat mengurangi banyaknya gorong-gorong yang perlu dibangun dan

menambah storage air tanah.

Bentuk dari saluran drainase yang akan diterapkan adalah saluran trapesium, karena selain

mampu mengalirkan air dengan debit yang besar, saluran berbentuk trapesium juga mampu

untuk mengalirkan debit kecil dan memiliki kemampuan self cleansing yang baik. Sehingga,

kemungkinan endapan lumpur yang dapat ditemukan di sepanjang saluran dapat

diminimalisasi.

4.4. Penentuan Dimensi Saluran

Tabel perhitungan selengkapnya ditampilkan pada bagian lampiran.

Contoh Perhitungan Untuk Blok A Jalur A9-A10

Elevasi awal dan akhir dapat diketahui dari pembacaan kontur peta autocad yang

disediakan. Untuk titik A9 dan A10:

Elevasi awal (A9) = 741 m

Elevasi akhir (A10) = 735 m

Panjang pipa aktual dapad diketahui dari panjang garis dalam peta autocad. Diketahui

skala peta adalah 1:1, sehingga ukuran dalam peta merupakan ukuran sebenarnya.

Panjang pipa aktual = 259.2437 m

Panjang pipa total = ∑panjang pipa aktual dalam 1 blok

= 259,2437 +151,971+117,9127+241,5148+124,0915+97,4604

+108,6498

= 1100,8439 m

Luas area total dapat diketahui dari peta autocad dengan menggunakan utilities

measure area.

Luas area total blok A = 42845.1153 m2

Luas area total blok A =

= 4.2834115 ha

Luas area pelayanan jalur A9-A10 (A) =

x luas area total

=

x 4.2845115

= 1.0089829 ha

Page 92: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Luas area ekivalen (Aekivalen) = 1.1 x Luas area pelayanan

= 1.1 x 1.0089829 ha

= 1.1098811 ha

Berdasarkan kategorinya, saluran yang akan didesain merupakan saluran drainase

minor karena menerima debit limpasan maksimum dari mulai aliran awal, seperti:

inlet limpasan permukaan jalan, saluran dan parit drainase tepian jalan, gorong-

gorong, got air hujan, saluran terbuka dan lain-lain. Periode Ulang Hujan drainase

umumnya dilakukan dalam 5-10 tahun. Pada perencanaan ini dipilih periode ulang 5

tahun, sehingga:

PUH = 5

Berdasarkan analisis hidrologi, didapatkan curah hujan sebesar 56.96 mm/hari sebagai

tipikal intensitas hujan yang diperoleh di area pelayanan.

Durasi hujan (te) =

dengan R merupakan curah hujan

=

= 37.136537 menit

Intensitas Hujan (Ie) =

=

= 60.912478 mm/jam

Panjang Rayapan (L0) diketahui dengan melakukan pengukuran pada peta autocad,

merupakan jarak terjauh yang harus ditempuh air dari suatu titik menuju saluran.

L0 = 78.5 m

Kemiringan rayapan tipikal (S0) = 0.02

Berdasarkan tabel di bawah, dipilih koefisien manning yang akan digunakan ialah n=

0.015 untuk jenis permukaan saluran yang diperkeras.

No Jenis Permukaan Tanah n

1 Permukaan diperkeras 0.015

2 Permukaan tanah terbuka 0.0275

3 Permukaan berumput sedikit 0.035

4 Permukaan berumput rata-rata 0.045

5 Permukaan berumput tebal 0.066

6 Permukaan siaran semen atau beton 0.014

Sumber : Road design manual for Rural and Urban Roads Other

than Freeways. National Association of Australian

State Road Authorites. Reprint1977.

Page 93: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Berdasarkan tabel di bawah, dipilih koefisien limpasan yang digunakan ialah c= 0.8

karena pada daerah ini merupakan daerah pusat kota, terbangun dan penuh pertokoan

dan secara umum beraspal.

No. Tata Guna Lahan C

1 PERDAGANGAN

Pusat kota, terbangun penuh pertokoan 0.7-0.95

Sekeliling pusat kota 0.5-0.7

2 DAERAH KEDIAMAN

Keluarga tunggal 0.3-0.5

Keluarga ganda (tidak kopel)/beraneka ragam 0.4-0.6

Keluarga ganda (kopel)/beraneka ragam 0.6-0.75

Pinggiran kota (sub-urban) 0.25-0.4

Apartemen (rumah susun) 0.5-0.7

Perumahan dengan kerapatan :

10 rumah/ha 0.45-0.55

15 rumah/ha 0.5-0.65

20 rumah/ha 0.6-0.7

25 rumah/ha 0.65-0.75

30 rumah/ha 0.75-0.85

3 DAERAH INDUSTRI

Industri ringan 0.5-0.8

Industri berat 0.6-0.9

4 TAMAN, KUBURAN HUTAN LINDUNG 0.1-0.3

5 LAPANGAN BERMAIN 0.2-0.35

6 PEKARANGAN REL KA 0.2-0.4

7 DAERAH TAK TERBANGUN/TERBENGKALAI 0.1-0.3

8 JALAN

Aspal 0.7-0.95

Beton 0.8-0.95

Bata 0.7-0.85

9 TANAH GUNDUL 0.7-0.8

10 LAHAN GALIAN PASIR 0.05-0.15

Sumber : Moduto. Drainase Perkotaan, Volume I. 1998

Waktu rayapan (t0) =

, untuk panjang pipa <300 m

=

= 4.7703776 menit

C x Ac = koefisien limpasan x Luas ekivalen

= 0.8 x 1.1098811

= 0.8879049

Koefisien limpasan rerata (Cr)=

=

= 0.88

Page 94: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Cr x Luas ekivalen = 0.88 x 1.1098811

= 0.9766954

Panjang saluran aktual (Lda) = Panjang pipa aktual = 259.2437 m

Panjang saluran ideal (Ld) =

=

= 88.805222 m

Kemiringan saluran (S) =

=

= 0.023144246

Berdasarkan tabel di bawah, diketahui untuk kemiringan 2%, kecepatan aliran rata-

ratanya adalah= 0,6 m/s

Kemiringan Rata-Rata Kecepatan Rata-Rata

dalam Saluran (%) (m/detik)

0-1 0.4

1-2 0.6

2-4 0.9

4-6 1.2

6-10 1.5

10-15 2.4

Sumber : BUDSP. Drainage Design for Bandung. 1978.

Waktu mengalir (td) =

=

= 37.305091 menit

Waktu konsentrasi (tc) = td + t o

= 37.305091 + 4.7703776

= 42.075469 menit

Waktu desain (tcd) = tc = 42.075469 menit (dipilih yang memiliki nilai lebih besar

antara tc dan te.

Koefisien storasi (Cs) =

; untuk tc>te

=

= 0.6928511

Koefisien Talbott (a) = 2612.226

Koefisien Talbott (b) = 21.402

Intensitas hujan terpilih (Ie terpilih) =

=

=

= 41.152019 mm/hari

Page 95: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Debit Limpasan (Q) =

Cs x Cr x A x Ie terpilih

=

0.6928511 x 0.88 x 1.0089828 x 41.152019

= 0.0703226 m3/s

Luas saluran (Ac) =

=

= 0.1172044 m2

Dengan menggunakan tabel dibawah ini, untuk m=1 maka:

∫b = 0,6127

∫B = 2,0919

∫d = 0,7396

∫R = 0,3698

m

b/d

∫d = d/A1/2

∫b = b/A1/2

∫B =

B/A 1/2

∫a =

a/A 1/2

∫p =

p/A ½ ∫R = R/A

1/2

a0

0 2 0.7071 1.4142 1.4142 0.7071 2.8284 0.3536 90

0.5 1.2361 0.759 0.9362 1.6972 0.8486 2.6352 0.3795 63.5

0.51 1.1521 0.7598 0.8574 1.7567 0.8784 2.6321 0.3799 60

1 0.8284 0.7396 0.6127 2.0919 1.046 2.7044 0.3698 45

1.25 0.7016 0.7158 0.5022 2.2917 1.1459 2.7939 0.3579 38.6

1.5 0.6056 0.6891 0.4173 2.4846 1.2423 2.9021 0.3446 33.5

1.75 0.5309 0.6621 0.3515 2.6689 1.3345 3.0206 0.3311 30

2 0.4721 0.6361 0.3003 2.8444 1.4222 3.1446 0.318 26.5

2.5 0.3852 0.5887 0.2268 3.1702 1.5851 3.3971 0.2944 21.8

3 0.3246 0.5485 0.178 3.469 1.7345 3.6467 0.2742 18.4

4 0.2462 0.4853 0.1195 4.0019 2.001 4.1213 0.2426 14

5 0.1979 0.4386 0.0868 4.4728 2.2364 4.5597 0.2193 11.3

6 0.1654 0.4027 0.0666 4.899 2.4495 4.9661 0.2013 9.5

Sumber : Kinori, BZ. Manual of Surface Drainage Engineering. 1970

Diameter saluran (d) = x ∫d

= x 0.7396

= x 0.7396 = 0.253203 m

R = x ∫R

= x 0.3698

= x 0.3698 = 0.1266015

Kecepatan aliran (V) =

=

=

= 2.5571494 m/s

Tinggi air dalam saluran (h) = x ∫b

=

Page 96: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

= x = 0.2097586 m

Berdasarkan nilai debit yang telah didapat, koefisien freebord (Cf) = 0.14

Debit. Q (m3/detik) Cf

Q < 0.6 0.14

0.6 < Q < 8 0.14-0.22

Q > 8 0.23-0.25

Sumber : Chow, Ven Te. Hidrolika. SaluranTerbuka.1970

Freeboard =

= (0.14 x 0.253203)0.5

= 0.1882775 m

Kedalaman saluran (H) = d + Freeboard

= 0.253203 + 0.1882775 = 0.4414804 m

Lebar saluran (B) = x ∫B

= x 2.0919

= x 2.0919 = 0.7161645 m

Elevasi muka air hulu (h1) = Elevasi awal – diameter saluran (d)

= 741 – 0.253203

= 740.7468 m

Elevasi muka air hulu (h2) = Elevasi akhir – diameter saluran (d)

= 735 – 0.253203

=734.7468 m

Beda ketinggian (dh) = h1-h2

= 740.7468 - 734.7468

= 6 m

ES1 = Elevasi awal – kedalaman saluran (H)

= 741 – 0.4414804

= 740.55852 m

ES2 = Elevasi akhir – kedalaman saluran (H)

= 735 – 0.4414804

= 734.55852 m

Page 97: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

4.5. Penentuan Debit Puncak Pada Titik Kontrol

4.5.1. Umum

DAS atau Daerah Aliran Sungai (catchment, basin, watershed) (dalam hal ini blok

pelayanan) merupakan daerah dimana semua airnya mengalir kedalam suatu sungai (dalam

hal ini berarti saluran) yang dimaksudkan. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi,

yang berarti ditetapkan berdasar aliran permukaan. Batas ini tidak ditetapkan berdasar air

bawah tanah karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat

kegiatan pemakaian.

Dari peta topografi, ditetapkan titik-titik tertinggi disekelilingi sungai utama (main stream)

yang dimaksudkan, dan masing-masing titik tersebut dihubungkan satu dengan lainnya

sehingga membentuk garis utuh yang bertemu ujung pangkalnya. Garis tersebut merupakan

batas DAS di titik kontrol tertentu (Sri Harto, 1993).

Air hujan yang jatuh di seluruh daerah tangkapan akan terkonsentrasi (mengalir menuju)

suatu titik kontrol. Konsentrasi dari aliran ini, seperti yang telah dijabarkan sebelumnya

digambarkan dengan suatu parameter yang disebut sebagai waktu konsentrasi. Waktu

konsentrasi suatu DAS adalah waktu yang diperlukan oleh air hujan yang jatuh untuk

mengalir dari titik terjauh sampai ke tempat keluaran DAS (titik kontrol) setelah tanah

menjadi jenuh dan depresi-depresi kecil terpenuhi. Dalam hal ini diasumsikan bahwa jika

durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi, maka setiap bagian DAS secara serentak telah

menyumbangkan aliran terhadap titik kontrol. Ilustrasinya dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 7. Ilustrasi DAS suatu wilayah

Dengan A merupakan titik terjauh dan c merupakan titik kontrol dari suatu DAS.

Konsentrasi aliran di suatu DAS dapat dibedakan menjadi 3 tipe tanggapan DAS:

1. Tipe pertama terjadi apabila durasi hujan efektif sama dengan waktu konsentrasi.

Semua air hujan yang jatuh di DAS telah terkonsentrasi pada titik kontrol sehingga

debit aliran mencapai maksimum. Pada saat itu hujan berhenti dan aliran berikutnya

di titik kontrol tidak lagi aliran dari seluruh DAS, sehingga debit aliran berkurang

secara berangsur-angsur sampai akhirnya kembali ke nol. Tipe tanggapan DAS ini

disebut aliran terkonsentrasi.

2. Tipe kedua terjadi apabila durasi hujan efektif lebih lama daripada waktu konsentrasi.

Pada keadaan ini aliran terkonsentrasi pada titik kontrol dan debit maksimum tercapai

Page 98: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

setelah waktu aliran sama dengan waktu konsentrasi. Waktu resesi sama dengan

waktu konsentrasi. Tipe anggapan DAS ini disebut aliran superkonsentrasi.

3. Tipe ketiga terjadi apabila durasi hujan efektif lebih pendek daripada waktu

konsentrasi. Pada keadaan ini debit aliran tidak mencapai nilai maksimum pada titik

kontrol. Setelah hujan berhenti, aliran berkurang sampai akhirnya menjadi nol. Tipe

tanggapan seperti ini disebut sebagai aliran subkonsentasi.

Ilustrasi dari penjabaran hal-hal di atas dapat digambarkan dengan menggunakan hidrograf.

Hidrograf adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara unsur-unsur aliran (tinggi dan

debit) dengan waktu. Hidrograf merupakan response dari hujan yang terjadi. Kurva ini

memberikan gambaran mengenai berbagai kondisi yang ada di suatu daerah pada waktu yang

bersamaan. Berikut adalah contoh dari hidrograf :

Gambar 8. Hidrograf

Untuk mengetahui besarnya debit puncak, dapat digunakan metode rasional. Metode rasional

dapat menggambarkan hubungan antara debit limpasan dengan besar curah hujan secara

praktis dan dapat berlaku hingga luas DAS 5000 ha. Dua komponen utama ialah waktu

konsentrasi dan intensitas curah hujan. Persamaan yang digunakan merujuk pada SNI 03-

2415-1991, yang telah dibahas pada subbab sebelumnya.

4.5.2. Debit Puncak Pada Area Pelayanan

Dalam menentukan debit puncak pada area pelayanan, dapat menggunakan data debit

limpasan pada seluruh jalur di daerah pelayanan. Dari data debit limapasan tersebut

dkelompokkan data debit limpasan yang melebihi data rata-rata debit limpasan secara

keseluruhan. Debit limpasan rata-rata adalah 0,0558 m3/hari. Berikut adalah rekapitulasi debit

limapasan yang memiliki nilai diatas nilai rata-rata debit limpasan.

Page 99: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Tabel 4.23 Rekapitulasi Debit Limapasan yang melebihi rata-rata debit limpasan

Debit Limpasan yang

Melebihi Rata-Rata

(m3/hari)

0,0703226 0,0567858

0,0641924 0,0439187

0,0913459 0,0970828

0,0829387 0,0597311

0,070333 0,0922267

0,0572681 0,0357617

0,0705416 0,0903616

0,0685383 0,0609547

0,0675805 0,090594

0,0676586 0,0610526

0,0945503 0,0629687

0,054767 0,0829446

0,0857525 0,1068691

0,0888354 0,0630287

0,0745941 0,0730751

0,0629444 0,0617671

0,0570139 0,1349508

0,0559465 0,1111406

0,1349024 0,1368282

0,0575501 0,0962437

0,130576 0,1807519

0,0717913 0,063722

0,080892 0,1127374

0,0815128 0,0982483

0,0196625 0,1072958

0,1095028

Kelima data debit limpasan tersebut ada yang berada di blok G dan ada yang berada di blok

O. Jadi dalam perhitungan debit puncak nantinya dapat digunakan data intensitas hujan,

koefisien limpasan, dan luas daerah pada daerah pelayanan blok G dan blok O.

Untuk keperluan data koefisien limpasan, digunakan data rata-rata koefisien limpasan

limpasan pada masing-masing blok tergantung keberadaan debit limpasan pada jalur tertentu.

