kel 5.docxlaporan keuangan

34
SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi Disusun Oleh: 1200830 Fenni Octaviani H. 1200323 Aljiani Hartini 1203940 Annisa Anggraeni 1200693 Gita Andriani Tisna 1200407 Melinda Indah Lestari 1205847 Tami Nisita Rahmani 1206468 Mira Andani 1203929 Gamelia Kirana Akuntansi

Upload: muhammad-asykarullah

Post on 28-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SIA

TRANSCRIPT

Page 1: kel 5.docxLaporan Keuangan

SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Disusun Oleh:

1200830 Fenni Octaviani H.

1200323 Aljiani Hartini

1203940 Annisa Anggraeni

1200693 Gita Andriani Tisna

1200407 Melinda Indah Lestari

1205847 Tami Nisita Rahmani

1206468 Mira Andani

1203929 Gamelia Kirana

Akuntansi

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

Page 2: kel 5.docxLaporan Keuangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “SISTEM BUKU BESAR DAN

PELAPORAN”

Dalam makalah ini kami membahas tentang siklus pokok akuntansi bagian buku besar

dan pelaporan.

Banyak manfaat yang kami peroleh dalam pengerjaan tugas ini. Tak lupa kami

ucapkan terima kasih kepada Bapak Nono Supriatna Nasuha M.Si selaku dosen mata kuliah

Sistem Informasi Akuntansi, kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah

ini. Kepada orang tua kami yang telah mendukung proses pengerjaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kelompok kami dan untuk rekan-rekan

mahasiswa lain. Dan kami pun memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan atau

susunan makalah ini.

Kami pun mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak yang membaca dan mempelajari makalah ini untuk perbaikan dan pengerjaan

tugas-tugas mendatang.

Terima kasih.

Bandung,30 April 2014

Penyusun

Page 3: kel 5.docxLaporan Keuangan

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………...........................iDaftar Isi............................................................................................…….......................ii

BAB I Pendahuluan1.1 Latar Belakang……………….…..……………………………..................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................…….....2

1.3 Tujuan Makalah....................…......................................................................…….....2

BAB II Siklus Buku Besar dan Pelaporan.........................................................................32.1 Aktivitas-aktivitas Siklus Buku Besar dan Pelaporan..........................………...........5

2.1.1 Perbarui Buku Besar....................................................................................5

2.1.2 Memasukan Ayat Jurnal Penyesuaian..........................................................6

2.1.3 Membuat Laporan Keuangan.......................................................................7

2.1.4 Membuat Laporan Manajerial......................................................................7

2.2 Peluang dan Pemanfaatan Teknologi Informasi.........................................................82.2.1 Ketepatan Waktu Pemutakhiran Buku Besar..............................................82.2.2 Proses Penutupan Buku Besar.....................................................................92.2.3 Pelaporan Keuangan..................................................................................10

2.3 Tujuan, Ancaman dan Prosedur Pengendalian Internal............................................102.3.1 Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku.................................12

2.3.2 Ancaman 2: Akses Buku Besar Secara Tidak Sah....................................14

2.3.3 Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar......................15

2.4 Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Intern....................................................16

BAB III Simpulan3.1 Kesimpulan…………………........................…………………………...................17

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18

Page 4: kel 5.docxLaporan Keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

` Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi itu ada empat yaitu Siklus pendapatan

(Revenue) adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang

terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas

sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut (Romney & Steinbert, 2005). Yang

kedua adalah Siklus pengeluaran (Expediture) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan

operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran

barang dan jasa (Romney & Steinbert, 2005). Dan yang ketiga Siklus produksi, siklus ini

mencakup kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi. Siklus produksi

ini tidak termasuk harga pokok penjualan. Dan yang keempat adalah Siklus keuangan, siklus

ini mencakup kegiatan untuk mendapatkan laba dari investor dan kreditor dan membayar

mereka kembali. Siklus ini merupakan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan dan

perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya

diambil dari buku besar. Dalam makalah ini kami akan mencoba membahas tentang siklus

yang termasuk dalam siklus keuangan, yaitu sistem buku besar dan pelaporan.

