kel.7 makalah s.pencernaan

Upload: yuni-shara-simanjuntak

Post on 14-Oct-2015

148 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Sistem Pencernaan Ikan

TRANSCRIPT

MAKALAH ICHTHYOLOGISISTEM PENCERNAAN

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 7Arya Bima Sembodo (135080300111055)Banurhady Malik (135080300111091)Yosep F Sianipar (135080300111053)Yuni Shara (135080300111049)

TEKNOLOGI HASIL PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS BRAWIJAYATAHUN AKADEMIK 2013/20141

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Pencernaan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ichthyologi pada semester ganjil tahun akademik 2013/2014. Pada kesempatan ini kami menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing kami, Dr. Yuni Kilawati, S.Pi., M.Si. sebagai pembimbing mata kuliah Ichtyologi program studi Teknologi Hasil Perikanan, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulisan Makalah ini. Terima kasih kami sampaikan juga kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini, serta sumber yang dapat kami jadikan sebagai bahan referensi yang mendukung penulisan makalah ini.Kami menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar penulisan makalah dalam kesempatan berikutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.Demikian, selaku penulis makalah, apabila ada kesalahan dalam penulisan ini kami mohon maaf yang sebesarnya. Semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 14 Oktober 2013

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Kata PengantariDaftar IsiiiBab I Pendahuluan11.1. Latar belakang11.2. Rumusan Masalah11.3. Tujuan2Bab II Pembahasan52.1. Definisi Pencernaan52.2. Sistem Pencernaan pada Ikan52.3. Saluran Pencernaan pada Ikan82.4. Kelenjar Pencernaan pada Ikan172.5. Perbedaan Antara Struktur Alat Pencernaan182.6. Kelompok Ikan Berdasarkan Jenis Makanan182.7. Rangsangan Untuk Makan192.8. Konversi MakananBab III Penutup213.1. Kesimpulan213.2. Saran21DAFTAR PUSTAKA22

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangSistem pencernaan meliputi organ yang berhubungan dengan pengambilan makanan, mekanismenya dan penyediaan bahan-bahan kimia, serta pengeluaran sisa-sisa makanan yang tidak tercernakan keluar dari tubuh. Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan dengan menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah secara mekanis dan kimiawi. Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Selain itu ikan juga memiliki sistem pencernaan, baik secara mekanis maupun kimiawi. Pada ikan , pencernaan secara mekanis dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi pada proses pemotongan dan penghalus makanan, selain itu juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui kontraksi otot pada segmen tersebut. Lalu, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar lambung. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel mikro menajdi zat terlarut yang diserap oleh dinding usus dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.

1.2. Rumusan MasalahTerdapat tiga masalah yang dibahas dalam karya tulis ini. Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut.1. Bagaimana sistem pencernaan pada ikan?2. Apa saja alat-alat pencernaan pada ikan dan fungsinya? 3. Apa saja perbedaan struktur alat pencernaan pada ikan?

1.3. TujuanSesuai dengan masalahyang telah dirumuskan pada bagian 1.2, tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.1. Menjelaskan sistem pencernaan pada ikan2. Menjelaskan alat-alat pencernaan pada ikan beserta fungsinya3. Menjelaskan perbedaan struktur alat pencernaan pada ikan

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Definisi PencernaanMolekul pakan yang besar dan kompleks harus dipecah menjadi molekul yang lebih kecil dan sederhana agar dapat di adsorbsi dan selanjutnya digunakan dalam tubuh hewan, pemecahan molekul ini dilakukan dengan cara pencernaan (Kimball, 1994).Digesti merupakan proses yang diperlukan dalam nutrisi heterotrofik. Dalam proses adsorbsi, molekul-molekul besar karbohidrat, protein, lemak, dan protein dari bagian-bagian sel dan jaringan yang dikonsumsi harus dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil, seperti gula dan asam amino agar dapat diangkat melalui membran sel. Biarpun transfer molekul besar itu melalui membran, itu tidak merupakan masalah, tetapi senyawa organik yang disintesis oleh suatu heterotrof sering kali tidak sama dengan senyawa yang dikonsumsi sebagai makanan. Karena itu, sebelum didapatkan perakitan kembali diperlukan digesti (Handajani dan Wahyu, 2010).2.2. Sistem PencernaanSecara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasan makanan, tingkah laku ikan dan umur ikan. Menurut Rahardjo (1985), sistem pencernaan ikan meliputi 2 bagian yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria). ( Affandi et al., 1992)Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil, lidah dan ludah. Dari rongga mulut makanan masuk ke esofagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Lalu, makanan di dorong masuk ke lambung, dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya yaitu usus (intestine). Pada akhirnya bermuara pada anus. Selain saluran, pada sistem pencernaan terdapat kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas pada ikan merupakan organ yang berukuran kecil sehingga sulit dikenali. Fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim enzim pencernaan dan hormon insulin.