Untuk Keperluan data Luas Area digunakan data luas area blok dimana dipilih jalur yang

memiliki debit limpasan yang tinggi tadi. Kemudian untuk data Intensitas hujan maka

digunakan data intensitas hujan yang didapat dari hasil analisis hidrologi.

Dari nilai-nilai data debit limpasan tersebut, akan dipilih lagi beberapa

nilai yang paling besar yang nantinya berguna dalam penentuan

strategi penanggunalangan debit limpasan. Penentuan strategi

penanggulangan debit limpasan biasanya menerapkan pembangunan

fasilitas-fasilitas pendukung sistem drainase, seperti gorong-gorong

dan sumur resapan

Berapa banyak nilai debit yang dipilih akan disesuaikan dengan

jumlah fasilitias pendukung yang akan diterapkan. Jadi dalan

rancangan ini dipilih 5 fasilitas pendukung sistem drainase. Alasanya

karena pembangunan fasilitas pendukung ini akan membutuhkan

biaya yang lumayan besar sehingga dipertimbangkan segi ekonomis

nya dalam perencanaan. Lima fasilitas pendukung dinilai jumlah yang

tidak banyak. Dalam kata lain, dengan adanya 5 fasillitas pendukung

ini menggambarkan adanya 5 titik kontrol.

Dengan hal ini, maka dipilih 5 nilai debit limpasan yang paling

maksimum dari nilai-nlai debit tersebut. Nilai debit limpasan yang

terpiliah adalah 0.18075, 0.1349, 0.1368, 0.1349, dan 0,1305.

Page 100: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Dengan mengalikan koefisien limpasan, luas area blok dan intensitas hujan dapat diperoleh

debit puncak tiap segmen.

Tabel 4.24 Pengolahan Pengolahan Data Debit Puncak.

Blok Jalur

Debit

Limpasan

(m3/s)

Koefisien

Limpasan

Rata-rata

Luas

Area Blok

(ha)

Intensitas

(mm/hari)

Debit Puncak

(m3/sekon)

G G1-G2 0,1349024

0,8 6,8184177

60,91247788

0,03845618

G3-G4 0,130576 0,03845618

0

O1-O2 0,1349508

0,78 9,5340693

0,05242826

O3-O4 0,1368282 0,05242826

O5-O1 0,1807519 0,05242826

4.6. Penentuan Strategi Penanggulangan Debit Limpasan

4.6.1. Umum

Salah satu komponen dalam siklus hidrologi adalah limpasan hujan. Komponen limpasan

hujan dapat berupa runoff (aliran permukaan) ataupun aliran yang lebih besar seperti aliran

sungai. Limpasan akibat hujan ini dapat terjadi dengan cepat dan dapat pula setelah beberapa

jam setelah terjadinya hujan. Lama waktu kejadian hujan puncak dan aliran puncak sangat

dipengaruhi oleh kondisi wilayah tempat jatuhnya hujan. Makin besar perbedaan waktu

kejadian hujan puncak dan debit puncak, makin baik kondisi wilayah tersebut dalam

menyimpan air di dalam tanah.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat, manusia melakukan eksploitasi

besar-besaran pada sumberdaya yang ada di dalam DAS. Eksploitasi sumberdaya pada DAS

yang tidak terkendali menyebabkan kondisi DAS secara fisik dan lingkungan semakin

menurun. Salah satu fenomena penurunan kondisi DAS adalah perubahan penggunaan lahan

yang disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan.

Masalah yang timbul adalah semakin meningkatnya aliran permukaan akibat alih fungsi

lahan, sehingga berpengaruh pada besarnya debit puncak pada outlet DAS. Alih fungsi lahan

juga menyebabkan tanah menjadi semakin keras akibat adanya pengolahan oleh manusia,

sehingga kemampuan infiltrasi tanah semakin berkurang. Apabila tidak dilakukan pegelolaan

lebih lanjut akan menyebabkan peningkatan debit puncak setiap tahunnya, sehingga daerah di

bagian tengah dan hilir akan berpotensi terkena dampak bencana banjir.

Strategi penanggulangan debit limpasan dapat di bagi ke dalam tiga daerah, antara lain:

1. Di wilayah hulu

Limpasan air hujan:

Ditahan dengan cara melakukan konservasi hutan/tanaman keras,

Dialirkan terlebih dahulu ke waduk/kolam tampungan untuk diresapkan (pola

retensi sebagai upaya pengawetan/konservasi air)

Kemudian kelebihan limpasan airnya dialirkan ke badan air terdekat

Page 101: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Gambar 9. Konsep Penanggulangan di Hulu

2. Di wilayah tengah

Limpasan air hujan melalui saluran drainase dialirkan terlebih dahulu ke

waduk/kolam tampungan untuk ditampung sementara atau diresapkan apabila

memungkinkan (pola retensi dan pola detensi). Kemudian kelebihan limpasan airnya

dialirkan ke badan air terdekat.

3. Di wilayah hilir

Air limpasan saluran dialirkan melalui saluran drainase ke waduk/kola penampungan

sementara (pola detensi) sebelum dialirkan atau dipompa ke badan air (sungai atau

laut).

Gambar 10. Konsep Penanggulangan di Hilir

Metode drainase ramah lingkungan:

1. Metode kolam konservasi

Dilakukan dengan membuat kolam-kolam baik di perkotaan, permukiman,

pertanian atau perkebunan

Untuk menampung air hujan terlebih dahulu, diresapkan dan sisanya dapat

dialirkan ke sungai secara perlahan-lahan

Dapat dilakukan dengan memanfaatkan cekungan-cekungan, daerah bekas

galian, atau sengaja dibuat dengan menggali

2. Metode sumur resapan

Metode praktis cara membuat sumur-sumur untuk mengalirkan air hujan

yang jatuh pada atap perumahan atau kawasan tertentu. Sumur resapan

dapat dikembangkan pada areal olahraga atau area wisata

Konstruksi dan kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan kondisi

lapisan tanah setempat

Sumur resapan ini hanya dikhususkan untuk air hujan, sehingga

masyarakat tidak memasukkan air limbah rumah tangga ke sumur resapan

Page 102: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

3. Metode River Side Polder

Metode menahan aliran air dengan mengelola/menahan air kelebihan

(hujan) di sepanjang bantaran sungai

Pembuatan polder pinggir sungai ini dengan memperbesar bantaran sungai

di berbagai tempat secara selektif di sepanjang sungai

Lokasi polder perlu dicari, sejauh mungkin polder yang dikembangkan

mendekati kondisi alamiah, dalam arti buakn polder dengan pintu-pintu

hidrolis teknik dan tanggul-tanggul lingkat hidrolis yang mahal

Pada saat muka air sungai naik akan masuk ke polder dan keluar jika

banjir reda

Banjir di hilir dapat dikurangi dan konservasi terjaga

4. Metode areal perlindungan air tanah

Dilakukan dengan cara menetapkan kawasan lindung untuk air tanah,

dimana di kawasan tersebut tidak boleh dibangun bangunan apapun. Areal

tersebut dikhususkan untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah

Di berbagai kawasan perlu sesegera mungkin dicari tempat yang cocok

secara geologi dan ekologi sebagai areal untuk recharge dan perlindungan

air tanah sekaligus sebagai bagian penting dari komponen drainase

kawasan.

4.6.2. Penanggulangan Debit Limpasan di Area Pelayanan

Dari nilai debit puncak yang didapat, maka secara tidak langsung titik kontrol dapat

diletakkan pada titik dimana mengalir air drainase dengan debit puncak tersebut. Titik-titk

yang menjadi titik kontrol adalah G2, G3, O1, O3 dan O5. Untuk penanggulanggan debit

limpasan adalah dengan membangun fasilitas pendukung seperti gorong di bagian titik

kontrol. Jadi terdapat 5 gorong-gorng yang akan dibangun di titik G2, G3, O1, O3 dan O5.

Selin gorong-gorong, fasilitas pendukung yang direncanakan adalah street inlet. Street inlet

ini ditempatkan pada jalur drainase yang kondisinya tertutup, biasanya oleh beton. Dari hasil

survey, dapat diketahui lokasi dimana saluran drainase yang tertutui oleh beton.

Jadi street inlet akan ditempatkan pada lokasi berikut.

Diletakkan disepanjang ruas kanan jalan sulanjana diberi banyak karena banyak

drainase tertutup.

Diletakkan disepanjang jalan Taman sari karena banyak saluran tertutup akibat dekat

tempat sampah dan pedagang.

Diletakkan disepanjang jalan Diponegoro karena saluran tertutup dibeberapa segmen.

Diletakkan disepanjang Jalan sultan agung karea sebagian besar segmen tertutup,

banyak toko yang menutupi saluran.

Diletakkan disepanjang Jalan Bahureksa karena sebagian besar segmen tertutup.

Diletakkan disepanjang Jalan Purnawarman karena sebagian besar segmen tertutup

karena ada pedagang, toko, dll.

Diletakkan disekitar Jalan Wastukencana karena drainase ditutupi trotoar.

Page 103: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Diletakkan disepanjang Jalan Merdeka karena drainase ditutupi trotoar.

Diletakkan disepanjang Jalan Merdeka karena ditutupi trotoar.

Diletakkan disepanjang Jalan Wastukencana karena drainase ditutupi trotoar dan

pemukiman.

Diletakkan disepanjang Taman Lalu Lintas karena drainase ditutupi trotoar.

Dikarenakan ada beberapa lahan potensial yang dapat digunakan, juga dilakukan

pembangunan sumur resapan di area pelayanan. Beberapa tempat area direncanakan

pembangunan sumur resapan ini adalah di Taman Flexi dan Taman Lalu Lintas.

Page 104: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

LAMPIRAN

1. Lampiran Analisis Hidrologi

Tabel Perhitungan Kuadrat Terkecil Intensitas Van Breen dengan Ke-3 Metode Perhitungan

PUH durasi (menit) I I Talbot Kuadrat

terkecil I Sherman

Kuadrat

terkecil I Ishiguro

Kuadrat

terkecil

2 5 195.4636 195.4636 0 201.2505 5.786927 185.7477 9.715827

10 194.6898 194.6898 5.68E-14 195.9331 1.243262 185.8184 8.871414

20 193.1605 193.1605 1.14E-13 190.7561 2.404377 185.9184 7.242114

40 190.1729 190.1729 1.71E-13 185.716 4.456897 186.06 4.112875

60 187.2763 187.2763 2.56E-13 182.8296 4.446618 186.1688 1.10745

80 184.4666 184.4666 3.41E-13 180.809 3.65756 186.2606 1.794079

120 179.0927 179.0927 4.83E-13 177.9989 1.093789 186.4149 7.322173

240 164.6988 164.6988 8.24E-13 173.2958 8.597053 186.764 22.06521

std deviasi 2.7E-13 std deviasi 2.490866 std deviasi 6.582518

5 5 200.1542 200.1542 1.22E-12 204.8761 4.721923 192.2616 7.892621

10 199.5337 199.5337 1.14E-12 200.5652 1.031461 192.3073 7.226381

20 198.3042 198.3042 9.95E-13 196.3449 1.959288 192.3721 5.932143

40 195.8902 195.8902 7.39E-13 192.2135 3.67666 192.4638 3.426429

60 193.5342 193.5342 5.12E-13 189.8372 3.696986 192.5341 1.000051

80 191.2342 191.2342 2.84E-13 188.169 3.065181 192.5935 1.35932

120 186.7944 186.7944 1.99E-13 185.8427 0.951709 192.6932 5.898802

240 174.6315 174.6315 1.28E-12 181.9323 7.300825 192.9187 18.2872

std deviasi 4.26E-13 std deviasi 2.099024 std deviasi 5.452295

10 5 203.2272 203.2272 5.68E-13 207.4533 4.226108 196.1785 7.048761

10 202.6763 202.6763 4.83E-13 203.6065 0.930188 196.2144 6.461987

20 201.5835 201.5835 3.41E-13 199.8311 1.752426 196.2651 5.318349

40 199.4327 199.4327 8.53E-14 196.1256 3.307147 196.337 3.095752

60 197.3274 197.3274 1.71E-13 193.99 3.337434 196.3921 0.935246

80 195.266 195.266 4.26E-13 192.4888 2.777214 196.4387 1.172638

120 191.2699 191.2699 8.53E-13 190.3928 0.877093 196.5168 5.246894

240 180.2061 180.2061 2.05E-12 186.8623 6.656278 196.6933 16.48726

std deviasi 6.23E-13 std deviasi 1.907674 std deviasi 4.914908

Page 105: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

25 5 207.0881 207.0881 1.93E-12 210.8336 3.745504 200.8542 6.233957

10 206.6037 206.6037 1.79E-12 207.4341 0.830418 200.8816 5.722087

20 205.6415 205.6415 1.45E-12 204.0893 1.552137 200.9203 4.721146

40 203.7437 203.7437 8.53E-13 200.7985 2.945202 200.9751 2.768572

60 201.8806 201.8806 2.56E-13 198.8981 2.982506 201.0172 0.86344

80 200.0514 200.0514 3.13E-13 197.5607 2.490624 201.0527 1.001338

120 196.4905 196.4905 1.42E-12 195.691 0.799446 201.1123 4.621794

240 186.5298 186.5298 4.21E-12 192.5356 6.005777 201.2469 14.717

std deviasi 1.25E-12 std deviasi 1.716405 std deviasi 4.386864

50 5 209.9416 209.9416 1.59E-12 213.4041 3.462576 204.1858 5.755796

10 209.4957 209.4957 1.56E-12 210.2667 0.770952 204.2087 5.28704

20 208.6096 208.6096 1.45E-12 207.1753 1.434338 204.241 4.368586

40 206.8598 206.8598 1.28E-12 204.1294 2.730404 204.2869 2.572927

60 205.1391 205.1391 1.08E-12 202.3684 2.770612 204.322 0.817026

80 203.4467 203.4467 9.09E-13 201.1283 2.318458 204.3517 0.904974

120 200.1444 200.1444 5.68E-13 199.3932 0.751233 204.4015 4.257021

240 190.851 190.851 3.41E-13 196.4617 5.610749 204.5139 13.66293

std deviasi 4.64E-13 std deviasi 1.601034 std deviasi 4.07262

100 5 212.7674 212.7674 2.42E-12 215.9944 3.226991 207.4089 5.358524

10 212.3534 212.3534 2.22E-12 213.0745 0.721023 207.4283 4.925111

20 211.5303 211.5303 1.85E-12 210.194 1.336314 207.4558 4.074481

40 209.903 209.903 1.14E-12 207.3525 2.550578 207.4947 2.408314

60 208.3006 208.3006 4.26E-13 205.7081 2.592507 207.5246 0.776035

80 206.7225 206.7225 2.56E-13 204.5494 2.173138 207.5498 0.827284

120 203.6369 203.6369 1.53E-12 202.9272 0.70965 207.592 3.955145

240 194.9091 194.9091 4.97E-12 200.1839 5.274882 207.6875 12.77842

std deviasi 1.48E-12 std deviasi 1.503352 std deviasi 3.808998

Page 106: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Tabel Perhitungan Kuadrat Terkecil Intensitas Bell Tanimoto dengan Ke-3 Metode