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang

mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem

tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan. Input sistem buku besar berasal dari

siklus transaksi. Rangkuman aktivitas transaksi diolah oleh sistem buku besar untuk

memperbaharui akun-akun control buku besar. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan

melaporkan status sumber daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya tersebut. Sistem

pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi terutama pada pemakai esternal. Jenis

pelaporan ini disebut nondiscretionary karena organisasi memiliki sedikit atau tidak ada sama

sekali pilihan dalam informasi ini terdiri atas laporan keuangan tradisional, pengembalian

pajak dan dokumen hokum lainnya.

Page 5: kel 5.docxLaporan Keuangan

Sistem buku besar dan pelaporan keuangan melakukan pengumpulan data transaksi,

mengolah transaksi yang masuk, menyimpan data transaksi, memelihara pengendalian

akuntansi, menghasilkan laporan keuangan, dan mengklasifikasian data transaksi dan akun.

Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun

komputerisasi.

Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi input, proses, output,

menejemen data dan pengendaliannya. Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber

transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe

transosesmpraksinya. Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki

proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.

Sistem ini mendiskusikan, operasi pemprosesan informasi yang dilibatkan untuk

memperbarui buku besar dan membuat laporan yang meringkas hasil-hasil aktivitas

organisasi. sistem buku besar. Sistem buku besar dan pelaporan keuangan

memainkan poeranan penting dalam SIA perusahaan. Salah satu fungsi utamanya adalah

mengumpulkan dan mengatur data.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja aktivitas-aktivitas dasar dalam buku besar dan sistem pelaporan ?

2. Apa saja ancaman dan pengendalian dalam buku besar dan sitem pelaporan ?

3. Apa saja peluang dan pemanfaatan teknologi informasi ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Menjelaskan aktivitas-aktivitas dasar dalam buku besar dan sistem pelaporan

2. Menjelaskan ancaman dan pengendalian dalam buku besar dan sistem pelaporan

3. Menjelaskan peluang dan pemanfaatan teknologi informasi

Page 6: kel 5.docxLaporan Keuangan
Page 7: kel 5.docxLaporan Keuangan

BAB II

PEMBAHASAN

SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas kegiatan pengolahan data yang berkaitan

dengan proses pemutakhiran (updating) rekening-rekening buku besar dan pembuatan laporan

yang merupakan ikhtisar hasil operasi perusahaan. Siklus ini menerima informasi dari

berbagai sumber antara lain :

1.    Informasi tentang transaksi regular (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, sistem produksi,

akuntansi biaya, dan sistem penggajian).

2.     Informasi tentang kegiatan investasi dan pendanaan, seperti pengeluaran atau penarikan

obligasi, dan pengeluaran atau penarikan saham, dari kepala bagian keuangan.

3.    Angka-angka anggaran yang dihasilkan oleh bagian anggaran.

4.    Penyesuaian yang dihasilkan oleh bagian akuntansi.

Seluruh informasi yang diterima digunakan untuk menghasilkan berbagai laporan, baik

pada pengguna intern maupun pengguna ekstern. Untuk menghasilkan laporan periodik,

dalam pelaporan juga dirancang untuk memberikan kemudahan bagi personil organisasi untuk

memperoleh informasi dengan fasilitas inquiry.

Awalnya kita harus mengetahui terlebih dahulu siklus buku besar dalam siklus pokok

akuntansi. Dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:

Page 8: kel 5.docxLaporan Keuangan

Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peranan penting dalam SIA

perusahaan. Salah satu fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan mengatur data dari

sumber-sumber berikut ini:

Setiap sub sistem siklus akuntansi memberikan informasi mengenai transaksi

regular. (hanya data utama yang mengalir dari setiap sub sistem yang diperlihatkan, untuk

menjaga gambar tersebut tetap rapi).

Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi, seperti

pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas dan pembelian

atau penjualan surat berharga investasi.

Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.

Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.

Page 9: kel 5.docxLaporan Keuangan

2.1. AKTIFITAS-AKTIFITAS SIKLUS BUKU BESAR DAN PELAPORAN

Aktivitas-aktivitas yang tergabung dalam siklus buku besar dan pelaporan terdiri atas empat aktivitas yang dapat diuraikan sebagai berikut :

2.1.1.      Perbarui Buku BesarAktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.

Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua sumber :

1. Subsistem Akuntansi

Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui buku

besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiapterjadinya transaksi.

Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku

besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil dari semua

transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu tertentu. Contohnya,subsistem siklus

pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang mendebit piutang usaha dan

kas serta mengkredit penjualan untuk semua penjualan yang dilakukan selama periode

pembaruan.

Page 10: kel 5.docxLaporan Keuangan

2.      Bendahara

Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar

atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian atau penjualan

saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan..

2.1.2.      Memasukan Ayat Jurnal Penyesuaian

Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat

jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.

Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua akun buku

besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas dicatat dengan

benar, makatotal saldo debit dalam berbagai akun, harus sama dengan total saldo kredit. AJP

terbagi dalamlima kategori dasar :

a. Accrual. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mecatat transaksi

yang telah terjad, namun belumdilakukakn pembayaran atau belum ada penerimaan

kas. Contoh traksaksi ini ialah pendapatan bunga dan utang gaji.

b. Defferals. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir perode untuk mencatat transaksi

perubahan status kas yang telah diterima atau dibayarkan sebelu jasa diberikan atau

diterima. Contoh : Pengakuan terhadap pendapatan atau biaya yang telah diterima

kasnya atau dibayarkan sebelum akhir periode,dan pada periode ini sebagian

diataranya telah diakui.

c. Estimates. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatat transaksi

boaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contoh: depresiasi dan biaya

kerugian piutang.

d. Revaluation. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat

selisish antara angka yang tercatat dan angka dari hasilperhitungan fisik aktiva atau

sebagai akibat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan. Contoh: terjadi selisih

antara hasil perhitungan fisik persediaan dengan pencatatan persediaan.

e. Correction. Merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat koreksi

kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.

Page 11: kel 5.docxLaporan Keuangan

2.1.3.      Membuat Laporan Keuangan

Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan laba-

rugi harus dibuat pertama kali, dengan menggnakan data dari saldo-saldo rekening

pendapatan dan biaya yang tercantumkandalam neraca saldo setelah disesuaikan. Tahap

kedua adalah membuat neraca. Untuk membuat neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat

dilakukan, yaitu:

(1) Menyususn terlebih dahulu laporan perubahan modal,kemudan menyusun neraca

dengan menggunaan data neraca saldo setelah disesuaikan ditambah datadari laporan

modal,dan

(2) Menutup buku ( menihilkan saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan

mentransfer laba bersih ke rekening laba ditahan atau rekeing modal),dan menyusun

neraca.

Jika proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunkan cara manual, hal

ini umumnya dilakukan setiap akhir periode saja (setahun sekali). Dengan menggunakan

komputer, maka proses tersebut pada periode-periode yang lebih pendek. Tahap ketiga,

laporan yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan ini disusun dengan menggunakan data

dari neraca dan laba rugi ditambah informasi tentang kegiatan pendanaan dan investasi.

2.1.4.      Membuat Laporan Manajerial

Tahap akhirdari siklus buku besar dan pelapiran adalah pembuatan berbagai macam

laporan manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen dibagi menjadi dua, yaitu:

(1) Laporan kontrol buku besar dan

(2) Anggaran. Laporan kontrol buku besar antara lain berupa daftar jurnal voucher

yang diurutkan atas dasar nomor urut, nomor(kode) rekening, tanggal dan daftar saldo

rekening. Laporan ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting.

Laporan anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja.

Anggran perasional berisi anggran pengeluaran dan pendapatanuntuk setiap unit dalam

organisasi. Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus masuk dan arus keluar

kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas membandingkan estimasoi arus kas dengan

rencananya dan digunakan untuk menentukan kebutuhan kas.

Page 12: kel 5.docxLaporan Keuangan

Laporan anggarandan kinerja harus didasarkan pada akuntansi pertanggung jawaban.

Uraian lengkap tentang sistem akuntansi ini telah diuraikan pada Bab . baik laporan anggaran

maupun laporan kinerja (yang membandingkan antara angka anggaran dan angka realisasi)

dapat berwujud anggaran ststis maupun anggaran fleksibel,yaitu merinci angaran ke dalam

anggaran tetap dan anggaran variabel.