2.3. Saluran pencernaanMulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus, rektum dan anus. a. Mulut

(Bond, 1979)A. Inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung, misalnya pada ikan pare kembang dan ikan cucut.B. Subterminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung agak ke bawah, misalnya pada ikan kuro/senangin dan ikan setuhuk putih.C. Terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung, misalnya pada ikan tambangan dan ikan mas.D. Superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung, misalnya pada ikan julung-julung dan ikan kasih madu.Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembang dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang dan dibedakan berdasarakan fungsi mulut dan struktur pencernaan yang mengikuti kebiasaan makan ikan maka bentuk mulut ikan di bagi menjadi beberapa macam bentuk, yaitu:

.

(Google images, 2013) 1. Grasping mouth {mulut penggerogot}Berbentuk lebar, gigi runcing pada tulang rawan, vomer dan tulang palatin, Gill rakers pendek dan sedikit, letak dapat terminal ataupun inferior.Contoh: pike, pearch dan sheat fish.2. Sucker Mouth {mulut penghisap}Tidak mempunyai rahang, bentuk gigi seperti parut, terdapat gigi pada lidah biasanya bibir tebal & dapat dijulurkan.Contoh: hagfish, lamprey3. Imbiting mouth {mulut berbentuk seperti paruh}Tidak bergigi panjang mulut barvariasi, pemakan invertebrata dasar untuk ikan-ikan yang mencari makan di lubang-lubang kecil, biasanya ikan yang hidup di karangContoh: Mormyriae, bream, pipefish

(Affandi et al., 1992)Ada juga beberapa bentuk pelengkap mulut ikan, contohnya pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan (protactil). Ada juga yang tidak dapat disembulkan (bercucuk), contohnya pada ikan ikan julung-julung dan ikan marlin. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. b. Rongga mulutDi bagian belakang mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan ludah. Ludah pada ikan dihasilkan oleh sel-sel kelenjar dari epithel rongga mulut akan bercampur dengan makanan, memperlancar penelanan makanan yang di bantu oleh kontraksi otot dinding mulut. Menelan makanan pada ikan disebabkan ooleh gerakan rangka visceral karena kerja otot dari oto visceral. ikan tidak mempunyai kelenjar yang bermuara di dalam rongga mulut. Kadang ada juga sel lendir atau sel serosa di dalam rongga mulutnya. Sel-sel lendir yang berfungsi menggetahkan lendir dan sel serosa berfungsi menghasilkan getah yang mengandung protein. Lidah pada ikan merupakan suatu peninggian dari dasar mulut yang diseliputi oleh selaput lendir, disokong oleh rangka hyobranchial, tidak bergerak dan tanpa kelenjar. Lidah ini diselaputi oleh sel epithelium yang kaya akan sel Muscus dan organ pengecap. Pada beberapa jenis ikan kadang kala lidahnya di tutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen, berfungsi dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan juga sangat penting dalam proses pemompaan air dari organ mulut ke bagian rongga insang. Gigi. Pada rongga mulut pada ikan juga terdapat gigi. Pada bangsa ikan, penyebaran gigi luas sekali. Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong atau menghancurkan makanan. Atau biasa disebut sebagai alat pencernaan secara mekanik. (Google image,2013) Gigi rahang atas & bawah (vomer) Gigi atap mulut (palatin) Gigi pharynx (merupakan modifikasi lengkung insang terakhir biasanya bagian mulutnya tidak bergigi) contoh: famili Cyprinidae dan CatostomidaeBerdasarkan bentuknya gigi rahang dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu :

(Google images, 2013)

(Lagler et al ., 1977)1.) Gigi incisor mempunyai pinggiran yang tajam yang disesuaikan untuk memotong.2.) Gigi canine menyerupai gigi anjing bentuknya panjang dan mengerucut, lurus atau melengkung dan disesuaikan untuk mencengkram.3.) Gigi molariform mempunyai permukaan rata digunakan untuk menumbuk dan menggerus.4.) Gigi filiform mirip dengan gigi cardiform, hanya lebih panjang dan memberikan gambaran seperti rumbai-rumbai, misalnya pada belone dan pterois.5.) Gigi cardiform berbentuk pendek, tajam dan runcing. Contohnya pada famili Ictaluridae dan serranidae.

c. Jari jari tapis insang (Gill Rackers)

(Google images, 2013) Sebagai pelindung daun insang juga untuk menghalangi makanan yang sudah dimakan agar tidak keluar. Pada ikan buas jumlahnya jarang, keras dan runcing. Pemakan plankton : banyak, kecil-kecil, panjang untuk menyaring plankton agar masuk mulut

d. EsofagusPermulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi). Terletak diantara pharynx & lambung .Merupakan pembuluh yang pendek sekali. Kadang sukar dilihat/ dibedakan .e. LambungLambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).Tidak semua ikan punya lambung (Contoh : ikan mas seperti usus yang membesar.) Lalu, pada vertebrae lain Choledosus terletak sesudah lambung (juga terdapat pembuluh pancreas).

f. Pilorus Pilorus merupakan segmen yang terletak di belakang lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit. Fungsinya sebagai pengatur masuknya makanan dari lambung . Beberapa jenis ikan dilengkapi dengan Pyloric caeca seperti usus buntu, jumlahnya tiap spesies tidak sama. Pyloric caeca mengeluarkan enzim laktase.g. Usus ( intestinum)Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan setelah diolah oleh lambung. Umumnya usus ikan berbentuk spiral (menambah permukaan usus meski terlihat pendek). Teleostei adalah pemakan plankton & tumbuhan (herbivora) sehingga memiliki usus yang panjang (2-3x panjang tubuh). Ikan pemakan daging (karnivor) memiliki usus pendek ( panjang tubuh). h. RektumRektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum. Umumnya terletak di mid ventral line panjang tubuh di balik V di dpn Anus. i. KloakaKloaka adalah saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut. Kloaka ikan hiu terletak dibagian ventral tubuh. Sedangkan pada Elasmobranchii & ikan paru-paru, terletak pada bagian usus yang berupa lubang..

j. Anus (Cloaca)Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital (kloaka). Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.

(Afandi et al., 1992)

(Google images,2013)

k. Abdominal Pore (Pori Abdominal)Pori atau lubang yang terletak pada bagian perut. Fungsinya tergantung dari spesiesnya. Contoh hewan yang memiliki abdominal pori adalah hiu dan lamprey yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma/telur.Selain itu pada Clupeidae (teleostei), berupa lubang dari gas bladder.Abdominal pore pada ikan hiu (Google images,2013)

2.4. Kelenjar Pencernaan (glandula digestoria)Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan karnivor pada umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan herbivora menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.a.HatiHati merupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu.b.PankreasPankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan. c.EmpeduEmpedu berguna untuk mencernakan lemak.Dalam empedu terdapat getah empedu. Getah tersebut berfungsi memeperhalus butiran-butiran lemak menjadi emulsi sehingga mudah larut dalam air dan diserap oleh usus. Getah empedu di tampung dan disimpan dengan kantong empedu (vesica fellea). Kantung empedu bentuknya bulat bila berisi penuh, berwarna kehijau-hijauan, terletak pada bagian depan dari hati, mempunyai saluran yang disebut ductus cysticus yang bermuara pada usus.