Perhitungan

PUH durasi

(menit) I I Talbot

Kuadrat

terkecil I Sherman

Kuadrat

terkecil I Ishiguro

Kuadrat

terkecil

2 5 84.66 76.75364 7.905162 92.5648 7.905993 26.96054 57.69827

10 63.36 64.53214 1.170414 62.192 1.169726 29.47276 33.88897

20 44.19 48.94506 4.758309 41.78527 2.40149 33.94612 10.24064

40 29.53 33.00232 3.472896 28.07449 1.45494 43.22412 13.6947

60 23.01 24.89375 1.883459 22.24755 0.762742 54.69486 31.68457

80 19.19 19.98379 0.797577 18.86255 0.323662 70.45803 51.27182

120 14.77 14.33071 0.436565 14.94758 0.180302 136.4049 121.6376

240 9.32 7.751987 1.571325 10.04291 0.719595 -122.586 131.9092

std deviasi 2.533512 std deviasi 2.540355 std deviasi 46.37966

5 5 109.13 98.94397 10.19063 119.3263 10.1917 37.41623 71.71838

10 81.68 83.1891 1.508794 80.1724 1.507907 40.05075 41.62955

20 56.96 63.09563 6.133989 53.86585 3.095788 44.47991 12.48173

40 38.07 42.54366 4.476949 36.19113 1.87558 52.72604 14.65933

60 29.66 32.09081 2.427988 28.67956 0.98326 61.47052 31.8077

80 24.73 25.76133 1.028165 24.31593 0.417236 71.46205 46.72889

120 19.04 18.47388 0.562781 19.26909 0.232429 98.25215 79.21549

240 12.02 9.993172 2.025612 12.94642 0.927638 638.88 626.8613

std deviasi 3.265978 std deviasi 3.2748 std deviasi 207.9478

10 5 127.65 115.7303 11.91952 139.5706 11.92078 45.18427 82.46557

10 95.54 97.30254 1.764768 93.77404 1.763731 47.91042 47.62736

20 66.63 73.80011 7.174651 63.00446 3.621004 52.37972 14.24574

40 44.52 49.7614 5.236485 42.33114 2.193781 60.34004 15.81512

60 34.70 37.53517 2.839908 33.54519 1.150075 68.30535 33.61009

80 28.93 30.13186 1.202598 28.44124 0.488022 76.85873 47.92947

120 22.27 21.60806 0.65826 22.53818 0.271862 97.29735 75.03103

240 14.06 11.68856 2.369268 15.14285 1.085017 243.4008 229.343

std deviasi 3.820068 std deviasi 3.830386 std deviasi 69.59375

Page 107: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

25 5 152.13 137.9206 14.20499 166.3321 14.20649 55.37766 96.74798

10 113.86 115.9595 2.103148 111.7544 2.101911 58.22341 55.63294

20 79.40 87.95068 8.550331 75.08504 4.315301 62.78631 16.61403

40 53.06 59.30274 6.240538 50.44778 2.614421 70.61231 17.5501

60 41.35 44.73223 3.384437 39.9772 1.370592 78.08015 36.73236

80 34.48 35.9094 1.433187 33.89462 0.581596 85.7231 51.24688

120 26.54 25.75123 0.784476 26.85969 0.323989 102.5648 76.02907

240 16.75 13.92975 2.823555 18.04636 1.29306 184.2946 167.5413

std deviasi 4.552534 std deviasi 4.564831 std deviasi 49.73138

50 5 170.64 154.707 15.93389 186.5764 15.93556 63.06146 107.5794

10 127.71 130.0729 2.359122 125.3561 2.357735 65.99581 61.71802

20 89.06 98.65516 9.590993 84.22365 4.840517 70.6446 18.41957

40 59.52 66.52049 7.000075 56.58779 2.932622 78.46073 18.94032

60 46.38 50.1766 3.796357 44.84283 1.537407 85.73979 39.35955

80 38.67 40.27994 1.60762 38.01994 0.652382 93.0146 54.34228

120 29.77 28.88542 0.879954 30.12879 0.363422 108.4508 78.6854

240 18.79 15.62514 3.16721 20.24279 1.450438 173.4104 154.618

std deviasi 5.106624 std deviasi 5.120417 std deviasi 46.41641

100 5 189.16 171.4933 17.66278 206.8207 17.66463 70.73421 118.4219

10 141.57 144.1864 2.615096 138.9577 2.613559 73.75518 67.81611

20 98.73 109.3596 10.63165 93.36226 5.365733 78.49631 20.23168

40 65.98 73.73823 7.759611 62.72779 3.250824 86.34588 20.36726

60 51.41 55.62096 4.208277 49.70847 1.704222 93.52202 42.10933

80 42.87 44.65047 1.782053 42.14525 0.723168 100.5683 57.69984

120 33.00 32.0196 0.975433 33.39789 0.402854 115.118 82.12294

240 20.83 17.32053 3.510866 22.43921 1.607817 170.9422 150.1108

std deviasi 5.660713 std deviasi 5.676003 std deviasi 45.95569

Page 108: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Tabel Perhitungan Kuadrat Terkecil Intensitas Hasper Der Weduwen dengan Ke-3 Metode

Perhitungan

PUH durasi

(menit) I I Talbot

Kuadrat

terkecil I Sherman

Kuadrat

terkecil I Ishiguro

Kuadrat

terkecil

2 5 454.34 435.8818 18.45685 422.2739 32.06475 113.4753 340.8633

10 233.11 237.5385 4.426447 222.5376 10.57446 117.6172 115.4948

20 116.82 124.3606 7.538399 117.2769 0.454697 124.0189 7.196694

40 56.70 63.67921 6.976705 61.80468 5.102182 134.361 77.65853

60 36.46 42.79669 6.338648 42.49033 6.032286 143.5464 107.0884

80 30.37 32.22805 1.859084 32.57095 2.201984 152.3254 121.9564

120 23.13 21.5731 1.552448 22.39232 0.733223 169.7395 146.6139

240 13.87 10.83077 3.035889 11.80071 2.065952 228.7758 214.9091

std deviasi 5.427469 std deviasi 10.51347 std deviasi 99.65388

5 5 526.00 502.2817 23.71831 500.1431 25.85687 136.6063 389.3936

10 281.32 287.5692 6.249285 268.3133 13.00665 141.078 140.2419

20 145.43 155.0281 9.596161 143.9428 1.489148 147.9259 2.493935

40 72.00 80.66808 8.670162 77.22145 5.223533 158.8288 86.83093

60 46.64 54.51816 7.881362 53.64554 7.008742 168.3501 121.7133

80 38.85 41.17166 2.323963 41.42722 2.579522 177.3109 138.4632

120 29.58 27.63911 1.94288 28.77938 0.802602 194.6951 165.1131

240 17.74 13.91656 3.821548 15.43936 2.298746 250.0289 232.2907

std deviasi 6.964209 std deviasi 8.49029 std deviasi 113.6121

10 5 566.40 539.2992 27.10163 545.7202 20.68068 150.6134 415.7875

10 310.34 317.8019 7.457803 296.0092 14.33485 155.2647 155.0794

20 163.54 174.4796 10.93471 160.5611 2.983795 162.3555 1.189422

40 82.00 91.73678 9.735608 87.09147 5.090305 173.5654 91.56421

60 53.38 62.22706 8.851046 60.89361 7.517594 183.2754 129.8993

80 44.46 47.08185 2.620492 47.2401 2.778742 192.347 147.8857

120 33.86 31.66716 2.189552 33.02987 0.826837 209.7644 175.9077

240 20.30 15.97571 4.325628 17.91604 2.385298 263.6552 243.3539

std deviasi 7.956119 std deviasi 6.950679 std deviasi 121.1823

Page 109: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

25 5 611.09 579.8515 31.23687 597.6249 13.46355 167.0826 444.0058

10 344.15 353.1046 8.955419 328.4579 15.69134 171.9267 172.2226

20 185.55 198.1412 12.59436 180.5222 5.02459 179.2772 6.2696

40 94.50 105.5222 11.02021 99.21599 4.713972 190.8145 96.31248

60 61.89 71.9091 10.01806 69.9071 8.016065 200.7266 138.8355

80 51.55 54.53688 2.982641 54.52965 2.97541 209.9195 158.3652

120 39.26 36.77044 2.487393 38.42132 0.836516 227.3891 188.1313

240 23.54 18.59622 4.943776 21.11657 2.423428 279.9844 256.4444

std deviasi 9.171927 std deviasi 5.366421 std deviasi 128.1544

50 5 640.42 606.2267 34.19494 632.5811 7.84051 178.5383 461.8833

10 367.38 377.4145 10.03321 350.9074 16.47382 183.5049 183.8764

20 201.27 215.0665 13.8007 194.6565 6.609274 191.0198 10.24602

40 103.68 115.6075 11.9298 107.9805 4.30283 202.7627 99.08504

60 68.21 79.05015 10.84219 76.49614 8.28818 212.8008 144.5928

80 56.82 60.0585 3.242361 59.89928 3.083145 222.0691 165.2529

120 43.26 40.56646 2.698238 42.43419 0.830514 239.5728 196.3081

240 25.94 20.554 5.388607 23.53923 2.403382 291.4226 265.48

std deviasi 10.04368 std deviasi 4.918241 std deviasi 132.5253

100 5 666.82 629.7896 37.03463 664.6639 2.160315 189.351 477.4733

10 389.04 400.113 11.06871 371.9723 17.07197 194.4246 194.6197

20 216.39 231.3627 14.97591 208.1705 8.216302 202.0822 14.30463

40 112.70 125.501 12.79693 116.5005 3.796432 214.0021 101.2981

60 74.48 86.10362 11.62537 82.95903 8.480779 224.1473 149.6691

80 62.04 65.53182 3.492637 65.19829 3.159109 233.4785 171.4393

120 47.24 44.34303 2.898947 46.42717 0.814812 251.0075 203.7655

240 28.33 22.50906 5.818423 25.98249 2.345002 302.2254 273.8979

std deviasi 10.882 std deviasi 5.359794 std deviasi 136.3013

Page 110: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Nilai-Nilai Koefisien Metode Bell Tanimoto

PUH talbot Ishiguro sherman

I*t I2 I2*t ∑I 288.0238 I*√t I2*√t a -37.8203 log I log t (log t)2 log t.log I (∑log t)2 2.197855

2 7.0549 7167.113 597.2594 (∑I)2 82957.71 24.43889 6997.75 b -1.69148 1.927672 -1.07918 1.164632 -2.08031 log a 1.347282

10.56029 4014.708 669.118 a 33.77296 25.86732 4279.47 1.801827 -0.77815 0.605519 -1.40209 a 22.24755

14.72892 1952.469 650.8231 b 0.356684 25.51124 2055.835 1.645292 -0.47712 0.227645 -0.785 n 0.573735

19.68628 871.987 581.3247 24.11068 764.0836 1.470255 -0.17609 0.031008 -0.2589

23.01029 529.4735 529.4735 23.01029 383.7656 1.361922 0 0 0

25.58162 368.1108 490.8144 22.15433 225.8264 1.282989 0.124939 0.01561 0.160295

29.53455 218.0724 436.1448 20.88408 101.8849 1.1693 0.30103 0.090619 0.351994

37.29325 86.92414 347.6966 18.64662 23.68839 0.96957 0.60206 0.362476 0.583739

167.4501 15208.86 4302.655 184.6234 14832.3 11.62883 -1.48252 2.497509 -3.43028

5 9.094551 11910.36 992.5302 ∑I 371.2947 31.50445 13203.36 a -68.0146 2.037962 -1.07918 1.164632 -2.19933 (∑log t)2 2.197855

13.61338 6671.672 1111.945 (∑I)2 137859.7 33.34584 8074.504 b -2.10646 1.912117 -0.77815 0.605519 -1.48792 log a 1.457573

18.98721 3244.628 1081.543 a 43.5371 32.88682 3878.949 1.755582 -0.47712 0.227645 -0.83763 a 28.67956

25.37781 1449.075 966.0497 b 0.3567 31.08134 1441.673 1.580545 -0.17609 0.031008 -0.27832 n 0.573735

29.66282 879.8829 879.8829 29.66282 724.089 1.472212 0 0 0

32.97755 611.7293 815.6391 28.5594 426.0893 1.39328 0.124939 0.01561 0.174075

38.07332 362.3944 724.7887 26.9219 192.2365 1.279591 0.30103 0.090619 0.385195

48.07514 144.4512 577.8048 24.03757 44.69525 1.079861 0.60206 0.362476 0.650141

215.8618 25274.19 7150.183 238.0001 27985.59 12.51115 -1.48252 2.497509 -3.59378

10 10.63749 16294.48 1357.873 ∑I 434.2867 36.84933 19535.69 a -94.9515 2.10602 -1.07918 1.164632 -2.27278 (∑log t)2 2.197855

15.92296 9127.466 1521.244 (∑I)2 188604.9 39.00313 11947.04 b -2.3901 1.980175 -0.77815 0.605519 -1.54088 log a 1.52563

22.20849 4438.952 1479.651 a 50.92338 38.46623 5739.295 1.82364 -0.47712 0.227645 -0.8701 a 33.54519

29.68328 1982.468 1321.646 b 0.356684 36.35444 2133.1 1.648603 -0.17609 0.031008 -0.2903 n 0.573735

34.69527 1203.761 1203.761 34.69527 1071.362 1.54027 0 0 0

38.57235 836.9024 1115.87 33.40464 630.4419 1.461337 0.124939 0.01561 0.182578

44.53264 495.7891 991.5782 31.48934 284.4332 1.347648 0.30103 0.090619 0.405683

56.23133 197.6226 790.4905 28.11566 66.13112 1.147918 0.60206 0.362476 0.691116

252.4838 34577.44 9782.114 278.378 41407.49 13.05561 -1.48252 2.497509 -3.69468

25 12.67714 23142.21 1928.517 ∑I 517.5576 43.91489 30288.94 a -135.478 2.182202 -1.07918 1.164632 -2.35499 (∑log t)2 2.197855

18.97606 12963.27 2160.545 (∑I)2 267865.8 46.48166 18523.19 b -2.73512 2.056357 -0.77815 0.605519 -1.60016 log a 1.601812

26.46678 6304.415 2101.472 a 60.68752 45.84181 8898.441 1.899822 -0.47712 0.227645 -0.90645 a 39.9772

35.3748 2815.597 1877.065 b 0.356684 43.32511 3307.246 1.724785 -0.17609 0.031008 -0.30372 n 0.573735

41.3478 1709.64 1709.64 41.3478 1661.085 1.616452 0 0 0

45.96828 1188.609 1584.812 39.8097 977.4633 1.53752 0.124939 0.01561 0.192096

53.07141 704.1437 1408.287 37.52716 440.997 1.423831 0.30103 0.090619 0.428616

67.01322 280.6732 1122.693 33.50661 102.5324 1.2241 0.60206 0.362476 0.736982

300.8955 49108.56 13893.03 331.7547 64199.89 13.66507 -1.48252 2.497509 -3.80762

Page 111: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

50 14.22007 29118.31 2426.525 ∑I 580.5495 49.25978 40363.21 a -169.591 2.232083 -1.07918 1.164632 -2.40882 (∑log t)2 2.197855

21.28564 16310.82 2718.47 (∑I)2 337037.8 52.13895 24684.1 b -2.97798 2.106238 -0.77815 0.605519 -1.63897 log a 1.651693

29.68806 7932.426 2644.142 a 68.07381 51.42122 11858.11 1.949703 -0.47712 0.227645 -0.93024 a 44.84283

39.68027 3542.679 2361.786 b 0.356684 48.59821 4407.255 1.774666 -0.17609 0.031008 -0.3125 n 0.573735

46.38024 2151.127 2151.127 46.38024 2213.57 1.666333 0 0 0

51.56309 1495.548 1994.064 44.65495 1302.573 1.5874 0.124939 0.01561 0.198328

59.53074 885.9772 1771.954 42.09459 587.675 1.473711 0.30103 0.090619 0.443631

75.1694 353.1525 1412.61 37.5847 136.6353 1.273981 0.60206 0.362476 0.767013

337.5175 61790.04 17480.68 372.1326 85553.13 14.06412 -1.48252 2.497509 -3.88157

100 15.76301 35780.03 2981.669 ∑I 643.5415 54.60466 52219.05 a -206.495 2.27682 -1.07918 1.164632 -2.4571 (∑log t)2 2.197855

23.59522 20042.43 3340.405 (∑I)2 414145.7 57.79624 31934.53 b -3.20798 2.150975 -0.77815 0.605519 -1.67378 log a 1.69643

32.90933 9747.217 3249.072 a 75.46009 57.00063 15341.18 1.99444 -0.47712 0.227645 -0.95159 a 49.70847

43.98575 4353.178 2902.119 b 0.356684 53.87132 5701.792 1.819403 -0.17609 0.031008 -0.32038 n 0.573735

51.41269 2643.264 2643.264 51.41269 2863.76 1.71107 0 0 0

57.15789 1837.702 2450.269 49.50019 1685.176 1.632137 0.124939 0.01561 0.203917

65.99007 1088.672 2177.344 46.66202 760.2921 1.518449 0.30103 0.090619 0.457099

83.32559 433.9471 1735.789 41.6628 176.769 1.318718 0.60206 0.362476 0.793948

374.1395 75926.44 21479.93 412.5105 110682.5 14.42201 -1.48252 2.497509 -3.94789

Nilai-Nilai Koefisien Metode Van Breen

PUH Talbot Ishiguro Sherman

I*t I2 I2*t ∑I 1489.021 I*√t I2*√t a -58416.6 log I log t (log t)2 log t.log I (∑log t)2 2.197855

2 16.28863 38206 3183.834 (∑I)2 2217184 56.42547 68958.67 b -314.783 2.291066 -1.079181 1.164632 -2.47248 log a 2.262047

32.4483 37904.12 6317.353 a 4098.446 79.48178 68278.24 2.289343 -0.778151 0.605519 -1.78146 a 182.8296

64.38683 37310.98 12436.99 b 20.8845 111.5213 66945.31 2.285918 -0.477121 0.227645 -1.09066 n 0.038631