2.2.   PELUANG DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

2.2.1.      Ketepatan waktu pemutakhiran buku besar

Sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa sistem informasi

akuntansi modern sering menggunakan pemrosesan on-line untuk memutakhirkan rekening

pembatu padasaat terjadi terjadi transaksi. Pemutakhiran yang semacam ini menyebabkan

catatan buku pembantu selalu memnunjukan informasi terkini dan dapat memperbaiki

kualitas pembuatan keputusan. Sebagai contoh pemutakhiran saldo rekening piutang kepada

seorang pelanggan tertentu segera setelah terjadi transaksi penjualan, akan memudahkan

pembuatan keputusan tetang perlu tidaknya memberikan tambahan batas atau jatah transaksi

penjualan kredit kepda pelanggan tersebut.

Saldo rekening buku besar secara tradisional tidak dimutakhir dengan segera, karena

rekening-rekening buku besar tidak langsung digunakan untuk pembutan keputusan

operasional. Sebagai contoh, keputusan tentang penambahan jatah kredit kepada pelanggan

tentang saldo dan batas kredit pelanggan secara individu,yang terdapat dalam rekening

pembantu. Rekening buku besar hanya menyimpan informasi tentang saldo piutang kepada

seluruh pelanggan.

Informasi yang digunakan dalam rekening buku besar biasanya digunakan untuk

menghasilkan kinerja periodik. Boasanya, organisasi membuat laporaan untuk pemakai intern

setiap bulan,sedangkan laporan untuk memaki ekstern setiap quarta(triwulan). Akbikatnya,

rekening buku besar hanya dimutakhirkan setiap satu bulan sekali. Kebijakan semacam itu

ternyata menumbulkan 2 persoalan. Pertama, karena buku besar hanya menunjukan informasi

yang akurat sesaat setelah proses pemutakhiran dilakukan, maka buku besartidak dapat

digunakan sebagai salah satu sumber data bagi pembuatan analisis” what-if” oleh

manajemen.

Dimasa lalu, kebutuhan untuk membuatan perencanaan yang berkelanjutan tidaklah

penting.namun namun untuk satat ini, dalam situasi perubahan yang terus menerus terjadi dan

Page 13: kel 5.docxLaporan Keuangan

sangat cepat, manajemen harus secara konsisten membantu dan menilai ulang kinerja

keuangan oerganisasi agar tetap sejalan dengan tujuan strategi organisasi. Perushaan harus

mampu mengubah rencana kerja secepat mungkinuntuk merespon perubahan yang terjadi

dilingkungan bisnis. Persoalan kedua adalah bahwa berbagai macap penundaan karena

dilakukannya pemuktakhiran bulannan akan menyebabkan penundaan penyusunan laporan

keuangan.

Untuk mengatasi persoalan diatas, banyak perusahaan yang mengadopsi dan

menyelenggarakan sistem buku besar secara online, setiap individu program aplikasi seperti

program pencatat pesanan penjualan atau program penerimaan kas, mem-posting

ringkasanjurnal transksi ke buku besar setiap hari.

Staf bagian keuangan menggunakan terminal online untuk memasukkan data transaksi

non-rutin ke dalam komputer pada hari terjadinya transaksi tersebut. Dengan cara ini, buku

besar selalu menunjukkan informasi terkini, sehingga dengan sendirinya akan meninggalkan

kemanfaatannya sebagai sebuah sumberdata bagi para manjer untuk melaksanakan analisis

“what-if” sebagai akibat dari perubahan kebijakan manajemen.

Selain, itu sistem buku besar on-line juga memungkinkan menyediakan fasilitas akses

inquily. Dengan fasilitas ini para pemakai komputer dapat menghasilkan berbagai informasi

yang dibutuhkan.

2.2.2.      Proses Penutupan Buku Besar

Pada umumnya, perusahaan diuntungkan dengan ditemukannya cara baru yang dapat

mempercepat proses penutupan buku bulanan. Selain itu, dari pengalaman yang ada terbukti

bahwa laporan laba / rugi bulanan yang telah berumur 2 minggu memiliki manfaat yang

terbatas untuk mengambil tindakan koreksi yang segera .

Selain itu pengurangan pekerjaan menutup buku akan memberikan tambahan waktu

bagi para staf akuntansi untuk menganalisis data dan memberikan nasehat kepada para

manjer operaional tentang tren dan isu penting yang terkait dengan perusahaan. Dengan

demikian potensi penghematan waktu yang diberikan cukup banyak.