2.5 Perbedaan Antara Struktur Alat PencernaanSecara garis besarnya, perbedaan antara struktur alat pencernaan ikan herbivora dan ikan karnivora adalah: a. Untuk ikan herbivora: - gigi tumpul dan kadang-kadang halus - tidak memiliki lambung tetapi memiliki usus - panjang usus beberapa kali panjang tubuhnya - tapis insang panjang dan rapat b. Untuk ikan karnivora: - gigi runcing (gigi taring) - lambung memanjang - panjang usus sama atau lebih pendek daripada panjang tubuhnya - tapis insang pendek dan tidak rapat

2.6 Kelompok Ikan Berdasarkan Jenis Makanan Pada saat larva/ juvenil , makanannya adalah kantung kuning telur yang dihisap hingga habis. Pada saat dewasa, makanan menyesuaikan bentuk mulut. Beberapa jenis pola makannya berubah sesuai dengan perubahan umur, musim dan ketersediaan makanan. Berdasarkan jenisnya, ikan dibedakan menjadi : a. Herbivora. Ikan golongan ini makanan utamanya berasal dari bahan-bahan nabati misalnya ikan tawes (Puntius javanicus), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan bandeng (Chanos chanos). b. Karnivora. Ikan golongan ini sumber makanan utamanya berasal dari bahan-bahan hewani misalnya ikan belut (Monopterus albus), ikan lele (Clarias batrachus), ikan kakap (Lates calcarifer).c. Omnivora. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari bahan-bahan nabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang tersedia misalnya ikan mujair (Tilapia mossambicus), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan gurami (Ospronemus gouramy). d. Pemakan plankton. Ikan golongan ini sepanjang hidupnya selalu memakan plankton, baik fitoplankton atau zooplankton misalnya ikan terbang (Exocoetus volitans), ikan cucut (Rhinodon typicus). e. Pemakan detritus. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari sisa-sisa hancuran bahan organik yang telah membusuk dalam air, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan misalnya ikan belanak (Mugil sp.)

2.7. Rangsangan Untuk MakanAda dua faktor yang dapat merangsang ikan untuk makan. Pertama faktor yang memengaruhi motivasi internal atau pendorong ikan untuk makan; termasuk waktu, musim, intesitas cahaya, saat dan jenis makanan terakhir, suhu, dan ritme internal lainnya. Contoh dari faktor internal waktu yaitu, ikan pike (Esox lucius) dan predator lainnya yang dalam mencari makan waktu siang hari karena bertumpu pada pandangan mata. Selain itu, faktor musim. Musim kemarau atau penghujan yang menentukan tinggi paras air di suatu perairan akan memengaruhi pola makan ikan. Dalam musim pemijahan juga memengaruhi pola makan ikan, biasanya beberapa ikan tidak mencari makan pada musim pemijahan.Kedua, adalah rangsangan makan yang diterima oleh indera seperti bau, rasa, tampilan, dan sebagainya (Lagler et al., 1977). Biasanya ikan pemakan pada malam hari mengandalkan bau dan rasa dalam mencari dan menemukan makanan. Selain itu, ikan pemakan pada siang hari mengandalkan rangsangan visual yang berupa gerak, warna, atau bentuk makanannya. Contohnya ikan siluk, ia akan menyambar makanan yang bergerak, namun segera memuntahkan bila makanan tersebut tidak bergerak/hidup.

2.8 Konversi MakananYang dimaksudkan dengan konversi makanan adalah banyaknya makanan (satuan bobot) yang diperlukan untuk menaikan bobot ikan sebesar satu satuan atau perbandingan 1 unit berat daging yang terbentuk dalam unit berat makanan. Tujuannya agar dalam pemberian makanan terhadap ikan tidak berlebihan. Hubungan antar makanan dan bobot yang diperoleh dapat dinyatakan sebagai berikut:Konversi makanan = Wi X 100% Wf Wi = bobot yang diperoleh atau berat daging yang terbentuk Wf = bobot makanan atau berat makanan yang diberikanSebagai contoh konversi makanan sebesar 0,3 atau 30% mempunyai makna bahwa makanan berbobot 300 gram yang dimakan ikan akan menambah bobot ikan sebesar 100 gram.Faktor konversi makanan adalah jumlah makanan yang diberikan dibandingkan dengan daging yang dapat terbentuk dari makanan tersebut. Nilai faktor konversi makanan dapat berbeda menurut sifat makanan, spesies dan ukuran ikan, suhu air, dan lain-lain. Contoh : jika diberikan 5 unit daging, yang diperoleh 1 unit faktor konversinya = 5. Faktor konversi makanan ikan kurang lebih adalah 1,5 sampai 8. Makanan berupa tumbuhan, faktor konversinya lebih besar karena nilai kalori tumbuhan lebih rendah.