126.7819 36165.72 24110.48 155.2755 64386.64 2.279149 -0.176091 0.031008 -0.40134

187.2763 35072.4 35072.4 187.2763 61962.82 2.272483 0 0 0

245.9554 34027.91 45370.55 213.0036 59664.84 2.265918 0.124939 0.01561 0.283101

358.1854 32074.2 64148.4 253.2753 55413.96 2.253078 0.30103 0.090619 0.678244

658.7952 27125.69 108502.8 329.3976 44941.8 2.21669 0.60206 0.362476 1.334581

1690.118 277887 299142.8 1385.657 490552.3 18.15364 -1.482516 2.497509 -3.45

5 16.67952 40061.7 3338.475 ∑I 1540.077 57.77954 73170.51 a -96598.9 2.301365 -1.079181 1.164632 -2.48359 (∑log t)2 2.197855

33.25562 39813.7 6635.617 (∑I)2 2371836 81.4593 72604.76 b -502.724 2.300016 -0.778151 0.605519 -1.78976 log a 2.278381

66.10141 39324.57 13108.19 a 5363.85 114.491 71491.49 2.297332 -0.477121 0.227645 -1.09611 a 189.8372

130.5935 38372.96 25581.98 b 26.71525 159.9437 69335.57 2.292013 -0.176091 0.031008 -0.4036 n 0.030681

193.5342 37455.49 37455.49 193.5342 67269.57 2.286758 0 0 0

254.9789 36570.52 48760.7 220.8182 65288.75 2.281566 0.124939 0.01561 0.285056

373.5889 34892.16 69784.32 264.1672 61565.04 2.271364 0.30103 0.090619 0.683749

698.5258 30496.14 121984.6 349.2629 52027.21 2.242122 0.60206 0.362476 1.349892

Page 112: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

1767.258 296987.2 326649.3 1441.456 532752.9 18.27254 -1.482516 2.497509 -3.45436

10 16.9356 41301.31 3441.776 ∑I 1570.989 58.66665 76011.47 a -128258 2.307982 -1.079181 1.164632 -2.49073 (∑log t)2 2.197855

33.77939 41077.7 6846.283 (∑I)2 2468007 82.74227 75497.4 b -654.071 2.306803 -0.778151 0.605519 -1.79504 log a 2.287779

67.19449 40635.9 13545.3 a 6230.755 116.3843 74483.78 2.304455 -0.477121 0.227645 -1.0995 a 193.99

132.9552 39773.41 26515.61 b 30.57572 162.8361 72512.93 2.299796 -0.176091 0.031008 -0.40497 n 0.027003

197.3274 38938.1 38938.1 197.3274 70614.33 2.295187 0 0 0

260.3547 38128.83 50838.44 225.4738 68784.59 2.290627 0.124939 0.01561 0.286188

382.5398 36584.17 73168.34 270.4965 65319.21 2.281647 0.30103 0.090619 0.686844

720.8243 32474.23 129896.9 360.4121 56279.2 2.255769 0.60206 0.362476 1.358109

1811.911 308913.6 343190.8 1474.339 559502.9 18.34227 -1.482516 2.497509 -3.45911

25 17.25734 42885.5 3573.791 ∑I 1608.029 59.7812 79673.23 a -176162 2.316155 -1.079181 1.164632 -2.49955 (∑log t)2 2.197855

34.43394 42685.07 7114.178 (∑I)2 2585758 84.34559 79208.06 b -877.355 2.315138 -0.778151 0.605519 -1.80153 log a 2.298631

68.54715 42288.41 14096.14 a 7359.244 118.7271 78289.05 2.313111 -0.477121 0.227645 -1.10363 a 198.8981

135.8291 41511.5 27674.33 b 35.45344 166.356 76495.32 2.309084 -0.176091 0.031008 -0.40661 n 0.023452

201.8806 40755.8 40755.8 201.8806 74758.59 2.305095 0 0 0

266.7352 40020.55 53360.73 230.9994 73076.57 2.301142 0.124939 0.01561 0.287502

392.9809 38608.51 77217.01 277.8795 69867.97 2.293341 0.30103 0.090619 0.690365

746.1194 34793.38 139173.5 373.0597 61347.27 2.270748 0.60206 0.362476 1.367127

1863.784 323548.7 362965.5 1513.029 592716.1 18.42381 -1.482516 2.497509 -3.46633

50 17.49513 44075.46 3672.955 ∑I 1634.488 60.60491 82446.17 a -217799 2.322098 -1.079181 1.164632 -2.50597 (∑log t)2 2.197855

34.91595 43888.45 7314.742 (∑I)2 2671551 85.52626 82009.13 b -1066.96 2.321175 -0.778151 0.605519 -1.80623 log a 2.306143

69.53655 43517.98 14505.99 a 8220.334 120.4408 81144.72 2.319334 -0.477121 0.227645 -1.1066 a 202.3684

137.9065 42790.97 28527.32 b 39.07201 168.9003 79453.78 2.315676 -0.176091 0.031008 -0.40777 n 0.021368

205.1391 42082.03 42082.03 205.1391 77811.76 2.312048 0 0 0

271.2623 41390.57 55187.42 234.92 76216.86 2.308451 0.124939 0.01561 0.288415

400.2889 40057.8 80115.59 283.047 73161.6 2.301344 0.30103 0.090619 0.692773

763.4038 36424.09 145696.3 381.7019 64962.12 2.280694 0.60206 0.362476 1.373115

1899.948 334227.3 377102.4 1540.28 617206.2 18.48082 -1.482516 2.497509 -3.47226

100 17.73062 45269.97 3772.498 ∑I 1660.123 61.42066 85248.58 a -264601 2.327905 -1.079181 1.164632 -2.51223 (∑log t)2 2.197855

35.39224 45093.98 7515.664 (∑I)2 2756009 86.69293 84834.52 b -1276.03 2.327059 -0.778151 0.605519 -1.8108 log a 2.313251

70.5101 44745.07 14915.02 a 9095.208 122.1271 84014.82 2.325373 -0.477121 0.227645 -1.10948 a 205.7081

139.9354 44059.29 29372.86 b 42.66385 171.3851 82408.35 2.322019 -0.176091 0.031008 -0.40889 n 0.019636

208.3006 43389.15 43389.15 208.3006 80844.57 2.318691 0 0 0

275.63 42734.19 56978.92 238.7026 79322.01 2.315388 0.124939 0.01561 0.289282

407.2738 41467.98 82935.97 287.9861 76395.1 2.308856 0.30103 0.090619 0.695035

779.6363 37989.54 151958.2 389.8181 68470.66 2.289832 0.60206 0.362476 1.378616

1934.409 344749.2 390838.3 1566.433 641538.6 18.53512 -1.482516 2.497509 -3.47847

Page 113: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Nilai-Nilai Koefisien Metode Hasper Der Weduwen

PUH talbot ishiguro Sherman

I*t I2 I2*t ∑I 964.7946 I*√t I2*√t a -385.313 log I log t (log t)2 log t.log I (∑log t)2 2.197855

2 37.86156 206423.6 17201.97 (∑I)2 930828.6 131.1563 522819.5 b -3.68424 2.65738 -1.07918 1.164632 -2.86779 log a 1.62829

38.852 54341.21 9056.868 a 43.50145 95.16758 111217.9 2.367565 -0.77815 0.605519 -1.84232 a 42.49033

38.94072 13647.42 4549.139 b 0.016468 67.44731 21580.05 2.067525 -0.47712 0.227645 -0.98646 n 0.92413

37.80167 3215.174 2143.449 46.2974 3942.037 1.753602 -0.17609 0.031008 -0.30879

36.45804 1329.189 1329.189 36.45804 1427.715 1.561793 0 0 0

40.49195 922.274 1229.699 35.06706 738.937 1.48243 0.124939 0.01561 0.185213

46.25109 534.7908 1069.582 32.70446 288.9318 1.364092 0.30103 0.090619 0.410633

55.46665 192.2843 769.1374 27.73333 56.39354 1.141972 0.60206 0.362476 0.687536

332.1237 280606 37349.03 472.0315 662071.4 14.39636 -1.48252 2.497509 -4.72199

5 43.83333 276676 23056.33 ∑I 1157.554 151.8431 746985 a -515.34 2.720986 -1.07918 1.164632 -2.93644 (∑log t)2 2.197855

46.88665 79140.9 13190.15 (∑I)2 1339932 114.8484 179064.4 b -4.06112 2.4492 -0.77815 0.605519 -1.90585 log a 1.729534

48.47733 21150.46 7050.154 a 56.05976 83.96519 37417.56 2.16266 -0.47712 0.227645 -1.03185 a 53.64554

47.99861 5183.7 3455.8 b 0.028277 58.78605 7128.329 1.85732 -0.17609 0.031008 -0.32706 n 0.898422

46.63679 2174.99 2174.99 46.63679 2620.421 1.668729 0 0 0

51.79693 1509.144 2012.192 44.85746 1363.967 1.589365 0.124939 0.01561 0.198573

59.16397 875.0938 1750.188 41.83524 536.3966 1.471027 0.30103 0.090619 0.442823

70.95243 314.6405 1258.562 35.47622 105.3033 1.248907 0.60206 0.362476 0.751917

415.746 387024.9 53948.36 578.2484 975221.4 15.16819 -1.48252 2.497509 -4.80788

10 47.20007 320809.9 26734.16 ∑I 1274.286 163.5058 893605.7 a -601.164 2.753124 -1.07918 1.164632 -2.97112 (∑log t)2 2.197855

51.72401 96313.44 16052.24 (∑I)2 1623806 126.6974 229698.9 b -4.28012 2.491843 -0.77815 0.605519 -1.93903 log a 1.784572

54.51498 26746.94 8915.648 a 64.48169 94.42271 50261.15 2.213637 -0.47712 0.227645 -1.05617 a 60.89361

54.66745 6724.192 4482.794 b 0.036232 66.95367 9838.329 1.91382 -0.17609 0.031008 -0.33701 n 0.882519

53.37601 2848.999 2848.999 53.37601 3652.212 1.727346 0 0 0

59.28182 1976.813 2635.75 51.33956 1908.195 1.647983 0.124939 0.01561 0.205897

67.71342 1146.277 2292.554 47.88062 753.2947 1.529645 0.30103 0.090619 0.460469

81.20537 412.1445 1648.578 40.60268 148.4593 1.307525 0.60206 0.362476 0.787208

469.6831 456978.7 65610.72 644.7785 1189866 15.58492 -1.48252 2.497509 -4.84976

25 50.92403 373429 31119.09 ∑I 1411.53 176.406 1073025 a -709.082 2.786104 -1.07918 1.164632 -3.00671 (∑log t)2 2.197855

57.3582 118438.7 19739.78 (∑I)2 1992416 140.4983 298610.1 b -4.53258 2.536747 -0.77815 0.605519 -1.97397 log a 1.844521

61.84894 34427.62 11475.87 a 75.24845 107.1255 69039.97 2.268453 -0.47712 0.227645 -1.08233 a 69.9071

63.00135 8930.632 5953.755 b 0.046439 77.16058 13974.39 1.975441 -0.17609 0.031008 -0.34786 n 0.863532

61.89103 3830.5 3830.5 61.89103 5251.773 1.791628 0 0 0

68.73898 2657.839 3543.786 59.52971 2757.002 1.712264 0.124939 0.01561 0.213928

78.51567 1541.178 3082.355 55.51896 1093.667 1.593926 0.30103 0.090619 0.47982

94.15998 554.1313 2216.525 47.07999 216.6092 1.371806 0.60206 0.362476 0.82591

536.4382 543809.6 80961.66 725.2101 1463969 16.03637 -1.48252 2.497509 -4.89121

Page 114: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

50 53.36847 410139.9 34178.32 ∑I 1506.978 184.8738 1200681 a -788.776 2.806466 -1.07918 1.164632 -3.02869 (∑log t)2 2.197855

61.23021 134969 22494.83 (∑I)2 2270982 149.9828 352468.2 b -4.70664 2.565117 -0.77815 0.605519 -1.99605 log a 1.88364

67.08859 40507.91 13502.64 a 83.32842 116.2009 84713.93 2.30377 -0.47712 0.227645 -1.09918 a 76.49614

69.11844 10749.06 7166.037 b 0.054121 84.65245 17568.66 2.015685 -0.17609 0.031008 -0.35494 n 0.85016

68.20796 4652.326 4652.326 68.20796 6662.655 1.833835 0 0 0

75.75485 3228.074 4304.098 65.60562 3510.017 1.754472 0.124939 0.01561 0.219201

86.5294 1871.834 3743.669 61.18553 1397.415 1.636134 0.30103 0.090619 0.492525

103.7704 673.0191 2692.076 51.88522 277.7948 1.414014 0.60206 0.362476 0.851321

585.0684 606791.1 92734 782.5942 1667279 16.32949 -1.48252 2.497509 -4.91581

100 55.56869 444654.6 37054.55 ∑I 1597.046 192.4956 1322273 a -867.632 2.824011 -1.07918 1.164632 -3.04762 (∑log t)2 2.197855

64.84072 151355.5 25225.91 (∑I)2 2550557 158.8267 407651.7 b -4.87081 2.589999 -0.77815 0.605519 -2.01541 log a 1.918864

72.12893 46823.24 15607.75 a 91.4282 124.931 101654.5 2.335231 -0.47712 0.227645 -1.11419 a 82.95903

75.13603 12702.2 8468.134 b 0.061839 92.02247 21586.8 2.05194 -0.17609 0.031008 -0.36133 n 0.83743

74.47825 5547.009 5547.009 74.47825 8260.035 1.872029 0 0 0

82.71891 3848.86 5131.814 71.63668 4366.786 1.792666 0.124939 0.01561 0.223973

94.48396 2231.805 4463.609 66.81025 1744.774 1.674328 0.30103 0.090619 0.504023

113.31 802.4466 3209.786 56.65498 348.1315 1.452208 0.60206 0.362476 0.874316

632.6654 667965.6 104708.6 837.8558 1867885 16.59241 -1.48252 2.497509 -4.93624

Rekapitulasi Standar Deviasi Antara Data Terukur dan Hasil Prediksi

PUH Metode Van Breen Metode Bell Tanimoto Metode Hasper der Weduwen

Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro Talbot Sherman Ishiguro

2 2.69819E-13 2.4909 6.5825 2.5335 2.5404 46.3797 5.4275 10.5135 99.6539

5 4.26461E-13 2.0990 5.4523 3.2660 3.2748 207.9478 6.9642 8.4903 113.6121

10 6.22584E-13 1.9077 4.9149 3.8201 3.8304 69.5938 7.9561 6.9507 121.1823

25 1.25219E-12 1.7164 4.3869 4.5525 4.5648 49.7314 9.1719 5.3664 128.1544

50 4.63777E-13 1.6010 4.0726 5.1066 5.1204 46.4164 10.0437 4.9182 132.5253

100 1.48272E-12 1.5034 3.8090 5.6607 5.6760 45.9557 10.8820 5.3598 136.3013

Penggambaran Kurva IDF Van Breen

Durasi

(menit)

te

Intensitas Hujan (mm/hari) pada PUH

2 5 10 25 50 100

RT

69.61498464 89.05085 101.9191 118.1781 130.24 142.2128

5 195.4635575 200.1542 203.2272 207.0881 209.9416 212.7674

10 194.6897936 199.5337 202.6763 206.6037 209.4957 212.3534

20 193.1604996 198.3042 201.5835 205.6415 208.6096 211.5303

40 190.1728726 195.8902 199.4327 203.7437 206.8598 209.903

60 187.2762576 193.5342 197.3274 201.8806 205.1391 208.3006

80 184.4665582 191.2342 195.266 200.0514 203.4467 206.7225

120 179.0927144 186.7944 191.2699 196.4905 200.1444 203.6369

240 164.6987947 174.6315 180.2061 186.5298 190.851 194.9091

Page 115: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Penggambaran Kurva IDF Bell Tanimoto

