kel. 7

34
Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga Ari Rahmatulloh Siti Soleha Mata Kuliah Akuntansi Internasional 05-Mei-2015

Upload: amrul-rizal

Post on 04-Aug-2015

24 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel. 7

Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga

Ari RahmatullohSiti Soleha

Mata Kuliah Akuntansi Internasional 05-Mei-2015

Page 2: Kel. 7

Hal-Hal Terkait Inflasi

Definisi Perubahan

Harga

Mengapa Laporan

Keuangan Memiliki Potensi Untuk

Menyestkan Selama Periode

Perubahan Harga?

Jenis-Jenis Penyesuaia

n Inflasi

Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara

Page 3: Kel. 7

Perubahan Harga

Merupakan Perubahan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.

Pada umumnya, harga barang-barang cenderung naik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah rupiah untuk membeli barang yang sama diwaktu kemudian.

Page 4: Kel. 7

Definisi Perubahan Harga

Untuk memahami istilah perubahan harga (changing prices), berikut istilah yg digunakan:

Suatu perubahan harga umum

Terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi (deflation).

Page 5: Kel. 7

Makna Perubahan Harga Umum

Barang A B C D E*Harga Dulu Nominal Persen *Harga Sekarang Nominal Persen*Perubahan Nominal Persen

Rp 2.200100%

Rp 2.750125%

Rp 55025%

Rp 4.000100%

Rp 4.000100%

Rp 00%

Rp 6.000100%

Rp 8.400140%

Rp 2.40040%

Rp 12.000100%

Rp 12.000100%

Rp 00%

Rp 8.500100%

Rp 8.500100%

Rp 00%

Page 6: Kel. 7

Definisi Perubahan Harga

Perubahan harga Khusus Timbul ketika harga barang atau jasa

tertentu berubah seiring naik turunnya permintaan dan penawaran. Tingkat harga yang stabil menjadi prioritas nasional bagi banyak negara di dunia. Meskipun perubahan harga terjadi diseluruh dunia, pengaruh terhadap pelaporan bisnis dan keuangan berbeda-beda dari satu negara ke negara lain.

Page 7: Kel. 7

Makna Perubahan Harga Khusus

Barang A B C D E

*Harga Dulu Nominal Persen*Harga Sekarang Nominal Persen*Perubahan Nominal Persen

Rp 2.200100%

Rp 2.750125%

Rp 550 25%

Rp 4.000100%

Rp 4.000100%

Rp 0 0%

Rp 6.000 100%

Rp 8.400140%

Rp 2.400 40%

Rp 12.000 100%

Rp 12.000 100%

Rp 0 0%

Rp 8.500100%

Rp 8.500100%

Rp 0 0%

Page 8: Kel. 7

LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA

Selama masa inflasi, nilai aset yang dicatat sebesar biaya perolehan jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aset yang dikecilkan mengakibatkan dikecilkannya pengeluaran dan dibesarkannya laba. Dari sudut pandang manajemen, pengukuran yang tidak akurat ini menimbulkan penyimpangan pada :1. proyeksi keuangan yang didasarkan pada data

rangkaian waktu historis2. anggaran yang menjadi dasar pengukuran

kinerja 3. data kinerja yang gagal menahan pengaruh

inflasi yang tidak terkendali

Page 9: Kel. 7

Sebaliknya pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan :

a. Kenaikan pajak yang sebandingb. Permintaan dividen lebih banyak dari

pemegang sahamc. Permintaan gaji dan upah yang lebih

tinggi dari para pekerjad. Kebijakan yang merugikan dari

pemerintah tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).

Page 10: Kel. 7

Mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit

berguna dilakukan karena :• Pengaruh perubahan harga bergantung

pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.

• Penanganan masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.

• Pernyataan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut

Page 11: Kel. 7

JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI

1) Penyesuaian tingkat harga umum (daya beli konstan biaya historis).

Jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat-harga umum (daya beli) disebut mata uang tetap biaya historis.

Jumlah mata uang yang belum disesuaikan disebut mata uang nominal.

Page 12: Kel. 7

Indeks Harga

• Perubahan tingkat harga umum biasanya diukur dengan tingkat harga, menurut rumus

Dengan P = harga komoditas q = Jumlah yang di konsumsi

Ex : Jika suatu keluarga beranggotakan 4 orang mengeluarkan $20.000

untuk membeli sejumlah barang dan jasa di akhir tahun 1(tahun pokok=awal tahun 2)

dan $22.000 untuk membeli jumlah yang sama setahun kemudian (awal tahun 3), maka indeks harga akhir tahun 2 adalah $22.000/$20.000, atau tingkat inflasi sebesar 10% selama tahun 2. Dengan cara yang sama, jika 2 tahun kemudian (akhir tahun 3) keluarga beranggotakan itu harus mengeluarkan $23.500 untuk jumlah barang dan jasa tersebut, maka indeks tingkat harga umumnya adalah $23.500/$20.000 atau 1,175 atau sama dengan inflasi sebesar 17,5% sejak tahun pokok. Indeks harga ditahun pokok adalah $20.000/$20.000 atau 1,000