Salah satu cara yang dapat yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses

penutupan buku bulanan adalah melakukan konsolidasi atarsubsistem dalam SIA yang salin

Page 14: kel 5.docxLaporan Keuangan

tumpang tindih (overlap). Selama bertahun – tahun, banyak sekai perusahaan yang menegluh

tetang sistem informasi akuntansi yang tercampur aduk, saling tumpang tindih antara sebuah

subsistem dengan subsistem lainnya, dan sebagai macam pengulangan (redundancy) sebagai

akibat adanya transaksi penggabungan badan usaha (merger) dan akuisisi atau pembelian

anatar perusahaan atau perusahaan internal kedalam pasar yang baru.

Salah satu contoh adalah perusahaan komputer IBM yang memiliki 315 subsistem

akuntansi yang tersebar di seluruh dunia. CFO dan kepala bagian akuntansi bekerja sama

untuk mengkonsolidasikan ke dalam 36 subsistem, sehingga bukan hanya mempercepat

proses penutupan buku, namun juga dapat mengurangi biaya dalam jumlah yang besar.

Sistem client-server juga menyediakan cara yang berbeda guna memperbaiki proses

penutupan buku dan menyebarkan laporan kinerja keuangan dengan cepat.

2.2.3.      Pelaporan keuangan

Teknologi komunikasi padat pula digunakan untuk mengurangi waktu dan biaya

dalam membuat dan penyebaran laporan keuangan. Sebagai contoh , kepala bagian keuangan

dapat mengakses datsbase laporan keuangan publik seperti NAARS dan EDGAR, untuk

memperoleh contoh atau gambaran bagaimana perusahaan lain menyajikan informasi dalam

sebuah laporan. Demikian pula dengan formulir dan peraturan pajak dapat diakses daro

kantor pajak mulai internet. Sebaliknya, sebuah laporan keuangan perusahaan dapat tersedia

bagi publik melalui internet. Sebuah perusahaan juga dapat menyampaikan laporan keuangan

pokok dan laporan pajak secara elektronik ke BAPEPAM dan kantor pajak.

2.3.   TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR PENGENDALIAN INTERNAL

Tujuan pengendalian pada sistem pelaporan dan buku besar pada dasarnya sama

dengan tujuan pengawasan pada sistem lainnya, yaitu menjamin bahwa:

1.      Semua aktivitas pemutakhiran data ke buku besar telah diotorisasi secara tepat

2.      Semua transaksi yang dicatat dalam buku besar adalah valid (benar-benar terjadi)

3.      Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi telah dicatat.

4.      Semua transaksi buku besar telah dicatat secara akuntansi

5.      Data buku besar dilindungi dari kemungkinan hilang atau dicuri

6.      Aktivitas sistem buku besar dilaksanakan secara efisien dan efektif

Page 15: kel 5.docxLaporan Keuangan

Dukungan dan catatan yang dirancang dengan baik memainkan peran yang penting

dalam mencapai enam tujuan diatas. Jika perusahaan menggunakan voucer jurnal, maka

dokumen tersebut harus secara jelas memberikan intruksi tetang cara – cara melengkapi

dokumen tersebut.

Pencatatan data transaksi secara on-line oleh bagian keuangan dan kepala bagian

akuntansi sebagaimana pada flowchart, memudahkan pencatatan kedalam jurnal secara akurat

dan efektif. Dalam kondisi semacam ini, penggunaan elemen pengawasan aplikasi yang tepat,

seperti pengecekan validitas, dan pengecekan field, akan meningkatkan akurasi entry data.

Pemberian spasi baik pada dokumen kertas maupun dokumen elektronik untuk

mencatat/mencantumkan petugas yang mengisi dan mengkaji formulir memberikan bukti

bahwa jurnal telah diotorisasi secara tepat. Cara lain berupa penggunaan nomor dokumen

yang telah tercetak secara urut, akan memudahkan melalui pengecekan untuk memastikan

bahwa semua transaksi telah dicatat. Prosedur pengawasan untuk siklus buku besar dan

laporan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Contoh Ancaman, Akibat, dan Prosedur Pengawasan

Pada Siklus Buku Besar dan Pelaporan

Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan

Kesalahan dalam meng-

update buku besar:

         Jurnal yang tidak akurat/

lengkap

         Posting yang tidak akurat/

lengkap

      Catatan dan laporan tidak

lengkap sehingga

menghasilkan informasi yang

keliru sehingga keputusan

yang dibuat menjadi tidak

tepat.