Durasi

(menit)

te

Intensitas Hujan (mm/jam) pada PUH

2 5 10 25 50 100

RT

69.61498464 89.05085 101.9191 118.1781 130.24 142.2128

5 84.65880573 109.1346 127.6498 152.1256 170.6409 189.1561

10 63.36172438 81.6803 95.53777 113.8564 127.7138 141.5713

20 44.18675538 56.96164 66.62546 79.40034 89.06417 98.72799

40 29.52942628 38.06671 44.52492 53.0622 59.52041 65.97862

60 23.01029032 29.66282 34.69527 41.3478 46.38024 51.41269

80 19.18621408 24.73316 28.92927 34.47621 38.67232 42.86842

120 14.76727526 19.03666 22.26632 26.53571 29.76537 32.99503

240 9.323311792 12.01878 14.05783 16.7533 18.79235 20.8314

0

50

100

150

200

250

0 100 200 300

IDF Van Breen

PUH 2 Tahun

PUH 5 Tahun

PUH 10 Tahun

PUH 25 Tahun

PUH 50 Tahun

PUH 100 Tahun

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

0 100 200 300

IDF Bell Tanimoto

PUH 2 Tahun

PUH 5 Tahun

PUH 10 Tahun

PUH 25 Tahun

PUH 50 Tahun

PUH 100 Tahun

Page 116: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Penggambaran Kurva IDF Metode Hasper Der Weduwen

Durasi

(menit)

te

Intensitas Hujan (mm/jam) pada PUH

2 5 10 25 50 100

RT

69.61498464 89.05085 101.9191 118.1781 130.24 142.2128

5 454.3386777 526 566.4009 611.0884 640.4216 666.8242

10 233.1120092 281.3199 310.3441 344.1492 367.3813 389.0443

20 116.8221658 145.432 163.5449 185.5468 201.2658 216.3868

40 56.70250028 71.99791 82.00117 94.50202 103.6777 112.704

60 36.45804237 46.63679 53.37601 61.89103 68.20796 74.47825

80 30.36896446 38.8477 44.46136 51.55424 56.81614 62.03919

120 23.12554492 29.58198 33.85671 39.25784 43.2647 47.24198

240 13.86666299 17.73811 20.30134 23.53999 25.94261 28.32749

0

100

200

300

400

500

600

700

800

0 50 100 150 200 250 300

IDF Hasper der Weduwen

PUH 2 Tahun

PUH 5 Tahun

PUH 10 Tahun

PUH 25 Tahun

PUH 50 Tahun

PUH 100 Tahun

Page 117: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

2. Pemilihan Jalur Area Pelayanan

Peta Daerah Pelayanan Drainase

Page 118: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

3. Perhitungan Dimensi Perpipaan

Blok Jalur

Titik Elevasi (m) Panjang Pipa Luas Area (ha)

PUH

Curah

Hujan (R)

Durasi

Hujan (te)

Awal Akhir Awal Akhir Aktual

(m) Total (m) Total Pelayanan A ekivalen (mm/hari) (menit)

A

A9-A10 A9 A10 741 735 259,2437

1100,8439 4,2845115

1,0089829 1,1098811 5 56,96 37,136537

A11-A12 A11 A12 738 735 151,971 0,5914749 0,6506224 5 56,96 37,136537

A11-A13 A11 A13 738 736 117,9127 0,4589191 0,504811 5 56,96 37,136537

A13-A14 A13 A14 736 731,34 241,5148 0,9399815 1,0339797 5 56,96 37,136537

A15-A16 A15 A16 735,8 732,85 124,0915 0,4829672 0,5312639 5 56,96 37,136537

A16-A17 A16 A17 732,85 732,75 97,4604 0,3793183 0,4172501 5 56,96 37,136537

A17-A15 A15 A17 735,8 732,75 108,6498 0,4228677 0,4651545 5 56,96 37,136537

BX

BX1-BX2 BX1 BX2 739 732,6 292,9773

1730,301 7,8466816

1,3286125 1,4614738 5 56,96 37,136537

BX2-BX3 BX3 BX2 732,7 732,6 107,5855 0,4878857 0,5366743 5 56,96 37,136537

BX3-BX4 BX4 BX3 740 732,7 322,7377 1,4635719 1,6099291 5 56,96 37,136537

BX1-BX4 BX4 BX1 740 739 107,1746 0,4860224 0,5346246 5 56,96 37,136537

BX5-BX6 BX5 BX6 739,1 732,8 195,1977 0,8851952 0,9737148 5 56,96 37,136537

BX6-BX7 BX6 BX7 732,8 732,34 244,7315 1,1098243 1,2208068 5 56,96 37,136537

BX7-BX8 BX8 BX7 738 732,34 54,9154 0,2490339 0,2739373 5 56,96 37,136537

BX5-BX8 BX5 BX8 739,1 738 265,6448 1,2046633 1,3251297 5 56,96 37,136537

BX9-BX10 BX9 BX10 732,5 731,8 37,3435 0,1693477 0,1862825 5 56,96 37,136537

BX9-BX11 BX9 BX11 732,5 732,3 33,1285 0,1502333 0,1652566 5 56,96 37,136537

BX11-

BX12 BX11 BX12 732,3 731,29 35,6712 0,1617641 0,1779405 5 56,96 37,136537

BX10-

BX12 BX10 BX12 731,8 731,29 33,1933 0,1505271 0,1655799 5 56,96 37,136537

BY BY1-BY2 BY2 BY1 739,7 739 82,6095

388,5516 1,3369601 0,2842495 0,3126745 5 56,96 37,136537

BY1-BY3 BY3 BY1 740 739 305,9421 1,0527106 1,1579817 5 56,96 37,136537

Page 119: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

CX

CX1-CX2 CX1 CX2 737 732,54 243,0381

1333,6355 5,4193643

0,9876102 1,0863712 5 56,96 37,136537

CX2-CX4 CX2 CX4 732,54 731,2 194,2302 0,7892743 0,8682017 5 56,96 37,136537

CX1-CX3 CX1 CX3 737 736 81,9858 0,3331577 0,3664735 5 56,96 37,136537

CX3-CX4 CX3 CX4 736 731,2 235,5202 0,9570604 1,0527665 5 56,96 37,136537

CX5-CX6 CX5 CX6 735 730,98 233,8503 0,9502746 1,0453021 5 56,96 37,136537

CX6-CX8 CX8 CX6 731,2 730,98 93,1825 0,3786566 0,4165223 5 56,96 37,136537

CX5-CX7 CX5 CX7 735 734,4 85,7617 0,3485014 0,3833516 5 56,96 37,136537

CX7-CX8 CX7 CX8 734,4 731,2 166,0667 0,674829 0,7423119 5 56,96 37,136537

CY

Cy1-CY2 CY1 CY2 737 736 84,3173

468,6267 0,7081683

0,1274166 0,1401583 5 56,96 37,136537

CY2-CY3 CY3 CY2 738 736 109,3864 0,1653 0,18183 5 56,96 37,136537

CY1-CY4 CY4 CY1 739 737 88,2759 0,1333987 0,1467386 5 56,96 37,136537

CY5-CY6 CY5 CY6 736 735 67,4458 0,1019212 0,1121133 5 56,96 37,136537

CY7-CY5 CY7 CY5 737 736 119,2013 0,1801318 0,198145 5 56,96 37,136537

DX

DX1-DX2 DX2 DX1 730 726,14 185,1017

440,2657 1,1880057

0,4994754 0,5494229 5 56,96 37,136537

DX2-DX3 DX3 DX2 726,25 726,14 77,8042 0,2099456 0,2309401 5 56,96 37,136537

DX3-DX4 DX4 DX3 728,05 726,25 110,2519 0,2975019 0,3272521 5 56,96 37,136537

DX4-DX1 DX1 DX4 730 728,05 67,1079 0,1810828 0,1991911 5 56,96 37,136537

DY

DY5-DY6 DY6 DY5 725,8 723,6 88,6554

261,0272 1,0118863

0,3436775 0,3780453 5 56,96 37,136537

DY6-DY7 DY7 DY6 724 723,6 91,7357 0,3556185 0,3911803 5 56,96 37,136537

DY5-DY8 DY8 DY5 725,9 725,8 80,6361 0,3125903 0,3438493 5 56,96 37,136537

E

E1-E2 E1 E2 727,13 725,64 337,4441

1017,5497 6,1966901

2,0549724 2,2604696 5 56,96 37,136537

E2-E3 E2 E3 725,64 723,74 111,8124 0,6809169 0,7490086 5 56,96 37,136537

E3-E4 E3 E4 723,74 721,03 203,8186 1,2412177 1,3653395 5 56,96 37,136537

E4-E5 E5 E4 723,651 721,03 206,7632 1,2591498 1,3850648 5 56,96 37,136537

E5-E1 E1 E5 727,13 723,651 157,7114 0,9604334 1,0564767 5 56,96 37,136537

F

F1-F2 F1 F2 731,15 726,3 341,3255

1492,2013 5,5012154

1,2583457 1,3841803 5 56,96 37,136537

F2-F3 F3 F2 726,6 726,3 164,7093 0,6072246 0,6679471 5 56,96 37,136537

F3-F4 F4 F3 728,25 726,6 279,1229 1,0290269 1,1319295 5 56,96 37,136537

F4-F5 F5 F4 730 728,25 76,92 0,2835767 0,3119343 5 56,96 37,136537

Page 120: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

F1-F5 F1 F5 731,15 730 218,2778 0,8047126 0,8851839 5 56,96 37,136537

F6-F7 F6 F7 728,6 726,3 168,4843 0,6211417 0,6832559 5 56,96 37,136537

F' 6-F' 7 F' 6 F' 7 728,6 726,3 243,3615 0,8971873 0,986906 5 56,96 37,136537

G

G1-G2 G2 G1 732,74 724,767 450,4414

1162,0363 6,8184177

2,6430307 2,9073338 5 56,96 37,136537

G2-G3 G2 G3 724,767 724 127,0023 0,7452045 0,819725 5 56,96 37,136537

G3-G4 G4 G3 731,18 724 431,3234 2,5308531 2,7839384 5 56,96 37,136537

G4-G1 G1 G4 732,74 731,18 153,2692 0,8993294 0,9892624 5 56,96 37,136537

H

H1-H2 H1 H2 732,77 728,05 471,0258

1075,5939 4,5757069

2,0038009 2,204181 5 56,96 37,136537

H2-H3 H2 H3 728,05 727,2 79,0663 0,3363576 0,3699934 5 56,96 37,136537

H3-H4 H4 H3 732,74 727,2 457,7381 1,9472734 2,1420007 5 56,96 37,136537

H1-H4 H1 H4 732,77 732,74 67,7637 0,288275 0,3171025 5 56,96 37,136537

I

I1-12 I2 I1 724,767 720,92 104,9483

460,9035 2,8183389

0,6417393 0,7059132 5 56,96 37,136537

I2-I3 I2 I3 724,767 717 241,3924 1,4760695 1,6236764 5 56,96 37,136537

I3-I4 I3 I4 717 714,5 114,5628 0,7005301 0,7705831 5 56,96 37,136537

J

J1-J2 J2 J1 723,74 722,54 113,4211

1074,1836 5,0753326

0,5358952 0,5894847 5 56,96 37,136537

J2-J3 J2 J3 723,74 716 291,7397 1,3784199 1,5162619 5 56,96 37,136537

J3-J4 J3 J4 716 715 184,7334 0,8728335 0,9601169 5 56,96 37,136537

J4-J5 J4 J5 715 714,5 120,4068 0,5689014 0,6257915 5 56,96 37,136537

J5-J6 J6 J5 717 714,5 98,0825 0,4634229 0,5097652 5 56,96 37,136537

J6-J1 J1 J6 722,54 717 265,8001 1,2558597 1,3814457 5 56,96 37,136537

K

K1-K2 K1 K2 723,74 722 92,479

846,6964 3,8011992

0,4151796 0,4566976 5 56,96 37,136537

K2-K3 K2 K3 722 714,07 291,4116 1,3082771 1,4391048 5 56,96 37,136537

K3-K4 K4 K3 718 714,07 172,8356 0,7759364 0,85353 5 56,96 37,136537

K4-K1 K1 K4 723,74 718 289,9702 1,301806 1,4319866 5 56,96 37,136537

LX

LX1-LX2 LX1 LX2 721 719,69 122,9915

645,159 2,578547

0,4915677 0,5407245 5 56,96 37,136537

LX2-LX3 LX2 LX3 719,69 716 193,804 0,7745885 0,8520473 5 56,96 37,136537

LX3-LX4 LX4 LX3 719 716 186,6938 0,7461707 0,8207877 5 56,96 37,136537

LX4-LX1 LX1 LX4 721 719 141,6697 0,5662201 0,6228421 5 56,96 37,136537

LY LY1-LY2 LY1 LY2 718 713,6 323,3063 755,4851 3,1382024 1,342979 1,4772769 5 56,96 37,136537

Page 121: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

LY2-LY3 LY2 LY3 713,6 712,04 130,6237 0,5425965 0,5968562 5 56,96 37,136537

LY3-LY4 LY4 LY3 714,07 712,04 158,5391 0,6585541 0,7244095 5 56,96 37,136537

LY4-LY1 LY1 LY4 718 714,07 143,016 0,5940728 0,6534801 5 56,96 37,136537

MX

MX1-MX2 MX2 MX1 724 723,14 101,8561

479,7015 2,1974469

0,4665889 0,5132477 5 56,96 37,136537

MX2-MX3 MX2 MX3 724 721,03 176,1127 0,8067482 0,887423 5 56,96 37,136537

MX3-MX4 MX3 MX4 721,03 721 201,7327 0,9241099 1,0165209 5 56,96 37,136537

MY

MY1-MY2 MY1 MY2 720 719 192,3227

528,3159 3,1081437

1,1314567 1,2446024 5 56,96 37,136537

MY2-MY3 MY2 MY3 719 715 238,4472 1,4028125 1,5430938 5 56,96 37,136537

MY3-MY4 MY4 MY3 716 715 97,546 0,5738744 0,6312619 5 56,96 37,136537

NX

NX1-NX2 NX1 NX2 714 712,04 153,5352

1060,2628 4,5972457

0,6657208 0,7322929 5 56,96 37,136537

NX2-NX3 NX2 NX3 712,04 708,62 193,2185 0,8377856 0,9215642 5 56,96 37,136537

NX3-NX4 NX4 NX3 709,5 708,62 135,3256 0,5867649 0,6454414 5 56,96 37,136537

NX4-NX1 NX1 NX4 714 709,5 311,8058 1,3519741 1,4871715 5 56,96 37,136537

NX6-NX5 NX5 NX6 712,72 712,57 80,6266 0,3495928 0,3845521 5 56,96 37,136537

NX5-NX7 NX5 NX7 712,57 708,62 185,7511 0,8054073 0,8859481 5 56,96 37,136537

NY

NY1-NY2 NY1 NY2 709 708,62 183,3655

361,1918 1,8853906

0,9571524 1,0528676 5 56,96 37,136537

NY2-NY3 NY2 NY3 708,62 708 62,5193 0,3263455 0,35898 5 56,96 37,136537

NY4-NY1 NY1 NY4 709 708,1 115,307 0,6018928 0,6620821 5 56,96 37,136537

O

O1-O2 O2 O1 716 711,96 183,7085

1064,693 9,5340693

1,6450654 1,8095719 5 56,96 37,136537

O2-O3 O2 O3 716 713 147,5043 1,3208655 1,452952 5 56,96 37,136537

O3-O4 O3 O4 713 709 186,9505 1,6740967 1,8415064 5 56,96 37,136537

O4-O5 O5 O4 710 709 131,3423 1,1761387 1,2937525 5 56,96 37,136537

O5-O1 O1 O5 711,96 710 415,1874 3,7179031 4,0896935 5 56,96 37,136537

PX

PX1-PX2 PX2 PX1 717 716 163,4587

1083,8381 5,5930177

0,8435092 0,9278601 5 56,96 37,136537

PX2-PX3 PX2 PX3 717 709 430,2137 2,2200666 2,4420733 5 56,96 37,136537

PX3-PX4 PX4 PX3 711 709 129,3093 0,6672853 0,7340138 5 56,96 37,136537

PX4-PX1 PX1 PX4 716 711 360,8564 1,8621565 2,0483722 5 56,96 37,136537

PY PY1-PY2 PY2 PY1 716 714 68,7671

531,9984 2,9354644 0,3794436 0,4173879 5 56,96 37,136537

PY2-PY3 PY2 PY3 716 711 365,1914 2,0150556 2,2165612 5 56,96 37,136537

Page 122: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

PY3-PY4 PY3 PY4 711 710 98,0399 0,5409652 0,5950618 5 56,96 37,136537

Intensitas

Hujan (Ie)

Panjang

Rayapan

(Lo)

Kemiringan

Rayapan

(So)

Koefisien

Waktu

Rayapan

(to) C x Ac

Koefisien

Limpasan Cr x

Aekiv

Panjang

Saluran

Panjang

Saluran

Kemiringan

Saluran (S) V Aliran

(mm/jam) Aktual

(m) (m/m)

Manning

(n)

Limpasan

(c) (menit)