BAB IIIKESIMPULANPencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.Sistem atau alat pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan kelenjar pencernaan (Glandula digestoria).Saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan.Organ-organ yang meliputi saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut : mulut, rongga mulut, esophagus, lambung, pilorus, usus, rektum, kloaka, anus, abdominal pore. Organ-organ tambahannya berupa kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pankreas. Organ-organ pelengkap berupa lidah, gigi,. Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga), herbivor (tanaman air), dan omnivor (makannya campuran),pemakan plankton, pemakan detritus. Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari : bentuk mulut, posisi mulut, tipe gigi : canine, incisor,viliform,molar,cardiform, panjang usus. Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.3.2. SaranUntuk mengetahui bagaimana sistem pencernaan pada ikan sebaiknya mengetahui faktor yang mempengaruhi proses pencernaan ikan, misalnya dengan mengetahui jenis organ-organnya. Karena dengan kita mengetahui itu semua dapat menjadi suatu ilmu yang bermanfaat.

Daftar PustakaAdaaja.com . 2010. Sistem Pencernaan Pada Ikanhttp://adaaja.com/sistem-pencernaan-pada-ikan/ Diakses 11 November 2013 pukul 14:13Adhi, I.K.D 2008. sistem-pencernaan-pada-hewan. http://gurungeblog. wordpress.com/2008/11/23/sistem-pencernaan-pada-hewan/ Diakses 11 November 2013 pukul 14:30.Affandi, R., Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F. dan Sulistiono. 2004. Fisiologi Ikan, Pencernaan dan Penyerapan Makanan. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 215 halAffandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 1992. Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.Arfinanda, G.F. 2010. Sistem Pencernaan Hewan.http://blogs.myspace.com/ index.cfm?fuseaction=blog. Diakses 11 November 2013 pukul15:15.Bond, C.E. 1979. Biology of Fishes. W.B. Saunders Company, Philadelphia.Crayonpedia. 2008. Sistem Pencernaan Hewan.http://www.crayonpedia.org/mw/3._Sistem_Pencernaan_Hewan_11.2 Diakses 10 November 2013 pukul 16:40Eafrianto. 2009. Probiotik Pada Ikan. http://eafrianto.wordpress.com/ 2009/11/29/probiotik-pada-ikan/.Diakses 9 November 2013 pukul 13:23Ensilokpedia. 2008. Saluran pencernaan pada ikan. http://ensiklofauna.net46.net /?q=node/17. Diakses 10 November 2013 pukul 16:40Lagler KF, Bardach JE, Miller RR, Passino DRM.1977. Ichthyology. John Wiley and Sons, New York. 506 p.Meitanisyah. 2009. Anatomi dan Fisiologi ikanhttp://www.bloggaul.com/ meitanisyah/readblog/99696/anatomi-n-fisiologi-ikan. Diakses 10 November 2013 pukul 17:36Made Astawan, . 2001. Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin. http://www. gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1057636419,44479.Diakses 9 November 2013 pukul 21:03Mirzan, C. 2009. Anatomi dan Fisologi Ikan Nila .http://www.blog.co.id/ Blogkage/blog/266/ Diakses 9 November 2013 pukul 20:32Putra. A,I. 2009. http://nemalz88veterinerblog.blogspot.com/2009/06/i_9553.htmlDiakses 9 November 2013 pukul 19:17Rahardjo, M.F. 1980. Ichthyologi. Departemen Biologi Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.Renaldy. R. 2010. Sistem Pencernaan dalam Hewan . http://rhenorenaldy240990. blogspot.com/2010/01/sistem-pencernaan-dalam-hewan.html.Diakses 10 November 2013 pukul 18:21Wikipedia. 2010. ikan. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan. Diakses 10 November2013 pukul 19:28.