      Pengawasan edit input,

dan pemrosesan

      Rekonsiliasi dan laopran

kontrol

Akses ke buku besar secara

tidak sah

      Kehilangan data penting/

rahasia

      Buku besar todak akurat

      Pencurian tidak terdeteksi

      Pengawasan akses

      Jejak audit yang memadai

Kerugian/kerusakan data

buku besar

      Kehilangan data

      Kehilangan aktiva (kas)

      Prosedur backup

      Rencana pemulihan

kerusakan

Page 16: kel 5.docxLaporan Keuangan

Pada table diatas ditunjukan berbagai ancaman yang dihadapi, lalu diuraikan akibat

yang ditimbulkan jika ancaman tersebut benar-banar terjadi, dan pada kolom terakhir (paling

kanan) diuraikan prosedur-prosedur pengawasan yang dapat diterapkan untuk menanggulangi

ancaman tersebut agar tidak terjadi. Karena sistem pelaporan dan buku besar hanya

mencakup informasi pemprosesan informasi, maka hanya ada sedikit ancaman yang

dihadapinya. Selain itu ancaman serius yang dihadapi terutama berhubungan dengan korupsi,

kehilangan, atau perusakan data. Berikut ini akan diuraikan masing-masing ancaman, akibat

yang ditimbulkan, dan prosedur pengawasan yang dapat diterapkan.

2.3.1.     Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating the

General Ledger).

Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya

proses pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan

keuangan. Prosedur pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi

3 kategori, yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan

rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.

Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan untuk

memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal

yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama

merupakan output dari serangkaian tahap pemprosesan, yang masing-masing merupakan

subyek bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi

dan kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini

mencakup pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan

transaksi yang terkini dan belum di-posting.

Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah

jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan input

edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:

1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia untuk

setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.

2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah jurnal

berisi data numeric.

Page 17: kel 5.docxLaporan Keuangan

3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit dalam sebuah

jurnal.

4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang relevan telah

dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga informasi ini

memiliki daya telusur audit.

5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening dengan

nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang menerima posting.

Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop verivication.

6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi pada akhir

periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data.

Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga

menjamin kelengkapan input.

7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah dilakukan

pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.

8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan kelompok voucher

jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total

debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian

membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan

keduanya, harus segera dilakukan investigasi.

Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi. Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat

mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah

satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah pembuatan neraca

saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini menunjukkan

adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam system berbasis computer,

penggunaan rekening kliring dan rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin

bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus

tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.

Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi

dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening

memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah

rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa

posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi

Page 18: kel 5.docxLaporan Keuangan

sumber, nama rekening, angka yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting

ke buku besar. Laporan ini menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-

kan ke buku besar sama angkanya.

Jejak Audit. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa menggambarkan jalan yang

dilalui oleh sebuah transaksi dalam sistem akuntansi. Jejak audit ini memberikan informasi

yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:

1.     Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau

dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.

2.     Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen lain

melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.

3.     Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.

Meskipun bentuk jurnal dan buku besar pada sistem berbasis computer yang

konvensional kelihatannya bebeda namun informasi dasar yang muncul dalam laporan

kontrol yang sama. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak diselenggarakan dokumen

sumber kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik dan file induk dan

penjaminan bahwa file-file tidak dapat diubah merupakan hal yang penting.

2.3.2.      Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to the

General Ledger)

Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang

bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Akses semacam

ini juga dapat menciptakan peluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu,

perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses kbuku

besar secara tidak sah.

Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besar dan

untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan

oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga

aktiva atau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak

diperbolehkan memuktahirkan buku besar.

Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena

mereka mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus

Page 19: kel 5.docxLaporan Keuangan

mengecek eksistensi kode otorisasi yang falid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan,

itegritas buku besar tidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi

terhadap jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.