Rerata

(Cr)

Aktual

(Lda) (m)

Ideal (Ld)

(m) (m/m)

Asumsi

(m/s)

60,912478 78,5 0,02 0,015 0,8 4,7703776 0,8879049 0,88 0,9766954 259,2437 88,805222 0,0231442 0,6

60,912478 59,62 0,02 0,015 0,8 4,0445122 0,5204979 0,88 0,5725477 151,971 64,456988 0,0197406 0,6

60,912478 21,7 0,02 0,015 0,8 2,2054987 0,4038488 0,88 0,4442337 117,9127 55,354117 0,0169617 0,6

60,912478 170,8 0,02 0,015 0,8 7,6054285 0,8271838 0,88 0,9099021 241,5148 85,10985 0,0192949 0,6

60,912478 30,37 0,02 0,015 0,8 2,6983473 0,4250111 0,88 0,4675122 124,0915 57,076692 0,0237728 0,6

60,912478 832,8 0,02 0,015 0,8 19,676842 0,3338001 0,88 0,3671801 97,4604 49,375384 0,0010261 0,6

60,912478 42,7 0,02 0,015 0,8 3,310455 0,3721236 0,88 0,4093359 108,6498 52,702466 0,0280718 0,6

60,912478 74,45 0,02 0,015 0,8 4,621147 1,169179 0,88 1,2860969 292,9773 104,74836 0,0218447 0,6

60,912478 331,14 0,02 0,015 0,8 11,314567 0,4293394 0,88 0,4722734 107,5855 57,424748 0,0009295 0,6

60,912478 72,77 0,02 0,015 0,8 24,299215 1,2879433 0,88 1,4167376 322,7377 111,00861 0,022619 0,6

60,912478 12,14 0,02 0,015 0,8 1,5565468 0,4276997 0,88 0,4704696 107,1746 57,293055 0,0093306 0,6

60,912478 58,26 0,02 0,015 0,8 3,988901 0,7789718 0,88 0,856869 195,1977 82,097829 0,032275 0,6

60,912478 231,4 0,02 0,015 0,8 9,1253384 0,9766454 0,88 1,07431 244,7315 94,028775 0,0018796 0,6

60,912478 170,54 0,02 0,015 0,8 7,5984799 0,2191499 0,88 0,2410648 54,9154 38,358653 0,1030676 0,6

60,912478 18,34 0,02 0,015 0,8 1,9937494 1,0601037 0,88 1,1661141 265,6448 98,770589 0,0041409 0,6

60,912478 6,14 0,02 0,015 0,8 1,0340273 0,149026 0,88 0,1639286 37,3435 30,435179 0,0187449 0,6

60,912478 4,3 0,02 0,015 0,8 0,8350492 0,1322053 0,88 0,1454258 33,1285 28,324869 0,0060371 0,6

60,912478 30,5 0,02 0,015 0,8 2,7052716 0,1423524 0,88 0,1565876 35,6712 29,609937 0,0283142 0,6

60,912478 39,31 0,02 0,015 0,8 3,1501613 0,1324639 0,88 0,1457103 33,1933 28,358099 0,0153645 0,6

60,912478 70,892 0,02 0,015 0,75 4,6046942 0,2345059 0,825 0,2579564 82,6095 41,526763 0,0084736 0,6

60,912478 224,1 0,02 0,015 0,75 23,870165 0,8684862 0,825 0,9553349 305,9421 91,094809 0,0032686 0,6

60,912478 114,2 0,02 0,015 0,8 5,9735242 0,869097 0,88 0,9560067 243,0381 87,671728 0,018351 0,6

Page 123: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

60,912478 231,18 0,02 0,015 0,8 9,1201319 0,6945614 0,88 0,7640175 194,2302 76,638149 0,006899 0,6

60,912478 10,15 0,02 0,015 0,8 1,398011 0,2931788 0,88 0,3224966 81,9858 45,677059 0,0121972 0,6

60,912478 141,11 0,02 0,015 0,8 6,7821227 0,8422132 0,88 0,9264345 235,5202 86,034343 0,0203804 0,6

60,912478 51,23 0,02 0,015 0,8 3,6927132 0,8362417 0,88 0,9198658 233,8503 85,667819 0,0171905 0,6

60,912478 193,93 0,02 0,015 0,8 8,2076337 0,3332178 0,88 0,3665396 93,1825 49,323691 0,002361 0,6

60,912478 12,01 0,02 0,015 0,8 1,5465244 0,3066813 0,88 0,3373494 85,7617 46,927885 0,0069961 0,6

60,912478 38,28 0,02 0,015 0,8 3,1003743 0,5938495 0,88 0,6532345 166,0667 69,762893 0,0192694 0,6

60,912478 110,232 0,02 0,015 0,75 6,0010475 0,1051187 0,825 0,1156306 84,3173 25,659248 0,01186 0,6

60,912478 49,15 0,02 0,015 0,75 3,6962094 0,1363725 0,825 0,1500097 109,3864 29,996592 0,0182838 0,6

60,912478 9,09 0,02 0,015 0,75 1,3427056 0,1100539 0,825 0,1210593 88,2759 26,375409 0,0226562 0,6

60,912478 65,8 0,02 0,015 0,75 4,4032971 0,084085 0,825 0,0924935 67,4458 22,442274 0,0148267 0,6

60,912478 5,78 0,02 0,015 0,75 1,023291 0,1486088 0,825 0,1634696 119,2013 31,583664 0,0083892 0,6

60,912478 12,5 0,02 0,015 0,8 1,5840795 0,4395383 0,88 0,4834921 185,1017 58,23937 0,0208534 0,6

60,912478 139,24 0,02 0,015 0,8 6,7280525 0,1847521 0,88 0,2032273 77,8042 34,623602 0,0014138 0,6

60,912478 57,7 0,02 0,015 0,8 3,9658515 0,2618017 0,88 0,2879818 110,2519 42,677805 0,0163262 0,6

60,912478 13,24 0,02 0,015 0,8 1,6396976 0,1593529 0,88 0,1752882 67,1079 31,683607 0,0290577 0,6

60,912478 84,55 0,02 0,015 0,8 4,9876863 0,3024362 0,88 0,3326798 88,6554 46,537056 0,0248152 0,6

60,912478 99,1 0,02 0,015 0,8 5,4862445 0,3129443 0,88 0,3442387 91,7357 47,500569 0,0043604 0,6

60,912478 10,61 0,02 0,015 0,8 1,4356884 0,2750794 0,88 0,3025874 80,6361 43,963625 0,0012401 0,6

60,912478 315,02 0,02 0,015 0,75 24,662833 1,6953522 0,825 1,8648874 337,4441 136,07922 0,0044155 0,6

60,912478 89,21 0,02 0,015 0,75 5,2855548 0,5617564 0,825 0,6179321 111,8124 70,139829 0,0169927 0,6

60,912478 352,33 0,02 0,015 0,75 12,050699 1,0240046 0,825 1,1264051 203,8186 100,55809 0,0132961 0,6

60,912478 206,06 0,02 0,015 0,75 8,7345125 1,0387986 0,825 1,1426784 206,7632 101,42725 0,0126763 0,6

60,912478 76,66 0,02 0,015 0,75 4,8259603 0,7923575 0,825 0,8715933 157,7114 86,216139 0,0220593 0,6

60,912478 177,93 0,02 0,015 0,8 24,757033 1,1073442 0,88 1,2180786 341,3255 101,38839 0,0142093 0,6

60,912478 287,07 0,02 0,015 0,8 10,38541 0,5343577 0,88 0,5877934 164,7093 65,481383 0,0018214 0,6

60,912478 104,08 0,02 0,015 0,8 5,6500376 0,9055436 0,88 0,996098 279,1229 89,859553 0,0059114 0,6

60,912478 153,5 0,02 0,015 0,8 7,1333904 0,2495475 0,88 0,2745022 76,92 41,467756 0,0227509 0,6

60,912478 84,01 0,02 0,015 0,8 4,9685488 0,7081471 0,88 0,7789618 218,2778 77,534094 0,0052685 0,6

Page 124: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

60,912478 68,74 0,02 0,015 0,8 4,4051092 0,5466047 0,88 0,6012652 168,4843 66,377767 0,0136511 0,6

60,912478 104,5 0,02 0,015 0,8 5,6637065 0,7895248 0,88 0,8684773 243,3615 82,763357 0,009451 0,6

60,912478 257,32 0,02 0,015 0,8 27,155332 2,325867 0,88 2,5584537 450,4414 158,25942 0,0177004 0,6

60,912478 455,38 0,02 0,015 0,8 13,697942 0,65578 0,88 0,721358 127,0023 74,041214 0,0060393 0,6

60,912478 249,7 0,02 0,015 0,8 26,765582 2,2271507 0,88 2,4498658 431,3234 154,19432 0,0166464 0,6

60,912478 41,9 0,02 0,015 0,8 3,2731008 0,7914099 0,88 0,8705509 153,2692 82,881864 0,0101782 0,6

60,912478 209,03 0,02 0,015 0,75 27,562837 1,6531357 0,825 1,8184493 471,0258 134,03585 0,0100207 0,6

60,912478 432,64 0,02 0,015 0,75 13,630709 0,277495 0,825 0,3052445 79,0663 45,939789 0,0107505 0,6

60,912478 176,51 0,02 0,015 0,75 27,301177 1,6065005 0,825 1,7671506 457,7381 131,75418 0,012103 0,6

60,912478 31,72 0,02 0,015 0,75 2,8421197 0,2378269 0,825 0,2616096 67,7637 41,878625 0,0004427 0,6

60,912478 12,8541 0,02 0,015 0,75 1,6529795 0,5294349 0,825 0,5823784 104,9483 67,689826 0,0366561 0,6

60,912478 104,0807 0,02 0,015 0,75 5,797818 1,2177573 0,825 1,339533 241,3924 111,57639 0,0321758 0,6

60,912478 246 0,02 0,015 0,75 9,7141212 0,5779374 0,825 0,6357311 114,5628 71,345128 0,0218221 0,6

60,912478 15,3448 0,02 0,015 0,8 1,7914624 0,4715878 0,88 0,5187465 113,4211 60,751379 0,01058 0,6

60,912478 115,0611 0,02 0,015 0,8 6,0005088 1,2130095 0,88 1,3343104 291,7397 107,0871 0,0265305 0,6

60,912478 122,1059 0,02 0,015 0,8 6,2183184 0,7680935 0,88 0,8449028 184,7334 81,407999 0,0054132 0,6

60,912478 36,405 0,02 0,015 0,8 3,0083446 0,5006332 0,88 0,5506966 120,4068 62,969527 0,0041526 0,6

60,912478 11,9216 0,02 0,015 0,8 1,5396843 0,4078122 0,88 0,4485934 98,0825 55,679425 0,0254887 0,6

60,912478 13,2625 0,02 0,015 0,8 1,6413689 1,1051566 0,88 1,2156722 265,8001 101,26816 0,0208427 0,6

60,912478 10,9088 0,02 0,015 0,8 1,4598128 0,3653581 0,88 0,4018939 92,479 52,125454 0,0188151 0,6

60,912478 156,7905 0,02 0,015 0,8 7,2247498 1,1512839 0,88 1,2664123 291,4116 103,78344 0,0272124 0,6

60,912478 294,4526 0,02 0,015 0,8 10,544845 0,682824 0,88 0,7511064 172,8356 75,858439 0,0227384 0,6

60,912478 15,6068 0,02 0,015 0,8 1,8097529 1,1455893 0,88 1,2601482 289,9702 103,47513 0,0197951 0,6

60,912478 11,8541 0,02 0,015 0,7 1,6186349 0,3785072 0,77 0,4163579 122,9915 57,684384 0,0106511 0,6

60,912478 184,0792 0,02 0,015 0,7 8,3913256 0,5964331 0,77 0,6560764 193,804 75,779344 0,0190399 0,6

60,912478 193,772 0,02 0,015 0,7 8,6537104 0,5745514 0,77 0,6320066 186,6938 74,098794 0,0160691 0,6

60,912478 22,2319 0,02 0,015 0,7 2,3605527 0,4359895 0,77 0,4795884 141,6697 62,791287 0,0141173 0,6

60,912478 30,1385 0,02 0,015 0,7 24,313477 1,0340938 0,77 1,1375032 323,3063 105,42649 0,0136094 0,6

60,912478 291,4253 0,02 0,015 0,7 11,054627 0,4177993 0,77 0,4595793 130,6237 61,206063 0,0119427 0,6

Page 125: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

60,912478 119,3073 0,02 0,015 0,7 6,468863 0,5070866 0,77 0,5577953 158,5391 68,748478 0,0128044 0,6

60,912478 34,6501 0,02 0,015 0,7 3,0807073 0,4574361 0,77 0,5031797 143,016 64,626708 0,0274794 0,6

60,912478 5,0949 0,02 0,015 0,8 0,9245116 0,4105982 0,88 0,451658 101,8561 55,907342 0,0084433 0,6

60,912478 12,3295 0,02 0,015 0,8 1,5710798 0,7099384 0,88 0,7809322 176,1127 77,651711 0,0168642 0,6

60,912478 129,4971 0,02 0,015 0,8 6,4414997 0,8132167 0,88 0,8945384 201,7327 84,244664 0,0001487 0,6

60,912478 20,9539 0,02 0,015 0,8 2,1596824 0,9956819 0,88 1,0952501 192,3227 95,124196 0,0051996 0,6

60,912478 18,6133 0,02 0,015 0,8 2,0115229 1,234475 0,88 1,3579225 238,4472 108,22012 0,0167752 0,6

60,912478 229,9525 0,02 0,015 0,8 9,0910458 0,5050095 0,88 0,5555104 97,546 63,299219 0,0102516 0,6

60,912478 12,8388 0,02 0,015 0,8 1,6097025 0,5858343 0,88 0,6444178 153,5352 69,196403 0,0127658 0,6

60,912478 163,2665 0,02 0,015 0,8 7,4023432 0,7372513 0,88 0,8109765 193,2185 79,430623 0,0177002 0,6

60,912478 304,8407 0,02 0,015 0,8 10,766505 0,5163531 0,88 0,5679885 135,3256 64,148532 0,0065028 0,6

60,912478 41,9361 0,02 0,015 0,8 24,0217 1,1897372 0,88 1,308711 311,8058 105,84961 0,0144321 0,6

60,912478 11,0342 0,02 0,015 0,8 15,303889 0,3076417 0,88 0,3384059 80,6266 47,016008 0,0018604 0,6

60,912478 22,2624 0,02 0,015 0,8 20,212474 0,7087585 0,88 0,7796343 185,7511 77,574249 0,021265 0,6

60,912478 14,9675 0,02 0,015 0,8 1,7649017 0,8422941 0,88 0,9265235 183,3655 86,039303 0,0020724 0,6

60,912478 149,3078 0,02 0,015 0,8 7,0158527 0,287184 0,88 0,3159024 62,5193 45,114357 0,0099169 0,6

60,912478 22,1232 0,02 0,015 0,8 2,2312063 0,5296657 0,88 0,5826322 115,307 65,135794 0,0078053 0,6

60,912478 12,0273 0,02 0,015 0,78 1,5636156 1,4114661 0,858 1,5526127 183,7085 119,07432 0,0219914 0,6

60,912478 207,8292 0,02 0,015 0,78 8,642772 1,1333026 0,858 1,2466328 147,5043 104,38146 0,0203384 0,6

60,912478 280,6471 0,02 0,015 0,78 10,349645 1,436375 0,858 1,5800125 186,9505 120,33073 0,021396 0,6

60,912478 417,6199 0,02 0,015 0,78 13,137049 1,009127 0,858 1,1100397 131,3423 97,360623 0,0076137 0,6

60,912478 26,6489 0,02 0,015 0,78 26,42756 3,1899609 0,858 3,508957 415,1874 194,21692 0,0047208 0,6

60,912478 16,3526 0,02 0,015 0,8 1,8611572 0,7422881 0,88 0,8165169 163,4587 79,755772 0,0061178 0,6

60,912478 160,3232 0,02 0,015 0,8 26,742608 1,9536587 0,88 2,1490245 430,2137 142,53707 0,0185954 0,6

60,912478 405,8577 0,02 0,015 0,8 12,783661 0,587211 0,88 0,6459321 129,3093 69,293924 0,0154668 0,6

60,912478 22,5628 0,02 0,015 0,8 25,220507 1,6386978 0,88 1,8025675 360,8564 128,26789 0,0138559 0,6

60,912478 22,957 0,02 0,015 0,8 2,2812876 0,3339103 0,88 0,3673014 68,7671 49,38517 0,0290837 0,6