1,100

Page 13: Kel. 7

Penggunaan Indeks Harga • Angka indeks harga digunakan untuk

mentranslasikan jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode (daya beli tetap/hist0ris) . Rumus yang dipakai adalah :

Dimana : GPL = indeks harga umum c = tahun berjalan td = tanggal transaksi PPE = setara daya beli umum

Page 14: Kel. 7

Ex :Anggap kita menghabiskan $500 diakhir tahun pokok dan $ 700 setahun kemudian. Untuk menyajikan ulang pengeluaran ini dalam setara daya belinya di tahun 3,dengan menggunakan angka indeks harga dari contoh diatas, maka perhitungannya sebagai berikut :

Tahun 3

Akhir : PengeluaranNominal

FaktorPenyesuaian

Setara DayaBeli

Tahun 1Tahun 2

$500$700

$1,175/1,000$1,175/1,100

$587,50$747,43

Page 15: Kel. 7

Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum

• Secara tradisonal, laba merupakan bagian dari kekayaan perusahaan yang dapat ditarik oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa mengurangi kekayaannya hingga berada dibawah posisi awal.

• Akuntansi konvesional mengukur laba sebagai jumlah maksimum yang dapat ditarik dari perusahaan tanpa mengurangi jumlah uang yang menjadi modal awalnya.

• Selama inflasi, perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasinya yg biasanya perubahan ini muncul dari aktiva atau kewajiban moneter.

Page 16: Kel. 7

2. Penyesuaian Biaya Kini (Current Cost Accounting

• Aset tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis.

• Laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan di suatu periode namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisik perusahaan.Satu cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi awal aset bersih perusahaan (yang menggunakan indeks harga khusus atau penentuan harga langsung) untuk mencerminkan perubahan dalam setara biaya kini dari aset selama periode berjalan.

Page 17: Kel. 7

• Metode ini memandang laba sebagai jumlah sumberdaya yang dapat didistribusi selama periode tertentu, dengan mengabaikan pertimbangan pajak, dan pada saat yang sama mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisik perusahaan.

Page 18: Kel. 7

PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSi INFLASI DI BEBERAPA NEGARA

Amerika Serikat

• Pada tahun 1979, FASB menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 tentang ”Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan di AS yang memiliki persediaan dan aset tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau memiliki total aset lebih dari $1 miliar, untuk mencoba mengungkapkan baik daya beli tetap-biaya historis maupun daya beli tetap-biaya kini selama lima tahun.

Page 19: Kel. 7

• FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) bertujuan untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah .

• Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir :– Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain– Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan biaya-kini– Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter

bersih– Peningkatan atau penurunan dalam biaya kini atau

jumlah yang dapat dipulihkan (jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).

– Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.

Lanjutan...

Page 20: Kel. 7

– Aset bersih pada akhir tahun berdasarkan biaya kini– Laba per saham (dari operasional berjalan) berdasarkan

biaya-kini.– Dividen per saham dari saham biasa– Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun– Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-

CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.

Untuk meningkatkan daya banding data tersebut,informasi dapat disajikan dalam :

• Rata-rata setara daya beli (atau di akhir tahun), maupun

• Dollar pada periode pokok (1967) yang digunakan untuk menghitung CPI.

Page 21: Kel. 7

Inggris

• Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Praktik Akuntansi No.16 (Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16), ”Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP No.16 berbeda dengan SFAS No.33 dalam 2 aspek utama, antara lain :1. SSAP No.16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk

pelaporan eksternal, sedangkan SFAS No.33 mewajibkan akuntansi dolar konstan maupun biaya-kini.

2. laporan biaya kini pada SSAP No.16 di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi maupun neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan, sedangkan penyesuaian inflasi SFAS No.33 hanya berfokus pada laporan laba rugi.

Page 22: Kel. 7

Standar di Inggris memberikan tiga pilihan pelaporan :

1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis

2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini

3. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

Page 23: Kel. 7

Dalam perlakuan laba dan rugi terkait dengan pos-pos moneter SSAP 16 mewajibkan dua jenis angka, yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga khusus :

Penyesuaian modal kerja moneter (Monetary Working Capital Adjustment-MWCA), mengakui pengaruh perubahan harga khusus terhadap total jumlah modal kerja yang digunakan oleh perusahaan dalam operasi bisnis.

Penyesuaian Utang Modal, memungkinkan pengaruh perubahan harga khusus terhadap aset non moneter perusahaan (seperti depresiasi, harga pokok penjualan, dan modal kerja moneter). Penyesuaian Utang Modal menyatakan bahwa laporan laba rugi tidak memerlukan biaya penggantian tambahan aset operasi sejauh aktiva tersebut didanai melalui utang.

Page 24: Kel. 7

Brasil

Akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brasil mencerminkan dua kelompok pilihan pelaporan, yaitu :

• Undang-Undang Perusahaan Brasil menyajikan ulang aset permanen dan akun-akun ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal .

• Komisi Bursa Efek Brasilmewajibkan metode akuntansi inflasi lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.

Page 25: Kel. 7

Pada akhir periode, indeks tingkat harga umum yang berlaku

mengonversikan unit daya beli umum ke dalam unit mata

uang nominal. Juga :

• Persediaan dimasukkan sebagai aset non moneter dan diukur ulang dengan menggunakan mata uang fungsional

• Pos-pos moneter yang tidak dikenakan bunga dengan masa jatuh tempo yang melebihi 90 hari didiskontokan menjadi nilai kini guna mengalokasikan laba dan rugi inflasi yang terjadi ke dalam periode akuntansi yang memadai

• Penyesuaian neraca direklasifikasikan juga ke dalam pos-pos terkait dalam laporan laba rugi.

Page 26: Kel. 7

BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL /IASB  

• Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang menggunakan mata uang perekonomian hiperinflasi, baik didasarkan pada model penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli tetap per tanggal neraca.

• Laba atau rugi daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aset moneter bersih dimasukan ke dalam laba bersih.

Page 27: Kel. 7

Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus

mengungkapkan:

1. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukur telah dilakukan.

2. Model penilaian aset yang digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini).

3. Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, beserta dengan pergerakannya selama periode pelaporan.

4. Laba atau rugi moneter bersih selama periode tersebut.

Page 28: Kel. 7

Laba dan rugi Inflasi • Di Amerika Serikat Laba dan rugi pos-pos moneter

ditentukan dengan cara menyajikan ulang dalam dolar tetap, saldo awal dan akhir, serta transakasi dalam,seluruh aset dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Saldo yang diperoleh kemudian diungkapkan sebagai pos terpisah.

• Di Inggris , Laba dan rugi pos-pos moneter dikelompokkan menjadi modal kerja moneter dan penyesuaian utang modal. Kedua pos tersebut ditentukan melalui perubahan harga khusus. Penyesuaian Utang Modal menunjukkan penerimaan (atau beban) yang diperoleh para pemegang saham yang berasal dari utang pembiayaan selama suatu periode perubahan harga. Saldo ini ditambahkan (atau dikurangi dari) laba operasional biaya kini untuk memperoleh saldo kekayaan bersih setelah pajak yang disebut “laba biaya-Kini terkait Pemegang Saham”.

• Tujuan akuntansi inflasi adalah untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dan memungkinkan setiap orang yang tertarik untuk mengukur jumlah,waktu,dan kemungkinan arus kas masa depan. Suatu perusahaan dapat mengukur penguasaannya terhadap barang dan jasa tertentu dengan menggunakan indeks untuk mengukur keruntungan dan kerugian moneter.

Page 29: Kel. 7

Laba dan Rugi Modal

Akuntansi untuk biaya kini membagi laba bersih menjadi dua kategori :

(1) Laba operasional (selisih antara pendapatan lancar dengan biaya kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi) dan

(2) Laba yang belum direalisasikan yang timbul dari kepemilikan aset nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.

Page 30: Kel. 7

• Kenaikan dalam biaya pengganti aset operasional (contohnya proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan) bukanlah merupakan laba,baik terealisasi atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan,maka perubahan biaya kini persediaan,aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi terhadap ekuitas pemilik,yang menjadi bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya (kapasitas produktifnya).

• Aset yang dimiliki untuk tujuan spekulasi, seperti lahan kosong atau surat berharga yang dapat dipasarkan,tidak perlu diganti untuk mempertahankan kapasitas produktif. Dengan demikian, jika penyesuaian biaya kini mencakup pos-pos ini,kenaikan atau penurunan setara (nilai) biaya kininya (hingga mencapai sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus dinyatakan langsung dalam laba.

Page 31: Kel. 7

Akuntansi untuk Inflasi Asing

FAS 89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan dalam dua tingkatan

1. perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya kini.

2. perusahan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.

Page 32: Kel. 7

• Investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat harga khusus dan bukan tingkat harga umum. Karena penyesuaian tingkat harga khusus (yakni model biaya kini) menentukan jumlah maksimum yang bisa dibayarkan oleh perusahaan sebagai dividen (kekayaan yang dapat dibagikan) tanpa mengurangi daya produksinya.

• Menyajikan ulang baik akun-akun perusahaan asing dan domestik menjadi setara harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin yang menyangkut dividen masa depan.

Page 33: Kel. 7

Menghindari Kejatuhan Ganda (Double-Dip)• Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri kedalam

inflasi asing, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi lokal berpengaruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi secara langsung.

• Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba “sebagaimana yang dilaporkan” untuk menghindari penilaian lebih laba bersih. Namun demikian,karena pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang,perubahan kurs valuta asing di antara laporan keuangan yang berurutan,yang umumnya disebabkan oleh inflasi, menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi perusahaan “sebagaimana yang dilaporkan”. Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali, penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercermin dalam hasil “sebagaimana yang dilaporkan” dari suatu perusahaan.

Page 34: Kel. 7