2.3.3.      Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction of the

General Ledger).

Buku besar adalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi

sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedur pembuatan

cadangan data (back up) dan prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up

mencakup :

1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan yang

tidak sengaja terhadap buku besar

2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy cadangan

data buku besar harus dibuat. 1 copy harus diletakan di lokasi pengolahan data,sehingga

setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar perusahaan

(misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya

bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.

Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting.

Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk

melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk

jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan dimilikinya

rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami bencana dapat

segera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana.

Page 20: kel 5.docxLaporan Keuangan

2.4 Pertimbangan-Pertimbangan Pengendalian Internal

Fungsi ketiga Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan pengendalian internal

yang memadai untuk mencapai tiga tujuan dasar berikut :

1.    Memastikan bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah handal.

2.    Memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan sesuai dengan tujuan

manajemen.

3.    Mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi, termasuk data.

Dua metode penting untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, yaitu:

1    Menyediakan dokumentasi yang memadai atas seluruh aktivitas bisnis.

2    Memastikan pemisahan tugas yang efektif.

Page 21: kel 5.docxLaporan Keuangan

BAB IIIPENUTUP

3.1. Simpulan

Aktivitas – aktivitas siklus buku besar dan pelaporan di bagi menjadi empat yaitu,

pemuktakhiran (Update) rekening buku besar, pembukuan transaksi pengesuaian, penyusunan

laporan keuangan, penyusunan lapora manajerial. Penggunaan teknologi memberikan

peluang bagi penigkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan pelaporan dalam hal

ketepatan waktu penaksiran buku besar, proses penutupan buku bulanan, dan pembuatan

laporan keuangan. Adapun ancaman dari prosedur pengendalian internal yaitu: kesalahan

dalam pemutahiran buku besar, akses ke buku besar secara tidak sah, kehilangan atau

kerusakan data buku besar.

Para akuntan harus berpartisipasi dalam keputusan mengenai adopsi teknologi baru

dalam mengimplementasikan sistem informasi baru, karena mereka terlatih untuk dengan

benar mengevaluasi biaya dan manfaat relatif, seperti juga risiko ekonomi, yang mendasar

investasi semacam itu. Akan tetapi, berpartisipasi secara efektif dalam keputusan yang

berkaitan dengan teknologi membuat para akuntan untuk tidak hanya terus mengikuti

perkembangan akuntansi, tetapi juga tetap mendapatkan pengetahuan tentang kemajuan

Teknologi Informasi.

Page 22: kel 5.docxLaporan Keuangan

Daftar pustaka

http://id.scribd.com/doc/78615853/Sistem-Buku-Besar-Dan-Pelaporanhttp://rizkiyusron.blogspot.com/2012/01/sistem-buku-besar-dan-pelaporan.htmlhttp://ivaninternisti.wordpress.com/2010/11/05/sistem-informasi-akuntansi-sia/http://ambarwati.dosen.narotama.ac.id/files/2011/12/SIA-2-C-2011-w5.pdfhttp://ando-jefri.blogspot.com/2011/10/siklus-akuntansi-siklus-pendapatan.htmlhttp://sella10p.wordpress.com/2014/01/22/siklus-aplikasi-sistem-informasi-akuntansi/http://www.slideshare.net/fennioh/savedfiles?s_title=siklus-buku-besar-dan-pelaporan-keuangan&user_login=doniefendihttp://kunangsenja.blogspot.com/2010/05/buku-besar-dan-siklus-pelaporan.htmlhttp://pelangianggita.blogspot.com/2013/01/makalah-siklus-besar-dan-pelaporan.htmlhttp://deiidianovange.blogspot.com/2011/11/siklus-buku-besar-pelaporan-sia.htmlhttp://sigitpamungkas.com/wp-content/uploads/2012/03/Minggu-7-Seminar-3-Siklus-Buku-Besar-Pelaporan.pdf\http://yuriaiuary.blogspot.com/2013/09/siklus-buku-besar-dan-pelaporan_91.html

http://agussetyonugroho.blogspot.com/2010/10/sistem-informasi-akuntansi-sia.html

widada.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12732/Minggu+2.ppt

http://datakuliah.blogspot.com/2009/11/siklus-pemrosesan-transaksi-sia-arus.html