60,912478 84,4191 0,02 0,015 0,8 25,321098 1,7732489 0,88 1,9505738 365,1914 134,48705 0,0136915 0,6

60,912478 379,1957 0,02 0,015 0,8 12,272951 0,4760494 0,88 0,5236543 98,0399 61,095587 0,0101999 0,6

Page 126: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

Waktu (menit) Koefisien

Intensitas

Hujan

Metode

Debit

Limpasan

(Q)

Luas

Saluran

(Ac)

m ʃb ʃB ʃd ʃR

Diameter

Saluran

(d)

Mengalir

(td)

Konsentrasi

(tc)

Desain

(tcd)

Storasi

(Cs) Talbott (a) Talbott (b)

Terpilih

(Ie

terpilih)

(mm/hari)

(m3/s) (m2) (m)

37,305091 42,075469 42,075469 0,6928511 2612,226 21,402 41,152019 0,0703226 0,1172044 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,253203

27,952208 31,99672 37,136537 0,7265627 2612,226 21,402 44,62404 0,0468769 0,0781281 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2067286

24,744248 26,949746 37,136537 0,7501018 2612,226 21,402 44,62404 0,0375496 0,0625827 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1850223

37,077428 44,682857 44,682857 0,706766 2612,226 21,402 39,52836 0,0641924 0,1069874 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2419153

23,848497 26,546844 37,136537 0,7569495 2612,226 21,402 44,62404 0,039878 0,0664634 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1906725

38,680701 58,357543 58,357543 0,7510827 2612,226 21,402 32,751266 0,0228087 0,0380144 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,144202

21,300753 24,611208 37,136537 0,7771278 2612,226 21,402 44,62404 0,0358464 0,0597441 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1807775

38,203878 42,825025 42,825025 0,6915408 2612,226 21,402 40,671758 0,0913459 0,1522432 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2885798

39,380322 50,694889 50,694889 0,7202508 2612,226 21,402 36,23216 0,0311226 0,051871 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1684455

40,206054 64,50527 64,50527 0,7623989 2612,226 21,402 30,407508 0,0829387 0,1382312 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2749793

24,771355 26,327902 37,136537 0,7498965 2612,226 21,402 44,62404 0,0397564 0,0662606 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1903814

27,694142 31,683043 37,136537 0,7284015 2612,226 21,402 44,62404 0,070333 0,1172216 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2532216

56,011422 65,136761 65,136761 0,6993239 2612,226 21,402 30,185618 0,0572681 0,0954469 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2284955

10,258132 17,856612 37,136537 0,8786468 2612,226 21,402 44,62404 0,0238683 0,0397805 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1475137

50,238746 52,232495 52,232495 0,6752584 2612,226 21,402 35,475574 0,0705416 0,1175693 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2535969

11,445339 12,479367 37,136537 0,8664775 2612,226 21,402 44,62404 0,0160061 0,0266768 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1207992

13,360776 14,195825 37,136537 0,8475386 2612,226 21,402 44,62404 0,0138891 0,0231485 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1125275

10,253359 12,958631 37,136537 0,8786964 2612,226 21,402 44,62404 0,0155049 0,0258416 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,118893

11,096923 14,247084 37,136537 0,8700138 2612,226 21,402 44,62404 0,0142853 0,0238089 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1141212

24,279592 28,884286 37,136537 0,7536384 2612,226 21,402 44,62404 0,021907 0,0365117 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,141323

64,438939 88,309105 88,309105 0,7326819 2612,226 21,402 23,810042 0,0420858 0,0701431 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1958796

36,949627 42,923151 42,923151 0,6990973 2612,226 21,402 40,609714 0,0685383 0,1142305 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,24997

Page 127: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

39,279865 48,399997 48,399997 0,711347 2612,226 21,402 37,423371 0,0513609 0,0856015 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2163902

20,889519 22,28753 37,136537 0,780486 2612,226 21,402 44,62404 0,0283638 0,047273 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1608064

35,506823 42,288946 42,288946 0,7043185 2612,226 21,402 41,014087 0,0675805 0,1126342 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2482173

36,579913 40,272627 40,272627 0,6876853 2612,226 21,402 42,354954 0,0676586 0,1127644 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2483607

31,327121 39,534755 39,534755 0,7162312 2612,226 21,402 42,867823 0,0284191 0,0473652 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1609632

23,985125 25,53165 37,136537 0,755897 2612,226 21,402 44,62404 0,0287353 0,0478922 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1618562

29,116126 32,2165 37,136537 0,7183833 2612,226 21,402 44,62404 0,0528809 0,0881349 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2195689

31,938495 37,939543 37,939543 0,7037728 2612,226 21,402 44,02019 0,0090461 0,0150769 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,0908139

34,240947 37,937156 37,937156 0,6890445 2612,226 21,402 44,021961 0,0114906 0,0191509 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1023509

28,843557 30,186263 37,136537 0,7202822 2612,226 21,402 44,62404 0,009826 0,0163766 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,0946474

26,714376 31,117673 37,136537 0,7354684 2612,226 21,402 44,62404 0,0076656 0,0127761 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,083598

42,1314 43,154691 43,154691 0,671978 2612,226 21,402 40,464063 0,0112245 0,0187075 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,101159

36,030594 37,614673 37,614673 0,6761584 2612,226 21,402 44,262508 0,0365409 0,0609014 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1825201

36,693104 43,421157 43,421157 0,702975 2612,226 21,402 40,297729 0,0145381 0,0242301 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1151264

27,727769 31,69362 37,136537 0,7281614 2612,226 21,402 44,62404 0,0236301 0,0393836 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1467758

18,343092 19,98279 37,136537 0,801945 2612,226 21,402 44,62404 0,0158406 0,026401 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,120173

19,35545 24,343136 37,136537 0,793274 2612,226 21,402 44,62404 0,0297388 0,0495647 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1646581

27,973213 33,459457 37,136537 0,7264134 2612,226 21,402 44,62404 0,0281785 0,0469641 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1602802

33,292565 34,728254 37,136537 0,6904907 2612,226 21,402 44,62404 0,0235441 0,0392402 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1465084

51,213853 75,876686 75,876686 0,7476743 2612,226 21,402 26,853015 0,0945503 0,1575838 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2935978

20,160648 25,446203 37,136537 0,7865101 2612,226 21,402 44,62404 0,054767 0,0912783 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2234501

30,35739 42,408088 42,408088 0,7364205 2612,226 21,402 40,937508 0,0857525 0,1429208 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2796048

30,913517 39,64803 39,64803 0,7195024 2612,226 21,402 42,788284 0,0888354 0,148059 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2845865

23,521381 28,347341 37,136537 0,7594814 2612,226 21,402 44,62404 0,0745941 0,1243236 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2607796

49,571968 74,329001 74,329001 0,749927 2612,226 21,402 27,287148 0,0629444 0,1049074 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2395521

48,283614 58,669024 58,669024 0,7084704 2612,226 21,402 32,623861 0,0343073 0,0571788 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1768539

52,358731 58,008768 58,008768 0,6890373 2612,226 21,402 32,895111 0,0570139 0,0950232 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2279879

18,45327 25,58666 37,136537 0,8009922 2612,226 21,402 44,62404 0,0247769 0,0412949 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1502952

46,229331 51,19788 51,19788 0,6889534 2612,226 21,402 35,981134 0,0487625 0,0812708 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2108454

Page 128: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

32,715345 37,120454 37,136537 0,694216 2612,226 21,402 44,62404 0,0470364 0,0783941 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2070801

43,904138 49,567844 49,567844 0,6930635 2612,226 21,402 36,807549 0,0559465 0,0932442 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2258437

46,526753 73,682084 73,682084 0,7600365 2612,226 21,402 27,4728 0,1349024 0,2248374 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3506963

26,990234 40,688176 40,688176 0,7509358 2612,226 21,402 42,071486 0,0575501 0,0959169 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2290575

45,891683 72,657264 72,657264 0,7599885 2612,226 21,402 27,772129 0,130576 0,2176266 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3450269

27,217952 30,491053 37,136537 0,7318191 2612,226 21,402 44,62404 0,0717913 0,1196521 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2558333

61,295459 88,858296 88,858296 0,7435466 2612,226 21,402 23,691447 0,080892 0,1348201 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2715652

20,715255 34,345965 37,136537 0,7819179 2612,226 21,402 44,62404 0,0268957 0,0448262 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1565895

58,019321 85,320498 85,320498 0,7462641 2612,226 21,402 24,476807 0,0815128 0,1358546 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2726052

35,739986 38,582106 38,582106 0,6834486 2612,226 21,402 43,548636 0,0196625 0,0327708 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1338877

16,615274 18,268253 37,136537 0,8171903 2612,226 21,402 44,62404 0,0536293 0,0893822 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2211171

28,111228 33,909046 37,136537 0,7254342 2612,226 21,402 44,62404 0,1095028 0,1825046 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3159613

19,426676 29,140798 37,136537 0,792671 2612,226 21,402 44,62404 0,0567858 0,0946431 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2275314

24,584787 26,37625 37,136537 0,7513118 2612,226 21,402 44,62404 0,0439187 0,0731978 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2000994

36,05752 42,058029 42,058029 0,6999547 2612,226 21,402 41,163328 0,0970828 0,1618046 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2975037

37,668989 43,887307 43,887307 0,6997138 2612,226 21,402 40,010013 0,0597311 0,0995519 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2333574

30,723765 33,732109 37,136537 0,7073839 2612,226 21,402 44,62404 0,0438976 0,0731627 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2000515

18,89874 20,438424 37,136537 0,7971625 2612,226 21,402 44,62404 0,0402971 0,0671618 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1916717

35,784074 37,425443 37,425443 0,6765573 2612,226 21,402 44,404888 0,0922267 0,1537112 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2899677

19,785613 21,245425 37,136537 0,7896461 2612,226 21,402 44,62404 0,0357617 0,0596028 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1805635

36,591118 43,815868 43,815868 0,7054397 2612,226 21,402 40,053839 0,0903616 0,1506027 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2870207

27,723809 38,268654 38,268654 0,7340925 2612,226 21,402 43,777398 0,0609547 0,1015911 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2357354

38,879903 40,689656 40,689656 0,6766992 2612,226 21,402 42,070484 0,090594 0,1509901 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2873896

27,929536 29,548171 37,136537 0,7267238 2612,226 21,402 44,62404 0,0340965 0,0568275 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1763097

32,666516 41,057841 41,057841 0,7154043 2612,226 21,402 41,822488 0,0495702 0,082617 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2125845

33,044377 41,698087 41,698087 0,7162125 2612,226 21,402 41,398136 0,0473205 0,0788675 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2077045

28,736474 31,097027 37,136537 0,721031 2612,226 21,402 44,62404 0,0389669 0,0649449 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1884818

46,764898 71,078375 71,078375 0,7524641 2612,226 21,402 28,246274 0,0610526 0,1017544 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2359247

27,868389 38,923016 38,923016 0,7363804 2612,226 21,402 43,302533 0,0370067 0,0616779 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1836799

Page 129: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

30,869465 37,338328 37,338328 0,7075263 2612,226 21,402 44,470743 0,0443197 0,0738661 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2010109

24,908547 27,989254 37,136537 0,7488593 2612,226 21,402 44,62404 0,0424617 0,0707694 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1967523

24,412544 25,337055 37,136537 0,7526231 2612,226 21,402 44,62404 0,0383055 0,0638425 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1868752

29,525981 31,097061 37,136537 0,7155467 2612,226 21,402 44,62404 0,0629687 0,1049479 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2395983

82,512526 88,954025 88,954025 0,6831567 2612,226 21,402 23,670896 0,0365291 0,0608818 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1824907

35,635552 37,795235 37,795235 0,6796114 2612,226 21,402 44,1275 0,0829446 0,138241 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,274989

32,07457 34,086093 37,136537 0,6983989 2612,226 21,402 44,62404 0,1068691 0,1781152 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3121385

20,702683 29,793729 37,136537 0,7820214 2612,226 21,402 44,62404 0,0489536 0,0815893 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2112582

29,388911 30,998614 37,136537 0,7164929 2612,226 21,402 44,62404 0,0520299 0,0867165 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,217795

31,601092 39,003435 39,003435 0,7116898 2612,226 21,402 43,244884 0,0630287 0,1050479 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2397124

31,179976 41,946481 41,946481 0,7290416 2612,226 21,402 41,235811 0,0431192 0,0718654 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1982699

43,866521 67,888221 67,888221 0,7558128 2612,226 21,402 29,255454 0,0730751 0,1217919 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2581107

29,351667 44,655555 44,655555 0,7526464 2612,226 21,402 39,544697 0,0254344 0,0423907 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1522763

29,750484 49,962958 49,962958 0,770579 2612,226 21,402 36,603763 0,0555314 0,0925523 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2250042

43,665055 45,429957 45,429957 0,675413 2612,226 21,402 39,086481 0,0617671 0,1029452 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2373012

16,740545 23,756397 37,136537 0,8160655 2612,226 21,402 44,62404 0,0290504 0,0484173 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,162741

25,355529 27,586735 37,136537 0,7454995 2612,226 21,402 44,62404 0,0489458 0,0815764 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2112414

22,019483 23,583099 37,136537 0,7713273 2612,226 21,402 44,62404 0,1349508 0,224918 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3507592

19,606474 28,249246 37,136537 0,7911529 2612,226 21,402 44,62404 0,1111406 0,1852343 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3183154

22,374292 32,723937 37,136537 0,7684956 2612,226 21,402 44,62404 0,1368282 0,228047 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3531905

22,258899 35,395949 37,136537 0,7694142 2612,226 21,402 44,62404 0,0962437 0,1604062 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2962153

48,856698 75,284258 75,284258 0,7550124 2612,226 21,402 27,017552 0,1807519 0,3012532 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,4059408

32,972793 34,833951 37,136537 0,6925495 2612,226 21,402 44,62404 0,063722 0,1062034 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2410272

47,180083 73,922691 73,922691 0,7580824 2612,226 21,402 27,403456 0,1127374 0,1878956 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3205939

23,797269 36,58093 37,136537 0,7573449 2612,226 21,402 44,62404 0,0551257 0,0918762 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2241808

45,030092 70,2506 70,2506 0,7572911 2612,226 21,402 28,501385 0,0982483 0,1637472 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2992843

13,979576 16,260863 37,136537 0,841596 2612,226 21,402 44,62404 0,0348337 0,0580562 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,1782056

44,260657 69,581754 69,581754 0,7586978 2612,226 21,402 28,710906 0,1072958 0,1788264 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,3127611

21,326408 33,599359 37,136537 0,7769192 2612,226 21,402 44,62404 0,0458452 0,0764087 1 0,6127 2,0919 0,7396 0,3698 0,2044412

Page 130: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

R n

V aliran Tinggi Air Koefisien

Freeboard

Kedalaman

Saluran

(H)

Lebar

Saluran

(B)

Elevasi

Muka

Elevasi

Muka

Beda

Ketinggian

(dh) ES1 (m) ES2 (m)

(m/s)

Dalam

Saluran

(m)

Freeboard

(Cf) (m) (m)

Air Hulu

(h1) (m)

Air Hilir

(h2) (m) (m)

0,1266015 0,015 2,5571494 0,2097586 0,14 0,1882775 0,4414804 0,7161645 740,7468 734,7468 6 740,55852 734,55852

0,1033643 0,015 2,0630164 0,1712582 0,14 0,1701235 0,376852 0,5847154 737,79327 734,79327 3 737,62315 734,62315

0,0925111 0,015 1,7759856 0,1532763 0,14 0,1609445 0,3459667 0,5233208 737,81498 735,81498 2 737,65403 735,65403

0,1209576 0,015 2,2649154 0,2004076 0,14 0,184033 0,4259482 0,6842381 735,75808 731,09808 4,66 735,57405 730,91405

0,0953363 0,015 2,1451324 0,1579571 0,14 0,1633834 0,3540559 0,5393021 735,60933 732,65933 2,95 735,44594 732,49594

0,072101 0,015 0,3699322 0,1194599 0,14 0,1420854 0,2862874 0,4078638 732,7058 732,6058 0,1 732,56371 732,46371

0,0903887 0,015 2,2496781 0,1497598 0,14 0,1590875 0,339865 0,5113147 735,61922 732,56922 3,05 735,46014 732,41014

0,1442899 0,015 2,7106432 0,2390655 0,14 0,2010004 0,4895802 0,8162251 738,71142 732,31142 6,4 738,51042 732,11042

0,0842227 0,015 0,3905274 0,1395437 0,14 0,1535655 0,322011 0,4764347 732,53155 732,43155 0,1 732,37799 732,27799

0,1374896 0,015 2,6709061 0,2277985 0,14 0,1962068 0,471186 0,777757 739,72502 732,42502 7,3 739,52881 732,22881

0,0951907 0,015 1,3425358 0,1577159 0,14 0,1632587 0,3536401 0,5384788 739,80962 738,80962 1 739,64636 738,64636

0,1266108 0,015 3,0198741 0,209774 0,14 0,1882844 0,441506 0,7162172 738,84678 732,54678 6,3 738,65849 732,35849

0,1142478 0,015 0,6805205 0,1892904 0,14 0,1788557 0,4073513 0,6462815 732,5715 732,1115 0,46 732,39265 731,93265

0,0737568 0,015 3,7641886 0,1222034 0,14 0,1437077 0,2912214 0,4172307 737,85249 732,19249 5,66 737,70878 732,04878

0,1267984 0,015 1,0827554 0,2100849 0,14 0,1884239 0,4420208 0,7172787 738,8464 737,7464 1,1 738,65798 737,55798

0,0603996 0,015 1,4050971 0,1000726 0,14 0,1300457 0,2508449 0,341671 732,3792 731,6792 0,7 732,24916 731,54916

0,0562637 0,015 0,7605748 0,0932201 0,14 0,1255143 0,2380418 0,3182751 732,38747 732,18747 0,2 732,26196 732,06196

0,0594465 0,015 1,7086827 0,0984934 0,14 0,1290156 0,2479086 0,3362794 732,18111 731,17111 1,01 732,05209 731,04209

0,0570606 0,015 1,2247839 0,0945404 0,14 0,1264 0,2405212 0,3227827 731,68588 731,17588 0,51 731,55948 731,04948

0,0706615 0,015 1,0488933 0,1170749 0,14 0,1406599 0,2819829 0,3997209 739,55868 738,85868 0,7 739,41802 738,71802

0,0979398 0,015 0,8098327 0,1622708 0,14 0,1655994 0,361479 0,5540301 739,80412 738,80412 1 739,63852 738,63852

0,124985 0,015 2,2575858 0,2070804 0,14 0,1870717 0,4370417 0,7070204 736,75003 732,29003 4,46 736,56296 732,10296

0,1081951 0,015 1,2573064 0,1792621 0,14 0,1740535 0,3904437 0,6120425 732,32361 730,98361 1,34 732,14956 730,80956

Page 131: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

0,0804032 0,015 1,3715815 0,1332153 0,14 0,150043 0,3108494 0,4548281 736,83919 735,83919 1 736,68915 735,68915

0,1241087 0,015 2,3680091 0,2056284 0,14 0,1864147 0,434632 0,7020631 735,75178 730,95178 4,8 735,56537 730,76537

0,1241804 0,015 2,1756452 0,2057472 0,14 0,1864685 0,4348292 0,7024686 734,75164 730,73164 4,02 734,56517 730,54517

0,0804816 0,015 0,6038335 0,1333452 0,14 0,1501161 0,3110792 0,4552715 731,03904 730,81904 0,22 730,88892 730,66892

0,0809281 0,015 1,0432873 0,1340851 0,14 0,150532 0,3123882 0,4577975 734,83814 734,23814 0,6 734,68761 734,08761

0,1097844 0,015 2,1217929 0,1818954 0,14 0,1753272 0,3948961 0,6210332 734,18043 730,98043 3,2 734,0051 730,8051

0,0454069 0,015 0,9240566 0,0752321 0,14 0,1127561 0,20357 0,2568599 736,90919 735,90919 1 736,79643 735,79643

0,0511755 0,015 1,2425577 0,0847896 0,14 0,1197043 0,2220553 0,2894915 737,89765 735,89765 2 737,77794 735,77794

0,0473237 0,015 1,31287 0,0784079 0,14 0,1151114 0,2097588 0,2677026 738,90535 736,90535 2 738,79024 736,79024

0,041799 0,015 0,9777062 0,0692543 0,14 0,1081837 0,1917817 0,2364502 735,9164 734,9164 1 735,80822 734,80822

0,0505795 0,015 0,8351246 0,0838022 0,14 0,1190053 0,2201643 0,2861202 736,89884 735,89884 1 736,77984 735,77984

0,09126 0,015 1,9514209 0,1512034 0,14 0,1598525 0,3423725 0,5162436 729,81748 725,95748 3,86 729,65763 725,79763

0,0575632 0,015 0,373709 0,0953731 0,14 0,1269555 0,2420819 0,3256259 726,13487 726,02487 0,11 726,00792 725,89792

0,0733879 0,015 1,4931437 0,1215921 0,14 0,1433479 0,2901237 0,4151438 727,90322 726,10322 1,8 727,75988 725,95988

0,0600865 0,015 1,7433733 0,0995538 0,14 0,1297082 0,2498811 0,3398997 729,87983 727,92983 1,95 729,75012 727,80012

0,082329 0,015 1,9874802 0,1364062 0,14 0,1518293 0,3164873 0,4657223 725,63534 723,43534 2,2 725,48351 723,28351

0,0801401 0,015 0,8182816 0,1327794 0,14 0,1497973 0,3100775 0,4533399 723,83972 723,43972 0,4 723,68992 723,28992

0,0732542 0,015 0,4110225 0,1213706 0,14 0,1432172 0,2897256 0,4143873 725,75349 725,65349 0,1 725,61027 725,51027

0,1467989 0,015 1,2327721 0,2432225 0,14 0,2027404 0,4963382 0,830418 726,8364 725,3464 1,49 726,63366 725,14366

0,1117251 0,015 2,0159248 0,1851107 0,14 0,1768701 0,4003202 0,632011 725,41655 723,51655 1,9 725,23968 723,33968

0,1398024 0,015 2,0706875 0,2316304 0,14 0,1978501 0,4774549 0,79084 723,4604 720,7504 2,71 723,26255 720,55255

0,1422932 0,015 2,0457936 0,2357574 0,14 0,1996049 0,4841914 0,8049303 723,36641 720,74541 2,621 723,16681 720,54581

0,1303898 0,015 2,5460495 0,2160353 0,14 0,1910737 0,4518533 0,7375945 726,86922 723,39022 3,479 726,67815 723,19915

0,119776 0,015 1,9309685 0,1984499 0,14 0,1831319 0,4226839 0,677554 730,91045 726,06045 4,85 730,72732 725,87732

0,0884269 0,015 0,5647203 0,1465094 0,14 0,1573517 0,3342055 0,5002172 726,42315 726,12315 0,3 726,26579 725,96579

0,1139939 0,015 1,2050567 0,1888699 0,14 0,1786569 0,4066448 0,6448457 728,02201 726,37201 1,65 727,84336 726,19336

0,0751476 0,015 1,7906811 0,1245077 0,14 0,1450563 0,2953515 0,4250981 729,8497 728,0997 1,75 729,70465 727,95465

0,1054227 0,015 1,0798803 0,1746687 0,14 0,1718091 0,3826545 0,5963595 730,93915 729,78915 1,15 730,76735 729,61735

0,1035401 0,015 1,7175073 0,1715495 0,14 0,1702681 0,3773482 0,5857098 728,39292 726,09292 2,3 728,22265 725,92265

Page 132: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

0,1129218 0,015 1,5141375 0,1870936 0,14 0,1778148 0,4036585 0,6387809 728,37416 726,07416 2,3 728,19634 725,89634

0,1753481 0,015 2,7786546 0,2905241 0,14 0,2215795 0,5722758 0,9919166 732,3893 724,4163 7,973 732,16772 724,19472

0,1145287 0,015 1,2218285 0,189756 0,14 0,1790755 0,408133 0,6478709 724,53794 723,77094 0,767 724,35887 723,59187

0,1725134 0,015 2,6655372 0,2858274 0,14 0,2197812 0,5648081 0,9758812 730,83497 723,65497 7,18 730,61519 723,43519

0,1279167 0,015 1,7075037 0,2119376 0,14 0,1892529 0,4450862 0,7236042 732,48417 730,92417 1,56 732,29491 730,73491

0,1357826 0,015 1,7630048 0,2249703 0,14 0,194985 0,4665502 0,7681007 732,49843 727,77843 4,72 732,30345 727,58345

0,0782948 0,015 1,2650595 0,129722 0,14 0,1480626 0,3046521 0,442901 727,89341 727,04341 0,85 727,74535 726,89535

0,1363026 0,015 1,9424858 0,2258318 0,14 0,1953579 0,4679631 0,7710422 732,46739 726,92739 5,54 732,27204 726,73204

0,0669439 0,015 0,2312657 0,1109154 0,14 0,1369097 0,2707974 0,3786908 732,63611 732,60611 0,03 732,4992 732,4692

0,1105586 0,015 2,940201 0,183178 0,14 0,1759443 0,3970614 0,6254122 724,54588 720,69888 3,847 724,36994 720,52294

0,1579806 0,015 3,4946968 0,2617489 0,14 0,2103202 0,5262814 0,8936714 724,45104 716,68404 7,767 724,24072 716,47372

0,1137657 0,015 2,3122307 0,1884917 0,14 0,178478 0,4060094 0,6435545 716,77247 714,27247 2,5 716,59399 714,09399

0,1000497 0,015 1,4778476 0,1657665 0,14 0,1673736 0,367473 0,5659653 723,5399 722,3399 1,2 723,37253 722,17253

0,1487518 0,015 3,0485244 0,2464582 0,14 0,2040846 0,5015882 0,8414656 723,4425 715,7025 7,74 723,23841 715,49841

0,1166787 0,015 1,1711983 0,1933181 0,14 0,1807486 0,414106 0,660033 715,76664 714,76664 1 715,58589 714,58589

0,1000258 0,015 0,9257126 0,1657268 0,14 0,1673536 0,3674051 0,5658299 714,79995 714,29995 0,5 714,63259 714,13259

0,0958358 0,015 2,2289568 0,1587848 0,14 0,163811 0,3554827 0,5421282 716,80833 714,30833 2,5 716,64452 714,14452

0,1449838 0,015 2,6562307 0,2402153 0,14 0,2014832 0,4914509 0,8201506 722,25003 716,71003 5,54 722,04855 716,50855

0,0902818 0,015 1,8403278 0,1495826 0,14 0,1589934 0,3395569 0,5107097 723,55944 721,81944 1,74 723,40044 721,66044

0,1435104 0,015 3,0144917 0,2377739 0,14 0,2004567 0,4874775 0,8118154 721,71298 713,78298 7,93 721,51252 713,58252

0,1178677 0,015 2,4166752 0,1952881 0,14 0,1816672 0,4174026 0,6667589 717,76426 713,83426 3,93 717,5826 713,6526

0,1436948 0,015 2,5732505 0,2380795 0,14 0,2005855 0,4879751 0,8128588 723,45261 717,71261 5,74 723,25202 717,51202

0,0881549 0,015 1,3628174 0,1460586 0,14 0,1571094 0,3334191 0,498678 720,82369 719,51369 1,31 720,66658 719,35658

0,1062923 0,015 2,0641518 0,1761094 0,14 0,1725162 0,3851007 0,6012784 719,47742 715,78742 3,69 719,3049 715,6149

0,1038522 0,015 1,8671604 0,1720667 0,14 0,1705246 0,378229 0,5874756 718,7923 715,7923 3 718,62177 715,62177

0,0942409 0,015 1,6403815 0,1561422 0,14 0,1624421 0,3509239 0,5331058 720,81152 718,81152 2 720,64908 718,64908

0,1179624 0,015 1,8706404 0,1954449 0,14 0,1817401 0,4176648 0,6672944 717,76408 713,36408 4,4 717,58234 713,18234

0,09184 0,015 1,4830228 0,1521643 0,14 0,1603596 0,3440395 0,5195241 713,41632 711,85632 1,56 713,25596 711,69596

0,1005054 0,015 1,6307284 0,1665216 0,14 0,1677544 0,3687653 0,5685434 713,86899 711,83899 2,03 713,70123 711,67123

Page 133: Kelompok 04 Grup a Tugas 01 2014

0,0983761 0,015 2,3550812 0,1629937 0,14 0,1659678 0,3627201 0,5564982 717,80325 713,87325 3,93 717,63728 713,70728

0,0934376 0,015 1,2613791 0,1548113 0,14 0,1617484 0,3486236 0,5285618 723,81312 722,95312 0,86 723,65138 722,79138

0,1197992 0,015 2,1039116 0,1984882 0,14 0,1831496 0,4227479 0,6776849 723,7604 720,7904 2,97 723,57725 720,60725

0,0912453 0,015 0,1647739 0,1511791 0,14 0,1598396 0,3423303 0,5161604 720,84751 720,81751 0,03 720,68767 720,65767

0,1374945 0,015 1,2806104 0,2278066 0,14 0,1962102 0,4711992 0,7777846 719,72501 718,72501 1 719,5288 718,5288

0,1560693 0,015 2,5029618 0,258582 0,14 0,209044 0,5211825 0,8828591 718,68786 714,68786 4 718,47882 714,47882

0,1056291 0,015 1,5083185 0,1750107 0,14 0,1719772 0,3832354 0,5975271 715,78874 714,78874 1 715,61676 714,61676

0,1088975 0,015 1,7176896 0,1804259 0,14 0,1746176 0,3924125 0,6160158 713,78221 711,82221 1,96 713,60759 711,64759

0,1198562 0,015 2,1561112 0,1985828 0,14 0,1831932 0,4229056 0,6780076 711,80029 708,38029 3,42 711,61709 708,19709

0,099135 0,015 1,1515373 0,1642509 0,14 0,1666067 0,3648766 0,5607908 709,30173 708,42173 0,88 709,13512 708,25512

0,1290554 0,015 2,0452997 0,2138243 0,14 0,1900934 0,4482042 0,7300458 713,74189 709,24189 4,5 713,5518 709,0518

0,0761381 0,015 0,5165552 0,1261488 0,14 0,1460092 0,2982854 0,4307014 712,56772 712,41772 0,15 712,42171 712,27171

0,1125021 0,015 2,2655936 0,1863981 0,14 0,177484 0,4024882 0,6364065 712,345 708,395 3,95 712,16751 708,21751

0,1186506 0,015 0,7328048 0,1965852 0,14 0,1822695 0,4195707 0,6711876 708,7627 708,3827 0,38 708,58043 708,20043

0,0813705 0,015 1,2466435 0,1348181 0,14 0,1509429 0,3136839 0,4603002 708,45726 707,83726 0,62 708,30632 707,68632

0,1056207 0,015 1,3160373 0,1749968 0,14 0,1719703 0,3832117 0,5974796 708,78876 707,88876 0,9 708,61679 707,71679

0,1753796 0,015 3,0975678 0,2905762 0,14 0,2215994 0,5723585 0,9920945 715,64924 711,60924 4,04 715,42764 711,38764

0,1591577 0,015 2,7922359 0,2636991 0,14 0,2111022 0,5294176 0,9003298 715,68168 712,68168 3 715,47058 712,47058

0,1765953 0,015 3,0694564 0,2925904 0,14 0,2223661 0,5755566 0,9989715 712,64681 708,64681 4 712,42444 708,42444

0,1481076 0,015 1,6283887 0,2453909 0,14 0,2036422 0,4998575 0,8378215 709,70378 708,70378 1 709,50014 708,50014

0,2029704 0,015 1,5819881 0,3362898 0,14 0,238394 0,6443349 1,1481715 711,55406 709,59406 1,96 711,31567 709,35567

0,1205136 0,015 1,2722198 0,199672 0,14 0,1836949 0,4247221 0,6817265 716,75897 715,75897 1 716,57528 715,57528

0,160297 0,015 2,6826363 0,2655866 0,14 0,2118564 0,5324503 0,9067745 716,67941 708,67941 8 716,46755 708,46755

0,1120904 0,015 1,9274708 0,185716 0,14 0,177159 0,4013398 0,6340776 710,77582 708,77582 2 710,59866 708,59866

0,1496421 0,015 2,2118845 0,2479333 0,14 0,2046944 0,5039787 0,8465018 715,70072 710,70072 5 715,49602 710,49602

0,0891028 0,015 2,2680931 0,1476292 0,14 0,1579518 0,3361574 0,5040403 715,82179 713,82179 2 715,66384 713,66384

0,1563806 0,015 2,2642374 0,2590978 0,14 0,2092524 0,5220135 0,88462 715,68724 710,68724 5 715,47799 710,47799

0,1022206 0,015 1,4719721 0,1693633 0,14 0,1691797 0,3736209 0,5782457 710,79556 709,79556 1 710,62638 709,62638